forum keuangan dan bisnis indonesia (fkbi) when...

20
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228 209| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017 FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When Fintech Meets Accounting : Opportunity and Risk ISBN 978-602-17225-7-2. http://fkbi.akuntansi.upi.edu/ Strategi Peningkatan Daya Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon) Yanah 1 , Haulah Nakhwatunnisa 2 , Tri Amalia Sukarno 3 Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3 Abstract. The purpose of this study is to determine what factors can improve the competitiveness of UMKM and how big those factors affect the improvement of competitiveness of UMKM and what strategies should be done by UMKM in the face of ASEAN economics for the business actors of UMKM in Indonesia in particular in Cirebon district can compete with foreign business actors in terms of products and trained human resources so as not to be a spectator in the State itself in global competition. The research method used is survey research method and data analysis tool used is path analysis. The population in this study is UMKM that run business activities in Cirebon regency as much as 10.975 UMKM. The sampling technique used is simple random sampling, then the sample size in this study as much as 100 UMKM. The research instrument used is the questionnaire distributed by the research team to the business actors of UMKM in Cirebon district. The results of the research note that funding variables, entrepreneurship training, business assistance and partnership have an effect on competitiveness in facing ASEAN economics. Among the variables that have the most influence on competitiveness are partnerships, while the variables affecting the ASEAN economy are competitiveness variables. Keywords: ASEAN economics, competitiveness, perpetrators of UMKM. Abstract. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang dapat meningkatkan daya saing UMKM dan seberapa besar faktor tersebut mempengaruhi peningkatan daya saing UMKM dan strategi apa yang harus dilakukan oleh UMKM dalam menghadapi ekonomi ASEAN bagi pelaku usaha UMKM di Indonesia. khususnya di Kabupaten Cirebon dapat bersaing dengan pelaku usaha asing dalam hal produk dan sumber daya manusia yang terlatih agar tidak menjadi penonton di Negara itu sendiri dalam persaingan global. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei dan alat analisis data yang digunakan adalah analisis jalur. Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang menjalankan kegiatan usaha di Kabupaten Cirebon sebanyak 10.975 UMKM. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, maka ukuran sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 UMKM. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan oleh tim peneliti kepada pelaku usaha UMKM di Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian mencatat bahwa variabel pendanaan, pelatihan kewirausahaan, bantuan bisnis dan kemitraan berpengaruh terhadap daya saing dalam menghadapi ekonomi ASEAN. Di antara variabel yang paling berpengaruh terhadap daya saing adalah kemitraan, sedangkan variabel yang mempengaruhi ekonomi ASEAN adalah variabel daya saing. Keywords: Ekonomi ASEAN, daya saing, pelaku UMKM. Corresponding author. [email protected], [email protected], [email protected] Copyright©2017. Prosiding Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI). Program Studi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia .

Upload: duonglien

Post on 02-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

209| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI)

When Fintech Meets Accounting : Opportunity and Risk

ISBN 978-602-17225-7-2. http://fkbi.akuntansi.upi.edu/

Strategi Peningkatan Daya Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN

(Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

Yanah1, Haulah Nakhwatunnisa2, Tri Amalia Sukarno3

Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

[email protected], [email protected], [email protected]

Abstract. The purpose of this study is to determine what factors can improve the competitiveness of UMKM and

how big those factors affect the improvement of competitiveness of UMKM and what strategies should be done by

UMKM in the face of ASEAN economics for the business actors of UMKM in Indonesia in particular in Cirebon

district can compete with foreign business actors in terms of products and trained human resources so as not to be

a spectator in the State itself in global competition. The research method used is survey research method and data

analysis tool used is path analysis. The population in this study is UMKM that run business activities in Cirebon

regency as much as 10.975 UMKM. The sampling technique used is simple random sampling, then the sample size

in this study as much as 100 UMKM. The research instrument used is the questionnaire distributed by the research

team to the business actors of UMKM in Cirebon district. The results of the research note that funding variables,

entrepreneurship training, business assistance and partnership have an effect on competitiveness in facing ASEAN

economics. Among the variables that have the most influence on competitiveness are partnerships, while the

variables affecting the ASEAN economy are competitiveness variables.

Keywords: ASEAN economics, competitiveness, perpetrators of UMKM.

Abstract. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang dapat meningkatkan daya saing

UMKM dan seberapa besar faktor tersebut mempengaruhi peningkatan daya saing UMKM dan strategi apa yang

harus dilakukan oleh UMKM dalam menghadapi ekonomi ASEAN bagi pelaku usaha UMKM di Indonesia.

khususnya di Kabupaten Cirebon dapat bersaing dengan pelaku usaha asing dalam hal produk dan sumber daya

manusia yang terlatih agar tidak menjadi penonton di Negara itu sendiri dalam persaingan global. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei dan alat analisis data yang digunakan adalah analisis

jalur. Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang menjalankan kegiatan usaha di Kabupaten Cirebon

sebanyak 10.975 UMKM. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, maka

ukuran sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 UMKM. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner

yang disebarkan oleh tim peneliti kepada pelaku usaha UMKM di Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian mencatat

bahwa variabel pendanaan, pelatihan kewirausahaan, bantuan bisnis dan kemitraan berpengaruh terhadap daya

saing dalam menghadapi ekonomi ASEAN. Di antara variabel yang paling berpengaruh terhadap daya saing

adalah kemitraan, sedangkan variabel yang mempengaruhi ekonomi ASEAN adalah variabel daya saing.

Keywords: Ekonomi ASEAN, daya saing, pelaku UMKM.

Corresponding author. [email protected], [email protected], [email protected]

Copyright©2017. Prosiding Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI). Program Studi Akuntansi Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

.

Page 2: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

210 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

PENDAHULUAN

ASEAN yang beranggotakan 10

negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia,

Singapura, Filipina, Brunei Darussalam,

Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja telah

bersepakat untuk mempercepat pembentukan

masyarakat ASEAN pada tahun 2015.

Pembentukan Komunitas ASEAN 2015

berlandaskan pada 3 pilar, yaitu Komunitas

Keamanan ASEAN (ASEAN Security

Community), Komunitas Ekonomi ASEAN

(ASEAN Economic Community), dan

Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN

Socio-Cultural Community). Komunitas

Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic

Community/AEC) 2015, akan diarahkan

kepada pembentukan sebuah integrasi

ekonomi kawasan dengan mengurangi biaya

transaksi perdagangan, memperbaiki fasilitas

perdagangan dan bisnis, serta meningkatkan

daya saing sektor UMKM. Implementasi AEC

2015 akan berfokus pada 12 sektor prioritas,

yang terdiri atas 7 (tujuh) sektor barang yaitu

industri pertanian, peralatan elektonik,

otomotif, perikanan, industri berbasis karet,

industri berbasis kayu, dan tekstil, dan 5 (lima)

sektor jasa yaitu transportasi udara, pelayanan

kesehatan, pariwisata, logistik, dan industri

teknologi informasi atau e-ASEAN

(www.depkop.go.id).

UMKM merupakan salah satu sumber

lapangan pekerjaan yang stabil bagi

masyarakat sehingga perlu di dukung dengan

mempermudah akses terhadap pembiayaan.

Selain itu, UMKM dapat mengurangi

kesenjangan ekonomi penduduk Indonesia,

karena sebagian besar UMKM berada di

pedesaan dan pengelolanya adalah masyarakat

menengah ke bawah, sehingga dengan adanya pembiayaaan diharapkan persentase dari

jumlah penduduk miskin di Indonesia dapat

berkurang sebagaimana krisis ekonomi yang

terjadi pada tahun 1997-1998 di kawasan Asia

yaitu UMKM mampu menopang

perekonomian rakyat dan memberikan

kontribusi dalam mengurangi pengangguran di

saat industri besar banyak yang gulung tikar.

Apabila pembiayaan UMKM terdistribusikan

dengan baik akan menyetarakan pendapatan

daerah dan meningkatkan perputaran uang di

daerah.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

(1) Faktor-faktor apa saja yang dapat

meningkatkan daya saing UMKM ? (2)

Seberapa besar faktor-faktor tersebut

berpengaruh terhadap peningkatan daya saing

UMKM ? (3) Strategi apa yang harus

dilakukan UMKM dalam menghadapi

ekonomi ASEAN ?

KAJIAN LITERATUR

Teori Strategi

Strategi merupakan suatu upaya

bagaimana tujuan-tujuan perencanaan dapat

dicapai dengan mempergunakan sumber-

sumber yang dimiliki oleh suatu

lembaga/perusahaan disamping diusahakan

pula untuk mengatasi kesulitan-kesulitan serta

tantangan yang ada (Rivai, 2006 : 150).

Menurut Blocher, dkk, 2000 : 3), strategi

merupakan seperangkat tujuan dan rencana

tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai

akan memberikan suatu keunggulan kompetitif

yang diharapkan. Menurut Rangkuti (2006 : 3),

strategi merupakan alat untuk mencapai

perubahan dalam kaitannya dengan tujuan

jangka panjang, program tindak lanjut, serta

prioritas alokasi sumber dana.

Analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strength) dan

peluang (opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan

(weakness) dan ancaman (threats) (Rangkuti,

2006 : 18). Analisis SWOT juga dapat

digunakan untuk membantu analisis strategis

dan acuan logis dalam pembahasan sistemik

tentang situasi perusahaan dan alternatif-

alternatif pokok yang mungkin

dipertimbangkan perusahaan (Ernayanti, 2015

: 21) .

Daya Saing UMKM

Pengertian daya saing berdasarkan

Organization for Economic Cooperation and

Development (OECD) yang dikutip oleh

Sudaryanto, dkk (2015) adalah kemampuan

Page 3: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

211| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

perusahaan, industri, daerah, Negara atau antar

daerah untuk menghasilkan faktor pendapatan

dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan

berkesinambungan untuk menghadapi

persaingan internasional. Menurut Hamdy

Hadi (2001) tingkat daya saing suatu negara

dipengaruhi oleh Sustainable Competitive

Advantage (SCA) yaitu strategi melakukan

upaya perencanaan dan kegiatan operasional

yang terpadu dengan mengkaitkan lingkungan

eksternal dan internal demi pencapaian tujuan

jangka pendek dan jangka panjang dengan

disertai keberhasilan dalam mempertahankan

atau meningkatkan sustainable real income

secara efektif dan efisien.

Daya saing suatu negara secara global

menurut World Economic Forum yang dikutip

oleh (Efendi Arianto, 2015) adalah

kemampuan perekonomian nasional untuk

mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan berkelanjutan. Suatu perusahaan memiliki

daya saing kompetitif (competitive advantage)

ketika perusahaan tersebut mempunyai sesuatu

yang tidak dimiliki pesaing, melakukan

sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau

mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu

dilakukan oleh perusahaan lain (Efendi

Arianto, 2015). Dalam upaya untuk mencapai

tujuan didirikannya perusahaan, organisasi

memiliki fungsi yang berkaitan dengan

pencapaian tujuan yaitu fungsi perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing),

menggerakan (actuating) dan pengendalian

(controlling). Berkaitan dengan keempat

fungsi utama manajemen tersebut, anggaran

memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai alat

perencanaan dan alat pengendalian. Anggaran

merupakan rencana kerja yang menjadi

pedoman bagi anggota organisasi dalam

bertindak dan sebagai alat penilai aktivitas

setiap bagian organisasi telah sesuai dengan

rencana atau tidak (Rudianto, 2009 : 6-7).

Menurut Tambunan (2001: 5) faktor-faktor penentu daya saing adalah

keahlian/tingkat pendidikan pekerja, keahlian

pengusaha, ketersediaan modal, sistem

organisasi dan manajemen yang baik,

ketersediaan teknologi, ketersediaan

informasi, dan ketersediaan input-input

lainnya seperti energi dan bahan baku.

Menurut UU NO 20 Tahun 2008

tentang UMKM, usaha mikro adalah usaha

produktif milik orang perorangan dan atau

badan usaha perorangan yang memenuhi

kriteria usaha mikro yaitu memiliki kekayaan

bersih paling banyak lima puluh juta rupiah

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha dan memiliki hasil penjualan tahunan

paling banyak tiga ratus juta rupiah. Usaha

kecil adalah usaha ekonomi produktif yang

berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dari usaha menengah atau usaha

besar yang memenuhi kriteria usaha kecil yaitu

memiliki kekayaan bersih lebih dari lima puluh

juta rupiah sampai dengan paling banyak lima

ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha dan memiliki hasil

penjualan tahunan lebih dari tiga ratus juta

rupiah sampai dengan paling banyak dua

milyar lima ratus juta rupiah. Usaha menengah

adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan

atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dengan usaha

kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan

bersih lebih dari lima ratus juta rupiah sampai

dengan paling banyak sepuluh milyar rupiah

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha, dan memiliki hasil pasar dari produk

asing dan masyarakat Indonesia hanya menjadi

penonton karena tidak mampu bersaing dengan

tenaga asing yang lebih ahli.

Empat pilar utama dalam AEC

Blueprint yaitu: (1) ASEAN sebagai pasar

tunggal dan berbasis produksi tunggal yang

didukung dengan elemen aliran bebas barang,

jasa, investasi, tenaga kerja terdidik, dan aliran modal yang lebih bebas, (2) ASEAN sebagai

kawasan dengan daya saing ekonomi tinggi,

dengan elemen peraturan kompetisi,

perlindungan konsumen, hak atas kekayaan

intelektual, pengembangan infrastruktur,

perpajakan, dan e-commerse, (3) ASEAN

sebagai kawasan dengan pengembangan

Page 4: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

212 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

ekonomi yang merata dengan elemen

pengembangan usaha kecil dan menengah, dan

prakarsa integrasi ASEAN untuk Negara-

negara CMLV (Cambodia, Myanmar, Laos,

dan Vietnam), (4) ASEAN sebagai kawasan

yang terintegrasi secara penuh dengan

perekonomian global dengan elemen

pendekatan yang koheren dalam hubungan

ekonomi di luar kawasan dan meningkatkan

peran serta dalam jejaring produksi global

(Departemen Perdagangan RI, 2015:9).

Untuk menghadapi MEA, maka

Presiden RI membentuk komite nasional

persiapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi

ASEAN, yang memiliki tugas pokok, yaitu :

(1) Mengoordinasikan persiapan pelaksanaan

Masyarakat Ekonomi ASEAN, (2)

Mengoordinasikan percepatan peningkatan

daya saing nasional dalam rangka pelaksanaan

masyarakat ekonomi ASEAN, (3) Mengambil

langkah-langkah penyelesaian hambatan dan

permasalahan dalam persiapan dan

pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN,

(4) Mengoordinasikan pelaksanaan sosialisasi

kepada seluruh pemangku kepentingan

(stakeholder) terhadap persiapan dan

pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN

serta penjualan tahunan lebih dari dua milyar

lima ratus juta rupiah sampai dengan paling

banyak lima puluh milyar rupiah.

Ekonomi ASEAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

adalah satu pasar tunggal yang bertujuan untuk

meningkatkan investasi asing dan arus

perdagangan barang dan jasa dengan mudah ke

negara-negara di Asia Tenggara. Dari

kesepakatan tersebut terdapat lima aspek yang

tidak boleh dibatasi, yaitu : arus barang, arus

jasa, arus modal, arus investasi dan arus tenaga

kerja terlatih, sehingga daya saing merupakan

faktor penting baik dari sisi produk maupun

SDM karena apabila tidak disiapkan maka

kemungkinan negeri ini akan menjadi

peningkatan daya saing nasional (Keppres RI

No. 37 tahun 2014).

PENELITIAN TERDAHULU

Ada beberapa penelitian yang telah

dilakukan mengenai sektor UMKM

diantaranya adalah sebagaimana dapat dilihat

pada tabel 1.

Tabel 1

Penelitian Terdahulu

No Nama dan

Tahun

Judul Metode

/Analis

is

Hasil Penelitian

1 Zuraida, Hani, Z

; Norlena,

Hasnan &

Shahimi, Mohtar

(2015)

Communication

and Service

Innovation in

Small and

Medium

Enterprises

(SMEs)

Studi

dokum

ntasi

Komunikasi dan

Inovasi itu penting

bagi UMKM karena

dapat meningkatkan

daya saing

perusahaan, industri

dan ekonomi.

Inovasi dalam

UMKM adalah mengadakan

tentangan,

kehilangan hak

kekayaan

intelektual.

Page 5: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

213| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

2 Ladislav, Mura

& Jan, Buleca

(2012)

Evaluation Of

Financing

Possibilities of

Small and

Medium

Industrial

Enterprisess

Penyeb

aran

kuision

er

Bentuk pembiayaan

yang lebih sering

digunakan UMKM

adalah pinjaman

bank jangka pendek

dengan jangka

waktu kurang dari

satu tahun, kredit

pemasok dan

leasing dengan

jangka waktu empat

sampai enam tahun

dalam bentuk

barang, mesin atau

mobil. Manajemen

UMKM lebih

banyak memilih

leasing karena

disebabkan oleh

evaluasi kriteria

yang lebih ketat

pada bank.

3 Grisna,

Anggadwita &

Qaanita Yuuha

Mustafid (2014)

Identification of

Factors

Influencing the

Performance of

Small Medium

Enterprises

Regresi

Bergan

da

Hanya dua variabel

independen yang

berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja UMKM

yaitu variabel aspek

enterpreuner dan

aspek kompetensi

SDM sedangkan

aspek inovatif dan

keberlangsungan

(sustainability)

tidak berpengaruh

terhadap kinerja

UMKM.

4 Julien, Pollack

& Daniel Adler

(2016)

Skills That

Improve

Provitability : The

Relationship

between project

management, IT Skills, and Small

to Medium

Enterprise

Profitability

Regresi

bergand

a dan

Regresi

Logisti

k

Keterampilan

manajemen proyek,

keterampilan

profesional

teknologi informasi

dan keterampilan pemasaran akan

meningkatkan

profitabilitas

UMKM

5 Noruwa, A.I dan

Emeka, J. E

(2012)

The Role and

Sustainibility of

Microfinance

Penyeb

aran

Bank keuangan

mikro memiliki

peranan yang

Page 6: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

214 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

Banks in

Reducing Poverty

and Development

of

Entrepreneurship

in Urban and

Rural Areas in

Nigeria

kuesion

er

sangat penting

dalam mengurangi

kemiskinan melalui

kemudahan akses

kredit sektor

UMKM, akan tetapi

tingkat pinjaman

yang tinggi dari

sektor UMKM

menimbulkan

masalah yang serius

bagi bank keuangan

mikro antara lain

dokumentasi proses

kredit, informasi

yang salah, identitas

pemohon kredit,

kurangnya

teknologi modern

dan situasi ekonomi

yang tidak stabil di

negara itu.

6 Ndou Valentina

& Sadguy

Nezha (2011)

Digital

Marketplaces as a

viable model for

SME networking

Clusteri

ng

busines

s

models

dengan

menent

ukan

dimensi

yang

digunak

an

untuk

pemeta

an

busines

s

models

Teknologi jaringan

internet baru telah

menyediakan

peralatan, aplikasi

dan kesempatan

baru bagi UMKM

untuk mengatur dan

mengelola kegiatan

mereka dalam cara

baru dan biaya yang

lebih efektif untuk

membangun dan

memelihara

hubungan dengan

dunia luar dan

untuk

memposisikan

mereka secara strategis dalam

meningkatkan

lingkungan yang

dinamis karena

kesuksesan jaringan

memerlukan

harmonisasi antara

digital marketplaces

business model dan

Page 7: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

215| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

karakteristik supply

chain.

7 Tadjouddine (2011)

E-Commerce System for

Software Agents :

Challenges and

Opportunities

Proof Carryin

g Code

(PCC)

Paradig

m

Teknologi E-Commerce dapat

meningkatkan daya

saing UMKM

karena aman dan

dapat diakses

dimana saja dan

kapan saja

8 Syukriah A, &

Hamdani, I

(2013)

Peningkatan

Eksistensi

UMKM Melalui

Comparative

Advantage Dalam

Rangka

Menghadapi

MEA 2015 di

Temanggung

Studi

dokume

ntasi

Dengan

diberlakukannya

MEA memberi

dampak positif dan

negatif kepada

UMKM. Dampak

positifnya adalah

masyarakat dapat

menjual barang-

barang hasil

produksinya ke

Negara-negara

ASEAN dengan

mudah, sedangkan

dampak negatifnya

adalah akan banyak

produk-produk

yang masuk ke

dalam negeri yang

mengakibatkan

persaingan menjadi

semakin ketat

sehingga diperlukan

suatu strategi

menggunakan

keunggulan

komparatif

(comparative

advantage) yaitu

dengan

Page 8: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

216 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

menciptakan

produk yang khas

dan unik serta

memberikan

pelayanan yang

baik.

9 Seema

Unnikrishnan 1,*, Rauf Iqbal 1,

Anju Singh 1,

Indrayani M.

Nimkar (2014)

Safety

Management

Practices in Small

and Medium

Enterprises in

India

Studi

dokume

ntasi

Di beberapa UKM,

risiko yang terkait

dengan masalah

keselamatan

meningkat

sedangkan risiko

menurun pada orang

lain. Praktik

manajemen

keselamatan tidak

memadai di

sebagian besar

UKM. Daya saing

pasar, efisiensi yang

lebih baik, risiko

kurang, dan hukum

ketat ditemukan

sebagai penggerak

yang paling

signifikan; dan

kendala keuangan,

kurangnya

kesadaran,

penolakan terhadap

perubahan, dan

kurangnya pelatihan

bagi karyawan

ditemukan menjadi

penghalang utama.

10 S.J. Legg , K.B.

Olsen , I.S.

Laird , P. Hasle

(2015)

Managing safety

in small and

medium

enterprises

Studi

dokume

ntasi

menggambarkan

bagaimana tujuh

dari sepuluh

makalah dalam edisi

khusus berasal dari

sebuah konferensi

internasional pada

tahun 2013 tentang

Page 9: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

217| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

Understanding

Small Enterprises.

Model konseptual

untuk meningkatkan

lingkungan kerja

yang dapat diterima

bagi UKM mulai

berlaku dalam

standar legislatif

yang dibangun

dalam program

intervensi dan

mencakup tiga pilar

instrumen: inspeksi

untuk meningkatkan

kepatuhan,

pengakuan standar

oleh para pemangku

kepentingan di

sektor industri dan

penyebaran

informasi kepada

usaha kecil.

11 Tatjana

Vasiljeva,

Sabina

Shaikhulina,

Karlis Kreslins

(2016)

Factors for

Increasing the

Competitiveness

of Small and

MediumSized

Enterprises

(SMEs) In

Bulgaria

Studi

dokume

ntasi

literatur teoritis

dilakukan dan

eksplorasi,

pendekatan

campuran deskriptif

diterapkan untuk

penelitian lebih

lanjut. Penelitian

dilakukan pada

periode 2016 April-

Juni. Studi ini

memberikan

wawasan dan

rekomendasi kepada

UKM, vendor TIK,

penyedia layanan,

instansi pemerintah,

peneliti dan

mahasiswa.

Page 10: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

218 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

12 Sibel Ahmedova

(2015)

Factors for

Increasing the

Competitiveness

of Small and

MediumSized

Enterprises

(SMEs) In

Bulgaria

Studi

dokume

ntasi

menentukan dan

menganalisis

faktor-faktor utama

untuk peningkatan

Daya saing UKM

dan untuk

menguraikan arah

pembangunan

berkelanjutan

mereka dalam

realitas ekonomi

baru.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

adalah metode kuantitatif. Unit analisis dalam

penelitian ini adalah para pelaku UMKM

dengan menggunakan variabel penelitian :

Strategi (X), Daya saing UMKM (Y) dan

Ekonomi Asean (Z). Teknik pegumpulan data

dilakukan dengan cara: Observasi, yaitu

penulis melakukan pengamatan ke lokasi

penelitian yaitu UMKM yang berlokasi di

Kabupaten Cirebon. (1) Wawancara, yaitu

penulis melakukan tanya jawab dengan

petugas di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Cirebon bidang

industri yaitu Bapak Dhani dan petugas di

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Cirebon, yaitu Bapak Anton. (2) Kuesioner,

yaitu penulis membuat daftar pertanyaan untuk

diisi oleh responden mengenai keadaan yang

dialami dan dirasakan responden berkaitan

dengan variabel penelitian. (3) Studi

kepustakaan, yaitu penulis mengumpulkan

referensi yang ada kaitan dengan topik

penelitian.

Jenis data dalam Penelitian ini

menggunakan: 1) data primer yaitu wawancara

dengan petugas di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Cirebon dan petugas

di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Cirebon dan membuat kuesioner untuk diisi

oleh responden yaitu para pelaku usaha

UMKM. 2) data sekunder yaitu data jumlah

UMKM, sentra UMKM, pendanaan UMKM,

yang berasal dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan kota dan kabupaten Cirebon.

Berdasarkan informasi yang penulis

peroleh dari dinas perindustrian dan

perdagangan kabupaten Cirebon melalui

kabupaten Cirebon dalam angka, bahwa

jumlah UMKM di kabupaten Cirebon

berjumlah 10.795, sehingga populasi dalam

penelitian ini berjumlah 10.795 UMKM.

Teknik sampling yang digunakan adalah

simple random sampling yaitu cara

pengambilan sampel dari anggota populasi

secara acak (Riduwan & Kuncoro, 2008:41).

Untuk menentukan ukuran sampel maka

digunakan rumus Taro Yamane atau Slovin,

yaitu:

𝑛 =𝑁

𝑁. 𝑑2 + 1

Keterangan: n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

d2 = presisi (Ditetapkan 10%

dengan tingkat kepercayaan 95%)

(Riduwan & Kuncoro, 2008:49)

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus

slovin, maka diperoleh jumlah sampel, yaitu :

𝑛 = 10.795

(10.795)(0.1)2+1= 99.08 = 100, maka

sampel yang digunakan sebanyak 100 pelaku

usaha UMKM.

Alat analisis yang digunakan adalah Path

Analysis model Dekomposisi dengan tujuan

Page 11: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

219| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

Ρyx4

untuk menguji pengaruh yang bersifat

kausalitas antarvariabel, baik yang sifatnya

langsung maupun tidak langsung, sedangkan

hubungan yang bersifat nonkausalitas yang

terjadi antara variabel eksogen tidak

dimasukan dalam perhitungan (Riduwan &

Kuncoro, 2008 : 151).

Paradigma penelitian Dekomposisi pengaruh

kausalitas antarvariabel dapat dilihat pada

gambar 1.

Gambar 1 Dekomposisi Pengaruh Kausalitas Antarvariabel

Langkah-langkah pengujian path analysis

model dekomposisi adalah sebagai berikut :

(1) Membuat paradigma penelitian; (2)

Merumuskan masalah penelitian; (3) Membuat

model hipotesis; (4) Membuat diagram jalur

dan persamaan struktur; (5) Menguji tiap

hipotesis untuk tiap Sub-Struktur (Riduwan & Kuncoro, 2008 : 154-157).

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 2.

Page 12: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

220 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

Tabel 2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No

Quesioner

Pendanaan

(X1)

Jumlah Plafond,

Persyaratan

administrasi, jangka

waktu

Besarnya nilai jaminan, jenis

usaha yang dijalankan,

menyerahkan foto copy

dokumen usaha, frekuansi

pendanaan, bantuan

permodalan

Ordinal 1-10

Pelatihan

kewirausa

haan (X2)

frekuensi Pelatihan,

Materi Pelatihan,

Peserta Pelatihan,

inovasi, penyerapan

angkatan kerja,

produktivitas

Rentang waktu, narasumber,

Inovasi continue dalam

perubahan, inovasi dinamis

yang berpengaruh terhadap

peningkatan pola konsumsi,

inovasi dalam menciptakan

produk baru

Ordinal 11-20

Pendampi

ngan

Usaha

(X3)

Magang, prospek

usaha, informasi

Jangka waktu magang, lokasi

magang, konsultasi bisnis,

mensosialisasikan prospek

usaha sesuai dengan jenis

usaha, akses terhadap

informasi ekonomi

Ordinal 21-30

Kemitraan

(X4)

(Supriyadi

, 1997)

Kerjasama pemasaran

& penampungan

produk,

Pengembangan usaha,

Peningkatan kualitas

SDM, Peningkatan

skala usaha, teknologi

Meningkatkan kualitas dan

kuantitas produk, memperluas

jaringan pemasaran,

meningkatkan profit secara

maksimum, meningkatkan

kualitas SDM, mengontrol

kualitas produk yang

dihasilkan, pengembangan

usaha, peningkatan skala

usaha, kemitraan dalam

teknologi

Ordinal 31-40

Daya

Saing

UMKM

(Y)

Pendapatan, jumlah

tenaga kerja,

pemakaian bahan

baku lokal, jaringan

usaha

Peningkatan pendapatan usaha,

penyerapan jumlah tenaga

kerja, pemanfaatan bahan baku

lokal, memperluas jaringan

usaha

Ordinal 41-50

Ekonomi

ASEAN

(Z)

Dapat bersaing,

dinamis, tenaga kerja

terampil, memberikan

fasilitas terhadap

gerakan bisnis

Perdagangan bebas, investasi,

jasa dan aliran modal bebas,

tenaga kerja terampil, transaksi

elektronik e-ASEAN,

mempromosikan sumber

daaerah, peran sector swasta

meningkat, infrastruktur

meningkat

Ordinal 51-60

Page 13: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

221| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

Hipotesis penelitian berdasarkan rumusan

masalah di atas adalah sebagai berikut :

Ho∶ρzy=ρyx_1=ρyx_2=ρyx_3=ρyx_4=0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel

X, Y dan Z

Ha∶ ρzy=ρyx_1=ρyx_2=ρyx_3=ρyx_4≠0, artinya

terdapat pengaruh antara variabel X terhadap Y

dan Z

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam melakukan penelitian,

instrumen penelitian yang digunakan harus

dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar

hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Instrumen dinyatakan valid jika mampu

mengukur yang harus diukur, sedangkan

instrumen dinyatakan reliabel jika

menghasilkan ukuran yang konsisten

meskipun digunakan berulang-ulang.

Berdasarkan data pada tabel 3 diketahui nilai

Alpha Crocbach adalah 0,821 lebih besar dari

nilai yang dipersyaratkan yaitu 0,6 sehingga

nilai instrument tersebut reliabel.

Tabel 3

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,821 60

Untuk mengetahui apakah semua pertanyaan

tersebut valid, maka lihat tabel 4 pada kolom

Corrected item-Total Correlation, kemudian

membandingkan nilai r tabel dengan nilai r

hitung. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai

r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan

valid.

Tabel 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

P1 180,36 392,435 ,399 ,814

P2 180,51 396,818 ,504 ,814

P3 180,42 403,074 ,318 ,817

P4 180,22 405,224 ,273 ,818

P5 180,41 413,436 ,244 ,822

P6 180,52 410,252 ,294 ,822

P7 180,61 408,584 ,228 ,821

P8 180,55 393,301 ,445 ,814

P9 180,97 393,161 ,415 ,814

P10 182,14 407,031 ,293 ,819

P11 181,77 395,169 ,421 ,814

P12 182,17 431,132 ,300 ,832

P13 180,24 413,639 ,248 ,822

P14 181,80 413,717 ,235 ,823

P15 180,47 410,494 ,270 ,820

P16 180,43 406,551 ,280 ,818

P17 180,70 405,444 ,248 ,818

P18 181,50 397,283 ,298 ,817

P19 181,26 394,396 ,378 ,815

P20 181,99 429,061 ,319 ,830

P21 181,98 398,727 ,332 ,816

Page 14: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

222 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

P22 181,43 401,561 ,271 ,821

P23 181,34 412,469 ,261 ,822

P24 181,39 394,281 ,455 ,814

P25 181,20 400,424 ,318 ,817

P26 182,16 404,540 ,282 ,820

P27 181,26 409,548 ,271 ,824

P28 181,65 393,684 ,371 ,815

P29 181,79 407,258 ,270 ,820

P30 180,61 422,887 ,265 ,828

P31 181,18 411,119 ,263 ,823

P32 179,90 415,141 ,207 ,823

P33 180,14 417,213 ,251 ,824

P34 180,72 404,628 ,283 ,818

P35 181,27 407,613 ,279 ,820

P36 180,49 401,606 ,243 ,818

P37 181,78 403,143 ,383 ,816

P38 181,34 400,489 ,326 ,817

P39 181,88 404,511 ,206 ,819

P40 181,42 418,428 ,274 ,827

P41 181,33 391,153 ,445 ,813

P42 180,53 392,959 ,587 ,812

P43 181,55 411,866 ,267 ,822

P44 180,68 381,917 ,664 ,808

P45 180,91 409,032 ,245 ,820

P46 180,21 397,582 ,376 ,815

P47 181,83 396,789 ,452 ,814

P48 180,88 393,985 ,482 ,813

P49 181,74 398,942 ,363 ,816

P50 180,95 388,189 ,513 ,812

P51 180,79 389,077 ,495 ,812

P52 181,02 392,545 ,438 ,814

P53 180,91 406,547 ,227 ,819

P54 180,98 409,050 ,266 ,820

P55 180,55 408,210 ,231 ,819

P56 181,34 403,378 ,214 ,819

P57 181,53 392,898 ,420 ,814

P58 182,53 409,039 ,252 ,820

P59 181,59 393,658 ,492 ,813

P60 180,80 401,737 ,297 ,820

Nilai r tabel (98:0.05) adalah 0,196, dan

setelah dibandingkan dengan nilai r hitung

pada kolom Corrected item-Total Correlation,

nilai nya lebih besar dari nilai r tabel, sehingga

instrumen dinyatakan valid.

Hasil Analisis Jalur

Dari hasil pengolahan data menggunakan

SPSS AMOS versi 22 dihasilkan diagram jalur

seperti tampak pada gambar 2.

Page 15: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

223| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

Gambar 2 Diagram Jalur Hasil Pengolahan Data

Matrices (Group number 1 - Default model)

Total Effects (Group number 1 - Default model)

X4 X3 X2 X1 Y

Y ,718 ,416 ,042 ,126 ,000

Z ,198 ,226 ,023 ,278 ,543

Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

X4 X3 X2 X1 Y

Y ,488 ,351 ,028 ,120 ,000

Z ,159 ,226 ,018 ,314 ,643

Direct Effects (Group number 1 - Default model)

X4 X3 X2 X1 Y

Y ,718 ,416 ,042 ,126 ,000

Z -,192 ,000 ,000 ,210 ,543

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

X4 X3 X2 X1 Y

Y ,488 ,351 ,028 ,120 ,000

Z -,154 ,000 ,000 ,237 ,643

Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

X4 X3 X2 X1 Y

Y ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Z ,389 ,226 ,023 ,068 ,000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

X4 X3 X2 X1 Y

Y ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Z ,314 ,226 ,018 ,077 ,000

Page 16: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

224 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

Tabel 5

Rangkuman Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Pengaruh Total Variabel Pendanaan,

Pelatihan Kewirausahaan, Pendampingan Usaha dan Daya Saing

Terhadap Ekonomi ASEAN

Variabel Langsung Tidak langsung Total

Melalui Daya

Saing

Pendanaan Terhadap

Daya Saing

1,26 - 0,126

Pendanaan Terhadap

Ekonomi ASEAN

0,210 0,068 0,278

Pelatihan

Kewirausahaan

Terhadap Daya Saing

0,042 - 0,042

Pelatihan

Kewirausahaan

Terhadap Ekonomi

ASEAN

0,000 0,023 0,023

Pendampingan Usaha

Terhadap Daya Saing

0,416 - 0,416

Pendampingan Usaha

Terhadap Ekonomi

ASEAN

0,000 0,226 0,226

Kemitraan Terhadap

Daya Saing

0,718 - 0,718

Kemitraan Terhadap

Ekonomi ASEAN

0,389 -0,192 0,198

Daya Saing Terhadap

Ekonomi ASEAN

0,543 - 0,543

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pendanaan memiliki pengaruh secara langsung

yang positif dan signifikan terhadap daya saing

sebesar 1,26 = 12, 6 % dan pendanaan

berpengaruh terhadap ekonomi ASEAN

sebesar 0,210 = 21 %, sedangkan melalui daya

saing sebesar 0,068 = 6,8 %. Arah yang positif

artinya jika variabel pendanaan ditingkatkan

maka daya saing akan meningkat dan ekonomi

ASEAN akan meningkat pula. Pelatihan kewirausahaan

mempengaruhi daya saing sebesar 0,042 = 4,2

% dan pelatihan kewirausahaan berpengaruh

terhadap ekonomi ASEAN sebesar 0,000,

sedangkan melalui daya saing sebesar 0,023 =

2,3 artinya pelatihan kewirausahaan tidak

berpengaruh secara langsung terhadap

ekonomi ASEAN tetapi dengan adanya

pelatihan kewirausahaan dapat meningkatkan

daya saing dalam menghadapi ekonomi

ASEAN.

Pendampingan usaha memiliki

pengaruh secara langsung terhadap daya saing

sebesar 0,416 = 41,6 % dan pendampingan

usaha berpengaruh secara langsung terhadap

ekonomi ASEAN sebesar 0,000, sedangkan

melalui daya sain sebesar 0,226 = 22,6 % artinya pendampingan usaha tidak

berpengaruh secara langsung terhadap

ekonomi ASEAN tetapi pendampingan usaha

dapat meningkatkan daya saing sebesar 22,6 %

dalam menghadapi ekonomi ASEAN.

Kemitraan berpengaruh terhadap daya saing

sebesar 0,718 = 71,8 % dan kemitraan

Page 17: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

225| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

berpengaruh secara langsung terhadap

ekonomi ASEAN sebesar 0,389 = 38,9 %,

sedangkan melalui daya saing sebesar -0,192 =

- 19,2 % artinya kemitraan akan menurunkan

tingkat persaingan dengan negara ASEAN

lainnya. Dengan demikian, hipotesis yang

penulis ajukan diterima atau Ho ditolak.

Daya saing secara langsung

berpengaruh positif dan signifikan terhadap

ekonomi ASEAN sebesar 0,543 = 54,3%.

Artinya jika daya saing ditingkatkan maka

akan meningkatkan ekonomi ASEAN sebesar

54,3 %. Diantara semua variabel diatas,

variabel yang sangat berpengaruh terhadap

daya saing adalah variabel kemitraan.

Pembahasan

Berdasarkan informasi dari Dinas Koperasi

dan UMKM kabupaten Cirebon ada beberapa

sentra jenis usaha unggulan yaitu :

Tabel 6

Jenis Usaha Unggulan UMKM di Kabupaten Cirebon

No Jenis Usaha Jumlah Pengusaha Kecamatan

1 Batik 403 Ciwaringin, Plered, Tengah Tani

Batu Alam 344 Dukupuntang, Palimanan, Depok

Emping Melinjo 132 Kedawung, Ciwaringin, Gempol

Konveksi 595 Sumber, Arjawinangun, Depok,

Weru, Pangenan, Plumbon, Tengah

Tani

Makanan Ringan 417 Weru, Depok, Gempol, Waled,

Pangenan, Plered, Tengah Tani

Meubel 1.220 Depok, Dukupuntang, Weru, Plered,

Tengah Tani

Rotan 1.305 Plered, Weru, Plumbon, Tengah

Tani, Depok

Sandal 20 Sumber, Plumbon, Weru, Plered,

Tengah Tani

Pengolahan Ikan 364 Mundu, Gebang, Waled, Pangenan,

Losari

Anyaman Bambu 37 Greged, Dukupuntang, Beber,

Depok

Genteng 22 Ciwaringin, Pangenan

Garam 1.328 Mundu, Astanajapura, Pangenan,

Gunung Jati, Kapetakan,

Suranenggala

Mangga 20 Sedong, Astanajapura, Greged,

Lemahabang, Beber, Susukan

Lebak, Dukupuntang, Kedawung

Bawang Merah 9 Pabedilan, Astanajapura, Pabuaran,

Babakan, Waled

(Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon, 2017)

Dalam bidang permodalan bagi koperasi dan

UMKM pemerintah pusat maupun daerah

memberikan berbagai macam skema bantuan

permodalan, antara lain:

Page 18: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

226 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

No Nama Skema Bantuan

Permodalan

1 Kredit Program Bantuan (APBD)

2 Kredit Usaha Rakyat (KUR)

3 Lembaga Pengelolaan Dana

Bergulir (LPDB)

4 Kredit Cinta Rakyat (KCR)

5 Bantuan Sosial (Bansos)

(Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kab Cirebon, 2017)

Berdasarkan informasi yang penulis

peroleh dari hasil wawancara dengan petugas

di Dinas Koperasi dan UMKM bahwa

pendanaan yang ditawarkan oleh pemerintah

sudah cukup banyak seperti KCR (Kredit Cinta

Rakyat), KUR (Kredit Usaha Rakyat),

Koperasi dan lain-lain hanya saja yang harus

dipertanyakan apakah pendanaan tersebut

sudah tepat sasaran atau belum sehingga perlu

dilakukan monitoring dan evaluasi, karena

berdasarkan informasi dari pelaku UMKM di

desa lain yang berdekatan dengan desanya

mendapatkan bantuan dana untuk pelaku

UMKM tetapi pelaku UMKM di desanya tidak

mendapatkan bantuan pendanaan. Pelatihan

kewirusahaan merupakan program pemerintah

yang akhir-akhir ini sering diselenggarakan di

kabupaten Cirebon, akan tetapi masih ada saja

masyarakat pelaku UMKM yang mengaku

tidak mengetahui informasi adanya program

pelatihan kewirausahaan sehingga perlu

adanya sosialisasi secara menyeluruh ke tiap

desa di kabupaten Cirebon. Pendampingan

usaha dilakukan oleh Dinas Koperasi dan

UMKM dan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan di Kabupaten Cirebon dengan

membuat sentra-sentra pelaku UMKM yang

terdiri dari minimal sepuluh pelaku UMKM

yang memiliki usaha yang sama untuk

memudahkan dalam melakukan

pendampingan usaha, tetapi pendampingan

usaha ini baru terbatas pada usaha yang

memiliki ciri khas untuk kabupaten Cirebon,

seperti mebel, sendal, rotan, garam, batu alam,

makanan ringan, emping melinjo, batik trusmi,

batik ciwaringin dan lain-lain, sedangkan

untuk pelaku usaha UMKM lain yang kecil-

kecil dan tersebar belum dikelompokkan ke

dalam sentra-sentra usaha industri atau

UMKM.

Kemitraan yang dilakukan oleh pelaku usaha

UMKM sudah sampai antar provinsi bahkan

ada yang sampai skala ASEAN seperti rotan,

tetapi kemitraan yang dilakukan lebih banyak

di bidang pemasaran.

Ada empat pilar masyarakat ekonomi

ASEAN, yaitu: 1.Pasar Tunggal dan Basis

Produksi (Single Market and Production Base)

(a) Free Flow Of Goods; (b) Free Flow Of

Services; (c) Free Flow Of Capital; (d) Free

Flow Of Skilled Labor; (e) Priority Integration

Sectors. 2. Kawasan Ekonomi Yang

Kompetitif (Competitive Economic Region)

(a) Competition Policy; (b) Consumer

Protection; (c) Intellectual Property Rights; (d)

Infrastructure Development; (e) Taxation; (f)

E-Commerce. 3. Pembangunan Ekonomi Yang

Setara (Equitable Economic Development) (a)

SME Development Initiative For ASEAN

Integration (IAI) : Developed ASEAN Nations

to help less developed ASEAN nations in 7

priority projects. 4. Integrasi Ke Dalam

Ekonomi Global (Integration Into Global

Economic). (a) Coherent approach

toward external economic relations. (b)

Enhanced participation in global supply

networks.

Indonesia memiliki keunggulan

dibandingkan negara ASEAN lainnya yaitu

pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi,

namun rasio ketergantungan semakin mengecil

(bonus demografi) yaitu pada tahun 2010

50,5% kemudian tahun 2015 sebesar 48,6 %.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa variabel pendanaan,

pelatihan kewirausahaan, pendampingan usaha

dan kemitraan berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap daya saing, artinya jika

Page 19: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI), 6 , 2017, 209-228

227| Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

variabel-variabel tersebut ditingkatkan maka

akan meningkatkan daya saing UMKM dalam

menghadapi ekonomi ASEAN. Dari semua

variabel independen, yang paling besar

pengaruhnya terhadap daya saing adalah

kemitraan dan yang paling berpengaruh

terhadap ekonomi ASEAN adalah variabel

daya saing. Oleh karena itu, jika UMKM ingin

dapat survive di pasar ekonomi ASEAN maka

harus meningkatkan daya saing, dan untuk

meningkatkan daya saing, UMKM diharuskan

menjalin kemitraan dengan berbagai pihak

yang ada relevansi dengan usaha UMKM

tersebut.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka

penulis memberi saran kepada para pelaku

UMKM bahwa untuk meningkatkan daya

saing, sebaiknya lebih banyak menjalin

kemitraan baik di tingkat nasional maupun di

tingkat ASEAN, sehingga dengan

meningkatnya daya saing maka akan secara

otomatis dapat meningkatkan usahanya di

tingkat ekonomi ASEAN.

Dengan menjalin kemitraan akan

banyak keuntungan yang diperoleh oleh para

pelaku usaha UMKM diantaranya transfer

teknologi, peningkatan kualitas produk,

peningkatan kualitas karyawan, pendanaan,

penyediaan bahan baku, pemasaran baik secara

tradisional maupun berbasis internet, desain

produk, pendampingan usaha dan masih

banyak lagi keuntungan yang akan diperoleh

oleh para pelaku UMKM.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2015, Jumlah

Perusahaan Industri Mikro Kecil,

diakses melalui www.bps.go.id pada

tanggal 15 Mei 2015

Blocher, 2000, Manajemen Biaya, Terjemahan

Susty Ambarriani, Salemba Empat, Jakarta

Departemen Koperasi, 2015, Pokja MEA

Kementerian Koperasi dan UKM,

diakses melalui www.depkop.go.id pada

tanggal 12 Mei 2015

Efendi Arianto, 2015, Definisi Daya Saing

Bangsa/Negara, diakses melalui

http://strategika.com/2008/08/19/daya-

saing pada tanggal 15 Mei 2016

Ernayanti, Tri, 2015, Penerapan Analisis

SWOT Dalam Strategi Peningkatan

Daya Saing Pedagang Muslim Untuk

Menghadapi Masyarakat Ekonomi

ASEAN, Skripsi, Universitas Islam

Negeri Walisongo, Semarang

Grisna, Anggadwita & Qaanita Yuuha

Mustafid, 2014, Identification of Factors

Influencing the Performance of Small

Medium Enterprises (SMEs), Procedia

Social and Behavioral Sciences, 115,

(415-423)

Gusmardi Bustami, 2015, Menuju ASEAN

Economic Community, Departemen

Perdagangan RI, Jakarta

Hamdy, Hadi, 2001, Ekonomi Internasional –

Teori dan Kebijakan Perdagangan

Internasional, Buku 1, Ghalia Indonesia,

Jakarta

Instruksi Presiden RI No. 6 Tahun 2014

Tentang Peningkatan Daya Saing

Nasional Dalam Rangka Menghadapi

Masyarakat Ekonomi ASEAN

Julien, Pollack & Daniel Adler, 2016, Skills

That Improve Profitability : The

Relationship Between Project

Management, IT Skills, and Small to

Medium Enterprise Profitability,

International Journal of Project

Management, 34, 831-838

Keputusan presiden RI No. 37 Tahun 2014

Tentang Komite Nasional Persiapan Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi

Association of Southeast Asian Nations

Ladislav, Mura & Jan, Buleca, 2012,

Eveluation of Financing Possibilities of

Small and Medium Industrial

Page 20: FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When …fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/12/FKBI-VI_SMAC_01... · Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community)

YANAH, HAULAH NAKHWATUNNISA DAN TRI AMALIA SUKARNO/ Strategi Peningkatan Daya

Saing UMKM Dalam Menghadapi Ekonomi ASEAN (Studi Kasus di Kabupaten Cirebon)

228 | Forum Keuangan dan Bisnis Indonesia (FKBI) | VI | 2017

Enterprises, Procedia Economics and

Finance, 3, 217-222

Ndou, V & Sadguy, N, 2011, Digital

Marketplaces as a Viable Model For

SME Networking, IGI Global, Italy

Noruwa, A.I & Emeka, E.J, 2012, The Role

and Sustainability of Microfinance

Banks in Reducing Poverty and

Development of Entrepreneurship in

Urban and Rural Areas in Nigeria,

International Journal of Business

Administration. 3(3) : 33- 40

Rangkuti, Freddy, 2006, Analsisis SWOT

Teknik Membedah Kasus Bisnis,

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Riduwan & Kuncoro. A. Engkos, 2008, Cara

Menggunakan dan Memaknai Analisis

Jalur (Path Analysis), Alfabeta,

Bandung

Rivai, Veitzhal, 2006, Credit Management

Hand Book : Teori, Konsep, Prosedur

dan Aplikasi, Panduan Praktis

Mahasiswa, Bankir dan Nasabah, PT

Raja Grafindo Persada, Jakarta

Rudianto, 2009, Penganggaran, Erlangga,

Jakarta

Seema Unnikrishnan, dkk, 2014. Safety

Management Practices in Small and

Medium Enterprises in India

Sibel Ahmedova, 2015. Factors for Increasing

the Competitiveness of Small and

MediumSized Enterprises (SMEs)

S.J. Legg , K.B. Olsen , I.S. Laird , P. Hasle ,

2015, Managing safety in small and

medium enterprises.

Syukriah, A & Hamdani, I, 2013, Peningkatan

Eksistensi UMKM Melalui Comparative

Advantage Dalam Rangka Menghadapi

MEA 2015 Di Temanggung, Economics

Developments Analysis Journal, 2 (2) :

110-119

Tatjana Vasiljeva, Sabina Shaikhulina, Karlis

Kreslins, 2016. Factors for Increasing

the Competitiveness of Small and

MediumSized Enterprises (SMEs) In

Bulgaria

Tadjouddine, M. E, 2011, E-Commerce

Systems For Software Agents :

Challenges and Opportunities, IGI

Global, China

Tambunan, Tulus, 2001, Perkembangan

UMKM di Indonesia : Apakah Mereka di

gerakkan oleh Jiwa Kewirausahaan,

USAKTI, Jakarta

Undang-Undang Republik Indonesia No 17

Tahun 2012 Tentang Perkoperasian

Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang

usaha mikro kecil dan menengah

Zuraida, Hani, Zulkepli ; Norlena, Hasnan &

Shahimi, Mohtar, 2015, Communication

and Service Innovation in Small and

Medium Enterprises (SMEs), Procedia-

Social and Behavioral Sciences, 211, 437-

441