meningitis fix
TRANSCRIPT
MENINGITIS
OSCA COMPREHENSIVEUMAC 2008 – SUB BAGIAN NEUROLOGI
UNTUK PLEXUS VENOSUS
DEFINSI
• Meningitis adalah suatu reaksi peradangan yang mengenai satu atau semua lapisan selaput yang membungkus jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang menimbulkan eksudasi berupa pus atau serosa.
ANATOMI
PENULARAN
• Kontak langsung dengan penderita dan droplet infection
• Melalui pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi-sekresi tenggorokan yang masuk secara hematogen ke dalam LCS
Lapisan
Lepto meningitis
Pachi meningitis
Piamater
Arachnoid
Duramater
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Iatrogenik
Mikroorganisme
Pecahnya abses otak
Post Neurourgery
Trauma tajam
Jamur
Virus
BakteriKLASIFIKASI
Protozoa
Rinorhea
Otorhea
Cacing
Ricketsia
CSF
Purulenta
Serosa
Most: M. Meningococcus
Eksudat berupa pus
Bakteri non spesifik
Krn bakteri TB/ Virus
Tinggi jumlah sel dan protein
CSF beningKLASIFIKASI
PATOGENESISI) Kolonisasi Kuman nasofarings
Invasi lokal (I : Invasi mukosa)
Bakteriemia (II : intravascular survival)
Melekat pada endotel pleksus khoroid / endotel vascular otak
Kerusakan sel endotel
Invasi selaput otak (III: crossing BBB)
Replikasi bakterial di LCS + inflamasi LCS (IV: Survival in CSF)
Meningitis
PATOFISIOLOGI
Reflek Cushing
• Bradikardia• Hipertensi• Respirasi ireguler• Paresis N. VI• Papil edema• Muntah proyektil
SKENARIO
• Syahrini, 28 tahun dibawa keluarganya karena 1 jam yang lalu mengalami kejang.
• Dari anamnesis didapatkan 5 hari yang lalu pasien mengalami demam tinggi.
• Pasien telah berobat ke puskesmas diberi obat penurun panas namun tidak ada perbaikan.
• Tadi pagi demam semakin tinggi dan pasien kejang-kejang 3 kali.
• Saat dibawa ke rumah sakit, pasien tampak tidak sadar
Pemeriksaan Yang Dilakukan
• Anamnesis• GCS• Pemeriksaan Rangsang Meningeal• Lumbal pungsi: pemeriksaan CSF• Pemeriksaan hematologi rutin• Pemeriksaan bakteriologi• CT Scan kepala
Anamnesis
• Identitas: Syahrini, 28 tahun, Genuk sari-Semarang, buruh pabrik jamu
• Keluhan utama: demam tinggi disertai kejang• Riwayat penyakit sekarang:
– Onset: perlahan– Keadaan pasien saat onset: sedang beristirahat
• Kualitas: – Demam sangat tinggi, seluruh badan terasa panas,
semakin lama semakin panas– Saat kejang, seluruh badan bergerak seperti orang
kesurupan namun tidak keluar suara apapun disertai dengan keluarnya busa dari mulut dan mata terbalik sehingga bagian putih mata terlihat
• Kuantitas: pasien sudah 5 hari cuti tidak masuk kerja, selama ini hanya terbaring di tempat tidur. Pasien mengeluh badannya lemah sehingga susah untuk bangun dari tempat tidur. Pasien disuapi saat makan dan dimandikan oleh ibunya.
• Kronologis: seminggu yang lalu pasien mengeluh batuk, semakin lama, batuk semakin parah disertai badan ‘semlenget’. Saat demam timbul, pasien merasa lemah lesu sehingga tidak kuat untuk berangkat kerja 1 jam lalu, demam pasien meninggi dan disertai kejang
• Faktor yang memperberat dan memperingan: demam membaik bila pasien beristirahat dan banyak minum air putih
• Gejala penyerta: tanyakan onset dan durasinya, deskripsikan lebih jelas mengenai keluhannya1. Infeksi saluran pernapasan atau telinga2. Kelemahan umum3. Mialgia4. Nyeri punggung5. Defisit neurologis fokal 6. Nyeri kepala hebat 7. Mual / muntah8. Kaku leher9. Fotofobia 10. Fonofobia
• RPD:– Pernah terjadi sebelumnya?– Riwayat penyakit yang berhubungan dengan faktor
resiko: 1. Pernah terkena infeksi saluran napas atau penyakit infeksi
lainnya?2. Ada riwayat post operasi neurologi?3. Ada riwayat trauma? Ada luka terbuka? 4. Ada riwayat kontak dengan orang yang sakit infeksi? Atau
mengunjungi teman yang sedang sakit?5. Ada riwayat sakit telinga?6. Ada riwayat penyakit hemoglobinopati?7. Ada riwayat penyakit imunologi?
– Dalam waktu dekat ada kunjungan ke luar negeri?– Sudah pernah vaksin meningitis?– Sudah pernah diobati?
• RPK: Adakah keluarga yang mengalami hal serupa?
Hasil Pemeriksaan GCS
• E: Membuka mata bila dipanggil dengan teriak• V: Bicara tidak jelas• M: tangan ditarik mendekati badan jika dicubit
GCS
TAMBAH YAAAA.....
• E: Mata membuka bila badan diguncang• V: bicara kacau, kalimat inkoheren• M: tangan dilipat mendekati dada dan tungkai
terlujur kaku, tidak bisa digerakkan
GCS
• E: membuka mata bila dicubit• V: merintih• M: kedua lengan disamping tubuh, kaku,
dengan telapak tangan mengepal, kedua tungkai kaku
GCS
• E: mata berkedip-kedip tanpa disuruh• V: disorientasi tempat, ruang dan waktu• M: dapat menunjukkan bagian tubuh yang
sakit
GCS
PEMERIKSAAN RANGSANGAN MENINGEAL1. Kaku Kuduk (Meningismus)
• Ambil bantal pasien sebelum melakukan fleksi leher
• Masukkan tangan melalui sela leher pasien• Lakukan fleksi lateral terlebih dahulu untuk
menyingkirkan adanya kekakuan leher yang disebabkan karena proses lokal di leher seperti fraktur leher, infeksi intraspinal atau artritis akut. Fleksi yang terjadi tertahan oleh rasa nyeri yang timbul
• Pada meningitis atau PSA, fleksi lateral masih dapat dilakukan
• Prosedur: fleksikan kepala sampai dagu menyentuh sternum
• Kaku kuduk (+) bila terdapat tahanan saat difleksikan
2. Kernig Sign
• Fleksikan tungkai 90⁰ di sendi panggul lanjutkan dengan ekstensi tungkai bawah sampai membentuk sudut 135⁰
• Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut 135° (kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna disertai spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri)
3. Brudziński Neck Sign
Prosedur– Masukkan tangan melalui
sela leher– Fleksikan kepala sampai
dagu menyentuh sternum
• Interpretasi: (+) bila terjadi gerakan fleksi reflektorik pada kedua tungkai
4. Brudziński Cheek Sign
• Prosedur: tekan kedua os zygomaticum secara bersamaan
• Interpretasi: (+) bila terjadi gerakan fleksi reflektorik di kedua siku
5. Brudziński Symphysis Sign
• Prosedur: penekanan pada supra simfisis pubis
• Interpretasi: (+) bila terjadi gerakan fleksi reflektorik pada kedua tungkai di sendi panggul dan lutut
6. Brudziński Leg Sign
• Prosedur: fleksikan maksimal tungkai bawah sampai mendekati sendi panggul
• Interpretasi: (+) bila terjadi gerakan fleksi tungkai kontralateral
Penatalaksanaan Meningitis BakteriNo. Etiologi Obat Rute
1. H. Influenzae Seftriakson atau
sefotaksim
Im,iv,infus
Kloramfenicol Iv, oral,infus
2. Pneumococcus Kombinasi vankomisin
dan seftriakson
Iv
3. Meningococcus kloramfenikol Iv,oral,infus
sefotaksim Oral
4. Enterik gram negatif Gentamisin Intraventrikuler