menyongsong pembentukan komunitas asean 2015

16
 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 Ditulis oleh Hazairin Pohan RATIFIKASI Piagam ASEAN (Charter ) oleh keseluruhan 10 negara-anggotanya pada akhir tahun 2009 menjadi t ahapan terpenting dalam sejarah 42 tahun usia organisasi sub-regional di Asia Tenggara itu. Keputusan politik terpenting yang diambil oleh seluruh kepala negara/pemerintah dalam pertemuan di Singapura dalam kerangka-waktu singkat 6-tahun adalah pembentukan komunitas ASEAN pada tahun 2015. Setelah KTT, maka, seluruh negara-anggota, terutama Indonesia, dalam waktu singkat perlu bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan rumah untuk pembentukan 3 pilar komunitas yakni (1) politik dan keamanan, (2) ekonomi, dan (3) sosial budaya. Pekerjaan yang paling besar adalah pembentukan komunitas ekonomi, bahwa pada tahun 2015 wilayah Asia Tenggara akan menjadi kesatuan ekonomi: menjadi one single market and production base, ketika arus barang, jas a, modal, termasuk ketenagakerjaan mengalir lancar tanpa hambatan. Menilik pengalaman Eropa dalam inte grasinya, pembentukan komunitas ekonomi (European Community) memerlu kan waktu yang panjang, 42 tahun. Eropa menjadi satu kesatuan ekonomi baru dicapai pada tahun 1993, sejak te rbentuknya The European Coal and Steel Community pada ta hun 1951. Bersamaan di tahun 1993, para pemimpin Eropa juga menandatangani Maastricht Treaty. ASEAN Charter kurang lebih berfungsi sama seperti Maastricht Treaty, menjadi landasan hukum untuk pembentukan komunitas di kawasan masing-masing. Pembentukan komunitas politik dan keamanan, tentu tidak bisa dipandang enteng karena menjadi bagian penting, landasan politis untuk integrasi 10 negara kawasan Asteng itu. Pemikiran ke arah penyatuan komunitas politik sebenarnya telah berlangsung jauh sejak berakhirnya Perang Dunia II. Demikian pula pembentukan komunitas sosial budaya, ASEAN menyadari pentingnya solidaritas dan identitas yang sama bagi rakyat -rakyat di kawasan, serta komitmen bersama untuk menatap masa depan di dunia yang kian ketat mengalami kompetisi di era globalisasi.

Upload: qobul-imron

Post on 19-Jul-2015

394 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 1/

Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

Ditulis oleh Hazairin Pohan

RATIFIKASI Piagam ASEAN (Charter ) oleh keseluruhan

10 negara-anggotanya pada akhir tahun 2009 menjadi tahapan terpenting dalam

sejarah 42 tahun usia organisasi sub-regional di Asia Tenggara itu.

Keputusan politik terpenting yang diambil oleh seluruh kepala negara/pemerintahdalam pertemuan di Singapura dalam kerangka-waktu singkat 6-tahun adalah

pembentukan komunitas ASEAN pada tahun 2015. Setelah KTT, maka, seluruh

negara-anggota, terutama Indonesia, dalam waktu singkat perlu bekerja keras untuk

menyelesaikan pekerjaan rumah untuk pembentukan 3 pilar komunitas yakni (1)

politik dan keamanan, (2) ekonomi, dan (3) sosial budaya.

Pekerjaan yang paling besar adalah pembentukan komunitas ekonomi, bahwa pada

tahun 2015 wilayah Asia Tenggara akan menjadi kesatuan ekonomi: menjadi one

single market and production base, ketika arus barang, jasa, modal, termasuk

ketenagakerjaan mengalir lancar tanpa hambatan.

Menilik pengalaman Eropa dalam integrasinya, pembentukan komunitas ekonomi

(European Community) memerlukan waktu yang panjang, 42 tahun. Eropa menjadi

satu kesatuan ekonomi baru dicapai pada tahun 1993, sejak terbentuknya The

European Coal and Steel Community pada tahun 1951. Bersamaan di tahun 1993,

para pemimpin Eropa juga menandatangani Maastricht Treaty.

ASEAN Charter kurang lebih berfungsi sama seperti Maastricht Treaty, menjadi

landasan hukum untuk pembentukan komunitas di kawasan masing-masing.

Pembentukan komunitas politik dan keamanan, tentu tidak bisa dipandang enteng

karena menjadi bagian penting, landasan politis untuk integrasi 10 negara kawasanAsteng itu. Pemikiran ke arah penyatuan komunitas politik sebenarnya telah

berlangsung jauh sejak berakhirnya Perang Dunia II.

Demikian pula pembentukan komunitas sosial budaya, ASEAN menyadari pentingnya

solidaritas dan identitas yang sama bagi rakyat-rakyat di kawasan, serta komitmen

bersama untuk menatap masa depan di dunia yang kian ketat mengalami kompetisi

di era globalisasi.

Page 2: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 2/

 Tulisan di bawah ini merupakan sari dari ceramah yang disampaikan oleh penulis

pada saat melakukan sosialisasi Komunitas ASEAN 2015 di Surabaya dan Solo pada

bulan Mei dan Juni 2010.

Mengapa Penting Komunitas ASEAN?

PROSES pembentukan organisasi regional dan subregional marak ketika berakhirnya

Perang Dunia II. Di Eropa, para pemimpin menyadari kepentingan integrasi wilayah

untuk menghindari terulangnya perang-dunia yang telah menghancurkan wilayah,

ekonomi dan kemanusiaan. Pada saat gagasan dilontarkan di Eropa pada akhir PD II,

harapan untuk integrasi Eropa dipandang utopia.

 Tujuan pembentukan integrasi wilayah Eropa diawali dengan kepentingan politis guna

menghindari perselisihan yang muncul dari imbalances of power equation, ketika

negara kuat mengintimidasi yang lemah, bilamana konflik wilayah, etnis, dan bahkan

agama menjadi sumber perang.

Keberadaan European Coal and Steel Community sejak tahun 1951 membuktikan

kerjasama Prancis dan Jerman berjalan baik. Baja memang menjadi sumber industry,

termasuk militer. Jika pasar yang menentukan suplai dan demand, maka

pertimbangan ekonomi menjadi lebih menonjol, ketimbang perang.

Sehingga, pada kondisi yang kian membaik itu tujuan-tujuan stabilitas keamanan dan

perdamaian menjadi berkembang pesat.

Kini Uni Eropa tidak saja menjadi entitas yang kokoh secara politis, tetapi juga

menjadi aktor ekonomi global yang telah memiliki identitas dan nilai-nilai yang

modern.

Misi UE sekarang adalah menciptakan perdamaian, kemakmuran dan stabilitas bagi

rakyat Eropa. Tadinya persoalan batas-wilayah menjadi sumber konflik, maka dengan

penyatuan seluruh Negara anggota dalam kesatuan wilayah, Uni Eropa kini beranjak

dari zona kesatuan ekonomi yang berambisi dalam peran politik global. UE juga

mengupayakan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang seimbang bagi rakyat di 27

negara-anggota. Para pemimpin Eropa menyadai kondisi yang dibentuk secara sadar

dengan susah-payah seperti ini diperlukan untuk kesatuan Eropa menghadapi

kompetisi di era globalisasi.

Pengalaman Uni Eropa juga dicermati oleh kelompok Negara di berbagai belahan

dunia, misalnya Afrika (Uni Afrika), Amerika Latin (Mercosur), Timur Tengah (GCC),

termasuk ASEAN di Asia Tenggara.

Dari keseluruhan ratusan organisasi regional atau sub-regional, boleh dikatakan

hanya 2 organisasi yang memiliki success story, yakni Uni Eropa dan ASEAN.

Pembentukan Komunitas ASEAN kurang lebih mengalami proses serupa. Apakah

tingkat integritasnya nanti pada akhirnya dapat berwujud pada entitas Uni Eropa

Page 3: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 3/

tergantung pada perkembangan ke depan. Sesuatu yang sulit disepakati pada masa

sekarang, seperti pengalaman Uni Eropa dengan impiannya, terbukti berjalan

melebihi targetnya.

Maka, bolehlah kita bermimpi di suatu saat integritas ASEAN semakin menguat: akan

terbentuk satu wilayah ekonomi dan moneter yang didukung oleh mata uang tunggal,diikuti dengan pembentukan parlemen, angkatan bersenjata, dan bahkan kebijakan

luar negeri yang sama, bahkan untuk suatu entitas pemerintahan yang tunggal pula!

Stabilitas Perdamaian dan Keamanan untuk Apa?

KEAMANAN (security) adalah kondisi yang tercipta karena tercapainya stabilitas dan

perdamaian. Kondisi ini bermanfaat untuk membangun manusia dan lingkungan yang

diinginkan (ideal). Keamanan baru dirasakan penting ketika terancam, atau hilang.

Manusia akan kembali ke naluri untuk mempertahankan diri: dalam unit yang lebih

besar pada tingkat masyarakat bahkan rakyat di suatu negara.

Sama seperti udara yang gratis dan murah, keamanan selalu dianggap komoditas

yang terjamin ada. Padahal, untuk membina keamanan manusia menumpahkan

berbagai upaya dan energy. Mahal!

Aman (secure) dirasakan penting untuk pembangunan, terutama dengan hadirnya

stabilitas dan perdamaian. Stabilitas yang tercipta dalam jangka-panjang

menghadirkan prediktabilitas situasi.

Maka security hadir by design, dibentuk, dijaga dan ditingkatkan oleh manusia untuk

memperoleh situasi kehidupan yang harmonis. Sama seperti kehidupan di kampung,

desa, rakyat memelihara harmoni dengan semangat hidup bertetangga baik.

Indonesia pasca perang kemerdekaan merasakan keperluan itu. Sebagai negara dan

memiliki kawasan terbesar maka diperlukan situasi yang damai di kawasan. Sebagai

de facto pemimpin di kawasan, kontribusi Indonesia sangat diperlukan.

Praktis, bila berbicara tentang ASEAN maka berarti hampir separuh atribut yang

melekat adalah unsur Indonesia. Dari 590 juta penduduk ASEAN, 40% atau 234 juga

tinggal di Indonesia. 42% wilayah daratan Asia Tenggara yang seluas 4,4 juta km2

berada di NKRI, dan 40% dari GDP ASEAN yang telah mencapai USD 1500 milyar

berasal dari Indonesia.

Kondisi Asia Tenggara pasca Perang Dunia II, seperti umumnya di kawasan AsiaPasifik, 50 tahun yang lalu sangat labil dan penuh dengan potensi konflik. Dengan

pengecualian di beberapa negara, kolonialisme tidak menyelesaikan tugasnya

menyiapkan rakyat-rakyat di Asia Tenggara untuk berpemerintahan sendiri.

Samudera Pasifik, yang dulu diterjemahkan sebagai Lautan Teduh (Pasif) memang

hanya tenang di permukaannya. Dia menyimpan sejuta energi yang siap meletus,

seperti Gunung Krakatau di tahun 1883 dulu.

Page 4: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 4/

Di sana tersimpan animositi, konflik wilayah, etnis, bahkan militer antar-negara. Di

dalam negeri juga demikian. Seperti misalnya di Indonesia, sejak perang

kemerdekaan kita mengalami beruntun konflik di dalam negeri: perjuangan

proklamasi, pemberontakan, Trikora utnuk pengembalian Irian Barat, Dwikora dalam

konfrontasi terhadap Malaysia, dan G30S/PKI yang meruntuhkan Orde Lama

mengakhiri kekuasaan Presiden Soekarno. Berbagai maneuver politik mercusuarpasca kemerdekaan dipandang hanya proses yang memiskinkan bangsa.

Persoalan di kawasan tidak terbatas hanya di bidang politik semata. Dalam

kecemasan internasional pada perubahan iklim, telah muncul kesadaran untuk

penanganan perlindungan lingkungan dan bahkan soal-soal praktis seperti

keselamatan pelayaran.

Mencuatnya isu-isu non politis itu berkaitan dengan menonjolnya soal-soal ekonomi

pula. Kawasan Asia Pasifik pada umumnya, termasuk Asia Tenggara, telah menjadi

economic powerhouse, di mana negara-negara di kawasan sekitarnya memerlukan

sumber-sumber hayati dan non-hayati untuk keperluan pembangunan ekonomimereka.

Isu penting berkaitan dengan menguatnya integrasi ASEAN melalui Charter ialah

berkaitan dengan upaya pembentukan arsitektur regional (regional architecture).

Mengingat satu-satunya organisasi menonjol di Asia Pasifik, ASEAN telah pula menjadi

motor atau driving force dalam diskursus yang sebenarnya mulai mencuat pada awal

tahun 1990-an.

ASEAN memang memiliki posisi unik, ketiadaan rival organisasi serupa di Asia Pasifik

mendorongnya untuk berperan aktif dan menjadi harapan dalam pembentukan

struktur di Asia Pasifik melalui proses East Asia Summit (EAS). Dukungan negara-negara-negara terpenting anggota EAS dari AS, Rusia, India, Jepang, Korea dan

Australia, di samping Indonesia tentunya, akan menjadi milestone baru dalam proses

integrasi kawasan Asia Pasifik.

 Jakarta 27 September 2010

Short URL: http://aseanblogger.com/?p=278

Posted by Aris Heru utomo on Oct 8 2010. Filed under NEW, OPINION. You can

follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response ortrackback to this entry

Friday, October 8, 2010

IMPLIKASI TERBENTUKNYA ASEAN KOMUNITAS 2015

Page 5: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 5/

DALAM artikel sebelumnya “Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015”

saya menyambut baik ratifikasi oleh keseluruhan 10 negara-anggota terhadap

Piagam ASEAN (Charter ) yang telah menjadi another milestone terpenting dalam

perkembangan ASEAN sebagai organisasi sub-regional di Asia Tenggara yang kini

telah berusia 43 tahun.

Sejarah ASEAN adalah bagian dari pelaksanaan politik luar negeri bebas dan aktif.

Wilayah Asia Tenggara menjadi lingkaran paling strategis bagi Indonesia: kita

mencegah Asteng menjadi staging ground untuk menggerogoti Indonesia, sekaligus

menjadikannya sebagai platform untuk memperluas pelaksanaan politik luar negeri di

lingkaran terdekat. Ini saya tulis dalam artikel kedua: Indonesia dan ASEAN.

Indonesia adalah pemimpin natural ASEAN. Tentu saja, setiap perkembangan dan

kemajuan ASEAN perlu direlevankan dengan kemajuan di tanah air. Keberadaan

ASEAN yang bermanfaat akan didukung oleh rakyat Indonesia.

Pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia dan negara-anggota ASEAN lainnya

pada akhirnya akan memperkuat ketahanan nasional. Terciptanya ketahanan

nasional yang kuat di masing-masing Negara pada gilirannya akan memperkuat

ketahanan regional. Pemerkuatan struktur politik dan peranan regional ASEAN akan

mendukung upaya kita dalam rangka memperkuat NKRI.

Karena itu, setiap kemajuan yang dicapai ASEAN harus disinkronkan untuk menjadi

nilai-tambah bagi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Pembentukan Komunitas

ASEAN pada tahun ASEAN 2015 diharapkan akan bermanfaat bagi peningkatan

kapasitas Indonesia di dalamnya.

 Tulisan di bawah ini juga menjadi bagian (terakhir) dari sari ceramah yang

disampaikan oleh penulis pada saat melakukan sosialisasi Komunitas ASEAN 2015 di

Surabaya dan Solo pada bulan Mei dan Juni 2010.

ASEAN Unite!

Page 6: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 6/

Bersatu kita teguh, bercerai kita rubuh! Itu kata pepatah (wisdom) orang tua kita.

Dalam perspektif kita ASEAN adalah Indonesia dan Indonesia adalah ASEAN, maka

kata ‘kita’ di atas adalah keduanya: Indonesia dan ASEAN.

Sesuai visi para pemimpin ASEAN pada tahun 2015 wilayah Asia Tenggara akan

menjadi kesatuan ekonomi: menjadi one single market and production base, ketika

arus barang, jasa, modal, termasuk ketenagakerjaan. Intinya: kita menghapuskan

‘border’ di sektor-sektor ekonomi yang telah disepakati sehingga kita menjadi suatu

kesatuan besar dalam berurusan dengan dunia luar.

 Tahapan berlakunya (entry into force) Piagam ASEAN, menyerupai proses Eropa pada

tahun 1993 yang setelah melampaui proses selama 42 tahun, dengan terbentuknya

 The European Coal and Steel Community (1951) dan penandatanganan Maastricht

 Treaty.

Wilayah Asia Tenggara yang menjadi satu kesatuan dengan ekonomi kawasan Asia

Pasifik telah tumbuh menjadi kawasan yang paling dinamis di dunia. Kawasan ini

telah menjadi economic powerhouse yang terkemuka.

Apabila negara-negara anggota ASEAN tidak mempersiapkan diri secara bersama

dalam menghadapi kompetisi global, melalui pengintegrasian seluruh potensi yangdimilikinya maka kita akan kalah. Sebaliknya, tercapainya integrasi kawasan di dalam

satu komunitas tunggal dengan derap langkah yang sama akan memperkokoh

leverage kita di antara kekuatan ekonomi Asia Pasifik dan pada gilirannya secara

bersama-sama bersaing dengan kelompok regional/sub regional lainnya.

ASEAN Charter : Satu Kesatuan Politis, Ekonomi, dan Sosial Budaya

LAHIRNYA Piagam ASEAN merupakan langkah strategis besar di dalam integrasi 10

negara kawasan untuk menjadikan Asia Tenggara satu kesatuan ekonomi, politis dan

sosial budaya.

Page 7: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 7/

ASEAN Charter menjadi dasar hukum untuk integrasi sub-kawasan sebagai kesatuan

yang dilandaskan dengan 3 pilarnya, yaitu (1) Komunitas Politik dan Keamanan, atau

SPC, (2) Komunitas Ekonomi , atau EC, dan (3) Komunitas Sosial Budaya, atau SCC,

guna menjamin tercapainya integrasi pada tahun 2015.

Pembentukan ketiga pilar yang berfungsi sebagai threshold menjadi prasyarat

pembentukan komunitas untuk mengintegrasikan 10 negara ASEAN menjadi satu

kesatuan politik, ekonomi dan sosial budaya.

Pembentukan komunitas politik dan keamanan, tentu tidak bisa dipandang enteng

karena menjadi bagian penting dengan implikasi politis yang strategis, seperti

perkembangan Uni Eropa sekarang ini. Komunitas politis dan keamanan berfungsi

menjadi perekat utama bagi integrasi 10 negara kawasan Asteng itu.

Pemikiran ke arah penyatuan komunitas politik di Asia Tenggara sebenarnya telah

berlangsung jauh sejak berakhirnya Perang Dunia II, meskipun latar belakang Perang

Dingin menjadi faktor yang malah memisahkan kawasan ke dalam 2 kubu yang

bertolak-belakang.

Demikian pula pembentukan komunitas sosial budaya, ASEAN menyadari pentingnya

solidaritas dan identitas yang sama bagi rakyat-rakyat di kawasan, serta komitmenbersama untuk menatap masa depan di dunia yang kian ketat mengalami kompetisi

di era globalisasi. Ini penting untuk tecapainya satu identitas kita yang unik, agar

gampang diingat dan membedakan kita dengan entitas lainnya di dalam pergaulan

antar-bangsa dan kawasan.

 Terbentuknya komunitas ASEAN melalui Asian Charter telah pula menggiring

pendekatan baru ASEAN yang semula berfungsi sebagai forum wacana dan negosiasi

antar-pemerintah, kini berubah menjadi wadah organisasi yang menggerakkan proses

integrasinya. ASEAN pada tahapan kini harus dapat dirasakan langsung oleh 590 jutarakyat . ASEAN harus bermanfaat langsung, demikian retorika para pemimpin kita.

Proses ini sama dengan ketika negara-negara di Eropa menyepakati Maastricht

 Treaty (1993), dan ASEAN telah menjadi badan hukum, entitas yang dilandaskan

aturan main yang berdasarkan hukum yang meletakkan kedudukan sama bagi semua

Page 8: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 8/1

anggotanya (equal footing). Kedudukan sebagai badan hukum telah menjadikan

kedudukan ASEAN seperti European Community atau PBB.

Kawasan Asia Tenggara khususnya dan Asia Pasifik umumnya kaya dengan potensi

konflik, sebagai warisan dari Perang Dunia II. Bahkan jika diteliti konflik-konflik atau

anomisiti ini berasal dari sejarah ribuan tahun yang lalu. Oleh karena itu, bilamana

kita berbicara untuk pembentukan satu kesatuan komunitas yang kokoh maka

diperlukan adanya suatu mekanisme untuk penyelesaian sengketa (dispute) itu.

Syukurlah, ASEAN Charter telah mengatur kaidah umum untuk penyelesaiannya

melalui mediasi, negosiasi, atau cara-cara damai sebagaimana dianut oleh Piagam

PBB. Tentu saja, pengaturan teknis akan diperlukan supaya tercipta suatu mekanisme

yang menjamin diperolehnya system yang terpercaya (credible) adil (just) , terbuka

(open) dan efektif.

Bobot Charter juga terdapat dalam menegaskan nilai-nilai demokrasi, HAM,

sustainable development, good governance, dan poverty eradication, nilai-nilai yang

dianut dunia kini ke dalam code of conduct kita.

ASEAN mempunyai tradisi pendekatan komprehensif, yang tidak hanya menekankan

perlunya pembentukan pasar tunggal dari segi ekonomi semata, tetapi perlu jugamemperhatikan penyatuan aspek sosial budaya, agar masyarakat memiliki ownership

terhadap proses ASEAN itu sendiri. Oleh karena itu, adalah menjadi kepentingan kita

bersama agar semua proses dan penahapan dalam pembentukan 3 pilar berjalan

seiring dan pada akhirnya pada tahun 2015 Komunitas ASEAN dapat terwujud.

Untuk penguatan nilai-nilai sosial budaya, ASEAN menekankan pentingnya pemajuan

HAM, demokrasi, good governance, lingkungan hidup, penanganan bencana manusia

dan alam, pelintas-batas, dan penanggulangan kejahatan terorganisir. Di samping itu,

dirasakan penting akses untuk human development, penyusunan strategi untukpembangunan berkelanjutan, program pengentasan kemiskinan, kerjasama

pendidikan, pemberdayaan wanita dan anak dalam kerangka memperkecil jurang

pembangunan yang masih cukup besar di antara negara-negara anggota ASEAN.

Page 9: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 9/1

ASEAN 2015: Perspektif Ekonomi

PENYATUAN seluruh Negara kawasan menjadi suatu komunitas ekonomi merupakan

tema yang paling sering dibahas. Hal ini wajar karena tanpa keberhasilan

membangun kekuatan ekonominya maka ASEAN akan kehilangan relevansi dan

manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh rakyat-rakyat di Asia Tenggara.

Menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kesatuan pasar dan basis produksi

berarti menjamin lancarnya arus barang, modal dan tenaga kerja menjadi tujuan

utama penyatuan ekonomi ASEAN. Ini yang menjadi isu utama dan perhatian bagi

rakyat terutama kalangan usahawan. Ini merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi

semua Negara dan Sekretariat ASEAN sebagai focal point.

 Tidak perlu ada kekhawatiran untuk tercapainya komunitas ekonomi ASEAN tahun

2015 pada saat Asia Tenggara menjadi wilayah ekonomi terbuka yang terintegrasi

erat dengan ekonomi dunia sebenarnya bukan mengubah kebijakan nasional.

Indonesia telah menjadi anggota WTO yang juga terikat dengan berbagai peraturan

multilateral di bidang perdangangan, jasa, dan investasi seperti dianut oleh WTO.

Semua peraturan ekonomi ASEAN juga mengacu pada WTO.

Secara nasional, kita berkewajiban untuk mendukung keterbukaan ekonomi ASEAN,melalui pertumbuhan ekonomi yang seimbang, dalam rangka mengejar

ketertinggalan (development gap) agar menjadi kawasan yang memiliki daya-saing di

percaturan ekonomi global.

ASEAN telah menyepakati 12 bidang prioritas yakni, agro industry, otomotif,

elektronik, perikanan, karet, tekstil, kayu, air travel, ICT, kesehatan, pariwisata dan

 jasa logistics (pergudangan).

Indonesia memiliki berbagai keunggulan komparatif maupun kompetitif di dalam

berbagai sektor kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, keterbukaan Negara-negara

ASEAN di bidang-bidang yang telah disepakati perlu dimanfaatkan dengan baik. Pada

saat bersamaan, berbagai tantangan yang ada di dalam negeri perlu diatasi. Tanpa

kemauan politik dari semua pemangku kepentingan: Pemerintah, pengusaha, dan

masyarakat sulit bagi kita untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian.

Page 10: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 10

Masing-masing negara-anggota ASEAN memiliki pekerjaan rumah, yakni

mengimplementasikan action plan di semua lini yang telah disepakati untuk

diselaraskan dengan cetak biru pembangunan nasional di masing-masing negara.

Oleh karena itu, sosialisasi untuk pemahaman bagi masyarakat umum juga perlu

dibarengi dengan sosialisasi bagi para pelaku ekonomi, untuk ambil-bagian dalam

proses dan menyampaikan usulan-usulan yang akan dipertimbangkan oleh

Pemerintah Indonesia di dalam proses pengambilan keputusan yang akan berlaku

bagi semua negara anggota ASEAN.

Penutup

Melalui pengesahan ASEAN Charter, maka kedudukan Ibukota RI Jakarta meningkat

menjadi ibukota ASEAN, seperti kota metropolitan New York atau Geneva sebagai

ibukota PBB, maupun Brussels sebagai ibukota UE dan NATO.

Keputusan politis ini membanggakan bagi rakyat Indonesia. Namun, di pihak lain

masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan dalam menjadikan Jakarta sebagai kotainternasional dan showcase bagi kita untuk menunjukkan potensi nasional yang

dimiliki.

Rakyat ASEAN ingin hidup esok menjadi lebih baik, dengan motto: one vision, one

identity, one community, insya Allah dapat diwujudkan dalam 2015!

 Jakarta, 8 Oktober 2010

Posted by Haz Pohan at 12:52 AM

Merealisasikan Ekonomi ASEAN Sebagai Suatu Komunitas

Marie Elka Pangestu, Menteri Perdagangan RI

Page 11: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 11

MENYONGSONG ASEAN Community 2015, Banyak sekali yang harus kita persiapkan.

Karena selain pilar ekonomi juga ada pilar-pilar lainnya, yaitu pilar politik dan

kemanan, serta pilar sosial budaya. Tetapi khusus untuk pilar ekonomi, intinya

adalah kita bicara mengenai bagaimana merealisasikan ekonomi ASEAN sebagaisuatu komunitas di tahun 2015. Bagaimana kita memanfaatkan secara optimal dan

 juga bagaimana kita memanfaatkan kerjasama yang sudah terjalin, bahkan sudah

menjadi ASEAN Free Trade Area (AFTA) dengan enam negara mitra dialog kita yang

sudah ada, serta menjalin kerjasama yang baru seperti misalnya dengan Eropa. Ini

penting, karena Eropa memiliki pasar yang cukup besar dan juga sebagai training

partner kita yang pertama.

Selain itu kita juga harus mengatasi kesenjangan antara negara anggota ASEAN dan

kesenjangan di dalam negara anggota ASEAN itu sendiri. Salah satu hal yang akan didorong oleh Indonesia adalah apa yang disebut sebagai financial inclusion, atau

bagaimana UKM itu bisa benar-benar memperoleh manfaat dari ASEAN Economic

Community ini, dimana salah satu kendala mereka adalah tentang permodalan.

kita harus berupaya membuat program yang baik, yang benar-benar kongkrit dan

ada hasilnya di bidang permodalan UKM, kredit mikro dan sebagainya. Ini sangat

perlu kita angkat pada KTT ASEAN tahun ini supaya bukan hanya sekedar seremoni

dan bertemu tetapi apa program kongkritnya.

Utamanya adalah mengatasi berbagai hal yang belum teratasi, seperti misalnya

kesenjangan diantara negara anggota, kemudian bagaimana mendorong kerjasama

ASEAN dengan mitra-mitra dialognya agar diperoleh hasil yang lebih optimal, karena

kerjasama ini akan berkembang ke kawasan yang lebih besar lagi dari ASEAN, yaitu

yang kita sebut dengan kawasan Asia Timur yang melibatkan hampir sebagian besar

negara-negara di Asia.

 

 Tahun ini bahkan untuk pertama kalinya akan ada summit ke dua di bulanNovember , disamping juga akan diselenggarakan East Asia Summit, dengan

mengundang negara-negara di Asia Timur lainnya dan untuk pertama kalinya juga

akan hadir Amerika Serikat dan Rusia. East Asia Summit itu akan dihadiri oleh 18

Kepala Negara yang mencakup hampir 2/3 dari perekonomian dunia, jadi sangat

signifikan, dimana sebagai pusatnya adalah ASEAN.

Page 12: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 12

Inilah hal penting yang perlu kita sadari, karena disinilah keuntungan utama dari

semua kegiatan yang kita lakukan pada tahun ini, yaitu bagaimana menempatkan

ASEAN sebagai pusat dari East Asia Summit. Indonesia sendiri merupakan negara

terbesar di ASEAN, jadi disitulah vocal point nya. Kalau kita melihat signifikansinya

dalam bidang ekonomi, yang diukur dalam GDP antara ASEAN dengan enam negara

mitra wicaranya (RRT, India, Korea, Jepang, Australia, dan New Zealand), angkanyamencapai sekitar Rp 16 trilliun, sementara Amerika Serikat hanya mencapai sekitar

Rp 15 trilliun, dan Rusia sekitar Rp 3 trilliun. Itu berarti hanya tinggal Eropa saja yang

tersisa sebagai kawasan besar lainnya dengan GDP sebesar Rp 14 trilliun. Angka itu

hampir setara dengan 2/3 perekonomian dunia, meskipun masih ada kawasan

Amerika Latin dan Afrika, tetapi angka tersebut sudah mencakup 60% nilai

perekonomian dan perdagangan dunia. Ini sangat signifikan dan penting, dimana

vocal point nya adalah ASEAN, karena East Asia itu merupakan inisiatif dari ASEAN,

dan Indonesia harus memanfaatkan secara sungguh-sungguh dengan bagaimana kita

menyusun kerjasama regional di East Asia yang menguntungkan bagi Indonesia dan

ASEAN.

Dengan sendirinya apa yang kita lakukan sepanjang tahun ini akan semakin

mengangkat citra Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan event

internasional sebesar ini, dengan dua puncak yaitu summit pada bulan Mei dan

summit pada bulan November. Di luar itu kita juga menyelenggarakan ASEAN-EU

Business Summit, sementara para pengusaha juga akan menyelenggarakan business

dialogue sepanjang tahun pula.

Ini merupakan moment yang sangat baik untuk kita manfaatkan, dimana mungkin

nanti akan ada cetak biru dan road map yang baru untuk mengatasi hal-hal yang

belum teratasi didalam road map hingga tahun 2015. Sebagaimana telah beberapa

kali terjadi sebelumnya, biasanya yang mengeluarkan visi, cetak biru dan strategi

adalah Indonesia, jadi kitapun memiliki prioritas untuk melakukan hal tersebut pada

tahun ini, yaitu ASEAN Beyond 2015.

Sudah banyak yang kita lakukan dalam menyongsong ASEAN Community di 2015,

selain di sektor otomotif, kita juga melakukan pembenahan dan kerjasama di sektortextile dan garmen. Sebenarnya pasar dalam negeri dan pasar ASEAN itu sudah sama

karena biaya masuknya sudah 0. Asosiasi-asosiasi textile dan garmen ASEAN juga

telah melakukan inisiatif untuk membentuk apa yang diistilahkan sebagai ASEAN Out

Sourching, mereka bersepakat melakukan kerjasama di bidang out sourching untuk

garmen dan textile ini. Jadi arahnya kesana.

Page 13: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 13

Kerjasama lainnya yang dijalin di luar biaya masuk 0, tentunya adalah terkait isu-isu

non-tarif, seperti standarisasi. Kalau berbicara mengenai daya saing Indonesia, maka

ujung-ujungnya adalah infrastruktur, yaitu bagaimana kita bisa mengantarkan

barang-barang atau produk kita secara cepat ke pasar, termasuk pasar dalam negeri.

Itu merupakan tantangan bagi kita dan mungkin sebagai prioritas utama kita, oleh

karena itu kita kemarin berkumpul di Bogor selama dua hari untuk membahasmasalah infrastruktur ini.

Kita sudah sampai pada pembahasan infrastruktur apa yang diperlukan di suatu

daerah, siapa yang akan melakukan investasi, berapa besar anggaran yang akan

ditanggung oleh APBN, BUMN ataupun swasta. Seluruhnya sudah terpetakan dan

menjadi program kita untuk jangka waktu 3, 5 dan 10 tahun kedepan, jadi yang

penting sekarang adalah bagaimana implementasinya. hal ini bukan hanya menjaditugas pemerintah, melainkan upaya kerja keras dan PR kita bersama. Pemerintah

bertugas menciptakan kerangka kebijakan yang kondusif untuk investasi swasta

sehingga dapat berjalan dengan baik.

Hal lain yang juga ingin dicapai pada tahun ini adalah mengenai visa. Jika warga

ASEAN menjadi satu komunitas maka tidak diperlukan lagi visa ke manapun kita pergi

di dalam lingkungan ASEAN. Ini sedang diperjuangkan untuk bisa dirampungkan pada

tahun ini. Sebagaimana halnya di Uni Eropa, kalau kita pergi ke Eropa, misalnya ke

Amsterdam, setelah itu kita dapat pergi ke manapun di Eropa. Ini juga sedangdiusulkan oleh menteri-menteri ekonomi dan menteri pariwisata. Jadi kalau sudah

satu komunitas, dan kalau orang non-ASEAN datang ke ASEAN, maka setelah itu dia

bisa pergi ke negara-negara ASEAN lainnya tanpa perlu visa lagi. Ini juga merupakan

salah satu wujud kongkrit dari movement of people, bisnis maupun wisatawan, dan

itu sangat penting didalam menciptakan satu komunitas.

Untuk menyampaikan sejauh mana perkembangan ASEAN Community ini, kita sudah

memiliki program antar instansi pemerintah maupun antara pemerintah dengan

swasta untuk melakukan sosialisasi secara terus-menerus. Bahkan Bapak Presidensendiri juga akan turut bersama-sama mengkampanyekan ASEAN kepada

masyarakat. Akan ada serangkaian kegiatan yang tidak hanya berupa pertemuan

para Kepala Negara atau Pejabat Negara, tetapi juga juga ada acara yang khusus

untuk masyarakat, seperti misalnya ASEAN Fair yang akan diselenggarakan selama

satu bulan penuh pada bulan November , yaitu berupa acara budaya dan industri

kreatif. Acara ini digelar di penghujung ASEAN Summit ke-dua dan menjelang

Page 14: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 14

pelaksanaan East Asia Summit pertama, agar masyarakat benar-benar ikut serta

dalam pesta merayakan ASEAN di tahun ini.

Itu adalah cara kita untuk membawa ASEAN ke level masyarakat, disamping itu para

Kepala Negara juga bertemu dengan civil society, jadi mereka akan bertemu dengan

perwakilan-perwakilan di masyarakat dalam sebuah acara khusus pada ASEAN

summit bulan selama sekitar satu jam, agar aspirasi semua pihak dapat tersalurkan.

Kemudian juga ada pertemuan dengan ASEAN Business Council.

Ini tentunya merupakan keuntungan yang sangat jelas dan berada di depan mata

kita, baik dari segi ekonomi maupun bagaimana kita mengikut sertakan masyarakat

bisnis, maupun masyarakat secara lebih luas kedalam proses ASEAN dan para mitra

dialognya. Untuk itu tentunya kita harus menyelesaikan PR di dalam negeri guna

meningkatkan daya saing, menetapkan prioritas pembangunan infrastruktur, dan

mengurangi kesenjangan antara negara ASEAN maupun untuk kita sendiri.

Dari kacamata Indonesia tentunya adalah mengurangi kesenjangan antar daerah,

antara pengusaha besar dengan UKM dan sektor-sektor tertentu yang mungkin masih

harus didorong untuk meningkatkan daya saing. Pemerintah harus melakukan ini

bersama-sama dalam bentuk Indonesia incorporated, sehingga dengan demikian kita

bisa lebih jeli dalam menangkap kesempatan yang ada. Tentunya dengan sebanyak

mungkin mengikut-sertakan masyarakat dan UKM di Indonesia untuk dapat

memanfaatkan keberadaan ASEAN dan juga Asia Timur yang lebih luas untuk

kesejahteraan masyarakat Indonesia.[]

Last Updated on Monday, 16 May 2011 23:29

Wirausaha Mahasiswa dalam Mencapai Komunitas Ekonomi ASEAN

MAKASSAR (aseancommuunity) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta

Rajasa meminta seluruh universitas di Indonesia untuk membekali mahasiswanya

dengan pendidikan kewirausahaan sejak dini dalam mencapai Komunitas Ekonomi

ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC).

Page 15: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 15

Hal itu diungkapkan Hatta saat menyampaikan kuliah umum di Auditorium Al-Amin

Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar (6/3). Hatta mengatakan,

pemerintah melakukan percepatan target pengembangan ekonomi 2025 pada 2015,

bersamaan dengan penerapan AEC.

Saat itu, jelasnya, negara AEC akan memberi kemudahan lalu-lintas barang, investasi,

dan migrasi pencari kerja antarbangsa. Hanya, sejak beberapa tahun terakhir, terjadi

ketidakseimbangan ekonomi dunia. Hal ini mengakibatkan perekonomian sejumlah

negara tak mampu bersaing dengan yang lain.

“Indonesia masuk sebagai salah satu dari sepuluh negara yang menjadi new

emerging economy atau negara dengan daya tarik tinggi di dunia. Untuk itu, kita

harus mempersiapkan diri dari sekarang agar mampu bersaing dengan negara lain

pada 2015. Salah satunya adalah mengintegrasikan kekuatan dengan konsep

interkoneksitas,” tegas Hatta di Makassar kemarin.

Menurut dia, konsep interkoneksitas itu dikembangkan dengan melakukan penguatan

ekonomi di masing-masing daerah, sehingga tidak terjadi ketimpangan seperti

beberapa waktu yang lalu. Dia mencontohkan, di masa mendatang, Sulawesi dan

Maluku akan dijadikan pusat produksi sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan

nasional.

Menurut Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional ini, ada tiga strategi yang akan

dilakukan untuk menyongsong AEC. Yaitu, pengembangan sektor ekonomi,

penguatan interkonektivitas, dan sumber daya manusia (SDM).

Khusus pengembangan SDM, perguruan tinggi diminta untuk berkontribusi besar

dengan memberikan pendidikan kewirausahaan kepada mahasiswanya. “Ini

bertujuan agar mahasiswa kita mampu membaca berbagai peluang, sehingga mereka

memiliki daya saing dan berkontribusi kepada pengembangan perekonomiannasional. Saat ini pertumbuhan ekonomi kita mencapai 6,1 persen. Dan pada 2015

ditargetkan akan mencapai 13,3 persen,”tegasnya.

Untuk menciptakan SDM yang unggul, Hatta menyarankan agar perguruan tinggi

melakukan kerja sama dengan lembaga terkait. Salah satunya dengan Kementerian

Page 16: Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

5/17/2018 Menyongsong Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menyongsong-pembentukan-komunitas-asean-2015 16

Koordinator Perekonomian. Kementerian ini, ungkapnya, telah bekerja sama dengan

17 kementerian untuk melakukan pengembangan SDM.

Rektor Unismuh Makassar Irwan Akib menyambut tawaran Menteri Koordinator

Bidang Perekonomian untuk bekerja sama dalam pengembangan SDM. Menurut dia,

pernyataan Hatta memang sangat tepat karena sektor pendidikan memang tidak bisa

dilepaskan dengan bidang ekonomi. Apalagi, tridarma perguruan tinggi saat ini

memang menitikberatkan pada peningkatan bidang kewirausahaan bersama dengan

kegiatan penelitian dan pendidikan. (Vin)

Sumber: okezone.com ; www.aseancommunityindonesia.org