pengajaran dan pembelajaran pendidikan kecakapan hidup-matematika

174

Upload: tasihat-aman-jaya

Post on 09-Aug-2015

231 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika
Page 2: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika
Page 3: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui

United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi

pembelajaran ini merupakan tanggung jawab konsorsium proyek Decentralized Basic

Education 3 (DBE3) dan tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika

Serikat.

Page 4: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 1

PPeennggaannttaarr PPrrooggrraamm PPeellaattiihhaann KKeeccaakkaappaannHHiidduupp

GGaammbbaarraann UUmmuumm

Sistem pendidikan formal di Indonesia sedang mengalami proses transformasi yang

cukup besar. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menuntut adanya

peningkatan kualitas dan menetapkan bahwa Standar Nasional Pendidikan (PP 19

Tahun 2005) yang meliputi delapan standar dalam bidang pendidikan sebagai

berikut:

Standar Isi Standar Proses

Standar Sarana dan Prasarana Standar Pengelolaan

Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

Standar Pembiayaan Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan Standar Penilaian Pendidikan Sejak tahun 2003 Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk

mengembangkan standar ini khususnya mengenai guru. PP 19 /2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan

Mendiknas No 16/2007 tentang Standar Kompetensi Guru, dan Peraturan Mendiknas

No 18/2007 tentang Sertifikasi Guru memerinci kualifikasi dan kompetensi minimum

yang harus dimiliki oleh guru dan proses penilaiannya. Menteri Pendidikan Nasional

dan khususnya Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan dan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi sekarang mendapat tugas

yang sangat besar untuk menjamin bahwa 3,000,000 guru yang sudah bekerja dan

semua guru baru agar memenuhi standar ini. Hal ini bukanlah pekerjaan yang

mudah di negara yang besar dan beragam seperti Indonesia.

Decentralized Basic Education Three (DBE3) Project, yang didanai USAID, bertujuan

untuk mendukung Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama untuk

meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan menengah pertama dan pendidikan

non formal. Untuk mencapai tujuan ini, DBE3 telah mengembangkan dan

melaksanakan program pelatihan guru yang disebut dengan Program Pelatihan

Kecakapan Hidup.

AAppaa yyaanngg DDiimmaakkssuudd ddeennggaann PPrrooggrraamm PPeellaattiihhaann KKeeccaakkaappaann HHiidduupp

Program Pelatihan Kecakapan Hidup adalah program pelatihan guru yang secara

khusus dirancang untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan untuk memenuhi standar nasional pendidikan dalam

hubungannya dengan guru, muatan dan proses. Peraturan perundangan yang

disebutkan di atas telah digunakan sebagai basis untuk pengembangan bahan-

bahan pelatihan.

Page 5: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 2

BBaaggaaiimmaannaa PPrrooggrraamm iittuu DDaappaatt MMeenndduukkuunngg PPeenniinnggkkaattaann MMuuttuu

PPeennddiiddiikkaann ddii IInnddoonneessiiaa??Tujuh buah modul telah dikembangkan untuk mendukung peningkatan mutu

pendidikan di Indonesia sebagaimana digambarkan secara detil berikut ini. Tiga

modul pertama adalah modul dasar. Ketiganya memperkenalkan beberapa prinsip

dan konsep utama tentang mutu pendidikan dalam konteks bangsa Indonesia. Modul

tersebut dapat digunakan oleh guru semua mata pelajaran.

Modul & Isi Bagaimana Modul tersebut mendukung Peningkatan

Mutu Pendidikan di Indonesia

1. Pengajaran Profesial dan

Pembelajaran Bermakna

Modul ini adalah modul pengantar

untuk Program Pelatihan Kecakapan

Hidup. Modul ini menyajikan prinsip

dan konsep dasar tentang

pengajaran dan pembelajaran yang

efektif melalui paparan “siapa” (guru

dan siswa), “apa” (isi dan

perencanaan) “mengapa” (tujuan),

“bagaimana” (metode) dan “sejauh

mana” (penilaian) pendidikan.

Prinsip-prinsip dan konsep ini

diperkuat dan dijadikan dasar bagi

modul program berikutnya.

⇒ Modul ini akan membantu guru dalam memenuhi

standar nasional tentang kompetensi guru. Dengan

menggunakan modul ini, guru-guru akan lebih dapat

mengembangkan kompetensi inti pedagogik 1–10 yang

meliputi kompetensi kepribadian, profesional, dan

sosial. Selama pelatihan, guru-guru akan mengenal

peraturan perundangan tentang pendidikan dan dilatih

menggunakan beberapa format resmi yang disiapkan

oleh Depdiknas (misalnya, rencana pelaksanaan

pembelajaran). Melalui modul ini, guru-guru akan

belajar bagaimana mengembangkan portfolio

profesional sesuai dengan petunjuk teknis dari

Depdiknas tahun 2007 dan akan mendapatkan bantuan

untuk mulai menyusun portfolio

2.Mengintegrasikan Kecakapan

Hidup ke dalam Pembelajaran di

Kelas

Konsep pendidikan sebagai

persiapan hidup, belajar dan bekerja

pada masa yang akan datang

diperkenalkan dalam modul

Pengajaran profesional dan

pembelajaran bermakna. Modul ini

menelaah pendidikan kecakapan

hidup yang lebih terperinci untuk

membantu guru dalam memahami

“apa” (definisi) “mengapa”

(pentingnya) dan “bagaimana”

(proses) Pendidikan Kecakapan

Hidup.

⇒ Modul ini akan membantu guru-guru dalam memenuhi

standar nasional pendidikan tentang kompetensi guru.

Modul ini membantu guru-guru untuk memahami

bagaimana mengintegrasikan Kecakapan Hidup ke

dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari sebagaimana

dituntut oleh peraturan perundangan di Indonesia.

Guru-guru akan mengenal definisi yang dikemukakan

oleh Depdiknas dan kategori Kecakapan Hidup

(Personal, Sosial, Akademik dan Vokasional) dan

standar kompetensi untuk masing-masing kategori.

Guru-guru belajar teknik yang berbeda untuk

mengintegrasikan Kecakapan Hidup dan sepanjang

pelatihan modul ini akan lebih mengembangkan

kompetensi inti 2, 4, 6, 8 dan 10.

3. TIK untuk Pendidikan Kecakapan

Hidup

TIK sebagai Kecakapan hidup pokok

dan sebagai perangkat

⇒ Modul ini akan membantu guru dalam memenuhi

standar nasional kompetensi guru. TIK dimasukkan

sebagai kompetensi kecakapan hidup yang utama bagi

siswa. Semua guru diharapkan memiliki kompetensi

Page 6: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 3

pembelajaran diperkenalkan di

dalam Modul Pengajaran Profesional

dan Pembelajaran yang Bermakna

dan mengintegrasikan Kecakapan

Hidup ke dalam proses Pembelajaran

di Kelas. Modul ini akan

memadukan beberapa modul ini dan

membantu guru dalam memahami

“apa” (definisi) “mengapa”

(pentingnya) dan yang paling

penting “bagaimana” (proses) TIK

untuk Pendidikan.

“Memanfaatkan TIK untuk Kepentingan Pembelajaran”

(kompetensi inti 5) dan kompetensi “profesional”

(kompetensi inti 24). Modul ini akan menjadikan guru

lebih kompeten dalam menggunakan TIK untuk

pengembangan pembelajaran dan profesional.1.

Empat modul (modul 4-8) berikutnya menggunakan konsep, kecakapan, dan

pengetahuan yang dikembangkan pada ketiga modul sebelumnya dan menelaah

lebih mendalam bagaimana konsep, kecakapan, dan pengetahuan itu dapat

diterapkan pada mata pelajaran tertentu, Oleh karena itu, modul-modul ini harus

digunakan oleh guru-guru mata pelajaran.

3.PKN/Bahasa Inggris/Matematika

untuk kehidupan, Pembelajaran

dan PekerJaan

Modul Pengajaran Profesional dan

Pembelajaran Bermakna

mengidentifikasi beberapa orang

kunci yang terlibat dalam pengajaran

dan pembelajaran yang efektif.

Modul ini Mengintegrasikan

Kecakapan Hidup ke dalam

Pembelajaran di Kelas, tujuan

pendidikan adalah menyiapkan anak

untuk mengarungi kehidupan,

belajar, dan bekerja. Modul ini

memperluas konsep-konsep ini dan

menganalisis bagaimana kecakapan

yang dipelajari di kelas relevan untuk

kehidupan sesudah sekolah, dan

masyarakat dapat digunakan sebagai

konteks serta sumber bagi

pendidikan anak muda.2

⇒ Modul ini akan membantu guru-guru dan sekolah

untuk memenuhi standar nasional tentang kompetensi

guru . Modul ini akan membantu guru dalam

memahami bagaimana mereka dapat melakukan proses

pembelajaran di “lapangan” dan “menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik” (kompetensi inti 4).

Modul ini akan mendorong guru-guru untuk

membangun hubungan yang lebih erat dengan

masyarakat (kompetensi inti 17). Melalui perencanaan

bagaimana bekerja bersama masyarakat untuk

mendukung kegiatan pembelajaran, guru-guru juga

akan “menguasai materi, struktur konsep, dan pola

pikir keilmuan yang mendukung matapelajaran yang

diampu” (kompetensi inti 20) dan ”mengembangkan

materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.”

(kompetensi inti 22)

.

1 Modul ini didukung strategi TIK DBE3 yang lebih luas yang membekali guru dengan perangkat TIK

secara terbatas, kecakapan untuk mengoperasikan dan memeliharanya dan buku-buku yang terkait

dengan kegiatan TIK untuk digunakan dalam kelas dan kegiatan ekstrakurikuler. 2 Modul ini didukung oleh modul Kemitraan DBE3 yang membantu sekolah dan guru memahami

bagaimana Sektor Swasta juga dapat dilibatkan untuk mendukung pendidikan bagi remaja.

Page 7: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 4

4.Mengintegrasikan Kecakapan

Hidup ke dalam Standar Nasional

Pendidikan

Standar Isi dan komponen-

komponen kurikulum diperkenalkan

dalam modul Pengajaran profesional

dan Pembelajaran Bermakna. Modul

ini membahas lebih mendalam

standar kompetensi untuk masing-

masing mata pelajaran. Modul ini

menguraikan apa yang dimaksud

dengan standar kompetensi dan

bagaimana guru-guru

menggunakannya untuk

mengembangkan silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran

yang memadukan Kecakapan Hidup

dan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK)

⇒ Modul ini membantu mengembangkan keterampilan

guru untuk menyusun kurikulum tingkat satuan

pendidikan/KTSP berdasarkan standar isi, mengacu

pada pedoman pengembangan KTSP (BSNP 2006 butir

2). Modul ini akan menambah kecakapan guru

“mengembangkan kurikulum yang terkait dengan

matapelajaran diampu” (kompetensi inti 3) dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) (kompetensi inti 4) di

samping kompetensi profesional dasar 20, 21 dan 22

yang mewajibkan para guru untuk menguasai materi

mata pelajaran yang mereka ajarkan. Selama

mempelajari modul, guru akan memiliki kesempatan

lebih luas untuk berlatih menyusun silabus dan RPP

dengan menggunakan berbagai format termasuk yang

disarankan oleh Depdiknas (Depdiknas 2007), yang

dapat melengkapi portfolio mereka.

5. Pengajaran dan Pembelajaran

Pendidikan Kecakapan Hidup

Metode Pengajaran dan

Pembelajaran Efektif diperkenalkan

dalam modul Pengajaran Profesional

dan Pembelajaran Bermakna. Modul

ini dikembangkan atas konsep

tersebut dan membahas metode

pengajaran dan pembelajaran yang

cocok untuk setiap mata pelajaran.

Modul ini memperkenalkan berbagai

macam pendekatan pengajaran dan

memberikan guru kesempatan untuk

mengujicobakan beberapa teknik

melalui pengajaran mikro

⇒ Modul ini akan membantu guru dalam memenuhi

standar nasional tentang proses pendidikan, y‘Proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif …”

(Pasal 19 PP 19/2005). Modul ini akan membantu

membantu guru untuk mengembangkan kompetensi

inti 2, 20, 21 dan 22. Melalui pengajaran mikro akan

merefleksikan penampilan mereka dan

mengembangkan kompetensi inti 10 dan 23.

7. Menilai Kecakapan Hidup

Prinsip dan metode penilaian

formatif diperkenalkan dalam modul

Pengajaran Profesional dan

Pembelajaran Bermakna. Modul ini

akan lebih lanjut mengembangkan

kemampuan guru untuk menilai hasil

belajar siswa dan menggunakan

hasilnya untuk merencanakan

pembelajaran berikutnya dengan

memusatkan pada berbagai jenis

penilaian formatif berbasis kelas dan

rancangan dan pengembangan

penilaian seperti rubrik unjuk kerja.

⇒ Modul ini akan mendukung guru memenuhi standar

nasional tentang penilaian. Standar Nasional

mewajibkan guru “secara terus menerus melakukan

pemantauan terhadap proses, peningkatan dan

perbaikan hasil belajar” (pasal 64 PP 19/2003). Modul

ini akan mendukung guru mencapai standar ini dengan

mengembangkan kompetensi inti 8 “menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar” dan

kompetensi inti 9 “memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.” Selama

mempelajari modul ini, guru akan memiliki kesempatan

untuk berlatih mengembangkan instrumen penilaian,

yang dapat dimasukkan dalam portfolio mereka.

Page 8: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 5

Sebagai hasil setelah mengikuti Program Pelatihan Kecakapan Hidup, guru akan lebih

mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, artinya mereka

lebih dapat menjamin siswa mencapai standar kelulusan. Lebih lanjut, guru yang

sukses mengikuti dan menyelesaikan Program Pelatihan Kecakapan Hidup akan lebih

siap menghadapi dan lulus dalam penilaian sertifikasi profesi guru.

SSiiaappaa YYaanngg DDaappaatt MMeennggaammbbiill MMaannffaaaatt ddaarrii PPrrooggrraamm PPeellaattiihhaann

KKeeccaakkaappaann HHiidduupp??Modul Kecakapan Hidup secara khusus dirancang untuk melatih guru yang sudah

bekerja. Namun demikian, banyak dari pengetahuan, keterampilan dan perilaku

yang dikemukakan dalam modul ini juga dapat diterapkan untuk program pelatihan

calon guru dan dengan beberapa penyesuaian modul ini, dapat digunakan untuk

melatih guru-guru pada jenjang pendidikan lain, termasuk Sekolah Dasar dan

Sekolah Menengah Umum.

BBaaggaaiimmaannaa PPrrooggrraamm PPeellaattiihhaann GGuurruu DDiissuussuunn??Ketika digunakan untuk pelatihan guru-guru yang sudah bekerja, modul ini dibagi

menjadi tiga lokakarya yang berlangsung seluruhnya selama empat belas hari.

Pengaturannya adalah sebagai berikut:

Lokakarya Guru Pertama

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga Hari Keempat Hari Kelima Hari Keenam

Pengajaran

Profesional

dan

Pembelajaran

Bermakna

Pengajaran

Profesional

dan

Pembelajaran

Bermakna

Mengintegrasikan

Kecakapan Hidup

ke dalam

Pembelajaran di

Kelas

Mengintegrasi-

kan Kecakapan

Hidup ke dalam

Pembelajaran di

Kelas

TIK untuk

Pendidikan

Kecakapan

Hidup

Pengajaran

Profesional

dan

Pembelajaran

Bermakna

Sesi 12

Lokakarya Guru Kedua

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga Hari Keempat

PKN/Bahasa

Inggris/

Matematika

untuk

kehidupan,

Pembelajaran

dan

PekerJaan

Mengintegrasikan

Pendidikan

Kecakapan Hidup

ke dalam Standar

Nasional

Mengintegrasikan

Pendidikan

Kecakapan Hidup

ke dalam Standar

Nasional

Mengintegrasikan

Pendidikan

Kecakapan Hidup

ke dalam Standar

Nasional

Page 9: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 6

Lokakarya Guru Ketiga

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga Hari Keempat

Pengajaran

dan

Pembelajaran

Pendidikan

Kecakapan

Hidup

Pengajaran

dan

Pembelajaran

Pendidikan

Kecakapan

Hidup

Menilai

Perkembangan

Kecakapan

Hidup

Pengajaran

dan

Pembelajaran

Pendidikan

Kecakapan

Hidup

Setiap modul berisi jadwal yang disarankan untuk diikuti untuk setiap lokakarya.

Supaya guru memperoleh manfaat maksimal dari Program Pelatihan Kecakapan

Hidup, anda sangat dianjurkan untuk mengikuti rencana jadwal ini.

SSiiaappaa YYaanngg MMeenngggguunnaakkaann MMoodduull iinnii UUnnttuukk MMeellaattiihh PPaarraa GGuurruu??

Modul Kecakapan Hidup telah disusun secara spesifik untuk para pelatih guru untuk

digunakan sebagai panduan dalam melatih guru-guru tingkat Sekolah Menengah

Pertama di Indonesia. Namun, untuk dapat benar-benar menerapkan Program

Pelatihan Kecakapan Hidup, banyak pelatih guru di Indonesia yang juga perlu

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mereka tidak hanya

mengenai program melainkan juga bagaimana melatih pelajar dewasa secara efektif

yang mana sebagai guru yang sudah bekerja membawa banyak pengetahuan yang

utama, pengalaman dan mengembangkan tingkah laku dan latihan-latihan dengan

mereka. Oleh karena itu, DBE3 telah mengembangkan sebuah program untuk

melatih para pelatih guru. Dasar dari program pelatihan ini adalah modul

”Pengajaran Profesional dan Pembelajaran Bermakna”. Modul ini mendukung para

pelatih untuk melakukan pembelajaran dewasa dan proses belajar dalam rangka

mencapai hasil akhir pembelajaran yang diharapkan dengan sukses.

BBaaggaaiimmaannaa PPrrooggrraamm PPeellaattiihhaann PPeellaattiihh DDiissuussuunnPara pelatih guru dilatih melalui suatu rangkaian pelatihan yang berlangsung selama

15 hari. Selama pelatihan, mereka dilatih mengenai ’apa’ (isi) dan ’bagaimana’

(proses) dari Program Pleatihan Kecakapan Hidup

Page 10: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 7

Lokakarya Pelatih Pertama

Hari

Pertama

Hari Kedua Hari Ketiga Hari Keempat Hari Kelima Hari

Keenam

Hari Ketujuh

Menjadi

Fasilitator

yang

Efektif:

Sesi 1, 3,

4, 5,

Pengajaran

Profesional

dan

Pembelajaran

Bermakna

Pengajaran

Profesional

dan

Pembelajaran

Bermakna

Mengintegrasikan

Kecakapan Hidup

ke dalam

Pembelajaran di

Kelas

Mengintegrasi-

kan Kecakapan

Hidup ke

dalam

Pembelajaran

di Kelas

TIK untuk

Pendidikan

Kecakapan

Hidup

Menjadi

Fasilitator

yang Efektif:

Sesi 10

Simulasi

Pembelajaran

(Micro

Training)

Lokakarya Pelatih Kedua

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga Hari Keempat

PKN/Bahasa

Inggris dan

Matematika

untuk

kehidupan,

Pembelajaran

dan

PekerJaan

Mengintegrasikan

Pendidikan

Kecakapan Hidup

ke dalam Standar

Nasional

Mengintegrasikan

Pendidikan

Kecakapan Hidup

ke dalam Standar

Nasional

Menjadi

Fasilitator

yang Efektif:

Sesi 2, 6, 7,

dan 10

Lokakarya Pelatih Ketiga

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga Hari Keempat

Pengajaran

dan

Pembelajaran

Pendidikan

Kecakapan

Hidup

Pengajaran

dan

Pembelajaran

Pendidikan

Kecakapan

Hidup

Menilai

Perkembangan

Kecakapan

Hidup

Menjadi

Fasilitator

yang Efektif:

Sesi 8, 9 dan

10

PPeennddeekkaattaann PPeellaattiihhaann AAppaa yyaanngg DDiigguunnaakkaann ddii ddaallaamm MMoodduull??Modul ini menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa dan guru. Berbagai

macam metode pembelajaran interaktif telah digunakan dalam tiap modul tidak

hanya untuk memotivasi guru-guru dalam pelatihan, namun juga untuk

menyediakan model berbagai metode yang dapat digunakan oleh guru di dalam

kelas. Untuk menyusun pembelajaran di tiap sesi, modul ini menggunakan kerangka

sederhana yang disebut ICARE. Sistem ICARE meliputi lima unsur kunci dari

pengalaman pembelajaran (baik dengan anak-anak, orang muda atau orang dewasa)

yaitu Introduction, Connection, Application, Reflection, dan Extension. Penggunaan

Page 11: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 8

sistem ICARE untuk memastikan bahwa para peserta memiliki kesempatan untuk

mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kerangka ICARE dijelaskan secara

terperinci di bawah ini.

IInnttrroodduuccttiioonnPada tahap pengalaman pembelajaran ini, para guru atau fasilitator menanamkan

pemahaman tentang isi dari pelajaran/sesi kepada para peserta. Bagian ini harus

berisi penjelasan tujuan pelajaran/sesi dan apa yang akan dicapai—hasil selama

pelajaran/sesi tersebut. Introduction (pendahuluan) harus singkat dan sederhana.

CCoonnnneeccttiioonnSebagian besar pembelajaran merupakan rangkaian dengan satu kompetensi yang

dikembangkan berdasarkan kompetensi sebelumnya. Oleh karena itu, semua

pengalaman pembelajaran yang baik perlu dimulai dari apa yang sudah diketahui,

dapat dilakukan oleh peserta, dan mengembangkannya. Pada tahap connection dari

pelajaran/sesi, anda berusaha menghubungkan bahan ajar yang baru dengan

sesuatu yang sudah dikenal para peserta dari pembelajaran atau pengalaman

sebelumnya. Anda dapat melakukan hal ini dengan mengadakan latihan

brainstorming yang sederhana untuk memahami apa yang telah diketahui para

peserta, dengan meminta mereka untuk memberitahu anda apa yang mereka ingat

dari pelajaran/sesi sebelumnya atau dengan mengembangkan sebuah kegiatan yang

dapat dilakukan peserta sendiri. Sesudah itu, anda dapat menghubungkan para

peserta dengan informasi baru. Ini dapat dilakukan melalui presentasi atau

penjelasan yang sederhana. Akan tetapi, perlu diingat bahwa presentasi seharusnya

tidak terlalu lama dan paling lama hanya berlangsung selama sepuluh menit.

AApppplliiccaattiioonn

Tahap ini adalah yang paling penting dari pelajaran/sesi. Setelah peserta

memperoleh informasi atau kecakapan baru melalui tahap connection, mereka perlu

diberi kesempatan untuk mempraktikkan dan menerapkan pengetahuan serta

kecakapan tersebut. Bagian application harus berlangsung paling lama dari

pelajaran/sesi di mana peserta bekerja sendiri, tidak dengan instruktur, secara

pasangan atau dalam kelompok untuk menyelesaikan kegiatan nyata atau

memecahkan masalah nyata menggunakan informasi dan kecakapan baru yang telah

mereka peroleh.

RReefflleeccttiioonn

Bagian ini merupakan ringkasan dari pelajaran/sesi, sedangkan peserta memiliki

kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari. Tugas intruktur

adalah menilai sejauh mana keberhasilan pembelajaran. Kegiatan refleksi atau

ringkasan dapat melibatkan diskusi kelompok dimana instruktur meminta peserta

untuk melakukan presentasi atau menjelaskan apa yang telah mereka pelajari.

Mereka juga dapat melakukan kegiatan penulisan mandiri dimana peserta menulis

sebuah ringkasan dari hasil pembelajaran. Refleksi ini juga bisa berbentuk kuis

C

R

A

I

Page 12: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 9

singkat dimana instruktur memberi pertanyaan berdasarkan isi pelajaran/sesi. Poin

penting untuk diingat dalam refleksi adalah bahwa instruktur perlu menyediakan

kesempatan bagi para peserta untuk mengungkapkan apa yang telah mereka

pelajari.

EExxtteennssiioonn

Karena waktu pelajaran/sesi telah selesai, bukan berarti semua peserta yang telah

mempelajari dapat secara otomatis menggunakan apa yang telah mereka pelajari.

Kegiatan bagian Extension adalah kegiatan dimana fasilitator menyediakan kegiatan

yang dapat dilakukan peserta setelah pelajaran/sesi berakhir untuk memperkuat dan

memperluas pembelajaran. Di sekolah, kegiatan extension biasanya disebut

pekerjaan rumah. Kegiatan Extension dapat meliputi penyediaan bahan bacaan

tambahan, tugas penelitian atau latihan.

Lihat kembali beberapa sesi di modul anda untuk melihat beberapa contoh dari

kerangka ICARE yang digunakan untuk mendapatkan ide tentang berbagai kegiatan

connection, application, reflection, dan extension.

BBaaggaaiimmaannaa MMoodduull DDiissuussuunn??Modul Program Pelatihan Kecakapan Hidup disusun secara khusus karena alasan

tertentu. Sesi-sesi yang dimasukkan dalam modul semuanya menggunakan tata

letak dan pendekatan yang sama dalam pengaturan proses per sesi, sehingga anda

mengetahui bagaimana cara menggunakannya, maka anda akan dapat menggunakan

semuanya. Setiap sesi berisi hal-hal sebagai berikut:

JJuudduull SSeessii

Judul ditulis dalam bentuk kalimat tanya. Pertanyaan merujuk langsung pada isi sesi

dan pada akhir sesi, para guru harus dapat menjawab pertanyaan tersebut.

PPeennddaahhuulluuaann

Bagian pendahuluan sesi akan menjelaskan informasi latar belakang tentang isi sesi

dan alasan mengapa bahan ini dimasukkan ke dalam modul.

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarr

Bagian ini menjelaskan tujuan sesi dan apa yang harus dikuasai peserta pada akhir

sesi. Ini akan menunjukkan kepada anda bagaimana keterkaitan hasil belajar dengan

peraturan perundangan bidang pendidikan dan standar nasional pendidikan.

PPeerrttaannyyaaaann KKuunnccii

Pertanyaan kunci berkaitan dengan hasil belajar pada masing-masing sesi.

Pertanyaan itu harus disampaikan kepada guru pada awal sesi.

E

Page 13: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 10

CCaattaattaann uunnttuukk FFaassiilliittaattoorr

Bagian ini menyajikan gagasan dan petunjuk kepada fasilitator untuk menyiapkan

dan menyampaikan materi dalam sesi.

Anda seharusnya membaca catatan ini secara cermat bahkan sebelum anda mulai

merencanakan pelaksanaan sesi tersebut. Penjelasan itu akan membantu anda k

memastikan sesi berhasil dan guru-guru mempelajari apa yang telah anda tetapkan.

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaann

Bagian ini akan berisi daftar barang-barang yang anda perlukan untuk melaksanakan

sesi tersebut. Persiapkan barang-barang tersebut sebelum anda melaksanakan sesi

tersebut.

WWaakkttuu

Bagian ini memberitahu anda batas waktu minimal yang akan anda perlukan untuk

melaksanakan sesi tersebut. Ingatlah bahwa ini adalah batas minimal.

IICCTT

Bagian ini menyediakan beberapa saran bagaimana anda dapat menggunakan

berbagai macam aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk

mendukung pembelajaran di sesi tersebut. Penggunaan TIK tidak wajib dan akan

tergantung pada fasilitas dan sumber yang tersedia bagi anda di tempat pelatihan

RRiinnggkkaassaann SSeessii

Bagian ini berisi ringkasan dalam bentuk bagan alur bagi anda tentang bagaimana

sesi tersebut akan berjalan. Bagian ini dibagi dalam tahap-tahap ICARE.

EEnneerrggiizzeerr

Bagian ini berisi ide-ide bagaimana anda dapat menyegarkan guru-guru sepanjang

pelatihan. Semua energizer berhubungan dengan tema dari sesi tersebut namun

tidak menyatu dengan sesi tersebut sehingga tidak wajib untuk dilakukan. Gunakan

penilaian Anda untuk menentukan apakah energizer akan dilaksanakan dengan

mempertimbangkan kebutuhan guru-guru dalam pelatihan

Introduction

5 menit

Connection20 menit

Application200 menit

Reflection10 menit

Extension

Page 14: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 11

RRiinncciiaann LLaannggkkaahh--LLaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Bagian ini berisi petunjuk secara bertahap dalam melaksanakan semua kegiatan

pada sesi tersebut. Langkah-langkah tersebut dibagi dalam kerangka ICARE yang

digambarkan dan dijelaskan secara terperinci pada bagian yang berikutnya. Ikuti

langkah-langkah tersebut sebagaimana dituliskan dalam modul.

1

CCaattaattaann FFaassiilliittaattoorr

Kotak ini berisi informasi khusus hanya bagi anda (pelatih atau fasilitator). Pada

kotakini, anda akan menemukan saran-saran bagaimana menyelesaikan kegiatan-

kegiatan, ide untuk menyediakan masukan bagi peserta, rekomendasi bagaimana

menyimpulkan sebuah diskusi, dan informasi utama yang anda perlu digunakan

sebelum menyiapkan presentasi. Baca informasi dalam kotak ini dengan cermat.

PPeessaann UUttaammaa

Bagian ini berisi ringkasan sesi yang dengan singkat menyebutkan pokok utama

yang seharusnya sudah dikuasai oleh peserta dari sesi tersebut. Anda sebaiknya

memberikan pesan utama ini kepada guru-guru setelah mereka menyerahkan

ringkasan mereka sendiri kepada anda.

GGlloossaarriiuumm

Beberapa sesi memuat beberapa konsep yang menggunakan isitilah-istilah teknis.

Konsep ini mungkin baru bagi para guru. Glosarium akan berisi daftar kata-kata dan

artinya.

BBaaccaaaann TTaammbbaahhaann

Bagian ini akan mengidentifikasi beberapa sumber yang mungkin ingin anda baca

untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman anda tentang konsep yang

terdapat pada sesi tersebut. Anda juga dapat memberikan daftar ini kepada guru-

guru di lokakarya jika mereka tertarik untuk mempelajarinya lebih lanjut.

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa

Handout adalah alat pembelajaran yang dapat digunakan para guru untuk membantu

mereka menyelesaikan beberapa kegiatan di sesi tersebut. Handout ini terdapat pada

akhir tiap sesi dan perlu difotokopi sebelum pelatihan.

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann

Informasi tambahan dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Ini dapat digunakan

oleh fasilitator untuk memperluas pengetahuan mereka tentang konsep yang

Page 15: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 12

diberikan di dalam sesi atau untuk difotokopi dan disediakan bagi guru-guru

sebagai bahan bacaan tambahan atau kegiatan lanjutan (extension).

BBaaggaaiimmaannaa SSeehhaarruussnnyyaa MMoodduull iinnii DDiigguunnaakkaann??Modul-modul ini dimaksudkan sebagai panduan pelatihan. Modul-modul ini dapat

membantu para pelatih dalam melaksanakan lokakarya partisipatif yang berhasil

dengan pembelajar dewasa. Modul-modul ini bukanlah seperangkat instruksi yang

harus seluruhnya dilakukan dengan tepat. Yang terbaik adalah, kebanyakan

fasilitator yang efektif adalah seoarng pemikir yang kritis dan kreatif, mampu

bereaksi dengan situasi di ruang pelatihan dan fleksibel dalam melakukan

pendekatan dan muatan training ini. Oleh karena itu, setiap fasilitator yang

menggunakan modul Pelatihan Kecakapan Hidup ini dianjurkan secara aktif untuk

dapat memodifikasi dan mengadaptasikan kegiatan-kegiaran yang terdapat dalam

modul ini dan menyesuaikannya dengan peserta dan situasi pelatihan.

Meskipun demikian, karena setiap sesi dalam setiap modul dan setiap modul adalah

bagian dari pemikiran yang hati-hati mengenai program pelatihan ini, maka

pentinglah kiranya untuk tetap mempertahankan tujuan, hasil pembelajaran dan

pesan utama. Oleh karena itu, setiap kegiatan yang anda lakukan harus ditujukan

pada pencapaian tujuan dan hasil pembelajaran. Selain itu, ingatlah bahwa muatan

dari modul-modul ini ditujukan bagi guru (bukan pelatih). Hal ini dimaksudkan

untuk membangun pengetahuan, keterampilan, tingkah laku dan sikap dari pada

guru-guru di dalam kelas. Jadi, hanya karena anda berfikir bahwa sesuatu itu

sederhana, tidak lantas guru-guru akan berpendapat sama.

AAppaa yyaanngg TTeerrjjaaddii SSeetteellaahh PPeellaattiihhaann IInnii ??Ingatlah bahwa apa yang terjadi setelah pelatihan ini adalah penting juga. Seringkali

guru-guru memerlukan dukungan tindak lanjut untuk mengalihkan apa yang telah

mereka pelajari di pelatihan pada kegiatan di dalam kelas. Pada intinya, hal ini lebih

penting dibandingkan pelaksanaan pelatihan itu sendiri. Bacalah DBE3 ”Melampaui

Pelatihan: Panduan untuk Melaksanakan Kegiatan Tindak Lanjut Setelah Pelatihan”

untuk memberikan beberapa gagasan tentang bagaimana mendukung guru-guru di

dalam kelas.

BBeebbeerraappaa PPeennddaappaatt TTeerraakkhhiirr

Ingatlah bahwa tujuan dari program Pelatihan Kecakapan Hidup ini adalah untuk

meningkatkan kualitas guru-guru di Indonesia. Tidak untuk mempertahankan

kondusi yang sama. Oleh karena itu, modul-modul Pelatihan Kecakapan Hidup

meliputi beberapa muatan dan konsep yang sangat menuntut dan yang akan

menguji dan menantang cara-cara dan tingkah laku guru-guru yang selama ini

digunakan. Hal ini bukan berarti bahwa apa yang selama ini mereka gunakan adalah

salah, hanya saja sekarang ini ada beberapa cara yang secara umum dapat dikatakan

lebih baik. Pastikan anda membahas semua konsep dan muatan yang sulit.

Tantanglah semua guru untuk berefleksi dan meningkatkan kemampuan diri.

Page 16: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 13

PPeennggaajjaarraann ddaann

PPeemmbbeellaajjaarraann

PPeennddiiddiikkaann

KKeeccaakkaappaann HHiidduupp

UUnnttuukk MMaattaa PPeellaajjaarraann

MMaatteemmaattiikkaa

Page 17: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 14

DDaaffttaarr IIssii

Halaman

Pengantar Program Pelatihan Kecapakan Hidup 1

Daftar Isi 14

Pengantar pada Pengajaran dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan

Hidup Untuk Mata Pelajaran Matematika

15

Kapan dan Bagaimana Menggunakan Modul Pengajaran dan Pembelajaran

Pendidikan Kecakapan Hidup

18

Sesi Satu : Apakah Strategi Belajar Mengajar Matematika itu? 22

Sesi Dua : Apakah yang Sebaiknya Guru Pikirkan Ketika Memilih

Strategi Belajar Mengajar Untuk Siswa? 33

Sesi Tiga :

Apakah yang Sebaiknya Guru pikirkan Ketika

Menentukan Strategi Pembelajaran untuk Mata Pelajaran

Mereka?

48

Sesi Empat : Bagaimana Guru Merangsang Partisipasi Aktif Siswa di

dalam Proses Belajar Mengajar?61

Sesi Lima : Bagaimana Guru dapat Menghubungkan Proses Belajar

Mengajar Matematika dengan Kehidupan Nyata?84

Sesi Enam : Bagaimana Guru dapat Menciptakan Suasana Belajar-

Mengajar yang Efektif?103

Sesi Tujuh : Bagaimana Anda Memilih Sumber-Sumber untuk

Mendukung Proses Belajar Mengajar?118

Sesi Delapan:Dapatkah Anda Membuat Strategi Pembelajaran yang

Mengintegrasikan Seluruh Aspek Pembelajaran?137

Sesi Sembilan: Micro Teaching 158

Page 18: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 15

PPeennggaannttaarr ppaaddaa PPeennggaajjaarraann ddaann PPeemmbbeellaajjaarraann

PPeennddiiddiikkaann KKeeccaakkaappaann HHiidduupp UUnnttuukk MMaattaa PPeellaajjaarraann

MMaatteemmaattiikkaa

Paradigma pendidikan berbasis kompetensi mencakup kurikulum, pedagogi, dan

penilaian, menekankan pada standar atau hasil (Wilson, 2001). Kurikulum berisi

bahan ajar yang diberikan kepada peserta didik melalui proses pembelajaran. Proses

pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pedagogi yang mencakup strategi

mengajar atau metode mengajar, sedangkan tingkat keberhasilan yang dicapai

peserta didik dapat dilihat pada hasil penilaian, yang mencakup penilaian, tugas-

tugas, dan pengamatan.

Permen Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru, khususnya kompetesi Paedagogik mengharuskan guru menguasai

dan mampu menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.

Disamping itu secara profesional guru dituntut untuk mengembangkan materi

pembelajaran yang diampu secara kreatif, melalui pemilihan materi pembelajaran

serta mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada satuan pendidikan

SMP/MTs khususnya mata pelajaran matematika, disamping memuat kompetensi

yang harus dicapai juga memuat pendidikan kecakapan hidup yang dapat diberikan

secara integrated dengan mata pelajaran matematika. Pendidikan kecakapan hidup

tersebut mencakup kecakapan kepribadian, sosial, akademik, dan atau kecakapan

vokasional. Pada hakekatnya, integrasi pendidikan kecakapan hidup ke dalam mata

pelajaran matematika bertujuan untuk membekali peserta didik (generasi muda)

dengan seperangkat kemampuan tertentu yang relevan dengan kehidupan dunia

nyata yang sangat berguna bagi mereka untuk hidup di masyarakat, bekerja dan

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Membekali siswa dengan seperangkat kompetensi matematika yang terintegrasi

dengan kecakapan hidup membutuhkan strategi pembelajaran yang bermutu,

bermakna dan relevan dengan tingkat perkembangan siswa pada jenjang usia

SMP/MTs. Dalam hal ini fokus utama dari kegiatan pembelajaran adalah membantu

siswa mengaktualisasikan potensi dan kreativitasnya. Oleh karena itu guru sebagai

agen pembelajaran perlu mempersiapkan strategi pembelajaran dengan

mempertimbangkan seluruh dimensi pembelajaran, meliputi: karakteristik dan gaya

belajar siswa, karakterstik dan tujuan mata pelajaran matematika, partisi aktif siswa,

relevansi pembelajaran matematika dengan kehidupan nyata, suasana belajar baik

fisik maupun emosional, sumber-sumber belajar yang relevan, serta

Page 19: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 16

meramu/mengemas semua dimensi ini menjadi sebuah strategi pembelajaran yang

bermakna bagi guru dan siswa.

Pembahasan dalam modul dimulai dengan menyajikan sesi-sesi, yang secara umum

mencoba mengembangkan Permen Nomor 16 Tahun 2007, meliputi: (1) Prinsip-

prinsip pembelajaran yang mendidik, (2) Menentukan pengalaman belajar yang dapat

mendorong siswa untuk mencapai prestasi, potensi, dan kreativitas, (3) Menentukan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, (4) Menentukan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan, prestasi, potensi, kreativitas secara

optimal, (5) Berkomunikasi secara efektif, empatik, santun dengan siswa, (6)

Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara utuh, (7) Menyusun rancangan dan melaksanakan pembelajaran

yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan,

(8) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran serta

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan

reflektif.

Akhirnya dengan modul ini diharapkan, guru matematika akan lebih termotivasi

untuk untuk meningkatkan proses belajar aktif siswa melalui rancangan dan

penerapan berbagai strategi, pendekatan, dan metode yang beragam dalam

pengajaran dan pembelajaran matematika yang terintegrasi pendidikan kecakapan

hidup.

AAppaa TTuujjuuaann MMoodduull PPeennggaajjaarraann ddaann PPeemmbbeellaajjaarraann

PPeennddiiddiikkaann KKeeccaakkaappaann HHiidduupp UUnnttuukk MMaattaa PPeellaajjaarraann

MMaatteemmaattiikkaa??

Tujuan dari modul ini adalah untuk membantu guru mengembangkan Permen

Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses, yang membutuhkan guru untuk

merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (Permen No. 14 Tahun 2007, hal

10). Modul ini juga akan membantu guru untuk menyiapkan diri menghadapi proses

Sertifikasi Guru dengan mengembangkan kompetensi guru sesuai Permen No. 16

Tahun 2007 dan mendukung pengembangan portofolio guru sesuai Permen Nomor

!8 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan.

Page 20: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth 17

AAppaa HHaassiill PPeemmbbeellaajjaarraann yyaanngg DDiihhaarraappkkaann DDaappaatt

DDiiccaappaaii DDaarrii MMoodduull iinnii??

MMoodduull aakkaann mmeennccaappaaii ssaassaarraann oolleehh dduukkuunnggaann gguurruu uunnttuukk mmeennggeemmbbaannggkkaann lleebbiihh

jjaauuhh kkoommppeetteennssii ddaassaarr ddaann iinnttii mmeellaalluuii ssttaatteeggii aattaauu mmeettooddee ppeennggaajjaarraann ddaann bbeellaajjaarr

yyaanngg sseessuuaaii,, uunnttuukk iittuu hhaassiill ppeemmbbeellaajjaarraann ddaarrii mmoodduull iinnii aaddaallaahh gguurruu ddaappaatt

mmeenngguuaassaaii::

1. Kompetensi 2.1 “Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu”.

2. Kompetensi 2.2 “Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu”.

3. Kompetensi 3.3 “Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diampu”.

4. Kompetensi 4.3 “Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk

kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan”.

5. Kompetensi 4.4 “Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di

laboratorium, dan di lapangan”.

6. Kompetensi 4.5 “Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang

relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu

untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.”

7. Kompetensi inti 5 ”Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran.”

8. Kompetensi 6.1 “Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong

peserta didik mencapai prestasi secara optimal”.

9. Kompetensi 6.2 “Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk

mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.”

Melalui mikro teaching, peserta akan melakukan refleksi terhadap kinerja mereka

mendukung mereka untuk mendukung mengembangkan kompetensi inti:

10. Kompetensi inti 7. “Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

peserta didik”, dan kompetensi inti

23.Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif.

Modul ini juga didesain untuk mendukung para guru untuk secara sukses

menyiapkan diri dan meningkatkan serta memperoleh kesempatan menghadapi

sertifikasi profesional. Selama modul ini, guru memperoleh kesempatan untuk

berlatih mengembangkan instrumen penilaian, yang terdapat dalam portfolio

profesional. Lebih dari itu modul ini akan mendukung untuk secara sukses menilai

rencana pelajaran terutama (indikator 4.1, 4.2, 4.3, 5.2, 5.4) juga menilai

pelaksanaan pembelajaran (indikator 6, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, dan 23)

dari portfolio mereka.

Page 21: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth

KKaappaann ddaann BBaaggaaiimmaannaa MMeenngggguunnaakkaann MMoodduull PPeennggaajjaarraann ddaann PPeemmbbeellaajjaarraann

PPeennddiiddiikkaann KKeeccaakkaappaann HHiidduupp UUnnttuukk MMaattaa PPeellaajjaarraann MMaatteemmaattiikkaa

Modul TIK sebagai Kecakapan Hidup adalah merupkan modul mata pelajaran. Modul ini digunakan pada pelatihan ketiga. Modul ini digunakan hari pertama dan hari kedua. Seperti berikut:

Hari Pertama Hari Kedua Hari Ketiga Hari Keempat

Pengajaran dan

Pembelajaran Pendidikan

Kecakapan Hidup

Sesi 1 - 4

Pengajaran dan

Pembelajaran Pendidikan

Kecakapan Hidup

Sesi 5 - 8

Menilai Perkembangan

Kecakapan Hidup

Pengajaran dan

Pembelajaran Pendidikan

Kecakapan Hidup:

Sesi 9 Mikro Teaching

Page 22: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth

Hari Pertama

Waktu Sesi Hasil Belajar

08:00 – 08:30 Persiapan/Perkenalan Pelatihan siap dilaksanakan dan peserta telah mempekenalkan identitas mereka

08:30 – 10:00 Sesi 1:

Apakah Strategi Belajar Mengajar

Matematika itu?

Menjelaskan pengertian strategi pembelajaran.

Mengidentifikasi berbagai strategi pembelajaran matematika.

Menyebutkan kelebihan dan kelemahan berbagai strategi pembelajaran matematika yang ada.

Menjelaskan pentingnya guru memilih strategi yang tepat untuk pembelajaran matematika.

10:30 – 10:30 Istirahat

10:30 – 12:00 Sesi 2:

AAppaakkaahh yyaanngg SSeebbaaiikknnyyaa GGuurruu

PPiikkiirrkkaann KKeettiikkaa MMeemmiilliihh SSttrraatteeggii

BBeellaajjaarr MMeennggaajjaarr UUnnttuukk SSiisswwaa??

Mengidentifikasi karakteristik umum dan perbedaan gaya belajar siswa.

Menentukan jenis-jenis strategi pembelajaran belajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa.

Menentukan pengalaman belajar atau kegiatan pembelajaran yang dapat diberikan kepada

siswa sesuai dengan perkembangan dan potensi kreativitas mereka.

12:00 – 13.30 Makan Siang

13.30 – 15.00 Sesi 3:

Apakah yang sebaiknya guru

pikirkan ketika menentukan

strategi pembelajaran untuk mata

pelajaran mereka?

Mengidentifikasi berbagai kompetensi mata pelajaran matematika.

Menentukan beberapa strategi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang harus

dicapai.

Menentukan beberapa kegiatan pembelajaran atau pengalaman belajar yang sesuai dengan

kompetensi yang harus dicapai.

15.00 – 15.30 Istirahat

15:30 – 17.00 Sesi 4:

Bagaimana guru meransang

partisipasi aktif siswa di dalam

proses belajar mengajar?

Mengidentifikasi ciri-ciri proses pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk

berpartisipasi secara aktif.

Mengindentifikasi cara-cara menstimulasi siswa agar berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran.

Mempraktekan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

Page 23: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth

Hari Kedua

Waktu Sesi Hasil Belajar

08:00 – 09:30 Ses 5:

Bagaimana Guru dapat Meng-

hubungkan Proses Belajar

Mengajar Matematika dengan

Kehidupan Nyata?

Memahami bahwa salah satu indikator perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

matematika yang baik adalah jika ada hubungan pembelajaran di kelas dengan kehidupan

nyata.

Mengidentifikasi beberapa strategi pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari peserta didik.

Mengidentifikasi topik pembelajaran matematika (fakta, konsep, dan keterampilan) yang

relevan dengan situasi kehidupan nyata.

Menjabarkan aspek kunci dari pembelajaran kontekstual dan menjelaskan mengapa

penting bagi siswa untuk mendapatkan makna dalam pembelajaran matematika.<

09:30 – 10:00 Istirahat

10:00 – 12:00 Sesi 6:

Bagaimana Guru dapat

Menciptakan Suasana Belajar-

Mengajar yang Efektif?

Mengidentifikasi karakteristik lingkungan fisik belajar yang kondusif dan bermakna.

Mengidentifikasi karakteristik lingkungan emosional belajar yang kondusif dan bermakna.

Mendisain lingkungan belajar yang kondusif dan bermakna.

12:00 – 13.30 Makan Siang

13.30 – 15.00 Sesi 7:

BBaaggaaiimmaannaa AAnnddaa MMeemmiilliihh

SSuummbbeerr--SSuummbbeerr uunnttuukk

MMeenndduukkuunngg PPrroosseess BBeellaajjaarr

MMeennggaajjaarr??

Menjelaskan pengertian sumber belajar (median dan alat) pembelajaran.

Menjelaskan prinsif-prinsif penggunaan media dan peralatan (alat peraga) dalam

pembelajaran.

Memilih media dan peralatan (alat peraga) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

matematika.

15.00 – 15.30 Istirahat

15:30 – 17.00 Sesi 8:

Dapatkah Anda Membuat

Strategi Pembelajaran yang

Menyusun garis besar (outline) pelajaran yang mengintegrasikan seluruh aspek

pembelajaran.

Page 24: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID DBE3 Life Skills for Youth

Mengintegrasi-kan seluruh

aspek pembelajaran?

Hari Ketiga

Waktu Sesi Hasil Belajar

08:30 – 10:00 Sesi 9:

Mikro Teaching

Melakukan pengajaran dan pembelajaran matematika (model ICARE) dengan menggunakan

strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai kompetensi.

Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari suatu praktik pengajaran dan

pembelajaran matematika dengan penerapan strategi pembelajaran tertentu.

Melakukan perbaikan dari suatu praktik strategi pembelajaran pembelajaran matematika

yang telah dilakukan.

Melakukan penilaian strategi pembelajaran metematika dengan menggunakan instrumen

sertifikasi guru.

10:00 – 10:30 Istirahat

10:30 – 12:30 Sesi 9: Lanjutan Lanjutan

12:30 – 14.30 Makan Siang

Page 25: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 22

Sesi 1

Apakah Strategi Belajar Mengajar Matematika itu?

PPeennddaahhuulluuaann

Dalam bidang kemiliteran, sebelum pasukan menggempur musuh terlebih dahulu

para pemimpin tentara mengatur strategi perang. Strategi tersebut antara lain:

mengatur siasat, menentukan dan memilih pendekatan ketempat musuh,

menentukan dan memilih cara dan teknik menaklukan musuh serta mengerahkan

personil dan segala fasilitas yang dibutuhkan. Begitupula bidang-bidang lain pasti

menggunakan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Jika direnungkan, hampir tidak ada kegiatan manusia yang dilakukan tanpa

menggunakan strategi atau persiapan khusus. Demikian pula dalam menjalankan

tugasnya sehari-hari, setiap guru yang akan melaksanakan pembelajaran di kelas

akan memilih strategi tertentu agar pelaksanaan pembelajaran di kelas berjalan

lancar dan hasilnya optimal. Setiap guru mempunyai nurani yang peka terhadap

karakteristik anak didiknya dan selalu berupaya menanamkan prinsip-prinsip yang

mendidik kepada anak didiknya. Setiap guru akan mempersiapkan strategi

pembelajaran yang matang dan tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.

Dengan demikian, strategi pembelajaran dalam kaitannya dengan pembelajaran

matematika adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru agar

pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuan yang diperlihatkan

dalam hasil belajar tercapai secara optimal. Strategi pembelajaran yang dilakukan

guru sebelum melaksanakan pembelajaran matematika di kelas, biasanya dibuat

secara tertulis berupa telaah kurikulum, penyusunan silabus, dan penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penyusunan RPP berisi uraian tentang

strategi guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk sekali tatap muka yang

melibatkan pemilihan pendekatan, metode, teknik pembelajaran, model dan fasilitas

yang digunakan yang dijabarkan secara rinci dan fungsional dalam skenario kegiatan

belajar mengajar serta evaluasinya.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, terdapat berbagai strategi atau metode

pembelajaran yang dapat digunakan. Guru matematika yang efektif diharapkan

memahami pentingnya berbagai strategi pembelajaran, memilih strategi

pembelajaran yang tepat, mengapa strategi digunakan, kapan serta bagaimana

mereka menggunakan strategi itu untuk mata pelajaran matematika yang mereka

akan ajarkan di kelas.

Page 26: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 23

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarr

Tujuan dari sesi ini adalah untuk mendorong para peserta untuk lebih

mengembangkan kompetensi pedagogik inti sesuai Permen No. 16 tahun 2007 yakni

pada kompetensi inti guru ke-2 yaitu Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu

(komptensi inti-2.1) dan seorang guru dituntut memiliki kompetensi untuk

menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang

mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu (kompetensi inti 2.2).

Sehingga peserta diharapkan dapat mengidentifikasi strategi pembelajaran dan

pentingnya bagi guru untuk mengetahui dan menguasai strategi tersebut.

Faslitator hendaknya memfasilitasi kegiatan-kegiatan pada sesi ini semaksimal

mungkin sehingga pada akhir sesi, peserta akan dapat

Menjelaskan pengertian strategi pembelajaran.

Mengidentifikasi berbagai strategi pembelajaran matematika.

Menyebutkan kelebihan dan kelemahan berbagai strategi pembelajaran

matematika yang ada.

Menjelaskan pentingnya guru memilih strategi yang tepat untuk pembelajaran

matematika.

PPeerrttaannyyaaaann KKuunnccii

Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?

Strategi pembelajaran apa saja yang anda ketahui pada mata pelajaran

matematika?

Apa saja kelebihan dan kelemahan berbagai strategi pembelajaran yang anda

ketahui?

Mengapa guru perlu mengetahui dan memilih strategi pembelajaran dalam

pembelajaran matematika?

. PPeettuunnjjuukk UUmmuummFasilitator harus mempersiapkan dengan baik, penuh percaya diri, perlu

diperhatikan bahwa peserta pelatihan adalah mitra kerja atau kolega.

Jelaskan secara seksama tujuan dan hasil belajar. Jelaskan pula tujuan utama sesi

ini sesuai dengan Permen No. 16 tahun 2007 pada kompetensi inti yakni agar

guru menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

Laksanakan semenarik mungkin kegiatan menentukan “strategi pembelajaran”.

Kegiatan ini sangat baik untuk membangun pemahaman peserta pentingnya arti

strategi pembelajaran matematika yang dipilih.

Page 27: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 24

Periksa sumber dan alat yang akan digunakan pada sesi ini. Ingatkan kembali

kepada peserta untuk selalu menuliskan hasil belajarnya pada jurnal mereka

masing-masing.

Beri kesempatan kepada setiap peserta untuk berpartisipasi dalam kegiatan-

kegiatan di sesi ini.

Beri perhatian dan kesempatan jika ada peserta yang kurang terlibat dalam

kegiatan.

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaannDaftar sumber atau alat bahan yang diperlukan

Kertas flipchart

Handout 1.1 berisi ”Definisi dan deskripsi strategi pembelajaran utama”.

Handout 1.2: berisi ”tujuan, alasan, kelebihan dan kelemahan strategi

pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika”

Informasi tambahan: ” Strategi dalam pemecahan masalah matematika”

Hadiah permen/cemilan sebanyak 5-6 bungkus dalam kemasan menarik.

WWaakkttuu60 Menit

IICCTTBeberapa penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bersifat opsional bergantung

pada peralatan yang tersedia. Beberapa kemungkinan penggunaan TIK antara lain:

OHP untuk presentasi

LCD dan laptop untuk presentasi

Page 28: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 25

RRiinnggkkaassaann SSeessii

EEnneerrggiizzeerrEnergizer pada sesi ini merupakan pilihan dan diberikan kepada peserta jika mereka

membutuhkan adanya penyegaran. Fasilitator harus mampu melihat kebutuhan

peserta.

Energizer pada sesi ini adalah ” Menebak Bulan, Tanggal, dan Hari Lahi” yang dapat

dilakukan selama 5-8 menit. Adapun langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:

Tanyakan pada teman anda pada bulan keberapa dia dilahirkan, tuliskan dengan

angka dari januari angka 1 sampai Desember angka 12. begitu pula hari lahir

Minggu dianggap 1 dan sabtu = 7.

Perhatikan petunjuk berikut:

a. Tulislah bulan kelahiran dengan angka pada secarik kertas

b. Kalikan angka bulan kelahiran ini dengan 5

c. Tambahkan hasilnya dengan 6, tulis hasilnya.

d. Hasilnya supaya dikalikan dengan 4 dan ditambah lagi dengan 9

e. Hasilnya dikalikan lagi dengan 5

f. Hasil terakhir ditambah dengan bulan lahir.

g. Jelaskan konsep matematikanya.

Introduction

5 menit

Paparan tema,

tujuan, dan hasil

belajar, serta

pertanyaan

kunci.

Connection

20 menit

Curah pendapat,

peserta

menuliskan

macam-macam

pendekatan,

metode, teknik,

model

Peserta menyele

-saikan handout

1.1 tentang

definisi dan

deskripsi

beberapa

strategi pembel-ajaran

Application

30 menit

Peserta bekerja

dalam kelompok

Untuk

mendiskusikan

dan mengerjakn

handout 1.2

dilanjutkan

dengan

presentase hasil

masing-masing kelompok

Reflection

5 menit

Menanyakan

kepada peserta

mengenai

ketercapaian

tujuan sesi ini.

Memberikan

kesempatan

kepada peserta

untuk menulis

hasil belajar sesi

ini ke dalam jurnalnya.

Extension

Peserta

mempelajari

semua informasi

tambahan sesi 1

dan membuat

analisa kasus

berdasarkan

pengalaman di

kelas pemecahannya

Page 29: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 26

RRiinncciiaann LLaannggkkaahh--LLaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (5 menit )

(1) Fasilitator memaparkan tema, menyampaikan tujuan, hasil belajar dan

pertanyaan kunci. Jelaskan bahwa indikator keberhasilan jika peserta telah

mampu menjawab pertanyaan kunci.

(2) Sampaikan beberapa poin utama yang terdapat dalam pendahuluan sesi ini.

Catatan untuk Fasilitator

Melalui sesi ini, dengan menyampaikan kepada peserta tentang pentingnya

mengetahui strategi pembelajaran sebagaimana yang termuat dalam permen No.16

Tahun 2007 yaitu kompetensi inti 2.1 dan 2.2 . Berikan motivasi kepada peserta

untuk mengemukakan ide-ide kreatif mereka.

Connection (20 menit )

(1) Organisasikan peserta menjadi beberapa kelompok dengan jumlah peserta setiap

kelompok 4 atau 5 orang. Berikan kesempatan agar mereka sendiri yang

menentukan nama kelompoknya. Agar lebih focus sebaiknya nama kelompok

berdasarkan nama tokoh atau fakar dalam bidang matematika.

(2) Curah pendapat tentang pengertian strategi pembelajaran.

(3) Berikan waktu 5 menit kepada peserta untuk menuliskan pada kertas flipchart

macam-macam pendekatan, metode, teknik dan model pembelajaran dalam

pembelajaran matematika dengan cara melengkapi daftar berikut.

No Pendekatan Metode Teknik Model

1 Problem based

learning

Discovery based

learning

……………………. Cooperative

learning

2 Aktif learning ………………………. …………………… ……………………...

3 Contextual

learning

……………………… …………………… ……………………..

4 Project based

learning

………………………. Teknik bertanya ……………………..

5 Service learning Ekspositori …………………… ……………………..

… …………………….. ……………………….. ………………………. ……………………..

C

I

Page 30: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 27

Catatan untuk Fasilitator

i. Sampaikan kepada peserta bahwa tugas mereka adalah mendaftar sebanyak

mungkin apa mereka ketahui pada setiap kolom pendekatan, metode, teknik,

dan model.

ii. Isian pada kolom pendekatan, metode, teknik, dan model tidak saling

berhubungan

(4) Minta peserta, menemukan definisi dan deskripsi strategi pembelajaran

matematika yang telah mereka tuliskan diberikan pada kertas flipchart di atas.

Hidupkan kelas dengan diskusi antar teman dalam kelompoknya.

(5) Berikan waktu 10 menit kepada peserta untuk membuat ringkasan tentang

definisi dan strategi kunci pada pendekatan pada handout 1.1.

Catatan untuk Fasilitator

iii. Yakinkan kepada peserta apa makna dari strategi belajar mengajar dan mengapa

ini penting.

iv. Lakukan sebuah kegiatan (brainstorming, memasangkan pendekatan, metode,

dan teknik) untuk memperbaiki perbedaan strategi belajar mengajar yang

peserta miliki.

v. Jamin pengetahuan peserta untuk dapat menjelaskan apakah mereka memahami

atau istilah atau terminology dalam strategi belajar mengajar, misalnya beda

pendekatan, metode, dan teknik

vi. Minta kepada peserta untuk menyebutkan strategi belajar mengajar yang biasa

mereka lakukan.

Application (30 menit)

(1) Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok.

(2) Minta mereka mengerjakan handout 1.2

(3) Presentasikan hasil yang mereka telah peroleh dalam diskusi pleno.

Catatan untuk Fasilitator

1. Minta peserta mengemukakan kelebihan dan kelemahan berbagai strategi

pembelajaran yang mereka ketahui.

2. Katakan kepada peserta untuk memikirkan, strategi belajar mengajar yang mana

yang akan mereka gunakan di dalam kelas mereka.

3. Peserta diinginkan untuk memilih yang paling tepat untuk mata pelajaran

mereka ajarkan dan mengapa mereka menggunakan strategi belajar mengajar

itu.

Reflection (5 menit)

(1) Tampilkan melalui LCD atau bacakan kembali pertanyaan kunci.

R

A

Page 31: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 28

(2) Beri kesempatan kepada setiap peserta untuk menjawab pertanyaan kunci

tersebut dan cek seluruh peserta apakah telah mampu menjawabnya.

(3) Minta kepada peserta untuk membuat menuliskan pesan kunci serta hasil

pembelajaran yang mereka peroleh di sesi ini pada jurnalnya masing-masing.

Extension

Di luar sesi, minta setiap peserta mempelajari kembali seluruh informasi tambahan

dalam sesi ini. Berdasarkan hal itu, minta mereka menuliskan kasus yang pernah

mereka alami di kelas yang berhubungan dengan strategi belajar mengajar serta

bagaimana seharusnya solusi dari kasus tersebut.

PPeessaann KKuunncciiTerdapat beragam atau bermacam-macam metode/strategi belajar mengajar yang

dapat dipilih. Tidak ada satupun metode yang benar atau salah, baik atau buruk.

Guru yang efektif adalah guru yang dapat mengetahui kapan dan bagaimana

menggunakan metode yang berbeda-beda tersebut.

Bacaan Tambahan

Degeng, I Nyoman Sudana, Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta:

Depdikbud. Proyek P2LPTK, 1989.

Gagne, Robert M. & Medsker, Karen L. The Conditioning of Learning Training

Applications. Orlando: Harcourt Brace Company, 1996.

Gordon, Thomas. Teacher Effectiveness Training, terjemahan Aditya Kumara

Dewi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Nur, Mohamad. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: UNESA, 2000.

Joyce, Bruce. & Weil Marsha. Model of Teaching. Needham Heights: Asimon &

Schuster Company, 1966.

Ruseffendi, E. T. Pengajaran Kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung: Tarsito, 1991.

Suherman, Erman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

UPI, 2003.

E

Page 32: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 29

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 11..11

Berikan definisi dan deskripsi dari strategi pembelajaran dengan cara melegkapi

daftar dibawah ini.

Jenis Strategi/Pendekatan Definisi Deskripsi kunci

Collaborative/Cooperative

learning

Pembelajaran kooperatif

adalah merupakan suatu

model pengajaran dimana

siswa belajar dalam

kelompok-kelompok kecil

yang memiliki tingkat

kemampuan berbeda.

Discovery based learning

Problem based learning Strategi yang menyajikan

kepada siswa situasi

masalah yang otentik dan

bermakna yang dapat

memberikan kemudahan

kepada mereka untuk

melakukan penyelidikan

dan inkuiri.

- Orientasi pada masalah

- Membimbing siswa

untuk menemukan

strategi-strategi

pemecahan masalah

- menganalisis dan

mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Active learning

Contextual learning

Project based learning

Service learning

Sebuah strategi mengajar

yang melibatkan remaja

ke dalam masyarakat

untuk menyediakan

pelayanan namun pada

saat yang sama

meningkatkan dan

menerapkan apa yang

telah mereka pelajari.

Pembelajaran melalui

Pelayanan berkaitan

dengan segi akademis.

Pelayanan yang

diberikan diperlukan

masyarakat.

Remaja juga memiliki

suara untuk

menentukan kegiatan

pembelajaran melalui

pelayanan.

Remaja berinteraksi

dengan komunitas

Page 33: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 30

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 11..22

Pilih minimal satu jenis stategi (pendekatan, metode, teknik, dan model) pada bagian

koneksi, selanjutkan tuliskan dalam tabel kelebihan dan kekurangan dari strategi

tersebut.

Jenis Strategi Definisi/Tujuan/

Alasan penggunaan

Kelebihan Kelemahan

Pendekatan open-

ended

Pembelajaran dengan

pendekatan open-

ended adalah yang

dimulai dengan

memberikan soal

yang memiliki banyak

jalaban benar

Tujuannya adalah

untuk membantu

siswa melakukan

penyelesaian masalah

secara kreatif dan

menghargai

keragaman berpikir

selama mengerjakan

soal

Siswa ber-

partisipasi aktif

Siswa dapat

menggunakan

pengetahuan dan

keterampilannya

secara

komprehensif

Siswa dapat

menjawab

pertanyaan sesuai

dengan

kecepatan belajar

nya

Siswa termotivasi

untuk

memberikan

bukti-bukti cara

menjawab yang

mereka kembang-

kan sendiri.

Siswa mendapat

pengalaman dari

proses penemuan

yang dilakukan

dari ide-ide

teman-temana

sekelasnya.

Sulit membuat

soal matematika

yang situasional,

kontekstual dan

bermakna

Kadang-kadang

siswa kesulitan

bagaimana

memberikan

jawaban yang

berarti secara

matematika.

Siswa pandai akan

mengalami

kegelisahan

dalam menyikapi

jawabannya

Siswa mungkin

merasa proses

belajarnya tidak

memuaskan,

karena kesulitan

membuat

ringkasan.

Page 34: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 31

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann

STRATEGI DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Oleh: Prof. Josua Sabandar, MA., Ph.D.

Dalam penyelesan soal matematika seringkali terjadi bahwa seseorang tidak dengan

segera dapat mencari solusi dari masalah itu, bahkan dalam proses penyelesaiannya pun

ia mengalami kemacetan atau kebuntuan. Namun ketika ia bersikeras untuk berusaha

menyelesaikan soal tersebut, maka dikatakan bahwa ia sedang menghadapi situasi

pemecahan masalah (problem solving situation). Jika ia tidak tertarik untuk memecahkan

soal itu, maka ia tidak berada dalam situasi pemecahan masalah. Sesungguhnya,

keperluan untuk menyelesaikan suatu masalah kita jumpai juga dalam kehidupan

keseharian. Karena itu orang harus memiliki kiat atau strategi khusus, ataupun

pengalaman untuk dapat menyelesaikan soal yang ia hadapi. Hal yang sama juga

terdapat dalam menyelesaikan masalah matematika, yang sering kali tidak mudah.

Sebagian besar yang kita lakukan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan

keseharian ataupun dalam masalah metematika amatlah bergantung pada pengalaman

kita. Dan karena pengalaman kita berbeda-beda, maka dengan sendirinya terdapat pula

berebagai cara atau strategi dalam memecahkan masalah. Pengalaman ini memang

beragam, dapat dimulai dari mengenal masalah itu serupa dengan soal yang pernah

diselesaikan sebelumnya. Namun, jika itu yang dilakukan, sesungguhnya ia tidak

menyelesaikan masalah, ia hanya mencontoh apa yang telah ia lakukan sebelumnya. Hal

ini yang sering terlihat dalam pembelajaran matematika di kelas. Tetapi disisi lain,

berlatih untuk menggunakan suatu ketrampilan secara berulang sangat diperlukan untuk

mempertahankan kemampuan tersebut.

Dengan menggunakan pendekatan-pendekatan yang tidak asing lagi dalam kita

berurusan dengan soal-soal yang sulit sering terlihat sebagai situasi-situasi yang semu

yang diciptakan khusus untuk pelajaran matematika sesungguhnya tidak langsung

menampilkan gagasan mengenai pemecahan masalah sebagai suatu proses yang harus

dipelajari, dan bukan hanya sekadar sesuatu yang berperan sebagai fasilitator. Orang

tidak menyelesaikan masalah-masalah yang usang, tetapi biasanya orang menyelesaikan

masalah-masalah yang baru. Karena itu mereka perlu terlatih.

Siswa haruslah memandang pemecahan masalah sebagai suatu tujuan yang harus

dicapai, dan bukan hanya sekadar suatu alat untuk mencapai tujuan, sehingga mereka

tidak hanya akan berhasil dalam pelajaran matematika di kelas, tetapi juga akan berhasil

dalam kehidupan mereka di luar kelas. Demikian juga pemecahan masalah dapat

dipandang sebagai suatu kendaraan yang dapat mengantarkan siswa untuk menyadari

keindahan matematika, sekaligus berperan untuk mengikat pengalaman matematika

mereka dengan kebermaknaan dari matematika yang mereka pelajari.

Oleh karena itu, siswa harus menjadi tidak asing (familiar) dengan berbagai strategi dan

berlatih secara teratur menggunakan strategi-strategi itu. Prosedur penggunaan strategi

Page 35: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 32

ini berawal pada saat mereka coba menyelesaikan masalah dan akhirnya dapat

menemukan jawab terhadap masalah itu. Dengan tetap berlatih secara teratur dalam

menggunakan strategi tersebut, siswa tidak hanya berhasil menyelesaikan soal

matematika, tetapi mereka juga akan berhasil dalam kehidupan keseharian mereka.

Seringkali ditemui bahwa setelah orang menggunakan suatu cara sederhana untuk

menyelesaikan suatu soal yang rumit, muncul komentar bahwa: “saya sama sekali tidak

mengira pendekatan ini akan memberikan solusi”. Namun seringkali keberhasilan

tersebut dianggap remeh, seakan-akan prosedur atau trik tersebut hanyalah hal yang

biasa saja, dan tidak terlalu penting. Dalam hal ini guru harus membantu siswa agar tidak

memiliki anggapan yang seperti itu.

Di sisi lain, jika guru menghendaki agar siswa mampu menyelesaikan masalah, maka

guru seyogyanya harus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah, serta memiliki

styrategi-strategi yang tepat. Mereka tidak hanya menerapkan strategi ini dalam

memecahkan masalah matematika, tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan

keseharian, karena itu mereka harus terlatih. Seringkali, strategi-strategi ini dapat

diterapkan dalam soal-soal yang sederhana. Tentu saja, ada soal-soal matematika yang

menantang, yang akan mengandalkan kekuatan dari strategi-strategi ini dalam upaya

mencari solusi dari soal itu.

Dengan mempelajari strategi-strategi ini, dimulai dengan aplikasi yang sederhana dari

strategi ini dan berangsur-angsur menuju menyelesaikan soal-soal yang menantang,

guru maupun siswa akan memiliki peluang untuk bertumbuh dalam penggunaan

strategi-strategi ini. Dalam hal ini, sangat diperlukan kesabaran ketika siswa maupun

guru memasuki pengembaraan yang baru dalam matematika.

Sangat jarang, bahwa dalam menyelesaikan suatu soal, hanya terdapat satu cara, ataupun

hanya digunakan satu strategi saja. Tetapi, umumnya, dalam penyelesaian suatu soal,

berbagai strategi dapat digunakan sekali gus.Oleh karena itu, guru maupun siswa harus

familiar dengan berbagai strategi. Berikut ini disajikan beberapa strategi, yang pada

umumnya selalu digunakan dalam pemecahan masalah matematika.

1. Bekerja mundur

2. Eliminasi kemungkinan-kemungkinan yang ada

3. Pertimbangkan kasus-kasus ekstrim

4. Membuat sketsa

5. Membuat daftar yang tereorganisasi

6. Menebak secara cerdik

7. Menemukan pola

8. Menyederhanakan masalah

9. Bernalar secara logis

10. Pecahkan kasus per kasus.

Page 36: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 33

SSeessii 22

AAppaakkaahh yyaanngg SSeebbaaiikknnyyaa GGuurruu PPiikkiirrkkaann KKeettiikkaa

MMeemmiilliihh SSttrraatteeggii BBeellaajjaarr MMeennggaajjaarr uunnttuukk SSiisswwaa??

PPeennddaahhuulluuaannKondisi kegiatan belajar mengajar di kelas khususnya di Sekolah Menengah Pertama

(SMP) nampak kurang hidup, hal ini terlihat dalam pembelajaran, guru pada

umumnya menggunakan metode ceramah. Strategi pembelajaran yang diterapkan

guru kurang mendorong siswa untuk aktif dan kreatif. Siswa kurang serius

memperhatikan pelajaran sehingga guru seringkali menegur supaya

memperhatikannya. Bila guru mengajukan pertanyaan, siswa lebih sering tidak

menjawab dengan baik bahkan tidak menjawab sama sekali. Kalau pertanyaan guru

mudah atau bersifat melengkapi, maka siswa menjawabnya secara beramai-ramai.

Di sisi lain, hasil belajar matematika siswa umumnya masih rendah. Hasil belajar

yang dimaksud tidak hanya pada aspek kemampuan mengerti matematika sebagai

pengetahuan (cognitive) tetapi juga aspek sikap (attitude) terhadap matematika.

Salah satu indikator yang dapat digunakan adalah rangking skor matematika siswa

sekolah lanjutan pada kompetisi berlevel internasional dan nasional. Secara

internasional, The Third International Mathematics and Science Study (TIMSS)

melaporkan bahwa, siswa Indonesia hanya menempati rangking ke-39 dari 42

negara partisipan TIMSS dengan perolehan skor rata-rata 397 dari skor maksimal

1000.4 Begitupula secara nasional, rata-rata Nilai Ebtanas Murni (NEM) siswa SMU

berada di bawah 5,0 dalam skala 0 sampai dengan 10. Selanjutnya untuk aspek

sikap siswa terhadap mata pelajaran matematika di sekolah dapat diketahui dari

opini siswa di sekolah bahwa mereka tidak suka atau bahkan takut pada pelajaran

matematika.

Agar pengalaman belajar dapat mencapai tujuan pembelajaran (kompetensi inti 3.3),

mendorong siswa mencapai prestasi secara optmal (kompetensi inti 6.1) dan untuk

mengaktualisasikan potensi dan kreativitas siswa (kompetensi inti 6.2), perlu

dikembangkan strategi belajar mengajar matematika yang tidak hanya mentransfer

pengetahuan kepada siswa tetapi juga membantu siswa untuk mencerna dan

membentuk pengetahuan mereka sendiri sesuai dengan gaya belajar (learning

style) siswa masing-masing. Strategi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi

tersebut tidak mungkin bisa dicapai hanya dengan hafalan, latihan soal secara

mekanistik, rutin, dan algoritmis, serta proses pembelajaran yang berpusat

kepada guru (teacher centered) yang akan menimbulkan budaya konsumtif antara

lain, kebiasaan menerima informasi secara pasif, seperti mencatat, mendengarkan,

dan meniru. Diperlukan sebuah strategi belajar mengajar yang membelajarkan siswa,

sehingga dapat mengubah dari situasi guru mengajar kepada situasi siswa belajar,

Page 37: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 34

dari pengalaman ber-matematis guru kepada pengalaman ber-matematis siswa, dari

alam berfikir guru ke alam berfikir siswa. Mengorganisasi pembelajaran bukan untuk

guru mengajar tetapi untuk siswa-siswa belajar. Guru matematika yang efektif

adalah guru mengayomi proses belajar siswa dan melaksanakan pembelajaran yang

berpusat pada siswa (student centered), dan mempersiapkan berbagai strategi

pembelajaran yang tepat dengan gaya belajar siswa. Ciri-ciri pembelajaran seperti ini

dapat menumbuhkan budaya produktif, seperti menulis gagasan, merancang model,

meneliti, memecahkan masalah, menemukan pola, mengkomunikasikan gagasan

baru baik secara individual maupun kelompok.

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarrFokus dari sesi ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang

gaya belajar siswa serta pentingnya sebuah strategi pembelajaran matematika yang

cocok dengan gaya belajar tersebut. Secara khusus tujuan dari sesi ini adalah untuk

mengembangkan lebih jauh Permen No. 16 tahun 2007 yakni pada kompetensi inti

guru: menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang diampu (komptensi inti-3.3), menyediakan berbagai kegiatan

pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal

(kompetensi inti 6.1), dan menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk

mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya (kompetensi inti

6.2).

Faslitator hendaknya memfasilitasi kegiatan-kegiatan pada sesi ini semaksimal

mungkin sehingga pada akhir sesi, peserta dapat:

Mengidentifikasi karakteristik umum dan perbedaan gaya belajar siswa.

Menentukan jenis-jenis strategi pembelajaran belajar yang sesuai dengan gaya

belajar siswa.

Menentukan pengalaman belajar atau kegiatan pembelajaran yang dapat

diberikan kepada siswa sesuai dengan perkembangan dan potensi kreativitas

mereka.

PPeerrttaannyyaaaann KKuunncciiKarakteristik umum dan gaya belajar seperti apa yang anda jadikan acuan untuk

memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan siswa?

Jenis-jenis strategi belajar apa sajakah yang cocok dengan gaya belajar siswa?

Pengalaman belajar atau kegiatan pembelajaran apa yang dapat diberikan kepada

siswa untuk mendukung potensi kreativitas siswa?

PPeettuunnjjuukk UUmmuumm

Page 38: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 35

Mulailah sesi ini dengan mendiskusikan apa yang sebaiknya dipikirkan guru

dalam memilih strategi belajar mengajar bagi siswa. Berikan kesempatan kepada

kelompok untuk berdiskusi dan melakukan brainstorming diantara mereka.

Minta kepada peserta menuliskan karakteristik umum/gaya belajar siswa.

Minta kepada peserta untuk melihat tujuan umum pembelajaran matematika

jenjang SMP dalam kurikulum, dan menuliskan hasil belajar yang dicapai dari

tujuan tersebut

Minta peserta untuk menentukan pengalaman belajar yang dapat diberikan

kepada siswa berkaitan dengan potensi dan kreativitas siswa.

Berikan agar kelompok memiliki peran yang lebih besar dalam menemukan atau

memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa.

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaannDaftar sumber atau alat bahan yang diperlukan

Kertas flipchart

Handout 2.1 berisi ”tipe pelajar seperti apakah anda?”

Handout 2.2: ”Gaya Belajar”

Informasi tambahan

Hadiah permen/cemilan sebanyak 5-6 bungkus dalam kemasan menarik.

WWaakkttuu90 Menit

IICCTTBeberapa penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bersifat opsional bergantung

pada peralatan yang tersedia. Beberapa kemungkinan penggunaan TIK antara lain:

OHP untuk presentasi

LCD dan laptop untuk presentasi

Page 39: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 36

RRiinnggkkaassaann SSeessii

EEnneerrggiizzeerr

Energizer pada sesi ini merupakan pilihan dan diberikan kepada peserta jika mereka

membutuhkan adanya penyegaran. Fasilitator harus mampu melihat kebutuhan

peserta dalam hal ini.

Energizer pada sesi ini adalah ”Mathematical Mistake” yang dapat dilakukan selama

5-8 menit. Adapun langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:

1. Minta mereka mencermati kesalahan ”Matematikal Mistake” berikut:

4

1

64

16

2. Minta peserta menjelaskan mengapa siswa melakukan pengerjaan

sesederhana itu.

3. Apakah proses penyederhanaan tersebut benar? Jika tidak berikan penjelasan

4. Cari bentuk pecahan lain yang pengerjaannya bisa dilakukan dengan cara

tersebut. Jika ada bagaimana membuatnya lebih umum.

5. Berikan kesempatan kepada peserta memberikan refleksi masing-masing dari

” Matematical Mistake” tersebut.

Introduction

10 menit

Penjelasan latar

belakang,

tujuan, dan hasil

belajar, serta

pertanyaan

kunci.

Connection

25 menit

Informasi

berbagai

karakteristik

individual siswa,

peserta

mengerjakan

handout 2.1

berisi tipe atau

gaya belajar siswa

Application

45 menit

Bekerja dalam

kelompok untuk

mendiskusikan

dan

menyelesaikan

handout 2.3

yang berisi

tentang strategi

pembelajaran

yang sesuai

dengan

karakateristik

umum atau gaya

belajar siswa

dilanjutkan

dengan presentasi klp

Extension

Peserta

mempelajari

semua informasi

tambahan sesi 2

dan membuat

diagram gaya

belajar

berdasarkan

pengalaman di

kelas

pemecahannya

Page 40: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 37

RRiinncciiaann LLaannggkkaahh--LLaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (5 menit )

(1) Fasilitator menyampaikan informasi tentang tujuan dan hasil yang diharapkan

dapat dicapai dari sesi ini.

(2) Menyampaikan pertanyaan-pertanyaan kunci dan tugas utama yang harus

terjawab setelah peserta selesai mengikuti sesi ini.

Catatan untuk Fasilitator

Tekankan kepada peserta agar strategi belajar mengajar yang dikembangkan

sesuai dengan karakteristik dan gaya belajar siswa..

Connection (25 menit )

(1) Berikan handout 2.1 yang berisi quiz tentang tipe atau gaya belajar siswa.

(2) Minta kepada peserta menyelesaikan quiz tersebut secara individual.

(3) Minta kepada peserta untuk melihat deskripsi tipe belajar setelah mereka

menyelesaikan quiz.

(4) Diskusikan dengan peserta apa yang mereka peroleh atau yang ditunjukan dari

quiz tersebut.

Catatan untuk Fasilitator

1. Peserta harus menyadari bahwa setiap siswa memiliki tipe belajar yang

berbeda-beda(Visual, Auditori, dan Kinestetik). Setiap tipe pelajar

membawa implikasi tersendiri terhadap penyelenggaraan pelatihan agar

semua tipe pelajar dapat belajar dengan baik. Konsekuensi tersebut

antara lain penggunaan metode fasilitasi dan media yang bervariasi.

2. Yakinkan peserta bahwa walaupun siswa mempunyai gaya belajar

berbeda tapi terdapat beberapa dasar kesamaan antara siswa tentang

gaya belajar yang mereka lebih sukai atau sering gunakan:

Sebagian besar siswa lebih suka memulai dari konkret ke abstrak

Sebagian besar siswa lebih suka belajar dengan kegiatan secara aktual

Pada umumnya remaja seusia SMP mempunyai kelemahan untuk

belajar dengan mendengar.

3. Peserta diharapkan memikirkan hal ini untuk memilih strategi relajar

mengajar bagi siswa mereka.

(5) Berikan penjelasan kepada kelompok untuk menyimpulkan karakteristik atau

tipe/ gaya belajar yang dimiliki siswa.

C

I

Page 41: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 38

Application (45 menit)

1. Mintalah kepada peserta untuk bekerja dalam kelompok.

2. Minta kelompok mengerjakan handout 2.3

3. Katakan pada kelompok untuk memahami deskripsi dari setiap tipe/gaya belajar

pada handout 2.3.

4. Minta kelompok menentukan jenis strategi pembelajaran matematika yang cocok

dengan deskripsi tipe belajar pada handout 2.3.

Catatan untuk Fasilitator

a. Gunakan quis pada awal kegiatan untuk mengingatkan kembali peserta

beberapa perbedaan gaya belajar dimana untuk orang yang berbeda

juga memilih gaya yang berbeda.

b. Lihat secara rinci pada beberapa gaya belajar dan apakah maknaanya

(misalnya pembelajar visual membutuhkan diagram dll).

c. Katakan kepada peserta untuk menggunakan quis tersebut di beberapa

kelas yang mereka ajar ketika mereka kembali ke sekolah.

d. Tulis portofolio: Apa artinya untuk ketika merencanakan pembelajaran?

e. Presentasikan hasil dan kesimpulan yang mereka peroleh dalam diskusi pleno

kelompok.

Reflection (10 menit)

(1) Bacakan kembali pertanyaan kunci atau tampilkan melalui LCD.

(2) Beri kesempatan kepada setiap peserta untuk menjawab pertanyaan kunci

tersebut dan cek seluruh peserta apakah telah mampu menjawabnya.

(3) Minta kepada peserta untuk membuat menuliskan hasil pembelajaran yang

mereka peroleh di sesi ini pada jurnalnya masing-masing.

Extension

Di luar sesi, minta setiap peserta mempelajari kembali seluruh informasi tambahan

dalam sesi ini. Berdasarkan hal itu, minta mereka menuliskan kasus yang pernah

mereka lakukan di kelas terutama apa yang mereka pikirkan atau lakukan pada saat

mengembangkan strategi untuk siswa mereka.

PPeessaann KKuunncciiSiswa di dalam kelas adalah beragam. Guru harus memahami perbedaan kebutuhan

individual siswa, gaya dan kecepatan belajar masing-masing siswa. Ruangan kelas

guru yang paling efektif adalah yang dapat memilih dan mengadaptasi strategi dan

metode pengajaran untuk siswa mereka. Pembelajaran yang menggunakan sebuah

R

E

A

Page 42: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 39

pendekatan tunggal seperti auditory (guru menceritakan kepada siswa),

membelenggu para siswa yang menyukai pelajaran dengan cara yang lain (misalnya

secara visual). Para guru efektif bisa menvariasikan metode mengajar dan belajar di

dalam pelajaran untuk memenuhi kebutuhan dari semua siswa mereka

BBaaccaaaann TTaammbbaahhaannBobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa: Bandung, 2000.

Bobby DePorter, Mark Reardon & sarah Singer Nourie. Quantum Teaching

Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Kaifa: Bandung, 2001.

Dave Meier, The Accelerated Learning Optimalkan Kemampuan Anda dengan

Metode Alissa. Kaifa: Bandung, 2004

Degeng, I Nyoman Sudana, Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta:

Depdikbud. Proyek P2LPTK, 1989.

Gagne, Robert M. & Medsker, Karen L. The Conditioning of Learning Training

Applications. Orlando: Harcourt Brace Company, 1996.

Gordon, Thomas. Teacher Effectiveness Training, terjemahan Aditya Kumara

Dewi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Nur, Mohamad. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: UNESA, 2000.

Joyce, Bruce. & Weil Marsha. Model of Teaching. Needham Heights: Asimon &

Schuster Company, 1966.

Ruseffendi, E. T. Pengajaran Kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung: Tarsito, 1991.

Suherman, Erman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

UPI, 2003.

Page 43: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 40

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 22..11

TTiippee PPeellaajjaarr SSeeppeerrttii AAppaakkaahh AAnnddaa??

Baca pertanyaan dan pilihlah jawaban yang pertama kali masuk dalam pikiran anda!

Jangan menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan satu pertanyaan saja!

1. Ketika anda belajar untuk menyiapkan sebuah tes, anda akan memilih:

A. Membaca catatan

B. Mengulang fakta-fakta dengan cara berbisik pada diri sendiri

C. Menuliskannya

2. Apa yang Anda lakukan ketika mendengarkan musik?

A. Berkhayal

B. Ikut bersenandung

C. Bergoyang mengikuti irama musik

3. Ketika anda berusaha memecahkan sebuah soal anda akan:

A. Membuat sebuah daftar dan mengatur langkah-langkah

B. Menanyakan kepada teman dan para ahli

C. Membuat sebuah model permasalahan dan memecahkannya dalam

pikiran anda

4. Ketika anda membaca untuk hiburan, Anda lebih menyukai:

A. Sebuah buku dengan banyak gambar di dalamnya

B. Sebuah buku misteri

C. Sebuah buku dimana anda menjawab pertanyaan dan memecahkan

soal

5. Untuk mempelajari bagaimana kerja komputer, anda lebih memilih:

A. Menonton film tentang komputer itu

B. Mendengarkan seseorang menjelaskannya

C. Bekerja dengan komputer dan mempelajarinya sendiri

Page 44: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 41

6. Anda baru memasuki museum, apa yang akan anda lakukan pertama kali?

A. Melihat sekeliling dan mencari peta yang menunjukkan lokasi

berbagai barang atau koleksi.

B. Berbicara kepada pemandu museum dan menanyakan tentang barang

atau koleksi yang dipamerkan

C. Pergi ke pameran atau pajangan pertama yang kelihatan menarik

7. Restoran seperti apa yang tidak ingin anda kunjungi?

A. Restoran dengan pencahayaan terlalu terang

B. Restoran dengan musik yang terlalu keras

C. Restoran dengan tempat duduk yang tidak nyaman

8. Kelas mana yang anda pilih?

A. Kelas seni

B. Kelas musik

C. Kelas olah raga

9. Apa yang anda lakukan ketika anda merasakan bahagia?

A. Tersenyum

B. Berteriak

C. Meloncat

10. Jika anda berada dalam sebuah pertemuan, biasanya yang anda ingat di hari

berikutnya adalah:

A. Wajah-wajah orang, tetapi bukan nama mereka

B. Nama-nama orang, bukan wajah mereka

C. Hal-hal yang anda katakan dan lakukan dalam pertemuan tersebut

11. Ketika anda membaca atau melihat kata “SISWA”, apa yang pertama anda

lakukan?

A. Memikirkan tentang gambar dari siswa tertentu.

B. Mengucapkan kata “siswa” secara pelan-pelan pada diri sendiri

C. Merasakan perasaan berada di dalam kelas bersama siswa anda

12. Ketika anda bercerita, anda akan lebih suka untuk:

A. Menuliskannya

B. Menceritakannya dengan nyaring

C. Memerankannya (akting/drama)

Page 45: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 42

13. Ketika anda mencoba untuk berkonsentrasi, apa yang paling mengganggu

usaha anda tersebut?

A. Gangguan visual

B. Suara-suara/bunyi

C. Hal lain seperti lapar, sepatu yang sempit

14. Apa yang biasanya anda lakukan ketika anda marah?

A. Cemberut

B. Berteriak

C. Menghentakkan kaki dan membanting pintu

15 Ketika belajar mengeja kata-kata baru, cara mana yang cenderung anda

lakukan?

A. Menuliskannya dan melihat apakah terlihat benar

B. Menyuarakannya

C. Menuliskan untuk melihat apakah terasa benar

Hitung jawaban Anda. Apakah jawaban Anda kebanyakan A, B, atau C?

Page 46: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 43

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 22..22

JJaawwaabbaann:: TTiippee PPeellaajjaarr SSeeppeerrttii AAppaakkaahh AAnnddaa??

Tipe A

Jika skor anda sebagian besar adalah A, maka anda memiliki gaya belajar visual.

Anda belajar dengan penglihatan dan melihat. Karakteristik pelajar gaya visual

adalah:

Membuat banyak catatan yang terperinci.

Cenderung duduk di depan.

Biasanya rapi dan bersih.

Sering menutup mata untuk memvisualisasikan atau untuk mengingat sesuatu.

Mencari sesuatu untuk ditonton jika merasa bosan.

Senang melihat apa yang mereka pelajari.

Diuntungkan oleh ilustrasi dan presentasi yang menggunakan warna-warni.

Tertarik pada bahasa tulis atau lisan yang kaya akan gambar.

Lebih menyukai rangsangan (stimuli) yang terisolasi dari gangguan auditori dan

kinestetik.

Menganggap lingkungan pasif adalah yang paling ideal.

Tipe B

Jika skor anda sebagian besar adalah B, maka anda memiliki gaya belajar auditori.

Anda belajar dengan pendengaran dan mendengarkan. Karakteristik pelajar tipe

auditori dalah:

Duduk di tempat dimana dapat mendengar tapi tidak perlu memperhatikan apa

yang terjadi di depan.

Kemungkinan Anda tidak pernah menyerasikan pakaian dan warna, tetapi Anda

dapat menjelaskan mengapa Anda memakai pakaian seperti itu?

Bersenandung atau berbicara kepada diri sendiri atau kepada orang lain jika

merasa bosan.

Mendapatkan pengetahuan dengan membaca nyaring.

Mereka mengingat pelajaran dengan cara melakukan verbalisasi kepada diri

sendiri (jika tidak melakukannya, mereka mengalami kesulitan dalam membaca

peta, diagram, atau menyelesaikan tugas konseptual, seperti matematika).

Tipe C

Jika skor anda kebanyakan adalah C anda memiliki gaya belajar kinestetik. Anda

belajar dengan meraba dan melakukan. Karakteristik pelajar dengan tipe kinestetik

adalah sebagai berikut:

Harus aktif dan sering istirahat.

Berbicara dengan tangan anda dan dengan bahasa tubuh.

Ingat apa yang telah dilakukan, tapi mengalami kesulitan untuk mengingat apa

yang telah dikatakan atau dlihat.

Page 47: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 44

Mencari alasan untuk dapat bermain-main dengan sesuatu atau pergi ketika

merasa bosan.

Mengandalkan pada apa yang dapat mereka alami atau lakukan secara langsung.

Kegiatan yang berhubungan dengan memasak, bangunan, teknik, dan seni

membantu mereka dalam memahami dan belajar sesuatu.

Menyenangi kunjungan lapangan dan tugas-tugas yang berhubungan dengan

rekayasa bahan.

Duduk dekat pintu atau tempat lain dimana mereka dapat mudah bangun dan

bergerak ke sana ke mari.

Tidak betah di kelas yang kurang dalam memberikan pengalaman praktek.

Berkomunikasi dengan cara menyentuh dan lebih menghargai motivasi yang

diekspresikan secara fisik, seperti tepukan di bahu.

Page 48: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 45

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 22..33Diskusikan tugas-tugas berikut ini di dalam kelompok masing-masing.

Tipe Pembelajar Strategi (pendekatan,

metode, teknik, model)

Pembelajaran yang

sesuai

Pengalaman

belajar/Keterampilan

matematika yang dapat

dikembangkan

Alasan

Tipe A

(Gaya belajar

visual)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Tipe B

(Gaya belajar

auditori)

1. Metode Ekspositori

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Tipe C

(Gaya belajar

kinestetik)

1. Metode Penemuan

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1. Menemukan pola

bilangan

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

1. Bereksperimen atau

mencoba-coba

bilangan dengan

berbagai cara

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Page 49: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 46

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 22..11 ((aafftteerr tthhee qquuiizz))

Type of Learning Type of Learning

Visual LearnersVisual Learners -- seesee Auditory LearnersAuditory Learners -- hearhear Kinesthetic LearnersKinesthetic Learners -- involveinvolve

Dengan ketiganya :Dengan ketiganya : 22 dari 30 siswa siswa dapat belajar 22 dari 30 siswa siswa dapat belajar

dengan efektifdengan efektif 8 orang lebih menyenangi salah satu8 orang lebih menyenangi salah satu

Sumber: Nana Jumhana dan Moh. Nur Arifin. Bahan Presentase Active

Learning

KegiatanKegiatan dandan InformasiInformasi yang yang DiperolehDiperoleh

Sumber: (Sheal, Peter (1989) How to Develop and Present Staff Training

Courses. London: Kogan Page Ltd.)

Page 50: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 47

SAVISomatic, Auditori, Visual, Intelektual

Learning Learning Learning Learningby moving by listening by observing by problemdoing speaking & describing solving &

imagining

Activating Body & All Sensory Modals

Sumber: Dave Meier (2002). The Accelerated Learning: Hand Book.

Bandung: Kaifa

Page 51: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 48

SSeessii 33

Apakah yang Sebaiknya Guru Pikirkan Ketika

Menentukan Strategi Pembelajaran untuk Mata

Pelajaran Mereka?

PPeennddaahhuulluuaannPemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) terutama pada jenjang

SMP, menuntut usaha-usaha guru untuk secara kreatif mengembangkan kurikulum

mata pelajaran yang diampunya. Esensi dari KTSP adalah otonomi yang lebih besar

diberikan kepada sekolah dan guru untuk menyusun kurikulum secara mandiri.

Dalam konteks KTSP ini tidak dikenal lagi adanya Kurikulum Nasional (Kurnas), yang

menjadi acuan nasional adalah Standar Isi (SI) terutama Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD). Dengan demikian adalah tugas guru untuk menyusun

indikator, menyiapkan materi pelajaran, menyiapkan strategi dan pengalaman

belajar, sistem evaluasi dan menetapkan sumber-sumber belajar yang relevan dan

SK dan KD.

Bagian ini akan membahas strategi belajar mengajar yang berkenaan dengan tujuan

kurikuler atau tujuan dari mata pelajaran. Untuk mencapai tujuan ini guru

memikirkan topik-topik atau materi pembelajaran tertentu yang akan disampaikan di

kelas. Bagaimana konsep-konsep yang ada dalam SK/KD atau kurikulum dapat

disampaikan dengan berbagai pendekatan, metode dan teknik untuk mencapai

target kompetensi tertentu merupakan hal yang harus dipikirkan dalam memilih

strategi belajar mengajar berkenaaan dengan mata pelajaran yang di ampu.

Secara umum strategi belajar mengajar untuk mata pelajaran mencakup urutan

kegiatan pembelajaran, metode atau pendekatan, media, dan waktu yang digunakan

pengajar dan siswa dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran. Misalnya, bila guru

akan melaksanakan pembelajaran dengan prinsip aktif learning, materi yang sesuai

dengan SK/KD harus diatur sedemikian rupa sehingga prinsip itu terlaksana,

misalnya siapa pembawa materi apakah guru atau siswa, siapa yang mengajarkannya

apakah kelompok (team teaching) atau perorangan, bagaimana pendekatan yang

digunakan dalam menyajikan materi apakah induktif, atau induktif dilanjutkan

deduktif, atau deduktif saja, serta bagaimana siswa dikelompokkan apakah

kelompok besar, kelompok-kelompok kecil koperatif atau perorangan.

Inti dari sesi ini adalah untuk membekali peserta dengan kemampuan menyiapkan

strategi belajar mengajar tertutama pada penyiapan pengalaman belajar (learning

experiences) yang sesuai untuk menjcapai tujuan pembelajaran dari mata pelajaran

yang diampu oleh guru matematika.

Page 52: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 49

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarrSesi ini menekankan pemahaman kepada peserta tentang strategi belajar mengajar

matematika yang behubungan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang

ingin dicapai dalam mata pelajaran matematika. Tujuan utama sesi ini adalah untuk

memberikan keterampilan kepada peserta sesuai Permen No. 16 tahun 2007 yakni

untuk mengembangkan kompetensi pedagogik inti guru ke-3.3 yaitu menentukan

pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.

Pada akhir sesi ini, peserta diharapkan dapat:

Mengidentifikasi berbagai kompetensi mata pelajaran matematika.

Menentukan beberapa strategi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi

yang harus dicapai.

Menentukan beberapa kegiatan pembelajaran atau pengalaman belajar yang

sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.

PPeerrttaannyyaaaann KKuunncciiApa saja kompetensi yang harus dicapai dalam mata pelajaran matematika?

Apa saja strategi pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang harus

dicapai peserta didik dalam pembelajaran matematika?

Pengalaman belajar yang bagaimana yang dapat dilaksanakan untuk mencapai

kompetensi pada pelajaran matematika?

PPeettuunnjjuukk UUmmuummMulailah sesi ini dengan mengidentifikasi kompetensi-kompetensi dan strategi

pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi tersebut. Berikan kepada

kelompok untuk berdiskusi dan brainstorming diantara mereka.

Berikan agar kelompok memiliki peran yang lebih besar dalam menjabarkan

kompetensi ke dalam pengalaman belajar yang sesuai.

Jelaskan secara seksama tujuan dan hasil belajar. Jelaskan pula tujuan utama sesi

ini sesuai dengan Permen No. 16 tahun 2007 pada kompetensi pedagogik inti

ke-3.3.

Minta kelompok untuk mendiskusikan langkah-langkah yang diambil atau

dipikirkan dalam memilih strategi belajar mengajar pada mata pelajaran

matematika.

Berikan kesempatan kepada kelompok untuk mendiskusikan berbagai bentuk

strategi pembelajaran yang efektif untuk beberapa komptensi pelajaran

matematika

Page 53: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 50

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaannDaftar sumber atau alat bahan yang diperlukan

Kertas flipchart

Spidol marker besar

Penggaris panjang

Handout untuk peserta 3.1: ” tabel mencocokkan kompetensi dan strategi

pembelajaran”.

WWaakkttuuSesi ini berlangsung selama 90 menit. Fasilitator dapat mengikuti urutan waktu yang

ditetapkan secara fleksibel untuk tiap tahap kegiatan seperti yang ditunjukkan.

IICCTTPenggunaan TIK untuk mendukung sesi ini adalah pilihan dan bergantung pada

peralatan yang ada. Beberapa kemungkinan pengggunaan TIK adalah:

OHP untuk presentasi

LCD dan laptop untuk presentasi

RRiinnggkkaassaann SSeessii

Introduction

5 menit

Fasilitator

memberi

informasi ,

pertanyaan

kunci, dan

pentingnya

materi dan

hasil-hasil

pembelajaran

yang akan

dicapai

Connection

25 menit

Melalui kegiatan

pada handout

3.1 berisi daftar

kompetensi dan

strategi/metode

yang salah,

peserta memberi

alasan mengapa

daftar

kompetensi dan

strategi belajar

mengajar dari

hand out salah,

dan bagaimana seharusnya

Application

55 menit

Peserta dibagi

dalam beberapa

kelompok dan

diberi

kesempatan

menganalisis

berbagai

perbedaan

kompetensi

untuk jenjang

dan semester

SMP/MTs,

memilih stategi

pembelajaran

dan gaya belajar

yang sesuai utk

megembangkan

komptensi tsb pada diri siswa

Reflection

5 menit

Memeriksa

ketercapaian

hasil belajar dan

meminta peserta

mencatat hasil

belajar yang

diperoleh

dijurnalnya

masing-masing

Extension

Di luar sesi,

peserta diminta

membaca

informasi

tambahan 3.1 &

3.2 yang akan

menjadi dasar

dalam kegiatan

penyusunan

strategi belajar

mengajar untuk

mencapai tujuan

pembelajaran.

Page 54: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 51

EEnneerrggiizzeerrEnergizer pada sesi ini merupakan pilihan dan diberikan kepada peserta jika mereka

membutuhkan adanya penyegaran. Fasilitator harus mampu melihat kebutuhan

peserta.

Energizer pada sesi ini adalah ”mengeluarkan uang dari dalam cangkir” yang dapat

dilakukan selama 5-8 menit. Adapun langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:

Adapun langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:

1. Minta kepada peserta untuk duduk dan membuat jarak dengan peserta lain.

2. Bagikan kepada setiap peserta 3 buah batang korek api dan sebuah uang logam

Rp50.

3. Tampilkan melalui LCD atau pada kertas flipchart gambar berikut:

4. Minta kepada setiap peserta untuk membuat model seperti gambar dengan

menggunakan batang korek api dan uang logam sehingga menggambarkan

”uang logam dalam cangkir”

5. Minta kepada setiap peserta untuk membuat koinnya berada di luar cangkir

hanya dengan memindahkan dua batang korek api untuk membentuk cangkir

yang kongruen pada posisi yang berbeda.

6. Peserta yang lebih dahulu menemukan solusinya menjadi pemenang dan berhak

memperoleh hadiah yang disediakan

Peerriinncciiaann LLaannggkkaahh--llaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (5 menit)

(1) Sampaikan tujuan, hasil belajar dan pertanyaan kunci. Jelaskan bahwa indikator

keberhasilan jika peserta telah mampu menjawab pertanyaan kunci.

(2) Sampaikan beberapa poin utama yang terdapat dalam pendahuluan sesi ini.

I

Page 55: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 52

1

Catatan untuk Fasilitator

Menetapkan strategi belajar mengajar untuk mencapai komptensi

tertentu membutuhkan keterampilan khusus dari seorang guru karena baik

atau buruk, tercapai atau gagal sebuah kompetensi sangat ditentukan oleh

strategi atau metode yang telah disusun.

Pemerintah mewajibkan guru memiliki kompetensi dalam

pengembangan perencanaan pembelajaran melalui Permen No. 16 tahun 2007

pada kompetensi inti ke-3.3

Connection (25 menit )

(1) Bagikan kepada setiap kelompok copy dari handout 3.1 berisi sebuah daftar

kompetensi dan strategi belajar mengajar yang akan dikomentari atau diperbaiki.

(2) Jelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk menentukan strategi pembelajaran

yang tepat untuk mencapai kompetensi pelajaran matematika.

(3) Minta komentar setiap peserta mendiskusikan daftar tersebut dengan berdasar

kepada:

Kesalahan dari strategi atau metode yang dipiih untuk mencapai kompetensi.

Alasan-alasan atau argument bagaimana seharusnya.

Perbaiki strategi atau metode yang salah atau keliru sehingga menjadi

sebuah daftar yang baik

(4) Katakan kepada peserta agar mengingat kembali metode atau teknik yang

mereka biasa gunakan untuk mencapai SK/KD pada pelajaran yang mereka

ampu.

Catatan untuk Fasilitator

Berikan sebuah daftar kompetensi dan strategi belajar mengajar yang

secara jelas salah (misalnya siswa akan mengembangkan keterampilan

menyelesaikan soal cerita tetapi strategi pembelajarannya adalah dengan

metode ceramah).

Peserta akan mengatakan apakah salah dan mengapa.

Bekerjalah melalui sebuah proses dengan peserta sehingga dapat

memikirkan pemadanan antara kompetensi dan metode atau strategi

pembelajaran.

Application (55 menit)

(1) Bagi peserta ke dalam kelompok, satu kelompok untuk setiap tingkatan kelas

dan semester SMP/MTs.

(2) Setiap kelompok memilih sebuah kompetensi dari tingkatan dan semesternya.

(3) Katakan pada peserta untuk melihat kompetensi berbeda yang mereka harus

kembangkan pada diri siswa sesuai tingkatan kelas dan materi pelajaran

A

C

Page 56: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 53

(4) Katakan kepada mereka untuk memilih beberapa pengajaran dan gaya belajar

yang tepat dari sesi 1 untuk beberapa kompetensi tersebut.

(5) Umpan balik (Feedback)

Catatan untuk Fasilitator

Katakan kepada partisipan untuk melihat pada perbedaan kompetensi

yang dibutuhkan untuk dikembangkan pada siswa diberbagi tingkatan kelas

dan pelajaran.

Katakan kepada mereka untuk memadankan beberapa gaya belajar

mengajar dari sesi 1 dengan beberapa kompetensi.

Beri kesempatan peserta untuk mengeksplorasi strategi untuk berbagai

kompetensi di tingkatan kelas dan semester.

Minta kepada peserta untuk mengerjakan atau menuliskan pemadanan ini

pada Kertas flipchart

Lakukan umpan balik dari hasil pekerjaan mereka

Reflection (5 menit)

(1) Peserta merangkum pembelajaran selama sesi, menjawab pertanyaan-pertanyaan

kunci

(2) Minta kepada peserta mencatat pada buku catatannya hasil-hasil pembelajaran

yang mereka peroleh pada sesi 3 pada jurnalnya masing-masing.

Extension

Kegiatan berikut ini diperuntukkan bagai peserta di luar sesi pelatihan, oleh sebab

itu peserta diminta membaca informasi tambahan 3.1 yang akan menjadi dasar

dalam kegiatan penyusunan strategi belajar mengajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

PPeessaann KKuunncciiDisamping guru memikirkan siapa siswa yang diberi pengajaran, guru juga harus

memikirkan apa yang direncanakan untuk diajarkan ketika memilih strategi belajar

mengajar. Strategi atau metode belajar mengajar seharusnya mendukung

kompetensi yang telah ditargetkan akan dicapai.

E

R

Page 57: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 54

BBaaccaaaann TTaammbbaahhaannBobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa: Bandung, 2000.

Bobby DePorter, Mark Reardon & sarah Singer Nourie. Quantum Teaching

Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Kaifa: Bandung, 2001.

Dave Meier, The Accelerated Learning Optimalkan Kemampuan Anda dengan

Metode Alissa. Kaifa: Bandung, 2004

Gordon, Thomas. Teacher Effectiveness Training, terjemahan Aditya Kumara

Dewi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Joyce, Bruce. & Weil Marsha. Model of Teaching. Needham Heights: Asimon &

Schuster Company, 1966.

BSNP. Permen No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar isi

BSNP. Permen No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusa

Ruseffendi, E. T. Pengajaran Kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.

Bandung: Tarsito, 1991.

Suherman, Erman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:

UPI, 2003.

Page 58: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 55

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 33..11

Kompetensi Strategi/Pendekatan/

Metode

Benar atau

Salah

Mengapa? Strategi

apa yang tepat?

Menggunakan sifat-sifat

operasi hitung bilangan

bulat dan pecahan dalam

pemecahan masalah

Metode ceramah

Menyajikan himpunan

dengan diagram VennMetode penemuan

Memahami sifat-sifat

sudut yang terbentuk jika

dua garis berpotongan

atau dua garis sejajar

berpotongan dengan

garis lain

Pendekatan deduktif

Membuat sketsa grafik

fungsi aljabar sederhana

pada sistem koordinat

Cartesius

Metode ekspositori

Memecahkan masalah

pada bangun datar yang

berkaitan dengan

Teorema Pythagoras

Metode demonstrasi

Melukis lingkaran dalam

dan lingkaran luar suatu

segitiga

Pendekatan

pemecahan masalah

Membuat jaring-jaring

kubus, balok, prisma dan

limas

Metode drill

Menyajikan data dalam

bentuk tabel dan diagram

batang, garis, dan

lingkaran

Metode inkuiri

Menentukan ruang

sampel suatu percobaanMetode tanya jawab

Menentukan pola barisan

bilangan sederhana

Pendekatan spiral

Page 59: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 56

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 33..11

Iwan Pranoto Iwan Pranoto ©© 20062006

StandarStandar MatematikaMatematika SekolahSekolah

SSttaannddaarr KKoommppeetteessii ddaann KKoommppeetteennssii DDaassaarr JJeennjjaanngg SSMMPP//MMTTss

Kelas VII, Semester 1

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Bilangan

1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan

dan penggunaannya dalam pemecahan

masalah

1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

dan pecahan

1.2 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung

bilangan bulat dan pecahan dalam

pemecahan masalah

Aljabar

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel

2.1 Mengenali bentuk aljabar dan unsur-

unsurnya

2.2 Melakukan operasi pada bentuk aljabar

2.3 Menyelesaikan persamaan linear satu

variabel

2.4 Menyelesaikan pertidaksamaan linear

satu variabel

Page 60: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 57

Kelas VII, Semester 2

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Aljabar

4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram

Venn dalam pemecahan masalah

4.1 Memahami pengertian dan notasi

himpunan, serta penyajiannya

4.2 Memahami konsep himpunan bagian

4.3 Melakukan operasi irisan, gabungan,

kurang (difference), dan komplemen pada

himpunan

4.4 Menyajikan himpunan dengan diagram

Venn

4.5 Menggunakan konsep himpunan dalam

pemecahan masalah

Geometri

5. Memahami hubungan garis dengan garis,

garis dengan sudut, sudut dengan sudut,

serta menentukan ukurannya

5.1 Menentukan hubungan antara dua garis,

serta besar dan jenis sudut

5.2 Memahami sifat-sifat sudut yang

terbentuk jika dua garis berpotongan

atau dua garis sejajar berpotongan

dengan garis lain

5.3 Melukis sudut

5.4 Membagi sudut

Kelas VIII, Semester 1

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Aljabar

1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan

persamaan garis lurus

1.1 Melakukan operasi aljabar

1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam

faktor-faktornya

1.3 Memahami relasi dan fungsi

1.4 Menentukan nilai fungsi

1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar

sederhana pada sistem koordinat

Cartesius

1.6 Menentukan gradien, persamaan dan

grafik garis lurus

Geometri dan Pengukuran

3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam

pemecahan masalah

3.1 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk

menentukan panjang sisi-sisi segitiga

siku-siku

3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar

yang berkaitan dengan Teorema

Pythagoras

Page 61: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 58

Kelas VIII, Semester 2

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Geometri dan Pengukuran

4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta

ukurannya

4.1 Menentukan unsur dan bagian-bagian

lingkaran

4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran

4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat,

panjang busur, luas juring dalam

pemecahan masalah

4.4 Menghitung panjang garis singgung

persekutuan dua lingkaran

4.5 Melukis lingkaran dalam dan lingkaran

luar suatu segitiga

5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma,

limas, dan bagian-bagiannya, serta

menentukan ukurannya

5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok,

prisma dan limas serta bagian-bagiannya

5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok,

prisma dan limas

5.3 Menghitung luas permukaan dan volume

kubus, balok, prisma dan limas

Kelas IX, Semester 1

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Statistika dan Peluang

3. Melakukan pengolahan dan penyajian data

3.1Menentukan rata-rata, median, dan

modus data tunggal serta penafsirannya

3.2Menyajikan data dalam bentuk tabel dan

diagram batang, garis, dan lingkaran

4. Memahami peluang kejadian sederhana 4.1 Menentukan ruang sampel suatu

percobaan

4.2 Menentukan peluang suatu kejadian

sederhana

Page 62: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 59

Kelas IX, Semester 2

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Bilangan

5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat

dan bentuk akar serta penggunaannya dalam

pemecahan masalah sederhana

5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan

berpangkat dan bentuk akar

5.2 Melakukan operasi aljabar yang

melibatkan bilangan berpangkat bulat

dan bentuk akar

5.3 Memecahkan masalah sederhana yang

berkaitan dengan bilangan berpangkat

dan bentuk akar

6. Memahami barisan dan deret bilangan serta

penggunaannya dalam pemecahan masalah

6.1 Menentukan pola barisan bilangan

sederhana

6.2 Menentukan suku ke-n barisan aritmatika

dan barisan geometri

6.3 Menentukan jumlah n suku pertama deret

aritmatika dan deret geometri

6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan barisan dan deret

Page 63: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 60

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 33..22

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs

1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif,

asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifat-

sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan masalah

2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, persamaan

dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi,

fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan penyelesaiannya, serta

menggunakannya dalam pemecahan masalah

3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan

pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi

sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras,

lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan

melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan

kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan

masalah

4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar,

diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta

menerapkannya dalam pemecahan masalah

5. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam

pemecahan masalah

6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan

7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

mempunyai kemampuan bekerja sama

Page 64: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 61

Sesi 4

Bagaimana Guru Merangsang Partisipasi Aktif

Siswa di dalam Proses Belajar Mengajar?

PPeennddaahhuulluuaannMengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi

otomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan

keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata

tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil

belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.

Agar belajar menjadi aktif, siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka

harus menggunakan otak melalui: mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan

menerapkan apa yang mereka telah pelajari. Belajar aktif harus gesit,

menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan

tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan

thinking aloud).

Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, siswa perlu mendengarnya,

melihatnya, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan teman

(secara koperatif) dan guru. Bukan cuma itu, siswa perlu “mengerjakan”- yakni

menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya,

mencoba mempraktikkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut

pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.

Melvin L. Silberman mengemukakan “Paham Belajar Aktif”, yang dikutip sebagai

modifikasi dari kata-kata bijak Konfusius, yaitu :

Yang saya dengar, saya lupa.

Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat.

Yang saya dengar, lihat, dan pertanyakan, atau diskusikan dengan orang lain, saya

mulai pahami.

Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan

keterampilan.

Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.

Kata-kata bijak di atas, yaitu dengar, lihat, pertanyakan, diskusikan, terapkan, dan

ajarkan adalah hal-hal pokok yang paling mendasar dan sangat penting dalam

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran.

Ketika kegiatan belajar bersifat aktif, siswa akan mengupayakan sesuatu. Dia

menginginkan jawaban atas sebuah pertanyaan, membutuhkan informasi untuk

memecahkan masalah, atau mencari cara untuk mengerjakan tugas. Kegiatan belajar

aktif tidak dapat berlangsung tanpa partisipasi siswa. Belajar aktif tidak hanya

diperlukan untuk menambah kegairahan, namun juga untuk menghargai perbedaan

Page 65: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 62

individual dan beragamnya kecerdasan. Oleh karena itu kemampuan merangsang

(menstimulate) partisipasi aktif siswa di dalam proses pembelajaran adalah

kompetensi inti yang harus dikuasai guru.

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarrFokus dari sesi ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta bagaimana

guru meransang partisipasi aktif siswa di dalam proses belajar mengajar. Secara

khusus tujuan dari sesi ini adalah untuk mengembangkan kompetensi guru sesuai

Permen No. 16 tahun 2007 yakni pada kompetensi pedagogik inti guru: menentukan

pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu

(komptensi inti-3.3), menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk

mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal (kompetensi inti 6.1),

dan menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan

potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya (kompetensi inti 6.2).

Faslitator hendaknya memfasilitasi kegiatan-kegiatan pada sesi ini sehingga pada

akhir sesi, peserta dapat:

Mengidentifikasi ciri-ciri proses pembelajaran yang dapat memotivasi siswa

untuk berpartisipasi secara aktif.

Mengindentifikasi cara-cara menstimulasi siswa agar berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran.

Mempraktekan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam

proses belajar mengajar.

PPeerrttaannyyaaaann KKuunncciiBagaimana ciri-ciri pembelajaran yang dapat memotivasi partisipasi aktif siswa di

kelas?

Cara-cara atau tugas apa sajakah yang dikembangkan guru untuk menstimulasi

partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran?

Model pembelajaran apa saja yang dapat diterapkan untuk melibatkan partisipasi

aktif siswa dalam pembelajaran?

PPeettuunnjjuukk UUmmuummMulailah sesi ini dengan meminta peserta mengamati perbedaan pembelajaran

aktif dengan pembelajaran secara tradisional melalui analisa gambar.

Jelaskan secara seksama tujuan dan hasil belajar. Jelaskan pula tujuan utama sesi

ini sesuai dengan Permen No. 16 tahun 2007 pada kompetensi inti ke-3.3,

kompetensi inti 6.1, dan kompetensi 6.2.

Periksa sumber dan alat yang akan digunakan pada sesi ini. Ingatkan kembali

kepada peserta menuliskan hasil belajarnya pada jurnal mereka masing-masing.

Page 66: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 63

Beri kesempatan kepada setiap peserta mengidentifikasi ciri-ciri pembelajaran

yang dapat memotivasi siswa berpartisipasi secara aktif.

Beri perhatian dan kesempatan jika ada peserta yang kurang terlibat dalam

kegiatan.

Minta kelompok untuk mendiskusikan cara-cara atau teknik-teknik menstimualsi

siswa agar siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.

Bimbing peserta untuk menerapkan pembelajaran partisipatif dan interaksi aktif

siswa melalui bermain peran (role play).

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaannDaftar sumber atau alat bahan yang diperlukan

Kertas flipchart

Spidol marker besar

Handout 4.1 berisi ”perbandingan aktivitas pembelajaran dengan

strategi/metode tradisional dan aktif learning di dalam kelas”.

Informasi tambahan 4.1: berisi informasi ”menggagas pembelajaran aktif”

Informasi tambahan 4.2: Power Point ”tentang cara-cara atau teknik dalam

pembelajaran aktif”

Hadiah permen/cemilan sebanyak 5-6 bungkus dalam kemasan menarik.

WWaakkttuuSesi ini berlangsung selama 90 menit. Fasilitator dapat mengikuti urutan waktu yang

ditetapkan secara fleksibel untuk tiap tahap kegiatan seperti yang ditunjukkan.

IICCTTPenggunaan TIK untuk mendukung sesi ini adalah pilihan dan bergantung pada

peralatan yang ada. Beberapa kemungkinan pengggunaan TIK adalah:

OHP untuk presentasi

LCD dan laptop untuk presentasi

Page 67: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 64

RRiinnggkkaassaann SSeessii

EEnneerrggiizzeerrEnergizer pada sesi ini merupakan pilihan dan diberikan kepada peserta jika mereka

membutuhkan adanya penyegaran. Fasilitator harus mampu melihat kebutuhan

peserta dalam hal ini.

Energizer pada sesi ini adalah ” Emergency” yang dapat dilakukan selama 5-8 menit.

Adapun langkah kegiatannya adalah sebagai berikut:

Perhatikan gambar di bawah ini:

B

A

g

Dalam suatu kegiatan kemah bakti sosial, sekelompok anak pramuka sedang

melakukan karya bakti di Kantor Lurah (A). Setelah semua anggota pramuka berada

Introduction

-5 menit

Fasilitator

memaparkan

tema, tujuan

dan hasil

pembelajaran,

serta

pertanyaan-

pertanyaan

kunci kepada

peserta

Connection

- 25 menit

Peserta

membentuk

kelompok,

mengerjakan

berikan handout

4.1. berisi per-

bandingan

pembelajaran

tradisional dan

pembelajaran

aktif.

Mendeskripsikan

yang ” interaktif,

inspirasional,

menyenangkan,.

Application

- 50 menit

Kelompok,

mempraktekkan

suatu proses

pembelajaran

dengan

menggunakan

salah satu teknik

pada informasi tambahan 4.2

Reflection

- 10 menit

Menanyakan

kepada peserta

mengenai

ketercapaian

tujuan sesi ini.

Memberikan

kesempatan

kepada peserta

untuk menulis

hasil belajar sesi

ini ke dalam

jurnalnya masing-

masing

Extension

Peserta

mempelajari

bahan bacaan

dan semua

informasi

tambahan 4.1

dan 4.2 pada

sesi 4

Page 68: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 65

di Kantor Lurah untuk melakukan karya bakti tersebut tiba-tiba terjadi kebakaran

pada kemah-kemah mereka di lokasi B. Tidak begitu jauh dari Masjid tempat karya

bakti, terdapat sungai (lihat garis g). Minta peserta menentukan satu titik (tempat)

pada sungai untuk mengambil air buat memadamkan api yang berkobar pada

lokasi perkemahan mereka.

PPeerriinncciiaann LLaannggkkaahh--llaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (5 menit)

(1) Fasilitator memaparkan tema, tujuan dan hasil pembelajaran, serta pertanyaan-

pertanyaan kunci kepada peserta.

(2) Sampaikan beberapa poin utama yang terdapat dalam pendahuluan sesi ini.

(3) Mintalah para peserta untuk melihat materi kompetensi pedagogik inti guru

yang mengacu pada kompetensi inti 3.3, 6.1, dan 6.2. Jelaskanlah bahwa sesi

ini akan membantu mereka untuk mengembangkan berbagai kompetensi

tersebut.

Connection (30 menit )

(1) Organisasikan peserta menjadi beberapa kelompok. Anggota kelompok

diusahakan seheterogen mungkin.

(2) Minta kelompok mempelajari handout 4.1 yang berisi gambar atau foto

pembelajaran secara tradisional dan pembelajaran aktif.

(3) Minta peserta untuk membandingkan dan menganalisa kedua gambar di dalam

handout 4.1 tersebut.

(4) Minta peserta menemukan ciri-ciri masing-masing pembelajaran tersebut.

(5) Motivasi peserta agar memahami makna: partisipasi, interaktif, dan inspirasional,

serta minta mereka mengidentifikasi ciri-ciri dari makna-makna tersebut dari

gambar yang diberikan.

(6) Beri kesempatan kepada peserta untuk memperkenalkan metode-metode yang

mendorong partisipasi dan interaksi siswa.

(7) Pada akhir dari bagian connection ini, minta peserta menyimpulkan apa makna

partisipasi, interaktif, dan inspirasional dalam pembelajaran.

1

Catatan untuk Fasilitator

Guru harus memahami sebuah proses pembelajaran yang ” interaktif,

inspirasional, menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara

aktif.

Peserta diharapkan mempelajari strategi pembelajaran yang dapat mendorong

partsipasi siswa di dalam pembelajaran.

Proses pembelajaran lebih diarahkan kepada jiwa atau ciri-ciri metode

C

I

Page 69: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 66

pembelajaran aktif.

Fokus pemamahan strategi pembelajaran aktif adalah pada ketepatan strategi

tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pelajaran di kelas.

Bagaimana guru dapat mengorganisasi dan mengelola kelas dengan berbagai

cara antara lain dengan kerja kelompok kecil di dalam pelajaran.

Application (50 menit )

(1) Peserta bekerja di dalam kelompok masing-masing.

(2) Minta peserta mempraktekkan sebuah proses pembelajaran yang ” interaktif,

inspirasional, menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara

aktif dengan cara memilih salah satu teknik pada informasi tambahan 4.2.

(3) Katakan kepada peserta melakukan teknik tersebut di dalam proses

pembelajaran.

(4) Strategi role play diserahkan kepada masing-masing kelompok.

1

Catatan untuk Fasilitator

Seorang guru matematika yang baik harus mampu memahami cara menstimulasi

siswa agar mereka dapat terlibat dalam pembelajaran.

Interaksi efektif, menyenangkan dan menantang akan membangun partisipasi

aktif dalam proses pembelajaran.

Semakin baik seorang guru dalam menstimulasi siswa untuk aktif dalam

pembelajaran akan semakin partisipatif siswa dalam pembelajaran.

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran aktif dapat

digunakan membangun partisipasi aktif, yakni:

1. Peserta didik bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri

2. Peserta didik menentukan sumber pembelajaran dan cara mencarinya

3. Peserta didik mampu memecahkan masalah

4. Peserta didik mampu mengevaluasi hasil belajar

Beberapa strategi:

BBAAGGAAIIMMAANNAA MMEENNJJAADDIIKKAANN SSIISSWWAA AAKKTTIIFF SSEEJJAAKK AAWWAALL

SSttrraatteeggii ppeemmbbeennttuukkaann ttiimm

SSttrraatteeggii ppeenniillaaiiaann sseeddeerrhhaannaa

SSttrraatteeggii ppeelliibbaattaann bbeellaajjaarr llaannggssuunngg

BBAAGGAAMMAANNAA MMEEMMBBAANNTTUU SSIISSWWAA MMEENNDDAAPPAAKKAANN PPEENNGGEEAAHHUUAANN,, KKEETTEERRAAMMPPIILLAANN

DDAANN SSIIKKAAPP SSEECCAARRAA AAKKTTIIFF

KKeeggiiaattaann bbeellaajjaarr ddaallaamm ssaattuu kkeellaass--ppeennuuhh

MMeennssiimmuullaassii ddiisskkuussii kkeellaass

PPeennggaajjuuaann ppeerrttaannyyaaaann

BBeellaajjaarr bbeerrssaammaa

PPeennggaajjaarraann sseessaammaa ssiisswwaa

A

Page 70: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 67

BBeellaajjaarr sseeccaarraa mmaannddiirrii

BBeellaajjaarr yyaanngg eeffeekkttiiff

PPeennggeemmbbaannggaann kkeetteerraammppiillaann

BBAAGGAAIIMMAANNAA MMEENNJJAADDIIKKAANN BBEELLAAJJAARR TTIIDDAAKK TTEERRLLUUPPAAKKAANN

SSttrraatteeggii ppeenniinnjjaauuaann kkeemmbbaallii

PPeenniillaaiiaann sseennddiirrii

PPeerreennccaannaaaann MMaassaa DDeeppaann

UUccaappaann ppeerrppiissaahhaann

Reflection (5 menit )

(1) Lihat lagi pada pokok-pokok pertanyaan yang diberikan pada awal sesi.

Tanyakan kembali pertanyaan-pertanyaan tersebut dan minta peserta untuk

menjawab dengan menggunakan apa yang telah mereka pelajari selama sesi.

Tanyakan apa lagi selain itu yang mereka pelajari.

(2) Peserta merangkum pembelajaran selama sesi, menjawab pertanyaan-pertanyaan

kunci dan menuliskannya dalam jurnal refleksi pembelajaran.

EExxtteennssiioonn

Kegiatan berikut ini diperuntukkan bagai peserta di luar sesi pelatihan, oleh sebab

itu peserta diminta membaca kembali seluruh informasi tambahan pada sesi ini

sebagai bahan untuk pengembangan silabus lebih lanjut.

PPeessaann KKuunnccii

Seluruh strategi atau metode pembelajaran yang guru gunakan seharusnya

merangsang partisipasi aktif siswa di dalam proses belajar mereka. Ketika kegiatan

belajar bersifat aktif, siswa akan mengupayakan sesuatu, misalnya menemukan pola,

mengajukan pertanyaan, memecahkan masalah, membuat pemetaan, dan memberi

alasan logis. Kegiatan belajar aktif tidak dapat berlangsung tanpa partisipasi siswa.

BBaaccaaaann TTaammbbaahhaannBobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar

Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa: Bandung, 2000.

Bobby DePorter, Mark Reardon & sarah Singer Nourie. Quantum Teaching

Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Kaifa: Bandung, 2001.

Dave Meier, The Accelerated Learning Optimalkan Kemampuan Anda dengan

Metode Alissa. Kaifa: Bandung, 2004

R

E

Page 71: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 68

Galvin & Cooper, The Basic of Speech, Learning to Be a Competent

Communicator, National Textbook Company. Illionis USA, 2004

Page 72: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 69

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 44..11

FFoottoo AA::

FFoottoo BB::

Page 73: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 70

Petunjuk:

Perhatikan dengan seksama kedua gambar di atas. Foto A mengilustrsikan metode tradisional di

dalam kelas. Foto B mendemonstrasikan para siswa yang belajar dengan pendekatan aktif.

Silahkan membandingkan kedua gambar tersebut.

Fokus Foto A Foto B

Apa yang siswa sedang

lakukan?

Apakah yang siswa gunakan?

Dimanakah siswa sedang

duduk?

Bagaimana siswa duduk?

Siapa siswa yang berbicara?

Apa pendapat anda tentang

perasaan siswa? (mis: bosan,

bergairah?

Apakah berpikir bahwa guru

sedang melakukan sesuatu?

Mengapa anda berpikir

demikian?

Apakah anda berpikir bahwa

guru sedang berbicara?

Kepada siapa? Mengapa anda

berpikir demikian?

Menurut anda, dimanakah

guru berada? Mengapa anda

berpikir demikian?

Kesimpulan:

Apa kata-kata yang kamu akan gunakan untuk menguraikan keseluruhan suasana dan

lingkungan pada setiap foto? Adakah proses pembelajaran yang ” interaktif, inspirasional,

menyenangkan, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif?

Page 74: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 71

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 44..11

Menggagas Pembelajaran Aktif

Taufik Asmiyanto

Teachers need time to reflect upon

and discuss ideas, they need

opportunities to try out and practice

new strategies, to begin to change

their own attitudes and behaviors in

order to change those of their

students, to observe themselves and

their colleagues – and then they need

more time to reflect upon and

internalize these concepts. (Paul,

1990: 352) Pembelajaran Sebelum

masuk pada permasalahan seputar pembelajaran aktif, alangkah baiknya kita

menyatukan persepsi terlebih dahulu mengenai makna pembelajaran. Masih

banyaknya pandangan yang menganggap sama makna belajar dan

pembelajaran, menuntut perlu dilakukanya upaya pendefinisian istilah

pembelajaran. Karena, boleh jadi, ada beragam pula makna pembelajaran itu

sendiri. Pembelajaran didefinisikan dengan berbagai ragam pengertian

(polisemi). Dalam tulisan ini, meminjam definisi Jerrold E. Kemp (1977),

pembelajaran dimaknai sebagai suatu proses yang menghasilkan perubahan

tingkah laku yang relatif permanen. Diperoleh melalui berpikir (thinking),

merasakan (feeling), dan tindakan (doing). Jadi, pembelajaran seharusnya

mengubah individu dari tidak tahu menjadi tahu; dari tidak tanggap menjadi

tanggap; dan dari tidak mampu menjadi mampu. Sehingga dapat dikatakan

bahwa dalam proses

pembelajaran, harus terjadi perubahan yang signifikan mencakup domain

kognitif, psikomotor dan afektif. Atau dengan kata lain aktifitas

pembelajaran yang baik, setidaknya pada akhir proses pembelajarannya

mencapai salah satu dari ketiga domain tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya,

dalam setiap perumusan sasaran pembelajaran dan setiap kali pengajar

Page 75: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 72

melakukan evaluasi hasil pembelajaran, haruslah memperhatikan ketiga

ranah kunci itu.

Ketiga ranah sasaran pembelajaran tersebut di atas atau yang juga dikenal

dengan istilah taksonomi proses intelektual seharusnya tercermin dalam

setiap sasaran pembelajaran. Sehingga pada akhir proses pembelajaran,

penilaian keberhasilan pembelajaran dapat diukur dengan berpatokan pada

degree atau derajat kemampuan yang telah ditetapkan dalam sasaran

pembelajaran. Istilah derajat kemampuan ini akan dibahas lebih lanjut dalam

bagian mengenai sasaran pembelajaran.

Efektifitas pembelajaran tentu saja tidak hanya termaknai pada kalimat yang

dituliskan pada sasaran pembelajarannya saja. Ada segenap faktor yang juga

turut mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Minat dan kemampuan

intelektual peserta ajar di satu sisi sangat mendukung keberhasilan. Seorang

yang memiliki minat pada bidang tertentu, sudah dapat dipastikan akan

mempunyai motivasi lebih tinggi untuk menguasai bidang yang diminatinya.

“Kerja keras” tentu menjadi bagian dalam proses penguasaan bidangnya

tersebut. Sementara, seorang yang tidak mempunyai minat terhadap satu

bidang, akan tetapi adanya keharusan untuk menguasainya, tentu yang ada

hanyalah “kerja paksa” menjadi bagian dalam proses penguasaannya.

Sistem pendidikan atau kurikulum juga menjadi bagian yang tak perpisahkan

dalam pencapaian efektifitas pembelajaran. Sementara itu, faktor-faktor

seperti metode pengajaran, kemampuan pengajar, pengelolaan pendidikan,

dan alat bantu juga tak sedikit membuat pengaruh dalam proses

keberhasilan pembelajaran.

Page 76: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 73

Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif atau yang diistilahkan oleh Candy (1994) adalah

pembelajaran yang sengaja didesain agar peserta didik dapat secara aktif

dan bertanggung jawab atas apa yang dipelajarinya. Pembelajaran di sini

tidak lagi menempatkan peserta didik sebagai objek pembelajaran,

sebagaimana yang selama ini terjadi, namun diposisikan sebagai subjek

pembelajaran yang memiliki tanggung jawab sendiri dalam keberhasilan

proses pembelajarannya. Sistem ini tidak lagi memposisikan pengajar

sebagai pusat (teacher- centred), akan tetapi peserta didik harus mampu

mengembangkan pembelajarannya sendiri (self directed learning). Pengujian

seberapa besar peserta didik mampu mengikuti proses pembelajaran juga

dilakukan oleh peserta didik sendiri. Jadi, peserta didik sebagai peserta didik

merupakan “arsitek” pendidikannya sendiri yang bertanggung jawab

terhadap isi dan struktur kurikulum. (Candy, 1994: 127-128)

Tahapan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses aktif yang harus ditempuh oleh peserta ajar

dalam memahami suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui. Dalam sistem

Page 77: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 74

pembelajaran aktif, dengan mengutip teori pendidikan Gal’perin dalam

Utomo (1991: 36-39), terdapat empat tahapan pembelajaran.

1. Orientasi

Pada tahap ini, peserta didik beroritentasi terhadap unsur-unsur ilmu

yang penting, termasuk cara-cara penalaran yang khas untuk bidang itu.

Kaitan antara unsur-unsur ilmu harus diperlihatkan. Di sini peserta didik

juga diberitahukan mengenai hubungan masing-masing mata ajar dalam

kerangka kurikulum dan kegunaan mata ajar tersebut. Bila peserta didik

diharapkan memahami dan mampu menerapkan suatu mata ajar, maka

prosedur pengoperasian dan contoh penerapan juga harus diberikan.

2. Latihan

Latihan dilakukan dalam rangka mengukur sejauh mana pengetahuan

atau pemahaman peserta didik terhadap bahan yang diberikan. Di sini

peserta didik didorong untuk menggunakan pengetahuan itu dan

mempelajari semua sifatnya. Latihan ini dapat saja dilakukan dalam

bentuk pembahasan teori (tanya-jawab), tugas-tugas, soal-soal ataupun

praktikum. Latihan ini akan berhasil bila selama latihan didampingi dan

proses belajar dipelihara.

3. Umpan-balik

Umpan-balik ini berperan sebagai cermin atas proses pembelajaran yang

telah dilaluinya. Di sini, peserta didik mendapat kesadaran tentang hasil

belajar yang telah dicapainya. Mengetahui kesalahan, yang biasanya

disebabkan oleh cara pendekatan yang tidak sistematis.

4. Lanjutan

Di sini peserta didik melanjutkan proses belajarnya dengan cara

memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya. Jadi,

tidak cukup jika suatu kuliah diakhiri dengan suatu ujian, tanpa adanya

kesempatan bagi peserta didik untuk memperbaiki kesalahannya.

Metode Pembelajaran

Pemilihan metode pembelajaran tentu disesuaikan dengan sasaran

pembelajaran. Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan

dalam pembelajaran aktif, yakni:

1. Instruction methods

Metode yang juga dikenal dengan istilah kuliah (ceramah), pengajar

memberikan materi ajar kepada peserta didik dengan satu arah. Metode

ini tidak memungkinkan peserta didik berinteraksi dengan pengajarnya.

Peserta didik menjadi pasif, tidak terlatih untuk mengeluarkan pendapat

Page 78: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 75

dan menerima pendapat orang lain. Peserta didik juga tidak terlatih

dalam memecahkan masalah. Namun, metode ini lebih bisa menghemat

waktu, sumber daya pengajar yang diperlukan juga tidak banyak.

Sehingga metode ini jelas lebih dapat menghemat biaya. Contoh metode

ini, antara lain: ceramah, demonstrasi, dan excursion.

2. Interaction methods

Metode ini memungkinkan Peserta didik terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran. Dengan metode ini Peserta didik akan terbiasa untuk

mengeluarkan pendapat dan menerima pendapat orang lain. Peserta didik

juga akan terbiasa memecahkan masalah. Contoh metode ini, yakni:

discussion, carroussel discussion, wall or blackboard discussion, panel

discussion, discussion with an open chair, open questioning,

brainstorming, class conversation, pro-contra methods, role-playing,

case-study.

3. Independent study methods

Metode belajar mandiri memungkinkan peserta didik mengembangkan

wawasannya. Sesuai dengan prinsip pembelajaran aktif, peserta didik

dapat menentukan metode pembelajarannya sendiri. Peserta didik juga

akan secara aktif menentukan sumber pembelajarannya dan cara

mencarinya. Peserta didik mampu mengenali masalah dan mencari sendiri

solusi dari masalahnya tersebut. Contoh dari metode ini, yakni:

homework, literature study, make an exhibition, interview, learning

inquary, practicum, write an essay, write on observation study

Sumber: Diadaptasi dari Taufik Asmiyanto, Menggagas

Pembelajaran Aktif CEDS.htm

Page 79: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 76

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 44..22Teknik-Teknik Mengaktifkan Siswa

(Sumber: Nana Jumhana dan Moh. Nur Arifin. Bahan Presentase Active Learning)

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 31

MEDIA :MEDIA :* * BuatBuat kotakkotak sesuaisesuai keperluankeperluan

* * BuatBuat soalsoal sesuaisesuai SK/KDSK/KD

Langkah-langkah :1. Sampaikan materi sesuai SK/KD

2. Bagikan lembaran kegiatan sesuai contoh

3. Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir hurufdalam kotak sesuai jawaban

4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 32

LanjutanLanjutan

CONTOH :

TIGGNIRI

SOBKECAS

LRSIAALK

AIASLNOA

NGTIIGDS

ISRRINAN

MRETRABA

OUKNAUAR

NKOINEYT

Page 80: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 77

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 33

Lanjutan: CONTOH SOAL1. Sebelum mengenal uang orang melakukan pertukaran dengan

cara …….

2. ……. Digunakan sebagai alat pembayaran yang sah

3. Uang ……. Saat ini banyak di palsukan

4. Nilai bahan pembuatan uang disebut …….

5. Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang ataujasa disebut nilai …….

6. Nilai perbandingan uang dalam negara dengan mata uang asingdisebut …….

7. Nilai yang tertulis pada mata uang disebut nilai …….

8. Dorongan seseorang menyimpan uang untuk keperluan jual belidisebut motif …….

9. Perintah tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening kebank untuk membayar sejumlah uang disebut …….

Index cards matchIndex cards match

Siapkan kartuSiapkan kartu--kartu yang berisi pertnyaan pada satu kartu dan kartu yang berisi pertnyaan pada satu kartu dan jawaban pada kartu lainnya.jawaban pada kartu lainnya.

Kocok kartuKocok kartu--kartu tersebut, dan bagikan kepada para siswakartu tersebut, dan bagikan kepada para siswa Minta siswa untuk bergerak mencari pasanga dari kartu yang dia Minta siswa untuk bergerak mencari pasanga dari kartu yang dia

miliki, miliki, Setelah menemukan pasangannya, minta mereka duduk Setelah menemukan pasangannya, minta mereka duduk

berdampinganberdampingan Tunjuk beberapa pasangan untuk membacakan pertanyaan dan Tunjuk beberapa pasangan untuk membacakan pertanyaan dan

jawaban yang telah mereka jodohkanjawaban yang telah mereka jodohkan Guru mengklarifikasi match dan tidaknya kartuGuru mengklarifikasi match dan tidaknya kartu--kartu itukartu itu Berikan hukuman yang bersifat menghibur bagi pasangan yang Berikan hukuman yang bersifat menghibur bagi pasangan yang

salah menjodohkan kartusalah menjodohkan kartu

Page 81: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 78

Sinergetic TeachingSinergetic Teaching

Bagi kelas ke dalam dua kelompokBagi kelas ke dalam dua kelompok Minta satu kelompok untuk tinggal di dalam kelas dan kelompok laMinta satu kelompok untuk tinggal di dalam kelas dan kelompok lain in

diberi teks bacaan dan diminta untuk membaca di luar kelasdiberi teks bacaan dan diminta untuk membaca di luar kelas Berikan materi bagi siswa yang berada di kelas, dengan ceramahBerikan materi bagi siswa yang berada di kelas, dengan ceramah Setelah selesai ceramah, minta siswa yang berada di luar untuk Setelah selesai ceramah, minta siswa yang berada di luar untuk

memasuki ruangan kembali dan dibasangkan dengan siswa yang memasuki ruangan kembali dan dibasangkan dengan siswa yang ada di dalam kelasada di dalam kelas

Minta mereka, untuk mendiskusikan materi yang dibaca dari teks Minta mereka, untuk mendiskusikan materi yang dibaca dari teks bacaan dan yang didapat dari ceramah gurubacaan dan yang didapat dari ceramah guru

Guru memberikan pertanyaanGuru memberikan pertanyaan--pertanyaan pada siswa secara pertanyaan pada siswa secara random mengenai materi yang didiskusikanrandom mengenai materi yang didiskusikan

Klarifikasi dari guru.Klarifikasi dari guru.

Page 82: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 79

JIGSAW LEARNINGJIGSAW LEARNING

PilihPilih materimateri pelajaranpelajaran yang yang dapatdapat dibagidibagi menjadimenjadi beberapabeberapa segmensegmen BagilahBagilah siswasiswa menjadimenjadi beberapabeberapa kelompokkelompok sesuaisesuai dengandengan jumlahjumlah

segmensegmen yang yang adaada SetiapSetiap kelompokkelompok mendapatmendapat tugastugas membacamembaca topiktopik materimateri pelajaranpelajaran

yang yang berbedaberbeda SetiapSetiap kelompokkelompok mengirimkanmengirimkan anggotanyaanggotanya keke kelompokkelompok lain lain untukuntuk

menyampaikanmenyampaikan apaapa yang yang telahtelah dipelajaradipelajara didi kelompokkelompok KembalikanKembalikan suasanasuasana kelaskelas sepertiseperti semulasemula kemudiankemudian tanyakantanyakan

sekiranyasekiranya adaada persoalanpersoalan yang yang tidaktidak terpecahkanterpecahkan dalamdalam kelmpokkelmpok SampaikanSampaikan beberapabeberapa pertanyaanpertanyaan kepadakepada siswasiswa untukuntuk mengecekmengecek

pemahamanpemahaman merekamereka terhadapterhadap materimateri

TEKS ACAKTEKS ACAK PilihPilih bacaanbacaan yang yang akanakan disampaikandisampaikan PotongPotong bacaanbacaan tersebuttersebut menjadimenjadi beberapabeberapa bagianbagian PotonganPotongan bisabisa dilakukandilakukan perkalimatperkalimat atauatau perduanperduan

kalimatkalimat BagiBagi siswasiswa menjadimenjadi beberapbeberap kelompokkelompok kecilkecil BeriBeri setiapsetiap kelompokkelompok satusatu bacaanbacaan yang yang sudahsudah dipotongdipotong--

potongpotong TugasTugas siswasiswa adalahadalah menyusunmenyusun bacaanbacaan sehinggasehingga dapatdapat

dibacadibaca dengandengan uruturut PelajariPelajari dandan diskusikandiskusikan teksteks bacaanbacaan dengandengan siswasiswa, ,

dengandengan caracara yang yang andaanda kehendakikehendaki

Page 83: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 80

DEBAT AKTIFDEBAT AKTIF KembangkanKembangkan sebuahsebuah pernyataanpernyataan yang yang kontroversialkontroversial yang yang sesuaisesuai dengandengan materimateri

pelajaranpelajaran BagiBagi kelaskelas keke dalamdalam duadua team, team, MintalahMintalah satusatu kelompokkelompok berperanaberperana sebagaisebagai kelompokkelompok

yang pro yang pro dandan kelompokkelompok lain lain sebagaisebagai kelompokkelompok yang yang kontrakontra BuatBuat duadua sampaisampai empatempat sub sub kelompokkelompok dalamdalam masingmasing--masingmasing kelompokkelompok debatdebat, , setiapsetiap

lelompoklelompok dimintadiminta mengembangkanmengembangkan argumenargumen yang yang mendukungmendukung masingmasing--masingmasing posisiposisi, , diakhirdiakhir diskusidiskusi setiapsetiap kelompokkelompok memilihmemilih jurujuru bicarabicara

SiapkanSiapkan duadua sampaisampai empatempat kursikursi untukuntuk jurujuru bicarabicara yang pro yang pro dandan jumlahjumlah kursikursi yang yang samasama untukuntuk kelompokkelompok yang yang kontrakontra

SiswaSiswa yang lain yang lain dudukduduk dibelakangdibelakang parapara jurujuru bicarabicara MulailahMulailah debatdebat dengandengan caracara jurujuru bicarabicara mempresentasikanmempresentasikan pandanganpandangan merekamereka SetelahSetelah mendengarmendengar argumenargumen pembukapembuka hentikanhentikan debatdebat dandan kembalikembali keke sub sub kelompokkelompok SetiapSetiap kelompokkelompok dimintadiminta untukuntuk mempersiapkanmempersiapkan argumenargumen lanjutanlanjutan yang yang menolakmenolak

argumenargumen pembukapembuka daridari kelompokkelompok lainlain LanjutkanLanjutkan debatdebat dengandengan jurujuru bicarabicara yang yang barubaru, , dandan dimintadiminta untukuntuk memberikanmemberikan

argumenargumen penentangpenentang SiswaSiswa diperbolehkandiperbolehkan bersorakbersorak atasatas argumenargumen kelompokkelompok merekamereka.. PadaPada saatsaat yang yang tepattepat akhiriakhiri debatdebat, , tidaktidak perluperlu menentukanmenentukan kelompokkelompok manamana yang yang

menangmenang, , pastikanpastikan bahwabahwa kelaskelas terintregasiterintregasi kembalikembali antaraantara kelompokkelompok yang yang berlawananberlawanan

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 2

CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KDDENGAN KD

Langkah-langkah :1.Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran2.Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP3.Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk

memperhatikan/menganalisa gambar4.Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa

gambar tersebut dicatat pada kertas5.Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya6.Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan

materi sesuai tujuan yang ingin dicapai7.Kesimpulan

Page 84: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 81

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 3

Langkah-langkah :1.Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai2.Menyajikan materi sebagai pengantar3.Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan

berkaitan dengan materi4.Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian

memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis

5.Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambartersebut

6.Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkankonsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

7.Kesimpulan/rangkuman

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 4

(KEPALA BERNOMOR)(KEPALA BERNOMOR)(SPENCER KAGAN, 1992)(SPENCER KAGAN, 1992)

Langkah-langkah :1.Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok

mendapat nomor2.Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya3.Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya4.Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil

melaporkan hasil kerjasama mereka5.Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang

lain6.Kesimpulan

Page 85: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 82

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 7

(MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)(MODIFIKASI DARI NUMBER HEADS)

Langkah-langkah :1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat

nomor2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap

tugas yang berangkaiMisalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal. Siswa nomor duamengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan danseterusnya

3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruhkeluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomorsama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka

4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain5. Kesimpulan

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 11

Langkah-langkah :1.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai2.Guru menyajikan materi sebagaimana biasa3.Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok

berpasangan dua orang4.Suruhlan seorang dari pasangan itu menceritakan materi yang

baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambilmembuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitujuga kelompok lainnya

5.Suruh siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasilwawancaranya dengan teman pasangannya. Sampai sebagiansiswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya

6.Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranyabelum dipahami siswa

7.Kesimpulan/penutup

Page 86: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 83

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 13

(MENCARI PASANGAN)(MENCARI PASANGAN)(Lorna Curran, 1994)(Lorna Curran, 1994)

Langkah-langkah :1.Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik

yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagianlainnya kartu jawaban

2.Setiap siswa mendapat satu buah kartu3.Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang4.Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

kartunya (soal jawaban)5.Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi

poin6.Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang

berbeda dari sebelumnya7.Demikian seterusnya8.Kesimpulan/penutup

Materi 10 - Model-model Pembelajaran 40

Langkah-langkah :1. Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative

learning / CL) 2. Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik.

Tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu keadaan3. Bila telah selesai bicara kopon yang dipegang siswa

diserahkan. Setiap bebicara satu kupon4. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Yang

masih pegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis5. Dan seterusnya

StrukturStruktur yang yang dapatdapat digunakandigunakan untukuntuk mengajarkanmengajarkanketerampilanketerampilan sosialsosial, , untukuntuk menghindarimenghindari siswasiswa mendominasimendominasi

pembicaraanpembicaraan atauatau siswasiswa diamdiam samasama sekalisekali

Page 87: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 84

Sesi 5

Bagaimana Guru dapat Menghubungkan Proses

Belajar-Mengajar Matematika dengan Kehidupan

Nyata?

PPeennddaahhuulluuaannDalam mindset beberapa siswa, seringkali matematika dianggap sebagai mata

pelajaran yang menyulitkan, menakutkan, ribet karena banyak rumus, dan tidak

bermanfaat atau tidak akan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak mustahil,

sebagian orang dewasa pun beranggapan seperti itu. Padahal, dalam penggunaan

handphone – yang sekarang ini di masyarakat – terdapat aplikasi konsep matematika

sistem biner. Bahkan, dari mulai bangun tidur sampai kembali tidur, konsep-konsep

matematika dari yang sederhana sampai yang rumit digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Begitu pun sebaliknya, sebagian konsep-konsep matematika – pada

dasarnya - diperoleh dari hasil pengamatan dan analisis para ahli terhadap adat

budaya atau hal-hal yang terjadi dalam masyarakat. Keterkaitan antara matematika

(mathematics) dan masyarakat (community) ini pernah dibahas dalam Modul 4.

Dengan demikian, perlu ada upaya dari guru untuk merubah mindset di atas.

Misalnya dengan menghubungkan (connection) matematika dengan kehidupan nyata

yang dialami siswa sehari-hari. Hal ini merupakan salah satu indikator seorang siswa

memiliki kemampuan koneksi sebagai hasil proses belajar matematika seperti yang

diungkapkan oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM).

Secara garis besarnya, beberapa indikator - yang digariskan oleh NCTM - tentang

kemampuan siswa SMP dalam koneksi matematik dirangkum oleh Arthur F. Coxford

sebagai berikut: ”menghubungkan pengetahuan konsep dan prosedur;

menggunakan matematika dalam daerah kurikulum lainnya; menggunakan

matematika dalam aktifitas hidup sehari-hari; memandang matematika sebagai

sebuah keutuhan yang terintegrasi; menerapkan pemikiran dan pemodelan

matematika untuk menyelesaikan masalah yang muncul dalam disiplin ilmu lainnya

seperti seni, musik, psikologi, sains, dan bisnis; menggunakan dan menilai

hubungan di antara topik-topik matematik; menilai aturan-aturan matematika dalam

budaya dan masyarakat; serta mengenali representasi yang ekuivalen dari konsep-

konsep yang sama”.

Dengan demikian, upaya guru untuk menghubungkan proses belajar-mengajar

matematika dengan kehidupan nyata dapat memberi dua dampak positif yaitu

menghilangkan keterasingan matematika dari kehidupan siswa yang diharapkan

merubah kesan matematika menjadi lebih familiar untuk dipelajari serta

memunculkan dan mengasah kemampuan siswa dalam koneksi matematik. Dengan

kedua dampak ini, diharapkan materi sesi ini dapat mengembangkan kompetensi inti

guru ke-3.3 yaitu menentukan pengalaman pembelajaran yang memadai untuk

Page 88: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 85

mencapai tujuan pembelajaran, kompetensi inti guru ke-6.1 yaitu menyediakan

aktivitas pembelajaran yang bervariasi untuk mendukung siswa dalam mencapai

hasil secara optimal, serta kompetensi inti guru ke-6.2 yaitu menyediakan aktivitas

pembelajaran yang bervariasi untuk mengaktualisasikan potensi siswa termasuk

kreativitasnya.

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarrTujuan dari sesi ini adalah untuk mendorong para peserta untuk lebih

mengembangkan kompetensi pedagogik inti 3.3 menentukan pengalaman

pembelajaran yang memadai untuk mencapai tujuan pembelajaran, kompetensi inti

guru ke-6.1 yaitu menyediakan aktivitas pembelajaran yang bervariasi untuk

mendukung siswa dalam mencapai hasil secara optimal, serta kompetensi inti guru

ke-6.2 yaitu menyediakan aktivitas pembelajaran yang bervariasi untuk

mengaktualisasikan potensi siswa termasuk kreativitasnya. Pada sesi ini peserta akan

mengidentifikasi beberapa strategi pembelajaran yang dapat bermanfaat bagi

peserta didik dengan menghubungkan hal-hal yang mereka pelajari di kelas dengan

kehidupan nyata mereka sebagai keluarga, anggota masyarakat, pembelajar, dan

pekerja. Pada akhir sesi ini peserta dapat:

Memahami bahwa salah satu indikator perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran matematika yang baik adalah jika ada hubungan pembelajaran di

kelas dengan kehidupan nyata.

Mengidentifikasi beberapa strategi pembelajaran yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari peserta didik.

Mengidentifikasi topik pembelajaran matematika (fakta, konsep, dan

keterampilan) yang relevan dengan situasi kehidupan nyata.

Menjabarkan aspek kunci dari pembelajaran kontekstual dan menjelaskan

mengapa penting bagi siswa untuk mendapatkan makna dalam pembelajaran

matematika.

PPeerrttaannyyaaaann kkuunncciiStrategi pembelajaran matematika apa saja yang berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari peserta didik?

Topik-topik apa saja dalam pembelajaran matematika yang relevan dengan

situasi kehidupan nyata?

Apa saja manfaat pembelajaran matemátika yang berhubungan dengan

kehidupan nyata peserta didik?

.

Page 89: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 86

PPeettuunnjjuukk UUmmuummMulailah kegiatan ini dengan brainstorming tentang materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Misalnya, materi pada modul 4 atau modul BTL sesi 5.

Lihat kembali prinsip-prinsip kunci pembelajaran dan pendahuluan mengenai

pendekatan pembelajaran kontekstual. Sesi ini dirancang agar para guru berpikir

mengenai mengapa isi dan kompetensi mata pelajaran mereka relevan dengan

berbagai jenis situasi kehidupan nyata yang berbeda yang dapat digunakan di

dalam kelas untuk memberikan makna pembelajaran matematika kepada siswa.

Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan pengalaman mereka

dalam melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas yang menerapkan

aktivitas siswa sehari-hari ke dalam.

Eksplorasi secara lisan tentang ide-ide yang dapat dikembangkan dalam

menghubungkan proses pembelajaran matematika dengan kehidupan nyata.

Kemudian, antarkan peserta untuk memasuki materi sesi ini.

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaannKertas flipchart

Spidol marker besar

Lem kertas

Hand-out 5.1: Himpunan (Himpunan Bagian dan Operasi-operasi dalam

Himpunan)

Hand-out 5.2: Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV dan SPLDV)

Hand-out 5.3: Peluang (Ruang Sampel dan Titik Sampel)

WWaakkttuuSesi ini berlangsung selama 90 menit. Fasilitator dapat mengikuti urutan waktu yang

ditetapkan secara fleksibel untuk tiap tahap kegiatan seperti yang ditunjukkan.

IICCTTPenggunaan TIK untuk mendukung sesi ini adalah pilihan dan bergantung pada

peralatan yang ada. Beberapa kemungkinan pengggunaan TIK adalah:

OHP untuk presentasi

LCD dan laptop untuk presentasi

Page 90: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 87

RRiinnggkkaassaann SSeessii

EEnneerrggiizzeerrPada gambar di bawah ini terbentuk 7 bujursangkar yang dibentuk dari 20 batang

korek api. Tugas kalian ialah mengambil 3 batang dari sisi 7 bujur sangkar. Tiga

batang ini supaya dipasangkan kembali pada bentukan tadi sehingga bentukan baru

menjadi 5 buah bujur sangkar saja.

Introduction (I)

5 menit

Pemaparan

tujuan, hasil

belajar, dan

pertanyaan

kunci.

Memotivasi

peserta untuk

menghubungkan

proses belajar-

mengajar

matematika

dengan

kehidupan nyata.

Connection (C)

30 menit

Brainstorming

tentang CTL

dalam pelajaran

matematika.

Mengerjakan tes

diri yang berisi

pandangan

peserta tentang

penggunaan CTL

dalam

pembelajaran

matematika

Application (A)

50 menit

Peserta

dkelompokkan

menjadi 3

kelompok.

Masing-masing

kelompok

mendiskusikan

hand-out yang

berisi materi

matematika

berbeda.

Hasil diskusi

kelompok

dipresentasikan.

Sharing antar kelompok.

Reflection (R)

5 menit

Mengukur

ketercapaian

tujuan

pembelajaran

dari sesi ini dan

menuliskan hasil

belajar dalam jurnal.

Extension (E)

menit

Peserta diminta

menuliskan

beberapa

hubungan

proses belajar-

mengajar

matematika

dengan

kehidupan nyata

yang akan

diterapkan

dalam

pembelajaran.

Page 91: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 88

PPeerriinncciiaann LLaannggkkaahh--llaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (5 menit)

(1) Sampaikan tujuan, hasil pembelajaran, dan pertanyaan kunci. Jelaskan bahwa

indikator keberhasilannya adalah jika peserta mampu menjawab pertanyaan

kunci.

(2) Sampaikan beberapa poin utama yang terdapat dalam pendahuluan sesi ini.

1

Catatan untuk Fasilitator

Hubungan antara pembelajaran di kelas dan kehidupan nyata merupakan

indikator sebuah perencanaan dan pembelajaran yang baik sebagai

direkomendasikan oleh Depdiknas.

Pemerintah mewajibkan guru memiliki kompetensi ini melalui Permen No.

16 tahun 2007 pada kompetensi pedagogik inti ke-3.3, 6.1 dan 6.2.

Connection (25 menit)

(1) Mulailah sesi ini brainstorming diantara peserta. Minta mereka memberi

definisi umum CTL.

(2) Minta peserta merevisi CTL secara umum ke dalam CTL yang lebih khusus di

dalam mata pelajaran matematika.

(3) Beri peserta sebuah tes diri (seperti di bawah ini) yang berisi penggunaan CTL,

untuk melihat seberapa jauh pandangan mereka tentang CTL dalam

pembelajaran matematika.

(4) Tanyakan setiap pertanyaan kepada peserta yang mendapat giliran dari seluruh

kelompok.

(5) Katakan kepada peserta untuk mengacungkan tangan jika mereka menjawab

”Ya” dari pertanyaan yang diberikan. Pilih satu orang peserta yang

mengacungkan tangan untuk memberikan mereka.

(6) Setelah semua pertanyaan diajukan, minta peserta untuk mendaftar cara-cara

yang dapat mereka menggunakan CTL.

(7) Tulis tanggapan mereka pada kertas flipchart diikuti prinsip-prinsip yang

tercakup dalam pertanyaan tersebut. Contoh: mengajarkan konsep Matematika

dalam situasi dan kejadian di kehidupan nyata (diluar kelas) yang biasa dialami

oleh siswa.

AAPPAAKKAAHH AANNDDAA MMEENNGGAAJJAARRKKAANN MMAATTEEMMAATTIIKKAA SSEECCAARRAA KKOONNTTEEKKSSTTUUAALL ??

Kerjakanlah tes berikut ini dan temukan jawabannya:

Apakah anda mengajarkan matematika secara kontekstual dalam kelas anda?

Jawablah dengan jujur

C

I

Page 92: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 89

Apakah anda mengajarkan konsep Matematika dalam situasi dan kejadian

di kehidupan nyata (diluar kelas) yang biasa dialami oleh siswa? Bila anda

menjawab “ya”, mohon beri contoh

Ya Tidak

Apakah konsep Matematika yang terdapat pada contoh-contoh serta

latihan-latihan siswa ditampilkan sesuai dengan konteks penggunaannya?

Bila anda menjawab “ya”, mohon beri contoh

Ya Tidak

Apakah anda menampilkan konsep Matematika dalam konteks yang telah

diketahui oleh siswa? Bila anda menjawab “ya”, mohon beri contoh

Ya Tidak

Apakah anda memberikan contoh-contoh serta latihan-latihan siswa yang

mencakup berbagai situasi pemecahan masalah yang nyata serta mudah

dipercaya sehingga siswa dapat menganggapnya sebagai penting bagi

kehidupan mereka di saat ini maupun di masa depan? Bila anda menjawab

“ya”, mohon beri contoh

Ya Tidak

Apakah contoh-contoh serta latihan-latihan siswa yang anda berikan

menumbuhkan sikap pada diri siswa untuk merasa,”saya perlu

mempelajari ini”? Bila anda menjawab “ya”, mohon beri contoh

Ya Tidak

Apakah anda memberikan kesempatan pada siswa untuk mengumpulkan

serta menganalisa data Matematika mereka sebagai bahan untuk

pengayaan dan tambahan? Bila anda menjawab “ya”, mohon beri contoh

Ya Tidak

Apakah pelajaran anda memungkinkan siswa untuk menerapkan konsep-

konsep dan informasi Matematis ke dalam konteks yang berguna,

mengajak siswa untuk membayangkan masa depan (misal: karir) dan

lokasi (misal: tempat kerja)? Bila anda menjawab “ya”, mohon beri contoh

Ya Tidak

Apakah siswa diharapkan untuk berpartisipasi secara rutin dalam interaksi

kelompok dimana terjadi proses berbagi pengalaman, komunikasi, dan

merespon terhadap konsep yang penting serta pengambilan keputusan?

Bila anda menjawab “ya”, mohon beri contoh

Ya Tidak

Apakah pelajaran, latihan, serta praktikum meningkatkan kecakapan

komunikasi siswa, baik secara lisan maupun tulisan, selain dari

Ya Tidak

Page 93: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 90

meningkatkan pemikiran beserta prestasi matematika? Bila anda

menjawab “ya”, mohon beri contoh

Sumber: Diadaptasi dari “Collaborative for Teaching Exellence” www.texaScollaborative.org

Application (50 menit)

(1) Membagikan hand-out 5.1, 5.2, atau 5.3 kepada peserta yang dibentuk dalam

3 kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan satu hand-out.

(2) Mendiskusikan hand-out 5.1 berisi situasi masalah yang menghubungkan

proses belajar-mengajar matematika dalam materi himpunan (himpunan

bagian dan operasi-operasi dalam himpunan) di kelas VII dengan kehidupan

nyata.

Catatan Untuk Fasilitator

Peserta dapat menggunakan aturan pengisian tempat (filling slots) atau konsep

himpunan bagian untuk menyelesaikan situasi masalah 1. Kunci jawaban: 31 cara.

Peserta dapat menggunakan diagram Venn atau formula penyelesaian untuk

situasi masalah 2.

(3) Mendiskusikan hand-out 5.2 berisi situasi masalah yang menghubungkan

proses belajar-mengajar matematika dalam materi Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel (PLDV dan SPLDV) di kelas VIII dengan kehidupan nyata.

Catatan Untuk Fasilitator

Peserta dapat menggunakan berbagai macam representasi matematik (multiple

representation) untuk menyelesaikan situasi-situasi masalah yang ada dalam

hand-out 5.2 seperti grafik, tabel, notasi/ekspresi matematik, atau kata-kata.

(4) Mendiskusikan hand-out 5.3 berisi situasi masalah yang menghubungkan proses

belajar-mengajar matematika dalam materi Peluang (Ruang Sampel dan Titik

Sampel) di kelas IX dengan kehidupan nyata.

Catatan Untuk Fasilitator

Peserta dapat membedakan pengertian ruang sampel dan titik sampel dari suatu

percobaan; menuliskan ruang sampel dengan berbagai representasi seperti aturan

pengisian tempat (filling slots), himpunan pasangan berurutan, atau tabel; serta

dapat menentukan susunan yang sama (kombinasi) atau berbeda (permutasi) dari

situasi masalah yang disajikan.

(5) Setiap kelompok menuliskan hasil diskusinya ke kertas flipchart dan

menempelkan karyanya di tempat yang strategis.

(6) Setiap kelompok diminta untuk menilai hasil kerja kelompok lainnya dan

memberikan pertanyaan atau pernyataan yang sesuai dengan materi masing-

masing kelompok.

(7) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan menjawab pertanyaan

atau mengomentari pernyataan kelompok lain.

A

Page 94: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 91

Reflection (5 menit)

(1) Memberi kesempatan kepada peserta untuk menjawab pertanyaan kunci.

(2) Memberi kesempatan kepada peserta untuk membuat kesimpulan.

(3) Minta kepada peserta mencatat pada buku catatannya hasil-hasil pembelajaran

yang mereka peroleh pada sesi 5 pada jurnalnya masing-masing.

Extension

Kegiatan berikut ini dilakukan peserta di luar sesi pelatihan, oleh sebab itu

peserta diminta membaca informasi tambahan 5.1 dan informasi 5.2 yang akan

menjadi dasar dalam kegiatan penyusunan strategi belajar mengajar untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

PPeessaann KKuunncciiSeluruh mata pelajaran hendaknya didasarkan kepada metode-metode Contextual

Teaching and Learning. Guru-guru perlu menghubungkan aktivitas dan metode

belajar-mengajar yang membuat pembelajaran lebih bermakna untuk siswa dengan

menghubungkan hal-hal yang mereka pelajari di dalam kelas ke kehidupan mereka

sekarang dan yang akan datang sebagai anggota keluarga dan masyarakat,

peradaban, dan pekerjaan.

BBaaccaaaann TTaammbbaahhaannBeberapa sumber yang dapat peserta baca untuk memperdalam pengetahuan

pemahaman tentang hubungan proses belajar-mengajar matematika dengan

kehidupan nyata adalah:

- Baroody, A. J. dan Niskayuna, R. T. C. (1993). Problem Solving, Reasoning, and

Communicating, K-8. Helping Children Think Mathematically. New York: Merill.

- Dris, J. (2006). Matematika. Jakarta: Piranti Dharma Kalokatama.

- House, P. A. dan Coxford, A. F. (1995). Connecting Mathematics Across The

Curriculum. Reston, Va: The Council.

- Mason, J., Burton, L., dan Stacey, K. (1985). Thinking Mathematically. England:

Prentice Hall.

- Mudzakkir, H. S. (2006). Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write untuk

Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik Beragam Siswa Sekolah

Menengah Pertama. Tesis pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak Ditebitkan.

- National Council of Teachers of Mathematics. (1989). Curriculum and Evaluation

Standards for School Mathematics. Reston, Va: The Council.

E

R

Page 95: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 92

- Sears, S. (2002) Belajar dan Pembelajaran Kontekstual: Dasar-Dasar Pembelajaran

yang Efektif

- Sudirman. (2005). Cerdas Aktif Matematika. Bandung: Ganeca Exact.

- Tampomas, H. (2005). Matematika. Jakarta: Yudhistira

Page 96: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 93

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 55..11

Situasi Masalah 1:

Pak Ahmad memiliki dua toko. Toko pertama menjual makanan dan toko kedua

menjual cinderamata ciri khas daerahnya. Pak Ahmad mempekerjakan enam orang

pegawai untuk menjaga kedua tokonya dengan gaji yang sama besar dalam setiap

minggunya. Keenam pegawai tersebut bernama Eman, Dudung, Ajang, Eli, Eneng,

dan Midah. Jika satu toko harus dijaga minimal oleh satu orang pegawai, maka

bantulah Pak Ahmad untuk menentukan banyak cara penjagaan kedua toko tersebut

dengan menggunakan dua representasi.

Jawab:

Representasi1:

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

Representasi 2:

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

Konsep matematika apa dan di kelas berapa yang digunakan dalam representasi 1

dan 2? Pendekatan konsep manakah yang lebih tepat untuk menyelesaikan situasi

masalah 1 ini?

Situasi Masalah 2:

Sekarang ini, beberapa orang tidak hanya memiliki satu kartu HP akibat perang

harga voucher pulsa. Hasil survey yang dilakukan oleh Pak Kusro –seorang penjual

voucher pulsa- terhadap 40 orang pelanggan tetap dalam satu minggu diperoleh

data sebagai berikut: 20 orang menggunakan kartu 3, 16 orang menggunakan kartu

As, dan 10 orang menggunakan kartu lain. Jika Pak Kusro ingin menyediakan

voucher dalam bentuk fisik untuk keempat puluh pelanggan tetapnya tersebut, maka

gunakan 2 cara untuk menentukan:

a. Jumlah pelanggan yang akan membeli kedua jenis voucher.

b. Jumlah pelanggan yang akan membeli voucher kartu 3 tetapi tidak

menggunakan kartu As

c. Jumlah pelanggan yang akan membeli voucher kartu As tetapi tidak

menggunakan kartu 3.

Jawab:

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

Konsep apa dan di kelas berapa, situasi masalah tersebut?

Kemukakan aktivitas siswa atau masyarakat sehari-hari yang lain yang dapat

digunakan dalam konsep tersebut?

Page 97: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 94

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 55..22

SSiittuuaassii MMaassaallaahh 11::

Perhatikan diagram batang yang menggambarkan perbandingan antara jarak tempuh

(x) dan banyaknya bensin yang diperlukan (y) dari sebuah motor berikut ini:.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 6 7

Bensin (liter)

Jara

k (k

m)

a. Sajikan kembali data dari diagram batang di sebelah kiri dalam dua

representasi yang berbeda.

b. Tuliskan persamaan yang menghubungkan x dan y. Tuliskan pula langkah-

langkah untuk memperoleh persamaan itu.

c. Nyatakan interpretasi dari persamaan yang diperoleh pada jawaban (b) dengan

kata-kata.

d. Misalkan perjalanan ke suatu tempat membutuhkan waktu 1,5 jam dengan

kecepatan rata-rata motor 50 km/jam. Untuk perjalanan tersebut tersedia

bensin sebanyak 6 liter. Berapa banyak bensin lagi yang dibutuhkan?

Jawab:

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………....

Konsep matematika apa dan di kelas berapa situasi masalah 1 tersebut?

KKeemmuukkaakkaann aakkttiivviittaass ssiisswwaa aattaauu mmaassyyaarraakkaatt sseehhaarrii--hhaarrii yyaanngg llaaiinn yyaanngg ddaappaatt

ddiigguunnaakkaann ddaallaamm kkoonnsseepp tteerrsseebbuutt??

Page 98: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 95

SSiittuuaassii MMaassaallaahh 22

Alfin dan Amalia membeli kue donat dan minuman seperti pada gambar di bawah

ini:

Alfin membayar makanan dan minum- Amalia membayar makanan dan

minuman man tersebut sebesar Rp 16.000,00. tersebut sebesar

Rp14.000,00.

1. Tanpa mengetahui harga satuan kue donat atau segelas minuman, coba tebak

manakah yang harganya lebih mahal? Jelaskan jawabannya lengkap dengan

representasinya,

2. Jika Amalia ingin menukar sebuah kue donat dengan segelas minuman yang

dibeli Alfin, apakah pertukaran ini adil? Mengapa?.

Jawab:

…………………………………………………………………………………………………………….

.

…………………………………………………………………………………………………………….

Konsep apa dan di kelas berapa, situasi masalah tersebut?

Kemukakan aktivitas siswa atau masyarakat sehari-hari yang lain yang dapat

digunakan dalam konsep tersebut?

Apakah persamaan dan perbedaan dari kedua situasi masalah tersebut? Jelaskan

secara detail

Page 99: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 96

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 55..33

Situasi Masalah 1:

Praktekkan percobaan berikut:

Setiap orang bersalaman dengan semua anggota kelompoknya. (tolong sisipkan

gambar kumpulan orang-orang)

Berdasarkan percobaan tersebut, tentukan:

a. Susunan semua inisial nama dari urutan salaman (titik sampel).

Jelaskan pemilihan urutan tersebut.

b. Setiap orang menuliskan ruang sampel dengan 3 cara

Jawab:

…………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………..

Konsep apa dan di kelas berapa, situasi masalah tersebut?

Kemukakan aktivitas siswa atau masyarakat sehari-hari yang lain yang dapat

digunakan dalam konsep tersebut?

Situasi Masalah 2:

Bu Ina memiliki 3 rok berwarna hitam, putih, dan krem serta 4 blazer berwarna pink,

hijau muda, ungu, dan kuning muda. Bantulah Bu ina untuk membuat mix and match

dari rok dan blazer yang dimilikinya dalam tiga representasi berbeda. Tentukanlah

titik sampel dan ruang sampel dari percobaan tersebut.

Jawab:

……………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………………………………………..

Konsep apa dan di kelas berapa, situasi masalah tersebut?

Kemukakan aktivitas siswa atau masyarakat sehari-hari yang lain yang dapat

digunakan dalam konsep tersebut?

Apakah persamaan dan perbedaan dari kedua situasi masalah tersebut? Jelaskan

secara detail

Page 100: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 97

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 55..11

1919

PRINSIP DASARPRINSIP DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN

KONTEKSTUALKONTEKSTUAL (CTL)(CTL) Menekankan pada pemecahan masalah Mengenal kegiatan mengajar yang terjadi di berbagai

konteks seperti rumah, masyarakat, dan tempat kerja. Mengajar siswa untuk memantau dan mengarahkan

belajarnya sehingga menjadi pembelajar yang aktif danterkendali

Menekankan pembelajaran dalam konteks kehidupansiswa

Mendorong siswa belajar dari satu dengan lainnya danbelajar bersama, dan

Menggunakan penilaian otentik

PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONTEKSTUAL

1. Apa perbedaan dari strategi, pendekatan, metode dan metodel pembelajaran?

2. Apa ciri-ciri pembelajaran matematikakontekstual?

3. Apa pendekatan pembelajaran yang relevanuntuk pembelajaran matematikakontekstual?

4. Bagaimana penilaian yang relevan untukpembelajaran matematika kontekstual?

Matematisasi Horisontal Matematika informal

Matematisasi Vertikal Matematika formal

Matematisasi Horisontal Matematika informal

Matematisasi Vertikal Matematika formal

Page 101: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 98

Pendekatan MekanisPendekatan Mekanis

Pendekatan EmpirisPendekatan Empiris

Pendekatan StrukturalisPendekatan Strukturalis

Pendekatan KontekstualPendekatan Kontekstual

YaYaRealistik/ Kontekstual

YaTidakStruturalis

TidakYaEmpiristik

TidakTidakMekanistik

MATEMATIKA VERTIKAL

MATEMATIKA HORISONTALPENDEKATAN

Ciri-ciripembelajaran matematika kontekstual

Ciri-ciripembelajaran matematika kontekstual

Ada masalah kontekstual untuk siswa sejakawal proses pembelajaran.

Ada masalah kontekstual untuk siswa sejakawal proses pembelajaran.

Dikembangkan cara, alat atau model matematis untuk memperoleh jawabaninformal dari masalah.

Dikembangkan cara, alat atau model matematis untuk memperoleh jawabaninformal dari masalah.

Terjadi interaksi antara guru dan siswa atauantara siswa dan siswa atau antara siswa-pakar dalam suasana demokratif.

Terjadi interaksi antara guru dan siswa atauantara siswa dan siswa atau antara siswa-pakar dalam suasana demokratif.

Page 102: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 99

Ada keseimbangan antara prosesmatematisasi horisontal dan prosesmatematisasi vertikal

Ada keseimbangan antara prosesmatematisasi horisontal dan prosesmatematisasi vertikal

Ada kesempatan yang cukup bagi siswa untukmerefleksi, menginterpretasi danmenginternalisasi proses dan hasil belajar

Ada kesempatan yang cukup bagi siswa untukmerefleksi, menginterpretasi danmenginternalisasi proses dan hasil belajar

Tidak semata-mata menekankan komputasidan langkah-langkah prosedural penyelesaiansoal

Memberi penekanan pada pemahaman konsepdan pemecahan masalah

Tidak semata-mata menekankan komputasidan langkah-langkah prosedural penyelesaiansoal

Memberi penekanan pada pemahaman konsepdan pemecahan masalah

Memuat tanggung jawab guru dalammerencanakan, melaksanakan danmengevaluasi kegiatan pembelajaran

Memuat tanggung jawab guru dalammerencanakan, melaksanakan danmengevaluasi kegiatan pembelajaran

Model pembelajaran adalah pedomanberisi program atau petunjuk strategipembelajaran yang dirancang untukmencapai suatu tujuan pembelajaran

Model pembelajaran adalah pedomanberisi program atau petunjuk strategipembelajaran yang dirancang untukmencapai suatu tujuan pembelajaran

MODEL PEMBELAJARANMODEL PEMBELAJARANMODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran adalah pedoman

Memuat tanggung jawab guru dalammerencanakan, melaksanakan danmengevaluasi kegiatan pembelajaran

Melakukan refleksi terhadap setiaplangkah yang ditempuh atau

terhadap hasil pelajaran

Melakukan refleksi terhadap setiaplangkah yang ditempuh atau

terhadap hasil pelajaran

Siswa mengembangkan ataumenciptakan model-model matematissimbolik secara informal

Kegiatan pembelajaran berlangsungsecara interaktif

Siswa mengembangkan ataumenciptakan model-model matematissimbolik secara informal

Kegiatan pembelajaran berlangsungsecara interaktif

Memulai pelajaran denganmengajukan masalah

Permasalahan yang diberikan sesuaidengan tujuan

Memulai pelajaran denganmengajukan masalah

Permasalahan yang diberikan sesuaidengan tujuan

Aspek-aspek yang tercakup dalammodel pembelajaran matematika kontekstual

Aspek-aspek yang tercakup dalammodel pembelajaran matematika kontekstual

Pendahuluan

Pengembangan

Penutup/penerapan

Page 103: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 100

Pendekatan pembelajaranuntuk melaksanakan pembelajaranmatematika kontekstual

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Instruction)Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Instruction)

Pembelajaran berbasis pemecahan masalahPembelajaran berbasis pemecahan masalah

Pembelajaran berbasis penemuanPembelajaran berbasis penemuan

Pembelajaran berbasis proyekPembelajaran berbasis proyek

Pembelajaran kooperatifPembelajaran kooperatif

Penilaian pembelajaran yang relevanPenilaian pembelajaran yang relevan

Penilaian kinerjaPenilaian kinerja

Pengamatan (sistematis)Pengamatan (sistematis)

PortofolioPortofolio

JournalJournal

Page 104: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 101

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 55..22

Rubrik Penilaian: Instrumen Sertifikasi Guru:

Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Gunakan rubrik berikut untuk membantu anda menentukan nilai yang akan diberikan ketika anda mengobservasi pelajaran

No Indikator/ Aspek

yang diamati

Beri nilai 1 jika …… Beri nilai 2 jika …. Beri nilai 3 jika……. Beri nilai 4 jika…. Hanya beri nilai 5 jika..

6 Mengaitkan materi

dengan realitas

kehidupan

Tidak terdapat

kaitan dengan

realitas kehidupan

Terdapat kaitan yang sedikit

atau tidak jelas antara materi

(fakta, konsep atau

kecakapan) dengan realitas

kehidupan (misal: guru

menerangkan tentang kapan

kecakapan tersebut

diperlukan dalam situasi

kehidupan nyata, seperti

ketika bekerja, namun tidak

melatih kecakapan tersebut)

Terdapat kaitan yang

baik antara materi

(fakta, konsep dan

kecakapan) dengan

realitas kehidupan dan

para siswa diharuskan

untuk berlatih

menggunakan

kecakapan tersebut

dalam situasi maupun

konteks kehidupan

nyata namun kurang

relevan dengan

kehidupan siswa dan

masyarakat atau tidak

berdasarkan profesi

yang sesungguhnya

Terdapat kaitan yang

kuat dengan realitas

kehidupan dan para

siswa diharuskan

untuk berlatih

menggunakan

kecakapan tersebut

dalam situasi

kehidupan nyata yang

relevan dengan

kehidupan mereka dan

masyarakat atau

berdasarkan profesi

sesungguhnya

Semua kriteria untuk

nilai 4 telah terpenuhi

PLUS

Guru meminta para

siswa untuk berpikir

tentang materi yang

mereka pelajari (fakta,

konsep dan kecakapan)

dan kemudian

mengaitkannya dengan

situasi kehidupan

nyata yang relevan

10 Melaksanakan

pembelajaran yang

Tidak terdapat

pembelajaran yang

Pelajaran mencakup

pembelajaran yang bersifat

Pelajaran didasari oleh

pembelajaran yang

Pelajaran didasari oleh

pembelajaran yang

Pelajaran direncanakan

berdasarkan

Page 105: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

USAID: DBE3 Life Skills for Youth 102

bersifat

kontekstual

bersifat

kontekstual. Guru

tidak membuat

pelajaran menjadi

bermakna

kontekstual. Guru membuat

pelajaran menjadi bermakna

bagi para siswa dengan cara

memberi beberapa contoh

sederhana mengenai kaitan

antara apa yang mereka

pelajari dengan kehidupan

mereka sebagai keluarga dan

anggota masyarakat, warga

negara dan pekerja

bersifat kontekstual.

Guru membuat

pelajaran menjadi

bermakna bagi para

siswa dengan cara

mengadakan kegiatan

dimana mereka dapat

mengaitkan apa yang

mereka pelajari dengan

kehidupan mereka

sebagai keluarga dan

anggota masyarakat,

warga negara dan

pekerja

bersifat kontekstual.

Guru meminta para

siswa untuk membuat

pelajaran menjadi

bermakna bagi diri

mereka sendiri dengan

cara mengaitkan apa

yang mereka pelajari

dengan kehidupan

mereka sebagai

keluarga dan anggota

masyarakat, warga

negara dan pekerja

pembelajaran yang

bersifat kontekstual.

Guru menyediakan

pengalaman di luar

kelas yang

berdasarkan kehidupan

nyata dimana para

siswa dapat

menerapkan

pengetahuan serta

kecakapan mereka

Rubrik Penilaian: Instrumen Penilaian Kinerja Guru: Rencana Pelajaran

No Komponen Beri nilai 1 jika…. Beri nilai 2 jika…. Beri nilai 3 jika…. Beri nilai 4 atau 5 jika….

2.1 Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

Materi ajar tidak

disebutkan, tidak jelas atau

tidak lengkap

Materi ajar jelas namun

tidak relevan dengan

tujuan pembelajaran

Materi ajar telah dipilih

berdasarkan tujuan

pembelajaran namun tidak

memiliki hubungan dengan

kehidupan nyata (contoh:

menyertakan contoh atau

kegiatan dimana kecakapan

tersebut dapat digunakan

dalam konteks kehidupan

sebenarnya)

Materi ajar telah dipilih

berdasarkan tujuan

pembelajaran dan memiliki

hubungan dengan

kehidupan nyata (contoh:

materi-materi menyertakan

contoh atau kegiatan

dimana kecakapan tersebut

dapat digunakan dalam

konteks/situasi kehidupan

sebenarnya)

Page 106: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

103

Sesi 6

Bagaimana Guru dapat Menciptakan Suasana

Belajar-Mengajar yang Efektif?

PPeennddaahhuulluuaann

Pembelajaran matematika yang bermakna, menyenangkan, interaktif, dan menantang

membutuhkan suasana belajar mengajar yang efektif. Suasana pembelajaran mencakup

pengaturan lingkungan ruangan kelas dan faktor-faktor situasional. Secara umum

lingkungan pembelajaran kelas terdiri dari lingkungan fisik kelas dan lingkungan

emosional-pskologi.

Pengaturan lingkungan fisik kelas dalam penataan yang baik akan merangsang siswa

untuk termotivasi dalam belajar karena para siswa merasa nyaman berada di dalam

kelas tersebut. Sebaliknya lingkungan fisik kelas yang tidak ditata dengan baik seperti

posisi meja kursi yang tidak teratur, gelap, pengap, dan panas akan membuat siswa

tidak betah tinggal di kelas. Oleh karena itu pengaturan ruangan kelas seperti meja

belajar, penerangan, pajangan, peralatan, sirkulasi udara harus dilakukan atau diseting

secara baik sebelum pembelajaran dimulai.

Selain lingkungan pembelajaran fisik kelas yang tidak kalah pentingnya adalah

lingkungan non-fisik (emosional) yang terjadi di kelas melaui proses interaksi siswa

dengan guru. Siswa dan guru akan merasa nyaman di kelas jika suasana atau atmosfir

kelas berada dalam kondisi yang dinamis, fleksibel, dan menyenangkan. Untuk

mencapai suasana ini maka rasa simpati dan empati serta kedekatan emosional siswa-

guru perlu dibina. Siswa adalah mitra guru di dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Oleh karena itu apa yang ditampilkan siswa dalam bentuk sikap, tingkah laku, tutur

kata, harapan, keingintahuan sedapat mungkin mencerminkan suasana yang kondusif

bagi pembelajaran. Begitupula pada pihak guru harus menampilkan keteladanan melalui

bahasa yang santun, kedisiplinan, kecintaan, dan kedekatannya dengan siswa yang

kondusif bagi pembelajaran di kelas. Akhirnya untuk mencapai suasana emosional yang

positif untuk berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif diperlukan adanya

hubungan kerja sama dan komunikasi yang harmonis antar guru dan siswa.

Hal di atas sesuai dengan tuntutan bahwa guru yang professional memiliki kemampuan

berkomunikasi seperti yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional no

16/2007 yang menyuratkan kompetensi inti guru ke-7, yaitu: berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

Page 107: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

104

Berkaitan dengan pencapaian kompetensi inti guru ke-7, maka dalam sesi ini akan

digambarkan cara-cara bagaimana guru dapat menciptakan suasana belajar-mengajar

yang efektif.

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarrTujuan dari sesi ini adalah untuk mendorong para peserta untuk lebih mengembangkan

kompetensi pedagogik inti ke-7 yaitu memiliki kompetensi berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. Pada sesi ini peserta akan

mengidentifikasi lingkungan belajar yang mendorong terciptanya suasana belajar

matematika yang kondusif dan bermakna. Pada akhir sesi ini peserta dapat:

Mengidentifikasi karakteristik lingkungan fisik belajar yang kondusif dan bermakna.

Mengidentifikasi karakteristik lingkungan emosional belajar yang kondusif dan

bermakna.

Mendisain lingkungan belajar yang kondusif dan bermakna.

PPeerrttaannyyaaaann kkuunncciiKarakteristik lingkungan fisik belajar seperti apa yang dikategorikan kondusif dan

bermakna?

Karakteristik lingkungan emosional belajar seperti apa yang dikategorikan kondusif

dan bermakna?

Seperti apakah disain lingkungan belajar yang kondusif dan bermakna itu?

PPeettuunnjjuukk UUmmuummMulailah kegiatan ini dengan mendefinisikan suasana lingkungan pembelajaran

efektif. Berikan kesempatan peserta untuk berdiskusi dan brainstorming diantara

mereka.

Berikan agar kelompok memiliki peran yang lebih besar dalam mengidenfikasi

karakteristik lingkungan fisik dan emosional pembelajaran.

Jelaskan secara seksama tujuan dan hasil belajar. Jelaskan pula tujuan utama sesi ini

sesuai dengan Permen No. 16 tahun 2007 pada kompetensi pedagogik inti ke-7.

Minta kelompok untuk mendiskusikan langkah-langkah yang diambil untuk

menciptakan sebuah lingkungan belajar yang positif.

Melalui sesi ini peserta diharapkan memahami dan dapat menciptkan lingkungan

fisik dan emosional yang mendukung kegiatan pembelajaran.

Peserta diharapkan memahami bahwa lingkungan baik fisik dan emosional dimana

siswa belajar/bekerja mempunyai dampak yang kuat pada pembelajaran.

.

Page 108: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

105

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaannKertas HVS

Kertas flipchart

Spidol marker besar

Penggaris panjang

Handout 6.1, 6.2, 6.3, dan 6.4.

WWaakkttuu120 menit

IICCTT

Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini adalah pilihan dan bergantung pada

peralatan yang ada. Beberapa kemungkinan pengggunaan TIK adalah:

OHP untuk presentasi

LCD dan laptop untuk presentasi

RRiinnggkkaassaann SSeessii

Introduction (I)

10 menit

Pemaparan

tujuan, hasil

belajar, dan

pertanyaan –

pertanyan kunci

kepada peserta.

Connection (C)

45 menit

Brainstorming

tentang

lingkungan

belajar ”fisik”

dan ”emosional”.

Peserta

mengerjakan

handoud 6.1

berisi foto

lingkungan fisik

& pembelajaran

kelas yang akan

ditayankan dgn

VCD. Selanjut-

nya peserta

mengerjakan

handout 6.2

berisi ciri-ciri

lingk fisik dan

emosional

Application (A)

60 menit

Peserta

dikelompokkan

menjadi 2

kelompok.

Peserta

kelompok I

mengerjakan

handout 6.3

berisi penataan

tempat duduk

(lingkungan

fisik) sesuai

deskripsi yang

diberikan.

Selanjutnyan

kelompok II

mengerjakan

handoud 6.4

berisi skenario bermain peran

Reflection (R)

5 menit

Peserta

merangkum

pembelajaran

selama sesi,

menjawab

pertanyaan-

pertanyaan

kunci dan

menuliskannya dalam jurnal.

Extension (E)

Peserta mencari

bahan yang

tertera dalam

bacaan

tambahan dan

membaca

informasi

tambahan

Page 109: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

106

EEnneerrggiizzeerrMembagi warisan tanah

Seorang petani mempunyai sebidang tanah yang berbentuk bujursangkar. Dekat sudut

tanahnya terdapat rumah dan halamannya berupa bujursangkar. Pada halaman dan

tanahnya ditanami 15 batang pohon yang ditanam tidak beraturan. Pak Tani mempunyai

5 orang anak. Tanah miliknya dan batang pohon-pohon ini hendak diwariskan kepada

ke 5 orang anaknya. Cobalah tolong bagaimanakah caranya agar tanah ini dapat dibagi

lima bagian dengan sama luasnya dan setiap anak (rumah) memiliki 3 batang pohon.

Para pembaca tolonglah Pak Tani ini.

: Rumah

: Pohon

PPeerriinncciiaann LLaannggkkaahh--llaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (10 menit)

1. Sampaikan tujuan, hasil pembelajaran, dan pertanyaan kunci. Jelaskan bahwa

indikator keberhasilannya adalah jika peserta mampu menjawab pertanyaan kunci.

2. Sampaikan point atau hal-hal penting dari sesi ini.

Catatan Untuk Fasilitator

1. Melalui sesi ini peserta seharusnya memahami dan dapat menciptakan

lingkungan belajar baik secara fisik maupun emosional untuk mendukukung

keragaman kegiatan belajar mengajar.

2. Peserta diharapkan memahami bahwa lingkungan (baik fisik maupun

emosional) di dalam mana siswa bekerja mempunyai dampak yang kuat pada

pembelajaran.

I

Page 110: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

107

Connection (45 menit)

1. Katakan kepada peserta untuk mendefinisikan lingkungan belajar ”fisik” dan

”emosional” minta mereka melakukan brainstorming seperti apa lingkungan fisik

yang baik atau tidak dan seperti apa lingkungan ”emosional” yang baik atau tidak.

2. Minta peserta untuk membedakan antara lingkungan fisik dan lingkungan

emosional.

Catatan Untuk Fasilitator

1. Lingkungan pembelajaran fisik adalah tempat/daerah dimana guru mengajar

dan siswa belajar. Lingkungan ini mencakup ruangan kelas dan segala sesuatu

di dalamnya, seperti:

Mebel

Pencahayaan atau penerangan

Pajangan

Tempat duduk

Peralatan

2. Lingkungan pembelajaran emosional atau psikologi adalah apa yang para siswa

rasakan ketika mereka sedang belajar. Lingkungan ini mencakup:

Bahasa dan suara guru

Harapan dan sikap

Suasana ruangan kelas

Perilaku siswa

Harga diri siswa

3. Berikan peserta handout 6.1 yang berisi (a) sebuah foto suatu ruangan kelas, and

(b) suatu skenario suatu kelas yang mana melukiskan situasi yang emosional

(dalam CD).

4. Katakan kepada peserta untuk mendaftar apa yang mereka pikirkan menjadi

karakateristik positif lingkungan belajar fisik dari foto dan lingkungan emosional

positif dari skenario. Beri waktu kepada mereka 10 menit.

5. Umpan balik: Daftarkan ide-ide mereka pada kertas flipchart.

Fisik Emosional

C

Page 111: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

108

6. Meyakinkan peserta memahami lingkungan emosional dan lingkungan phisik

tidaklah otomatis berhubungan. Dapat terjadi bahwa suatu lingkungan fisik yang

baik tetapi lingkungan emosionalnya negatif.

7. Beri peserta handout 6.2 yang berisi daftar karakteristik positif lingkungan fisik

dan emosional.

8. Minta peserta menyimpulkan bagaimana menciptkan lingkungan belajar baik fisik

dan emosional dengan baik.

Application (60 menit)

1. Bagi peserta dalam beberapa kelompok. Beri 50% dari kelompok mengerjakan

handoud 6.3, selanjutnya 50% lagi mengerjakan handout 6.4.

2. Pada akhir sesi ini minta kelompok memaparkan hasil kerja masing-masing.

Catatan Untuk Fasilitator

1. Kegiatan dari sesi ini sebaiknya membuat peserta melihat pada bagaimana

tampilan fisik ruangan kelas dapat mempromosikan atau menghalangi belajar

(misalnya pengelompokan meja) dan bagaimana ruangan kelas seharusnya

diatur agar memberi suasana fleksibel.

2. Peserta harus tahu apa yang dilakukan untuk mencipatkan lingkungan

emosional positif yang dibutuhkan untuk menfokuskan pada suasana di dalam

untuk mendukung siswa belajar dengan baik (misal menjadi lebih optimistik,

tidak bias, memotivasi seluruh siswa dll) dan bagian dari sebuah hubungan

guru siswa yang positif .

Reflection (5 menit)

1. Peserta merangkum pembelajaran selama sesi, menjawab pertanyaan-

pertanyaan kunci

2. Peserta diminta untuk menuliskan hasil belajar pada jurnal masing-masing.

Extension

Kegiatan berikut ini diperuntukkan bagai peserta di luar sesi pelatihan, peserta

diminta membaca dan bacaan tambahan dan informasi tambahan 6.1 yang akan

menjadi dasar dalam menciptakan suasana pembelajaran yang efektif.

A

E

R

Page 112: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

109

PPeessaann KKuunnccii

Ruang kelas yang menyenangkan, positif, menantang, mendukung siswa menolongnya

untuk belajar dan memiliki perilaku yang lebih baik serta mengembangkan pemahaman

yang bermakna. Para guru perlu mempertimbangkan secara berhati-hati tata ruang fisik

mengenai kelas dan penciptaan atmosfir (suasana) yang positif.

BBaaccaaaann TTaammbbaahhaannAnonim. The classroom environment and situational factor.

Bobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman

dan Menyenangkan. Kaifa: Bandung, 2000.

Bobby DePorter, Mark Reardon & sarah Singer Nourie. Quantum Teaching

Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Kaifa: Bandung, 2001.

Dave Meier, The Accelerated Learning Optimalkan Kemampuan Anda dengan Metode

Alissa. Kaifa: Bandung, 2004.

DBE3. Pengajaran professional dan pembelajaran bermakna. Modul Pelatihan 1.

Gagne, Robert M. & Medsker, Karen L. The Conditioning of Learning Training

Applications. Orlando: Harcourt Brace Company, 1996.

Gordon, Thomas. Teacher Effectiveness Training, terjemahan Aditya Kumara Dewi.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Joyce, Bruce. & Weil Marsha. Model of Teaching. Needham Heights: Asimon &

Schuster Company, 1966.

MBE and Depdiknas. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Baik. Paket Pelatihan 1.

Ruseffendi, E. T. Pengajaran Kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung:

Tarsito, 1991.

Silberman, Melvin L., Active Learning, 101 Cara Belajar Siswa Aktif, terjemahan Raisul

Muttaqien. Bandung: Nusamedia dan Nuansa, 2006)

Suherman, Erman. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI,

2003.

Page 113: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

110

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 66..11

AA:: FFoottoo RRuuaannggaann KKeellaass ((FFiissiikk))

BB:: SSkkeennaarriioo SSiittuuaassii EEmmoossiioonnaall ddii KKeellaass

Page 114: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

111

Page 115: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

112

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 66..22

Bagaimana menciptakan sebuah lingkungan belajar positif

Lingkungan Fisik Lingkungan Emosional

Pajangan ruangan kelas (jelaskan)

Tempat duduk (jelaskan)

Sumber belajar (jelaskan)

Penerangan (jelaskan)

Mebeuler (jelaskan)

Peralatan (jelaskan)

Bahasa dan suara guru (jelaskan)

Harapan dan sikap (jelaskan)

Suasana ruangan kelas (jelaskan)

Perilaku siswa (jelaskan)

Harga diri siswa (jelaskan)

Kesematan (jelaskan)

Page 116: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

113

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 66..33

LLiinnggkkuunnggaann FFiissiikk

Gambarkan posisi tempat duduk siswa di dalam kelas pada kolom B, yang menurut

Anda paling baik untuk melaksanakan kegiatan yang dideskripsikan pada kolom A.

A: Deskripsi Kegiatan Matematika B: Pengaturan Tempat Duduk

Kelas IX terdiri atas 40 orang siswa bekerja

secara perpasangan:

“Diberikan sebuah masalah atau tugas

matematika yang belum lengkap tentang

KD : Menentukan pola barisan bilangan

sederhana” Dari KD tersebut para siswa

diminta membuat soal sebanyak mungkin.

Sebuah kelas yang terdiri dari 45 siswa

berumur 13 tahun bekerja secara

berkelompok (4 orang per-kelompok)

untuk membuat bermacam diagram

sembarang data.

Page 117: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

114

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 66..44

SSeebbuuaahh LLiinnggkkuunnggaann EEmmoossiioonnaall YYaanngg PPoossiittiiff

BBeerrmmaaiinn PPeerraann::

BBuuaattllaahh aattuurraann mmaaiinn aattaauu ggaammbbaarraann kkeeggiiaattaann yyaanngg ddaappaatt

ddiillaakkuukkaann gguurruu uunnttuukk mmeenncciippttaakkaann kkoonnddiissii//lliinnggkkuunnggaann

eemmoossiioonnaall yyaanngg ppoossiittiiff ddii ddaallaamm kkeellaass bbeerrddaassaarrkkaann sskkeennaarriioo

yyaanngg aaddaa..

Skenario Satu

Saya tidak menyukai belajar Matematika karena gurunya. Guru tersebut berasal dari daerah yang

aksen dan tekanan bahasanya lebih cepat dibanding di daerah kami. Suaranya yang pelan dan

bahasanya yang terlalu cepat susah untuk saya mengerti. Semangat untuk belajar yang berusaha

saya kumpulkan sebanyak mungkin dari rumah hilang bersamaan dengan masuknya guru

tersebut ke kelas kami. Saya menjadi malas mengikuti pelajaran Matematika. Pernah suatu ketika,

saya diminta untuk mengerjakan soal, tapi dengan ogah-ogahan saya maju dan berpura-pura

menyelesaikan soal itu. Saya tidak peduli, benar atau pun salah. Akhirnya saya menyerah dan

tidak mau lagi belajar.

Skenario Dua

Kelas VII SMP Al-Fajar terdiri atas 15 laki-laki dan 18 perempuan. Hanya 3 perempuan dan satu

laki-laki yang menunjukkan perhatiannya dalam pembelajaran Matematika di kelas. Keempat

siswa tersebut lebih bersemangat dalam belajar Matematika. Sedangkan yang lain terkesan hanya

sekedar ikut saja dalam kelas. Mereka tidak menunjukkan minat yang baik terhadap pembelajaran

Matematika.

Skenario Tiga

Rahmad adalah siswa yang punya motivasi tinggi untuk belajar Matematika di kelas VII SMP Al-

Fajar. Walau begitu bersemangat, terkadang dia bisa menimbulkan kegaduhan yang mengganggu

bagi 31 teman yang lain di kelasnya. Beberapa guru menyebutnya hyperaktif. Terlebih lagi, posisi

duduknya yang ada di bagian tengah. Sehingga ketika pembelajaran Matematika berlangsung,

seakan siswa di kelas tersebut hanyalah seorang Rahmad saja. Akhirnya, teman-temannya yang

lain tidak lagi bersemangat untuk belajar. Bahkan ketika mereka diminta menyelesaikan soal di

papan tulis misalnya, mereka enggan untuk mengerjakannya. Hal ini semakin memperbesar rasa

“keakuan” Rahmad. Hanya dia “siswa” dalam kelas tersebut, pikirnya.

Page 118: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

115

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann

Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran adalah agen pengetahuan (bukan pemilik

pengetahuan). Ia memastikan siswa memperoleh cukup informasi dan pengetahuan,

baik melalui penjelasan atau kegiatan yang dirancangnya maupun melalui sources yang

ia rekomendasikan (misalnya buku-buku penunjang). Guru sebagai fasilitator berarti

guru merancang situasi sehingga siswa berperan dalam mengarahkan pembelajaran.

Guru perlu hadir dalam pelaksanaan pembelajaran, memberikan bimbingan dan support

sehingga siswa mau mengeluarkan seluruh potensinya untuk menemukan cara meraih

pengetahuan.

Ketika masuk ke dalam kelas, guru sebaiknya menyapa para siswa dengan ramah dan

menarik minat siswa. Suara yang lantang dan nyaring dengan bahasa yang jelas

terdengar dapat membuat siswa memperhatikan guru. Ketika menanyakan sesuatu

kepada siswa, guru memperlihatkan gesture yang baik sehingga siswa memperhatikan

permasalahan yang disampaikan. Guru tidak perlu tergesa-gesa dalam menjelaskan

materi. Disamping pengaturan ruangan kelas juga perlu diperhatikan, berikut contoh

pengaturan tempat duduk (Melvin L. Silberman, 1996).

Gambar di atas merupakan alternatif bentuk penataan tempat duduk siswa yang

diberikan oleh Melvin L. Silberman. Bentuk U (gambar (a)), bentuk setengah lingkaran

(gambar (b)), bentuk tanda pangkat (gambar (c)), bentuk meja konferensi (gambar (d)),

bentuk lingkaran (gambar (e)), bentuk lingkaran kursi (gambar (f)), dan bentuk lingkaran

Page 119: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

116

(formasi alternatif untuk diskusi kelompok) (gambar (g), dapat diterapkan dalam kelas-

kelas pembelajaran Matematika.

Pandangan tentang Pembelajaran MatematikaOleh: Prof. Dr. Utari Sumarmo

Pandangan dan pemahaman guru terhadap pengertian belajar akan mempengaruhi cara

guru melaksanakan proses pembelajaran dan proses evaluasi hasil belajar siswa. Pada

guru yang kurang menekankan belajar pada aspek “proses” tetapi lebih kepada

“produk”, pembelajaran akan lebih berpusat kepada guru melalui pengulangan kegiatan

rutin seperti penjelasan singkat materi baru, pemberian pekerjaan rumah, pemeriksaan

di kelas sambil berkeliling kelas atau menjawab pertanyaan siswa. Namun guru dengan

pandangan belajar sebagai proses mengkonstruksi informasi dan pengalaman baru

menjadi pemahaman siswa yang bermakna, guru akan berusaha melakukan kegiatan

dengan melibatkan siswa secara aktif.

Guru dengan pandangan belajar sebagai proses mengkonstruksi informasi dan

pengalaman baru menjadi pemahaman siswa yang bermakna, guru akan berusaha

melakukan kegiatan sebagai berikut:

(2) Memilih tugas-tugas matematika sedemikian sehingga memotivasi minat siswa dan

meningkatkan keterampilan intelektual siswa.

(3) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mendalami pemahaman mereka terhadap

produk dan proses matematika serta penerapannya.

(4) Menciptakan suasana kelas (lingkungan fisik dan emosional) yang mendorong

dicapainya penemuan dan pengembangan idea matematika,

(5) Menggunakan dan membantu pemahaman siswa, alat-alat teknologi, serta sumber-

sumber lain untuk menigkatkan penemuan matematika,

(6) Mencapai dan membantu siswa untuk mencari hubungan antara pengetahuan

semula dengan pengetahuan baru;

(7) Membimbing secara individual, secara kelompok dan secara klasikal.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan di atas, selain guru matematika harus

menguasai matematika dengan baik, guru juga harus mempunyai pandangan terhadap

pembelajaran matematika yang lebih menekankan kepada:

(1) Pengertian kelas sebagai komunitas matematika daripada hanya sebagai

sekumpulan individu,

(2) Pengertian logika dan kejadian matematika sebagai verifikasi daripada guru sebagai

penguasa tunggal dalam memperoleh jawaban benar,

(3) Pandangan terhadap penalaran matematika daripada sekadar mengingat prosedur

atau algoritma saja,

(4) Penyusunan konjengtur, penemuan dan pemecahan masalah daripada penemuan

jawaban secara mekanik, dan

Page 120: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

117

(5) Mencari hubungan antara ide-ide matematika dan penerapannya daripada

matematika sebagai sekumpulan konsep yang saling terpisah.

Sumber: Utari Sumarmo, Impelementasi Kurikulum Matematika, PMIPA IKIP Bandung,

1999

Page 121: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

118

SSeessii 77

BBaaggaaiimmaannaa AAnnddaa MMeemmiilliihh SSuummbbeerr--SSuummbbeerr uunnttuukk

MMeenndduukkuunngg PPrroosseess BBeellaajjaarr MMeennggaajjaarr??

PPeennddaahhuulluuaannPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesatnya telah

memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap seting pembelajaran. Henich dkk

(1996) dalam bukunya Instructional Media and Technology for Learning, menyatakan

bahwa keseluruhan sejarah, media dan teknologi telah mempengaruhi pendidikan.

Media dan alat-alat menawarkan peluang yang lebih baik dalam proses belajar

mengajar. Pembelajaran merupakan susunan dari informasi dan lingkungan untuk

menfasilitasi belajar. Penggunaan lingkungan dimaksudkan bukan hanya pada saat

pembelajaran berlangsung, melainkan juga metode, media, peralatan yang diperlukan

untuk memberikan informasi, dan membimbing siswa belajar. Pendekatan pembelajaran

dapat terbentang dari belajar yang dikontrol oleh siswa sendiri sampai ke pendekatan

yang dikontrol oleh guru.

Apakah peranan guru akan menjadi berbeda ketika mengintegrasikan media dan alat-

alat dalam pengajarannya? Peranan guru dan siswa jelas menjadi berubah karena media

dan teknologi di dalam kelas. Guru dan buku bukan lagi menjadi satu-satunya sumber

belajar (learning resources) atau sumber ilmu pengetahuan. Dalam konteks ini peran

yang dapat diambil guru adalah senantiasa merencanakan proses pembelajaran, bekerja

sama dengan guru lain dan ahli media, guru dapat mengintegrasikan media ke dalam

proses pembelajaran sehingga dapat memperbesar perolehan (hasil belajar) yang

berdampak pada peningkatan prestasi siswa.

Sehubungan bagaimana memilih sumber belajar, media dan peralatan dalam

pembelajaran, Pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permen) No. 16 Tahun 2007 khususnya pada

kompetensi inti guru 4.5 yang mengharuskan guru menggunakan media pembelajaran

dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran

yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. Khususnya dalam

kompetensi inti guru ke-5 dikemukakan bahwa guru dituntut memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.

Peraturan tersebut mengandung arti bahwa guru, termasuk guru matematika harus

berusaha dan meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan media dan peralatan dalam

Page 122: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

119

mengajarkan matematika serta memanfaatkannya dalam meningkatkan kualitas proses

dan hasil pembelajaran.

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarrTujuan dari sesi ini adalah untuk mendorong para peserta untuk lebih mengembangkan

kompetensi guru dalam Permen No. 16 tahun 2007 pada kompetensi inti 4.5, yaitu

menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara utuh dan kompetensi inti ke-5 guru mampu memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran sesuai dengan

mata pelajaran yang diajarkannya.

Fasilitator hendaknya memfasilitasi kegiatan-kegiatan pada sesi ini semaksimal

mungkin sehingga pada akhir sesi, peserta akan dapat:

Menjelaskan pengertian sumber belajar (median dan alat) pembelajaran.

Menjelaskan prinsif-prinsif penggunaan media dan peralatan (alat peraga) dalam

pembelajaran.

Memilih media dan peralatan (alat peraga) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran

matematika.

PPeerrttaannyyaaaann kkuunncciiApa yang dimaksud dengan sumber belajar (media dan alat) pembelajaran?

Apa saja prinsif-prinsif yang harus diperhatikan dalam menggunakan penggunaan

media dan peralatan (alat peraga)?

Apa saja penggunaan media dan peralatan (alat peraga) yang sesuai tujuan

pembelajar matematika?

PPeettuunnjjuukk UUmmuummSelalu mengingat bahwa peserta pelatihan adalah mitra kerja atau kolega.

Perlakukan peserta sebagai pembelajar dewasa.

Jelaskan secara seksama tujuan dan hasil belajar. Jelaskan pula tujuan utama sesi ini

sesuai dengan Permen No. 16 tahun 2007 pada kompetensi inti 4.5 dan 5 tentang

kompetensi penguasaan media, sumber belajar dan TIK yang harus dimiliki guru

untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

Page 123: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

120

Jangan terjebak kepada pengertian media, alat peraga terutama TIK yang

berorientasi kepada penggunaan teknologi canggih semata. Ingat definisi TIK pada

modul dasar DBE3 yakni modul TIK.

Baca dengan seksama catatan untuk fasilitator pada sesi ini dan lakukan dengan

fleksibel.

Perhatikan ketersediaan media, sumber belajar dan perangkat TIK diantaranya media

gambar, model-model, sumber belajar yang ada di kelas dan dilingkungan sekolah,

laptop, OHP, LCD dan kalkulator.

Beri kesempatan kepada setiap peserta untuk berpartisipasi dalam kegiatan-

kegiatan pada sesi ini.

Pantau seluruh kegaiatan dalam sesi ini agar tujuan dan hasil belajar dan tercapai

secara optimal.

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaann

Kertas flipchart

Spidol marker besar

Lem kertas

Hadiah permen atau cemilan dalam bungkus yang menarik sebanyak 1 buah.

Handout untuk peserta 7.1 : ”Gambar/daftar sumber belajar (media dan alat) dalam

matematika”

Informasi tambahan 7.1: ”Penentuan Sumber Belajar dan Media Pembelajarani”

Informasi tambahan 7.2: ”Rubrik pelaksanaan pembelajaran berisi kriteria

pembelajaran yang menggunakan media secara efektif.

WWaakkttuuSesi ini berlangsung selama 90 menit. Fasilitator dapat mengikuti urutan waktu yang

ditetapkan secara fleksibel untuk tiap tahap kegiatan seperti yang ditunjukkan.

IICCTTPenggunaan TIK untuk mendukung sesi ini adalah pilihan dan bergantung pada

peralatan yang ada. Beberapa kemungkinan pengggunaan TIK adalah:

OHP untuk presentasi

LCD dan laptop untuk presentasi

Kalkulator untuk peragaan

Page 124: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

121

RRiinnggkkaassaann SSeessii

EEnneerrggiizzeerrEnergizer pada sesi ini merupakan pilihan dan diberikan kepada peserta jika mereka

membutuhkan adanya penyegaran. Fasilitator harus mampu melihat kebutuhan peserta

dalam hal ini.

Warisan yang adil

Tiga orang bersaudara mendapatkan surat wasiat pembagian harta peninggalan 17

domba yang hanya berupa surat. Adapun bunyi surat peninggalan itu berbunyi

demikian; si sulung harus mendapatkan bagian setengahnya. Sedang Si Tengah

mendapat bagian sepertiganya. Dan Si Bungsu mendapat bagian sepersembilannya.

Untuk peninggalan harta warisan yang lainnya, dibagi sama rata. Khusus untuk

pembagian domba ini harus dalam keadaan hidup dan tidak boleh dijual dulu. Pada

pembagian 17 ekor dombanya inilah yang menjadi pertengkaran karena jelasnya domba

tidak boleh dipotong. Karena tidak menemukan strategi (siasat) bagaimana cara

membaginya, mereka bertiga pergi kepengadilan untuk membaginya secara adil sesuai

Introduction

5 menit

Fasilitator

memaparkan

tema, tujuan

dan hasil

pembelajaran,

serta

pertanyaan-

pertanyaan

kunci kepada peserta

Connection

35 menit

Peserta

menuliskan

beberapa

perbedaan

media dan alat

disertai contoh

pada kertas flip

chart. Peserta

menjawab

pertanyaan

(benar/salah)

tentang prinsip

penggunaan

media dan alat

pembelajaran

yang ditayankan

melalui power point.

Application

45 menit

Peserta bekerja

dalam

kelompok.

Peserta memilih

SK/KD sesuai

jenjang dan KD

yang akan

dikembangkan.

Selanjutnya

peserta

mengerjakan

handout 7.1

berisi media dan

alat pembelajar-

an selanjutnya

memilih mana

yang paling

tepat untuk

mengajarkan

SK/KD. Umpan

balik

Reflection

5 menit

Peserta

merangkum

pembelajaran

selama sesi,

menjawab

pertanyaan-

pertanyaan

kunci dan

menuliskannya

dalam jurnal

refleksi

pembelajaran.

Extension

Di luar sesi,

peserta diminta

Membaca

seluruh

informasi pada

bacaan

tambahan dan

informasi

tambahan 7.1

dan 7.2.

Page 125: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

122

dengan surat wasiatnya. Ternyata dipengadilanpun tidak dapat diatasi. Pada waktu itu

muncullah seorang yang terkenal pandai di desanya. Setelah membaca isi surat wasiat

itu, dia dapat membaginya secara adil dan sama sesuai dengan surat wasiatnya. Nah

bagaimanakah strategi pembagian yang adil ini dilaksanakan seandainya saudara

diminta tolong?

PPeerriinncciiaann LLaannggkkaahh--llaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (5 menit)

(3) Sampaikan tujuan, hasil belajar dan pertanyaan kunci. Jelaskan bahwa indikator

keberhasilan jika peserta telah mampu menjawab pertanyaan kunci.

(4) Sampaikan beberapa poin utama yang terdapat dalam pendahuluan sesi ini.

1

Catatan untuk Fasilitator

Berbagai sumber belajar yang dapat mendukung pembelajaran matematika di

kelas, mulai dari guru, buku, jurnal, lingkungan, media, TIK, dll. Guru perlu

memilih sumber yang dapat mendukung strategi belajar mengajar.

Penguasaan dan penggunaan media, sumber belajar dan TIK untuk mendukung

tujuan pembelajaran matematika yang dituntut dalam Permen No. 16 tahun 2007

pada kompetensi inti ke-4.5 dan ke-5.

Connection (35 menit)

(1) Tuliskan kata “ Pendukung pembelajaran/sumber belajar “ pada papan tulis.

(2) Minta peserta untuk menyebut beberapa sumber (media dan alat) pembelajaran.

Tuliskan pada kertas flipchart.

(3) Daftar sumber pembelajaran sebanyak peserta yang menyebutkannya di dalam 5

menit.

(4) Buatlah tabel seperti di bawah ini pada kertas flipchart.

(5) Minta peserta untuk menjelaskan perbedaan antara judul (media dan alat) di

dalam kolom dengan memberi beberapa contoh.

(6) Beri peserta 5 menit untuk menggolongkan daftar sumber (media dan alat)

pembelajaran ke dala dua kolom

Media Pembelajaran Alat Pembelajaran

C

I

Page 126: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

123

2

Catatan untuk Fasilitator

Guru perlu memikirkan bagaimana memilih sumber pemebalajaran (bukan hanya

buku teks) untuk mendukung stratetgi pembelajaran.

Yakinkan bahwa TIK adalah tercakup di dalam sesi ini dan digunakan sebagai

sumber untuk mendukung pembelajaran, yang selama ini tidak diintegrasikan

dari strategi pembelajaran.

(7) Jelaskan kepada peserta bahwa hal yang terpenting tentang sumber (media dan

alat) pembelajaran adalah bukan menyebutkan atau menggolongkannya tapi

bagaimana guru menggunakan sumber tersebut di dalam kelas.

(8) Beri peserta dua buah kartu, minta mereka menulis BENAR pada sebuah kartu dan

SALAH yang lainnya.

(9) Bacakan pertanyaan berikut tentang prinsif penggunaan sumber pembelajaran

kepada peserta dan minta mereka untuk mengatakan apakah benar atau salah

sesuai meningkatnya nomor kartu.

Pernyatan diperlihatkan dengan power point

Slide 1:

Alat dan media pembelajaran sebaiknya asli dan imanajinatif serta menciptakan pesan

menarik yang menghubungkan siswa dengan proses belajarnya.

Slide 2:

Para guru sebaiknya menyediakan beberapa alternatif peralatan untuk mengantisipasi

hal yang terduga (misalnya listrik mati).

Slide 3:

Peralatan pembelajaran sebaiknya digunakan oleh para guru untuk membantu mengajar

dan tidak oleh siswa.

Slide 4:

Media dan peralatan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan membantu siswa

untuk mengembangkan tujuan pembelajaran lebih baik.

Slide 5:

Media dan peralatan pembelajaran tidak perlu tepat untuk jenjang perkembangan

mental siswa (misalanya siswa kelas VII dapat diberi dasar-dasar teori limit)

Slide 6:

Sumber pembelajaran tidak perlu mengacu kepada rencana pelakasanaan pembelajaran

Slide 7:

Dengan menggunakan alat peraga maka proses belajar termotivasi, sehingga baik siswa

Page 127: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

124

maupun guru, dan terutama siswa minatnya akan timbul. Ia akan senang, teransang,

tertarik, dan karena itu bersikap positif tertahadap pengajaran matematika.

Slide 8:

Alat peraga pembelajaran matematika membuat bentuk kongkrit menjadi konsep yang

lebih abstrak

Slide 9:

Alat peraga yang digunakan hanya sekadar sajian yang tidak memiliki nilai-nilai yang

tidak menunjang konsep-konsep dalam matematika

Slide 10:

Dengan alat peraga, konsep-konsep abstrak dapat disajikan dalam bentuk kongkrit

yaitu dalam bentuk model-model matematika yang dipakai objek penelitian.

(10) Fasilitator harus meyakinkan bahwa peserta mengoreksi pernyataan yang salah.

(11) Siapkan dan berikan peserta handout yang meringkas pentuntun untuk

menggunakan pendukung pembelajaran atau sumber yang didasarkan pada

pernyataan dari quiz benar-salah.

(12) Lihat kembali daftar sumber pembelajaran. Minta peserta, sumber yang mana yang

paling sesuai dengan pelajaran matematika.

Application (45 menit)

(1) Bagi peserta ke dalam beberapa kelompk.

(2) Beri setiap kelompok KD/Indikator sesuai jenjang kelas dan semester. Printahkan

mereka untuk memilih beberapa jenjang dan semester yang akan ajarkan.

(3) Beri peserta handout 7.1 yang berisi gambar (daftar) dari sumber pembelajaran

(media dan alat) yang berbeda.

(4) Tugas meraka adalah memilih pendukung/sumber pembelajaran yang paling tepat

dari handout untuk mendukung pengajaran, sediakan waktu presentase 5 menit

untuk menjelaskan:

Apakah tujuan dari pelajaran atau kegiatan ini?

Yang mana sumber pembelajaran yang mereka pilih?

Mengapa mereka memilih sumber pembelajaran itu?

Bagaimana sumber pembelajaran ini mendukung siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran?

Bagaimana mereka akan menggunakan sumber ini di dalam pelajaran?

Apakah yang mereka pikirkan ketika menggunakan sumber ini?

(5) Umpan balik dari facilitator dan beberapa peserta.

A

Page 128: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

125

3

Catatan untuk Fasilitator

Penggunaan sumber pembelajaran (media dan alat) dapat diakitkan dan

dihubungkan dengan salah satu atau beberapa dari:

a. Pembentukan konsep

b. Pemahaman konsep

c. Latihan dan penguatan

d. Pelayan terhadap perbedaan individual, termasuk pelayananan terhadap anak

lemah dan anak berbakat.

e. Pengukuran: alat peraga dipakai sebagai alat ukur

f. Pengamatan dan penemuan sendiri ide-ide dan relasi baru serta penyimpulan

seacar umum, alat peraga sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat

untuk meneliti.

g. Pemecahan masalah matematika.

Reflection (5 menit)

Peserta merangkum pembelajaran selama sesi, menjawab pertanyaan-pertanyaan

kunci dan menuliskannya dalam jurnal refleksi pembelajaran.

Extension

Kegiatan berikut ini diperuntukkan bagai peserta di luar sesi pelatihan, oleh sebab itu

peserta diminta melakukan:

(2) Menelusuri sumber bacaan dari internet sebagaimana disebutkan dalam bacaan

tambahan

(3) Membaca informasi tambahan 7.1 dan informasi tambahan 7.2.

PPeessaann KKuunncciiSumber belajar sebaiknya dipilih secara hati-hati untuk mendukung siswa

mengembangkan kompetensi yang telah ditargetkan atau akan dicapai. Sumber-sumber

tersebut sebaiknya imajinatif dan menciptakan sebuah pesan yang menarik untuk siswa.

Sumber-sumber sebaiknya digunakan oleh siswa untuk mendukung pembelajaran.

E

R

Page 129: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

126

BBaaccaaaann TTaammbbaahhaannMax Sobel & Evan M. Maletsky, Mengajar Matematika; Sebuah Buku Sumber Alat Peraga,

Aktivitas dan Stategi. Erlangga, Jakarta, 2003

Dari internet:

Membuat dan mengedit laporan dan presentasi

http://ikc.cbn.net.id/umum/deddy-word.php

http://www.oke.or.id/tutorial/7Mencetak%20Dokumen.doc

http://www.oke.or.id/tutorial/6Membuat%20MailMaerge.doc

http://www.oke.or.id/tutorial/5Membuat%20tabel%20dan%20kolom.doc

http://www.oke.or.id/tutorial/4Mengunakan%20Tabulasi.doc

http://www.oke.or.id/tutorial/3Melakukan%20editing%20sederhana.doc

http://www.oke.or.id/tutorial/2Mengoperasikan%20Software%20Pengolah%20Kata.doc

http://www.oke.or.id/tutorial/1Mengoperasikan%20Software%20Pengolah%20

http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc

http://www.kmpk.ugm.ac.id/data/tutorial/Membuat%20Slide%20Presentasi.pdf

http://ikc.cbn.net.id/umum/yuhefizar-office.php

Menggunakan komputer untuk berkomunikasi dengan orang lain

http://www.oke.or.id/tutorial/Yamta~Email%20OKE.pdf

http://belajarblog.tk/

http://bebas.vlsm.org/v10/onno-ind-2/application/education/belajar-internet-

melalui-istilah-internet-04-2001.rtf

Penggunaan komputer untuk pembelajaran matematika

(http://www.nctm.org)

(http://imo.math.ca)

(http://forum.swarthmore.edu)

(http://turnbull.mcs.st-and.ac.uk/~history/Indexes/HistoryTopics.html)

Page 130: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

127

Handout UUnnttuukk PPeesseerrttaa 77..11

SUMBER BELAJAR (MEDIA DAN ALAT) DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Petunjuk:

1. Cermati kompetensi dalam SK/KD sesuai jenjang dan semester SMP

2. Pilih pendukung pembelajaran (sumber, media, dan alat) yang paling tepat untuk

mengajarkan kompetensi pada point (1).

Media Alat Peraga

Page 131: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

128

Page 132: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

129

Page 133: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

130

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 77..11

Sosialisasi KTSP

MENENTUKAN SUMBER BELAJAR

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

ANALISIS SUMBER BAHAN/ALAT

ANALISIS SUMBER ANALISIS SUMBER BAHAN/ALATBAHAN/ALAT

• Buku teks, buku kurikulum, jurnal, hasil penelitian, dokumen negara, penerbitanberkala (majalah, tabloid, koran, dsb)

• Alat Praktek, alat peraga• Bahan praktek

Page 134: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

131

MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA ADALAH SEGALA SESUATU YANG DAPAT MENYALURKAN PESAN, DAPAT MERANGSANG PIKIRAN, PERASAAN, KEMAUAN, SEHINGGA MENDORONG TERJADINYA BELAJAR PADA SISWA

MEDIA ARE ANYTHING THAT CARRIES INFORMATION BETWEEN A SOURCE AND RECEIVER

(HEINICH 86)

MEDIA DAPAT MEMOTIVASI BELAJAR SISWA

KARAKTERISTIK MEDIA PEMBELAJARAN PAI

1. DAPAT DILIHAT DAN ATAU DIDENGARModel, rekaman video, powerpoint, flash

2. ALAT BANTU PEMBELAJARANAlat bantu bukan pengganti guru

3. MEDIUM PERANTARA INFORMASIPenyampai informasi

4. ALAT BELAJAR (MODUL, REKAMAN, Bahan ajar)

Page 135: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

132

FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN

1. MENARIK PERHATIAN SISWA, SEHINGGA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR

2. MEMBERIKAN PENGALAMAN NYATA

3. MENGATASI KETERBATASAN

4. BAHAN AJAR LEBIH BERMAKNA DAN DAPAT DIPAHAMI SISWA

5. MENGAJAR LEBIH BERVARIASI KARENA TIDAK HANYA VERBAL DAN MEMBOSANKAN

LANJUTAN

6. SISWA LEBIH BANYAK BELAJAR, TIDAK HANYA MENDENGARKAN

7. MENGEMBANGKAN MINAT DAN MOTIVASI

8. MENUNTUN BERPIKIR KONGKRIT

9. MEMBERIKAN PENGALAMAN YANG TAK MUDAH DIDAPAT

10. MEMPERMUDAH PEMBELAJARAN DAN BELAJAR

KRITERIA PEMILIHAN MEDIA

SESUAI KOMPETENSI, SISWA, KEBUTUHAN, DAERAH, DAN BIAYA

KEADAAN SARANA PENDUKUNG

KEMAMPUAN PENGELOLAAN

KETEPATGUNAAN/EFISIENSI

MUTU TEKNIS

Page 136: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

133

MACAM MEDIA PEMBELAJARAN

* MEDIA GRAFISFOTO, GAMBAR, SKETSA, DIAGRAM, GRAFIK, PAPAN PLANEL, BULETIN

* MEDIA AUDIORADIO, TAPE RECORDER, LAB BHS, CD, MP3

* MEDIA PROYEKSISLIDE, OHP, LCD

* MEDIA AUDIO VISUALVCD, DVD, FILM, TV, DAN KOMPUTER

MACAM MEDIA PEMBELAJARAN(Lanjutan)

MEDIA DUA DIMENSIGAMBAR, FOTO, DIAGRAM, SKETSA DLL

MEDIA TIGA DIMENSIMODEL, MAKET, REPRO DLL

MEDIA PROYEKSISLIDE, OHP, FILM, VCD, DVD,

MEDIA LINGKUNGANBENDA, BINATANG, TUMBUHAN, DAN ALAM

JENIS MEDIA PEMBELAJARAN

BENDA SEBENARNYA: OBJEK, BENDA, ALAM

BENDA TIRUAN: MODEL, MINIATUR, MAKET, REPRO

SIMULASI

SARANA PENGAJARAN VERBAL: KATA, KALIMAT

SARANA PENGAJARAN GRAFIS

GAMBAR DIAM DAN BERGERAK

REKAMAN GAMBAR SUARA/GBR DAN SUARA PROGRAM

Page 137: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

134

MEDIA PEMBELAJARAN YANG BAIK

UKURAN HARUS BESAR, ARTINYA DPT DIBACA SISWA SELURUH KELAS

PESAN JELAS TIDAK TIMBUL MAKNA GANDA

GAMBAR BERWARNA LEBIH BAIK DARIPADA HITAM PUTIH

BENTUK ATAU GAMBAR HARUS REALISTIK, ARTINYA MEMBERIKAN PEMAHAMAN NYATA

LANJUTAN

GAMBAR ATAU FOTO YG BAIK SEBAGAI MEDIA YANG MENGANDUNG GERAK DAN BERWARNA

TAMPILAN SEDERHANA TIDAK KOMPLEKS, MUDAH DIPAHAMI, TIDAK MENIMBULKAN MAKNA GANDA, TULISAN, GAMBAR, WARNA, BENTUK, KOMPOSISI, KESEIMBANGAN HARUS BAGUS

DAPAT MEMOTIVASI BELAJAR SISWA

Page 138: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

135

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 77..22

Rubrik Penilaian: Instrumen Sertifikasi Guru: Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran

Gunakan rubrik berikut untuk membantu anda menentukan nilai yang akan diberikan ketika anda mengobservasi pelajaran

# Indikator/ Aspek yang

diamati

Beri nilai 1 jika …… Beri nilai 2 jika …. Beri nilai 3 jika……. Beri nilai 4 jika…. Hanya beri nilai 5 jika..

C Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

13 Menggunakan media

secara efektif dan

efisien

Tidak ada media

pembelajaran yang

digunakan

ATAU

Buku pelajaran

merupakan satu-

satunya media

pembelajaran yang

digunakan

Media pembelajaran

digunakan namun guru

tidak menggunakannya

secara efisien (misal:

guru tidak dapat

menemukan handout,

pemutar video tidak

berfungsi, guru tidak

bisa mengoperasikan

OHP/proyektor)

maupun efektif (misal:

media yang digunakan

tidak membantu

peserta ajar dalam

meningkatkan

pemahaman,

ketrampilan atau ide-

ide mereka)

Media pembelajaran

telah dipersiapkan dan

digunakan secara

efisien oleh guru,

namun tidak secara

efektif (misal: media

telah terorganisir

secara baik namun

tidak membantu

peserta ajar untuk

memperbaiki

pemahaman,

ketrampilan atau ide-

ide mereka)

ATAU

Media pembelajaran

telah dipersiapkan dan

digunakan secara

efektif oleh guru,

namun tidak secara

Media pembelajaran

telah dipersiapkan dan

digunakan secara

efisien dan efektif oleh

guru (misal: semua

handout telah

dipersiapkan, pemutar

video berfungsi

dengan baik dan guru

telah memeriksa kaset

videonya dan juga

berguna untuk

membantu para siswa

memperbaiki

pemahaman,

ketrampilan atau ide-

ide mereka)

Semua kriteria untuk

nilai 4 telah terpenuhi

PLUS

Guru telah menyiapkan

beberapa media

alternatif sebagai

cadangan bila terjadi

hal yang tak terduga

Page 139: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

136

efisien (misal: tidak

terorganisir secara

baik namun mampu

membantu peserta ajar

untuk memperbaiki

pemahaman,

ketrampilan atau ide-

ide mereka)

15 Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media

Tidak ada media

pembelajaran yang

digunakan

ATAU

Siswa menggunakan

sebagian dari media

pembelajaran namun

terlalu tradisional dan

kurang memancing

inspirasi (misal: buku

pelajaran)

Media pembelajaran

telah dipersiapkan

namun yang

menggunakan adalah

guru untuk membantu

mereka dalam

mengajar dan tidak

melibatkan para siswa

(misal: guru

menggunakan boneka

model kerangka tulang

manusia untuk

mengenali bagian-

bagian tubuh)

Beberapa media

pembelajaran telah

dipersiapkan namun

yang menggunakan

hanyalah sebagian

kecil saja dari siswa

(misal: beberapa siswa

maju ke depan kelas

dan menggunakan

boneka model

kerangka untuk

mengenali bagian-

bagian tubuh)

Media pembelajaran

telah dipersiapkan dan

digunakan oleh

seluruh siswa untuk

membantu mereka

belajar (misal: para

siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok

dan masing-masing

kelompok

menggunakan boneka

model kerangka untuk

mengenali bagian-

bagian dari tubuh)

Semua kriteria untuk

nilai 4 telah terpenuhi

PLUS

Guru telah menyiapkan

beragam media yang

kreatif dan menarik

untuk melibatkan para

siswa dalam

pembelajaran mereka

Page 140: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

137

SSeessii 88Dapatkah Anda Membuat Strategi Pembelajaran yang

Mengintegrasikan Seluruh Aspek Pembelajaran?

PPeennddaahhuulluuaannKerangka dasar kurikulum berbasis kompetensi menyatakan bahwa kompetensi adalah

perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diwujudkan

dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi dapat dicapai melalui pengalaman

belajar yang dikaitkan dengan bahan kajian dan bahan pelajaran secara kontekstual

dengan kehidupan nyata. Pencapaian kompetensi melalui pengalaman belajar yang

sesuai ditentukan oleh strategi belajar mengajar yang tepat. Ketepatan strategi belajar

mengajar yang dimaksudkan di sini tidak hanya mencakup strategi guru dalam

mencapai kompetensi dari mata pelajaran matematika tetapi juga strategi mengajarkan

siswa bagaimana seharusnya belajar.

Siswa adalah subyek pembelajaran, karena itu karakteristik dan gaya belajar mereka

harus dipikirkan atau dipertimbangkan ketika merencanakan strategi belajar mengajar

di kelas. Untuk mengakomodasi karakteristik siswa yang beragam, strategi belajar

mengajar harus di susun sedemikian rupa sehingga dapat memberi suasana yang

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa untuk

berpartisipasi secara aktif.

Untuk mendukung strategi belajar mengajar yang efektif dibutuhan pencipataan

lingkungan belajar baik fisik dan emosional. Lingkungan belajar yang kondusif

mempunyai dampak yang kuat terhadap pembelajaran karena dapat mempromosikan

atau mengahalangi proses pembelajaran. Lingkungan belajar perlu disediakan agar lebih

memberi suasana terutama di kelas yang fleksibel untuk mendukung siswa belajar

dengan baik.

Strategi belajar mengajar yang mempertibangkan karakteristik siswa, tujuan

pembelajaran, relevansi dengan kehidupan nyata, dan lingkungan belajar baik fisik dan

emosional akan berjalan dengan baik jika ditunjang oleh adanya sumber belajar yang

memadai. Perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat menempatkan peran

guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar. Terdapat bentangan sumber

belajar mulai dari yang paling sederhana misalnya buku teks sampai pada yang canggih

misalnya komputer/internet dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran yang

lebih baik.

Page 141: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

138

Cakupan materi pada standar kompetensi sifatnya masih luas. Untuk memudahkan guru

dalam mengembangkan kurikulum, standar kompetensi diuraikan menjadi sejumlah

kompetensi dasar. Kompetensi dasar memiliki cakupan materi yang relatif lebih sempit,

dan menggunakan kata kerja operasional yang mudah diukur. Kata kerja yang

digunakan terkait dengan tingkat berpikir yang diperlukan untuk mempelajari suatu

mata pelajaran.

Implikasi penerapan pendidikan berbasis kompetensi adalah pengembangan garis-garis

pembelalajaran (silabus, RPP,). RPP merupakan acuan untuk merencanakan dan

melaksanakan program pembelajaran. Tingkat pencapaian kompetensi dasar sangat

ditentukan oleh minat peserta didik terhadap mata pelajaran. Mereka yang berminat

dapat diharapkan akan mencapai prestasi hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu,

tugas guru adalah membangkitkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran melalui

suatu strategi belajar mengajar yang efektif yang mengintegrasikan seluruh aspek

pembelajaran . Hal ini sesuai Permen No 16 Tahun 2007 tentang standar kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya kompetensi inti 4.3 yaitu guru mampu

menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas,

laboratorium, maupun lapangan.

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarrTujuan dari sesi ini adalah untuk mendorong para peserta untuk lebih mengembangkan

kompetensi pedagogik inti yang dibahas pada sesi-sesi sebelumnya (sesi 1- 7), yaitu:

11. Kompetensi inti 2.1 “Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu”.

12. Kompetensi inti 2.2 “Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu”.

13. Kompetensi inti 3.3 “Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diampu”.

14. Kompetensi inti 4.5 “Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang

relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk

mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.”

15. Kompetensi inti 5 ”Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran.”

16. Kompetensi inti 6.1 “Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk

mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal”.

17. Kompetensi inti 6.2 “Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk

mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.”

18. Kompetensi inti 7. “Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

peserta didik”.

Page 142: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

139

Fokus dari sesi ini adalah untuk membantu peserta mengembangkan kompetensi inti

4.3 yaitu “menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di

dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan ” sebagai persiapan melakukan mikro

teaching.

Karena pentingnya sesi ini maka fasilitator hendaknya menfasilitasi kegiatan-kegiatan

pada sesi ini semaksimal mungkin sehingga pada akhir sesi, peserta akan dapat:

Menyusun garis besar pelajaran yang mengintegrasikan seluruh aspek pembelajaran.

PPeerrttaannyyaaaann KKuunnccii

Strategi belajar mengajar apa yang akan digunakan dalam pelajaran?

Mengapa atau apakah strategi yang digunakan sudah tepat untuk siswa?

Bagaimana strategi yang digunakan mendukung pengembangan kompetensi?

Bagaimana menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata?

Penataan ruang kelas seperti apa yang akan digunakan di dalam pelajaran ini?

Mengapa menggunakan tata ruang kelas? Bagaimana tata ruang ini mendukung

pembelajaran?

Sumber-sumber belajar apa yang digunakan di dalam pelajaran ini?

Bagaimana sumber-sumber tersebut mendukung strategi pembelajaran?

PPeettuunnjjuukk UUmmuummSelalu mengingat bahwa peserta pelatihan adalah mitra kerja atau kolega.

Perlakukan peserta sebagai pebelajar dewasa.

Jelaskan secara seksama tujuan dan hasil belajar. Jelaskan pula tujuan utama sesi ini

sesuai dengan Permen No. 16 tahun 2007 pada kompetensi inti ke-4.3.

RPP yang dimaksud dalam sesi ini adalah RPP mata pelajaran matematika. Jadi

jangan terjebak dengan pengertian umum. Ingat bahwa informasi umum perihal RPP

telah diperoleh peserta pada pelatihan modul dasar 2 BTL.

Baca dengan seksama catatan untuk fasilitator pada sesi ini dan lakukan dengan

fleksibel.

Perhatikan ketersediaan perangkat TIK diantaranya laptop, OHP, dan LCD sebelum

memasuki sesi ini. Manfaatkan peralatan yang tersedia semaksimal mungkin.

Beri kesempatan kepada setiap peserta untuk berpartisipasi dalam kegiatan-

kegiatan di sesi ini.

Beri perhatian dan kesempatan jika ada peserta yang kurang terlibat dalam kegiatan.

Pantau dan arahkan seluruh aktivitas dalam sesi ini agar tujuan dan hasil belajar dan

tercapai secara optimal.

Page 143: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

140

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaannKertas flipchart

Spidol marker besar

Penggaris panjang.

Dokumen standar isi matematika

Handout untuk peserta 8.1: ”Konstelasi hubungan strategi pembelajaran antar sesi”

Handout untuk peserta 8.2: ”Rancangan outline pembelajaran yang akan

dikembangkan peserta”

Informasi tambahan 8.1: ”Standat Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Matematika jenjang SMP”

Informasi tambahan 8.2: ”Rubrik penilaian rencana pembelajaran”

WWaakkttuuSesi ini berlangsung selama 90 menit.

IICCTTPenggunaan TIK untuk mendukung sesi ini adalah pilihan dan bergantung pada

peralatan yang ada. Beberapa kemungkinan pengggunaan TIK adalah:

OHP untuk presentasi

LCD dan laptop untuk presentasi

RRiinnggkkaassaann SSeessii

Introduction

5 menit

Fasilitator

memaparkan

tema, tujuan

dan hasil

pembelajaran,

serta

pertanyaan-

pertanyaan

kunci kepada

Connection

20 menit

Peserta

mereview materi

yang telah

diperoleh dari

sesi 1-7.

Peserta

mengerjakan

handout 8.1.

berisi konstelasi

hububungan

antara strategi pembelajaran.

Application

60 menit

Peserta bekerja

dalam kelompok.

Berdasarkan

handout 8.2,

peserta menyusun

outline

pembelajaran yang

menghimpun

seluruh

kemampuan dari

sesi 1-7 ke dalam

sebuat strategi

pembelajaran yang

utuh

Reflection

5 menit

Peserta

merangkum

pembelajaran

selama sesi,

menjawab

pertanyaan-

pertanyaan

kunci dan

menuliskannya

dalam jurnal

refleksi pembelajaran.

Extension

Di luar sesi,

mempelajari

bacaan

tambahan ,

informasi

tambahan 8.1

dan informasi

8.2.

Page 144: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

141

EEnneerrggiizzeerrEnergizer berikut merupakan energizer yang berhubungan dengan sesi ini. Makna dari

energizer ini adalah bahwa apa yang dimiliki perlu ditata penempatannya agar maksimal

hasilnya. Penataan ini membutuhkan strategi yang tepat agar sumber daya yang ada

termanfaat secara baik. Energeizer ini berjudul “Menakar bensin sama isinya”

Tiga orang pegawai mendapat pembagian bensin sebanyak 24 liter, yang dibawanya

dalam jeriken besar. Di kantornya hanya mempunyai kaleng yang berukuran 3 liter, 11

liter, dan 13 liter. Pada hari berikutnya dia membawa kaleng masing-masing. Akan

tetapi alangkahnya kecewanya mereka ketika hendak membaginya 8 liter masing-

masing menjumpai kesukaran. Nah teman-teman coba tolonglah bagaimana cara

membaginya sama rata sehingga masing-masing mendapat 8 liter.

PPeerriinncciiaann LLaannggkkaahh--llaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (5 menit)

(1) Sampaikan tujuan, hasil belajar dan pertanyaan kunci. Jelaskan bahwa indikator

keberhasilan jika peserta telah mampu menjawab pertanyaan kunci.

(2) Sampaikan beberapa poin utama yang terdapat dalam pendahuluan sesi ini.

1

Catatan untuk Fasilitator

Sesi ini sebaiknya memuat durasi lebih panjang dimana peserta dapat bekerja

dalam kelompok untuk mempersiapkan sebuah mikro teaching.

Fokus dari sesi ini adalah menyusun strategi pembelajaran dengan menggunakan

hasil belajar yang telah diperoleh pada sesi 1 -7.

Fasilitator menyampaikan penting memiliki dan menguasai kompetensi dalam

pengembangan perencanaan pembelajaran melalui Permen No. 16 tahun 2007

pada kompetensi inti ke-4.3

Connection (20 menit)

(1) Minta peserta melihat kembali hal-hal yang telah dipelajari pada sesi 1-7. Tanyakan

point-point penting dari setiap sesi yang telah dipelajari.

(2) Minta peserta menuliskan karakteristik utama atau kata-kata kunci dari setiap sesi

1-7.

C

I

Page 145: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

142

(3) Minta peserta menghubung-hubungkan antara satu sesi dengan sesi lain. Tanyakan

kepada peserta inti atau tujuan dari keseluruhan sesi. Dapat dilakukan dengan

diagram.

(4) Review hasil-hasil yang telah diperoleh dari sesi 1-7.

(5) Bagikan kepada setiap kelompok handout 8.1. Beri kesempatan selama 15 menit

untuk mendiskusikan dan menyelesaikannya.

2

Catatan Untuk Fasilitator

Inti dari sesi ini adalah menggabungkan seluruh pemahaman peserta dari sesi 1-

7. Melihat sesi mana yang merupakan dasar dari sesi lain, sesi mana yang saling

mendukung, sesi mana yang menjadi prasyarat dari sesi lain, dan sesi mana yang

dapat dilakukan secara bersamaan.

Dengan demikian sesi ini adalah ringkasan dari seluruh kemampuan sebelumnya

yang merupakan inti dari modul ini.

(6) Minta kepada setiap kelompok menyimpulkan hasil kerja mereka dari handout 8.1.

(7) Umpan balik dari fasilitator.

Application (60 menit)

(1) Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok

(2) Bagi peserta dalam kelompok sesuai dengan jenjang kelas. Kelompok tersebut

misalnya kelompok kelas VII semester 1, kelompok kelas VII semester 2 dan

seterusnya.

(3) Susunlah sebuah outline pembelajaran sesuai dengan hal-hal yang telah dibahas

pada sesi 1 – 7.

(4) Outline pembelajaran, harus mencirikan atau dengan kata lain menjawab

pertanyaan- pertanyaan berikut:

Strategi belajar mengajar apa yang akan anda gunakan dalam pelajaran ini?

Mengapa? apakah strategi yang digunakan tersebut sudah tepat untuk siswa?

Bagaimana strategi tersebut mendukung pengembangan kompetensi?

Bagaimana menghubungkan pembelajaran itu dengan kehidupan nyata?

Penataan ruang kelas seperti apa yang akan digunakan di dalam pelajaran ini?

Gambarkan dalam sebuah diagram.

Mengapa menggunakan tata ruang kelas tersebut? Bagaimana tata ruang ini

mendukung pembelajaran?

Sumber-sumber belajar apa yang digunakan di dalam pelajaran ini?

Bagaimana sumber-sumber tersebut mendukung strategi pembelajaran?

(5) Peserta mengerjakan handout 8.2, berisi rancangan outline pembelajaran.

A

Page 146: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

143

(6) Minta wakil masing-masing kelompok menyajikan selama 2 menit outline

pembelajaran yang meraka telah dibuat. Beri kesempatan kelompok lain

menanggapi.

3

Catatan Untuk Fasilitator

Kegiatan dalam aplikasi ini diarahkan untuk membuat outline (garis-garis besar)

pembelajaran, yang menfasilitasi seluruh kemampuan yang telah diperoleh dari

sesi 1 sampai sesi 7. Outline tersebut memuat sekurang-kurangnya tiga bagian,

yaitu: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan, berisi:

Penyiapan peserta didik secara fisik dan psikis, mengaitkan dengan

pengetahuan sebelumnya, menyampai kompetensi yang dicapai, menyampaikan

cakupan materi

2. Kegiatan Inti, berisi:

Proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang dilakukan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, kemandirian, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta

didik. Kegiatan initi menggunakan strategi/metode yang disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran matematika, yang meliputi:

Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi.

3. Kegiatan Penutup, berisi:

Membuat rangkuman/simpulan, penilaian/refleksi, memberikan umpan balik,

kegiatan tindak lanjut (remedi, pengayaan, tugas individu/kelompok), dan

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikut.

(7) Beri waktu selama 5 menit kelompok untuk menilai outline pembelajaran yang

meraka telah dibuat. Agar penilaian efektif dapat menggunakan rubrik rencana

pembelajaran pada informasi tambahan 8.2.

(8) Beri waktu 10 menit, kepada peserta untuk melakukan kegiatan meringkas sehingga

pada akhir sesi ini peserta memiliki ringkasan yang menyoroti hal-hal yang benar-

benar merupakan titik kunci tentang mengajar dan belajar dari sesi ini.

(9) Beri hadiah kepada kelompok yang paling cepat dan paling dalam menyusun outline

pembelajaran.

Reflection (5 menit )

(1) Peserta merangkum pembelajaran selama sesi, menjawab pertanyaan-pertanyaan

kunci.

R

Page 147: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

144

(2) Minta kepada peserta mencatat hasil-hasil pembelajaran yang mereka peroleh dari

sesi 8 pada jurnalnya masing-masing.

Extension

Minta peserta mempelajari kembali informasi tambahan 8.1 tentang rubrik peniliaian

rencana pembelajaran, termasuk informasi tambahan sesi 1-7. Minta mereka

menggunakan seluruh informasi tersebut dalam memilih satu strategi belajar mangajar

berbasis SK/KD dalam menyusun outline pembelajaran yang baik sebagai persiapan

untuk melaksanakan microteaching pada sesi 9.

PPeessaann KKuunncciiGuru diharapkan tidak hanya mengetahui strategi belajar mengajar yang tepat untuk

siswa, tujuan atau kompetensi, penataan kelas yang baik, dan penggunaan sumber yang

mendukung pembelajaran tetapi bagaimana meramu itu semua ke dalam sebuah aksi

untuk mendukung siswa belajar.

BBaaccaaaann TTaammbbaahhaannhttp://www.kompas.com/kompas-cetak/0604/12/jogja/22994.htm - 44k

http://www.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/13112007191947_1809200718061

1_kubutekx_jadi.rt

http://www.blogger.com/feeds/1345826977056316310/posts/default/362666313

0405328593 - 10k -

http://www.suaramerdeka.com/harian/0410/25/opi04.htm - 9k

http://www.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/2609200782828_kobuteks.rtf

http://www.sertifikasiguru.org/uploads/File/instrument/inst_portofolio.pdf

http://www.teach-nology.com/teachers/lesson_plans/

http://www.adprima.com/lesson

http://www.csun.edu/~hcedu013/plans.html - 96k

http://www.tapperware.com/LessonPlan/index.htmlm

http://www.lessonplanz.com

.

E

Page 148: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

145

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 88..11

Pilih satu Komptensi Dasar (KD) menurut kelas dan semester yang akan diajarkan.

Buatlah peta konsep/diagram/skema yang menggambarkan penggunaan seluruh

strategi yang anda telah pelajari pada sesi 1-7. Adapun klasifikasi strategi pembelajaran

tersebut seperti disajikan pada tabel berikut.

KKllaassiiffiikkaassii JJuudduull sseessii

AA == SSeessii 11:: Apakah Strategi Belajar Mengajar Matematika itu?

BB == SSeessii 22:: AAppaakkaahh yyaanngg sseebbaaiikknnyyaa GGuurruu ppiikkiirrkkaann kkeettiikkaa mmeemmiilliihh

ssttrraatteeggii bbeellaajjaarr mmeennggaajjaarr uunnttuukk ssiisswwaa??

CC == SSeessii 33:: Apakah yang sebaiknya guru pikirkan ketika

menentukan strategi pembelajaran untuk mata pelajaran

mereka?

DD == SSeessii 44:: Bagaimana guru meransang partisipasi aktif siswa di

dalam proses belajar mengajar?

EE == SSeessii 55:: Bagaimana Guru dapat Menghubungkan Proses Belajar-

Mengajar Matematika dengan Kehidupan Nyata?

FF == SSeessii 66:: Bagaimana Guru dapat Menciptakan Suasana Belajar-

Mengajar yang Efektif?

GG == SSeessii 77:: BBaaggaaiimmaannaa AAnnddaa MMeemmiilliihh SSuummbbeerr--SSuummbbeerr uunnttuukk

MMeenndduukkuunngg PPrroosseess BBeellaajjaarr MMeennggaajjaarr??

HH == Sesi 8: Dapatkah Anda Membuat Strategi Pembelajaran yang

Mengintegrasikan seluruh aspek pembelajaran?

Page 149: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

146

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 88..22Berdasarkan jawaban yang Anda tulis pada bagian aplikasi, susunlah sebuah outline pembelajaran

sesuai dengan hal-hal yang telah dibahas pada sesi 1 – 7!, dengan mengikuti pola berikut.

Tahapan Komponen

Strategi

Deskripsi Keterangan

Kegiatan

Pendahuluan

Kegiatan Inti

Kegiatan

Penutup

Page 150: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

147

Informasi TTaammbbaahhaann 88..11

SSttaannddaarr KKoommppeetteennssii ddaann KKoommppeetteennssii DDaassaarr MMaattaa PPeellaajjaarraann

MMaatteemmaattiikkaa SSMMPP//MMTTss

Kelas VII, Semester 1

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Bilangan

1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan

dan penggunaannya dalam pemecahan

masalah

1.3 Melakukan operasi hitung bilangan bulat

dan pecahan

1.4 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung

bilangan bulat dan pecahan dalam

pemecahan masalah

Aljabar

2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel

2.1 Mengenali bentuk aljabar dan unsur-

unsurnya

2.2 Melakukan operasi pada bentuk aljabar

2.3 Menyelesaikan persamaan linear satu

variabel

2.4 Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu

variabel

Kelas VII, Semester 2

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Aljabar

4. Menggunakan konsep himpunan dan diagram

Venn dalam pemecahan masalah

4.1 Memahami pengertian dan notasi

himpunan, serta penyajiannya

4.2 Memahami konsep himpunan bagian

4.3 Melakukan operasi irisan, gabungan,

kurang (difference), dan komplemen pada

himpunan

4.4 Menyajikan himpunan dengan diagram

Venn

4.5 Menggunakan konsep himpunan dalam

pemecahan masalah

Geometri

5. Memahami hubungan garis dengan garis, garis

dengan sudut, sudut dengan sudut, serta

menentukan ukurannya

5.5 Menentukan hubungan antara dua garis,

serta besar dan jenis sudut

5.6 Memahami sifat-sifat sudut yang

terbentuk jika dua garis berpotongan atau

dua garis sejajar berpotongan dengan

garis lain

5.7 Melukis sudut

5.8 Membagi sudut

Page 151: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

148

Kelas VIII, Semester 1

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Aljabar

1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan

persamaan garis lurus

1.1 Melakukan operasi aljabar

1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam

faktor-faktornya

1.3 Memahami relasi dan fungsi

1.4 Menentukan nilai fungsi

1.5 Membuat sketsa grafik fungsi aljabar

sederhana pada sistem koordinat Cartesius

1.6 Menentukan gradien, persamaan dan grafik

garis lurus

Geometri dan Pengukuran

3. Menggunakan Teorema Pythagoras dalam

pemecahan masalah

3.1 Menggunakan Teorema Pythagoras untuk

menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-

siku

3.2 Memecahkan masalah pada bangun datar

yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras

Kelas VIII, Semester 2

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Geometri dan Pengukuran

4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta

ukurannya

4.1 Menentukan unsur dan bagian-bagian

lingkaran

4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran

4.3 Menggunakan hubungan sudut pusat,

panjang busur, luas juring dalam

pemecahan masalah

4.4 Menghitung panjang garis singgung

persekutuan dua lingkaran

4.5 Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar

suatu segitiga

5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma,

limas, dan bagian-bagiannya, serta

menentukan ukurannya

5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok,

prisma dan limas serta bagian-bagiannya

5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma

dan limas

5.3 Menghitung luas permukaan dan volume

kubus, balok, prisma dan limas

Kelas IX, Semester 1

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Statistika dan Peluang

3. Melakukan pengolahan dan penyajian data

3.3 Menentukan rata-rata, median, dan modus

data tunggal serta penafsirannya

3.4 Menyajikan data dalam bentuk tabel dan

diagram batang, garis, dan lingkaran

Page 152: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

149

4. Memahami peluang kejadian sederhana 4.3 Menentukan ruang sampel suatu percobaan

4.4 Menentukan peluang suatu kejadian

sederhana

Kelas IX, Semester 2

Standar Kompetensi Komptensi Dasar

Bilangan

5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan

bentuk akar serta penggunaannya dalam

pemecahan masalah sederhana

5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan

berpangkat dan bentuk akar

5.2 Melakukan operasi aljabar yang melibatkan

bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar

5.3 Memecahkan masalah sederhana yang

berkaitan dengan bilangan berpangkat dan

bentuk akar

6. Memahami barisan dan deret bilangan serta

penggunaannya dalam pemecahan masalah

6.1 Menentukan pola barisan bilangan

sederhana

6.2 Menentukan suku ke-n barisan aritmatika

dan barisan geometri

6.3 Menentukan jumlah n suku pertama deret

aritmatika dan deret geometri

6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan

dengan barisan dan deret

Page 153: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

150

Informasi TTaammbbaahhaann 88..22

Rubrik Penilaian : Instrumen Penilaian Kinerja: Rencana PembelajaranGunakan rubrik ini untuk membantu memberi angka untuk menilai rencana pembelajaran.

No Komponen Beri nilai 1 jika… Beri nilai 2 jika… Beri nilai 3 jika… Beri nilai 4 jika…

1 Kejelasan Hasil Pembelajaran

1.1 Kejelasan Tujuan

Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran tidak

dinyatakan

Tujuan Pembelajaran

Dinyatakan tetapi tidak

jelas

(misalnya: dapat ditafsirkan

berbeda-beda)

Tujuan pembelajaran

dinyatakan dan jelas tetapi

tidak dapat diukur

(misalnya: beberapa tujuan

menyatakan bahwa siswa

dapat melakukan apa yng

dipelajari tetapi mereka

tidak dapat melakukan

sebagai hasil dari

pelajaran)

Tujuan pembelajaran

dinyatakan jelas dan dapat

diukur.

(misalnya: dinyatakan apa

yang siswa pelajari sebagai

hasil dari pembelajaran

Page 154: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

151

I.2 Ruang Lingkup Tujuan

Pembelajaran

Ruang lingkup tujuan

pembelajaran tidak

dinyatakan dengan jelas.

Tujuan pembelajaran hanya

meliputi satu aspek saja

(misalnya pengetahuan)

dan keterampilan rendah

(misalnya siswa hanya

dituntut untuk belajar dan

menghapal pengetahuan,

fakta atau pembelajaran

sebelumnya atau

mengcopy informasi dari

satu temapat ke tempat

lainnya)

Tujuan pembelajaran

meliputi 2 aspek atau lebih

(misalnya pengetahuan,

sikap dan keterampilan)

dan keterampilan

menengah setiap siswa

(misalnya, siswa dituntut

untuk menjelaskan,

menyimpulkan atau

menafsirkan fakta dari apa

yang mereka telah pelajari.)

Tujuan pembelajaran

meliputi 2 aspek atau lebih

dan menuntut siswa

menggunakan

keterampilan tingkat tinggi

(misalnya: menganalisis,

sa, mensintemensa atau

mengevaluasi materi

pelajaran)

I.3 Kejelasan urutan tujuan

pembelajaran

Clarity of ranking of Learning

Objectives

Urutan tidak dinayatakan

dengan jelas

Learning objectives are not

stated

Urutan dinyatakan dengan

jelas tetapi tidak dirangkai,

dikelompokkan dan

diranking

Tujuan pembelajaran

dirangkai atau

dikategorikan (misalnya:

(misalnya:

mengelompokkan ke dalam

aspek atau menuliskannya

sesuai urutan dalam KTSP)

Tujuan pembelajaran

ranking dalam urutan dari

mudah ke sulit.

I.4 Keseuaian Tujuan

Pembelajaran dengan

Kompetensi Dasar

Tujuan Pembelajaran tidak

dinyatakan atau tidak

berhubungan dengan SK

atau KD

Beberapa tujuan

pembelajaran berhubungan

dengan SK, KD tetapi

lainnya tidak berhubungan.

Tujuan pembelajaran

berhubungan dengan SK,

KD

Penulisan tujuan

pembelajaran/indicator

diperoleh diturunkan dari

SK atau KD dan

hubungannya sangat jelas.

2 PEMILIHAN MATERI PEMBELAJARAN

2.1 Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

Materi pelajaran tidak

dinyatakan, tidak jelas atau

tidak sempurna

Materi pelajaran jelas tetapi

tidak berhubungan dengan

tujuan pembelajaran

Materi pembelajaran

diangkat dari tujuan

pembelajaran tetapi tidak

berhubungan jelas dengan

dunia nyata (misalnya;

meliputi sebuah contoh

atau aktivitas tetapi tidak

dapat digunakan untuk

Materi pembelajaran

diangkat dari tujuan

pembelajaran dan

berhubungan jelas dengan

dunia nyata (misalnya;

meliputi sebuah contoh

atau aktivitas tetapi yang

dapat digunakan untuk

Page 155: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

152

kehidupan) kehidupan)

2.2 Kesesuaian dengan

karakteristik siswa

Materi tidak jelas atau

sesuai dengan karakteristik

siswa (misalnya terlalu sulit

atau terlalu mudah pada

umumnya siswa)

Materi jelas atau sesuai

dengan karakteristik siswa

namun tidak menantang

(misalnya: umumnya siswa

dapat melakukan tetapi

mereka tidak belajar hal

baru)

Materi jelas atau sesuai

dengan karakteristik siswa

dan lebih menantang

(misalnya: materi

membantu siswa

mempelajari hal baru)

Materi jelas atau sesuai

dengan karakteristik siswa

dan dikhususkan untuk

karakteristik siswa secara

iperorangan (misalnya: ada

materi tambahan –

dikhususkan untuk siswa

yang pandai dan materi

remedi untuk siswa yang

lambat)

3 PENGORGANISASIAN MATERI AJAR

3.3 Alur dan pengaturan materi

Kemajuan belajar berarti

bahwa orang belajar

menyusun pengalaman dari

pengalaman sebelumnya

Rencana pelajaran tidak

diorganisasikan atau alur

materi tidak jelas.

Rencana pelajaran

diorganisasikan atau alur

materi jelas tetapi tidak

logis (misalnya: materi

tidak berkaitan dengan

materi lain)

Rencana pelajaran

diorganisasikan atau alur

materi jelas dan logis

tetapi hanya pada satu

pokok bahasan (misalnya:

ada keterkaitan jelas syang

jelas dari pembelajaran

diantara mata pelajaran

tetapi tidak dengan

pembelajaran

sebelumnya—materi tidak

jelas bagaimana

hubungannya dengan

pokok bahasan lain)

Rencana pelajaran

diorganisasikan atau alur

materi jelas dan logis dan

sesui dengan mata

pelajaran.

(misalnya: ada keterkaitan

yang jelas pembelajaran

pokok bahasan dan

pembelajaran pokok

bahasan sebelumnya –

materi berhubungan

dengan materi lain)

3.4 Ketepatan waktu

" Pengisi" suatu aktivitas

ekstra yang guru siapkan

untuk mengisi waktu jika

beberapa siswa

menyelesaikan pelajaran awal

Waktu tidak dinyatakan

atau tidak jelas.

Waktu ada tetapi terlalu

banyak atau terlalu sedikit

dibandingkan waktu yang

dialokasikan.

Tingkat kedalaman materi

dapat diajarkan dengan

materi alokasi waktu yang

ada tetapi perencanaan

pembelajaran tidak

memuat “aktivitas pengisi”

Tingkat kedalaman materi

dapat diajarkan dengan

materi alokasi waktu yang

ada dan perencanaan

pembelajaran memuat

“aktivitas pengisi”

4 PILIHAN MATERI/MEDIA PEMBELAJARAN

Page 156: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

153

4.1 Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

Tidak ada sumber/media

yang dinyatakan

Sumber belajar/media ada

namun tidak sesuai dengan

tujuan pembelajaran

(misalnya buku tes siswa

dapat mengembangkan

keterampilan pengukuran

siswa)

Sumber/media

pembelajaran relevan

dengan tujuan

pembelajaran tetapi tidak

dapat membantu

pengembangan tujuan

pembelajaran dengan lebih

baik (misalnya: guru

menggunakan benang dan

mistar dalam pengukuran

tetapi siswa tidak memiliki

dan menggunakannya.)

Sumber/media

pembelajaran relevan

dengan tujuan

pembelajaran dan dapat

membantu pengembangan

tujuan pembelajaran

dengan lebih baik

(misalnya: guru

menggunakan benang dan

mistar dalam pengukuran

dan siswapun memiliki dan

menggunakannya.)

4.2 Kesesuaian dengan bahan

pelajaran

Tidak ada sumber/media

yang dinyatakan

Ada sumber/media yang

dinyatakan tetapi kurang

sesuai dengan materi

pelajaran (misalnya

menggunakan kalkulator

pada materi melukis

segitiga)

Ada sumber/media yang

dinyatakan tetapi tidak

dapat membantu siswa

memahami materi

pelajaran dengan lebih

baik. (misalnya gambar

dimensi dua untuk

membantu siswa

memahami bangun 3

dimensi)

Ada sumber/media yang

dinyatakan dan dapat

membantu siswa

memahami materi

pelajaran dengan lebih

baik.

(misalnya sebuah roda

sepeda untuk membantu

siswa mengetahui

pengertian jari-jari

lingkaran, busur lingkaran

dan keliling lingkaran.)

4.3 Kesesuaian dengan

karakteristik siswa

Tidak ada sumber/media

yang dinyatakan

No learning resources or

media are listed

Ada sumber/media yang

dinyatakan tetapi kurang

sesuai dengan tingkat kelas

siswa. (misalnya siswa

kelas IX diajarkan operasi

hitung dengan

menggunakan mistar

hitung)

Ada sumber/media yang

dinyatakan tetapi hanya

sebagian yang sesuai

dengan tingkat kelas siswa.

Ada sumber/media yang

dinyatakan dan sesuai

dengan tingkat kelas siswa.

(misalnya siswa kelas IX

menggunakan kalkulator

grafik untuk mengetahui

grafik persamaan kuadrat).

Page 157: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

154

5 KEJELASAN SKENARIO PEMBELAJARAN

5.1 Langkah-langkah proses

pengajaran dan pembelajaran

Langkah-langkah proses

pengajaran dan

pembelajaran tidak

dinyatakan atau

membingungkan

Langkah-langkah proses

pengajaran dan

pembelajaran dinyatakan

tetapi tidak lengkap

(misalnya tidak mencakup

seluruh langkah-langkah

pembelajaran mulai dari

pembuka hingga penutup)

Langkah-langkah proses

pengajaran dan

pembelajaran dinyatakan

tetapi tidak mendalam

(misalnya tidak memuat

ruang untuk latihan atau

contoh-contoh yang dapat

dilakukan)

Langkah-langkah proses

pengajaran dan

pembelajaran dinyatakan

dan lengkap serta memuat

ruang untuk latihan atau

contoh-contoh yang dapat

dilakukan pada semua

tingkatan kelas.

5.2 Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

Langkah-langkah proses

pengajaran dan

pembelajaran tidak

dinyatakan atau

membingungkan

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

jelas tetapi tidak sesuai

dengan hasil pembelajaran

(misalnya siswa

menyelesaikan tugas

menulis padahal mereka

dituntut untuk mampu

bercakap)

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

jelas tetapi kurang sesuai

dengan hasil pembelajaran

(misalnya banyak strategi

yang mengikuti rangkaian

dari buku teks, misalnya

guru melakukan pengajaran

sesui dengan langkah-

langkah pada buku teks)

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

jelas dan sesuai dengan

hasil pembelajaran dan

kompetensi

(misalnya strategi

pembelajaran memadukan

semua teori dasar,

pengalaman dan praktik)

5.3 Kesesuaian dengan bahan

pelajaran

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

tidak dinyatakan dan

membingungkan.

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

dinyatakan tetapi tidak

sesuai dengan materi.

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

dinyatakan dan sesuai

dengan materi tetapi

dangkal dan tidak

menyenangkan (misalnya

bergantung kepada buku

teks)

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

dinyatakan dan sesuai

dengan materi serta dapat

membantu siswa terlibat

aktif dan memahami apa

yang diajarkan.

5.4 Kesesuaian dengan

karakteristik siswa

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

tidak dinyatakan dan

membingungkan.

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

dinyatakan tetapi tidak

sesuai dengan karakteristik

siswa (misalnya menugas-

kan yang memiliki

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

dinyatakan tetapi kurang

sesuai dengan karakteristik

siswa

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

dinyatakan tetapi dan

sesuai dengan umur dan

karakteristik siswa

Page 158: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

155

penguasaan matematika

rendah untuk

menyelesaikan soal sulit)

5.5 Kesesuaian langkah-langkah

proses pengajaran dan

pembelajaran dengan tingkat

kelas siswa

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

tidak dinyatakan dan

membingungkan.

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

dinyatakan tetapi tidak

sesuai dengan tingkatan

siswa (Misalnya, siswa baru

saja memulai mempelajari

sebuah keterampilan tetapi

guru menggunakan strategi

dimana siswa sendiri harus

melakukan kegiatan itu

secara mandiri)

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

dinyatakan dan lebih sesuai

dengan tingkatan siswa

tetapi tidak sesuai dengan

kebutuhan siswa

(misalnya, siswa mulai

belajar bagaimana

menggunakan suatu

ketrampilan dengan tepat

tetapi belum lancar. Guru

memilih metoda untuk

siswa praktek mengguna-

kan keterampilan tetapi

tidak ada umpan balik

untuk peningkatan siswa )

Strategi pembelajaran,

pendekatan dan metode

dinyatakan dan sangat

sesuai dengan tingkatan

siswa

(Misalnya siswa mulai

mempelajari suatu

ketrampilan dengan tepat

tetapi belum lancar. Guru

memilih metoda praktek

dengan menggunakan

ketrampilan dan

memastikan mengajar ada

umpan balik yang dapat

meningkatkan

keterampilan siswa)

6 KERINCIAN SKENARIO PEMBELAJARAN

6.1 RIncian aktivitas pengajaran

dan pembelajaran

Ada rincian langkah-

langkah pengajaran dan

pembelajaran tetapi tidak

lengkap dan

membingungkan.

Ada rincian langkah-

langkah pengajaran dan

pembelajaran lengkap dan

jelas tetapi perencanaan

tidak memuat perintah dan

penjelasan bagi siswa. Guru

lain tidak dapat

melaksanakan

Dengan benar rencana

tersebut.

Ada rincian langkah-

langkah pengajaran dan

pembelajaran lengkap dan

jelas dan perencanaan

memuat perintah dan

penjelasan bagi siswa. Guru

lain sulit untuk

melaksanakan

Dengan benar rencana

tersebut jika hanya

mengikuti instruksi dari

RPP

Ada rincian langkah-

langkah pengajaran dan

pembelajaran lengkap dan

jelas serta memuat

perintah dan penjelasan

bagi siswa. Guru lain

mudah untuk

melaksanakan

dengan benar rencana

tersebut.

6.2 Kesesuaian waktu yang Waktu tidak dinyatakan Waktu dinyatakan tetapi Waktu dinyatakan tetapi Waktu dinyatakan dan

Page 159: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

156

diberikan dengan tahapan

pelajaran

atau membingungkan

Timing is not stated or is

confusing t

tidak meliputi tahap-tahap

pelajaran

tidak proporsional untuk

tahap-tahap pelajaran.

(contoh:. 40% membuka

pelajaran, 30% materi, 30%

menutup pelajaran)

proporsional untuk tahap-

tahap pelajaran

Timing of each stage of

the lesson is

proportionate.

(misalnya. 5-10%

membuka pelajaran, 70-

80% materi dan 10-15%

menutup pelajaran

7 EVALUASI PEMBELAJARAN

7.1 Kesesuaian dengan tujuan

pembelajaran

Tidak ada teknik penilaian

yang dinyatakan

No assessment techniques

are stated

Ada teknik penilaian pada

RPP tetapi

membingungkan.

Teknik penilaian tertulis

dengan jelas pada RPP

tetapi tidak jelas tetapi

tidak sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

(misalnya: teknik bertanya

untuk mengukur

keterampilan)

Teknik penilaian tertulis

dengan jelas pada RPP

tetapi tidak jelas dan

sesuai dengan tujuan

pembelajaran

(misalnya: unjuk kerja

untuk mengukur

keterampilan, bertanya

untuk pengetahuan dan

pengamatan untuk

mengukur sikap).

7.2 Kejelasan prosedur evaluasi Tidak ada kejelasan

bagaimana melakukan

teknik penilaian

Tidak ada penjelasan

bagaimana melakukan

teknik penilaian tetapi

tidak jelas.

Ada penjelasan bagaimana

melakukan penilaian tetapi

tidak melukiskan

bagaimana menggunakan

instrumen

(misalnya RPP menyatakan

bahwa akan dilakukan

teknik observasi apa yang

dikatakan siswa tetapi

tidak menjelaskan

bagaimana menggunakan

rubric kinerja)

Ada penjelasan bagaimana

melakukan penilaian dan

juga melukiskan

bagaimana menggunakan

instrumen

Page 160: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

157

8 KELENGKAPAN INSTRUMEN EVALUASI

8.1 Ketersediaan instrumen Tidak ada instrumen yang

tersedia.

Instrumen penilaian ada,

tetapi sangat kurang dan

membingungkankan.

Instrumen penilaian

tersedia dan jelas tetapi

tidak sesuai dengan teknik

penilaian atau proses yang

diuraikan dalam RPP

(misalnya instumen

penilaian yang dinyatakan

akan dilaksanakan dengan

observasi tetapi instrument

yang tersed kerja)

Instrumen penilaian

tersedia dan jelas dan

sesuai dengan teknik

penilaian atau proses yang

diuraikan dalam RPP

(misalnya RPP menyatakan

bahwa penilaian akan

dilakukan dalam bentuk

observasi apa yang

dikatakan siswa dan format

observasi tersedia lengkap

dengan rubrik

penilaiannya.

Page 161: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

158

SSeessii 99MMiiccrroo--TTeeaacchhiinngg

PPeennddaahhuulluuaann

Seluruh hasil belajar yang diperoleh pada sesi 1 – 8 hanya akan bermakna jika guru

memiliki kemampuan mempraktikkannya dalam pembelajaran di kelas. Pada

akhirnya kemampuan memilih strategi belajar, mengetahui gaya belajar dan

karakteristik siswa, menstimulasi siswa agar berpartisipasi aktif, menciptakan

suasana belajar yang kondusif melalui lingkungan fisik dan emosional kelas, memilih

media dan alat peraga pembelajaran akan dilihat hasilnya dalam praktek pengajaran

di kelas.

Guru yang efektif adalah yang mampu melakukan pengajaran dan pembelajaran

serta mampu membelajarkan siswa dengan baik. Pengembangan profesionalitas dan

karir guru harus memperhatikan kemampuan guru dalam mengimpelmentasikan

kurikulum di kelas. Kemampuan tersebut dapat diperoleh dari pelatihan (inservice

training) yang secara sistematis dan berkesinambungan dirancang khusus untuk

membekali guru menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran secara tepat.

Impelementasi KTSP sebagaimana diamanatkan pemerintah, tidak hanya ditentukan

oleh ketetapan dalam aspek dokumen kurikulum (silabus dan RPP) tetapi yang

terpenting adalah bagaimana guru mengimplementasikannya melalui strategi

pembelajaran yang tepat dan bermakna sesuai tahap perkembangan peserta didik.

Mengacu kepada instrumen penilaian sertifikasi guru, kompetensi guru yang harus

dimiliki dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, meliputi: 1) kompetensi pra

pembelajaran, 2) kompetensi penguasaan materi, 3) kompetensi penguasaan strategi

pembelajaran, 3) kompetensi penggunaan media/sumber belajar, 4) kompetensi

memicu dan memelihara keterlibatan siswa, 5) kompetensi menilai pembelajaran dan

kompetensi penggunaan bahasa serta 6) kompetensi menutup pembelajaran. Hal ini

sejalan dengan Permen No. 16 tahun 2007, yang mendorong guru mengembangkan

kompetensi ini 4.4 yaitu guru mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di

kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan

yang dipersyaratkan, kompetensi 10 yaitu guru mampu melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran, dan kompetensi 23 yakni

mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan

reflektif.

Sesi ini akan memfasilitasi peserta untuk memperoleh kompetensi yang dibutuhkan

dalam pengajaran dan pembelajaran matematika melalui kegiatan micro teaching

sehingga peserta dapat mempraktikkan seluruh hasil belajar yang telah diperoleh

peserta selama pelatihan.

Page 162: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

159

Throughout teaching career teachers need to continue improving your knowledge

and skills in all aspects of teaching and learning. Teachers need to be proactive in

finding ways to develop as professionals. One effective way to improve as a

classroom teacher is to have teaching performance assessed, teachers can assess

their own performance through reflection and self assessment or colleagues can

assess teachers through observation and providing feedback through micro teaching

or daily lessons.

Kesempatan micro teaching digunakan peserta untuk berbagi pengalaman,

mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan masing-masing peserta dan bagaimana

memperbaiki kekurangan guna menghasilkan pengajaran dan pembelajaran

matematika yang lebih baik. Hal terpenting lagi dari sesi ini adalah bahwa peserta

akan saling melakukan penilaian pengajaran dan pembelajaran dengan

menggunakan instrumen pelaksanaan pembelajaran seperti yang digunakan dalam

sertifikasi guru. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru untuk melakukan

penilaian diri (self assessment) dan kolega sehingga pada saat mengikuti sertifikasi

guru yang sebenarnya, peserta telah memiliki persiapan dan gambaran bagaimana

melakukan kegiatan pengajaran dan pembelajaran matematika yang efektif agar

memperoleh nilai sertifikasi yang tinggi.

TTuujjuuaann ddaann HHaassiill BBeellaajjaarrTujuan dari sesi ini adalah untuk membantu peserta mengembangkan lebih jauh

kompetensi inti ke-4.4, yakni “menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik”,

kompetensi inti ke-10 ”melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

pembelajaran” dan kompetensi inti ke-23 ”mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif”.

Peserta diarahkan agar peserta menggunakan seluruh hasil belajar yang diperoleh

pada sesi 1-8 didalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran matematika di kelas

dalam bentuk micro teaching.

Fasilitator hendaknya memfasilitasi kegiatan-kegiatan pada sesi ini semaksimal

mungkin sehingga pada akhir sesi, peserta akan dapat:

Melakukan pengajaran dan pembelajaran matematika (model ICARE) dengan

menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai kompetensi.

Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari suatu praktik pengajaran dan

pembelajaran matematika dengan penerapan strategi pembelajaran tertentu.

Melakukan perbaikan dari suatu praktik strategi pembelajaran pembelajaran

matematika yang telah dilakukan.

Melakukan penilaian strategi pembelajaran metematika dengan menggunakan

instrumen sertifikasi guru.

Page 163: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

160

PPeerrttaannyyaaaann KKuunncciiBagaimana melakukan pengajaran dan pembelajaran matematika model ICARE

dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai

kompetensi dalam pelajaran matematika?

Apa sajakah kelebihan dan kekurangan apa yang ditemui dari suatu praktik

strategi pembelajaran matematika?

Bagaimana melakukan perbaikan dari suatu praktik strategi pembelajaran

matematika yang telah dilakukan?

Bagaimana melakukan penilaian diri tentang strategi pembelajaran matematika

dengan menggunakan instrumen sertifikasi guru?

PPeettuunnjjuukk UUmmuummPeserta adalah mitra kerja atau kolega. Perlakukan mereka sebagai pebelajar

dewasa.

Fokus dari sesi ini pada pelaksanaan dari semua pelajaran dari modul yang telah

dilatihkan

Jelaskan pula tujuan utama sesi ini sesuai dengan Permen No. 16 tahun 2007

pada kompetensi inti ke-4.4, ke-10 dan ke-23 serta keberhasilan guru dalam

penilaian sertifikasi guru pada unsur pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Baca catatan untuk fasilitator pada sesi ini dan lakukan dengan fleksibel.

Perhatikan ketersediaan perangkat TIK diantaranya laptop, OHP, dan LCD

sebelum memasuki sesi ini, khususnya peralatan yang akan digunakan peserta

melakukan micro teaching.

Siapkan jadwal melakukan micro teaching bagi semua peserta sebelum

memasuki sesi ini. Sebaiknya jadual telah diketahui peserta pada akhir sesi 8

untuk memberi kesempatan setiap peserta mempersiapkan diri. Pastikan bahwa

seluruh peserta tampil melakukan micro teaching sehingga seluruh peserta dapat

mengoptimalkan hasil belajar yang telah diperoleh. Bagi waktu yang tersedia dan

sesuaikan dengan banyaknya peserta.

Pantau dan tuntún kegiatan dalam sesi ini untukmencapai tujuan dan hasil

belajar dan tercapai secara optimal.

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaannBuku pegangan sumber matematika

Outline Pembelajaran matematika sesi 8 yang dikombinasikan dengan model

ICARE .

Handout untuk peserta 9.1: “Instrumen sertifikasi guru: penilaian pelaksanaan

pembelajaran”

Handout untuk peserta 9.2: ”Catatn Perabaikan Pelaksanaan Pembelajaran”

Page 164: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

161

Papan Tulis dan Spidol Board Marker

Flipcharts dan Spidol.

WWaakkttuuSesi ini memerlukan waktu minimal 3,5x60 menit = 210 menit

IICCTTPenggunaan TIK untuk menunjang sesi ini merupakan sebuah pilihan dan akan

bergantung pada perlengkapan apa yang tersedia di tempat Anda. Beberapa

kemungkinan adalah:

LCD dan Laptop untuk presentasi

Sebuah kamera video untuk merekam kegiatan micro teaching peserta.

RRiinnggkkaassaann SSeessii

.

Introduction

15 menit

Fasilitator

memaparkan

tema, tujuan

hasil yang akan

diperoleh, dan

pertanyaan

kunci dari sesi

ini.

Connection

45 menit

Curah pendapat

tentang micro

teaching,

manfaat micro

teaching,

staretegi

pembelajaran

yang

mengintegrasika

semua aspek pembelajaran.

Application

140 menit

Peserta dalam

kelompoknya

mempelajari

dan memilih

ouline

pembelajaran

yang

dikembangkan

di sesi 8. Peserta

latihan

microteaching.

Tiap kelompok

melakukan

microteaching

20’. Diskusi dan

feedback dari kelompok lain.

Reflection

10 menit

Peserta

meringkas

pembelajaran

dari sesi,

menjawab

pertanyaan, dan

menuliskannya

ke dalam jurnal

refleksi

pembelajaran

mereka.

Extension

Peserta

menuliskan

dalam Jurnal

Refleksi Belajar

mereka tentang

Apa kekuatan

mereka sebagai

seorang guru

dan

Apa yang

mereka perlu

perbaiki.

Mempraktekkan

micro teaching

sekolah-

masing-masing

sebagai bagian

dari in-service

training.

Page 165: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

162

EEnneerrggiizzeerrEnergizer berikut ini berhubungan dengan tema sesi ini. Kegiatan ini akan

membantu peserta untuk mengamati beberapa kunci pembelajaran dari pelatihan

ini, yakni bahwa inti dari micro teaching adalah sebuah strategi pembelajaran yang

mengintegrasikan semua kompetensi dari sesi 1- 8. Strategi pada dasarnya siasat

mencapai suatu tujuan. Fasilitator menyediakan bermacam-macam rute perjalanan,

dengan deskripsi sebagai berikut:

Seseorang hendak bepergian dari kota A menuju kota C melalui kota P atau Q.

Dari kota A ke kota P ada 3 jalan dan dari kota P ke kota C ada 4 jalan

Dari kota A ke kota Q ada 2 jalan dan dari kota Q ke kota C ada 5 jalan.

Dari kota P ke kota Q atau sebaliknya tidak ada jalan.

Berapa banyak cara yang dapat ditempuh untuk bepergian dari kota A ke kota C?

PPeerriinncciiaann LLaannggkkaahh--llaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (15 menit)

(1) Gunakan bagian pendahuluan di atas untuk memberikan latar belakang singkat

dari tema yang dibahas pada sesi ini.

(2) Jelaskan tujuan dan hasil belajar dari sesi ini, sampaikan pula pertanyaan

kuncinya. Jelaskan pada peserta bahwa mereka perlu dapat menjawab

pertanyaan kunci pada akhir sesi ini.

(3) Jelaskan peserta bahwa mereka akan melakukan micro teaching dengan

menggunakan outline pembelajaran yang mengintegrasikan semua aspek

pembelajaran yang telah mereka kembangkan pada sesi 8.

I

A

P

C

Q

1

2

3

2

1

1

2

3

4

1

2

3

45

Page 166: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

163

(4) Pastikan peserta mengetahui tujuan utama kegiatan micro teaching. Yakinkan

peserta bahwa kegiatan ini akan membantu mereka mengembangkan

kompetensi inti serta memperoleh nilai memuaskan pada penilaian sertifikasi

guru sebagaimana yang telah dijelaskan pada tujuan dan hasil belajar.

(5) Sampaikan kepada peserta untuk dapat mengikuti sesi ini dengan baik dengan

memberikan lembar penilaian di awal sesi.

Connection (45 menit)

(1) Lakukan curah pendapat selama 5 menit mengenai apa yang peserta pahami

tentang micro teaching?

1

Catatan Fasilitators

Ingat bahwa kegiatan pada sesi ini adalah memfasilitasi peserta dalam mengasah

kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika yang

mengintegrasikan semua aspek pembelajar pada sesi 8 dengan model ICARE yang

lebih baik melalui penggunaan strategi belajar mengajar yang tepat untuk

mencapai kompetensi tertentu dalam pelajaran matematika.

Pastikan bahwa seluruh peserta mengetahui tujuan micro teaching dan manfaat

yang dapat mereka peroleh melalui kegiatan micro teaching serta kesiapan

mereka melakukannya.

(2) Melalui LCD proyektor, tampilkan poin-poin penting yang harus dilakukan

peserta dalam melakukan pengajaran dan pembelajaran matematika seperti pada

catatan fasilitator berikut:

2

Catatan Fasilitators

Mengajar adalah seni

Guru harus mengetahui perlengkapan mereka

Guru harus mengenal siswa yang mereka ajar

Selain itu guru harus mengetahui bagaimana mengajar secara menarik

Pembelajaran Matematika Model ICARE

Pembelajaran matematika model ICARE adalah strategi pembelajaran matematika

inovatif yang seluruh kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan (2x40 menit)

mengikuti langkah-langkah:

Inroduction (pengenalan) 5 menit

Ini merupakan kegiatan mengawali pelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam

bentuk apersepsi dan motivasi. Ini bertujuan untuk mengingatkan kembali

materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

Mulailah pelajaran dengan cara menarik

Banyak sekali guru matematika menggunakan waktu 2x40 menit dengan

kegiatan:

30 menit----membahas tugas-tugas yang lalu

C

Page 167: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

164

20 menit ---memberi pelajaran baru

20 menit---membahas hal-hal yang tidak relevan dengan materi pelajaran

10 menit----menutup pelajaran

Pendekatan rutin ini berbahaya karena akan mengakibatkan pembelajaran

menjadi 3M yakni ”Membosankan”, ”Membahayakan” dan ”Merusak seluruh

minat belajar siswa terhadap Matematika”.

Mulailah pelajaran dengan pertanyaan menantang atau memberi tantangan,

misalnya:

Jika anda memasuki ruangan kelas ini, kemukakan konsep matematika apa

yang anda kemukakan?

Connetion (menghubungkan) 30 menit

Kegiatan pada langkah ini berorientasi kepada guru dalam memberi informasi

baru kepda siswa. Namun demikian langkah ini dapat menarik jika

menggunakan strategi yang tepat. Beberapa strategi yang dapat digunakan

diantaranya: 1) menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, yakni

menjadikan lingkungan dan konteks alam untuk dimanfaatkan siswa

mengkostruksi informasi baru., 2) Pembelajaran berbasis masalah, dimana

siswa diarahkan untuk menemukan sendiri informasi baru melalui serangkaian

kegiatan.

Application (aplikasi) 50 menit

Kegiatan aplikasi ini didominasi oleh siswa. Tujuannya adalah untuk

menggunakan dan mengembangkan informasi baru yang diterima siswa

dalam memecahkan masalah matematika. Di samping itu langkah ini juga

sangat baik untuk mengintegrasikan kompetensi kecakapan hidup pada siswa

dengan menyiapkan kegiatan bagi mereka sebelumnya. Beberapa bentuk

pendekatan yang dapat dilakukan diantarnya: 1) belajar koperatif, 2) kegiatan

lapangan (pengukuran/pengambilan data), 3) kegiatan pemecahan masalah

secara individu) dan sebagainya.

Pada langkah ini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang bertugas

memfasilitasi siswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan informasi

baru.

Pada 5 menit terakhir guru harus meluangkan waktu untuk melakukan

penilaian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi

siswa.

Reflection (refleksi) 5 menit

Kegiatan ini bertujuan untuk ”melihat kembali” proses pengajaran dan

pembelajaran yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan oleh guru dan

siswa yakni:

1. Guru membuat catatan pada jurnalnya kelebihan dan kelemahan

pengajaran dan pembelajaran yang telah dilakukan khususnya pencapaian

kompetensi pembelajaran yang lebih baik(lihat hasil belajar sesi 9 ini).

2. Siswa membuat catatan hasil belajar dan keterampilan yang diperoleh

setelah mengikuti pembelajaran. Refleksi ditulis pada buku catatan siswa

Page 168: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

165

Extension (perluasan)

Buatlah strategi sehingga siswa merasa menyesal jam pelajaran sudah

berarkhir. Salah satu strategi adalah memberi permainan matematika kepada

siswa untuk menutup pelajaran. Beberapa kegiatan energizer diberikan.

Application (140 menit)

(1) Minta setiap peserta memeriksa kembali kelengkapan yang digunakan untuk

keperluan microteaching, antara lain outline pembelajaran yang telah dibuat

pada sesi 8, media dan sumber yang digunakan dan lain sebagainya.

(2) Beri nomer undian kepada seluruh peserta dengan cara menghitung langsung

dari nomor urut 1 hingga sebanyakpeserta. Catat nama peserta dan nomor

undiannya kemudian bagi peserta ke dalam kelompok. Salin setiap nomer

undian peserta pada secarik kertas kecil kemudian gulung dan masukkan ke

stoples.

3

Catatan Fasilitators

Nomer undian ini untuk menentukan urutan tampil melakukan presentasi

microteaching. Urutan tampil berdasarkan hasil undian. Namun demikian undian

tidak langsung dilakukan sekali jadi namun dilakukan setiap peserta selesai

melaksanakan microteaching sehingga konsentrasi peserta dapat terjaga hingga

akhir sesi.

Pembagian peserta menjadi 5 kelompok bukan dimaksudkan seperti kelompok

sebelumnya, namun dimaksudkan agar proses penilaian pelaksanaan

microteaching mudah dilakukan. Anggap peserta berjumlah 5 orang maka setiap

kelompok beranggotakan 5 orang. Dengan demikian peserta akan terbagi menjadi

kelompok I (nomer undian 1 – 5), kelompok II (nomer undian 5 – 8) dan

seterusnya.

Masing-masing anggota pada setiap kelompok akan saling menilai. Jadi nomer

undian 2 pada kelompok I hanya menilai anggota dalam kelompoknya yakni

nomer undian 1, 3, dan 4. Demikian seterusnya.

(3) Berikan pula setiap peserta lembar handout 9.1 tentang instrumen penilaian

sertifikasi guru unsur pelaksanaan pembelajaran. Minta mereka mempelajari

dan menuliskan nama-nama peserta yang akan dinilai pada linstrumen

tersebut. Bantu peserta mengingatkan kembali kelompok beserta nama-nama

anggota kelompok dan nomer urutnya.

(4) Setelah seluruh peserta menyiapkan seluruh kebutuhan micro teaching dan

memahami bagaimana menggunakan instrumen penilaian, jelaskan kepada

mereka apa saja yang harus mereka atur pelaksanaan micro teaching, antara

lain:

A

Page 169: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

166

- Peserta yang tampil melakukan mikroteaching berdasarkan undian dan

dilakukan setiap kali peserta selesai melakukan mikroteaching.

- Setiap peserta diberi kesempatan untuk melakukan mikroteaching selama t

menit. (t adalah alokasi waktu masing-masing peserta, lihat catatan

fasilitator 4)

- Fasilitator memberikan petunjuk bila waktu habis, dan peserta harus

menghentikan setelah t menit, meskipun kegiatan fasilitasinya belum selesai.

- Segera setelah seorang peserta selesai presentasi, seluruh peserta yang

diberi tugas (lihat catatan fasilitator 3) harus menyelesaikan penilaian

terhadap penyaji.

4

Catatan Fasilitators

Alokasi waktu didasarkan kepada jumlah peserta. Semakin banyak jumlah peserta

maka semakin sedikit alokasi waktu yang dipergunakan untuk masing-masing

peserta melakukan microteaching, demikian sebaliknya. Sebagai petunjuk dalam

menentukan alokasi waktu untuk setiap peserta, dapat dilakukan langkah sebagai

berikut:

1) Waktu yang tersedia untuk bagian aplikasi adalah 400 menit. Alokasikan

waktu untuk persiapan sebanyak 15 menit dan sharing ide selama 10

menit. Jadi total waktu untuk kegiatan microteaching sebanyak 375 menit.

2) Misalkan jumlah peserta sebanyak 25 orang maka alokasi waktu setiap

peserta adalah 375 : 25 = 25. Jadi setiap peserta diberi waktu 15 menit.

Dalam hal ini hendaknya pembagian waktu di dilakukan seefektif mungkin dengan

memperhatikan kepentingan masing-masing kegiatan. Kurangi

(5) Lakukan undian dan persilahkan peserta yang mendapat undian untuk tampil

ke melakukan microteaching. Minta peserta memperhatikan dan melakukan

penilaian. Perhatikan waktu pelaksanaan. Beri tanda kepada penyaji jika waktu.

Kegiatan micro teaching berlangsung selama 375 menit.

(6) Bagikan handout 9.2 tentang identifikasi kelemahan dan kelebihan pelaksanaan

pembelajaran matematika (micro teaching) yang yelah dilakukan. Minta peserta

menyelesaikannya selama 10 menit.

5

Catatan Fasilitators

Handout 9.2 merupakan pelengkap dari handout 9.1. Peserta harus melengkapi

handout 9.2 untuk memberi identifikasi kelebihan dan kekurangan peserta yang

telah melakukan kegiatan microteaching beserta bagaimana langkah-langkah

yang harus dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaannya sehingga proses

pembelajaran matematika yang mengintegrasikan semua aspek pembelajaran

menjadi lebih baik.

Reflection (10 menit)

(1) Melalui LCD, tampilkan pertanyaan kunci satu persatu dan persilahkan peserta

menjawabnya.

R

Page 170: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

167

(2) Minta kepada peserta mencatat hasil-hasil pembelajaran yang mereka peroleh

pada sesi 9 pada jurnalnya masing-masing.

Extension

Kembalikan handout 9.2 kepada peserta untuk dijadikan tolak ukur dalam perbaikan

pembelajaran matematika yang akan dilakukan di kelas pada sekolahnya masing-

masing. Minta mereka mengembangkan strategi pembelajaran dengan model ICARE.

PPeessaann KKuunncciiMelalui karir mengajar guru akan diperoleh perbaikan berkelanjutan terhadap

pengetahuan dan keterampilan di dalam seluruh aspek belajar mengajar. Para guru

perlu untuk proaktif di dalam menemukan cara-cara untuk mengembangkan

pengajaran secara profesional. Satu cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran di kelas adalah menilai kinerja pengajaran, guru dapat menilai kinerja

mengajar mereka sendiri melalui refleksi dan penilaian diri atau dengan rekan kerja

yang dapat menilai para guru dengan pengamatan dan umpan balik melaui micro

teaching or pelajaran sehari-hari.

E

Page 171: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

168

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 99..11

INSTRUMEN SERTIFIKASI GURU:

PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Depdiknas 2007: Panduan untuk Pengembangan Portofolio)

IDENTITAS PESERTA

1. Nama (lengkap dengan gelar akademik) : ________________________

2. Nomor Peserta : ________________________

3. NIP/NIK : ________________________

4. Pangkat/Golongan : ________________________

5. Jenis Kelamin : L/P*)___________________

6. Tempat, tgl lahir : ________________________

7. Pendidikan Terakhir : ________________________

8. Akta Mengajar : Memiliki/Tidak Memiliki*)

9. Sekolah Tempat Tugas ________________________

1) Nama : ________________________

2) Alamat Sekolah : ________________________

________________________

3) Kecamatan : ________________________

4) Kabupaten/ Kota : ________________________

5) Provinsi : ________________________

6) No. Telp. Sekolah : ________________________

7) Alamat e-mail : ________________________

8) Nomor Statistik Sekolah : ________________________

10. Mata Pelajaran/ Guru Kelas SD : ________________________

11. Beban Mengajar per Minggu : __________________Jam_

Page 172: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

169

LEMBAR PENILAIAN

Petunjuk

Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara melingkari

angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai dengan criteria sebagai berikut.

1 = sangat tidak baik

2 = tidak baik

3 = kurang baik

4 = baik

5 = sangat baik

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan siswa 1 2 3 4 5

2. Melakukan kegiatan apersepsi 1 2 3 4 5

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pelajaran

3. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 5

4. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 1 2 3 4 5

5.Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan

hierarki belajar

1 2 3 4 5

6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4 5

B. Pendekatan/startegi pembelajaran

7.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai1 2 3 4 5

8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 3 4 5

9. Menguasai kelas 1 2 3 4 5

10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 3 4 5

11.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif

1 2 3 4 5

12.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

yang direncanakan

1 2 3 4 5

C. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran

13. Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4 5

14. Menghasilkan pesan yang menarik 1 2 3 4 5

15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 1 2 3 4 5

D.Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan

siswa

16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5

Page 173: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

170

17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 1 2 3 4 5

18.Menumbuhkan keceriaan dan antsiasme siswa dalam

belajar

1 2 3 4 5

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI SKOR

E. Penilaian proses dan hasil belajar

19. Memantau kemajuan belajar selama proses 1 2 3 4 5

20.Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

(tujuan)

1 2 3 4 5

F. Penggunaan Bahasa

21.Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan

benar

1 2 3 4 5

22. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5

III PENUTUP

23.Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan

melibatkan siswa

1 2 3 4 5

24.

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan,

atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/

pengayaan

1 2 3 4 5

Total Skor

………………………., …………………

Penilai,

(………………………………………)

NIP/NIK

Page 174: Pengajaran Dan Pembelajaran Pendidikan Kecakapan Hidup-Matematika

171

HHaannddoouutt uunnttuukk PPeesseerrttaa 99..22

CCaattaattaann PPeerrbbaaiikkaann PPeellaakkssaannaaaann ppeemmbbeellaajjaarraann

Nama peserta : ………………………………..

Materi microteaching : ………………………………..

Menurut pengamatan, penampilan anda pada saat melakukan microteaching sebagai berikut:

1. Masih perlu mendapat perbaikan pada:

2. Patut menjadi contoh oleh seluruh peserta, khususnya pada: