kelompok 2 scenario 17

14
Kelompok 2

Upload: putri-meila-sari

Post on 06-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

trauma sendi

TRANSCRIPT

Kelompok 2

Kelompok 2Skenario 17Seorang pasin laki-laki usia 47 th, datang ke RS dengan keluhan utama nyeri pada bahu kanan dan sebagian llengan atas. Hal ini dirasakan setelah dia mengalami kecelakaan lalu lintas antara motor dan motor sekitar 1 jam yang lalu, 7 jam yang lalu dengan posisi jatuh tegkurap dan lengan kanan menopang badan. Nyeri dirasakan terus-menerus dijumpai pembengkakan, nyeri tekan dan gerakan terbatas nyeri bertambah bila lengan kanan di gerakkkan.Pada pemeriksaan fisik dijumpai tanda vita masih dalam batas normal, pemeriksaan paru, jantung dan abdomen dalam batas normal. Pada pemeriksaan ekstremitas superior tampak bengkak, ddeformitas, lengkung bahu kanan menghilang, aduksi dan endorotasi lengan atas. Teraba tahanan, udem dan nyeri pada lengan atas kanan. Gerakan aktif dan pasif terbatas pada lengan atas kanan.anamnesaIdentitas pasien :Nama : Tn. ZUsia : 47 thJK : laki-laki

Keluhan utama : nyeri pada bahu kanan dan sebagian lengan atas.RPS : nyeri yang dirasakan pasien setelah dia mengalami kecelakaan lalu lintas antara motor dan motor sekitar 1 jam yang lalu. Nyeri terus-menerus bertambah jika lengan kanan digerakan.Pemeriksaan fisikTanda vital dalam batas normalPemeriksaan paru, jantung, abdomen dalam batas normalPemeriksaan ekstremitas superior kanantampak bengkak, ddeformitas, lengkung bahu kanan menghilang, aduksi dan endorotasi lengan atas. Teraba tahanan, udem dan nyeri pada lengan atas kanan. Gerakan aktif dan pasif terbatas pada lengan atas kanan.

Diagnosa Trauma sendi ekstremitas superior kanan artikulatio humerietilogiPenyebab utama adalah trauma dengan lengan mengalami rotasi internal dan abduksi, menyebabkan kaput humerus suplaksasio ke arah depan atau belakang.Tanda-tandaSendi bahu tidak dapat digerakakkanKorban mengendong tangan yang sakit dengan yang lainKorban tidak bisa memegang bahu yang berlawananKontur bahu hilang, bongkol sendi tidak teraba pada tempatnyaLengkung bahu hilangTidak dapat digerak-gerakkanLengan atas sedikit abduksiLengan bawah sedikit supinasi

Dislokasi akibat traumaDislokasiTraumaticTraumatic dislocation, biasanyadisertai benturan keras.Berdasarkantipe kliniknya dibagi :Dislokasi akutUmumnya terjadi pada shoulder, elbow, dan hip. Disertai nyeri akutdanpembengkakan di sekitar sendi.Dislokasi kronikDislokasi berulang,terjadi kalau labrum glenoid robek atau kapsul terlepas dari bagian depan leher glenoid.

penatalaksanaanPertolongan pertama :Hanya boleh dilakukan oleh seorang dokter, kecuali dalam keadaan terpaksa dimana di tempat kejadian tidak ada dokter yang terdekat, barulah kita berikan pertolongan pertama yaitu reposisi.

Reposisi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :1. Metode Stimsonmetode ini sangat baik. Caranya penderita dibaringkan tertelungkup sambil bagian lengannya yang mengalami dislokasi, keluar dari tepi tempat tidur, menggantung ke bawah. Kemudian diberikan beban yang diikatkan pada lengan bawah dan pergelangan tangan, biasanya dengan dumbbell dengan berat tergantung dari kekuatan otot si penderita. Si penderita disuruh rileks untuk beberapa jam, kemudian bonggol sendi akan masuk dengan sendirinya.

2. Penderita dibaringkan terlentang di lantai. Si penolong duduk pada sisi sendi yang lepas. Kaki si penolong menjulur lurus ke dada si penderita, lengan yang lepas sendinya ditarik dengan kedua tangan penolong dengan tenaga yangeras dan kuat, sehingga berbunyi klik, ini berarti bonggol sendi masuk kembali.

Reduksi dengan menarik lengan ke depan secara hati-hati dan rotasi eksternal, serta imobilisasi selama 3-6 mingguTeknikHennipenSecara perlahan dielevasikan sehingga bengkol sendi masuk ke dalam mangkok sendi.pasien duduk atau tidur dengan posisi 45o, siku pasien ditahan oleh tangan kanan penolong dan tangan kiri penolong melakukan rotasi kearahluar(eksternal) sampai 90odengan lembut dan perlahan,jika korban merasa nyeri, rotasi eksternal sementara dihentikan sampai terjadi relaksasi otot, kemudian dilanjutkan.

Program rehabilitasiPenanganan dislokasi pada sendi bahu dapat dilakukan dengan melakukan program rehabilitasi.Program Rehabilitasi secara umum terbagi menjadi Nonoperatif Manajemen dan Operatif manajemen.a.Non operatif RehabilatationPenanganan rehabilitasi non operatif bertujuan untuk mengoptimalkan stabilisasisendi bahu,sebab komplikasi dislokasi berulang banyak terjadi.Menghindarimaneuver yang bersifat provokativ dan penguatan otot secara hati-hati merupakankomponen penting dalam program rehabilitasi.Minggu 0-2.Hindari provokatif posisi, termasuk eksternal rotasi,Abduksi,danDistrak.Immobilisasi tergantung umurkurang dari 20 tahun 3-4 minggu20-30 tahun 2-3 mingguLebih dari 30- 10 hari sampai 2 minggu.Lebih dari 40 tahun 3-5 hari

Program dilanjutkan secara bertahap untuk pemulihan fungsi sesuai prosedurrehabilitasi yang telah ditetapkan.b.Operatif TreatmentTujuan utama rehabilitasi adalahMenjaga integritas stabilitasi bedah koreMemulihkan ROM fungsional secara fullMeningkatkan stabilitas DynamikKembali aktivitas yang tak dibatasi dan olahraga

KesimpulanJadi dapat disimpulkan, pria 47 tahun dengan keluhan nyeri pada bahu kanan dan sebagian lengan atas. Didiagnosa trauma sendi ekstremitas superior kanan artikulatio humeri. ini berdasarkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan dilakukan penangaan terhadap dislokasi akibat trauma.