manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
TRANSCRIPT
PENGANTAR BISNIS
Manajemen Produksi &
Memperbaiki Kualitas dan Efisiensi Produksi
YUNISA ROSA DEWIKA
A21113519
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi 1
Bab 9 - Manajemen Produksi
Latar belakang 2
Permasalahan 3
Pembahasan 4
Kesimpulan 15
Bab 10 - Memperbaiki Kualitas dan Efisiensi
Latar belakang 16
Permasalahan 17
Pembahasan 18
Kesimpulan 28
Daftar pustaka 29
2
BAB 9
MANAJEMEN PRODUKSI
LATAR BELAKANG
Perusahaan diciptakan untuk menghasilkan satu barang atau jasa,
atau lebih. Manajemen produksi ialah cara mengelola suatu proses agar
sumber daya dapat menghasilkan barang dan jasa. Proses yang dipakai
oleh perusahaan untuk menghasi lkan produk akan mempengaruhi ni lai
perusahaan tersebut.
Perhatikan kasus Samsung, perusahaan manufaktur yang
memproduksi barang eletronik. Pertimbangkan pertanyaan berikut untuk
produksinya. Bagaimanakah Samsung menentukan kombinasi karyawan
dan mesin yang tepat untuk menghasilkan produksinya? Apakah
usahanya terpusat di satu tempat atau beberapa tempat? Bagaimana
merancang fasilitasnya agar ruangan dipakai seefisien mungkin? Bab ini
memberikan latar belakang manajemen produksi yang dapat
dipergunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Secara tradisional organisasi sebuah perusahaan, baik perusahaan
manufaktur maupun perusahaan jasa, umumnya dibagi atas beberapa
fungsi, yaitu fungsi pemasaran, fungsi keuangan, fungsi produksi dan
fungsi administrasi umum. fungsi yang saling berkaitan antara yang satu
dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok yang selalu
dijumpai yaitu : Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak
dari unit usaha, sebab bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen.
Keterkaitan ini dimulai dari identifikasi kebutuhan konsumen (jenis dan
jumlahnya) maupun pelayanan dan pengantaran produk ketangan
konsumen.
3
PERMASALAHAN
1. Mengidentifikasi sumber daya pokok yang dipakai untuk produksi
2. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi
pabrik
3. Bagaimana faktor mempengaruhi keputusan rancangan dan tata
letak
4. Tugas dan pengawasan produksi
4
PEMBAHASAN
1. MENGIDENTIFIKASI SUMBER DAYA POKOK YANG DIPAKAI
UNTUK PRODUKSI
Perusahaan yang menghasilkan baik barang maupun jasa
memerlukan proses produksi atau serangkaian tugas dimana sumber
daya digunakan untuk mendapatkan barang atau jasa itu. Banyak
kemungkinan proses produksi yang dapat menghasilkan produk spesifik.
Mana manajemen produksi yang efektif menerapkan proses produksinya
secara efisien dan berkualitas tinggi untuk mendapatkan barang dan jasa
spesifik.
Sumber Daya Manusia
Perusahaan harus mengidentifikasi tipe karyawan yang dibutuhkan
untuk produksi. Pekerja terampil perlu untuk jenis produksi tertentu, tetapi
pekerja tidak terampi dapat dipakai untuk jenis produksi lain.
Banyak perusahaan memanfaatkan Internet untuk menyediakan
informasi sumber daya manusia kepada karyawan dan calon karyawan.
Sumber daya manusia vital bagi proses produksi.
Bahan Baku
Bahan baku yang dipakai pada proses produksi biasanya diubah
oleh sumber daya perusahaan menjadi produk jadi. Produsen ban
memakai karet, produsen mobil mengandalkan baja, dan penerbit
mengandalkan kertas.
Sumber Daya Lain
Kebanyakan bentuk produksi memerlukan gedung. Para produsen
menggunakan pabrik dan kantor. Teknologi mungkin merupakan sumber
daya yang diperlukan oleh perusahaan.
5
Menggabungkan Sumber Daya untuk Produksi
Para manajer berupaya memanfaatkan sumber daya dengan cara
memproduksi dengan biaya rendah. Mereka menggabungkan berbagai
sumber daya itu melalui pos kerja dan jalur produksi.
2. MENGIDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN LOKASI PABRIK
Sebuah keputusan penting dalam manajemen produksi ialah
pemilihan lokasi untuk pabrik atau kantor. Lokasi akan banyak
mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan bersaing perusahaan itu
dengan perusahaan lain.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan Lokasi
1. Biaya ruangan kerja
2. Biaya tenaga kerja
3. Intensif pajak
4. Sumber permintaan
5. Akses ke transportasi
6. Ketersediaan tenaga kerja
Mengevaluasi Kemungkinan Lokasi
Apabia perusahaan mempertimbangkan berbagai lokasi, daya tarik
masing-masing lokasi harus dibandingkan. Nilai berbobot untuk masing-
masing faktor digabungkan untuk menentukan nilai total untuk masing-
masing kota.
3. BAGAIMANA BERBAGAI FAKTOR MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
RANCANGAN DAN TATA LETAK
6
Memilih Rancangan dan Tata Letak
Setelah lokasi untuk pabrik atau kantor dipilih, rancangan dan tata
letak harus ditentukan. Rancangan menunjukkan ukuran dan struktur
pabrik atau kantor. Tata letak adalah pengaturan mesin dan perlengkapan
di dalam pabrik atau kantor.
Sebuah studi dari perusahaan konsultan mendapatkan bahwa
keuntungan perusahaan meningkat jika memakai gagasan inovasi untuk
rancangan pabrik dan tata letaknya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rancangan da Tata Letak
Keputusan untuk rancangan dan tata letak dipengaruhi oleh
karakteristik berikut.
1. Karakteristik lokasi
Keputusan rancangan dan tata letak tergantung beberapa
karakteristik lokasi yang dipilih.
2. Proses produksi
Rancangan dan tata letak juga tergantung pada proses produksi
yang digunakan. Tata letak produk menempatkan tugas sesuai
urutan pekerjaannya. Beberapa produk seluruhnya dibuat dalam
satu posisi tetap, yang membutuhkan tata letak posisi tetap.
Rancangan dan tata letak harus memungkinkan urutan tugas
berlangsung dengan efisien. Banyak perusahaan kini memakai
produksi fleksibel, proses produksi yang mudah disesuaikan untuk
revisi di masa mendatang. Proses produksi harus fleksibel untuk
mengakomodasi permintaan pelanggan. Tata letak fleksibel
umumnya mensyaratkan bahwa karyawan memiliki keterampilan
fleksibel.
3. Jenis produk
Kebanyakan perusahaan membuat suatu barang atau jasa di
lokasinya. Perusahaan jenis produk sempit mengkhususkan diri
7
pada satu produk atau sedikit jenis produk. Perusahaan dengan
jenis produk luas menawarkan produk dengan kisaran luas.
Dengan berubahnya selera pasar, permintaan terhadap produk
juga berubah.
4. Kapasitas produksi yang diinginkan
Ketika merencanakan rancangan dan tata letak, kapasitas produksi
yang diinginkan oleh perusahaan itu harus dipikirkan. Tata letak
yang benar dapat memberi lebih banyak kemungkinan untuk
produksi tambahan. Jika perusahaan tidak merencanakan
pertumbuhan, mereka terpaksa mencari lokasi baru apabila
permintaan terhadap produknya melebihi kapasitas produksinya.
Meskipun idealnya memiliki tata letak yang dapat menampung
pertumbuhan, namun hal ini juga mahal. Perusahaan harus
menanam dana tambahan untuk memperoleh tambahan lahan atau
ruangan. Investasi ini menyita biaya yang lebih dipergunakan untuk
tujuan lain.
Mengurangi Tata Letak
Belakangan ini, banyak perusahaan mengurangi investasi di bidang
property dan gedung untuk memperkecil pengeluaran mereka. Banyak
perusahaan besar mempunyai lebih dari seratus ribu karyawan. Mereka
mengeluarkan banyak biaya untuk property atau gedung-gedung yang
dimiliki atau disewanya. Apabila perusahaan mengurangi tenaga kerjanya,
mereka tidak memerlukan banyak kantor dan dapat mengurangi ruang
kerjanya pula.
Tata Letak yang Fleksibel
Apabila perusahaan mengurangi ruang kerja, mereka menyesuaikan
tata letak agar dapat menampung karyawannya. Satu solusi adalah
mengizinkan lebih banyak karyawan bekerja di rumah. Bersamaan
8
dengan kemajuan telekomunikasi, beberapa pegawai dapat mengerjakan
banyak tugasnya di rumah.
Apabila perusahaan menyediakan kantor dengan meja, computer,
dan telepon untuk pegawai yang biasa bekerja di rumah tetapi perlu
menggunakan ruang kantor perusahaan disebut hotelling atau just-in-time
office. Ruang kantor digunakan secara bersama-sama mungkin kurang
nyaman bagi pegawai, tetapi dapat mengurangi pengeluaran operasional.
4. TUGAS DAN PENGAWASAN PRODUKSI
Pengawasan Produksi
Setelah pabrik dan rancangan dipilih, perusahaan dapat melakukan
pengawasa yang meliputi hal-hal berikut :
Pembelian bahan baku
Pengawasan persediaan
Routing
Penjadwalan
Pengawasan kualitas
Pembelian Bahan Baku
Para manajer melakukan tugas-tugas berikut ketika membeli
persediaan barang. Pertama, mereka harus memilih pemasok. Untuk
memilih diantara berbagai pemasok, perusahaan harus memperhatikan
karakteristik seperti harga, kecepatan, kualitas, layanan, dan ketersediaan
kredit. Pendekatan umum untuk menilai pemasok ialah dengan
mendapatkan harga dari setiap pemasok. Perusahaan pada awalnya
dapat menggunakan sedikit pemasok dan kemudian memilih pemasok
yang memberi layanan terbaik.
9
Kedua, mereka mencoba mendapatkan potongan harga menurut
volume. Perusahaan yang membeli bahan baku dari pemasok dapat
memperoleh potongan harga pasokan meski kualitas dipertahankan.
Ketiga, mereka harus menentukan apakah akan menyerahkan
beberapa tugas produksi kepada pemasok. Para produsen biasa
melakukan outsourcing, yaitu mereka membeli komponen dari pemasok
daripada memproduksi komponen itu. Outsourching dapat mengurangi
pengeluaran perusahaan jika para pemasok dapat memproduksi
komponen itu dengan biaya lebih rendah daripada produsen. Sebagian
tugas perakitan dialihkan ke pemasok. Strategi menyerahkan sebagian
tugas produksi kepada pemasok disebut deintegrasi. Proses produksi di
pabrik tidak lagi begitu terpadu karena sebagian produksi diselesaikan
oleh pemasok sebelum pasukan dikirim ke pabrik produsen. Tindakan
deintegrasi ini menghemat ratusan dolar bagi produsen karena biaya
tenaga kerja bagi pemasok lebih rendah daripada bagi produsen itu.
Oleh karena itu pengawasan produksi merupakan faktor utama
dalam manajemen produksi, situs web sangat bermanfaat. Perangkat
lunak yang membantu perusahaan saling menghubungkan fungsi
pembukuan, persediaan, dan pembelian, sering dikembangkan dan
diperagakan di Internet oleh beberapa perusahaan.
Pengawasan Persediaan
Pengawasan persediaan ialah proses mengelola persediaan pada
tingkat yang meminimalkan biaya. Pengawasan-pengawasan persediaan
memerlukan manajemen persediaan bahan baku, persediaan pekerjaan
yang berlangsung, dan persediaan barang jadi, seperti dijelaskan di
bawah ini.
Pengawasan Persediaan Bahan Baku
Apabila perusahaan kelebihan stok bahan baku, mereka mungkin
perlu meminjam lebih banyak dana untuk membiayai persediaan ini. Hal
10
ini akan meningkatkan apa yang disebut biaya pemeliharaan. Meskipun
perusahaan berupaya mengurangi biaya pemeliharaan dengan sering
memesan bahan baku dalam jumlah kecil, strategi ini menambah biaya
untuk memesan.
Cara yang digemari untuk mengurangi biaya pemeliharaan ialah
melalui sistem just-in-time yang dirintis oleh perusahaan Jepang. Sistem
ini mencoba mengurangi persediaan bahan baku seminimal mungkin
dengan cara sering memesan bahan baku dalam jumlah kecil. Selain itu,
sistem JIT dapat berakibat kekurangan jika penerapannya salah.
Perencanaan kebutuhan bahan baku (MRP) adalah proses untuk
menjamin bahwa bahan baku tersedia bilamana diperlukan. MRP
biasanya membutuhkan computer dan perencanaan membantu para
manajer menentukan jumlah bahan baku spesifik yang harus dibeli setiap
saat.
Pengawasan Persediaan Work-in-Process
Perusahaan harus dapat pula mengelola persediaan barang yang
sedang dikerjakan, yang merupakan persediaan produk yang baru
sebagian selesai. Kekurangan dalam ketiga jenis persediaan harus
dihindari. Akibat langsung dari kekurangan persediaan bahan baku adala h
terhentinya produksi, sedangkan akibat langsung dari kekurangan barang
jadi adalah batalnya penjualan.
Pengawasan Persediaan Barang Jadi
Jika permintaan terhadap produk perusahaan satu saat berubah,
para manajer perlu memantau perbedaan dalam penawaran-permintaan
yang diharapkan. Jika diantisipasi persediaan berlebih dari suatu produk,
perusajaam dapat menghindari persediaan berlebihan dengan
mengalihkan sumber dayanya ke arah produk lain.
Jika diantisipasi permintaan akan nai, perusahaan perlu
memikirkan akan kekurangan produk dan harus mengembangkan strategi
11
untuk meningkatkan volume kekurangan produk dan harus
mengembangkan strategi untuk meningkatkan volume produksi. Mungkin
dijadwalkan kerja lembur untuk karyawan atau menyewa pegawai baru
untuk mendapatkan tingkat produksi yang lebih tinggi.
Apabila perkiraan permintaan terlalu rendah, perusahaan mungkin
tidak memproduksi jumlah yang cukup untuk memenuhi semua
pelanggan. Compaq Computer, Apple Computer, dan banyak perusahaan
lain pernah mengalami kekurangan ketika memperkirakan permintaan
yang lebih rendah. Maka beberapa perusahaan menyimpan lebih banyak
stok daripada volume penjualan yang diperkirakan.
Selain mencoba menyadari kekurangan, perusahaan berusaha
pula untuk menghindari adanya stok produk yang berlebih. Apabila
perusahaan memproduksi terlalu banyak, kadang-kadang mereka harus
menurunkan harganya agar semua produknya daooat terjual. Kadang-
kadang mereka menjual produk dengan harga lebih rendah hanya untuk
mengurangi kelebihan persediaannya.
Banyak perusahaan meningkatkan efisiennya menggunakan
jaringan computer. Perubahan tingkat persediaan di-update segera
setelah pesanan pelanggan diterima. IBM memfokuskan kembali
penjualan retail-nya melalui Internet untuk mengurangi persediaan dan
menurunkan biaya.
Routing
Routing ialah urutan tugas yang perlu untuk menghasilkan sebuah
produk. Bahan baku biasanya dikirim ke masing-masing pos kerja agar
dapat dipakai sesuai spesifikasi proses produksi. Bagian tertentu dari
proses produksi diselesaikan di setiap pos kerja. Misalnya, produksi
sepeda memerluka bahan untuk kerangka sepeda di satu pos kerjs,
merakit roda pada pos kerja kedua, mengemas kerangka dan roda yang
telah dirakit pada pos kerja ketiga.
12
Proses routing dievaluasi secara periodic untuk menentukan
apakah bisa ditingkatkan sehingga mendapatkan proses produksi yang
lebih cepat dan murah. General motors telah merampingkan proses
routing-nya agar produksi lebih efisien.
Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan merevisi routing-nya
sehingga lebih banyak outsourcing. Beberapa perusahaan sama sekali
mengandalkan perusahaan lain untuk membuat produknya. Misalnya,
Hawlett-Packard biasanya mengandalkan Solectron Corporation untuk
memproduksi printernya sesuai dengan spesifikasi mereka. Dengan cara
ini, Hewlett-Packard pun lebih berkonsentrasi pada pemasaran printernya.
Banyak perusahaan melakukan outsourcing produknya apabila
tidak dapat memuaskan permintaan melalui proses produksi normal.
Misalnya beberapa perusahaan mengalami kenaikan permintaan ketika
mereka mulai menggunakan Internet untuk menjual produknya.
Perusahaan ini biasa menyerahkan outsourcing produksi tambahannya
kepada perusahaan manufaktur yang dapat membuat produknya dengan
cepat sesuai spesifikasi.
Meskipun outsourcing itu bermanfaat, namun hal ini akan
meletakkan tanggung jawab pada perusahaan lain. Maka kemampuan
perusahaan yang menjalankan outsourcing untuk memenuhi jadwal
produksi tergantung pada perusahaan manufaktur yang diandalkan
olehnya. Oleh sebab itu, perusahaan harus sangat berhati-hati apabila
memberi tugas kepada perusahaan manufaktur untuk memproduksi
barangnya.
Penjadwalan
Penjadwalan adalah tindakan menetapkan periode waktu untuk
setiap tugas dalam proses produksi. Jadwal produksi adalah rencana
untuk timing dan volume tugas produksi. Misalnya, jadwal produksi untuk
sepeda mungkin menetapkan waktu dua jam untuk merakit setiap
kerangka dan satu jam untuk setiap roda. Penjadwalan penting karena
13
menetapkan jumlah produksi yang harus dicapai disetiap pos kerja selama
jumlah hari atau minggu tertentu. Maka setiap karyawan mengetahui apa
yang diharapkan.
Dampak Teknologi terhadap Penjadwalan Produksi
Weyerhaeuser juga mengalami masalah penjadwalan produksi,
namun akhir-akhir ini menggunakan teknologi untuk mengatasi masalah
itu. Pintu pesanannya dulu dipesan melalui telepon, faks, dan pos melalui
jasa pemasok dan distributor. Kini pelanggan dapat mengakses situs
webnya dimana pelanggan dapat merinci fitur pintu yang ingin dipesan.
Akibatnya pesanan dapat dilayani lebih cepat.
Menjadwalkan Proyek Khusus
Penjadwalan terutama penting untuk proyek jangka panjang yang
harus diselesaikan sesuai batas waktu tertentu. Jika banyak tugas terkaiy
harus diselesaikan sesuai urutan tertentu, penjadwalan dapat
menunjukkan kapan setiap tugas harus diselesaikan.
Cara lain untuk menjadwalkan tugas untuk proyek khusus ialah
teknik evaluasi dan peninjauan program yang menjadwalkan tugas
dengan cara meminimalkan hambatan proses produksi.
Pengawasan Kualitas
Kualitas didefinisikan sebagai derajat dimana barang atau jasa
memuaskan persyaratan atau harapan pelanggan. Kualitas berhubungan
dengan kepuasan pelanggan yang dapat mempengaruhi penjualan di
masa depan.
Pengawasan kualitas merupakan proses untuk menentukan
apakah kualitas barang atau jasa memenuhi tingkat kualitas yang
diharapkan dan mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan pada
proses produksi. Kualitas sebenarnya dari produk dapat dibandingkan
14
dengan tingkat kualitas yang diinginkan untuk menentukan apakah
kualitas perlu diperbaiki.
Keterpaduan Tugas-tugas Produksi
Tugas-tugas produksi yang diuraikan pada bab ini saling
berhubungan, sehingga setiap tugas hanya dapat dilakukan setelah tugas
lain selesai. Perusahaan memantau rantai penawaran atau proses dari
awal proses produksi sampai produk sampai ke pelanggan. Perusahaan
yang menghasilkan produk mengidentifikasi lokasi untuk berproduksi,
menyewa karyawan, mendirikan pos kerja, dan menentukan rancangan
dan tata letak yang menjamin produksi yang efisien.
Bagaimana kerusakan dapat Mengganggu Proses Produksi?
Memadukan tugas tidak terbatas pada jalur psoduksi. Beberapa
perusahaan berkonsentrasi pada koordinasi semua produksinya dengan
cara memperkecil ongkos produksi sementara memelihara kualitas tinggi.
Sebetulnya, perusahaan tersebut sering merestruturisasi proses
produksinya dengan selalu mencari cara yang lebih efisien untuk
menghasilkan produk mereka.
Memadukan Tugas pada Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa seperti halnya perusahaan manufaktur harus
memperhatikan sekuensi tugas produksi yang diperlukan dan urutan tugas
tersebut. Mereka kemudian harus mempertimbangkan apakah ada urutan
alternative yang memungkinkan produksi yang lebih efisien. Perusahaan
yang mempunyai cara untuk mengganti bahan baku atau karyawan
dengan cepat dalam situasi demikian kemungkinannya lebih kecil akan
mengalami kemunduran dalam proses produksi.
15
KESIMPULAN
Sumber daya pokok yang dipakai untuk produksi adalah sumber
daya manusia, bahan baku, dan sumber daya lainnya.
Sebuah keputusan penting dalam manajemen produksi ialah
pemilihan lokasi untuk pabrik atau kantor. Lokasi akan banyak
mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan bersaing
perusahaan itu dengan perusahaan lain.
Banyak perusahaan melakukan outsourcing produknya apabila
tidak dapat memuaskan permintaan melalui proses produksi
normal. Misalnya beberapa perusahaan mengalami kenaikan
permintaan ketika mereka mulai menggunakan Internet untuk
menjual produknya.
Penjadwalan terutama penting untuk proyek jangka panjang yang
harus diselesaikan sesuai batas waktu tertentu. Jika banyak tugas
terkaiy harus diselesaikan sesuai urutan tertentu, penjadwalan
dapat menunjukkan kapan setiap tugas harus diselesaikan.
16
BAB 10
MEMPERBAIKI KUALITAS DAN
EFISIENSI PRODUKSI
LATAR BELAKANG
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan yang memberi
perhatian ekstra pada kualitas barang atau jasa yang mereka hasilkan.
Tindakan memantau dan meningkatkan kualitas batang dan jasa
dihasilkan umumnya disebut sebagai manajemen kualitas total.
Perusahaan juga memberi lebih banyak perhatian pada efisiensi produksi,
yaitu kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya rendah.
Pendapatan perusahaan dan nilai suatu perusahaan dapat dipengaruhi
dengan TMQ dan efisiensi produk.
Perhatikan kasus Motorola, yang menghasilkan telepon selular,
radio dua arah, dan berbagai perangkay eletronik lainnya. Kualitas unggul
produk-produknya menjadikan Motorola pemenang pertama pada
Malcolm Baldrige National Quality Award. Bagaimana cara Motorola
mengukur kualitas produk-produknya? Bagaimana mereka memastikan
bahwa proses produksinya dapat mencapai standar kualitas ter tentu?
Bagaimana mereka memperbaiki efisiensi produksinya? Bab ini
memberikan latar belakang TMQ dan efisiensi produksi yang dapat
digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
17
PERMASALAHAN
1. Menunjukkan bagaimana Total Quality Manajement (TQM) dapat
diaplikasikan pada pemantauan dan peningkatan kualitas barang
dan jasa yang dihasilkan
2. Mengidentifikasi metode utama yang digunakan untuk memperbaiki
efisiensi produksi.
3. Bagaimana memastikan bahwa proses produksi suatu perusahaan
dapat mencapai standar tertentu?
18
PEMBAHASAN
1. BAGAIMANA TOTAL QUALITY MANAJEMENT (TQM) DAPAT
DIAPLIKASIKAN PADA PEMANTAUAN DAN PENINGKATAN
KUALITAS BARANG DAN JASA YANG DIHASILKAN
Konsep TQM dikembangkan oleh W. Edwards Deming dan telah
digunakan secara ekstensif oleh beberapa perusahaan Jepang sebelum
akhirnya dipakai di Amerika Serikat. Menurut beliau, beberapa panduan
kunci dalam memperbaiki kualitas adalah memberi pendidikan dan
pelatihan para karyawan agar mereka unggul dalam bidang tugas mereka,
memberanikan karyawan mengambil tanggung jawab dan melaksanakan
kepemimpinan, dan memberanikan semua karyawan mencari cara untuk
memperbaiki proses produksi. Panduan ini konsisten dengan kiat memberi
keahlian dan kebebasan pada karyawan agar menjadi kreatif, dan bukan
membuat banyak pembatasan yang akan memaksa fokus karyawan
hanya pada cara memproduksi lebih banyak unit sekedar untuk memenuhi
kuota produksi. Deming tidak menganjurkan fokus pada kuota produksi
agar karyawan dapat mengalokasikan lebih banyak waktu untuk hal-hal
kepemimpinan dan perbaikan proses produksi.
Dalam dua decade terakhir,sebagian besar perusahaan AS telah
menggunakan TQM sampai tingkat tertentu. Banyak perusahaan
menggunakan tim-tim karyawan untuk menilai kualitas untuk memberi
saran pada perbaikan yang berkesinambungan.
TQM juga menekankan pentingnya bagi perusahaan untuk
mengukur kualitas dari sudut pandang konsumen. Di masa lalu,
perusahaan menilai kualitas harga dari sudut pandang mereka sendiri
Kini perusahaan sadar bahwa lebih mudah mempertahankan
konsumen yang sudah ada daripada harus menarik konsumen baru yang
masih mengenal barang atau jasa mereka. Berdasarkan fakta sejarah,
19
perusahaan-perusahaan yang terfokus pada kualitas dan kepuasan
pelanggan mempunyai keunggulan dibandingkan para pesaing mereka.
Sebagai ilustrasi bagaimana fokus pada kualitas dan kepuasan
pelanggan dapat berpengaruh pada nilai perusahaan, perhatikanlah kasus
Bell Atlantic. Pada bulan September 1997, perusahaan ini memulai
program untuk berfokus pada kepuasan pelanggan yang lengkap, dan
untuk memberi penghargaan pada karyawan berdasarkan tingkat
kepuasan pelanggan.
Meskipun perusahaan dapat meningkatkan kualitas mereka
dengan berbagai cara, liatlah perusahaan yang memenangkan salah satu
Award. Pertama-tama mereka mengembangkan produk berteknologi
maju. Kedua, pembelian terhadap pemasoknya tidak terfokus pada
murahnya harga melainkan pada karakteristik kualitas. Kualitas produk
sepenuhnya tergantung pada kualitas suplai mereka. Ketiga, mengurangi
jumlah keluhan pelanggan tentang produk mereka. Keempat, menciptakan
suatu sistem computer interaktif agar karyawan dpaat memantau
tanggapan dari konsumen. Hal ini membantu karyawan menjadi
mengetahui apa yang disukai atau tidak disukai oleh konsumen tentang
barang dan jasa yang diciptakan oleh suatu perusahaan.
Seiring dengan nilai Total quality manajement yang makin
meningkat di Amerika Serikat, situs web memberikan pandangan berbeda
pada TQM, sangatlah berguna bagi perusahaan yang berusaha
melaksanakan TQM.
Perhatikanlah bagaimana roda di bawah ini mencakup lebih
banyak bidang saat lingkaran lain dimasuki. Pihak-pihak yang dapat
berminat dapat mempelajari lebih jauh tentang bidang tersebut dengan
mengklik daerah yang dimaksud.
Penggunaan TQM biasanya mencakup fungsi-fungsi sebagai
berikut :
Menentukan Tingkat Kualitas yang Diinginkan
Mencapai Tingkat Kualitas yang Diinginkan
20
Mengontrol Tingkat Kualitas
Menentukan Tingkat Kualitas yang Diinginkan
Kualitas suatu barang atau jasa biasanya mengukur bagaimana
barang atau jasa itu bekerja dengan baik pada masa hidup mereka seperti
yang telah diperkirakan sebelumnya. Kualitas suatu computer dapat
ditentukan dengan bagaimana benda itu bekerja dan berapa lama daya
tahannya. Kualitas juga dapat diukur dengan seberapa mudah computer
itu digunakan.
Perusahaan harus memutuskan jumlah sumber daya yang akan
dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas suatu produk. Pada sisi
ekstrem yang satu, mereka dapat menentukan tingkat kualitas yang tinggi,
yang akan berakibat pada biaya yang tinggi dan harga yang tinggi pula.
Pada sisi ekstrem lainnya, mereka dapat menentukan tingkat kualitas
yang rendah agar biayanya tetap rendah dan dapat memberi harga yang
rendah pula. Tingkat kualitas yang rendah tidak berarti bahwa produk
tersebuh diproduksi dengan tidak benar. Hal ini biasanya berarti bahwa
produk tersebut diproduksi dengan menekan biaya sehingga perusahaan
dapat memberi harga yang rendah.
Saat menentukan tingkat kualitas, perusahaan menilai sisi
permintaan akan produk didalam segmen pasar yang berbeda-beda.
Mereka juga menilai tingkat kualitas produk yang dihasilkan pesaing.
Mereka berusaha menentukan kualitas produk mereka pada tingkay yang
dapat memuaskan beberapa segmen di pasar.
Saat menentukan kualitas, fokus haruslah pada karakteristik
kualitas yang diinginkan konsumen. Para pelanggan lebih memperhatikan
masalah cacat yang mungkin ada pada produksi. Produsen dapat
memutuskan untuk memusatkan perhatian pada pelaksanaan produksi
yang lebih baik bukan dengan meningkatkan bagian-bagian tertentu dari
barang tersebut. Tingkat kualitas yang diinginkan perusahaan adalah
terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan.
21
Karena permintaan pelanggan terhadap produk perusahaan di
masa depan dapat dipengaruhi oleh tingkat kepuasan pelanggan,
perusahaan menentukan tingkat kualitas yang diinginkan pada level yang
diharaokan dapat menghasilkan permintaan masa depan yang lebih tinggi
atas produksinya.
Mencapai Tingkat Kualitas yang Diinginkan
Setelah tingkat kualitas yang diinginkan telah ditetapkan, karyawan
yang terlibat dalam setiap tahap produksi dapat memberi saran tentang
bagaimana barang atau jasa harus dihasilkan agar mencapai tingkat
kualitas tertentu. Dengan adanya karyawan dari bagian-bagian proses
produksi yang berbeda-beda dalam satu tim memungkinkan masalah
yang mungkin timbul dalam proses produksi dapat diketahui secara dini.
Produk-produk berkualitas lebih tinggi biasanya membutuhkan bahan
baku yang berkualitas lebih baik atau lebih banyak jam kerja untuk
memproduksi produk akhir.
Mengontrol Tingkat Kualitas
Kontrol kualitas dilaksanakan untuk memastikan bahwa proses
produksi dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Setelah
tingkat kualitas yang diinginkan telah ditentukan, perusahaan dapat
menilai apakah tingkat kualitas tersebut telah tercapai. Untuk memastikan
bahwa kualitas tetap terjaga, secara periodic perusahaan mengevaluasi
karakteristik yang digunakan untuk mengukur kualitas produk.
Banyak perusahaan sekarang menyadarkan bahwa lebih mudah
mempertahankan konsumen yang sudah ada dibandingkan menarik yang
baru. Dengan demikian, banyak perusahaan memanfaatkan internet untuk
memberikan informasi pada konsumen dan investor mereka tentang
proses kualitas pada perusahaan mereka.
22
Kontrol oleh Teknologi
Control kualitas dapat dilakukan oleh computer. Computer dalam
perusahaan dapat menentukan apakah setiap komponen suatu produk
yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas tertentu.
Kontrol oleh Karyawan
Karyawan juga dapat digunakan untuk menilai kualitas. Satu orang
dapat ditugaskan untuk menilai komponen pada setiap tahap lini
perakitan. Banyak perusahaan yang membentuk kelompok kerja control
kualitas. Kelompok kerja control kualitas biasanya memberi banyak
interaksi antara karyawan dan manajer, dan memberi karyawan suatu
perasaan untuk ikut bertanggung jawab. Banyak produsen otomotif dan
produsen computer telah berhasil dalam memanfaatkan kelompok kerja
control kualitas.
Beberapa karyawan tertentu melaksanakan pembahasan mingguan
tentang proses produksi mereka. Mereka mencari cacat yang mungkin
ada dan segera mengomunikasikan informasi ini pada karyawan yang
terlibat dengan bagian proses produksi yang bersangkutan.
Kontrol oleh Sistem Pengambilan Contoh
Suatu control kualitas dapat memastikan bahwa semua produk
telah memenuhi tingkat kualitas yang diinginkan dengan cara menguji
setiap unit yang dihasilkan dan mencari cacat yang mungkin ada.
Perusahaan cenderung menilai control kualitas dengan sistem
pengambilan contoh, yaitu memilih secara acak beberapa produk yang
telah dihasilkan dan diuji untuk menentukan apakah produk tersebut telah
memenuhi standar kualitas.
Kontrol dengan Memantau Keluhan
Kualitas harus dini lai bukan saja saat produk dibuat, namun juga
setelah produk terjual. Beberapa produk mungkin baru menunjukkan cacat
23
kualitas saat dipakai konsumen. Satu cara untuk menilai kualitas produk
yang telah dijual adalah dengan memantau proporsi produk yang
dikembalikan atau dengan memantau keluhan pelanggan. Beberapa
perusahaan menugaskan staf bagian keluhan pelanggan untuk
mengidentifikasikan dan menyelesaikan cacat pada kualitas. Namun
demikian, metode ini tidak otomatis menunjukkan tingkat dari kepuasan
pelanggan. Ia hanya mendeteksi situasi di mana konsumen sudah sangat
tidak puas.
Kontrol dengan Melaksanakan Survei
Masukan dari konsumen lebih banyak dapat diperoleh dengan
melaksanakan survey. Perusahaan dapat mengajak konsumen
mengajukan pendapat mereka tentang control kualitas produk dengan
cara mengirimkan suatu survey satu bulan setelah penjualan. Survey
dapat juga meminta tanggapan tentang kualitas dari bagian-bagian atau
fungsi-fungsi tertentu dari produk.
Mengoreksi Defisiensi
Proses control kualitas tidak hanya mendeteksi defisiensi kualitas,
tetapi juga digunakan untuk mengoreksinya. Jika kualitas ternyata
defisiem, biasanya diakibatkan oleh faktor-faktor berikut ini. Pertama,
bahan baku yang disuplai oleh pemasok mungkin tidak baik. Kedua,
kualitas kerja karyawan mungkin tidak baik. Ketiga, mesin dan peralatan
yang dipakai untuk memproduksi mungkin tidak berfungsi dengan baik.
Jika penyebab defisiensi kualitas adalah pada bahan baku,
perusahaan dapat meminta pemasok yang sekarang untuk meningkatkan
kualitasnya, atau mencari bahan baku dari pemasok lain di masa depan.
Jika penyebabnya adalah kualitas kerja karyawan, perusahaan dapat
melatih-ulang atau menegur karyawan yang bersangkutan. Jika
perusahaan mendeteksi adanya defisiensi dalam produksi, bukan saja
24
mereka harus mengoreksi proses produksinya, namun juga harus
mengatasi masalah keluhan pelanggan.
Perusahaan harus beruhsaja merespons dengan cepat pada
pelanggan yang telah membeli barang atau jasa yang mengandung
defisiensi kualitas tersebut. Total quality manajement sering digunakan
untuk memperbaiki anggapan adanya defisiensi dalam perusahaan,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pelanggan.
Perluasan Aplikasi Kualitas
Awalnya, perusahaan menganggap kualitas hanya pada masalah
produk yang dihasilkan. Pada masa sekarang, kualitas terdapat bukan
saja pada isi produk, namun juga pada layanan yang menyelubunginya.
Kualitas mencakup lebih dari sekedar berapa lama produk dapat bertahan
dipakai.
Oleh karena itu, mengontrol kualitas produk tidak terbatas pada
pengujian adanya cacat. Survey kepuasan pelanggan sering digunakan
untuk menentukan kualitas karena presepsi kualitas perusahaan tidak
selalu merefleksikan presepsi pelanggan.
Penyesuaian Kualitas Layanan
Penilaian kualitas juga berlaku pada layanan yang dijual ke
konsumen. Perusahaan yang melakukan bisnis internasional harus
berusaha memenuhi satu susunan standar kualitas global. Standar-
standar ini telah dibakukan oleh International Standards Organization
(ISQ), yang mempunyai representative dari berbagai Negara.
2. MENGIDENTIFIKASI METODE UTAMA YANG DIGUNAKAN
UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI
25
Perusahaan selalu berupaya dapat meningkatkan efisiensi produksi
mereka, yang merefleksikan biaya yang lebih rendah untuk sejumlah hasil
output pada satu tingkat kualitas tertentu. Para manajer senantiasa
mencari cara untuk mengatur sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya dalam situasi yang dapat meningkaykan efisiensi produksi.
Beberapa perusahaan termotivasi untuk mengurangi pengeluaran mereka
karena mereka kehilangan pangsa pasar pada pesaing, atau karena
penghasilan mereka tidak mencukupi.
Efisiensi produksi juga penting bagi perusahaan jasa seperti halnya
pada perusahaan manufaktur. Banyak perusahaan yang menentukan
target efisiensi produksi dengan menggunakan sistem benchmarking,
yaitu metode mengevaluasi kinerja dengan perbandingan pada beberapa
tingkatan tertentu.
Manajer puncak dari beberapa perusahaan menentukan target
efisiensi produksi yang tidak dapat dicapai dalam kondisi saat ini. Target
seperti ini disebut sebagai rentangan target karena target direntangkan
melebihi biasanya. Rentangan target dapat diadakan sebagai respons
terhadap terjadinya penurunan pangsa pasar atau kinerja perusahaan.
Suatu perusahaan menentukan rentangan target pada jadwal
waktu untuk memproduksi berbagai bagian dari pesawat. Mereka juga
melakukan rentangan target untuk menurunkan biaya produksi agar dapat
menurunkan harga jual.
Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi melalui metode
berikut ini.
Teknologi
Skala ekonomi
Restrukturisasi
Teknologi
Perusahaan dapat memperbaiki efisiensi produksi mereka dengan
menggunakan teknologi baru. Mesin-mesin yang baru dapat melakukan
26
tugas kerja dengan lebih cepat karena peningkatan teknologi. Sistem
computer yang digunakan oleh berbagai perusahaan manufaktur menjadi
semakin baik sebagai hasil dari teknologi, dan telah berhasil
meningkatkan kecepatan dalam pelaksanaan berbagai tugas.
Banyak proses produksi bersifat otomatis karena biaya yang timbul
dari mesin kurang dari yang timbul dari sumber daya manusia, otomatis
dapat meningkatkan efisiensi produksi. Banyak perusahaan berhasil
meningkatkan teknologi melalui kerja sama dengan perusahaan lain,
dimana perusahaan-perusahaan tersebut mengumpulkan jenis keahlian
atau pengetahuan spesifik mereka.
Skala Ekonomi
Perusahaan juga dapat mengurangi biaya dengan mencapai skala
ekonomi, yang merefleksikan timbulnya biaya rata-rata yang lebih rendah
sebagai akibat dari produksi dengan volume yang lebih besar. Biaya tetap
merupakan biaya operasi yang tidak berubah sebagai respons terhadap
jumlah produksi yang dihasilkan. Sedangkan biaya variable merupakan
biaya operasi yang bervariasi, berhubungan langsung dengan jumlah
produk yang dihasilkan. Jika output meningkat, biaya variable pun
membesar, sementar biaya tetap selalu konstan. Beberapa perusahaan
terus berusaha meraih pangsa pasar yang lebih besar sehingga mereka
dapat mencapai skala ekonomi.
Restrukturisasi
Restrukturisasi mencakup revisi terhadap proses produksi dalam
usaha memperbaiki efisiensi. Jika restruturisasi berhasil mengurangi biaya
produksi barang atau jasa, maka ia dapat meningkatkan keuntungan
perusahaan meningkatkan nilai perusahaan. Banyak perusahaan telah
merestrukturisasi operasi mereka dan sebagai hasilnya berhasil
meningkatkan kinerja mereka.
27
Banyak perusahaan secara teratur menilai semua aspek bisnis
mereka untuk menentukan apakah mereka harus melakukan
restrukturisasi. Banyak yang menggunakan re-engineering, yaitu
rancangan ulang struktur organisasi dan operasi perusahaan.
Re-engineering menuntut perusahaan melupakan cara lama dalam
beroperasi, dan berusaha membangun sistem yang terbaik dari awal. Re-
engineering telah dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan.
Karyawan yang diminta masukannya dalam restrukturisasi tidak
perlu mengerti semua fungsi dalam proses produksi keseluruhannya,
karena mereka dapat mengandalkan anggota tim lainnya untuk perincian
yang lebih spesifik. Beberapa karyawan mungkin berusaha memfokuskan
diri pada perubahan yang akan memberi mereka lebih banyak kekuasaan
atau keagamaan kerja. Hal ini dapat mengurangi manfaat potensial,
karena restrukturisasi proses produksi yang diajukan dimaksudkan untuk
meningkatkan posisi karyawan tersebut dan bukan efisiensi perusahaan.
Perusahaan harus mencegah masalah sepertu itu dengan memberi
penghargaan terhadap karyawan yang berhasil mengembangkan ide-ide
tentang pemotongan biaya yang akhirnya digunakan mereka.
Perampingan
Ketika suatu perusahaan melakukan restrukturisasi, biasanya
mereka juga melakukan perampingan, yaitu mengurangi jumlah karyawan.
Perusahaan menentukan berbagai posisi pekerjaan yang dapat dieliminasi
tanpa mempengaruhi volume atau kualitas produk yang dihasilkan.
Beberapa bentuk perampingan muncul sebagai hasil dari teknologi karena
proses produksi otomatis dapat menggantikan sumber daya manusia.
Namun demikian, banyak perusahaan melakukan perampingan meskipun
mereka tidak mempunyai rencana melakukan otomatisasi proses produksi
mereka.
28
KESIMPULAN
Konsep TQM dikembangkan oleh W. Edwards Deming dan telah
digunakan secara ekstensif oleh beberapa perusahaan Jepang
sebelum akhirnya dipakai di Amerika Serikat. Menurut beliau,
beberapa panduan kunci dalam memperbaiki kualitas adalah
memberi pendidikan dan pelatihan para karyawan agar mereka
unggul dalam bidang tugas mereka, memberanikan karyawan
mengambil tanggung jawab dan melaksanakan kepemimpinan, dan
memberanikan semua karyawan mencari cara untuk memperbaiki
proses produksi.
Kualitas suatu barang atau jasa biasanya mengukur bagaimana
barang atau jasa itu bekerja dengan baik pada masa hidup mereka
seperti yang telah diperkirakan sebelumnya.
Perusahaan selalu berupaya dapat meningkatkan efisiensi produksi
mereka, yang merefleksikan biaya yang lebih rendah untuk
sejumlah hasil output pada satu tingkat kualitas tertentu.
Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi melalui metode
teknologi, skala ekonomi dan restrukturisasi
Perusahaan menentukan berbagai posisi pekerjaan yang dapat
dieliminasi tanpa mempengaruhi volume atau kualitas produk yang
dihasilkan. Beberapa bentuk perampingan muncul sebagai hasil
dari teknologi karena proses produksi otomatis dapat menggantikan
sumber daya manusia.
29
DAFTAR PUSTAKA
Madura, Jeff, 2001 . Introduction to Business, 2nd Ed . PT. Salemba
Emban Patria . Jakarta .
Madura, Jeff, 2007 . Introducing to Business, 4th Ed . PT. Salemba Emban
Patria . Jakarta .