makalah manajemen kesehatan

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen kesehatan terutama keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubah memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhantikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia. Perubahan tersebut sebagai dampak dari perubahan sosial-politik-ekonomi, kependudukan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari perubahan tersebut membawa implikasi terhadap perubahan sistem pelayanan kesehatan/keperawatan dan sebagai tantangan bagi tenaga keperawatan Indonesia dalam proses profesionalisasi. Salah satu sistem pelayanan keperawatan yang setiap hari dilakukan oelh perawat yaitu berkomunikasi dengan orang lain baik itu pasien, dokter maupun staff kesehatan lainnya. Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan dan sebagai bagian yang selalu ada dalam proses manajemen keperawatan. Tergantung dimana posisi manajer dalam struktur organisasi. Berdasarkan hasil penelitian Swansburg (1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang digunakan manajer untuk berkomunikasi; 16% untuk membaca; 9% untuk menulis. Pengembangan ketrampilan dalam komunikasi merupakan kiat sukses bagi seorang manajer keperawatan. 1 | Page

Upload: luqmanhermansyah

Post on 28-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mankes

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen kesehatan terutama keperawatan di Indonesia di masa depan perlu

mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal ini

berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan

perubah memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhantikan setiap

perubahan yang terjadi di Indonesia. Perubahan tersebut sebagai dampak dari perubahan

sosial-politik-ekonomi, kependudukan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Dari perubahan tersebut membawa implikasi terhadap perubahan sistem

pelayanan kesehatan/keperawatan dan sebagai tantangan bagi tenaga keperawatan

Indonesia dalam proses profesionalisasi. Salah satu sistem pelayanan keperawatan yang

setiap hari dilakukan oelh perawat yaitu berkomunikasi dengan orang lain baik itu pasien,

dokter maupun staff kesehatan lainnya.

Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam aktivitas manajer keperawatan

dan sebagai bagian yang selalu ada dalam proses manajemen keperawatan. Tergantung

dimana posisi manajer dalam struktur organisasi. Berdasarkan hasil penelitian Swansburg

(1990), bahwa lebih dari 80% waktu yang digunakan manajer untuk berkomunikasi; 16%

untuk membaca; 9% untuk menulis. Pengembangan ketrampilan dalam komunikasi

merupakan kiat sukses bagi seorang manajer keperawatan.

Komunikasi dalam manajemen merupakan unsur yang sangat menentukan

suksesnya sebuah organisasi. komunikasi dalam suatu organisasi merupakan proses

pengiriman yang kompleks, meliputi komunikasi internal yang terjadi diantara orang-

orang yang berbeda didalam suatu organisasi. selain itu, organisasi juga melakukan

komunikasi eksternal dengan publik-publik eksternal yang berkaitan dengannya.

Komunikasi tersebut terjadi setiap hari dengan menggunakan berbagai media dan

memiliki tujuan. Oleh karena itu, komunikasi adalah sarana yang sangat efektif dalam

memudahkan perawat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik, khususnya

manajemen kesehatan.

1 | P a g e

Page 2: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

1.2 Rumusan Masalah

Komunikasi merupakan elemen dasar dari interaksi manusia yang

memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan, dan meningkatakan

kontak dengan orang lain. Karena komunikasi dilakukan oleh seseorang setiap hari, orang

seringkali salah berfikir bahwa komunikasi adalah seseuatu yang mudah. Namun

sebenarnya komunikasi adalah proses kompleks yang melibatkan tingkah laku dan

hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan

lingkungan sekitarnya.

Karena terlalu banyak waktu yang digunakan oleh manajer adalah untuk

komunikasi; mendengar dan berbicara, jadi jelas bahwa manajer harus mempunyai

ketrampilan komunikasi interpersonal yang baik. Manajer berkomunikasi dengan staf,

pasien, atasan setiap hari. Karena praktik keperawatan berorientasi pada

kelompok/hubungan interpersonal dalam mencapai suatu tujuan organisasi, maka untuk

menciptakan komitmen dan rasa kebersamaan perlu ditunjang ketrampilan manajer

dalam berkomunikasi.

1.3 Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :

Menguraikan pentingnya komunikasi dalam manajemen kesehatan.

Menjelaskan arti dan model dari komunikasi dalam manajemen kesehatan.

Mengetahui proses aspek komunikasi dalam manajemen kesehatan.

Meningkatkan sistem pelayanan kesehatan dengan mengetahhui cara berkomunikasi

yang baik dalam manajemen kesehatan.

2 | P a g e

Page 3: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi (communication) berasal dari bahasa latin

‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan

demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk

mencapai kebersamaan.

Menurut Tappen (1995) mendefinisikan bahwa komunikasi adalah suatu

pertukaran pikiran, perasaan dan pendapat dan memberikan nasehat dimana

terjadi antara dua orang atau lebih bekerja bersama. Komunikasi juga merupakan

suatu seni untuk dapatnya menyusun dan menghantarkan suatu pesan dengan cara

yang gampang sehingga orang lain dapat mengerti dan menerima. Jadi,

komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses pemberian arti

sesuatu antara dua atau lebih orang dan lingkungannya bisa melalui simbol, tanda

atau perilaku yang umum, dan biasanya terjadi dua arah.

2.2 Komponen Dasar Komunikasi

Setiap orang terlibat dalam komunikasi, tetapi ada beberapa aspek yang

menentukannya, yang pertama adalah manusia yang mau didengar dan tipe kedua

dari komunikasi terjadi apabila seseorang mencari informasi yang diinginkan.

Unit dasar komunikasi terdiri dari seorang pengirim, seorang penerima,

dan sebuah pesan dalam sebuah konteks tertentu. Pengirim bermaksud mengirim

sebuah pesan tertentu tetpai bisa mengirim lebih banyak diluar kesadaran

langsungnya. Isi komunikasi yang tidak disadari atau tersembunyi merupakan

bagian integral dan penting dari keseluruhan. Pesan itu sendiri mungkin sejalan

dengan maksud yang disadari atau mungkin agak bervariasi dengan maksud

tersebut. Begitu pula penerima bisa menangkap apa yang dimaksudkan untuk

dikirim tetapi seringkali juga menerima lebih banyak dari yang dimaksudkan,

terutama komponen yang tidak disadari.

3 | P a g e

Page 4: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

Ada tiga prinsip dasar untuk keberhasilan komunikasi :

1. Keberhasilan komunikasi mencakup pengirim, penerima, dan media.

2. Keberhasilan komunikasi terjadi apabila berita yang dikirim dapat diterima.

3. Keberhasilan manajer perawat dicapai, akan berhasil pula dalam komunikasi.

2.3 Proses Komunikasi

Komunikasi adalah suatu yang kompleks, banyak model yang

dipergunakan dalam menjelaskan bagaimana organisasi dan orang berkomunikasi.

Setiap komunikasi pasti adanya pengirim pesan dan penerima pesan. Pesan

tersebut dapat berupa verbal, tertulis, maupun nonverbal. Pada proses ini juga

melibatkan suatu lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi

nilai-nilai, kepercayaan, temperamen, tingkat stres pengirim pesan, dan penerima

pesan. Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan cuaca, suhu, faktor kekuasaan

dan waktu.

Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran

atau media tertentu kepada komunikasi dengan tujuan untuk mendorong perilaku

manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah ke keadaan

atau status sehat utuh secar fisik, mental, dan sosial.

Komunikasi adalah suatu hal yang kompleks yang meliputi simbol verbal

nonverbal dan pertukaran pesan antar individu. Komunikasi adalah suatu proses,

proses ini memungkinkan seseorang untuk mengirimkan pesan baik secara

sengaja maupun tidak sengaja. Seringkali orang mengirimkan atau menyampaikan

suatu pesan mengenai kepribadian atau gerakan tubuh tanpa menyadarinya.

Komunikasi adalah respon antara dua orang atau lebih ketika mereka mengirim

dan menerima stimuli dan pesan.

4 | P a g e

Page 5: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

Diagram Proses Komunikasi (Marquis & Huston, 1998 : 290)

2.4 Prinsip Komunikasi Manajer Keperawatan

Walaupun komunikasi dalam suatu organisasi adalah sangat kompleks,

manajer dapat melaksanakan komunikasi melalui beberapa tahap tersebut, yaitu :

a. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tentang

siapa yang akan terkena dampak dari pengambilan keputusan yang telah

dibuat. Oleh karena itu, jaringan komunikasi formal dan informal perlu

dibangun antara manajer dan staf.

b. Komunikasi bukan hanya sebagai perantara, akan tetapi sebagai bagian proses

yang tak terpisahkan dalam kebijaksanaan organisasi. Jika bagian lainnya

akan terkena dampak akibat komunikasi, manajer harus konsultasi tentang isi

komunikasi dan meminta umpan balik dari orang yang kompeten sebelum

melakukan suatu perubahan atau tindakan.

c. Komunikasi harus jelas, sederhana, dan tepat. Ciri khas perawat profesional

dimasa depan dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat

5 | P a g e

Faktor eksternal

Tertulis

Verbal

Nonverbal

Faktor internal

Faktor eksternal

Komunikator

Pesan

Komunikan

Faktor internal

Page 6: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

berkomunikasi secara lengkap, adequat, dan cepat. Profil perawat masa depan

yang terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal

bahasa Inggris.

d. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasi dapat diterima

secara akurat. Salah satu cara untuk melakukannya pada proses ini adalah

bertanya kepada penerima pesan untuk mengulangi pesan atau instruksi yang

disampaikan.

e. Menjadi pendengar yang baik adalah komponen yang penting bagi manajer.

Hal yang perlu dilakukan adalah menerima semua informasi yang

disampaikan orang lain dan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu

terhadap pesan yang disampaikan.

Empat prinsip dasar komunikasi menurut Watzlawick et al (1967), yaitu :

a. Seseorang tidak dapat tidak berkomunikasi. Semua perilaku mempunyai

sebuah pesan, sama seperti pembawa-pembawa pesan yang lebih jelas

lainnya, misalnya kata-kata atau sikap tubuh, tidak berkata atau bertindak

apapun itu sendiri sudah merupakan sebuah pesan.

b. Setiap komunikasi mempunyai sebuah isi dan aspek hubungan dimana yang

merekrutnya mengklasifikasikan yang sebelumnya dan karenanya adalah

sebuah komunikasi.

c. Semua hubungan komunikasi adalah simetris atau komplementer tergantung

pada apakah mereka didasarkan pada kesetaraan atau ketidaksetaraan.

d. Sebuah seri komunikasi dapat dilihat sebagai sebuah seri pembicaaran yang

tidak terputus. Tidak jelas yang mana awal dan akhir dari sebuah seri

pembicaraan.

2.5 Model Komunikasi dalam Manajemen Kesehatan

2.5.1 Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis adalah bagian yang penting dalam organisasi. Dalam

mencapai setiap kebutuhan individu atau staf, setiap organisasi telah

mengembangkan metode penulisan dalam mengkomunikasikan pelaksanaan

6 | P a g e

Page 7: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

pengelolaan, misalnya publikasi perusahaan, surat-menyurat ke staf, pembayaran,

dan jurnal. Manajer harus terlibat dalam komunikasi tertulis, khususnya kepada

stafnya.

Menurut Asosiasi Pendidikan Kesehatan di Amerika (1988) menyarankan

bahwa komunikasi tertulis dan memo dalam suatu organisasi meliputi :

a. Mengetahui apa yang ingin disampaikan sebelum memulai menulis.

b. Menulis nama orang dalam tulisan Anda perlu dipertimbangkan

dampaknya.

c. Gunakan kata aktif, dimana akan mempunyai pengaruh yang baik.

d. Tulis kata yang sederhana, familiar, spesifik dan nyata. Tulisan yang

sederhana akan lebih mudah dipahami dan memungkinkan untuk dibaca

orang lain.

e. Gunakan seminimal mungkin penggunaan kata-kata yang tidak penting.

f. Tulis kalimat dibawah 20 kata dan masukkan suatu ide setiap kalimat.

Tuliskan kalimat yang penting dan menjadi isu utama.

g. Berikan pembaca petunjuk; konsistensi penggunaan istilah dan pesan.

h. Atur isi pesan secara sistematis.

i. Gunakan paragraf untuk mempermudah membaca; untuk memo antara 8-

10 baris; dan untuk surat tidak lebih dari 6 baris setiap paragraf.

j. Jelas; fokus komunikasi didefinisikan secara jelas.

2.5.2 Komunikasi Secara Langsung

Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal kepada atasan dan

bawahannya baik secara formal maupun informal. Mereka juga melakukan

komunikasi secara verbal pada pertemuan formal, baik kepada individu dalam

kelompok dan presentasi secara formal.

Tujuan komunikasi verbal adalah “assertiveness”. Perilaku asertif adalah

suatu cara komunikasi yang memberikan kesempatan individu untuk

mengekspresikan perasaannya secara langsung, jujur, dan cara yang sesuai tanpa

menyinggung perasaan orang lain yang diajak komunikasi.

7 | P a g e

Page 8: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

Hal yang harus dihindari pada komunikasi secara asertif adalah pasif,

agresif khususnya agresif yang tidak langsung. Komunikasi pasif terjadi jika

individu tidak tertarik terhadap topik atau karena enggan berkomunikasi.

Komunikasi agresif terjadi jika individu merasa superior terhadap topik yang

dibicarakan.

2.5.3 Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi dengan menggunakan ekspresi

wajah pergerakan tubuh, dan sikap tubuh atau “body language”. Menurut Arnold

dan Boggs (1989) karena komunikasi nonverbal meliputi komponen emosi

terhadap pesan yang diterima atau disampaikan, maka komunikasi nonverbal lebih

mengandung arti yang signifikan dibandingkan komunikasi verbal. Tetapi akan

menjadi sesuatu yang membahayakan jika komunikasi nonverbal diartikan salah

tanpa adanya penjelasan secara verbal.

Di bawah ini adalah kunci bagian komunikasi nonverbal yang dapat terjadi

tanpa atau dengan komunikasi verbal :

a. Lingkungan: tempat dimana komunikasi dilaksanakan merupakan bagian

penting pada proses komunikasi.

b. Penampilan: pemakaian pakaian, kosmetik, dan sesuatu yang menarik

merupakan bagian dari komunikasi verbal yang perlu diidentifikasikan.

c. Kontak mata atau pandangan: kontak mata memberikan makna terhadap

ketersediaan orang untuk berkomunikasi.

d. Postur tubuh dan gesture: bobot suatu pesan bisa ditunjukkan dengan

orang yang menunjukkan telunjuknya, berdiri atau duduk.

e. Ekspresi wajah: komunikasi yang efektif memerlukan suatu respon wajah

yang setuju terhadap pesan yang disampaikan.

f. Suara: intonasi, volume, dan refleksi. Cara tersebut menandakan bahwa

pesan dapat ditransfer dengan baik.

Manajer yang efektif akan melakukan komunikasi verbal dan nonverbal

supaya individu (atasan atau bawahan) akan dapat menerima pesan secara jelas.

8 | P a g e

Page 9: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

2.5.4 Komunikasi Via Telepon

Pada era globalisasi ini, penggunaan telepon sudah menjadi suatu gaya

hidup dari masyarakat. Manajer disuatu organisasi sangat tergantung dalam

melakukan komunikasi dengan menggunakan telepon. Dengan kemudahan sarana

komunikasi tersebut, memungkinkan manajer untuk merespon setiap

perkembangan dan masalah dalam organisasi. Oleh karena itu, untuk menjaga

citra organisasi, manajer dan semua staf harus belajar dan sopan serta menghargai

setiap menjawab telepon.

2.6 Strategi Komunikasi dalam Praktek Keperawatan di Rumah Sakit

Dalam komunikasi terdapat tiga komponen yang harus menjadi perhatian

yang sama, yaitu struktur, budaya, dan teknologi. Struktur bertujuan untuk

mencapai status praktik komunikasi yang dapat direncanakan dan diterapkan oleh

kelompok kerja. Tetapi setiap struktur yang ada harus ada kelompok klinik yang

dirancang untuk pelaksanaan prinsip-prinsip asuhan keperawatan kepada pasien,

tampilan yang baik, dan dapat membantu dalam penyelesaian suatu masalah pada

organisasi.

Budaya dalam suatu organisasi bukan suatu yang mudah untuk dirubah

dalam waktu sesaat, tetapi kita percaya akan bekerja dalam lingkungan dan

individu yang mempunyai budaya yang berbeda. Keadaan ini penting pada proses

perubahan yang efektif.

Teknologi merupakan komponen ketiga dalam praktek komunikasi yang

efektif. Komunikasi interpersonal dan secara organisasi sering diperlakukan suatu

perantara yang disebut teknologi elektronik dan penggunaan media tersebut akan

sangat bermanfaat pada masa yang akan datang.

9 | P a g e

Page 10: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

Diagram Strategi Komunikasi yang Terbaik dalam Praktik Keperawatan (Walker,

Evans,and Robbson, 1996)

10 | P a g e

MISI ORGANISASI

(Terbaik dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian)

Penampilan Praktek yang Terbaik

TUJUAN : Peningkatan struktur kesehatan pasien dan organisasi dalam meningkatkan kepuasan pasien dan perawatPENCAPAIAN : Struktur

implementasi fokus kepada klien

Struktur strategi manajemen strategik dalam implementasi

Struktur/ bagian kolaboratif klinik

Penghargaan Komunikasi BrenchmarkingPendidikan

Struktur Budaya Teknologi

TUJUAN : Fokus pada pasien dan orang, nilai-nilai budaya

PENCAPAIAN : Survey kepuasan

staf Strategi manajemen

tentang nilai-nilai Perkembangan

filosofi RS

TUJUAN : Untuk mendukung komunikasi dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan kepuasan pasien & staf

PENCAPAIAN : Sistem pembayaran Jaringan dengan

mobile phone, mata, dll

Forum CEO Jurnal

Page 11: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

2.7 Aspek Komunikasi dalam Manajemen Kesehatan

Komunikasi dalam manajemen merupakan unsur yang sangat menentukan

suksesnya sebuah organisasi. Beberapa aspek komunikasi dibawah ini belum

dapat perhatian manajer untuk lebih mengefektifkan kepemimpinannya :

a. Kurangi kesimpangsiuran arus informasi dalam organisasi. Kesatuan

komando dan kesatuan arah serta peningkatan koordinasi antar pimpinan

unit adalah upaya penting yang dapat dikembangkan oleh manajer utnuk

mengurangi hambatan komunikasi di dalam organisasi.

b. Sesuaikan isi pesan dengan pengalaman si penerima informasi. Pesan

yang jelas harus dikemas oleh sumber informasi. Mekanisme komunikasi

yang mudah diterima oleh staf harus disesuaikan dengan tingkat

pendidikan dan pengalaman staf.

c. Kembangkan sistem umpan balik. Laporan yang dibuat oleh staf harus

diberikan umpan balik oleh si penerima laporan atau didiskusikan materi

laporan tersebut dengan mereka sehingga timbul kesamaan persepsi antara

staf dengan pimipinan tentang suatu permasalahan dan cara

pemecahannya.

d. Penggunaan media seperti poster, radio, TV, dan sebagainya akan lebih

menunjang komunikasi. Media harus digunakan secara efektif.

e. Komunikasi langsung (tatap muka) antara pemimpin dan staf perlu

dikembangkan untuk menjalin hubungan antar manusia dan mengurangi

hambatan akibat perbedaan posisi.

Komunikasi yang berkembang dalam manajemen kesehatan harus

mengandung unsur 4C yaitu, singkat dan padat (concise), lengkap tentang jenis

informasi yang akan disampaikan (complete), jelas tentang hal-hal yang perlu

dikerjakan oleh staf (clear), dan juga mengandung tujuan yang jelas (concrete).

Penerapan unsur komunikasi didalam manajemen rumah sakit dapat dikaji

melalui pertemuan rutin, seperti rapat-rapat yang diadakan minimal sebulan sekali

oleh pimpinan RS bersama staf, pada saat dilakukan supervisi ke lapangan untuk

11 | P a g e

Page 12: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

memantau pelaksanaan program dan berbagai bentuk pertemuan formal lainnya

untuk menggerakkan peran serta masyarakat.

2.8 Aplikasi Komunikasi dalam Asuhan Keperawatan

Komunikasi dalam praktek keperawatan profesional merupakan unsur

utama bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mencapai

hasil yang optimal. Kegiatan keperawatan yang memerlukan komunikasi meliputi:

a. Interview/ Anamnesa

Anamnesa kepada pasien merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh

perawat kepada pasien pada saat pelaksanaan asuhan keperawatan (proses

keperawatan). Interview adalah suatu komunikasi dengan tujuan tertentu untuk

memperoleh data tentang keadaan klien yang akan dipergunakan dalam

mendukung masalah yang dihadapi pasien dan melaksanakan tindakan secara

akurat.

Prinsip yang perlu diterapkan oleh perawat pada komunikasi ini adalah :

1. Hindari komunikasi yang terlalu formal atau tidak tepat. Ciptakan suasana

hangat, kekeluargaan.

2. Hindari interupsi. Komunikasi adalah suatu proses yang aktif yang

memerlukan suatu pertanyaan yang fokus dan perlu perhatian.

3. Hindari respon dengan kata hanya “ya dan tidak”. Respon tersebut akan

mengakibatkan tidak berjalannya komunikasi dengan baik.

4. Jangan memonopoli pembicaraan.

5. Hindari hambatan personal keberhasilan suatu komunikasi sangat

ditentukan oleh subjektifitas seseorang.

b. Komunikasi Melalui Komputer

Komputer merupakan suatu alat komunikasi cepat dan akurat pada

manajemen keperawatan saat ini. Penulisan data-data klien dalam komputer akan

mempermudah perawat lain dalam mengidentifikasi masalah pasien dan

memberikan intervensi yang akurat. Melalui komputer, informasi terbaru dapat

12 | P a g e

Page 13: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

cepat didapatkan dengan menggunakan internet bila perawat mengalami kesulitan

dalam menangani masalah klien.

c. Komunikasi Tentang Kerahasiaan

Pasien yang masuk dalam sistem pelayanan kesehatan menyerahkan

rahasia dan rasa percaya kepada institusi. Perawat sering dihadapkan pada suatu

dilema dalam menyimpan rahasia pasien, disatu sisi dia membutuhkan informasi

dengan menghubungkan apa yang dikatakan klien dengan orang lain, dilain pihak

dia harus memegang janji untuk tidak menyampaikan informasi tersebut kepada

siapapun.

d. Komunikasi Melalui Sentuhan

Komunikasi melalui sentuhan kepada pasien merupakan metode dalam

mendekatkan hubungan antara pasien dan perawat. Tetapi yang perlu dicatat

dalam sentuhan tersebut adalah perbedaan jenis kelamin antara perawat dan

pasien. Dalam situasi ini perlu adanya suatu persetujuan.

e. Dokumentasi Sebagai Alat Komunikasi

Dokumentasi adalah salah satu alat yang sering digunakan dalam

komunikasi keperawatan dalam memvalidasi asuhan keperawatan, sarana

komunikasi antar tim kesehatan lainnya, dan merupakan dokumen dalam

pemberian asuhan keperawatan.

Keterampilan dokumentasi yang efektif memungkinkan perawat untuk

mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang

sudah, sedang, dan akan dikerjakan oleh perawat.

Manfaat komunikasi dalam pendokumentasian adalah :

1. Dapat digunakan ulang untuk keperluan yang bermanfaat.

2. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat lainnya dan tenaga kesehatan

apa yang sudah dan akan dilakukan kepada pasien,

3. Manfaat dan data pasien yang akurat dan dapat dicatat.

13 | P a g e

Page 14: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

f. Komunikasi Perawat dan Tim Kesehatan Lainnya

Komunikasi yang baik akan meningkatkan hubungan profesional antara

perawat dan tim kesehatan lainnya. Pengembangan model praktik keperawatan

profesional merupakan sarana peningkatan komunikasi antar perawat dan tim

kesehatan lainnya. Komunikasi yang dimaksudkan disini adalah adanya suatu

kejelasan dalam pemberian informasi dari masing-masing individu sesuai dengan

kedudukannya.

14 | P a g e

Page 15: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

- Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi atau proses

pemberian arti sesuatu antara dua atau lebih orang dan lingkungannya bisa

melalui simbol, tanda atau perilaku yang umum, dan biasanya terjadi dua

arah.

- Komponen dasar komunikasi terdiri dari pengirim, pesan, dan penerima.

- Komunikasi menjadi penting dan perlu dipahami oleh perawat karena

merupakan tolak ukur dalam mutu pelayanan keperawatan. Rendahnya

komunikasi yang baik dan efektif dapat menyebabkan kesalahpahaman

dalam mempersepsikan yang berdampak pada tingginya konflik antar

tenaga kesehatan dan ketidakpuasan dari pelanggan baik internal (pemberi

pelayanan) maupun eksternal (penerima pelayanan). Yang pada akhirnya

menyebabkan rendahnya mutu pelayanan keperawatan yang diberikan.

- Komunikasi dalam manajemen kesehatan merupakan unsur yang sangat

penting dalam sistem pelayanan kesehatan khususnya perawat yang dapat

membentuk hubungan kerja dengan pasien secara baik.

- Komunikasi yang berhasil membutuhkan kesamaan antara pesan yang

dikirimkan oleh pengirim dengan pesan yang diterima oleh pendengar.

- Prinsip komunikasi dalam manajemen keperawatan yaitu manajer harus

mengerti struktur organisasi; komunikasi bukan hanya sebagai perantara,

akan tetapi sebagai bagian proses; komunikasi harus jelas, sederhana, dan

tepat; manajer harus meminta umpan balik; dan menjadi pendengar yang

baik.

- Model komunikasi dalam Manajemen kesehatan, terdiri dari komunikasi

tertulis, komunikasi secara langsung, komunikasi non-verbal, dan

komunikasi via telepon.

- Strategi komunikasi dalam praktik keperawatan di RS terdapat tiga

komponen: struktur, budaya, dan teknologi.

15 | P a g e

Page 16: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

- Komunikasi yang berkembang dalam manajemen kesehatan harus

mengandung 4C yaitu concise, complete, clear,dan concrete.

3.2 SARAN

Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan sistem pelayanan kesehatan

khususnya keperawatan, seorang perawat dapat berkomunikasi secara efektif

kepada pasien, staf, maupun tim kesehatan lainnya dan dapatkan meningkatkan

mutu pelayanan dalam manajemen keperawatan.

16 | P a g e

Page 17: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

DAFTAR PUSTAKA

Ellis, Roger B. 1999. Komunikasi Interpersonal Dalam Keperawatan: Teori Dan Praktik. EGC: Jakarta

Muninjaya, A.A.Gde. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. EGC: Jakarta

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika: Jakarta

Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan Volume 1. EGC: Jakarta

http: //www.komunikasikesehatan.com

http: //www.manajemenkesehatan.co.id

http: //mustikanurse.blogspot.com/2006/12/komunikasi-dlm-pelayanan-kep.html

Swanburg, Russel C. 2000. Pengantar Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan Untuk Perawat Klinis. EGC: Jakarta

www.manajemenkeperawatan.co.id

17 | P a g e

Page 18: MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN

JOB DESCRIPTION

No Nama NIM Tugas

1 Afni Yan Syah 0607101020033 Menulis isi makalah

2 Ellya Yulistina 0607101020013 Mencari bahan

3 Cut Jemala Sari 0607101060051 Meringkas bahan

4 Lilies Andriani 0607101060077 Mencari bahan

5 Maizul Fitriyani 0607101060013 Mencari bahan

6 Marisa Evi Sinurat 0607101020015 Mencari bahan

7 Luqman 0607101060007 Mengetik isi makalah

8 Dwi Rizkina Busa 0607101020063 Membuat power point

9 Nurmalina 0607101020085 Mencari bahan

10 Yulia Astuti 0607101020019 Meringkas bahan

11 Yuli trisnawati 0607101020035 Meringkas bahan

12 Eka novita 0407101020009 Mencari bahan

13 Afrizal Faisal 0607101020081 Presentator

14 Sri Icut Herleni 0407101020047 Mencari bahan

15 Isnaini Meringkas bahan

16 Ridwan Meringkas bahan

17 Rizal Fauzi Mencari bahan

18 Alpi Sri Rahmayana Mencari bahan

18 | P a g e