me kasus 2

19
Seorang laki-laki yang perilakunya aneh KELOMPOK 7

Upload: saputri-anggi

Post on 17-Jan-2016

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Modul ME

TRANSCRIPT

Page 1: ME KASUS 2

Seorang laki-laki yang perilakunya aneh

KELOMPOK 7

Page 2: ME KASUS 2

Seorang laki-laki yang perilakunya aneh

Tuan Aziz usia 21 tahun dibawa ke UGD RS Trisakti oleh keluarganya setelah menunjukkan perilaku yang aneh, bicara kacau, marah-marah tanpa sebab dan membahayakan.Sejak satu tahun yang lalu ia sering menunjukkan waham yang bizar, halusinasi dengar berupa mengomentari perilaku Tuan Aziz. Akibatnya ia mengalami disfungsi social dan pekerjaan.Tuan Aziz menyangkal menggunakan obat/zat dan adanya masalah kondisi medis.

Kata kunci : perilaku yang aneh, bicara kacau, waham, halusinasi, disfungsi sosial dan pekerjaan.

SKENARIO

Page 3: ME KASUS 2

Bicara kacau/ inkohorensi: pikiran yang secara umum tidak dapat dipahami, pikiran atau kata-kata yang keluar tanpa hubungan logis maupun tidak sesuia tata bahasa

waham bizar : waham yang melibatkan fenomena bahwa budaya seseorang dianggap tidak masuk akal.

Halusinasi auditorik : persepsi palsu akan bunyi,biasanya berupa suara-suara namun dapat pula berupa bunyi-bunyi, biasanya berupa suara-suara namun dapat pula berupa bunyi-bunyian lain.

Disfungsi sosial dan pekerjaan/disabilitas Marah-marah/distim : perasaan tidak adekuat, sering

marah-marah, hilang minat dan tidak produktif

Terminologi

Page 4: ME KASUS 2

Umur 21 tahun gangguan bentuk fikir ; inkoherensi Gangguan isi fikir : waham bizar Gangguan persepsi : halusinasi auditorik Hubungan sosialisasi buruk : disfungsi sosial

Masalah

Page 5: ME KASUS 2

Mind map

Tuan aziz 21 tahun

Faktor predisposisi- genetik

Faktor pencetus

Faktor preputasi :- Disfungsi seksual

Waham, halusinasi, distim, perilaku aneh, bicara kacau

Gangguan organik neurotransmitter

Page 6: ME KASUS 2

Skizofrenia Skizoafektif Gangguan Organik

Hipotesis

Page 7: ME KASUS 2

Suatu sindrom klinis dengan variasi psikopatologi, biasanya berat, berlangsung lama dan ditandai oleh penyimpangan dari pikiran, persepsi serta emosi

Etioogi :• Model diatesis -stress Faktor Biologi Komplikasi kelahiran Infeksi Hipotesis Dopamin Hipotesis Serotonin Struktur Otak Genetika

Skizofrenia

Page 8: ME KASUS 2

Hipotesis dopamin

Page 9: ME KASUS 2

Faktor Psikosial

Teori Psikoanalitik◦ Makna simbolik, fiksasi dini – defek ego

Teori Pembeajaran◦ Dari orang tua dengan gangguan mental emosional

Teori Keluarga◦ Keluarga disfungsional

Faktor resiko skizofrenia

Page 10: ME KASUS 2

Gejala klinis :

GEJALA POSITIF :

1. Halusinasi2. Delusi

3. Bizare (agresif-agitasi, stereotipi-repititif)4. Derealisasi

5. Depersonalisasi6. Asosiasi longgar :

inkoherensi, asosiasi bunyi

GEJALA NEGATIF :

1. Afek datar 2. Ekspresi muka tidak

berubah3. Kontak mata minim

4. Afek tidak serasi, afek tumpul, afek labil5. Anhedonia

6. Menarik diri dari masyarakat

Page 11: ME KASUS 2

Menurut DSM-IV-TRA. Gejala Kateristik :

◦ 2 poin / lebih : fase aktif 1 bulan◦ Waham ◦ Halusinasi auditorik◦ Bicara kacau◦ Perilaku kacau (katatonik)◦ Gejala negatif

B. Disfungsi sosial / pekerjaanC. Durasi : kontinu selama 6 bulanD. Eksklusi gangguan moodE. Eksklusi kondisi medis umum / zat

Diagnosis Skizofrenia

Page 12: ME KASUS 2

Menurut DSM-IV-TR1. Tipe Paranoid2. Tipe Hebefrenik3. Tipe Katatonik4. Tipe Tak Tergolongkan5. Tipe Residual

Kriteria diagnosis untuk subtipe skizofrenia

Page 13: ME KASUS 2

Menurut PPDGJ – III a. Thought echo, thought inserton/withdrawal dan

thought broadcasting.b. Delusion of control, delusion of influencec. Suara halusinansi auditorikd. Waham menetapp jenis lain yg menurut

budayanya tak wajar, mustahile. Halusinansi persistenf. Arus pikir terputus atau interpolasi(sisipan) dan

berakibat inkoherensi, irelevan.g. Gejala negatifh. Perubahan perilaku keseluruhan secara konsisten.

Diagnosis Skizofrenia

Page 14: ME KASUS 2

1. Perawatan di Rumah Sakitindikasi utama perawatan di rumah sakit :- untuk tujuan diagnosis- menstabilkan medikasi- perilaku yang sangat kacau- ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar

2. Terapi medika mentosa :-antipsikotik yang sudah bekerja baik dimasa lalu pada pasien harus di gunakan lagi.- lama minimum percobaan antipsikotik 4-6

minggu pada dosis yg adekuat.-pertahankan dosis efektif yg serendah mungkin

Penatalaksanaan Skizofrenia

Page 15: ME KASUS 2

Prognosis Skizofrenia

Baik Onset lambatTerdapat faktor

pencetusGejala gangguan moodGejala positif

Buruk Onset mudaTidak ada faktor

pencetusOnset tidak jelasPerilaku menarik diriRiwayat keluarga

skizofreniaGejala negatifBanyak relaps

Page 16: ME KASUS 2

Ditandai dengan adanya gejala kombinasi antata gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif.Etiologi : Beberapa data menunjukkan bahwa

gangguan skizofrenia dan gangguan afektif mungkin berhubungan secara genetic.

Ada peningkatan resiko terjadinya gangguan skizofrenia diantara keluarga dengan gangguan skizoafektif.

SKIZOAFEKTIF

Page 17: ME KASUS 2

Kriteria menurut DSM-IV-TR1. Periode penyakit ini kontinu berupa, pada suatu

waktu episode depresif mayor, eisode manik, atau episode campuran yang terjadi bersamaan dengan gejla yang memenuhi kriteria A skizofrenia.

2. Terdapat waham atau halusinasi selama sekurang-kurangnya 2 minggu tanpa gejala mood yg menonjol.

3. gejala yg memenuhi kriteria episode moof timbul dalam jumlah yg bermakna pada durasi total periode aktif dan residual.

4. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis suatu zat .

Diagnosis skizoafektif

Page 18: ME KASUS 2

Tentukan tipe :A. Tipe bipolar : gangguan mencakup

episode manik atau campuranB. Tipe depresif : jika gangguan hanya

mencakup episode depresif mayor

Page 19: ME KASUS 2

Mood stabilizer

Penatalaksanaan skizoafektik