martha tilaar
DESCRIPTION
kosmetikTRANSCRIPT
Martha Tilaar lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937, ia merupakan seorang pengusaha Kosmetik Terkemuka
dengan nama merek dagang Sariayu Martha Tilaar. Ia menikah dengan H.A.R Tilaar dan memiliki empat anak, Bryan Emil
Tilaar, Pinkan Tilaar,Wulan Tilaar,Kilala Tilaar. nenek dari beberapa orang cucu, adalah sosok wanita yang tidak pantang
menyerah. Ketika orang lain mengatakan tidak mungkin, Ia tetap mencobanya. Yang penting adalah bukan melihat
besarnya hambatan di depan kita, tapi bagaimana kita memecahkan masalah yang ada. Kebetulan, suaminya mendapatkan
kesempatan belajar ke luar negeri. Ia pun mengambil kuliah kecantikan dan lulus dari Academy of Beauty Culture,
Bloomington, Indiana, AS.
Begitu lulus dari akademi kecantikan Martha segera membuka praktek salon kecantikan di negeri Paman Sam itu. Ia
membuat selebaran semacam brosur sederhana, mempromosikan jasa layanan salonnya. Berbagai usaha promosi
dilakukan seperti masuk ke kampus-kampus, mendatangi rumah-rumah mantan dosen untuk mendandani para istrinya.
Begitu pula kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia, atau ibu-ibu yang mengikuti suaminya tugas di luar negeri.
Sekembalinya ke tanah air, Ia membuka salon kecil sederhana di garasi rumah milik ayahnya, dengan ukuran 6 x 4 meter
pada tahun 1970, Ia terus berupaya mengembangkan salonnya itu, dengan membagikan selebaran-selebaran ke
lingkungan sekitar, memanjakan para pengunjung salon dan mengajak mereka bercakap-cakap, untuk mendekatkan
emosional. Dengan kedekatan itu, para pengunjung menjadi betah dan menjadi pelanggan tetap salonnya. Tak lama, dua
tahun kemudian 1972 ia membuka salon kedua di Jalan Anggur No. 3 Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sambil
memulai penggunaan merek dagang baru Sariayu Martha Tilaar.
Martha juga tak kenal lelah terus mengeksplorasi
kekayaan alam Indonesia untuk produk-produk salonnya. Tujuannya, adalah agar perempuan Indonesia tetap terpelihara
kecantikan dan keayuannya. Marta Tilaar pernah bertemu dengan perempuan yang menggendong anak sambil menenteng
dua anaknya. Wajahnya terlihat tua, lusuh dan keriput. Saya pikir usianya sudah memasuki masa 40 tahun. Ternyata, belum
sampai dua puluh lima. Karena beban hidup yang berat dan tidak pernah menjaga kecantikan, perempuan itu terlihat jauh
lebih tua dari usia sebenarnya. Menginjak tahun 1977 Martha Tilaar menjajaki kerjasama dengan Theresia Harsini Setiady,
dari PT Kalbe Farma. Mereka sepakat membuat perusahaan kosmetika dan jamu, namanya PT Martina Berto, dan
meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai produk pertama. Dilanjutkan kemudian dengan membuka pabrik kosmetik
pertama di Jalan Pulo Ayang, kawasan Indsutri Pulogadung , Jakarta timur yang diresmikan oleh Ny Nelly Adam Malik, saat
itu istri Wakil Presiden Adam Malik.
Tahun 1983 Martha Tilaar mendirikan PT Sari Ayu Indonesia, khusus sebagai distributor produk kosmetika Sariayu Martha
Tilaar. Tahun 1986 Martha Tilaar membuka pabrik kedua, kali ini di Jalan Pulokambing II/1, masih di areal sama Kawasan
Industri Pulogadung yang kali ini diresmikan oleh Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah, istri Wakil Presiden Umar
Wirahadikusumah. Bisnis Martha Tilaar terus berkembang, dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan sampai kemudian ia
dan keluarganya menguasai sepenuhnya saham PT Martina Berto. Bersamaan itu dilakukanlah konsolidasi perusahaan
digabungkan ke dalam Martha Tilaar Group. Anak perusahaan Martha Tilaar Group terdiri PT Martina Berto dan PT Tiara
Permata Sari (sebagai pemanufaktur dan pemasar produk Sariayu Martha Tilaar, Biokos Martha Tilaar, Belia Martha Tilaar,
Berto Martha Tilaar, Aromatic Oil Of Java Martha Tilaar, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Jamu Garden Martha Tilaar).
Martha Tilaar sangat jeli dalam melihat dan
menangkap peluang pasar. Pada tahun 1987, ia meluncurkan produk ”Senja di Sriwedari” sebagai trend tata rias baru,
sebuah ide yang diilhami oleh kekayaan alam dan budaya Indonesia. Dan produk itu meledak di pasaran. Para tata rias
banyak merekomendasikan produk ini ke Kliennya. Sejak itulah Martha Tilaar selalu mempersuntingkan nama tempat dan
unsur budaya suatu daerah, yang lalu dipadukan dengan trend busana daerah, ke setiap produk Sariayu Martha Tilaar.
Sebut saja produk yang ia keluarkan pada tahun 1989 dinamakan Sumatera bergaya, Puri Prameswari (1990) mengambil
dari etnik Cirebon dan Bali, Senandung Nyiur (1991) dari Pantai Indonesia, Riwayat Asmat (1992) dari Irian Jaya/Papua,
Rama-Rama Toraja (1993). Dan, puncaknya adalah trend warna Pusako Minang dari Minangkabau. Sariayu berhasil tampil
sebagai trendsetter tata rias wajah wanita Indonesia. Perjalanan bisnis Martha Tilaar tidak selamanya mulus. Ia pernah
mengalami jatuh-bangun atau pasang-surut usaha. Meskipun perusahaannya sudah besar dan maju, orang
masih saja memandangnya sebelah mata. Maklum, produk jamu kosmetika Sariayu Martha Tilaar sangat identik sekali
sebagai produk lokal. Orang tahunya demikian saja tanpa mau mengenal bahwa produk Martha Tilaar sesungguhnya sudah
mendunia, berkualitas, dan bergengsi.
Bahkan, Sariayu Martha Tilaar sudah menjadi sebuah ikon produk lokal yang mendunia. Sebagai misal, Sariayu Martha
Tilaar memiliki produk kosmetika berkelas Biokos, Belia, Caring Colours, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic,
Jamu Garden dan lain-lain yang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Sebagai pengusaha, ternyata kepribadiannya
yang tak pantang menyerah lah yang mengantarkannya hingga menjadi sukses seperti sekarang. Martha juga selalu
berpikir positif dan tidak henti melakukan inovasi. Sejak remaja, Martha sudah terbiasa menjual makanan-makanan kecil
untuk menambah uang jajannya. Ia juga suka mengambil Sogok Telik dan Jali-jali Putih, yang tumbuh subur di tanah milik
eyangnya, untuk dirangkai menjadi kalung dan gelang. Perhiasan tersebut ia jual kepada teman-temannya di sekolah.
Martha kecil juga selalu memperhatikan hal-hal kecil dan detail di sekelilingnya.
Peraih gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang ”Fashion and Artistry” dari World University Tuscon,
Arizona, AS tahun 1984 ini menjalani hidup dengan penuh keajaiban kuasa Tuhan. Pernah ‘divonis’ mandul oleh ahli
obstetri dan ginekologi luar negeri, setelah 11 tahun lebih menikah dan belum dikaruniai anak. Tapi hal itu tidak
membuatnya menyerah. Ia terus berupaya memiliki keturunan melalui cara tradisional. Kebetulan Martha mempunyai nenek
ahli pembuat jamu. Selama empat tahun lebih ia rajin mengkonsumsi jejamuan itu dengan kesabaran dan ketelatenan.
Hingga pada suatu saat di usia 41 tahun, Martha berhenti menstruasi. Dokter menyatakan Martha telah memasuki masa
menopouse. Ia sempat sangat sedih, karena apa yang dicita-citakannya tidak mungkin tercapai.
Tapi, karena kuasa Tuhan Yang Maha Besar, absennya datang bulannya kali ini adalah karena ia mulai mengandung.
Martha pun melahirkan anak pertamanya di usia 42 tahun, dan pada tahun-tahun berikutnya lahir tiga orang lagi
keturunannya yang kini telah menjadi anak-anak yang sukses. Martha Tilaar mempunyai komitmen tinggi membangun
industri kosmetika. Ia investasi besar di bidang riset dan pengembangan (R&D;). Ia mau mengirim staf ahli farmasinya
belajar ke luar negeri, atau mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Ia memiliki dua orang staf ahli farmasi bergelar
doktor, sejumlah magister dan sarjana strata satu lainnya. R&D; memberi hasil lain. Martha Tilaar perlahan-lahan berhasil
mengurangi ketergantungan kandungan bahan baku impor, berganti dengan bahan baku lokal di setiap produknya. Hasil
lain lagi, ini yang lebih mencengangkan, pada bulan Juli 2002 Sekjen PBB Kofi Annan mengundang Martha Tilaar hadir
dalam forum Global Compact, di New York, AS.
Sebagai bentuk keperduliannya terhadap perempuan, Martha mendirikan Yayasan Martha Tilaar. Ia mendidik banyak
wanita dan ibu-ibu tentang kecantikan. Tujuannya agar mereka mengerti kecantikan sehingga bisa merawat diri. Namun
yang terutama agar mereka mempunyai keterampilan tentang kecantikan, sesuatu yang pernah banyak menolong wanita di
saat krisis multidimensi melanda bangsa termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan wanita maupun
laki-laki di banyak perusahaan lain. Bagi Martha Tilaar perempuan adalah pemersatu yang sangat besar perannya bagi
keutuhan bangsa. Karena itu ia tak ingin perempuan terbelakang dalam soal pendidikan.
Mengandalkan kekuatan riset dan 37 peneliti di Martha Tilaar's Innovation Center (MTIC), Martha sukses memproduksi
merek kosmetika, perawatan tubuh, spa, dan jamu yang dikenal hingga mancanegara. Sebut saja Sariayu, Caring, Belia,
Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Biokos, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden, dan Dewi Sri Spa.
Sebagai korporasi, Martha Tilaar Group juga berhasil meraih ISO 9001, ISO 14000, dan Sertifikasi GMP di Asia pada 1996.
Prinsip berbagi yang melandasi bisnis
kecantikan Martha Tilaar diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan, terutama bagi perempuan. Grup usaha Martha Tilaar ini
memayungi 11 anak perusahaan dan mempekerjakan sekitar 6.000 karyawan, 70% diantaranya adalah perempuan. Tak
sedikit di antara kaum hawa ini yang mendapatkan kesempatan belajar dan sekolah cuma-cuma untuk mengembangkan
dirinya. Mulai pekerja di ranah rumah tangganya hingga ahli seperti peneliti di perusahaannya. Martha tak sungkan
mengirim peneliti belajaretnobotany ke Perancis dan medical antropology di Leiden, Belanda. "Pendekatan sains dibutuhkan
untuk mengembangkan produk lokal," katanya. Satu lagi kunci sukses bisnis Martha Tilaar, fokus pada satu bidang, yakni
kecantikan. "Saya mulai bisnis dari salon, lalu sekolah, pabrik, distribusi yang semuanya bergerak di bidang kecantikan.
Referensi :
- http://kalabang.wordpress.com/2010/10/04/kisah-sukses-martha-tilaar/
- http://www.suaramedia.com
- http://id.wikipedia.org/wiki/Martha_Tilaar