mendeteksi karies oklusal

17
INDEKS KEBERSIHAN MULUT Kebersihan mulut merupakan salah satu factor yang mempengaruhi terjadinya prevalensi karies gigi. Dalam penelitian secara epidemiologi mengenai karies gigi dan penyakit periodontal, diperlukan suatu metode dan kriteria untuk mengetahui status kesehatan gigi seseorang atau masyarakat. Indikator yang biasa digunakan untuk mengukut tingkat kebersihan mulut sseorang atau masyarakat adalah Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Greene and Vermillion. Penilaian OHI-S tergantung dari food debris dan kalkulus yang terdapat dalam mulut. Indeks-indeks kebersihan mulut yang biasa digunakan : Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) Mengukur daerah permukaan gigi yang ditutupi oleh food debris atau kalkulus. Untuk pemeriksaan OHI-S, Greene and Vermillion menetapkan bahwa gigi indeks yang digunakan adalah 4 gigi posterior dan 2 gigi anterior. 6 1 6 6 1 6 Rahang atas yang diperiksa adalah permukaan bukal gigi M1 kanan atas, permukaan labial gigi I1 kanan atas dan permukaan bukal gigi M1 kiri atas. Pemeriksaan dilakukan di permukaan bukal karena saluran muara untu kelenjar saliva yaitu pada glandula parotis terletak di darah bukal. Rahang bawah yang diperiksa adalah permukaan lingual gigi M1 kiri bawah, permukaan labial gigi I1 kiri bawah dan permukaan lingual gigi M1 kanan bawah. Pemeriksaan pada permukaan lingual karena saluran muara untuk kelenjar saliva yaitu pada glandula sublingualis terletak di darah lingual. Apabila salah satu gigi indeks telah hilang atau tinggal sisa akar, maka penilaian dapat dilakukan pada gigi pengganti yang dapat mewakili : Apabila gigi M1 RA atau RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M2 Ra atau RB. Apabila gigi M1 dan M2 RA dan RB tidaka ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M3 RA atau RB. Apabila gigi M1, M2 dan M3 RA dan RB tidak ada, maka penilaian tidak dpt dilakukan. Apabila gigi I1 kanan RA tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kiri RA.

Upload: dania-pebriana

Post on 31-Jul-2015

391 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

ikgm

TRANSCRIPT

Page 1: Mendeteksi Karies oklusal

INDEKS KEBERSIHAN MULUT

Kebersihan mulut merupakan salah satu factor yang mempengaruhi terjadinya prevalensi karies gigi. Dalam penelitian secara epidemiologi mengenai karies gigi dan penyakit periodontal, diperlukan suatu metode dan kriteria untuk mengetahui status kesehatan gigi seseorang atau masyarakat. Indikator yang biasa digunakan untuk mengukut tingkat kebersihan mulut sseorang atau masyarakat adalah Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Greene and Vermillion. Penilaian OHI-S tergantung dari food debris dan kalkulus yang terdapat dalam mulut.Indeks-indeks kebersihan mulut yang biasa digunakan :

Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)

Mengukur daerah permukaan gigi yang ditutupi oleh food debris atau kalkulus. Untuk pemeriksaan OHI-S, Greene and Vermillion menetapkan bahwa gigi indeks yang digunakan adalah 4 gigi posterior dan 2 gigi anterior. 6 1 66 1 6Rahang atas yang diperiksa adalah permukaan bukal gigi M1 kanan atas, permukaan labial gigi I1 kanan atas dan permukaan bukal gigi M1 kiri atas. Pemeriksaan dilakukan di permukaan bukal karena saluran muara untu kelenjar saliva yaitu pada glandula parotis terletak di darah bukal.Rahang bawah yang diperiksa adalah permukaan lingual gigi M1 kiri bawah, permukaan labial gigi I1 kiri bawah dan permukaan lingual gigi M1 kanan bawah. Pemeriksaan pada permukaan lingual karena saluran muara untuk kelenjar saliva yaitu pada glandula sublingualis terletak di darah lingual.

Apabila salah satu gigi indeks telah hilang atau tinggal sisa akar, maka penilaian dapat dilakukan pada gigi pengganti yang dapat mewakili :

Apabila gigi M1 RA atau RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M2 Ra atau RB. Apabila gigi M1 dan M2 RA dan RB tidaka ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M3 RA atau RB. Apabila gigi M1, M2 dan M3 RA dan RB tidak ada, maka penilaian tidak dpt dilakukan. Apabila gigi I1 kanan RA tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kiri RA. Apabila gigi I1 kanan dan kiri RA tidak ada, maka tidak dapat dilakukan penilaian. Apabila gigi I1 kiri RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kanan RB. Apabila gigi I1 kanan dan kiri RB tidak ada, maka tidak dapat dilakukan penilaian.

OHI-S = Debris Indeks Simplified (DI-S) + Calculus Indeks Simplified (CI-S)

Pemeriksaan DI-S dan CI-S dilakukan dengan memeriksa 6 gigi yang telah dijelaskan di atas. Pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan sonde pada 1/3 insisal atau oklusal gigi dan kemudian digerakkan ke arah 1/3 gingival.

Kriteria penilaian untuk DI-S dan CI-S yaitu :

0 = tidak ada food debris/kalkulus 1 = food debris lunak/kalkulus yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi. 2 = food debris lunak/kalkulus yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi. 3 = food debris lunak/kalkulus yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi

Page 2: Mendeteksi Karies oklusal

Tingkat kebersihan mulut secara klinis pada OHI-S dapat dikategorikan sebagai berikut :

0,0 – 1,2 = baik 1,3 – 3,0 = sedang 3,1 – 6,0 = buruk

Plaque Index

Pada tahun 1964, Loe dan Silness mengembangkan Plaque Index sebagai komponen Gingival Index (GI). Penilaian dilakukan pada permukaan distofasial, fasial, mesiofasial dan lingual.Penilaian plaque index dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan sonde setelah gigi dikeringkan. Plaque Index tidak meniadakan gigi atau mengganti gigi dengan restorasi gigi atau mahkota. Salah satu dari semua gigi atau hanya gigi yang diseleksi dapat digunakan dalam Plaque Index. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan 6 gigi = 6 2 44 2 6Penilaian Plaque Index setiap area diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai dari keempat permukaan setiap gigi. Jumlah nilai Plaque Index setiap area dibagi empat, maka diperoleh Plaqu Index untuk gigi. Sedangkan nilai Plaque Index setiap orang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai Plaque Index setiap gigi kemudian dibagi dengan banyaknya gigi yang diperiksa.

Kriteria penilaian Plaque Index :

0 = tidak ada plak pada daerah gingiva 1 = selapis tipis plak melekat pada tepi gingiva dan daerah yang berdekatan dengan gigi. 2 = pengumpulan deposit lunak yang sedang disertai poket gingival dan pada tepi gingiva dan/ atau berdekatan dengan permukan gigi. 3 = banyaknya deposit lunak yang disertai poket gingival dan/ atau pada tepi gingiva dan berdekatan dengan permukaan gigi.

PI = Jumlah nilai PI untuk gigi = ¼ Jumlah PI setiap areaBanyaknya gigi yang diperiksa Banyaknya gigi yang diperiksa

Patient Hygiene Performance Index (PHP)

PHP oleh Podshadley dan Haley merupakan indeks pertama yang dikembangkan untuk tujuan yang semata-mata menilai kebersihan individu dalam membersihkan food debris setelah instruksi menyikat gigi. Indeks ini mencatat ada tidaknya food debris dengan nilai 1 atau 0, secara berturut-turut menggunakan seluruh permukaan dari enam gigi yan dipakai dalam OHI-S.

Permukaan setiap gigi dibagi menjadi 5 area yaitu 3 area yang dibagi secara longitudinal, dengan 1/3 tengah dibagi secara horizontal menjadi 3 area lagi. Pemberian nilai didahului dengan menggunakan “disclosing solution”. Penilaian PHP setiap orang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai kelima area setiap permukaan gigi dan kemudian dibagi dengan banyaknya permukaan gigi yang diperiksa.

Page 3: Mendeteksi Karies oklusal

PHP = Jumlah nilai kelima area setiap permukaan gigiBanyaknya permukaan gigi yg diperiksaDiposkan oleh Panda di 01:35 0 komentar http://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gifhttp://img2.blogblog.com/img/icon18_edit_allbkg.gifINDEKS KARIES GIGI

Karies merupakan suatu infeksi jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dan merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif. Proses kerusakan yang dimulai dari email terus ke dentin dan merupakan suatu penyakit yang berhubungan dengan banyak faktor. Terdapat emapat faktor utama yang berperan dalam proses terjadinya karies yaitu host, mikroorganisme, substrat dan waktu.Dalam melakukan sebuah penelitian kadang kala untuk menghitung jumlah karies kita menggunakan indeks karies gigi. Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukkan jumlah karies gigi seseorang atau sekelmpok orang.Berbagai macam indeks karies gigi yang sering digunakan :

Indeks DMF-T (DMF-Teeth) untuk gigi permanen

Decay : Jumlah gigi karies yang tidak ditambal / yang masih dapat ditambal.Missing : Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut / gigi yang telah hilang karena karies.Filling : Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik.

Angka DMF-T menggambarkan banyaknya karies yang diderita seseorang. DMF-T maksudnya karies dihitung per gigi, artinya gigi yang memiliki karies lebih dari 1 (misal karies pada gigi molar 1 permanen terdapat karies di oklusal dan di bukal maka karies tetap dihitung ”satu”). Beda dengan indeks karies DMF-S (Surface) maka karies dihitung perpermukaan, jadi pada kasus diatas karies/dcay dihitung ”dua”). Pada indeks DMF-T juga tidak membedakan kedalam karies, misalnya karies superficial, media atau profunda.

Rumus yang digunakan untuk menghitung DMF-T :DMF-T = D + M + FDMF-T rata-rata = Jumlah D + M + FJumlah orang yg diperiksaKategori DMF-T menurut WHO :

0,0 – 1,1 = sangat rendah 1,2 – 2,6 = rendah 2,7 – 4,4 = sedang 4,5 – 6,5 = tinggi 6,6 > = sangat tinggi

Indeks def-t untuk gigi sulung

Indeks ini sama dengan DMF-T hanya saja indeks def-t digunakan untuk gigi sulung. e disini maksudnya eksfoliasi = jumlah gigi sulung yang hilang karena karies atau harus dicabut karena karies. Namun beberapa penelitian eksofoliasi tidak digunakan df-t karena mencegah kemungkinan terjadinya

Page 4: Mendeteksi Karies oklusal

kesalahan, sebab apakah karies tersebut benar-benar hilang karena karies atau bukan. Pada gigi sulung sering kali gigi hilang karena faktor resobsi fisiologis atau trauma.

Rumus untuk def-t sama dengan yang digunakan pada DMF-T.

Untuk menghitung prevalensi terjadinya karies dalam suatu populasi :

Prevalensi karies = Jumlah DMF-T x 100%Jumlah orang yang diperiksa

Mendeteksi Karies oklusalmeskipun kemajuan yang signifikan (misalnya, meningkatkan kebersihan mulut, pasokan air fluoride) memiliki telah dibuat dalam karies, lubang pencegahan oklusal dan- merekah peluruhan masih tetap menjadi perhatian utama. Penelitian menunjukkan bahwa, sementara 80% dari lesi kariesterjadi pada anatomi oklusal, persentase yang signifikan lesi ini pergi hampir tidak terdeteksi dengan menggunakan konvensional protokol.

Konvensional metode mendiagnosis karies gigi seperti sebagai probing manual dan evaluasi foto torakssering tidak efektif dalam mendeteksi cacat email gigi, karena mereka mungkin terlalu kecil atau tidak dapat diakses oleh alat diagnostik.Selain itu, probing manual memiliki potensi merangsang akibat kerusakan iatrogenik akibat kariesexplorer. Radiografi (misalnya, bitewing x-ray), meskipun efektif dalam mengungkap stadium lanjutpembusukan, tidak berhasil dalam mendeteksi karies dini terutama dalam anatomi kompleks daerah retakan. Untungnya, dengan munculnya DIAGNOdent sebagaiserta penggunaan protokol tradisional, gigi dokter sekarang dapat berhasil mendeteksi keberadaanoklusal pembusukan dan benar memperlakukan struktur gigi sebagai diperlukan.0 20 40 60 80 100Brown atau perubahan warna hitam dari celah 40%Visual pemeriksaan dengan bantuan perbesaran 56%Visual inspeksi 57%Visual inspeksi dan menyelidik 58%Berbeda demineralisasi dari celah 65%Sinar-X bitewing 67%KaVo DIAGNOdent 90%

Laser Fluoresensi untuk Karies Deteksi

Teknologi inovatif KaVo yang DIAGNOdent,sebuah 655 nm dioda laser, mendukung deteksinoncavitated, oklusal pit dan fisura-karies jugasebagai karies permukaan halus di sedini mungkinpanggung. Penelitian klinis telah menunjukkansensitivitas tinggi (% benar didiagnosis cariouslyterlibat situs) dan reproduktifitas dalam diagnosispit dan fisura-karies. Pengukuran dari

Page 5: Mendeteksi Karies oklusal

DIAGNOdent, bersama dengan diagnostik konvensionalalat dan penilaian profesional klinisi, bantuangigi profesional dalam menentukan apakah akanmemantau daerah tersangka dari waktu ke waktu dan mengobati dengan pencegahanterapi atau mengembalikan dentin yang terinfeksi denganminimal invasif teknik.

Fungsi DIAGNOdentPara DIAGNOdent mengukur Laser fluoresensi dalamgigi struktur. Sebagai insiden sinar laser adalahdisebarkan ke dalam situs, dua arah handpieceoptik memungkinkan unit untuk secara bersamaan mengukurlaser memantulkan cahaya energi. Pada spesifikpanjang gelombang bahwa laser DIAGNOdent beroperasi,struktur gigi bersih sehat menunjukkan sedikit atau tidakfluoresensi, sehingga pembacaan skala yang sangat rendahpada layar. Namun, struktur karies gigiakan menunjukkan fluoresensi, proporsional dengantingkat karies, sehingga skala tinggipembacaan pada layar dari DIAGNOdent.Sinyal audio memungkinkan operator untuk mendengar perubahandalam nilai skala fokus, memungkinkan pada pasiendan tidak hanya pada perangkat.

Langkah 1: Evaluasi pasien dengan faktor resikoSebelumnya restoratif pengalamanDiet kebiasaanOral Hygiene TingkatLangkah 2: Debride pit dan fisuraPerangkat polishing udara sangatefisien berarti (yaitu, KaVo PROPHYflex) untuk penghapusan efisiencolokan organik hadir di dalamyang oklusal pit dan fisura.Langkah 3: Scan dengan DIAGNOdent dan mengamatidan nilai-nilai numerik catatanNilai numerik berkorelasi dengan tingkatpembusukan.Lussi (2000) merekomendasikan:Nilai antara 10-15 memerlukantidak ada perawatan aktif atau pengobatan.Nilai antara 15-30 memerlukanpencegahan atau operatif perawatan,tergantung pada pasienkaries risiko.Nilai 30 + memerlukan operasidan pencegahan perawatan. Menerapkan temuan untuk pengobatan saat inirekomendasi untuk

Page 6: Mendeteksi Karies oklusal

pengelolaan karies oklusal.Langkah 4: Jika diindikasikan, lanjutkan dengan restoratiftahapRestore menggunakan bahan yang sesuaidan teknik.

Dengan DIAGNOdent, semua orang menang:Pasien menangn karies Deteksi dini-lebih dari 90% akuratn Meningkatkan pengobatan minimal invasifn Menyediakan data objektif untuk meningkatkan kepercayaandalam keputusan pengobatann Interaktivitas melibatkan pasien dalam proses pemeriksaann Aman, tidak ada paparan sinar-xn PainlessKebersihan menangn Memberdayakan kebersihan untuk mendidik pasienn Menyediakan data yang diukur secara objektif memantaulesi dari waktu ke waktun Memungkinkan penempatan sealant dengan percaya dirin Mengidentifikasi daerah risiko tinggi untuk memastikan itu dokterketerlibatan selama janji kebersihan

Dokter Gigi menangn Lebih dari 90% akurat dalam mendeteksi lesi tidakterdeteksi dengan sinar-x atau explorern penerimaan pasien Tinggi, alat pemasaran yang hebatn Meningkatkan keyakinan dalam keputusan pengobatann Mencegah atas atau di bawah pengobatan gigi tersangkan Sempurna tambahan untuk microdentistry seperti udaraabrasi dengan baru KaVo RONDOflex handpiecen Konsultan Manajemen Praktek dan ribuanDokter gigi AS setuju bahwa DIAGNOdent menyediakanROI terbaik (return on investment) dalam kedokteran gigihari ini.

kapur secara bertahap manjadi kasar sesuai dengan rusaknya email. Akhirnyaterbentuk kavitas yang terbuka dan selanjutnya akan menyebar sama sepertikaries pit dan fisur 3.Karies Servikal (Cervical caries)Karies ini menyerang bagian servikal gigi dengan dentin terbuka, tetapigambarannya tidak sama dengan karies pit dan fisur. Dentin mulai pecah danluruh, membentuk kavitas yang terbuka dari bagian luar. Karies ini cenderungterdapat pada subyek yang mempunyai umur tua dibandingkan dengan keduatipe karies diatas2.4Indeks Pengukuran GigiIndikator karies gigi dapat berupa prevalensi karies dan indeks karies. Indekskaries gigi yaitu angka yang menunjukkan jumlah gigi karies seseorang atausekelompok orang. Pengukuran karies dikenal sebagai indeks DMF dan merupakanindeks aritmetika penyebaran karies yang kumulatif. Beberapa metode

Page 7: Mendeteksi Karies oklusal

pengukurankaries gigi yaitu indeks DMF-T digunakan untuk menyatakan gigi yang karies, hilangdan ditambal. DMF-S digunakan untuk menyatakan gigi karies, hilang dan permukaangigi yang ditambal pada gigi permanen, sehingga jumlah permukaan gigi yang terkenaharus diperhitungkan. Indeks yang sama untuk gigi sulung adalah def-t dan def-sdimana t menunjukkan jumlah gigi yang dicabut (bukan tanggal secara alamiah) dan smenunjukkan gigi atau permukaan gigi yang ditambal (Kidd & Bechal, 1992)2.4.1Indeks DMF-TIndeks DMF-T digunakan untuk pencatatan gigi permanen. Indeks DMF-Tadalah indeks dari pengalaman kerusakan seluruh gigi yang rusak, yang dicabut dan yang ditambal. Tujuan dari indeks DMF-T adalah untuk menentukan jumlah total pengalaman karies gigi pada masa lalu dan yang sekarang. Untuk pencatatan DMF-Tdilakukan dengan kriteria sebagai berikut :1.Setiap gigi dicatat satu kali2.D =Decay atau rusak a.Ada karies pada gigi dan restorasi b.Mahkota gigi hancur karena karies gigi3.M =Missing atau hilanga.Gigi yang telah dicabut karena karies gigi b.Karies yang tidak dapat diperbaiki dan indikasi untuk pencabutan4.F = Filled atau tambala.Tambalan permanen dan sementara b.Gigi dengan tambalan tidak bagus tapi tanpa karies yang jelasPerhitungan DMF-T berdasarkan pada 28 gigi permanen, adapun gigi yang tidak dihitung adalah sebagai berikut :1.Gigi molar ketiga2.Gigi yang belum erupsi. Gigi disebut erupsi apabila ada bagian gigi yangmenembus gusi baik itu erupsi awal (clinical emergence), erupsi sebagian(partial eruption) maupun erupsi penuh (full eruption) 3.Gigi yang tidak ada karena kelainan congenital dan gigi berlebih(supernumerary teeth)4.Gigi yang hilang bukan karena karies, seperti impaksi atau perawatanortodontik 5.Gigi tiruan yang disebabkan trauma, estetik dan jembatan6.Gigi susu yang belum tanggal 2.4.2Indeks def-tIndeks def adalah jumlah gigi sulung seluruhnya yang telah terkena karies.Tujuan dari indeks def adalah untuk menentukan pengalaman karies gigi yang terlihat pada gigi sulung dalam rongga mulut.Untuk pencatatan def-t dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :1.d = Decayed / rusak 2.e = Indicated for Extracted / indikasi untuk pencabutan3.f = Filled / TambalJumlah gigi sulung yang ditambal pada permukaan yang tidak terdapat kariesgigiPerhitungan def-t berdasarkan pada 20 gigi sulung. Adapun gigi-gigi yang tidak dihitung adalah sebagai berikut : 1.Gigi yang hilang termasuk gigi yang belum erupsi dan tidak ada karenakelainan genital 2.Gigi supernumerary3.Gigi tiruan yang disebabkan bukan karena karies gigi, tidak dihitung sebagai filled (tambalan)WHO memberikan kategori dalam perhitungan DMF-T dan def-t berupa derajatinterval sebagai berikut (Pine, 1997) : 1. Sangat rendah: 0,0 – 1,1 2. Rendah: 1,2 – 2,6 3. Moderat: 2,7 – 4,4 4. Tinggi: 4,5 – 6,55. Sangat Tinggi: > 6,6

Definisi KariesKaries berasal dari bahasa latin yaitu caries yang artinya kebusukan. Definisisederhana karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai denganlarutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dansekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam microbial dari substratsehingga timbul destruksi komponen-komponen organic yang akhirnya terjadi kavitas(Schuurs, 1992)Menurut Sumawinata (2000), karies gigi adalah suatu penyakit jaringan kerasgigi yang diakibatkan oleh mikroorganisme pada karbohidrat yang daptdifermentasikan sehingga terbentuk asam dan

Page 8: Mendeteksi Karies oklusal

menurunkan pH dibawah pH kritis,sehingga terjadi demineralisasi jaringan keras gigi. Tanda karies adalah terjadinyademineralisasi mineral email dan dentin diikuti oleh disintegrasi bagian organiknya.Karies gigi adalah penghancuran terlokalisasi dari jaringan gigi olehmikroorganisme (Pine, 1997). Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigiyaitu email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan (Kidd & Bechal,1991) Newburn mendefinisikan karies gigi sebagai penyakit bacterial yangmenyerang gigi dimana bagian organik dari gigi mengalami destruksi, sedangkan bagian anorganiknya mengalami dekalsifikasi (Darwita,2004)Dari pengertian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karies gigiadalah suatu proses kronis regresif , dimana prosesnya terjadi terus berjalan ke bagianyang lebih dalam dari gigi sehingga membentuk lubang yang tidak dapat diperbaiki kembali oleh tubuh melalui proses penyembuhan, pada proses ini terjadidemineralisasi yang disebabkan oleh adanya interaksi kuman, karbohidrat yang sesuai pada permukaan gigi dan waktu.2.2Etiologi Karies GigiKaries gigi adalah penyakit multifaktor yang merupakan hasil kombinasi daari4 faktor utama yaitu inang dan gigi, mikroorganisme di dalam plak, substrat danwaktu (Pine, 1997).Gambar 2.2 Faktor-faktor yang terlibat dalam proses karies2.2.1MikroorganismePeran bakteri dalam menyebabkan terjadinya karies sangatlah besar. Bakteri plak sangat dominant dalam karies gigi adalah streptococcus mutans. Bakteri inisangat kariogen karena mampu membuat asam dari karbohidrat yang dapat diragikan.Dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakaridaekstrasel yang sangat lengket dari karbohidrat makanan. Polisakarida ini terdiri dari polimer glukosa, menyebabkan matriks plak gigi mempunyai konsistensiMikroorganismeInang atau Gigi WaktuSubstrat sepertigelatin. Akibatnya bakteri-bakteri terbantu untuk melekat pada gigi serta salingmelekat satu sama lain.2.2.2SubstratSubstrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang dikonsumsisehari-hari yang menempel pada gigi. Seringnya mengkonsumsi gula akan menambah pertumbuhan plak dan menambah jumlahStreptococcus mutansdidalamnya.Sukrosa merupakan gula yang kariogen, walaupun gula lainnya tetap berbahaya. Sukrosa merupakan gula yang paling banyak dikonsumsi, maka sukrosamerupakan penyebab karies yang utama (Kidd & Bechal,1991)2.2.3Inang atau GigiFaktor- faktor dari gigi yang berpengaruh terhadap peningkatan karies, yaitu :1.Bentuk Gigi dengan fit dan fisur yang dalam lebih mudah terserang karies2.PosisiGigi yang berjejal dan susunanya tidak teratur lebih sukar dibersihkan. Hal inicenderung meningkatkan penyakit periodontal dan karies3.Struktur Keberadaan flour dalam konsentrasi yang optimum pada jaringan gigi danlingkungannya merangsang efek anti karies (Kidd & Bechal, 1991)

2.2.4WaktuWaktu menjadi salah satu faktor penting, karena meskipun ada ketiga faktor sebelumnya proses pembentukan karies gigi relatif lambat dan secara klinis terlihatkehancuran dari email lebih dari empat

Page 9: Mendeteksi Karies oklusal

tahun (Pine, 1997)Adanya kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsungnya proses karies, menandakan bahwa proses karies tersebut terdiri atas periode kerusakan dan perbaikan yang bergantian. Apabila saliva ada di dalamlingkungan gigi, maka karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atauminggu, melainkan dalam bulan atau tahun (Kidd & Bechal, 1991)2.3Gambaran Klinis Karies GigiMenurut Kid & Bechal, 1991, Karies dapat diklasifikasikan berdasarkananatomi tempat karies itu timbul. Karies dapat dimulai pada fit dan fisur atau pada permukaan licin. Karies permukaan licin berawal dari email atau sementum dandentin akar yang terbuka atau yang terkenal dengan karies akar. Karies dapat terjadi pada tepi restorasi atau dikenal dengan karies rekurn / sekunder .Gambaran karies :1.Karies pada fit dan fisur ( Fit and fissure caries)Perkembangan karies dimulai pada fit dan fisur gigi yang rumit. Dari berbagai bentuk variasinya, semuanya diawali dengan tanda-tanda dini sampaikerusakan yang sempurna2.Karies permukaan licin gigi (Smooth surface caries)Karies permukaan licin gigi biasanya ditemukan pada daerah titik kontak padainterproksimal gigi, tetapi dapat terjadi pada permukaan licin lain pada gigi.Gambaran klinis karies ini pada mulanya merupakan suatu daerah putih seperti kapur secara bertahap manjadi kasar sesuai dengan rusaknya email. Akhirnyaterbentuk kavitas yang terbuka dan selanjutnya akan menyebar sama sepertikaries pit dan fisur 3.Karies Servikal (Cervical caries)Karies ini menyerang bagian servikal gigi dengan dentin terbuka, tetapigambarannya tidak sama dengan karies pit dan fisur. Dentin mulai pecah danluruh, membentuk kavitas yang terbuka dari bagian luar. Karies ini cenderungterdapat pada subyek yang mempunyai umur tua dibandingkan dengan keduatipe karies diatas

Tujuan Pendidikan

Setelah membaca kursus ini, peserta harus dapat:

1. Sebutkan tiga komponen diagnosis karies gigi. 2. Diskusikan berbasis bukti alat untuk mengidentifikasi kehadiran lesi dan menentukan status mereka. 3. Jelaskan teknologi yang tersedia untuk membantu dalam deteksi karies gigi. 4. Detil proses penilaian lesi karies.

Sebuah pemahaman yang lebih besar dari karies gigi telah menyebabkan pergeseran paradigma dalam pengelolaannya. Secara tradisional, intervensi bedah dipandang sebagai perjalanan awal pengobatan, tetapi bukti sekarang menunjukkan bahwa pencegahan adalah step.1 pertama lebih efektif karena karies ini paling efektif diobati ketika ditemukan secara dini, diagnosis yang akurat sangat penting. Dokter tidak dapat mengandalkan petunjuk visual saja untuk membantu dalam diagnosis karies karena banyak yang awalnya tidak apparent.2 Sebagai proses karies terus, gejala-seperti nyeri dan kepekaan terhadap dingin, panas, atau manis zat-berkembang. Kehadiran gejala tanpa informasi tambahan, bagaimanapun, tidak menunjukkan suatu proses, karies aktif yang sedang berlangsung, diagnosis yang akurat ttg karies gigi tergantung pada tiga komponen: karies penilaian risiko, deteksi lesi karies, dan aktivitas lesi assessment.1 Komponen-komponen ini harus digunakan untuk menentukan pengobatan

Page 10: Mendeteksi Karies oklusal

terbaik approach.1, 3

Proses Diagnostik

Karena lesi awal berada dalam tahap dinamis kegiatan (maju atau remineralisasi) atau tidak aktif (ditangkap), banyak ketidakpastian yang ada dalam tahap awal caries.2 gigi Namun, prediktor terbaik dari karies masa depan adalah karies masa lalu experience.1, 4 Mengidentifikasi adanya lesi dan menentukan apakah mereka remineralisasi atau demineralizing sangat penting untuk karies akurat diagnosis.5-9

Sistem yang dapat mendukung paradigma baru dalam manajemen karies gigi telah mengumpulkan bunga yang signifikan. Deteksi Karies Internasional dan Sistem Penilaian (ICDAS) dan Sistem Klasifikasi Karies adalah alat berbasis bukti yang menilai keparahan caries.7 gigi ,9-11 Mereka didasarkan pada pemeriksaan visual langsung dari permukaan gigi bersih. ICDAS memiliki tujuh kategori (0-6) untuk setiap permukaan gigi (Gambar 1). Awal dan lanjutan lesi karies enamel membuat sebagian besar kriteria (kategori 1-4). Namun, agar perubahan ini terlihat, permukaan gigi harus plak bebas dan mereka harus diperiksa baik basah dan kering.

Tahap awal dari lesi awal mungkin tidak terdeteksi dengan metode konvensional (pemeriksaan visual atau radiografi). Meskipun kesulitan dalam mengidentifikasi secara visual tanda-tanda awal karies gigi, adanya faktor risiko karies mungkin menunjukkan risiko perkembangan karies masa depan dan dengan demikian memerlukan penggunaan intervensi pencegahan primer, seperti fluoride topikal dan sealants.1 pencegahan Karena proses berlangsung, tanda-tanda awal penyakit ini diidentifikasi dalam hitungan detik dari permukaan yang dikeringkan (ICDAS 1). Lesi awal (lesi baru jadi tempat atau putih) dapat lebih jelas terlihat ketika dikeringkan karena mereka lebih berpori dari enamel suara. Bila enamel dikeringkan, air yang mengisi rongga digantikan oleh udara. Karena perbedaan indeks bias udara dan air, lesi terungkap sebagai spot.12 putih Jika gigi diperiksa di bawah mikroskop, lesi ini akan muncul terbatas pada setengah luar dari enamel (Gambar 2) .13

Sebagai proses karies berkembang, lesi melibatkan seluruh ketebalan enamel, kadang-kadang mempengaruhi permukaan luar dentin (ICDAS 2) .13 Perubahan ini lebih jelas, membuat mereka terlihat meskipun permukaan basah atau tertutup air liur ( Gambar 2). Pada tahap ini, kompleks dentin-pulp merespon dengan meningkatkan aktivitas dari odontoblasts, yang deposit dentin tersier matriks (dentin reaksioner). Dentin yang mendasari dapat mulai untuk mendapatkan warna coklat.

Dengan perkembangan lebih lanjut, kontinuitas enamel dikompromikan dan kavitasi mikro yang terbentuk (Gambar 2). Bakteri kemudian dapat menyerang dentin secepatnya. Namun, perawatan nonsurgical masih feasible.1 lesi ini kemudian menyebar di sepanjang persimpangan dermal-epidermal dan menghancurkan dentino-enamel, sehingga kurang mendukung untuk atasnya enamel.14 Ketika runtuh permukaan email gigi, dentin terkena (ICDAS 5 dan 6 ), dan kavitasi mengisi dengan sisa-sisa makanan, air liur, dan bakteri (Gambar 2) .14 Bakteri kemudian bersentuhan langsung dengan dentin, demineralize dentin, dan mengekspos matriks ekstraseluler, yang berturut-turut terdegradasi oleh metaloproteinase matriks ditemukan di air liur dan dentin itself.15, 16 Pada tahap ini, keterlibatan pulpa yang pasti.

Kesulitan Diagnosis

Diagnosis lesi karies dapat menjadi proses subjektif. Di bawah-atau over-diagnosis memberikan hasil-

Page 11: Mendeteksi Karies oklusal

negatif mantan mengakibatkan kerusakan gigi tambahan, 1 dan yang kedua menyebabkan treatment.17 restoratif yang tidak perlu Namun, perkembangan karies gigi lambat, dan dalam kasus ketidakpastian, menunda intervensi bedah yang mendukung pencegahan adalah demi kepentingan terbaik pasien.

Pemeriksaan visual saja sudah sangat spesifik (yaitu, efektif dalam menentukan apakah permukaan adalah suara), tetapi tidak memiliki kepekaan (yaitu, tidak terlalu efektif dalam mendeteksi lesi tahap awal pada permukaan) ketika permukaan memiliki lesi, terutama pada tahap awal. Bitewing grafik radio meningkatkan sensitivitas deteksi pada surfaces.18 proksimal Karena sinar X-ray harus melewati seluruh gigi, itu hanya akan mendeteksi lesi karies jika setidaknya satu-sepertiga sampai setengah dari jaringan keras yang terpengaruh. Dengan demikian, hanya lesi yang lebih maju (ICDAS 2-6 di permukaan proksimal dan skor 4-6 ICDAS pada permukaan oklusal) terdeteksi pada radiografi (Gambar 2) .14 lesi karies awal tidak memberikan kontras yang cukup untuk menjadi jelas terlihat pada radiographs.19 Akibatnya, beberapa teknologi baru telah dikembangkan untuk membantu dalam deteksi dan diagnosis caries.7 gigi

Teknologi Baru

Metode baru deteksi dan diagnosis karies secara khusus cocok untuk pendeteksian dini sampai sedang tahap lesi (ICDAS 1-4). Gambar 2 menggambarkan kemampuan dari setiap metode untuk mendeteksi lesi pada permukaan oklusal dan proksimal.

Karena demineralisasi perubahan sifat optik dari enamel, beberapa metode baru didasarkan pada sifat optik. Sebagian besar menggunakan beberapa bentuk cahaya dari daerah biru-hijau untuk dekat-inframerah wilayah spektrum cahaya. Beberapa reflektansi ukuran (jumlah cahaya yang dipantulkan oleh permukaan gigi dalam kaitannya dengan jumlah cahaya insiden), sementara yang lain mengukur kombinasi pendaran (tingkat cahaya) dan panas yang dihasilkan setelah sinar laser menyinari gigi. Alat tambahan perhatikan perbedaan transmisi cahaya. Beberapa ukuran perbedaan teknologi dalam fluoresensi, yang merupakan jenis luminescence. Salah satu pilihan menggunakan impedansi listrik untuk menentukan kesehatan gigi.

Berbagai tingkat bukti yang tersedia untuk mendukung penggunaan technologies.3, 7,20 Metode berdasarkan fluoresensi dalam kisaran biru sangat sensitif dan dapat mendeteksi sebagian besar lesi yang sangat dini, namun sensitivitas ini dapat mengarah pada peningkatan tingkat positives.21 palsu Menggabungkan pendekatan ini dengan metode visual mungkin klinis layak alternative.22 Fluoresensi dalam kisaran inframerah memiliki sensitivitas yang lebih besar untuk lesi yang lebih parah (ICDAS 2-4), 23 tetapi tidak efektif dalam mendiagnosis karies sekitar restorations.24

Alat yang menggunakan reflektansi mendeteksi perubahan reflektansi dari enamel suara untuk didemineralisasi enamel. Data yang terbatas yang tersedia menunjukkan bahwa mereka dapat mendeteksi lesi yang sangat dini (ICDAS 2-4), tetapi mereka mungkin menawarkan keuntungan yang meliputi pengenceran minimal sinyal cahaya (karena cahaya dikirim dan ditangkap dalam garis langsung) dan ketidakpekaan terhadap kehadiran dari bacteria.25

Teknologi lain menganalisis pendaran (cahaya) dan perilaku termal (panas) ditangkap dari gigi. Sistem ini memiliki catatan kinerja yang baik untuk mendeteksi karies enamel pada oklusal surfaces.26

Metode yang menggunakan transmisi cahaya melalui struktur gigi melakukan yang sama untuk bitewing radiografi dalam mendeteksi karies oklusal approximal dan ketika lesi meluas ke dentin (ICDAS 3-4) .27

Page 12: Mendeteksi Karies oklusal

Metode ini menempatkan cahaya pada satu permukaan dan mengamati daerah tersebut dari berbagai permukaan. Misalnya, cahaya ditempatkan di bawah titik kontak pada permukaan interproksimal dari aspek bukal atau lingual dan gigi kemudian diamati dari permukaan oklusal.

Metode lain menggunakan impedansi listrik yang terlihat pada hambatan listrik atau kurangnya perlawanan. Hal ini dapat mendeteksi lesi pada permukaan dan permukaan oklusal approximal, data 28 namun terbatas tersedia pada efektivitas ini device.29 teknologi lain, seperti tomografi koherensi optik, menunjukkan menjanjikan tetapi belum komersial available.30

Semua perangkat ini dapat digunakan untuk membantu dalam diagnosis caries.7 gigi Mereka memiliki potensi untuk meningkatkan sensitivitas metode visual untuk mendeteksi lesi awal dan membantu dalam diagnosis permukaan dipertanyakan. Kegiatan Penilaian

Setelah lesi telah terdeteksi, status aktivitas lesi harus dinilai. Kegiatan kriteria penilaian telah proposed.11, 31 Data yang terbatas menunjukkan bahwa sistem yang layak dan mungkin dapat memprediksi aktivitas lesions.3, 11,31 Kedua penilaian didasarkan pada keparahan lesi dan karakteristik permukaan seperti sebagai warna, lokasi dalam plak daerah stagnasi tekstur, permukaan, 31and hardness.11 Setelah lesi terdeteksi dan aktivitasnya dinilai, informasi tersebut dikompilasi dengan penilaian risiko karies untuk mencapai keputusan pengobatan terbaik untuk patient.1

Jika pasien memiliki beberapa faktor risiko (misalnya, pola makan yang sangat kariogenik, kurangnya air liur, kurangnya paparan fluoride), bahkan tanpa adanya lesi klinis terdeteksi, pasien mungkin masih menghadapi risiko karies sedang atau tinggi. Lesi karies yang dinamis dan lesi awal tidak mudah divisualisasikan. Seorang pasien dengan lesi aktif harus dinilai minimal sebagai risiko moderat perkembangan karies masa depan atau progression.1

Kesimpulan

Dalam skenario terbaik, pasien berisiko tinggi lesi berkembang akan diakui sebelum proses karies bahkan dimulai. Namun, saat ini tidak ada alat penilaian risiko karies memiliki akurasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien yang akan mengembangkan lesions.32 baru Prediktor terbaik dari karies adalah karies masa lalu history.1, 4 Dengan demikian, semua pasien harus menerima pencegahan primer, instruksi kebersihan mulut , diet saran, dan rekomendasi untuk menggunakan pasta gigi fluoride dua kali per day.1 Meskipun demikian, identifikasi lesi awal adalah diperlukan untuk mengelola pasien dengan tindakan pencegahan sekunder (fluorida topikal dan sealant) bukan beralih ke intervensi bedah.