media pengajaran matematika

28
 MEDIA PENGAJARAN MATEMATIKA A. Peng ert ian Medi a Pengaj ara n Matemati ka Med ia peng ajar an mer upa kan seg ala bent uk per ang sang dan ala t yang dis edi akan gur u unt uk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar, dan tidak terjadinya verbalisme. Media  pengajaran merupakan alat bnatu pendengaran dan penglihatan (audio Visual Aid) bagi peserta didik dalam rangka memperol eh pengal aman belajar secara signifikan. Pengalama n belajar secara signifikan. Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui: Situasi dan kondisi yang sesungguhnya; Mengamatibenda pengganti dalam wujud alat peraga Membaca bahan- bahan cetakan, seperti majalah, buku, surat kabar dan sebagainya. Berdasarkan fungsinya media dapat berbentuk  alat peraga a) Pe nge rt ian al at pe ra ga Menu rut Est inin gsi h (199 4) alat per aga mer upak an med ia pembel ajar an yang mengandung atau membawakan ciri – ciri dari konsep yang dipelajari  b) Fungsi alat pera ga Fungsi Utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dri konsep, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep tersebut. Dengan melihat, meraba dan memanipulasi obyek/alat peraga maka siswa mempunyai pengalaman –  pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti dari konsep. Berikut ini diberikan  beberapa contoh dari alat peraga: Papan tulis, buklu tulis dan daun pintu yang berbentukpersegi panjang dapat  berfungsi sebagai alat peraga pada saat guru menerangkan bangun geometri datar persegi panjang. Pensil, kapur, lidi dan biji – bijian dapat berfungsi sebagai alat peragapada saat mengenal bilangan, dengan cara membilang banyaknya angota dari kelompok benda, sehingga pada akhir membilang akan ditemukan bilangan yang sesuai dengan kelompok benda tersebut. Sarana

Upload: septia-umiee-caybiee

Post on 18-Jul-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 1/28

 

MEDIA PENGAJARAN MATEMATIKA

A. Pengertian Media Pengajaran Matematika

Media pengajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk 

mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar, dan tidak terjadinya verbalisme. Media

 pengajaran merupakan alat bnatu pendengaran dan penglihatan (audio Visual Aid) bagi peserta

didik dalam rangka memperoleh pengalaman belajar secara signifikan. Pengalaman belajar secara

signifikan. Pengalaman belajar dapat diperoleh melalui:

• Situasi dan kondisi yang sesungguhnya;

• Mengamatibenda pengganti dalam wujud alat peraga

• Membaca bahan- bahan cetakan, seperti majalah, buku, surat kabar dan sebagainya.

Berdasarkan fungsinya media dapat berbentuk 

alat peraga

a) Pengertian alat peraga

Menurut Estiningsih (1994) alat peragamerupakan media pembelajaran yang

mengandung atau membawakan ciri – ciri dari konsep yang dipelajari

 b) Fungsi alat peraga

Fungsi Utama alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan dri konsep, agar 

siswa mampu menangkap arti sebenarnya dari konsep tersebut. Dengan melihat,

meraba dan memanipulasi obyek/alat peraga maka siswa mempunyai pengalaman – 

 pengalaman nyata dalam kehidupan tentang arti dari konsep. Berikut ini diberikan

 beberapa contoh dari alat peraga:

Papan tulis, buklu tulis dan daun pintu yang berbentukpersegi panjang dapat

 berfungsi sebagai alat peraga pada saat guru menerangkan bangun geometri

datar persegi panjang.

Pensil, kapur, lidi dan biji – bijian dapat berfungsi sebagai alat peragapada

saat mengenal bilangan, dengan cara membilang banyaknya angota dari

kelompok benda, sehingga pada akhir membilang akan ditemukan bilangan

yang sesuai dengan kelompok benda tersebut.

Sarana

Page 2: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 2/28

 

a) Pengertian dan fungsi sarana

Sarana juga merupakan media pembelajaran yang fungsi utamanya sebagai alat

 bantu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar.

Contoh media pengajaran yang berupa sarana adalah : papan tulis, penggaris, jangka, klinometer, timbangan, Lembar Kerja (LK), Lembar Tuga (LT) alat – alat

 permainan. Srana yang berbentuk LK dan LT bila direncanakan dengan baik akan

sangat membantu kegiatan belajar mengajar.

b) Sarana yang berbentuk LK atau LT

  1) LK (Lembar Kerja)

LK adalah lembaran yang digunakan sebagai sarana agar kegiatan belajar mengajar yang terjadi lebih efektif dan efisien. Pada LK tercantum:

a) Identitas siswa

 b) Tanggal Mengisi LK 

c) Waktu yang ditetapkan untuk mengisi LK 

d) Pokok Bahasan yang dibicarakan LK 

e) Uraian kegiatan

f) Evaluasi

2) LT (Lembar Tugas)

LT adalah lembaran sarana yang dapat digunakan dalam proses belajar 

mengajar. Dalam penggunaan LT siswa tidak mendapat bimbingan dari guru.

Artinya siswa dilepas untuk mengerjakannya secara mandiri dengan waktu

yang dikontrol ketat oleh guru. Pada LT tercantum:

a) Identitas siswa

 b) Tanggal Mengisi LK 

c) Waktu yang ditetapkan untuk mengisi LK 

d) Pokok Bahasan yang dibicarakan LK 

e) Petunjuk pengerjaan

f) Evaluasi

Page 3: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 3/28

 

B. PENGELOMPOKAN MEDIA PENGAJARAN

Menurut Rowntree (1974 : 104 – 113) media pengajaran terdiri atas:

a. Media Interaksi Insani

Komunikasi langsung antara dua orang guru dan peserta didik atau lebih.

Kehadiran ini dapat terjadinya saling memengaruhi secara signifikan.

Komunikasi dapat terjadi secara verbal dan nonverbal.

Komunikasi verbal berpengaruh besar terhadap perkembangan kognitif 

 peserta didik.

Untuk pengembangan efektif dilakukan melalui komunikasi nonverbal,

seperti penampilan fisik, roman muka, gerak – gerik, atau sikap.

 b. Media realita

Realita merupakan perangsang nyata, seperti orang, binatang, benda, atau

 peristiwa yang diamati peserta didik.

Dalam realita orang hanya menjadi objek pengamatan atau studi

c. Pictorial

Media ini disajikan dalam berbagai bentuk variasi gambar dan diagram nyata

ataupun simbol, bergerak atau tidak bergerak.

Dibuat di atas kertas, film, kaset, disket dan media lainnya.

Penyajiannya dari mulai yang sederhana, seperti skets atau bagab sampai

kepada yang cukup sempurna, seperti film bergerak, berwarna, bersuara atau

 bentuk animasi yang disajikan dalam bentuk video atau komputer.

Media ini memiliki banyak keuntungan karena hampir semua bentuk, ukuran,

kecepatan, benda, dan makhluk, serta peristiwa dapat disajikan dalam media

ini.

Page 4: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 4/28

 

d. Simbol Tertulis

Media penyajian informasi yang paling umum.

Macam bentuknya, seperti buku teks, buku paket, paket program belajar,

modul dan majalah.

Penulisan simbol – simbol tertulis dilengkapi dengan media fictorial, seperti

gambar, grafik, bagan, dan bentuk lainnya.

e. Rekaman suara

Berbagai informasi dapat disajikan kepada peserta didik dalam bentuk 

rekaman suara

Rekaman suara dapat dipadukan dengan media fictorial.

C. PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Pada pembelajaran klasikal umumnya komunikasi terjadi satu arah yaitu dari guru

ke siswa, dan hampir tidak terjadi sebaliknya. Oleh sebab itu penggunaan media

lebih di dominasi oleh guru.

Bagaimana cara meminimalkan dominasi guru?

Salah satu cara adalah direncanakannya media untuk kelompok baik untuk alat

 peraga maupun sarana.

Kelebihan media digunakan untuk kegiatan kelompok:

  1) Adanya tutor sebaya dalam kelompok 

2) Kerjasama yang terjdi membuat suasana kelas menjadi menyenangkan

3) Banyaknya anggota yang relatif kecil lebih membuat siswa berani

mengemukakan pendapatnya dibandingkan dalam 1 kelas

2 Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan media untuk pembelajaran

kelompok 

Page 5: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 5/28

 

  1) Tugas-tugas pelengkap dari media, haruslah mengaktifkan semua anggota

kelompok agar tidak terjdi dominasi oleh seorang saja

2) Pemilihan anggota kelompok harusl heterogen 

D. KELENGKAPAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK SETIAP KELAS

Kegiatan belajar matematika dapat dilakukan dengan berbagai strategi dan variasi

sajian,misalnya: permainan, diskusi, pemecahan masalah, dll yang sesuai dengan pokok 

 bahasan dan ditunjang dengan media yang sesuai

Agar media yang digunakan terencana dengan baik, maka dibutuhkan identifikasi media

dalam satu tahun ajaran menurut jenjang kelas.

Urutan usaha yang dapat dilakukan guru:

1) Perencanan kebutuhan media menurut RP Matematika sesuai jenjang kelas

2) Penggandaan Media

3) Penempatan media dalam kelas

E. CONTOH PENGAJARAN YANG MEMANFAATKAN MEDIA

Permainan dalam pengajaran matematika di sekolah bukan untuk menerangkan definisiatau struktur matematika melainkan sebagai suatu cara untuk mempelajari atau membina

ketrampilan dari suatu topik tertentu.

Bila seorang guru berkeinginan merencanakan kegiatan permainan matematika dalam

 pembelajaran, maka guru perlu mengkaji topik dalam RPP yang tepat untuk kegiatan yang

didukung oleh permainan.

F. MANFAAT MEDIA DALAM KEGIATAN PENGAJARAN

Manfat media dalam kegiatan pengajaran tidak lain adalah mempelancar proses interaksi

antara guru dengan siswa, dalam hal ini membantu siswa belajar secara optimal. Tetapi

disamping itu ada beberapa manfaat lain yang lebih khusus. Kemp dan Dayton (1985),

mengidentifikasi tidak kurang dari delapan manfaat media dalam pengajaran, yaitu:

Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.

Page 6: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 6/28

 

Melalui media, penafsiran yang beragam dapat direduksi dan disampaikan kepada

siswa secara seragam.

Proses pembelajaran lebih menarik 

Media dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang mereka untuk  beraksi terhadap penjelasan guru, memungkinkan mereka menyentuh objek kajian

  pelajaran, membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang abstarak, dan

sebagainya.

Dengan demikian media dapat membantu gru menghidupkan suasana klas dan

menghindari suasana monoton dan membosankan.

Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif 

Media harus dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa

melakukan komunikasi dua arah secara aktif.

Jumlah waktu belajar – mengajar dapat dikurangi

Seringkali para guru menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk menjelaskan

suatu materi. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanayak itu jika mereka

memanfaatkan media pengajaran pendidikan yang baik.

Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan

Penggunaan media tidak hanya membuat proses belajar mengajar lebih efisien,

tetapi juga membantu siswa menyerap materi pelajaran secara lebih mendalam dan

utuh.

Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.

Media pengajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar 

dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada keberadaan seorang

guru.

Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu

sendiri dapat ditingkatkan

Dengan media, proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Hal ini dapat

meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan.

Page 7: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 7/28

 

Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif 

Pertama, guru tidak perlu mengulang – ulang penjelasan mereka bila media

digunakan dalam pengajaran.

Kedua, Dengan mengurangi uraian verbal (lisan), guru dapat memberi perhatianlebih banyak kepada aspek – aspek lainnya.

Ketiga, Peran guru tidak lagi menjadi sekedar ‘pengajar’, tetapi juga konsultan,

 penasihat, atau manajer pembelajaran.

G. PEMILIHAN MEDIA PENGAJARAN

Penggunaan media atau alat – alat modern di dalam pembelajaran bukan berarti

mengganticara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantugurudalam menyampaikan materi atau informasi kepada siswa. Dengan menggunakan

media diharapkan terjadinyakomunikasi yang komunikatif, siswa mudah memahami

maksud dari materi yang disampaikan guru di depan kelas, kemudian juga sebaliknya guru

mudah mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, melalui media guru dapat membuat

contoh, interprestasi sehingga siswa mendapat kesamaan arti sesame mereka.

Penggunaan dan pemilihan media harus mempertimbangkan:

Tujuan/indicator yang hendak dicapai,

Kesesuaian media dengan materi yang dibahas,

Tersedia saran dan prasarana penunjang, dan

Karakterisitk siswa.

Selain itu Don Ely (1982) menyarankan pertimbangan – pertimbangan praktis dalam

mempergunakan media, sebagai berikut:

Media apa yang tersedia?

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengembangkan programnya?

Berapa biaya yang diperlukan?

Page 8: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 8/28

 

BERBAGAI MODEL PEMBELAJARAN

A. MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa

dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang

memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru

menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok masing – masing.

Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang

diberikan dikerjakan bersama – sama dengan kelompoknya. Apabila ada dari anggota

kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelmpok yanglain bertanggung jawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya sebelum

mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru.

Akhirnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai

 pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permaianan akademikk. Dalam permainan

akademik siswa akan dibagi dalam meja – meja turnamen, dimana setiap meja turnamen

terdiri dari 5 sampai 6 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing – masing.

Dalam setiap meja permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari

kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan dalam satu meja turnamen secara homogeny

dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu meja turnamen kemampuan etiap

 peserta diusahakan agar setara. Hal ini dapat ditentukan dengan melihat nilai yang mereka

 peroleh pada saat pre-test. Skor yang diperoleh setiap peserta dalam permainan akademik 

dicatat pada lembar pencatat skor. Skor kelompok diperoleh dengan menjumlahkan skor – 

skor yang diperoleh anggota suatu kelompok, kemudian dibagi banyak nya anggota

kelompok tersebut. Skor kelompok ini digunakan untuk memberikan penghargaan tim

 berupa sertifikat dengan mencantumkan predikat tertentu.

Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah yaitu:

Tahap penyajian kelas (class precentation)

Belajar dalam kelompok (teams)

Permainan (games)

Pertandingan (tournament)

Page 9: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 9/28

 

Penghargaan kelompok (team recognition)

Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe

TGT memiliki cirri – cirri sebagai berikut:

Siswa bekerja dalam kelompok kelompok kecil

Games Tournament

Penghargaan kelompok 

Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa tahapan yang

 perlu ditempuh, yaitu:

Mengajar (teach)

Mempresentasikan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau

kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memberikan motivasi.

Belajar kelompok (team study)

Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan

kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras/sukuu yang berbeda. Setelah guru

menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi denganmenggunakan LKS.

Pemainan (games)

Permaianan diikuti oleh kelompok dari masing masing kelompok yang berbeda.

Tujuan dari permainan ini adalah utnuk mengetahui apakah semua anggota

kelompok telah menuasai materi, dimana pertanyaan – pertanyaan yang diberikan

 berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok.

Penghargaan kelompok (team recognition)

Pemberian penghargaan (reward) berdasarkan pada rerata poin diperoleh oleh

kelompok dari permaiann. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana

 penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kategori rerata poin

sebagai berikut:

Page 10: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 10/28

 

Kriteria penghargaan kelompok 

Kriteria (Rerata Kelompok) Predikat

30 sampai 39 Tim kurang baik  

40 sampai 44 Tim baik  

45 sampai 49 Tim baik sekali

50 ke atas Tim istimewa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMPN 12 Betung

Mata Pelajaran: Matematika

Kelas/semester: VIII/2

Tahun Pelajaran : 2010 – 2011

STANDAR KOMPETENSI

Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian – bagiannya, serta

menentukan ukurannya.

KOMPETENSI DASAR 

Mengidentifikasi sifat – sifat kubus dan balok, prisma dan limas, serta bagian – bagiannya

Page 11: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 11/28

 

INDIKATOR 

Menyebutkan unsur – unsur prisma tegak dan limas: rusuk, titik sudut, sisi, diagonal sisi,

diagonal ruang dan bidang diagonal.

Alokasi waktu

3 x 40 menit (1 pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa dapat menyebutkan unsure – unsure prisma tegak dan limas : rusuk, titik sudut,

sisi, diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal.

B. MATERI AJAR 

1. Unsur – unsur prisma tegak 

2. Unsur – insur limas

C. MEDIA PEMBELAJARAN

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

2. Kartu Soal

3. Model Prisma tegak dan Limas

D. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Model : Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (teamns Games Tournament)

Metode : Diskusi, Informasi, Tanya Jawab, Kuiz, Pemberian Tugas

E. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN

Page 12: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 12/28

 

1. Pendahuluan

1) Memulai pembelajaran dengan salam dan doa

2) Appersepsi tentang unsur – unsur balok dan kubus

Berapa banyaknya rusuk balok?

Berapa banyaknya sisi balok?

Berapa banyaknya diagonal sisi balok ?

Berapa banyaknya sisi kubus?

Berapa banayaknya diagonal sisi kubus?

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4) Guru membagi siswa dalam kelompok – kelompok yang telah

ditentukan

2. Kegiatan Inti

Guru membagikan LKS. Siswa mencermati LKs yang telah

diterimanya.

Guru memberikan penjelasan singkat tentang cara mengerjakan LKS

Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk. Guru memberikan bimbingan seperlunya.

Guru meminta siswa setiap kelompok mengirimkan wakilnya ke meja

tournament.

Guru membrikan arahan secara garis besar tata cara bekerjanya,

diingatkan bahwa kemampuan dan keseriusan tiap anggota kelompok 

akan mempengaruhi keberhasilan tiap kelompok 

Setelah selesai, peserta kembali ke kelompok asal san menyerahkan

nilainya untuk dijumlahkan dan dituliskan di papan tulis.’guru dan

siswa membahas hasil tournament dan memberitahukan kelompok 

terbaik, sekaligus memberikan reward kepada kelompok tersebut.

3. Penutup

Page 13: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 13/28

 

Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan

 pembelajaran yang telah berlangsung.

\Guru member tugas kepada siswa/ PR 

F. ALAT - ALAT DAN SUMBER BELAJAR 

Buku Teks. Model – model bangun ruang: kubus, balok, prisma tegak dan limas.

G. PENILAIAN

Teknik : Tes Unjuk Kerja

Bentuk Instrument : Kartu Nilai

B. MODEL PENGAJARAN LANGSUNG

Explicit introduction(pengajaran langsung)

Pembelajaran langsung khusus di rancang untuk mengembangkan tentang pengetahuan proseduran

dan pengetahuan deklaratif yang dapat di ajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.

Langkah-langkah:

1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

2. Mendemontrasikan pengetahuan dan keterampilan

3. Memebimbing pelatihan

4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 

5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.

C. MODEL PENDEKATAN REALISTIK 

Pengertian Pendekatan Realistik 

Page 14: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 14/28

 

Menurut Sofyan, (2007:28), pendekatan realistik adalah sebuah pendekatan yang berusaha

menempatkan pendidikan pada hakiki dasar pendidikan itu sendiri.

Menurut Sudarman Benu, (2000, 405), pendekatan realistik adalah pendekatan yang

menggunakan masalah situasi dunia nyata atau suatu konsep sebagai titik tolak dalam belajar.

Menurut Sukardi, (2001), pendekatan realistik adalah pendekatan belajar yang bertitik tolak 

dari hal-hal yang real bagi siswa, menekankan pada keterampilan proses, seperti berdiskusi,

 berkolaborasi, dan berargumentasi dengan guru dan dan teman sekelas sehingga mereka dapat

menemukan sendiri dan siswa mampu menggunakan hasil belajar tersebut untuk menyelesaikan

masalah baik secara individu maupun kelompok.

Dari beberapa pendapat diatas, secara umum pendekatan realistik dapat diartikan sebagai

 pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sehari-hari sebagai sumber inspirasi dalam

 pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Kelebihan Metode Pendekatan Realistik 

Dalam penggunaan metode pendekatan realistik, ada beberapa keunggulan dari metode

tersebut, diantaranya:

1. Pelajaran menjadi cukup menyenangkan bagi siswa.

2. Proses belajar lebih santai dan suasana tegang tidak tampak.

3. Materi mudah dipahami oleh sebagian siswa karena dikaitkan dengan kehidupan sehari-

hari.

4. Alat peraga adalah benda yang berada disekitar, sehingga mudah didapatkan.

5. Guru ditantang untuk mempelajari bahan.

6. Siswa yang memiliki kecerdasan cukup tinggi tampak semakin pandai.

Kelemahan Metode Pendekatan Realistik 

Setiap metode pembelajaran yang digunakan, walaupun sudah sering digunakan dalam

setiap pembelajaran, pasti memiliki kelemahan. Beberapa kelamahan metode pendekatan realistik 

diantaranya sebagai berikut:

Page 15: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 15/28

 

1. Karena sudah terbiasa diberi informasi terlebih dahulu, maka siswa masih kesulitan dalam

menemukan sendiri jawabannya.

2. Membutuhkan waktu yang lama, terutama bagi siswa yang kemampuan awalnya rendah.

3. Sulit diterapkan dalam suatu kelas yang besar (40 – 45 siswa).

4. Membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan situasi pembelajaran saat itu.

5. Belum ada pedoman penilaian, sehingga guru merasa kesulitan dalam member nilai.

Mengajar Matematika dengan Pendekatan Realistik 

Metode pendekatan realistik dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Dalam makalah

ini, kita akan menggunakan metode pendekatan realistik dalam Matematika yang sering disebut

dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Menurut Fruendenthal dan Traffers dalam

Fauzan (2004:1), PMR merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana matematika dipandang

sebagai suatu kegiatan manusia. PMR pertama kali dikembangkan dibelanda pada tahun 1970-an.

Gagasan PMR pada awalnya merupakan reaksi penolakan kalangan pendidikan matematika dan

matematikawan Belanda terhadap gerakan matematika modern yang melanda sebagian besar dunia

saat itu.

Matematika realistik banyak ditentukan oleh pandangan Freudhental tentang matematika, yaitu:

1. Matematika harus dekat dengan siswa dan harus relevan dengan situasi kehidupan sehari-

hari.

2. Matematika sebagai aktivitas manusia, sehingga siswa harus diberi kesempatan untuk 

 belajar melakukan aktivitas semua topik dalam matematika.

Dalam pembelajaran melalui pendekatan realistik, strategi- strategi informasi siswa

 berkembang ketika mereka menyeleseikan masalah pada situasi- situsi biasa yang telahdiakrapiniya, dan keadaan itu yang dijadikannya titik awal pembelajaran pendekatan realistik atau

Realistic Mathematic Education(RME) juga diberi pengertian “cara mengajar dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menyelediki dan memahami konsep matematika melalui suatu

masalah dalam situasi yang nyata”. (Megawati, 2003: 4). Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran

 bermakna bagi siswa. Pada pendekatan realistic peran guru tidak lebih dari seorang fasilitator,

moderator atau evaluator. Sementara murid berfikir, mengkomunikasikan argumennya,

Page 16: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 16/28

 

mengklasifikasikan jawaban mereka, serta melatih saling menghargai strategi atau pendapat orang

lain.

Beberapa karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik antara lain:

1. Matematika dipandang sebagai kegiatan manusia sehari-hari, sehingga memecahkan

masalah dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian yang penting.

2. Belajar matematika berarti bekerja dengan matematika.

3. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan konsep-konsep matematika dibawah

 bimbingan orang dewasa.

4. Proses belajar mengajar berlangsung secara interaktif, dimana siswa menjadi focus dari

semua aktifitas dikelas.

D.MODEL PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

Pendekatan kontruktivisme dalam belajar merupakan salah satu pendekatan yang lebih

 berfokus kepada peserta didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini

disajikan supaya lebih merangsang dan memberi peluang kepada peserta didik untuk   belajar berpikir inovatif dan mengembangkan potensinya secara optimal. Brooks and

Brooks konstruktivis adalah suatu pendekatan dalam belajar mengajar yang mengarahkan

 pada penemuan suatu konsep yang lahir dari pandangan, dan gambaran serta inisiatif 

 peserta didik. Pendekatan konstruktiv dalam belajar dilakukan, melalui proses eksplorasi

 personal, diskusi, dan penulisan reflektif. Cobb, yang dikutip Hilam (2006:2), menyatakan

 bahwa pendekatan konstruktiv mengingatkan kita kepada pendekatan Discovery Learning.

Page 17: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 17/28

 

Kedua pendekatan ini memanfaatkan adanya tantangan untuk menemukan sesuatu, peserta

didik. Keduanya memandang peserta didik sebagai ilmuwan kecil. Adapun perbedaan nya,

discovery learning, yaitu belajar untuk menemukan sesuatu pengetahuan yang sudah ada.

Adapun Konstruktiv, yaitu berusaha menemukan sesuatu yang baru.

Perbedaanya terletak pada usaha menemukan pengetahuan yang sudah ada dalamdiscovery, sedangkan dalam konstruktiv, yaitu usaha untuk menemukan pengetahuan baru

(invention). Selanjutnya, Brook dan Brook yang dikutip Hilman (2006:2-3)

mengemukakan perbedaan antara kelas belajar tradisional dan kelas belajar konstruktiv.

Perbedaam kelas tradisional dan kelas konstruktif 

Kelas tradisional Kelas Konstruktivis

Kurikulum disajikan secara linear Kurikulum disajikan secara fleksibel

Kurikulum disajikan secara acuan yang

harus diikuti

Permasalah sehari – hari sebagai acuan dan

dapat mendorong rasa ingin tahu siswa

Aktivitas pembelajaran terikat pada buku

 pegangan.

Aktivitas pembelajaran di arahkan pada

 penggunaan data mentah

Siswa dianggap sesuatu yang kosong (kertas

  putih) di mana guru akan menggoreskan

 pengetahuan di atasnya

Siswa dianggap sesuatu yang kosong (kertas

  putih) di mana guru akan menggoreskan

 pengetahuan di atasnya

Guru bertindak sebagai pusat informasi Guru bertindak sebagai moderator dan

fasilisator 

Penilaian dilakukan dengan tes hasil belajar 

yang terpisah dari proses belajar mengajar 

Penilaian terjalin dalam proses belajar 

mengajar melalui observasi terhadap proses

kerja dan kumpulan aktivitas siswa.

Siswa banyak bekerja secara individual Siswa lebih banyak bekerja kelompok 

 

Pendekatan konstruktivis sebagai pendekatan baru dalam proses pembelajaran memilikikarakteristik sebagai berikut.

1. Proses pembelajaran berpusat pada peserta didik sehingga peserta didik diberi

 peluang besar untuk aktif dalam proses pembelajaran.

2. Proses pembelajaran merupakan proses integrasi pengetahuan baru dengan

 pengetahuan lama yang dimilki peserta didik.

Page 18: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 18/28

 

3. Berbagai pandangan yang berbeda diantara peserta didik dihargai dan sebagai

tradisi dalam proses pembelajaran

4. Peserta didik di doromg untuk menemukan berbagai kemungkinan dan

mensintesiskan secara terintegrasi.

5. Proses pembelajaran berbasis masalah dalam rangka mendorong peserta didik 

dalam proses pencarian (inquiry) yang lebih alami.

6. Proses pembelajaran mendorong terjadinya koperatif dan kompetitif dikalangan

 peserta didik secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

7. Proses pembelajaran dilakukan secara konstektual, yaitu peserta didik dihadapkan

ke dalam pengalaman nyata.

Dinas Pendidikan Jawa Barat (2004:;21-22) mengemukakan beberapa teori belajar 

Konstruktivisme yaitu sebagai berikut:

a) Konstruktivisme Peaget

Konstruktivisme pembelajaran menurut teori ini beranggapan bahwa:

o Gambaran mental seseorang dihasilkan pada saat berinteraksi dengan

lingkungannya

o Pengetahuan yang iterima oleh seseorang merupakan proses pembinaan diri

dan pemaknaan, bukan internalisasi makna dari luar.

 b) Konstruktivisme Personal

Konstruktivisme pembelajaran menurut teori ini beranggapan bahwa:

o Set mental (idea) yang memilki peserta didik mempengaruhi panca indera

dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pembentukan pengetahuan;

o Input yang diterima peserta didik tidak memiliki makna yang tetap;

o Peserta didik menyimpan input yang iterima ke dalam memorinya;

o Input yang tersimpan dalam memorin tersebut dapat digunakan lagi untuk 

menguji input baru diterima;

Page 19: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 19/28

 

o Peserta didik memiliki tanggung jawab terhadap apa yang diputuskannya.

c) Konstruktivisme Sosial

Konstruktivisme pembelajaran menurut teori ini beranggapan bahwa:

o Pengetahuan yang dibentuk peserta didik merupakan hasil interaksi dengan

lingkungan social di sekitarnya, dengan demikian bahwa pengetahuan

dibina oleh manusia;

o Pembinaan pengetahuan bersifat personal sosial;

o Pembinaan pengetahuan personal adalah perantara sosial, dan pembinaan

 pengetahuan sosial adalah perantara personal;

o Pembinaan pengetahuan sosial merupakan hasil interaksi sosial;

o Interaksi sosial dengan yang lain adalah sebagian dari personal,pembinaan

sosial dan pembinaan pengetahuan bawaan.

d) Konstruktivisme Radikal

Konstruktivisme pembelajaran menurut teori ini beranggapan bahwa:

o Kebenaran tidak diketahui secara mutlak;

o Ilmu pengetahuan (scientific) hanya dapat diketahui dengan instrument

yang tepat;

o Konsep yang terjadi adalah hasil yang diperoleh individu setalah melakukan

uji cbauntuk menggambarkan pengalaman subjektif;

o Konsep akan berkembang dalam upaya penggambaran fungsi efektif 

tentang pengalaman subjektif.

Implikasi dan Teori Konstruktivisme terhadap proses pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik, jika peerta didik tidak diberi

kesempatan untuk menyelesaikan masalah dengan tingkat pengetahuan

yang dimiliknya.

Page 20: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 20/28

 

b. Pada akhir proses pembelajaran, peserta didik memiliki tingkat pengetahuan

yang berbeda sesuai dengan kemampuannya.

c. Untuk mengambil kepiutusan (menilai), peserta didik harus bekerja sama

dengan peserta didik lainnya.

d. Guru harus mengakui bahwa peserta didik membentuk dan menstruktur 

  pengetahuannya berdasarkan modalitas belajar yang dimilikinya seperti,

 bahasa, matematika, music, dan lain – lainnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMPN 12 BETUNG

Mata pelajaran : MATEMATIKA

Kelas/semester: VII/2

Standar kompetensi :

5.memahami hubungan garis dengan garis,garis dengan sudut serta menentukan ukurannya

Kompetensi dasar :

5.1 menentukan hubungan antara dua garis,serta besar dan jenis sudut

Indikator :

• Mengenal satuan sudut yang sering digunakan

• Mengukur besar sudut dengan busur derajat

Page 21: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 21/28

 

Alokasi waktu :

2x40’ (1 pertemuan)

A. Tujuan pembelajaran

a. Siswa dapat mengunakan satuan sudut

 b. Siswa dapat mengukur besar sudut dengan mengunakan busur derajat

B. Materi ajar 

Mengukur besar sudut

C. Metode pembelajaran

Diskusi kelompok,demonstrasi,penemuan

D. Langkah-langkah kegiatan

Pendahuluan

Apersepsi : mengingat kembali tentang pengertian sudut

Motivasi : banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan sudut

Kegiatan inti

a. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi dengan masing-masing

kelompok terdiri dari 3-5 orang

 b. Dengan berdiskusi dalam kelompok masing-masing siswa diharapkan dapat:

1. Menyebut beberapa contoh bangun berbentuk sudut yang terdapat didalam

kelas.

2. Menentukan satuan sudut yang sering digunakan

c. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,sedangkan

kelompok lain menanggapi/

d. Dengan demonstrasi,guru menunjukan cara mengukur besar sudut dengan mengunakan

 busur derajat.

Page 22: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 22/28

 

e. Siswa di minta mengambarkan sebuah sudut,kemudian teman sebangkunya mengukur 

 besar sudut tersebut mengunakan busur derajat.

Penutup

1. Siswa disusruh membuat kesimpulan dari yang telah dipelajari.

2. Siswa dan guru melakukan refleksi.

3. Guru memberikan tugas

E. Alat dan sumber bahan

Buku teks,penggaris,busur derajat

F. Penilaian

Teknik : kuis, test

Bentuk instrumen : pertanyaan tertulis

Contoh instrumen :

Gunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut dibawah ini:

sudut skor  

a.

Besar sudut diatas:

30

Page 23: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 23/28

 

 b.

Besar sudut diatas:

30

c.

Besar sudut diatas:

40

Mengetahui, Palembang,12 November 2011

Kepala sekolah guru mata pelajaran

Septioni Ayu Kowara,M.pd Anna Maria,M.si

 NIP.20111302272 NIP.20111309139

Page 24: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 24/28

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMPN 12 BETUNG

Mata pelajaran : MATEMATIKA

Kelas/semester: IX/1

Standar kompetensi :

1.memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi dasar :

1.1 mengidentifikasikan bangun-bangun datar yang sebangun dan kongruen

Indikator :

• Mendiskusikan dua bangun yang sebangun atau kongruen melalui model bangun datar 

Alokasi waktu :

2x40’ (1 pertemuan)

G. Tujuan pembelajaran

c. Siswa dapat mendiskusikan dua bangun yang sebangun atau kongruen melalui

model bangun datar.

H. Materi ajar 

Bangun-bangun yang sebangun dan kongruen

I. Metode pembelajaran

Diskusi kelompok,demonstrasi,penemuan

Page 25: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 25/28

 

J. Langkah-langkah kegiatan

Pendahuluan

Apersepsi : mengingat kembali tentang model bangun-bangun datar 

Motivasi : banyak kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan

kesebangunan dan kekongruenan.

Kegiatan inti

1. Siswa dikondisikan dalam beberapa kelompok diskusi dengan masing-masing

kelompok terdiri dari 3-5 orang

2. Dengan berdiskusi dalam kelompok masing-masing siswa diharapkan dapat:

1) mengidentifikasikan syarat-syarat dua bidang datar atau

lebih yang sebangun.

2) Mengidentifikasikan syarat-syarat dua bidang atau lebih

yang kongruen.

3. Masing-masing kelompok diminta menyampaikan hasil diskusinya,sedangkan

kelompok lain menanggapi.

4. Siswa di minta mengambarkan dua buah bidang datar dengan ukuran yang

 berbeda dan menyelidiki apakah kedua bangun tersebut sebangun atau kongruen.

Penutup

1. Menarik kesimpulan bahwa:

Dua bidang datar dikatakan sebangun jika:

1) Panjang sisi yng bersesuaian dari kedua bangun itu memiliki perbandingan

senilai.

2) Sudut-sudut kedua bangun itu sama besar.

2. Bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama di katakan

 bangun-bangun yang kongruen.

Page 26: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 26/28

 

Guru memberikan tugas hal 9 no 1,2 dan 3

K. Alat dan sumber bahan

Matematika kelas IX SMP/MTS Wahyudin Djumanta dan Dwi Susanti

,Bandung:Departemen Pendidikan Nasional,bangun-bangun datar.

L. Penilaian

Teknik : kuis, test

Bentuk instrumen : pertanyaan tertulis

instrumen :

Diketahui dua buah persegi panjang ABCD dan PQRS sebagai berikut:

D C

6cm

A 8cm B

S R 10 cm

Page 27: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 27/28

 

6cm

P Q

a. Selidiki apakah persegipanjang ABCD kongruen dengan

Persegi panjang PQRS?

 b. Selidiki apakah persegi panjang ABCD dengan PQRS kongruen?

Penyelesaian:

 penyelesaian skor  

Unsur-unsur persegi panjang ABCD adalah

AB=DC=8cm,AD=BC=6cm,dan <A=< B=< C= <D=90°

10

Amati persegi panjang PQRS dengan diagonal PR.panjang PQ

dapat ditentukan dengan menggunakan dalili pythagoras seperti berikut:

PQ=

Jadi,unsur-unsur persegipanjang PQRS adalah PQ=SR=8cm,

PS=QR=6cm,dan <P=< Q=< R= <S=90°

20

a.berdasarkan uraian tersebut tampak bahwa sisi-sisi yang

 bersesuain dari persegi panjang ABCD dan persegipanjang PQRS

sama panjang.Selain itu,sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua

35

Page 28: Media Pengajaran Matematika

5/14/2018 Media Pengajaran Matematika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-pengajaran-matematika-55ab4d8299a89 28/28

 

 persegi panjang itu sama besar.

Jadi,persegipanjang ABCD kongruen dengan persegi panjang

PQRS

 b.dua bangun datar yang kongruen pasti sebangun.

Jadi,persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjangPQRS.

35

JUMLAH 100

Mengetahui, Palembang,12 November 2011

Kepala sekolah guru mata pelajaran

Septioni Ayu Kowara,M.pd Anna Maria,M.si

 NIP.20111302272 NIP.20111309139