materi 1 aliran pemikiran islam dan filsafat upload/teo antro/isi... · materi 1 “aliran...

105
1 MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

1

MATERI 1

“ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT”

Page 2: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

2

Aliran Pemikiran Islam dan Filsafat: Aliran Politik, kalam, fiqh, falsafah,

tasawuf, pendidikan dan pendidikan Islam

Aliran pemkiran islam dan filsafat memiliki banyak sekali topik pembahasan yang

harus dibahas diantaranya yaitu tentang politik, ilmu kalam, fiqh, falsafah, tasawuf,

pendidikan dan pendidikan Islam. Disini kami akan membahas topik-topik diatas

berdasarkan referensi-referensi yang kami dapat.

1. Politik

Politik itu sendiri berarti cerdik atau bijaksana. Memang dalam pembicaraan

sehari-hari kita seakan-akan mengartikan politik sebagai suatu cara yang dipakai

untuk mencapai atau mewujudkan tujuan, tetapi sebenarnya para ahli

ilmu politik sendiri mengakui bahwa sangat sulit memberikan definisi tentang politik.

Pada dasarnya, politik mempunyai ruang lingkup negara, membicarakan

politik pada dasarnya adalah membicarakan negara. Karena politik menyelidiki

negara sebagai lembaga politik yang mempengaruhi hidup masyarakat, jadi negara

dalam keadaan bergerak. Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

pembentukan negara, serta bentuk dan tujuan negara. Jadi politik adalah ilmu yang

mempelajari asal mula, bentuk-bentuk, proses negara-negara dan pemerintahan-

pemerintahan (Wibur White).

Kebijaksanaan pemerintah dibuat didalam area politik. Ini bertujuan untuk

mengatasi keadaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.1

2. Hukum Kalam

Menurut Al-Farabi, ilmu kalam adalah ilmu yang membahas zat dan sifat Allah

beserta semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai

masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin islam. Macam-macam ilmu kalam

sebagai berikut:

a. Ilmu Tauhid, adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat Allah,

guna mempercayai sesuatu dengan yakin. Pokok utama ilmu ini adalah ke-

Esaan Allah SWT.

1 Drs. Inu Kencana Syafiie. Filsafat Kehidupan. PT. Bumi Aksara. Jakarta . 1995. Hal: 129-132

Page 3: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

3

b. Ilmu Aqa‟id, artinya simpulan atau buhul, yaitu kepercayaan yang tersimpul

dalam hati, atau pandangan yang bersemayam dalam jiwa manusia dan diyakini

kebenarannya sehingga tidak mudah dilepaskan.

c. Ilmu Ushuluddin, adalah ilmu yang membahas tentang prinsip-prinsip dasar

agama dengan menggunakan dalil-dalil qat‟iyyah dan logika.

Fungsi ilmu kalam yaitu:

a. Menjaga kemurnian dasar-dasar agama dan memberikan dasar-dasar

argumentasi yang kuat dihadapan para penentangnya.

b. Memberikan arahan dan petunjuk kepada orang-orang yang membutuhkan

nasihat.

c. Menjadi pijakan bagi ilmu-ilmu syariah.

d. Menompang dan menguatkan sistem nilai ajaran agama islam yang terdiri dari

tiga pilar yaitu: iman sebagai landasan aqidah, islam sebagai manifestasi syariat,

ibadah dan muamalah, serta insan sebagai aktualisasi akhlak.

e. Menjaga kesucian niat dan keyakinan yang merupakan dasar dalam perbuatan

untuk mencapak kebahagiaan dunia akhirat.

3. Fiqh

Fiqh menurut Hanafi adlah mengetahui hukum-hukum syara‟ yang mengenai

perbuatan dengan melalui dalil-dalil Allah SWT.yang terperinci. Dan juga merupakan

ilmu yang dihasilkan dari pikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan pemikiran

dan perenungan.

Ada 4 sumber yang paling utama dalam mempelajari ilmu fiqh, yaitu:

a. Al-Qur‟an, semua hal-hal yang berkaitan dengan ilmu fiqh harus menggunakan

sumber paling utama yaitu dari Al-qur‟an. Karena Al-qur‟an merupakan kitab suci

umat islam yang diturunkan oleh Allah SWT (perintah-perintah dan larangan-

larangan terhadap segala perbuatan hambanya agar tidak terjerumus ke api

neraka dan membawa kita ke surga).

b. Sunnah, ialah segala perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW.

Merupakan sumber kedua dalam ilmu fiqh. Jika ada masalah dalam kehidupan

yang tidak dapat ditafsirkan oleh para ahli ilmu fiqh, maka sunnah merupakan

sumber utama setelah Al-Qur‟an.

c. Ijma‟, ialah kesepakatan para mujtahid atau ulama umat muslim dalam suatu

masa setelah Nabi Muhammad SAW wafat atas suatu hukum tertentu.

Page 4: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

4

d. Qiyas, ialah menyamakan suatu masalah yang tidak terdapat ketentuan

hukumnya dalam Al-Qur‟an dan sunnah, karena adanya persamaan motif hukum

antara kedua masalah tersebut.2

Manurut para ulama Ushul Fiqh tujuan utama mempelajari ilmu fiqh adalah

mengetahui dalil-dalil syara‟, yang menyangkut persoalan aqidah, ibadah,

muamalah, „uqubah dan akhlak. Agar kita mengerti mana yang harus kita

lakukan dan tinggalkan serta bagaimana hhukumnya.

4. Falsafah

Menurut Kmus Besar Bahasa Indonesi, falsafah diartikan sebagai anggapan,

gagasan serta pendangan hidup. Ibnu Taimiyah memiliki dasar atau asas yang

digunakan sebagai acuan falsafah pendidikan yaitu ilmu yang bermanfaat bagi asas

kehidupan yang cerdas dan unggul. Sementara mempergunakan ilmu itu dapat

menjamin kelangsungan dan kelestarian masyarakat. Tanpa ilmu masyarakat akan

terjerumus kedalam kehidupan yang sesat. Menuntut ilmu juga merupakan ibadah

dan memahaminya secara mendalam merupakan sikap ketaqwaan kepada Allah

SWT dan mengkajinya merupakan jihad, mengajarkannya kepada orang yang belum

tahu merupakan shadaqah dan mendiskusikannya merupakan tasbih.

Dengan ilmu pengetahuan seseorang dapat mengenal Allah SWT, beribadah,

memuji dan mengesakan-Nya, dan dengan ilmu itu pula seseorang dapat diangkat

derajatnya dan menjadi umat yang kokoh. Mengajarkan ilmu keapada seseorang

merupakan shadaqahnya para nabi. Dengan ilmu ini Allah SWT.malaikat hingga ikan

yang ada dilautan serta burung yang ada diangkasa memanjatkan shalawat dan

mengucapkan salam kepada orang yang mengajarkannya kepada orang lain.

Sementara orang yang tidak mengamalkan ilmu yang dimilikinya dianggap sebagai

orang yang dilaknat oleh Allah SWT.

Selanjutnya, Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ilu yang bermanfaat yang

didasarkan atas asas kehidupan yang benar dan utama adalah ilmu yang mengajak

kepada kehidupan yang baik yang diarahkan untuk berhubungan dengan Al-Haq

(Tuhan).

2 Hassan Hanafi. Dari Teosentrisme ke Antroposentrisme. PT LkiS Pelangi Aksara. Yogyakarta.

2004. Hal: 144

Page 5: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

5

Hal ini menurutnya dapat dibangun atas dua hal sebagai berikut:

a. Al-Tauhid (mengesakan Allah SWT)

b. Tab‟iat Insaniyah (kemanusiaan).3

5. Tasawuf

Menurut Sahal Al-Tustury, tasawuf adalah orang yang hatinya jernih dari kotoran,

penuh pemikiran, terputus hubungan dengan manusia dan memandang antara emas

dan kerikil.

Dasar-dasar tasawuf, para pengkaji tentang tasawuf berdasarkan kezuhudan

sebagaimana yang dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW dan sebagian besar

dari kalangan sahabat dan tabi‟in. Kezuhudan ini merupakan implementasi dari ayat-

ayat Al-Qur‟an dan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW yang berotientasi akhirat

dan berusaha menjauhkan diri dari kesenangan duniawi yang berlebihan yang

bertujuan untuk mensucikan diri, bertawakal kepada Allah SWT, takut terhadap

ancaman-Nya, mengharapkan rahmat dan ampunan dari-Nya.

Contoh ayat Al-Qur‟an yang memerintahkan orang-orang briman agar senantiasa

berbekal untuk akhirat adalah firman Allah SWT dalam Q.S Al-Haidi ayat 20 yang

artinya :”Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan

dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta

berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-

tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan

kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada

azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia

ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”.

Ayat ini menunjukan bahwa kebanyakan manusia melaksanakan amalan-amalan

yang menjauhkannya dari amalan-amalan yang bermanfaat untuk diri dan

keluarganya, sehingga mereka dapat kita temukan menjajakan diri dalam kubangan

hitamnya kesenangan dan gelapnya hawa nafsu mulai dari kesenangan dalam

berpakaian yang indah, tempat tinggal yang mewah serta hawa nafsu segala

sesuatu yang merugikan kita di akhiran lainnya.

3 Dr. H. Abuddin Nata, MA. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 2000. Hal: 137-142

Page 6: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

6

6. Pendidikan dan Pendidikan Islam

Menurut Langveld pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan

bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu. Menurut

Ahmad Tafsir pendidikan islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang

agar ia berkembang secara maksimal sesuai ajaran islam. Fungsi pendidikan

menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam pendidikan tentu dibutuhkan model

pendidikan yang unggul dan terpadu sebagai upaya menjawab kebutuhan

masyarakat.

Terdapat konsep-konsep pendidikan menurut para tokoh islam yaitu sebagai

berikut:

a. Ibnu Sina, pemikiran Ibnu Sina dalam bidang pendidikan antara lain berkenaan

dengan tujuan pendidikan, kurikulum, metode pengajaran, guru dan

pelaksanaan hukuman dalam pendidikan.

b. Al-Ghazali, pemikiran Al-Ghazali dalam bidang pendidikan antara lain yaitu yang

berkenaan dengan aspek tujuan pendidikan, kurikulum, metode, etika guru dan

etika murid.

c. Ibnu Taimiyah, pemikiran Ibnu Taimmiyah dalam bidang pendidikan dapat dibagi

kedalam beberapa aspek antara lain yang berkenaan dengan falsafah

pendidikan, tujuan pendidikan, kurikulum dan hubungan pendidikan dengan

kebudayaan.

d. Ikhwan Al-Muslimin, beliau melihat pendidikan sebagai alat untuk membantu

masyarakat dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. Pemikiran Ikhwan

Al-Muslimin dalam bidang pendidikan antara lain berkenaan dengan sistem

pendidikan, karakter pendidikan islam, lembaga pendidikan dan metode

pendidikan.4

4 Dr. H. Abuddin Nata, MA. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 2000. Hal 67,86,137,186

Page 7: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

7

MATERI 2

AL-QABISI

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 8: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

8

AL- QABISI

A. Biografi Al – Qabisi

Nama lengkap Al-Qabisi adalah Abu Al-Hasan Muhammad bin Khalaf Al-Ma„arifi

Al-Qairawaniy. Al-Qabisi adalah penisbahan kepada sebuah bandar yang terdapat

di Tunis. Kalangan ulama lebih mengenal namanya dengan sebutan Al-Qabisiy. Ia

lahir di Kota Qairawan Tunisia (wilayah Maghribi, sekarang Maroko, Afrika Utara)

pada hari senin bulan Rajab tahun 324 H-935M. Beliau wafat pada tanggal 3 Rabbiul

Awal Tahun 403 H. Bertepan pada tanggal 23 Oktober 1012. Al-Qabisi bukan dari

keturunan ulama yang termasyhur, atau bangsawan ataupun hartawan sehingga

asal keturunannya tidak banyak digambarkan sejarah, namun namanya terkenal

setelah ia menjadi ilmuan yang berpengaruh dalam dunia Islam.5

Semasa kecil dan remajanya ia belajar di Kota Qairawan. Ia mulai mempelajari Al-

Qur‟an, hadits, fikih, ilmu-ilmu bahasa Arab dan Qira‟at dari beberapa ulama yang

terkenal di kotanya. Di antara ulama yang besar sekali memberi pengaruh pada

dirinya adalah Abu Al-„Abbas Al-Ibyani yang amat menguasai fikih mazhab Malik.

Al-Qabisi pernah mengatakan tentang gurunya ini: “Saya tidak pernah menemukan

di Barat dan di Timur ulama seperti Abu al-„Abbas. Guru-guru lain yang banyak ia

menimba ilmu dari mereka adalah Abu Muhammad Abdullah bin Mansur Al-Najibiy,

Abdullah bin Mansur Al-Ashal, Ziyad bin Yunus Al-Yahsabiy, Ali Al-Dibagh

dan Abdullah bin Abi Zaid.6

Al-Qabisi pernah ke wilayah Timur Islam dan menghabiskan waktu selama 5

tahun, untuk menunaikan ibadah haji dan sekaligus menuntut ilmu. Ia pernah

menetap di bandar-bandar besar seperti Iskandariyah dan Kairo (Negara Mesir)

serta Hejaz dalam waktu yang relatif tidak begitu lama. Di Iskandariyah ia pernah

belajar pada Ali bin Zaid Al-Iskandariy, seorang ulama yang masyhur dalam

meriwayatkan hadits Imam Malik dan mendalami mazhab fikihnya. Al-Qabisiy

mengajar pada sebuah madrasah yang diminati oleh penunut-penuntut ilmu.

Madrasah ini lebih memfokuskan pada ilmu hadits dan fikih. Pelajar-pelajar yang

menuntut ilmu di madrasah ini banyak yang datang dari Afrika dan Andalus. Murid-

muridnya yang terkenal adalah Abu Imran Al-Fasiy, Abu Umar Al-Daniy, Abu Bakar

5 Muhsin. 2005. Para Filosof. Al-Huda. Hal 88

6 Ibid. Hal 90

Page 9: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

9

bin Abdurrahman, Abu Abdullah Al-Maliki, Abu Al-Qasim Al-Labidiy Abu Bakar „Atiq

Al-Susiy dan lain-lain.

Al-Qabisi hidup dalam kondisi sosial keagamaan yang semarak dan sangat

mantap dengan mempelajari, menyebarluaskan dan mengajarkannya. Dimana lebih

banyak diwarnai aliran Mazhab Maliki, satu aliran yang tergolong ahlussunnah,

sehingga tuntutan masyarakat dalam bidang pendidikan cenderung pada masalah-

masalah keagamaan.

Al-Qabisi merupakan seorang ulama yang produktif dalam mengarang kitab-kitab.

la menghasilkan 15 karya dalam bidang fiqh maupun hadist, diantaranya al-

Mumahid fi al-Fiqh dan al-I'tiqadat.Sedangkan karyanya dalam bidang pendidikan

berjudul: "al-Mufassal li Ahwal al-Mutha' alaimin wa Ahkam al-Maulimmin wa al-

Muta'allamin', sebuah kitab rincian tentang keadaan para pelajar, serta hukum-

hukum yang mengatur para guru dan pelajar. Kitab ini terdiri dari 80 halaman dan

dibagi ke dalam 3 juz.

Konsep Pendidikan Al-Qabisi

Di atas telah dikemukakan bahwa selain ahli dalam bidang hadits dan fiqih, Al-

Qabisi juga ahli dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat diketahui dari beberapa

pemikirannya di bawah ini :

1. Pendidikan Anak-anak

Al-Qabisi memiliki perhatian yang besar terhadap pendidikan anak yang

berlangsung di kuttab-kuttab. Menurutnya bahwa mendidik anak-anak merupakan

upaya amat strategis dalam rangka menjaga kelangsungan bangsa dan Negara.

Oleh karena itu pendidikan anak harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan

dan ketekunan yang tinggi.

Selanjutnya ia juga dikenal sebagai ulama yang berahkhlak mulia. Keluasan

ilmunya yang tinggi dibarengi dengan ketekunan ibadah dan budi pekerti mulia,

menyebabkan apa yang diajarkan menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan

seorang guru dalam mengajar. Yaitu guru yang bukan hanya mengusai dengan baik

berbagai materi pengajaran dan cara menyampaikannya, tetapi juga dibarengi

dengan budi pekerti mulia dan keteladanan yang tinggi. Ia senantiasa menunjukkan

rasa takut kepada Allah, bersih jiwanya, cinta pada fakir miskin, gemar puasa, shalat

tahajjud, menerima apa adanya (qana‟ah), berhati lembut terhadap orang-orang

yang mendapat musibah serta tabah dalam menghadapi cobaan Tuhan.

Page 10: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

10

2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan islam yang dikehendaki Al-Qabisi adalah bercorak agamis dan

normatif, yaitu agar anak didik menjadi seorang Muslim yang di samping menguasai

berbagai pengetahuan tentang agama Islam juga mau dan dapat mengamalkannya

dengan baik dalam bentuk pengalaman agama yang kuat, serta berakhlak mulia.

Tujuan pendidikan demikian itu, kini disebut dengan tujuan pendidikan agama.

Sementara tujuan pendidikan yang bercorak keduniaan tampaknya hanya

merupakan alat untuk dapat menolong kehidupan ekonomi seseorang, dengan cara

memberikan keterampilan yang memadai

3. Kurikulum

Dilihat dari segi isi mata pelajaran yang diajarkan kepada anak didik, Al-Qabisi

membagi kurikulum ke dalam dua bagian, dengan uraian sebagai berikut:

a. Kurikulum Ijbari

Kurikulum ijbari secara harfiah berarti kurikulum (mata pelajaran) yang merupakan

keharusan atau kewajiban bagi setiap anak. Kurikulum model ini terdiri dari

kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an seperti sembahyang dan doa-doa, ditambah dengan

penguasaan terhadap ilmu nahwu dan bahasa Arab yang keduanya merupakan

persyaratan mutlak untuk memantapkan bacaan Al-Qur‟an, tulisan dan hafalan Al-

Qur‟an. Kurikulum yang berkenaan dengan baca tulis Al-Qur‟an serta ilmu bahasa itu

diberikan kepada anak-anak tingkat pendidikan dasar seperti yang berlangsung di

kuttab-kuttab.

Al-Qabisi lebih lanjut mengatakan bahwa dimasukkannya pelajaran membaca dan

menulis Al-Qur‟an ke dalam kurikulum ijbari adalah karena Al-Qur‟an merupakan

kalam Allah dan menjadi kaum muslimin dalam masalah ibadat dan mu‟amalat. Allah

mendorong semangat untuk beribadah dengan membaca Al-Qur‟an sebagai berikut

“Sesungguhnya orang-orang yang membaca kitab allah dan mendirikan

sembahyang dan membelanjakan hartanya kejalan Allah setengah dari apa yang

kami rezekikan kepada mereka baik dengan cara diam-diam (rahasia) maupun

dengan cara terang-terangan mereka mengharapkan usaha dengannya tidak

menderita kerugian.” (QS. Al-Fathir:29)

Prinsip kurikulum demikian itu sesusai dengan pandangannya mengenai ilmu jiwa

yang ditetapkan melalui tiga prinsip yang logis, yaitu; (1) Menumpahkan perhatian

kepada pengajaran Al-Qur‟an, karena ia adalah jalan yang ditempuh untuk

menambah makrifat kepada Allah serta mendekatkan diri kepada-Nya. (2)

Page 11: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

11

Pentingnya ilmu nahwu (grammar) bagi anak agar dapat memahami kitab suci Al-

Qur‟an secara benar. (3) Mengajarkan bahasa Arab sebagai alat memahami makna

ayat Al-Qur‟an beserta huruf hijaiyahnya agar anak dapat menuliskan ayat-ayatnya

dan mengucapkannya dengan lancar.

b. Kurikulum Ikhtiyari (Tidak Wajib/Pilihan)

Kurikulum ini berisi ilmu hitung dan seluruh ilmu nahwu, bahasa Arab, sya‟ir,

kisah-kisah masyarakat Arab, sejarah Islam, ilmu nahwu (grammar) dan bahasa

Arab lengkap. Lebih lanjut Al-Qabisi mengemukakan bahwa perbedaan antara ilmu-

ilmu ikhtiyari ini dengan ilmu ijbari adalah dari segi jarak jauh-dekatnya ilmu tersebut

untuk pembinaan rasa keagamaan yang kuat, di mana ilmu ilmu ijbariyah lebih dekat

jaraknya dengan pembinaan keagamaan.

Menurut pandangan Al-Qabisi bahwa memberikan pelajaran keterampilan kerja

untuk mencari nafkah hidup nya sesudah selesai tiap jenjang pendidikan yang

ditempuhnya dengan dasar pengetahuan Al-Qur‟an serta ketaatan dalam

menjalankan ibadah menunjukkan adanya pandangan yang menyatukan antara

tujuan pendidikan keagamaan dengan tujuan pendidikan pragmatis.

Perlu pula ditambahkan di sini, bahwa dalam kurikulum ikhtiyari ini, Al-Qabisi

memasukkannya pelajaran berhitung. Dalam hubungan ini Al-Qabisi menyetujui

pengajaran berhitung sebagai yang tidak bersifat mutlak, karena hal itu disesuaikan

dengan kemanfaatannya bagi masyarakat, atau sejauh mana ilmu hitung itu

diajarkan untuk mempertinggi kehidupan beragama.

Dalil yang digunakan untuk memasukkan pelajaran berhitung ke dalam kurikulum

ikthiyari lain firman Allah yang berbunyi :

“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya teran dan

ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat bagi perjalanan bulan itu supaya

kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan waktu,” (QS. Yunus:5)

4. Metode dan Teknik Belajar

Al-Qabisi menganjurkan tentang keharusan anak pulang ke rumah masing-

masing di waktu siang hari untuk makan siang dan harus kembali ke kuttab setelah

sembahyang zhuhur tepat pada waktu-waktu istirahat antara dua waktu belajar

dalam satu hari. Mengapa Al-Qabisi memperhatikan waktu istirahat, karena hal ini

sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu pendidikan modern yang memberikan waktu

istirahat sebagai waktu yang amat penting untuk menyegarkan kemampuan berpikir

mereka.

Page 12: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

12

Selanjutnya Al-Qabisi mengemukakan metode belajar yang efektif, yaitu

menghafal, melakukan latihan dan demontrasi. Belajar dengan cara menghafal yang

dimulai dengan memahami pelajaran dengan baik akan membantu hafalan yang

baik.

Di dalam Al-Kuttab itu hanya diajarkan ilmu-ilmu: Al-Qur‟an, tulis menulis, nahwu,

bahasa Arab, Sya‟ir, dan sejarah bangsa Arab termasuk ilmu-ilmu lafdziyah. Ilmu-

ilmu itu harus dibaca, dipahami dan diingat-ingat.

Metode menghafal yang diajukan Al-Qabisi itu didasarkan pada pemahaman

sebuah hadits Nabi SAW. Tentang menghafal Al-Qur‟an, seperti unta yang diikat

dengan tali, jika pemiliknya mengokohkan ikatannya, unta itu akan terikat erat pula,

dan jika ia melepaskan tali ikatannya, maka ia akan pergi.

5. Percampuran Belajar antara Murid Laki-laki dan Perempuan

Percampuran belajar antara murid laki-laki dan perempuan dalama satu tempat

atau yang dikenal dengan istilah Co-Educational Classes juga menjadi perhatian Al-

Qabisi. Ia tidak setuju bila murid laki-laki bercampur dengan murid perempuan dalam

al-kitab, sehingga anak itu harus tetap belajar sampai usia baligh (dewasa). Menurut

Al-Qabisi bahwa bercampurnya anak laki-laki dan perempuan di kuttab untuk belajar

adalah suatu hal yang tidak baik.

Salah satu alasan mengapa Al-Qabisi teguh pada pendapatnya itu adalah karena

ia khawatir kalau anak-anak itu menjadi rusak moralnya. Ia memperingati agar tidak

mencapurkan anak kecil dengan remaja yang telah dewasa (sudah bermimpi coitus),

kecuali bila anak remaja yang telah baligh tidak akan merusak anak kecil (belum

dewasa).

6. Demokrasi dalam Pendidikan

Menurut Al-Qabisi bahwa anak-anak yang masuk di kuttab tidak ada perbedaan

derajat atau martabat. Baginya pendidikan adalah hak semua orang tanpa ada

pengecualian. Ia menghendaki agar penyelenggaraan pendidikan anak-anak Muslim

dilaksanakan dalam satu ruangan dan memperoleh pengetahuan dari pendidik yang

satu, sehingga tidak perlu dibagi-bagi menjadi tingkat atau jenjang.7

Al-Qabisi juga mengatakan bahwa antara anak laki-laki dan perempuan memiliki

hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Menurutnya bahwa pendidikan bagi

7 Ibrahim Madkour. 2005. Fi al-falsafaf al-Islamiyyah. Bumi Aksara. Hal 274

Page 13: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

13

anak-anak perempuan merupakan suatu keharusan, sama dengan pendidikan bagi

anak laki-laki, meskipun harus dipisahkan kelasnya antara keduanya sebagaimana

telah diuraikan di atas.

B. Relevansi Dengan Pendidikan Sekarang Yang Dapat Digunakan

Konsep pendidikan yang ditawarkan oleh al-Qabasi pada inti adalah pendidikan

akhlak sama seperti konsepnya ibnu Maskawaih,8 namun al-Qabisi tidak hanya

sebatas pada pendidikan akhlak saja namun juga pengetahuannya tentang agama

harus diperdalam, dan juga pelajaran yang mendukung agar anak didik lebih mudah

memahami agama islam denga benar. Pelajaran yang mendukung anak didiknya

diantaranya adalah bahasa arab, ilmu hitung, syi‟ir, ilmu nahwu dan lain sebagainya.

Pendidikan tersebut adalah bersifat akherati, al-Qabisi juga memperhatikan

pendidikan yang bersifat duniawi, diantaranya adalah memeberikan pelajaran

keterampilan, dan keahlian pragmatis agar nantinya seorang anak didik tersebut

dapat mencari nafkah untuk kebutuhan hidupnya dan juga didasari landasan takut

kepada Allah swt. Pada masa sekarang ini ditengah moralitas manusia yang turun

konsep pendidikan yang ditawarkan oleh al-Qabisi sangatlah relevan. Pendidikan

agama dan akhlak mulia itu sangat penting ditengah masyarakat kita sekarang ini

karena diharapkan dengan ini moral masyarakat menjadibaikembali.

Kurikulum ijbari yang ditawarkan al-Qabasi adalah pendidikan dasar yang terjadi

di kuttab, pendidikan dasar tersebut salah satunya mengenai pemberian pelajaran

bahasa arab, jika ditanyakan relevansinya menurut saya tidak relevan untuk ukuran

masyarakat Indonesia, karena pada masa Al-Qabisi bahasa arab merupakan

bahasa sehari-hari, jadi tidaklah sulit belajar bahasa arab yang merupakan bahasa

ibu, berbeda dengan kondisi masyarakat Indonesia, bahasa arab bukan merupakan

bahasa ibu. Tentu sangat sulit menangkap pemahamannya jika diberikan pada

tingkatan pertama.

Menurut Ali al-Jumbulati bahwa kondisi lingkungan hidup sosial budaya pada

masa Al-Qabisi adalah bersifat keagamaan yang mantap. Kondisi masyarakat

tersebut merupakan kondisi masyarakat yang agamis sekali.

Ini kaitanya dengan pencampuran murid laki-laki dan perempuan dalam satu

tempat. Telah dijelaskan bahwa tidak bolehnya bercampur karena dikhawartirkan

8 Ibid. Hal 276

Page 14: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

14

pada mas remaja adalah masa pubertas, tidak memiliki ketenangan jiwa, dan timbul

dorongan biologis yang paling kuat dan jika berdekatan dengan wanita akan terjadi

pelanggaran seksual. Jadi pada sekarang ini dicampur ataupun tidak tetaplah terjadi

pelanggaran seksual, dorongan biologis yang sangat kuat akan terpendam, dan

akan terlampiaskan pada saat berada ditengah-tengah masyarakat, mengingat

moral masyarakat sudah rusak. Keadaan ini jelas berbeda pada masa Al-Qabasi

yang kondisi masyarakatnya sangat agamis sekali. Inilah yang sudah tidak relevan

digunakan masa sekarang ini.

Page 15: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

15

MATERI 3

IBNU SINA

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 16: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

16

IBNU SINA

A. Biografi Ibnu Sina

Ar-Ra‟is al-Husain bin Abdullah bin Ali al-Hamadani dilahirkan pada tahun

980M. disebuah desa bernama Afshanah dekat Bukhara yang saat ini terletak

dipinggiran selatan Rusia. Ayahnya bernama Abdullah berasal dari desa yang

terletak dekat Bukhara. Ibnu Sina adalah filosof dan ahli kedokteran Muslim paling

populer sampai saat ini. Di dunia Barat, Ibnu Sina dikenal dengan sebutan Avicenna.

Sebagai anak-anak, ia telah menunjukkan keberanian yang luar biasa.

Di usia 10 tahun, ia sudah fasih dalam membaca dan memahami al-Qur‟an

serta menguasai sebagian besar bahasa Arab.Selama enam tahun berikutnya, ia

mempersembahkan karyanya sendiri; hukum islam, filsafat, ilmu alam, manthiq

(logika), dan matematika (geometri). Pada usia 17 tahun, ia memusatkan

perhatiannya pada bidang pengobatan,dan berhasil.

Di usia 18 tahun, reputasinya mencuat dalam bidang fisika dan diundang

untuk menghadiri jamuan Ibnu Mansur, pemimpin Samawi. Sebagai bentuk ucapan

terima kasih atas jasa-jasanya, ia dibebaskan untuk menggunakan fasilitas

perpustakaan kerajaan yang berisi buku-buku langka dan unik.

Pada usia 21 tahun, ia menyusun (mengarang) buku pertamanya. Pada saat

yang sama, ayahnya meninggal dunia. Ia meninggalkan Bukhara ke arah barat. Lalu

ia mengabdikan dirinya pada Ali bin Ma‟mun, pemimpin Khifa. Dalam waktu singkat,

di Jurjan, Ibnu Sina belajar manthiq dan astronomi lalu menulis bagian pertama

karya terbesarnya al-Qanun fi al-Tibb ( Canon and Medicine ). Kemudian ia pindah

ke Ray dekat Tehran dan mendirikan praktik pengobatan.9 Ia telah

mempersembahkan banyak karya filsafat, obat-obatan, teologi,geometri, astronomi,

dan sejenisnya.

Di antara karya filsafatnya adalah :

1. Asy-Syifa. Buku ini berjumlah 28 jilid, meliputi manthiq, kosomologi (ath-

Thabi‟iyat), metafisika (ilahiyat), dan matematika (riya-dhiyat). Karya terbesar

9 Muhsin Labib, para filosof, (Jakarta :penerbit al-huda,2005) hal 118-119.

Page 17: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

17

Ibnu Sina ini telah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa dunia,termasuk

latin.

2. An-Najah. Buku ringkasan asy-Syifa ini hanya memuat logika, kosmologi dan

teologi Buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam puluhan bahasa

dunia,termasuk latin.

3. Al-Isyarat. Ini adalah karya terakhir Ibnu Sina yang membahas

logika,kosmologi,dan metafisika. Pandangan-pandangan Ibnu Sina dalam

buku ini dianggap sebagai pendapatnya yang bersifat final.Puluhan filosof dan

teolog,Syiah dan Suni, telah memberikan komentar (syarh) atas buku ini,

antara lain Fakhrud-Din ar-Razi (tiga jilid) dan Khawajeh (baca: Khajeh)

Nasirud-Din ath-Thusi.

4. Rasa‟ il fi al-Hikmah wa ath-Thabi‟iyat. Buku ini terdiri dari delapan esai

tentang kenabian, jiwa, ilmu-ilmu rasional,etika, dan sebagai-nya.

5. Al-Hashil wa al-Mahshul. Buku ini terdiri dari 20 jilid yang khusus

dipersembahkan Ibnu Sina kepada Abu Bakr al-Barqi di usia muda.

6. Al-Hikmah al-Arsyiyah. Buku ini hanya membahas satu bidang filsafat, yaitu

ilahiyat (teologi).

7. Al-Hikmah al-Marsyriqiyah.

8. Risalah ath-Thayr. „Esai sastra sufistik tentang perjalanan hidup dan

kematian.

9. At-Ta‟liqat.

10. Kitab fi an- Nihayah wa al-La-Nihayah.

Karya-karyanya dalam bidang astronomi,bahasa arab, tasawuf, dan

kedokteran banya sekali,seperti al-Qanun fi al-Tibb (buku kedokteran sebanyak 14

jilid yang ditulis dengan bahasa Parsi.

Abu Ali Sina telah mencetak banyak filosof dan pakar, antara lain:

1. Abu al-Hasan Bahmanyar bin Marzaban; filosof yang sering berbeda

pendapat dengan gurunya terutama tentang kausalitas dan penulis at-Tahshil

(sebuah buku rujukan dalam filsafat paripatetik ).

2. Abu Abdillah al-Ma‟shumi; penulis transkrip kuliah-kuliah Ibnu Sina, seperti

Risalah al-Isyq.

3. Abu Abdillah Abdul-Wahid bin Muhammad al-Jurjani; penulis biografi gurunya.

Page 18: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

18

4. Abdul-Hasan bin Thahir bin Zaylah (w.440 H).10

5. Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf Syafud-Din al-Ilaqi;yang mewarisi ilmu

Ibnu Sina dalam bidang kedokteran,penulis ikhtishar Kitab al-Qanun

(ringkasan al-Qanun karya Ibnu Sina).

Guru-Guru Ibnu Sina antara lain :

1. Abu Abdillah an-Natili, yang mengajarinya logika Isagogi (al-madkhal).

2. Abu Sahl Isa bin Yahya al-Masihi al Jurjani,yang mengajarinya ilmu

kedokteran.

3. Ismail az-Zahid yang mengajarinya fiqih.

4. Mahmud al-Massah yang mengajarinya aljabar.

5. Abu Manshur al-Hasan bin Nuh al-Qamari yang menjadi gurunya dalam

bidang filsafat.

Ibnu Sina meninggal dunia pada 1037 M, dalam usia 58 tahun.

B. Konsep pemikiran Pendidikan Islam Menurut Ibnu Sina

1. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan menurut Ibnu Sina, yaitu :

a) Diarahkan kepada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki seseorang

menuju perkembangan yang sempurna baik perkembangan fisik, intelektual maupun

budi pekerti.11

b) Diarahkan pada upaya dalam rangka mempersiapkan seseorang agar dapat

hidup bersama-sama di masyarakat dengan melakukan pekerjaan atau keahlian

yang dipilihnya.

Khusus mengenai pendidikan yang bersifat jasmani, Ibnu Sina berpendapat

hendaklah tujuan pendidikan tidak melupakan pembinaan fisik .

Sedangkan tujuan pendidikan yang bersifat keterampilan ditujukan pada

pendidikan bidang perkayuan, penyablonan dan sebagainya, sehingga akan muncul

tenaga-tenaga pekerja profesional yang mampu mengerjakan pekerjaan secara

professional.

10

Ibid, Hlm. 120-123 11

Ahmad D. Marimba, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: PT. Al-Ma‟arif, 1990), hlm. 2

Page 19: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

19

2. Kurikulum

Menurut Ibnu Sina kurikulum harus didasarkan kepada tingkat perkembangan usia

anak didik, yaitu fase 3-5 tahun, 6-14 tahun, dan di atas 14 tahun.

a) Usia 3 sampai 5 tahun

Menurut Ibnu Sina, di usia ini perlu diberikan mata pelajaran olah raga, budi pekerti,

kebersihan, seni suara, dan kesenian.

b) Usia 6 sampai 14 tahun

Selanjutnya kurikulum untuk anak usia 6 sampai 14 tahun menurut Ibn Sina adalah

mencakup pelajaran membaca dan menghafal Al-Qur'an, pelajaran agama,

pelajaran sya'ir, dan pelajaran olahraga.

c) Usia 14 tahun ke atas.

Pelajaran yang harus diberikan pada anak usia 14 tahun ke atas menurut ibnu sina

amat banyak jumlahnya, namun pelararan tersebut perlu dipilih sesuai dengan bakat

dan minat si anak.12

3. Mata Pelajaran dalam Kurikulum

Ibnu Sina selanjutnya membagi pelajaran kepada yang bersifat teoritis dan

pelajaran yang bersifat praktis atau pengetahuan terapan. Menurut Ibnu Sina mata

pelajaran yang bersifat teoritis dapat di bagi tiga lagi yaitu: Ilmu tabi‟i yang

dikatagorikan sebagai ilmu yang berada pada urutan yang di bawah. Ilmu

matematika yang ditempatkan pada urutan pertengahan. Ilmu ketuhanan yang

ditempatkan sebagai urutan yang paling tinggi. Mata pelajaran yang bersifat praktis

itu terbagi kepada tiga bagian: Pertama terdiri dari ilmu yang bertujuan membentuk

akhlak dan perbuatan manusia yang mulia, sehingga dapat mengantarkan kepada

kebahagiaannya hidup di dunia dan akhirat. Kedua terdiri dari ilmu yang berupaya

menjelaskan tentang tata cara mengatur kehidupan rumah tangga serta pola

hubungan yang baik antara suami istri, orang tua dengan anak-anaknya, majikan

dengan para pembantunya. Ketiga ilmu yang mempelajari tentang politik,

pimpinan.13

12

Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, hlm. 70-74. 13

Ibid., hlm. 74-76.

Page 20: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

20

4. Metode pembelajaran

Metode yang ditawarkan Ibnu Sina adalah metode talqin, demonstrasi,

pembiasaan dan teladan, diskusi, magang, dan penugasan.

a. Metode talqin: Metode talqin digunakan dalam mengajarkan membaca al-

Qur'an.

b. Metode demonstrasi: Menurut Ibnu Sina, metode demonstrasi dapat

digunakan dalam pembelajaran yang bersifat praktik, seperti cara

mengajar menulis.

c. Metode pembiasaan dan keteladanan: Ibnu Sina berpendapat bahwa

pembiasaan adalah termasuk salah satu metode pengajaran yang paling

efektif, khususnya dalam mengajarkan akhlak.

d. Metode diskusi: Metode diskusi dapat dilakukan dengan cara penyajian

pelajaran di mana siswa di hadapkan kepada suatu masalah yang dapat

berupa pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan

dipecahkan bersama. Ibnu Sina mempergunakan metode ini untuk

mengajarkan pengetahuan yang bersifat rasional dan teoretis.

e. Metode magang:Ibnu Sina telah menggunakan metode ini dalam

kegiatan pengajaran yang dilakukannya. Para murid Ibn Sina yang

mempelajari ilmu kedokteran dianjurkan agar menggabungkan teori dan

praktek.14

f. Metode penugasan: Metode penugasan ini pernah dilakukan oleh Ibnu

Sina dengan menyusun sejumlah modul atau naskah kemudian

menyampaikannya kepada para muridnya untuk dipelajarinya.

g. Metode targhib dan tarhib: Targhib atau ganjaran, hadiah, penghargaan

ataupun imbalan sebagai motivasi yang baik.

5. Konsep Guru

Adapun pemikiran Ibnu Sina mengenai guru yang baik adalah guru yang

cerdas, beragama, mengetahui cara mendidik akhlak, cakap dalam mendidik anak,

berpenampilan tenang, jauh dari berolok-olok dan main-main di hadapan muridnya,

Ibid., hlm. 76-78

Page 21: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

21

tidak bermuka masam, sopan santun, bersih dan suci murni. Guru menurut ibnu

sina sebaiknya dari kaum pria yang terhormat dan menonjol budi pekertinya, cerdas,

teliti, sabar, telaten dalam membimbing anak-anak, adil, hemat dalam penggunaan

waktu, gemar bergaul dengan anak-anak, tidak keras hati dan senantiasa menghias

diri.

C. Relevansi Pemikiran Pendidikah Islam Menurut Ibnu Sina Dengan

Pendidikan Masa Terkini.

Fenomena yang saat ini terjadi, banyak sekali pendidikan-pendidikan yang

sudah melenceng jauh dari tujuan pendidikan itu sendiri, Terutama pendidikan

Akhlak. Peserta didik yang kurang mendapatkan pembelajaran tentang akhlak

kondisinya sangat memprihatinkan.

Contoh siswa yang sering membolos pada jam sekolah, merokok ketika jam

istirahat, tawuran dan masih banyak lagi yang lainnya. Itu semua tidak lepas dari

tanggung jawab seorang guru sebagai pendidik. Maka menurut konsep pemikiran

Ibnu Sina, kriteria seorang pendidik atau guru pun harus diperhatikan dengan

sungguh-sungguh agar bisa mencetak generasi indonesia yang lebih baik.

Konsep pendidikan Ibnu Sina ini masih sangat relevan sekali untuk di

aplikasikan di zaman sekarang, karena pendidikan yang diaplikasikan oleh Ibnu Sina

ini sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang ini, bahkan di sekolah-sekolah

unggulan saat ini masih menggunakan konsep pendidikan.15

15

Tolhah Hasan,Dinamika Pemikiran,hlm 119.

Page 22: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

22

MATERI 4

AL-GHAZALI

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 23: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

23

IMAM AL-GHAZALI

A. Riwayat Hidup Al-Ghazali

Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin

Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi An-Naysaburi. Ia dilahirkan di Thus, sebuah Kota

di Khurasan Persia pada tahun 450 H. atau 1058 M. Ayahnya seorang pemintal

wool.16 Al-Ghazali mempunyai seorang saudara, ketika akan meninggal ayahnya

berpesan kepada seorang sahabat setia agar kedua putranya diasuh dan

disempurnakan pendidikannya. Sahabat tersebut segera melaksanakan wasiat ayah

Al-Ghazali dengan mendidik dan menyekolahkan keduanya. Setelah harta pusaka

peninggalan ayah mereka habis, keduanya dinasehati agar meneruskan mencari

ilmu semampunya. Imam Al-Ghazali sejak kecil dikenal sebagai seorang anak

pencinta ilmu pengetahuan dan pencari kebenaran yang hakiki, sekalipun diterpa

duka cita, dilanda aneka rupa nestapa dan sengsara. Di masa kanak-kanak, Imam

Al-Ghazali belajar kepada Ahmad bin Muhammad Ar-Raziqani di Thus kemudian

belajar kepada Abi Nasr Al-Ismaili di Jurjani dan akhirnya ia kembali ke Thus.

Setelah itu Imam Ghazali pindah ke Naysaburi untuk belajar kepada seorang

ahli agama kenamaan di masanya, yaitu Al-Juwaini yang bergelar Imam Haramain;

darinya Al-Ghazali belajar ilmu kalam, ilmu ushul, dan ilmu agama lainnya. Imam Al-

Ghazali memang orang cerdas dan sanggup mendebat segala sesuatu yang tidak

sesuai dengan penalaran yang jernih, sehingga Imam Juwaini memberi predikat

sebagai orang yang memiliki ilmu sangat luas bagaikan “laut dalam nan

menenggelamkan”.

Keikutsertaan Al-Ghazali dalam suatu diskusi bersama sekelompok ulama

dan intelektual di hadapan Nidzam Al-Mulk membawa keuntungan besar baginya.

Nidzam Al-Mulk berjanji akan mengangkat Al-Ghazali sebagai guru besar di

Universitas yang didirikannya di Baghdad pada tahun 484 atau 1091 M.17 Setelah

empat tahun di universitas tersebut, ia memutuskan untuk berhenti mengajar dan

meninggalkan Baghdad. Setelah itu ia pergi ke Syam, hidup dalam Jami Umawi

dengan kehidupan total dipenuhi ibadah, dilanjutkan ke padang pasir untuk

meninggalkan kemewahan hidup dan mendalami agama.

16

.Fathiyah Hasan Sulaiman. Konsep Pendidikan Al-Ghazali, Jakarta: Guna Aksara, 1986.hal.9. 17

Fathiyah Hasan Sulaiman. Sistem Pendidikan Al-Ghazali, Bandung: Al-Ma‟arif, 1986, cet.I.hal. 14.

Page 24: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

24

Dari sana, ia kembali ke Baghdad untuk kembali mengajar. Selain mengajar,

ia juga rajin menulis buku atau kitab. Kitab pertama yang dikarangnya adalah ”Al-

Munqidz min al-Dhalal”. Setelah sepuluh tahun di Baghdad, ia pergi ke Naysaburi

dan sibuk mengajar di sana. Dalam waktu yang tidak lama setelah itu beliau

meninggal di Thus kota kelahiranya pada hari Senin tanggal 14 Jumadil Akhir 505 H.

atau 1111 M.18

B. Konsep Pendidikan Islam menurut Al-Ghazali

Konsep pendidikan Al-Ghazali dapat diketahui dengan cara memahami

pemikirannya berkenaan dengan berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan,

yaitu: tujuan, kurikulum, etika guru, dan etika murid, metode.

1. Tujuan Pendidikan menurut Al-Ghazali

Seorang guru dapat merumuskan suatu tujuan kegiatan dengan baik, jika ia

memahami benar filsafat yang mendasarinya. Rumusan selanjutnya akan

menentukan aspek kurikulum, metode, dan lainnya. Dari hasil studi terhadap

pemikiran Al-Ghazali dapat diketahui dengan jelas bahwa tujuan akhir yang ingin

dicapai melalui pendidikan ada dua, pertama: tercapainya kesempurnaan insani

yang bermuara pada pendekatan diri kepada Allah SWT; kedua, kesempurnaan

insani yang bermuara pada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Karena itu, beliau bercita-cita mengajarkan manusia agar mereka sampai pada

sasaran yang merupakan tujuan akhir dan maksud dari pendidikan. Tujuan itu

tampak bernuansa religius dan moral, tanpa mengabaikan masalah duniawi. Akan

tetapi, di samping bercorak agamis yang merupakan ciri spesifik pendidikan Islam

dengan mengutamakan pada sisi keruhanian. Kecenderungan tersebut sejalan

dengan filsafat Al-Ghazali yang bercorak tasawuf. Maka tidak salah bila sasaran

pendidikan adalah kesempurnaan insani dunia dan akhirat. Manusia akan sampai

pada tingkat ini hanya dengan menguasai sifat keutamaam melalui jalur ilmu.

Keutamaan itu yang akan membuat bahagia di dunia dan mendekatkan kepada

Allah SWT sehingga bahagia di akhirat kelak. Oleh karena itu, menguasai ilmu bagi

beliau termasuk tujuan pendidikan, mengingat kandungan nilai serta kenikmatan

yang diperoleh manusia darinya.

18

Zainuddin dkk., Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, Jakarta: Bumi Aksara,1991, hal. 37

Page 25: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

25

Dari hasil studi pemikiran Al-Ghazali dapat diketahui dengan jelas bahwa

tujuan akhir yang ingin dicapai melalui kegiatan pendidikan adalah: Pertama,

tercapainya kesempurnaan insani yang bermuara pada pendekatan diri kepada

Allah. dan kedua, kesempurnaan insani yang bermuara pada kebahagiaan di dunia

dan akhirat.19 Karena itu, ia bercita-cita mengajarkan manusia agar mereka sampai

pada sasaran-sasaran pendidikan yang merupakan tujuan akhir dan maksud dari

tujuan itu. Sasaran pendidikan menurut Al-Ghazali adalah kesempurnaan insani di

dunia dan akhirat. Manusia akan sampai kepada tingkat kesempurnaan hanya

dengan menguasai sifat keutamaan jalur ilmu dan menguasai ilmu adalah bagian

dari tujuan pendidikan.

2. Kurikulum Pendidikan menurut Al-Ghazali

Kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum dalam arti sempit, yaitu

seperanngkat ilmu yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik. Pendapat Al-

Ghazali terhadap kurikulum dapat dilihat dari pandangannya mengenai ilmu

pengetahuan yang dibaginya dalam beberapa sudut pandang. Al-Ghazali membagi

ilmu pengetahuan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Ilmu tercela yaitu ilmu yang tidak ada manfaatnya baik di dunia maupun di

akhirat, seperti ilmu nujum, sihir, dan ilmu perdukunan. Bila ilmu ini dipelajari

akan membawa mudharat bagi yang memilikinya maupun orang lain dan

akan meragukan keberadaan Allah SWT.

b. Ilmu terpuji misalnya ilmu tauhid dan ilmu agama. Bila ilmu ini dipelajari akan

membawa orang kepada jiwa yang suci bersih dari kerendahan dan

keburukan serta dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

c. Ilmu terpuji pada taraf tertentu dan tidak boleh didalami karena dapat

mengakibatkan goncangan iman, seperti ilmu filsafat.

Dari ketiga kelompok ilmu tersebut, Al-Ghazali membagi lagi menjadi dua bagian

yang dilihat dari kepentingannya, yaitu: Ilmu fardhu (wajib) yang harus diketahui oleh

semua orang Muslim, yaitu ilmu agama. Ilmu fardhu kifayah yang dipelajari oleh

19

Arifin M., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1991. Cet.I, hal. 87.

Page 26: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

26

sebagian Muslim untuk memudahkan urusan duniawi, seperti : ilmu hitung,

kedokteran, teknik, ilmu pertanian dan industri.20

3. Pendidik menurut Al-Ghazali

Dalam suatu proses pendidikan adanya pendidik merupakan suatu keharusan.

Pendidik sangat berjasa dan berperan dalam suatu proses pendidikan dan

pembelajaran sehingga Al-Ghazali merumuskan sifat-sifat yang harus dimiliki

pendidik diantaranya guru harus cerdas, sempurna akal, dan baik akhlaknya;

dengan kesempurnaan akal seorang guru dapat memiliki ilmu pengetahuan secara

mendalam dan dengan akhlak yang baik dia dapat memberi contoh dan teladan bagi

muridnya.

Menurut Al-Ghazali, guru yang dapat diserahi tugas mengajar selain harus

cerdas dan sempurna akalnya juga baik akhlak dan kuat fisiknya. Dengan

kesempurnaan akal ia dapat memiliki berbagai ilmu pengetahuan secara mendalam,

dengan akhlaknya dapat menjadi contoh dan teladan bagi para muridnya, dan

dengan kuat fisiknya guru dapat melaksanakan tugas mengajar, mendidik dan

mengarahkan anak-anak muridnya.21

4. Peserta Didik Menurut Al-Ghazali

Dalam kaitannya dengan peserta didik, lebih lanjut Al-Ghazali menjelaskan

bahwa mereka merupakan hamba Allah yang telah dibekali potensi atau fitrah untuk

beriman kepada-Nya. Fitrah itu sengaja disiapkan oleh Allah sesuai dengan kejadian

manusia, cocok dengan tabiat dasarnya yang memang cenderung kepada agama

Islam.

Ketika menjelaskan makna pendidikan kepada umat, Al-Ghazali membagi

manusia menjadi tiga golongan yang sekaligus menunjukkan keharusan

menggunakan metode dan pendekatan yang berbeda pula, yaitu:

a. Kaum awam, yaitu orang yang cara berfikirnya sederhana sekali. Dengan cara

berfikir tersebut mereka tidak dapat mengembangkan hakikat-hakikat. Mereka

mempunyai sifat lekas percaya dan menurut. Golongan ini harus dihadapi

dengan sikap memberi nasehat dan petunjuk.

20

Al-Ghazali, Mutiara Ihya` Ulumuddin. Terj Iwan Kurniawan. Mizan: Bandung. 2001.hal. 18-19. 21

Al-Ghazali, Mutiara Ihya` Ulumuddin, hal. 50

Page 27: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

27

b. Kaum pilihan, yaitu orang yang akalnya tajam dengan cara berfikir yang

mendalam. Kepada kaum pilihan tersebut harus dihadapi dengan sikap

menjelaskan hikmat-hikmat.

c. Kaum pendebat (ahl al jidal), harus dihadapi dengan sikap mematahkan

argumen-argumen mereka.

Menurut Al-Ghazali, ketika menuntut ilmu peserta didik memiliki tugas dan

kewajiban, yaitu: Mendahulukan kesucian jiwa, Bersedia merantau untuk

mencari ilmu pengetahuan, Jangan menyombongkan ilmunya apalagi

menentang guru dan Mengetahui kedudukan ilmu pengetahuan.22 Dengan tugas

dan kewajiban tersebut diharapkan seorang peserta didik mampu untuk

menyerap ilmu pengetahuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

5. Metode Pendidikan Menurut Al-Ghazali

Perhatian Al-Ghazali terhadap metode pengajaran lebih dikhususkan bagi

pengajaran pendidikan agama untuk anak-anak. Untuk ini ia telah mencontohkan

suatu metode keteladanan bagi mental anak-anak, pembinaan budi pekerti, dan

penanaman sifat-sifat keutamaan pada diri mereka. Metode pengajaran menurut Al-

Ghazali dapat dibagi menjadi dua bagian antara pendidikan agama dan pendidikan

akhlak. Metode pendidikan agama menurut Al-Ghazali pada prinsipnya dimulai

dengan hapalan dan pemahaman, kemudian dilanjutkan dengan keyakinan dan

pembenaran, setelah itu penegakan dalil-dalil dan keterengan-keterangan yang

menguatkan akidah.

Al-Ghazali berpendapat bahwa pendidikan agama harus mulai diajarkan

kepada anak-anak sedini mungkin. Sebab dalam tahun-tahun tersebut, seorang

anak mempunyai persiapan menerima kepercayaan agama semata-mata dengan

mengimankan saja dan tidak dituntut untuk mencari dalilnya. Sementara itu

berkaitan dengan pendidikan akhlak, pengajaran harus mengarah kepada

pembentukan akhlak yang mulia. Al-Ghazali mengatakan bahwa akhlak adalah

suatu sikap yang mengakar di dalam jiwa yang akan melahirkan berbagai perbuatan

baik dengan mudah dan gampang tanpa perlu pemikiran dan pertimbangan.23

22

Ibid, hal. 44 23

Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam Seri Kajian Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 47

Page 28: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

28

C. Relevansi dengan pendidikan sekarang yang dapat di gunakan

Hal ini dapat dipahami dari satu segi tujuan diciptakannya manusia ialah

manusia berpotensi untuk menjadi khalifah fi al-ardi. Potensi tersebut akan

bermanfaat hanya jika digali melalui pendidikan karena itulah pendidikan merupakan

usaha penggalian dan pengemangan fitrah manusia.

Akan tetapi, munculnya filsafat pragmatisme yang mendapat inspirasi dari

John Dewey, telah mengubah arah orientasi pendidikan. Filsafat pragmatisme telah

mengabaikan konsep-konsep kebenaran dan menggantinya dengan kegunaan, dan

pengaruh itu berjalan terus, akhirnya terwujudlah manusia-manusia yang

menghancurkan konsep keagungan dan kemuliaan diri manusia itu sendiri.

Penggantian konsep tersebut mengharuskan kita untuk mengubah sistem

pendidikan yang ada sekarang, yang menyangkut dasar, tujuan, materi, kualifikasi,

sistem evaluasi pendidikan dan lain-lain sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

Tidak ada jalan lain untuk mengatasi dunia pendidikan semacam itu kecuali

kembali kepada dan menerapkan sistem pendidikan yang memperhatikan fitrah

manusia secara utuh, yakni sistem pendidikan Islam. Selanjutnya, terhadap

tantangan-tantangn yang sedang dihadapi dunia pendidikan dewasa ini, ternyata

konsep pendidikan al-Ghazali mampu menjawabnya.

Tampilnya pemikiran al-Ghazali tentang pendidikan dalam dunia pendidikan

dewasa ini adalah karena aktualitas konsepnya, kejelasan orientasi sistemnya, dan

secara umum karena pemikirannya yang sesuai dengan sosio kultural.

Penampilannya dalam dunia pendidikan merupakan usaha pengubahan eksistensi

muslim yang saat ini telah rusak hubungannya dengan sejarah masa lampaunya.

Juga, sumbangsihnya terhadap pendidikan Islam untuk mempelajari warisan para

leluhurnya yang telah dihalangi oleh barat.

Page 29: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

29

MATERI 5

IBNU KHALDUN

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 30: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

30

IBNU KHALDUN

A. Biografi Tokoh Ibnu Khaldun

Ibnu khaldun adalah seorang filsuf sejarah yang berbakat dan cendekiawan

terbesar pada zamannya, salah seorang pemikir terkemuka yang pernah dilahirkan.

Beliau adalah seorang pendiri ilmu pengetahuan sosiologi yang secara khas

membedakan cara memperlakukan sejarah sebagai ilmu serta memberikan alasan-

alasan untuk mendukung kejadian-kejadian yang nyata.24

Nama lengkap Ibnu Khaldun adalah Abu Zayd „Abd al-Rahman ibn

Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami. Beliau dilahirkan di Tunisia pada 1 Ramadhan

732 H. / 27 Mei 1332 M, wafat 19 Maret 1406/808H. Beliau dikenal sebagai

sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alqur‟an sejak usia dini, selain itu

beliau juga membahas tentang pendidikan islam. Karyanya yang terkenal

adalah Muqaddimah (Pendahuluan).

Guru pertama ibnu Khaldun adalah ayahnya sendiri. Dia belajar membaca

dan menghafal al-Qur‟an. Dia fasih dalam qira‟at sab‟ah (tujuh cara membaca al-

Qur‟an), dia memperlihatkan caranya yang seimbang dan merata antara mata

pelajaran tafsir, hadith, fiqih dan gramatika bahasa arab yang diambilnya dari

sejumlah guru yang ada di Tunisia).

Ibnu Khaldun mulai berkarir dalam bidang pemerintahan dan politik di

kawasan Afrika Barat Laut dan Andalusia selama hampir seperempat Abad. Dalam

kurun waktu itu dari sepuluh kali dia pindah jabatan dari satu dinasti ke dinasti yang

lain. Jabatan pertaman Ibnu Khaldun pertama adalah sebagai anggota Majlis

keilmuwan Sultan Abu Inal dari Bani Marin di ibu kota Fez. Kemudian dia diangkat

menjadi sekertaris Sultan pada Tahun 1354.

Selain di dunia politik, Ibnu Khaldun juga mengajarkan ilmunya di masjid.

Kemudian dia pindah ke Biskarah. Dari Biskarah kembali ke Andalusia baru dan

menuju Tilimsan tahun 1374 M. Di Tilimsan ini ibnu Khaldun menemukan tempat

untuk menulis dan membaca di rumah bani Arif di dekat benteng Qal‟at Ibn Salamah

sebagai tempat tinggal dan tinggal di Istana Ibnu Salamah. Di tempat inilah selama

empat tahun dia memulai karnya yang terkenal dengan Kitab al-Ibar (sejarah

24

Jamil Ahmad, Seratus Muslim Terkemuka, Pustaka firdaus, 2003, hlm. 503.

Page 31: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

31

Universal). Ibnu Khaldun meninggal pada usia 76 Tahun. Untuk menghormati nama

besarnya dia dimakamkan di pemakaman sufi di Bab al-Nashr Kairo, yang

merupakan makam para ulama dan orang-orang penting.

Sebagai pelopor sosiologi, sejarah-filsafat, dan ekonomi-politik, karya-

karyanya memiliki keaslian yang menajubkan. “Kitab al-I‟bar” termasuk al-Taarif

adalah buku sejarahnya yang monumental, berisi Muqaddimah serta otobiografinya.

Bukunya dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama terkenal dengan muqaddimah,

dalam bagian ini membicarakan tentang masyarakat, asal-usulnya,kedaulatan,

lahirnya kota-kota dan desa-desa, perdagangan, cara orang mencari nafkah, dan

ilmu pengetahuan. Bagian kedua kitab al-I‟bar, terdiri dalam empat jilid,

membicarakan tentang sejarah bangsa arab dan orang-orang muslim lainnya dan

juga dinasti-dinasti pada masa itu, termasuk dinasti syiria, persia, seljuk, turki,

yahudi, romawi, dan prancis. Dan bagian ketiga terdiri dari dua jilid, membicarakan

bangsa barbar dan suku tetangga, otobiografi yaitu Al-Taarfi.25

B. Konsep Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Tokoh Ibnu Khaldun

Menurut Ibnu Khaldun ilmu pendidikan bukanlah suatu aktivitas yang semata-

semata bersifat pemikiran dan perenungan yang jauh dari aspek-aspek pragmatis di

dalam kehidupan, akan tetapi ilmu dan pendidikan tidak lain merupakan gejala sosial

yang menjadi ciri khas jenis insani.

Tradisi penyeledikan ilmiah yang dilakukan oleh ibnu khaldun dimulai dengan

menggunakan tradisi berfikir ilmiah dengan melakukan kritik atas cara berfikir “model

lama” dan karya-karya ilmuwan sebelumnya, dari hasil penyelidikan mengenai

karya-karya sebelumnya, telah memberikan kontribusi akademik bagi

pengembangan ilmu pengetahuan yang sahih, pengetahuan ilmia memuat

pengetahuan yang otentik.26

a. Tujuan

Menurut Ibnu Khaldun Ada Enam Tujuan Pendidikan, yaitu :

1) menyiapkan seseorang dari segi keagamaan dengan memperkuat potensi iman,

sebagaimana dengan potensi-potensi lain

25

Ibid, hlm. 505. 26

Syarifudin Jurdi, Sosiologi Islam Elaborasi Pemikiran Sosial Ibn Khaldun, (POKJA :‟UIN Sunan Kalijaga, 2008) hlm.17.

Page 32: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

32

2) menyiapkan seseorang dari segi akhlak

3) menyiapkan seseorang dari segi kemasyarakatan atau sosial

4) menyiapkan seseorang dari segi vokasional atau pekerjaan

5) menyiapkan seseorang dari segi pemikiran, sebab dengan pemikiran seseorang

dapat memegang berbagai pekerjaan atau ketrampilan tertentu dan

6) menyiapkan seseorang dari segi kesenian.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan bukan hanya

bertujuan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan akan tetapi juga untuk

mendapatkan keahlian. Pandangan Ibnu Khaldun tentang Pendidikan Islam berpijak

pada konsep dan pendekatan filosofis-empiris. Menurutnya ada tiga tingkatan tujuan

yang hendak dicapai dalam proses pendidikan yaitu:

a. Pengembangan kemahiran (al-malakah atau skill) dalam bidang tertentu.

b. Penguasaan keterampilan professional sesuai dengan tuntutan zaman

c. Pembinaan pemikiran yang baik

b. Materi

Adapun pandangannya mengenai materi pendidikan, karena materi adalah

merupakan salah satu komponen operasional pendidikan, maka dalam hal ini Ibnu

Khaldun telah mengklasifikasikan ilmu pengetahuan yang banyak dipelajari manusia

pada waktu itu menjadi dua macam yaitu:

a. Ilmu-ilmu tradisional (Naqliyah)

Ilmu naqliyah adalah yang bersumber dari al-Qur‟an dan Hadits yang dalam hal

ini peran akal hanyalah menghubungkan cabang permasalahan dengan cabang

utama, karena informasi ilmu ini berdasarkan kepada otoritas syari‟at yang diambil

dari al-Qur‟an dan Hadits.

Adapun yang termasuk ke dalam ilmu-ilmu naqliyah itu antara lain: ilmu tafsir,

ilmu qiraat, ilmu hadits, ilmu ushul fiqh, ilmu fiqh, ilmu kalam, ilmu bahasa Arab, ilmu

tasawuf, dan ilmu ta‟bir mimpi.

Page 33: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

33

b. Ilmu-ilmu filsafat atau rasional (Aqliyah)

Ilmu ini bersifat alami bagi manusia, yang diperolehnya melalui kemampuannya

untuk berfikir. Ilmu ini dimiliki semua anggota masyarakat di dunia, dan sudah ada

sejak mula kehidupan peradaban umat manusia di dunia.

Menurut Ibnu Khaldun ilmu-ilmu filsafat (aqliyah) ini dibagi menjadi empat macam

ilmu yaitu:

1) Ilmu logika,

2) Ilmu fisika,

3) Ilmu metafisika dan

4) Ilmu matematika termasuk didalamnya ilmu, geografi, aritmatika dan al-

jabar, ilmu music, ilmu astromi, dan ilmu nujuum.

Walaupun Ibnu Khaldun banyak membicarakan tentang ilmu geografi, sejarah

dan sosiologi, namun ia tidak memasukkan ilmu-ilmu tersebut ke dalam klasifikasi

ilmunya. Setelah mengadakan penelitian, maka Ibnu Khaldun membagi ilmu

berdasarkan kepentingannya bagi anak didik menjadi empat macam, yang masing-

masing bagian diletakkan berdasarkan kegunaan dan prioritas mempelajarinya.

Empat macam pembagian itu adalah:

1) Ilmu agama (syari‟at), yang terdiri dari tafsir, hadits, fiqh dan ilmu kalam.

2) Ilmu „aqliyah, yang terdiri dari ilmu kalam, (fisika), dan ilmu Ketuhanan

(metafisika)

3) Ilmu alat yang membantu mempelajari ilmu agama (syari‟at), yang terdiri dari

ilmu bahasa Arab, ilmu hitung dan ilmu-ilmu lain yang membantu mempelajari

agama.

4) Ilmu alat yang membantu mempelajari ilmu filsafat, yaitu logika.

Menurut Ibnu Khaldun, kedua kelompok ilmu yang pertama itu adalah

merupakan ilmu pengetahuan yang dipelajari karena faidah dari ilmu itu sendiri.

Sedangkan kedua ilmu pengetahuan yang terakhir (ilmu alat) adalah merupakan alat

untuk mempelajari ilmu pengetahuan golongan pertama. Demikian pandangan Ibnu

Khaldun tentang materi ilmu pengetahuan yang menunjukkan keseimbangan antara

ilmu syari‟at (agama) dan ilmu „Aqliyah (filsafat).

Page 34: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

34

Meskipun dia meletakkan ilmu agama pada tempat yang pertama, hal itu

ditinjau dari segi kegunaannya bagi anak didik, karena membantunya untuk hidup

dengan seimbang namun dia juga meletakkan ilmu aqliyah (filsafat) di tempat yang

mulia sejajar dengan ilmu agama.

b. Metode

Metode pendidikan adalah segala segi kegiatan yang terarah yang dikerjakan

oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang diajarkannya.

Ciri-ciri perkembangan peserta didik dan suasana alam di sekitarnya dan tujuan

membimbing peserta didik untuk mencapai proses belajar yang diinginkan dan

perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka.

Ibnu Khaldun memberikan sedikitnya ada dua bentuk pembelajaran yaitu:

a. Tahapan pembelajaran

Pembelajaran yang efektif dan efisien terhadap peserta dpembelajaran yang

efektif dan efisien terhadap peserta didik apabila dilakukan secara berangsur-

angsur, setapak-demi setapak dan apabila dilakukan secara berangsur-angsur.

Berkaitan dengan itu semua ibnu khaldun menganjurkan agar para guru dan orang

tua sebagai pendidik seharusnya berlaku sopan dan adil dalam mengingatkan siswa,

lain dari itu ibnu khaldun membolehkan memukul siswa apabila dalam keadaan

memaksa akan tetapi pukulan tersebut tidak lebih tiga kali.

Dalam literatur yang lainnya lagi dengan metode pengajaran ini ibnu khaldun

menjelaskan bahwa tiap-tiap pemikiran dan ilmu akan mengembangkan pada akal

yang cerdas, lebih lnjut beliau menjelaskan ilmu berhitung tidak sama dengan

metode problem-problem kemasyarakatan dan falsafah atau sejarah, dari sini

seorang pendidik harus mampu mengklasifikasi mata pelajaran dan metode

pengajaran.

b. Concertie method (metode pemusatan)

Dalam kaitan ini komponin pendidikan sama-sama dituntut untuk lebih fokus

pada satu atau dua pilihan bidang pendidikan saja, baik guru, para orang tua dan

siswa. Dalam beberapa referensi yang ada sepertinya sosok ibnu khaldun adalah

seorang yang menjunjung tinggi metode itu (specialisasi pelajaran) dan telaten.

Page 35: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

35

Selain metode diatas Ibnu Khaldun dalam buku Muqaddimahnya menjelaskan

bahwa didalam memberikan pengetahuan kepada anak didik, pendidik hendaknya:

a. memberikan problem-problem pokok yang bersifat umum dan menyeluruh,

dengan memperhatikan kemampuan akal anak didik.

b. Setelah pendidik memberikan problem-problem yang umum dari pengetahuan

tadi baru pendidik membahasnya secara lebih detail dan terperinci.

c. Pada langkah ketiga ini pendidik menyampaikan pengetahuan kepada anak

didik secara lebih terperinci dan menyeluruh, dan berusaha membahas semua

persoalan bagaimapaun sulitnya agar anak didik memperoleh pemahaman yang

sempurna.

Ibnu Khaldun juga menyebutkan keutamaan metode diskusi, karena dengan

metode ini anak didik telah terlibat dalam mendidik dirinya sendiri dan mengasah

otak, melatih untuk berbicara, disamping mereka mempunyai kebebasan berfikir dan

percaya diri. Atau dengan kata lain metode ini dapat membuat anak didik berfikir

reflektif dan inovatif. Lain halnya dengan metode hafalan, yang menurutnya metode

ini membuat anak didik kurang mendapatkan pemahaman yang benar.

Disamping metode diskusi Isbnu Khaldun juga menganjurkan metode

peragaan, karena dengan metode ini proses pengajaran akan lebih efektif dan

materi pelajaran akan lebih cepat ditangkap anak didik. Satu hal yang menunjukkan

kematangan berfikir Ibnu Khaldun, adalah prinsipnya bahwa belajar bukan

penghafalan di luar kepala, melainkan pemahaman, pembahasan dan kemampuan

berdiskusi. Karena menurutnya belajar dengan berdiskusi akan menghidupkan

kreativitas pikir anak, dapat memecahkan masalah dan pandai menghargai

pendapat orang lain, disamping dengan berdiskusi anak akan benar-benar mengerti

dan paham terhadap apa yang dipelajarinya.

d. Pendidik

Ibnu Kholdun menganjurkan agar para guru bersikap dan berperilaku penuh

kasih sayang kepada peserta didiknya, mengajar mereka dengan sikap lembut dan

saling pengertian, tidak menerapkan perilaku keras dan kasar, sebab sikap demikian

dapat membahayakan peserta didik, bahkan dapat merusak mental mereka, peserta

didik bisa menjadi berlaku bohong, malas dan bicara kotor, serta berpura-pura,

karena didorong rasa takut dimarahi guru atau takut dipukuli.

Page 36: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

36

Dalam hal ini, keteladanan guru yang merupakan keniscayaan dalam

pendidikan, sebab para peserta didik menurut Ibnu Kholdun lebih mudah

dipengaruhi dengan cara peniruan dan peneladanan serta nilai-nilai luhur yang

mereka saksikan, dari pada yang dapat dipengaruhi oleh nasehat, pengajaran atau

perintah-perintah.

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang pendidik hendaknya mampu

menggunakan metode mengajar yang efektif dan efisien. Ibnu Khaldun

mengemukakan 6 (enam) prinsip utama yang perlu diperhatikan pendidik, yaitu:

1) Prinsip pembiasaan

2) Prinsip tadrij (berangsur-angsur)

3) Prinsip pengenalan umum (generalistik)

4) Prinsip kontinuitass

5) Memperhatikan bakat dan kemampuan peserta didik

6) Menghindari kekerasan dalam mengajar.

e. Peserta Didik

Peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah

potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu dikembangkan. Di sini peserta didik

merupakan makhluk Allah yang memiliki fitrah jasmani maupun rohani yang belum

mencapai taraf kematangan baik bentuk, ukuran, maupun perimbangan pada

bagian- bagian lainnya. Dari segi rohaniah, ia memiliki bakat, kehendak, perasaan,

dan pikiran yang dinamis dan perlu dikembangkan.

Pada dasarnya peserta didik adalah:

1) Peserta didik bukan merupakan miniatur orang dewasa, akan tetapi memiliki

dunianya sendiri. Hal ini sangat penting untuk dipahami agar perlakuan terhadap

mereka dalam proses kependidikan tidak disamakan dengan pendidikan orang

dewasa, bahkan dalam aspek metode, mengajar, materi yang akan diajarkan,

sumber bahan yang digunakan dan sebagainya.

2) Peserta didik adalah manusia yang memiliki diferensiasi periodesasi

perkembangan dan pertumbuhan. Aktivitas kependidikan Islam disesuaikan

dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang pada umumnya dilalui

Page 37: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

37

oleh setiap peserta didik. Karena kadar kemampuan peserta didik ditentukan

oleh faktor-faktor usia dan periode perkembangan atau pertumbuhan potensi

yang dimilikinya.

3) Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan, baik menyangkut

kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani yang harus dipenuhi.

4) Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individual

(diferensiasi individual), baik yang disebabkan oleh faktor pembawaan maupun

lingkungan di mana ia berada.

5) Peserta didik merupakan resultan dari dua unsur alam, yaitu jasmani dan rohani.

Unsur jasmani memiliki daya fisik yang menghendaki latihan dan pembiasaan

yang dilakukan melalui proses pendidikan. Sementara unsur rohani memiliki dua

daya, yaitu daya akal dan daya rasa. Untuk mempertajam daya akal maka

proses pendidikan hendaknya melalui ilmu-ilmu rasional. Adapun untuk

mempertajam daya rasa dapat dilakukan melalui pendidikan akhlak dan ibadah.

6) Peserta didik adalah manusia yang memiliki potensi (fitrah) yang dapat

dikembangkan dan berkembang secara dinamis.

C. Relevansi Pemikiran Pendidikan Islam Tokoh Ibnu Khaldun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 faktor pendidikan yang

ditawarkan Ibnu Khaldun yakni tujuan, pendidik, peserta didik, metode pengajaran

dan materi pendidikan. Semua komponen pendidikan tersebut sesuai dengan

konsep pemikiran para ahli pendidikan sekarang. Namun, ada beberapa pemikiran

beliau yang berbeda dengan para ahli pendidikan yakni tentang tujuan pendidikan.

Disini pemikiran Ibnu Khaldun lebih kepada realistis. Bahwa pendidikan bukan

hanya untuk mengangkat derajat manusia. Namun, agar manusia mampu

memperoleh penghasilan dan menghasilkan industri-indutri untuk eksistensi hidup

manusia selanjutnya. Selain itu, pemikiran beliau tentang jangan berhenti terlalu

lama dalam proses belajar, belum ditemukan dalam teori para ahli pendidikan masa

sekarang. Serta hal-hal yang menghambat proses pendidikan belumlah berlaku

pada masa sekarang yakni tentang banyaknya buku dan banyaknya ringkasan.

Konsep pemikiran Ibnu Khaldun juga sangat relevan dengan konsep pendidikan

masa sekarang, dan sangat cocok untuk diterapkan dalam kegiatan belajar dimana

pun.

Page 38: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

38

Keunikan pemikiran Ibnu Khaldun bila dibandingkan dengan ahli pendidikan

pada masanya bahwa apakah prestasi dan keberhasilan dalam pembelajaran

hingga kini masih diperdebatkan ditentukan oleh bawaan atau kemampuan hasil

belajar, dan Ibnu Khaldun tampaknya cenderung pada pendapat terakhir yaitu hasil

kemampuan.

Page 39: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

39

MATERI 6

MUHAMMAD ABDUH

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 40: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

40

MUHAMMAD ABDUH

A. Pemikiran Muhammad Abduh dalam Pendidikan Islam

1. Sekilas Biografi Muhammad Abduh

Muhammad Abduh memiliki nama legkap Muhammad bin Abduh bin Hasan

Khairullah, ia dilahirkan di desa Mahallat Nashr di Kabupaten al-Buhairah, Mesir

pada tahun 1849 M dan wafat pada tahun 1905 M. Ayahnya bernama Muhammad

Abduh ibn Hasan Khairullah, beliau adalah seorang petani keturunan Turki,

sedangakan ibunya adalah keturunan Arab.

Masa pendidikan ditempuh Muhammad Abduh di Thanta, sebuah lembaga

pendidikan masjid Ahmadi. Ditempat tersebut Ia belajar bahasa Arab, nahu, sarf,

fiqih dan sebagainya. Metode yang digunakan dalam pembelajaran itu tidak lain

adalah metode hapalan diluar kepala tanpa pengertian, sehingga membuat

Muhammad Abduh merasa tidak puas dengan metode pengajaran yang diterapkan.

Rasa kecewa akan apa yang ada di Thanta, membuat Muhammad Abduh

memutuskan menuntut ilmu di Al-Azhar. Namun kekecewaan kembali ia dapat saat

mengetahui bahwa metode yang digunakan sama dengan apa yang digunakan di

Thanta.

2. Konsep pendidikan islam

Pembaharuan dalam bidang pendidikan yang menjadi prioritas utama Muhamad

Abduh, berorientasi pada pendidikan barat. Ia mendirikan berbagai macam sekolah

yang meniru sistem pendidikan dan pengajaran barat. Tipe pertama adalah sekolah

tradisional, sedangkan tipe kedua adalah sekolah-sekolah modern yang didirikan

pemerintah Mesir oleh para misionaris asing.

Adanya dua tipe pendidikan berdampak kepada munculnya dua kelas sosial

dengan motivasi yang berbeda. Tipe yang pertama melahirkan para ulama dan

tokoh masyarakat yang mempertahankan tradisi, sedangkan tipe sekolah kedua

melahirkan kelas elit generasi muda yang mendewakan dan menerima

perkembangan dari barat tanpa melakukan filterisasi.

Muhamad Abduh melihat adanya segi-segi negatif dari kedua bentuk pemikiran

itu, ia memandang bahwa jika pola fikir yang pertama tetap di pertahankan maka

akan mengakibatkan umat Islam tertinggal jauh dan semakin terdesak oleh arus

kehidupan modern.

Page 41: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

41

Dari sinilah Muhamad Abduh melihat perlunya mengadakan perbaikan terhadap

kedua institusi tersebut. Supaya bisa mencetak generasi muda yang berkualitas.

Langkah yang di tempuh Muhamad Abduh untuk meminimalisir kesenjangan

dualisme pendidikan adalah upaya menyeimbangkan antara porsi pelajaran agama

dengan pelajaran umum. Muhamad Abduh mempunyai beberapa langkah untuk

memberdayakan sistem Islam antara lain yaitu:

a. Rekonstruksi Tujuan Pendidikan Islam

Untuk memberdayakan sistem pendidkan Islam, Muhamad Abduh menetapkan

tujuan, pendididkan islam yang di rumuskan sendiri yakni: Mendidik jiwa dan akal

serta menyampaikannya kepada batas-batas kemungkinan seseorang dapat

mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat.27

Pendidikan akal ditujukan sebagai alat untuk menanamkan kebiasaan berpikir

dan dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Dengan menanamkan

kebiasaan berpikir, Muhamad Abduh berharap kebekuan intelektual dapat dicairkan

dan dengan pendidikan spiritual diharapkan dapat melahirkan generasi yang tidak

hanya mampu berpikir kritis, juga memiliki akhlak mulia dan jiwa yang bersih.

Muhammad Abduh mengubah cara memperoleh ilmu yang umumnya dengan

metode hafalan menjadi metode rasional dan pemahaman (insight). Disamping

menghafal, siswa juga diharuskan memahami materi yang dijelaskan guru.

Muhammad Abduh juga menghidupkan kembali metode munazharah (forum

perdebatan umum yang menguji kekuatan teori dan pandangan seseorang) dalam

memahami pengetahuan dan menjauhkan metode taklid (mengikuti pendapat orang

lain) buta pada masa ulama. Ia juga mengembangkan kebebasan ilmiah dikalangan

mahasiswa Al- Azhar. Selain itu ia juga membuat metode yang sistematis dalam

menafsirkan al-quran yang didasarkan pada lima prinsip:

1) Menyesuaikan peristiwa yang ada pada masanya dengan nash alquran

2) Menjadikan alquran sebagai sebuah kesatuan

3) Menjadikan surat sebagai dasar untuk memahami ayat

4) Menyederhanakan bahasa dalam penafsiran

5) Tidak melalaikan peristiwa–perisiwa sejarah untuk menafsirkan ayat–ayat yang

turun pada waktu itu

27

. Nasution, Harun. 1897. Muhammad abduh dan teologi rasional muktazilah. Jakarta: PT Grafindo Persada

Page 42: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

42

B. Menggagas Kurikulum Pendidikan Islam Yang Integral

Di samping pendidikan akal, Muhammad Abduh juga mementingkan pendidikan

spiritual agar lahir generasi yang mampu berfikir dan punya akhlak yang mulia serta

jiwa yang bersih. Tujuan pedidikan yang demikian ia wujudkan dalam seperangkat

kurikulum sejak dari tingkat dasar sampai ke tingkat atas. Kurikulum tersebut adalah.

a. Kurikulum Al-azhar Karir Muhammad Abduh dimulai setelah ia menamatkan kuliahnya pada tahun

1877, atas usaha Perdana Mentri Riadl Pasya, Ia diangkat menjadi dosen pada

Universitas Darul Ulum, disamping itu menjadi dosen pula pada Universitas Al-

Azhar. Ia terus mengadakan perubahan-perubahan yang terbilang radikal sesuai

dengan cita-citanya, yaitu memasukan udara baru yang segar pada perguruan-

perguruan tinggi Islam, menghidupkan Islam dengan metode-metode baru yang

sesuai

Dalam mengajar, Muhammad Abduh menekankan kepada mahasiswanya untuk

berpikiran kritis, rasional dan tidak harus terikat kepada suatu pendapat, serta

menjauhi paham fatalism, karena ketidak kritisan dan fatalisme umat Islam yang

menjadi penyebab kemunduran Umat, kelemahan umat, absennya jihad Umat,

absennya kemajuan kultur Ummat dan tercabutnya Umat dari norma-norma dasar

pendidikan Islam.

Muhammad abduh memperingatkan para pendidik untuk tidak mengajar murid

dengan metode menghafal, karna metode itu merusak daya nalar. Seperti yang

dialaminya ketika belajar di sekolah formasi di Masjid Ahmadi di Thalanta.28

Krisis intelektual dalam dunia Islam yang berlarut-larut terjadi pada saat itu.

Salah satu penyebab dari krisis tersebut adalah dikarenakan adanya dikotomi Ilmu

Pengetahuan pada saat itu, sehingga umat Islam jauh tertinggal secara kultural

maupun peradaban.

Begitupun yang terjadi di Al-Azhar, Muhammad Abduh yakin bahwa apabila

pendidikan di Al-Azhar dapat diperbaiki, maka kondisi umat Islam akan ikut baik.

Menurutnya perlu diadakan pembenahan administrasi, kurikulumnya diperluas,

mencakup ilmu-ilmu modern, sehinnga Al-Azhar dapat berdiri sejajar dengan

28

.Kholid, Muhammad Fathoni, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Agama RI

Page 43: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

43

universitas-unuversitas lain di Eropa serta menjadi mercusuar dan pelita bagi kaum

muslimin.

Adapun usaha Muhamad Abduh menggajukan Universitas Al-Azhar antara lain:

1. Memasukan ilmu-ilmu modern yang berkembang di eropa kedalam al-azhar.

2. Mengubah sistgem pendidikan dari mulai mempelajari ilmu dengan sistem

hafalan menjadi sistem pemahaman dan penalaran.

3. Menghidupkan metode munazaroh (discution) sebelum mengarah ke taqlid

4. Membuat peraturan-peraturan tentang pembelajaran seperti larangan membaca

hasyiyah (komentar-komentar) dan syarh (penjelasan panjang lebar tentang teks

pembelajaran) kepada mahasiswa untuk empat tahun pertama.

5. Masa belajar di perpanjang dan memperpendek masa liburan.

a. Sekolah Dasar Negeri

Muhammad abduh berpendapat bahwa agama adalah dasar pembentuk jiwa

dan pribadi seorang manusia. Maka dari itu hendaknya mata pelajaran agama

diajarkan sedini mungkin pada anak sejak mereka duduk di bangku SD. Mengacu

pada statement bahwa agama islam adalah dasar pembentuk jiwa dan pribadi

seorang muslim, diharapkan dengan memiliki jiwa kepribadian seorang muslim,

maka masyarakat Mesir akan mempunyai jiwa kebersamaan dan nasionalisme yang

dapat mengantarkan masyarakat mesir memperoleh kemajuan dalam kehidupan

berbangsa.

b. Sekolah Tingkat Atas

Salah satu upaya memperbaiki pendidikan di Mesir adalah dengan mendirikan

sekolah menengah pemerintah untuk mencetak ahli dalam berbagai lapangan

administrasi, militer, kesehatan, perindustrian, dan sebagainya. Pada jenjang ini,

Muhammad Abduh merasa perlu menambahkan materi – materi yang berhubungan

dengan agama islam. Dengan adanya materi tentang agama, diharapkan para calon

pegawai dan perwira militer memiliki bekal agama dan moral yang baik.

Ketiga jenis sekolah yang dibentuk Muhammad Abduh bukan bertujuan

menciptakan kelompok social secara eksklusif, melainkan memiliki tujuan untuk

melayani kepentingan masyarakat. Prinsip yang diterapkan Muhammad Abduh

adalah perlunya mendasari pendidikan dengan moral dan agama. Pengajaran

Page 44: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

44

diperlukan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, sedangkan pendidikan

dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk melakukan suatu perubahan.

Diantara konsentrasi pembaharuan pendidikan Muhammad Abduh juga adalah

tentang pendidikan perempuan. Menurutnya, perempuan memiliki hak yang sama

dengan laki-laki dalam menerima layanan pendidikan. Wanita harus dilepaskan dari

rantai kebodohan maka dari itu perlu diberikan pendidikan. Dalam mengangkat

harkat martabat perempuan, munurunya ada beberapa hal yang harus

diperjuangkan pembelajaran buat perempuan; mempersempit talak, dan pelarangan

poligami. Semua pemikiran Muhammad Abduh tentang perempuan tertuang dan

dikembangkan dalam Tahrir al-Mar'ah karya muridnya, Qosim Amin.

Dalam bidang pendidikan nonformal, Muhammad Abduh menyebutkan usaha

perbaikan (islah), dalam hal ini Muhammad Abduh melihat perlunya campur tangan

pemerintah terutama dalam hal mempersiapkan para pendakwah. Tugas mereka

yang utama antara lain:

1) Menyampaikan kewajiban dan pentingnya belajar

2) Mendidik mereka dengan memberikan pelajaran tentang apa yang mereka

lupakan atau yang belum mereka ketahui.

3) Meniupkan ke dalam jiwa mereka cinta pada Negara, tanah air, dan pemimpin.

Pembaruan pendidikan yang dilakukan oleh Muhammad Abduh dipengaruhi oleh

factor situasi keagamaan dan situasi pendidikan yang terjadi pada masa itu.

Keadaan social keagamaan di Mesir saat itu cukup memprihatinkan.

Krisis yang menimpa umat bukan hanya dalam bidang akidah dan syariah, tapi

juga akhlak dan moral. Pemikiran Muhammad Abduh sesuai dengan yang ada pada

saat itu. Pembaruan bidang pendidikan yang dilakukan oleh Muhammad Abduh di

Al-Azhar ternyata juga berpengaruh besar pada institusi pendidikan yang ada di

Mesir bahkan ide penbaharuannya ditulis dan disebarkan pula melalui majalah

terkenal di Mesir, yaitu Al- Manar dan Al-Urwat Al- Wusqa.

Muhammad Abduh berusaha membuat kurikulum yang sesuai dengan apa yang

dibutuhkan masyarakat mesir pada saat itu. Ia berpendapat bahwa sekolah khusus

yang mendidik para ulama hendaknya diberi mata pelajaran yang luas, sehingga Ia

memasukkan beberapa ilmu tambahan pada kurikuluum Al-Azhar, antara lain ilmu

filsafat, logika, dan ilmu pengetahuan modern.

Dari beberapa usaha yang dilakukan oleh Muhamad Abduh, meskipun belum

sempat ia aplikasikan sepenuhnya secara temporal. Telah memberikan pengaruh

Page 45: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

45

positif terhadap lembaga pendididkan Islam. Usaha Muhamad Abduh kurang begitu

lancar disebabkan mendapat tantangan dari kalangan ulama yang kuat berpegang

pada tradisi lama teguh dalam mempertahankanya.

C. Relevansi Pemikiran Pendidikan Islam Muhammad Abduh dengan Pendidikan Nasional

Konsep pendidikan Muhammad Abduh ditelaah dari faktor-faktor pendidikan

menunjukkan adanya relevansinya dengan Sistem Pendidikan Nasional yang

tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, terutama pada tujuan

pendidikan Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta membentuk

peserta didik yang memiliki iman dan takwa.29

Sumbangsi pemikiran Muhammad Abduh tentang metode pengajaran relevan

dengan pendidikan Indonesia, hal itu dapat dilihat disekolah – sekolah yang tersebar

di Indonesia. Metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar tak selalu

metode menghapal. Guru berusaha menyajikan metode – metode yang dapat

dipahami anak didik dengan mudah, antara lain metode diskusi, kuis, maupun

praktek.

Jika dilihat dari segi konsep pendidikan yang dikeluarkan Muhammad Abduh

penulis merasa kurang relevan dengan keadaan di Indonesia saat ini. Muhammad

Abduh ingin menggabungkan antara kecerdasan generasi muda yang tidak lepas

dari tuntunan islam, meski di Indonesia sekarang ini sudah ada beberapa sekolah

yang menggunakan pemikiran beliau, namun masih banyak sekolah – sekolah

umum yang kurang mementingkan pelajaran agama (terutama Islam).

29

. Muhammad kholid Fathoni, Pendidikan Islam dan pendidikan Nasional,( Jakarta Departemen Agama RI) Hlm.10

Page 46: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

46

MATERI 7

MUHAMMAD „ATHIYAH AL-ABRASYI

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 47: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

47

MUHAMMAD ATHIYA AL-ABRASYI

A. Biografi Muhammad Athiyah Al-Abrasyi

Muhammad Athiyah al-Abrasyi adalah seorang tokoh pendidikan yang hidup

pada masa pemerintahan Abd. Nasser yang memerintah Mesir pada tahun 1954-

1970. Beliau adalah penulis tentang pendidikan keislaman dan pemikiran, umurnya

yang mendekati 85 tahun akan selalu terasa pengaruhnya bagi generasi

sesudahnya. Beliau dilahirkan pada awal April tahun 1897 dan wafat pada tanggal

17 Juli 1981.

Muhammad Athiyah al-Abrasyi adalah seorang sarjana yang telah lama

berkecimpung dalam dunia pendidikan di Mesir yang merupakan pusat ilmu

pengetahuan Islam, sekaligus sebagai guru besar pada fakultas Darul Ulum Cairo

University, Cairo. Sebagai guru besar, beliau secara sistematis telah menguraikan

pendidikan Islam dari zaman ke zaman serta mengadakan komparasi di bidang

pendidikan mengenai prinsip, metode, kurikulum dan sistem pendidikan modern di

dunia Barat pada abad ke-20 ini.

Muhammad Athiyah al-Abrasyi adalah seorang ulama‟, cendekiawan yang

telah mendalami agama Islam dengan baik, menguasai beberapa bahasa asing,

seorang psikolog dan pendidik jebolan London, penulis yang produktif dan seorang

guru besar. Sebagai salah seorang dari sekian banyak ilmuwan muslim yang sangat

produktif mencetuskan gagasan dan ide menuju perbaikan dan peningkatan kualitas

umat Islam pada era sekarang ini dengan menawarkan konsep-konsep dasar bagi

pendidikan Islam yang merupakan hasil dari sari pati dari nilai ajaran al-Qur‟an dan

al-Hadits yang digalinya.

Latar belakang kehidupan dan pendidikan yang dilalui beliau merupakan modal

dasar bagi beliau untuk berkiprah sebagai salah seorang di antara pembaharu di

Mesir dan dunia Islam, mengingat umat dan masyarakat yang di hadapinya sedang

bangkit dan berkembang ke arah kemajuan. Keberhasilan pendidikan Islam dari

semula sampai dimasa jayanya menurut beliau dapat dibuktikan dengan munculnya

ilmuwan-ilmuwan besar seperti Al-Ghazali, Ibnu Sina, Al-Kindi, Ibnu Khaldun dan

Ibnu Maskawaih. Pendapat Muhammad Athiyah al-Abrasyi tentang pendidikan Islam

Page 48: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

48

banyak dipengaruhi oleh dan dari rangkuman, saduran, pemahaman, dan pemikiran

serta pendidik muslim sebelumnya yang ditelusurinya dengan baik terutama

pemahaman secara filosofis. Beliau cenderung menjadikan Ibnu Sina, al-Ghazali

dan ibnu Khaldun sebagai nara sumber.

B. Prinsip dan Tujuan Pendidikan Islam menurut Prof. Dr. M. Athiyah Al-

Abrasyi

1. Kebebasan dan demokrasi dalam pendidikan

Metode pendidikan dan pengajaran dalam rangka pendidikan Islam sangat

banyak terpengaruh oleh prinsip kebebasan dan demokrasi. Islam telah menyerukan

adanya prinsip persamaan dan kesempatan yang sama dalam belajar, sehingga

terbukalah jalan yang mudah untuk belajar bagi semua orang. Pintu masjid dan

institut terbuka bagi anak didik yang ada dalam masyarakat tanpa adanya

perbedaan antara yang kaya dan yang miskin serta tinggi rendahnya kedudukan

sosial anak didik dalam masyarakat. Maka dari itu, untuk belajar pendidikan Islam,

anak didik tidak terikat pada batas umur tertentu, ijazah-ijazah atau nilai-nilai angka

dalam ujian atau peraturan khusus untuk penerimaan siswa baru.

2. Pembicaraan sesuai dengan tingkat intelektual

Prinsip ini merupakan prinsip terpenting dalam pendidikan Islam dan termasuk

prinsip terbaru dalam pendidikan modern, Al-Ghazali, sebagaimana dikutip oleh

Muhammad Athiyah al-Abrasyi mengutarakan bahwa: “Seorang pendidik hendaknya

membatasi dirinya dalam berbicara dengan anak didik sesuai dengan daya

pengertiannya, dan jangan diberikan kepadanya sesuatu yang tidak bisa ditangkap

oleh akalnya, karena akibatnya ia akan lari dari pelajaran atau akalnya memberontak

terhadapnya”.

Di abad modern yang serba canggih sekarang, permasalahan kehidupan

semakin rumit dan memerlukan pemecahan yang tepat dan cepat, padahal al-Qur‟an

dan al-Hadits tidak memuat pemecahan persoalan-persoalan itu secara rinci. Al-

Qur‟an hanya bersifat global sedangkan Nabi dan wahyu tidak akan datang lagi.

Banyak hal yang sebelumnya tidak terpikirkan, sekarang muncul dan menuntut

Page 49: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

49

pemecahannya seperti nikah via telepon, bayi tabung dan lain sebagainya. Semua

itu menuntut pemecahan hukum yang akurat agar umat Islam tidak bingung

menghadapinya.

3. Pengaruh pembawaan dan instink terhadap pilihan

Setiap orang yang meneliti buku-buku yang ditinggalkan oleh sarjana-sarjana

Islam, akan menyaksikan pendapat mereka mengenai instink dan cara-cara

pendidikannya mengenai studi atas kemampuan-kemampuan manusia dan

hubungan dengan pendidikan akhlak dan moral. Sarjana muslim itu berkata bahwa

dalam diri manusia terdapat:

a. Kemampuan untuk membedakan dan memikirkan

b. Unsur-unsur kemarahan yang mencakup sifat-sifat marah, membantu kawan,

agresif, gila kekuasaan dan penonjolan diri.

c. Unsur-unsur syahwat (hawa nafsu) yang mencakup nafsu-nafsu mencari

makan dan berbagai kelezatan-kelezatan panca indera.

Para intelektual Islam telah lama menganjurkan agar pembawaan, instink, dan

seseorang diperhatikan dalam menuntut ke arah bidang pekerjaan yang dipilihnya

demi masa depan kehidupannya. Dalam hal ini, Ibnu Sina sebagaimana dikutip oleh

Muhammad Athiyah al-Abrasyi menSyarankan agar menekankan kemampuan

instink anak-anak harus diperhatikan yang merupakan landasan dalam

pendidikannya. Tidak semua pekerjaan yang dicita-citakan akan terpenuhi secara

keseluruhan, hanya pekerjaan yang sesuai dengan instink dan pembawaannya.

Karena itu, kewajiban seorang juru didik bila hendak memilihkan bidang pekerjaan

untuk anak harus memilih dahulu dan menguji, sehingga bakatnya bisa terpenuhi

sesuai dengan bidangnya.

Menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi bahwa Islam sangat memperhatikan

perbedaan-perbedaan individual antara anak-anak yaitu perbedaan yang timbul

akibat perbedaan keturunan, pembawaan dan bakat dari si kecil. Hal ini terbukti

dalam penyelidikan-penyelidikan ilmu jiwa, bahwa pengekangan terhadap

kemarahan, penindasan atas hawa nafsu, ataupun penggecetan atas instink

seorang anak, akan membahayakan terhadap dirinya. Jalan yang terbaik adalah kita

Page 50: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

50

tuntun ia dengan petunjuk-petunjuk, nasehat-nasehat, pendidikan serta daya upaya

lainnya sehingga nafsu kemarahan, hawa nafsu atau instinknya yang liar itu dapat

dijinakkan dan ditundukkan.

4. Kecintaan terhadap pengetahuan

Setiap siswa yang cinta ilmu akan senang sekali belajar dan menggunakan

seluruh waktunya untuk melakukan penelitian, membaca studi memecahkan

problematik ilmiah, mencernakan ilmu, bergairah dalam menggali ilmu pengetahuan

dan masalah-masalah ilmiah tanpa segan-segan bertekun siang malam

mempersiapkan pelajaran mereka buat keesokan harinya. Mereka menyerahkan

seluruh kekuatan masa muda dan hidupnya untuk menuntut ilmu pengetahuan.

Muhammad Athiyah al-Abrasyi membagi lima (5) azas yang menjadi sasaran tujuan

pendidikan Islam, antara lain:

a. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia

b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat

c. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan

atau tujuan vokasional dan profesional

d. Menumbuhkan roh ilmiah (scientific sprint) pada pelajar dan memuaskan

keinginan arti untuk mengetahui (curiosity) dan memungkinkan peserta didik

mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu

e. Menyiapkan pelajar dari segi professional, tekhnikal, dan pertukangan supaya

dapat menguasai profesi tertentu

Page 51: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

51

Muhammad Athiyah al-Abrasyi menyebut pendidik adalah sebagai spiritual father

atau bapak rohani dari seorang peserta didik, dialah yang memberi santapan jiwa

dengan ilmu, pendidikan akhlak dan membenarkannya atau meluruskan perilaku

peserta didik yang burukMaka menghormati pendidik berarti penghormatan terhadap

anak-anak kita, dengan pendidik itulah mereka hidup dan berkembang sekiranya

setiap pendidik itu menunaikan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu,

pendidik mempunyai kedudukan tinggi dalam Islam. Bahkan Islam menempatkan

pendidik setingkat dengan derajat seorang Rasul, sebagaimana syair al-Syawki

yang dikutip oleh Muhammad Athiyah al-Abrasyi. “Berdiri dan hormatilah guru dan

berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang Rasul.”

Menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi kode etik pendidik dalam pendidikan Islam

adalah sebagai berikut:

a. Mempunyai watak kebapakan sebelum menjadi seorang pendidik, sehingga ia

menyayangi peserta didiknya seperti menyayangi anaknya sendiri.

b. Adanya komunikasi yang aktif antara pendidik dan peserta didik. Pola

komunikasi dalam interaksi dapat diterapkan ketika terjadi proses belajar

mengajar.

c. Memperhatikan kemampuan dan kondisi peserta didiknya. Pemberian materi

pelajaran harus di ukur dengan kadar kemampuannya.

d. Mengetahui kepentingan bersama, tidak terfokus pada sebagian peserta didik,

misalnya hanya memprioritaskan anak yang memiliki IQ tinggi.

e. Mempunyai sifat-sifat keadilan, kesucian, dan kesempurnaan.

f. Ikhlas dalam menjalankan aktivitasnya, tidak banyak menuntut hal yang diluar

kewajibannya.

g. Dalam mengajar supaya mengaitkan materi satu dengan materi lainnya

(menggunakan pola integrited curriculum).

h. Memberi bekal peserta didik dengan ilmu yang mengacu pada masa depan,

karena ia tercipta berbeda dengan zaman yang di alami oleh pendidiknya.

i. Sehat jasmani dan rohani serta mempunyai kepribadian yang kuat, tanggung

jawab dan mampu mengatasi problem peserta didik, serta mempunyai rencana

Page 52: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

52

yang matang untuk menatap masa depan yang dilakukan dengan sungguh-

sungguh.

Muhammad Athiyah al-Abrasyi menegaskan bahwa peserta didik dalam

menuntut ilmu pengetahuan mempunyai kewajiban-kewajiban tertentu. Adapun

kewajiban-kewajiban yang harus senantiasa diperhatikan oleh setiap peserta didik

dan di kerjakannya adalah sebagai berikut:

a. Sebelum belajar, harus membersihkan diri dari segala sifat yang buruk

karena belajar adalah juga ibadah.

b. Belajar dengan maksud mengisi jiwa dan rasa fadlilah, mendekatkan diri

kepada Allah SWT.

c. Bersedia menuntut ilmu walaupun sampai meninggalkan keluarga dan

tanah air.

d. Menekuni ilmu sampai selesai artinya jangan terlalu sering berganti guru,

jika berganti juga harus dipikir matang-matang terlebih dahulu.

e. Hendaknya ia memiliki guru dan menghormatinya karena Allah dan

berupaya menyenangkan hati guru dengan cara yang baik.

f. Jangan berjalan di depannya, duduk di tempatnya dan jangan mulai

berbicara kecuali sudah ada izinnya.

g. Saling mencintai dan berjiwa persaudaraan antara sesama murid.

h. Bertekad belajar sampai akhir hayat dan jangan meremehkan suatu bidang

ilmu.

Selain yang telah disebutkan di atas, menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi masih

ada prinsip-prinsip penting mengenai pendidik dan peserta didik adalah sebagai

berikut:

a. Akhlak dan moral yang sempurna lebih berharga dari ilmu

b. Pengagungan ilmu, ulama‟ dan sarjana

c. Perhatian yang cukup dalam mempererat hubungan pribadi dan saling

Page 53: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

53

C. Kurikulum / Materi Pendidikan Islam

Dalam pendidikan modern dewasa ini, pembawaan dan keinginan peserta didik

sangat diperhatikan. Oleh karena itu, dalam pembuatan kurikulum, Muhammad

Athiyah al-Abrasyi mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Harus ada mata pelajaran yang ditujukan mendidik rohani atau hati. Ini berarti

perlu diberikan mata pelajaran ketuhanan (aqidah). Maka dari itu, peserta

didik diberikan pelajaran-pelajaran keagamaan dan ke-Tuhanan karena ilmu

termulia ialah mengenai Tuhan serta sifat-sifat yang pantas pada Tuhan.

b. Mata pelajaran harus ada yang berisi petunjuk dan tuntunan untuk menjalani

cara hidup yang mulia, sempurna, seperti ilmu akhlak, hadits, fiqih, dan lain

sebagainya.

c. Mata pelajaran yang dipelajari oleh orang-orang Islam karena mata pelajaran

tersebut mengandung kelezatan ilmiah dan kelezatan ideologi.

d. Mata pelajaran yang diberikan harus bermanfaat secara praktis bagi

kehidupan. Dengan kata lain, ilmu itu harus terpakai.

e. Pendidikan kejuruan, tekhnik dan industrialisasi untuk mencari penghidupan.

f. Mata pelajaran yang diberikan berguna dalam mempelajari ilmu lain, yang

dimaksud adalah ilmu alat seperti bahasa dan semua cabangnya.

D. Metode Pendidikan

Menurut Muhammad Athiyah al-Abrasyi metode adalah jalan yang dilalui untuk

memperoleh pemahaman pada peserta didik tentang segala macam pelajaran

dalam segala mata pelajaran. Metode merupakan rencana yang dibuat oleh pendidik

sebelum memasuki kelas, dan menerapkannya di dalam kelas. Adapun metode

pendidikan Islam yang relevan dan efektif dalam pengajaran Islam menurut

Muhammad Athiyah al-Abrasyi adalah:

1. Metode Induktif (al-Istiqraiyah aw Al-Istinbathiyah)

2. Metode Deduktif (Al-Qiyasiyah)

3. Metode Periklanan (Al-Ikhbariyah) dan Metode Pertemuan (Al-Muhadharah)

Page 54: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

54

Metode ini dilakukan dengan cara memasang iklan, pemberitahuan,

pengumuman,brosur-brosur, berita-berita baik melalui televisi, radio maupun surat

kabar, jurnal atau majalah. Metode ini dapat direalisasikan dengan menggunakan

model-model sebagai berikut:

1. Ceramah (Lecturing/al-mawidhah)

2. Tulisan (Al-Kitabah)

3. Metode Dialog (Hiwar)

Untuk merealisasikan metode dialog dapat digunakan model-model sebagai berikut:

1. Tanya jawab (Al-As‟ilah wa Ajwibah)

2. Diskusi (Al-Niqasy)

3. Bantah-bantahan (Al-Mujadalah)

4. Brainstorming (Sumbang saran)

5. Metode Koreksi dan Kritik (Al-Tanqibiyah)

6. Metode Metafora (Al-Amtsal)

7. Metode Permainan (Al-La‟bu / Game)

8. Metode Drill (Al-Tadrib wa Al-Muronah)

9. Metode Kuliah (Muhadharah)

E. Karya-karya Muhammad Athiyah Al-Abrasyi

Adapun karya-karya Muhammad Athiyah al-Abrasyi adalah:

1. Ruh al-Islam, Isa al- Babiel Halabi bi Sayidina Husaini, Cairo.

2. Uzmat al- Islam, jilid I dan II, Mesir, Cairo.

3. At-Tarbiyah Islamiyah,Dar al-Qoumiyah li al-Tiba‟ati wa al-Nashir,Cairo.

4. At-Tarbiyah al-Islamiyah wa Falasifatuha, Isa al-Babiel Halabi, Mesir.

5. Ruh al-Tarbiyah wa al-Ta‟lim, Isa al-Babiel Halabi, Mesir.

6. Uzmat al-Rasul Muhammad SAW, Dar al-Katib al-Araby, Cairo.

7. Al-Ittijahat al-haditsah fi al-Tarbiyah, Isa al-Babiel Halabi, Mesir.

8. Al-Thuruq al-Khassat al-Haditsah fi al-Tarbiyah li Tadris al-Lughat al-Arabiyah

Wadiin, Mesir.

9. At-Tufalah Sani‟atul Mustaqbal au Kaifa Nurabbi at-Falana, Mesir.

10. Al-Ilmu Shi‟ar al-Surah Thaqofyah, Al-Anglo, Mesir..30

30

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana, 2006

Page 55: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

55

MATERI 8

FAZLUR RAHMAN

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 56: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

56

FAZLUR RAHMAN

A. Biografi Singkat Fazlur Rahman

Fazlur Rahman dilahirkan pada tanggal 21 September 1919 di Hazara, suatu

daerah yang sekarang terletak di barat laut Pakistan. Fazlur Rahman dilahirkan

dalam suatu keluarga Muslim yang sangat religius. Kerelegiusan ini dinyatakan oleh

Fazlur Rahman sendiri yang mengatakan bahwa ia mempraktekan ibadah-ibadah

keisalaman seperti shalat, puasa, dan lainnya, tanpa meninggalkannya sekalipun.

Dengan latar belakang kehidupan keagamaan yang demikian, maka menjadi wajar

ketika berumur sepuluh tahun ia sudah dapat menghafal Alquran. Adapun mazhab

yang dianut oleh keluarganya ialah mazhab Hanafi.31

Orang tua Fazlur Rahman sangat mempengaruhi pembentukan watak dan

keyakinan awal keagamaannya. Melalui ibunya, Fazlur Rahman memperoleh

pelajaran berupa nilainilai kebenaran, kasih sayang, kesetiaan, dan cinta. Ayah

Fazlur Rahman merupakan penganut mazhab Hanafi yang sangat kuat, namun

beliau tidak menutup diri dari pendidikan modern. Tidak seperti penganut mazhab

Hanafi fanatik lainnya ketika itu, Ayahnya berkeyakinan bahwa Islam harus

memandang modernitas sebagai tantangantantangan dan kesempatan-kesempatan.

Pandangan ayahnya inilah yang kemudian mempengaruhi pemikiran dan

keyakinan Fazlur Rahman. Selain itu, melalui tempaan ayahnya, Fazlur Rahman

pada kemudian hari menjadi seorang yang bersosok cukup tekun dalam

mendapatkan pengetahuan dari berbagai sumber, dan melalui ibunyalah kemudian

ia sangat tegar dan tabah dalam mengembangkan keyakinan dan pembaruan Islam.

Pada tahun 1933, Fazlur Rahman melanjutkan pendidikannya di sebuah sekolah

modern di Lahore. Selain mengenyam pendidikan formal, Fazlur Rahman pun

mendapatkan pendidikan atau pengajaran tradisinonal dalam kajian-kajian

keislaman dari ayahnya, Maulana Syahab al Din.

Materi pengajaran yang diberikan ayahnya ini merupakan materi yang ia dapat

ketika menempuh pendidikan di Darul Ulum Deoband, di wilayah utara India. Ketika

berumur empat belas tahun, Fazlur Rahman sudah mulai mempelajari filsafat,

bahasa Arab, teologi atau kalam, hadis dan tafsir. Setelah menyelesaikan

pendidikan menengahnya, Fazlur Rahman kemudian melanjutkan pendidikannya

31

Muktafi Fahal dan Ahamad Amir Aziz, Teologi islam modern, Gitamedia Press, Surabaya, 1999, hal. 133

Page 57: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

57

dengan mengambil bahasa Arab sebagai kosentrasi studinya dan pada tahun 1940

ia berhasil mendapatkan gelar Bachelor of Art. Dua tahun kemudian, tokoh utama

gerakan neo modernis Islam ini berhasil menyelesaikan studinya di universitas yang

sama dan mendapatkan gelar Master dalam bahasa Arab.

Pada tahun 1946, Fazlur Rahman berangkat ke Inggris untuk melanjutkan

studinya di Oxford University. Selama menempuh pendidikan di Barat, Fazlur

Rahman menyempatkan diri untuk belajar berbagai bahasa asing. Bahasa-bahasa

yang berhasil dikuasai olehnya diantaranya ialah Latin, Yunani, Inggris, Jerman,

Turki, Arab dan Urdu. Penguasaan berbagai bahasa ini membantu Fazlur Rahman

dalam memperdalam dan memperluas cakrawala keilmuannya (khususnya studi

keislaman) melalui penelusuran berbagai literatur.32

Dan pada saat berumur 32 tahun Fazlur Rahman meraih gelar doktornya, di

Oxford University, Fazlur Rahman tidak langsung ke negeri asalnya Pakistan (ketika

itu sudah melepaskan diri dari India), ia memutuskan untuk tinggal beberapa saat

disana. Ketika tinggal di Inggris, Fazlur Rahman sempat mengajar di Durham

University. Kemudian pindah mengajar ke Institute of Islamic Studies, McGill

University, Kanada, dan menjabat sebagai Associate Professor of Philosophy

sampai awal tahun 1960.

Menurut pengakuan Fazlur Rahman, ketika menempuh studi pascasarjana di

Oxford University dan mengajar di Durham University, konflik antara pendidikan

modern yang diperolehnya di Barat dengan pendidikan Islam tradisional yang

didapatkan ketika di negeri asalnya mulai menyeruak. Konflik ini kemudian

membawanya pada skeptisisme yang cukup dalam, yang diakibatkan studinya

dalam bidang filsafat. Setelah tiga tahun mengajar di McGill University, akhirnya

pada awal tahun 1960 Fazlur Rahman kembali ke Pakistan setelah sebelumnya

diminta bantunnya oleh Ayyub Khan untuk membangun negeri asalnya, Pakistan.

Menurut Moosa (2000: 2), permintaan Ayyub Khan kepada Fazlur Rahman ialah

bertujuan untuk membawa Pakistan pada khittah berupa negara yang bervisi Islam

Selanjutnya pada tahun 1962, Fazlur Rahman diminta oleh Ayyub Khan untuk

memimpin Lembaga Riset Islam (Islamic Research Institute) dan menjadi anggota

Dewan Penasihat Ideologi Islam (The Advisory Council of Islamic Ideology). Motivasi

Fazlur Rahman untuk menerima tawaran dari Ayyub Khan dapat dilacak pada

32

Ibid, hal. 134

Page 58: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

58

keinginannya untuk membangkitkan kembali visi Alquran yang dinilainya telah

terkubur dalam puing-puing sejarah.

Kursi panas yang diduduki oleh Fazlur Rahman akhirnya menuai berbagai

reaksi. Para ulama tradisional menolak jika Fazlur Rahman mendudukinya, ini

disebabkan oleh latar belakang pendidikannya yang ditempuh di Barat.

Penentangan atas Fazlur Rahman akhirnya mencapai klimaksnya ketika jurnal Fikro-

Nazar menerbitkan tulisannya yang kemudian menjadi dua bab pertama bukunya

yang berjudul Islam. Pada tulisan tersebut, Fazlur Rahman mengemukakan pikiran

kontroversialnya mengenai hakikat wahyu dan hubungannya dengan Muhammad

saw.

Menurut Fazlur Rahman, Alquran sepenuhnya adalah kalam atau perkataan

Allah swt, namun dalam arti biasa, Alquran juga merupakan perkataan Muhammad

saw. Akibat pernyataan-pernyataannya tersebut, Fazlur Rahman dinyatakan sebagai

munkir-i-Quran (orang yang tidak percaya Alquran). Menurut Amal, kontroversi

dalam media masa Pakistan mengenai pemikiran Fazlur Rahman tersebut berlalu

hingga kurang lebih satu tahun, yang pada akhirnya kontroversi ini membawa pada

gelombang demonstrasi massa dan mogok total di beberapa daerah Pakistan pada

September 1968.

Menurut hampir seluruh pengkaji pemikiran Fazlur Rahman berpendapat bahwa

penolakan atasnya bukanlah ditujukan kepada Fazlur Rahman tetapi untuk

menentang Ayyub Khan. Hingga akhirya pada 5 September 1968 permintaan Fazlur

Rahman untuk mengundurkan diri dari pimpinan Lembaga Riset Islam dikabulkan

oleh Ayyub Khan. Pada akhir tahun 1969 Fazlur Rahaman meninggalkan Pakistan

untuk memenuhi tawaran Universitas California, Los Angeles, dan langsung

diangkat menjadi Guru Besar Pemikiran Islam di universitas yang sama.

Mata kuliah yang ia ajarkan meliputi pemahaman Alquran, filsafat Islam,

tasawuf, hukum Islam, pemikiran politik Islam, modernism Islam, kajian tentang al

Ghazali, Shah Wali Allah, Muhammad Iqbal, dan lainlain. Salah satu alasan yang

menjadikan Rahman memutuskan untuk mengajar di Barat disebabkan oleh

keyakinan bahwa gagasan-gagasan yang ditawarkannya tidak akan menemukan

lahan subur di Pakistan. Selain itu, Rahman menginginkan adanya keterbukaan atas

Page 59: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

59

berbagai gagasan dan suasana perdebatan yang sehat, yang tidak ia temukan di

Pakistan.33

Selama di Chicago, Fazlur Rahman mencurahkan seluruh kehidupannya

pada dunia keilmuan dan Islam. Kehidupannya banyak dihabiskan di perpustakaan

pribadinya di basement rumahnya, yang terletak di Naperville, kurang lebih 70

kilometer dari Universitas Chicago. Rahman sendiri menggambarkan aktitivitas

dirinya tersebut layaknya ikan yang naik ke atas hanya untuk mendapatkan udara.

Dari konsistensinya dan kesungguhannya terhadap dunia keilmuan akhirnya

Rahman mendapatkan pengakuan lembaga keilmuan berskala internasional.

Pengakuan tersebut salah satunya ialah pada tahun 1983 ia menerima

Giorgio Levi Della Vida dari Gustave E von Grunebaum Center for Near Eastern

Studies, Universitas California, Los Angeles. Selama kurang lebih 18 tahun menetap

di Chicago, rahman telah menampilkan sebagai pigur pemikir modern yang

bertanggung jawab dan senantiasa berfikir untuk mencari solusi-solusi dari problema

yang dihadapi islam dan umatnya. Ada sejumlah buku yang berhasil dia tulis dan

puluhan artikel lainnya yang tersebar di berbagai jurnal ilmiah internasional.

Itulah sebagai peninggalnnya yang smpai kini pemikiran-pemikirannya masih terus di

kaji banyak kalangan. Pada tanggal 26 juli 1998, setelah lama terserang dibetes,

Fazlur Rahma meninggal dunia.34

B. Konsep Pemikiran Pendidikan Islam

Pendidikan islam menurut rahman bukan sekedar perlengkapan dan perlalatan

fisik atau menguasai fisik pengajaran seperti buku-buku yang di ajarkan ataupun

struktur eksternal pendidikan, melainkan sebagai intelektualisme islam karena

baginya hal inilah yang dimaksud dengan esensi pendidikan tinggi islam. Hal ini

merupakan pertumbuhan suatu pemikiran islam yang asli dan memadai, dan yang

harus memberikan kriteria untuk menilai keberhasilan atau kegagalan sebuah

system pendidikan islam.

Pendidikan islam dapat mencakup dua pengertian, yaitu pertama, pendidikan

islam dalam pendidikan praktis yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dunia islam

seperti yang di selenggarakan di Pakistan, sudan, Saudi, iran, maroko dan

sebagainya, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Untuk Indonesia,

33

Ibid, hal. 138 34

Ibid, hal.137

Page 60: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

60

meliputi pendidikan di pesantren, di madrasah, dan di perguruan tinggi islam,

bahkan bisa juga pendidikan agama islam di sekolah dan pendidikan agama islam di

perguruan tinggi umum. Kedua, pendidikan islam yang di sebut dengan intelektual

islam.

Lebih dari itu, pendidikan islam menurut rahman dapat juga di pahami sebagai

proses untuk menghasilkan manusia integrative, yang padanya terkumpul sifat-sifat

seperti kritis, kreatif, dinamis, inovatif, progresif, adil, jujur dan sebagainya.

Berdasarkan Al-qur‟an, tujuan pendidikan menurut rahman adalah untuk

mengembangkan manusia sedemikian rupa sehigga semua pengetahuan yang di

perolehnya akan menjadi organ pada keseluruhan pribadi yang kreatif, yang

memungkinkan manusia untuk memanfaatkan sumber-sumber alam untuk kebaikan

umat manusia dan untuk menciptakan keadilan, kemajuan dan keteraturan dunia.

Tanggung jawab pendidik yang pertama adalah menanamkan pada pikiran-

pikiran peserta didik dengan nilai moral. Pendidikan islam didasarkan pada ideology

islam karena itu pada hakikatnya pendidikan islam tidak dapat meninggalkan

keterlibatannya pada persepsi benar dan salah. Al-qur‟an sering kali berbicara

tentang dunia dan akhirat. Dunia bernilai lebih rendah, materialis serta hasil yang

tidak memuaskan. Akhirat bernilai lebih tinggi, lebih baik dan menjadi tujuan dari

kehidupan. Al-qur‟an menyuruh manusia mempelajari bumi seisinya dengan cermat

dan mendalam serta mengambil pelajaran darinya agar dapat menggunakan

pengetahuanya dengan tepat dan tidak berbuat kerusakan.

Karena itu, tujuan utama dari pendidikan adalah untuk menyelamatkan manusia

dari diri sendiri, oleh diri sendiri dan untuk diri sendiri. Fazlur Rahman memiliki

berbagai pemikiran yang terkait dengan pendidikan Islam. Ia berhasil

mengembangkan suatu metode yang dapat memberi alternative, solusi atas

problem-problem pendidikan umat Islam kontemporer. Semula ia mengembangkan

metode kritik sejarah, kemudian dikembangkan lebih lanjut menjadi metode

penafsiran sistematis (the systematic interpretation method), dan akhirnya

disempurnakan menjadi metode gerakan ganda (a doble movement).

Tujuan pendidikan Islam menurut Fazlur Rahaman untuk memenuhi

kewajiban terhadap Allah dan Rasul-Nya serta tercapainya kebahagiaan hidup di

dunia dan akhirat.

Materi pendidikan menurut Fazlur Rahman meliputi mebaca dan menulis,

berhitung, AlQur‟an, al-hadits, komentar dan superkomentar, fiqih, Illahiyah, adab,

Page 61: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

61

thobi‟iyah, dan astronomi.35 Metode pembelajaran abad pertengahan: membaca dan

mengulang-ulang sampai hafal. Metode demikian ini menurut Fazlur Rahman

dikenal dengan metode belajar secara mekanis, padasaat itu sekolah tidak

melaksanakan ujian akhir tahun tetapi peserta didik bisa naik ke tingkat yang lebih

tinggi dengan r ekomendasi guru-gurunya.36

Dalam berbagai bentuk menurut Fazlurr Rahman pendidiken Islam ketika

jaman pertengahan menerapkan metode membaca dan menulis, tetapi yang paling

lazim adalah menghafal Al-Qur;an dan Al-hadits, namun ada juga kelompok kecil

yang berusaha mengembangkan kemampuan intelektual.Evaluasi pendidikan

digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan telah tercapai. Tujuan

pendidikan menurut Fazlur Rahman adalah untuk mengembangkan manusia

sedemikian rupa sehingga pengetahuan ynag diperolehya akan menjadi pribadi

yang kritis dan kreatif yang memungkinkannya pemanfaatan sumber-sumber alam

untuk kebaikan, untuk manusia dan untuk menciptakan keadilan dan kemajuan

dunia.

Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan itu telah tercapai, maka

perlu dilakukan evaluasi terhadap performance peserta didik terutama dalam

memanfaatkan sumber-sumber alam untuk kebaikan manusia dan dari segi

keberhasilan menciptakan keadilan, kemajuan serta keteraturan dunia.37

Secara mendasar pembaharuan pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman

dapat dilakukan dengan menerima pendidikan, kemudian berusaha memasukinya

dengan konsep-konsep Islam. Menurut Fazlur Rahman, pembaharuan dilakukan

dengan cara:

a. Membangkitkan ideologi umat Islam tentang pentingnya belajar dan

mengembangkan ilmu pengetahuan.

b. Berusaha mengikis dualisme system pendidikan tradisional (agama), dan pada

sisi lain ada pendidikan modern (sekuler). Kedua system ini sama-sama tidak

beresnya. Karena itu perlu ada upaya mengintegrasikan keduanya.

c. Menyadari betapa pentingnya bahasa dalam pendidikan dan sebagai alat untuk

mengeluarkan pendapat-pendapat yang orisinil. Menurut Rahman umat Islam

adalah masyarakat tanpa bahasa karena lemah di bidang bahasa.

35

Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation of an Intellctual Tradition, the University of Chichago Press, America, 1982.hal 35-37.

36Sutrisno, Pendidikan Islam yang menghidupkan ,(Yogyakarta: Kota Kembang, 2006), hal. 18.

37Sutrisno, op.cit., hal. 106-107.

Page 62: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

62

5. Pembaharuan di bidang metode pendidikan Islam yaitu dari metode mengulang-

ulang dan menghafal pelajaran ke metode memahami dan menganalisis.38

C. Relevansi Pemikiran Fazlur Rahman dengan Pendidikan Islam Sekarang

Pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman sangat strategis untuk megurangi

benang kusut krisis pemikiran dalam islam yang berdampak pada stagnasi dan

kemunduran peradaban islam, yang darinya dapat diharapkan berbagai alternative

atas problem-problem yang dihadapi umat manusia. Bahkan, menurut Fazlur

Rahman pembaharuan islam dalam bentuk apapun yang berorientasi pada

kemajuan,harus bermula dari pendidikan. Hal itu hampir sama dengan yang

dikemukakan oleh Matuhu. Menurut Mastuhu, IAIN merupakan lembaga pendidikan

tinggi Islam yang strategis untuk mengembangkan tradisi ilmiah umat islam yang

peduli terhadap persoalan-persoalan besar bangsa.

Menurut Fazlur Rahman,problem pendidikan Islam yang paling mendasar

dewasa ini adalah problem ideology. Umat islam tidak dapat secara efektif

mengetahui pentingnya pengetahuan dengan orientasi ideologinya. Akibatnya

mereka tidak terdorong untuk belajar.Bahkan mereka tidak sadar kalau berada di

bawah perintah moral kewajiban islam untuk menuntut ilmu pengetahuan. Problem

yang sangat pelik adalah timbulnya dualisme dalam system pendidikan.

Ini dikarenakan adanya dikotomi ilmuhal ini dapat diperhatikan secara

seksama pendidikan islam yang berbentuk lembaga mulai dari tingkat MI sampai

Perguruan tinggi hanya bisa mencetak para generasi yang tahu nilai-nilai agama

islam, tapi tidak dapat menghadapi tantangan kehidupan modern. Sesuatu yang

berkebalikan juga terjadi pendidikan umum dari tingkat SD sampai perguruan tinggi

umum hanya bisa mencetak orang yang sanggup bersaing didunia modern tapi

gersang dengan nilai-nilai agama islam.Akibatnya tidak pelik orang yang mengalami

stess, bunuh diri, dan tindakan moral lainnya meskipun sudah berpendidikan.

Padahal kita tahu sendiri bahwa di sumber agama islam Kitab suci Alqur‟an

selalu tidak memisahkan antara ilmu agama dan umum. Kalau pendidikan islam

diteruskan seperti ini dapat diprediksi beberapa tahun kemudian pendidikan islam

akan menjadi pendidikan yang ketinggalan dan tidak diminati oleh masyarakat

(stakeholder). Menurut rahman untuk memenuhi target yang telah didambakan oleh

38

Sutrisno , Fazlur Rahman Kajian Terhadap Metode, Epistemology dan System Pendidikan , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar:2006), hal. 167

Page 63: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

63

masyarakat.Serta fungsi rahmatan lil alamin dapat meluas pendidikan islam haruslah

melakukan teori gerak ganda sebelum menentukan target atau tujuan dari pendirian

lembaga pendidikan tersebut.

Gerak ganda atau Doble movement yang dimaksud rahman yakni ada dua

tempat yang harus di perhatikan yakni sumber yang dalam kategori rahman adalah

al-quran dan as-sunnah sementara tempat yang kedua yakni realitas social atau

social cultural masyarakat setempat.Langkah yang harus ditempuh dalam

pendidikan yakni selaku pihak yang ingin mendirikan lembaga pendidikan islam

haruslah dapat melihat realitas, kebutuhan masyarakat, tantangan kedepan.

Kemudian pelaku lembaga pendidikan harus menarik problem tersebut kedalam

daerah sumber.

Dalam wilayah ini pelaku pendidikan melakukan proses perenungan yang

mendalam agar lembaga pendidikan dapat memadukan hal tersebut.Dan hasilnya

dari proses tersebut baru dibuat dasar dalam pendirian dan pengembangan

pendidikan islam. Walaupun gagasan rahman disini hanya bersifat teoritis dan belum

selesai tapi para ilmuwan berikutnya berhasil mengembangkan konsep Rahman

tersebut dengan adanya berbagai pendekatan keilmuan pendidikan islam mulai dari

islamisasi ilmusampai intergarasi dan interkoneksi. Ini dalam bidang keilmuan,

dalam bidang menajemen pendidikan islam juga harus bersifat terbuka terhadap

menajemen yang baru dan bersifat efektif .

Page 64: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

64

MATERI 9

KH. AHMAD DAHLAN

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 65: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

65

K.H AMHAD DAHLAN

A. Biografi Tokoh K.H. Ahmad Dahlan

Kyai Haji Ahmad Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta, 1 Agustus 1868 adalah

seorang Pahlawan Nasional Indonesia.Ia adalah putera keempat dari tujuh

bersaudara dari keluarga K.H. Abu Bakar. K.H Abu Bakar adalah seorang ulama dan

khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu,dan ibu dari

K.H. Ahmad Dahlan adalah puteri dari H. Ibrahim yang juga menjabat sebagai

penghulu Kasultanan Yogyakarta pada masa itu. Dalam sumber lain K.H. Ahmad

Dahlan dilahirkan pada tahun 1869. K.H. Ahmad Dahlan meninggal pada tanggal 7

rajab 1340 H atau 23 pebruari 1923 M dan di makamkan di karang kadjen,

kemantren, mergangsan, Yogyakarta.

Nama kecil K.H. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwis. Saat masih kecil

beliau diasuh oleh ayahnya sendiri yang bernama K.H. Abu Bakar. Karena sejak

kecil Muhammad Darwis mempunyai sifat yang baik, budi pekerti yang halus dan

hati yang lunak serta berwatak cerdas, maka ayah bundanya sangat sayang

kepadanya. Ketika Muhammad Darwis menginjak usia 8 tahun Ia dapat membaca

Al-Qur‟an dengan lancar. Dalam hal ini Muhammad Darwis memang seorang yang

cerdas pikirannya karena dapat mempengaruhi teman-teman sepermainannya dan

dapat mengatasi segala permasalahan yang terjadi diantara mereka.

Sebelum mendirikan organisasi Muhammadiyah, K.H.Ahmad Dahlan

mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi di Mesir, Arab, dan India, untuk

kemudian berusaha menerapkannya di Indonesia. Ahmad Dahlan juga sering

mengadakan pengajian agama di langgar atau mushola.

Ada beberapa faktor intern dan faktor ekstern, yang mendorong mengapa

KH.Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah.

Faktor interennya adalah:

a. Kehidupan beragama tidak sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadits, karena

merajalelanya taklid, bid‟ah dan churafat (TBC), yang menyebabkan Islam

menjadi beku.

b. Keadaan bangsa Indonesia serta umat Islam yang hidup dalam

kemiskinan, kebodohan, kekolotan dan kemunduran.

Page 66: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

66

c. Tidak terwujudnya semangat ukhuwah Islamiyah dan tidak adanya organisasi

Islam yang kuat.

d. Lembaga pendidikan Islam tak dapat memenuhi fungsinya dengan baik, dan

sistem pesantren yang sudah sangat kuno. Adanya pengaruh dan dorongan,

gerakan pembaharuan dalam Dunia Islam.

Faktor-faktor ekstern, mencakup:

a. Adanya kolonialisme Belanda di Indonesia.

b. Kegiatan serta kemajuan yang dicapai oleh golongan Kristen dan Katolik di

Indonesia.

c. Sikap sebagian kaum intelektual Indonesia yang memandang Islam sebagai

agama yang telah ketinggalan zaman.

d. Adanya rencana politik kristenisasi dari pemerintah belanda, demi kepentingan

politik kolonialnya.

B. Karya-karya dan Lembaga yang Didirikan Oleh K.H. Ahmad Dahlan

1. Sekolah calon guru,”Al-Qismul Arqa”

2. Sekolah ibtidaiyah diniyah islamiyah

3. Mencetak selebaran beresi doa sehari-hari, dan jadwal puasa

4. Menerbitkan buku-buku meliputi masalah fiqih, tajwid, hadist, sejarah para

nabi dan rosul dan terjemahan ayat-ayatb al-Quran mengenai akhlak dan

hukum.

C. KonsepPemikiran Pendidikan menurut K.H. Ahmad Dahlan

Upaya strategi untuk menyelamatkan umat islam dari pola berfikir yang statis

menuju pada pemikiran yang dinamis adalah melalui pendidikan. Pendidikan

hendaknya ditempatkan pada skala perioritas utama dalam proses pembangunan

umat.

Upaya mengaktualisasikan gagasan tersebut maka konsep pendidikan K.H.

Ahmad Dahlan ini meliputi:

1. Tujuan Pendidikan

Menurut K.H. Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada

usaha membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama,

luas pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk

kemajuan masyarakatnya. Tujuan pendidikan tersebut merupakan pembaharuan

Page 67: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

67

dari tujuan pendidikan yang saling bertentangan pada soal itu yaitu pendidikan

pesantren dan pendidikan sekolah model belanda. Di satu sisi pendidikan pesantren

hanya bertujuan utnuk menciptakan individu yang salih dan mendalami ilmu agama.

Sebaliknya, pendidikan sekolah model Belanda merupakan pendidikan sekuler yang

didalamnya tidak diajarkan agama sama sekali.

Melihat ketimpangan tersebut K.H. Ahmad Dahlan berpendapat bahwa tujuan

pendidikan yang sempurna adalah melahirkan individu yang utuh menguasai ilmu

agama dan ilmu umum, material dan spritual serta dunia dan akhirat.

2. Materi pendidikan

KH. Ahmad Dahlan berpendapat bahwa kurikulum atau materi pendidikan

hendaknya meliputi:

a. Pendidikan moral, akhlaq yaitu sebagai usaha menanamkan karakter manusia

yang baik berdasarkan Al-Qur‟an dan As-Sunnah.

b. Pendidikan individu, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran

individu yang utuh yang berkesinambungan antara perkembangan mental dan

gagasan, antara keyakinan dan intelek serta antara dunia dengan akhirat.

c. Pendidikan kemasyarakatan yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesediaan

dan keinginan hidup bermasyarakat.

3. Metode Mengajar

Ada dua sistem pendidikan yang berkembang di Indonesia, yaitu pendidikan

pesantren dan pendidikan Barat. Pandangan Ahmad Dahlan, ada problem mendasar

berkaitan dengan lembaga pendidikan di kalangan umat Islam, khususnya lembaga

pendidikan pesantren.

Menurut Syamsul Nizar, dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam,

menerangkan bahwa problem tersebut berkaitan dengan proses belajar-mengajar,

kurikulum, dan materi pendidikan.

Dari realitas pendidikan tersebut, K.H. Ahmad Dahlan menawarkan sebuah

metode sintesis antara metode pendidikan modern Barat dengan metode pendidikan

pesantren. Dari sini tampak bahwa lembaga pendidikan yang didirikan K.H. Ahmad

Dahlan berbeda dengan lembaga pendidikan yang dikelola oleh masyarakat pribumi

saat ini. Metode pembelajaran yang dikembangkan K.H. Ahmad Dahlan bercorak

kontekstual melalui proses dialogis dan penyadaran.

Hal ini karena pelajaran agama tidak cukup hanya dihafalkan atau dipahami

secara kognitif, tetapi harus diamalkan sesuai situasi dan kondisi. Adapun

Page 68: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

68

perbedaan model belajar yang digunakan antara pendidikan di pesantren dengan

pendidikan yang diajarkan oleh Ahmad Dahlan adalah sebagai berikut:

a. Cara belajar-mengajar di pesantren menggunakan sistem Weton dan Sorogal,

madrasah yang dibangun Ahmad Dahlan menggunakan sistem masihal seperti

sekolah Belanda.

b. Bahan pelajaran di pesantren mengambil kitab-kitab agama. Sedangkan di

madrasah yang dibangun Ahmad Dahlan bahan pelajarannya diambil dari buku-

buku umum.

c. Hubungan antara guru-murid, di pesantren hubungan guru-murid biasanya

terkesan otoriter karena para kiai memiliki otoritas ilmu yang dianggap sakral.

Sedangkan madrasah yang dibangun Ahmad Dahlan mulai mengembangkan

hubungan guru-murid yang akrab.

4. Pendidik

Muhamadiyah menanamkan keyakinan tentang islam dalam sistem pendidikan

dan pengajaran. Penerapan sistem pendidikan Muhammadiyah ini ternyata

membawa hasil yang tidak ternilai harganya bagi kemajuan, bangsa Indonesia pada

umumnya dan khususnya umat Islam di Indonesia Muhammadiyah, berpendirian,

bahwa para guru memegang peranan yang penting di sekolah dalam usaha

menghasilkan anak-anak didik seperti yang dicita-citakan Muhammadiyah.

5. Peserta Didik

Muhammadiyah berusaha mengembalikan ajaran islam pada sumbernya yaitu

Al-Qur‟an dan Hadis. Muhammadiyah bertujuan meluaskan dan mempertinggi

pendidikan agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarnya.

Untuk mencapai tujuan itu, muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah yang

tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran Muhammadiyah telah mengadakan

pembaruan pendidikan agama. Modernisasi dalam sistem pendidikan dijalankan

dengan menukar sistem pondok pesantren dengan pendidikan modern sesuai

dengan tuntutan dan kehendak zaman. Muhammadiyah telah mendirikan sekolah-

sekolah baik yang khas agama maupun yang bersifat umum.

Metode baru yang diterapkan oleh sekolah Muhammadiyah mendorong

pemahaman Al-Qur‟an dan Hadis secara bebas oleh para pelajar sendiri. Tanya

jawab dan pembahasan makna dan ayat tertentu juga dianjurkan dikelas. “Bocah-

bocah dimardikaake pikire (anak-anak diberi kebebasan berpikir)”, suatu pernyataan

Page 69: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

69

yang dikutip dari seorang pembicara kongres Muhammadiyah tahun 1925,

melukiskan suasana baik sekolah-sekolah Muhammadiyah pertama kali (Mailrapport

No. 467X/25: 13).

6. Pendidikaan integralistik

K.H Ahmad Dahlan (1868-1923) adalah tipe man of action sehingga sudah

pada tempatnya apabila mewariskan cukup banyak amal usaha bukan tulisan. Oleh

sebab itu untuk menelusuri bagaimana orientasi filosofis pendidikan Beliau musti

lebih banyak merujuk pada bagaimana beliau membangun sistem pendidikan.

Namun naskah pidato terakhir beliau yang berjudul Tali Pengikat Hidup menarik

untuk dicermati karena menunjukkan secara eksplisit konsen Beliau terhadap

pencerahan akal suci melalui filsafat dan logika. Sedikitnya ada tiga kalimat kunci

yang menggambarkan tingginya minat Beliau dalam pencerahan akal, yaitu:

1) Pengetahuan tertinggi adalah pengetahuan tentang kesatuan hidup yang dapat

dicapai dengan sikap kritis dan terbuka dengan mempergunakan akal sehat dan

istiqomah terhadap kebenaran akali dengan di dasari hati yang suci.

2) Akal adalah kebutuhan dasar hidup manusia.

3) Ilmu mantiq atau logika adalah pendidikan tertinggi bagi akal manusia yang hanya

akan dicapai jika manusia menyerah kepada petunjuk allah swt.

Pribadi K.H. Ahmad Dahlan adalah pencari kebenaran hakiki yang menangkap

apa yang tersirat dalam tafsir Al-Manaar sehingga meskipun tidak punya latar

belakang pendidikan Barat tapi ia membuka lebar-lebar gerbang rasionalitas melalui

ajaran Islam sendiri, menyerukan ijtihad dan menolak taqlid. Dia dapat dikatakan

sebagai suatu model dari bangkitnya sebuah generasi yang merupakan titik pusat

dari suatu pergerakan yang bangkit untuk menjawab tantangan-tantangan yang

dihadapi golongan Islam yang berupa ketertinggalan dalam sistem pendidikan dan

kejumudan paham agama Islam.39

Cita-cita pendidikan yang digagas Beliau adalah lahirnya manusia-manusia

baru yang mampu tampil sebagai ulama-intelek• atau intelek-ulama, yaitu seorang

muslim yang memiliki keteguhan iman dan ilmu yang luas, kuat jasmani dan rohani.

Dalam rangka mengintegrasikan kedua sistem pendidikan tersebut, K.H. Ahmad

Dahlan melakukan dua tindakan sekaligus; memberi pelajaran agama di sekolah-

sekolah Belanda yang sekuler, dan mendirikan sekolah-sekolah sendiri di mana

39

Weinata Sairin, Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah , hlm. 24-24.

Page 70: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

70

agama dan pengetahuan umum bersama-sama diajarkan. Dalam rangka menjamin

kelangsungan sekolahan yang ia dirikan maka atas saran murid-muridnya. Beliau

akhirnya mendirikan persyarikatan Muhammadiyah tahun 1912.

Metode pembelajaran yang dikembangkan K.H. Ahmad Dahlan bercorak

kontekstual melalui proses penyadaran. Mengadopsi Substansi dan Metodologi

Pendidikan Modern Belanda dalam Madrasah-madrasah Pendidikan Agama yaitu

mengambil beberapa komponen pendidikan yang dipakai oleh lembaga pendidikan

Belanda. Dari ide ini, K.H. Ahmad Dahlan dapat menyerap dan kemudian dengan

gagasan dan prektek pendidikannya dapat menerapkan metode pendidikan yang

dianggap baru saat itu ke dalam sekolah yang didirikannya dan madrasah-madrasah

tradisional. Metode yang ditawarkan adalah sintesis antara metode pendidikan

modern Baratdengan tradisional. Dari sini tampak bahwa lembaga pendidikan yang

didirikan K.H. Ahmad Dahlan berbeda dengan lembaga pendidikan yang dikelola

oleh masyarakat pribumi saat ini.40

Sebagai contoh, K.H. Ahmad Dahlan mula-mula mendirikan SR di Kauman dan

daerah lainnya di sekitar Yogyakarta, lalu sekolah menengah yang diberi nama al-

Qism al-Arqa yang kelak menjadi bibit madrasah Mu‟allimin dan Mu‟allimat

Muhammadiyah Yogyakarta. Sebagai catatan, tujuan umum lembaga pendidikan di

atas baru disadari sesudah 24 tahun Muhammadiyah berdiri, tapi Amir Hamzah

menyimpulkan bahwa tujuan umum pendidikan Muhammadiyah menurut K.H.

Ahmad Dahlan adalah:

1. Baik budi, alim dalam agama

2. Luas pandangan, alim dalam ilmu-ilmu dunia (umum)

3. Bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya

Mungkin ada benarnya jika dikaitkan dengan latar belakang timbulnya

pemikiran pendidikan Islam K.H. Ahmad Dahlan yang antara lain disebabkan oleh

rasa tidak puas terhadap system pendidikan yang ada dan hanya mengembangkan

salah satu bidang pengetahuan dari kedua pengetahuan yang ingin dirangkul oleh

K.H. Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyahnya. Ijtihad pemikiran pendidikan yang

dicetuskan K.H. Ahmad Dahlan melalui gagasan dan praktek pendidikan Islamnya

merupakan cikal bakal dan dijadikan estafet dalam pembaharuan system pendidikan

Muhammadiyah.

40

Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,2002), hlm: 107.

Page 71: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

71

D. Relevansi Pemikiran Pendidikan Islam Tokoh KH. Ahmad Dahlan Dengan

Pendidikan Masa Terkini

Relevansi pemikiran tokoh K.H. Ahmad Dahlan tentang pendidikan terkini

berpendapat bahwa kurikulum atau materi pendidikan hendaknya meliputi:

a. Pendidikan moral, akhlaq yaitu sebagai usaha menanamkan karakter manusia

yang baik berdasarkan Al-Qur‟an dan As-Sunnah.

b. Pendidikan individu, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran individu

yang utuh yang berkesinambungan antara perkembangan mental dan gagasan,

antara keyakinan dan intelek serta antara dunia dengan akhirat.

c. Pendidikan kemasyarakatan yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesediaan

dan keinginan hidup bermasyarakat.

Uraian di atas merupakan bagian dari konsep Islam tentang manusia.

Kaitannya dengan persoalan pendidikan, maka secara ringkas dapat dikatakan

bahwa dalam proses pendidikan haruslah mampu menghasilkan lulusan yang:

a. Memiliki kepribadian yang utuh, seimbang antara aspek jasmani dan ruhaninya,

pengetahuan umum dan pengetahuan agamanya, duniawi dan ukhrawinya.

b. Memiliki jiwa sosial yang penuh dedikasi.

c. Bermoral yang bersumber pada al-Qur‟an dan sunnah.

Sebagaimana pelaksanaan pendidikan menurut K.H.Ahmad Dahlan hendaknya

didasarkan pada landasan yang kokoh. Landasan ini merupakan kerangka filosofis

bagi merumuskan konsep dan tujuan ideal pendidikan Islam, baik secara vertikal

(khaliq) maupun horizontal (makhluk). Dalam pandangan Islam, paling tidak ada dua

sisi tugas penciptaan manusia, yaitu sebagai „abdAllah dan khalifah fil-ardh.41

41

Ibid, hlm. 112.

Page 72: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

72

MATERI 10

KH. HASYIM ASY‟ARI

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 73: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

73

K.H. HASYIM ASY‟ARI

A. Biografi K.H. Hasyim Asy‟ari

Hadratussyaikh Hasyim Asy‟ari, adalah seorang ulama Jawa yang menjadi

panutan banyak dari para kyai di Indonesia. Beliau lahir di desa Gedang, sekitar dua

kilometer sebelah timur Jombang, pada tanggal 24 Dzul Qa‟dah 1287 H, bertepatan

pada tanggal 14 Pebruari 1871. Nama asli yang diberikan oleh orang tua beliau

adalah Muhammad Hasyim, sedangkan ayahnya bernama Asy‟ari dan ibunya

bernama Halimah. Dipercayai bahwa mereka adalah keturunan raja Muslim Jawa,

Jaka Tingkir, dan raja Hindu Majapahit, Brawijaya VI, juga dipercayai merupakan

keturunan bangsawan.

Ayah beliau adalah seorang kyai pendiri Pesantren Keras di Jombang,

sementara kakeknya, kyai Utsman42 adalah kyai terkenal pendiri Pesantren Gedang,

sementara moyangnya, kyai Sihah adalah pendiri Pesantren Tambakberas

Jombang. Sahingga wajar saja apabila K.H. Hasyim Asy‟ari menyerap lingkungan

agama dari lingkungan pesantren keluarganya dan mendapatkan ilmu pengetahuan

agama Islam yang luas.43 Hasyim Asy‟ari merupakan pendiri Nahdlatul Ulama,

bersama K.H. Wahab Hasbullah dan K.H. Bisri Syansuri, yang didirikan di Surabaya

pada tanggal 16 Rajab 1344, bertepatan tanggal 31 Januari 1926. Organisasi NU

bermaksud untuk mempertahankan praktik keagamaan yang sudah mentradisi di

Nusantara untuk mengimabangi gencarnya ekspansi pembaruan Islam. NU sendiri

memberikan perhatian besar bagi pendidikan, khususnya pendidikan tradisional

yang harus dipertahankan keberadaannya. Kemudian NU mendirikan madrasah-

madarasah dengan model Barat.

Dalam hidupnya, beliau juga ikut berperan penting dalam bidang politik

nasional. Di samping itu, beliau menjadi salah satu motivator para pejuang bangsa

Indonesia dalam mengusir pendudukan kolonial di tanah air, untuk meraih

kemerdekaan. Akhir hayatnya, K.H. Hasyim Asy‟ari wafat pada tanggal 7 Ramadhan

1366 H, bertepatan tanggal 25 Juli 1947, disebabkan tekanan darah tinggi.44

42

Kyai Utsman adalah seorang ulama terkenal dan berjasa memperkenalkan Tarekat Naqsyabandiyah di Jawa pada pertengahan abad ke-19.

43 Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama-Biografi K.H. Hasyim Asy‟ari (Yogyakarta: LKiS, 2000),

hlm. 14-15. 44

Ibid.

Page 74: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

74

B. Aktivitas Kependidikan K.H. Hasyim Asy‟ari

Riwayat pendidikan K.H. Hasyim Asy‟ari mungkin dapat digambarkan dengan

kata-kata sederhana, “dari pesantren kembali ke pesantren.” Beliau dibesarkan di

lingkungan pesantren, diasuh dan dididik langsung oleh orang tua dan kakeknya di

Pesantren Gedang, di bawah bimbingan orang tuanya sampai berusia 13 tahun.

Ketika itu, beliau sudah berani menjadi guru pengganti di pesantren ayahnya dengan

mengajar murid-murid yang tidak jarang lebih tua dari usia beliau sendiri. Pada usia

15 tahun, K.H. Hasyim Asy‟ari mulai mengembara ke berbagai pesantren di Jawa

dan Madura untuk mencari ilmu pengetahuan keagamaan, di antaranya yaitu

Pesantren Wonokoyo (Probolinggo), Pesantren Langitan (Tuban), Pesantren

Trenggilis, Pesantren Kademangan (Bangkalan, Madura), dan Pesantren Siwalan

Panji (Sidoarjo).

Tradisi bahwa masing-masing pesantren memiliki spesialisasi dalam ilmu

agama, menjadikan para santri menerima pengajaran dari berbagai ahli agama

dengan jalan berkelana ke pesantren yang berbeda-beda untuk mencari ilmu. Hal ini

memberi kesempatan pada K.H. Hasyim Asy‟ari untuk belajar tatabahasa dan sastra

Arab, fiqih, dan sufisme dari Kyai Khalil45 dari Bangkalan, selama tiga tahun,

sebelum memfokuskan diri dalam bidang fiqih selama dua tahun di bawah

bimbingan Kyai Ya‟qub di Pesantren Siwalan Panji. Pada akhir perjalanan mencari

ilmunya, K.H. Hasyim Asy‟ari telah mahir dalam tauhid, fiqih, bahasa Arab, tafsir dan

hadits.46

Kemudian beliau ke Mekkah selama tujuh tahun melakukan ibadah haji dan

belajar di lingkungan seperti pesantren yaitu Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi.

Beliau juga sempat mengajar di Mekkah, yang menjadi sebuah awal karier

pengajaran yang kemudian diteruskan ketika kembali ke tanah air pada 1900.

Setelah tujuh tahun di Mekkah beliau kembali ke Nusantara. Di rumah, pertama

beliau mengajar di pesantren ayah dan kakeknya, kemudian, antara 1903-1906,

mengajar di kediaman mertuanya, Kemuring (Kediri).47

Setelah dirasa cukup, pada tahun 1899 Hasyim mendirikan Pondok

Pesantren Tebuireng, yang terletak 2 km dari pesantren milik ayahnya. Kyai Hasyim

45

Kyai Khalil adalah ulama terkenal di Jawa dan Madura pada akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Beliau dianggap mempunyai kekuatan luar biasa (karamah) dan pengetahuan agama yang tinggi. Murid-murid beliau kemudian menjadi Kyai terkenal seperti K.H. Hasyim Asy‟ari sendiri, K.H. A. Wahab Hasbullah, K.H. Bisri Syansuri, dan K.H. As‟ad Syamsul Arifin. 46

Ibid., hlm. 16, 23-24. 47

Ibid., hlm. 17.

Page 75: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

75

menghabiskan sebagian besar waktunya mengajar para santri di pesantren. Bahkan

mengatur “kegiatan-kegiatan politik dari pesantren.”

Modal awal, selain tekad dan sikap istiqomah, Hasyim ditemani oleh 8 santri

dari pesantren ayahnya. Buahnyapun ada, dalam tempo 3 bulan, santrinya menjadi

28 orang. Dan ini terus bertambah dan berkembang karena ilmu yang dimilikinya,

menjadi ratusan bahkan ribuan santri. Selain dibantu oleh para santri senior, Kyai

Hasyim turun sendiri mengajar para santri. Dan dalam mengajar, beliau punya

disiplin yang tinggi.48

Banyak murid yang memperoleh pengetahuan dasar agamanya di pesantren-

pesantren yang lain, kemudian mendaftar di Pesantren Tebuireng untuk melanjutkan

pendidikannya di bawah pimpinan Kyai Hasyim. Mereka tertarik dengan pendekatan

pedagogiknya, sebuah teknik yang diperoleh dari berbagai ulama di Indonesia dan

Hijaz.

K.H. Hasyim Asy‟ari juga menerapkan sistem madrasah ke dalam sistem

pesantren dan memperkenalkan sistem musyawarah dalam sistem pendidikan

pesantren.49 Sebagaimana kutipan dalam buku lain:

K.H. Hasyim Asy‟ari was a master of the Qur‟an and hadith, knowledge that was regarded as a new field in the pesantrens. So, by providing instructions in these two subjects, K.H. Hasyim Asy‟ari can be regarded as an innovator and reformer within the traditionalist Indonesian scholars.50 Kyai Hasyim adalah sosok terkemuka, sejak Pesantren Tebuireng yang

dipimpinnya telah meluluskan kyai-kyai terkenal di Indonesia, seperti Kyai Wahab

Hasbullah, Kyai Manaf Abdul Karim, pendiri Pesantren Lirboyo, Kyai Abbas, pendiri

Pesantren Buntet, Kyai As‟ad Syamsul Arifin, pendiri Pesantren Sukorejo, Kyai Bisri

Syansuri pendiri Pesantren Denanyar, dan sebagainya. Ada juga yang berperan

dalam bidang politik, seperti Kyai Masykur yang menjadi Menteri Agama, dan

Saifuddin Zuhri sebagai Menteri Agama pada era Demokrasi Terpimpin.

48

Mohammad Herry, Tokoh-tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20 (Jakarta: Gema Insani, 2006), hlm. 21-23 49

Mohammad Rifa‟i, Wahid Hasyim (Jogjakarta: Garasi, 2009), hlm. 9. 50

Lathiful Khuluq, Op. Cit., hlm. 32.

Page 76: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

76

C. Pemikiran K.H. Hasyim Asy‟ari mengenai Pendidikan

Salah satu karya monumental K.H. Hasyim Asy‟ari yang berbicara tentang

pendidikan adalah kitab Adab al-Alim wa al-Muta‟allim fima Yahtaj Ila al-Muta‟alim fi

Ahuwal Ta‟allum wa ma Yataqaff al-Mu‟allim fi Maqamat Ta‟limi. Sebagaimana

umumnya kitab kuning, pembahasan terhadap masalah pendidikan lebih ditekankan

pada masalah pendidikan etika. Namun demikian, karya tersebut tidak berarti

menafikan beberapa aspek pendidikan lainnya. Karyanya ini merujuk pada kitab-

kitab yang ditelaahnya dari berbagai ilmu yang diterima dari para gurunya ditambah

dengan berbagai pengalaman yang pernah dijalaninya.

Kitab tersebut terdiri dari delapan bab, yaitu (1) Keutamaan ilmu dan ilmuan

serta keutamaan belajar mengajar, (2) Etika yang harus diperhatikan dalam belajar

mengajar, (3) Etika murid terhadap guru, (4) Etika murid terhadap pelajaran dan hal-

hal yang harus dipedomani bersama guru, (5) Etika yang harus dipesomani seorang

guru, (6) Etika guru ketika dan akan mengajar, (7) Etika guru terhadap murid-

muridnya, dan (8) Etika terhadap buku, alat untuk memperoleh pembelajaran, dan

hal-hal yang berkaitan dengannya. Dari delapan bab tersebut dapat dikelompokkan

dalam empat kelompok, yaitu (1) Signifikansi pendidikan, (2) Tugas dan tanggung

jawab seorang murid, (3) Tugas dan tanggung jawab seorang guru, (4) Etika

terhadap buku, alat untuk memperoleh pelajaran dan hal-hal yang berkaitan

dengannya.51

Dalam makalah ini akan dibahas konsep pendidikan beliau meliputi tujuan

pendidikan, konsep pendidik, dan konsep peserta didik.

51

Syamsul Kurniawan & Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam (Maguwoharjo: Ar Ruzz Media, 2013), hlm. 211-212.

Page 77: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

77

1. Tujuan Pendidikan

Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam menuntut ilmu, pertama bagi

murid, hendaknya ia berniat suci menuntut ilmu, jangan sekali-kali berniat untuk hal-

hal duniawi dan jangan melecehkan atau menyepelekan. Kedua, bagi guru, dalam

mengajarkan ilmu hendaknya ia meluruskan niatnya terlebih dahulu, tidak

mengharapkan materi semata-mata.

K.H. Hasyim Asy‟ari menyebutkan bahwa tujuan utama ilmu pengetahuan

adalah mengamalkannya. Dalam hal belajar, yang menjadi titik penekanannya

adalah pada pengertian bahwa belajar itu merupakan ibadah untuk mencari ridha

Allah yang mengantarkan seseorang untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan

akhirat. Karenanya, belajar harus diniati untuk mengembangkan dan melestarikan

nilai-nilai Islam, bukan sekadar menghilangkan kebodohan.52

2. Konsep Pendidik

Dalam kitab karangan K.H. Hasyim Asy‟ari yang disebut di atas, disebutkan

tentang tugas dan tanggung jawab seorang pendidik antara lain:

a. Etika yang dipedomani seorang guru

1) Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.

2) Senantiasa takut kepada Allah.

3) Senantiasa bersikap tenang dan berhati-hati.

4) Senantiasa tawadhu‟, mengadukan persoalannya kepada Allah.

5) Tidak menggunakan ilmunya untuk meraih keduniawian semata.

6) Tidak selalu memanjakan anak didik.

7) Berlaku zuhud dalam kehidupan dunia.

8) Menghindari berusaha dalam hal-hal yang rendah.

9) Mengamalkan sunah Nabi.

10) Mengistiqamahkan membaca Al-Qur‟an.

11) Bersikap ramah, ceria, dan suka menaburkan salam.

12) Membersihkan diri dari perbuatan yang tidak disukai Allah.

13) Menumbuhkan semangat untuk menambah ilmu pengetahuan.

14) Tidak menyalahgunakan ilmu dengan cara menyombongkannya.

52

Ibid., hlm. 212-213.

Page 78: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

78

15) Membiasakan diri menulis, mengarang, dan meringkas.53

b. Etika guru ketika dan akan mengajar

1) Mensucikan diri dari hadas dan kotoran.

2) Berpakaian yang sopan dan rapi serta usahakan berbau wangi.

3) Berniatlah beribadah ketika dalam mengajarkan ilmu kepada anak didik.

4) Sampaikanlah hal-hal yang diajarkan oleh Allah.

5) Biasakan membaca untuk menambah ilmu pengetahuan.

6) Berilah salam ketika masuk ke dalam kelas.

7) Sebelum mengajar, mulailah terlebih dahulu dengan berdoa untuk para ahli

ilmu yang telah lama meninggalkan kita.

8) Berpenampilan yang kalem dan jauhi hal-hal yang tidak pantas dipandang

mata.

9) Menjauhkan diri dari bergurau dan banyak tertawa.

10) Jangan sekali-kali mengajar dalam kondisi lapar, marah, mengantuk, dan

sebagainya.

11) Pada waktu mengajar, hendaklah mengambil tempat duduk yang strategis.

12) Usahakan tampilannya ramah, lemah lembut, jelas, tegas, dan lugas, serta

tidak sombong.

13) Dalam mengajar, hendaknya mendahulukan materi-materi yang penting dan

sesuaikan dengan profesi yang dimiliki.

14) Jangan sekali-kali mengajarkan hal-hal yang bersifat syubhat yang bisa

membinasakan.

15) Perhatikan masing-masing kemampuan murid dalam mengajar dan tidak

terlalu lama, menciptakan ketenangan dalam belajar.

16) Menasehati dan menegur dengan baik bila terdapat anak didik yang bandel.

17) Bersikaplah terbuka terhadap berbagai macam persoalan-oersoalan yang

ditemukan.

18) Berilah kesempatan kepada peserta didik yang datangnya ketinggalan dan

ulangi penjelasannya agar tahu apa yang dimaksud.

19) Dan bila sudah selesai, berilah kesempatan kepada anak didik untuk

menanyakan hal-hal yang kurang jelas ataau belum dipahami.54

53

Ibid., hlm. 216

54 Ibid., hlm. 217-218.

Page 79: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

79

c. Etika guru terhadap murid-muridnya

1) Berniat mendidik dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta menghidupkan

syariat Islam.

2) Menghindari ketidakikhlasan dan mengejar keduniawian.

3) Hendaknya selalu melakukan introspeksi diri.

4) Mempergunakan metode yang mudah dipahami murid.

5) Membangkitkan antusias peserta didik dengan memotivasinya.

6) Memberikan latihan-latihan yang bersifat membantu.

7) Selalu memerhatikan kemampuan peserta didik.

8) Tidak terlalu memunculkan salah seorang peserta didik dan menafikan yang

lainnya.

9) Mengarahkan minat peserta didik.

10) Bersikap terbuka dan lapang dada terhadap peserta didik.

11) Membantu memecahkan masalah dan kesulitan peserta didik.

12) Bila terdapat peserta didik yang berhalangan, hendaknya mencari hal ikhwal

kepada teman-temannya.

13) Tunjukkan sikap arif dan penyayang kepada peserta didik.

14) Tawadhu‟.55

3. Konsep Peserta Didik

Dalam kitab karangan K.H. Hasyim Asy‟ari yang disebut di atas, disebutkan

tentang tugas dan tanggung jawab peserta didik antara lain:

a. Etika yang harus diperhatikan dalam belajar

1) Membersihkan hati dari berbagai gangguan keimanan dan keduniawian.

2) Membersihkan niat.

3) Tidak menunda-nunda kesempatan belajar.

4) Bersabar dan qanaah terhadap segala macam pemberian dan cobaan.

5) Pandai mengatur waktu.

6) Menyederhanakan makan dan minum.

7) Bersikap hati-hati (wara‟).

8) Menghindari makanan dan minuman yang menyebabkan kemalasan dan

kebodohan.

55

Ibid., hlm. 220.

Page 80: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

80

9) Menyedikitkan waktu tidur selagi tidak merusak kesehatan.

10) Meninggalkan hal-hal yang kurang berfaedah.56

b. Etika murid terhadap guru

1) Hendaknya selalu mendengar dan memperhatikan apa yang dikatakan atau

dijelaskan oleh guru.

2) Memilih guru yang wara‟ di samping professional.

3) Mengikuti jejak-jejak guru.

4) Memuliakan guru.

5) Memerhatikan apa yang menjadi hak guru.

6) Bersabar terhadap kekerasan guru.

7) Berkunjung kepada kepada guru pada tempatnya atau meminta izin terlebih

dahulu kalau keadaan memaksa harus tidak pada tempatnya.

8) Duduklah dengan rapi dan sopan bila berhadapan dengan guru.

9) Berbicaralah dnegan sopan dan lemah lembut.

10) Dengarkan segala fatwanya.

11) Jangan sekali-kali menyela ketika guru sedang menjelaskan.

12) Gunakan anggota yang kanan bila menyerahkan sesuatu kepadanya.57

c. Etika murid terhadap pelajaran

1) Memerhatikan ilmu yang bersifat fardhu „ain untuk dipelajari.

2) Harus mempelajari ilmu-ilmu yang mendukung ilmu fardhu „ain.

3) Berhati-hati dalam menanggapi ikhtilaf para ulama.

4) Mendiskusikan dan menyetorkan hasil belajar kepada orang-orang yang

dipercayainya.

5) Senantiasa menganalisis dan menyimak ilmu.

6) Pancangkan cita-cita yang tinggi.

7) Bergaullah dengan orang yang berilmu lebih tinggi.

8) Ucapkan salam bila sampai dim tempat majlis ta‟lim.

9) Bila terdapat hal-hal yang belum dipahami hendaknya ditanyakan.

56

Ibid., hlm. 213.

57 Ibid., hlm. 213-214.

Page 81: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

81

10) Bila kebetulan bersamaan dengan banyak teman, sebaiknya jangan

mendahului antrean kalau tidak mendapatkan izin.

11) Ke mana pun kita pergi dan di mana pun kita berada jangan lupa membawa

catatan.

12) Pelajari pelajaran yang telah diajarkan dengan kontinu.

13) Tanamkan rasa semangat dalam belajar.58

D. Relevansi Pemikiran K.H. Hasyim Asy‟ari dengan Pendidikan Saat Ini

Relevansi pemikiran K.H. Hasyim Asy‟ari terhadap pendidikan sekarang

nampak pada munculnya berbagai lembaga yang dinaungi panji-panji Islam atau

lebih dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren. Pesantren sampai sekarang masih

menjadi satu-satunya lembaga yang diharapkan mampu melahirkan sosok ulama

yang berkualitas, dalam arti mendalam pengetahuan agamanya, agung moralitasnya

dan besar dedikasi sosialnya.

Konsep pendidikan oleh K.H. Hasyim tidak hanya berupa teori dan

pemikirannya saja, akan tetapi beliau juga mempraktikkannya langsung dalam

aktivitas kependidikannya. Walaupun pemikiran beliau masih bercorak tradisionalis,

tetapi pemikiran K.H. Hasyim Asy‟ari tetap sesuai dan tepat jika diterapkan dalam

pendidikan Islam saat ini, terutama dalam beberapa aspek antara lain yaitu dalam

hal tujuan pendidikan, materi dan dasar yang digunakan yaitu Al-Qu‟an dan Al-

Hadits.

Pemikiran Kyai Hasyim tentang pemaduan antara pesantren yang

tradisionalis dengan model sekolah barat yang lebih moderenis, sebelumnya banyak

dikhawatirkan oleh banyak kyai lain. Namun, beliau konsisten dengan pemikiran

yang telah dipertimbangkannya, sebagaimana slogan NU sebagai berikut:

المحافظة على القديم الصالح والخذ بالجديد الصلح

“tetap memelihara hal-hal yang lama yang baik dan mengambil hal-hal yang baru

yang lebih baik.”

Hal tersebut menunjukkan bahwa Kyai Hasyim merupakan tokoh yang

berusaha memelihara tradisi turun temurun dari pondok pesantren, juga

mengembangkan pendidikan keilmuan di pondok pesantren. Hingga sekarang,

58

Ibid., hlm. 214-215.

Page 82: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

82

pendidikan Islam berkembang dari model pesantren tradisional, pesantren moderen,

madrasah dan sekolah Islam.

1. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan menurut K.H. Hasyim Asy‟ari adalah mengamalkan ilmu

untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Kyai Hasyim juga menyebutkan

dalam hal belajar, bahwa belajar itu merupakan ibadah untuk mencari ridha Allah

yang mengantarkan seseorang untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Karenanya, belajar harus diniati untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai

Islam, bukan sekadar menghilangkan kebodohan.

Pola pikir Kyai Hasyim yang pragmatis, memadukan antara pendidikan

tradisionalis, yang menekankan pada pendidikan keagamaan, dengan pendidikan

modernis, yang berisi pendidikan umum atau non-keagamaan. Hal tersebut

bertujuan mencetak lulusan siswa menjadi seorang ulama yang intelektual, dan

intelek yang islami.

2. Konsep Pendidik

Seorang pendidik yang dipraktikkan oleh Kyai Hasyim sendiri adalah bahwa

mereka harus memiliki ilmu yang mumpuni, memiliki kewibawaan dan keteladanan,

tekun, ulet, bertekad menyebarluaskan ilmu kebenaran demi kebaikan, ikut berbaur

dengan lingkungan masyarakat sekitar dan sesama pendidik, selalu berusaha untuk

mengimbangi antara memelihara tradisi dan tuntutan kemajuan zaman, dan

senantiasa mencintai anak didiknya dengan memberi motivasi, inspirasi dan

memeliharanya.

Sedangkan yang dijelaskan oleh beliau dalam kitabnya ialah sebagaimana

yang disebutkan di atas, bahwa pertama, guru harus memiliki kompetensi personal

dengan etika yang harus dipedomani oleh pribadi seorang pendidik. Kedua, memiliki

kompetensi pedagogik dan profesional dengan etika guru dalam mengajar. Ketiga,

memiliki kompetensi sosial dengan etika ketika bersama peserta didiknya.

Dalam mengajar, seorang guru harus memiliki niat yang lurus dan ikhlas

dalam mengajar, tidak mengharapkan meteri semata. Ikhlas di sini adalah bahwa

seorang pendidik harus bekerja dengan profesional, yaitu ahli sesuai dengan

bidangnya. Guru harus tegas dan jelas dalam menyampaikan ilmu, tidak menjadikan

bingung dan ragu peserta didiknya, sehingga dapat memahamkan ilmu bagi mereka.

Page 83: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

83

3. Konsep Peserta Didik

Sebagai peserta pendidik, juga memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap

guru, pelajaran, dan dalam belajarnya. Sama halnya dengan pendidik, peserta didik

juga harus memiliki etika di dalamnya. Dalam menuntut ilmu peserta didik

hendaknya berniat suci menuntut ilmu pengetahuan untuk mengamalkannya,

mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai Islam, bukan sekadar menghilangkan

kebodohan, demi mencari ridha Allah yang mengantarkan untuk memperoleh

kebahagiaan dunia dan akhirat, jangan sekali-kali berniat untuk hal-hal duniawi dan

jangan melecehkan atau menyepelekan ilmu dan gurunya.

4. Kurikulum Pendidikan

Pada awal mulanya, mata pelajaran yang di ajarkan oleh Kyai Hasyim adalah

menekankan pada syariat Islam atau ilmu pengetahuan dasar keagamaan Islam,

yaitu tauhid, fiqih dan tafsir. Sedangkan ilmu bahasa yang dipelajari adalah bahasa

Arab, dan tulis menulis Arab. Setelah berkembangnya tuntutan zaman, kurikulum

yang sebelumnya ditambahkan pelajaran Qur‟an dan Hadits, dan bahasa Indonesia

dan Melayu, serta bahasa asing Belanda.

Seiring berkembangnya model pesantren tradisional yang dipadukan dengan

model sekolah moderen, mata pelajaran pun ditambah dengan mempelajari baca

tulis dengan tulisan latin, ilmu hitung, ilmu geografi, ilmu sosial.

5. Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan

Pada dasarnya tradisionalisme pendidikan Kyai Hasyim Asy‟ari

mengindikasikan bahwa aplikasi pendidikan berkaitan dengan model dalam

pembelajaran, lebih berpusat pada subject matter oriented dengan posisi sentral

pada keberadaan seorang guru sebagai subjek yang menentukan dalam proses

belajar mengajar, atau disebut teacher centre learning (pengajaran berpusat pada

guru). Dalam hal ini, sesungguhnya konsep dan aktualisasi pendidikan Kyai Hasyim

Asy‟ari lebih dekat kepada kerangka esensialisme (lebih menitikberatkan pada

materi) dari pada progresifisme (lebih menitikberatkan pada aspek intelektual atau

kecerdasan). Selain itu, pembelajaran pendidikan di pesantren juga menggunakan

pendekatan kontekstual dan pembiasaan.

Dalam kegiatan belajar mengajar, Kyai Hasyim menggunakan beberapa

metode antara lain dengan cara halaqah, mubahatsah, sorogan, bandongan, dan

Page 84: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

84

muthalaah, yang identik dengan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi

dan dialog. Dalam mata pelajaran bahasa Arab, terutama dalam belajar shorof,

menggunakan metode hafalan.

6. Evaluasi Pendidikan

Mengenai evaluasi, menurut pemikiran K.H. Hasyim Asy‟ari memang dalam

proses evaluasi tidak menggunakan standarisasi nilai, namun jika diteliti sistem

pendidikan islam sebenarnya proses itu sudah menilai dari segala aspek yaitu

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Pemikiran beliau lebih menitikberatkan pada persoalan hati (qolb) sehingga

yang menjadi hal terpenting atau modal dalam menuntut ilmu adalah niat yang tulus

dan ikhlas dan mengaharapkan ridha Allah SWT. Selain itu beliau juga sangat

menekankan penanaman akhlak dan moral terhadap siswa. Jika dikaitkan dengan

pendidikan sekarang maka pemikiraan K.H. Hasyim Asy‟ari berhubungan erat

dengan aspek afektif siswa. pada dasarnya pemikiran K.H. Hasyim Asy‟ari mengenai

tujuan atau pun dasar yang digunakan adalah sangat tepat bahkan sangat sesuai

karena menggunakan dasar Al-Qur‟an dan Al-Hadits. Karena dalam Al-Qur‟an dan

Al-Hadits terwujud suatu sistem pendidikan yang komprehensif yaitu kognitif, afektif

dan psikomotorik.

Disamping keilmuan, keteladanan dan kewibawaan K.H. Hasyim Asy‟ari,

ketekunnan dan keuletan beliau merupakan kunci kesuksesan dalam usahanya

untuk mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia. Menyebarluaskan berita dan

risalah dari Nabi Muhammad SAW yang terus menerus dibawa oleh sahabat, tabi‟in,

dan tabi‟ut tabi‟in hingga guru-guru beliau, merupakan tekad beliau. Kecintaannya

dengan tanah air Indonesia yang tipe pendidikannya identik dengan budaya

pesantren tradisional, tidak menghalanginya untuk melakukan pembaruan,

mengambil dan mengkombinasikan sub-sub sistem ke dalamnya, namun tetap

menjaga yang bermanfaat dan maslahat, yang tentunya telah beliau benar-benar

dipikirkan dengan seksama.

Pemikiran pendidikannya yang sedemikian rupa menjadi inspirasi bagi praktisi

pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan Islam. Kitab tentang pendidikan, Adab

al-Alim wa al-Muta‟allim fima Yahtaj Ila al-Muta‟alim fi Ahuwal Ta‟allum wa ma

Yataqaff al-Mu‟allim fi Maqamat Ta‟limi, buah karyanya dapat dijadikan sebagai

salah satu rujukan untuk sebuah tuntunan bagi pendidik, peserta didik, dan orang-

Page 85: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

85

orang yang lain yang tentu tidak terlepas dengan unsur pendidikan yang sebenarnya

telah melekat di dalam mereka.

Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan bagi siapa saja pendidik yang

berniat mengadopsi pemikiran pendidikan beliau, dapat menerapkannya ke dalam

pendidikan umum dan pendidikan moderen. Hal ini menunjukkan adanya bentuk

yang fleksibel pada pendidikan yang dilakukan oleh Kyai Hasyim. Namun bukan

berarti bahwa pemikirannyalah yang paling ideal untuk diterapkan di berbagai bidang

pendidikan di Indonesia.

Page 86: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

86

MATERI 11 ABDUL KARIM AMRULLAH

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 87: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

87

HAJI ABDUL MALIK KARIM AMRULLAH

(HAMKA 1908-1981)

A. Riwayat Hidup

Haji Abdul Malik Karim Amarullah (HAMKA), lahir di Sungai Batang, Maninjau

Sumatera Barat pada hari Ahad, tanggal 17 Februari 1908 M/13 Muharam 1326 H

dari kalangan keluarga yang taat agama. Ayahnya adalah Haji Abdul Karim

Amarullah atau sering disebut Haji Rasul bin Syekh Muhammad Amarullah bin

Tuanku Abdullah Saleh.59 Sementara ibunya bernama Siti Shafiyah Tanjung binti

Haji Zakaria (w. 1934). Dari geneologis ini dapat diketahui, bahwa ia berasal dari

keturunan yang taat beragama dan memiliki hubungan dengan generasi pembaharu

Islam di Minangkabau pada akhir abad XVIII dan awal abad XIX. Ia lahir dalam

struktur masyarakat Minangkabau yang menganut sistem matrilineal. Oleh karna itu,

dalam silsilah Minangkabau ia berasal dari suku Tanjung, sebagaimana suku

ibunya.60

Sejak kecil, Hamka menerima dasar-dasar agama dan membaca Al-Qur‟an

langsung dari ayahnya. Ketika usia 6 tahun tepatnya pada tahun 1914, ia dibawa

ayahnya ke Padang panjang. Pada usia 7 tahun, ia kemudian dimasukkan ke

sekolah desa yang hanya dienyamnya selama 3 tahun, karena kenakalannya ia

dikeluarkan dari sekolah. Pengetahuan agama, banyak ia peroleh dengan belajar

sendiri (autodidak). Hamka juga seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu

pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun

Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, ia dapat menyelidiki karya

ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan,

Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti dan Hussain Haikal. Melalui bahasa Arab

juga, ia meneliti karya sarjana Perancis, Inggris dan Jerman seperti Albert

Camus,William James, Sigmund Freud, Arnold Toynbee, Jean Paul Sartre, Karl

Marx dan Pierre Loti.61

59

Deliar Noer, Gerakan Modern Islam Di Indonesia 1900-1942, (Jakarta: LP3ES Anggota IKAPI, 1985), Cet-3, hlm. 46. 60

Samsul Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan Pemikiran Hamka tentang PendidikanIslam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 15-18 61

http://id.wikipedia.org/wiki/Haji_Abdul_Malik_Karim_Amrullah, 27-01-2010

Page 88: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

88

Ketika usia Hamka mencapai 10 tahun, ayahnya mendirikan dan

mengembangkan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Ditempat itulah Hamka

mempelajari ilmu agama dan mendalami ilmu bahasa arab.62 Di usia 12 tahun,

kedua orang tuanya bercerai.63

Secara formal, pendidikan yang ditempuh Hamka tidaklah tinggi. Pada usia 8-15

tahun. Pelaksanaan pendidikan waktu itu masih bersifat tradisional dengan

menggunakan sistim halaqah. Materi pendidikan masih berorientasi pada pengajian

kitab-kitab klasik, seperti nahwu, sharaf, manthiq, bayan, fiqh, dan yang sejenisnya.

Pendekatan pendidikan dilakukan dengan menekankan pada aspek hafalan. Pada

waktu itu, sistim hafalan merupakan cara yang paling efektif bagi pelaksanaan

pendidikan. Meskipun kepadanya diajarkan membaca dan menulis huruf arab dan

latin, akan tetapi yang lebih diutamakan adalah mempelajari dengan membaca kitab-

kitab arab klasik dengan standar buku-buku pelajaran sekolah agama rendah di

Mesir. Pendekatan pelaksanaan pendidikan tersebut tidak diiringi dengan belajar

menulis secara maksimal. Meskipun tidak puas dengan sistim pendidikan waktu itu,

namun ia tetap mengikutinya dengan seksama.

Melalui Diniyyah School Padang Panjang yang didirikannya, ia telah

memperkenalkan bentuk lembaga pendidikan Islam modern dengan menyusun

kurikulum pendidikan yang lebih sistematis, memperkenalkan sistim pendidikan

klasikal dengan menyediakan kursi dan bangku tempat duduk siswa, menggunakan

buku-buku di luar kitab standar, serta memberikan ilmu-ilmu umum seperti, bahasa,

matematika, sejarah dan ilmu bumi.64 Bersama dengan Engku Dt. Sinaro, Engku

Zainuddin memiliki percetakan dan perpustakaan sendiri dengan nama Zinaro. Pada

awalnya, ia hanya diajak untuk membantu melipat-lipat kertas pada percetakan

tersebut. Sambil bekerja, ia diizinkan untuk membaca buku-buku yang ada di

perpustakaan tersebut. Di sini, ia memiliki kesempatan membaca bermacam-macam

buku, seperti agama, filsafat dan sastra. Melalui kemampuan bahasa sastra dan

daya ingatnya yang cukup kuat, ia mulai berkenalan dengan karya-karya filsafat

62

Badiatul Roziqin, 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia, (Yogyakarta: e-Nusantara, 2009) Cet-2, hlm. 53

63 Ibid. , hlm. 53

64 Samsul Nizar, Op. cit., hlm. 21-22

Page 89: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

89

Aristoteles, Plato, Pythagoras, Plotinus, Ptolemaios, dan ilmuan lainnya. Melalui

bacaan tersebut, membuat cakrawala pemikirannya semakin luas.65

Di usia yang sangat muda Hamka sudah melalang buana. Tatkala usianya masih

16 tahun, tepatnya pada tahun 1924, ia sudah meninggalkan Minangkabau menuju

Jawa; Yogyakarta. Ia tinggal bersama adik ayahnya Ja‟far Amrullah. Di sini Hamka

belajar dengan Ki Bagus Hadikusumo, R. M. Suryopranoto, H. Fachruddin, HOS.

Tjokroaminoto, Mirza Wali Ahmad Baig, A. Hasan Bandung, Muhammad Natsir, dan

AR. St. Mansur.66 Di Yogyakarta Hamka mulai berkenalan dengan Serikat Islam (SI).

Ide-ide pergerakan ini banyak mempengaruhi pembentukan pemikiran Hamka

tentang Islam sebagai suatu yang hidup dan dinamis. Hamka mulai melihat

perbedaan yang demikian nyata antara Islam yang hidup di Minangkabau, yang

terkesan statis, dengan Islam yang hidup di Yogyakarta, yang bersifat dinamis.

Di sinilah mulai berkembang dinamika pemikiran keislaman Hamka. Perjalanan

ilmiahnya dilanjutkan ke Pekalongan, dan belajar dengan iparnya, AR. St. Mansur,

seorang tokoh Muhammadiyah. Di sini pula Hamka mulai berkenalan dengan ide

pembaruan Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha yang

berupaya mendobrak kebekuan umat. Hamka ke pulau Pulau Jawa selama kurang

lebih setahun ini sudah cukup mewarnai wawasannya tentang dinamika dan

universalitas Islam. Dengan bekal tersebut, Hamka kembali pulang ke Maninjau

(pada tahun 1925) dengan membawa semangat baru tentang Islam.67 Ia kembali ke

Sumatera Barat bersama AR. St. Mansur.68 Berbekal pengetahuan yang telah

diperolehnya, dengan maksud ingin memperkenalkan semangat modernis tentang

wawasan Islam, ia pun membuka kursus pidato di Padang Panjang. Hasil kumpulan

pidato ini kemudian ia cetak dalam sebuah buku dengan judul Khatib Al-Ummah.

Selain itu, Hamka banyak menulis pada majalah Seruan Islam, dan menjadi

koresponden di harian Pelita Andalas. Dua tahun setelah kembalinya dari Jawa

(1927), Hamka pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Selama enam bulan

ia bekerja di bidang percetakan di Mekkah. Sekembalinya dari Mekkah, ia tidak

65

Ibid., hlm. 22-23 66

M. Dawam Rahardjo, Intelektual Inteligensi dan Perilaku Politik Bangsa, (Bandung: Mizan, 1993), hlm.201-202 67

A. Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2009), Cet. 1, hlm. 101 68

H. Rusydi, Pribadi Dan Martabat Buya Prof. DR. Hamka, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983), Cet-2, hlm. 2

Page 90: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

90

langsung pulang ke Minangkabau, akan tetapi singgah di Medan untuk beberapa

waktu lamanya. Di Medan inilah peran Hamka sebagai intelektual mulai terbentuk.

Hal tersebut bisa kita ketahui dari kesaksian Rusydi Hamka, salah seorang

puteranya; ”Bagi Buya, Medan adalah sebuah kota yang penuh kenangan. Dari kota

ini ia mulai melangkahkan kakinya menjadi seorang pengarang yang melahirkan

sejumlah novel dan buku-buku agama, falsafah, tasawuf, dan lain-lain. Di sini pula ia

memperoleh sukses sebagai wartawan dengan Pedoman Masyarakat. Tapi di sini

pula, ia mengalami kejatuhan yang amat menyakitkan, hingga bekas-bekas luka

yang membuat ia meninggalkan kota ini menjadi salah satu pupuk yang

menumbuhkan pribadinya di belakang hari”. Kondisi yang tidak menguntungkan ini

membuatnya meninggalkan Medan dan kembali ke Padang Panjang pada tahun

1945.69Di Padang Panjang, seolah tidak puas dengan berbagai upaya pembaharuan

pendidikan yang telah dilakukannya di Minangkabau, ia mendirikan sekolah dengan

nama Tabligh School.70 Hamka ditugaskan oleh Muhammadiyyah ke Sulawesi

Selatan. Pada konggres Muhammadiyah ke-11 yang digelar di Maninjau, maka

diputuskan untuk melanjutkan sekolah Tabligh School ini dengan mengganti nama

menjadi Kulliyyatul Muballighin dengan lama belajar tiga tahun.71

Hamka adalah penulis yang paling banyak tulisannya, yaitu tulisan yang

bernafaskan Islam berbentuk sastra.72 Pada permulaan tahun 1959 Majelis Tinggi

University Al Azhar Kairo memberikan gelar Ustaziyah Fakhiriyah (Doctor Honoris

Causa) kepada Hamka. Sejak itu ia menyandang titel ”Dr” di pangkal namanya.

Kemudian pada 6 Juni 1974, Universitas Kebangsaan Malaysia pada bidang

kesusastraan, serta gelar Professor dari universitas Prof. Dr. Moestopo. semuanya

ini diperoleh berkat ketekunannya yang tanpa mengenal putus asa untuk senantiasa

memperdalam ilmu pengetahuan.73Ia juga mendapatkan Gelar Datuk Indono dan

Pengeran Wiroguno dari pemerintah Indonesia.

69

Herry Mohammad, Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20, (Jakarta: Gema Islami, 2006), hlm.62

70 Mardjani Tamin, Sejarah Pendidikan Daerah Sumatera Barat, (Jakarta: Dep P dan K RI, 1997),

hlm.112 71

A. Susanto, op. cit., hlm. 102 72

Sides Sudyarto DS, Hamka, ”Realisme Religius”, dalam Hamka, Hamka di Mata Hati Umat, (Jakarta:Sinar Harapan, 1984), hlm. 139

73 Hamka, Tasauf Modern, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1987), hlm. XIX

Page 91: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

91

Pada tanggal 24 Juli 1981, Hamka telah pulang ke rahmatullah. Jasa dan

pengaruh nya masih terasa sehingga kini dalam memartabatkan agama Islam.

B. Pemikiran HAMKA tentang Pendidikan Islam

1. Urgensi pendidikan

Pentingnya manusia mencari ilmu pengetahuan, menurut Hamka, bukan

hanya untuk membantu manusia memperoleh penghidupan yang layak, tetapi lebih

dari itu, dengan ilmu manusia akan mampu mengenal tuhannya, memperluas

akhlaknya, dan berupaya mencari keridhaan Allah. Hanya dengan bentuk

pendidikan yang demikian, manusia akan memperoleh ketentraman (hikmat) dalam

hidupnya.

Ini berarti pendidikan dalam pandangan Hamka terbagi menjadi dua bagian;

pertama, pendidikan jasmani, yaitu pendidikan untuk pertumbuhan dan

kesempurnaan jasmani serta kekuatan jiwa dan akal. Kedua, pendidikan rohani,

yaitu pendidikan untuk kesempurnaan fitrah manusia dengan ilmu pengetahuan dan

pengalaman yang didasarkan kepada ilmu.

Kedua unsur tersebut memiliki kecenderungan untuk berkembang, dan untuk

menumbuhkembangkan keduanya adalah melalui pendidikan karena pendidikan

merupakan sarana yang paling tepat dalam menentukan perkembangan secara

optimal kedua unsur tersebut. Dalam pandangan Islam, kedua unsur dasar tesebut

dikenal dengan istilah fitrah.

Ketiga unsur tersebut adalah akal, hati dan pancaindra yang terdapat pada

jasad manusia. Perpaduan unsur tersebut membantu manusia memperoleh ilmu

pengetahuan dan membangun peradabannya, memahami fungsi kekhalifahannya,

serta menangkap tanda-tanda kebesaran Allah.74Dengan pendidikan, manusia akan

dapat mempertajam fitrah akal dan mengontrol nafsunya. Proses ini selanjutnya

akan membantu manusia (khususnya peserta didik) mampu mempertimbangkan

perbuatannya dengan nilai baik dan buruk secara bertanggung jawab. Manusia

hanya bisa menata kehidupan dan peradabannya apabila didukung dengan

pendidikan yang baik.

Pentingnya pendidikan bagi manusia bukan hanya bagi pemenuhan

kepentingan internal sebagai mahluk yang dinamis, akan tetapi juga bagi

74

A.Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 105-106

Page 92: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

92

kepentingan eksternal, yaitu tertanya peradaban umat manusia secara kaffah dan

harmonis. Untuk itu eksisitensi pendidikan merupakan suatu kemestian dan hajat

hidup bagi setiap manusia. Melalui pendidikan manusia mampu menciptakan

peradaban yang tinggi dan mengenal eksisitensi dirinya, baik sebagai mahluk

individu, sosial, maupun bertuhan.75

2. Pengertian dan Tujuan Pendidikan

Hamka membedakan makna pendidikan dan pengajaran. Menurutnya,

pendidikan adalah “serangkaian upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu

membentuk watak, budi, akhlak, dan kepribadian peserta didik”. Sementara

pengajaran adalah “upaya untuk mengisi intelektual peserta didik dengan sejumlah

ilmu pengetahuan”. Perbedaan kedua pengertian tersebut sebetulnya hanya pada

maknanya saja, namun secara esensi ia tidak membedakannya. Kedua kata

tersebut memuat makna yang integral dan saling melengkapi dalam rangka

mencapai tujuan yang sama. Sebab setiap proses pendidikan, didalamnya terdapat

proses pengajaran.

Demikian pula sebaliknya, proses pengajaran tidak akan banyak berarti

apabila tidak dibarengi dengan proses pendidikan.Adapun tujuan pendidikan

menurut Hamka memiliki dua dimensi; bahagia di 76dunia dan di akhirat. Untuk

mencapai tujuan tersebut, manusia harus menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu

beribadah. Oleh karena itu, segala proses pendidikan pada akhirnya bertujuan agar

dapat menuju dan menjadikan anak didik sebagai abdi Allah.

Dengan demikian, tujuan pendidikan Islam, menurut Hamka, sama dengan

tujuan penciptaan manusia itu sendiri, yaitu untuk mengabdi dan beribadah kepada

Allah. Ia mengatakan bahwa ibadah adalah “mengakui diri sebagai budak atau

hamba Allah, tunduk kepada kemauan-Nya, baik secara sukarela maupun terpaksa.”

75

Ramayulis dan Samsul Nizar, Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Ciputat Press Group, 2002), hlm. 265

76 Syamsul Kurniawan dan Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2011), hlm. 230-231

Page 93: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

93

3. Materi dan Metode Pendidikan

Materi pendidikan dalam pandangan Hamka pada dasarnya berkisar antara

ilmu, amal, akhlak dan keadilan. Ketiga konsep sangat tersebut mendasari proses

pendidikan tersebut. Pertama, ilmu. Menurut Hamka ilmu ada dua macam, Ilmu yang

bersumber dari dari wahyu dan mutlak kebenarannya, yang disebut dengan al-ulum

annaqliyah, dan ilmu yang bersumber dari akal manusia yang relatif kebenarannya,

biasanya disebut dengan al-ulum al-aqliyah. Kedua, amal dan akhlak. Dalam

pandangan Hamka, ternyata bahwa ilmu yang hanya dibarengi iman tidaklah cukup,

namun harus pula diiringi dengan amal, kerja, atau usaha. Ketiga, keadilan.

Hamka mendefinisikan keadilan dengan „tegak di tengah‟. Dan secara lebih

lengkap Hamka menjelaskan, keadilan sebagai pertahanan yang memikat hati dan

menyebabkan orang takluk dan patuh dengan segala kerendahan hati.77

Dalam buku lain dijelaskan bahwa menurut Hamka, materi pendidikan Islam

dapat dibagi kepada empat bentuk, yaitu:

a. Ilmu-ilmu agama, seperti tauhid, fiqih, tafsir, hadits, nahwu, shorof, mantiq, dan

lain-lain. Pelaksanaan pendidilkan agama merupakan suatu kemestian pada

setiap lembaga pendidikan untuk menjadi alat kontrol dan pewarna kepribadian

peserta didik.

b. Ilmu umum, seperti sejarah, filsafat, kesusastraan, ilmu berhitung, falak, dan

sebagainya. Dengan ilmu-ilmu tersebut, akan membuka wawasan keilmuan

terhadap peserta didik dalam perkembangan zaman.

c. Keterampilan, seperti berbaris akan menjadikan hidupnya teratur dan bisa diatur,

sementara memanah, berperang, berenang, dan berkuda akan membuat

tubuhnya sehat dan kuat.

d. Kesenian, seperti ilmu musik, menggambar, menyanyi, dan memahat. Dengan

ilmu ini peserta didik akan memiliki rasa keindahan dan akan memperhalus budi

rasanya.

Agar proses pendidikan bisa terlaksana secara efektif dan efisien, seorang guru

hendaknya mempergunakan berbagai macam pendekatan dan metode pendidikan

yang bisa mengantarkan peserta didik memahami semua yang diajarkan secara

baik. Diantara metode pendidikan itu adalah:

77

A. Sutanto, Op. Cit, hlm. 107- 109

Page 94: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

94

a. Diskusi

proses bertukar pikiran antara dua belah pihak, proses ini bertujuan untuk

mencari kebenaran melalui dialog dengan penuh keterbukaan dan persaudaraan.

b. Karya wisata

mengajak anak mengenal lingkungannya, dengan ini sang anak akan

memperoleh pengalaman langsung serta kepekaan terhadap sosial.

c. Resitasi

Memberikan tugas seperti menyerahkan sejumlah soal untuk dikerjakan,

dimaksudkan agar anak didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap amanat yang

diberikan kepadanya.78

Dalam buku lain dijelaskan metode pendidikan menurut Hamka, yaitu

1. Amar ma‟ruf nahi mungkar, menyuruh berbuat baik dan mencegah berbuat

jahat.

2. Observasi, memberikan penjelasan dan pemahaman tauhid kepada peserta

didik. Metode ini digunakan agar peserta didik lebih mengenal Tuhannya.79

3. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik

Tugas pendidik secara umum adalah memantau mempersiapkan dan

mengantarkan peserta didik untuk memiliki ilmu pengetahuan yang luas, berakhlak

mulia dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat secara luas. Dengan pelaksanaan

pendidikan yang demikian peserta didik diharapkan mampu mewujudkan tujuan

hidupnya baik secara horizontal (kholifah fil ard) maupun vertikal („abd Allah). Dalam

hal ini setidaknya ada tiga intitusi atau pihak yang ikut andil dalam bertugas dan

bertanggungjawab dalam pelaksanaan pendidikan yaitu:

a. Lembaga pendidikan informal

Keluarga merupakan lembaga yang mempengaruhi perkembangan akhlak dan

pola pikir anak, dan hanya keluarga yang demokratis akan mampu mengembangkan

dinamika secara maksimal.

b. Lembaga pendidikan formal

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang tersusun secara terencana dan

sistematis. Sekolah bertugas mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam

peserta didik secara maksimal sehingga memiliki sejumlah kemampuan yang dapat

dipergunakan untuk melaksanakan fungsinya di tengah-tengah masyarakat. Dalam

78

Ramayulis dan Mamsul Nizar, Op.Cit. hlm. 278-282 79

Syamsul Kurniawan dan Erwin Mahrus, Op. Cit, hlm 246

Page 95: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

95

hal ini seorang guru bertugas membimbing peserta didiknya untuk memiliki ilmu

yang luas, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

c. Lembaga pendidikan non formal

Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang sangat luas dan berpengaruh

dalam proses pembentukan kepribadian seorang anak.Lembaga ini merupakan

lembaga pendukung dalam pelaksanaan proses pendidikan secara praktis. Sesuai

dengan fitrahnya yakni makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya interaksi

dan membutuhkan bantuan orang lain yang ada di sekitarnya.80

d. Tugas dan Tanggung Jawab peserta didik

Menurut Buya Hamka tugas dan tanggung jawab peserta didik ialah berupaya

mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan seperangkat ilmu pengatahuan

sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT

melalui fitrah-Nya.81

e. Analisa pemikiran

Dengan penjelasan pemikiran pendidikan Hamka di atas dapat diketahui

Pendidikan pada dasarnya berkisar antara ilmu, amal, akhlak, dan keadilan.

Ketiganya merupakan suatu konsep yang harus saling keterkaitan dalam proses

pendidikan. Dan pendidikan bagi manusia bukan hanya bagi pemenuhan

kepentingan internal sebagai makhluk yang dinamis, akan tetapi juga kepentingan

eksternal, yaitu tertatanya peradaban umat manusia secara kaffah dan harmonis.

Melalui pemikirannya, Hamka memperlihatkan relevansi yang harmonis antara

ilmu-ilmu agama dan umum. Eksistensi agama bukan hanya sekedar melegitimasi

sistem sosial yang ada, melainkan juga perlu memperhatikan dan mengontrol

perilaku manusia secara baik. Perilaku sistem sosial akan lebih hidup tatkala

pendidikan yang dilaksanakan ikut mempertimbangakan dan mengayomi dinamika

fitrah peserta didik serta mengintegralkan perkembangan ilmu-ilmu agama dan

umum secara profesional. Dengan pendekatan seperti ini pendidikan akan dapat

memainkan peranannya sebagai motivator dan sekaligus pengendali sistem sosial

(social control) secara efektif.

80 Ramayulis dan Samsul Nizar, Op.Cit. hlm. 268-274

81 Ramayulis dan Samsul Nizar, Op.Cit. hlm. 274-277

Page 96: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

96

MATERI 12

MUHAMMAD NATSIR

“BIOGRAFI, KONSEP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM DAN

RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG”

Page 97: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

97

MUHAMMAD NATSIR

A. Biografi Muhammad Natsir

Muhammad Natsir bin Idris Sutan Saripado (1908-1993) adalha tokoh intelektual,

pejuang, politikus, ulama dan sekaligus salah seorang negarawan yang dimiliki

bangsa kita. Ayahnya yang bernama Idris Sutan Saripado dan ibunya bernama

Khadijah. Anak Ketiga dari empat bersaudara itu tumbuh dari keluarga yang sangat

sederhana. Ayahnya Idris Sutan Saripado adalah pegawai rendahan yang bekerja

sebagai juru tulis kontrolir dikampungnya Maninjau dan sipir penjara di Sulawesi

Selatan. Ia memiliki tiga orang saudara kandung, masing-masing bernama Yukinan,

Rubiah, dan Yohanusun.

Muhammad Natsir Datuk Sinaru Panjang lahir di Jembatan Berukir, Alahan

Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada hari jumat. 17 Jumadil Akhir 1326

Hijriah, bertepatan dengan 17 Juli 1908 Masehi82. Di desa kelahirannya itu, Natsir

kecil melewati masa-masa sosialisasi keagamaan dan intelektualnnya.

Sejarah mencatat bahwa kota Padang tempat kelahiran Natsir telah mencatat

dan memberikan arti tersendiri buat dirinya. Keterbukaan sikap penduduknya

terhadap model pendidikan Belanda terlihat jelas. Misalnya, pada tahun 1915, telah

terbuka kesempatan bagi kaum wanita untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan

belajar ini dipergunakan secara antusias, sehingga sekolah yang dibuka pada waktu

itu tidak dapat menampung animo masyarakat yang ingin memperoleh pendidikan.

Tingginya animo masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang demikian itu

menyebabkan Minangkabau menjadi pusat kegiatan pendidikan se-Sumatera, baik

dalam bidang pendidikan tersebut tidak hanya ditandai oleh adanya orang-orang luar

Minangkabau yang mengunjungi lembaga-lembaga pendidika yang ada di daerah

tersebut, melainkan putra-putri daerah pun tidak segan-segan memanfaatkan

kesempatan belajar di pulau Jawa, seperti halnya dilakukan oleh Muhammad Natsir.

Muhammad Natsir adalah pribadi yang penuh pesona. Sepanjang hidupnya ia

perjuangkan untuk agama Islam dan bangsa Indonesia. Kiprah Muhammad Natsir

82

Abuddin Nata. Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia.Jakarta:Rajda Grafindo Persada.2005. h.73

Page 98: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

98

sebagai seorang intelektual, politikus, pendidik, pemimpin Negara maupun tokoh

dunia Islam yang terkemuka di abad ini tak pernah selesai menjadi buah

pembicaraan. Padahal dari segi asal usul dan fisiknya, Muhammad Natsir hanyalah

orang biasa. Sifatnya yang lemah lembut, bicara dengan penuh sopan santun dan

kadang-kadang gemar bercanda dengan siapa saja yang menjadi teman bicaranya.

Dibalik itu semua Muhammad Natsir adalah ibarat karang yang kokoh. Ia termasuk

seorang yang teguh memgang prinsip, walau dalam berhubungan dengan orang-

orang lain.

Saat kecil Muhammad Natsir terlahir dillingkungan agamis, ayahnya seorang

Ulama terkenal di Indonesia. Lingkungan seperti ini sangat mempengaruhi

pertumbuhan sang putra. Waktu kecil Muhammad Natsir menghabiskan waktu di

surau, mengaji dan bersenda gurau. Pendidikan di surau tidaklah cukup. Natsir kecil

sangat ingin belajar di sekolah modern. Sayang, karena kedudukan ayahnya

sebagai pegawai rendahan itulah, Muhammad Natsir kecil sempat ditolak sebagai

murid di Holandsch Inlandische School (HIS) Padang, sebuah sekolah bergengsi

milik orang kulit putih yang banyak diminati saat itu. HIS hanya menerima anak

pegawai negeri yang berpenghasilan besar atau anak saudagar kaya raya.83

B. Pemikiran Pendidikan Islam

Cendekiawan Muslim Indonesia yang lebih dikenal sebagai tokoh politik

Masyumi dan Mantan Perdana Menteri RI adalah M. Natsir. Diungkapkan oleh

Abuddin Nata, (2005 : 81-94) bahwa pokok-pokok pemikiraan pendidikan M. Natsir

adalah sebagai berikut :

a. Peran dan fungsi pendidikan.

Dalam hal ini paling kurang terdapat enam rumusan yang dimajukan Natsir

yaitu sebagai berikut:.

1) Pendidikan harus berperan sebagai sarana membimbing manusia agar dapat

mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani secara

sempurna,

83

Hepi Andi Bastoni dkk. Muhammad Natsir Sang Maestro Dakwah.Jakarta: Mujtama Press, 2008. h 2

Page 99: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

99

2) Pendidikan diarahkan untuk menjadikan anak didik memiliki sifat-sifat

kemanusiaan dengan mencapai akhlak yang sempurna.

3) Pendidikan harus berperan sebagai sarana menghasilkan menusia jujur dan

benar ( bukan pribadi yang hipokrit ).

4) Pendidikan agar berperan membawa manusia mencapati tujuan hidupnya,

yaitu menjadi hamba Allah Swt.

5) Pendidikan harus dapat menjadikan manusia yang dalam segala perilakunya

selalu menjadi rahmat bagi seluruh alam.

6) Pendidikan harus benar-benar dapat meningkatkan sifat-sifat kemanusiaan

bukan sebaliknya meniadakan atau berperilaku menyesatkan yang dapat

merugikan orang lain dan lingkungan.

b. Tujuan pendidikan Islam

Menurut Natsir, tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah merealisasikan

idealitas Islam yang pada intinya menghasilkan manusia yang berperilaku Islami,

yakni beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Hal ini sejalan dengan tujuan

pendidikan naisonal yang terpatri dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yang menempatkan beriman dan bertaqwa kepada

Allah Yang Maha Esa sebagai tujuan sentral.

Menurut M. Natsir, seorang hamba Allah adalah orang yang ditinggikan

derajatnya oleh Allah, sebagai pemimpin manusia. Mereka menjalankan perintah

Allah SWT dan berbuat baik kepada sesama manusia, menunaikan ibadah terhadap

Tuhannya sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 177 yang

artinya Bukanlah kebaikan itu dengan menghadapkan muka ke arah barat dan timur,

tetapi kebaikan itu adalah mereka yang beriman kepada Allah, hari kemudian,

malaikat, kitab, dan nabi-nabi Nya serta memberikan harta yang disayanginya

kepada karib kerabatya, anak yatim, orang yang terlantar, orang yang terbatas

dananya dalam perjalanan serta untuk memerdekakan manusia dari perbudakan. Ia

mendirikan shalat, membayar zakat, teguh memegang janji, bersifat sabar dan

tenang di waktu bahaya dan bencana menimpa.

Berdasarkan ayat tersebut di atas, seorang hamba Allah adalah mereka yang

memiliki enam sifat sebagai berikut. Pertama, memiliki komitmen iman dan tauhid

yang kokoh kepada Allah serta terpantul dalam perilakunya sehari-hari. Kedua,

memiliki kepedulian dan kepekaan sosial dengan cara memberikan bantuan dan

Page 100: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

100

santunan serta mengatasi kesulitan dan penderitaan orang lain. Ketiga, senantiasa

melakukan hubungan vertikal dengan Tuhan dengan menjalankan ibadah shalat

secara kontinu. Keempat, senantiasa melakukan hubungan horizontal dengan

sesame manusia dengan cara memberikan sebagain harta yang dimiliki kepada

orang lain. Kelima, memiliki akhlak yang mulia yang ditandai dengan kepatuhan

dalam menunaikan janji yang telah diucapkannya, Keenam, memiliki jiwa yang tabah

dalam menghadapi situasi dan kondisi yang kurang menyenangkan, bahkan

menakutkan.

c. Dasar pendidikan

Dalam tulisan yang berjudul Tauhid sebagai Dasar Didikan, M. Natsir

menceritakan tentang pentingnya tauhid dengan mengambil contoh pada seorang

professor fisika bernama Paul Ehrenfest yang mati bunuh diri. Ia berasal dari

keluarga baik-baik dan telah memperoleh pendidikan Barat tingkat tinggi. Telah

banyak penemuan rahasia alam yang dihasilkannya dan telah menjadi bahan

rujukan dalam dunia ilmu pengetahuan. Pekerjaannya sehari-hari tak pernah tercela.

d. Ideologi dan pendekatan dalam pendidikan

M. Natsir mengajukan konsep pendidikan yang khas ditengah persoalan

dikotomis antara pendidikan umum dan pendidikan agama. Konsep pendidikannya

adalah integral, harmonis, dan universal. Dalam pidato yang ia sampaikan pada

rapat Persatuan Islam di Bogor, 17 Juni 1934 serta dalam tulisannya di Pedoman

Masyarakat pada 1937 berjudul "Tauhid sebagai dasar Pendidikan", menggariskan

ideologi pendidikan umat Islam bertitik tolak & berorientasi pada tauhid sebagaimana

tersimpul dalam kalimat syahadat.

Melalui dasar tersebut akan tercipta integrasi pendidikan agama dan umum.

Konsep pendidikan yang integral, universal, dan harmonis menurut Natsir, tidak

mengenal dikotomi antara pendidikan agama dan pendidikan umum, melainkan

antara keduanya memiliki keterpaduan dan keseimbangan. Semua itu dasarnya

agama, apa pun bidang dan disiplin ilmu yang ditekuninya. Sepertinya kelahiran

Sekolah Islam Terpadu saat ini melalui himpunan keanggotaan Jaringan Sekolah

Islam Terpadu Indonesia memiliki nafas yang sama dengan pandangan Natsir ini.

Page 101: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

101

e. Fungsi bahasa asing

Menurut Natsir bahwa bahasa asing amat besar perannya dalam mendukung

kemajuan dan kecerdasan bangsa. Menurut Natsir, bahasa erat kaitannya dengan

corak berpikir suatu bangsa. Bahasa dari salah satu bangsa adalah tulang punggung

kebudayaannya. Mempertahankan bahasa sendiri berarti mempertahankan sifat-

sifat dan kebudayaannya sendiri. Kultur suatu bangsa berdiri atau jatuh bergantung

pada bahasa dari bangsa itu sendiri. Maka bahasa merupakan salah satu faktor

terpenting yang mendorong mutu dan kecerdasan suatu bangsa. Bahasa ibu,

bahasa sendiri menjadi syarat bagi tegaknya kebudayaan kita.

Demikianlah antara lain pandangan Natsir terhadap bahasa asing khususnya

bahasa Belanda dan Bahasa Arab. Untuk itu, kepada para siswa harus diberikan

kemampuan berbahasa asing dan dengan melakukan langkah-langkah antara lain .

1) Perlu adanya upaya membasmi semangat anti-Arab atau anti-Islam yang

diciptakan oleh kolonial linguistik dan penguasa pribuminya yang taat dan

setia.

2) Status linguistik yang bebas dari bahasa Arab harus diakui dan bahasa Arab

harus diperlakukan tidak lagi sebagai karya teologis.

3) Negara-Negara Islam yang bahasa ibunya bukan bahasa Arab, harus

menerima bahasa Arab sebagai bahasa kedua setelah bahasa Nasional

ibunya.

4) Keteladanan guru

Menurut Natsir, suatu bangsa tidak akan maju, sebelum adanya guru yang

mau berkorban untuk kemajuan bangsa. Pernyataan ini diajukan, karena pada saat

itu minat kalangan akademik untuk menjadi guru sudah mulai menurun. Minat

lulusan terbaik dari sekolah menengah untuk menjadi guru sampai sekarang masih

tampak dikarenakan perhatian terhadap lembaga pendidikan guru memang belum

memadai.

Sistem pendidikan Belanda memang dapat memberikan bekal pengetahuan

modern, keterampilan dan keahlian yang dibutuhkan oleh zaman, tapi jiwanya kerdil,

dan dikotomis karena tidak memiliki landasan iman dan akhlak yang mulia. Di sisi

lain pendidikan pesantren dan madrasah memang memberikan bekal akidah dan

Page 102: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

102

akhlak yang mulia, tapi tidak memberikan bekal ilmu pengetahuan modern, teknologi

yang dibutuhkan masyarakat.

Tampaknya, gagasan dan pemikiran M. Natsir relevan dalam tinjauan

perkembangan pendidikan dewasa ini disebabkan hal-hal sebagai berikut:

1) M. Natsir adalah tokoh nasional dan internasional yang memiliki integritas

pribadi dan komitmen yang kuat untuk memajukan bangsa dan Negara

2) M. Natsir selain sebagai seorang negarawan yang handal, ia juga termasuk

pemikir dan arsitek pendidikan Islam yang serius.

3) Sebagai pemikir dan arsitek pendidikan, Natsir selain menulis karya ilmiah

yang berisikan gagasan dan pemikiran tentang pembaharuan dan kemajuan

pendidikan Islam, ia juga sebagai praktisi dan pelaku pendidikan yang terbukti

cukup berhasil.

4) Sebagai pemikir dan arsitek pendidikan, Natsir melihat bahwa masalah pokok

untuk mengatasi keterbelakangan dalam pendidikan terletak pada tiga hal:

a) Dengan merombak sistem yang dikotomis ke sistem yang integrated

antara ilmu agama dan umum.

b) Dengan merombak kurikulum dari kurikulum yang dikotomis menjadi

integrated.

c) Dengan mempersiapkan guru yang komitmen dan dapat menjadi

teladan bagi peserta didik.84

Natasir dilahirkan di Alahan Panjang, Solok pada tanggal 17 Juli 1908. Kedua

orang tuanya berasal dari Maninjau. Ayahnya Idris Sutan Saripado adalah pegawai

pemerintah dan pernah menjadi Asisten Demang di Bonjol, Dia kemudian diangkat

menjadi penghulu atau kepala suku Piliang dengan gelar Datuk Sinaro Panjang di

Pasar Maninjau.

Sudah lebih dari setengah abad lalu Pak Natsir mengingatkan bahwa

demokrasi sekuler dapat berujung pada berbagai musibah kemanusiaan. Tanpa

intervensi wahyu, manusia dapat terperangkap pada dorongan nafsu hewaniah dan

meluncur ke arah anarki, chaos atau faudhau. Pak Natsir amat memahami teori dan

praktek demokrasi, tetapi sekaligus melihat dengan jernih keterbatasannya.

Theodemokrasi adalah demokrasi yang dibimbing oleh kebenaran wahyu.

84

Tohir Luth dan M.Nasir.Dakwah dan pemikirannya.Jakarta:Gema Insani.1999

Page 103: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

103

Mohammad Natsir hidup ketika persahabatan lintas ideologi bukan hal yang

patut dicurigai, bukan suatu pengkhianatan. Natsir pada dasarnya antikomunis.

Bahkan keterlibatannya kemudian dalam Pemerintahan Revolusioner Republik

Indonesia (PRRI), antara lain, disebabkan oleh kegusaran pada pemerintah

Soekarno yang dinilainya semakin dekat dengan Partai Komunis Indonesia.

Masyumi dan PKI, dua yang tidak mungkin bertemu. Tapi Natsir tahu politik identitas

tidak di atas segalanya. Ia biasa minum kopi bersama D.N. Aidit di kantin gedung

parlemen, meskipun Aidit menjabat Ketua Central Committee PKI ketika itu.

Page 104: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

104

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata. Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia. Jakarta: Rajda Grafindo Persada. 2005.

Ahmad D. Marimba. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: PT. Al-Ma‟arif. 1990.

Arifin M. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 1991.

Abuddin Nata. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2000.

Inu Kencana Syafiie. Filsafat Kehidupan. PT. Bumi Aksara. Jakarta . 1995.

Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation of an Intellctual Tradition, the University of Chichago Press. America. 1982.

Hamka. Tasauf Modern. Jakarta: Pustaka Panjimas. 1987.

Hassan Hanafi. Dari Teosentrisme ke Antroposentrisme. PT LkiS Pelangi Aksara. Yogyakarta. 2004.

Hepi Andi Bastoni dkk. Muhammad Natsir Sang Maestro Dakwah. Jakarta: Mujtama Press. 2008.

Herry Mohammad. Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20. Jakarta: Gema Islami. 2006.

Jamil Ahmad. Seratus Muslim Terkemuka. Jakarta: Pustaka firdaus. 2003.

Kholid, Muhammad Fathoni. Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Agama RI. 2000.

Kurniawan, Samsul dan Erwin Mahrus. Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.2011.

Labib, Muhsin. Para Filosof. Jakarta: Penerbit Al-huda. 2005.

Lathiful Khuluq. Fajar Kebangunan Ulama Biografi K.H. Hasyim Asy‟ari. Yogyakarta: LKiS. 2000.

Lathiful Khuluq. Hasyim Asy‟ari, Religious Thought and Political Activities. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 2000.

Ibrahim Madkour. Fi al-Falsafah al-Islamiyyah. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. 2004.

Mohammad Herry. Tokoh-tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20. Jakarta: Gema Insani. 2006.

Mohammad Rifa‟i, Wahid Hasyim. Yogyakarta: Garasi. 2009.

Page 105: MATERI 1 ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT upload/teo antro/ISI... · MATERI 1 “ALIRAN PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT ... Selain itu politik juga menyelidiki, asas-asas, sejarah

105

Muhammad Soedja. Cerita Tentang Kyiai Haji Ahmad Dahlan. Jakarta: Rhineka Cipta. 1993.

Muhsin Labib. Para Filosof. Jakarta: penerbit al-huda.2005.

Muktafi Fahal dan Ahamad Amir Aziz. Teologi islam modern. Gitamedia Press. Surabay. 1999.

Nasution, Harun. Muhammad abduh dan teologi rasional muktazilah. Jakarta: PT Grafindo Persada. 1897.

Abuddin Nata. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam Seri Kajian Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2003

Ramayulis dan Samsul Nizar. Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Ciputat Press Group. 2005.

Susanto, A. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.

Sutrisno, Fazlur Rahman. Kajian Terhadap Metode, Epistemology dan System Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006.

Sutrisno. Pendidikan Islam yang menghidupkan. Yogyakarta: Kota Kembang. 2006.

Syamsul Kurniawan & Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam. Maguwoharjo: Ar Ruzz Media. 2013.

Syamsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers. 2002.

Syarifudin Jurdi, Sosiologi Islam Elaborasi Pemikiran Sosial Ibn Khaldun, POKJA: UIN Sunan Kalijaga. 2008.

Terj Iwan Kurniawan. Al-Ghazali. Mutiara Ihya` Ulumuddin. Mizan: Bandung. 2001.

Tohir Luth dan M.Nasir. Dakwah dan pemikirannya. Jakarta: Gema Insani. 1999.

Zainuddin dkk. Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali. Jakarta: Bumi Aksara. 1991.