makalah ulumul hadits

6
Makalah Ulumul Hadits Hadits Qudsi Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mid semester ulumul hadits Disusun oleh : Jaenunajib

Upload: afand-gambrenk

Post on 25-Jun-2015

982 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Ulumul Hadits

Makalah Ulumul Hadits

Hadits Qudsi

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mid semester ulumul hadits

Disusun oleh :

Jaenunajib

Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada

(STAIMS)

YOGYAKARTA

2010

Page 2: Makalah Ulumul Hadits

Hadis Qudsi

Hadis Qudsi disebut juga Hadis Ilahi atau Rabbani. Dinamakan Qudsi

(suci), Ilahi (Tuhan) dan Rabbani (Tuhan) karena ia bersumber dari Allah

dan dinamakan hadis karena Nabi yang menceritakannya ari Allah swt.

Kata Qudsi sekalipun diartikan suci hanya merupakan sifat bagi hadis,

sandaran hadis kepada Tuhan tidak menunjukkan kualitas hadis. Oleh

karena itu tidak semua hadis Qudsi shahih, tergantung persyaratan

periwayatan yang dipenuhinya.

Menurut istilah hadis Qudsi adalah:

كل حديث يضيـفـه ا لرسول صلى الله عليه وسلم اللهإلى وجـلعـز

“Segala hadis yang disandarkan Rasul saw. kepada Allah ‘azza wa jalla”.[1]

Definisi ini menjelaskan bahwa Nabi hanya menceritakan berita yang

disandarkan kepada Allah. Bentuk periwayatannya biasanya

menggunakan kata-kata: Rasulullah saw. bersabda tentang apa yang

diriwayatkan dari Allah swt. Misalnya hadis yang diriwayatkan oleh Abu

Dzar Al-Ghiffari dari Nabi saw. seperti yang beliau riwayatkan dari

Tuhannya, bahwa Allah swt berfirman:

ه نـفسي على الظـلمU حـرمُتR إني عبادي يـا Rـ فال محـرما بيـنكم وجعلُت

.تـظـالمـوا

“Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan perbuatan

aniaya pada diri-Ku sendiri, dan Aku jadikan ia diharamkan diantara

kalian. Karena itu janganlah kalian saling berbuat aniaya”.[2]

Perbedaan Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi

Page 3: Makalah Ulumul Hadits

1. Sandaran hadis Nabawi kepada Rasul saw. demikian pula yang

menceritakannya. Sedang hadis Qudsi sandarannya kepada Allah, Nabi

hanya menceritakan daripada-Nya.

2. Hadis Nabawi sandarannya kepada Allah baik berbentuk wahyu

secara langsung atau tidak. Hadis Qudsi wahyu langsung dari Allah.

3. Hadis Nabawi lafaz dan maknanya dari Nabi. Hadis Qudsi maknanya

dari Allah dan redaksinya dari Nabi.

4. Al Quran merupakan mukjizat yang kekal, terpelihara dari berbagai

distorsi dan pertukaran. Hadis Qudsi dan hadis Nabawi bukan mukjizat,

tetapi sama-sama dipelihara Allah karena hadis merupakan penjelas

(mubayyin) terhadap al Quran.

5. Diharamkan meriwayatkan al Quran dengan makna yang

dikandungnya saja.

6. Disyariatkan membaca al Quran di dalam shalat.

7. Redaksi al Quran dan maknanya dari Allah melalui wahyu yang jelas

dan tegas. Hadis Qudsi hanya maknanya dari Allah, sedang redaksinya

dari Nabi. Proses penyampaiannya melalui wahyu atau ilham, dan mimpi

dalam tidur.

8. Sejumlah kalimat bernama ayat, sejumlah ayat tertentu bernama

surah dan sejumlah besar ayat bernama juz. Hadis Qudsi hanya terdiri

dari sanad, matan dan periwayat hadis.

9. Dan lain-lain.

Perbedaan Hadis Qudsi dan Al Quran

1. Al Quran merupakan mukjizat yang kekal, terpelihara dari berbagai

distorsi dan pertukaran. Hadis Qudsi dan hadis Nabawi bukan mukjizat,

tetapi sama-sama dipelihara Allah karena hadis merupakan penjelas

(mubayyin) terhadap al Quran.

2. Diharamkan meriwayatkan al Quran dengan makna yang

dikandungnya saja.

Page 4: Makalah Ulumul Hadits

3. Disyariatkan membaca al Quran di dalam shalat.

4. Redaksi al Quran dan maknanya dari Allah melalui wahyu yang jelas

dan tegas. Hadis Qudsi hanya maknanya dari Allah, sedang redaksinya

dari Nabi. Proses penyampaiannya melalui wahyu atau ilham, dan mimpi

dalam tidur.

5. Sejumlah kalimat bernama ayat, sejumlah ayat tertentu bernama

surah dan sejumlah besar ayat bernama juz. Hadis Qudsi hanya terdiri

dari sanad, matan dan periwayat hadis.

6. Dan lain-lain.

Kitab-Kitab Hadis Qudsi

Hadis Qudsi jumlahnya tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 400 buah hadis

tanpa terulang dalam sanad yang berbeda (ghair mukarrar). Ia tersebar

dalam tujuh kitab induk hadis. Mayoritas kandungan hadis Qudsi adalah

tentang akhlak, aqidah dan syari’ah. Diantara kitab hadis Qudsi adalah:

1. Al Ahadis Al Qudsiyah. Diterbitkan oleh Jumhur Mesir al ‘Arabiyah,

Wuzarah al Auqaf al Majlis al A’la li Syu’un al Islamiyah Lajnah al Sunnah

Cairo.[3]

2. Al Ithafat Al Saniyah bi Al Hadis Al Qudsiyah karangan Syeikh

Aburra’uf ibn Ali Al Manawiy. Jumlahnya mencapai 272 hadis.[4]

3. Al Farq baina Al Hadis Al Qudsiy wa Al Quran Al Karim wa Al Hadis Al

Nabawi karya Nuh ibn Mustafa Al Hanafiy Al Qununiy.[5]

4. Al Kalimah Al Thayyibah karya Ibn Taimiyah.

5. Hadis Qudsi karya Mulla ‘Ali Al Qari.[6]

Daftar Pustaka

[1] Drs. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Diktat ‘Ulum Al-Hadits I (Jakarta:

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. 2004), hal.

8.

[2] Lebih lengkap lihat Shahih Muslim Juz IV hal. 1944.

[3] Drs. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Diktat ‘Ulum Al-Hadits I, hal. 9.

Page 5: Makalah Ulumul Hadits

[4] Dr. Muhammad ‘Ajaj Al Khatib. Ushul Al Hadis; Pokok-Pokok Ilmu

Hadits (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2003), Catatan kaki hal. 18.

[5] Dr. Muhammad ‘Ajaj Al Khatib. Ushul Al Hadis. Catatan kaki hal. 19.

[6] Endang Soetari. Ilmu Hadis; Kajian Riwayah dan Dirayah (Bandung:

Amal Bakti Press, 2000), hal. 57.