soekarno bab 2

17
BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya: 2.1.1 Literatur Literatur adalah sumber materi yang diperoleh dari sebuah buku. Buku yang di pakai antara lain adalah, buku “Bung Karno : Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams.” Penulis sengaja memilih buku ini karena buku ini berbeda dari yang lain, buku ini merupakan hasil wawancara Soekarno dengan seorang wartawan Amerika, Cindy Adams. Dengan penulis dari luar, isi buku ini bersifat objektif, bukan subjektif. Buku ini jugadisampaikan dengan gaya bahasa yang sederhana, mudahdimengerti, alur yang mengalir, dengan sudut pandang orang pertama, sehingga menggiring pembaca untuk masuk ke dalam kisah kehidupan Bung Karno dengan lebih intim.

Upload: angelina-stephanie

Post on 27-Sep-2015

244 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

assignment

TRANSCRIPT

BAB IIDATA DAN ANALISA2.1 Sumber DataData data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini akan diambil dari berbagai sumber, diantaranya:2.1.1 Literatur

Literatur adalah sumber materi yang diperoleh dari sebuah buku. Buku yang di pakai antara lain adalah, buku Bung Karno : Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams. Penulis sengaja memilih buku ini karena buku ini berbeda dari yang lain, buku ini merupakan hasil wawancara Soekarno dengan seorang wartawan Amerika, Cindy Adams. Dengan penulis dari luar, isi buku ini bersifat objektif, bukan subjektif. Buku ini jugadisampaikan dengan gaya bahasa yang sederhana, mudahdimengerti, alur yang mengalir, dengan sudut pandang orang pertama, sehingga menggiring pembaca untuk masuk ke dalam kisah kehidupan Bung Karno dengan lebih intim.

2.1.2 InternetInternet merupakan salah satu sumber data yang cukup penting karena banyak memuat konten dan artikel tentang Soekarno dari berbagai aspek. Serta didukung dengan foto-foto sebagai sumber referensi.2.1.2 Hasil Survey

2.2 Data Umum2.2.1 Seputar Buku Detail:

Judul:Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat

Pengarang:Cindy Adams

Alih Bahasa:Syamsul Hadi

Penerbit:Media Pressindo

Tebal halaman:430

Kisah-kisah epos perjuangan beliau tentang keluar masuk penjara politik, perlawanan-perlawanan terhadap kolonialisasi, dan memimpin sebuah negeri dengan beragam etnis dan agama dengan kesetaraan sebagai ide sosialnya, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh di Indonesia, bahkan di mancanegara.

Tapi sosoknya yang kharismatik dan menawan juga merupakan salah satu sisi kontroversial dari pria yang memiliki darah Bali ini. Kecintaanya pada seni, keindahan, dan wanita merupakan salah satu dari banyak hal yang menjadi kritik bagi lawan-lawan politiknya. Selain itu, banyak juga upaya-upaya pengecut untuk memelintirkan kisah hidup beliau.

Aku ini bukan apa-apa tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat.Buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang disusun oleh Cindy Adams dengan judul asli Soekarno: an Autobiography as Told to Cindy Adams diterjemahkan secara ketat (terhadap teks asli) ke dalam Bahasa Indonesia oleh Syamsul Hadi untuk edisi yang terbaru. Terlepas dari proses interpretasi, edisi terbaru buku ini menggambarkan dengan baik alur bercerita seorang Cindy Adams.

Buku ini pertama kali diterjemahkan pada tahun 1997 dengan judul yang sama. Namun, seperti yang diklaim oleh Yayasan Bung Karno, buku terjemahan edisi pertama (non-revisi) memiliki beberapa kesalahan penerjemahan yang menyebabkan kesalahan yang substansial pada konten buku tersebut sendiri. Sehingga buku ini mengalami beberapa kali revisi sebelum diterbitkan kembali.

Sebenarnya hal ini sangat menarik karena dari proses produksi buku ini kita dapat melihat sebuah contoh kecil dari sejarah yang tak kunjung selesai, tak pernah mapan. Dan karena itu pula buku ini, secara pribadi, saya nilai layak dijadikan sebuah referensi untuk kalian yang tertarik dengan sejarah Bapak Bangsa ini.

Cindy Adams menyajikan kisah luar biasa dari seorang Soekarno menggunakan bahasa yang ringan, alur berpikir yang sistematis, dan sudut pandang orang pertama, sehingga menggiring pembaca untuk masuk ke dalam kisah kehidupan Bung Karno dengan lebih intim.

Sebuah otobiografi tak berbeda dengan pembedahan mental. Sangat sakit. Melepas plester pembalut luka-luka dari ingatan seseorang dan membuka luka-luka itu, banyak diantaranya yang mulai sembuh terasa perih.

Cindy Adams, Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, buku ini merangkum perjalanan hidup Bung Karno: dari masa kecilnya sebagai Kusno, kehidupannya remajanya menuntut ilmu di Technisce Hoogeschool Bandung, pertemuannya dengan Inggit Ganarsih, pidato-pidato politiknya, pandangan Marhaenismenya, serta perjuangannya tanpa henti untuk kemerdekaan bangsanya, Indonesia.Table of Contents:

1. Alasan Menulis Buku Ini2. Putera Sang Fajar

3. Mojokerto: Kesedihan di Masa Muda

4. Surabaya: Dapur Nasionalisme

5. Bandung: Gerbang ke Dunia Putih

6. Marhaenisme

7. Bahasa Indonesia

8. Mendirikan PNI

9. Masuk Tahanan

10. Penjara Banceuy

11. Pengadilan

12. Penjara Sukamiskin

13. Keluar dari Penjara

14. Masuk Kurungan

15. Pembuangan

16. Bengkulu

17. Pelarian

18. Jepang Mendarat

19. Pendudukan Jepang

20. Kolaborator atau Pahlawan

21. Puteraku yang Pertama

22. Berapa Harganya Kemerdekaan

23. Permulaan Daripada Akhirnya

24. Perundingan di Saigon

25. Diculik

26. Proklamasi

27. Revolusi Mulai Berkobar

28. Berperang Melawan Belanda

29. Bangka

30. Masa Pertahanan Hidup

31. Masa Perkembangan

32. Sukarno Menjawab

33. Renungan

34. Ilustrasi Halaman

2.3 Tinjauan Khusus2.3.1 Pengertian BiografiBiografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien yang berarti tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Biografi, secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah kisah riwayat hidup seseorang. Biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa lebih dari satu buku.Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta dari kehidupan seseorang dan peran pentingnya sementara biografi yang panjang meliputi, tentunya, informasi-informasi penting namun dikisahkan dengan lebih mendetail dan tentunya dituliskan dengan gaya bercerita yang baik.

Biografi menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang. Lewat biografi, akan ditemukan hubungan, keterangan arti dari tindakan tertentu atau misteri yang melingkupi hidup seseorang, serta penjelasan mengenai tindakan dan perilaku hidupnya. Biografi biasanya dapat bercerita tentang kehidupan seorang tokoh terkenal atau tidak terkenal, namun demikian, biografi tentang orang biasa akan menceritakan mengenai satu atau lebih tempat atau masa tertentu. Biografi seringkali bercerita mengenai seorang tokoh sejarah, namun tak jarang juga tentang orang yang masih hidup. Banyak biografi ditulis secara kronologis. Beberapa periode waktu tersebut dapat dikelompokkan berdasar tema-tema utama tertentu (misalnya "masa-masa awal yang susah" atau "ambisi dan pencapaian"). Walau begitu, beberapa yang lain berfokus pada topik-topik atau pencapaian tertentu.

Biografi memerlukan bahan-bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan-bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memaparkan peranan subyek biografi itu.

Biografi adalah suatu kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang yang bersumber pada subjek rekaan (non-fiction / kisah nyata). Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekadar daftar tangga lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang,tetapi juga menceritakan tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut yang menonjolkan perbedaan perwatakan termasuk pengalaman pribadi.2.3.2 Teori Publikasi

Publikasi adalah sebuah istilah teknis dalam konteks hukum dan utama dalam hukum hak cipta. Seorang penulis umumnya adalah pemilik awal dari suatu hak cipta bagi pekerjaannya. Suatu hak cipta diberikan bagi penulis atas karyanya, dimana hal itu merupakan hak eksklusif yang diberikan untuk mempublikasikan hasil karyanya. Kata publikasi berarti tindakan penerbitan, dan juga mengacu pada setiap salinan.

2.3.3 Teori Buku

Buku merupakan tempat lahirnya sebuah desain grafis. Hans Peter Willberg, seorang desainer sudah sangat berpengalaman mengkategorikan buku kedalam beberapa kategori menurut materinya. Beberapa kategori tersebut adalah, Buku sebagai bacaan: novel, buku puisi, buku ilustrasi. Buku sebagai informasi: buku ilmiah dan instruksi. Buku pilihan dan konsultasi; buku referensi, ensiklopedia, kitab suci. Dan buku khusus; buku pelajaran dengan latihan didalamnya.

2.3.4 Teori Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual, sesuai dengan namanya merupakan kegiatan ilmu komunikasi yang mempelajari konsep dan menyajikannya dengan kreatif yang diaplikasikan ke berbagai macam media secara visual. Desain Komunikasi Visual mempunyai 3 fungsi (Cenadi, 1994 ; 4), yaitu:

Sebagai sarana identifikasi

Sebagai sarana informasi dan instruksi

Sebagai sarana presentasi dan promosi 2.3.5 Teori Layout

Pada dasarnya layout dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya (Rustan, 2009 : 0 ). Melayout adalah salah satu proses dalam desain.

Prinsip-prinsip dalam layout yang juga prinsip dasar desain grafis, di antaranya yaitu:

Sequence (urutan) Sequence bisa juga disebut dengan hierarki, flow, atau aliran. Adalah sebuah tugas desainer untuk membuat prioritas dengan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama sampai yang terakhir. Jika semua informasi ditampilkan sama kuatnya, pembaca akan kesulitan untuk menangkap pesan utamanya. Melalui sequence, pembaca akan mengurutkan pandangan matanya sesuai dengan flow yang diinginkan.

Emphasis (penekanan) Emphasis adalah vocal point atau point of interest. Emphasis bisa diciptakan melalui berbagai cara misalnya dengan memberikan ukuran yang jauh lebih besar pada sebuah elemen layout pada sebuah halaman, menggunakan warna yang kontras dengan latar belakang, menggunakan bentuk yang berbeda, atau meletakkan sebuah elemen di posisi yang strategis. Pada umumnya kebiasaan membaca adalah dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah, maka posisi yang paling pertama dilihat biasanya adalah sebelah kiri atas.

Balance (keseimbangan) Balance yaitu pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. Pembagian berat yang merata berarti menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat. Tidak hanya pengaturan letak tapi juga arah, ukuran, warna, dan elemen- elemen lainnya. Ada dua macam keseimbangan pada layout yaitu keseimbangan yang simetris (symetrical balance/ formal balance) dan keseimbangan yang tidak simetris (assymetrical balance/ informal balance)

Unity (kesatuan) Agar sebuah layout memiliki kesan kuat bagi pembacanya, sebuah layout harus mempunyai kesan unity. Prinsipnya yaitu teks, gambar, warna, ukuran, komposisi, style, dan setiap elemen- elemen desain harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Tidak hanya dalam hal penampilan, tetapi kesatuan disini juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.

2.3.6 Grid System

Grid adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam me-layout (Rustan, 2009). Grid mempermudah kita menentukan dimana harus meletakkan elemen layout dan mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout. Sistem ini dirancang agar flexible, dimana terkadang sebuah elemen desain akan keluar dari sistem tersebut, namun ini tergantung dari seberapa banyak variasi yang diinginkan. Pada umumnya, orang membagi grid menjadi 3 kolom vertikal dan 3 kolom horizontal, ini berhubungan erat dengan hukum the golden three, namun bentuk grid juga harus disesuakan dengan bentuk medianya.

2.3.7 Teori Warna

Menurut Cameron Chapman (2010), warna merupakan hal yang sangat subjektif dalam desain. Perbedan latar belakang, budaya juga dapat mempengaruhi arti warna baik secara personal maupun kelompok. Warna yang sama dapat memberikan reaksi yang berbeda pada setiap individu.

Warna dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu:

Warna hangat : merah, oranye, kuning.

Warna dingin : hijau, biru, ungu.

Warna netral : hitam, putih, abu-abu, coklat, beige, krim

Selain pembagian 3 kelompok besar tersebut, juga dikenal sistem warna Prang, yang ditemukan oleh Louis Prang (1876) yang membagikan warna sebagai berikut:

Hue : istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau, dsb.

Value : dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Misalkan tingkatan warna dari putih hingga hitam.

Saturation/ intensity : atau sering juga disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

2.3.8 Teori Tipografi

Tipografi adalah suatu hal yang penting bagi sebuah desain untuk menciptakan satu kesatuan yang selaras dengan elemen-elemen lainnya. Seiring dengan adanya pengenalan digital dari bentuk-bentuk tipografi, para desainer harus lebih teliti dalam memilih tipografi yang cocok dengan konsep yang diinginkan. Dengan kata lain pemilihan font yang sesuai dengan tema serta konsep yang diterapkan sangat berpengaruh terhadap estetis desain secara keseluruhan, (Graphic Design School, David Dabner,2004). Menurut Danton Sihombing, Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. (Sihombing, 2003 : )

Ada dua jenis typeface di dalam tipografi modern, yaitu serif dan sans serif. Serif mempunyai perbedaan ketebalan dan mempunyai lidah pada ujung-ujungnya. Sans serif merupakan typeface yang sederhana, tidak mempunyai perbedaan ketebalan pada lidah ujung-ujungnya. Huruf serif lebih mudah dibaca di atas kertas, misalnya untuk membedakan i dan l, yang sulit dibedakan pada kebanyakan font sans serif. Akan tetapi, karena layar monitor memiliki resolusi yang lebih rendah daripada printer, font sans serif lebih mudah dibaca pada layar monitor. Untuk desain print dengan tulisan yang kecil, font serif lebih terbaca, dan untuk desain digital, font sans serif lebih mudah keterbacaanya.

Dalam tipografi, ada beberapa faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Legibilty adalah fungsi dari sebuah perancangan typeface, sebuah perhitungan informal tentang bagaimana mudahnya untuk membedakan satu huruf dengan yang lainnya dalam jenis huruf tertentu. Sedangkan readabilty merupakan standar ukuran bagaimana mudahnya kata, kalimat atau sebuah paragraf mudah dibaca. Visibility adalah kemampuan font tersebut mudah terlihat atau tidak. Sedangkan clearity yaitu huruf harus memperlihatkan kejelasan.2.4 Data Pembanding

Penulis banyak menemukan buku-buku tentang tokoh Indonesia yang namanya sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, berikut adalah beberapa buku yang penulis jadikan data pembanding.2.5 Target pasarUmumnya ditujukan untuk semua umur, Terutama bagi remaja dewasa yang aktif. Biasanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi dan menyukai sejarah. Dan untuk Soekarno sendiri sepertinya tidak terbagi dari berbagai kalangan masyarakat sosok Soekarno sudah mempunyai penggemar tersendiri. Berikut ini pembagian target audience berdasarkan dengan demografis, geografis, dan psikologis. Demografis

Umur : 20 - 35 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki dan PerempuanPendidikan : SMP, SMA, Sarjana

SES : A, B dan C GeografisSeluruh masyarakat yang ada di Indonesia PsikologisMemiliki sikap nasionalis yang tinggi serta menyukai hal yang berhubungan dengan sejarah dan budaya terutama sejarah perjuangan Indonesia dan memiliki kecintaan terhadap Indonesia. Menyukai bacaan literature dan seni rupa.2.6 Analisa SWOTStrength ( Kekuatan ) Buku ini mengangkat sejarah yaitu tentang biografi Soekarno dengan menggunakan ilustrasi yang membuat buku ini berbda dengan buku-buku biografi lainnya Meluasnya target market, yang tadinya hanya terbatas pada mereka yang tertarik oleh Soekarno dan sejarah, sekarang menjadi merambah ke praktisi desain grafis Kisah luar biasa dari seorang Soekarno yang disajikan menggunakan bahasa yang ringan sehingga bisa diterima untuk semua kalangan Alur berpikir yang sistematis, dan sudut pandang orang pertama, sehingga menggiring pembaca untuk masuk ke dalam kisah kehidupan Bung Karno dengan lebih intimWeakness ( Kelemahan )

Banyaknya buku sejarah dalam negeri yang sudah lusuh, tua, langka, dan hampir punah dan sukar didapatkan

Opportunity ( Kesempatan )Cukup tingginya minat masyarakat untuk membaca hal yang berhubungan dengan Soekarno dan apabila dikemas dengan visual dan desain yang lebih menarik dari buku Soekarno lainnya maka diharapkan akan menjadi daya tarik bagi masyarakat.Threat ( Ancaman ) Era digital dimana menjamurnya media-media elektronik baru yang sedang berkembang di kalangan anak-anak muda sehingga minat untuk membaca buku menjadi lebih berkurang Banyaknya anak muda yang kurang menghargai dan tidak mau membeli produk (dalam hal ini: buku) buatan dalam negeri Trend minat baca masyarakat semakin meningkat, namun hanya terbatas pada jenis buku tertentu saja, seperti novel & komik.Gambar 2.1 Literatur Bung Karno:Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams