manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan...

168
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat. Teknologi informasi telah mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global. Di samping itu, perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan dunia seolah-olah menjadi tanpa batas dan menyebabkan perubahan struktur sosial masyarakat yang secara signifikan berlangsung dengan cepat. Perkembangan teknologi informasi juga memberikan kebebasan kepada setiap orang di dunia untuk saling bersosialisasi dengan siapapun dan di manapun mereka berada. Interconnection Network (Internet) merupakan salah satu media utama yang dapat digunakan, karena melalui media internet seseorang dapat terhubung dengan teman atau bahkan dengan orang asing

Upload: doandat

Post on 09-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini berkembang dengan sangat pesat.

Teknologi informasi telah mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia

secara global. Di samping itu, perkembangan teknologi informasi telah

menyebabkan dunia seolah-olah menjadi tanpa batas dan menyebabkan

perubahan struktur sosial masyarakat yang secara signifikan berlangsung dengan

cepat. Perkembangan teknologi informasi juga memberikan kebebasan kepada

setiap orang di dunia untuk saling bersosialisasi dengan siapapun dan di manapun

mereka berada. Interconnection Network (Internet) merupakan salah satu media

utama yang dapat digunakan, karena melalui media internet seseorang dapat

terhubung dengan teman atau bahkan dengan orang asing yang sama sekali tidak

dikenal dan berdomisili di luar negeri. Kehadiran internet telah membuka

cakrawala baru dalam kehidupan manusia. Internet merupakan sebuah ruang

informasi dan komunikasi yang menjanjikan menembus batas-batas antar negara

(borderless).

Seiring dengan perkembangan masyarakat dan teknologi, muncul kebiasaan dan

kebutuhan masyarakat untuk menggunakan teknologi dan informasi dalam setiap

Page 2: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

2

aspek kehidupan, termasuk dalam berinteraksi antar sesamanya. Salah satu contoh

dengan adanya perkembangan teknologi digital yang semakin pesat adalah suatu

tatap muka di antara pihak yang melakukan suatu kontrak dapat menggunakan

media internet, baik melalui electronic mail (e-mail), telekonferensi, video

konferensi dan lain sebagainya.

Selanjutnya, dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas (UUPT) sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas pada tanggal 16 Agustus 2007,

diharapkan mampu menampung aspirasi dan mengakomodasi perkembangan

teknologi informasi dengan dicantumkannya media telekonferensi dan video

konferensi dalam ketentuan undang-undang tersebut. Sarana komunikasi seperti

ini membawa dampak positif dalam memberikan kemudahan dari sisi ekonomis.

Bertatap muka tidak dengan konteks face to face tetapi bertatap muka melalui

media elektronik.

Ketentuan mengenai organ perusahaan dalam UUPT terdiri atas Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris. Berdasarkan undang-

undang tersebut penyelenggaraan RUPS dapat memanfaatkan perkembangan

teknologi melalui media elektronik seperti telekonferensi, video konferensi, atau

sarana media elektronik lainnya. Hal tersebut diatur di dalam Pasal 77 UUPT

Nomor 40 tahun 2007 yang menyatakan bahwa RUPS dapat dilaksanakan melalui

Page 3: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

3

media telekonferensi, video konferensi dan media elektronik lainnya. Berarti,

akan ada sebuah data elektronik yang dihasilkan melalui sebuah telekonferensi

yang dapat diakui sebagai alat bukti. Selain itu, perkembangan teknologi

informasi juga didukung dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang mengatur tentang hukum

teknologi informasi (cyberlaw).

Selanjutnya, dalam Undang Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen

Perusahaan, yang dimaksud dengan dokumen perusahaan adalah data, catatan,

dan atau keterangan yang dibuat dan atau diterima oleh perusahaan dalam rangka

pelaksanaan kegiatannya, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain maupun

rekaman dalam bentuk corak apa pun yang dapat dilihat, dibaca, dan didengar.

Dokumen perusahaan terdiri dari dokumen keuangan dan dokumen lainnya.

Dokumen lainnya ini adalah hal-hal lain yang tidak terkait langsung dengan

dokumen keuangan yang terdiri dari data atau setiap tulisan yang berisi

keterangan yang mempunyai nilai guna bagi perusahaan, contohnya dapat berupa

Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, akta pendirian, akta otentik lainnya yang

mengandung kepentingan hukum tertentu dan Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP).

       

RUPS merupakan sebuah dokumen perusahaan, dan dengan ketentuan UUPT

yang terbaru, dalam penyelenggaran RUPS dapat dilakukan dengan

Page 4: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

4

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Penyelengaraan RUPS dapat

dilakukan dengan memanfaatkan media telekonferensi, video konferensi dan

media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling

melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.

Pemanfaatan kecanggihan teknologi ini memungkinkan para pemegang saham

perusahaan tidak harus bertatap muka secara langsung atau face to face tetapi

bertatap muka dengan perantara media elektronik yang saling dapat berhubungan

seperti layaknya bertatap muka secara langsung. Tujuan yang akan dicapai dalam

sebuah rapat tentunya akan membahas tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan

perusahaan atau Perseroan terbatas itu sendiri. Kemajuan teknologi informasi ini

memberikan kemudahan, efisiensi dan efektivitas. Namun, terdapat pula dampak

yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi informasi, yaitu bahwa ketentuan

UUPT mensyarakatkan bahwa setiap perubahan yang berhubungan dengan

anggaran dasar dari PT itu harus dibuatkan risalah rapat yang harus dituangkan

dalam akta otentik, yaitu akta Notaris. Akan tetapi proses pembuktian data

elektronik ke dalam akta otentik ini mengalami kendala dalam hal keabsahannya.

Terdapat pandangan yang berbeda dalam menganalisa sebuah dokumen

elektronik jika hal itu dikaitkan dengan suatu akta otentik, bahwa akta otentik

adalah akta yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang berwenang untuk itu,

menurut bentuk dan aturan undang-undang dimana akta itu dibuat. Akta otentik

sebagai alat bukti formal memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna. Dengan

Page 5: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

5

perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dan diakomodir oleh

ketentuan UUPT yang terbaru ini, maka terdapat wacana dan pemikiran unuk

menggabungkan antara kemajuan teknologi informasi dengan proses pembuatan

akta otentik.1

Berdasarkan pada aspek hukum pembuktian maka pelaksanaan RUPS melalui

media telekonferensi sampai saat ini tidak mudah untuk membuktikan apakah

pelaksanaan RUPS tersebut sah atau tidak, karena syarat-syarat yang ditetapkan

dalam UUPT adalah adanya integrasi antara teknis pelaksanaan RUPS dengan

Notulen rapat yang harus ditanda tangani oleh semua peserta rapat.

Pada penyusunan skripsi ini, penulis akan membatasi pembahasan dalam hal

RUPS yang dilaksanakan dengan telekonferensi saja dan proses pelaporan hasil

RUPS melalui media telekonferensi yang dituangkan dalam akta Notaris untuk

dilakukan pelaporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul ”TINJAUAN

HUKUM TERHADAP RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM YANG

DILAKUKAN MELALUI MEDIA TELEKONFERENSI DIHUBUNGKAN

1 Jamin Ginting, Hukum Perseroan Terbatas (UU No. 40 Tahun 2007) , Bandung, Citra Aditya Bakti, 2007. Hlm 29.

Page 6: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

6

DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG

PERSEROAN TERBATAS JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 11

TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK”. 

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis

mengidentifikasikan permasalahan yang diteliti sebagai berikut :

1. Bagaimanakah keabsahan hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang

dilakukan melalui media telekonferensi menurut Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Juncto Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik ?

2. Bagaimanakah mekanisme pelaporan hasil Rapat Umum Pemegang Saham

melalui media telekonferensi yang dituangkan dalam akta Notaris untuk

dilakukan pelaporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ?

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengkaji dan menganalisis keabsahan hasil Rapat Umum Pemegang

Saham yang dilakukan melalui media telekonferensi menurut Undang-Undang

Page 7: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

7

Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Juncto Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

2. Untuk mengkaji dan menganalisis mekanisme pelaporan hasil Rapat Umum

Pemegang Saham melalui media telekonferensi yang dituangkan dalam akta

Notaris untuk dilakukan pelaporan dan pengesahan kepada Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia.

D. Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat baik dari segi teoritis

maupun segi praktis sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam pengembangan ilmu hukum khususnya badan hukum yang berbentuk

Perseroan terbatas sehingga dapat menambah referensi ilmiah yang berguna

untuk pengembangan ilmu hukum.

2. Secara Praktis

Penulis berharap hasil penelitian ini secara praktis dapat bermanfaat serta

memberikan gambaran yang dapat disumbangkan pada para pihak yang

terlibat dalam Rapat Umum Pemegang Saham, khususnya Rapat Umum

Pemegang Saham yang dilakukan secara telekonferensi pada suatu Perseroan.

Page 8: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

8

E. Kerangka Pemikiran

Dasar pemikiran, makna, substansi, konsep dan pengembangan perusahaan

sebagai suatu badan hukum dalam kaitannya dengan mekanisme Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) melalui media telekonferensi dalam memberikan

kesejahteraan bagi masyarakat berkenaan dengan tujuan negara, tampak pada

pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea kedua yang menyebutkan bahwa:

“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.

Konsep pemikiran utilitarianisme nampak melekat dalam pembukaan alinea

kedua, terutama pada makna “adil dan makmur”. Sebagaimana dipahami bahwa

tujuan hukum pada dasarnya adalah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,

sebagaimana Jeremy Bentham menjelaskan “the great happiness for the greatest

number”. Makna adil dan makmur harus dipahami sebagai kebutuhan masyarakat

Indonesia, baik yang bersifat ruhani ataupun jasmani. Secara yuridis hal ini tentu

saja menunjuk kepada seberapa besar kemampuan hukum untuk dapat

memberikan kemanfaatan kepada masyarakat. Dengan kata lain, seberapa besar

sebenarnya hukum mampu melaksanakan atau mencapai hasil-hasil yang

diinginkan, karena hukum dibuat dengan penuh kesadaran oleh negara dan

ditujukan kepada tujuan tertentu.2

2 Otje Salman soemadiningrat, Teori hukum Mengingat, Mengumpulkan dan Membuka Kembali, Bandung: Refika Aditama, 2004, hlm 156-157

Page 9: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

9

Selanjutnya, maksud bahwa salah satu tujuan dari negara Indonesia yakni untuk

menciptakan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur disegala bidang

kehidupan termasuk bidang teknologi dan informasi. Penemuan sistem

telekonferensi melalui media internet merupakan salah satu upaya masyarakat

dalam mencapai kehidupan yang makmur dan sejahtera, dengan demikian hal ini

perlu mendapat perhatian dari pemerintah (instansi terkait) agar kemakmuran

yang dicapai dapat dirasakan secara adil oleh seluruh masyarakat tujuan tersebut

dapat tercapai melalui berbagai peraturan yang relevan.

Tujuan yang tercermin dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke

empat yaitu :

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berdaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada…...”

Kesejahteraan umum artinya negara menghendaki agar setiap warga negara dapat

menikmati kesejahteraan. Kesejahteraan tersebut tidak hanya dapat dinikmati oleh

beberapa orang atau beberapa golongan saja, melainkan kesejahteraan harus dapat

dirasakan oleh seluruh rakyat. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke

Page 10: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

10

empat ini menjelaskan tentang teori Pancasila yang terdiri dari lima sila yang

menyangkut keseimbangan kepentingan, baik kepentingan individu, masyarakat

dan penguasa.

Dalam mewujudkan cita-cita tujuan nasional bangsa Indonesia yang diamanat

dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat, maka

pembangunan di segala bidang mutlak harus dilaksanakan, termasuk memajukan

negara melalui pembangunan nasional baik dalam bidang pemerintahan maupun

swasta.

Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara

hukum, itu berarti bahwa segala sesuatu yang terjadi atau dilakukan di wilayah

Indonesia harus berdasarkan hukum bukan berdasarkan kekuasaan belaka.

Demikian juga dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham melalui

media telekonferensi harus tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia.

Hukum sebagai sarana penegak keadilan seperti yang diungkapkan Prof. Mochtar

Kusumaatmadja yang menyebutkan bahwa hukum sebagai alat pembaharuan

masyarakat perlu dilakukan dengan sangat hati-hati, agar hal tersebut tidak

menimbulkan kerugian pada masyarakat.3

3 Sri Woelan Aziz, Aspek-Aspek Hukum Ekonomi Pembangunan Di Indonesia, 1995, hlm.332.

Page 11: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

11

Dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) menegaskan

bahwa Perseroan merupakan badan hukum yang terjadi karena undang-undang.

Hal ini berbeda dengan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) yang

tidak tegas menyebutkan suatu Perseroan merupakan badan hukum. Dimana suatu

badan hukum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Adanya harta kekayaan yang terpisah.

Hal ini mengandung pengertian bahwa Perseroan mempunyai harta kekayaan

yang terpisah dari harta para pemegang sahamnya. Dan didapat dari

pemasukan para pemegang saham yang berupa modal dasar, modal yang

ditempatkan dan modal yang disetor. Kekayaan yang terpisah itu membawa

akibat sebagai berikut:4

a) Kreditur pribadi dari para persero dan atau para pengurusnya tidak

mempunyai hak untuk menuntut harta kekayaan badan hukum itu;

b) persero dan juga para pengurusnya secara pribadi tidak dapat menagih

piutang badan hukum dari pihak ketiga;

c) Kompensasi antara hutang pribadi dan hutang badan hukum tidak

diperkenankan;

d) Hubungan hukum, baik perikatan maupun proses-proses antara para

persero dan atau para pengurusnya dengan badan hukum dapat saja terjadi

seperti halnya antara badan hukum dengan pihak ketiga; dan

4 Agus Budiarto, Seri Hukum Perusahaan: Kedudukan Hukum dan Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Terbatas, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hlm. 30.

Page 12: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

12

e) Pada kepailitan, hanya para kreditur badan hukum itu saja yang dapat

menuntut harta kekayaan yang terpisah itu.

2) Mempunyai tujuan tertentu.

Tujuan tertentu dari suatu Perseroan dapat diketahui dalam anggaran dasarnya

sebagaimana dalam Pasal 12 huruf b UUPT menyebutkan bahwa Anggaran

Dasar memuat sekurang-kurangnya maksud dan tujuan serta kegiatan usaha

Perseroan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Mempunyai kepentingan sendiri.

Maksudnya adalah hak-hak subyektif sebagai akibat dari peristiwa hukum

yang dialami yang merupakan kepentingan yang dilindungi hukum dan dapat

menuntut serta mempertahankan kepentingannya terhadap pihak ketiga.

4) Ada organisasi yang teratur.

Ciri yang keempat dari Perseroan adalah badan hukum mempunyai organisasi

yang teratur, demikian pula dengan Perseroan mempunyai anggaran dasar

yang terdapat dalam akta pendiriannya yang menandakan adanya organisasi

yang teratur.

Berdasarkan uraian tentang Perseroan sebagai badan hukum seperti yang telah

dijelaskan diatas dan sebagaimana yang termuat pada pasal 1 angka 3 UUPT,

apabila dikaitkan dengan beberapa teori mengenai badan hukum, diantaranya

yaitu teori organ dan teori kenyataan yuridis. Menurut Teori Organ dari Otto van

Gierke, menyatakan bahwa badan hukum itu adalah suatu realitas sesungguhnya

Page 13: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

13

sama seperti sifat kepribadian alam manusia ada di dalam pergaulan hukum.5

Dimana badan hukum itu mempunyai kehendak dan kemauan sendiri yang

dibentuk melalui alat-alat perlengkapannya yaitu pengurus dan anggota-

anggotanya.

Teori Kenyataan Yuridis menyatakan bahwa badan hukum merupakan suatu

realita yang kongkrit dan riil meskipun tidak bisa diraba tetapi merupakan

kenyataan yuridis. Maijers menyebut teori tersebut, teori kenyataan yang

sederhana, sederhana karena menekankan bahwa hendaknya dalam

mempersamakan badan hukum dengan manusia itu terbatas sampai pada bidang

hukum saja.

Menurut Maijers badan hukum itu seperti organisme biasa seperti pada manusia,

tetapi mekanisme dalam badan hukum tidak ada, misalnya jika manusia merasa

susah itu terlihat dan dapat dirasakan, tetapi pada badan hukum hal itu tidak

mungkin, hanya pada orang-orang atau pengurusnya.

Perkumpulan manusia yang mempunyai kepentingan bersama dan terbentuk

dalam organisasi merupakan suatu kesatuan yang mempunyai hak-hak tersendiri,

terpisah dari hak-hak para anggotanya dan mempunyai kewajiban sendiri yang

terpisah dari kewajiban para anggotanya dan dapat melakukan perbuatan hukum

5 Ibid, hlm. 28.

Page 14: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

14

sendiri di dalam maupun di luar hukum, subyek hukum yang baru dan berdiri

sendiri inilah yang dimaksudkan dengan badan hukum.

Berdasarkan UUPT bahwa badan usaha yang berbentuk Perseroan merupakan

badan hukum. Namun bukan berarti setiap badan hukum adalah Perseroan. Dalam

hal ini UUPT secara tegas menyatakan bahwa Perseroan Terbatas merupakan

suatu badan hukum, yaitu suatu badan yang dapat bertindak dalam lalu lintas

hukum sebagai subjek hukum dan memiliki kekayaan yang dipisahkan dari

kekayaan pribadi pengurusnya. Karena itu, Perseroan juga merupakan subjek

hukum, yaitu subjek hukum mandiri atau personastandi in judicio6. Berdasarkan

pendapat tersebut tampak bahwa badan hukum dapat mempunyai hak dan

kewajiban dalam hubungan hukum sama seperti manusia biasa atau natural

person atau natuurlijke persoon, dapat menggugat ataupun digugat, dapat

membuat keputusan dan dapat mempunyai hak dan kewajiban, utang-piutang,

mempunyai kekayaan seperti layaknya manusia.

Berdasarkan Pasal 1 angka 4 UUPT, yang dimaksud dengan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang

yang tidak diberikan kepada Direksi atau dewan Komisaris dalam batas yang

ditentukan dalam undang-undang ini dan/ atau anggaran dasar. Dengan demikian

6 Rachmadi Usman, Dimensi Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas,Bandung: Alumni, 2004, hlm. 50.

Page 15: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

15

dapat disimpulkan bahwa RUPS merupakan organ Perseroan yang mempunyai

kedudukan tertinggi dalam suatu perusahaan.

Dalam perkembangannya, pelaksanaan RUPS ini mengalami perkembangan

sesuai dengan berkembangnya kemajuan di bidang teknologi dan informasi. Hal

ini sesuai dengan yang tercantum dalam pasal 77 UUPT, yang menyatakan bahwa

penyelengaraan RUPS dapat dilakukan dengan memanfaatkan media

telekonferensi, video konferensi dan media elektronik lainnya yang

memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara

langsung serta berpartisipasi dalam rapat.

Pengertian telekonferensi sendiri yaitu suatu pertemuan yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih yang dilakukan melewati telepon atau koneksi jaringan.

Pertemuan tersebut hanya dapat menggunakan suara (audio conference) atau

menggunakan video (video conference) yang memungkinkan peserta konferensi

saling melihat. Dalam konferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard

yang sama dan setiap peserta mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagi

aplikasi. Teknologi saat ini sudah diterapkan dalam kegiatan Perseroan Terbatas

bahkan telah diakomodasi dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana suatu pertemuan melalui

telekonferensi adalah juga suatu tindakan hukum dengan maksud untuk

mengadakan suatu rapat/ pertemuan diantara pemegang saham (Pasal 76 (4)

Page 16: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

16

UUPT). Maksud diadakan RUPS biasanya untuk memutuskan sesuatu yang

didasarkan kepada adanya suatu keputusan “persetujuan” untuk suatu tindakan

hukum tertentu atas nama Perseroan, dimana terhadap persetujuan ini boleh

ditanda-tangani baik secara fisik maupun elektronik.

Ciri spesifik telekonferensi yang memiliki nuansa hukum yaitu pertemuan

dimaksud harus memiliki dampak atau akibat hukum misalkan pertemuan tersebut

merupakan suatu rapat untuk memutuskan sesuatu, atau telekonferensi yang

dilakukan dalam rangka memberikan suatu keterangan atau kesaksian misalkan

dalam perkara pidana yang terkait dengan masalah informasi dan teknologi.

Adanya dampak inilah yang membedakan antara telekonferensi biasa dengan

telekonferensi yang memiliki dampak hukum. Untuk itu, pasal 77 UUPT

merupakan dasar hukum bagi para pihak yang akan menyelenggarakan RUPS

melalui media telekonferensi.

Selanjutnya, Penggunaan Teknologi dan Informasi ditegaskan di dalam Pasal 1

angka 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik (UU ITE), Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik

yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk

analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat,

ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik,

termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto

Page 17: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

17

atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang

memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu

memahaminya.

Berdasarkan Pasal 1 angka 6 UU ITE yang dimaksud dengan penyelenggaraan

sistem elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara

negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat. Begitu pula dengan

penyelenggaraan RUPS yang dilaksanakan melalui media telekonferensi

merupakan bentuk dari penyelengaraan sistem elektronik sesuai dengan pasal ini.

Di dalam pasal 11 ayat (2) UU ITE dijelaskan bahwa tanda tangan elektronik

memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada Penanda

Tangan;

b. Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan

elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan;

c. Segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah

waktu penandatanganan dapat diketahui;

d. Segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda

Tangan Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;

Page 18: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

18

e. Terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa

Penandatangannya; dan

f. Terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda Tangan telah

memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.

Seiring dengan perkembangan era globalisasi saat ini, akan menimbulkan

persaingan bebas antar Negara. Untuk itu Indonesia sebagai bagian dari warga

dunia, turut meratifikasi General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)

dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan

Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan

Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia). Manfaat dari keikutsertaan

Indonesia dalam persetujuan tersebut pada dasarnya bukan saja memungkinkan

terbukanya peluang pasar internasional yang lebih luas, tetapi juga menyediakan

kerangka perlindungan multilateral yang lebih baik bagi kepentingan nasional

dalam perdagangan internasional, khususnya dalam menghadapi mitra dagang.

Untuk itu konsekuensi yang antara lain perlu ditindak lanjuti adalah kebutuhan

untuk menyempurnakan atau mempersiapkan peraturan perundangan yang

diperlukan. Tidak kurang pentingnya adalah penyiapan, penumbuhan dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya pemahaman di kalangan

pelaku ekonomi dan aparatur penyelenggara, terhadap keseluruhan persetujuan

serta berbagai hambatan dan tantangan yang melingkupinya.

Page 19: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

19

Selanjutnya, menurut UNCITRAL Model Law on Electronic Signature 2001,

pengertian electronic signature, yaitu :

”data in electronic form in, affixed to, or logicaly associated with a data message, which may be used to identify the signatory in relation to the data message in indicate the signatory’s approval of the information contained in the data message;”

Dengan demikian pada saat ini tanda tangan digital Lazim digunakan dalam setiap

kegiatan perusahaan, bahwa tanda tangan pada dasarnya merupakan sebuah item

data yang berhubungan dengan sebuah pengkodean pesan digital yang

dimaksudkan untuk memberikan kepastian tentang keaslian data dan memastikan

bahwa data tidak termodifikasi. Selain itu, tampak bahwa UU ITE mengakomodir

penyelenggaraan RUPS melalui media elektronik seperti yang telah dijelaskan di

atas.

F. Metode Penelitian

1. Spesifikasi Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, spesifikasi penelitian

yang digunakan adalah deskriptif analitis, yaitu penelitian yang

menggambarkan secara sistematis mengenai fakta-fakta baik data sekunder

bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan, data sekunder

bahan hukum sekunder berupa doktrin dan data sekunder bahan hukum tersier

Page 20: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

20

berupa artikel yang berusaha memberikan gambaran atau uraian yang

deskriptif dalam upaya menjelaskan penyelenggaraan RUPS yang dilakukan

melalui media telekonferensi dihubungkan dengan UUPT Juncto UU ITE.

2. Metode Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode

pendekatan secara yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang

mengutamakan penelitian kepustakaan yang menekankan pada tinjauan dari

segi ilmu dan bagaimana implementasinya dalam praktik, yaitu mengenai

RUPS yang dilakukan melalui media telekonferensi dihubungkan dengan

UUPT juncto UU ITE.

3. Tahap Penelitian

a. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara kualitatif yuridis atas

penyelenggaraan RUPS melalui media telekonferensi dihubungkan

dengan UUPT juncto UU ITE melalui penelitian kepustakaan, yaitu

dengan mengkaji data sekunder yang terdiri dari:

1) Bahan hukum primer, berupa bahan-bahan hukum yang mengikat

berupa peraturan perundang-undangan seperti Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata, Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Page 21: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

21

2) Bahan hukum sekunder, berupa bahan-bahan hukum yang

memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer seperti buku,

jurnal, laporan-laporan, karya tulis ilmiah, hasil penelitian para sarjana

yang berkaitan dengan Perseroan Terbatas dan teknologi informasi.

3) Bahan hukum tersier, berupa bahan-bahan hukum yang memberikan

petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan

hukum sekunder, seperti ensiklopedia, kamus, situs internet, dan

artikel surat kabar yang berkaitan dengan penelitian.

b. Penelitian Lapangan adalah kegiatan mengumpulkan, meneliti, dan

merefleksikan data primer yang diperoleh langsung dari lapangan untuk

menunjang data sekunder. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengisi

kekurangan data sekunder, oleh karena itu data primer ini adalah

penunjang data sekunder yang telah diperoleh.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Kepustakaan

Studi Kepustakaan ini dilaksanakan dengan penelitian terhadap data

sekunder yang berhubungan dengan penyelengaraan RUPS yang

dilakukan melalui media telekonferensi, yakni peraturan perundang-

undangan di bidang Perseroan Terbatas, teori-teori hukum, dan pendapat-

pendapat para sarjana hukum terkemuka, yang kemudian diteliti untuk

memperoleh penjelasan atas permasalahan yang diteliti.

Page 22: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

22

b. Wawancara

Wawancara adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka, yakni

pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan terstruktur dengan pihak

yang terkait.

5. Analisis Data

Metode Analisis yang digunakan penulis adalah yuridis kualitatif, agar :

a. Perundang-undangan yang satu dengan yang lain tidak boleh saling

bertentangan.

b. Memperhatikan hirarki bahwa peraturan yang lebih rendah tidak boleh

bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi.

c. Kepastian hukum artinya ketentuan yang berlaku betul-betul dilaksanakan

oleh penguasa dan penegak hukum.

6. Lokasi Penelitian

Untuk mengungkapkan hal-hal sebagaimana yang telah disebutkan dimuka,

penelitian ini dilakukan di beberapa tempat yaitu :

a. Perpustakaan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Jalan

Dipati Ukur Nomor 112, Bandung. Kegiatan penulis di Perpustakaan

Page 23: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

23

UNIKOM untuk mencari skripsi-skripsi angkatan terdahulu sebagai

referensi penulisan.

b. Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (UNPAD),

Jalan Imam Bonjol Nomor 21, Bandung. Penulis mencari data-data

tentang hukum perusahaan karena dianggap bahan-bahannya cukup

lengkap.

c. Perpustakaan Universitas Islam Bandung (UNISBA), Jalan Taman

Sari Nomor 1, Bandung. Kegiatan penulis di Perpustakaan UNISBA

untuk mencari buku-buku mengenai hukum perusahaan sebagai

referensi penulisan.

d. Kantor Notaris Herati Hadibah S.H., Alamat kantor Jalan Jaraprang

No. 91 Kota Bandung, untuk bahan penelitian lapangan.

e. Situs-situs dalam internet yaitu diantaranya :

1) http://www.irmadevita.com

2) http://www.hukumonline.com

3) http://www.kompas.com

4) http://www.bumn.go.id

5) http://www.dephumkam.go.id

6) http://www.sisminbakum.go.id

7) http://www.jsx.co.id

8) http://www.syopian-blog.com

Page 24: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

24

Situs-situs di atas dijadikan sebagai lokasi penelitian karena di situs-

situs tersebut banyak terdapat artikel, bacaan, kasus dan hal-hal

lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB II

TINJAUAN HUKUM ATAS PERSEROAN TERBATAS

Page 25: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

25

A. Perseroan Terbatas Sebagai Badan Hukum

Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal yang

didirikan berdasarkan perjanjian dengan melakukan kegiatan usaha dengan modal

dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang

ditetapkan dalam undang-undang ini dan serta peraturan pelaksananya, hal ini

sesuai yang tercantum dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas (UUPT). Adapun jenis kegiatan yang dilakukan oleh

Perseroan Terbatas sebagai sebuah perusahaan yang menjalankan usahanya harus

sesuai dengan maksud dan tujuannya serta tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan, ketertiban umum dan/atau kesusilaan.

Sementara itu, dasar hukum yang mengatur terbentuknya suatu Perseroan Terbatas

adalah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang

menggantikan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

Sebelum lahirnya Undang-Undang Perseroan Terbatas yang lama maupun yang

baru, Hal-hal mengenai Perseroan Terbatas diatur dalam Kitab Undang-Undang

Hukum Dagang (KUHD/ Wetboek Van Koephandel, Staatblad 1847 Nomor 23),

dalam pasal 36 sampai dengan pasal 56. Mengingat perkembangan ekonomi dan

dunia usaha yang semakin pesat baik secara nasional maupun internasional, pasal

tersebut tidak sesuai lagi. Dasar hukum dalam melaksanakan pengelolaan

Perseroan Terbatas ada pada pedoman yang disepakati dalam anggaran dasar dari

Page 26: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

26

Perseroan Terbatas, karena perusahaan ini terbentuk dari perjanjian antara pihak-

pihak pendirinya.

Perseroan adalah subjek hukum mandiri yang oleh hukum diberi hak dan

kewajiban, sama dengan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seorang manusia.

Oleh karena Perseroan adalah subjek hukum mandiri, maka keberadaannya tidak

tergantung dari keberadaan para pemegang sahamnya maupun anggota Direksi dan

Komisaris. Sekalipun mereka berganti atau diganti, pergantian tersebut tidak

mempengaruhi keberadaan Perseroan selaku “Persona standi ini judicio”.7

Perseroan merupakan kumpulan modal yang terbagi atas saham-saham yang oleh

undang-undang diberi status badan hukum. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa Perseroan pada hakikatnya adalah badan hukum yang sekaligus merupakan

wadah perwujudan kerjasama dari para pemegang saham. Undang-Undang Nomor

40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) menegaskan bahwa Perseroan

harus didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dan selanjutnya bahwa Perseroan

senantiasa harus mempunyai sekurang-kurangnya 2 (dua) pemegang saham.

Pengecualian hanya diberikan kepada Perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki

oleh negara atau Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan

7 Sudargo Gautama. Himpunan Jurisprudensi Indonesia yang Penting Untuk Praktek Sehari-hari (Landmark Decision). Jilid 4 No.17. Citra Aditya Bakti:1992. Jakarta.

Page 27: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

27

penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dan lembaga lain

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pasar Modal.

Sebuah badan hukum Perseroan Terbatas sebelum terbentuk menjadi sebuah badan

hukum harus melalui tahap-tahap pendirian terlebih dahulu.8 Sebagai sebuah

bentuk badan hukum tentunya pembentukan dan pendiriannya harus melalui

prosedur pendirian sebagaimana diatur dalam undang-undang yang mengatur

mengenai Perseroan Terbatas yaitu dalam UUPT.

Suatu Perseroan didirikan atas dasar perjanjian diantara para pemodal.

Kesepakatan dari para pendirinya yang harus dinyatakan dalam akta Notaris yang

dibuat dalam Bahasa Indonesia, sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) UUPT.

Sedangkan ada tidaknya Perseroan sebagai badan hukum tergantung dari

pengesahan yang diberikan oleh pihak yang berwenang, sebagaimana diatur dalam

Pasal 7 ayat (6) UUPT. Maka berdasarkan kenyataan ini dapat dikatakan bahwa

pendirian Perseroan mengenal 3(tiga) tahap sebagai berikut :

1. Dimulai pada hari dan tanggal akta pendirian ditandatangani oleh para pendiri

di hadapan Notaris dan berlangsung sampai tanggal diperolehnya pengesahan

dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas akta pendirian tersebut.

Selama berlangsungnya tahap ini, hubungan hukum antara para pendiri dan

anggota Direksi serta Komisaris merupakan hubungan intern, dan hubungan

8 Budi F. Supriadi. Diktat Perkuliahan Hukum Perusahaan. 15 Januari 2009.

Page 28: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

28

mereka dengan pihak ketiga merupakan hubungan ekstern. Para pendiri,

anggota Direksi dan Komisaris bertanggung jawab secara pribadi, disamping

Perseroan, untuk semua perikatan yang dibuat Perseroan selama tahap ini.

Selama tahap ini berlangsung, tidak dapat diadakan Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Setiap keputusan dan tindakan hukum yang akan dilakukan

oleh Perseroan dalam pendirian memerlukan persetujuan dari semua pendiri

dan anggota Direksi serta Komisaris. Demikian pula setiap perubahan atas akta

pendirian oleh para pendiri hanya dapat dilakukan bilamana disetujui oleh

semua pendiri dan harus dimuat dalam akta Notaris yang ditandatangani oleh

semua pendiri dan/atau kuasa mereka yang sah.

2. Diawali dengan diperolehnya pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia atas akta pendirian dan berlaku sampai diumumkannya akta pendirian

yang disahkan tersebut dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia

oleh Direksi Perseroan. Dengan diperolehnya pengesahan atas akta pendirian,

Perseroan sudah menjadi badan hukum dan selanjutnya para pemegang

sahamnya tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat

atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan

melebihi nilai saham yang telah diambilnya. Adapun anggota Direksi tetap

bertanggung jawab secara pribadi, disamping Perseroan, atas segala perbuatan

hukum yang dilakukan Perseroan selama pengumuman akta pendirian yang

disahkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia belum dilakukan.

Hal ini sesuai dengan ketentuan pada Pasal 14 UUPT. Dari ketentuan dalam

Page 29: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

29

Pasal 14 UUPT yang mengatur tentang tanggung jawab Direksi secara

tanggung renteng dimaksud dapat disimpulkan secara “acontrario”, bahwa

anggota Komisaris sejak diperolehnya pengesahan atas akta pendirian

bertanggung jawab secara terbatas seperti halnya para pemegang saham.

3. Mulai berlaku pada tanggal dilakukannya pengumuman atas akta pendirian

yang telah disahkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Sejak

tanggal itu, anggota Direksi tidak bertanggung jawab secara pribadi atas

perikatan Perseroan.

Pengertian bahwa Perseroan sebagai badan hukum yang merupakan subjek hukum

mandiri dengan keberadaan yang terpisah dari para pemegang sahamnya

mengakibatkan bahwa Perseroan mutlak memerlukan Direksi sebagai wakilnya.

Hal ini berbeda dengan manusia, karena Perseroan adalah suatu badan hukum

yang merupakan organism yang bersifat abstrak sesuai dengan teori organ dan

teori kenyataan yuridis, maka ia hanya dapat melakukan perbuatan hukum dengan

perantara manusia selaku wakilnya.

Perseroan Terbatas didirikan oleh dua orang atau lebih berdasarkan kesepakatan

diantara para pihak yang mendirikannya dengan menggunakan akta Notaris.

Perseroan Terbatas sudah merupakan badan hukum setelah disetujui oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia, walaupun belum diumumkan dalam Tambahan

Berita Negara Republik Indonesia dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri.

Page 30: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

30

Dalam UUPT ditentukan bahwa status hukum Perseroan Terbatas sebagai badan

hukum diperoleh setelah pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Dengan perkataan lain, belum diumumkannya Perseroan Terbatas dalam Berita

Negara tidaklah berarti bahwa Perseroan Terbatas belum mendapatkan status

badan hukum, melainkan pertanggungjawabannya terhadap pihak ketiga adalah

seperti yang diatur dalam Pasal 39 KUHD dan hal ini tidaklah mempunyai

Persona Standi in Judicio.9

Dengan demikian, Karakteristik badan hukum Perseroan Terbatas dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Subyek hukum mandiri. Maksudnya adalah:

a. Dapat melakukan Perbuatan hukum dan perjanjian.

b. Mempunyai kekayaan sendiri.

c. Membayar hutang atau kerugian dengan kekayaan sendiri.

d. Dapat dihukum.

e. Dapat menjadi penjamin.

f. Dapat dinyatakan pailit.

2. Tanggung jawab pemegang saham atas kerugian Perseroan sebatas nilai saham

yang telah diambil bagian.

9 Sudargo Gautama. Loc cit.

Page 31: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

31

3. Pengurusan dilakukan oleh suatu organ tersendiri terpisah dari kedudukannya

dari pemegang saham.

Dalam kaitan Perseroan sebagai badan hukum, beberapa tokoh pendukung aliran

ilmu hukum dan filsafat hukum telah mengemukakan pendapat mengenai

eksistensi badan hukum sebagai subjek hukum disamping manusia. Dalam hal ini,

yang penting adalah hakekat badan hukum. Hasil pemikiran tentang hakekat badan

hukum oleh filsafat hukum dirumuskan dalam bentuk asas, nilai ataupun teori.10

Sementara itu, Subekti mengatakan bahwa subjek hukum adalah pembawa hak

atau subjek hukum di dalam hukum yaitu “orang”. Pendapat lain mengatakan,

subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan kewajiban

dari hukum. Dengan perkataan lain, yang dapat menjadi subjek hukum hanyalah

manusia.11 Manusia oleh hukum diakui sebagai penyandang hak dan kewajiban,

baik sebagai subyek hukum atau sebagai orang. Di dalam KUHPerdata, hal ini

diatur dalam buku I bab 1-3 tentang manusia sebagai subjek hukum dan di dalam

buku III bab 9 tentang adanya badan hukum. Dengan demikian, subjek hukum

adalah pembawa/ pendukung hak dan kewajiban, disebut juga orang dalam arti

yuridis. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa yang merupakan subjek hukum

adalah manusia dan badan hukum.

10 Chaidir Ali, Badan Hukum, Alumni. Bandung. 1999. hlm. 29.11 Budi F. Supriadi, Loc cit.

Page 32: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

32

Menurut teori organ yang dikemukakan oleh Otto Van Gierke, badan hukum

bukan fiksi atau khayalan belaka, tetapi nyata ada, sebagaimana manusia yang

memiliki akal pikiran dan perasaan. Badan hukum mempunyai organ yang terdiri

dari Rapat Umum Pemegang saham (RUPS), Direksi dan Komisaris sebagai alat

untuk berinteraksi secara intern dan ekstern dengan pihak-pihak yang

berkepentingan. Hal ini sama dengan manusia berhubungan dengan pihak lain

menggunakan alat orgnnya berupa mulut, tangan, kaki dan otak. Oleh karena itu,

Perseroan Terbatas melalui organ Perseroan dapat mengadakan perjanjian dengan

pihak lain.

Teori yang lainnya mengenai badan hukum adalah teori kenyataan yuridis. Teori

ini merupakan penghalusan dari teori organ. Teori kenyataan yuridis ini

dikemukakan oleh E.M Maijers dan dianut pula oleh Paul Scholten. Teori tersebut

mengemukakan bahwa badan hukum itu merupakan suatu realitas yang riil,

konkrit dan meskipun tak dapat diraba, namun bukan khayalan belaka, melainkan

suatu kenyataan yang sederhana. Oleh karena itu, badan hukum mempersamakan

dengan manusia, maka persamaan itu terbatas hanya sampai pada bidang hukum

saja. Dengan demikian badan hukum adalah wujud riil dan nyata menurut hukum.

Paul Scholten memperluas teori organ, sehingga tidak terlalu mutlak lagi dan tidak

perlu lagi dinyatakan mana tangannya, mana kepalanya, atau mana otaknya dan

sebagainya.

Page 33: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

33

B. Struktur Organisasi Perseroan Terbatas

Dalam Pasal 1 Ayat (2) UUPT, antara lain menegaskan yang dimaksud dengan

organ Perseroan adalah: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang

mempunyai kekuasaan tertinggi dalam Perseroan yang diserahkan kepada Direksi

dan Komisaris dalam menjalankan wewenangnya. Direksi adalah organ yang

paling bertanggung jawab terhadap pengurusan dan pengelolaan Perseroan,

mewakili Perseroan di dalam maupun di luar Perseroan dan berhubungan dengan

pihak ketiga. Komisaris adalah organ yang mengawasi secara khusus dan umum

terhadap Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi yang menjalankan

Perseroan.

1. Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), atau yang dalam bahasa Inggris

disebut dengan istilah General Shareholder’s meeting dan dalam bahasa

Belanda disebut dengan Algemene Vergadering Van Andeelhouders,

merupakan salah satu organ perusahaan (corporate body) dalam suatu

Perseroan Terbatas di samping dua organ lainnya berupa Direksi dan

Komisaris.12

12 Munir Fuady, Perlindungan Pemegang Saham Minoritas, Bandung: CV.Utomo, 2005, hlm.106.

Page 34: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

34

Berdasarkan Pasal 1 angka (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas (UUPT), yang dimaksud dengan RUPS adalah suatu organ

Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan

memegang segala wewenang yang bersifat residual, yakni wewenang yang

tidak dialokasikan kepada organ perusahaan lainnya, yaitu Direksi dan

Komisaris, yang dapat mengambil keputusan setelah memenuhi syarat-syarat

tertentu dan sesuai dengan prosedur tertentu sebagaimana diatur dalam

peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan.

Oleh karena itu, di dalam suatu Perseroan Terbatas diperlukan suatu

kekuasaan tertinggi, mengingat dalam Perseroan Terbatas terdapat banyak

pihak yang satu sama lain sangat mungkin berbeda pendapat dalam

mengambil suatu keputusan. Antara Direksi, Komisaris, pemegang saham

mayoritas dan pemegang saham minoritas dapat terjadi perbedaan pendapat

mengenai hal tertentu. Dengan demikian, diperlukan suatu badan pengambil

keputusan yang mempunyai hak veto dan mengikat Perseroan yaitu yang

disebut dengan RUPS yang merupakan salah satu sarana untuk mengontrol

perusahaan.13

Berdasarkan pengertian seperti yang telah dijelaskan di atas, tampak bahwa

RUPS hanya memiliki kewenangan yang bersifat residual, dimana

13 Ibid

Page 35: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

35

kewenangan Direksi adalah untuk mengelola Perseroan, dan Komisaris untuk

mengawasinya, sedangkan untuk RUPS pada prinsipnya kewenangannya

tidak ditentukan dengan terperinci, melainkan hanya mendapatkan sisa

kewenangan yang tidak diberikan kepada Direksi dan Komisaris. Akan tetapi,

karena RUPS memiliki kekuasaan tertinggi dalam Perseroan, maka

keputusannya tidak dapat dibatalkan oleh siapapun, kecuali oleh pengadilan

apabila adanya alasan untuk itu. Disamping itu, karena kekuasaannya

tertinggi, maka selain memiliki kewenangan residual, undang-undang

dan/atau anggaran dasar Perseroan sering mensyaratkan persetujuan RUPS

jika perusahaan ingin mengambil keputusan-keputusan penting.

Karena kekuasaan RUPS merupakan kekuasaan tertinggi, maka keputusan

RUPS tersebut merupakan kekuasaan tertinggi dari Perseroan, melebihi dari

keputusan Direksi atau Komisaris, seperti terlihat dalam kutipan berikut ini: 14

Wujud kongkrit kekuasaan tertinggi yang ada pada forum RUPS tersebut terjelma di dalam keputusan yang telah diambil dalam forum RUPS tersebut. Keputusan yang telah diambil oleh para pemegang saham dalam forum RUPS merupakan hukum yang paling tinggi bagi Perseroan dan wajib dipatuhi oleh kedua organ lainnya (Direksi dan Komisaris) tanpa reserve selama keputusan tersebut tidak menyalahi ketentuan akta pendirian/ anggaran dasar, UU Negara dan kesusilaan atau ketertiban umum.

14 Anasitus Amanat, Pembahasan Undang-Undang Perseroan Terbatas 1995 dan Penerapannya Dalam Akta Notaris. Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1996. hlm.127.

Page 36: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

36

Suatu penyelenggaraan RUPS dilakukan di tempat kedudukan dari Perseroan

atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya yang utama,

sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar, dengan syarat tempat tersebut

masih berada dalam wilayah negara Republik Indonesia. Hal ini berarti bahwa

RUPS yang dilakukan di luar negeri tidak dapat dibenarkan. Apabila dalam

RUPS hadir dan/atau diwakili semua pemegang saham dan pemegang saham

tersebut menyetujui untuk diadakannya RUPS dengan agenda tertentu, maka

RUPS dapat diselenggarakan dimanapun dengan ketentuan masih berada

dalam wilayah negara Republik Indonesia. Ketentuan seperti ini diatur di

dalam Pasal 76 UUPT.

Penyelenggaraan RUPS dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi,

video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan

semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung serta

berpartisipasi dalam rapat. Persyaratan quorum dan persyaratan pengambilan

keputusan dalam hal penyelenggaraan RUPS melalui media elektronik ini

adalah persyaratan sebagaimana diatur dalam UUPT dan/atau sebagaimana

diatur dalam anggaran dasar Perseroan. Persyaratan sebagaimana dimaksud

dihitung berdasarkan keikutsertaan peserta RUPS melalui sarana media

elektronik tersebut. Setiap penyelengaraan RUPS tersebut harus dibuatkan

risalah rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta RUPS, baik

secara fisik maupun secara elektronik. Ketentuan seperti ini diatur dalam

Page 37: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

37

Pasal 77 UUPT. Perkembangan teknologi dewasa ini sangat memungkinkan

untuk melakukan penandatanganan dengan media elektronik sehingga setiap

peserta RUPS dengan menggunakan jasa elektronik dapat melakukan

penandatanganan hasil RUPS dengan menggunakan teknologi elektronik

tersebut.

Pada prinsipnya RUPS dibagi ke dalam dua jenis, yaitu:

1) RUPS Tahunan

Yang dimaksud dengan RUPS tahunan adalah RUPS yang wajib

dilakukan oleh Perseroan sekali dalam satu tahun, dilakukan paling

lambat dalam waktu 6 (enam) bulan setelah tahun buku, dengan pokok

pembicaraan adalah di sekitar perkembangan perusahaan yang telah

terjadi selama satu tahun. Perkembangan perusahaan selama satu tahun

tersebut disampaikan oleh Direksi dengan laporan tahunan, yang harus

ditandatangani oleh Direksi dan Komisaris, yang minimal memuat enam

hal sebagai berikut:15

a) Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun dan

penjelasannya.

b) Terhadap perusahaan dalam satu group, dibuat neraca konsolidasi

dan neraca masing-masing Perseroan.

15 Munir Fuady, Op cit. hlm.109.

Page 38: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

38

c) Laporan tentang keadaan dan jalannya perusahaan dalam satu tahun

serta hasil-hasil yang telah dicapai.

d) Kegiatan utama perusahaan dan perubahannya selama tahun buku.

e) Rician masalah-masalah yang terjadi.

f) Nama, gaji dan tunjangan bagi semua anggota Direksi dan Komisaris.

2) RUPS Luar Biasa

RUPS luar biasa dapat dilakukan kapan saja bila diperlukan oleh

perusahaan dengan mata acara yang juga sangat beraneka ragam, yakni

terhadap kegiatan yang tidak termasuk ke dalam ruang lingkup RUPS

tahunan. Pada prinsipnya, kegiatan Perseroan yang memerlukan

persetujuan dari RUPS luar biasa dari suatu Perseroan Terbatas adalah

sebagai berikut :

a) Kegiatan-kegiatan yang memerlukan persetujuan RUPS sebagaimana

disebut dalam anggaran dasar Perseroan.

b) Kegiatan-kegiatan yang memerlukan persetujuan RUPS sebagaimana

disebutkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c) Kegiatan-kegiatan yang dianggap penting bagi Perseroan tersebut

sebaiknya juga dilakukan dengan persetujuan RUPS, meskipun tidak

diharuskan dalam anggaran dasar maupun peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Page 39: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

39

Inisiatif untuk melakukan RUPS tahunan dapat datang dari siapa saja yang

berwenang meminta diselenggarakannya RUPS, tetapi yang jelas RUPS

tahunan wajib dilakukan, sekali dalam satu tahun. Karena itu, diminta atau

tidak diminta oleh siapapun, adalah sudah merupakan kewajiban pihak

Direksi Perseroan untuk menyelenggarakan RUPS tahunan tersebut sesuai

ketentuan dalam Pasal 78 ayat (1) UUPT. Apabila Direksi berhalangan atau

mempunyai konflik kepentingan, RUPS (tahunan atau luar biasa) akan

diselenggarakan oleh Komisaris.

Selanjutnya, suatu RUPS haruslah memenuhi quorum tertentu. Quorum dari

suatu RUPS yang dimaksud adalah jumlah minimum pemegang saham

dengan hak suara yang sah yang harus hadir dalam rapat, yang dihitung

menurut banyaknya saham yang dipegangnya atau yang dikuasakan

kepadanya, sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar dan/atau peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Apabila jumlah quorum tidak mencukupi,

maka rapat tidak boleh mengambil keputusan apapun. Setelah quorum

terpenuhi, maka rapat dapat dilanjutkan dan dapat mengambil keputusan

tertentu.

Namun demikian, keputusan dari pemegang saham dapat saja diambil dengan

cara selain dari rapat, asalkan hal tersebut ditentukan dalam anggaran dasar,

yaitu dengan cara “resolusi” pemegang saham (shareholder resolution), yakni

Page 40: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

40

dengan membuat surat edaran (circulair letter) yang kemudian ditandatangani

oleh para pemegang saham hanya mengenai Perseroan terbatas tersebut.16

Pada prinsipnya yang berkuasa dalam RUPS adalah pemegang saham

mayoritas, tetapi menurut UUPT, tidak jelas berlakunya prinsip fiduciary duty

dari pemegang saham mayoritas kepada pemegang saham minoritas.17

Beberapa contoh tindakan pemegang saham mayoritas yang melanggar

prinsip fiduciary duty adalah sebagai berikut:18

a) Secara langsung atau tidak langsung menjual asset Perseroan kepada

dirinya sendiri (pemegang saham mayoritas).

b) Menjual asset Perseroan yang akan menyebabkan kerugian yang bukan

kerugian biasa bagi pemegang saham minoritas.

c) Melakukan tindakan-tindakan lain yang merugikan atau menempatkan

posisi pemegang saham minoritas pada posisi yang serba salah.

d) Memutuskan untuk tidak membagikan dividen, padahal keadaan keuangan

perusahaan memungkinkan dilakukannya pemberian dividen.

e) Memberi gaji eksekutif, yang merupakan orang-orangnyapemegang saham

mayoritas, dengan jumlah yang tinggi melebihi jumlah yang wajar.

16 Ibid. hlm. 119.17 Ibid. hlm. 127.18 Fiduciary duty mengandung arti dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya untuk mengurus perseroan, direksi harus bertolak dari landasan bahwa tugas dan wewenang yang diperolehnya didasarkan pada dua prinsip. Kedua prinsip itu adalah kepercayaan yang diberikan perseroan dan prinsip yang merujuk kepada kemampuan dan kehati-hatian dari tindakan direksi. Diakses dari www.hukumonline.com

Page 41: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

41

Jika keputusan rapat umum pemegang saham tersebut bertentangan dengan

prinsip fiduciary duty, UUPT tidak menyatakan apa-apa. Oleh karena itu,

berlakulah ketentuan umum di mana pihak yang dirugikan, termasuk pihak

pemegang saham minoritas, dapat menuntut ganti rugi bahkan menuntut

dibatalkannya keputusan RUPS melalui prosedur gugatan biasa, dapat

memanfaatkan pasal 1365 KUH Perdata tentang perbuatan melawan hukum

juncto Pasal 60 ayat (2) UUPT.

2. Direksi

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa untuk memperoleh hak dan

melaksanakan kewajibannya badan hukum senantiasa tergantung dari seorang

wakil yang lazim disebut pengurus. Dengan demikian, badan hukum tidak

dapat berfungsi tanpa pengurus.

Berdasarkan Pasal 1 Ayat (5) UUPT yang dimaksud dengan Direksi adalah

organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas

pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud

dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar

pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

Page 42: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

42

Dalam hal Perseroan, UUPT menegaskan bahwa kepengurusan Perseroan

dilakukan oleh Direksi dan juga Direksi bertugas mewakili Perseroan di dalam

maupun di luar pengadilan, hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 98

UUPT.

Berbeda dengan RUPS yang merupakan pembela kepentingan para pemegang

saham, Direksi adalah organ Perseroan yang mewakili kepentingan Perseroan

selaku subjek hukum mandiri. Tugas dan tanggung jawab Direksi ini

bersumber pada:

a. Ketergantungan Perseroan kepada Direksi sebagai organ yang

dipercayakan oleh undang-undang dengan kepengurusan Perseroan.

b. Perseroan adalah sebab bagi keberadaan Direksi, karena apabila tidak ada

Perseroan, juga tidak perlu ada Direksi. Maka tidak salah bila dikatakan

bahwa antara Perseroan terdapat hubungan fidusia atau kepercayaan yang

melahirkan fiduciary duties bagi Direksi.

Pimpinan Perseroan berikut usaha-usahanya berada di tangan Direksi.

Kewenangan pengurusan meliputi semua perbuatan hukum yang tercakup

dalam maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sebagaimana itu

termuat dalam anggaran dasarnya. Dengan demikian Direksi adalah organ

melalui mana Perseroan mengambil bagian dalam lalu lintas hukum sesuai

maksud dan tujuannya. Hal ini pun yang menjadi sumber kewenangan Direksi

Page 43: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

43

untuk dan atas nama Perseroan melakukan perbuatan-perbuatan hukum dengan

pihak ketiga atau dengan kata lain, mewakili Perseroan di dalam maupun di

luar pengadilan.

Kewenangan pengurusan tersebut dipercayakan oleh undang-undang kepada

Direksi untuk kepentingan Perseroan sebagai badan hukum yang mempunyai

eksistensi sendiri selaku subjek hukum mandiri (persona standi in judicio).

Secara konkrit, kepentingan Perseroan sebagai badan hukum adalah sama

dengan kepentingan semua pemegang saham, mengingat bahwa pada

hakikatnya, Perseroan adalah asosiasi modal yang oleh hukum diberikan status

badan hukum.

Dalam kaitan ini, harus dibaca ketentuan dalam Pasal 66 juncto Pasal 100

UUPT yang mewajibkan Direksi untuk setahun sekali menyusun laporan

tahunan yang harus ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Komisaris

guna diajukan kepada RUPS tahunan sebagai pertanggungjawaban Direksi atas

kepengurusan Perseroan yang dilekukan Direksi.

Pengertian pengurusan mencakup pula pengelolaan kekayaan Perseroan.

Sesungguhnya, pengelolaan kekayaaan Perseroan tidak dapat dipisahkan dari

pengurusan Perseroan karena memang tercakup di dalamnya, mengingat

bahwa Perseroan memiliki kekayaan sebagai sarana yang diperlukan untuk

Page 44: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

44

mencapai maksud dan tujuan Perseroan. Adapun tugas mengupayakan

tercapainya maksud dan tujuan Perseroan dipercayakan kepada Direksi,

sebagaimana diatur dalam Pasal 92 ayat (1) UUPT.

Tugas pengurusan yang meliputi pula pengelolaan kekayaan Perseroan tidak

saja dipercayakan kepada Direksi sebagai organ, melainkan juga kepada

masing-masing anggota Direksi, sesuai dengan ketentuan pada Pasal 97 ayat

(1) dan ayat (2) UUPT. Tugas pengurusan yang wajib dilakukan oleh masing-

masing anggota Direksi tanpa terkecuali dipertegas lagi oleh UUPT yang telah

memperkenalkan apa yang lazim disebut sebagai “derivative action”,19 apabila

anggota Direksi karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian

pada Perseroan (Pasal 97 ayat (6) UUPT).

Sementara itu, pengurusan Perseroan oleh Direksi dilakukan dengan prinsip

kolegial atau direktrial. Menurut prinsip kolegial, kedudukan para direktur

sama tingginya sehingga tidak ada yang menjadi presiden direktur,

Perbedaannya hanya terletak pada tugas, wewenang dan tanggung jawab.

Sedangkan menurut prinsip direktrial seorang direktur menjadi presiden

direktur atau direktur utama. Sedangkan direktur lainnya, berada di bawahnya

dan bertanggung jawab kepadanya. Sedangkan presiden direktur bertanggung

19 Derivative action adalah suatu gugatan yang dilakukan oleh para pemegang saham untuk dan atas nama perseroan.

Page 45: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

45

jawab kepada dewan Komisaris. Apabila dikaji secara seksama UUPT, kiranya

dapat dikemukakan menganut prinsip kolegial. Hal terlihat dari pasal berikut:

Pasal 1 angka 4:

“Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas

pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili

Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan

anggaran dasar”.

Pasal 82:

“Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk

kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam

maupun di luar pengadilan”.

Pasal 85:

(1) “Dalam hal anggota Direksi terdiri lebih dari 1(satu) orang, maka yang

berwenang mewakili Perseroan adalah setiap anggota Direksi kecuali

ditentukan lain dalam UU ini dan atau Anggaran Dasar.

(2) Anggaran Dasar dapat menentukan pembatasan wewenang anggota Direksi

sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1)”.

Pasal 86:

(1) Direksi wajib :

a. membuat dan memelihara daftar pemegang saham, risalah RUPS dan

risalah rapat Direksi; dan

Page 46: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

46

b. menyelenggaran pembukuan Perseroan.

(2) Daftar pemegang saham, risalah dan pembukuan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) disimpan di tempat kedudukan Perseroan.

(3) Atas permohonan tertulis dari pemegang saham, Direksi memberi izin

kepada pemegang saham untuk memeriksa dan mendapatkan salinan daftar

pemegang saham, risalah dan pembukuan sebagaimana yang dimaksud

dalam ayat (1).

Apabila diperhatikan persyaratan yang ditentukan oleh UU untuk menjadi

Direksi cukup berat, karena harus memenuhi kualifikasi tertentu. Pembentuk

UU, tampaknya mempunyai alasan mengapa untuk menjadi Direksi harus

memenuhi syarat tertentu. Disamping itu, tugas dan tanggung jawab yang

diemban oleh Direksi pun cukup berat. Apabila salah dalam mengelola

perusahaan dapat dituntut oleh pemegang saham. Untuk itu, jabatan Direksi

pasca berlakunya UUPT bukanlah pekerjaan ringan, tapi harus betul-betul

profesional. Melihat besarnya risiko yang akan dihadapi oleh Direksi dalam

mengoperasikan perusahaan ada gagasan agar jabatan Direksi diasuransikan.20

Berdasarkan pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tugas pengurusan

Direksi adalah tugas dari setiap anggota Direksi tanpa terkecuali dan

karenanya wajib dilaksanakan secara kolegial oleh masing-masing anggota

20 Lihat Republika, 23/3/96; Media Indonesia, 29/3/96

Page 47: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

47

Direksi. Berdasarkan pada prinsip kolegial tersebut di atas, maka tanggung

jawab renteng ini semakin jelas apabila kita memperhatikan ketentuan dalam

Pasal 104 ayat (2) UUPT yang menegaskan bahwa bilamana kepailitan

Perseroan terjadi karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan kekayaan

Perseroan tidak cukup untuk menutup kerugian akibat kepailitan tersebut,

maka setiap anggota Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas

kerugian tersebut. Selanjutnya Pasal 104 ayat (4) UUPT menentukan bahwa

anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian/ kepailitan

Perseroan apabila dapat membuktikan :

1) kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya.

2) Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk

kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

3) Tidak mempunyai benturan kepentingan, baik langsung maupun tidak

langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian.

4) Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya

kerugian tersebut. Yang dimaksud dengan “mengambil tindakan untuk

mencegah timbul dan berlanjutnya kerugian” termasuk juga langkah-

langkah untuk memperoleh informasi mengenai tindakan pengurusan yang

dapat mengakibatkan kerugian, antara lain melalui forum rapat Direksi.

Page 48: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

48

Dengan demikian, tampak bahwa tidak dapat dibenarkan membatasi

wewenang pengurusan Perseroan kepada anggota Direksi tertentu dengan

mengecualikan anggota Direksi lainnya.

Berdasarkan pada prinsip organ Perseroan Terbatas, maka tampak bahwa

UUPT mengatur tentang Direksi sebagai organ Perseroan Terbatas dengan

lebih menekankan pada prisip kolegial. Penekanan pada sifat kolegial Direksi

bukan berarti bahwa tidak boleh diadakan pembagian tugas di antara para

anggota Direksi demi pengurusan yang efisien. Namun demikian, perlu

diperhatikan bahwa peraturan pembagian tugas dan wewenang dimaksud

merupakan tatanan organisasi intern Perseroan dan oleh karena itu hanya

mempunyai kekuatan hukum ke dalam yang tidak mengikat pihak ketiga. Oleh

karena itu, pihak ketiga tidak perlu meneliti apakah anggota Direksi tertentu

dengan siapa ia berhubungan mempunyai tugas dan wewenang menurut

tatanan organisasi intern Perseroan.

3. Komisaris

Berbeda dengan ketentuan dalam KUHD, yang tidak mengharuskan Perseroan

mempunyai Komisaris, UUPT menegaskan bahwa setiap Perseroan harus

mempunyai Komisaris. Bahkan UUPT mengharuskan bahwa Perseroan yang

“go public” wajib mempunyai paling sedikit 2 (dua) orang Komisaris demi

penguasaan yang lebih besar karena menyangkut kepentingan masyarakat.

Page 49: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

49

Lembaga Komisaris sebagai organ Perseroan lazim disebut juga Dewan

Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas mengawasi kebijaksanaan

Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada

Direksi. Sedangkan sebagai orang perorangan disebut sebagai anggota

Komisaris.21 Tugas utama Komisaris adalah mengawasi pengurusan dan

pengelolaan Perseroan oleh Direksi. Sebagaimana ditegaskan dalam dalam

UUPT bahwa Komisaris adalah orang mandiri yang wajib dengan itikad baik

dan penuh tanggung jawab menunaikan tugasnya untuk kepentingan dari usaha

Perseroan sebagai subjek hukum mandiri. Hal itulah yang menyebabkan

mengapa Komisaris yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan

kerugian pada Perseroan bisa dipertanggungjawabkan melalui ”derivative

action” oleh pemegang saham untuk dan atas nama Perseroan.

Pada dasarnya Komisaris tidak mempunyai fungsi eksekutif. Sekalipun

anggaran dasar Perseroan dapat menetapkan bahwa perbuatan hukum tertentu

dari Direksi memerlukan persetujuan atau bantuan Komisaris, persetujuan

dimaksud bukan pemberian kuasa dan bukan pula perbuatan penguasaan.

Hanya dalam hal tidak ada Direksi karena suatu sebab, Komisaris dapat diberi

21 Hardijan Rusli, Perseroan Terbatas dan Aspek Hukumnya, Jakarta ; Pusaka Sinar Harapan, 1997, Hlm 126.

Page 50: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

50

wewenang untuk melakukan pengurusan Perseroan berdasarkan pengaturan

dalam anggaran dasar atau keputusan RUPS.

Meskipun ditentukan dalam UUPT bahwa Komisaris dapat memberhentikan

untuk sementara anggota Direksi, namun bukan berarti bahwa Komisaris

membawahi Direksi. Dalam hal kepengurusan Perseroan Direksi bersifat

mandiri. Selanjutnya perlu diperhatikan bahwa Komisaris bukanlah wakil

pemegang saham. Hal ini dapat disimpulkan dari ketentuan dalam UUPT yang

melarang anggota Komisaris untuk bertindak sebagai kuasa dari pemegang

saham dalam RUPS dan pemungutan suara.

Dalam UUPT jelas tersirat bahwa tanggung jawab Direksi, Komisaris dan

pemegang saham akan terseret harta pribadi masing-masing apabila nyata-

nyata akibat perbuatan pengurus yang tidak sesuai dengan anggaran dasar yang

telah ditetapkan untuk kepentingan pribadi atau keuntungan pribadi.

Sehubungan dengan tanggung jawab Komisaris, dapat dikatakan bahwa

tanggung jawab tersebut mirip dengan tanggung jawab Direksi. Perbedaannya

adalah bahwa tanggung jawab Komisaris terletak dalam bidang pengawasan

dan pemberian nasihat, sedangkan tanggung jawab Direksi terdapat dalam

bidang kepengurusan. Tanggung jawab Komisaris tersebut perlu dibedakan

antara tanggung jawab ke dalam (internal liability) dan tanggung jawab keluar

Page 51: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

51

terhadap pihak ketiga (external liability).22 Khusus tentang tanggung jawab

atas kerugian yang diderita oleh pihak ketiga akibat tindakan Komisaris, perlu

diperhatikan ketentuan dalam Pasal 69 ayat (3) UUPT dan ketentuan perbuatan

melawan hukum yang termaktub dalam Pasal 1365 dan 1366 KUHPerdata.

Misalnya saja, Komisaris yang mengetahui bahwa Perseroan tidak mungkin

dapat melaksanakan suatu perjanjian tersebut, dapat saja

dipertanggungjawabkan atas kerugian yang kemudian diderita oleh pihak

ketiga yang bersangkutan. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa adanya

kelalaian atau kesalahan pada pihak Direksi bukan berarti bahwa dengan

sendirinya Komisaris juga lalai atau salah. Masing-masing organ Perseroan

mempunyai tugas yang mandiri dan oleh karena itu harus pula

mempertanggungjawabkan secara tersendiri.

Seperti halnya anggota Direksi, anggota Komisaris juga diangkat dan

diberhentikan oleh RUPS. Komisaris, sebagaimana halnya Direksi,

mempunyai hubungan ganda dengan Perseroan. Sebagai organ, ia merupakan

bagian dari Perseroan dan selain itu, anggota Komisaris mempunyai hubungan

kontraktual dengan Perseroan selaku subjek hukum mandiri. Akan tetapi,

berbeda dari hubungan kontraktual anggota doreksi dengan Perseroan,

hubungan kontraktual anggota Komisaris tersebut melahirkan hubungan kerja

22 Tanggung jawab komisaris terhadap perseroan sebagaimana diatur dalam Pasal 114 UUPT dan tanggung jawab komisaris terhadap pemegang saham yang dirugikan oleh komisaris sebagaimana diatur dalam Pasal 61 UUPT

Page 52: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

52

karena anggota Komisaris bukan pekerja Perseroan. Demikian halnya dengan

hubungan kontraktual anggota Komisaris dimaksud tidak untuk kepada

ketentuan dalam Pasal 1338 ayat (2) KUHPerdata. RUPS yang secara eksklusif

mempunyai kewenangan untuk mengangkat anggota Komisaris, senantiasa

berhak untuk sewaktu-waktu memberhentikannya.

Anggota Komisaris dapat menggugat keabsahan keputusan RUPS yang

memberhentikannya. Apabila terbukti bahwa keputusan RUPS yang

bersangkutan tidak sah karena melanggar prosedur yang diatur dalam UUPT

dan atau anggaran dasar Perseroan, maka anggota Komisaris yang

diberhentikan tersebut tetap menjabat sebagai anggota Komisaris dengan

berlaku surut. Ia harus dianggap sebagai tidak pernah diberhentikan.

Selanjutnya, dalam kejadian dimana keputusan RUPS telah diambil dengan

sah, akan tetapi alasan yang mendasarinya tidak wajar, maka anggota

Komisaris yang diberhentikan dengan sah berhak menuntut ganti rugi atas

pemberhentiannya yang diputuskan dengan alasan yang tidak wajar. Yang

tidak dapat dituntutnya adalah pemulihan dalam kedudukan selaku anggota

Komisaris.

C. Penerapan Teknologi Informasi Pada Perseroan Terbatas

Page 53: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

53

Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat seiring

dengan berkembangnya perekonomian dunia. Teknologi informasi merupakan

suatu kebutuhan yang utama bagi para pengguna informasi, dimana teknologi

informasi memungkinkan mereka untuk mendapatkan informasi yang lengkap,

akurat, dan dengan waktu yang relatif cepat. Penggunaan komputer sebagai salah

satu bentuk dari penerapan teknologi informasi memungkinkan terpenuhinya

kebutuhan akan informasi yang cepat, akurat dan dapat meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kegiatan di dalam suatu perusahaan.

Teknologi informasi merupakan faktor yang sangat mendukung dalam penerapan

Sistem Informasi yang merupakan suatu solusi organisasi dan manajemen

perusahaan untuk memecahkan permasalahan perusahaan yang timbul. Di era

globalisasi seperti sekarang ini, para pimpinan perusahaan dalam pengambilan

keputusan tertentu untuk pengembangan solusi yang baru maupun perubahannya

akan digantikan oleh peranan sistem informasi yang didukung oleh teknologi

informasi yang tepat guna. Salah satu modal yang harus ditingkatkan untuk

menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan teknologi informasi.

Terminologi antara teknologi informasi, sistem informasi dan manajemen

informasi masih membingungkan di kalangan perusahaan atau organisasi dan

banyak terdapat persepsi yang berbeda dalam mendefinisikan kegiatan-

kegiatannya. Sistem informasi  merupakan suatu aliran data, transaksi dan kegiatan

Page 54: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

54

dari suatu organisasi yang berfokus pada  kualitas, waktu pengembangan,

flexibilitas, biaya dan perawatan piranti lunak (software). Sedangkan teknologi

informasi merupakan kebijakan, standar dan pengembangan infrastruktur seperti

piranti keras (hardware) dan jaringan (networking). Teknologi informasi lebih

berfokus pada kemampuan, respon, kemudahan dan rasio biaya/ performansi.

Sedangkan manajemen informasi lebih berfokus pada penggunaan, kualitas dan

integritas dari informasi. Oleh karena itu integrasi sistem informasi, teknologi

informasi dan manajemen informasi yang diperlukan oleh manajemen suatu

perusahaan disebut dengan Sistem Informasi Manajemen (SIM), dimana memiliki

komponen-komponen sebagai berikut piranti keras, piranti lunak, data, jaringan,

sumber daya manusia dan prosedur.23

Piranti keras adalah peralatan fisik yang dipergunakan untuk masukan, proses, dan

aktifitas keluaran dalam suatu sistem informasi. Piranti lunak terdiri dari instruksi-

instruksi program secara terinci yang mengontrol dan mengkoordinasikan

komponen komputer piranti keras dalam sistem informasi. Sedangkan jaringan

merupakan suatu penghubung beberapa variasi komponen-komponen hardware

dan software untuk komunikasi suatu lokasi ke lokasi tertentu lainnya.

Saat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi dimana

perusahaan besar dari luar negeri semakin bebas untuk beroperasi dan memasarkan

23 Marchand A. Donald. Competing With Information, Wiley, 2000.

Page 55: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

55

produknya di Indonesia sehingga perusahaan lokal yang tidak mampu bersaing

dengan sendirinya akan tersingkir. Oleh sebab itu, salah satu modal yang harus

ditingkatkan untuk menghadapi hal tersebut adalah efektifitas pemanfaatan

teknologi informasi.  

Informasi  merupakan asset penting pada suatu perusahaan dalam meningkatkan

efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Pada saat ini, banyak perusahaan tidak

menyadari  berapa banyak informasi telah didapat dan diproses serta

didistribusikan baik secara manual maupun secara komputerisasi.

Menuju era globalisasi, para pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan

akan tergantikan oleh peranan sistem informasi yang didukung oleh teknologi

informasi yang tepat guna. Proses  manajemen sudah tidak harus bertatap muka

dan tidak tergantung pada keinginan sekelompok tertentu, akan tetapi dapat

dikoordinasikan secara perseorangan  melalui pemanfaatan teknologi informasi.

Ditinjau dari prospektif usaha dan manajemen, sistem informasi merupakan suatu

solusi manajemen yang didukung oleh teknologi informasi untuk memecahkan

permasalahan yang timbul dalam lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, seorang

pimpinan  perusahaan harus mengetahui keseluruhan dari organisasi, manajemen,

dan dimensi teknologi informasi serta mempergunakan peranan mereka dalam

menyediakan solusi permasalahan.

Page 56: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

56

Teknologi informasi adalah suatu alat yang tersedia untuk para pimpinan

perusahaan dalam menjalankan usaha atau organisasi untuk menyediakan suatu

sistem informasi yang dipakai sebagai penunjang pengambilan keputusan dalam

solusi usaha. Dengan kata lain bahwa manajemen, Teknologi informasi dan

organisasi merupakan suatu rantaian komponen terpadu dalam menunjang sistem

informasi yang dipakai dalam memberikan baik solusi manajemen yang baru

ataupun perubahan yang sudah ada.

Dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dapat mengeliminasi hambatan

letak ataupun geografis dan waktu, sehingga suatu perusahaan dapat meningkatkan

jasa dan produksinya, pengambilan keputusan, pengembangan segmentasi pasar

yang lebih luas dan mudah dalam membina hubungan dengan pihak ketiga.

Dibawah ini, akan dijelaskan beberapa jenis komunikasi yang dapat dilakukan

melalui teknologi informasi, antara lain yaitu:24

1. Electronic mail (E-mail) adalah suatu pertukaran pesan atau surat dari suatu

komputer dengan komputer lainnya melalui media internet.

2. Voice over Internet Protocol (VoIP). Dengan memanfaatkan teknologi VoIP

memungkinkan seseorang melakukan percakapan telepon kemana saja di

seluruh dunia melalui media internet, sehingga dapat mengurangi biaya

operasional untuk pembicaraan interlokal maupun Saluran Langsung

Internasional (SLI).

24Diakses dari website http://www.syopian-blog.com, tanggal 21 Februari 2009, pukul 20.30 WIB.

Page 57: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

57

3. Teleconfrence, menyediakan fasilitas pembicaraan dan pertemuan suatu grup

melalui telepon, sehingga mereka dapat mengurangi pertemuan tatap muka

secara langsung dan berdiskusi melalui media elektronik. Sedangkan

videokonferensi  adalah suatu konfrensi yang membutuhkan ruang konfrensi,

mikrofon, kamera dan beberapa peralatan komputer yang dapat

menterjemahkan video dan suara analog menjadi signal digital yang

dikirimkan melalui suatu saluran komunikasi.

4. Wireless Application Protocol (WAP), merupakan  standar dunia untuk

mendapatkan informasi melalui teknologi nirkabel untuk pemakai telepon

genggam (handphone) dalam menggunakan e-mail, pencarian informasi dan

transaksi perdagangan melalui media internet.

5. Elektronic Data Interchange (EDI), adalah pertukaran dokumen standar

transaksi bisnis antara komputer satu dengan lainnya secara langsung diantara

beberapa organisasi. Dokumen-dokumen yang dihasilkan antara lain invoices,

bill of loading  atau purchase order.

Dalam kaitannya dengan penerapan teknologi informasi dalam Perseroan Terbatas,

UUPT diharapkan mampu menampung aspirasi dan mengakomodasi

perkembangan teknologi informasi dengan dicantumkannya media telekonferensi

dan video konferensi dalam ketentuan undang-undang tersebut. Sarana komunikasi

seperti ini membawa dampak positif dalam memberikan kemudahan dari sisi

Page 58: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

58

ekonomis. Bertatap muka tidak dengan konteks face to face tetapi bertatap muka

melalui media elektronik.

Berdasarkan UUPT, penyelenggaraan RUPS dapat memanfaatkan perkembangan

teknologi melalui media elektronik seperti telekonferensi, video konferensi, atau

sarana media elektronik lainnya. Hal tersebut diatur di dalam Pasal 77 UUPT

Nomor 40 tahun 2007 yang menyatakan bahwa RUPS dapat dilaksanakan melalui

media telekonferensi, video konferensi dan media elektronik lainnya. Berarti, akan

ada sebuah data elektronik yang dihasilkan melalui sebuah telekonferensi yang

dapat diakui sebagai alat bukti. Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga

didukung dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik yang mengatur tentang hukum teknologi

informasi (cyberlaw).

Pengertian telekonferensi sendiri yaitu suatu pertemuan yang dilakukan oleh dua

orang atau lebih yang dilakukan melewati telepon atau koneksi jaringan.

Pertemuan tersebut hanya dapat menggunakan suara (audio conference) atau

menggunakan video (video conference) yang memungkinkan peserta konferensi

saling melihat. Dalam konferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard

yang sama dan setiap peserta mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagi

aplikasi. Teknologi saat ini sudah diterapkan dalam kegiatan Perseroan Terbatas

bahkan telah diakomodasi dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 40

Page 59: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

59

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana suatu pertemuan melalui

telekonferensi adalah juga suatu tindakan hukum dengan maksud untuk

mengadakan suatu rapat/ pertemuan diantara pemegang saham, sebagaimana

diatur dalam Pasal 76 ayat (4) UUPT . Maksud diadakan RUPS biasanya untuk

memutuskan sesuatu yang didasarkan kepada adanya suatu keputusan

“persetujuan” untuk suatu tindakan hukum tertentu atas nama Perseroan Terbatas,

dimana terhadap persetujuan ini boleh ditanda-tangani baik secara fisik maupun

elektronik.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi yang menjanjikan proses pelayanan

dan pendaftaran online secara mudah dan cepat telah mendorong Direktorat

Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia menerapkan sistemkomputerisasi dalam proses pengesahan

pendirian suatu badan hukum, proses pemberian persetujuan perubahan anggaran

dasar, penerimaan pemberitahuan anggaran dasar dan perubahan data Perseroan

serta pemberitahuan informasi lainnya secara elektronik yang disebut dengan

Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) yang dapat diakses pada alamat

website http://sisminbakum.go.id.

Page 60: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

60

BAB III

PROSES PENYELENGGARAN RAPAT UMUM PEMEGANG

SAHAM PADA PERSEROAN TERBATAS

A. Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham Dalam Suatu Perseroan

Terbatas

Perseroan Terbatas sebagai suatu badan hukum terdapat tiga organ perusahaan,

yaitu RUPS, Direksi, dan dewan Komisaris. Namun dari ke tiga organ perusahaan

tersebut, RUPS merupakan organ yang memegang kekuasaan tertinggi,

sebagaimana terdapat dalam pasal 1 ayat (4) dari Undang-Undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Page 61: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

61

Berdasarkan ketentuan pada Pasal 79 UUPT, penyelenggaraan RUPS dapat

dilakukan atas permintaan satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-

sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham

dengan hak suara, kecuali anggaran dasar menentukan suatu jumlah yang lebih

kecil. Selain itu dewan Komisaris juga berhak meminta kepada Direksi untuk

dilakukan penyelenggaraan RUPS disertai dengan alasan yang tertulis. Alasan

disini antara lain dapat berupa karena Direksi tidak mengadakan RUPS tahunan

sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan atau masa jabatan anggota

Direksi dan/atau anggota dewan Komisaris akan berakhir. Dalam hal permintaan

untuk diselenggarakannya RUPS datang dari pemegang saham, maka alasan

tertulis tersebut tembusannya disampaikan kepada dewan Komisaris.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, RUPS adalah suatu organ

Perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang

segala wewenang yang bersifat residual, yakni wewenang yang tidak dialokasikan

kepada organ perusahaan lainnya, yaitu Direksi dan Komisaris, yang dapat

mengambil keputusan setelah memenuhi syarat-syarat tertentu dan sesuai dengan

prosedur tertentu sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan

anggaran dasar Perseroan. Oleh karena itu, di dalam suatu Perseroan Terbatas

diperlukan suatu kekuasaan tertinggi, mengingat dalam Perseroan Terbatas

terdapat banyak pihak yang satu sama lain sangat mungkin berbeda pendapat

Page 62: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

62

dalam mengambil suatu keputusan. Antara Direksi, Komisaris, pemegang saham

mayoritas dan pemegang saham minoritas dapat terjadi perbedaan pendapat

mengenai hal tertentu. Dengan demikian, diperlukan suatu badan pengambil

keputusan yang mempunyai hak veto dan mengikat Perseroan yaitu yang disebut

dengan RUPS yang merupakan salah satu sarana untuk mengontrol perusahaan

Dengan demikian, dalam menjalankan kewenangannya RUPS harus

memperhatikan dan tidak boleh melanggar kedudukan, kewenangan dan

kepentingan organ perusahaan lain (Direksi dan dewan Komisaris) maupun

stakeholders lainnya, seperti pemegang saham minoritas, kreditur, karyawan,

mitra bisnis, atau masyarakat sekitarnya, mekipun ancaman pemecatan Direksi

oleh pemegang saham mayoritas melalui rapat umum pemegang saham cukup

efektif dalam memekan Direksi untuk mengikuti kehendak pemegang saham

mayoritas, seperti terlihat dalam kutipan berikut ini: 25

“Director usually are responsive to the wishes of the shareholders who elect them, but they are not legally bound to act in accord with the wishes of the shareholders, even with the wishes of the holder of a majority of the corporation’s shares with voting power. Majority shareholder can sometime prevail over recalcitrant director by removing some or all of them and replacing those removed with person who are more compliant. Removing director or threatening to do so is one way in which shareholders can exercise an initiative to reverse board decisions or modify corporate policies.”

25 Munir Fuady, Opcit. hlm.126.

Page 63: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

63

Batas-batas dan ruang lingkup kewenangan yang dapat dilakukan oleh RUPS dari

suatu Perseroan terbatas tidak ditentukan secara tegas dalam UUPT, akan tetapi

dapat ditarik beberapa pedoman sebagai berikut:

a) RUPS tidak dapat mengambil keputusan yang bertentangan dengan hukum

yang berlaku.

b) RUPS tidak dapat mengambil keputusan yang bertentangan dengan ketentuan

anggaran dasarnya. Akan tetapi anggaran dasar dapat diubah oleh RUPS asal

memenuhi syarat.

c) RUPS tidak boleh mengambil keputusan yang bertentangan dengan

kepentingan yang dilindungi oleh hukum dari stakeholders, yaitu pemegang

saham minoritas, karyawan, kreditur, masyarakat sekitar dan sebagainya.

d) RUPS tidak boleh mengambil keputusan yang merupakan kewenangan dari

Direksi dan dewan Komisaris, sejauh kedua organ perusahaan tersebut tidak

menyalahgunakan kewenangannya. Hal ini sebagai konsekuensi logis dari

prinsip kewenangan residual dari RUPS.

Pada prinsipnya yang berkuasa dalam RUPS adalah pemegang saham mayoritas,

tetapi menurut UUPT, tidak jelas berlakunya prinsip fiduciary duty dari

pemegang saham mayoritas kepada pemegang saham minoritas. Beberapa contoh

tindakan pemegang saham mayoritas yang melanggar prinsip fiduciary duty

adalah sebagai berikut:

Page 64: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

64

a) Secara langsung atau tidak langsung menjual asset Perseroan kepada dirinya

sendiri (pemegang saham mayoritas).

b) Menjual asset Perseroan yang akan menyebabkan kerugian yang bukan

kerugian biasa bagi pemegang saham minoritas.

c) Melakukan tindakan-tindakan lain yang merugikan atau menempatkan posisi

pemegang saham minoritas pada posisi yang serba salah.

d) Memutuskan untuk tidak membagikan dividen, padahal keadaan keuangan

perusahaan memungkinkan dilakukannya pemberian dividen.

e) Memberi gaji eksekutif, yang merupakan orang-orangnya pemegang saham

mayoritas, dengan jumlah yang tinggi melebihi jumlah yang wajar.

Jika keputusan rapat umum pemegang saham tersebut bertentangan dengan

prinsip fiduciary duty, UUPT tidak menyatakan apa-apa. Oleh karena itu,

berlakulah ketentuan umum di mana pihak yang dirugikan, termasuk pihak

pemegang saham minoritas, dapat menuntut ganti rugi bahkan menuntut

dibatalkannya keputusan RUPS melalui prosedur gugatan biasa, dapat

memanfaatkan pasal 1365 KUHPerdata tentang perbuatan melawan hukum

juncto Pasal 60 ayat (2) UUPT.

B. Tata Cara Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Melalui Media

Elektronik

Page 65: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

65

Dalam penyelenggaraan RUPS, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan

oleh Direksi dengan cara-cara sebagai berikut :

1) Penyelenggaraan RUPS.

2) Permintaan penyelenggaraan RUPS.

3) Pemanggilan RUPS.

Yang dimaksud dengan “penyelenggaraan” RUPS adalah proses terlaksananya

RUPS baik tindakan fisiknya maupun administrasinya, dari sejak awal sampai

akhir, yakni dimulai dari proses pemanggilannya, sampai dengan pembuatan

risalah rapat dan penandatanganannya. Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) terdapat ketentuan yang mengatur

tentang penyelenggaraan RUPS melalui media telekonferensi, video konferensi,

atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS

saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat.

Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 77 ayat (1) UUPT. Persyaratan quorum dan

persyaratan pengambilan keputusan dalam hal RUPS melalui media elektronik ini

adalah persyaratan sebagaimana diatur dalam UUPT dan/ atau sebagaimana diatur

dalam anggaran dasar Perseroan. Ketentuan ini diatur dalam Pasal 77 ayat (2)

UUPT. Persyaratan sebagaimana dimaksud di atas dihitung berdasarkan

keikutsertaan peserta RUPS melalui sarana media elektronik tersebut. Setiap

penyelenggaraan RUPS tersebut harus dibuatkan risalah rapat yang disetujui dan

ditandatangani oleh semua peserta RUPS baik secara fisik maupun secara

Page 66: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

66

elektronik. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 77 ayat (4) UUPT.

Perkembangan teknologi dewasa ini sangat memungkinkan untuk melakukan

penandatanganan dengan media elektronik, sehingga setiap peserta RUPS dengan

jasa elektronik dapat melakukan penandatanganan hasil RUPS dengan

menggunakan media elektronik tersebut.

Sedangkan yang dimaksud dengan “permintaan penyelenggaraan” RUPS adalah

salah satu proses, dalam hal ini proses awal, dalam mata rantai penyelenggaraan

RUPS, dimana pihak yang diberikan hak untuk meminta RUPS secara resmi

meminta kepada Direksi atau pihak-pihak lain yang berwenang

menyelenggarakan RUPS untuk memanggil pemegang saham untuk berapat,

menetapkan agenda rapat, serta menentukan tempat dan waktu RUPS.

Selanjutnya, yang dimaksud dengan “pemanggilan” RUPS adalah suatu tindakan

yang dilakukan oleh penyelenggaraan RUPS untuk memanggil semua pemegang

saham untuk datang ke rapat, baik dilakukan lewat panggilan suara ataupun

melalui iklan di media massa. Dalam pemanggilan RUPS dicantumkan tanggal,

waktu, tempat, dan mata acara rapat disertai pemberitahuan bahwa bahan yang

akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal

dilakukan pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diadakan. Perseroan

wajib memberikan salinan bahan kepada pemegang saham secara cuma-cuma jika

diminta. Dalam hal pemanggilan tidak dilakukan dalam jangka waktu yang

Page 67: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

67

ditentukan dan panggilan tidak dilakukan melalui surat tercatat atau melalui iklan

surat kabar, maka keputusan yang diambil RUPS tetap sah jika semua pemegang

saham dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan keputusan tersebut

disetujui dengan suara bulat.

Inisiatif untuk melakukan RUPS tahunan dapat datang dari siapa saja yang

berwenang meminta diselenggarakannya RUPS, tetapi yang jelas RUPS tahunan

wajib dilakukan, sekali dalam satu tahun. Karena itu, diminta atau tidak diminta

oleh siapapun, adalah sudah merupakan kewajiban pihak Direksi Perseroan untuk

menyelenggarakan RUPS tahunan tersebut sesuai ketentuan dalam Pasal 78 ayat

(1) UUPT. Apabila Direksi berhalangan atau mempunyai konflik kepentingan,

RUPS (tahunan atau luar biasa) akan diselenggarakan oleh Komisaris.

Akan tetapi, dalam penyelenggaraan RUPS luar biasa sering timbul perselisihan

tentang siapakah yang memutuskan suatu RUPS luar biasa harus dilakukan atau

tidak, dan siapakah yang berhak meminta (dengan surat tercatat) untuk

diselenggarakan RUPS tersebut. Mereka yang oleh undang-undang diberikan hak

untuk meminta dilakukannya suatu RUPS, terlepas disebutkan atau tidak dalam

anggaran dasar, adalah sebagai berikut:

a) Pihak Direksi atas inisiatif sendiri. Hal ini sudah sewajarnya mengingat

Direksi sebagai pihak pelaksana kegiatan Perseroan, jika melihat ada

keperluan untuk menyelenggarakan RUPS untuk keperluan Perseroan, dia

Page 68: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

68

dapat menyelenggarakan RUPS atas inisiatifnya sendiri, sebagaimana

ditentukan dalam Pasal 78 ayat (1) UUPT.

b) Pemegang saham, in casu pemegang saham minimal 1/10 atau 10% saham

dengan hak suara yang sah. Pemegang dari jumlah minimal 10% dengan hak

suara yang sah juga (disamping Direksi) dapat meminta dilaksanakan RUPS.

Hak dari pemegang 10% saham tersebut tetap ada meskipun anggaran dasar

tidak menyebutkan secara eksplisit. Anggaran dasar dapat menentukan suatu

jumlah yang kurang dari 10% sebagai yang berhak untuk meminta dipanggil

RUPS, tetapi anggaran dasar tidak boleh menetapkan batas yang lebih tinggi

dari 10% tersebut, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 78 ayat (2) UUPT.

c) Pihak Komisaris, misalnya setelah dia melakukan pemberhentian Direksi

untuk sementara vide Pasal 106 UUPT.

RUPS yang diselenggarakan Direksi berdasarkan panggilan RUPS dapat

membicarakan masalah yang berkaitan dengan alasan permintaan oleh pemegang

saham dan atau dewan Komisaris dan mata acara rapat lainnya yang dipandang

perlu oleh Direksi sesuai dengan panggilan RUPS. Sedangkan RUPS yang

diselenggarakan dewan Komisaris hanya membicarakan masalah yang berkaitan

dengan alasan dimintanya RUPS.

Apabila Direksi atau Komisaris menolak menyelenggarakan RUPS atas

permintaan pemegang saham, pihak pemegang saham yang meminta

Page 69: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

69

diselenggarakan RUPS dapat mengajukannya ke pengadilan negeri untuk

memberi izin agar pihak pemegang saham yang minta diselenggarakan RUPS

memanggil sendiri RUPS tersebut. Dalam hal ini, pengadilan negeri tingkat

pertama dan terakhir dapat memberi izin pemanggilan RUPS tersebut, sekaligus

bila diperlukan menetapkan bentuk, isi dan jangka waktu penyelenggaraan RUPS,

menunjuk ketua rapat tanpa terikat dengan ketentuan dalam undang-undang dan

anggaran dasar, bahkan dapat pula memerintahkan Direksi dan atau Komisaris

untuk hadir dalam RUPS tersebut. Ketentuan seperti itu terdapat dalam pasal 80

UUPT. Permintaan ke pengadilan untuk dapat diselenggarakannya RUPS

merupakan salah satu bentuk perlindungan hukum kepada pemegang saham

minoritas (minimal 10% suara), yang oleh pemegang saham mayoritas atau

eksekutif perusahaan misalnya telah merugikan kepentingannya.

Oleh karena itu, sesuai dengan pasal 80 UUPT, pihak pemegang saham minimal

10% juga mempunyai hak untuk meminta agar dapat menyelenggarakan RUPS

sendiri seandainya Direksi tidak menyelenggarakannya, meskipun sudah

dimintakan oleh pihak pemegang saham minoritas. Disamping itu, jika RUPS

diselenggarakan oleh pihak Direksi, sebagai konsekuensi dari adanya hak untuk

meminta dilaksanakannya RUPS, maka pihak pemegang saham minoritas

(minimal 10%) berhak pula untuk mengusulkan mata agenda dalam RUPS

tersebut. Meskipun hak-hak seperti ini harus diberikan batas-batas tertentu

(sebaiknya dalam undang-undang) agar tidak menjadi Counter Productive bagi

Page 70: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

70

Perseroan yang bersangkutan. Tentu saja, apabila ada sengketa, pengadilanlah

yang akan memutuskannya, jika jalan musyawarah tidak dapat menyelesaikannya.

C. Keabsahan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Melalui Media

Elektronik

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penyelenggaraan RUPS dapat

dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media

elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan

mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. Baik

penyelenggaraan RUPS melalui media elektronik maupun yang diselenggarakan

secara konvensional, penyelenggaraan RUPS tersebut didahului dengan

pemanggilan RUPS yang dilakukan oleh Direksi atau dalam hal tertentu dapat

dilakukan oleh dewan Komisaris atau pemegang saham berdasarkan penetapan

ketua pengadilan negeri. Penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan atas

permintaan:

a. 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10

(satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara,

kecuali anggaran dasar menentukan suatu jumlah yang lebih kecil.

b. Dewan Komisaris, yang diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai

alasannya.

Page 71: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

71

Setelah penyelenggaraan RUPS selesai dilaksanakan, maka pengambilan

keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal

keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud

tercapai, maka keputusan tersebut adalah sah apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu

perdua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali undang-undang

dan/atau anggaran dasar menentukan bahwa keputusan adalah sah jika disetujui

oleh jumlah suara setuju yang lebih besar, hal ini sesuai dengan ketentuan pada

Pasal 87 UUPT. Sedangkan menurut Pasal 88 UUPT, keputusan RUPS untuk

merubah anggaran dasar adalah sah apabila disetujui paling sedikit oleh 2/3 (dua

pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar

menentukan quorum kehadiran dan/atau ketentuan tentang pengambilan

keputusan RUPS yang lebih besar.

Pada dasarnya, dalam suatu RUPS yang dilakukan melalui media elektronik

maupun konvensional harus dihadiri oleh Notaris dan di dalam pengambilan

keputusan RUPS harus dibuatkan risalah rapat yang disetujui dan ditandatangani

oleh semua peserta RUPS, baik secara fisik maupun secara elektronik dan dibuat

di dalam suatu akta Notaris yang bersifat otentik agar mempunyai kekuatan

hukum yang kuat dan tetap. Contohnya keputusan RUPS mengenai perubahan

anggaran dasar suatu perusahaan, maka keputusan RUPS yang diambil haruslah

dibuat di dalam akta Notaris. Akan tetapi dalam praktiknya, dapat dilakukan

dengan keputusan RUPS yang dibuat melalui mekanisme Pernyataan Keputusan

Page 72: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

72

Rapat (PKR) notariil. Akta Pernyataan Keputusan Rapat meskipun berbentuk akta

notariil, tetapi isi dari akta tersebut merupakan risalah rapat dibawah tangan yang

berarti rapat yang tidak dihadiri oleh Notaris. Dalam hal Perseroan terbatas yang

belum berbadan hukum maka ketentuan penggunaan akta Pernyataan Keputusan

Rapat tidak diperbolehkan, akan tetapi pada Perseroan terbatas yang telah

berbentuk badan hukum maka penggunaan akta Pernyataan Keputusan Rapat

dapat dipergunakan, namun hal tersebut mengakibatkan tidak terpenuhinya syarat

sah otentisitas dalam bentuk akta sehingga akta Pernyataan Keputusan Rapat

tidak memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna namun hanya memiliki

kekuatan pembuktian akta dibawah tangan.

Salah satu contoh Perseroan Terbatas yang melakukan RUPS tahunan secara

konvensional mengenai perkembangan perusahaan selama satu tahun misalnya

PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk.26 Perusahaan tersebut menyelenggarakan

RUPS dengan didahului oleh pemanggilan RUPS kepada seluruh pemegang

saham. Pemanggilan RUPS diumumkan melalui salah satu media massa nasional

21 hari sebelum tanggal dilaksanakannya RUPS. Pada pemanggilan RUPS

tersebut dijelaskan secara terperinci mengenai tanggal, waktu, tempat, dan mata

acara rapat disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam

RUPS tersedia di tempat perusahaan tersebut berada. Pada saat penyelenggaraan

26 Diakses dari website http://www.jsx.co.id, tanggal 16 Maret 2009, pukul 13.50 WIB.

Page 73: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

73

RUPS dilaksanakan dihadiri oleh seluruh pemegang saham beserta Notaris yang

ditunjuk. Hasil dari keputusan RUPS tersebut memuat hal-hal yang terdiri dari:

1. Menyetujui dan menerima laporan pertanggungjawaban Direksi mengenai

jalannya Perseroan dan tata usaha keuangan Perseroan untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2004.

2. Menyetujui dan mengesahkan laporan keuangan Perseroan tahunan yang

memuat neraca dan perhitungan laba rugi Perseroan yang berakhir 31

Desember 2004 dan memberikan pembebasan (acquit et de charge)

sepenuhnya kepada Direksi dan dewan Komisaris atas segala tindakan

pengurusan dan pengawasan Direksi dan dewan Komisaris dalam tahun 2004

sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuangan tahun 2004

3. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Komisaris Perseroan untuk

menunjuk akuntan publik untuk mengaudit laporan Perseroan yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2004 serta memberikan kuasa dan kewenangan

kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium dan

persyaratan lain penunjukan akuntan publik.

4. Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 adalah sebagai berikut:

I. Dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan

dengan ketentuan setiap 1 (satu) saham berhak menerima dividen tunai

sebesar Rp. 12,- (dua belas rupiah) dan memberikan kuasa kepada

Direksi Perseroan untuk menetapkan jadwal dan tata cara pembagian

Page 74: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

74

dividen tunai tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang

nantinya akan diumumkan dalam harian surat kabar dan atas penerimaan

dividen tunai tersebut akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

II. Sisa laba Perseroan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk

memperkuat permodalan Perseroan.

5. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi

Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan keputusan

rapat ini termasuk tapi tidak terbatas pada membuat atau meminta untuk

dibuatkan serta menandatangani segala akta sehubungan keputusan rapat ini.

Hasil dari keputusan RUPS tersebut kemudian langsung ditandatangani oleh

seluruh peserta RUPS dan dibuat di dalam suatu akta Notaris untuk kemudian

dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Contoh lainnya adalah penyelenggaraan RUPS luar biasa dengan mata acara

penggantian anggota Direksi Perseroan yang dilakukan melalui media

telekonferensi yang dilaksanakan oleh PT. Globalindo Senada.27 Sama seperti

penyelenggaraan RUPS konvensional dan RUPS lainnya, penyelenggaraan RUPS

tersebut didahului dengan pemanggilan RUPS yang dilakukan melalui media

massa. Akan tetapi pemanggilan RUPS yang dilakukan oleh PT. Globalindo

27 Diakses dari website http://www.irmadevita.com, tanggal 16 Maret 2009, pukul 14.10 WIB.

Page 75: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

75

Senada juga diumumkan melalui internet berupa e-mail yang dikirimkan oleh

dewan Direksi kepada seluruh pemegang saham. Pada pemanggilan RUPS

tersebut dijelaskan secara terperinci mengenai tanggal, waktu, tempat, dan mata

acara rapat. Ketika RUPS dilaksanakan, terdapat beberapa peserta RUPS yang

tidak dapat hadir di tempat RUPS tersebut dilaksanakan karena yang

bersangkutan berada di luar kota. Oleh karena itu, para peserta RUPS tersebut

mengikuti RUPS dengan menggunakan fasilitas media telekonferensi. Di dalam

RUPS itu mereka saling berbicara dan bertatap muka dengan menggunakan

fasilitas video telekonferensi melalui sebuah komputer jinjing (notebook/ laptop)

yang memiliki fitur webcam. Sedangkan para peserta RUPS lainnya

menggunakan sebuah notebook lainnya yang sama-sama mempunyai fitur

webcam yang dihubungkan ke dalam infocus/ proyektor, sehingga seluruh peserta

RUPS dapat melihat dengan jelas peserta RUPS yang berada di luar kota tersebut.

Penyelenggaraan RUPS tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah software

khusus bernama net-meeting yang dikembangkan oleh Microsoft. Hasil dari

keputusan RUPS kemudian dibuatkan ke dalam Pernyataan Keputusan Rapat

(PKR) oleh Notaris.

Berdasarkan uraian kasus-kasus tersebut, maka Akta Pernyataan Keputusan Rapat

dibuat oleh Notaris dan kedudukan seorang Notaris di dalam pembuatan akta

Pernyataan Keputusan Rapat adalah sebagai sarana pendokumentasian, karena

Notaris tidak berhak untuk merubah isi dari akta dibawah tangan yang menjadi

Page 76: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

76

dasar dibuatnya akta Pernyataan Keputusan Rapat tersebut, dimana akta dibawah

tangan tersebut merupakan akta otentik yang dapat dipergunakan sebagai alat

pembuktian yang sah sepanjang memenuhi syarat-syarat formil dan materiil dari

pembuatan suatu akta Notaris, sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 1867

KUHPerdata dan Peraturan Jabatan Notaris.

Sebagai pejabat umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Peraturan Jabatan

Notaris, maka seorang Notaris dapat memberikan nasehat hukum dan penjelasan

mengenai undang-undang serta akibat hukumnya kepada para pihak yang akan

atau meminta bantuan dalam membuat suatu akta. Notaris bertanggungjawab atas

bentuk akta yang dibuatnya dan dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan

RUPS yang dibuat dalam Pernyataan Keputusan Rapat, maka sudah selayaknya

Notaris memberikan keterangan kepada para pihak mengenai akibat hukum dari

pembuatan akta tersebut apabila dibuat dalam bentuk akta dibawah tangan,

sehingga para pihak dapat memutuskan untuk mengambil tindakan yang sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Selain pengambilan keputusan melalui RUPS, juga terdapat “pengambilan

keputusan di luar RUPS”, hal ini sesuai dengan ketentuan pada Pasal 91 UUPT.

Dalam praktiknya, pengambilan keputusan ini dikenal dengan usul keputusan

yang diedarkan (circular resolution). Pengambilan keputusan seperti ini

dilakukan tanpa diadakan RUPS secara fisik, tetapi keputusan diambil dengan

Page 77: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

77

cara mengirimkan secara tertulis usul yang akan diputuskan kepada semua

pemegang saham dan usul tersebut disetujui secara tertulis oleh seluruh pemegang

saham. Circular resolution ini mempunyai keputusan yang mengikat yang

mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan keputusan RUPS.28

Maka dari itu, untuk dapat diberlakukannya keputusan circular tersebut, syarat

yang harus dipenuhi adalah persetujuan dari 100% para pemegang saham

Perseroan. Dengan demikian, maka quorum kehadiran tidak diperlukan.

BAB IV

ANALISIS HUKUM TERHADAP PENYELENGGARAAN RAPAT

UMUM PEMEGANG SAHAM YANG DILAKUKAN MELALUI

MEDIA TELEKONFERENSI DIHUBUNGKAN DENGAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG

PERSEROAN TERBATAS JUNCTO UNDANG-UNDANG

NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN

TRANSAKSI ELEKTRONIK

A. Keabsahan Alat Bukti Elektronik Dalam Penyelenggaraan Rapat Umum

Pemegang Saham Melalui Media Elektronik.

28 Jamin Ginting, Opcit. hlm. 111.

Page 78: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

78

Penggunaan dokumen elektronik yang begitu luas di berbagai bidang pada saat ini

tidak terlepas dari perkembangan dunia teknologi komputer ditambah lagi dengan

perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan dokumen elektronik ini

dikirimkan serta diterima oleh antar penggunanya dalam waktu beberapa saat

saja.

Penggunaan dokumen berbasiskan media elektronik saat ini banyak digunakan

dalam aktifitas sehari-hari, terutama dalam dunia bisnis karena dianggap efektif

dan efisien. Oleh karena itu, pada suatu kegiatan badan usaha dimana semakin

ketatnya persaingan di dalam dunia bisnis, hal ini merupakan sebuah syarat yang

mutlak dan tidak dapat ditawar lagi.

Perkembangan teknologi saat ini, dengan munculnya dokumen elektronik sebagai

bentuk yang dapat digunakan dalam pengiriman data melalui media internet yang

cepat dan murah juga menimbulkan keraguan bagi perusahaan-perusahaan

pengguna teknologi informasi seperti bagaimana formatnya, bagaimana dengan

keamanannya dan keabsahannya.

Hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan sebuah

dokumen perusahaan, dan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), dalam penyelenggaran RUPS dapat

dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Hal ini sesuai

dengan yang tercantum dalam pasal 77 UUPT, yang menyatakan bahwa

Page 79: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

79

penyelengaraan RUPS dapat dilakukan dengan memanfaatkan media

telekonferensi, video konferensi dan media elektronik lainnya yang

memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara

langsung serta berpartisipasi dalam rapat.

Pemanfaatan kecanggihan teknologi memungkinkan para pemegang saham tidak

harus bertatap muka secara langsung atau face to face tetapi melalui perantara

media elektronik yang saling dapat berhubungan seperti layaknya bertatap muka

secara langsung. Hal ini sejalan dengan makna ”adil dan makmur” pada

pembukaan UUD 1945 alinea dua yang erat kaitannya dengan teori yang

dikemukakan oleh Jeremy Bentham, bahwa tujuan hukum pada dasarnya adalah

memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Aliran ini menghendaki adanya

kebahagiaan yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat. Sektor ekonomi

merupakan faktor yang berperan penting dalam menciptakan kebahagiaan dan

kesejahteraan dalam masyarakat

Tujuan yang akan dicapai dalam sebuah rapat tentunya akan membahas tentang

sesuatu hal yang berkaitan dengan perusahaan atau Perseroan terbatas itu sendiri.

Kemajuan teknologi informasi ini memberikan kemudahan, efisiensi dan

efektivitas. Namun, terdapat pula dampak yang ditimbulkan dari pemanfaatan

teknologi informasi, yaitu bahwa ketentuan UUPT mensyarakatkan bahwa setiap

perubahan yang berhubungan dengan anggaran dasar dari PT itu harus dibuatkan

Page 80: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

80

risalah rapat yang harus dituangkan dalam akta otentik, yaitu akta Notaris. Akan

tetapi proses pembuktian data elektronik ke dalam akta otentik ini mengalami

kendala dalam hal keabsahannya. Dalam hal ini, pertama-tama harus melihat

konsep yang digunakan pada dokumen konvensional baik itu dalam segi bentuk

format dan pengamanannya, juga pengaturannya dalam undang-undang.

Selanjutnya, dalam kaitannya dengan pembuktian, maka berdasarkan Pasal 1866

KUHPerdata, alat-alat bukti yang diakui dalam peradilan perdata Indonesia

adalah alat-alat bukti yang terdiri atas bukti tulisan; bukti dengan saksi-saksi;

persangkaan-persangkaan; pengakuan dan sumpah. Dengan perkataan lain, bukti

tulisan dapat berupa dokumen yang menurut bentuknya dibagi atas 2 jenis yaitu

tulisan biasa dan tulisan berupa akta. Dalam hal ini yang membedakan antara

keduanya adalah pada tulisan biasa tidak terdapat tanda tangan pihak yang

berkepentingan pada isi dari tulisan tersebut, sedangkan pada akta terdapat tanda

tangan pihak yang berkepentingan terhadap isi tulisan tersebut sebagai bukti

kehendak. Jadi untuk dapat digolongkan dalam pengertian akta, maka tulisan atau

surat tersebut harus ditanda tangani seperti yang diatur di dalam Pasal 1869

KUHPerdata.

Apabila dilihat dari sifatnya dokumen terbagi menjadi dua, yakni dokumen yang

bersifat informal dan dokumen yang bersifat formal. Pada dokumen yang bersifat

informal umumnya digunakan sebagai penyampaian tulisan seseorang kepada

Page 81: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

81

pihak lain yang berisi penyataan kehendak orang tersebut tanpa tujuan

pembuktian dengan format yang tidak terikat pada suatu pengaturan penulisan,

seperti surat, pesan telegram dan telex. Sedangkan pada dokumen yang bersifat

formal, format maupun kata-kata yang tertuang dalam bentuk tulisan diatur

sedemikian rupa dengan maksud memenuhi persyaratan tertentu yang diatur

dalam sebuah peraturan dengan memiliki tujuan pembuktian, seperti dalam

dokumen yang berbentuk perjanjian, baik subyek maupun obyek yang tercantum

dalam perjanjian harus memenuhi persyaratan sahnya suatu perjanjian seperti

yang tercantum dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Perjanjian tersebut haruslah

ditanda tangani oleh para pihak yang membuatnya sebagai bentuk bukti

kesepakatan dengan apa yang tercantum dalam perjanjian itu. Hal tersebut sejalan

dengan teori Organ dari Otto van Gierke, yang menyatakan bahwa badan hukum

itu adalah suatu realitas sesungguhnya sama seperti sifat kepribadian alam

manusia ada di dalam pergaulan hukum. Dimana badan hukum itu mempunyai

kehendak dan kemauan sendiri yang dibentuk melalui alat-alat perlengkapannya

yaitu pengurus dan anggota-anggotanya. Selanjutnya teori Kenyataan Yuridis dari

E.M. Meijers dan dianut oleh Paul Scholten menyebutkan teori tersebut adalah

teori kenyataan yang sederhana, sederhana karena menekankan bahwa hendaknya

dalam mempersamakan badan hukum dengan manusia itu terbatas sampai pada

bidang hukum saja.

Page 82: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

82

Oleh karena itu, dokumen yang memiliki kekuatan pembuktian sempurna adalah

dokumen yang berupa akta, hal ini disebabkan terdapatnya tanda tangan pihak

yang berkepentingan dengan isi akta tersebut, dimana tujuan pencantuman tanda

tangan tersebut merupakan:29

1. Bukti (evidence): suatu tanda tangan akan mengidetifikasikan penanda tangan

dengan dokumen yang ditandatanganinya pada saat penanda tangan

membubuhkan tanda tangan dalam bentuk yang khusus, tulisan tersebut akan

mempunyai hubungan (attribute ) dengan penanda tangan.

2. Ceremony: penandatanganan suatu dokumen akan berakibat penanda tangan

tahu bahwa ia telah melakukan suatu perbuatan hukum, sehingga akan

mengeliminasi kemungkinan adanya ketidaksesuaian dalam suatu perjanjian.

3. Persetujuan (Approval): dalam penggunaannya dalam berbagai konteks baik

oleh hukum atau kebiasaan, tanda tangan melambangkan adanya persetujuan

atau otorisasi terhadap suatu tulisan, atau penandatangan telah secara sadar

mengetahui bahwa tanda tangan tersebut mempunyai konsekuensi hukum.

4. Efficiency and logistic: tanda tangan dalam suatu dokumen tertulis seringkali

menimbulkan kejelasan dan keabsahan dari suatu transaksi dan juga akan

mengurangi kebutuhan untuk mengecek keabsahan suatu dokumen kepada

orang yang bersangkutan.

29 Munir Fuady, Hukum Bisnis dalam Teori dan Praktek, Bandung, Citra Aditya Bakti. 2002. hlm.79.

Page 83: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

83

Akta sebagai surat yang diberi tanda tangan, yang memuat peristiwa-peristiwa

yang menjadi dasar teori dari suatu hak atau perikatan, yang dibuat sejak semula

dengan sengaja untuk pembuktian, baik sebagai akta otentik maupun akta

dibawah tangan. Berdasarkan Pasal 1868 KUHPerdata, akta otentik merupakan

suatu akta yang di dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang, dibuat

oleh atau dihadapan pegawai-pegawai umum yang berkuasa utnuk itu di tempat

dimana akta dibuatnya. Selanjutnya, akta di bawah tangan dibuat serta ditanda

tangani oleh para pihak yang bersepakat dalam perikatan atau antara para pihak

yang berkepentingan saja. Akta dibawah tangan ini diatur di dalam Pasal 1874

KUHPerdata, yang menyebutkan bahwa sebagai tulisan-tulisan di bawah tangan

dianggap akta-akta yang ditandatangani di bawah tangan, surat-surat, register-

register, surat-surat urusan rumah tangga dan lain-lain tulisan yang dibuat tanpa

perantara seorang pegawai umum.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk dapat dikatakan sebagai akta,

suatu surat harus memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu sebagai berikut:

1) Surat tersebut harus ditandatangani, maksudnya syarat akta sebagai surat yang

harus ditandatangani, dapat dilihat dari ketentuan Pasal 1869 KUHPerdata.

Keharusan dari tanda tangan tidak lain bertujuan untuk membedakan akta

yang satu dengan akta yang lain atau dari akta yang dibuat oleh orang lain

adalah untuk memberi ciri atau mengindividualisir sebuah akta. Suatu sidik

jari atau cap jempol yang dikuatkan dengan keterangan yang diberi tanggal

Page 84: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

84

oleh seorang Notaris atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Undang-Undang,

yang mengatakan bahwa ia mengenal orang yang membubuhkan sidik jari

atau orang itu diperkenalkan kepadanya dan isi akta telah dibacakan dan

dijelaskan kepadanya, yang sidik jarinya itu dibubuhkan pada akta dihadapan

pejabat tersebut, adalah dipersamakan dengan suatu tanda tangan pada akta di

bawah tangan (Pasal 1874 KUHPerdata).

2) Suatu surat memuat peristiwa yang menjadi dasar sesuatu hak atau perikatan,

maksudnya peristiwa hukum yang disebut dalam surat itu dan yang

dibutuhkan sebagai alat pembuktian haruslah merupakan peristiwa hukum

yang menjadi dasar sari suatu hak atau perikatan. Sebaliknya apabila peristiwa

hukum yang disebutkan pada surat itu tidak dapat menjadi dasar dari suatu

hak atau perikatan atau pada suatu surat yang sama sekali tidak mengandung

peristiwa hukum yang dapat menjadi dasar dari suatu hak atau perikatan

maka surat dimaksud bukanlah suatu akta, karena surat tersebut tidak dapat

dipakai sebagai alat bukti.

3) Surat itu sengaja dibuat sebagai alat bukti, maksudnya dalam suatu pembuatan

akta, terkandung maksud untuk pembuktian suatu peristiwa hukum yang

menimbulkan hak atau perikatan yang terkandung dalam surat yang telah

dibuatnya itu, sehingga maksud akta adalah untuk sebagai alat bukti.

Dalam kaitannya dengan keamanan terhadap isi dokumen dari dokumen

elektronik, maka pengamanan dari dokumen elektronik pada dasarnya tidak

Page 85: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

85

berbeda dengan konsep pengamanan dokumen konvensional. Dalam hal ini yang

membedakannya adalah pada dokumen elektronik tunduk pada konsep cara kerja

pengiriman atau transfer data di internet.

Pada konsep pengiriman data melalui internet terdapat catatan waktu pengiriman

dan indentitas si pengirim (dalam hal ini indentitas yang dimaksud adalah nama

domain atau sub domain si pengirim, seperti alamat e-mail). Sehingga meskipun

bentuk dan format surat yang dikirim bukanlah sebuah akta, catatan waktu

pengiriman dan identitas pengirimnya tetap tercantum.

Sementara itu, dokumen elektonik yang bentuknya akta serta sifatnya yang

formal, diperlukan pengamanan seperti halnya tanda tangan dan cap jempol pada

dokumen konvensional, hanya saja bentuk tanda tangan yang dipergunakan dalam

dokumen elektronik tidak sama dengan tanda tangan yang dipergunakan dalam

dokumen konvensional, karena basis dari dokumen elektronik yang digital maka

format tanda tangannya pun harus berbasiskan digital yang umumnya disebut

tanda tangan digital (digital signature).

Adapun fungsi dari tanda tangan digital ini sama dengan tanda tangan

konvensional. Tanda tangan digital sebenarnya dapat memberikan jaminan

keamanan yang lebih terhadap keamanan dokumen dibanding dengan tanda

tangan konvensional. Penerima dokumen elektronik yang dibubuhi tanda tangan

Page 86: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

86

digital dapat memeriksa apakah dokumen itu benar-benar datang dari si pengirim

dan apakah dokumen itu telah diubah setelah ditandatangani, baik secara sengaja

maupun tidak disengaja. Dengan kata lain, tanda tangan digital dapat memberikan

jaminan keaslian dokumen yang dikirimkan secara digital, baik jaminan identitas

pengirim dan kebenaran dari dokumen tersebut.

UUPT mengatur bahwa penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan melalui media

telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elekronik lainnya yang

memungkinkan semua peserta RUPS melihat dan mendengar serta secara

langsung serta berpartisipasi dalam rapat (Pasal 77 UUPT). RUPS tersebut hanya

dapat dilakukan di wilayah negara Republik Indonesia. Namun apabila pemegang

saham tidak dapat hadir secara langsung dalam RUPS, mereka dapat

menggunakan media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media

elekronik lainnya baik dari dalam maupun dari luar wilayah negara Republik

Indonesia. Hasil RUPS dimaksud dibuatkan risalahnya dengan disetujui dan

ditandatangani oleh semua peserta RUPS baik secara fisik atau secara elektronik.

Dalam hal penandatanganan dilakukan secara elektronik, maka apabila seseorang

mengirimkan dokumen yang ditandatangani secara digital kepada pihak lain,

berbentuk suatu format yang merupakan tanda “sidik jari digital” dari dokumen

tersebut. Apabila ada bagian dari dokumen tersebut yang diubah, maka hasilnya

akan mengubah keseluruhan dokumen. Setelah dokumen itu diterima, penerima

melakukan penyusunan kembali tanda tangan digital yang diterimanya dengan

Page 87: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

87

menggunakan kunci publik (Public key) milik pengirim dan menyusun kembali

dokumen yang telah diacak tesebut agar dapat dibaca. Untuk memeriksa keaslian

dokumen tersebut, penerima dapat mencocokkan dokumen itu dengan fungsi

pencocokan yang sama dengan yang dimiliki si pengirim dan membandingkan

hasilnya dengan dokumen yang diacak yang dikirimkan padanya. Apabila

keduanya sama maka penerima akan yakin bahwa dokumen itu memang berasal

dari pengirim yang benar dan tidak mengalami perubahan sejak ditandatangani.

Dengan demikian tanda tangan digital merupakan alat yang digunakan untuk

menjaga keaslian suatu dokumen elektronik. Namun untuk menjamin bahwa

tanda tangan digital tesebut memang milik seseorang yang berhak maka para

pihak pengguna internet ini memerlukan adanya lembaga yang menjamin

keabsahan tanda tangan digital tersebut, yang dinamakan Certification Authority

(CA). Maka dari itu, ketentuan UUPT  yang dimaksud seakan membuka jalan

untuk diakuinya dokumen elektronik sebagai alat pembuktian di depan hakim.

Apabila kita melihat kembali ketentuan mengenai Alat Bukti dalam Pasal 1886

KUHPerdata, bahwa para pihak dapat melakukan pembuktian dengan semua alat

bukti baik berupa fakta baik tertulis maupun lisan, akta dan dokumen lainnya.

Alat bukti antara lain : surat, pengakuan,kesaksian, persangkaan, sumpah.

Page 88: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

88

Dalam kaitannya dengan pasal 77 UUPT tersebut, alat bukti yang paling

berhubungan adalah alat bukti surat. Berikut beberapa definisi menurut UU

tersebut:

a. Surat adalah segala sesuatu yang mengandung buah pikiran yang

ditandatangani  atau dibubuhi cap jempol tangan.

b. Akta adalah surat yang ditandatangani dan dibuat dengan tujuan untuk dibuat 

sebagai alat bukti.

c. Akta terdiri dari akta otentik dan bawah tangan, akta otentik adalah akta yang

dibuat dengan bentuk tertentu yang ditentukan UU dan dibuat oleh atau

dihadapan pejabat berwenang.

Setiap daftar hadir maupun risalah rapat yang dibuat dalam rapat yang dilakukan

dengan media elektronik merupakan akta dibawah tangan, karena merupakan

surat yang ditandatangani (oleh orang-orang yang berkepentingan) yang dibuat

dengan tujuan sebagai alat bukti. Dalam KUHPerdata tidak dibahas apakah alat

bukti surat itu dalam arti luas hingga mencakup alat bukti surat secara elektronik. 

Selanjutnya ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) menyatakan bahwa Undang‐Undang ini berlaku untuk setiap Orang yang melakukan perbuatan hukum

sebagaimana diatur dalam Undang‐Undang ini, baik yang berada di wilayah

hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat

Page 89: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

89

hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia

dan merugikan kepentingan Indonesia. Oleh karena itu, setiap risalah rapat yang

dibuat dalam RUPS dengan menggunakan media elektronik (telekonferensi lalu

penandatanganan secara elektronik) berlaku pula UU ITE ini, karena perbuatan

hukum yang dilakukan berhubungan dengan suatu Perseroan terbatas yang

berkedudukan di wilayah Indonesia dan dari perbuatan hukum tersebut

mempunyai akibat hukum di wilayah Indonesia.

Dalam hal RUPS dengan menggunakan media elektronik sangat erat kaitannya

dengan informasi elektronik dan atau dokumen elektronik maupun hasil cetaknya.

UU ITE mengatur mengenai dokumen elektronik dan penandatanganan secara

elektronik yang dianggap sah sehingga memiliki kekuatan hukum sebagai alat

bukti. Sebagaimana diatur dalam Pasal 5 UU ITE, yang menjelaskan bahwa

informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik merupakan alat bukti hukum

yang sah namun bukanlah  alat bukti baru, melainkan perluasan dari alat bukti

yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini,

agar suatu informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik adalah sah  harus

menggunakan sistem elektronik yang diatur dalam UU ITE ini, antara lain

terdapat dalam Pasal 6 dan 7 mengenai persyaratan tandatangan elektronik,

karena dalam hakekatnya semua informasi dapat disajikan bukan hanya dalam

media kertas, namun juga media elektronik. Selanjutnya Pasal 6 UU ITE

menyatakan bahwa dalam hal terdapat ketentuan lain selain yang diatur dalam

Page 90: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

90

Pasal 5 ayat (4) yang mensyaratkan bahwa suatu informasi harus berbentuk

tertulis atau asli, Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dianggap

sah sepanjang informasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan,

dijamin keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan

suatu keadaan. Kemudian pasal 7 UU ITE yang menyatakan bahwa Setiap Orang

yang menyatakan hak, memperkuat hak yang telah ada, atau menolak hak Orang

lain berdasarkan adanya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik

harus memastikan bahwa Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik

yang ada padanya berasal dari Sistem Elektronik yang memenuhi syarat

berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

Di dalam pasal 11 ayat (2) UU ITE dijelaskan bahwa tanda tangan elektronik

memiliki kekuatan hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya kepada

Penandatangan;

b. Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses penandatanganan

elektronik hanya berada dalam kuasa Penanda Tangan;

c. Segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang terjadi setelah

waktu penandatanganan dapat diketahui;

d. Segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait dengan Tanda

tangan Elektronik tersebut setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;

Page 91: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

91

e. Terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi siapa

Penandatangannya; dan

f. Terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penandatangan telah

memberikan persetujuan terhadap Informasi Elektronik yang terkait.

Namun informasi dalam sistem elektronik, informasi yang asli dengan salinannya

tidak relevan lagi untuk dibedakan sebab sistem elektronik pada dasarnya

beroperasi dengan cara penggandaan yang mengakibatkan informasi yang asli

tidak dapat dibedakan lagi dari salinannya. Oleh karena itu perlu adanya

cara/sistem yang dapat memastikan bahwa informasi yang diberikan adalah

benar/valid, diberikan oleh pihak yang berhak/berwenang dan dapat

dipertanggung jawabkan.

The UNCITRAL Model Law on Electronic Signatures of 2001 (the 2001 Model

Law) diadopsi sebagai implementasi dari UNCITRAL Model Law on Electronic

Commerce. Model Law 2001 ini disusun untuk membantu dalam

mengharmonisasikan, memodernisasikan, dan menciptakan secara lebih efektif

mengenai tanda tangan elektronik. Salah satu dasar penyusunan adalah Pasal 7

dari UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce sebagai pemenuhan fungsi

tanda tangan di dunia elektronik. Tujuan dari Model Law adalah memberikan

dasar hukum untuk menggunakan tanda tangan elektronik dan perlakuan yang

sama terhadap dokumentasi tertulis dan informasi elektronik. Pasal 7 ayat (1)

Page 92: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

92

UNCITRAL Model Law on Electronic Commerce, dalam hal terdapat peraturan

yang mensyaratkan adanya tandatangan dari seseorang, maka persyaratan tersebut

terpenuhi dengan suatu data messages apabila:

1. Terdapat suatu metode yang digunakan untuk mengenali orang tersebut dan

dapat menunjukkan indikasi pengakuan 3 orang tersebut atas informasi yang

terkandung dalam data messages dimaksud; dan

2. Metode tersebut dapat diandalkan dan cocok untuk tujuan apa data message

tersebut dibuat atau dikomunikasikan, dipandang dalam situasi bagaimanapun

juga termasuk setiap perjanjian yang relevan.

Penerapan dari ayat (1) adalah apabila terdapat persyaratan dalam bentuk

keharusan atau peraturan tersebut mempunyai implikasi hukum tertentu apabila

tidak terdapat tandatangan.

Prinsip-prinsip UNCITRAL model law on electronic, menjelaskan bahwa :

1. Segala bentuk informasi elektronik dalam bentuk data elektronik memiliki

akibat hukum, keabsahan ataupun kekuatan hukum.

2. Dalam hal adanya suatu informasi harus dalam bentuk tertulis, maka suatu data

elektronik dapat memenuhi syarat.

3. Dalam hal tanda tangan, maka tanda tangan elektronik itu merupakan tanda

tangan yang sah.

Page 93: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

93

4. Dalam hal kekuatan pembuktian data yang bersangkutan, maka data elektronik

berupa message memiliki kekuatan dalam pembuktian.

Oleh karena itu, apa yang digariskan dalam prinsip-prinsip UNCITRAL model

law on electronic, maka segala informasi, data, tandatangan dan hal-hal lain yang

dijadikan sebagai alat bukti yang dibuat secara elektronik memiliki kekuatan.

Mengenai kekuatan hukum dari dokumen elektronik pun diperkuat oleh ketentuan

dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen

Perusahaan, yang menyebutkan bahwa:

1. Dokumen Perusahaan dapat dialihkan ke dalam mikrofilm atau media lainnya.

2. Pengalihan dokumen perusahaan ke dalam mikrofilm atau media lainnya

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dilakukan sejak dokumen

tersebut dibuat atau diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.

3. Dalam mengalihkan dokumen perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1), pimpinan perusahaan wajib mempertimbangkan kegunaan naskah asli

dokumen yang perlu tetap disimpan karena mengandung nilai tertentu demi

kepentingan perusahaan atau kepentingan nasional.

4. Dalam hal dokumen perusahaan yang dialuhkan ke dalam mikrofilm atau

media lainnya adalah naskah asli yang mempunyai kekuatan pembuktian

Page 94: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

94

otentik dan masih mengandung kepentingan hukum tertentu, pimpinan

perusahaan wajib tetap menyimpan nashkah asli tersebut.

Dengan demikian apabila semua informasi dan dokumen elektronik yang

dihasilkan dalam RUPS dengan media elektronik tersebut telah memenuhi semua

persyaratan sebagaimana ditentukan dalam UU ITE, maka semua informasi dan

dokumen elektronik tersebut dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah menurut

hukum Negara ini.

B. Mekanisme Pelaporan Hasil Keputusan Penyelenggaraan Rapat Umum

Pemegang Saham Melalui Media Elektronik.

Perkembangan teknologi informasi dalam kegiatan bisnis berkembang dengan

sangat cepat. Kegiatan bisnis pada masa sekarang tidak terlepas dari penggunaan

internet sebagai salah satu wujud perkembangan teknologi informasi. Internet

merupakan jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer dan

komputer tunggal diseluruh dunia, melalui saluran telepon, satelit dan sistem

telekomunikasi lainnya. Kehadiran internet juga akan mempengaruhi aktifitas

dalam kegiatan perusahaan, antara lain penyelenggaraan RUPS secara

telekonferensi. Dalam kegiatan RUPS, baik telekonferensi maupun konvensional,

Page 95: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

95

Notaris adalah satu-satunya pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik

berbagai perbuatan, perjanjian dan penetapan termasuk akta otentik hasil dari

suatu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dimana dalam proses pelaporan

hasil RUPS Notaris di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dapat dilakukan secara online melalui Sistem Administrasi Badan

Hukum (SABH) yang sebelumnya disebut dengan istilah SISMINBAKUM.

Pemberlakuan sistem ini ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M-01.HT.01.01 Tahun 2000

tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi Badan Hukum di Direktorat Jenderal

Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia. SABH adalah jenis pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat dalam proses pengesahan badan hukum Perseroan dan proses

pemberian persetujuan perubahan anggaran dasar, penerimaan pemberitahuan

anggaran dasar dan perubahan data Perseroan serta pemberitahuan informasi

lainnya secara elektronik. Hal tersebut sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan

dunia usaha yang semakin berkembang sehingga membutuhkan pelayanan yang

cepat dan akurat terutama dalam pengesahan suatu badan hukum maupun proses

pelaporan dan pengesahan hasil keputusan RUPS dari Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia. Sesuai dengan ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M-01-HT.01-10 Tahun 2007

tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan

Page 96: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

96

Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar, Penyampaian Pemberitahuan Anggaran

Dasar dan Perubahan Data Perseroan, bahwa akta perubahan Anggaran dasar

yang wajib dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia adalah akta perubahan yang dibuat di hadapan Notaris berdasarkan

Keputusan RUPS sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam ketentuan

UUPT.

Dalam pengambilan keputusan suatu RUPS pada dasarnya harus dibuatkan risalah

rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta RUPS, baik secara

fisik maupun secara elektronik dan dibuat di dalam suatu akta Notaris yang

bersifat otentik agar mempunyai kekuatan hukum yang kuat dan tetap. Akan

tetapi dalam praktiknya, dapat dilakukan dengan keputusan RUPS yang dibuat

melalui mekanisme Pernyataan Keputusan Rapat (PKR) yang bersifat di bawah

tangan. Akta PKR tersebut dapat dibuat ke dalam akta notaril yang isinya hasil

RUPS yang dibuat dibawah tangan dengan cara perwakilan dari organ Perseroan

yaitu Direksi menghadap kepada Notaris untuk meminta hasil PKR itu dibuatkan

dalam akta notaril. Proses pelaporan akta notaril yang dibuat melalui mekanisme

PKR dapat dilaporkan oleh Notaris kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia melalui SABH.

Berdasarkan alinea ke-empat Pembukaan UUD 1945 berbicara tentang ekonomi

pancasila mengenai teori kepentingan, yaitu kepentingan :

Page 97: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

97

1. Kepentingan pribadi

2. Kepentingan masyarakat

3. Kepentingan negara

Kepentingan berarti berbicara mengenai hak dan kewajiban. Berbicara kewajiban

berarti berbicara mengenai kepentingan diatas. Selan berbicara kewajiban, maka

dalam teori kepentingan tersebut berbicara mengenai pelanggaran-pelanggaran

yang berarti berhubungan dengan penyelesaian sengketa (choice of law). Sejalan

dengan teori pembangunan dari Prof. Mochtar Kusumaatmadja bahwa hukum

tidak boleh menghambat proses modernisasi dan hukum harus berfungsi sebagai

sarana pembangunan agar tujuan hukum dapat tercapai. Peranan hukum sebagai

alat pembaharuan masyarakat seringkali terkesan masih searah pendekatannya,

pendekatan terhadap aspek lainnya tidak digunakan, misalnya menggunakan

pendekatan teknologi dan perspektif bisnis, sehingga seakan masih terlambat

dalam mengakomodasi perkembangan konvergensi teknologi informasi dan

telekomunikasi.

Sesuai dengan ketentuan pada Pasal 1 ayat (2) Keputusan Menteri Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M-01.HT.01.01 Tahun 2000

tentang Pemberlakuan Sistem Administrasi Badan Hukum di Direktorat Jenderal

Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia, yang dapat menjadi anggota SABH adalah Notaris,

Konsultan Hukum dan pihak lain yang telah memiliki kode password tertentu dan

Page 98: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

98

telah memenuhi persyaratan administratif yang telah ditetapkan berdasarkan

Keputusan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.

Pada tahap awal Notaris melakukan pendaftaran di Departemen Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia. Pendaftaran ini tidak dipungut biaya, Notaris

hanya mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh SABH dan untuk

selanjutnya setelah formulir diproses Notaris akan mendapatkan user id serta

password untuk dapat mengakses ke alamat SABH di

http://www.sisminbakum.go.id

SABH merupakan sebuah aplikasi khusus yang diperuntukkan bagi Notaris,

konsultan hukum dan juga pihak lainnya yang berkepentingan, untuk itu

diperlukan suatu pengamanan berupa password untuk dapat mengakses SABH.

Maka dari itu untuk memulai proses pelaporan hasil keputusan RUPS, Notaris

diharuskan mengisi user id dan password yang bersangkutan pada menu login.

User id dan password diberikan hanya kepada Notaris yang telah mengajukan

permohonan serta telah mengisi formulir yang disediakan oleh Departemen

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Setelah login pada aplikasi SABH, maka pada monitor komputer akan terlihat

tampilan utama dari situs ini. Dalam tampilan utama terdapat menu-menu utama

dalam aplikasi SABH ini, diantaranya yaitu:

Page 99: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

99

1. DIAN 1 (Dokumen Pendukung Format Isian Akta Notaris model 1), yang

berfungsi untuk melakukan permohonan pengesahan status badan hukum

Perseroan.

2. DIAN 2 (Dokumen Pendukung Format Isian Akta Notaris model 2), yang

berfungsi untuk melakukan permohonan persetujuan perubahan anggaran

dasar Perseroan

3. DIAN 3 (Dokumen Pendukung Format Isian Akta Notaris model 3), yang

berfungsi untuk penyampaian pemberitahuan perubahan anggaran dasar dan

perubahan data Perseroan yang diwajibkan oleh UUPT.

Sesuai dengan kasus penyelenggaraan RUPS melalui media telekonferensi yang

telah diuraikan pada Bab sebelumnya, maka untuk melakukan proses pelaporan

hasil keputusan RUPS mengenai penggantian anggota Direksi, maka hal pertama

yang harus dilakukan adalah ketikkan nama Perseroan yang akan dilakukan

transaksi DIAN 3 pada kolom pengecekan nama yang tersedia pada menu cek

nama. Setelah itu klik tombol “submit”. Setelah nama Perseroan yang anda akan

lakukan transaksi DIAN 3 telah terdaftar di database SABH, maka anda dapat

melakukan aktivitas DIAN 3 dengan meng-klik aktivitas DIAN 3 untuk

pelaporan.

Proses pelaporan hasil keputusan RUPS yang dilakukan secara konvensional

maupun melalui media elektronik pada dasarnya sama saja. Notaris sebagai pihak

Page 100: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

100

yang berwenang untuk membuat akta hasil keputusan RUPS suatu Perseroan

diharuskan melaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk

disahkan, hal ini sesuai dengan ketentuan pada Pasal 21 ayat (1) UUPT yang

menyatakan bahwa perubahan anggaran dasar tertentu harus mendapat

persetujuan Menteri. Perubahan anggaran dasar tertentu sebagaimana dimaksud

pada pasal tersebut meliputi nama, tempat kedudukan, dan alamat lengkap

Perseroan terbatas, jangka waktu, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha,

peningkatan modal dasar atau pengurangan modal Perseroan dan perubahan status

Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, hal ini sesuai

dengan ketentuan pada Pasal 21 ayat (2) UUPT. Akan tetapi, sesuai dengan

ketentuan pada Pasal 21 ayat (3) bahwa perubahan anggaran dasar selain

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) cukup diberitahukan kepada Menteri tanpa

harus mendapatkan pengesahan/ persetujuan, hal ini berarti keputusan RUPS

mengenai penggantian anggota Direksi cukup dilaporkan saja kepada Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia tanpa harus disahkan/ disetujui oleh yang

bersangkutan.

Selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 21 ayat (4), bahwa perubahan anggaran

dasar yang dinyatakan dalam akta Notaris harus ditulis dalam bahasa Indonesia.

Kemudian, perubahan anggaran dasar yang tidak dimuat dalam berita acara RUPS

yang dibuat Notaris harus dinyatakan dalam akta Notaris paling lambat 30 (tiga

Page 101: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

101

puluh) hari terhitung sejak tanggal keputusan RUPS, hal ini sesuai dengan

ketentuan pada Pasal 21 ayat (5).

Dengan demikian, dalam kaitannya dengan adanya hasil keputusan RUPS yang

dilakukan melalui media telekonferensi dengan agenda penggantian anggota

Direksi sesuai dengan kasus yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

proses pelaporan terhadap keputusan RUPS tersebut dilakukan oleh dewan

Direksi berdasarkan kuasa kepada Notaris. Selanjutnya Notaris melakukan proses

pelaporan melalui SABH dengan mekanisme DIAN 3, sebagaimana diuraikan di

atas.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis

dapat mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan makin pesatnya tingkat perkembangan teknologi telah memungkinkan

untuk melakukan RUPS dengan menggunakan sarana elektronik sebagaimana

diatur dalam Pasal 77 UUPT yang memungkinkan semua peserta RUPS dapat

Page 102: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

102

saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam

RUPS meskipun dalam tempat yang berlainan. Adapun guna memberikan

landasan dan kepastian hukum mengenai status dari dokumen yang dihasilkan

melalui sarana elektronik, maka berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

menyatakan bahwa Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik

dan/atau hasil cetakannya merupakan alat bukti hukum yang sah. Selain itu

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang dokumen perusahaan juga

mengatur tentang pengelolaan suatu dokumen perusahaan.

2. Mekanisme pelaporan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

melalui media telekonferensi yang dituangkan dalam akta Notaris untuk

dilakukan pelaporan kepada Menteri Hukum dan Ham pada dasarnya sama,

dilakukan melalui aplikasi Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH).

SABH merupakan situs resmi yang merupakan sistem komputerisasi dalam

proses administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Departemen Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang dapat diakses pada alamat situs

http://www.sisminbakum.go.id. Proses pelaporan hasil keputusan suatu RUPS

dilakukan oleh Notaris dengan menggunakan Dokumen Pendukung Format

Isian Akta Notaris model 3 (DIAN 3) pada SABH, hal ini sesuai yang diatur

di dalam Pasal 1 ayat (6) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia Nomor M-01-HT.01-10 Tahun 2007 tentang Tata Cara

Page 103: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

103

Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan

Perubahan Anggaran Dasar, Penyampaian Pemberitahuan Perubahan

Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di

atas, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1. Berdasarkan teori pembinaan hukum nasional dari Mochtar Kusumaatmadja

yaitu mempertahankan, memperbaharui dan memperbaiki peraturan

perundang-undangan yang ada, maka Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik perlu diperbaiki karena tidak

didukung oleh peraturan perundang-undangan yang secara khusus mengatur

mengenai hukum acara tentang pembuktian melalui media elektronik, yang

diatur pada pasal 5 ayat (1). Maka diharapkan pemerintah segera menerbitkan

Peraturan Pemerintah sebagai peraturan pelaksanaan dari undang-undang

tersebut, khususnya dalam penyelenggaraan RUPS melalui media

telekonferensi.

2. Apabila timbul suatu permasalahan hukum yang terjadi ketika proses

pelaporan hasil keputusan RUPS melalui SABH, maka berdasarkan kepada

Pasal 16 Ayat (1) Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman, bahwa pengadilan

tidak boleh menolak untuk memeriksa, mengadili dan memutus suatu perkara

Page 104: Manusia sebagai homo sapien diberikan kemampuan …elib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewSaat ini kompetisi usaha semakin tinggi, terutama pada era globalisasi

104

yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang jelas,

melainkan wajib untuk memeriksa dan mengadilinya, begitu juga dengan

hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara di pengadilan, maka

berdasarkan kepada Pasal 28 Ayat (1) Undang-Undang Kekuasaan

Kehakiman, bahwa hakim wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-

nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.

3. Perlunya sosialisasi mengenai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), agar dalam

pemberlakuannya berjalan secara efektif.