mata dan ekstremitas superior tutor 4

49
SKENARIO 2 Setelah film bioskop selesai dan lampu dihidupkan, kemi merasa penglihatannya silau dan secara refleks ia menyipitkan mata dang mengangkat lengan kiri untuk melindungi matanya dari cahaya lampu. Kemi lalu menggerakkan bola matanya ke segala arah untuk mengurangi rasa silaunya. Apa yang terjadi pada kemi KLARIFIKASI ISTILAH 1. Silau : Tidak dapat melihat dengan nyata atau terlalu terang 2. Refleks : Aksi atau gerakan yang dipantulkan; jumlah setiap respon automatic yang di perantarai oleh sistem syaraf 3. Mata : salah satu alat indera yang bersifat untuk melihat 4. Cahaya : Suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang terdiri dari paket-paket individual energi seperti partikel yang disebut foton yang berjalan menurut cara-cara gelombang 5. Lengan : Anggota tubuh mulai dari bahu sampai ke pergelangan tangan

Upload: septiawanpm

Post on 18-Feb-2015

140 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Mata dan Ekstremitas Superior tutor 4

TRANSCRIPT

Page 1: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

SKENARIO 2

Setelah film bioskop selesai dan lampu dihidupkan, kemi merasa penglihatannya silau

dan secara refleks ia menyipitkan mata dang mengangkat lengan kiri untuk melindungi matanya

dari cahaya lampu. Kemi lalu menggerakkan bola matanya ke segala arah untuk mengurangi rasa

silaunya. Apa yang terjadi pada kemi

KLARIFIKASI ISTILAH

1. Silau : Tidak dapat melihat dengan nyata atau terlalu terang

2. Refleks : Aksi atau gerakan yang dipantulkan; jumlah setiap respon automatic

yang di perantarai oleh sistem syaraf

3. Mata : salah satu alat indera yang bersifat untuk melihat

4. Cahaya : Suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang terdiri dari paket-paket

individual energi seperti partikel yang disebut foton yang berjalan

menurut cara-cara gelombang

5. Lengan : Anggota tubuh mulai dari bahu sampai ke pergelangan tangan

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Setelah film bioskop selesai dan lampu dihidupkan, kemi merasa penglihatannya silau

dan secara refleks ia menyipitkan mata dan mengangkat lengan kiri untuk melindungi

matanya dari cahaya lampu

2. Kemi lalu menggerakkan bola matanya ke segala arah untuk mengurangi rasa silaunya

ANALISIS MASALAH

1. Bagaimana anatomi mataJawab :

a. Tulang Os frontal Os zygomaticum Os sphenoidale Os lacrimal

Page 2: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Os ethmoidale Os maxilla.

b. Otot M.Rektus superior

M. Rektus inferior

M. Rektus medialis

M. Rektus lateralis

M. Obliquus superior

M. Obliquus inferior

M. Levator Palpebrae Superior

Mm. Auriculares

c. Pembuluh Darah V. Vorticosa

A. Ciliaris posterior longa

A. et v. centralis retinae

A. Ciliaris anterior

Aa. Ethmoidales anterior et posterior

Aa. Ciliaris posteriors longa et brevis

A. Centralis retinae

A. Supratrochlearis

A. Supra orbitalis

A. Dorsalis nasi

V. Conjucnctivalis anterior

A. Conjucnctivalis anterior

V. Ciliaris anterior

V. Episclearis

A. Episclearis

d. Saraf N. Opthic N. Trigeminus Opthalmica N. Abducens N. Trochlearis N. Oculomotorius

2. Bagaimana histologi mata?Jawab :

Page 3: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Pada bola mata terdapat 3 lapisan, yaitu :

i. Tunica fibrosa = Untuk melindungi struktur halus pada mata,

mempertahankan tekanan cairan intra okuler, mempertahankan bentuk dan

tekanan bola mata

a. Kornea : epitel kornea, membranae bowman, substansia propia,

membranae deccement. Endotel kornea

b. Limbus korna

c. Sclera : episklera- jaringan fibroelastis. Stroma sclera – serat

kolagen. Lamina flusea – melanosit & fibroblast

ii. Tunica vascuola =

Memberi nutrisi pada bola mata, akomodasi penglihatan , mengatur jumlah

cahaya yang masuk kemata

a. Choroid : Lapisan suprakoroid, vaskuola, koriokapilaris, elastika/

membrane brunch

b. Corpus ciliaris : Epitel siliaris, lamina elastica

c. Iris : Membrane seluler & membentuk lapisan yang tidak utuh

iii. Tunika nervosa

a. Pars seka retina : Pars siliaris retina & pars iridka retina

b. Pars optica retina

3. Bagaimana fisiologi mata ?Jawab :

i. Sumber cahaya masuk ke mata kedalam kornea

ii. Melewati pupil yg lebarnya diatur oleh iris

iii. Cahaya tersebut dibiaskan oleh lensa

iv. Terbentuk bayangan pada retina dengan sifatnya terbalik, nyata, dan

diperkecil

v. Sel batang dan kerucut meneruskan sinyal cahaya ke otak melalui saraf opticus

vi. Otak mengembalikan lai bayangan yang terlihat diretina

vii. Objek terlihat sesuai dengan aslinya

Page 4: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

4. Mengapa mata kemi silau?

Jawab : Karena retina mata belum beradaptasi dengan cahaya dari lampu bioskop yang

di tangkapnya. Titik gelap dalam bayangan akan menjadi sangat terang sehingga seluruh

bayangan visual yang ditangkap mata akan memutih. Serta, sensitivitas retina perlu di

atur sehingga reseptornya dapat merespons terhadap area yang lebih terang tetapi tidak

terhadap area yang lebih gelap. kemi mengalami adaptasi terang.

5. Bagaimana mekanisme adaptasi penglihatan terhadap cahaya dari terang ke gelap dan

dari gelap ke terang?

Jawab :

Proses adaptasi terang :

Dalam tempat terang pada suatu waktu – fotokimia dalam sel batang dan sel kerucut

bertambah – sebagian rhodopsin & iodopsi terurai – menjadi vitamin A – selanjutnya

iodopsin akan disintesa kembali – terjadi pengurangan sensitifitas terhadap cahaya –

menyesuaikan diri dengan keadaan terang tersebut – tidak merasakan silau- disebut

adaptasi terang

Proses adaptasi gelap:

Dalam tempat gelap pada suatu waktu – iodopsin diubah- menjadi pigmen yang peka

terhadap cahaya- rhodopsin di sintesa kembali – akhirnya mampu melihat bayangan

& benda-benda di tempat gelap – di sebut adaptasi gelap

Bila kemudian masuk ke ruangan yang terang – silau – karena rhodopsin & iodopsin

terurai – timbul implus yang terus menerus – kemudian terjadi adaptasi terang

6. Apa saja gerakan refleks pada mata?Jawab :

Refleks occulo vestribular atau VOR

VOR merupakan gerakan refleks pada mata yang menyebabkab stabilitas bayangan pada

retina saat kepala bergerak dengan membuat gerakan mata sama dengan gerakan kepala.

Page 5: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Secara sederhana, maka kita akan mengikuti ke arah kepala kita. Apabila kepala kita

melihat kekiri maka secara otomatis mata kita akan mengikuti melihat ke kiri. Hal ini

agar kita dapat menjaga keseimbangan bayangan pada retina saat kepala bergerak.

Refleks cahaya pupil

Merupakan refleks yang mengatur diameter dari pupil sebagai respons dari intensitas

cahaya yang berlebihan pada mata. Seperti pada skenario ini, mata seseorang mengalami

perubahan dalam intensitas cahaya, dari tempat yang gelap ke terang. Hal ini

menyebabkan otot-otot di sekitar iris akan memaksa memperkecil pupil agar tidak terjadi

kerusakan akibat cahaya yang berlebihan. Maka sering terlihat apabila kita terkena

cahaya maka pupilnya akan mengecil. Pupil merupakan bagian hitam pada mata disekitar

iris.

Corneal refleks

Suatu gerakan tidak disadari yang menyebabkan berkedipnya mata karena suatu stimulus

yang mempengaruhi kornea. Sebagai contoh apabila kita melihat sesuatu atau mata kita

diganggu oleh benda asing maka kita akan berkedip. Seperti yang kita ketahui, pada

kornea banyak sekali reseptor yang membuat kornea menjadi sangat sensitive.

Occulocardiac refleks

Refleks yang menyebabkan penurunan denyut nadi yang di akibatkan hubungan dari otot

extraocular dan bola mata. Refleks ini terjadi saat adanya gangguan tertentu dan

melibatkan hubungan saraf trigeminal dan vagus pada sistem parasimpatic yang

menyebabkan turunnya denyut nadi.

7. Bagaimana anatomi lengan ? Jawab:

Bagian lengan atas

clavicula

scapula

humerus

bagian lengan bawah

radius

ulna

bagian telapak tangan

Page 6: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Medulla SpinalisNeuron MotorikEfektor

OTAK

reseptorstimulus Neuron sensorik

tarpal

metatarpal

phalanx

- phalanx proximal

- phalanx medial

- phalanx distal

8. Bagaimana fisiologi gerak reflex pada lengan kemi untuk melindungi matanya yang silau?Jawab :

Retina menangkap impuls dari objek lalu mentransmisi ke saraf otak à kiasma optik à

traktus optik à culliculus superior à traktus tectospinalis menyebabkan koneksi dengan

beberapa nuklei:

1. Nucleus pretectalis and Nucleus edinger westphal untuk penyempitan pupil

2. Nucleus III dan IV untuk pergerakan mata

3. Nucleus VII, untuk menumbulkan pergerakan otot wajah dan menutup mata

4. Nucleus spinalis N.IX, untuk merotasikan wajah

5. Nucleus motoris untuk menggerakan tangan dan mata

9. Otot-otot apa saja yang bekerja pada saat kemi mengangkat lengannya?Jawab :

10. Persendian apa saja yang bekerja pada saat kemi mengangkat lengannya?Jawab :

articulatio acromiocvicularis

articulatio humeri

articulatio humeroradialis

Page 7: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Penglihatan

Mata

Organ lain

Anatomi Fisiologi Refleks

Pupil

Histologi

Tangan

Vestibulo

KorneaMekanisme

Jenis

Anatomi

Adaptasi Gelap dan Terang

articulatio humeroulnaris

articulatio radioulnaris proximal

11. Otot dan saraf apa saja yang menggerakkan bola mata?Jawab :

M. rectus superior - nervus occulomotorius

M. rectus anterior - nervus occulomotorius

M. rectus lateralis - nervus occulomotorius

M. rectus medialis

M. obliqus superior

M. obliqus anterior

nervus trochlearis (IV)

nervus abducens (VI)

nervus oculomotorius (III)

nervus obticus (II)

12. Apa pengaruh gerakan bola mata terhadap kembalinya penglihatan normal ?Jawab:

Gerakan bola mata termasuk reflek mata terhadap cahaya yang berfungsi membantu mata untuk beradaptasi secara cepat terhadap keadaan perubahan cahaya.

KERANGKA KONSEP

HIPOTESIS

Kemi mengalami refleks pada lengan dan matanya untuk beradaptasi dengan perubahan cahaya yang dilihatnya

Page 8: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

SINTESIS

Dari skenario ini sudah diketahui bahwa kemi merasa penglihtannya silau dan secara refleks

ia menyimpitkan mata dengan mengangkat lengan kiri untuk melindungi matanya dari cahaya

lampu lalu kemi menggerakkan bola matanya ke segala arah untuk mengurangi rasa silaunya.

MATA

Mata merupakan organ sensoris yang berfungsi mirip kamera, memfokuskan cahaya yang

melewati pupil atau celah melalui lensa ke retina

Anatomi dan Histologi Mata

a. Struktur Mata

Secara umum struktur mata terbagi atas struktur accessoris mata dan struktur bola mata.

Aksesoris mata dibagi menjadi beberapa bagian:1. Conjunctiva

Lapisan membrane mukosa yang terdapat di dalam kelopak mata dan menutupi

permukaan bola mata

1. Alis mata

Bagian mata yang berfungsi sebagai protektif, melindungi mata dari cahaya matahari dan

debu. Alis mata juga mencegah keringat masuk ke mata

2. Bulu mata

Merupakan bagian pada kelopak mata berupa rambut yang pendek dan tipis, berguna

untuk melindungi mata dari benda asing. Pada bulu mata terdapat banyak ujung saraf

sensoris yang menyebabkannya menjadi sangat sensitive

3. Kelopak mata (Palpebra)

Merupakan struktur yang terbentuk dari otot, kulit, dan kelenjar air mata. Palpebra

berfungsi mencegah cahaya yang berlebihan dan benda asing yang mengganggu.Dalam

kondisi tertentu (misalnya cahaya terang) maka palpebra akan menutup dan

mengakibatkan mata berkedip.

4. Canal Lacrimalis

Merupakan saluran masuk yang memindahkan air mata dari puncta ke dalam lacrimal sac

Page 9: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

5. Kelenjar Air Mata (Lacrimal Gland)

Berfungsi mengsekresi air mata yang akan disalurkan pada saluran lacrimal ke

conjunctiva. Air mata ini berfungsi untuk membasuh benda asing pada mata dan menjaga

kelembaban pada mata. Air mata juga bersifat makrofag yaitu dapat membunuh bakteri

yang mengganggu.

6. Saluran Lacrimal (Lacrimal Ducts)

Merupakan saluran yang menghubungkan kelenjar air mata dengan konjungtiva. Ada

sekitar 6-12 saluran lacrimal pada manusia.

7. Puncta

Lubang atau pori pada kelopak mata yang menyerap air mata dari mata

8. Lacrimal Sac

Suatu kantung atau tempat dikumpulkannya air mata yang diserap dari puncta

9. Ductus Nasolacrimalis

Saluran yang menghubungkan antara mata dengan hidung. Air mata yang diserap dari

puncta dan disimpan pada lacrimal sac akan disalurkan pada saluran ini. Hal ini

menyebabkan ketika kita menangis, hidung kita juga ikut basah

Setelah membahas bagian aksesoris atau pelengkap dan pendukung pada mata, ada bola mata.

Bola mata atau biasa disebut sebagai bulbus memiliki struktur anatomis yang terbagi menjadi

lapisan eksternal, medial, dan internal.

I. Lapisan Eksternal

Lapisan eksternal sering juga disebut Tunica Fibrosa. Terdiri dari Sclera dan Kornea

serta Limbus

1. Sclera

Lapisan jaringan ikat protektif yang membentuk bagian putih mata yang tampak.

Di bagian anterior membentuk kornea. Otot-otot yang menggerakkan bola mata

melekat pada Sclera. Sclera memiliki jaringan fibrosa padat dan mempertahankan

bentuk ukuran bola mata, terdiri dari tiga lapisan:

o Episklera terdiri dari jaringan fibroelastis

o Stroma Sklera terdiri dari serat kolagen

o Lamina Fusca terdiri dari melanosit dan fibroblast

2. Kornea

Page 10: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Suatu bagian transparan pada bagian depan mata. Kornea berfungsi sebagai

pelindung bagian mata sekaligus sebagai bagian yang menyebabkan refraksi

cahaya. Pada proses penglihatan, cahaya akan ditangkap pertama kali oleh kornea.

Oksigen didapat melalui pembuluh darah dan aqueous humor (juga sebagai

nutrisi). Kornea bersifat avascular dan memiliki lapisan-lapisan:

o Epitel Kornea

Terdiri dari epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan mempunyai

ujung syaraf sensoris terbanyak

o Membran Bowman

Terdiri dari fibril kolagen halus, kondensasi zat antar sel aselular dan tidak

ada serat elastin

o Substansia Propia

Terdiri dari serat kolagen sejajar saling menyilang dan bersifat avaskular

o Membran Descement

Terdiri dari serat kolagen halus ( jala ) pada lig. Pektinatum

o Endotel Kornea

Terdiri Epitel Selapis gepeng dan organel untuk transpor aktif & sintesis

protein serta sekresi dengan sifat avaskular

3. Limbus Kornea

Merupakan bagian peralihan antara kornea dan sclera. Limbus Kornea merupakan

cabang-cabang sel epithel yang akan meregenerasi kornea apabila terjadi

kerusakan.

II. Lapisan Tengah

Lapisan tengah (medial) biasa juga disebut sebagai tunica vaskulosa. Terdiri dari

beberapa bagian yaitu

1. Choroidea

Berfungsi mencegah berhamburnya berkas cahaya di mata, mengandung

pembuluh darah yang memberi makan retina. Di bagian anterior membentuk

badan silliaris dan iris. Secara histologis memiliki empat lapisan yaitu

a. Lapisan Suprakoroid terdiri dari serat kolagen dan serat elastin jarang

Page 11: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

b. Lapisan Vaskulosa terdiri dari jaringan ikat jarang

c. Lapisan Koriokapilaris memiliki serat kolagen dan serat elastin serta

sedikit fibroblast dan melanosit

d. Lamina Elastica memiliki sel ganglion multipolar pada pleksus syaraf

2. Corpus Ciliare

Merupakan bagian pada mata yang dibentuk dari otot untuk mengubah bentuk

dari lensa. S Membentuk aqueous humour dan membentuk otot siliaris serta

membantu mencembungkan lensa. Corpus Cilliaris terdiri epitel siliaris, lamina

elastica.

3. Iris

Merupakan bagian yang penuh dengan pigmen (memberikan warna pada mata)

yang mengatur besar-kecilnya pupil saat ada cahaya yang masuk. Iris terdiri

membrane sellular dan membentuk lapisan yang tidak utuh.

4. Pupil

Lubang pada iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam retina.

Besar-kecilnya pupil diatur oleh iris.

5. Lensa

Suatu struktur yang berfungsi untuk mengumpulkan dan menyebarkan cahaya

pada mata

III. Lapisan Internal

Disebut juga Tunica Nervosa terdiri dari Retina. Merupakan yang dibentuk dari

banyak unit cellular yang berjejer di dalam bulbus. Retina berfungsi untuk

menerjemahkan stimulus dari cahaya menjadi informasi yang dapat diolah oleh otak.

Secara Histologis terbagi menjadi bagian-bagian:

- Pars Seka Retina terdiri dari:

o Pars Siliaris Retina

o Pars Iridka Retina

- Pars Optica Retina

- Retina terdiri dari 10 lapisan

o Retinal pigment epithelium (RPE)

Page 12: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

o Lapisan fotoreseptor (Rods/Cones)

o Membran pembatas eksternal - Lapisan yang membatasi bagian dalam

fotoreseptor dari inti selnya

o Lapisan luar inti

o Lapisan luar plexiform - Pada bagian makular, ini dikenal sebagi

"Lapisan serat Henle" (Fiber layer of Henle).

o Lapisan dalam inti

o Lapisan dalam plexiform

o Lapisan sel ganglion - Lapisan yang terdiri dari inti sel ganglion dan

merupakan asal dari serat syaraf optik.

o Lapisan serat syaraf

o Membran pembatas dalam - Tempat sel-sel Műller berpijak

1. cilium (cilia) - eyelash 2. inferior lacrimal punctum 3. caruncle 4. plica semilunaris 5. conjunctiva,

palpebral (eyelid) portion (showing blood vessels)

6. inferior lacrimal canaliculus (surface location) 7. superior lacrimal canaliculus (surface location) 8. superior palpebra (upper eyelid)

9. corneo-scleral limbus 10. conjunctiva, bulbar portion (showing blood vessels)

Page 13: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Tulang

Mata terbentuk atas tulang : Os frontal, os zygomaticum, os sphenoidale, os lacrimal, os

ethmoidale dan os maxilla

A. Os Frontal

- Incisura frontal

- Os frontal, pars orbital, facies orbital

- Margo supraorbitalis

- Fossa glandulae lacrimalis

- Fovea trochlearis

Page 14: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

- Foramen ethmoidale posterius

- Foramen ethmoidale anterior

- Sutura frontalacrimalis

- Sutura sphenofrontalis

- Margo medoalis

B. Os sphenoidale

- Os sphenoidale, ala minor

- Os sphenoidale, ala major, facies orbitalis

- Os palatinum, Proc. Orbitalis

- Fissura orbitalis superior

- Canalis opticus

- Fissure orbitalis inferior

C. Os zygomaticum

- Margo lateralis

- Margo infraorbitalis

D. Os Maxilla, facies orbitalis

E. Os Lacrimale

- Sulcus lacrimalis

- Crista lacrimalis anterior

- Fossa sacci lacrimalis

- Crista lacrimalis

- Incisura lacrimalis

F. Os ethmoidale, lamina orbitalis

Vaskularisasi pada mata- V. Vorticosa

- A. Ciliaris posterior longa

- A. et v. centralis retinae

- A. Ciliaris anterior

- Aa. Ethmoidales anterior et posterior

- Aa. Ciliaris posteriors longa et brevis

Page 15: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

- A. Centralis retinae

- A. Supratrochlearis

- A. Supra orbitalis

- A. Dorsalis nasi

- V. Conjucnctivalis anterior

- A. Conjucnctivalis anterior

- V. Ciliaris anterior

- V. Episclearis

- A. Episclearis

Otot-otot yang bekerja mataOtot Menghasilkan gerakan Saraf kranial

1. M.Rektus superior

2. M. Rektus inferior

3. M. Rektus medialis

4. M. Rektus lateralis

5. M. Obliquus superior

6. M. Obliquus inferior

7.M. Levator Palpebrae

Superior

8. Mm. Auriculares

Ke atas

Ke bawah

Ke dalam arah hidung

Jauh dari hidung

Ke bawah dan masuk

Ke atas dan keluar

Membuka dan menutup kelopak

mata

Membuka dan menutup kelopak

mata

Okulomotor (III)

Okulomotor (III)

Okulomotor (III)

Abducens (VI)

Trochlear (IV)

Okulomotor (III)

Okulomotor (III)

Facialis ( VII )

Untuk M. Rektus origo berada pada annulus tendineuus communis yang melingkari kanalis

optikus dan sebagian fissura orbitalis superior dan berinsersio di bagian depan sclera tepat di

belakang junction sclerocornealis.

Page 16: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Sedangkan untuk M. Obliquus Superior berorigo di Os.Sphenoidea di atas dan medial

kanalis optikus dan annulus tendineus communis serta berinsersio di dataran lateral belakang

sclera. Untuk M. Obliquus inferior berorigo di bagian depan orbita ppada cekungan di dataran

superior maxilla, di sebelah lateral kanalis nasolacrimalis dan berinsersio di dataran

posterolateral sclera.

M. Levator palpebrae superioris berorigo di ala parva ossis sphenoidalis di atas kanalis

optikus yanng berinsersio di kulit palpebrae superior dan sebagian lainnya berinsersio di dataran

tarsus superior. Musculus ini berfungsi untuk mengangkat palpebrae superior.

Histologi

a. Kelenjar pada mataJawab :- 3 jenis kelenjar : 1. Kelenjar meibom - kel. Sebacea panjang dan dalam pd tarsus

- saluran keluar pada tepi palpebra 2. Kelenjar Moll - kel. Apokrin tdk bercabang - diantara dan diblkg folikel bulu mata - Pars terminalis tdk berkelok, - sal. Keluar à folikel rambut

3. Kelenjar Zeiss

RETINA, CHOROID AND SCLERA 4.

Collagenous fibers

5. Chromatophores

6. Blood vessel7. Pigment epithelium

8. Rods and cones

9. Outer limiting membrane

10. Outer nuclear layer

11. Outer plexiform layer

12. Inner nuclear layer 13. Inner plexiform layer

14. Ganglion cell layer

15. Nerve fiber layer

16. Inner limiting membrane

1. Sclera 2. Choroid

3. Retina

Page 17: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

- uk. Lebih kecil

- modifikasi kel. Sebacea dan berhub. Folikel rambut mata

b. Bola Mata Pada histology bola mata terdapat :

Epitel kornea, terletak paling luar dan merupakan epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

Membran bowman, berupa lapisan homogen tipis tepat di bawah epitel, penampilannya mirip membrane basal epitel, tetapi lebih tebal.

Stroma atau substansi propria, merupakan bagian kornea yang paling tebal. Lapisan ini di susun oleh serat kolagen yang lebih kasar dari pada yang membentuk membran bowman. Diantara serat kolagen terdapat fibrosit yang tampak tipis dengan intinya jelas terlihat.

Membrane descment, tebalnya kurang lebih sama dengan membran bowman. Lapisan ini terdii atas serat kolagen tetapi susunannya berbeda dari membrane bowman atau pun stroma.

Endotel , merupakan lapisan kornea yang paling dalam yang berupa epitel selapis gepeng atau kuboid rendah.

Limbus (kornea), dibagian luarnya diliputi epitelkonjungtiva bulby yang merupakan epitel berlapis silindris, stromanya merupakan tepian sclera yang menyatu dengan kornea , merupakan jaringan ikat fibrosa. Srtoma ini bagian dalam membentuk taji sclera yang bagian anterior taji ini terdapat jaringan trabekula.Diatas trabekula terdapat saluran schlemm, lumen kanal ini dibatasi sel entel. Bagian posterior taji sclera merupakan origo otot siliaris yang merupakan jaringan ikat lpolos.

Iris, pada permukaan yang menghadap serambi mata dilapisi sel stroma yang menghadap bilik mata diliputi dua lapis sel epitel berpigmen, yang merupakan bagian dari retina pars iridika. Pada bagian yang didekat pupil terdapat berkas otot polos sirkular membentuk otot liingakar pupil. Kearah pangkalnya terdapat berkas sel mio epitel yang membentuk otot pelebar pupil. Pada korpus siliaris terdapat zonula ziniii berupa kumpulan serat pengantung serat mata.

Lensa mata, terdapat dibelakang iris merupakan bangunan oval berwarna merah. Susunan serat lensa tidak Jelas. Dibelakang lensa terdapat ruang kosong yang semula terisi korpus vitreum.

Retina, terletak antara koroid dan korpus vitreum.lapisan retina terdiri dari : Membrana limitans interna (serat saraf glial yang memisahkan retina dari corpus

vitreus) Lapisan serat saraf optikus (akson dari 3rd neuron) Lapisan sel ganglion (nuklei ganglion sel dari 3rd neuron) Lapisan fleksiform dalam (sinapsis antara akson 2nd neuron dengan dendrit dari

3rd neuron) Lapisan nuklear dalam Lapisan fleksiform luar (sinapsis antara akson 1st neuron dengn dendrit 2nd

neuron) Lapisan nuklear luar (1st neuron) Membrana limitans eksterna Lapisan fotoreseptor (rods dan cones) Retinal Pigment Epithelium

Page 18: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Fovea sentralis, lapisan ini hanya terdiri dari sel kerucut saja, cekungan yang lain adalah papil n. optikus yang merupaka tempat keluarnya n. optikus dari bola mata.

c. Kelopak MataBagian dalam berupa epitel berlapis tora dengan sel goblet, dibelakang dan diantara folikel-folikrel bulu

mata terdapat kelenjar apokrin. Di . bawah dermis terdapat otot lingkar mata yang merupakan jaringan

otot rangka. Di bagian tengah palpebra terdapat jaringan ikat fibrosa yang menjadi kerangka kelopak mata

yang disebut tarsus. Di dalam tarsus terdapat untaian kelenjar sebasea yang disebut kelenjar meiborm

20. Processes of pigment cells ectending between rods and cones

21. Cones 22. Rod 23. Outer

limiting membrane

24. Nuclei of cones 25. Nuclei of rods 26. Outer processes of Muller’s cells

27. Synapses between horizontal and visual cells

28. Synapses between cones and bipolar cells

29. Bipolar cell 30. Muller’s cell 31. Amacrine cell 32. Synapses between processes of bipolar, amacrine and ganglionic cells

33. Ganglion cell 34. Fiber of optic nerve

35. Horizontal fiber

36. Inner limiting membrane

37. Inner fibers of Muller’s cells

1. Blood vessels of the choroid

2. Chromatophores

3. Pigment cells in the retina

4. Rods 5. Cones 6. Outer

limiting membrane

7. Nuclei of cones 8. Nuclei of rods 9. Outer plexiform layer 10. Nuclei of bipolar, horizontal, amacrine and Muller’s cells

11. Inner plexiform layer12. Ganglion cell layer13. Muller’s fibers 14. Axons of ganglion cells

15. Inner limiting membrane

16. Sclera 17. Suprachoroid

layer (lamina fusca)with chromatophores

18. Vascular layer of the choroid19. Choriocapillary layer

Page 19: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Mata tentunya sangat berkaitan erat dengan penglihatan. Penglihatan adalah kemampuan

mata untuk mengenali stimulus berupa cahaya untuk kemudian direspon atau ditafsirkan.

Dari scenario dapat dapat digambarkan :

Cahaya remang

Paparan cahaya berlebihan Adaptasi terang

Adaptasi gelapTerjadi silau

Reflex pada mata dan lengan

Pergerakan bola mata

Mekanisme penglihatan

Perjalanan cahaya

Cahaya →Kornea →Aquous humor→ Pupil Lensa →Vitrous humor→ Retina

Cahaya diubah menjadi sinyal saraf diteruskan melalui diskus optikus

N. Optikus → CNS

Secara umum

1. Cahaya yang masuk melalui kornea dan diteruskan ke pupil. Pupil mengatur jumlah cahaya

yang masuk (Pupil akan membesar bila berada di tempat gelap dan mengecil bila berada di

tempat yang terang).

2. Lalu melewati lensa. Lensa akan memfokuskan cahaya agar sampai tepat ke retina (yang

berkontraksi pada saat lensa memfokuskan cahaya ke retina adalah otot-otot siliaris).

3. Saat cahaya sampai pada retina, sel-sel batang yang peka terhadap cahaya akan terangsang.

Page 20: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

4. Terjadi hiperpolarisasi disini yang akan diteruskan oleh Saraf Optikus (II) ke Korteks

Penglihatan. Dan benda akan terlihat.

Benda dipantulkan cahaya -> cahaya masuk kemata -> melalui kornea -> diteruskan ke pupil

melalui M. sphincter pupil (kontraksi pupil dalam keadaan terang) dan M.dilator pupil

(melebarkan pupil dalam keadaan kurang cahaya) -> rfelek cahaya pupil ->oleh iris mengatur

lebarnya pupil -> dibiaskan oleh lensa fungsinya untuk memfokuskan cahaya ke retina (objek

dekat -> otot siliaris berkontraksi -> lensa tebal dan kurang kuat ) sedangkan (objek jauh -> otot-

otot siliaris mengendur -> lensa menjadi tipis dan lemah ) -> lalu bayangan jatuh di retina

terbentuk bayangan yang nyata, terbalik, diperkecil -> ditangkap oleh fotoreseptor di retina , sel-

sel batang (fungsinya untuk penglihatan hitam putih ) dan sel-sel kerucut (fungsinya untuk

penglihatan berwarna ) ->meneruskan sinyal cahaya melalui N.opticus -> presepsi pada otak

(daerah occiptal ) membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina -> objek terlihat sesuai

dengan aslinya.

Perjalanan Saraf pada Penglihatan Biasa

N.opticus à chiasma opticum à tractus opticus à corpus geniculatum lateral à

tractus genicula calcarina (radiation optica gratiolet) àcorteks visualis (lobus ocipitalis)

Fotokimia penglihatan

a. Siklus penglihatan rodopsin_retina, dan perangsangan sel batang

Page 21: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

i. Saat telah mengabsorbsi cahaya, rodopsin akan terurai.

Hal ini terjadi karena fotoaktive electron pada bagian retinal dari rodopsin, yang

menyebabkan perubahan segera pada bentuk cis dari retinal menjadi bentuk trans, yang tetap

mempunyai struktur kimia yang sama dengan bentuk cis namun struktur fisiknya berbeda-

merupakan molekul yang berbentuk lurus, bukan berbentuk melengkung.

ii. Produk yang segera terbentuk adalah batorodopsin.

Batorodopsin merupakan kombinasi terpisah sebagia dari all-trans retinal dan skotopsin.

Batorodopsin sendiri merupakan senyawa yang tidak stabil.

iii. Batorodopsin lalu akan rusak menjadi

iv. Lalu lumirodopsin akan rusak lagi menjadi metarodopsin I lalu berubah lagi menjadi

metarodopsin II

v. Akhirnya akan menjadi produk skotopsin dan all trans retinal.

vi. Metarodopsin II, yang juga disebut rodopsin terkahir, merangsang perubahan elektrik dalam

sel batang yang kemudian menghantarkan banyangan penglihatan ke system saraf pusat

Page 22: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Perangsangan sel batang sewaktu rodopsin diaktivasi oleh cahaya

Bila sel batang terpajan cahaya, perangsangan sel batang menyebabkan peningkatan

negativitas dari potensial membrane, yang merupakan keadaan hiperpolarisasi.

Ketika rodopsin terurai, penguraiannnya menurunkan konduktansi membrane sel batang untuk

ion-ion Na+ di segmen luar sel batang.

Hal ini berarti bahwa terdapat negativitas yang lebih besar di dalam membarn sel batang.

Prosesnya :

1. Sewaktu rodopsin yang berada di segmen luar batang terpajan cahaya, rodopsin mulai terurai,

hal ini menurunkan konduktivitas natrium ke dalam sel batang.

2. Jadi sekarang lebih banayk ion natrium yang meninggalkan sel batang dari pada yang kembali

masuk.

3. Karena ion natrium bermuatan positif, berkurangnya ion-ion ini di dalam sel batang

menciptakan peningkatan negativitas didalam membran; semakin banyak enegri cahaya

mengenai sel batang, semakin besar muatan negative nya. Semakin besar derajat

hiperpolarisasinya.

Fototransduksi oleh sel retina mengubah rangsangan cahaya menjadi sinyal saraf

Cahaya

Fotopigmen (retinen: opsin)

(penyerapan cahaya)

Disosiasi retinen dan opsis

(melalui serangkaian reaksi)

Penurunan GMP siklik

Penutupan saluran Na+

Hiperpolarisasi membrane (potensial reseptor)

(Menyebar ke terminal sinaps)

Menutup saluran Ca++ diterminal sinaps

Page 23: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Pengeluaran zat perantara inhibitor

(penghentian inhibisi)

Neuron bipolar tidak mengalami inhibisi (atau, dengan kata lain, mengalami eksitasi)

Perubahan potensial berjenjang di sel bipolar

(apabila cukup kuat untuk membawa

sel ganglion ke ambang)

Potensial aksi di sel ganglion

Perambatan potensial aksi ke korteks penglihatan di lobus oksipitalis otak untuk persepsi

penglihatan

Suatu fotopigmen terdiri dari protein enzimatik yang disebut opsin yang berikatan dengan

retinen, suatu turunan vitamin A

Ketika menyerap cahaya, fotopigmen berdisosiasi menjadi komponen retinen dan opsin, dan

bagian retinennya mengalami perubahan bentuk yang mencentus aktivitas enzimatis opsin.

Perubahan biokimia yang yang diinduksi oleh cahaya di fotopigmen menyebabkan penutupan

saluran-saluran Na+ gerbang zat perantara kimiawi di segmen luar membran.

Saluran-saluran ini berespon terhadap perantara kedua internal, yakni GMP siklik (guanosin

monofosfat siklik), yang menghubungkan penyerapan cahaya fotopigmen dengan penutupan

saluran Na+.

Setelah terpajan cahaya, konsentrasi GMP siklik menurun menyebabkan penutupan saluran

Na+, yang menghentikan kebocoran Na+ akibat depolarisasi dan mengakibatkan

hiperpolarisasi membrane.

Hiperpolarisasi ini yang merupakan potensial reseptor.

Ditempat ini, perubahan potensial menyebabkan penurunan pengeluaran transmitter.

Fotoreseptor mengalami inhibisi oleh rangsangan yang adekuat.

Terjadi penurunan pengeluaran zat perantara

Fotoreseptor bersinaps dengan sel bipolar. Sel-sel ini berhubungan dengan sel ganglion, yang

aksonnnya membentuk saraf otikus untuk menyalurkan sinyal ke otak.

Page 24: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Kemi merasa silau dan tanpa sadar ia mengangkat lengan kirinya untuk melindungi matanya

dari cahaya tersebut. kemi lalu menggerakkan bola matanya ke segala arah untuk mengurangi

rasa silau nya adapun mekanisme silau terhadap mata kemi yaitu :

Cahaya à kornea à pupil à pupil berakomodasi yang diatur iris à lensa à retina à otot

siliaris à cahaya tidak jatuh ke fovea à cahaya menyebar di bagian vitrous humor à cahaya di

bagian saraf perifer à silau

1. Cahaya yang masuk melalui kornea dan diteruskan ke pupil. Pupil mengatur jumlah

cahaya yang masuk (Pupil akan membesar bila berada di tempat gelap dan mengecil bila

berada di tempat yang terang).

2. Lalu melewati lensa. Lensa akan memfokuskan cahaya agar sampai tepat ke retina (yang

berkontraksi pada saat lensa memfokuskan cahaya ke retina adalah otot-otot siliaris).

3. Saat cahaya sampai pada retina, cahaya tidak jatuh di fovea melainkan menyebar ke bagian

saraf perifer dan mengisi ke banyak bagian mata sehingga cahaya tidak diteruskan dengan

focus, maka terjadilah silau

Kemi mengalami silau karena paparan cahaya lampu bioskop mengalami adaptasi gelap terang

dan terang gelap

Adaptasi terang gelap desi

REFLEKS

Page 25: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Pengertian

Refleks adalah respons otomatis terhadap stimulus tertentu yang menjalar pada rute yang

disebut lengkung refleks.

Komponen-komponen pada lengkung refleks

1. Reseptor

Ujung distal dendrit yang menerima stimulus

2. Jalur aferen

Melintas disepanjang sebuah neuron sensorik sampai ke otak atau medulla spinalis

3. Bagian pusat

Sisi sinaps, yang berlangsung dalam substansi abu-abu SSP.

4. Jalur eferen

Melintas disepanjang akson neuro motorik sampai ke efektor, yang akan merespons

impuls eferen sehingga menghasilkan aksi yang khas

5. Efektor

Dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos, atau kelenjar yang

merespons.

Kontraksi atau sekresi

Lengkung reflex- Otomatis, respon cepat

Page 26: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Macam – macam gerak refleks

Refleks occulo vestribular atau VOR

VOR merupakan gerakan refleks pada mata yang menyebabkab stabilitas bayangan pada

retina saat kepala bergerak dengan membuat gerakan mata sama dengan gerakan kepala.

Secara sederhana, maka kita akan mengikuti ke arah kepala kita. Apabila kepala kita

Page 27: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

melihat kekiri maka secara otomatis mata kita akan mengikuti melihat ke kiri. Hal ini

agar kita dapat menjaga keseimbangan bayangan pada retina saat kepala bergerak.

Mekanisme :

VOR secara cepat menghantarkan sinyal dari vestibular apparatus pada bagian telinga

dalam. Canalis semicircular mambaca gerakan rotasi pada kepala dan menyalurkannya

menjadi gerakan VOR, dimana otolith menangkao impuls yang dihantarkan langsung

menjadi gerakan VOR.

Refleks cahaya pupil

Merupakan refleks yang mengatur diameter dari pupil sebagai respons dari intensitas

cahaya yang berlebihan pada mata. Seperti pada skenario ini, mata seseorang mengalami

perubahan dalam intensitas cahaya, dari tempat yang gelap ke terang. Hal ini

menyebabkan otot-otot di sekitar iris akan memaksa memperkecil pupil agar tidak terjadi

kerusakan akibat cahaya yang berlebihan. Maka sering terlihat apabila kita terkena

cahaya maka pupilnya akan mengecil. Pupil merupakan bagian hitam pada mata disekitar

iris.

Mekanisme :

Refleks ini dimulai pada sel ganglion pada retina, yang menghantarkan informasi dari

fotoresesptor ke saraf optic saat cahaya masuk pada kornea. Saraf optik

dihubungkandengan nukleus pectoral pada bagian atas otak tengah melewati lateral

geniculate nucleus dan primary visual korteks. Dari pecteral nukleus, axon

menghubungkannya N.occulomotoris. edinger westphal nucleus, dam membuat axon

menggerakkan otot pada iris yang menyebabkan pengecilan pupil.

Corneal refleks

Suatu gerakan tidak disadari yang menyebabkan berkedipnya mata karena suatu stimulus

yang mempengaruhi kornea. Sebagai contoh apabila kita melihat sesuatu atau mata kita

diganggu oleh benda asing maka kita akan berkedip. Seperti yang kita ketahui, pada

kornea banyak sekali reseptor yang membuat kornea menjadi sangat sensitive.

Mekanisme :

Cabang nasociliaris dari opthalmic (VI) pada saraf V (trogeminal) merasakan

stimulus pada kornea, conjunctiva, atau pada kelopak mata

Page 28: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Impils dihantarkan sampai saraf VII (N.facialis) dan menyebabkan respons

motoris

Sistem ini juga melibatkan medulla spinalis

Occulocardiac refleks

Refleks yang menyebabkan penurunan denyut nadi yang di akibatkan hubungan dari otot

extraocular dan bola mata. Refleks ini terjadi saat adanya gangguan tertentu dan

melibatkan hubungan saraf trigeminal dan vagus pada sistem parasimpatic yang

menyebabkan turunnya denyut nadi.

Gerak refleks terjadi secara otomatis terhadap rangsangan tanpa kontrol dari otak sehingga dapat

berlangsung dengan cepat. Gerak refleks terjadi tidak disadari terlebih dahulu atau tanpa dipengaruhi

kehendak. Contoh gerak refleks seperti mengangkat tangan ketika terkena api, mengangkat kaki ketika

tertusuk duri, berkedip ketika ada benda asing yang masuk ke mata, bersin serta batuk.

Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu:

Stimulus pada organ reseptor – sel saraf sensorik – sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang

belakang – sel saraf motorik – respon pada organ efektor

Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya gerakan dengan cepat

disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu refleks otak dan refleks sumsum tulang

belakang. Refleks otak terjadi apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti

gerak mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke mata. Refleks

Page 29: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum tulang

belakang seperti refleks pada lutut.

Ciri gerak refleks yaitu:

1. Dapat diramalkan jika rangsangannya sama.

2. Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut.

3. Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada efektor tertentu.

4. Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah sinapsis yang dilalui impuls.

5. Spontan.

6. Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah laku.

Respon terus menerus dapat menyebabkan kelelahan

Mekanisme Refleks pada Kemi

Retina menangkap impuls dari objek lalu mentransmisi ke saraf otak à kiasma optik à traktus

optik à culliculus superior à traktus tectospinalis menyebabkan koneksi dengan beberapa

nuklei:

1. Nucleus pretectalis and Nucleus edinger westphal untuk penyempitan pupil

2. Nucleus III dan IV untuk pergerakan mata

3. Nucleus VII, untuk menumbulkan pergerakan otot wajah dan menutup mata

Page 30: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

4. Nucleus spinalis N.IX, untuk merotasikan wajah

5. Nucleus motoris untuk menggerakan tangan dan mata

Refleks Pupil

Reflex ini dimulai pada sel ganglion pada retina, yang menghantarkan informasi dari

fotoreseptor ke saraf optic saat cahaya masuk pada kornea. Saraf optic dihubungkan dengan

nucleus pectoral pada bagian atas otak tengah melewati lateral geniculate nucleus dan primary

visual korteks. Dari Pecteral Nucleus, axon menghubungkannya neuron di EdingerWestPhal

Nucleus, dan membuat axon menggerakan N.occulomotoris. N.occulomotoris menyebabkan

pergerakan otot pada iris yang menyebabkan pengecilan pupil.

Mekanisme Refleks pada saat Kemi menutup mata dengan tangan :

Stimulus à merangsang reseptor à Bangkit potensial aksi à serat saraf afferent à transmitter

( MS ) à serat saraf efferent à Otot skeletal (efektor).

Page 31: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

EKSTREMITAS ATAS

ANATOMI

1) Otot

Bagian Ventral Bahu

Nama Otot Lokasi FungsiM. pectoralis major Crista Tuberculi

majoris humeriAdduksi, Rotasi Medial

M. pectoralis minor Ujung Processus coracorideus

Depresi (gelang bahu)Mengangkat sternum dan iga-iga bagian atas (thorax)

M. subclavius Sepertiga lateral clavicula

Depresi, antagonis terhadap traksi clavicula kea rah lateral

M. subscapularis Tuberculum minus dan bagian Krista tuberculi minor di dekatnya

Medial Rotasi, Aduksi dan abduksi

Bagian Lateral Bahu

Nama Otot Lokasi FungsiM. deltoideus Tuborositas Deltoidea Adduksi, Rotasi medial,

anteversi, abduksiM. supraspinatus Permukaan proximal

tuberculum majusAbduksi, Rotasi Lateral

Bagian Dorsal Bahu

Nama Otot Lokasi FungsiM. Infraspinatus Permukaan Tengah

Tuberculum MajusRotasi Lateral.

M. Teres minor Permukaan posterior distal tuberculi majus

Rotasi lateral dan adduksi

M. Teres major Crista tuberculi minoris sebelah medial otot latimus dorsi

Rotasi medial dan adduksi

M. Latissimus Crisa Tuberculi minoris Adduksi, rotasi ke dalam, retroversi, penurunan scapula

Page 32: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Bagian Ventral Lengan

Nama Otot Lokasi FungsiM. Biceps brachii Tuberositas radii Abduksi dan antervesiM. Coracobrachialis Facies anteriot Adduksi dan rotasi medialM. Brachialis Tuberositas

UlnaeFleksi

Bagian Dorsal Lengan

Nama Otot Lokasi FungsiM. Ticeps brachii Olecranon Adduksi, dan ekstensiM. Anconeus Facies posterior ulnae Ekstensi

Bagian Ventral superfisial

Nama Otot Lokasi Fungsi

M. Pronator TeresSeprtiga Tengah Facies Lateralis radii

Pronasi, dan Fleksi

M. Fleksor carpi radialis

Permukaan palmar basis ossis metacarpi II

Fleksi, pronasi, dan abduksi

M. Palmaris Longus Aponeoris Palmaris FleksiM. Fleksor digitorum superficialis

Dengan 4 tendon panjang pada basis phalagis mediae pd jari 2-5

Fleksi, adduksi dan abduksi

M. Flexor carpi Ulnaris

Via Os pisiforme Fleksi dan abduksi

2) Saraf

N. Dorsalis scapulae

N. Thoracodorsalis

N. Suprascapularis

N. Subscapulares

N. Subclavius

N. Thoracicus Longus

N. Thoracodorsalis

N. Cutaneus brachii medialis

N. Cutaneus antebrachii medialis

N. Axillaris

N. Radialis

Page 33: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

N. musculocutaneus

N. Medianus

N. Ulnaris

3) Pembuluh Darah

a) Artery

Pada lengan :

A. Axillaris

A. brachialis

A. collateris ulnaris superior

A. collateris ulnaris inferior

A. circumflexa humeri anterior

A. profunda brachii

A. collateralis radialis

Pada bahu

A. axillaris

A. subscapularis

A. thoracodorsalis

A. suprascapularis

A. circumflexa scapulae

b) Vena

Pada bahu

V. brachiales

Pada lengan

V.chepalica

V. basilica

V. mediana cubiti

V. mediana antebrachii

4) Tulang

Os Clavicula

Page 34: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Os Scapula

Os Humerus

Os Radius

Os Ulna

Os Lunatum

Os Triquetrum

Os Pisiforme

Os Capitatum

Os Halmatum

Os trapezoideum

Os Trapezium

Os Scaphoideum

Ossa Metacarpi

Ossa Digitorum

5) Sendi

Sendi-sendi gelang bahu

Nama Sendi Jenis Sendi Gerakan

Sendi sternoclavicularis Permukaan sendi tidak teratur, articulatio irregularis fungsi sendi peluru Ciri Khusus: Discus Articularis

- Rotatio pada sumbu sagital (saat mengangkat bahu)

- Rotasi pada sumbu longitudinal (ketika protaksi dan retraksi bahu)

- Rotasi pada sumbu longitudinal clavicula

Page 35: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

ketika mengayunkan lengan)

Sendi akromioclavicularisSendi datar, articulation plana

Fungsi: Sendi peluru

Ciri Khusus: Berbeda-beda, sering discus articularis tidak lengkap

- Rotasi pada sumbu sagital, saat mengangkat bahu

- Rotasi pada sumbu transversal (saat mengayunkan lengan)Rotasi pada sumbu longitudinal saat protaksi dan retraksi bahu)

Sendi-sendi bagian bebas ekstremitas atas

Nama Sendi Jenis Sendi Gerakan

Sendi Bahu(Articulatio Humeri)

Sendi Peluru (Articulatio Spehaeroidea)

- Protaksio- Retraksi- Abductio- Rotatio Medial- Rotatio Lateral- Circumductio

Sendi Siku (Articulatio Cubiti)

a. Articulatio Humeroulnaris

b. Articulatio Humeroradialis

c. Articulatio Radioulnaris Proximalis

Sendi engsel, Ginglymus

Sendi peluru, articulatio spheroidea (dengan fungsi terbatas tidak ada abduksi)

Sendi pengungkit, Articulatio Trochoidea

Flexi Extensi

Flexi ekstensi rotasi

Pronasi dan Supinasi tangan

Sendi Pergelangan tangana. Articulatio

Radiocarpalis

b. Articulatio Mediocarpalis

Sendi elips, articulatio ellipsoidea

Gerakan tangan ke lateral (abduksi ulnar dan radial) fleksi dan ekstensi

Page 36: Mata Dan Ekstremitas Superior Tutor 4

Sendi Interfalangea jari tangan

Articulationes nterphalangae manus

Sendi engsel, ginglymus

Fleksi extensi

Pada saat kemi mengalami gerakan refleks mengangkat lengannya untuk mneutupi mata

dari cahaya. Adapun otot-otot dan sendi yang berfungsi mengangkat lengannya

Jadi hubungan antara gerak respon tangan dengan mata silau kemi adalah

Refleks merupakan respon motorik / respon otomatis tubuh yang timbul secara otomatis ( di bawah

sadar ) terhadap rangsang motorik.

Merupakan upaya tubuh untuk menghindari adanya kerusakan / protektif; Protektif, untuk

menghindari masuknya benda asing atau cahaya yang berlebihan pada bola mata. Karena

mata membutuhkan adaptasi terhadap intensitas cahaya yang masuk.

Menutup mata dengan lengan merupakan upaya tubuh untuk memberikan waktu bagi mata

untuk mengkondisikan mata dalam keadaan normal / dapatasi mata.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A. C & Hall, J.. E. 2006. Textbook of Medical Fisiologi. The 11th Edition. Philadelphia : Elsevier-Saunder

Kamus Kedokteran Dorland / alih bahasa, Poppy Kumala…[et al.]; copy editor edisi bahasa Indonesia, Dyah Nuswantari. –Ed. 25.- Jakarta : EGC, 1998

Sloane Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC

Putz. R dan Pahst.R. 2006. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Jakarta : EGC

Wiliam F Ganong. 2000. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Wono Direkso Subito. 2003. Penuntun Praktikum Histologi UI. Jakarta : Dian Rakyat