·menghitung umur pada tahun 2000 (widijanto s. nugroho ... · para auditor sia adalah pihak yang...

7
PENDAHULUAN E-Life Style sebagai realita kehidupan terkini menunjukkan hampir tidak ada satu bidang kehidupan manusia yang tidak tersentuh elektronik (komputer). Fenomena Digital Economics juga menandai meningkatnya ketergantungan perusahaan terhadap sistem informasi. Hal ini juga berdampak terhadap bidang akuntansi dan auditing, sistem akuntansi manual bergeser menjadi sistem informasi akuntansi (SIA) berbasis elektronik. Organisasi yang menguasai informasi akan bertahan dan memenangkan persaingan di era informatic economy (Tapscott, 2003). SIA adalah sistem yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, prosedur, basis data, sumber daya manusia dan fasilitas-fasilitas untuk memproses informasi akuntansi dan keuangan suatu organisasi, yang mampu meningkatkan akurasi dan kecepatan dalam pemrosesan informasi serta mengarahkan perusahaan untuk meraih keunggulan bersaing. Misalnya, sebuah ritel buku amazon.com sukses melakukan penjualan global secara online melalui pemanfaatan SIA dan e-commerce (Benyamin, & Smith, 1984; Beddel, 1985; Antarina Amir, 1996; Sumamo Zain, 1996; Joseph Lukuhay, 1998; dan Onno W. Purbo, 1999). Di samping bermanfaat juga terdapat berbagai risiko yang melekat pad a SIA, yang meliputi kerugian akibat pencurian aktiva komputer, meningkatnya penyalahgunaan atau penyelewengan, kekalahan dalam bersaing karena salah memilih dan memanfaatkan SIA, kerugian akibat pencurian data, pelanggaran privasi, dan gangguan-gangguan dalam kegiatan usaha akibat tidak efektifnya pemanfaatan SIA (King, 1994; Warren, Parker & Thrun, 1998; Bobby Nazief, 1998; Gelinas et al., 1999; Bodnar & Hoopwood, 2001). Sebagai contoh: · 35% bank di Indonesia dan sebagian besar adalah bank asing yang telah siap menghadapi masalah komputer tahun 2000 (MKT2000/ Y2K). Sehingga sebagian besar bank tidak beroperasi pada saat menjelang tahun 2000. MKT2000 yang cukup kritis diantaranya, EFT, payroll, AIR report tidak dapat diproses. Sebagai contoh untuk payroll, Age (current year, 2000) - birthyear(1945)tertulis (00-45), If Age> 55 then Retire (person). Maka seseorang yang lahir sebelum tahun 1945 tidak akan pemah pensiun karena sistem Penulisan angka dengan dua digit keliru menghitung umur pada tahun 2000 (Widijanto S. Nugroho, 1999; BI, 2000). · Pembobolan BNI' 46 di Los Angeles USA sebesar 3 juta US$ oleh hacker, seorang mahasiswa Indonesia (Info Bank, 2000; Info Komputer, 2000); Kasus mirror (situs palsu) mobile banking Klik BCA (Info Bank, 2002); · Pemadaman listrik sebagian besar wilayah di Indonesia oleh PLN yang disebabkan karena tidak efektifnya aplikasi basis data di beberapa pusat pelayanan komputer pusat PLN pada awal tahun 2002 (Info Komputer, 2002). Pendahuluan 1 --

Upload: phamtram

Post on 08-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ·menghitung umur pada tahun 2000 (Widijanto S. Nugroho ... · Para auditor SIA adalah pihak yang bertanggungjawab dalam penilaian risiko dan pengendalian SIA. Auditor harus memperhatikan

PENDAHULUAN

E-Life Style sebagai realita kehidupan terkini menunjukkan hampir tidak adasatu bidang kehidupan manusia yang tidak tersentuh elektronik (komputer).Fenomena Digital Economics juga menandai meningkatnya ketergantunganperusahaan terhadap sistem informasi. Hal ini juga berdampak terhadap bidangakuntansi dan auditing, sistem akuntansi manual bergeser menjadi sistem informasiakuntansi (SIA) berbasis elektronik. Organisasi yang menguasai informasi akanbertahan dan memenangkan persaingan di era informatic economy (Tapscott, 2003).

SIA adalah sistem yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, prosedur,basis data, sumber daya manusia dan fasilitas-fasilitas untuk memproses informasiakuntansi dan keuangan suatu organisasi, yang mampu meningkatkan akurasi dankecepatan dalam pemrosesan informasi serta mengarahkan perusahaan untukmeraih keunggulan bersaing. Misalnya, sebuah ritel buku amazon.com suksesmelakukan penjualan global secara online melalui pemanfaatan SIA dan e-commerce(Benyamin, & Smith, 1984; Beddel, 1985; Antarina Amir, 1996; Sumamo Zain, 1996;Joseph Lukuhay, 1998; dan Onno W. Purbo, 1999).

Di samping bermanfaat juga terdapat berbagai risiko yang melekat pad a SIA,yang meliputi kerugian akibat pencurian aktiva komputer, meningkatnyapenyalahgunaan atau penyelewengan, kekalahan dalam bersaing karena salahmemilih dan memanfaatkan SIA, kerugian akibat pencurian data, pelanggaranprivasi, dan gangguan-gangguan dalam kegiatan usaha akibat tidak efektifnyapemanfaatan SIA (King, 1994; Warren, Parker & Thrun, 1998; Bobby Nazief, 1998;Gelinas et al., 1999; Bodnar & Hoopwood, 2001). Sebagai contoh:· 35% bank di Indonesia dan sebagian besar adalah bank asing yang telah siap

menghadapi masalah komputer tahun 2000 (MKT2000/ Y2K). Sehingga sebagianbesar bank tidak beroperasi pada saat menjelang tahun 2000. MKT2000 yangcukup kritis diantaranya, EFT, payroll, AIR report tidak dapat diproses. Sebagaicontoh untuk payroll, Age (current year, 2000) - birthyear(1945)tertulis (00-45),IfAge> 55 then Retire (person). Maka seseorang yang lahir sebelum tahun 1945 tidakakan pemah pensiun karena sistem Penulisan angka dengan dua digit kelirumenghitung umur pada tahun 2000 (Widijanto S. Nugroho, 1999; BI, 2000).· Pembobolan BNI'46 di Los Angeles USA sebesar 3 juta US$ oleh hacker, seorangmahasiswa Indonesia (Info Bank, 2000; Info Komputer, 2000); Kasus mirror (situspalsu) mobile banking Klik BCA (Info Bank, 2002);· Pemadaman listrik sebagian besar wilayah di Indonesia oleh PLN yangdisebabkan karena tidak efektifnya aplikasi basis data di beberapa pusatpelayanan komputer pusat PLN pada awal tahun 2002 (Info Komputer, 2002).

Pendahuluan 1

--

Page 2: ·menghitung umur pada tahun 2000 (Widijanto S. Nugroho ... · Para auditor SIA adalah pihak yang bertanggungjawab dalam penilaian risiko dan pengendalian SIA. Auditor harus memperhatikan

---

· Pemusnahan bahan bukti audit secara elektronik dalam kasus Enrron, WorldCom,

Xerrox dan SmartTalk (Media Akuntansi, 2002; Auditor, 2003) yangmempengaruhi integritas profesi akuntan publik.

Risiko tersebut tidak dapat dieliminasi, hanya dapat diminimalkan jika SIAdilengkapi dengan struktur pengendalian internal (SPI) yang memadai. SPI adalahsatu perangkat kebijakan dan prosedur-prosedur pengendalian administrasi danpengendalian akuntansi untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaantercapai (Cushing, 2000).

Para auditor SIA adalah pihak yang bertanggungjawab dalam penilaian risikodan pengendalian SIA. Auditor harus memperhatikan kewajiban hukum, etika,norma maupun standar auditing, SPI, metode dan teknik audit, mengkomunikasikantemuan-temuan hasil audit, dan menindaklanjuti temuan-temuan tersebut (Maher &Ramanan, 1988; Wu,1992; IFAC, 1995; Bakos & Tracy, 1996).

Jika perusahaan menerapkan SIA yang kompleks, auditor harus memilikipengetahuan teknis komputerisasi yang baik ten tang pendekatan audit SIA sehinggamampu membuat pertimbangan yang tepat dan dapat melakukan tugas akumulasidatal bukti yang diperlukan dengan baik. Secara otomatis metode audit manualberalih ke metode audit dengan komputer dan audit berbantuan komputer mikro(IIA, 1995; IFAC, 1995; Arens & Loebbecke, 2000; ISACA, 2003; Arifin Wirakusumah& Sukrisno Agus, 2003, Aren, Elder & Beasley, 2003).

Jenis audit internal SIA akan berbeda jika aktivitas organisasi yangmelaksanakannya berbeda. HasH penelitian dari Barlow (1995); Suripto Samid (1996);Bill, et al.(1997); Hiro Tugiman (2000) menyatakan bahwa pengaruh perananmanajemen terhadap fungsi audit internal pada setiap organisasi berbeda-beda.Kemampuan teknis dan intelektual auditor internal, dan budaya organisasimendukung pernyataan bahwa jenis audit internal SIA pad a setiap organisasiberbeda-beda sesuai dengan SPI dan karakteristik organisasi (Morris & Pushkin1995; Ivancevich, Hermanson, & Smith, 1998; Hermanson, 2000).

Survei menyatakan bahwa 58% penerapan e-business di Indonesiadilaksanakan oleh industri perbankan dan keuangan. Industri ini memilikikarakteristik usaha yang unik dibandingkan dengan industri lainnya. Industri inisangat rawan bagi auditor SIA diantaranya, disebabkan oleh (a) hampir seluruhkecanggihan SIA berbasis elektronik digunakan di bidang perbankan, seperti ATM,EFT, mobile banking, dan lain-lain, (b) banyak terjadinya kejahatan komputer yangdimungkinkan akibat lemahnya SPI seperti, tidak adanya pemisahan fungsi, praktekyang tidak sehat berupa kerja sarna orang dalam (staf) dengan para hacker (IPKIN,1999).

Risiko audit SIA berbasis elektronik serna kin meningkat disebabkan (Gupta,1979; Anis Baridwan, 1999; Arens & Loebbeckke, 2000; Arifin Wirakusumah &

Sukrisno Agus, 2003) oleh (a) Jejak audit kadang-kadang tidak tampak, (b) Kesalahanakan berulang-ulang sampai diperbaiki, (c) Sering tidak ada pemisahan fungsi dantugas, (d) Teknologi komunikasi dalam komputer (analog menjadi digital, dan lain-

Pendahuluan 2

Page 3: ·menghitung umur pada tahun 2000 (Widijanto S. Nugroho ... · Para auditor SIA adalah pihak yang bertanggungjawab dalam penilaian risiko dan pengendalian SIA. Auditor harus memperhatikan

lain), dan (e) Salah menyimpulkan: (i) Laporan benar dikatakan salah (type A error),

dan (ii) Laporan salah dikatakan benar (type B error).Selain itu aturan dari IAI (1996) tentang audit SIA mengharuskan bahwa (a)

tidak boleh memakai tenaga ahli, dibolehkan tetapi harus di bawah kendali auditor,dan (b) harus memiliki pengetahuan minimum sebagai auditor yang mengaudit SIA.

Oalam rangka penerapan GCG Bapepam mengeluarkan Peraturan No. X.K.2tahun 2001 tentang kewajiban emiten mengenai penyampaian laporan keuanganberkala, dengan tujuan memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat melaluipemanfaatan SIA, dan kewajiban memiliki komite audit.

Sementara itu, Bapepam telah menangani berbagai kasus seperti yangdisajikan pada Tabel 1.1 selama tahun 1999 sampai tahun 2001. Nampak bahwajumlah kasus meningkat dari tahun 1999 sid 2000, kasus-kasus ini melibatkan parapelaku bursa baik emiten, perusahaan efek dan wali amanat, biro administrasi efek,manajer investasi, konsultan hukum, bank kustodian, dan akuntan publik. Sebagianbesar emiten yang terlibat adalah emiten yang telah memiliki komite audit. ]umlahkasus terus meningkat disebabkan karena akumulasi jumlah kasus-kasus dari tahunsebelumnya yang masih dalam proses penyelesaian hukum dan belum tersediasecara lengkap baik pedoman pelaksanaan penyelesaian maupun sumber dayauntuk menangani hukum dan penegakannya. Mulai ada upaya dari Bapepam danPT BE] berupa kerja sarna dengan jajaran kepolisian dalam bentuk pelatihan paratenaga penyidik dari Bapepam dan BE] di Pusdikresintel Pam Polri di MegaMendung dan membuka saluran untuk menerima laporan dari masyarakat.

Pendahuluan 3

Page 4: ·menghitung umur pada tahun 2000 (Widijanto S. Nugroho ... · Para auditor SIA adalah pihak yang bertanggungjawab dalam penilaian risiko dan pengendalian SIA. Auditor harus memperhatikan

am Selama Tahun 1999 - 2001.Jumlah Kasus

2001 2000 19996124 - 335118 3 1

Sumber: Bapepam Annual Report 1999 - 2001

26

Totai13'9

1 191710

Selanjutnya pada Tabel 1.2 disajikan sejumlah dugaan adanya pelanggaranyang dilakukan oleh emiten di BEJ beserta sanksi yang ditujukan kepada emitenpelanggar sejak tahun 1999 sampai tahun 2002. Sebagian besar emit en pelanggaradalah emiten yang telah memiliki komite audit dan menerapkan SIA. Padaumumnya keterlambatan terjadi karena sebagian besar laporan keuangan emit enterse but diaudit oleh kantor akuntan publik yang sarna dan sebagian besar audityang dilaksanakan belum berbantuan teknologi komputer secara penuh. Sebagianbesar aktivitas emiten yang dikenakan sanksi tersebut di atas adalah industriperbankan (Bapepam, 2000).

Tabel1.2 P, kan Huk

Sumber: Bapepam Annual Report 1999 - 2002

Sanksi TerhadaD Emit

Dilihat dari Tabel 1.2 bahwa jumlah keterlambatan dari tahun 1999 sampaitahun 20001 menurun dan meningkat lagi pad a tahun 2002. Pada umumnya

Pendahuluan 4

-- -- --- -

Pelanggaran Keterlambatan oleh Emiten Tahun2002 2001 2000 1999

Jumlah Keterlambatan Penyampaian Laporan 185 130 182 211- Laporan Keuangan Tahunan 97 68 92 89- Laporan Keuangan Tengah Tahunan 4 21 24 57- Laporan Keiadian Penting 1 - 17 10- Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil 24 14 29 38

Penawaran Umum- Laporan Penjatahan Saham dan Audit 2 1 2 5

Penawaran Tender- Laporan Tahunan 57 26 18 12

Jumlah denda yang dikenakan kepada emiten- 11,38 2,745 13,236 7,96

emiten (dalam Rp. 1 Miliar)

Page 5: ·menghitung umur pada tahun 2000 (Widijanto S. Nugroho ... · Para auditor SIA adalah pihak yang bertanggungjawab dalam penilaian risiko dan pengendalian SIA. Auditor harus memperhatikan

keterlambatan terjadi karena emiten-emiten mengalami beberapa masalah, sepertikurang memadainya SIA yang diterapkan dan lemahnya (tidak memadai) SPI.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kewajiban penyampaian

pelaporan keuangan yang tepat waktu dari emiten-emiten di BE] masih belumefektif dan efisien.

Sementara itu Bapepam dan SRO yaitu BE], BES, KDEI, dan KPEI harusmulai menerapkan ]A1'5 dan E-reporting system secara simultan dan terintegrasisepenuhnya yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, akurasi dankeandalan transaksi di BE] serta pelaporan keuangan dari emiten kepada BE] sejak2001. Berdasarkan data sampai semester pertama pada tahun 2003 ternyata baru 13%dari seluruh emiten yang telah siap melaksanakan kedua sistem tersebut, padahaltarget yang telah ditetapkan sebelumnya adalah 50% dari seluruh emiten di BE]sudah harus siap. Sedangkan Informasi atau riset mengenai jenis audit SIA emiten-emiten di BE] untuk mengumpulkan informasi sebagai kesiapan dari emiten tersebutuntuk melaksanakan kedua sistem tersebut sampai saat ini belum tersedia (BE],2003).

Berdasarkan hasH studi eksplorasi lapangan pendahuluan oleh Penulisterhadap beberapa pihak manajerial emiten, divisi monitoring emiten di BE] danBapepam. Maka dapat diinventarisasi beberapa permasalahan yang dihadapi paraemiten, diantaranya adalah sebagai berikut:· Manajemen menghasilkan pelaporan akuntansi yang belum memadai, yang

paling sering terjadi adalah tidak tepat waktu, kurang akurasi, kurang reliabilitasdan tidak memadainya pengungkapan.· Kurang memadainya standar audit pada area pengendalian internal adalahpenyebab utama dugaan kegagalan audit.· Lemahnya (tidak memadai) SPI.· Kurang memadainya auditabilitas terhadap SIA.· Proses pengambilan keputusan manajerial sering berdampak terhadap besarnyabiaya pemrosesan informasi akuntansi akibat tidak memiliki SDM relevan yangkompeten.· Di era digital economics pemanfaatan SIA yang kompleks berdampak padameningkatnya risiko audit bagi perusahaan.· Tingkat persaingan yang semakin tajam akibat redefinisi bentuk bisnis yang baruyaitu aliansi strategik tanpa batas (borderless)atau pembentukan anggota jaringanmaya (virtual) dengan pemasaran super agresif sebagai daya saing dalamorganisasi jaringan menjadi ciri pelayanan untuk memuaskan pelanggan.Akibatnya keunggulan bersaing berkesinambungan kini tidak lagi terkaitdengan skala ekonomik dan lingkup ekonomik.· Krisis moneter masih terasa sehingga semakin sulit mencari sumber pembiayaandan biaya modal semakin tinggi.· Para akuntan manajemen industri jasa maupun manufaktur menghadapi masalahperancangan sistem yang tidak lagi menggunakan model-model sistem danprosedur rancangan entitas mandiri yang terpisah. Tetapi proporsi akuntansi

Pendahuluan 5

Page 6: ·menghitung umur pada tahun 2000 (Widijanto S. Nugroho ... · Para auditor SIA adalah pihak yang bertanggungjawab dalam penilaian risiko dan pengendalian SIA. Auditor harus memperhatikan

--

adalah sebuah jaringan dengan merumuskan ulang konsep harga transfer,berkesinambungan, penetapan harga pokok berbasis aktivitas, inovasi organisasi,dan lain-lain. Oi sam ping itu, mereka juga menghadapi permasalahan denganpengukuran terhadap daya tanggap mengikuti perkembangan teknologi yangrelevan dan manajemen knowledge untuk menghindari kebangkrutan. Mungkinnisbah ROA, ROE, ROI perlu ditambah dengan ROK.· Fenomena SAP, ERP, dan CRM mulai diterapkan untuk menjaga kinerjaorganisasi jaringan. Sehingga PSAK No 4. Laporan Keuangan Konsolidasisemakin terfokus pad a pengendalian, bukan hanya kepemilikan.

Permasalahan tersebut di atas dialami oleh beberapa emiten yang sudahmaupun yang belum memiliki komite audit dan menerapkan SIA. Maka timbulpertanyaan mengenai fungsi dan peran komite audit serta efektivitas, efisiensi danekonomisnya pemanfaatan SIA. Salah satu unsur dalam komite audit adalah

manajemen yang independen, diantaranya adalah auditor internal yang bertanggungjawab terhadap fokus manajemen risiko perusahaan.

Sementara itu, semakin besar ketergantungan organisasi terhadap SIA makaserna kin besar pengaruhnya terhadap manajemen risiko dan kinerja perusahaan.

Maka perlu dicermati SPI yang memadai atas SIA. Auditor internal adalah sal~h satupihak yang bertanggung jawab untuk memastikan apakah SPI dapat memenuhitujuan-tujuan pemanfaatan SIA dengan risiko yang relatif rendah.

IIA (1995), Ivaneevich, Hermanson & Smith (1998), Hermanson (2000), danISACA (2003) menyatakan bahwa auditor perlu meningkatkan pengetahuanmengenai pendekatan audit SIA baik tehnik dan metode audit sesuai denganoperasional atau karakteristik organisasi serta SPI suatu organisasi. Pada dasarnyatidak ada perbedaan antara konsep audit yang diterapkan untuk SIA berbasiselektronik yang kompleks dengan SIA manual yang tidak kompleks. Oengan katalain untuk standar, kode perilaku profesi, pendekatan, dan kewajiban hukum sertainterpretasi auditor adalah sarna. Lebih lanjut, kemungkinan terdapat perbedaanpersepsi (keahlian) tentang SPI yang memadai atas SIA suatu organisasi adalahsangat keeil diantara para auditor internal (IIA, 1995; AICPA, 2000; Hermanson,2000; ISACA, 2003).

Akhirnya Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan tema sentral"Mengapa pelaporan akuntansi yang berkualitas dan tepat waktu oleh emiten-emiten di BEJ masih belum efektif dan efisien. Mengapa terjadi perbedaan jenis auditinternal atas pemanfaatan SIA dengan risiko yang minimal oleh emiten-emiten diBEJ. Apakah faktor-faktor yang mempengaruh jenis audit internal SIA pada setiapperusahaan. Berdasarkan inventarisasi permasalahan di atas perbedaan jenis auditinternal SIA kemungkinan disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalahkarakteristik organisasi, tujuan evaluasi PI, dan persepsi tentang SPI yang memadaiatas SIA dari para auditor internal. Oleh karena itu diperlukan adanya indikator-indikator yang mampu menjelaskan mengapa terjadi perbedaan jenis audit internalSIA dan bagaimana pengaruh tujuan evaluasi PI dan karakteristik organisasi

Pendahuluan 6

Page 7: ·menghitung umur pada tahun 2000 (Widijanto S. Nugroho ... · Para auditor SIA adalah pihak yang bertanggungjawab dalam penilaian risiko dan pengendalian SIA. Auditor harus memperhatikan

terhadap jenis audit internal SIA serta bagaimana gambaran persepsi ten tang SPIyang memadai atas SIA diantara para auditor internal emiten-emiten di BE]".

Identifikasi Masalah

1) Bagaimana hubungan antara tujuan evaluasi PI, karakteristik organisasi dan jenisaudit internal SIA emiten-emiten di BE].

2) Berapa besar pengaruh tujuan evaluasi PI dan karakteristik organisasi terhadapjenis audit internal SIA emiten-emiten di BE] baik secara parsial maupunsimultan.

3) Bagaimana gambaran persepsi tentang SPI yang memadai atas SIA dari paraauditor internal, baik yang tradisional maupun analis SIA emiten-emiten di BE].

Maksud dan Tujuan PenelitianMenganalisis fenomena yang terkait dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi jenis audit internal SIA emiten-emiten di BE].1) Untuk mengetahui hubungan antara tujuan evaluasi PI, karakteristik organisasi

dan jenis audit internal SIA emiten-emiten di BE].2) Untuk mengetahui besarnya pengaruh tujuan evaluasi PI dan karakteristik

organisasi terhadap jenis audit internal SIA emiten-emiten dLBE] baik secaraparsial maupun simultan.

3) Untuk mengetahui gambaran persepsi ten tang SPI yang memadai atas SIA daripara auditor internal, baik yang tradisional maupun ana lis SIA emiten-emiten diBE].

Kegunaan HasH Penelitian1) Memberikan' kontribusi untuk pengembangan ilmu auditing dan SIA pada

umumnya serta khususnya bidang audit internal SIA.2) Memberikan kontribusi untuk pengembangan bidang studi . akuntansi

konsentrasi SIA dengan memuat beberapa topik seperti pemrograman komputer,manajemen basis data, sistem pakar (Expert system) dan online audit.

3) Memberikan referensi sebagai kajian riset audit SIA lebih lanjut denganpendekatan antar disiplin di bidang akuntansi, teknologi komputerl informasi,dan psikologi dalam topik interaksi manusia dengan komputer serta audit onlinebagi peneliti baru.

4) Memberikan kontribusi kepada perusahaan mengenai manajemen risiko danpengendalian terhadap pemanfaatan SIA.

5) Memberikan masukan kepada organisasi profesi dan institusi terkait diIndonesia diantaranya, YPIA, IAI, IPKIN, Mastel, Bapepam LK dan SRO, BI,Menko Info RI, ASPILUKI, BPPT.

Pendahuluan 7

----