malaria

4
MALARIA Definisi. Malaria merupakan penyakit infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh plasmodium,ditandai dengan gejala demam rekuren, anemia, dan hepatosplenomegali. Etiologi. Ada empat tipe plasmodium parasit yang dapat meng- infeksi manusia, namun yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falciparum (malaria tropika) dan Plasmodium vivax (malaria tertiana). Lainnya adalah Plasmodium ovale (malaria ovale) dan Plasmodium malariae (malaria quartana). Patogenesis dan patologi. Patogenesis malaria ditekankan pada terjadinya peningkatan permeabilitas pembuluh darah daripada koagulasi intravaskuler. Skizogoni menyebabkan kerusakan eritrosit sehingga menimbulkan anemia. Limpa membesar mengalami pembendungan dan pigmentasi sehingga mudah pecah. Dalam limpa dijumpai banyak parasit dalam makrofag dan sering terjadi fagositosis dan eritrosit yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi. Pembesaran limpa biasa ditemui dengan peningkatan IgM. Selain itu juga sering terjadi hepatomegali karena sel-sel Kupffer yang terlibat dalam respon fagositosis (Behrman, 2000). Patofisiologi. Gejala malaria timbul pada saat pecahnya eritrosit yang mengandung parasit. Gejala yang paling mencolok adalah demam yang disebabkan oleh pirogen endogen (TNF dan IL-1). Demam menyebabkan vasodilatasi perifer. Splenomegali yang terjadi karena peningkatan jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit, teraktivasinya sistem RES untuk memfagositosis eritrosit yang terinfeksi parasit dan sisa eritrosit akibat hemolisis. Pecahnya eritrosit dan fagositosis oleh sistem RES juga menyebabkan anemia. Imunitas humoral dan seluler terhadap malaria didapat sejalan dengan infeksi ulangan. Namun, tidak mutlak dapat mengurangi gambaran klinis infeksi (Rampengan, 2007). Gambaran klinis. Masa tunas/inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat/anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh/ pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan. Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba

Upload: dies

Post on 24-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

Page 1: Malaria

MALARIADefinisi. Malaria merupakan penyakit infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh plasmodium,ditandai dengan gejala demam rekuren, anemia, dan hepatosplenomegali.Etiologi. Ada empat tipe plasmodium parasit yang dapat meng-infeksi manusia, namun yang seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falciparum (malaria tropika) dan Plasmodium vivax (malaria tertiana). Lainnya adalah Plasmodium ovale (malaria ovale) dan Plasmodium malariae (malaria quartana).Patogenesis dan patologi. Patogenesis malaria ditekankan pada terjadinya peningkatan permeabilitas pembuluh darah daripada koagulasi intravaskuler. Skizogoni menyebabkan kerusakan eritrosit sehingga menimbulkan anemia.Limpa membesar mengalami pembendungan dan pigmentasi sehingga mudah pecah. Dalam limpa dijumpai banyak parasit dalam makrofag dan sering terjadi fagositosis dan eritrosit yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi. Pembesaran limpa biasa ditemui dengan peningkatan IgM. Selain itu juga sering terjadi hepatomegali karena sel-sel Kupffer yang terlibat dalam respon fagositosis (Behrman, 2000).Patofisiologi.  Gejala malaria timbul pada saat pecahnya eritrosit yang mengandung parasit. Gejala yang paling mencolok adalah demam yang disebabkan oleh pirogen endogen (TNF dan IL-1). Demam menyebabkan vasodilatasi perifer. Splenomegali yang terjadi karena peningkatan jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit, teraktivasinya sistem RES untuk memfagositosis eritrosit yang terinfeksi parasit dan sisa eritrosit akibat hemolisis. Pecahnya eritrosit dan fagositosis oleh sistem RES juga menyebabkan anemia. Imunitas humoral dan seluler terhadap malaria didapat sejalan dengan infeksi ulangan. Namun, tidak mutlak dapat mengurangi gambaran klinis infeksi (Rampengan, 2007).Gambaran klinis.  Masa tunas/inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat/anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh/ pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan. Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.Penegakan diagnosa. Dengan adanya tanda dan gejala yang dikeluhkan serta tampak oleh Tim kesehatan, maka akan segera dilakukan pemeriksaan laboratorium (khususnya pemeriksaan darah) untuk memastikan penyebabnya dan diagnosa yang akan diberikan kepada penderita. Selain pemeriksaan darah, diagnosis malaria juga dapat menggunakan tes serologis seperti IFA, IHA, ELISA.Pengobatan. Berdasarkan pemeriksaan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun lebih berfokus pada hasil laboratium maka dokter akan memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan. Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena harganya yang murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia. Namun ada beberapa penderita yang resisten dengan pemberian Chloroquine, maka

Page 2: Malaria

beberapa dokter akan memberikan antimalaria lainnya seperti Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunate-amodiaquine, Artesunat-piperquine, Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine (Rampengan, 2007).Incubation period

Symptoms of malaria may take around seven days to develop after a bite from an infected mosquito. This is known as the incubation period or the time between being infected and when symptoms start. Usual incubation period for malaria is around 10 to 15 days. Some cases of malaria may take longer to develop.

Patients with Plasmodium falciparum infection present in the first month or within the first six months of infection. Plasmodium vivax or Plasmodium ovale infections may present later than 6 months after exposure, and sometimes after years.

Initial symptoms

Initially the symptoms are similar to a bout of flu, hepatitis or gastroenteritis.

High fever of above 38C (over 100.4F) that comes in bouts. The fever may come every 48 to 72 hours when the red blood cells laden with the parasites burst into the blood stream. The fever may also occur in four to eight hour cycles. Classically (but less frequently seen clinically) the attacks occur every second day with the “tertian” parasites (Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, and Plasmodium ovale) and every third day with the “quartan” parasite (Plasmodium malariae).

Fever is accompanied by sweating, chills and shaking. Patient feels cold at first with shivering that lasts for up to an hour. This then turns into a fever that lasts for two-to-six hours, accompanied by severe sweating.

There are three stages in classical malaria. These are not seen always. The stages are:

a cold stage with shivering a hot stage with fever, headaches, vomiting a sweating stage with intense sweating.

Other initial symptoms include;

Severe headache Severe vomiting and diarrhea may be seen in some cases. There may be muscle pain and a general feeling of being unwell. On examination there may be features of an enlarged liver and

spleen, jaundice(yellowing of the whites of the eyes, urine and nail beds) and pain over the abdomen.

Complications of malaria

Page 3: Malaria

The most serious type of malaria is caused by the Plasmodium falciparum parasite. Those with Plasmodium falciparum malaria may develop several complications. The symptoms of a more complicated form of malaria include:-

Difficulty in breathing Convulsions or seizures Loss of derangement of consciousness Bleeding tendencies Severe fall in blood glucose Severe anemia Kidney failure Shock of cardiovascular collapse with severe fall in blood pressure and stoppage of

urine formation Acute respiratory distress syndrome Multi-organ failure

Reviewed by April Cashin-Garbutt, BA Hons (Cantab)