aliran filsafat eksistensialisme -...

18
Dengan Nama Allaah yang menggenggam ajal kami ALIRAN FILSAFAT EKSISTENSIALISME Oleh: AAN SUKANDAR

Upload: trandan

Post on 02-Aug-2019

272 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Dengan Nama Allaah yang menggenggam ajal kami

ALIRAN FILSAFAT

EKSISTENSIALISME

Oleh:

AAN SUKANDAR

Eksistensialisme adalah

aliran filsafat yg pahamnya berpusat pada manusia

individu yang bertanggung jawab atas kemauannya

yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana

yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya

bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana

yang tidak benar, tetapi seorang eksistensialis sadar

bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya

masing-masing individu bebas menentukan sesuatu

yang menurutnya benar

Sejarah munculnya eksistensialisme

Istilah eksistensialisme dikemukakan oleh ahli

filsafat Jerman Martin Heidegger (1889-1976)

Eksistensialisme adalah merupakan filsafat dan

akar metodologinya berasal dari metoda

fenomologi yang dikembangkan oleh Hussel

(1859-1938)

Munculnya eksistensialisme berawal dari ahli

filsafat Kieggard dan Nietzche

Kiergaard Filsafat Jerman (1813-1855) filasafatnya

untuk menjawab pertanyaan “Bagaimanakah aku

menjadi seorang individu)”

Hal ini terjadi karena pada saat itu terjadi krisis

eksistensial (manusia melupakan individualitasnya)

Kiergaard menemukan jawaban untuk pertanyaan

tersebut manusia (aku) bisa menjadi individu yang

autentik jika memiliki gairah, keterlibatan, dan

komitmen pribadi dalam kehidupan

Nitzsche (1844-1900) filsuf jerman tujuan

filsafatnya adalah untuk menjawab pertanyaan

“bagaimana caranya menjadi manusia unggul”

Jawabannya manusia bisa menjadi unggul jika

mempunyai keberanian untuk merealisasikan diri

secara jujur dan berani

Apakah eksistensialisme itu?

Eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus

mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia

dengan metedologi fenomenologi, atau cara manusia

berada.

Eksistensialisme adalah suatu reaksi terhadap

materialisme dan idealisme

Pendapat materialisme terhadap manusia adalah

manusia adalah benda dunia, manusia itu adalah materi ,

manusia adalah sesuatu yang ada tanpa menjadi Subjek

Pandangan manusia menurut idealisme adalah

manusia hanya sebagai subjek atau hanya sebagai

suatu kesadaran

Eksistensialisme berkayakinan bahwa paparan

manusia harus berpangkalkan eksistensi,

sehingga aliran eksistensialisme penuh dengan

lukisan-lukisan yang kongkrit

Apakah eksistensi tu?

Eksistensi oleh kaum eksistensialis disebut Eks

bearti keluar, sintesi bearti berdiri. Jadi ektensi

bearti berdiri sebagai diri sendiri

Menurut Heideggard “Das wesen des daseins

liegh in seiner Existenz

Da-sein adalah tersusun dari dad an sein. “Da”

disana. Sein bearti berada. Artinya manusia sadar

dengan tempatnya.

Menuut Sartre adanya manusia itu bukanlah

“etre”” melainkan “ a etre. Artinya manusia itu

tidak hanya ada tapi dia selamanya harus

membangun adanya, adanya harus dibentuk

dengan tidak henti-hentinya.

Menurut Parkay (1998) aliran eksistensialisme

terbagi dua bersifat theistik (bertuhan) dan

atheistik

Menurut eksistensialisme ada 2 jenis filsafat tradisional, filsafat spekulatif dan filsafat skeptif

Filsafat skepekulatif menyatakan bahwa pengalaman tidak banyak berpengaruh pada individu

Filsafat skeptif manyatakan bahwa semua pengalaman itu adalah palsu tidak ada sesuatu yang dapat kita kenal dari realita. Menurut mereka konsep metafisika adalah sementara

Bagaimanakah pandangan

eksistensialis terhadap pendidikan?

Sikun Pribadi (1971) eksistensialisme sangat

berhubungan dengan pendidikan. Karena pusat

pembicaraan eksistensialisme adalah keberadaan

manusia sedangkan pendidikan hanya dilakukan

oleh manusia.

Bagaimanakah tujuan pendidikan

menurut pandangan

eksistensialisme? Tujuan pendidikan adalah untuk mendorong

setiap individu agar mampu mengembangkan

semua potensinya untuk pemenuhan diri.

Implikasi filsafat eksistensialisme dalam

pendidikan

Tujuan pendidikan

Memberikan bekal pengalaman yang luas dan

komprehensif dalam semua bentuk kehidupan

Status siswa

Mahluk rasional dengan pilihan bebas dan tanggungjawab atau pilihan suatu komitmen terhadap pemenuhan tujuan pendidikan

Kurikulum

Yang diutamakan kurikulum liberal. Yaitu merupakan landasan bagi kebebasan manusia. Kebebasan memiliki aturan–aturan. Oleh karena itu disekolah harus diajarkan pendidikan sisial untuk mengajar respek rasa hormat terhadap kebasan untuk semua.

Proses belajar mengajar pengetahuan tidak ditumpahkan melainkan ditawarkan. Untuk menjadi hubungan antara guru dengan siswa sebagai suatu dialog.

Peranan guru

Melindungi dan memelihara kebebasan

akademik.

Metode

Tak ada pemikiran yang mendalam tentang

metode , tetapi metode apapun yang dipakai

harus merujuk pada cara unik mencapai

kebahagian dan karakter yang baik

Kesimpulan

Pandangan eksistensialisme dapat disimpulkan:

1. menurut metafisika: (hakekat kenyataan)

pribadi manusia tak sempurna, dapat diperbaiki melalui penyadaran diri dengan menerapkan prinsip & standar pengembangan ke pribadian

2. Epistimologi: (hakekat pengetahuan)

Data-Internal–pribadi, acuannya kebebasan individu memilih

3. Logika: (hakekat penalaran)

Mencari pemahaman tentang kebutuhan & dorongan internal melaui analis & introfeksi diri

4. Aksiologi (hakekat nilai)

Standar dan prinsip yang bervariasi pada tiap individu bebas untuk dipilih-diambil

5. Etika (hakekat kebaikan)

Tuntutan moral bagi kepentingan pribadi tanpa menyakiti yang lain

6. Estetika (hakekat keindahan)

Keindahan ditentukan secara individual pada tiap orang oleh dirinya

7. Tujuan hidup

Menyempurnakan diri melalui pilihan standar

secara bebas oleh tiap individu, mencari

kesempurnaan hidup

Sekian Terimakasih