penggunaan media tik dalam pengajaran pendidikan kewarganegaraan

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Dryden & Voss disadari atau tidak dunia telah berubah, dewasa ini kita telah hidup dalam era globalisasi. Dalam era globalisasi kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Pelatihan TIK untuk Pendidikian, 2007: 99) Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Metodelogi pembelajaran adalah metode dan teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan pengajaran sampai kepada mereka sehingga siswa menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Gerbang, 2004: 46). Dalam metodelogi pembelajaran, ada dua aspek yang paling menonjol, yakni metode pembelajaran dan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. Dengan demikian, kedudukan media ada dalam komponen metodelogi 1

Upload: smp-negeri-5-lahat

Post on 22-Jun-2015

14.941 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Dryden & Voss disadari atau tidak dunia telah berubah, dewasa ini

kita telah hidup dalam era globalisasi. Dalam era globalisasi kecanggihan teknologi

informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang

cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Pelatihan TIK untuk Pendidikian,

2007: 99)

Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu

lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan. Metodelogi pembelajaran adalah metode dan teknik

yang digunakan guru dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan

pengajaran sampai kepada mereka sehingga siswa menguasai tujuan pembelajaran

yang telah ditetapkan (Gerbang, 2004: 46).

Dalam metodelogi pembelajaran, ada dua aspek yang paling menonjol, yakni

metode pembelajaran dan media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar. Dengan

demikian, kedudukan media ada dalam komponen metodelogi sebagai salah satu

lingkungan belajar yang diatur oleh guru.

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup

penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan ajar yang disampaikan

kepada anak didik dapat disederhanakan melalui media. Media dapat mewakili apa

yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu . bahkan

keabstrakan bahan dapat dikongkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian

anak didik lebih muda mencerna bahan ajar daripada tanpa bantuan media.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada SMP Negeri 5

Lahat khususnya kelas VII.4 menunjukkan sebagian besar peserta didik kurang

berminat, kurang bergairah, dan cendrung tidak aktif. Hal ini ditunjukkan dengan

1

Page 2: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

rendahnya prestasi peserta didik pada ulangan harian pertama anak 69% belum

mencapai ketuntas.

Beberapa asumsi kurangnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan adalah guru kurangnya media yang menarik dalam

proses pembelajaran.

Proses pengajaran mata pelajaran ilmu sosial khususnya Pendidikan

Kewarganegaraan secara umum lebih didominasi melalui metode ceramah tanpa

media yang memadai, sehingga proses belajar mengajar terasa membosankan..

Berdasarkan kenyataan di atas guru dapat mengunakan media Komputer

dalam proses belajar mengajar, sehingga proses belajar mengajar lebih menarik dan

menyenangkan serta pada gilirannya apa yang kita harapkan pada tujan pembelajaran

dapat tercapai dengan baik.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan kenyataaan diatas maka masalah penelitian tindakan kelas

dirumuskan sebagai berikut: Apakah pengajaran dengan menggunakan media

komputer dapat meningkatkan prestasi peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan di kelas 7.4 SMP Negeri 5 Lahat.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan ini adalah:

1. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaran di kelas VII semester 2, dan

2. Meningkatkan kinerja guru dalam proses belajar mengajar.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari peneltian tindakan kelas akan memberikan manfaat yang berarti

bagi perorangan/instansi di bawah ini:

2

Page 3: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

1. Bagi siswa

a. Memberikan motivasi dan mengubah sikap/perilaku siswa dalam kegiatan

belajar mengajar

b. Siswa dapat lebih memahami materi pembelajaran

c. Aiawa dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

2 Bagi guru

a. Memberi pemahan kepada guru bahwa dengan media dapat menggunakan

waktu secara efektif dan efisien dalam pembelajaran.

b. Dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengelolah belajar dan

pembelajaran

c. Guru dapat memilih media komputer sebagai salah satu media

pembelajaran dengan cermat.

d. Guru dapat memanfaatkan komputer dalam proses pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan pendayagunaan media komputer dalam proses pengajaran.

b. Meningkatkan prestasi sekolah melalui peningkatan prestasi sekolah

belajar siswa dan kinerja guru.

3

Page 4: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2)

2.2. Media Pembelajaran

Menurut Syaiful Bahri Djmra dan Aswan Zain Media adalah wahana penyalur

informasi belajar atau penyalur pesan (Stategi Belajar Mengar 2002:136). Media juga

dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim kepada penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian

dan minat siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar.

Media dalam pembelajaran mempunyai peran yang sangat banyak, apalagi

media yang digunakan adalah media TIK, dalam hal ini Komputer dan perangkat

lainnya. Menurut Kemp and Dayton, (1985:12 ) peran media dalam pengajaran

adalah:

1. Membuat kongkret konsep yang abstrak

2. Mengetengahkan bagian tertentu yang dianggap penting.

3. Memberikan pengganti pengalaman langsung

4. Mendekatkan objek yang sukar atau berbahaya untuk di dekati.

5. memberikan pengalaman dari segi pengamatan

6. menyajikan perbedaan warna secara visual

7. menyajikan informasi yang memerlukan gerakan.

Dilihat dari jenisnya media dapat dibagi dalam beberapa macam:

1. Media Audiatif

Media audiatif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara

saja, seperti radio, caette recorde, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk

orang yang kurang pendenganaramn.

4

Page 5: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

2. Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan.

Media Visual ada yang menampilkan gambar diam seperti strif (film rangkai),

slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan. Ada pula media visual yang

menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan kartun.

3. Media Audiovisual

Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar,

Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena gabungan

media audio dan media visual.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka penulis memilih media

audiovisual yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam hal ini adalah

komputer. Ada beberapa alasan media komputer dijadikan alasan pemilihan Strategi

Pemecahan Masalah

1. Makin memperjelas bahan pelajaran yang dissajikan guru.

2. Memberikan pemahaman yang nyata kepada peserta didik.

3. Merangsang peserta didik untuk berdialog dengan dirinya.

4. Merangsang cara berpikir siawa.

2.3 Motivasi Belajar

2.3.1 Pengertian motivasi

Para diri siswa terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar.

Kekuatan pengerak tersebut berasal dari berbagai sumber. Siswa belajar karena

didorong oleh kekuatan mental berupa keinginan, perhatian, kemauan , ataui cita-cita

(Dimyati, 2002:80)

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu (i) kebutuhan (ii) dorongan

dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan

antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan

mental untuk untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dan

Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu.

2.3.2 Pentingnya Motivasi dalam Belajar

5

Page 6: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Perilaku yang penting bagi manusia belajar dan bekerja, belajar menimbulkan

perubahan mentalpada diri siswa dan bekerja menghasilkan sesuatu yang bermanfaat

bagi diri pelaku dan orang lain.

Motivasi belajar penting bagi siswa, Menurut Dimyati dalam bukunya Belajar

dan Pembelajaran (2002:85) bahwa pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah

- Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan akhir belajar.

- Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar dibandingkan dengan teman

sebaya

- Mengarahkan kegiatan belajar

- Membesarkan semangat belajar

- Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar

Kelima hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya motivasi oleh pelaku,

maka suatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.

3.3.3 Unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar

- Cita-cita atau aspirasi siswa

Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun eksrtinsik.

Sebab tercapainya suatu cita-cita akan menwujudkan aktualisasi diri

- Kemampuan siswa

Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-

tugas perkebangan.

- Kondidi siwa

Kondisi rohani dan jasmani siswa akan berpengaruh dalam motivasi belajar.

- Kondisi lingkungan

Dengan kondisi aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi

belajar muda diperkuat.

- Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan mengajar

Siswa memilki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang

mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan siswa baik

lingkungan alam maupun lingkungan sosial dapat mendinamisasi motivasi

6

Page 7: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

belajar. Guru Profesional diharapkan mampu memanfaatkan sumber belajar

disekitar sekolah termasuk didalammnya media teknologi informasi dan

komunikasi.

Brdasarkan pendapat diatas maka motivasi belajar dapat ditingkatkan salah

satunya dengan memanfaatkan lingkungan sekolah termasuk media pembelajaran

berupa teknologi informasi dan komunikasi.

7

Page 8: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

Pada penelitian ini penulis mengambil kelas 7.4 SMP Negeri 5 Lahat. Kelas

7.4 terdiri dari 38 orang siswa dengan rincian 18 orang permpuan dan 20 orang laki-

laki. Kelas 7.4 dijadikan contoh karena nilai yang paling rendahl ada di kelas 7.4.

3.2. Faktor yang diselidiki

Adapun faktor yang diselidiki dalam tulisan ini adalah penggunaan media

komputer dalam pengajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian dilakukan dengan beberapa tindakan antara lain sebagai berikut:

- Perencanaan tindakan

- Implementasi tindakan

- Observasi tindakan

- Analisis dan Redleksi

3.3.1 Perencanaan Tindakan

- Menyiapkan perangkat pembelajaran terdiri dari Prota, Program Semester,

KKM, Silabus, dan RPP

- Merumuskan tujuan dengan memanfaatkan media.

- Membuat ringkasan materi dalam bentuk power point

- Membuat pertanyaan dalam bentuk power point

- Menyiapkan ruangan audio visual

- Menyiapakan peralatan TIK yaitu Komputer, LCD Proyrktor, dan pengeras

suara.

3.3.2 Implementasi Tindakan

Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan beberapa tahap, untuk

tahap pertama proses belajar dengan menggunakan metode ceramah tanpa

8

Page 9: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

menggunakan media komuter. Setelah selesai lakukan ulangan harian dan

hasilnya di analisis.

Untuk tahap berikutnya pelaksanaan sesauai dengan langkah-langkah

mengunakan media komputer,

- Apersepsi dengan melihat kesiapan siswa dalam menerima materi

- Menjelaskan materi dengan slide yang telah dibuat diselingi dengan tanya

jawab

- Menanyakan kepada siswa terhadap materi yang belum dipahami siswa.

- Menampilkan pertanyaan yang telah dibuat untuk siswa.

- Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran.

- Siswa menjawab pertanyaan dalam kertas satu lembar.

- Setelah sesesai satu tahapan diadakan ulangan harian dan hasilnya di

analisis.

3.3.3 Observasi

Observasi dilakukan dalam rangkah pemantauan. Menurut

pedomanpelaksanaan PTK oleh Soemarno(1986:41) Pemantauan memiliki

dua fungsi yantu: a) untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan

dengan rencana tindakan, dan b) Untuk mengetahui seberapa pelaksanaan

tindakan yang sedang berlangsung diharapkan dapat menghasilkan perubahan

yang diinginkan.

Observasi yang digunakan adalah observasi sistematis, yaitu faktor-

faktor yang diamati sudah terdaftar secara sistematis dengan indikator sebagai

berikut:

1. Siswa memberi tanggapan selama proses belajar dalam bentuk

a. menjawab pertanyaan guru

b. menjawab pertanyaan teman

c. mengemukakan pendapat

2. Terjadi hubungan sosial antara siswa dengan kegiatan pembelajaran

a. bertanya kjepada teman

9

Page 10: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

b. membantu teman meberi penjelasan

c. menerima pendapat teman

3. Menaruh minat yang besar terhadap isi pelajaran yang berupa

a. mendengarkan penjelasan guru

b. menulis materi yang ditanyangan dalam media

c. memperhatikan gambar dalam tanyangan

4. Keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas

a. pekerjaan rapi

b. menyelesaikan semua soal dengan benar

c. menyelesaikan soal dengan benar dan tepat waktu

3.3.4 Analisis dan Refleksi

3.3.4.1 Anbalisis Data Refleksi

Tabel 1 Sekor aktifitas

No Kriteria Sekor

1

2

3

4

Tapmak 3 diskriptor

Tampak 2 Deskriptor

Tapmak 1 diskriptor

Tidak satu pun tampak Deskriptor

4

3

2

1

Tabel 2 Kategori Keaktifan Siswa

No Kriteria

12.5 – 15.5

8.5 – 11.5

4.5 – 7.5

0.5 – 3.5

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedanmg

Rendah

10

Page 11: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

3.3.4.2 Analisis Hasil Belajar

Kemampuan menyelesaikan soal ulangan harian yang telah dikoreksi

dan diberikan skor masing-masing. Nilai hasil ulangan dianalisis sehingga

dapat menentukan tingkat ketuntasan siswa dalam proses belajar mengajar.

3.3.4.3 Refleksi

Dengan membandingkan hasil sebelum tindakan dan hasil setelah

tindakan akan diketahui tingkat keberhasilan siswa dan dapat disusun

rencana-rencana baru.

11

Page 12: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Siklus Pertama

Menurut pendapat para ahli bahwa dengan menggunakan media audio visual

mempunyai kemampuan yang lebih baik karena gabungan media audio dan media

visual. Masalah yang dicari pemecahan dalam penelitian ini adalah apakah hasil

belajar siswa dengan menggunakan media TIK dalam penajaran Pendidikan

Kewarganegaraan pada kelas 7.4 SMP Negeri 5 Lahat dapat meningkat.

4.1.1 Keaktifan siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siklus

Pertama

Pada siklus pertama peneliti membuat tayangan yang menggunakan

audiovisual yaitu media TIK dengan membuat ringkasan materi dalam bentuk power

poit disertai dengan gambar-gambar yang memperjelas materi yang diajarkan.

Setelah siklus pertama dilaksanakan ternyata minat belajar siswa terhadap

pengajaran dengan menggunakan media TIK meningkat, untuk jelasnya diutarakan

pada tabel berikut ini.

Tabel 3

Tingkat keaktifan belajar siswa dengan menggunakan media TIK

pada siklus pertama

Tingkat keaktifan Intervasl Señor Frekuensi Prosentase

Sangat Tinggi 12.5 – 15.5 5 13

Tinggi 8.5 – 11.5 16 42

Sedang 4.5 – 7.5 15 39

Rendah 0.5 – 3.5 2 5

Jumlah 38 100

12

Page 13: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat keaktivitas dengan

menggunakan media TIK dalam pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan mengalami

peningkatan yaitu 55% (21 orang) mempunyai minat terhadap pengajarn Pendidikan

Kewarganegaraan.

4.1.2 Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk mengetahui data ini menggunakan ulangan harian yang diperiksa

oleh peneliti. Nilai pada siklus pertama ini tingkat ketuntasan prestasi siswa

masih rendah 40.54 % (15 orang). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4

Hasil Tes siswa dengan menggnakan media TIK

nilai Siswa prosentase

80- 100

70 – 79

60-69

40-59

00-40

7 orang

8 orang

7 orang

15 orang

1 orang

18

21

18

39

3

Jumlah 38 100

Ditinjau dari tingkat ketuntasan siswa (70) nampak ada peningkatan dari

31% menjadi 40, 54% .

Refleksi Silklus Pertama

Karena pada siklus pertama nilai yang didapat belum memuaskan hal ini

disebabkan penggunaan media TIK belum maksimal, pada siklus kedua

diadakan perbaikan secara terinci persiapannya sebagai berikut.

a. Persiapan

1) Merumuskan tujuan dengan memanfaatkan media.

2) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (terlampir)

13

Page 14: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

3) Membuat ringkasan materi dalam bentuk power point

4) Menyunting film yang berkaitan dengan materi pembelajaran

5) Menyunting gambar yang berkaitan dengan materi pengajaran

6) Membuat pertanyaan dalam bentuk power point

7) Menyiapkan ruangan audio visual

8) Menyiapakan peralatan TIK yaitu Komputer, LCD Proyrktor, dan

pengeras suara.

b) Pelaksanaan

1) Apersepsi dengan melihat kesiapan siswa dalam menerima mater

2) Memutar film tentang demonstrasi (dalam hal ini kasus Tri Sakti)

3) Menanggapi film secara lisan

4) Menjelaskan materi dengan slide yang telah dibuat diselingi dengan

tanya jawab

5) Menanyakan kepada siswa terhadap materi yang belum dipahami

siswa.

6) Menampilkan pertanyaan yang telah dibuat untuk siswa.

7) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi pembelajaran.

8) Siswa menjawab pertanyya dalam kertas satu lembar

4.2 Hasil Siklus kedua

4.2.1 Keaktifan siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Pada siklus kedua peneliti membuat tayangan yang menggunakan audiovisual

yaitu media TIK dengan membuat ringkasan materi dalam bentuk power poit disertai

dengan gambar-gambar yang memperjelas materi yang diajarkan. Selain itu sebelum

memasuki materi pembelajaran maka diputarkan dulu film yang berkaitan dengan

materi pembelajaran.

Setelah siklus kedua dilaksanakan ternyata minat belajar siswa terhadap

pengajaran dengan menggunakan media TIK meningkat, untuk jelasnya diutarakan

pada tabel berikut ini.

14

Page 15: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Tabel 5

Tingkat keaktifan belajar siswa dengan menggunakan media TIK

pada siklus kedua

Tingkat keaktifan Intervasl Señor Frekuensi Prosentase

Sangat Tinggi 12.5 – 15.5 10 26

Tinggi 8.5 – 11.5 16 42

Sedang 4.5 – 7.5 10 26

Rendah 0.5 – 3.5 2 5

Jumlah 38 100

Dari tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa tingkat keaktivitas dengan

menggunakan media TIK dalam pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan mengalami

peningkatan yaitu 68% (26 orang) mempunyai minat terhadap pengajarn Pendidikan

Kewarganegaraan.

4.1.2 Tes Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk mengetahui data ini menggunakan ulangan harian yang diperiksa

oleh peneliti. Nilai pada siklus kedua ini tingkat ketuntasan prestasi siswa masih

rendah 78,37 % (29 orang). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 6

Hasil Tes siswa dengan menggnakan media TIK

nilai Siswa prosentase

80- 100

70 – 79

60-69

40-59

00-40

10 orang

19 orang

5 orang

4 orang

0 orang

26

50

13

11

0

Jumlah 38 100

15

Page 16: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Ditinjau dari tingkat ketuntasan siswa (70) nampak ada peningkatan dari

40, 54% menjadi. 78.37 %.

4.3 Dampak Setelah Strategi Yanag Dipilih

Setelah melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media

komputer dalam pembelajaran Pendidkan Kewarganegaraan pada kelas 7.4 SMP

Negeri 5 Lahat maka hasil yang didapatkan adalah terjadinya peningkatan prestasi

anak didik yaitu pada siklus pertama siswa mendapat rata-rata nilai 65.79 dan anak

didik yang tuntas sebanyak 15 orang atau 40.54%. Setelah siklus ke dua dilaksanakan

maka Rata-rata nilai mencapai 82.34 dan anak didik yang tuntas adalah 78.37%. oran

Jadi antara siklus pertama dengan siklus ke dua dengan menggunakan media

komputer adalah dari prestasi belajar siswa mengalami peningkatan 16,55 sedangkan

siswa yang tuntas mengalami kenaikan 37.77%.

Selain hasil yang diuratakan di atas ada dampak yang dirasakan adalah:

1. Bagi siswa

a. Proses belajar mengarah lebih menaraik, menyenangkan.

b. Meningkatkan prestasi belajar siswa hal ini dapat dibuktikan dengan

tingkat ketercapaian belajar siswa (nilai).

c. Pemahaman siswa terhadap materi semakin bertambah.

d. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses

pembelajaran dapat ditingkatkan

2. Bagi Guru

a. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih baik, karena materi yang

diajarkan terlihat dan terdengan dengan jelas.

b. Pembelajaran dapat lebih menarik.

c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.

f. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan .

g. Penyeragaman materi yang diajarkan pada kelas yang paralel.

16

Page 17: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

h. Dapat memanfaatkan waktu secara efisien dan efektif, karena guru tidak

perlu lagi menulis di papan tulis yang telah terwakili oleh proyektor.

g. Peran guru berubah kea rah yang positif.

3. Bagi Sekolah

a. Dapat mengoptimalisasikan penggunaaan media yang telah disiapkan.

b. Dapat menjadi nilai tambah bagi sekolah

c. Ketercapaian program sekolah.

4.4. Kendala Yang Dihadapi Dalam Penerapan Strategi

Seperti halnya dengan penggunaan metode dan media pembelajaran

lainnya sudah tentu banyak menemukan hambatan atau kendala-kendala di lapangan.

Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan barang baru bagi sebagian

guru, ini dapat dimaklumi karena bagi guru yang memiliki kompetensi S.1 lulus

dibawa tahun 1993 belum begitu banyak mengenal Komputer, karena pada saat itu

selain harganya mahal juga tenaga operasionalnya masih sangat langkah, sehingga

laporan, makalah bahkan sriksi masih dikerjakan secara manual, yaitu mesin

Komputer. Ditambah lagi selama menjadi guru minat untuk belajar dan menggunakan

komuter jarang dilakukan. Dengan demikian dapat dipastikann guru tersebut menjagi

alergi Komputer (melek komputer masih rendah).

Selain masalah utama di atas ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam

menerapkan penggunaan media komputer dalam proses belajar mengajar.

1. Penolakan/keengganan untuk berubah khususnya dari pengambil kebijakan.

2. Ketersediaan sumber daya manusia, sampai saat ini masih banyak guru yang

alergi terhadap media komputer , jangankan didaerah pedesaan bahkan dikota

sekalipun masih banyak guru yang alergi terhadap Komputer.

3. Ketersediaan fasilitas TIK, fasilitas TIK pada sekolah-sekolah tertentu sudah

ada yang memadai akan tetapi pada sekolah lainnya jangankan untuk media

komputer bahkan ada beberapa sekolah khususnya Sekolah Dasar belum

teraliri arus listrik.

17

Page 18: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

4. Ketersedian bahan ajar berbasis aneka sumber

5. Kelangsungan kerena keterbatasan dana, berbicara masalah komputer, maka

tidak terlepas dari dana yang dibutuhkan, dengan demikian banyak sekolah

belum menggunakan media TIK karena keterbatasan dana.

4.5. Faktor Pendukung

Pada akhir-akhir ini sudah banyak sekolah-sekolah yang menganggap

komputer sebagai suatu kebutuhan yang harus dilakukan guna menjawab tantangan

perubahan global yang sangat cepat termasuk di dalamnya dunmia pendidikan.

SMP Negeri 5 Lahat merupakan sekolah berstatus mandiri, telah lama

mengantisipasi kemajuan secara global dengan melengkapi fasilitas –fasilitas sekoah

yang berbasis KOMPUTER yaitu berupa:

1. Laboratorium Bahasa berbasis TIK

2. Labotatorium Matemika berbasis TIK

3. Ruangan Audio Visual berbasis TIK

4. Ruangan Komputer berbasis TIK.

5. Didukung oleh lebih dari 20 unit komuter dan 1 bua labtop.

6. 3 buah LCD Proyektor.

Dengan dukungan pasilitas yang memadai, sudah sepatutnya proses

pembelajaran dapat diterpkan yang barbasis Teknologi Informasi dan komunikasi.

4.6. Pengembangan

Pada masa yang akan datang diharapkan penerapan komputer dalam proses

belajar mengajar bukan hanya dilakukan oleh beberapa orang guru saja melainkan

oleh seluruh guru sehingga fasilitas-fasilitas yang ada dapat dioptimalisasikan

penggunaannya.

Selain penggunaaan komputer oleh masing-masing guru diharapkan kedepan

ada pengembangan jaringan internet, karena dengan adannya berbagai fasilitas yang

diberikan pemetintah berupa program Jardiknas dapat dimanfaaatkan dengan sebaik-

baiknya.

18

Page 19: Penggunaan Media Tik Dalam Pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengalaman yang ada dilapangan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Proses belajar dan mengajar dengan menggunkan media komputer lebih

menarik dan menyenangkan

2. Proses belajar mengajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Saran

Untuk dapat mengoptimalkan penggunaan media komputer dalam proses

belajar mengajar maka pihak sekolah disaran dapat melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Pelatihan Komputer bagi guru-guru

2. Pelatihan membuat media pembelajaran dengan bentuk power point

3. Memberikan penghargaan kepada guru-guru yang telah membuat dan

melaksakan program pengajaran berbasis TIK.

4. Untuk pemerintah dapat memenuhi kebutuhan dasar guru dengan

memeberikan fasilitas komputer ke sekolah-sekolah.

19