ppt sejarah fosil homo wajakensis.pptx

11
Lutviana Safitri 11140150000067 PENEMUAN FOSIL MANUSIA WAJAK

Upload: lutviana-safitri

Post on 17-Dec-2015

366 views

Category:

Documents


78 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Lutviana Safitri11140150000067PENEMUAN FOSIL MANUSIA WAJAK Homo Wajakensis adalah makhluk purba yang secara fisik dan kualitatif sudah maju dan sempurna dibandingkan manusia purba jenis Megahthropus maupun Pithecanthropus yang ditemukan di suatu daerah yang bernama Wajak, Tulungagung. Daerah Wajak sendiri kini merupakan sebuah desa di Kecamatan Boyolangu. Padahal pada prasasti peninggalan Belanda di lereng bukit Nglempung, Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, yang berangka tahun 1850 tertulis bahwa kawasan tersebut masih disebut Wajak.

Homo Wajakensis2Fosil yang ditemukan di Wajak adalah termasuk golongan dari Homo Sapiens, dekat daerah Campurdarat, Tulungagung. Fosil ini ditemukan oleh Van Rietschoten pada tahun 1889 dan diselidiki pertama kali oleh Dubois. Dalam buku Pithecanthropus karya Richard E Leakey dan Jan kkerveer, ditulis, bahwa di sekitar Desa Wajak ditemukan fosil tengkorak manusia oleh seorang insinyur tambang batu gamping berkebangsaan Belanda, BD Van Rietschoten, 24 Oktober 1888. Fosil tengkorak yang dianggap ganjil itu kemudian diserahkan kepada CP Sluiter, kurator dari Koninklijke Natuurkundige Vereeniging [Perkumpulan Ahli Ilmu Alam] di Batavia saat itu.

Fosil yang ditemukan terdiri atas tengkorak, rahang bawah, dan beberapa ruas leher.Ciri-ciri Homo Wajakensis sebagai berikut :

Muka datar dan lebarTenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap tengkoraknya dari muka ke belakang, Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyataHidung lebar dan bagian mulutnya menonjolMukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.

Pada gigitan, gigi seri atas tepat mengenai gigi bawahRahangnya tergolong massifBagian mulutnya sedikit menonjolMemiliki gigi yang besar-besarTubuhnya berdiri tegak, tinggi sekitar 173 cm (130-210 cm)Berat 30-150 kgVolume otak 1300 ccHomo Wajakensis tingkatannya lebih tinggi dari Pithecantropus Erectus. Di antara fosil-fosil lainnya, Homo Wajakensis merupakan yang termaju. Homo Wajakensis adalah fosil manusia purba dari genis homo yang berasal dari kala Pleistosen di Indonesia, kurang lebih bertempat tinggal pada 40.000 tahun yang lalu.LapisanJenis Manusia PurbaPleistosin bawah(Lapisan fauna Jetis)Pleistosin awal/atas(Lapisan fauna Ngandong)Pithecantropus ErectusPleistosin tengah(Lapisan fauna Trinil)Pithecantropus Mojokertensis Meganthropus Palaeojavanicus Homo SapiensPithecantropus SoloensisHomo WajakensisHolosinDari ciri-ciri yang kita lihat sebelumnya, manusia Wajak yang bertubuh tinggi, isi tengkorak besar, diperkirakan sudah menjadi golongan dari Homo Sapiens. Walaupun demikian, para ahli sulit sekali menentukan ke dalam ras mana Homo Sapiens ini golongkan, karena ia memiliki dua ciri yaitu ras Mongoloid dan Austromelanesoid. Penemuan fosil manusia Wajak juga menunjukkan bahwa sekitar 40.000 tahun silam Indonesia sudah didiami oleh Homo Sapiens. Oleh karena rasnya sulit dicocokkan dengan ras-ras pokok yang ada sekarang. Maka bisa dikatakan bahwa manusia Wajak dianggap sebagai ras tersendiri.

Namun yang pasti, ras Wajak tidak hanya mendiami Indonesia bagian barat, tetapi juga sebagian Indonesia Timur yang fosil-fosilnya belum ditemukan. Homo Wajakensis diduga merupakan nenek moyang ras Australoid yang merupakan nenek moyang orang Australia.Homo Wajakensis merupakan jenis manusia purba dari jaman Mesolitikum. Selain fosil makanan, dan peralatan sehari-hari, juga ditemukan dua buah goa yang diduga menjadi tempat tinggal manusia purba di Dusun Mbolu, Desa Ngepo, Kecamatan Tanggung Gunung, Kabupaten Tulungagung.Peninggalan Sejarah Manusia Purba Homo Wajakensis

Di samping ditemukannya fosil-fosil manusia purba juga ditemukan peralatan yang terbuat dari bata dan tulang. Alat-alat tersebut dipergunakan untuk berburu dan keperluan alat rumah tangga. Dari peralatan yang dijumpai di Wajak dan Ngandong Homo Sapiens dan Homo Wajakensis bila hendak makan, maka makannya dimasak terlebih dahulu dengan cara dibakar. Ini berarti manusia tersebut sudah mulai mengenal kesehatan. Sebelum dimakan makanan itu dibakar.

Para arkeolog berhasil menemukan 157 fosil purba di tempat itu. Yang terdiri dari:41 fosil tulang24 fosil terumbu karang92 fosil gastropoda.

Fosil terakhir adalah makanan manusia purba yang terdiri atas siput, cangkang kerang, keong, dan tiram. Lokasi tersebut hanya berjarak lima kilometer dari jejak Homo Wajakensis di Kecamatan Campurdarat. Benda prasejarah ini diduga berusia 20.000-40.000 tahun sebelum Masehi dan lebih tua dari manusia purba pertama Homo Wajakensis yang ditemukan di Dusun Cerme, Campurdarat, Tulungagung.

Dari penemuan fosil-fosil manusia purba beserta artefak-artefaknya di berbagai daerah di Indonesia, menunujukkan bahwa di Indonesia telah hidup berbagai jenis manusia purba. Ini merupakan suatu keberuntungan bagi bangsa Indonesia. Karena menjadi tempat penemuan manusia purba yang jarang dijumpai di dunia.

TERIMAKASIH.