materi kwn

6
CIVIL SOCIETY 1. Pengertian Civil Society merujuk pada: Ruang (Space) Wilayah-wilayah kehidupan sosial (wilayah antara keluarga dengan negara) yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generating), dan keswadayaan (self-supporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan negara, keterikatan dengan norma- norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya. (A.S. Hikam, 1996). Proses Masyarakat yang berkembang dari sejarah, yang mengandalkan ruang dimana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini. Nilai (Keadaban) Sistem sosial yang subur yang berasaskan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat. Masyarakat mendorong daya usaha serta inisiatif individu baik di bidang pemikiran, seni, pelaksananaan pemerintahan mengikuti undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu . (Anwar Ibrahim) 2. Civil society adalah suatu masyarakat baik secara individual maupun kelompok dalam negara yang mampu berinteraksi dengan negara secara independent. 3. Masyarakat itu mempunyai 4 komponen: Otonomi Masyarakat yang terlepas sama sekali dari pengaruh negara, baik dalam bidang ekonomi. politik dan sosial. Akses masyarakat terhadap lembaga negara Artinya individu maupun kelompok dapat melakukan partsipasi politik dengan berbagai bentuknya apakah dengan menghubungi pejabat, menulis di media massa, atau terlibat secara langsung atau tidak dalam organisasi politik, atau bahkan unjuk rasa. Arena publik yang otonom Di mana berbagai macam organisasi sosial dan politik mengatur diri mereka sendiri. Arena publik adalah suatu ruang tempat warga negara mengembangkan dirinya secara maksimal dalam segala aspek kehidupan. Arena publik yang terbuka; bagi semua lapisan masyarakat, (bukan bersifat rahasia, eksklusif, atau korporatif), Masyarakat dapat mengetahui apa saja yang terjadi di sekitar lingkungannya, bahkan ikut terlibat di dalamnya. Diskusi yang terbuka yang menyangkut masalah publik merupakan suatu keharusan. 4. Karakteristik civil society : Free public sphere Demokratis 1 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Upload: diana-waty

Post on 23-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Pendidikan kewarganegaraan

TRANSCRIPT

CIVIL SOCIETY1. Pengertian Civil Society merujuk pada: Ruang (Space)Wilayah-wilayah kehidupan sosial (wilayah antara keluarga dengan negara) yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generating), dan keswadayaan (self-supporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan negara, keterikatan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya. (A.S. Hikam, 1996). Proses Masyarakat yang berkembang dari sejarah, yang mengandalkan ruang dimana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung, bersaing satu sama lain guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini. Nilai (Keadaban)Sistem sosial yang subur yang berasaskan pada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat. Masyarakat mendorong daya usaha serta inisiatif individu baik di bidang pemikiran, seni, pelaksananaan pemerintahan mengikuti undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu . (Anwar Ibrahim)2. Civil society adalah suatu masyarakat baik secara individual maupun kelompok dalam negara yang mampu berinteraksi dengan negara secara independent. 3. Masyarakat itu mempunyai 4 komponen: OtonomiMasyarakat yang terlepas sama sekali dari pengaruh negara, baik dalam bidang ekonomi. politik dan sosial. Akses masyarakat terhadap lembaga negaraArtinya individu maupun kelompok dapat melakukan partsipasi politik dengan berbagai bentuknya apakah dengan menghubungi pejabat, menulis di media massa, atau terlibat secara langsung atau tidak dalam organisasi politik, atau bahkan unjuk rasa. Arena publik yang otonomDi mana berbagai macam organisasi sosial dan politik mengatur diri mereka sendiri. Arena publik adalah suatu ruang tempat warga negara mengembangkan dirinya secara maksimal dalam segala aspek kehidupan. Arena publik yang terbuka; bagi semua lapisan masyarakat, (bukan bersifat rahasia, eksklusif, atau korporatif), Masyarakat dapat mengetahui apa saja yang terjadi di sekitar lingkungannya, bahkan ikut terlibat di dalamnya. Diskusi yang terbuka yang menyangkut masalah publik merupakan suatu keharusan. 4. Karakteristik civil society : Free public sphere Demokratis Toleran Pluralisme Keadilan sosial5. Tatanan Civil Society vs Tatanan OtoriterTatanan Masyarakat sipil Tatanan Otoritarian

Tatanan masyarakat merupakan kesepakatan dari berbagai kelompok Masyarakat otonom berhadapan dengan negara Ada ruang publik tempat transaksi komunikasi yang berimbang Tidak ada paksaan fisik dan psikologis untuk menganut suatu ide/ideologi tertentu Tatanan masyarakat dibentuk oleh regim yang berkuasa dan dipaksakan kepada seluruh kelompok masyarakat Masyarakat terserap dalam negara Tidak ada ruang publik, sehingga komunikasi berjalan tidak seimbang Ada paksaan baik fisik maupun psikis untuk menganut ide/ideologi tertentu.

6. Contoh lembaga civil society Lembaga swadaya masyarakat (non-gevernmental organisation) Pers Supremasi hukum Perguruan Tinggi Partai Politik 7. Kontribusi civil society bagi demokrasi (Larry Diamond) : Menyediakan wahana sumber daya politik, ekonomi, kebudayaan dan moral untuk mengawasi dan menjaga keseimbangan pejabat negara Pluralisme dalam civil society, bila diorganisir akan menjadi dasar yang penting bagi persaingan demokratis Memperkaya partisipasi politik dan meningkatkan kesadaran kewarganegaraaan; Ikut menjaga stabilitas negara; Tempat menggembleng pimpinan politik; Menghalangi dominasi rezim otoriter dan mempercepat runtuhnya rezim otoriter

HAK ASASI MANUSIA (HAM)1. Sejarah Hak Asasi Manusia Magna Charta di Inggris (1215)Dimulai pada pemerintahan Raja John Lackland (1192 1216). Raja yang memerintah sewenang-wenang menimbulkan protes para bangsawan, sehingga melahirkan Magna Charta. Isinya adalah: Raja tidak boleh lagi bertindak sewenang-wenang, dan dalam hal tertentu tindakan raja harus mendapat persetujuan bangsawan. Raja tidak lagi kebal hukum, dan bertanggung jawab kepada hukum. Common law (hukum adat) The Great charter of liberties 1297 Petitions of Rights 1628 Hobbeas Corpus Acts 1697 The Glorious Revolution: Bill of Rights 1689, perkembangan konkret hukum dengan adagium equality before the law, dan mengubah kerajaan dengan kekuasaan absolut menjadi parlementer The Declaration of Independence di Amerika Serikat (4 Juli 1776) yang menganut hak untuk hidup, kemerdekaan, dan milik (life, liberty, and property rights). Deklarasi ini lahir dari semangat ajaran J.J Rosseau dan Montesquieu. Manusia adalah merdeka sejak dari dalam perut ibunya. Assemble Nationale di Perancis ( 7 Juli 1789)Dari feodalisme ke demokratis, oleh Rousseau, menjadi liberalisme. Isinya kemerdekaan, kesamarataan, dan persaudaraan ( liberte, egalite, dan fraternite). Disini dimulai dasar-dasar negara hukum, atau the Rule of Law, diberlakukannya asas presumption of innocense, freedom of expression, freedom of religion, the right of property, dll. The Four Freedom dari Roosevelt (6 Januari 1941)The first is freedom of speech and expression every where in the world. The second is freedom of every person to worship God in his own way every where in the world. The third is freedom from want which translated into world terms, mean economic understanding which will secure to every nation a healthy peacetime life for its inhabitants every where in the world. The fourth is freedom from fear which translated into world terms, mean a worldwide reduction of armaments to such a point and in such a trought fashion that no nation will invade any neighbor anywhere in the world. The Universal Declaration of Human Rights oleh PBB (10 Desember 1948)Latar belakangnya adalah telah terjadinya perang dunia I dan II yang banyak melakukan pelanggaran hak asasi manusia (terutama oleh kaum sosialis nasional Jerman dari tahun 1933 1945). 2. Jenis Hak Asasi Manusia HAM Dasar (Contoh: hak untuk hidup, hak untuk memiliki keturunan, hak untuk memiliki sesuatu secara halal, dll) Hak Politik (hak berserikat dan berkumpul, hak mengemukakan pendapat, hak untuk memilih, hak untuk dipilih dll) Hak Sosial, ekonomi, dan Kebudayaan (hak mendapatkan pekerjaan, hak mendapatkan pendidikan, hak mendapatkan informasi, dll)3. Perkembangan HAMI. Generasi I: berpusat terhadap hal-hal politik dan hukum. Disebabkan oleh dampak dari PD II dan adanya keinginan negara-negara merdeka untuk menciptakan tertib hukum yang baru; hak untuk hidup, tidak disiksa, dijadikan budak, tidak ditahan, fair trial, dll. II. Generasi II: Dipelopori negara-negara dunia III. Pengisian kemerdekaan berarti pembangunan ekonomi, sosial politik, dan budaya. Pengertian HAM harus mengacu kpada bidang-bidang tersebut. Dari sini lahir dua covenant yang terkenal yaitu: Covenant on social, economic and cultural rights, dan International covenant on political rights. III. Generasi III: Ketidakseimbangan perkembangan HAM melahirkan kesatuan hak sosial, ekonomi, politik dan hukum dalam hak pembangunan (development rights). IV. Generasi IV: Generasi ini lahir akibat besarnya peran negara dalam proses pembangunan ekonomi, dan menafikan hak-hak rakyat. Ini dipelopori oleh negara-negara Asia. Pada 1983 dilahirkan Declaration of the basic duties of Asia people and government. Urusan HAM bukan lagi menjadi urusan orang perorang, tapi merupakan tugas negara. 4. Hukum HAM dan lembaganya di Indonesia Undang-Undang Dasar 1945: Pembukaan; Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa. UUD 45 yang telah di amandemen: Bab XA pasal 28 A sampai dengan 28 J UU RI No 39/1999 Keppres RI No. 129, 181, dan 25 th 1998. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Komnas HAM Perempuan dan Institusinya. Komnas HAM Perlindungan Anak dll.

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA1. NEGARA: asosisasi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan pengaturan & mempunyai kekuasaan tertinggi.Tujuan: menciptakan kebahagiaan.Sifat: memaksa; agar undang-undang ditaati monopoli; dalam menetapkan tujuan bersama mencakup semua; perundangan berlaku tanpa kecuali.Unsur: wilayah, penduduk, pemerintah, kedaulatan2. Geopolitik: penggunaan unsur bumi untuk memperoleh kekuasaan, atau pemanfaatan letak geografi untuk menentukan kebijaksanaan.Cara yang digunakan untuk tujuan di atas disebut Geostrategi 3. Sifat geopolitik Indonesia : Kedalam (inward); untuk menciptakan persatuan dan kesatuan Keluar (outward); untuk menciptakan perdamaian dunia. tidak bersifat agresif, tidak ekspansif.4. Geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif.Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defnensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. 5. Wawasan Nusantara: cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu.Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan. Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRA dan heterogen berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.6. Model ASTAGATRA merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi dengan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri dari 8 aspek kehidupan nasional. Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.Geografi: Posisi silang terbuka Rawan bencana Luas wilayah Bentuk geografi Iklim Kependudukan: Kuantitas Kualitas Sumber Kekayaan Alam (SKA): Kekayaan di laut Kekayaan di darat Kekayaan di udara Ideologi dan Agama: Penghayatan agama dan kepercayaan Kesadaran berbangsa dan bernegara Demokratisasi yang mengutamakan NKRIPolitik: Manajemen negara, Aktivitas politik, Otonomi daerah, Dukungan internasional Ekonomi: Pendayagunaan potensi dan keproaktifan ekonomi Sosial Budaya: Kerukunan dan toleransi Persatuan bangsa Pendidikan Nasional Kesehatan Kesadaran hukum Penguasaan dan pengembangan Iptek Generasi muda dan peranan perempuan dalam pembangunan Disiplin nasional Pertahanan Keamanan: Kesadaran global paradoks Kepemimpinan Sistem pertahanan negara Keamanan lingkungan Industri dan prasarana pendukung pertahanan

5 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN