fosil biologi

Upload: muhammad-rizal-fahmi

Post on 19-Jul-2015

128 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1.

FOSIL GAJAH PURBA

NAMA tubuh

: FOSIL GAJAH PURBA (diperkirakan bagian gajah purba yakni rahang, iga, dan pinggul)

DITEMUKAN DI : Di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar UMUR PENEMU : Berumur +1,8 juta tahun lalu : Tukimin, warga Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah SUMBER : http://fosil-manusiapurba.blogspot.com/2010/10/penemuan-fosilgajah-purba-di.html

2.FOSIL CUMI-CUMI

NAMA yang

: FOSIL Cephalopoda yang berukuran besar, merupakan spesies Baculite

DITEMUKAN DI : di wilayah timurlaut Amazonas, Peru (Sungai Maranon) UMUR PENEMU CIRI-CIRI : berumur sekitar 85 ribu tahun yang lalu : Dr Honninger DKK. : Spesies tersebut panjangnya berkisar 32 cm dan berdiameter sekitar lima cm, dan memiliki cincin diagonal yang tidak biasa di bagian bawahnya SUMBER :http://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/11/01/21/159873 -fosil-cumi-cumi-usia-85-ribu-tahun-lalu-ditemukan-di-peru

3.FOSIL TUMBUHAN

NAMA

: keluarga Asteraceae, kerabat bunga aster, bunga matahari dan dandelion

UMUR PENEMU

: sekitar 50 juta tahun lalu : Dr. Viviana Barreda, Dr. Tod Steussy, TIM ARGENTINA

DITEMUKAN DI : di Patagonia SUMBER :http://www.selalusukses.com/2010/10/pene muan-

fosil-bunga-langka.html

4.FOSIL KURA-KURA

NAMA Antartika

: FOSIL KURA-KURA PURBA : di gugusan La Meseta di Seymour Island,

DITEMUKAN

PENEMU : pasukan Antartic Institute of Argentina UMUR mungkin bukan daripada spesies kura-kura yang sebelumnya telah diketahui tinggal di kawasan tersebut pada era pra sejarah, yang dikenali dgn nama Eocene Epoch. SUMBER : http://supercun.com/blog/2011/11/18/dasyatpenemuan-terbaru-fosil-kura-kura-purba-di-antartika/ : berusia sekira 45 juta tahun CIRI-CIRI : Fragmen cengkerang kura-kura yang ditemui ini

KARANGANYAR, Gondangrejo,

MINGGU Kabupaten

-

Tukimin,

warga Jawa

Desa

Dayu,

Kecamatan lama ini

Karanganyar,

Tengah,

belum

menemukan fosil yang diperkirakan bagian tubuh gajah purba yakni rahang, iga, dan pinggul, saat akan mengairi sawahnya di desanya. "Sebelumnya, Tukimin juga pernah menemukan fosil binatang purba di desa tersebut, seperti tanduk rusa, kepala kerbau, dan kaki kura-kura," kata Iskandar, Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi (KIK) Kabupaten Karanganyar ketika dihubungi dari Semarang, Minggu. Di Desa Dayu, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar selama ini dikenal sebagai kampung purba, dan secara bertahap akan diwujudkan sebagai museum lapangan. "Dengan adanya museum lapangan, setiap wisatawan yang datang ke daerah ini akan diajak oleh petugas museum ini untuk melihat dari dekat temuan berbagai fosil purba yang ada di wilayah setempat," katanya. Pembenahan pembangunan secara bertahap museum lapangan ini sudah mulai digarap oleh Pemkab Karanganyar, Pemerintah Pusat juga sudah menyetujui program pembangunan museum tersebut, katanya. Pemkab Karanganyar sengaja membuat museum lapangan, dan bukan museum konvensional sebagaimana yang ada di Sangiran, dimana benda-benda purbakala di pajang dalam satu ruangan. "Justru dengan museum lapangan ini masyarakat atau wisatawan yang datang ke lokasi dapat melihat langsung keindahan alam dan bendabenda purbakala yang tersebar di sejumlah kawasan di daerah ini," katanya menjelaskan. Ada empat titik (lokasi) penemuan fosil purbakala di Desa Dayu masing-masing meliputi fosil tengkorak manusia purba homo erectus berumur 1,8 juta tahun lalu, fosil kepala buaya dan kerbau purba dan peralatan manusia purba yang jumlahnya mencapai ratusan alat.

"Rumah-rumah warga yang masih bercorak tradisional juga akan dipertahankan. Semuanya ini dimaksudkan untuk mendukung wisata kepurbakalaan di daerah ini," kata Iskandar. source:kompas.com

Fosil bunga yang ditemukan di Patagonia oleh tim Argentina adalah asal usul bunga matahari. Bunga ini sangat luar biasa, karena kebanyakan fosil tumbuhan yang ditemukan hanyalah berupa serbuk sari. Fosil ini dari keluarga Asteraceae, kerabat bunga aster, bunga matahari dan dandelion. Hingga kini, para ilmuwan hanya bersandar pada bukti genetik untuk menentukan dari keluarga mana Bunga temuan yang diawetkan dengan sangat baik ini, menunjukkan bahwa tanaman ini berasal dari daratan selatan kuno, Gondwana, sekitar 50 juta tahun lalu. Penelitian yang dipimpin Dr. Viviana Barreda dari Museo Argentino de Ciencias ini, diterbitkan dalam Science Magazine. Wilayah tersebut adalah Patagonia modern yang saat itu sebagai wilayah sub-tropis, dengan suhu sekitar 19 derajat Celcius (66 F) Dr. Tod Steussy, dari Universitas Vienna, mengomentari temuan itu dengan mengatakan, "Anggota dari keluarga tanaman tersebut dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika." Keluarga tanaman ini bukan hanya dari berbagai jenis bunga namun juga dari berbagai tanaman selada, sawi dan artichoke.

REPUBLIKA.CO.ID, Para Paleontologis mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan fosil yang dipercaya berumur sekitar 85 ribu tahun yang lalu. Yakni sebuah spesies cumi-cumi yang sebelumnya tidak diketahui dari era Kapur di Peru timur laut. "Ini adalah spesies baru dari cumi-cumi, sama sekali baru, spesies itu tidak pernah ditemukan di wilayah manapun di dunia," ujar paleontologis Klaus Honninger, Jumat (21/1).

Direktur Museum Paleontologi Meyer-Honningen di kota utara Chiclayo, Dr Honninger, mengatakan bahwa fosil tersebut adalah Cephalopoda yang berukuran besar, yang merupakan spesies Baculite, yang sudah punah. Ia juga dikenal sebagai kerang lurus dan panjang. Spesies tersebut panjangnya berkisar 32 cm dan berdiameter sekitar lima cm, dan memiliki cincin diagonal yang tidak biasa di bagian bawahnya. Fosil langka lainnya juga ditemukan pada 6 Januari kemarin di Sungai Maranon, sekitar 4100 meter di atas permukaan laut. Dr Honnunger tidak dapat memberitahukan lokasi yang pasti atas temuan tersebut. Ia hanya mengatakan telah ditemukan di wilayah timurlaut Amazonas, Peru. "Di lokasi tersebut, terbentuk semacam danau garam yang telah memungkinkan makhluk-makhluk ini berkembang secara independen," ungkap Dr Honninger.

Era geologi Kapur adalah periode yang berlangsung sekitar 144 ribu hingga 65 ribu tahun yang lalu. Itu merupakan periode terakhir dari usia dinosaurus.