megawati soekarno putri

7
5/10/2018 MEGAWATISOEKARNOPUTRI-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/megawati-soekarno-putri-55a0c1ffc6585 1/7 PEREKONOMIAN INDONESIA Presiden Megawati Soekarno Putri Di susun oleh Sherlyana 1051024 Florentina Andre 1051085 Vivin Verina 1051187 Karina Dewi 1051155 Susanti 1051260 Stefanie Ellisa 1051035 Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Univeristas Kristen Maranatha

Upload: florentina-andre

Post on 10-Jul-2015

688 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

5/10/2018 MEGAWATI SOEKARNO PUTRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/megawati-soekarno-putri-55a0c1ffc6585 1/7

PEREKONOMIAN INDONESIA

Presiden Megawati Soekarno Putri

Di susun oleh

Sherlyana 1051024

Florentina Andre 1051085

Vivin Verina 1051187

Karina Dewi 1051155

Susanti 1051260

Stefanie Ellisa 1051035

Jurusan Akuntasi

Fakultas Ekonomi

Univeristas Kristen Maranatha

Page 2: MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

5/10/2018 MEGAWATI SOEKARNO PUTRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/megawati-soekarno-putri-55a0c1ffc6585 2/7

MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

Megawati dilantik menjadi presiden republik Indonesia pada tanggal 23 juli 2001.

pada masa pemerintahannya banyak persoalan yang harus dihadapi. Salah satu masalah yang

amat penting adalah pemulihan ekonomi dan penegakan hukum kebijakan-kebijakan yang

ditempuh untuk mengatasi persoalan itu antara lain:

1. Era kepemimpinan Soeharto telah mewarisi utang luar negeri (pemerintah dan swasta)

sebesar US$150, 80 miliar. Kebijakan Megawati dalam mengatasi masalah ini adalah

meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5, 8 miliar pada pertemuan Paris club

ke-3 tanggal 12 April 2002. pada tahun 2003, pemerintah mengakolasikan pembayaran

utang luar negri sebesar Rp116,3 triliun. Melalui kebijakannya tersebut utang luar negeri

Indonesia berkurang menjadi US$134.66 miliar. Salah satu keputusan Megawati yangsangat penting pula adalah Indonesia mengakhiri kerjasamanya dengan IMF.

2. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 mengakibatkan kemerosotan

pendapatan perkapita. Pada tahun 1997 pendapatan perkapita Indonesia tinggal US$465.

melalui kebijakan pemulihan keamanan situasi Indonesia menjadi tenang. Presiden

Megawati berhasil menaikan pendapatan perkapita cukup signifikan yaitu sekitar US$930.

3. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan nilai inflasi, presiden

Megawati menempuh langkah yang sangat kontroversi, yaitu melakukan privatisasi

terhadap BUMN. Pemerintah menjual indosat pada tahun 2003. hasil penjualan itu berhasil

menaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1% dan inflansi hanya 5,06%.

Privatisasi adalah menjual perusahaan negara didalam periode krisis. Tujuannya adalah

melindungi perusahaan negara dari interversi kekuatan-kekuatan politik dan melunasi

pembayaran utang luar negri.

4. Memperbaiki kinerja ekspor. Pada tahun 2002 nilai ekspor mencapai US$57,158 miliar

dan import tercatat US$31,229 miliar. Pada tahun 2003 ekspor juga menanjak keangka

US$61, 02 miliar dan import meningkat keangka US$32,39 miliar.

5. Kebijakan presiden Megawati untuk melakukan pemberantasan korupsi dengan

merealisasikan berdirinya komisi pemberantas korusi (KPK). Sekalipun telah didirikan

KPK karena tidak ada gebrakan konkrit yang menonjol. Peringkat RI sebagai negara

terkorup tetap memburuk. Pada tahun 2002, dari 102 negara Indonesia menduduki

peringkat ke-4. pada tahun 2003 Indonesia menempati peringkat ke-6 dari 133 negara

pengangkatan jaksa Agung M.A Rachman tidak memberikan arti penegakan hukum yang

sangat signifikan. Tanpa ada retorika tegas tentang penegakan korupsi.

Page 3: MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

5/10/2018 MEGAWATI SOEKARNO PUTRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/megawati-soekarno-putri-55a0c1ffc6585 3/7

1. Pada akhirnya kepatutan politik harus dijalankan dan diterima oleh semua pihak ketika Ibu

Megawati terpilih secara aklamasi di MPR untuk menjadi Presiden RI yang ke 5.

2.  Sejak pertama kali dilantik, pemerintahannya memberikan kondisi yang kondusif untuk 

membangun kembali ekonomi yang porak-poranda sejak terjadinya krisis, pendarahan,

dan koma ekonomi - politik sejak 1998, hingga 2001.

3.  Memberikan suasana yang kondusif bagi situasi keamanan dan gonjang-ganjing politik.

Hanya seorang mbak Mega yang membuat hangar-bingar politik pada waktu itu mereda.

Megawati: ”sudah terlalu banyak orang berbicara” 

4.  Menstabilkan fundamental ekonomi makro yang porak poranda sejak 1998, meliputi

inflasi, BI rate, Kurs Rupiah, Angka kemiskinan, dan Pertumbuhan Ekonomi.

5.  Nilai Kurs Rupiah yang Stabil (Rp. 8500,-/USD) dan stabilnya harga bahan-bahan pokok.

6.  Menyehatkan perbankan nasional yang runtuh setelah 1998 yang ditandai dengan

dibubarkannya BPPN pada Feb 2004. Saat ini perbankan nasional relatif sehat.

7.  Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang menandakan Indonesia sudah

keluar dari krisis 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri. Berani menghentikan hutang

baru.

8.  Kemauan yang kuat untuk menyelesaikan masalah BLBI sejak 1998, dengan keberanian

menerbitkan Keppres R & D sehingga masalah berat ini tidak perlu diwariskan ke

pemerintahan selanjutnya, 2 (dua) orang pengemplangnya telah dijebloskan ke penjara.

9.  Dimulainya pemberantasan KKN dan penegakan hukum dengan menghukum kroni-kroni

penguasa yang berpengaruh di masa lalu yang melanggar hukum ke Nusakambangan.

10. Keberanian menerbitkan Keppres no 34/2004 tentang penertiban bisnis TNI

11. KPK (Komisi Pemberantasn Korupsi) didirikan pada masa pemerintahan Megawati pada

tahun 2003 dan Undang-Undang KPK tahun 2002.

12. Dimulainya pemberantasan kejahatan narkotika secara konsisten. Dibangun dan

diresmikannya LP Khusus narkotika di Cipinang. NB: yang terburuk dari penyalahgunaan

narkotika dan obat2an psikotropik bukanlah kematian, melainkan kerusakan kejiwaan

(mental), jasmani, dan sosial penggunanya.

13. Berhasil menghasilkan 45 milyar USD dari penjualan LNG Tangguh ke China, Korea,

Meksiko untuk selama 20 tahun ke depan, pada saat ekonomi negara bangkrut bagaikan

pengemis yang tak dilirik sama sekali. Harga kontrak dapat dievaluasi setiap 4 tahun.

Negara tidak merugi sepeserpun.

Page 4: MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

5/10/2018 MEGAWATI SOEKARNO PUTRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/megawati-soekarno-putri-55a0c1ffc6585 4/7

14. Menyehatkan BUMN. Tidak terjadi ledakan privatisasi BUMN untuk menghentikan

pendarahan perusahaan BUMN dan kebangkrutan ekonomi, dan tidak menjadikannya

sebagai sebuah program.

15. Menekan defisit anggaran dalam APBN setiap tahun sehingga penghematan yang

dilakukan dapat digunakan untuk biaya pendidikan, bebas SPP untuk SD sampai SLTP,

Beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa yang berprestasi, dan bebas biaya pengobatan untuk 

puskesmas di pinggiran. Tidak terjerumus dengan kata „gratis‟ 

16. Berhasil menghasilkan Devisa negara hanya dalam dua tahun mengimbangi perolehan

devisa 25 tahun dalam pemerintahan sebelumnya.

17. Berhasil menarik Pajak yang jumlahnya sama dengan pajak sembilan tahun dan

menghentikan hutang baru.

18. Membeli pesawat tempur Sukhoi & heli Mi-35 dari Rusia tanpa memberatkan APBN dan

gembar-gembor, menjaga citra kemandirian Indonesia dari kooptasi AS

19. Keberhasilan mengungkap dan menangkap para pelaku terorisme termasuk pelaku bom

bali I (satu), berhasil mengungkap jaringannya, sehingga teror pada tahun berikutnya

menjadi berkurang. Kapolri : Dai Bachtiar. NB : Bom Bali II tidak meledak pada masa

pemerintahan Megawati

20. Memulai dan melakukan pembangunan infrastruktur yang vital setelah pembangunan

berhenti sejak 1998. Diantaranya Tol Cipularang (Cikampek-Bandung) sekaligus dalam

rangka peringatan KAA, Jembatan Surabaya Madura (Suramadu), Tol Cikunir, Rel ganda

kereta api. Dimulainya membenahi sistem transportasi dengan Busway.

21. Pemerataan pembangunan dengan membentuk propinsi baru berdasarkan kebutuhan yaitu

Kepulauan Riau dan Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Papua Barat

22. Dimulainya diplomasi-diplomasi internasional dan perjanjian damai RI-GAM (sebelum

terjadi tsunami), juga melalui perjanjian Helsinski dengan prakarsa Pak Jusuf Kalla

(Menkokesra)

SEKTOR INDUSTRI

Pada tahun 2001 sampai 2004 perhitungan PDB berdasarkan tahun dasar 2000,

ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 4,6 persen. Akhirnya pada masa reformasi yaitu

tahun 1999 sampai dengan tahun 2004, pergeseran itu semakin cenderung ke sektor Industri

Pengolahan yaitu 27,8 persen pada tahun 2000 menjadi 28,3 persen pada tahun 2004,

sedangkan sektor lainnya semakin mengecil. Sektor Pertanian pada tahun 2000 turun menjadi

15,6 persen dan turun lagi menjadi hanya 15,4 persen pada tahun 2004; sektor pertambangan

dan penggalian, sempat naik di tahun 2000 yaitu menjadi 12,1 persen tetapi turun lagi

Page 5: MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

5/10/2018 MEGAWATI SOEKARNO PUTRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/megawati-soekarno-putri-55a0c1ffc6585 5/7

menjadi 8,6 persen pada tahun 2004. Sedangkan sektor lainnya turun menjadi 44,6 persen

pada tahun 2000 dan 47,7 persen pada tahun 2004.

SEKTOR KEAMANAN

Megawati mengeluarkan kebijakan represif untuk mendapatkan perhatian masyarakat

pemilih yang menginginkan keamanan. Penolakannya terhadap permohonan grasi yang

diajukan oleh para terpidana mati dalam kasus narkoba lebih disebabkan pada kebutuhannya

akan dukungan politik dalam menghadapi pemilu presiden langsung. Korban pertama dari

kampanye ini adalah Ayodhya Prasad Chaubey, yang dieksekusi pada 5 Agustus 2004.

Tindakan eksekusi tersebut tidak hanya mendapatkan kritik dari para pembela HAM tetapi

 juga komunitas internasional khususnya Uni Eropa.

Ketidakmampuan Megawati dalam mengatasi tindak terorisme di Indonesia

membawa akibat di akomodasinya tuntutan BIN dan TNI untuk memiliki kewenangan yang

lebih dalam penanganan terorisme melalui Amandemen UU Pemberantasan Tindak Pidana

Terorisme dan RUU Intelijen. Kendati hal itu telah dilakukan sejak 2003, namun pada 2004

gagasan untuk melakukan amandemen yang muncul pasca terjadinya peledakan Bom

Kuningan tetap saja memberikan kewenangan kepada badan intelijen non-judicial (BIN-TNI)

untuk turut campur di dalam wilayah  judicial system dengan masih dijadikannya laporan

intelijen sebagai alat bukti permulaan.

Tidak hanya itu, upaya untuk membentuk sebuah masyarakat bermoral yang mampu

melakukan penolakan terhadap pelanggaran HAM dengan jalan keadilan telah dipangkas

dengan disahkannya RUU KKR menjadi UU. No. 27 Tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran

dan Rekonsiliasi (KKR) oleh Pemerintahan Megawati. Pada dasarnya, RUU KKR sudah

sejak awal telah banyak menerima kritikan karena merupakan sarana “pengampunan dosa”

bagi para pelaku pelanggaran HAM masa lalu yang banyak berasal dari kalangan militer.

Dampak dari penggunaan pendekatan keamanan oleh Megawati beserta koalisi dalam

pemerintahannya, adalah terjadinya berbagai macam kasus pelanggaran HAM seperti

tindakan brutal aparat polisi terhadap mahasiswa UMI di Makasar; penembakan petani di

Manggarai serta kekerasan yang terus berulang terhadap masyarakat sipil di Aceh. Sepanjang

tahun 2004, HRD di Indonesia harus menghadapi berbagai bentuk tindak kekerasan seperti

penangkapan; penyiksaan; pelecehan seksual; ancaman dan/atau penyerangan terhadap diri,

tempat tinggal dan tempat bekerja; intimidasi; penghilangan paksa hingga pembunuhan.

Kurang lebih tercatat sebanyak 165 HRD yang menjadi korban kekerasan sepanjang tahun

2004. Kekerasan terhadap HRD memuncak ketika pada 7 September 2004, tokoh HAM

Page 6: MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

5/10/2018 MEGAWATI SOEKARNO PUTRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/megawati-soekarno-putri-55a0c1ffc6585 6/7

Munir yang telah dikenal baik secara nasional maupun internasional dibunuh didalam

pesawat Garuda.

SEKTOR PERTANIAN

Pasca reformasi pemerintahan Megawati menambah peran Bulog sebagai managemen

logistik beras yang termasuk penyediaan, distribusi, dan kontrol harga beras. Pada masa ini

 juga, pemerintah memprivatisasi Bulog dan berusaha untuk mencapai swasembada beras.

Orientasi produksi sebagaian besar ditujukan pada produksi beras sebanyak-banyaknya.

Hasilnya pemerintah megawati berhasil mencapai swasembada beras.

Di awal kekuasaannya Pemerintah Megawati belum menunjukkan kepastian sikap

mengenai masalah agraria. Sementara itu di kalangan masyarakat sipil berlangsung

Konferensi Nasional Petani (April 2001) yang dihadiri oleh berbagai organisasi tani, berbagai

LSM, dan juga Komnas HAM, sebagai salah satu pemrakarsanya. Konferensi ini melahirkan

”Deklarasi tentang Hak-Hak Asasi Petani”.

Menyadari kerasnya desakan rakyat saat itu, maka sebagian anggota MPR hasil

pemilu 1999 cukup tanggap. Maka BP MPR bidang agraria kemudian melakukan berbagai

dialog dengan berbagai organisasi tani dan LSM, yang dilanjutkan dengan penyelenggaraan

dua kali lokakarya besar di Bandung pada bulan September/Oktober 2001. Hasilnya adalah

lahirnya TAP MPR No. IX/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya

Alam. Dilihat dari semangat UUPA 1960, isi TAP ini memang ambigu. Namun,

bagaimanapun juga, harus diterima kenyataan bahwa itulah hasil maksimal yang bisa dicapai

sebagai hasil kompromi dari pertarungan berbagai kepentingan.

Bahkan TAP seperti yang ada sekarang itupun mungkin tidak akan lahir seandainya

saja tidak ada dukungan pressure group berupa demo sekitar 12.000 orang anggota berbagai

Serikat Petani. Isi TAP MPR No. IX/2001 itu pada dasarnya semacam ”perintah”, baik 

kepada Presiden maupun kepada DPR, agar mengambil langkah tindak lanjut. Ketika sampai

dengan tahun 2003 ternyata tidak ada tanda-tanda tanggapan baik dari DPR maupun dari

presiden, maka Komnas HAM bersama sejumlah LSM dan organisasi tani mengambil

prakarsa lain, yaitu menyusun usulan kepada Presiden Megawati agar membentuk KNUPKA

(Komite Nasional untuk Penanggulangan Konflik Agraria). Tanggapan presiden positif,

tetapi, sekali lagi, belum sempat konsep ini direalisasikan keburu terjadi pergantian presiden.

Sementara itu, pada masa akhir jabatannya Presiden Megawati mengeluarkan Keppres

No. 34/2003 yang isinya memberi mandat kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk 

melakukan penyusunan RUU mengenai ”penyempurnaan” UUPA 1960. Dengan adanya

pergantian presiden, masalah inipun mengalami perkembangan yang tidak mulus.

Page 7: MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

5/10/2018 MEGAWATI SOEKARNO PUTRI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/megawati-soekarno-putri-55a0c1ffc6585 7/7

SEKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI

Saat awal pemerintahan Megawati sempat terjadi peningkatan kepercayaan

masyarakat dunia terhadap ekonomi Indonesia.

Pemerintahan Mega mewarisi masalah ekonomi yang masih cukup berat : suku bunga SBI

17%, saldo negatif neraca pembayaran dan defisit APBN yang semakin besar.

Pertumbuhan ekonomi pada masanya relatif rendah, karena kurang berkembangnya

investasi swasta (PMDN) maupun PMA.

Pertumbuhan output juga relatif rendah, tingkat inflasi (2002) mencapai di atas 10% akibat

kenaikan BBM, listrik dan telepon

Secara umum, pada masa pemerintahan Gotong Royong ada kesuksesan yang terjadi

terutama dalam hal peningkatan jumlah cadangan devisa (karena ekspor cenderung

meningkat), inflasi dapat distabilkan di bawah 10%, dan IHSG mengalami perbaikan.