menulis scenario

11
MENULIS SCENARIO Your Subtitle TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM RADIO DAN PERTELEVISIAN SMK NEGERI 1 PUNGGING - MOJOKERTO

Upload: broadcastsmknpungging

Post on 22-Jan-2017

192 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menulis scenario

MENULIS SCENARIO

Your Subtitle

TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM RADIO DAN PERTELEVISIAN

SMK NEGERI 1 PUNGGING - MOJOKERTO

Page 2: Menulis scenario

PENGERTIAN

• Screenplay atau Skenario adalah sebuah naskah cerita yang

menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog,

yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis

skenario dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat

dalam naskahnya menjadi sebuah gambaran imajinasi visual yang

dibatasi oleh format pandang layar bioskop atau televisi. Adapun

fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk kerja

dalam pembuatan film.

Page 3: Menulis scenario

TEKNIK PENULISAN

1. INTI CERITA

• Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita

yang akan dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti

cerita ini kita sudah mempunyai gambaran singkat tentang plot,

karakter utama, maupun setting dari cerita. Inti cerita ini bisa berasal

dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam imajinasi atau

fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang

mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan

menjadi skenario.

• Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan

antara dua orang anak manusia yang berasal dari latar belakang

keluarga yang berlawanan yang pada akhirnya melahirkan tragedi.

Page 4: Menulis scenario

TEKNIK PENULISAN

2. SINOPSIS

• Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi

skenario. Pada umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin

dengan maksud menggoda pembacanya untuk membaca skenario

dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis biasanya dari setengah

sampai dua halaman.

• Contoh :“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis cantik yang

pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan ketika dia berkenalan dengan

Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai wajah sangat mirip dengan wanita impiannya

itu. Cerita kemudian berkembang setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan

dia dipaksa untuk menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang

telah dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali berkenalan.

Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk melakukan penyelidikan

sampai kemudian dia menemukan jawaban yang sesungguhnya.”

Page 5: Menulis scenario

TEKNIK PENULISAN

3. KARAKTER

• Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting

dalam skenario sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan

tetapi dalam skenario, karakter harus lebih dikembangkan secara

lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan kebutuhan aktor atau

aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian karakter

dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia,

ciri-ciri fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan

dengan karakter yang lain, dan sebagainya.

• Contoh perincian karakter : Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang

sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang selalu tampil

sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam menghadapi cobaan hidupnya.

Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia pun jatuh hati kepada Alam.

Page 6: Menulis scenario

TEKNIK PENULISAN4. PLOT

• Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam

menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen.

Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal

konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau

penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu

akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario.

Contoh

• Babak I :

• Alaberkenalan dengan Lilis di

sebuah kafe tempat Lilis bekerja,

kemudian timbul rasa saling suka

diantara mereka. Konflik mulai

timbul ketika secara tidak sengaja

Lilis bertemu dengan Pak Willy,

Lilis kabur dan menghilang entah

kemana. Alam terus mencarinya

dan bingung karena dipaksa untuk

menerima kenyataan-kenyataan

yang sangat tidak masuk di akal.

Lilis yang telah dipacarinya itu,

ternyata telah meninggal jauh

sebelum mereka pertama kali

berkenalan.

• Babak II :

• Kenyataan-kenyataan yang aneh

tersebut justru mendorongnya untuk

melakukan penyelidikan sampai

akhirnya dia menemukan jawaban

yang sesungguhnya, Lilis dan Pak

Willy pernah menikah dan mempunyai

seorang anak, namun Pak Willy tidak

mau bertanggung jawab. Alam

kemudian berhasil menemukan Lilis

dan menyatakan keinginannya untuk

menikahi Lilis, namun Lilis menampik.

Alam pasrah. Pak Willy kemudian

berambisi untuk memiliki Lilis dan

anaknya kembali. Dia berusaha

membujuk Lilis.

• Babak III :

• Lilis akhirnya menjatuhkan

pilihannya pada Alam, happy

ending.

Page 7: Menulis scenario

TEKNIK PENULISAN

5. OUTLINE

• Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih

rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot.

Contoh outline adalah sebagai berikut :

1. Di Kawasan Puncak :

1.1. Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya,

1.2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri di tepi

jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat,

1.3.Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu tidak

melompat,

1.4.Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan tatapan

kosong,

1.5.Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada,

1.6.Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan gadis

itu lagi, dan seterusnya.

Page 8: Menulis scenario

TEKNIK PENULISAN

6. SCENE

• Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan.

scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi

adegan, dan waktu adegan. INT atau singkatan dari interior

digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam

ruangan, sedangkan EXT atau singkatan dari exterior digunakan

apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan.

• Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut :

1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI

Page 9: Menulis scenario

TEKNIK PENULISAN

7. ACTION

• Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap

scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari Outline yang

sudah dibuat sebelumnya.

• Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :

EXT. KAWASAN PUNCAK – PAGI

Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di

hadapannya.

Page 10: Menulis scenario

TEKNIK PENULISAN8. DIALOG/ PARENTHETICAL

• Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan.

Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan

oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis,

tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan

scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan

dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan

karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S).

• Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut : INT. VILA PUNCAK - PAGI

• Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di dinding ruang tamu.

Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan dengan adegan tersebut, terdengar suara

Alam.

ALAM

(V.O)

• Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang ada di dalam lukisan

ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia mengagumi wanita yang ada di dalam lukisan ini

adalah hal yang wajar karena akupun sangat mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya

walau hanya sekejap.

Page 11: Menulis scenario

CONTOH….!!!!!