makalah tugas akhir sistem informasi manajemen …

20
MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENTINGNYA PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI DI SUATU ORGANISASI Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc Disusun oleh : Rosalia Kusumowati NIM: K15161105 Kelas E62 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017

Upload: others

Post on 18-Dec-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

MAKALAH TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENTINGNYA PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI DI SUATU

ORGANISASI

Dosen :

Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc

Disusun oleh :

Rosalia Kusumowati

NIM:

K15161105

Kelas E62

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2017

Page 2: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan karunia Nya makalah dengan judul Pentingnya Pemeliharaan

Sistem Informasi di Suatu Organisasi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Akhir

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen pada triwulan 1 kelas E-62 MB-IPB.

Dalam penyelesaian makalah ini, tentunya tidak terlepas dari beberapa

kendala yang penulis alami terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu

pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak, akhirnya peulis dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Arif Imam

Suroso, Msc yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada kami.

Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu maupun pustaka yang ditinjau,

penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan

pengembangan lebih lanjut agar dapat bermanfaat. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan adanya masukan dan saran yang positif, guna makalah yang lebih

baik lagi di masa yang akan datang.

Jakarta, 19 Februari 2017

Penulis,

Page 3: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

1.3. Tujuan Penulisan.................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

2.1. Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 3

2.1.1. Definisi Sistem Informasi........................................................................... 3

2.1.2. Definisi Teknologi Informasi ..................................................................... 3

2.1.2. Definisi Pemeliharaan Sistem ..................................................................... 4

2.2. Pemeliharaan Sistem Informasi ............................................................................ 4

2.2.1. Jenis-Jenis Pemeliharaan Sistem ................................................................ 5

2.2.2. Prosedur Pemeliharaan Sistem ................................................................... 5

2.2.3. Langkah-Langkah dan Aktivitas Pemeliharaan Sistem .............................. 6

2.2.4. Jaminan Kualitas Perangkat Lunak ISO 9126 ............................................ 7

2.2.5. Alur Kerja Perangkat Lunak..................................................................... 10

2.2.6. Karateristik Model Maintainability .......................................................... 11

2.2.7. Pentingnya Pemeliharaan Sistem Informasi ............................................ 12

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 15

3.1. Kesimpulan ........................................................................................ 15

3.2. Saran ................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

Page 4: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak luar biasa pada

berbagai bidang dan sektor kegiatan dan hal ini tidak terlepas dari kebutuhan

manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, khususnya aktivitas diberbagai

organisasi. Jika kita perhatikan dan kita telusuri kemajuan yang telah dicapai itu

akan terlihat jelas, bahwa permasalahannya adalah terletak pada penggunaan data

dan informasi yang akurat, salah satunya ialah berkaitan dengan pemrosesan data.

Dampak tersebut menjadi makin kompleks dengan terjadinya perubahan-

perubahan kegiatan entitas bisnis, antara lain pada besaran organisasi, komsep,

chain management, dan makin eratnya integrasi kegiatan antar suppliers,

customers dan bahkan dngan copetitors. Ketika organisasi menjadi semakin besar

dan lokasi kantor dan cabang-cabangnya semakin tersebar, maka sistem informasi

berbasis komputer menjadi makin penting sebagai salah satu alat bantu bagi

manajer dalam menjalankan tugas serta fungsinya baik dalam menerima,

mengolah, dan menyebarkan informasi yang diperlukan. Saat praktek manajemen

makin tergantung pada penggunaan komputer sebagai alat bantu, maka secara

otomatis perusahaan akan melakukan penyesuaian terhadap sistem dan

pengendalian internal.

Sistem informasi bukan merupakan hal yang baru, yang baru adalah

teknologi dan komputerisasinya. Sebelum ada komputer teknik penyaluran

informasi yang memungkinkan manajer menggunakan serta mengendalikan

organisasi telah ada, komputer menambahkan satu atau dua dimensi, seperti

kecepatan, ketelitian dan penyediaan data dengan volume yang lebih besar yang

memberikan bahan pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil keputusan

(Tata Sutabri: 2012). Sistem informasi merupakan sistem informasi yang mampu

memberikan informasi yang canggih dan cepat kepada seluruh bagian. Sistem

informasi merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan agar tetap eksis

dalam persaingan. Berkembangnya sistem informasi terjadi karena

berkembangnya sistem perangkat lunak yang tersedia. Oleh karena itu, untuk

meyeimbangkan antara perkembangan sistem perangkat lunak dengan sistem

informasi perusahaan perlu melakukan pemeliharaan pada sistem perangkat

lunaknya. Pemeliharaan pada sistem perangkat lunak software maintenance

merupakan bagian dari life cycle perangkat lunak tersebut. Pengabaikan akan

software maintenance dapat menyebabkan menurunnya stabilitas dari sistem

perangkat lunak yang berpengaruh terhadap proses produktivitas secara

keseluruhan dalam suatu perusahaan. Penurunan proses tersebut dapat

menyebabkan perusahaan tidak medapatkan keuntungan tetapi memeperoleh

kerugian. Sehingga untuk mengatasinya ada beberapa tahapan serta keuntungan

Page 5: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

2

yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan dengan menerapkan software

maintenance.

Sistem yang memenuhi standar mutu juga dapat diperluas kapasitasnya baik

secara lokal, nasional maupun internasional. Pengendalian terhadap mutu dapat

dilakukan dari berbagai bagian perusahaan mulai dari perencanaan sampai pada

tahap akhir dengan melibatkan berbagai komponen perusahaan termasuk para

karyawan. Standar sistem manajemen mutu yang digunakan mengacu pada

standar internasional yang terdapat pada suatu badan swasta internasional yang

berkedudukan di Genewa, Swiss melalui standar mutu internasionalnya yaitu:

Internasional Standarisation Organiztion (ISO). Standar ISO terdiri dari berbagai

seri yang salah satunya adalah ISO 9126 yang sudah digunakan lebih dari seratus

negara di dunia. ISO 9126 adalah penerapan mengenai quality software. Standar

ini merupakan salah satu frame work umum mengenai karateristik dari kualitas

perangkat lunak yang dipercaya mempunyai kekuatan yang lebih adabtable yang

dapat digunakan untuk seluruh sistem , terutama untuk menetapkan kerangka

umum dalam mengevaluasi sebuah software (Bee Bee Chua, 2004:185), sehingga

dapat mengevaluasi keefektifan dan kualitas perangkat lunak, dan mendeteksi

kesalahan potensial, sehingga visibilitas perangkat lunak suatu elemen sistem dan

biaya yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak dapat ditekan.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan mengenai kelayakan suatu sistem informasi akan teruji saat sudah

dijalankan oleh penggunannya. Terkadang timbul masalah yang belum

terpecahkan pada saat pengembangan sistem, sehingga diperlukan pemeliharaan

sistem Di makalah ini akan dibahas mengenai jeis, langka serta manfaat dari

dilakukannya pemeliharaan sistem informasi.

1.3. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas akhir mata kuliah Sistem

Informasi Manajemen perorangan dan merupakan sebagai sarana untuk

menambah dan menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh selama masa

perkuliahan dan diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai sistem

informasi, teknologi informasi dan pemeliharaan sistem informasi. Tujuan

penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui alasan dilakukannya

pemeliharaan sistem sehingga timbul aspek kemampuan dalam pemeliharaan

maintainability sistem informasi di suatu organisasi

Page 6: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Definisi Sitem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling

berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan unuk

mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan

informasi. James O’Brien (2010: 26) sistem adalah sekelompok komponen yang

saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan

menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang

teratur. James O’Brien (2010: 34) informasi adalah data yang telah dikonversi ke

dalam konteks yang bermakna dan berguna bagi pengguna akhir tertentu.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa menurut James O’Brien (2010: 4)

sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur dari orang-orang,

hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Manusia bergantung pada sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan

peralatan fisik (hardware), instruksi pemrosesan informasi atau prosedur

(software), jaringan komunikasi (network), dan data (data resources).

James O’Brien mengatakan bahwa komponen sistem informasi adalah

kombinasi dari integrasi yang terdiri dari 5 unsur yaitu people resources,

hardware resources, software, data resources dan network resources.

2.1.2. Definisi Teknologi Informasi

Teknologi Informasi (TI) dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi

dan informasi. Kata teknologi bermakna pengembangan dan penerapan berbagai

peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi

oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, kata teknologi berdekatan artinya

dengan istilah tata cara. Menurut Azmi, Yan (2009: 2), “informasi adalah data

yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna

dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang”.

Untuk lebih jelasnya berikut ini penulis kemukakan beberapa defenisi mengenai

teknologi informasi. Menurut McKeown yang dikutip oleh Suyanto (2005: 3),

“teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan

untuk menciptakan, menyimpan, mengubah dan menggunakan informasi dalam

segala bentuknya”. Selain pendapat di atas, Information Technology Association

of America (ITAA) yang dikutip oleh Sutarman (2009: 13) menyatakan bahwa,

“teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan,

Page 7: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

4

implementasi, dukungan atau manajemen system informasi berbasis komputer,

khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer”.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa teknologi informasi adalah

suatu kombinasi antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang

digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,

menyimpan ,memanipulasi data dengan mendalam berbagai cara untuk

menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat

dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan

pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan

keputusan.

2.1.3. Definisi Pemeliharaan Sistem

Saat sistem telah secara keseluruhan diimplementasikan dan digunakan

untuk operasi bisnis, tahap pemeliharaan barulah dimulai. Tahap ini merupakan

tahap akhir dari siklus sistem. O’Brien (2005:365) dalam “Introduction 2

Information Systems” mendefinisikan pemeliharaan sistem (maintenance systems)

sebagai “The monitoring, evaluating, and modifying of operational business

systems to make desirable or necessary improvements”.

Aktivitas pemeliharaan merupakan proses review untuk memastikan bahwa

sistem yang baru diimplementasikan sesuai dengan tujuan perusahaan. Kesalahan

dalam pengembangan dan permasalahan yang timbul selama sistem beroperasi

diperbaiki dalam proses pemeliharaan, termasuk dalam hal ini, melakukan review

secara periodic atau melakukan audit sistem untuk memastikan operasi berjalan

dengan baik dan mecapai tujuan, sedangkan menurut O’Leary (2004:537) dalam

“Computing Today”, pemeliharaan terdiri dari dua bagian, yaitu a system audit

dan a periodic evaluation. Audit ini merupakan pengawasan terhadap sistem baru

mengenai masalah yang potensial atau perubahan yang diperlukan. Pemeliharaan

juga termasuk melakukan modifikasi untuk menyesuaikan sistem terhadap

perubahan bisnis perusahaan atau lingkungan bisnis. Sebagai contoh, kebijakan

pajak yang baru, perubahan perusahaan, dan inisiatif dalam e-business dan

ecommerce yang baru, mungkin membutuhkan perubahan utama terhadap sistem

bisnis tertentu. Periode pemeliharaan umumnya berlangsung 5 hingga 10 tahun

atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2.2. Pemeliharaan Sistem Informasi

Sejauh mana pengendalian aplikasi mempunyai peran dalam mencegah dan

mendeteksi adanya kesalahan-kesalahan. Sebuah pengendalian dikatakan berhasil

ketika kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir. Betapa pentingnya informasi

dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat,

tidak boleh berat sebelah harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan

dengan penggunanya, sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang

berkualitas dan berguna bagi pemakainya.

Page 8: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

5

2.2.1. Jenis – Jenis Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis :

1. Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu

tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi

kesalahan-kesahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya

pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang

memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau

memperbaiki kesalahan dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan

2. Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam

lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai

baru.Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian,

sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya,

Undang Undang Perpajakan yang mungkin baru memerlukan suatu perubahan

dalam kalkulasi pembayaran bersh. Umumnya pemeliharaan adaptif ini baik

dan tidak dapat dihindarkan.

3. Pemeliharaan Perfektif

Pemeliharaan perfektif atau penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau

maintainabilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga

memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya

tidak dikenal. Ketika membuat perubahan substansial modul apapun, petugas

pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk melakukan upgrade kode,

mengganti cabang-cabang yang sudah kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan,

dan mengembangkan dokumentasi. Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini

dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak,

penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan

logika pemrosesan yang lebih efisien, dan pengembangan efisiensi

pengoperasian perangkat.

4. Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem

untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil

pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan

cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan

permasalahan potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat

ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik

fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

2.2.2. Prosedur Pemeliharaan Sistem

System Maintainability adalah kapasitas personil pemeliharaan untuk

melakukan pemeliharaan korektif, adaptif, penyempurnaan, atau preventif.

Semakin mudah suatu sistem dipelihara, semakin kecil pula tenaga dan biaya yang

Page 9: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

6

harus dikeluarkan untuk memelihara sistem. Maintainability system bertambah

jika sistemnya dirancang agar mudah diubah. Aspek ini meliputi prosedur-

prosedur berikut :

1. SDLC (System Development Life Cycle) dan SWDLC (Software Development

Life Cycle)

Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik maupun

perangkat modeling yang mendukungnya adalah hal-hal keseluruhan yang

terbaik yang dapat seseorang lakukan untuk meningkatkan manintainability

system.

2. Definisi Data Standar

Trend ke arah sistem manajemen database relasional mendasari dorongan ke

normalisasi data dan definisi data standar.

3. Bahasa Pemrograman Standar

Penggunaan bahasa pemrograman standar, akan mempermudah pekerjaan

pemeliharaan. Jika perangkat lunak berisi dokumentasi internal yang jelas dan

lengkap, seorang programmer pemeliharaan pemula atau pemakai dapat

memahami apa yang sedang dikerjakannya. Dengan demikian penggantian

programmer pemeliharaan tidak begitu berdampak negatif pada kemampuan

perusahaan untuk memelihara program lama.

4. Rancangan Moduler

Programmer pemeliharaan dapat mengganti modul program jauh lebih mudah

daripada jika ia berurusan dengan keseluruhan program.

5. Modul yang dapat digunakan kembali

Modul biasa dari kode yang dapat digunakan kembali, dapat diakses oleh

semua aplikasi yang memerlukannya.

6. Dokumentasi Standar

Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak dan dokumentasi operasi yang

standar sehingga semua informasi yang diperlukan untuk beroperasi dan

pemeliharaan aplikasi khusus akan tersedia.

7. Kontrol Sentral

Semua program, dokumentasi, dan data tes seharusnya diinstal dalam

penyimpanan pusat dari sistem CASE (Computer-Aided Software

Engineering atau Computer-Assisted Software Engineering).

2.2.3. Langkah-Langkah dan Aktifitas Pemeliharaan Sistem

Menurut O’Brien (2005), pemeliharaan sistem adalah pengawasan,

evaluasi dan modifikasi sistem bisnis operasional untuk menghasilkan perbaikan

yang lebih diinginkan atau diperlukan. Proses implementasi sistem yang baru

dapat menghasilkan fenomena kurva belajar (learning curve). Sumber daya

manusia yang mengoperasikan suatu sistem atau software berpotensi melakukan

kesalahan apabila tidak terbiasa dalam penggunaannya. Pemeliharaan sistem

diperlukan untuk mengantisipasi kegagalan pada saat sistem berjalan.

Page 10: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

7

Selanjutnya end user melakukan pemecahan masalah untuk memperbaiki

kegagalan tersebut.

Proses pemeliharaan sistem mencakup tinjauan pasca implementasi untuk

memastikan bahwa sistem yang baru diimplementasikan mampu memenuhi tujuan

bisnis yang ditetapkan. Beberapa langkah proses pemeliharaan sistem yaitu :

1. Penggunaan sistem, yaitu menggunakan sistem sesuai dengan fungsi tugasnya

masing-masing untuk operasi rutin atau sehari-hari.

2. Audit sistem, yaitu melakukan penggunaan dan penelitian formal untuk

menentukan seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kinerja. Hal

semacam ini disebut penelaahan setelah penerapan dan dapat dilakukan oleh

seorang auditor internal.

3. Penjagaan sistem, yaitu melakukan pemantauan untuk pemeriksaan rutin

sehingga sistem tetap beroperasi dengan baik. Selain itu juga untuk menjaga

kemutakhiran sistem jika sewaktu-waktu terjadi perubahan lingkungan sistem

atau modifikasi rancangan software.

4. Perbaikan sistem, yaitu melakukan perbaikan jika dalam operasi terjadi

kesalahan bugs dalam program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi

saat tahap pengujian sistem.

5. Peningkatan sistem, yaitu melakukan modifikasi terhadap sistem ketika

terdapat potensi peningkatan sistem setelah sistem berjalan beberapa waktu,

biasanya adanya potensi peningkatan sistem tersebut terlihat oleh manajer

kemudian diteruskan kepada spesialis informasi untuk dilakukan modifikasi

sesuai keinginan manajer.

Aktifitas pemeliharaan antara lain sebagai berikut:

1. Penambahan atau perbaikan produk perangkat lunak (penambahan fungsi-

fungsi baru, perbaikan tampilan dan modus interaktif, memperbaharui

dokumen eksternal, memperbaharui karakteristik performansi dan sistem).

2. Adaptasi produk dengan lingkungan operasional yang baru hardware, sistem

operasi dll, seperti pemindahan perangkat lunak ke perangkat keras yang lain,

modifikasi untuk dapat mempergunakan protokol tambahan dll.

3. Pembetulan permasalahan yang timbul, yaitu pembenaran kesalahan yang

timbul setelah produk perangkat lunak dipergunakan oleh user.

2.2.4. Jaminan Kualitas Perangkat Lunak ISO 9126

Jaminan kualitas perangkat lunak merupakan suatu aktivitas perlindungan

pada suatu proses secara keseluruhan dalam pengembangan perangkat lunak.

American Heritage Dictionary mendefinisikan kata kualitas sebagai sebuah

karakteristik atau atribut dari sesuatu. Sebagai atribut, kualitas mengacu pada

karakteristik yang dapat diukur, sesuatu yang dapat dibandingkan dengan standar

yang sudah diketahui.

Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metode-

metode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur

Page 11: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

8

kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126 yang dibuat oleh International

Standarization Organization (ISO) dan International Electrotechnical Commision

(IES). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak, model,

karakteristik mutu, dan metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi dan

menetapkan kualitas sebuah produk software. Standar ISO 9126 telah

dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas

untuk perangkat lunak komputer. Gambar 1 dibawah ini merupakan kreteria

kualitas perangkat lunak berdasarkan ISO/IEC 9126.

Gambar 1. Kriteria kualitas perangkat lunak ISO/IEC 9126 (2000:7)

Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi enam karakteristik model

kualitas software sebagai berikut:

1. Functionality (Fungsionalitas). Kemampuan perangkat lunak untuk

menyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika digunakan dalam

kondisi tertentu.

2. Reliability (Kehandalan). Kemampuan perangkat lunak untuk

mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam kondisi

tertentu.

3. Usability (Kebergunaan). Kemampuan perangkat lunak untuk dipahami,

dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, ketika digunakan dalam

kondisi tertentu.

4. Efficiency (Efisiensi). Kemampuan perangkat lunak untuk memberikan

kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber daya yang digunakan

pada saat keadaan tersebut.

5. Maintainability (Pemeliharaan). Kemampuan perangkat lunak untuk

dimodifikasi. Modifikasi meliputi koreksi, perbaikan atau adaptasi terhadap

perubahan lingkungan, persyaratan, dan spesifikasi fungsional.

Page 12: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

9

6. Portability (Portabilitas). Kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari

satu lingkungan ke lingkungan lain.

Masing-masing karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126

dibagi menjadi beberapa sub-karakteristik kualitas, yaitu:

1. ISO 9I26 - Functionality

Sub-Karakteristik Deskripsi

Suitability Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu

dan tujuan pengguna.

Accuracy Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan.

Security Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun

otorisasi dalam modifikasi data.

Interoperability Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu.

Compliance Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku.

2. ISO 9I26 - Relaiability

Sub-Karakteristik Deskripsi

Maturity Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak.

Fault tolerance Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak.

Recoverability Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali

tingkat kinerja ketika terjadi kegagalan sistem, termasuk data dan koneksi jaringan.

3. ISO 9I26 - Usability

Sub-Karakteristik Deskripsi

Understandibility Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk

dipahami.

Learnability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk

dipelajari.

Operability Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan.

Attractiveness Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna.

4. ISO 9I26 - Efficiency

Sub-Karakteristik Deskripsi

Time behavior Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya.

Resource

behavior

Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan sumber

daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan.

Page 13: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

10

5. ISO 9I26 - Maintainability

Sub-Karakteristik Deskripsi

Analyzability Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan.

Changeability Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu.

Stability Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak.

Testability Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan

divalidasi perangkat lunak lain.

6. ISO 9126-Portability

Sub-Karakteristik Deskripsi

Adaptability Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda.

Instalability Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam

lingkungan yang berbeda-beda.

Coexistence Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan

perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya.

Replaceability Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai

sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.

ISO 9126 adalah standar terhadap kualitas perangkat lunak yang diakui

secara internasional. Terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah

perangkat lunak tidak serta merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat

lunak tersebut karena standar ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen

pembuat perangkat lunak tersebut, dengan kata lain jika manajemennya tidak

memenuhi standar ISO maka hasil kerjanya pun tidak dapat diberikan sertifikat

standar ISO. Faktor-faktor ISO 9126 tidak serta merta memungkinkan kita untuk

melakukan pengukuran kualitas secara langsung. Meskipun demikian, standar

tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuran-

pengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar

yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak.

2.2.5. Alur Kerja Perangkat Lunak

Saat produk perangkat lunak telah selesai dipasang (installed) dan mulai

diimplementasikan, beberapa jenis perubahan akan terjadi sejalan waktu

penggunaannya. Jones (2010) menyatakan bahwa ada tiga aktivitas pemeliharaan

produk perangkat lunak, yaitu

1. perbaikan kerusakan (defect repair),

2. perluasan atau peningkatan produk perangkat lunak (enhancement), dan

3. pemugaran (renovation).

Page 14: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

11

Gambar 2. Alur kerja dari tiga aktivitas pemeliharaan software (Jones: 2010)

2.2.6. Karaterstik Model Pemeliharaan

Maintainability menurut Fahmy (2012) adalah kemampuan software untuk

dapat dengan mudah dipahami, dikembangkan, dan dimodifikasi. Modifikasi

meliputi correction, improvements or adaptation to changes in the environment,

in requirements dan functional specifications. Dalam pengukuran maintainabilty,

Heitlager (2007) mendeskripsikan dalam beberapa langkah yang digambarkan

dalam model pada gambar 3. Langkah pengukuran menurut Heitlager (2007) yaitu

melihat karakteristik level sistem pada sifat source kode kemudian dilanjutkan

dengan mengukur properti pada source code

Gambar 3. Model maintaniability (Heitlarger 2007)

Heitlager (2007) juga membuat mapping dari karakterisitik sistem ke

dalam soure code yang terdiri baris dan kolom. Setiap kolom terdiri dari level

Page 15: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

12

kode seperti volume, complexity, duplication, unit length, number of units, and

number of modules. Gambar 3 merupakan mapping karakterteristik

maintainability yang berpengaruh terhadap tingkat maintainability

Gambar 4. Mapping karateristik maintainability (Heitlarger 2007)

Untuk mengetahui tingkat maintainability dari suatu software, dapat

dilakukan dengan menghitung aintainability Index (Ganpati, 2012). Ganpati

(2012) menjelaskan semakin tinggi nilai Maintainability Index (MI) hingga

mendekati 100 menunjukan bahwa software mudah dilakukan perawatan

sedangkan nilai MI sama dengan 0 menunjukan software sulit untuk dirawat.

Menurut Ganpati (2012), suatu software dapat dibedakan menjadi tiga macam

berdasarkan nilai maintainability indexnya sesuai dengan tabel 6.

Menurut Black (2011) stability merupakan metrik yang membantu untuk

memprediksi seberapa stabil sistem setelah dilakukan modifikasi atau perubahan.

23 Oleh karena itu pengujian pada sub karakteristik stability tidak dilakukan

karena stability hanya akan diuji jika sudah dilakukan perubahan pada sistem.

2.2.7. Pentingnya Pemeliharaan Sistem Informasi

Sistem informasi perlu dilakukan dalam pemeliharaan hal ini dikarena

tidak sedikit biaya yang dikeluarkan dalam pemeliharaan ini. Seperti yang

dijelaskan oleh Suroso (2014) dalam penelitiannya bahwa biaya pemeliharan

membutuhkan dana dalam pengembangan dan implementasi perangkat lunak yang

relatif besar di mana biaya pemeliharaan perangkat lunak mengambil porsi 49%,

sedangkan biaya pengembangan adalah 43% dan sisanya (8%) untuk kegiatan

lain-lain. Biaya perbaikan kesalahan pada suatu perangat lunak juga meningkat

sejalan dengan tahapan pengembangannya. Porsi biaya pemeliharaan 49% terbagi

kedalam empat jenis aktivitas yaitu tindakan corrective 21%, adaptive 25%,

preventive 4% dan perfective 50%.

Page 16: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

13

Gambar 5. Biaya perbaikan kesalahan yang meningkat sejalan dengan tahapan

pengembangan Boehm Software Engineer Economics 1981 dalam (Suroso 2014)

Untuk mendukung keandalan dan memenuhi kebutuhan serta

mempertimbangkan biaya pemeliharaan software yang besar, alokasi sumberdaya

perlu diperhitungkan dengan baik. Resource yang ditinjau meliputi biaya

(maintenace cost) dan usaha (maintenance effort) seperti penjelasan berikut ini:

1. Maintenance Cost

Pemeliharan SI yang berbasis Teknologi Informasi (TI) memakan biaya yang

relatif mahal. Banker (1993) dalam Huber (2009) menyebutkan ada dua tipe

biaya dalam modifikasi software, yaitu biaya finansial dan biaya waktu.

Biaya finansial adalah akumulasi biaya dari komponen pekerja yang terlibat

di dalamnya. Semakin banyak pekerja yang terlibat maka biaya ini akan

semakin tinggi. Biaya waktu adalah akumulasi biaya yang timbul dari

aktivitas ini sepanjang rentang waktu berlangsungnya aktivitas, di mana biaya

finansial adalah komponen yang mempengaruhi biaya waktu. Semakin lama

proses modifikasi software berlangsung untuk mencari tahu (discover),

mngimplmentasikan (implement), menguji (test) dan mendokumentasikan

(document), maka komponen biaya ini akan tinggi.

2. Maintenance Effort

Jika suatu aplikasi perangkat lunak yang dimiliki oleh sebuah organisasi

dalam proses pengembangannya dibuat agar lebih mudah untuk dimodifikasi,

misalnya dibangun dengan tingkat kerumitan yang rendah, maka usaha

(effort) yang dicurahkan oleh organisasi tersebut dikemudian hari akan lebih

ringan (Swanson, 1999). Maintenance effort sebagai input aktivitas

pemeliharaan terdiri dari sumberdaya yang dialokasikan dan digunakan dalam

tugas, misalnya sumberdaya mesin, workbenches dan sumberdaya manusia

atau staff. Sumberdaya manusia sendiri dibedakan berdasarkan keterampilan

Page 17: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

14

(skills), pengalaman dan motivasinya, yang kemudian dikelompokkan lagi

sesuai job class serta besaran gaji.

Ada tiga alasan pentingnya pemeliharaan sistem (system maintenance)

yang perlu digarisbawahi dan :

1. Memperbaiki Kesalahan (Correcting Errors)

Maintenance dilakukan untuk mengatasi kegagalan dan permasalahan yang

muncul saat sistem dioperasikan. Sebagai contoh, maintenace dapat

digunakan untuk mengungkapkan kesalahan pemrograman (bugs) atau

kelemahan selama proses pengembangan yang tidak terdeteksi dalam

pengujian sistem, sehingga kesalahan tersebut dapat diperbaiki.

2. Menjamin dan Meningkatkan Kinerja Sistem (Feedback Mechanism)

Kajian pasca implementasi sistem merupakan salah satu

aktivitas maintenance yang meliputi tinjauan sistem secara periodik. Tinjauan

periodik atau audit sistem dilakukan untuk menjamin sistem berjalan dengan

baik, dengan cara memonitor sistem secara terus-menerus terhadap potensi

masalah atau perlunya perubahan terhadap sistem. Sebagai contoh,

saat user menemukan errors pada saat sistem digunakan, maka user dapat

memberi umpan balik atau feedback kepada spesialis informasi guna

meningkatkan kinerja sistem. Hal ini yang menjadikan system

maintenance perlu dilakukan secara berkala, karena system maintenance akan

senantiasa memastikan sistem baru yang di implementasikan berjalan dengan

baik dan sesuai dengan tujuan penggunaanya melalui mekanisme umpan

balik.

3. Menjaga Kemutakhiran Sistem (System Update)

Selain sebagai proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca

implementasi, system maintenance juga meliputi proses modifikasi terhadap

sistem yang telah dibangun karena adanya perubahan dalam organisasi atau

lingkungan bisnis. Sehingga, system maintenance menjaga kemutakhiran

sistem (system update) melalui modifikasi-modifikasi sistem yang dilakukan.

Page 18: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

15

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pemeliharaan perangkat lunak menjadi sangat penting untuk diperhatikan

oleh pengguna sistem informasi di suatu organisasi, mengingat perangkat lunak

merupakan salah satu elemen kunci bagi produk yang berbasis komputer dan juga

menjadi mesin yang mengendalikan pengambilan keputusan di dalam dunia

bisnis. Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga perangkat lunak tetap andal dan

responsif bagi penggunanya. Kegiatan pemeliharaan memerlukan praktek

manajemen yang baik untuk menjamin tersedianya sumberdaya untuk mendukung

hal tersebut sehingga kebutuhan akan perubahan dan penyesuaian, yang termasuk

dalam lingkup pekerjaan pemeliharaan, dapat dipenuhi. Pemeliharaan perangkat

lunak paska implementasi diperlukan dalam rangka menjaga kesinambungan

operasional aplikasi. Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ISO 9126.

Pemeliharaan tersebut diharapkan dapat memastikan kesesuaian dengan

kebutuhan fungsionalitas teknis perangkat lunak, memastikan kesesuaian

kebutuhan pihak manajerial mengenai jadwal dan budget, serta dapat

meningkatkan efisiensi perangkat lunak berikut juga aktifitas pemeliharaannya.

Biaya pemeliharaan perangkat lunak lebih besar dari biaya pengembangannya.

Hal tersebut disebabkan beberapa faktor seperti stabilitas tim, tanggung jawab

kontrak, keahlian staff, umur suatu perangkat lunak dan struktur program. Hal ini

harus diperhatikan karena terkadang perusahaan lebih fokus pada pengembangan

sistem, namun dibelakang itu semua terdapat hal dan tantangan yang perlu

dihadapi dengan baik.

3.2. Saran

Dalam rangka meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pemeliharaan

perangkat lunak pada suatu organisasi atau perusahaan, hendaknya pihak-pihak

yang bertanggung jawab terhadap sistem informasi di perusahaan tersebut dapat

memahami dan mengetahui kategori-kategori pemeliharaan seperti Corrective

Maintenance, Adaptive Maintenance, Perfective maintenance dan Preventive

Maintenance dan disarankan untuk memenuhi standar ISO 1926 walaupun

terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah perangkat lunak tidak serta

merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat lunak tersebut karena standar

ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen pembuat perangkat lunak tersebut,

dengan kata lain jika manajemennya tidak memenuhi standar ISO maka hasil

kerjanya pun tidak dapat diberikan sertifikat standar ISO. Faktor-faktor ISO 9126

tidak serta merta memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran kualitas

secara langsung. Meskipun demikian, standar tersebut menyediakan basis yang

sangat penting untuk melakukan pengukuran-pengukuran kualitas secara tidak

langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar yang sempurna untuk menilai

Page 19: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

16

kualitas suatu sistem perangkat lunak. Disisi lain biaya yang dikeluarkan cukup

tinggi, sehingga dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan perlu dicermati sejak

awal pengembangan sistem informasi dan dibuat perencanaan maintainability

budget. Kemampuan dan tingkat kemudahan sistem informasi untuk dimodifikasi

sebaiknya dipikirkan sejak tahap awal pengembangan untuk mengakomodir

aktivitas penyempurnaan (perfective) dikemudian hari agar bisa dikerjakan

dengan resource yang seekonomis mungkin bilamana dibutuhkan. Sistem audit

dan jadwal perawatan juga harus dibuat seefisien dan selengkap mungkin agar

benar-benar sistem yang dirawat terjaga dengan baik.

Page 20: MAKALAH TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …

17

DAFTAR PUSTAKA

Azmi, Yan. 2009. Konsep Sistem Informas yang Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta.

Brutu, G. 2015. Urgensi Maintainability dalam Konteks Implemetasi Suatu Sistem

Informasi di Perusahaan [internet]. [diunduh 2017 Pebruari 2015].

Tersedia pada: blogstudent.mb.ipb.ac.id/tag/pemeliharaan.

Chua B. B, Dyson L. E. 2004. Appliying the ISO 9126 Model To The Evaluation

of an E-Learning System. [internet]. [diunduh 2017 Pebruari 15]. Tersedia

pada: ascilite.org.au/conferences/perth04/chua.html.

Fahmy, Syahrul et-all. 2012. Evaluating the Quality of Software in e-Book using

the ISO 9126 Model [internet]. [diunduh 2017 Pebruari 15]. Tersedia

pada: sersc.org/journals/IJCA/vol5_no2/14.pdf.

Ganpati et-all. 2016. A Case Study of Code Decay In Open Source Software.

Shimia India: LAP Lambert Academic Publishing.

Heitlager dkk. 2007. A Practical Model for Measuring Maintainability A

preliminary report. Prosiding, QUATIC '07 Proceedings of the 6th

International Conference on Quality of Information and Communications

Technology. Washington : IEEE Computer Society.

ISO. 2008. Standard ISO 9001. Jakrta: ISO Standar.

ISO/IEC. 2008. ISO/IEC 9126 –Software Product Evaluation Quality

Characterstics and Guidelines for Their Use. Gnewa: ISO Standard

O’Brien, J. A. 2005. Pengantar Sitem Informasi Perpektif Bisnis dan Manajerial.

Jaarta: Salemba Empat.

O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems,

fifteenth edition. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Sukoco Agus. 2010. Penggunaan Standard ISO 9126 untuk Mengevaluasi

Keefektifan Perangkat Lunak [internet]. [diunduh 2017 Pebruari 15].

Tersedia pada: jurnal.ubl.ac/index.php/explore/article.

Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Susanto, A. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Lembaga Ilmu

Administrasi.

Sutabri, T. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Timothy, O’Leary Linda. 2004. Computing Today. New York: Mc Graw-Hill

Technology Education.