malaria
TRANSCRIPT
LANDASAN TEORI
1. PengertianMalaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik,
disebabkan oleh protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali (Mansyoer, 1999).
Malaria adalah suatu penyakit serius yang disebabkan oleh protozoa genus plasmodium misalnya P falcifarum yang ditularkan lewat gigitan nyamuk anopheles, penyakit malaria umumnya terjadi di daerah tropis (Brook, 1996).
2. EtiologiPlasmodium sebagai penyebab malaria terdiri dari 4 spesies yaitu plasmodium vivax, plasmodium falafarum, plasmodium malaria, dan plasmodium ovale. Malaria juga melibatkan hospes perantara yaitu manusia dan hospes perantara yaitu maupun vertebra lainnya dan hospes difinitif yaitu nyamuk anopheles
3. Manifestasi klinik* Pada anamnesis dapat dijumpai gejala penyakit dan riwayat bepergian ke
daerah endemik malaria
* Keluhan-keluhan prodromal yang dapat terjadi sebelum demam, dapat
berupa keletihan (malaise), sakit kepala, sakit belakang, anorexia, perut
tidak enak, diare ringan, nyeri tulang dan otot dan kadang-kadang dingin.
* Gejala-gejala malaria secara umum yang klasik yaitu terjadinya “Trias
malaria” secara berurutan :
A. Periode dingin : Mulai menggigil, penderita sering
membungkus diri dengan selimut, badan
bergetar dan diikuti dengan meningkatnya
temperatur
B. Periode panas : Pada periode ini muka menjadi merah, nadi
cepat, suhu badan tetap tinggi beberapa jam,
diikuti dengan keadaan berkeringat.
C. Periode berkeringat : Penderita berkeringat banyak dan temperatur
turun sehingga penderita merasa sehat
Trias malaria lebih sering terjadi pada infeksi P. Vivax.
* Gejala dan tanda yang dpaat ditemukan adalah
1
1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang,
tiap serangan ditandai dengan beberapa serangan demam periodik,
demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu menggigil, puncak
demam dan berkeringat. Demam akan mereda secara bertahap karena
tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada respon
imun.
2. Splenomegali
Limpa mengalami kongesti, menghitam dan menjadi keras karena
timbunan pigmen eritrosi parasit dan jaringan ikat yang bertambah
3. Anemia
Disebabkan oleh :
a. Penghancuran eritrosit yang berlebihan
b. Eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time)
c. Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam
sumsum tulang
4. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis dilakukan untuk melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti trofozoit yang berbentuk cincin.
5. Penatalaksanaan medisObat anti malaria terdiri dari 5 jenis antara lain :a. Skinfosatisid jaringan primer yang membasmi parasit praetrosit yaitu
proquanil, pirimetaminb. Skiznotisid jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosik yaitu
primakuinc. Skizontisid darat yang membasmi parasit fase eritrosit yaitu kina,
klorokuin dan amodiakuind. Gametosid yang menghancurkan bentuk seksuale. Sporontosoid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk ookista
dan sporozoit dalam nyamuk anopheles yaitu primakuin dan dan proguanil.
Penggunaan obat anti malaria tidak terbatas pada pengobatan kuratif saja tetapi juga termasuka. Pengobatan pencegahan (profilaksis) bertujuan mencegah terjadinya
infeksi atau timbulnya gejala klinis.b. Pengobatan kuratif dapat dilakukan dengan obat malaria jenis skizontisidc. Pencegahan transmisi bermafaat untuk mencegah infeksi pada nyamuk
atau mempengaruhi spogenik nyamuk.
2
6. Penatalaksanaan keperawatan7. Komplikasi
Kasus malaria terbanyak adalah malaria falcifarum fatal yang memperlihatkan keterlibatan susunan saraf pusat.Organ yang terkena adalah :a. Otak timbul delirium, disorientasi, stupor, koma, kejang dan tanda
neurologis fokalb. Saluran gastrointestinal : muntah, diare hebat, perdarahan dan malabsorbsic. Ginjal : nekrosis tubular akut, hemoglobin dan gagal ginjal akutd. Hati : timbul ikterus karena adanya gangguan hepar, billous remittent
fever ditandai dengan muntah hijau empedu karena komplikasi hepare. Paru : edema paruf. Lain-lain : anemia, malaria hiperpareksia, hipoglikemia, demam kecing
hitam (black water fever)8. Prognosis
Malaria vivaks, prognosisnya biasanya baik, tidak menyebabkan kematian, jika tidak mendapat pengobatan serangan pertama dapat berlangsung selama 2 bulan atau lebih. Malaria jika tidak diobati maka infeksi dapat berlangsung sangat lama. Malaria ovale dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan, malaria falsifarum dapat men imbulkan komplikasi yang menyebabkan kematian.
9. Patofisiologi dan penyimpangan KDM
3
ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI PADA NY O.L DENGAN KASUS M
Pengkajian1. Data biologis/fisiologis
Idetitas klienNama : Ny. O.LUmur : 36 tahunAlamat : Kakaskasen TomohonJenis kelamin : PerempuanStatus : KawinPendidikan : SMAAgama : Kristen ProtestanSuku/bangsa : Minahasa/IndonesiaPekerjaan : SwastaNo RM : 83357Bangsal/RU Perawatan : Paulus/II BTanggal dan Jam MRS : 1-2-2009, Jam 05.15 WitaTanggal dan jam pengkajian : 3-2-2009, Jam 13.30 witaSumber informasi : Klien sendiriCara pembayaran : Bayar sendiriDiagnosa mediks : Malaria tropica
Identitas penanggung jawabNama : Tn Y.OUmur : 41 tahunAlamat : Kakaskasen TomohonPendidikan : SMAPekerjaan : SwastaHubungan dengan klien : Suami klien
2. Riwayat kesehatana. Keluhan utama
Alasan MRS : Ingin mendapatkan perawatan dan pengobatan
Keluhan saat MRS : Sakit kepalaKeluhan saat pengkajian : Sakit kepala
b. Riwayat kesehatan sekarang (PQRST)Klien mengatakan pernah pergi ke papua (sorong) 6 bulan yang lalu dan ke lobu minsel 3 minggu yang lalu. Pada tanggal 28 januari klien mulai merasakan panas disertai menggigil dan usaha klien untuk mengurangi bahkan menghilangkan panasnya, klien pergi ke dokter di puskesmas dan dokternya memberikan obat dan hasilnya. Panas sempat hilang pada tanggal 1-2-2009 jam 02.30 dini hari klien mulai merasakan kembali sakit
4
kepala disertai panas dan menggigil, sakit kepala yang dirasakan sangat hebat dan sifatnya berulag-ulang kali tiap 5 menit. Melihat kondisi klien yang tak tahan merasakan sangat hebat dan sifatnya berulang-ulang kali tiap 5 menit. Melihat kondisi klien yang tak tahan merasakan sakit, oleh keluarga klie dalam hal ini suami klien, klien dibawa ke RSU Bethesda Tomohon dan oleh dokter jaga mengatakan klien harus dirawat di ruang paulus untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan.Saat pengkajian klien masih merasakan sakit kepala.
c. Riwayat penyakit dahulu- Klien pernah menderita bronkitis saat balitaRiwayat alergi- Klien tidak mempunyai riwayat alergiRiwayat operasi- Klien tidak pernah dioperasi
d. Riwayat penyakit keluarga
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Yang menderita penyakit
Klien
Catatan : kakek, nenek, dan ayah klien menderita sakit gula dan meninggal
3. Riwayat spirituala. Klien meyakini akan kepercayaannya, ini dibuktikan dengan klien
mengikuti kegiatan keagamaan seperti ke gerejab. Klien mengatakan percaya pada Tuhan Yang Maha Esa dan klien percaya
hanya pertolongan dari Tuhan, klien dapat sembuh lewat perawatan dan pengobatan yang diberikan di RS
4. Keadaan psikologisSaat sakit klien dapat menerima keadaannya sekarang
5. Riwayat sosialSaat sakit klien kooperatifdam akrab dengan keluarga serta perawat
5
6. Pola kognitifStatus klien kesadaran au, spontan menggunakan bahasa Indonesia kemampuan menganalisa dan memahami isi pembicaraan baik, klien mampu menyesuaikan dengan keadaan yang sedang sakit, keadaan sekitar/lingkungan klien di RS
7. Pemeriksaan fisika. Keadaan umum
Klien tampak lemah, kesadraa compos mentisb. Observasi TTV
Saat MRS : Td : 100/60 mmHg, N : 119x/m, R : 20x/m, Sb : 380 CSaat pengkajian : Td : 100/60 mmHg, N : 90x/m, R : 22x/m, Sb : 360 C
c. Pemeriksaan head to toe1) Kepala
Inspeksi : Bentuk bulat, distribusi rambut merata, warna hitamPalpasi kebersihan cukup
2) WajahInspeksi : Tampak pucat, simetris kiri dan kanan
3) MataInspeksi : Konjungtiva anemis, sklera ikterus
4) HidungInspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada
pernapasan cuping hidung, kebersihan cukup5) Mulut
Inspeksi : Bibir tampak kering dan pucat, gigi tidak lengkap
M3 M2 M1 PM PM M1 M2 M3
M3 M2 M1 PM PM M1 M2 M3
Lidah tampak kotor, palatum tampak kering, warna
merah mudah
Auskultasi
8. Pola kebiasaan sehari-hari9. Pemeriksaan penunjang10. Therapi medik
Pengelompokan dataDs1. Klien masih merasa sakit kepalaDo1. Klien tampak lemah2. Observasi vital sign Td:100/60 mmHg, N:90x/m, R:22x/m, Sb:360 C3. Konjungtiva anemis, sclera ikterus, wajah tampak pucat4. Bibir tampak kering dan pucat5. Lidah tampak kotor6. Pemeriksan labiratorium
6
Mal : fal ++8p/200 leuko dan 1000
Hb : 86 mg/dlLeuko : 4900Limfosit : 8Monosit : 2Trombosit : 81.000
T. Bil : 4.43 mg/dlD.Bil : 1,92 mg/dlIn. Bil : 2,46 mg/dlGOT – AS : 55,6 u/lGPT : 55,8 u/lGamma GT: 61,4 u/lT. Protein : 6,03Albumin : 3,58 gr/dlGlobulin : 2,45 gr/dl
BC : intake 2550 ccOutput 2400 cc………. 936 ccBC 24 jam Ө 786 cc
Analisa dataNo Sign Etiologi Problem1 Ds
- Klien masih merasakanDo- Klien tampak lemah- Observasi vital sign
Td:100/60 mmHg, N:90x/m, R:22x/m, Sb:360 C
- Konjungtiva anemis, sclera iketerus, wajah tampak pucat
- Bibir tampak kering dan pucat
- Pemeriksaan laboratorium Hb 8,6 mg %
Fase eritrosit merozoit menyerang eritrosit
Berubah menjadi bentuk seksual
Penghancuran ..... yang berlebihan
Anemia
Pusing / nyeri kepala
Nyeri
2 Ds-Do- Klien tampak lemah- Observasi vital sign
Fase eritrosit merozoit menyerang eritrosit
Berubah menjadi bentuk seksual
Kelemahan
7
Td:100/60 mmHg, N:90x/m, R:22x/m, Sb:360 C
- Konjungtiva anemis, sclera iketerus, wajah tampak pucat
- Bibir tampak kering dan pucat
- Pemeriksaan laboratorium Hb 8,6 mg %
Penghancuran …. Yang berlebihan
Anemia
Kelemahan
3 Ds-Do- Klien tampak lemah- Observasi vital sign
Td:100/60 mmHg, N:90x/m, R:22x/m, Sb:360 C
- Sklera ikterus- Pemeriksaan
laboratoriumT. Bil : 4.43 mg/dlD.Bil : 1,92 mg/dlIn. Bil : 2,46 mg/dlGOT – AS : 55,6 u/lGPT : 55,8 u/lGamma GT: 61,4 u/lT. Protein : 6,03Albumin : 3,58 gr/dlGlobulin : 2,45 gr/dl
Fase jaringan sporozoit masuk ke dalam darah
Ke sel hati dan membentuk skizon hati
Anemia hemolitik
Gangguan hepar
ikterus
Diagnosa keperawatan1. Nyeri b/d kekurangan kadar Hb, penurunan suplai O2 da nutrisi ke jaringan
serebral yag ditandai denganDs : Klien tampak lemahDo : - Observasi vital sign Td:100/60 mmHg, N:90x/m, R:22x/m,
Sb:360 C- Konjungtiva anemis, sclera iketerus, wajah tampak pucat- Bibir tampak kering dan pucat- Pemeriksaan laboratorium Hb 8,6 mg %
2. Kelemahan b/d kekurangan kadar eritrosit (Hb) ganggua/penurunan transport O2 dan nutrisi ke jaringan yang ditandai dengan :Ds :Do : - Klien tampak lemah
8
- Observasi vital sign Td:100/60 mmHg, N:90x/m, R:22x/m, Sb:360 C
- Konjungtiva anemis, sclera iketerus, wajah tampak pucat- Bibir tampak kering dan pucat- Pemeriksaan laboratorium Hb 8,6 mg %
9
10
11
NoDiagnosa
Keperawatan
PerencanaanImplementasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
1 1 1 1 1 SOAPSOAP
ASUHAN KEPERAWATAN INFEKSI PADA NY O.L DENGAN MALARIA DI RUANG PAULUS RSU BETHESDA GMIM TOMOHON
OLEH CARRY B. MANARISIP
12
2006005
13
AKADEMI KEPERAWATAN BETHESDA TOMOHON2009
14