blok 8 felicia vaskularisasi ekstremitas superior dan komposisi darah

32
Vaskularisasi Ekstremitas Superior dan Komposisi Darah Felicia Calista Ventura Santosa 102013431 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat, Indonesia [email protected] Pendahuluan Darah adalah cairan yang terdapat pada makhluk hidup (kecuali tumbuhan) yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. 1 Didalam darah terdapat banyak sekali zat-zat yang penting bagi tubuh salah satunya adalah zat besi. Bila kadar zat besi dalam darah berkurang maka dapat menyebabkan anemia defisiensi besi (ADB) dimana anemia ini timbul akibat berkurangnya persediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong akan mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang. 1 1

Upload: feliciacalista

Post on 11-Sep-2015

28 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

vaskularisasi blok8

TRANSCRIPT

Vaskularisasi Ekstremitas Superior dan Komposisi DarahFelicia Calista Ventura Santosa102013431Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat, [email protected]

PendahuluanDarah adalah cairan yang terdapat pada makhluk hidup (kecuali tumbuhan) yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. 1Didalam darah terdapat banyak sekali zat-zat yang penting bagi tubuh salah satunya adalah zat besi. Bila kadar zat besi dalam darah berkurang maka dapat menyebabkan anemia defisiensi besi (ADB) dimana anemia ini timbul akibat berkurangnya persediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong akan mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang.1Dalam pembuatan makalah ini saya mendapatkan beberapa keterbatasan, seperti keterbatasan waktu dan bahan referensi. Namun halangan-halangan tersebut justru memacu saya untuk dapat menyelasaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan pada makalah ini, saya mohon untuk dimaklumkan. Saya sadar bahwa makalah ini masih kurang sempurna, oleh karena itu saya sangat menerima kritik dan saran dari pembaca.

Tujuan1. Mengetahui makroskopis dan mikroskopis dari lengan atas dan bawah2. Mengetahui jenis-jenis pembuluh darah3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi tekanan darah4. Mengetahui darah normalSkenario 1Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke dokter dengan keperluan meminta surat keterangan sehat sebagai prasyarat melamar pekerjaan. Dokter lalu melakukan pemeriksaan dan mendapatkan laki-laki tesebut ,enderita hipertensi.Rumusan MasalahSeorang laki-laki didapatkan menderita hipertensi setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter.Analisis Masalah

HipotesisHipertensi yang diderita diduga karena tekanan darah yang melebihi angka normal akibat pola makan maupun faktor keturunan.

Pengertian HipertensiHipertensi adalah faktor penyebab utama kematian karena stroke dan factor yang memperberat infark miokard(serangan jantung). Kondisi tersebut merupakan gangguan yang paling umum pada tekanan darah. Hipertensi merupakan gangguan asimptomatik yang sering terjadi dengan peningkatan tekanan darah secra persisten.diagnosa hipertensi pada orang dewasa dibuat saat bacaan diastolic rata-rata dua atau lebih,paling sedikit dua kunjungan berikut adalah 90mmHg atau lebih tinggi atau bila tekanan darah multiple sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 140 mmHg (Potter & Perry, 2005). Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140mmHg dan teknan diastolic di atas 90 mmHg (smelz&bare, 2002). Pada manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan darah distolik 90mmHg.(suddrath and brunner,2002).1

Vaskularisasi Regio Brachii Topografi A.brachialis : lanjutan dari a.axillaris di mulai proximal 1/3 lengan atas berjalan ke distal bersama nervus medianus menuju fossa cubiti. A.brachialis pada lengan atas mempercabangkan pembuluh darah yaitu : 1. A.profunda-brachi : berjalan menuju sulcus spiralis bersama nervus radialis, memberi cabang A.collateralis radialis dan medialis . 2. A.collateralis-ulnae superior : di percabangankan pada pertengahan lengan atas kemudian berdampingan dengan nervus ulnaris sampai 1/3 distal beranastomosis dengan A.collateralis ulna inferior . 3. A.collateralis ulnae inferior : di percabangkan dari A.brachialis di atas epicondylus medialis beranastomosis dengan A.collateralis superior. 4. 4. A.radialis dan A.ulnaris cabang terakhir pada fossa cubiti . 2

Vaskularisasi Regio CubitiPada regio cubiti anterior terdapat lekukkan yang dikenal dengan Fossa cubiti yang dibatasi oleh otot-otot sebagai berikut : 1. atas : tendon m.biceps brachii 2. medial : m.pronator teres 3. lateral : m.brachioradialis4. dasar: m.supinator Dalam fossa cubiti terdapat alat sebagai berikut : Nervus medianus , A.brachialis dan Vena brachialis. Kepentingan klinis : 1. Dapat meraba denyut nadi A.brachialis dan untuk mengukur tekanan darah 2. Pada regio fossa cubiti terdapat vena-superficialis ( vena mediana cubiti) dipakai untuk pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium. 3. Untuk pemasangan infus cairan dan obat-obatan .2

Gambar 1. Vaskularisasi dan Anastomosis Regio Brachii dan Antebrachii2

Cabang akhir A.brachialis adalah : 1. A.Radialis : berjalan pada sisi radial lengan bawah menuju pergelangan tangan mempercabangkan : rami superficialis dan rami profunda radialis. Disini kita dapat meraba denyut nadi dari A.radialis.2. A.Ulnaris : berjalan pada sisi medial lengan bawah, pada bagian proximal memberikan percabangan : 2.1 A.Interossea communis menuju ke anterior lengan bawah.2.2 A.recurrent ulnaris superior menuju distal lengan atas.2.3 A.recurrent ulnaris inferior menuju distal lengan atas. Keduanya beranastomosis dengan A.collateralis ulnae superior dan inferior.2

Darah Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu proses fisiologis. Darah terdiri dari 2 komponen, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. Banyaknya volume darah yang beredar didalam tubuh manusia 8% dari berat badan atau sekitar 5600cc pada orang yang bobot tubuhnya 70 kg. Dari 5600 cc darah tersebut sekitar 55% adalah plasma darah dan sekitar 45% adalah sel-sel darah.1 Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta memiliki pH 7,4 (7,35-7,45). Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawa sel darah merah. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.3Secara Umum fungsi darah adalah : Mengangkut zat makanan dan oksigen keseluruh tubuh dan mengangkut sisa-sisa metabolisme ke organ yang berfungsi untuk pembuangan Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit Mengedarkan hormon-hormon untuk membantu proses fisiologis Menjaga stabilitas suhu tubuh Menjaga kesetimbangan asam-basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan.Komponen Darah Plasma darah Plasma darah adalah bagian darah yang cair. Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan 8,5% zat-zat terlarut. Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan berbagai ion, yang meliputi glukosa sebagai sumber utama energi untuk sel-sel tubuh dan asam-asam amino. Ion-ion yang banyak terdapat dalam plasma darah adalah natrium (NA+) dan klor (CL-). Ion-ion dan molekul tersebut akan diedarkan keseluruh tubuh atau berfungsi untuk membantu peredaran zat-zat lainnya. Kira-kira 7% plasma darah terdiri dari molekul molekul protein, yaitu serum albumin 57%, serum globulin 40 %(terdiri dari 1, 2, , globulin) , dan fibrinogen 3%. Serum adalah cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen ( komponen untuk proses pembekuan darah). Protein plasma juga berperan sebagai antibodi. Antibodi merupakan protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen tertentu. Sedangkan antigen merupakan molekul (protein) asing yang memacu pembentukan antibodi. Antibodi terbentuk jika ada antigen yang masuk kedalam tubuh. Antibodi ini berasal dari globulin didalam sel-sel plasma.1,2Waktu aliran darah berhenti, atau ketika darah berkontak dengan udara, salah satu globulin plasma (fibrinogen) mengendap sebagai jala-jala filamen halus disebut fibrin. Pengerutan bekuan darah atau plasma (sineresis), menghasilkan cairan cairan jernih kekuningan yaitu serum.2 Plasma bekerja sebagai medium atau perantara untuk penyaluran makanan, mineral, lemak, glukosa, dan asam amino ke jaringan. Plasma juga merupakan medium untuk mengangkat bahan buangan seperti urea, asam urat, dan sebagian dari karbon dioksida.3 Sel-sel darahSel-sel darah dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit Eritrosit atau sel darah merah2 Karakteristik Eritrosit merupakan discus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya dan berdiameter 7,65 mikrometer. Eritrosit terbungkus dalam membran sel dengan permeabilitas tinggi. Membran ini elastis dan fleksibel, sehingga memunggkinkan eritrosit menembus kappiler (pembuluh darah terkecil). Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin. Sejenis pigmen pernapasan yang mengikat oksigen. volume hemoglobin mencapai sepertiga volume sel. Jumlah Pria dewasa normal memiliki 5,4 juta sel darah merah/L darah. Wanita normal memiliki 4,8 juta sel darah merah/L darah (1 L = 1 mm3; 1 tetes darah kira-kira 50 mm3). Jumlah sel darah merah ini bervariasi pada kedua jenis kelamin dan pada perbedaan umur. Hematokrit adalah presentase volume darah total yang mengandung eritrosit. Presentase ini ditentukan dengan melakukan sentrifugasi sebuah sampel darah dalam tabung khusus dan mengukur kerapatan sel pada bagian dasar tabung. Hematokrit pada laki-laki berkisar antara 42 % sampai 54 % dan pada perempuan 38 % sampai 48 %. Hematokrit dapat bertambah atau berkurang, bergantung pada jumlah eritrosit atau faktor-faktor yang mempengaruhi volume darah, seperti asupan cairan atau air yang hilang. Kecepatan sedimentasi adalah kecepatan sel darah merah untuk sampai ke dasar tabung tanpa melalui sentrifugasi. Fungsi Sel darah merah mentranspor oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap oksigen. Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan karbon dioksida untuk ditranspo ke paru-paru, tetapi sebagian besar karbon dioksidanya yang dibawa plasma berada dalam bentuk ion bikarbonat. Suatu enzim (karbonat anhidrase) dalam eritrosit memungkinkan sel darah merah bereaksi dengan karbondioksida untuk membentuk ion bikarbonat. Ion bikarbonat berdifusi keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma. Sel darah merah berperan penting dalam pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan buffer asam-basa.

Leukosit atau sel darah putih2 Karakteristik Diapedesis. Leukosit memiliki sifat diapedesis, yaitu kemampuan untuk menembus pori-pori membran kapiler dan masuk ke dalam jaringan. Gerakan amuboid. Leukosit bergerak sendiri dengan gerakan amuboid (gerakan seperti gerakan amuba). Beberapa sel mampu bergerak tiga kali panjang tubuhnya dalam satu menit. Kemampuan kemotaksis. Pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak menyebabkan leukosit bergerak mendekati (kemotaksis positif) atau menjauhi (kemotaksis negatif) sumber zat. Fagositosis. Semua leukosit adalah fagositik, tetapi kemampuan lebih berkembang pada neutrofil dan monosit. Rentang kehidupan. Setelah diproduksi di sumsum tulang, leukosit bertahan kurang lebih satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama beberapa hari. Beberapa minggu atau beberapa bulan. Bergantung jenis leukositnya,

Jumlah Jumlah normal sel darah putih adalah 7.000 sampai 9.000 per mm3 infeksi atau keruskan jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit Fungsi Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap invasi benda asing, termasuk bakteri dan virus. Sebagian besar aktvitas leukosit berlangsung dalam jaringan dan bukan dalam aliran darah.

Gambar 2. Eritrosit dan leukosit8 Klasifikasi leukositAda lima jenis leukosit dalam sirkulasi, yang dibedakan berdasarkan ukuran, bentuk nukleus, dan ada tidaknya granula sitoplasma. Sel yang memiliki granula sitoplasma disebut granulosit; sel tanpa granula disebut agranulosit.1,2Leukosit granulosit dikelompokan menjadi 3 jenis yaitu :a. NeutrofilMemiliki nukleus yang terdiri dari 2-5 lobus (ruang). Sel-sel ini berukuran sekitar 8 m dalam keadaan segar. Neutrofil bersifat fagosit dengan cara masuk kejaringan yang terinfeksi. Saat mendekati suatu partikel untuk difagositosis sel-sel neutrofil mula-mula melekat pada reseptor yang terdapat pada partikel, kemudian membuat ruangan tertutup yang berisi partikel-partikel yang sudah di fagositosis. Setelah itu ruangan ini akan melekuk kedalam rongga sitoplasma dan melepaskan diri dengan bagian luar membrane sel membentuk gelembung fagositik yang mengapung dengan bebas. Sebuah sel neutrofil dapat memfagositosis 5-20 bakteri sebelum sel neutrofil menjadi inaktif dan mati. Neutrofil hanya aktif sekitar 6-20 jam.1,3

Gambar 3. Neutrofil8

b. BasofilMemiliki nukleus berbentuk S dan bersifat fagosit. Basofil melepaskan heparin ke dalam darah. Heparin adalah mukopolisakarida yang banyak terdapat di dalam hati dan paru-paru. Heparin dapat mencegah pembekuan darah. Selain itu, basifil juga melepaskan histamine. Histamine adalah suatu senyawa yang dibebaskan sebagai reaksi terhadap antigen yang sesuai.1,3

Gambar 4. Basofil8c. EusinofilBerbentuk hampir seperti bola, berukuran 9 m dalam keadaan segar. Eusinofil memiliki nukleus yang terdiri dari dua lobus dan bersifat fagosit dengan daya fagositosis yang lemah. Eusinofil memiliki kecendrungan untuk berkumpul dalam suatu jaringan yang mengalami reaksi alergi. Eusinofil juga dianggap dapat mendetoksifikasi toksin penyebab radang. Eusinofil dilepaskan oleh sel basofil atau jaringan yang rusak.1,3

Gambar 5. Eusinofil8

Leukosit agranulosit dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu :a. MonositMemiliki 1 nukleus besar dan berbentuk tapal kuda atau ginjal. Monosit berdiameter 12-20 m. monosit dapat berpindah dari aliran darah ke jaringan. Di dalam jaringan, monosit membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag. Makrofag ini bersama neutrofil merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif, dan berumur panjang.1,3

Gambar 6. Monosit8

b. LimfositBerbentuk seperti bola dengan ukuran diameter 6-14 m. limfosit di bentuk disumsum tulang, sedangkan pada janin dibuat di hati. Terdapat 2 jenis sel limfosit, yaitu limfosit B dan limfosit T. limfosit yang tetap berada di sumsum tulang berkembang menjadi limfosit B. Sedangkan limfosit yang berasal dari sumsum tulang dan pindah ke timus berkembang menjadi sel T. Limfosit B berperan dalam pembentukan antibodi. Jika limfosit B berhadapan dengan antigen tubuh, limfosit ini akan memproduksi antibodi. Sebaliknya limfosit T tidak menghasilkan antibodi. Limfosit T memiliki berbagai fungsi, contonya limfosit sitotoksik-T berfungsi menghancurkan sel yang terserang virus. Dari ke 5 jenis leukosit diatas, neutrofil merupakan sel-sel yang paling banyak menyusun leukosit.1,3

Gambar 7. Limfosit8

Trombosit (keping darah)Trombosit berbentuk bulat kecil dengan ukuran diameter 2-4 m dan tidak memiliki inti. Trombosit di bentuk di dalam sumsum tulang dari megakariosit. Megakariosit merupakan trombosit yang sangat besar dalam sumsum tulang.2 Megakariosit adalah sel raksasa di dalam sumsum tulang, membentuk trombosit dengan cara mengeluarkan sedikit sitoplasma ke dalam sirkulasi. Sekitar 60% sampai 75% trombosit yang telah dilepas dari sumsum tulang berada di dalam peredaran darah, sedangkan sisanya sebagian besar terdapat di dalam limpa. Trombosit berbentuk seperti tunas pada permukaan megakariosit, kemudian melepaskan diri untuk masuk kedalam darah. Trombosit dalam darah adalah 150.000-400.000 butir/L darah. Trombosit merupakan trukstur yang sangat aktif. Masa hidupnya dalam darah adalah 5-9 hari. Trombosit yang tua atau mati diambil dari system peredaran darah, terutama oleh makrofag jaringan. Lebih dari separuh trombosit diambil oleh makrofag dalam limpa, pada waktu darah melewati organ tersebut.2Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Jika suatu jaringan tubuh terluka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin dengan bantuan ion Ca2+. Protombin merupakan protein tidak stabil yang dengan mudah dapat pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih kecil, salah satunya adalah trombin. Protrombin dibentuk oleh hati dan digunakan secara terus- menerus oleh tubuh untuk pembekuan darah. Pembentukan protrombin dipengaruhi oleh vitamin K. Trombin adalah sebuah enzim yang mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat larut dalam plasma darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma darah). Pembentukan benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup.3

Gambar 8. Trombosit8

Jenis-jenis Pembuluh Daraha. Pembuluh Nadi (arteri) Arteri merupakan pembuluh yang membawa darah keluar jantung. Letak arteri agak ke dalam dan permukaan tubuh. Jika arteri terluka, darah akan memancar keluar. Pembuluh ini memiliki lapisan elastis yang tebal, sehingga mampu menahan tekanan darah yang berasal dan jantung. Denyutnya terasa hanya pada bagian tubuh tertentu, misalnya di pergelangan tangan atau daerah leher, dan mempunyai satu katup dekat jantung. Katup ini berfungsi untuk menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke dalam bilik jantung.4 Pembuluh nadi yang berpangkal pada bilik kiri dan kanan jantung disebut aorta (pembuluh nadi utama). Aorta bilik kiri akan mengangkut darah bersih yang kaya oksigen. Aorta bilik kiri akan bercabang menjadi arteri dan yang terkecil disebut arteriole. Aorta bilik kanan akan bercabang dua menjadi pembuluh nadi paru-paru kanan dan kiri (arteri pulmonalis). Pembuluh nadi ini membawa darah kotor yang kaya karbon dioksida.4

b. Pembuluh Balik (Vena) Vena mempunyai lapisan elastis yang lebih tipis dan arteri, sehingga tidak sekuat dan selentur arteri. Pembuluh ini terletak dekat permukaan kulit, tampak kebirubiruan, denyutnya tidak terasa, jika terluka, darah tidak memancar keluar, dan memiliki katup sepanjang pembuluh. Katup ini berfungsi agar aliran darah berlangsung satu arah dan menjaga agar darah tetap mengalir karena tidak adanya pompa pada aliran darah di vena. Pembuluh balik terdiri atas pembuluh balik besar dan pembuluh balik paru paru.4 Pembuluh balik besar mengangkut darah yang berasal dan seluruh tubuh menuju serambi kanan jantung. Pembuluh ini membawa darah yang kaya karbon dioksida. Pembuluh balik besar ada dua macam, yaitua. pembuluh balik besar atas (vena cava superior)b. pembuluh balik besar bawah (vena cava inferior).4

Vena cava superior berfungsi mengangkut darah yang berasal dan kepala dan tangan ke serambi kanan jantung.4Pembuluh balik besar bawah bertugas untuk mengangkut darah yang berasal dan tubuh dan kaki ke serambi kanan jantung. Pembuluh balik besar bercabang-cabang menjadi pembuluh balik yang lebih kecil (vena), kemudian bercabang-cabang sampai paling kecil yang disebut venule.4Pembuluh balik paru-paru (Vena Pulmonalis) terdiri atas pembuluh balik paru-paru kanan dan kiri. Pembuluh balik paru-paru kiri mengangkut darah dari paru-paru kiri. Pembuluh balik paru-paru kanan mengangkut darah dari paru-paru kanan. Keduanya akan bersatu menuju serambi kiri jantung.Pembuluh ini mengangkut darah yang kaya oksigen.4

c. Pembuluh Kapiler Arteri terkecil (arteriole) dan vena terkecil (venule) dihubungkan oleh pembuluh kapiler. Kapiler sangat halus berdinding tipis karena hanya teridir atas selapis sel, dan berukuran sangat kecil sekitar 7,5 mikron. Kapiler inilah yang berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh.4

Gambar 2. Hubungan antara arteri, vena, dan kapiler4

Sistem KardiovaskularSistem kardiovaskular merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung, dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang mengalirkan darah menuju jantung.5Sistem peredaran darahatausistem kardiovaskularadalah suatu sistemorganyang berfungsi memindahkan zat ke dan darisel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian darihomeostasis).5Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerjajantungdan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiapseldalam tubuh dan mempertahankan sifatkimiadanfisiologiscairan tubuh.1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan .2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.5Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (sepertiureaatauasam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjaldan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.5

Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti curah jantung, ketegangan arteri, volume, dan laju serta kekuatan (viskositas) darah. Tekanan darah terjadi akibat fenomena siklis. Tekanan puncak terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg .6Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung sehingga ia akan memompa darah dengan tekanan terbesar, dan diastolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada saat jantung mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam keadaan mengembang (saat beristirahat). Tekanan darah normal (normotensi) sangat dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-zat gizi. Tekanan darah ada dalam pembuuh darah, sedangkan tekanan darah tertinggi ada dalam arteri terbesar.6Tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg (sistolik/diastolik). Batas normal adalah bila tekanan sistolik tidak lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik tidak lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah termasuk kategori tinggi jika tekanan sistolik lebih dari 160 mmHg dan diastolik di atas 99 mmHg, dalam 3 kali pemeriksaan berturut11 turut selama selang waktu 2-8 minggu. Menurut WHO, tekanan darah dianggap normal bila kurang dari 135/85 mmHg, dikatakan hipertensi bila lebih dari 140/90 mmHg, dan diantara nilai tersebut digolongkan normal tinggi.6

Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah untuk yang Berumur 18 Tahun atau Lebih6 : KategoriSistolik (mmHg)Diastolik (mmHg)

Optimal< 120< 80

Normal< 130< 89

Normal-Tinggi130-13985-89

Hipertensi

Derajat 1140 - 15990 99

Derajat 2160 179100 109

Derajat 3 180 110

Tekanan darah diukur dengan menggunakan alat spygmomanometer (tensimeter) dan stetoskop. Ada tiga tipe dari spygmomanometer yaitu dengan menggunakan air raksa atau merkuri, aneroid, dan elektronik. Tipe air raksan adalah jenis spygmomanometer yang paling akurat. Tingkat bacaan dimana detak tersebut terdengar pertama kali adalah tekanan sistolik. Sedangkan tingkat dimana bunyi detak menghilang adalah tekanan diastolik. Spygmomanometer aneroid prinsip penggunaannya yaitu menyeimbangkan tekanan darah dengan tekanan dalam kapsul metalis tipis yang menyimpan udara didalamnya. Spygmomanometer elektronik merupakan pengukur tekanan darah terbaru dan lebih mudah digunakan dibanding model standar yang menggunakan air raksa, tetapi akurasinya juga relatif rendah.6 Metode Mengukur Tekanan Darah Metode pengukuran tekanan darah pada dasarnya ada 2 cara yaitu dengan metode Palpasi (perabaan dengan anggota tubuh) dan metode Auskultasi (pengukuran dengan bantuan stetoskop).6a. Metode AuskultasiTekanan darah arteri dalam manusia rutin diukur oleh metode auskultasi. Manset yang dapat dikendalikan (manset Riva-Rocci) dilekatkan ke manometer air raksa (sphygmomanometer) yang dibalutkan sekeliling lengan dan stetoskop ditempatkan diatas arteria brachialis pada siku. Manset ini dikembangkan sampai tekanan dalamnya tepat diatas tekanan sistolik yang diperkirakan di dalam arteria brachialis. Arteri ini ditutup dengan manset dan tidak ada bunyi yang terdengar dengan stetoskop. Tekanan dalam manset kemudian direndahkan pelan-pelan pada titik tekanan sistolik di dalam arteri tepat melebihi tekanan manset, maka semburan darah lewat bersama tiap denyut jantung dan secara serentak dengan tiap denyut, serta terdengar bunyi mengetok di bawah manset. Tekanan manset saat bunyi pertama terdengar merupakan tegangan sistolik. Karena tekanan manset direndahkan lebih lanjut, maka bunyi menjadi lebih keras, lalu redup dan berkurang, dan akhirnya dalam kebanyakan individu ia menghilang. 6b. Metode Palpasi Tekanan sistolik dapat ditentukan dengan mengembangkan manset lengan dan kemudian membiarkan tekanan turun dan menentukan tekanan saat denyut radialis dapat diraba pertama kali. Karena kesulitan menentukan dengan tepat kapan denyut pertama teraba, maka tekanan yang didapat dengan metode palpasi ini biasanya 2-5 mmHg lebih besar daripada yang diukur oleh metode auskultasi.6

Denyut Nadi Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak jantung yang dapat dipalpasi (diraba) dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus normal, NSR= Normal Sinus Rhythim). Waktu istirahat, jantung berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan yang lainnya. Denyut nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali bila pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi. Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit dan keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit saja. Tempat meraba denyut nadi adalah: pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis) , dileher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat diapex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis. Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi adalah usia, jenis kelamin, keadaan kesehatan, riwayat kesehatan, intensitas dan lama kerja, sikap kerja, faktor fisik dan kondisi psikis.6

Faktor yang Mempengaruhi Tekanan DarahTekanan darah normal sangat bervariasi tergantung pada:1. Aktivitas fisikAktivitas fisik dan kegiatan sehari-hari sangat mempengaruhi tekanan darah Semakin tinggi kegiatan fisik yang dilakukan tekanan darah semakin meningkat. 2. Emosi Perasaan takut, cemas, cenderung membuat tekanan darah meningkat. 3. StresKeadaan pikiran juga berpengaruh terhadap tekanan darah sewaktu mengalami pengukuran. 4. Umur Tekanan darah akan cenderung tinggi bersama dengan peningkatan usia. Umumnya sistolik akan meningkat sejalan dengan peningkatan usia, sedangkan diastolik akan meningkat sampai usia 55 tahun, untuk kemudian menurun lagi. Semakin tua umur seseorang tekanan sistoliknya semakin tinggi. Biasanya dihubungkan dengan timbulnya arteriosclerosis. 5. Jenis KelaminTekanan darah pada perempuan sebelum menopause adalah 5-10 mmHg lebih rendah dari pria seumurnya, Tetapi setelah menopause tekanan darahnya lebih meningkat.6. Status Gizi (Obesitas).Bila mempunyai ukuran tubuh termasuk obesitas memungkinkan terjadinya peningkatan tekanan darah.Indeks Massa Tubuh yang kurang dari 18,5 termasuk dalam kategori kurus, untuk IMT antara 18,5 - 22,9 termasuk dalam kategori normal, untuk IMT 23,0 - 27,4 termasuk dalam kategori over weight dan untuk IMT lebih dari 27,5 termasuk dalam kategori obesitas.7. Minuman alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan resistensi terhadap obat anti hipertensi (Imam Parsudi, 1992). Beberapa studi menunjukkan hubungan langsung antara tekanan darah dan asupan alkohol serta diantaranya melaporkan bahwa efek terhadap tekanan darah baru nampak bila mengkonsumsi alkohol sekitar 2 3 gelas ukuran standar setiap harinya.8. Merokok merupakan salah satu kebiasaan hidup yang dapat mempengaruhi tekanan darah. Pada keadaan merokok pembuluh darah dibeberapa bagian tubuh akan mengalami penyempitan, dalam keadaan ini dibutuhkan tekanan yang lebih tinggi supaya darah dapat mengalir ke alat-alat tubuh dengan jumlah yang tetap. Untuk itu jantung harus memompa darah lebih kuat, sehingga tekanan pada pembuluh darah meningkat. Rokok yang dihisap dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Namun rokok akan mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah perifer dan pembuluh di ginjal sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Merokok sebatang setiap hari akan meningkatkan tekanan sistolik 1025 mmHg dan menambah detak jantung 520 kali per menit (Mangku, 1997).Selain faktor-faktor diatas, terdapat faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang, antara lain:

a. KebisinganKebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki, maka dari itu kebisingan sering mengganggu walaupun terhadap variasi dalam besarnya gangguan atas jenis dan kekerasan suatu kebisingan. Pada umumnya kebisingan bernada tinggi sangat mengganggu, lebih-lebih yang terputus-putus atau yang datangnya secara tiba-tiba dan tidak terduga (Sumamur, 1996). Kebisingan mengganggu perhatian, sehingga konsentrasi dan kesigapan mental menurun. Efek pada persyarafan otonom terlihat sebagai kenaikan tekanan darah, percepatan denyut jantung, pengerutan pembuluh darah kulit, bertambah cepatnya metabolisme, menurunnya aktivitas alat pencernaan. Kebisingan menyebabkan kelelahan, kegugupan, rasa ingin marah, hipertensi dan menambah stress.b. Tekanan panasPada lingkungan kerja panas, tubuh mengatur suhunya dengan penguapan keringat yang dipercepat dengan pelebaran pembuluh darah yang disertai meningkatnya denyut nadi dan tekanan darah, sehingga beban kardiovaskuler bertambah.7

KesimpulanHipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. Menurut penyebabnya hipertensi terbagi 2 yaitu hipertensi primer /esensial dan hipertensi sekunder.hal ini lah yang mengakibatkan penurunnan curah jantung sehingg jantung di paksa utuk bekerja dengan kuat. Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.

Daftar Pustaka1. Aryulina D, Muslim C, Manaf S, Winarni E.W . Biologi 2. Jakarata : Erlangga ; 2004 hal 120-1242. Bloom dan Fawcett. Buku ajar histology. Jakarta : EGC ; 2002, ed 12. hal 210-2283. Ronald A. Sacher, Richard A. Mcpherson. Tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium. Jakarta : EGC ; 2004,ed 11. hal 31-334. Alrasyid . Golongan darah. Jakarta: EGC; 2010.hal 87-905. Gibney M.J, Margetts B.M, Kearney J.M, Arab L. Gizi kesehatan masyarakat Jakarta : EGC ; 2008. Hal 277-280 6. Fried GH, Hademenos GJ. Schaums outlines biologi. Ed 2. Jakarta: Erlangga; 2006. Hal 89-1057. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: Gramedia; 2003. Hal 20-568. http://www.google.co.id/gambar eritrosit. diunduh pada tanggal 25 Februari 2015

1