laporan pelaksanaan kegiatan kkn ppm (autosaved).docx
TRANSCRIPT
RINGKASAN
Program KKN PPM UNUD untuk periode VII yang berlokasi di Desa
Kebonpadangan ini dikonsentrasikan di sektor pertanian yang berbasis pangan
lokal, ekonomi, dan kesehatan masyarakat. Melalui Program KKN PPM UNUD
ini diharapkan mahasiswa dapat menggali potensi sumber daya alam dan
mengembangkan sumber daya manusia yang tersedia. Langkah selanjutnya berupa
penetapan bidang strategis yang dapat dikembangkan di wilayah Desa
Kebonpadangan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah ini dalam
bentuk program pemberdayaan masyarakat. Program-program ini berdasarkan
pada program dalam bidang sosial budaya, peningkatan produksi, kesehatan
masyarakat, dan prasarana fisik yang telah disetujui antara masyarakat,
pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Untuk tujuan tersebut maka diusulkan
program dengan tema: “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui
Pengembangan Usaha Cottila Chips”. Pengertian dari tema ini adalah
peningkatan modal sosial masyarakat sebagai aset utama sumber daya manusia di
desa Kebonpadangan dalam mengeksplorasi, memanfaatkan, serta
mengembangkan potensi-potensi lokal, salah satunya melalui pengembangan
usaha Cottila Chips yang menjadi keunikan kuliner tersendiri di desa
Kebonpadangan.
Dalam proses merumuskan program, kami mengidentifikasi
permasalahan-permasalahan yang terdapat di Desa Kebonpadangan ini.
Permasalahan yang ada di Desa Kebonpadangan utamanya adalah masalah
pertanian yang ujungnya bermuara pada masalah ekonomi. Potensi desa yang
beragam memunculkan berbagai kelompok tani, dimana masing-masing
kelompok fokus pada bidang tertentu. Salah satu nya adalah kelompok wanita tani
Lantang Semu yang bergerak di bidang industri kecil makanan dengan mengolah
pangan lokal seperti salak, ketela, kelapa dan buah mengkudu menjadi produk
unik dan berkualitas. Terkait dengan kondisi di atas, kami membuat program
peningkatan produksi yaitu pembinaan teknis industri kecil makanan yang
diusung oleh Fakultas Teknologi Pertanian. Produk unik yang dihasilkan adalah
produk chip salak. Chip salak adalah produk murni dan asli hasil kreatifitas i
kelompok tani Lantang Semu. Produk ini mampu menembus pasar karena unik,
organik dan belum ditemukan di tempat lain. Permasalahan yang ada bahkan
disebabkan oleh kurang efektifnya pemasaran produk dari kelompok tani tersebut,
padahal warga desa telah dapat mengolah bahan baku mentah menjadi produk
bernilai ekonomis tinggi dengan olahan unik dan kreatif. Masalah pemasaran
produk yang tersendat disebabkan oleh teknologi pengemasan. Kurang baiknya
kemasan (packaging) produksi sehingga produk hasil tani tersebut tidak mampu
menembus pangsa pasar di luar Desa Kebonpadangan walaupun telah ada
permintaan dari supermarket besar. Permasalahan lainnya yakni kurangnya
modal, dan kurang manajemen yang terorganisir sehingga diperlukannya
perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi dari berbagai pihak baik masyarakat
maupun lembaga perangkat desa demi terlaksananya program-program pembinaan
yang diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas.
Sebagai langkah awal pada masalah utama yang ditemukan yakni perlu
dilaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan cara sosialisasi, memberikan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai sistem pemasaran, dan pentingnya
lembaga yang dapat membantu permasalahan usaha industri kelompok tani.
Melalui penyuluhan ini, diharapkan hasil produksi kelompok tani masing-masing
masyarakat dapat dipasarkan ke jaringan yang lebih luas dan dikenal masyarakat
luar. Pentingnya pengadaan kelompok usaha tani yang diharapkan akan mampu
menampung berbagai aspirasi masyarakat sebagai potensi desa.
Permasalahan selanjutnya adalah banyaknya ditemukan kotoran sapi
serta sampah organik yang menjadi limbah dari peternakan sapi serta limbah
perkebunan di Desa Kebonpadangan. Untuk itu perlu diadakan penyuluhan
mengenai pengolahan limbah ini menjadi pupuk yang nantinya dapat digunakan di
sektor perkebunan dan pertanian di Desa Kebonpadangan. Permasalahan pada
bidang sosial budaya adalah kurangnya pemasaran hasil kelompok tani di
Desa Kebonpadangan. Untuk itu, diperlukan adanya bimbingan teknis
pemasaran, agar produk yang dihasilkan oleh kelompok tani ini mampu
dipasarkan dengan baik, sehingga produk semakin dikenal masyarakat luas.
ii
Permasalahan pada bidang prasarana fisik terletak pada kurangnya air
bersih di Desa Kebonpadangan. Sedangkan potensi air hujan di desa tersebut
cukup tinggi. Untuk itu, perlu diadakan percontohan penjernihan air, sehingga
nantinya dapat dihasilkan air bersih untuk keperluan masyarakat di Desa
Kebonpadangan. Dari 5 banjar dinas yang ada di Desa Kebonpadangan, 2 bajar
dinas diantaranya masih tergolong banjar yang masih kekurangan air. Kurangnya
air yang bisa dimanfaatkan membuat warga desa membentuk program kreatif lain
yang tidak memerlukan banyak air sehingga roda perekonomian di desa tersebut
tetap berputar. Kurangnya air juga membuat warga desa mengalihkan bentuk dan
fungsi lahan, yang semula adalah lahan persawahan kemudian dialihkan menjadi
lahan perkebunan kopi sejak 15 tahun yang lalu. Untuk keperluan sehari-hari,
beberapa diantaranya mengandalkan air sumur bor yang juga tidak dapat
ditemukan di semua titik. Ini berarti kuantitas air menjadi masalah pokok yang
membatasi kegiatan warga dalam meningkatkan produksi dan pengembangan
usaha tani.
Selama satu (1) bulan melaksanakan KKN PPM ini kami yang berada di
Desa Kebonpadangan menjalankan 11 program yang sudah terealisasi secara
lancar dan sukses. Program-program tersebut yakni:
1. Percontohan Penjernihan Air
2. Pembinaan Teknis Produksi Industri Kecil Makanan
3. Pembinaan Teknis Pembuatan Pupuk Melalui Penyuluhan dan
Pelatihan Pembuatan Starter Mol
4. Program Penyuluhan Teknis Pemasaran Cotila Chips Kelompok
Wanita Tani di Banjar Galiukir Kaja, Desa Kebonpadangan.
5. Penyuluhan Tentang Obat dan Bahan Aditif yaitu Inventarisasi
Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
6. Program Pendampingan Keluarga
7. Pengadaan Tong Sampah organik dan anorganik dilanjukan dengan
Penyuluhan Pemilahan Sampah dan Kerja bakti Membersihkan
Lingkungan Setempat
8. Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD
iii
9. Kegiatan Lomba SD Terbersih
10. Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada Siswa SD di Desa
Kebonpadangan Tabanan
11. Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga
Khusus untuk program bidang Kesehatan masyarakat yaitu Inventarisasi
Tanaman Obat, telah dilakukan bersamaan dengan program KK Dampingan
sekaligus mendampingi KK Dampingan dalam aspek kesehatan, agar bisa
memberdayakan potensi tanaman obat di pekarangan untuk kesehatan KK
Dampingan. Laporan kegiatan masing-masing program di atas akan dijelaskan
secara terperinci pada bab berikutnya.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM UNUD 2013 dalam kegiatan KKN PPM
Universitas Udayana yang bertempat di Desa Kebonpadangan, Kecamatan
Pupuan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN
PPM ini bertema “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui
Pengembangan Usaha Cottila Chips”. Penulisan laporan pelaksanaan kegiatan
ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan
KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)
Periode VII tahun 2013.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Dr. Drs. I Nyoman Dhana, M.A selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) KKN PPM di Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan,
Kabupaten Tabanan, yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan
dalam pengerjaan laporan ini, terimakasih kepada Kepala Desa Kebonpadangan
yang telah memberikan informasi tentang Desa Kebonpadangan secara lengkap,
panitia pelaksana KKN PPM UNUD yang telah mengadakan kegiatan ini serta
telah mengevaluasi melalui adanya sidak di Desa Kebonpadangan, serta semua
pihak yang telah memberikan bantuan, saran, dan motivasi.
Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami mohon kritik dan saran yang bermanfaat demi kesempurnaan
laporan sangat diharapkan. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan kata-kata dalam penulisan laporan ini. Terimakasih.
Kebonpadangan, 2 Agustus 2013
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
RINGKASAN.........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Analisis Situasi........................................................................................1
1.2 Identifikasi Permasalahan........................................................................3
1.3 Tujuan dan Manfaat.................................................................................5
BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH.........................................7
2.1 Tema dan Program..................................................................................7
2.2 Jadwal Pelaksanaan.................................................................................8
BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM
...............................................................................................................13
3.1 Program Pokok .....................................................................................13
3.1.1 Program Pokok Tema..................................................................13
3.1.2 Program Pokok Non-Tema..........................................................30
3.2 Program Bantu .....................................................................................31
3.3 Program dan Aktivitas POSDAYA.......................................................31
BAB IV PENUTUP.............................................................................................34
4.1 Kesimpulan............................................................................................34
4.2 Rekomendasi.........................................................................................34
LAMPIRAN REKAPITULASI DESA..................................................................vi
LAMPIRAN..........................................................................................................vii
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mulai tahun akademik 2010-2011 ditetapkan
sebagai mata kuliah wajib di Universitas Udayana. Pola KKN yang diterapkan
adalah KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM). KKN PPM
ini dilaksanakan di beberapa wilayah atau desa di Bali. Salah satu wilayah yang
menjadi lokasi KKN PPM Universitas Udayana adalah Desa Kebonpadangan,
Kecamatan Pupuan, Kabupaen Tabanan. Program KKN PPM UNUD untuk
periode VII yang berlokasi di Desa Kebonpadangan ini dikonsentrasikan di sektor
pertanian dan usaha tani yang berbasis pangan lokal.
Desa Kebonpadangan terletak di ketinggian 400-600 dpl., dengan tingkat
kemiringan antara 300-450. Desa ini merupakan salah satu desa dari 14 desa yang
ada di Kecamatan Pupuan dengan luas 333.800 m2. Sebagian besar wilayahnya
merupakan lahan perkebunan yaitu 175.000 m2, sedangkan sisanya diperuntukkan
sebagai lahan pemukiman, lahan prasarana umum, lahan perkantoran dan lain-
lain. Jumlah penduduk di desa ini mencapai 3.516 jiwa, dengan rincian jumlah
laki-laki 1.760 jiwa dan jumlah perempuan 1.756 jiwa.
Desa Kebonpadangan terdiri atas 5 banjar dinas yaitu Banjar Dinas
Kebon Kaja, Banjar Dinas Kebon Kelod, Banjar Dinas Baletimbang, Banjar Dinas
Galiukir Kaja dan Banjar Dinas Galiukir Kelod; dan 3 desa pekraman yaitu Desa
Pakraman Kebon (terdiri dari 2 banjar pekraman), Desa Pakraman Baletimbang
dan Desa Pakraman Galiukir (terdiri dri 8 banjar pakraman). Adapun batas-batas
wilayah yaitu Desa Padangan Kecamatan Pupuan di sebelah utara, Desa Mundeh
Kangin Kecamatan Selemadeg Barat di sebelah selatan, Desa Sanda Kecamatan
Pupuan di sebelah timur, Desa Munduk Temu Kecamatan Pupuan di sebelah
barat.
Sektor pertanian dan perkebunan merupakan sektor unggulan dan
menjadi prioritas untuk dikembangkan di Desa Kebonpadangan, dimana tanaman
pangan yang dibudidayakan meliputi salak, manggis, kopi, dan kokoa. Selain itu,
1
terdapat beberapa unggulan lain yang sedang dikembangkan di desa ini seperti
pada sektor peternakan berupa gabungan kelompok tani ternak, industri rumah
tangga berupa produksi rajutan, kopi bubuk, keripik singkong dan chip salak.
Sebagian unggulan tersebut telah mendapatkan perhatian dari pemerintah dengan
pemberian bantuan, serta peran aktif masyarakat Desa Kebonpadangan sendiri
dengan membentuk kelompok tani/Kelompok Usaha Bersama (KUBE).
Melalui Program KKN PPM UNUD ini diharapkan mahasiswa dapat
menggali potensi sumber daya alam dan mengembangkan sumber daya manusia
yang tersedia. Langkah selanjutnya berupa penetapan bidang strategis yang dapat
dikembangkan di wilayah Desa Kebonpadangan sehingga dapat meningkatkan
perekonomian daerah tersebut dalam bentuk program pemberdayaan masyarakat.
Program-program ini berdasarkan pada program dalam bidang sosial budaya,
peningkatan produksi, kesehatan masyarakat, dan prasarana fisik yang telah
disetujui antara masyarakat, pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Untuk
tujuan tersebut maka diusulkan program dengan tema: “Pemberdayaan Sumber
Daya Manusia Melalui Pengembangan Usaha Cottila Chips”. Pengertian dari tema
ini adalah peningkatan modal sosial masyarakat sebagai aset utama sumber daya
manusia di desa Kebonpadangan dalam mengeksplorasi, memanfaatkan, serta
mengembangkan potensi-potensi lokal, salah satunya melalui pengembangan
usaha Cottila Chips yang menjadi keunikan kuliner tersendiri di desa
Kebonpadangan.
1.2 Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor:
156/H14/HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana, kegiatan ini merupakan pola
penyelenggaraan seluruh Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa di Universitas Udayana.
KKN PPM bersifat wajib bagi mahasiswa Universitas Udayana dengan bobot 3
(tiga) satuan kredit semester (SKS), yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang telah
menempuh kuliah dan praktikum minimum 100 SKS dan dilakukan dalam waktu
2
minimum 1 bulan atau setara dengan 288 jam kerja efektif di lapangan untuk
setiap mahasiswa.
Kegiatan KKN PPM Universitas Udayana dilaksanakan di beberapa
wilayah atau desa di Provinsi Bali dengan harapan mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai
wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menggali dan
menganalisis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia.
Langkah selanjutnya berupa penetapan bidang strategis yang dapat dikembangkan
di wilayah bersangkutan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah
tersebut dalam bentuk program pemberdayaan.
Salah satu wilayah yang menjadi lokasi KKN PPM periode Februari-
Maret 2013 ini adalah Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten
Tabanan. Desa ini merupakan salah satu dari empat belas desa yang ada di
Kecamatan Pupuan. Sebagian besar wilayahnya merupakan lahan pertanian,
sedangkan sisanya diperuntukkan sebagai lahan pekarangan, tegalan/kebun dan
lain-lain.
Sektor pertanian dan perkebunan merupakan sektor unggulan dan
menjadi prioritas untuk dikembangkan di Desa Kebonpadangan, dimana tanaman
pangan yang dibudidayakan meliputi salak, manggis, kopi, dan kokoa. Selain itu,
terdapat beberapa unggulan lain yang sedang dikembangkan di desa ini seperti
pada sektor peternakan berupa gabungan kelompok tani ternak, industri rumah
tangga berupa produksi rajutan, kopi bubuk, keripik singkong dan chip salak.
Sebagian unggulan tersebut telah mendapatkan perhatian dari pemerintah dengan
pemberian bantuan, serta peran aktif masyarakat Desa Kebonpadangan sendiri
dengan membentuk kelompok tani/Kelompok Usaha Bersama (KUBE)
Permasalahan pada bidang prasarana fisik terletak pada kurangnya air
bersih di Desa Kebonpadangan. Sedangkan potensi air hujan di desa tersebut
cukup tinggi. Untuk itu, perlu diadakannya percontohan penjernihan air, sehingga
nantinya dapat dihasilkan air bersih untuk keperluan masyarakat di Desa
Kebonpadangan. Dari 5 banjar dinas yang ada di Desa Kebonpadangan, 2 bajar
dinas diantaranya masih tergolong banjar yang masih kekurangan air. Kurangnya
3
air yang bisa dimanfaatkan membuat warga desa membentuk program kreatif lain
yang tidak memerlukan banyak air sehingga roda perekonomian di desa tersebut
tetap berputar. Beberapa diantaranya mengandalkan air sumur bor yang juga tidak
dapat ditemukan di semua titik. Ini berarti kuantitas air menjadi masalah pokok
yang membatasi kegiatan warga dalam meningkatkan produksi usaha tani.
Ditinjau dari aspek pengolahan hasil produksi pertanian, warga desa telah
membentuk beberapa kelompok tani yang beranggotakan sekitar 20 orang yang
masing-masing kelompok memproduksi produk khas. Salah satu produk unik
yang dihasilkan adalah produk chip salak. Chip salak adalah produk murni dan
asli hasil kreatifitas kelompok tani Lantang Semu. Produk ini mampu menembus
pasar karena unik, organik dan belum ditemukan di tempat lain. Permasalahan
yang ada bahkan disebabkan oleh kurang efektifnya pemasaran produk dari
kelompok tani tersebut, padahal warga desa telah dapat mengolah bahan baku
mentah menjadi produk bernilai ekonomis tinggi dengan olahan unik dan kreatif.
Masalah pemasaran produk terletak pada teknologi pengemasan. Kurang baiknya
pengemasan (packaging) produksi sehingga produk hasil tani tersebut tidak
mampu menembus pangsa pasar di luar Desa Kebonpadangan. Permasalahan
lainnya yakni kurangnya modal, dan kurang manajemen yang terorganisir
sehingga diperlukannya perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi dari berbagai
pihak baik masyarakat maupun lembaga perangkat desa demi terlaksananya
program-program pembinaan yang diharapkan mampu mengatasi berbagai
permasalahan tersebut diatas.
Pada bidang peningkatan produksi juga ditemukan permasalahan terkait
pengolahan limbah ternak yang merupakan salah satu penunjang dalam
pengembangan usaha pertanian. Pada satu sisi, pengolahan limbah akan
mengurangi dampak terhadap lingkungan. Disisi lain, pengolahan limbah
memberikan keuntungan finansial karena pengolahannya menghasilkan produk
yang mmpunyai nilai jual. Limbah ternak merupakan sisa buangan dari kegiatan
usaha pemeliharaan ternak,rumah pemotongan ternak,serta pengolahan produk
ternak. Limbah terdiri dari padat dan cair, antara lain: feses,urine,sisa
makanan,lemak,darah,tulang,dan kulit telur. Dewasa ini,dengan meningkatnya
4
populasi manusia,meningkatnya tingkat ekonomi serta kesadaran akan manfaat
komuditi peternakan terhadap kesehatan maka skala usaha peternakan juga
meningkat.akibatnya limbah yang dihasilkan juga meningkat sehingga apabila
tidak diambil tindakan untuk mengolah limbah,maka masalah yang dapat
ditimbulkannya semakin besar. Selain limbah dibidang peternakan, terdapat
banyak bahan alami yang termasuk limbah organik yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan yang lebih bermanfaat. Bahan bahan disekitar lingkungan Desa
Kebonpadangan banyak bermanfaat untuk digunakan sebagai bahan-bahan dasar
untuk membuat kompos, seperti stater dll.
Desa Kebonpadangan merupakan desa dengan tanah yang subur sehinga
memungkinkan ditanami tumbuhan-tumbuhan selain untuk usaha pertanian dan
perkebunan, tetapi juga untuk kesehatan masyarakat. Terlebih lagi, di desa pada
umumnya banyak dijumpai tanaman obat keluarga yang dapat dipelihara dengan
mudah dirumah-rumah penduduk. Tanaman obat keluarga sangat penting dimiliki
oleh setiap keluarga, namun dalam hal ini kami fokuskan kepada anggota keluarga
KK Dampingan. Keluarga yang kami dampingi selama satu bulan di lokasi KKN
merupakan keluarga dengan latar belakang ekonomi di bawah rata-rata. Program
inventarisasi tanaman obat keluarga ini dimaksudkan untuk mendata dan
memberikan penyuluhan tentang kegunaan dan pentingnya tanaman obat keluarga
untuk kesehatan anggota keluarga KK Dampingan. Program ini juga bermuara
pada kepentingan ekonomis keluarga yang dimaksud. Tanaman obat keluarga
yang ada di pekarangan rumah diharapkan mampu menjadi penolong utama untuk
beberapa penyakit sehingga anggota keluarga KK Dampingan tidak selalu harus
membeli obat jika sedang sakit. Dengan demikian, secara langsung akan
berdampak pada perbaikan ekonomi dan kesehatan KK Dampingan itu sendiri.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka untuk KKN
PPM di Desa Kebonpadangan ini melaksanakan rangkaian program dengan tema:
“Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui Pengembangan Usaha Cottila
Chips”. Program ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia (SDM) di Desa Kebonpadangan Kecamatan Pupuan
Kabupaten Tabanan.
5
1.3 Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat dalam lingkungan masyarakat
Desa Kebonpadangan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
b. Mahasiswa KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis ke dalam
penerapan praktis di masyarakat.
c. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara
nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksploratif dan
analisis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral.
d. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana
untuk melaksanakan program-program pembangunan.
e. Masyarakat Desa Kebonpadangan dapat memperoleh bantuan
pikiran dan tenaga dalam melaksanakan program-program terutama
dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.
f. Sumber daya manusia di Desa Kebonpadangan dapat diberdayakan
untuk melaksanakan berbagai pembaharuan guna mendukung
pembangunan nasional.
2. Tujuan Khusus
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan kegiatan kelompok
mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana di Desa Kebonpadangan
adalah sebagai berikut:
a. Petani dapat memperoleh pengetahuan bahwa air hujan yang difilter
dapat memberikan manfaat untuk pengembangan produktivitas hasil
perkebunan kopi.
b. Masyarakat yang bergerak di bidang produksi chip salak mampu
memperoleh pengetahuan pemasaran produknya ke luar desa dengan
mengetahui cara pengemasan produk yang menarik.
c. Petani dapat memperoleh pengetahuan tentang pemanfaatan sampah
organik untuk pupuk di bidang pertanian.
6
d. KK Dampingan dapat memanfaatkan tanaman obat keluarga di
pekarangan sebagai obat penolong utama untuk menjaga kesehatan
disamping sebagai penghambat pengeluaran ekonomi KK
Dampingan yang dimaksud.
7
BAB II
REALISASI PENYELESAIAN MASALAH
2.1 Tema dan Program
2.1.2 Tema
Kegiatan KKN PPM Desa Kebonpadangan ini mengangkat tema
“Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui Pengembangan Usaha
Cottila Chips”.
2.1.3 Program
Dalam kegiatan KKN PPM ini kami kelompok yang berada di Desa
Kebonpadangan menjalankan 11 program yang sudah terealisasi secara
lancar dan sukses, yang terdiri dari 6 program pokok (satu diantaranya
program pokok non tema) dan 5 program bantu, yaitu:
1. Percontohan Penjernihan Air
2. Pembinaan Teknis Produksi Industri Kecil Makanan
3. Pembinaan Teknis Pembuatan Pupuk Melalui Penyuluhan dan
Pelatihan Pembuatan Starter Mol
4. Program Penyuluhan Teknis Pemasaran Cotila Chips Kelompok
Wanita Tani di Banjar Galiukir Kaja, Desa Kebonpadangan.
5. Penyuluhan Tentang Obat dan Bahan Aditif yaitu Inventarisasi
Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
6. Program Pendampingan Keluarga
7. Pengadaan Tong Sampah organik dan anorganik dilanjukan dengan
Penyuluhan Pemilahan Sampah dan Kerja bakti Membersihkan
Lingkungan Setempat
8. Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD
9. Kegiatan Lomba SD Terbersih
10. Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada Siswa SD di Desa
Kebonpadangan Tabanan
11. Pembentukan Pos Pemberdayaan Keluarga
8
Program 1 dan 3 dilaksanakan di UPPO, Banjar Galiukir Kelod, Desa
Kebonpadangan. Program 2 dan 4 dilaksanakan di Balai Masyarakat
Galiukir bersama Kelompok Wanita Tani Lantang Semu. Program 5
dilaksanakan di masing rumah yang menjadi lokasi KK Dampingan di
seluruh Banjar Dinas yaitu di Banjar Dinas Kebon Kaja, Kebon Kelod,
Baletimbang, Galiukir Kaja, dan Galiukir Kelod. Kemudian Program 7
dilaksanakan di semua SD dan TK termasuk Kantor Kepala Desa
Kebonpadangan. Program 8, 9, dan 10 dilaksanakan di SD yang terdapat
di Desa Kebonpadangan yaitu SD 1, SD 2 dan SD 3 Kebonpadangan atau
dilaksanakan di posko KKN ketika ada siswa yang berkunjung ke posko
untuk belajar.
2.2 Jadwal Pelaksanaan
Hari,Tgl
KegiatanJenis Kegiatan Waktu (WITA) Tempat
Sabtu,6 Juli 2013
Tiba di Lokasi KKN dan membersihkan lokasi pemondokan.
09.00-17.00 Posko
Minggu,7 Juli 2013
Matur Piuning dan Sosialisasi Program kepada Aparatur Desa
17.00-21.00Balai Masyarakat Galiukir
Senin,8 Juli 2013
Menyebarkan surat permakluman kegiatan, dan undangan penyuluhan.
09.00-11.00Kantor Kepala Desa
Rabu, 10 Juli 2013
Memasang paralon untuk Percontohan Penjernihan Air
08.00-11.00 UPPO
Jumat, 12 Juli 2013
a. Penyebaran surat undangan untuk penyuluhan KWT
b. Permintaan ijin kegiatan Inventarisasi Tanaman Obat
1. 09.00-11.00
2. 17.00-20.30
Banjar Galiukir
Minggu, 14 Juli 2012
Berkunjung ke Pesraman Galiukir
08.00-12.00Balai Masyarakat
Senin, 15 Juli 2013
1. Pembentukan Posdaya2. Pemasangan talang air
1. 08.00-11.30
1. Kantor Kepala Desa
9
di lokasi percontohan penjernihan air
3. Pembinaan Teknis Pembuatan Pupuk Melalui Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Starter Mol
4. Inventarisasi Tanaman Obat di Banjar Galiukir Kelod
2. 08.00-11.30
3. 08.00- 11.30
4. 17.00-18.30
2. UPPO3. UPPO4. Rumah
warga di Banjar Galiukir Kelod
Selasa, 16 Juli 2013
1. Perakitan meja dan penyusunan filter air di lokasi
2. Pembinaan Teknis Produksi Industri Kecil Makanan
3. Penyuluhan Teknis Pemasaran Cottila Chips Kelompok Wanita Tani Lantang Semu
1. 08.00-11.302. 17.00-20.003. 17.00-20.00
1. UPPO2. Balai
Masyarakat3. Balai
Masyarakat
Rabu, 17 Juli 2013
1. Pengadaan Tong Sampah organik dan an organik dilanjutkan dengan penyuluhan pemilahan sampah di sekolah
2. Memberikan Pelajaran Tambahan di SD (Mata Pelajaran Matematika kelas IV, V dan VI
3. KK Dampingan4. Inventarisasi
Tanaman Obat di Banjar Galiukir Kaja
1. 08.30-11.002. 13.00-16.003. 17.00-19.304. 17.00-18.30
1. Di SDN 1, 2, dan 3 Kebonpadangan, di TK Kebon Kaja dan Kantor Kepala Desa Kebonpadangan
2. Di SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
3. Masing-masing KK Dampingan
4. Rumah warga di Galiukir Kaja
Kamis, 18 Juli 2013
1. Mengajar Pelajaran Tambahan di SD (Mata Pelajaran Bahasa Inggris)
2. Mengajar anak-anak di Posko
1. 13.00-16.002. 17.00-18.003. 17.00-18.30
1. Di SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
2. Posko3. Rumah
10
3. Inventarisasi Tanaman Obat di Banjar Bale Timbang
warga di Bale Timbang
Jumat, 19 Juli 2013
1. Berkunjung ke Posyandu Banjar Galiukir
2. Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada siswa SD
3. Memberi Pelajaran Tambahan di SD (Mata Pelajaran Bahasa Indonesia)
4. Inventarisasi Tanaman Obat di Banjar Kebon Kaja
5. Ke KK Dampingan
1. 08.00-09.452. 10.00-11.303. 13.00-16.004. 17.00-18.305. 17.00-19.30
1. Balai Masyarakat
2. SDN 1 Kebonpadangan
3. Di SDN 1 Kebonpadangan
4. Rumah warga di Kebon Kaja
5. Masing-masing KK Dampingan
Sabtu, 20 Juli 2013
1. Perbaikan dan mencoba filter air setelah perbaikan
2. KK Dampingan
1. 08.00-11.302. 08.00-11.30
dan atau 14.00-17.00
1. UPPO2. Masing-
masing KK Dampingan
Senin, 22 Juli 2013
1. Kerja Bakti di Baletimbang
2. Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada siswa SD
3. Inventarisasi Tanaman Obat di Banjar Kebon Kelod
1. 07.00-09.002. 10.00-11.303. 17.00-18.30
1. Banjar Baletimbang
2. SDN 2 Kebonpadangan
3. Rumah warga di Kebon Kaja
Selasa, 23 Juli 2013
1. Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada siswa SD
2. Memberikan Pelajaran Tambahan di SD (Mata Pelajaran Matematika)
3. Mengajar anak-anak di Posko
1. 10.00-11.302. 13.00-16.003. 17.00-18.00
1. SDN 3 Kebonpadangan
2. Di masing-masing KK Dampingan
3. Posko
Selasa-Sabtu, 23-
27 Juli 2013
Penilaian Sekolah Terbersih oleh Kormades
08.00-13.00SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
Rabu, 24 Juli 2013
1. Menyebar suat ke kelompk tani dan kasud
1. 08.00-09.002. 09.00-11.30
1. Ke sekretariat
11
Bale Timbang2. KK Dampingan3. Mengajar
Pelajaran Tambahan di SD (Mata Pelajaran Bahasa Inggris)
4. Mengajar anak-anak di Posko
3. 13.00-16.004. 16.30-18.00
kelompok tani
2. Masing-masing KK Dampingan
3. Di SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
4. Posko
Kamis, 25 Juli 2013
Mengajar pelajaran tambahan di SD (Mata Pelajaran Bahasa Indonesia)
13.00-16.00
Di SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
Jumat, 26 Juli 2013
KK Dampingan08.00-11.30 atau 14.00-17.00 atau 17.00-19.30
Masing-masing KK Dampingan
Sabtu, 27 Juli 2013
KK Dampingan08.00-11.30 atau 14.00-17.00 atau 17.00-19.30
Masing-masing KK Dampingan
Minggu, 28 Juli 2013
1. Persiapan acara perpisahan bersama siswa SD
2. Pemantapan materi penyuluhan penjernihan air
1. 14.00-17.00
2. 15.00-19.00
1. SD Kebonpadangan
2. Posko
Senin, 29 Juli 2013
1. Penyuluhan Program Percontohan Penjernihan Air
2. Ngayah di Banjar Galiukir Kelod untuk persiapan Lomba Adi Karya Pangan Nusantara
1. 08.30-11.302. 13.00-selesai
1. UPPO2. Balai
Masyarakat
Selasa, 30 Jui 2012
1. Membantu Lomba Penilaian Penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara Tngkat Provinsi
2. Perisiapan perpisahan (latihan drama dan menari) untuk siswa SD
3. KK Dampingan
1. 09.00-13.00
2. 14.00-17.00
3. menyesuaikan
1. Balai Masyarakat
2. SD Kebonpadangan
3. Masing-masing KK Dampingan
Rabu, 31 Juli 2013
1. KK Dampingan2. Persiapan perpisahan
1. Menyesuaika
1. Masing-masing KK
12
bersama siswa SD2. 14.00-
17.00
Dampingan2. SD
Kebonpadangan
Kamis, 1 Agustus
2013
1. KK Dampingan2. Persiapan Perpisahan
bersama siswa SD1. Menyesuaikan2. 14.00-17.00
1. Di masing-masing KK Dampingan
2. SD Kebonpadangan
Jumat, 2 Agustus
2013
1. KK Dampingan2. Gladi acara perpisahan
1. Menyesuaikan2. 17.00-selesai
1. Masing-masing KK Dampingan
2. Balai Masyarakat
Sabtu, 3 Agustus
2013
1. Dekorasi Balai Masyarakat
2. KK Dampingan3. Matur Suksma di Pura4. Acara perpisahan
dengan Aparat Desa dan siswa SD
1. 09.00-11.302. Menyesuaikan3. 15.00-16.004. 17.00-20.30
1. Balai Masyarakat
2. Di masing-masing KK Dampingan
3. Pura di Galiukir
4. Balai Masyarakat
Minggu, 4 Agustus
2013Ujian KKN 11.00-12.30
Desa Mangesta, Kec. Penebel
Senin, 5 Agustus
2013
Berpamitan dengan tuan rumah, bersih-bersih dan meninggalkan lokasi KKN
08.00-selesai Posko
13
BAB III
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM
3.1 Program Pokok
3.1.1 Program Pokok Tema
1) Pelaksanaan kegiatan bidang Prasarana Fisik yaitu Penyuluhan Percontohan Penjernihan Air
Waktu
- Senin, 29 Juli 2013 Pukul 09.00-12.00
Lokasi
- Di UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik )
Kelompok Sasaran
Kelompok yang dituju dari diadakannya penyuluhan tentang
Percontohan Penjernihan Air adalah:
a) Kelompok Tani Mertha Sari
b) Kelompok Tani Sarwa Mupuhu
c) Kelompok Tani Gedong Sari
d) Kelompok Tani Lantang Semu
e) Perwakilan warga Br. Bale Timbang
Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan ini
diantaranya:
- Kelompok Tani Mertha Sari
- Kelompok Tani Sarwa Mupuhu
- Kelompok Tani Gedong Sari
- Kelompok Tani Lantang Semu
- Perwakilan warga Br. Bale Timbang
- Mahasiswa KKN PPM UNUD VII
14
Pelaksanaan
Tgl Jenis Kegiatan Tempat Hasil/Kesimpulan
15 Juli 2013
Pemasangan talang air di lokasi percontohan penjernihan air.
UPPOTalang terpasang dengan baik
16 Juli 2013
Perakitan meja dan penyusunan filter air di lokasi.
UPPOFilter tersusun dengan baik namun hasil filtrasi belum maksimal
20 Juli 2013
Perbaikan dan mencoba filter air setelah perbaikan.
UPPOHasil filtrasi sudah memenuhi persyaratan
24 Juli 2013
Menyebar surat ke kelompok tani dan kadus Bale Timbang.
Sekretariat kelompok tani
Surat diterima oleh masing- masing ketua kelompok tani dan kadus Bale Timbang
28 Juli 2013
Pemantapan materi penyuluhan
Posko KKNMateri siap di sampaikan/di presentasikan
29 Juli 2013
Penyuluhan Percontohan Penjernihan Air
UPPO
Penyuluhan berjalan dengan baik, kelompok tani menerima dengan baik dan antusias.
Permasalahan
- Sulit untuk menyesuaikan waktu untuk mengadakan
penyuluhan karena terbentur dengan musim panen kopi.
- Saat akan melakukan simulasi penjernihan air, tidak ada hujan
sehingga simulasi diundur sampai turun hujan.
- Keterbatasan tempat dilakukannya penyuluhan terlalu sempit.
Solusi
- Waktu penyuluhan sebaiknya disosialisasikan lebih awal dan di
diskusikan dengan kelompok tani yang terlibat.
- Air hujan dapat diganti dengan air sungai yang keruh atau air
sumur.
- Pemanfaatan dan penataan ruangan ditata seefisien mungkin.
15
Dampak
Penyuluhan tentang Percomtohan perjernihan air ini memberikan
dampak positif, yaitu:
- Kelompok tani ternak dapat memanfaatkan air hujan yang telah
dijernihkan untuk keperluan minum ternak dan bisa juga untuk
keperluan MCK
- Masyarakat lebih terbuka wawasannya tentang berbagai cara
penjernihan air baik dengan cara alami maupun buatan
2) Pelaksanaan kegiatan bidang Peningkatan Produksi yaitu penyuluhan dan pelatihan pembuatan stater MOL dan kompos
Waktu
Senin, 14 Juli 2013 pukul 09.00-12.00
Lokasi
Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO)
Kelompok Sasaran
Kelompok yang dituju dari diadakannya Penyuluhan dan Pelatihan
Pembuatan Stater Mol dan Kompos adalah :
- Anggota dari klompok Tani Ternak Sarwa Mupuhu dan
Kelompok Tani Ternak Lemuh Landuh.
Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan
mengenai pembuatan stater MOL dan kompos diantaranya:
- Anggota dari klompok Tani Ternak Sarwa Mupuhu dan
Kelompok Tani Ternak Lemuh Landuh.
- Mahasiswa KKN PPM Unud.
Pelaksanaan
Tgl Jenis Kegiatan Tempat Hasil/Kesimpulan 10 Juli 2013
Pertemuan dengan Kepala Unit Pengolahan Pupuk Organik
UPPO Akan diadakan penyuluhan dan pelatihan pembuatan stater MOL dan kompos untuk kelompok tani ternak di
16
desa Kebonpadangan11 Juli 2013
Penyebaran surat peminjaman tempat di UPPO
UPPOTempat penyuluhan dan pelatihan dilakukan di secretariat UPPO
Mengirim surat undangan kepada kelompok tani ternak desa Kebonpadangan dan kepada aparat desa.
Sekretariat masing-masing
kelompok dan kantor kepala desa
Peserta dari penyuluhan dan pelatihan telah dapat ditentukan.
13 Juli 2013
Menyiapkan perlengkapan dan materi untuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan stater MOL dan kompos
Posko KKNMateri dan perlengkanpan penyuluhan telah sempurna
14 Juli 2013
Membersihkan tempat untuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan stater MOL dan kompos.
UPPOTempat penyuluhan dan peralatan telah siap untk digunakan
15 Juli 2013
Penyuluhan dan pelatihan pembuatan stater MOL dan kompos
UPPO
Penyuluhan dan pelatihan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan
Permasalahan
penyuluhan dan pelatihan mengenai pembuatan stater MOL dan
kompos yakni Permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan
program ini adalah mengajak dan mengundang masyarakat untuk
datang dan mengadiri penyuluhan..
Solusi
Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengundang peserta
secara langsung untuk menghadiri acara penyuluhan dan mengemas
acara agar menjadi lebih menarik
Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan program ini adalah
dapat memberikan informasi kepada petani agar lebih bisa
memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah didapat disekitaran
lingkungan tempat tinggal, serta dapat menghemat biaya untuk
17
membeli stater dan kompos. Diharapkan dengan penggunaan stater
MOL dan kompos ini mampu meningkatkan produktifitas hasil
pertanian petani di Desa Kebonpadangan.
3) Pelaksanaan kegiatan bidang Peningkatan Produksi yaitu penyuluhan dan monitoring pengemasan chips salak
Waktu
Senin, 16 Juli 2013 pukul 18.00-19.30
Lokasi
Balai Masyarakat Banjar Galiukir Kelod
Kelompok Sasaran
Kelompok yang dituju dari diadakannya Penyuluhan dan monitoring
pengemasan chips salak adalah :
Anggota dari kelompok wanita Tani Lantang semu.
Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan monitoring
pengemasan chips salak diantaranya:
- Anggota dari kelompok wanita Tani Lantang semu
- Mahasiswa KKN PPM Unud.
Pelaksanaan
Tgl Jenis Kegiatan Tempat Hasil/Kesimpulan
8 Juli 2013
Pertemuan dengan Ketua KWT Lantang semu
Sekretariat Lantang semu
Akan diadakan penyuluhan dan monitoring pengemasan chips salak di desa Kebonpadangan
11 Juli 2013
Penyebaran surat peminjaman tempat di Balai masyarakat
Kepala Banjar dinas Galiukir Kelod
Tempat penyuluhan dilakukan di Balai Masyarakat desa Galiukir Kelod
Mengirim surat undangan kepada kelompok tani ternak desa Kebonpadangan dan kepada aparat desa.
Sekretariat Kelompok Wanita Tani Lantang Semu
Peserta dari penyuluhan telah dapat ditentukan.
13 Juli
Menyiapakan perlengkapan dan
Posko KKN Materi dan perlengkanpan penyuluhan telah sempurna
18
2013materi untuk penyuluhan dan monitoring pengemasan
14 Juli 2013
Membersihkan tempat untuk penyuluhan
Balai Masyarakat
Tempat penyuluhan dan peralatan telah siap untk digunakan
16 Juli 2013
Penyuluhan Pembinaan teknis industry kecil makanan
BalaiMasyarakat
Penyuluhan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan
Permasalahan
Permasalahan yang timbul pada saat pelaksanaan program ini adalah
kurangnya dana yang dimiliki oleh kelompok wanita tani lantang
semu untuk membeli alat-alat baru guna mendapatkan kemasan
produk yang lebih menarik sehingga kelompok tani tersebut masih
enggan untuk mencoba mengubah dari kemasan lama yang notabene
masih jauh dari pemasaran menengah ke kemasan yang dapat
diterima dengan baik pada pemasaran menengah
Solusi
Solusi yang dapat dilakukan adalah adakan musyawarah antara ketua
dengan anggota kelompok wanita tani lantang semu untuk
membayar iuran yang tidak sampai membebani masing- masing
anggota dan dana yang terkumpul dari dana sukarela tersebut
dipergunakan untuk membeli mesin dan kemasan baru. Dan apabila
telah balik modal dari produk dengan kemasan baru tersebut, maka
selanjutnya dana yang dikeluarkan oleh masing-masing anggota
KWT Lantang Semu dapat segera dipertanggung jawabkan dengan
cara mengembalikan iuran ke masing-masing anggota sesuai dengan
pencatatan yang telah dilakukan pada saat pengumpulan iuran
diawal.
Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan program ini adalah
dapat memberikan informasi kepada kelompok wanita tani lantang
semu agar mampu meningkatkan produktifitas hasil pertanian petani
19
dan dapat memberikan solusi yang terbaik padapermasalahan yang
dikemukakan pada saat penyuluhan yang bertempat dibalai
masyarakat Dusun Galiukir Kelod, Desa Kebonpadangan.
4) Pelaksanaan kegiatan program bidang Sosial Budaya yaitu
Penyuluhan Teknik Pemasaran Cotilla Chips Kelompok Wanita Tani
Lantang Semu Desa Kebonpadangan.
Waktu
Selasa, 16 Juli 2013 pkl 17.00 – 20.00
Lokasi
Balai masyarakat Banjar Galiukir Desa Kebonpadangan
Kelompok Sasaran
Kelompok yang dituju dari diadakannya Penyuluhan Teknik
Pemasaran Cotilla Chips adalah Kelompok Wanita Tani (KWT)
Lantang Semu.
Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegaitan penyuluhan ini diantaranya:
- Aparat Desa Kebonpadangan Kecamatan Pupuan
- Anggota Kelompok Wanita Tani Lantang Semu
- Mahasiswa KKN PPM UNUD
Pelaksanaan
Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Hasil Kesimpulan
08 Juli 2013 Meninjau Lokasi
produksi Kelompok
Wanita Tani
Lantang Semu
Sekretariat KWT
Lantang Semu
Banjar Galiukir
Kaja
Sudah adanya
sekretariat yang
memudahkan
aktivitas usaha chips
salak tersebut.
09 Juli 2013 Melihat produksi
dan permasalahan
yang ada di KWT
Lantang Semu
Sekretatiat KWT
Lantang Semu
Banjar Galiukir
Kaja
Dari produksi
permasalahan yang
ada mengenai
pengemasan dan
20
juga pemasaran
produk yang belum
bisa optimal.
16 Juli 2013 Penyuluhan teknis
Pemasaran Cotilla
Chips
Balai Masyarakat
Galiukir Desa
Kebonpadangan
Mengoptimalkan
pemasaran lebih luas
lagi dan membuat
media sosial untuk
memasarkan secara
online untuk
meningkatkan
produksi dan
pemasaran.
22 Juli 2013 Monitoring dan
Membantu
pembuatan
produksi Chips
Salak
Sekretatiat KWT
Lantang Semu
Banjar Galiukir
Kaja
Sudah ada
peningkatan
pemesanan dan
produksi dalam 3
tahun terakhir sejak
berdirinya KWT
Lantang Semu.
24 Juli 2013 Memperbaiki dan
memberi
penyuluhan singkat
mengenai laporan
keuangan
Sekretatiat KWT
Lantang Semu
Banjar Galiukir
Kaja
Kwt Lantang Semu
menjadi lebih
memahami laporan
keuangan yang baik
dan benar.
29 Juli 2013 Membantu
Mempersiapkan
tempat dan
membantu
pembuatan
produksi untuk
Lomba Penilaian
Sekretatiat KWT
Lantang Semu
Banjar Galiukir
Kaja
Persiapan Lomba
mulai dari tempat
dan sarana prasarana
terlaksana dengan
baik dan hasilnya
sudah siap untuk
21
Penghargaan Adhi
Karya Pangan
Nusantara Tingkat
Provinsi
dilombakan.
30 Juli 2013 Membantu Lomba
Penilaian
Penghargaan Adhi
Karya Pangan
Nusantara Tngkat
Provinsi
Balai Masyarakat
Galiukir Desa
Kebonpadangan
Kegiatan Lomba
yang diadakan Tim
Penilai Lomba Adhi
Karya Pangan
Nusantara Dinas
Pertanian Provinsi
Bali berjalan dengan
lancar dan
diharapkan KWT
Lantang Semu terus
mengembangkan
potensi pangan
lokal.
Permasalahan
1. Sulit menjalankan penyuluhan tepat waktu karena anggota KWT
mempunyai kesibukan berkebun sampai sore sehingga banyak yang
tidak basa datang tepat waktu,
2. Tidak adanya mic sehingga menimbulkan kemungkinan informasi
tidak sampai dengan baik ke KWT,
3. Kurangnya penerangan lampu ketika penyuluhan berlangsung,
4. KWT masih kekurangan modal untuk mengembangkan produk Cotilla
Chips terutama untuk mengganti kemasan dengan menggunakan
Aluminium Foil,
5. Kesulitan pemasaran produk Cotilla Chips sehingga pesanan yang
didapat belum maksimal.
22
Solusi
1. Sebaiknya lebih ditegaskan lagi kepada anggota KWT bahwa kegiatan
penyuluhan harus berjalan tepat waktu dan sangat berguna bagi KWT
tersebut.,
2. Produk Cotilla Chips sebaiknya dipasarkan di pasar-pasar terdekat
dulu untuk mengumpulkan dana sehingga dapat membeli alat
pengemasan
3. Dipasarkan dengan strategi word of mouth, 4P dan dicari link yang
dapat membantu memasarkan produk Cotilla Chips lebih luas.
4. Membuat media sosial yang nantinya berguna untuk pemasaran secara
online.
Dampak
Penyuluhan Tenkis Pemasaran Cotilla Chips Kelompok Wanita Tani
Lantang Semu Desa Kebonpadangan memberikan dampak positif yaitu :
1. Anggota KWT Lantang Semu lebih memahami bagaimana cara
pemasaran produknya dan kemana dia harus memasarkannya.
2. Memahami bagaimana produk yang diharapkan konsumen dan
bagaimana cara agar produk sampai ke tangan konsumen dengan
lebih efektif.
3. Memahami aspek keuangan usaha Cotilla Chips sehingga dapat
diperoleh keuntungan yang maksimal.
5) Pelaksanaan kegiatan program bidang Kesehatan Masyarakat yaitu
Inventarisasi Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Waktu
1. Jumat, 12 Juli 2013 pukul 17.00-20.30
2. Senin, 15 Juli 2013 pukul 17.00-18.30
3. Rabu, 17 Juli 2013 pukul 17.00-18.30
4. Kamis, 18 Juli 2013 pukul 17.00-18.00
5. Jumat, 19 Juli 2013 pukul 17.00-18.30
23
6. Senin, 22 Juli 2013 pukul 17.00-18.30
7. Senin, 29 Juli 2013 pukul 17.00-18.30
Lokasi
1. Banjar Dinas Kebon Kaja
2. Banjar Dinas Kebon Kelod
3. Banjar Dinas Galiukir Kaja
4. Banjar Dinas Galiukir Kaja
5. Banjar Dinas Bale Timbang
Kelompok Sasaran
Kelompok yang dituju untuk inventarisasi tanaman obat keluarga
adalah rumah tangga kurang mampu yang ada pada setiap banjar dinas.
Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan inventarisasi ini diantaranya:
1. Kepala Desa Kebonpadangan Kecamatan Pupuan Kabupaten
Tabanan
2. Kelian Banjar Dinas Kebon Kaja
3. Kelian Banjar Dinas Kebon Kebon
4. Kelian Banjar Dinas Galiukir Kaja
5. Kelian Banjar Dinas Galiukir Kelod
6. Kelian Banjar Dinas Bale Timbang
7. Mahasiswa KKN PPM Unud
Pelaksanaan
Tgl Jenis Kegiatan Tempat Hasil/Kesimpulan
12
Juli
2013
Permintaan izin kegiatan
kepada Kepala Desa dan
Kelian Banjar Dinas Kebon
Kaja, Kebon Kelod, Galiukir
Kaja, Galiukir Kelod dan Bale
Timbang di Desa
Kebonpadangan
Desa
Kebonpadan
gan
Mahasiswa diberikan
ijin untuk melakukan
kegiatan inventarisasi
di rumah-rumah warga
pada masing-masing
banjar dinas
15 Melakukan inventarisasi pada Banjar Dinas Diperoleh data toga,
24
Juli
2013
tiga rumah warga di Banjar
Dinas Galiukir Kelod Desa
Kebonpadangan
Galiukir
Kelod
yaitu dringo, bayam,
jahe merah dan kunyit
putih
17
Juli
2013
Melakukan inventarisasi pada
tiga rumah warga di Banjar
Dinas Galiukir Kaja Desa
Kebonpadangan
Banjar Dinas
Galiukir Kaja
Diperoleh data toga,
yaitu kunyit, jahe dan
sirih
18
Juli
2013
Melakukan inventarisasi pada
tiga rumah warga di Banjar
Dinas Bale Timbang Desa
Kebonpadangan
Banjar Dinas
Bale
Timbang
Diperoleh data toga,
yaitu sembung, sirih,
jahe, mahkota dewa
dan kumis kucing
19
Juli
2013
Melakukan inventarisasi pada
tiga rumah warga di Banjar
Dinas Kebon Kaja Desa
Kebonpadangan
Banjar Dinas
Kebon Kaja
Diperoleh data toga,
yaitu sirih, kunyit,
daun suji, daun pandan
dan daun salam
22
Juli
2013
Melakukan inventarisasi pada
tiga rumah warga di Banjar
Dinas Kebon Kelod Desa
Kebonpadangan
Banjar Dinas
Kebon Kelod
Diperoleh data toga,
yaitu sirih, kunyit,
jahe, mahkota dewa,
bayam, cengkeh, daun
dadap dan jahe merah
29
Juli
2013
Menyerahkan data
inventarisasi ke rumah-rumah
warga di Desa
Kebonpadangan
Desa
Kebonpadan
gan
Seluruh data inventaris
telah disebar dan
disimpan sebagai arsip
dirumah-rumah warga
Permasalahan
1. Masyarakat desa Kebonpadangan sebagian besar sedang memanen
kopi yang menyebabkan masyarakat berada dirumah hanya pada
malam dan sore hari sehingga waktu untuk melakukan inventarisasi
hanya sedikit.
25
2. Sebagian besar halaman rumah warga digunakan untuk menjemur
kopi, sehingga tidak banyak tanaman dan bahkan ada rumah warga
yang tidak terdapat tanaman samasekali.
Solusi
1. Inventarisasi dilakukan hanya dalam waktu yang singkat dan
dilakukan pada 2 sampai 3 rumah pada setiap banjar dinas di desa
Kebonpadangan
2. Pada rumah warga yang tidak terdapat tanaman, diberikan hasil
inventaris toga yang ada dijalanan sekitar rumah warga tersebut.
Dampak
Pelaksanaan Inventarisasi Tanaman Obat Keluarga memberikan
dampak yang positif terhadap warga, yaitu pada:
1. Memberikan pengetahuan bagi warga mengenai fungsi toga.
2. Memberikan pengetahuan bagi warga mengenai cara pengolahan
toga.
3. Memberikan pengetahuan bagi warga untuk menggunakan tanaman
disekitar pekarangan sebagai bahan obat.
4. Memberikan pengetahuan bagi warga untuk menjadikan tanaman
obat sebagai pengobatan alternatif.
5. Mengajak warga untuk mulai memaksimalkan fungsi lahan dengan
menanam toga.
3.1.2 Program Pokok Non-Tema
Program pokok non-tema ini dilaksanakan oleh masing-masing
individu mahasiswa dimana satu (1) mahasiswa mendapat satu (1) KK
Dampingan yang termasuk dalam praks di Desa Kebonpadangan. Pembagian
KK Dampingan sebagai berikut:
No.Nama KK
DampinganNama Mahasiswa Banjar
26
1. Ketut Artika Ni Putu Putri WulandariTorkis Joel Simbolon
Bale Timbang
2. Ketut Pangkat Ray Jordi SimangunsongNi Putu Risnia Indira Dewi
Galiukir Kelod
3. Puu WidanaI Gusti Bagus Chandradiva VinayaN. Wahyu Triashari
Galiukir Kelod
4. I Kadek DarmawanOctavianus Sumardana PratamaKomang Eva Jayanti
Kebon Kaja
5. I Wayan Suardi Putu Ade Hinduari PutraK. Vimala Kairavani
Kebon Kelod
6. I Gede Budiartha Jesica Handayanita SaragihGusti Ayu Oviani
Galiukir Kaja
7. I Wayan Subadri Putu Teguh Krisna PutraHannik Lailatun Najja
Galiukir Kaja
8. I Made GederI Made Adhitya Anggriawan W.Ni Made Suryaningsih W.
Kebon Kaja
9. I Ketut Yasa Ida Ayu Nithya MediantariYossi Elisabeth Marpaung
Bale Timbang
10. I Komang Murtaja Dedek Sukma Putra SoekarnoNi Made Rismawati
Kebon Kaja
11. I Ketut Tama Desak Putu Siska DwiI Gede Putu Dharmawan
Kebon Kelod
12. I Made Sujana Loka Indri Agustin Stevi SayuriI Gede Putu Purwa Dana
Galiukir Kaja
3.2 Program Bantu
Program bantu yang dilaksanakan oleh Kelompok KKN PPM UNUD Desa
Kebonpadangan selama 1 (satu) bulan, yaitu:
No. Tanggal Waktu Jenis Kegiatan Tempat
1. 17 Juli 2013 09.00-11.00 1. Pengadaan Tong Sampah organik dan an organik
2. Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
1. Kantor Desa, Taman Kanak-kanak dan SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
2. SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
27
2. 17, 18, 19, 23, 24, 25 Juli
2013
13.00-15.00 Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD
SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
3. 20, 22, 23 Juli 2013
10.00-12.30 Penyuluhan cuci tangan dengan sabun pada siswa SD
SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
4. 15 – 27 Juli menyesuaikanKegiatan Lomba SD Terbersih
SDN 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
1. Pengadaan Tong Sampah
2. Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Waktu :
Rabu, 17 Juli 2013 pukul 09.00-11.30 WITA
Lokasi :
1. SD Negeri 1 Kebonpadangan
2. SD Negeri 2 Kebonpadangan
3. SD Negeri 3 Kebonpadangan
Kelompok Sasaran :
Kelompok sasaran yang dituju dari diadakannya penyuluhan tentang
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik adalah seluruh siswa-
siswi SD Negeri 1, 2 dan 3 Kebonpadangan
Pihak Terlibat :
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penyuluhan ini diantaranya
adalah :
1. Pihak SD terkait, baik itu Guru-guru dan Murid
2. Mahasiswa KKN PPM
Pelaksanaan :
Tgl Jenis Kegiatan Tempat Hasil/Kesimpulan
15
Juli
2013
Penyebaran surat ijin
pemberitahuan
kegiatan kepada
SD Negeri 1, 2
dan SDN 3
Kebonpadangan
Surat pemberitahuan ijin
kegiatan telah diterima oleh
kepala sekolah masing-
28
Kepala Sekolah SD
Negeri 1, 2 dan 3
Kebonpadangan
masing SD dan kepala
sekolah masing-masing SD
telah menginformasikan
tentang kegiatan
penyuluhan kepada para
siswa
16
Juli
2013
Penyusunan materi
mengenai kegiatan
penyuluhan
pemilahan sampah
organik dan
anorganik serta
pengumpulan media
penyuluhan
Posko KKN
PPM
Materi dan media yang akan
digunakan untuk kegiatan
penyuluhan telah siap
Rabu,
17
Juli
2013
Pelaksaan kegiatan
penyuluhan
pemilahan sampah
organik dan
anorganik
SD Negeri 1, 2
dan 3
Kebonpadangan
Kegiatan penyuluhan telah
terlaksana dengan baik,
siswa-siswi SD
mendapatkan pengetahuan
mengenai pentingnya
pemilahan sampah serta
penanaman disiplin diri
sejak dini untuk membuang
sampah pada tempatnya
Permasalahan
Siswa-siswi SD kurang interaktif saat kegiatan penyuluhan
berlangsung
Solusi
Melakukan interaksi yang lebih menarik seperti mengadakan
permainan yang menyangkut materi penyuluhan
Dampak
29
Kegiatan penyuluhan pemilahan sampah organik dan anorganik
dapat memberikan dampak positif, seperti :
1. Siswa-siswi mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya
pemilahan sampah organik dan anorganik serta bagaimana cara
memanfaatkan sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang
lebih bermanfaat
2. Siswa-siswi mendapatkan penanaman disiplin diri sejak dini
tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Pelajaran Tambahan di SD
Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang mengajarkan
pelajaran-pelajaran dasar kepada siswanya. Di desa Kebonpadangan
terdapat 3 SD, yakni SD 1, SD 2, SD 3 Kebonpadangan. Di masing-
masing SD kami mengajarkan 3 mata pelajaran yang di UN-kan yaitu
Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Waktu dan Lokasi
1. Senin, 15 Juli 2013, pukul 09.00-10.30 di kantor desa dan SD
Kebonpadangan
2. Rabu, 17 Juli 2013, pukul 13.00-15.00 di SD Kebonpadangan
3. Kamis, 18 Juli 2013, pukul 13.00-15.00 di SD Kebonpadangan
4. Jumat, 19 Juli 2013, pukul 13.00-15.00 di SD Kebonpadangan
5. Selasa, 23 Juli 2013, pukul 13.00-15.00 di SD Kebonpadangan
6. Rabu, 24 Juli 2013, pukul 13.00-15.00 di SD Kebonpadangan
7. Kamis, 25 Juli 2013, pukul 13.00-15.00 di SD Kebonpadangan
Kelompok Sasaran
Kelompok yang dituju dari diadakannya kegiatan pelajaran
tambahan adalah SD kelas IV, V, dan VI di SD Kebonpadangan.
Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya :
1. Kepala sekolah dan guru-guru di masing-masing SD
2. Kepala Desa Kebonpadangan
30
3. Mahasiswa KKN-PPM
Pelaksanaan
Tgl Jenis Kegiatan Tempat Hasil/Kesimpulan
15 Juli 2013Mengirim surat ke kades dan masing-masing kepsek
Rumah kades dan SD Kebonpadangan
Mahasiswa diberikan izin untuk mengadakani program pelajaran tambahan
17 Juli 2013
Mengadakan pelajaran tambahan Matematika
SD Kebonpadangan
Antusias yang tinggi dari siswa serta program berjalan dengan lancar jumlah sasaran sebanyak
18 Juli 2013
Mengadakan pelajaran tambahan Bahasa Inggris
SD Kebonpadangan
Program berjalan dengan lancar jumlah sasaran sebanyak
19 Juli 2013
Mengadakan pelajaran tambahan Bahasa Indonesia
SD Kebonpadangan
Program berjalan dengan lancar jumlah sasaran sebanyak
23 Juli 2013
Mengadakan pelajaran tambahan Matematika
SD Kebonpadangan
Program berjalan dengan lancar jumlah sasaran sebanyak
24 Juli 2013
Mengadakan pelajaran tambahan Bahasa Inggris
SD Kebonpadangan
Program berjalan dengan lancar jumlah sasaran sebanyak
25 Juli 2013
Mengadakan pelajaran tambahan Bahasa Indonesia
SD Kebonpadangan
Program berjalan dengan lancar jumlah sasaran sebanyak
Permasalahan
Siswa kebanyakan bercanda
Solusi
Memberikan games yang masih berhubungan dengan pelajaran agar
siswa kembali bersemangat31
Dampak
Pelaksanaan Program pembinaan pelajaran tambahan di SD
memberikan efek yang positif kepada siswa yaitu:
1. Siswa mendapat ilmu tambahan dari program
2. Siswa dapat berkonsultasi dengan mahasiswa terkait tugas-tugas
sekolah mereka
3. Penyuluhan Cuci Tangan dengan Sabun pada Siswa SD
Kebonpadangan
Program ini merupakan salah satu program dari bidang kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
pelatihan bagi anak Sekolah Dasar kelas 1, 2, dan 3 karena penting
mengajarkan kebersihan diri kepada anak sejak dini. Program ini
dilakukan kepada anak kelas 1, 2, dan 3 di SDN 1, SDN 2, dan SDN 3
Kebonpadangan.
Waktu
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 19 Juli 2013, 22 Juli
2013, dan 23Juli 2013.
No. Lokasi Tanggal Pelaksanaan
1. Sekolah Dasar Negeri 1 Jumat, 19 Juli 2013
2. Sekolah Dasar Negeri 2 Senin, 22 Juli 2013
3. Sekolah Dasar Negeri 3 Selasa, 23 Juli 2013
Lokasi
Lapangan Sekolah Dasar Negeri 1, Ruang kelas 1 Sekolah
Dasar Negeri 2, dan Lapangan Sekolah Dasar Negeri 3 -
Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
Kelompok Sasaran
32
Yang menjadi kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah
anak Sekolah Dasar kelas 1, 2, dan 3.
Pihak Terlibat
Berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah
seluruh mahasiswa KKN PPM di Desa kebonpadangan dan anak
SD kelas 1, 2, dan 3 Sekolah Dasar Negeri 1, Sekolah Dasar
Negeri 2, Sekolah Dasar Negeri 3.
Pelaksanaan
Diawali dengan pembuatan surat dan penyebaran surat ke
Kepala Sekolah Dasar Negeri 1, 2, dan 3 Kebonpadangan.
Mahasiswa KKN PPM mempersiapkan materi, tempat serta alat
dan bahan yang dibutuhkan seperti sabun pencuci tangan, galon
tempat air, pompa air (water pump), dan ember. Pada hari
penyuluhan mahasiswa KKN bersama kepala sekolah, guru, dan
anak kelas 1, 2, dan 3 bekerjasama dalam berjalannya peyuluhan
dan praktek mencuci tangan yang baik dan benar dengan sabun.
NoTanggal / Waktu
PelaksanaanLokasi Kegiatan
1. 20 Juli 2013 / Pukul
10.00 -12.30 WITA
SDN 1 Kebonpadangan Penyuluhan dan
praktek 6 langkah
mencuci tangan yang
baik dan benar dengan
menggunakan sabun.
2. 22 Juli 2013 / Pukul
10.15-12.30 WITA
SDN 2 Kebonpadangan Penyuluhan dan
praktek 6 langkah
mencuci tangan yang
baik dan benar dengan
menggunakan sabun.
3. 23 Juli 2013 / Pukul SDN 3 Kebonpadangan Penyuluhan dan
33
10.15-12.30 WITA praktek 6 langkah
mencuci tangan yang
baik dan benar dengan
menggunakan sabun.
Permasalahan
1. Saat penyuluhan berlangsung, terlihat ada beberapa siswa tidak
mengikuti praktek yang dicontohkan mengenai enam langkah
cara mencuci tangan dengan sabun yang baik dan benar
2. Terdapat beberapa siswa yang kesulitan mengingat enam
langkah cuci tangan dengan baik.
Solusi
Seluruh mahasiswa yang mengikuti acara penyuluhan turut serta
membantu setiap anak yang mengalami kesulitan mempraktekan
cara cuci tangan yang baik dan benar. Kami juga menghimbau
kepada siswa yang bisa dan ingat untuk turut serta memberi tahu
atau membantu sesama siswa yang mengalami kesulitan.
Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan program ini adalah
dapat memberikan informasi kepada para siswa kelas 1, 2, dan 3
mengenai cara cuci tangan yang benar dan mengingatkan kepada
anak-anak sebaiknya mencuci tangan sebelum dan sesudah makan,
setelah buang air besar da buang air kecil, setelah bermain, setelah
pulang dari kebun apabila membantu ayah dan ibu, serta mencuci
tangan sebelum tidur. Hal tersebut dilakukan agar tangan dalam
keadaan bersih dan terhindar dari kuman penyakit. Tangan yang
kotor dan masuk ke dalam mulut akan menyebabkan penyakit,
seperti sakit perut, diare, cacingan dan lain-lain.
Dampak dari program ini yaitu anak menjadi tahu 6 langkah cara
mencuci tangan yang baik dan benar dengan menggunakan sabun
34
dan mempraktekannya secara langsung secara bersama-sama.
Diharapkan program ini dapat dilakukan anak sejak dini.
4. Pelaksanaan Kegiatan Lomba SD terbersih
Waktu penilaian
PENILAIAN KADES : 19-27 Juli 2013
PENILAIAN DARI DPL : 23-27 Juli 2013
PENILAIAN DARI KORMADES : 23-27 Juli 2013
Kelompok Sasaran
Kelompok yang dituju dari diadakannya kegiatan lomba SD
terbersih adalah seluruh SD Kebonpadangan.
Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya :
- Kepala sekolah dan guru-guru di masing-masing SD
- Kepala Desa Kebonpadangan
- Siswa SD
- Mahasiswa KKN-PPM
Pelaksanaan
Tgl Jenis Kegiatan Tempat Hasil/Kesimpulan
15 Juli 2013
Mengirim surat ke kades dan masing-masing kepsek
Rumah kades dan SD Kebonpadangan
Mahasiswa diberikan izin untuk mengadakani program pelajaran tambahan
19-27 Juli 2013
Penilaian di SD oleh kades
SD Kebonpadanganpenilaian oleh kades serta pengambilan gambar
23-27 Juli 2013
Penilaian di SD oleh DPL
SD KebonpadanganPenilaian berjalan dengan lancar
23-27 Juli 2013
Penilaian di SD oleh kormades
SD KebonpadanganPenilaian berjalan dengan lancar
Permasalahan
- Adanya ruangan kelas yang belum tertata rapi
35
- Kelengkapan sarana mengajar masih kurang
- Pengelolaan sampah yang masih belum baik
Solusi
Memberikan penyuluhan tentang pemilahan sampah organik dan
anorganik
Dampak
Pelaksanaan Program lomba SD terbersih memberikan efek yang
positif kepada siswa yaitu:
- Suasana kondusif dalam proses belajar mengajar
- Terciptanya lingkungan sekolah yang tertata rapi
3.3 Program dan Aktifitas Posdaya
1. Posdaya
POSDAYA adalah forum silahturahmi, advokasi, komunikasi, informasi,
edukasi dan sekaligus bisa dikembangkan menjadi wadah koordinasi kegiatan
penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Dalam hal-hal tertentu bisa
juga menjadi wadah pelayanan keluarga secara terpadu, yaitu pelayanan
pengembangangan keluarga secara berkelanjutan, dalam berbagai bidang,
utamanya agama, pendidikan, kesehatan, wirausaha dan lingkungan hidup,
sehingga keluarga secara harmonis dan lingkungan hidup, sehingga keluarga
secara harmonis bisa tumbuh secara mandiri di desanya.
Kegiatan POSDAYA Desa Kebonpadangan belum pernah terbentuk.
Sehubungan dengan itu, KKN PPM Universitas Udayana baru terlaksana pada
tahun ini sehingga keberadaan POSDAYA belum ada. Selain itu, POSDAYA
dikembangkan dengan maksud dihidupkannya dukungan sosial budaya atau
sosial kapital seperti budaya hidup gotong royong, terpeliharanya infrastruktur
sosial kemasyarakatan yang terpencil dan solid, dan terbentuknya lembaga
sosial dengan keanggotaan dan partisipasi keluarga di desa atau kelurahan yang
dinamis dan menjadi wadah atau wahana partisipasi sosial, dimana setiap
36
keluarga dapat memberi dan menerima pembaharuan yang bisa membantu
prose pembangunan kehidupan keluarga dengan mudah dan sejuk.
Adapun POSDAYA yang dimaksud adalah Kelompok Wanita Tani
Galiukir. Kelompok Wanita Tani Lantang Semu yang bergerak di bidang
industri kecil makanan dengan mengolah pangan lokal seperti salak, ketela,
kelapa dan buah mengkudu menjadi produk unik dan berkualitas. Selain itu,
aktivitas Kelompok Wanita Tani Lantang Semu di Desa Galiukir perlu digali
potensi dan dapat diberdayakan lebih lanjut melalui pembentukan Tim
POSDAYA di Desa Kebonpadangan. POSDAYA yang baru dibentuk ini
menitikberatkan pada Pemberdayaan Fungsi Kewirausahaan, dimana sasaran
utamanya adalah memfasilitasi terlaksananya berbagai pelatihan
kewirausahaan serta dukungan pendamping, baik bagi mereka yang baru mulai
berusaha, maupu bagi mereka yang telah berusaha dan membutuhkan
peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan berusaha. Selain itu, melalui
POSDAYA ini, potensi keluarga muda khususnya kaum Ibu dapat mengakses
kesempatan kerja yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari keluarga atau
pengusaha dari daerah lain yang isa memperluas pemasaran produk yang
dihasilkan oleh anggota POSDAYA ke daerah yang lebih luas.
Belum terbentuknya tim desa yang mengkoordinir POSDAYA di Desa
Kebonpadangan secara terpadu. Oleh karena itu, kami selaku mahasiswa KKN
di Desa Kebonpadangan telah menganjurkan pembentukan Tim POSDAYA
dan juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan POSDAYA tersebut.
No. DATABASIS POSDAYA
I Identitas Posdaya Lantang Semu
1 Nama POSDAYA : POSDAYA
2 Dusun/Banjar : Dusun Galiukir Kaja/Banjar Puseh
3 Kelurahan/Desa : Kebonpadangan
4 Kecamatan : Pupuan
5 Kabupaten : Tabanan
37
6 Propinsi : Bali
7 Alamat Sekretariat : Banjar Galiukir Kaja
8 No. Tlp : 085333858676
9 Tanggal berdiri : 21 April 2009
10Jumlah anggota keluarga yg terlibat sampai saat ini
: 20 anggota
IISusunan Pengurus dan Jabatan Dalam Posdaya
Nama Unsur
1 PenasehatI Made Arif Hartawan
Kepala Desa Kebonpadangan
2 Penanggung Jawab Ni Made AndiyaniKetua Kelompok Wanita Tani Lantang Semu
3 SekretarisNi Nyoman Artini Asih
Sekretaris Kelompok Wanita Tani Lantang Semu
4 Bendahara Ni Ketut Sari Asih
Bendahara Kelompok Wanita Tani Lantang Semu
2. Program dan Aktivitas POSDAYA Lantang Semu
Program dan kegiatan POSDAYA Lantang Semu di Desa Kebonpadangan,
Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut:
Rangkuman Aktivitas POSDAYA Lantang Semu:
No
.
Nama Bidang dan sub-
Program
Tanggal
Kegiatan
Volume/satuan
yang terlibat
I Produksi Cottila Chips - 20 orang
IIPembinaan Teknis Produksi
Industri Kecil Makanan
Tanggal 16 Juli
201320 orang
III
Penyuluhan Teknis Pemasaran
Cottila Chips Kelompok
Wanita Tani Lantang Semu
Tanggal 16 Juli
201320 orang
38
IV
Lomba Adi Karya Nusantara
Tingkat Provinsi, Kelompok
Wanita Tani Lantang Semu
mewakili Kabupaten Tabanan.
Tanggal 31 Juli
201320 orang
V
Sie Konsumsi bagi Penyuluhan
Saluran Penyediaan Air
Minum
Tanggal 1
Agustus 20132 orang
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1) Program pokok tema dari KKN PPM Periode VII Desa
Kebonpadangan Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan adalah
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui Pengembangan Usaha
Cottila Chips. Terkait dengan tema tersebut, telah dilaksanakan
program bidang peningkatan produksi yaitu Pembinaan Teknis
Produksi Industri Kecil Makanan dan bidang social budaya yaitu
Program Penyuluhan Teknis Pemasaran Cottila Chips, pada Selasa, 16
Juli 2013 di Balai Masyarakat Galiukir.
2) Program pokok dari bidang Kesehatan Masyarakat seperti Program
Inventarisasi Tanaman Obat Keluarga dan Penyuluhan Cuci Tangan
dengan Sabun pada Siswa SD berjalan lancar. Tentunya terdapat
kendala-kendala namun akhirnya dapat diatasi.
3) Program pokok dari bidang Peningkatan Produksi lainnya yaitu
Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Kompos dan Starter Mol telah
berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan.
4) Program pokok dari Prasarana Fisik seperti Pengadaan Tong Sampah
organik dan an organik di Kantor Desa, di tiga Sekolah Dasar dan
Taman Kanak-kanak di Kebonpadangan telah terealisasi dengan baik.
4.2 Rekomendasi
1) Perlu pembinaan lebih lanjut terhadap pengusaha jajanan tradisional
terkait permodalan dan manajemen organisasi pengusaha jajanan
tardisional yang masih bersifat kecil-kecilan karena hanya usaha
industri rumah tangga (home industry)
40
2) Perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan meningkatkan
pemahaman pentingnya Posyandu, tanggap HIV/AIDS dan Flu
Burung.
3) Perlu kontrol secara rutin terhadap perkembangan Gapoktan Desa
Kebonpadangan agar kelompok-kelompok yang telah terbina
mendapat informasi yang memadai.
4) Perlu mengintensifkan sosialisasi mengenai kesehatan masyarakat dari
pihak berwenang (Puskesmas) secara berkelanjutan.
5) Perlu melakukan perawatan instalasi listrik secara berkala di pusat-
pusat pendidikan.
6) Perlunya koordinasi dari instansi terkait mengenai pembentukan
POSDAYA di Desa Kebonpadangan. Diharapkan panduan juklak dan
monitoring yang intensif agar setiap kelompok yang bertujuan untuk
memberdayakan masyarakiat dapat terlaksana. Koordinasi strategis
antara pihak Desa, UPT, Keluarga Berencana dan pihak Kabupaten
tentunya akan mempercepat terealisasinya POSDAYA tersebut.
41
LAMPIRAN REKAPITULASI DESA
Nama : Kelompok 26 KKN PPM UNUD Periode VII Tahun 2013Tempat : Desa Kebonpadangan
No. Tanggal Kegiatan Nama Kegiatan Keterangan1. 9 Februari 2013 Arisan Ibu-ibu PKK Peserta
2. 14 Februari 2013Membantu membuat ogoh-ogoh di
Banjar SekarPeserta
3. 16 Februari 2013Gotong royong di SD 4
KebonpadanganPeserta
4. 3 Maret 2013Membantu membuat ogoh-ogoh di
Banjar ManggaanPeserta
Mengetahui/Menyetujui,
I Nengah Supartana, SHKepala Desa Kebonpadangan
Desa Kebonpadangan, 8 Maret 2013
Mengetahui/Menyetujui,
I Made S. Arya SeputraSekdes Desa Kebonpadangan
vii