makalah kesehatan masyarakat

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat. Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping sandang, pangan, dan papan. Dengan berkembang nya pelayanan kesehatan saat sekarang ini, memahami etika kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat. Memahami etika kesehatan merupakan tuntutan yang dipandang semakin perlu, karena etika kesehatan membahas tentang tata susila dokter dalam menjalankan profesi, khususnya yang berkaitan dengan pasien. Sejarah perkembangan pendidikan di dunia kesehatan memang sejak awal didominasi oleh upaya pengobatan sehingga banyak dikenal umumnya di bidang medis (kedokteran) dengan profesi-profesi medis dan paramedis, seperti dokter, perawat dan bidan. Sejalan dengan itu, banyak muncul pendidikan yang melahirkan profesi tersebut. Di Indonesia cukup banyak di buka fakultas kedokteran di beberapa perguruan tinggi, akademi-akademi keperawatan dan kebidanan. Bidang kesehatan lain yang kemudian berkembang sangat pesat saat ini adalah bidang kesehatan masyarakat.

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 26-Jun-2015

14.201 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah kesehatan masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat.

Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping sandang,

pangan, dan papan. Dengan berkembang nya pelayanan kesehatan saat sekarang ini,

memahami etika kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat.

Memahami etika kesehatan merupakan tuntutan yang dipandang semakin perlu,

karena etika kesehatan membahas tentang tata susila dokter dalam menjalankan

profesi, khususnya yang berkaitan dengan pasien.

Sejarah perkembangan pendidikan di dunia kesehatan memang sejak awal

didominasi oleh upaya pengobatan sehingga banyak dikenal umumnya di bidang

medis (kedokteran) dengan profesi-profesi medis dan paramedis, seperti dokter,

perawat dan bidan. Sejalan dengan itu, banyak muncul pendidikan yang melahirkan

profesi tersebut. Di Indonesia cukup banyak di buka fakultas kedokteran di beberapa

perguruan tinggi, akademi-akademi keperawatan dan kebidanan. Bidang kesehatan

lain yang kemudian berkembang sangat pesat saat ini adalah bidang kesehatan

masyarakat.

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,

memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui pengorganisasian

masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular,

pendidikan kesehatan dan sebagainya (Winslow, 1920). Meskipun batasan kesehatan

masyarakat (public health) ini sudah dirumuskan oleh Winslow seabad yang lalu,

namun sampai saat ini batasan tersebut masih relevan. Inti dari rumusan masalah ini

adalah kesehatan masyarakat mempuyai dua aspek, yakni : keilmuan (science), teori

dan seni (art), atau aplikasinya.

Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat bukan hanya berbicara atau berteori

tentang penyakit dan penyebarannya (epidemiologi), tentang gizi makanan, tentang

kesehatan lingkungan, tentang ilmu perilaku dan pendidikan, tetapi juga bagaimana

aplikasi atau penerapan teori-teori tersebut dalam mengatasi masalah-masalah

Page 2: Makalah kesehatan masyarakat

kesehatan masyarakat dalam rangka memelihara dan meningkatkan kesehatan

masyarakat.

Banyak masalah-masalah kesehatan yang ada saat ini. Dengan demikian

dibutuhkan tenaga kesehatan masyarakat yang handal yang mampu mewujudkan

upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal inilah yang

melatarbelakangi disusunnya makalah ini.

B. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui pentingnya ilmu kesehatan masyarakat.

b. Untuk membentuk tenaga kesehatan masyarakat yang handal dan berkualitas

c. Mengetahui dan memahami peran SKM dalam kesehatan kerja

Page 3: Makalah kesehatan masyarakat

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Pentingnya Ilmu Kesehatan Masyarakat ( SKM )

Kondisi kesehatan masyarkat Indonesia pada saat ini bisa di katakana dalam

kondisi yang sudah semakin membaik, meskipun masih ada sebagian masyarakat yang

yang hidup jauh dari pola hidup sehat. Membaiknya kesehatan masyarakat merupakan

manifestasi dari info dari media masa yang sering memberikan informasi edukatis

sehingga masyarakat terdidik secara otomatis. Pentingnya kesehatan masyarakat

membuat dinas pendidikan membuat ilmu atau fakultas yang khusus menangani

kesehatan masyarakat. Harapan pemerintah pada perkuliahan yang mmebahas tentang

kesehatan masyarakat kedepannya mampu membawa masyarakat yang sehat dan

cerdas dalam menjaga kesehatannya sendiri dan keluarga.

Ilmu kesehatan masyarakat memiliki artian, sebagai ilmu dan seni mencegah

penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan

efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi

lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan

perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini,

pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar

setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga

kesehatannya.

Salah satu ruang lingkup ilu kesehatan masyarakat yang mnjadi sorotan di

Indonesia adalah Gizi Masyarakat, pembahasan berkaitan dengan gizi memang

menjadi hal menarik, karena masih banyak masyarakat yang dalam pemenuhan

gizinya belum mendekati normal, artinya anka kecukupan gizi di masyarakat

Indonesia terutama di pedesaan masi sangat rendah. Banyak masyarakat yang masih

mngkonsumsi makanan satu macam sehingga nutrisinya tidak optimum, hal ini juga

yang menyebabkan banyaknya kasus seperti busung lapar kurang gizi dan lain

sebagainya. Pentingnya kesehatan masyarakat harus benar-benar mendapatkan

perhatian, karena masyarakat bisa menjadi cerminan suatu Negara. Bagaimnapun

Page 4: Makalah kesehatan masyarakat

Negara bisa terus berkembang karena ada masyarakat yang menyumbangkan

SDMnya.

Sumber daya manusia yang baik tentu dari masyarakat yang sehat. Masalah

gizi menjadi sorotan khusus karena di Indonesia sendiri masalah ini belum bisa

teratasi secara tuntas, sebenarnya banyak aspek yang melingkupi kesehatan

masyarakat, seperti Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan

Kesehatan dan Perilaku, Administrasi Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan

Keselamatan Kerja serta Kesehatan Reproduksi.

2. Cara membentuk tenaga kesehatan yang handal

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber

daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik tangguh,

mental kuat, kesehatan prima, dan cerdas. Bukti empiris menunjukkan bahwa hal itu

sangat tergantung pada keadaan kesehatan yang baik.

SDM yang dimaksud adalah Tenaga kesehatan sesuai PP 32 tahun 1996 yang

dituntut mampu memberikan pelayanan kesehatan secara professional.

Kemampuan professional tercermin melalui keterampilan intelektual,

interpersonal dan teknikal dalam menerapkan teori dan konsep pelayanan Kesehatan

yang sesuai dan tepat guna. Penguasaan kemampuan professional memungkinkan

tenaga Kesehatan mampu membuat keputusan berdasarkan pengetahuan Ilmiah dan

Kode Etik Pelayanan kesehatan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan

kaidah profesi masing masing .

Dalam menghadapi Era Globalisasi di tahun 2010, Tenaga Kesehatan

diharapkan berperan aktif untuk turut serta berbenah diri.

Untuk memenuhi hak masyarakat atas pelayanan kesehatan yang berkualitas,

tenaga kesehatan harus mempunyai kompetensi handal, melaksanakan peran dan

tugasnya dalam melayani masyarakat sesuai kompetensinya. Agar tenaga Kesehatan

di lingkungan MTKI & MTKP dapat melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik,

maka perlu adanya Sertifikasi melalui UJI KOMPETENSI baik Level Dasar maupun

Page 5: Makalah kesehatan masyarakat

Level lanjut/Advance sesuai standar kompetensi yang telah disepakati bersama antara

profesi, stakeholder dan user agar memperoleh Pengakuan atas kompetensi kerjanya

di bidang kesehatan.

Berdasar hal tersebut diatas perlu adanya Sosialisasi melalui Awareness tentang

Competency Based Training (CBT), bagi seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di

Unit pelayanan kesehatan di MASYARAKAT, agar tenaga Kesehatan paham dan siap

untuk melakukan Sertifikasi dan Uji kompetensi

Permasalahan lain yang perlu juga segera dilakukan adalah penyelenggaraan

registrasi bagi tenaga Kesehatan yang akan dan sudah bekerja, dengan

mempertimbangkan dasar-dasar ketentuan yang ada sekarang. Penyesuaian

profesionalisme tenaga Kesehatan melalui sertifikasi tersebut merupakan upaya

profesi dan lembaga /Institusi Pelayanan kesehatan untuk melindungi,

menstandarisasi, dan melegalisasi tenaga kesehatan terkaitnya.

Sertifikasi yang dimaksud dalam ketentuan yang berlaku adalah pemberian

mengakuan kepada tenaga kesehatan sesuai profesinya melalui pemberlakuan uji

kompetensi

Sebagai suatu sistem, uji kompetensi/penilaian berbasis kompetensi merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari pelatihan berbasis kompetensi yang bertujuan

untuk mengukur pencapaian kompetensi seseorang terhadap unit-unit Standar

Kompetensi di masing-masing Profesi Tenaga Kesehatan.

Fungsi Uji Kompetensi dalam proses sertifikasi yang merupakan pemberian

pengakuan terhadap Kompetensi tenaga kesehatan tersebut, menjadi sangat penting,

karena akan menentukan kualitas dari sertifikat kompetensi yang diterbitkan sekaligus

juga kualitas dari tenaga kesehatan pemegang sertifikat.

Dalam sistem kelembagaan Uji dan sertifikasi kompetensi yang dikembangkan

secara nasional, pelaksanaan uji kompetensi tsb dilaksanakan oleh lembaga

independent yg ditunjuk atau memperoleh Lisensi sertifikasi

Page 6: Makalah kesehatan masyarakat

Upaya standarisasi sistem uji kompetensi/penilaian berbasis kompetensi perlu

dilakukan untuk mendapatkan kualitas proses dan hasil yang diharapkan sesuai

persyaratan bukti-bukti Standar Kompetensi. Dimanapun serta kapanpun dan siapapun

penilai ujian yang melakukan uji kompetensi tersebut dilaksanakan tidak masalah

karena semua sudah diatur dalam sistem dan peserta uji agar dapat memperoleh

Sertifikat /pengakuan keprofesiannya.

Misi Depkes dalam peningkatan kualitas SDM Kesehatan, yaitu menjamin

mutu kompetensi tenaga kesehatan di pasar kerja Nasional dan Internasional, untuk

melaksanakan misi tersebut, Organisasi profesi tenaga kesehatan merencanakan uji

kompetensi untuk dapat memberikan pengakuan kepada Tenaga Kesehatan yang

sudah menjalankan tugas dan perannya dalam pelayanan kesehatan di Unit Pelayanan

Kesehatan bagi masyarakat selama ini .

Dalam pelaksanaan Sertifikasi melalui Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan

tersebut diatas, diperlukan sejumlah tenaga Assesor Kompetensi yang terlatih sesuai

bidang Profesinya.

3. Peran SKM dalam kesehatan kerja

Peran SKM dalam berbagai bentuk upaya kesehatan masyarakat, diantaranya

adalah sebagai pelaksana lapangan, pendidikan, penyuluhan kesehatan masyarakat,

pembangunan model, pengelolaan kesehatan masyarakat, pengelola dan pengendali

upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan kerja sebagai bagian dari upaya

kesehatan masyarakat seperti diuraikan di atas dapat dilakukan melalui berbagai upaya

atau program-program. Untuk melaksanakan upaya tersebut dibutuhkan sejumlah

profesi, seperti dokter, perawat, ahli higiene kerja, ahli toksikologi, ahli ergonomi, ahli

epidemiologi dan ahli keselamatan (Harrington & Gill, 2005). SKM peminatan K3

khususnya dapat diberdayakan dan dikembangkan untuk menempati profesi seperti

ahli higiene kerja, ergonomi dan ahli keselamatan. Dilihat dari tugas pokok kesehatan

kerja dan bentuk pengendalian bahaya kesehatan, tenaga SKM mempunyai

kompetensi yang sangat sesuai karena tenaga SKM dirancang untuk melakukan tugas

pokok atau upaya-upaya yang bersifat promosi, perlindungan dan pencegahan. Selain

Page 7: Makalah kesehatan masyarakat

itu kemampuan sebagai leader, pengelola program diharapkan akan lebih

mengoptimalkan upaya kesehatan kerja.

Jumlah institusi pendidikan tinggi yang menghasilkan SKM saat ini sangat

banyak. Potensi ini akan sangat berarti ketika kita melihat kenyataan bahwa di

Indonesia jumlah angkatan kerja adalah terbesar nomor 4 di dunia, yaitu berjumlah

sekitar 152 juta jiwa (Survey BPS 2003, untuk penduduk di atas 15 tahun) dan jumlah

industri yang cukup besar sekitar 102.000 perusahaan. Selain di perusahaan, SKM

dengan kompetensi bidang K3 juga diperlukan di instansi pemerintah baik pusat

maupun daerah dalam menjalankan fungsinya membuat regulasi, melakukan

supervisi, bimbingan dan evaluasi. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat bidang

K3, SKM juga dapat memainkan peran di LSM-LSM bidang kesehatan yang tentunya

dapat membuat program intervensi kesehatan di tempat kerja. Hal penting untuk

dicatat adalah pentingnya pemberdayaan potensi tenaga SKM sesuai kompetensinya

untuk dapat menjadi pelaksana upaya kesehatan kerja baik bekerja langsung di

perusahaan, ditempatkan di instansi pemerintah maupun bergerak melaui LSM-LSM. 

Kebijakan kesehatan kerja yang telah dikeluarkan pemerintah harus didukung

oleh jejaring terkait. Disamping pemerintah itu sendiri, juga oleh para pengusaha atau

pelaku usaha dan para pekerja. Kebutuhan SDM bidang kesehatan kerja selain tenaga

medis dan paramedis, seperti dokter dan perawat juga sangat dibutuhkan tenaga-

tenaga yang mampu melakukan upaya-upaya kesehatan kerja yang lebih bersifat

peningkatan, perlindungan dan pencegahan, yaitu tenaga ini adalah SKM.

Perkembangan pembangunan nasional bangsa Indonesia sekarang ini

dihadapkan pada era otonomi dan desentralisasi. Titik berat yang menjadi perhatian

baik masyarakat maupun pemerintah adalah bidang pendidikan dan kesehatan. Era

globalisasi saat ini juga menuntut adanya kompetensi tenaga kerja dan pentingnya

standarisasi serta sertifikasi. Trend fenomena ini sangat relevan dengan pemikiran dan

implementasi peran SKM dalam upaya kesehatan kerja.

Dapat digarisbawahi di sini mengenai peran SKM dalam upaya kesehatan

kerja, kita dapat melihatnya dari titik temu antara kompetensi yang dimiliki SKM

khususnya peminatan K3 dengan tujuan dan tugas pokok kesehatan kerja dan standar

upaya kesehatan kerja yang biasa diterapkan di tempat kerja dalam bentuk Sistem

Page 8: Makalah kesehatan masyarakat

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Kompetensi SKM sangat sesuai

sebagai bagian dari profesi lain dalam upaya kesehatan kerja, yaitu sebagai pengelola

program dan dapat melakukan fungsinya untuk melakukan/ mengkoordinasikan

langkah-langkah identifikasi potensi bahaya kesehatan, penilaian bahaya kesehatan

dan pengendalian melalui berbagai program, pembinaan, pengawasan serta pendidikan

dan pelatihan.

Page 9: Makalah kesehatan masyarakat

BAB III

ANALISA DATA DAN PROGRAM KERJA

A. Analisa Data

Masyarakat Kecamatan Watopute Desa Labaha memiliki jumlah

penduduk sekitar 1.000 orang yang tergolong sehat dan menjaga kesehatan

lingkungan di masyarakat sekitar 80 % sedangkan yang 20 % masih kurang

kepedulian terhadap kesehatan sehingga sering terkena penyakit Malaria atau

demam berdarah. Masyarakat Kecamatan Lohia Desa Banggai sekitar 70 %

masih tergolong sehat dan memelihara kebersihan lingkungan di sekitarnya

sedangkan 30 % masih belum memahami kebersihan lingkungan sehingga

mudah terserang penyakit yang tidak diinginkan.

B. Program Kerja Upaya Kesehatan Masyarakat 

1)    Tujuan:

Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan

jaringannya, meliputi Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan Bidan Desa.

 

2)    Sasaran:

a.    Semua kabupaten/kota memiliki layanan PSC 24 jam

b.    Semua kelompok kerja mendapatkan UKK di 9 kab/kota

c.    Terpilihnya tenaga kesehatan teladan di 9 kab/kota

d.    Semua kelompok masyarakat yang rentan memperoleh

       pelayanan kesehatan gratis di desa sasaran

3)    Kegiatan Pokok:

a. Operasional P3K dan Safe Community (Patroli Ambulance

    Advance

     RS)

b. Upaya Kesehatan Kerja

c. Peningkatan Kesehatan dasar

d. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

e. peningkatan Kesehatan masyarakat

Page 10: Makalah kesehatan masyarakat

BAB IV

PEMBAHASAN

A.    Definisi Kesehatan Masyarakat

Sudah banyak ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masayarakat. Secara kronologis

batasan-batasan kesehahtan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit sampai

batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas seperti berikut ini. Batasan

yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan adalah upaya-upaya untuk mengatasi

masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan

masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya memperbaiki dan meningkatkan sanitasi

lingkungan merupakan kegiatan kesehatan masyarakt. Kemudian pada akhir abad ke-18

dengan diketemukan bakteri-bakteri penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi,

kegiatan kesehatan masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat

melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi.

B.     Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat

Seperti disebutkan diatas bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. Oleh sebab

itu, ruang lingkup kesehatan masyarakat dapat dilihat dari dua hal tersebut. Sebagai ilmu,

kesehatan masyarakat pada mulanya hanya mencakup 2 disiplin keilmuan, yakni ilmu bio-

medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial. Akan tetapi sesuai dengan perkembangan

ilmu, maka disiplin ilmu yang mendasri ilmu kesehatan masyarakat pun berkembang.

Sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat

antara lain, mencakup: ilmu biologi, ilmu kedokteran, ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu

lingkungan, sosiologi, antropologi, psikologi, ilmu pendidikan, dan sebagainya.

Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering

disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan masyarakat ini, antara lain:

a)    Epidemiologi

b)   Biostatistik/statistik kesehatan

c)    Kesehatan lingkungan

d)   Pendidikan kesehahtan dan ilmun perilaku

e)    Administrasi kesehatan masyarakat

f)    Gizi masyarakat

g)   Kesehatan kerja.

Page 11: Makalah kesehatan masyarakat

Masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal maka pemecahannya harus secara multi

disiplin. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat sebagai seni atau praktiknya mempunyai

bentanngan yang luas. Semua kegiatan baik yang langsung maupun tidak langsung untuk

mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik,

mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental,

sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat. Misalnya: pembebrsihan lingkungan,

penyediaan air bersih, pengawasan makanan, perbaikan gizi, penyelenggaraan pelayanan

kesehatan masyarakat, cara pembuangan tinja, pengelolaan sampah dan air limbah,

pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, pemberantasan sarang nyamuk, lalat, kecoa,

dan sebagainya.

Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan ilmu

kesehahtan masyarakat antara lain:

1. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.

2. Perbaikan sanitasi lingkungan.

3. Perbaikan lingkungan pemukiman.

4. Pemberantasan vektor.

5. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat.

6. Pelayanan kesehatan ibu dan anak.

7. Pembinaan gizi masyarakat.

8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum.

9. Pengawasan obat dan minuman.

10. Pembinaan peran serta masyarakat, dan sebagainya.

Page 12: Makalah kesehatan masyarakat

BAB V

PENUTUP

A . Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan akan arti pentinya tenaga SKM

sesuai dengan kompetensinya sebagai sember daya handal dalam upaya kesehatan

kerja dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu diperlukan

koordinasi dan kerja sama lintas sektoral, khususnya dunia pendidikan, pelaku usaha,

pemerintah dan para pekerja. Dengan demikian upaya peningkatan kesehatan menjadi

penting sehingga produktivitas kerja meningkat, kesehatan masyarakat terlindungi dan

pada gilirannya kesejahteraan masyarakat meningkat dan bangsa Indonesia dapat

bangkit dari keterpurukan.

B . Saran

Sebaiknya, dukungan dari pemerintah dan kesadaran dari masyarakat harus

lebih di tingkatkan supaya tercipta derajat kesehatan masyarakat yang sebaik-baiknya

dan yang setingi-tinnginya.

Page 13: Makalah kesehatan masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

1. Notoatmojo soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.Jakarta

PT.RINEKA CIPTA

2. http://perpustakaanpusdiklataparatur.net/index.php?

option=com_content&view=article&id=64:kurikulum-penguji-kompetensi-tenaga

kesehatan&catid=38:kurikulum&Itemid=87 selasa 04 Desember 2012.

Page 14: Makalah kesehatan masyarakat

TUGAS : KEPERAWATAN KOMUNITAS

PROGRAM KERJA KESEHATAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK

1. NURMIN 2. WA ODE ENI 3. WA ODE JALIA4. SADMA ILAWATI

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

2014

KATA PENGANTAR

Page 15: Makalah kesehatan masyarakat

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,

rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat guna

memenuhi tugas dari dosen.

Makalah ini membahas tentang “PROGRAM KERJA KESEHATAN MASYARAKAT”, semoga dengan makalah yang kami susun ini kita sebagai mahasiswa Stip Wuna dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.

Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari sempurna, maka dari

itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu selaku dosen-dosen

pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik dan saran itu dapat membangun

kami dari yang salah menjadi benar.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir

kata kami mengucapkan terima kasih.

Raha, Februari 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Page 16: Makalah kesehatan masyarakat

KATA PENGANTAR ……………………………………………….....…........ i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………….. ………....................... 1

B. Tujuan................................................................................................................. 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1. Pentingnya SKM........................................ . …………………......................... 3

2. cara membentuk tenaga kesehatan yang handal...………............................... 4

3. Peran SKM dalam kesehatan kerja.........................………................................ 6

4. Pertumbuhan Penduduk Di Kabupaten Muna..............…….............................. 7

BAB III ANALISA DATA DAN PROGRAM KERJA

A. Analisa Data...............................................…………………......................... 9

B. Program Kerja UKM...................................……………............................... 9

BAB IV PEMBAHASAN

A. Devinisi Kesehatan Masyarakat........................ ……….................................. 9

B. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat........................................................... 9

BAB V PENUTUP

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………….................... 12

4.2 Saran................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 13