manajemen pemasaran global perencanaan dan organisasi
DESCRIPTION
dfTRANSCRIPT
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL: PERENCANAAN
DAN ORGANISASI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Matakuliah Pemasaran Internasional
Disusun Oleh :
NUR ANDY PRADANA 115020200111016
MARIA MARCELLINA ARIYANTO 125020200111129
SHAFIRA NAMIRA 125020201111030
DIMAS WIDYOTOMO 125020207111048
AHMAD BOBANSYAH HOLY 125020207111062
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL: PERENCANAAN
DAN ORGANISASI
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
Pemasaran global adalah pemasaran berkala dunia. Artinya peluang pasar selalu
terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Hal terpenting dari
pemasaran global adalah kreatifitas dan berinovasi dalam mengembangkan produk
untuk dijual ke pasaran. Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah
ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang
datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi tantangan
yang mengharuskan mereka untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin
berkembang dan maju.
Malasalah pemasran global dari tahun ke tahun berkembang sesuai dengan
dinamika dan fenomena sosial di masyarakat. Berawal pada tahun 1970-an dengan
permasalahan standarisasi versus adaptasi, lalu pada tahun 1980-an menjadi
globalisasai versus lokalisasi, lalu tahun 1990-an dengan adanya internet juga
mengubah keseluruhan batas-batas negara yang ada. Batasan negara yang melebur
mengerucutkan permasalahan sebelumnya. Fenomena tersebut lah yang menjadi
tantangan utama pelaku bisnis global.
PRODUK LOKAL
Fenomena pemasaran global ini memacu produk lokal harus bersaing dengan
barang impor yang beredar di pasar mereka. Tingginya standar dan biaya yang
rendah karena produksi massal awalnya tidak dapat ditandingi oleh produk lokal.
Tetapi seiring berjalannya waktu konsumen ingin produk yang dimilikinya
memliliki undur nasionalismenya dan kebudayaan dari dirinya. Faktor efisiensi juga
menjadi pertimbangan dimana produk lokal dapat berasinga dengan produk global,
karena adanya biaya-biaya yang dimiliki produk global tetapi tidak ada di produk
lokal.
Hal itu menimbulkan persaingan kembali secara seimbang antara produk
lokal dan prroduk global. Benyak faktor yang mempengaruhi kosnsumen
membelanjakan uangnya untuk produk mana yang akan dikonsumsinya. Pemasaran
barang lokal juga dapat berubah menjadi barang global dengan adanya pelebur
batas yaitu internet. Penjualan semakin mudah dan cepat dengan adanya bantuan
internet, banyak informasi tentang standar yang dimiliki sebuah barang yang dapat
diadaptasi dan dikostumsisasi oleh produsen lokal demi menyaingi produk global
yang ada. Proses benchmarking ini memberikan kemudahan bagiprodusen lokal
dalam proses manufaktur perusahaanya.
STRATEGI HOMOGENISASI DAN DIVERSIFIKASI
Homogenesis merupakan sebuah fenomena globalisasi yang disebabkan oleh
kemajuan teknologi komunikasi yang dapat menyebar ke masyarakat global.
Dampaknya nilai-nilai budaya, vitalitas, dan potensi yang asli ditinggalkan dan nilai-
nilai yang telah dipaket dan diproduksi secara massal (seperti melalui TV, Radio,
dll), diiklankan dan dijual ke pasar lalu diadopsi beramai-ramai.
Lalu pada strategi diversifikasi sendiri merupakan penakaragaman usaha
agar terhindar dari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, dasa atau
investasi. Perusahaan yang memakai strategi diversifikasi adalah perusahaan yang
memiliki beberapa unit bisnis atau anak perusahaan. Para manajer dalam
perusahaan ini harus mampu menyusun strategi untuk berbagai macam bisnis yang
berbeda - beda.
Dua strategi ini umumnya dipakai oleh perusahaan yang memilki segmen
pasar global. Homogenisasi dan diversifikasi menguntungkan dari ssegi strategi
bisnis perushaaan global, dengan homogenisasi maka produk mereka dapat di
ketahaui oleh seluruh konsumen yang ada. Pemasaran global melalui teknologi
mempercepat proses promosi sebuah produk. Strategi diversifikasi juga membantu
dalam membuat peluang-peluang baru yang dapat menjadi lahan keuntungan bagi
perusahaan globa, karena tidak hanya tergangtung pada satu keunggulan produk
saja, walaupun dalam sebuah perusahaan tidak memiliki produk yang lebih unggul
di pasarnya tetapi keuntungan datang karena adanya hitungan akumulasi dari
berbagai macam jenis produk.
PERENCANAAN UNTUK PASAR GLOBAL
Perencanaan merupakan komitmen sumber daya terhadap pasar sebuah negara
untuk meraih tujuan tertentu. Dengan kata lain, perencanaan adalah pekerjaan yang
dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang memiliki kemungkinan untuk tidak
terjadi.
Apakah perbedaan antara perencanaan bagi perusahaan domestik dan
internasional? Prinsip-prinsip perencanan tidak berbeda bagi keduanya, namun
kesulitannya dalam lingkungan operasi perusahaan multinasional, struktur
organisasi, dan tanggung jawab mengendalikan operasi multi negara menciptakan
perbedaan dalam kompleksitas dan proses perencanaan internasional.
Perencanaan memberi ruang bagi pertumbuhan yang cepat pada fungsi
internasional, perubahan pasar, peningkatan kompetisi, dan gelombang tantangan
di pasar nasional yang berbeda. Rencana perusahaan harus mencampurkan
parameter eksternal lingkungan negara yang berunbah-ubah dengan arah dan
kemampuan perusahaan untuk mengembangkan program pemasaran yang kuat dan
teratur. Rencana strategis memerlukan komitmen sumber daya atas produk dan
pasar untuk meningkatkan daya sainga dan laba.
Perencanaan berkaitan dengan formulasi tujuan dan metode pencapaiannya, jadi
perencanaan merupakan proses sekaligus filosofi. Secara struktur, perencanaan
dapat bersifat korporat, strategis, atau taktis.
Proses perencanaan mungkin sama pentingnya dengan rencana itu sendiri, karena
mengharuskan pengambilan keputusan memeriksa seluruh faktor yang
memengaruhi keberhasilan program pemasaran dan melibatkan pihak-pihak yang
bertanggung jawab untuk implementasinya. Hal lain yang menjadi kunci
keberhasilan perencanaan adalah proses evaluasi tujuan perusahaan, termasuk di
antaranya komitmen orientasi filosofis manajemen atas bisnis internasional.
Akhirnya, proses perencanaan merupakan media utama pembelajaran organisasi.
TUJUAN DAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN
Evaluasi atas tujuan dan sumber daya perusahaan merupakan hal krusial di setiap
tahapan perencanaan untuk operasi skala internasional. Setiap pasar baru mungkin
saja membutuhkan evaluasi lengkap, termasuk di antaranya komitmen yang ada
saat ini, secara relatif terhadap tujuan dan sumber daya induk perusahaan.
Mendifinisikan tujuan akan mengklasifikasi orientasi divisi domestik dan
internasional menuju kebijakan yang konsisten. Tujuan yang tidak terdefinisi
dengan baik dapat membuat perusahaan terjebak masuk ke pasar asing yang
terlihat menjanjikan hanya untuk menemukan adanya aktivitas yang bertentangan
dengan dan/atau melenceng dari tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
KOMITMEN INTERNASIONAL
Pendekatan perencanaan yang dilakukan perusahaan internasional memengaruhi
tingkatan proses internasionalisasi dimana pihak manajemen berkomitmen secara
filosofis. Komitmen seperti ini memengaruhi strategi internasional dan keputusan
tertentu perusahaan. Setelah tujuan perusahaan diidentifikasi, pihak manajemen
perlu menentukan apakah mereka siap menyusun tingkat komitmen yang
dibutuhkan bagi investasi, sumber daya bagi pengelolaan organisasi internasional,
dan ketentuan untuk bertahan di pasar selama mungkin untuk mengembalikan
investasi yang dikeluarkan.
Tingkat komitmen atas penyebab pemasaran internasional menggambarkan luasnya
keterlibatan perusahaan. Perusahaan yang tidak yakin atas prospeknya
kemungkinan besar akan ragu-ragu dalam memasuki pasar, menggunakan metode
dan jalur pemasaran yang tidak efisien, atau bentuk perusahan, hingga membawa ke
tahap ketidakberhasilan sebuah usaha yang mungkin dapat berhasil jika dilakukan
dengan komitmen dan dukungan penuh induk perusahaan. Setiap rencana
pemasaran jangka panjang seharusnya didukung penuh oleh manajemen atas, dan
memiliki tujuan yang realistis sesuai jangka waktu pertumbuhan penjualannya.
PROSES PERENCANAAN
Bagi perusahaan yang telah berkomitmen, keputusan kunci berkaitan dengan
alokasi upaya dan sumber daya di antara berbagai negara dan produk, memutuskan
pasar baru mana yang akan dikembangakan atau dari pasar lama mana perusahan
akan mundur, dan menentukan produk apakah yang akan diluncurkan atau ditarik.
Petunjuk dan prosedur sistematis dibutuhkan untuk mengevaluasi kesempatan dan
risiko internasional, dan mengambangkan rencana strategis untuk mengambil
keuntungan dari kesempatan tersebut. Proses yang ditunjukkan melalui tampilan
1.1 memberikan petunjuk sistematis dalam perencanaan bagi perusahaan
multinasional yang beroperasi di beberapa negara.
Tampilan 1.1
Tahap 1: Analisi Awal dan Penyaringan-Memenuhi Kebutuhan Perusahan Dan
Negara
Langkah awal penting dalam proses perencanaan internasional adalah memutuskan
di pasar negara mana harus dilakukan investasi pasar. Kekuatan dan kelemahan
perusahaan, produk, filosofi, dan tujuan harus sesuai dengan faktor keterbatasan
negara dan potensi pasar. Di bagian awal proses perencanaan, banyak negara
dianalisis dan disaring untuk mengeliminasi negara yang tidak menawarkan potensi
cukup bagi pertimbangan lebih lanjut. Pasar yang tumbuh menggambarkan
permasalahan tersendiri karena banyak yang tidak memiliki insfrastruktur
pemasaran yang cukup, jalur distribusi yang belum berkembang dan tingkat
penghasilan dan distribusi yang bervariasi di banyak negara.
Langkah berikutnya adalah menetapkan kriteria penyaringan di mana setiap negara
yang prospektif dapat dievaluasi. Kriteria ini diperoleh melalui analisis tujuan,
sumber daya perusahaan, kemampuan, dan keterbatasan lainnya. Sangat penting
untuk menentukan alasan memasuki pasar asing dan tingkat pengambilan yang
tujuannya untuk beroperasi di tingkat ini sangat penting dalam menetapkan kriteria
penyaringan.
Segera setelah kriteria wvaluasi ditetapkan, analisis menyeluruh terhadap
lingkungan di mana perusahaan berencana untuk beroperasi merupakan langkah
selanjutnya. Lingkungan tersebut terdiri atas elemen tak terkendali yang telah
didiskusikan sebelumnya dan meliputi keterbatasan negara asal dan negara tua
rumah, tujuan pemasaran, dan keterbatasan maupun kekuatan perusahaan lain yang
berada pada permulaan setiap fase perencanaan.
Hasil dari tahap 1 menyediakan informasi dasar yang cukup bagi pemasar untuk
mengevaluasi potensi pasar negara yang diusulkan, mengidentifikasi permasalah
yang bisa mengeliminasi negara tersebut dari pertimbangan lebih lanjut,
mengidentifikasi elemen lingkungan yang membutuhkan analisis lebih lanjut,
menetukan bagian apa dari bauran pemasaran yang dapat distandardisasi, dan
bagian apa dari dan bagaimana bauranpemasaran harus diadaptasi untuk
memenuhi kebutuhan pasar lokal, serta mengembangkan dan
mengimplementasikan rencana tindakan pemasaran.
Dengan analisis di tahap 1 yang telah diselesaikan, maka pengambilan keputusan
akan menghadapi tugas yang lebih spesifik yaitu pemilihan target dan segmen pasar
di suatu negara, pengidentifikasian permasalahan dan kesempatan di pasar-pasar
ini, dan memulai proses penyusunan program pemasaran.
Tahap 2: adaptasi bauran pemasaran terhadap pasar sasaran.
Pengujian yang lebih rinci dari komponen bauran pemasaran merupakan tujuan
tahap 2. Ketika pasar target telah ditentukan, bauran pasar harus dievaluasikan
sesuai dengan data yang diberikan pada tahap 1. Keputusan yang tidak tepat dalam
tahap ini dapat menghasilkan produk yang tidak sesuai bagi pasar yang dituju, atau
membuat kesalahan yang fatal pada harga, periklanan, dan promosi. Tujuan utama
tahap 2 adalah memutuskan bagian bauran pemasaran yang disesuaikan dengan
tintangan budaya yang ditunjukkan melalui elemen lingkungan yang tak terkendali
yang secara efektif mencapai arah dan tujuan perusahaan.
Tahap 2 juga memberikan ruang bagi pemasar untuk menentukan kemungkinan
mengaplikasikan taktik pemasaran di seluruh penjuru pasar nasional. Pencarian
segmen seperti ini di seluruh negara sering membawa kepada kesempatan
penerapan skala ekonomis pada program pemasaran. Ini merupakan kasus yang
dialami Nestle saat penelitian membuktikan bahwa kaum muda penikmat kopi di
Inggris dan Jepang memiliki motivasi yang serupa. Sebagai hasilnya, Nestle saat ini
menggunakan dasar pesan yang sama di kedua pasar tersebut.
Berdasarkan hasil tahap 2, penyaringan kedua dari negara dapat dilakukan lagi,
dengan sejumlah negara di tahap awal tidak diikutsertakan lagi pada pertimbangan
lebih lanjut. Tahap selanjutnya proses perencanaan merupakan perkembangan
rencana pemasaran.
Tahap 3: pengembangan rencana pemasaran.
Di tahap ini, renacana pemasaran dikembangkan untuk target pasar-tunggal
maupun global. Rencana pemasaran diawali dengan analisis situasi dan
menghasilkan pemilihan cara memasuki pasar dan program tindakan spesifik untuk
pasar. Rencana spesifik menyusun langkah apa yang harus dilakukan, oleh siapa,
bagimana, dan kapan, termasuk didalamnya adalah anggaran serta penjualan dan
ekspektasi keuntungan. Sama seperti pada tahap 2, keputusan untuk tidak
memasuki pasar dapat diambil juga apabila arah dan tujuan perusahaan tidak
tercapai.
Tahap 4: implementasi dan pengendalian.
Banyak perusahaan yang tidak mengendalikan rencana pemasaran mereka sebaik
mungkin meskipun pengawasan dan pengendalian secara terus-menerus dapat
meningkatkan penjualan. Sistem evaluasi dan pengendalian membutuhkan tindakan
yang berorientasi pada tujuan, yaitu, membawa rencana kembali ke jalur yang benar
jika standar kinerka mengalami kemunduran. Orientasi global memfasilitasi tugas
manajemen yang sangat penting namun sulit yaitu koordinasi dan pengendalian
kompleksitas pemasaran internasional.
Walaupun model ini digambarkan sebagai serangkaian tahapan yang berutuan,
proses perencanaan merupakan sekelompok interaksi variabel yang dinamis dan
berkelanjutan dengan informasi yang terus-menurus dibangun selama di setiap
tahap. Tahap-tahap tersebut menunjukkan jalur penting yang harus diikuti untuk
membuat perencanaan yang efektif dan sistematis.
Pemanfaatan proses perencana mendukung pengambil keputusan untuk
mempertimbangkan seluruh variabel yang memengaruhi keberhasilan rencana
perusahaan.
Seiring perkembangan perusahaan ke dalam pasar asing dengan sejumlah produk,
perusahaan tersebut semakin mengalami kesulitan untuk mengelola seluruh produk
di seluruh pasar secara efisien. Perencanan pemasaran membantu pemasar untuk
fokus pada seluruh variabel yang dipertimbangkan dalam menuju keberhasilan
pemasaran global. Dengan informasi yang dikembangkan dalam proses perencanaan
dan pasar negara yang telah dipilih, keputusan tentang memasuki pasar dapat
diambil. Pilihan cara memasuki pasar merupakan keputusan yang lebih penting bagi
perusahaan karena pilihan ini akan mendefinisikan operasi perusahaan dan
memengaruhi seluruh keputusan masa depan dalam pasar tersebut.
STRATEGI ALTERNATIF MEMASUKI PASAR
Ketika perusahaan membuat komitmen untuk melangkah secara internasional,
strategi memasuki pasar harus dipilih.keputusan ini seharusnya menggambarkan
analisis karakteristik pasar (seperti potensi penjualan, tingkat kepentingan
strategis, kekuatan sumber daya local, perbedaan budaya, dan rintangan Negara)
dan kemampuan dan karakteristik perusahaan termasuk tingkat pengetahuan
mendekati pasar.
Perusahaan sering kali mengawali keterlibatan ekspor dalam tingkat menengah.
Seiring dengan peningkatan pertumbuhan, perusahaan seiring melanjutkan ke
serangkaian langkah berikutnya. selain itu, pengalaman sejumlah besar pasar asing
dapat meningkatkan strategi memasuki pasar yang digunakan.
Sebuah perusahaan memiliki empat pilihan cara yang berbeda dalam memasuki
pasar. Eksport, perjanjian kontrak, aliansi strategis, dan investasi langsung. Cara
memasuki pasar yang berbeda dapat dikelompokkan lebih lanjut berdasarkan
keseimbangan atau ketidakseimbangan persyaratan di setiap cara. Tingkat
keseimbangan yang dibutuhkan perusahaan dalam menggunakan cara yang berbeda
dapat memengaruhi resiko, tingkat tingkat pengambilan dalam pengendalian di
setiap cara yang digunakan.
EKSPORT
Eksport mengambil porsi sebesar 10% dari aktivitas ekonomi global. Eksport dapat
bersifat langsung maupun tidak langsung. Dengan eksport langsung (direct
eksporting), perusahaan dapat menjual kepada konsumen di Negara berbeda.
Eksport tidak langsung (indirect exsporting), umumnya berarti perusahaan menjual
kepada pembeli (importir atau distributor) di Negara asal, yang kemudian
mengekspornya kembali.
Motif awal dari eksport sering kali menyaring lapisan atas dari pasar atau
memperoleh bisnis untuk menyerap biasa overhead. Keterlibatan awal dapat berupa
kesempatan dan permintaan dari pelanggan luar negeri atau inisiatif importir di
pasar asing. Eksport juga merupakan pendekatan yang umum bagi peruahaan
internasional yang telah matang, yang memiliki kemampuan pemasaran yang kuat.
Internet
Internet telah menjadi semakin penting sebagai metode memasuki pasar
asing. Awalnya, pemasaran melalui internet focus pada penjualan domestik.
Namun secara mengejutkan banyak perusahaan mulai menerima pesanan
dari pelanggan dinegara lain, yang menghasilkan konsep International
Internet Marketing (IIM). PicturePhone direct, perusahaan yang membantu
menjual peralatan video computer untuk konferensi, mengiklankan catalog
melalui internet dengan harapan dapat mengonsentrasikan bisnisnya di
bagian selatan AS. Secara mengejutkan, perusahaan ini menerima pesanan
dari Israel, Portugal dan Jerman.
Penjualan Langsung
Khusus untuk teknologi tingkat tinggi dan produk industry yang
menjanjikan, tenaga penjualan langsung mungkin dibutuhkan di Negara
asing. Hal ini dapat berarti pendirian kantor dengan dan/atau manajer dan
staf ekspatriat, tentu saja bergantung pada ukuran pasar dan potensi
pendapatan penjualan.
PERJANJIAN KONTRAK
Perjanjian kontrak (contractural agreements) merupakan hubungan jangka panjang
tanpa modal antara sebuah Negara dan Negara lain di pasar asing. Perjanjian
kontrak ini umumnya melibatkan transfer teknologi, proses, merek dagang, atau
keterampilan manusia. Singkatnya, perjanjian ini berfungsi sebagai alat untuk
berbagi pengetahuan, bukan modal.
Lisensi
Salah satu cara untuk memantapkan posisi di pasar asing tanpa modal besar.
Hak paten, hak merek dagang, dan hak untuk menggunakan proses teknologi
didapat melalui lisensi asing. Lisensi merupakan strategi popular dikalangan
perusahaan skala kecil dan menengah. Keuntungan dari lisensi terlihat
paling jelas saat modal langka, rintangan impor melarang cara lain
memasuki pasar, suatu Negara sensitive terhadap kepemilikan asing, atau
paten dan merek dagang harus dilindungi dari pembatalan akibat tidak
digunakan. Lisensi merupakan cara yang sah untuk memperdagangkan
kekayaan intelektual di pasar asing, dan perjanjian seperti ini juga
memberikan keuntungan kepada Negara target secara ekonomi.
Waralaba (franchising)
Adalah bentuk perkembangan lisensi dengan cepat dimana pemiliknya
menyediakan paket standart dari produksi, system dan layanan manajemen,
dan pembelian menyediakan pengetahuan pasar, modal dan keterlibatan
personal dalam manajemen. Kombinasi keterampilan memberikan
fleksibilitas dalam menghadapi kondisi pasar local dengan tetap
memberikan induk perusahaan tingkat kendali yang mencukupi.
Dua jenis perjanjian waralaba digunakan oleh perusahaan yang
terlibat didalamnya, waralaba induk dan lisensi, keduanya dapat bermitra
dengan pemerintah. Waralaba induk merupakan perjanjian paling
komprehensif dan metode ini digunakan di lebih dari setengah waralaba
internasional. Waralaba induk (master franchise) memberikan hak pada
pembeli area tertentu, dengan kewenangan untuk menjual atau mendirikan
sub-waralaba.
ALIANSI INTERNASIONAL STRATEGIS
Strategic Internasional Alliance – SIA
SIA merupakan hubungan usaha yang dibentuk oleh dua perusahaan atau lebih
untuk bekerja sama demi kebutuhan bersama dan berbagi resiko dalam mencapai
tujuan bersama. SIAmenjadi semakin penting dalam beberapa dekade terakhir,
alasannya adalah; SIA merupakan suatu strategi yang kompetitif dalam manajemen
pemasaran global dan SIA dipandang sebagai cara untuk mengatasi kelemahan dan
meningkatkan kekuatan kompetitif. Perusahaan yang bergabung dalam SIA memiliki
sejumlah alasan, antara lain adalah:
a. Mencari kesempatan untuk dapat berkembang dengan cepat di pasar yang
baru.
b. Memiliki akses terhadap teknologi baru.
c. Pencapaian produksi dan inovasi yang lebih efisien.
d. Mengurangi biaya pemasaran.
e. Sebagai tindakan kompetitif yang strategis
f. Mnedapatkan akses atas sumber produk tambahan dan modal tambahan.
g. Memperoleh laba yang lebih besar.
Usaha Patungan Internasional (International Joint Ventures)
Usaha Patungan Internasional merupakan salah satu cara memasuki pasar dengan
membentuk hubungan mitra kerja sama antara dua perusahaan atau lebih yang
menggabungkan kekuatan untuk membentuk entitas hukum tersendiri. Usaha
bersama ini berbeda dari kepemilikan minoritas yang dipegang perusahaan
multinasional pada perusahaan lokal. Terdapat empat karakteristik yang dapat
mendefinisikan usaha patungan ini, yaitu:
a. Usaha bersama berdiri sendiri, terpisah, dan mengakui entitas hukum.
b. Mengakui bahwa maksud dan tujuan dari mitra usaha adalah untuk berbagi
manajemen usaha bersama.
c. Merupakan hubungan bersama antara entitas yang bergabung secara legal,
seperti perusahaan, organisasi terdaftar, atau pemerintahan, dan bukan
antar individu.
d. Posisi modal dipegang oleh setiap mitra.
Usaha patungan mungkin sulit dikelola. Pilihan mitra kerja dan kualitas
hubungan antara eksekutif merupakan faktor penting yang akan membawa pada
keberhasilan. Faktor lain yang berperan dalam keberhasilan atau pun kegagalan
adalah cara berbagi kontrol.
Konsorsium
Konsorsium hampir sama dengan usaha bersama, dan dapat digolongkan ke
dalamnya, tetapi konsorsium memiliki dua karakteristik unik yang membedakannya
dengan usaha bersama. Karakteristik tersebut adalah:
a. Konsorsium umumnya mempunyai banyak partisipan.
b. Sering beroperasi di negara atau pasar dimana tidak ada partisipan yang
sedang aktif.
Konsorsium didirikan untuk mengumpulkan modal dan manajerial, serta
mengurangi resiko.
INVESTASI ASING LANGSUNG
Cara keempat dalam mengembangkan dan memasuki pasar asing adalah melalui
investasi asing langsung (foreign direct investment), yaitu investasi di negara asing.
Perusahaan yang melakukan investasi asing langsung diperbolehkan memproduksi
secara lokal, dengan tujuan untuk;
a. mengumpulkan modal dengan tenaga kerja yang murah.
b. untuk menghindari pajak impor yang tinggi.
c. untuk mengurangi biaya transportasi ke pasar.
d. untuk mendapat akses bahan mentah.
e. sebagai cara untuk memasuki pasar baru.
Perusahaan bisa berinvestasi, atau membeli perusahaan lokal, atau mendirikan
fasilitas-fasilitas operasi yang baru. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur dan
kinerja investasi asing langsung adalah sebagai berikut:
a. Penentuan waktu (yang membuat langkah pertama perusahaan memperoleh
keuntungan, namun juga beresiko tinggi).
b. Kompleksitas yang bertambah dan kelanjutan kontrak.
c. Struktur biaya transaksi.
d. Transfer teknologi.
e. Tingkatan diferensiasi produk.
f. Pengalaman masa lalu dan keragaman kultural perusahaan.
g. Rintangan periklanan dan reputasi perusahaan.
Tonggak perusahaan global saat ini adalah membangun investasi di seluruh dunia,
ini merupakan trend yang akan terus meningkat seiring dihapusnya rintangan atas
perdagangan bebas, sehingga perusahaan dapat menemukan lokasi produksi
dimana saja, sepanjang itu efektif dalam hal biaya.
PENGORGANISASIAN UNTUK MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
Rencana pemasaran internasional sewajarnya mengoptimalkan sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Rencana organisasi meliputi jenis
pengaturan organisasi yang digunakan dan lingkup serta lokasi tanggung jawab.
Karena organisasi perlu menggambarkan luasnya karakter spesifik perusahaan
seperti ukuran,tingkat keputusan kebijakan,panjangnya rantai komando,dukungan
karyawan,sumber daya manusia dan alam,tingkat pengendanlian,sentralisasi dan
jenis atau tingkat keterlibatan pemasaran.
Struktur organisasi yang secara efektif mengintegrasikan aktivitas pemasaran
domestic dan internasional bagaimanapun juga harus disusun. Perusahaan biasanya
memiliki struktur di antara satu dari tiga alternative : (1) divisi produk global yang
bertanggung jawab atas penjualan produk di seluruh dunia; (2) divisi produk
geografis yang bertanggung jawab atas seluruh produk dan fungsi diseluruh
kawasan geografis teretentu;atau (3) organisasi matriks yang terdiri dari atas salah
satu dari dua alternative pengaturan yang sebelumnya dengan penjualan dan
pemasaran tersentralisasi yang dikelola oleh staf fungsional sentral,atau kombinasi
operasi kawasan dan manajemen produk global.
Gelombang pasar global membutuhkan struktur organisasi yang fleksibel. Studi
yang dilakukan terhadap empat puluh tiga perrusahaan besar AS mengindikasikan
bahwa mereka merencanakan 137 perubahan organisasi untuk operasi
internasional mereka selama lebih dari lima tahun. Termasuk di dalamnya adalah
perubahan sentralisasi pengambilan keputusan internasional,pembentukan divisi
global,pembentukan pusat pelatihan, dan pendirian unit bisnis internasional. Bausch
& Lomb,salah satu perusahaan yang diteliti,mengubah struktur organisasi
internasionalnya dengan menghubungkan divisi internasional ke dalam sebuah
system di seluruh dunia yang terdiri dari tiga kawasan dan mempersiapkan komite
manajemen bisnis untuk memperhatikan strategi pemasaran dan produksi global
untuk empat lini produk utama. Tujuan dari Bausch & Lomb adalah membentuk
koordinasi aktivitas sentral yang lebih baik tanpa kehilangan sentuhan di tingkat
local. “Koordinasi global merupakan hal yang esensial”,menurut Direktur Utama
perusahaan,”namun dengan cara yang menjaga integritas anak perusahaan asing.”
Akhir-akhir ini ,General Motor secara dramatis mengubah strategi globalnya melalui
jariangan aliansi strategis.
Secara garis besar ada kecenderungan tren,dua faktor ini tampaknya sedang dicari-
cari terlepas dari struktur organisasi:local tunggal untuk arah dan kendali dan
penyusunan garis organisasi sederhana yang berdasarkan jaringan perusahaan local
yang lebih terdesentralisasi.
LOKASI KEPUTUSAN
Pertimbangan mengenai dimana keputusan akan diambil,oleh siapa,dan dengan
metode apa membentuk elemen utama strategi internasional. Kebijakan manajemen
mengenai keputusan apa yang harus di ambil di tingkat pusat,di kantor pusat
internasional,di tingkat regional,dan di tingkat nasional bahkan tingkatan local
harus bersifat eksplisit. Banyak perusahaan juga membatasi jumlah dana yang dapat
dimanfaatkan di tiap tingkatan. Tingkat keputusan untuk menentukan
kebijakan,strategi dan taktik haruslah dibuat. Keputusan taktis umumnya harus
diambil di tingkat yang paling rendah tanpa duplikasi Negara-oleh-negara. Petunjuk
ini mengharuskan manajer kantor pusat di AS untuk mempercayai keterampilan
para manajer local.
ORGANISASI SENTRALISASI VERSUS DESENTRALISASI
Pola organisasi dengan jumlah yang tidak pasti bagi aktivitas kantor pusat dari
perusahaan multinasional dapat timbul,tetapi sebagian besar cocok terhadap satu
dari tiga kategori : organisasi sentralisasi,regional atau desentralisasi. Fakta bahwa
seluruh system digunakan memberikan indikasi bahwa setiap system memiliki
kelebihan dan kekurangan tertentu. Kelebihan utama sentralisasi adalah
ketersediaan ahli di satu lokasi,kemampuan melatih kendali tingkat tinggi pada
tahap perencanaan dan implementasi,dan sentralisasi seluruh catatan dan
informasi.
Sejumlah perusahaan menghasilkan dampak yang sangat besar pada desentralisasi
melalui pemilihan manajer yang kompeten dan pemberian tanggung jawab penuh
kepada mereka untuk operasi nasional dan regional. Para eksekutif ini memiliki
kontak langsung setiap hari dengan pasar namun memiliki pandangan yang kurang
luas,yang dapat berarti kerugian sepihak atas kendali bagi induk perusahaan.
Perusahaan multinasional secara konstan mencari struktur organsisasi yang “tepat”
yang akan memberikan fleksibilitas,kemampuan merespons kebutuhan local,dan
kendali global atas naik-turunnya unit bisnis bagi mereka. Tidak ada rencana
organisasi tradisional yang cukup bagi perusahaan global saat ini yang mencari
kombinasi skala ekonomi perusahaan global dengan fleksibilitas dan pengetahuan
pemasaran mengenai perusahaan local. Perusahaan bereksperimen dengan
beberapa skema organisasi yang berbeda,namun sentralisasi keputusan yang lebih
besar lebih umum digunakan.
Di banyak kasus,apakah struktur organisasi formal sebuah perusahaan bersifat
sentralisasi atau desentralisasi,organisasi informal merefleksikan sejumlah aspek
dari seluruh system organisasi. Hal ini khususnya benar bergantung pada lokasi
pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukan bahwa keputusan produk
sangat tersentralisasi,anak perusahaan mungkin saja memiliki tingkat pengaruh
local yang besar dalam penentuan harga,periklanan,dan distribusi. Jika sebuah
produk sensitif secara cultural,sangat mungkin keputusan yang diambil bersifat
desentralisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Cateora, R. Phillip. Graham, L. John. Dan Gilly , C. Mary. 2007. International
Marketing Edisi 13 Buku 2. Jakarta. Salemba Empat.
Ernawati, Setya. 2011. Pemasaran Internasional (Online).
(https://tsetyaernawati.wordpress.com/2011/10/09/pemasaran-internasional/).
diakses 2 April 2015.
Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional Jilid II. Jakarta:
Salemba Empat