makalah ekonomi kesehatan

23
Makalah Ekonomi Kesehatan O L E H Kelompok II Genap Riska Amalia (0707101020028) Cut Rahma Yunita (0707101020064) Dara Mutia (0707101020068) Lia Maisara (0607101020040) Erni Purnama Riska (0607101020026) Sri Rezeki Amelia (0607101060040) Azimah (0507101020016) Tuti Wahyuni J (0507101060036) Dosen : Bpk. Ibrahim HS Laweung, SKM, MNSc. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: putri

Post on 21-Dec-2015

98 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Karakteristik ekonomi kesehatan kelompok 2

TRANSCRIPT

Page 1: makalah ekonomi kesehatan

Makalah Ekonomi Kesehatan

O L E H

Kelompok II Genap

Riska Amalia (0707101020028)

Cut Rahma Yunita (0707101020064)

Dara Mutia (0707101020068)

Lia Maisara (0607101020040)

Erni Purnama Riska (0607101020026)

Sri Rezeki Amelia (0607101060040)

Azimah (0507101020016)

Tuti Wahyuni J (0507101060036)

Dosen : Bpk. Ibrahim HS Laweung, SKM, MNSc.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH, 2010

Page 2: makalah ekonomi kesehatan

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Karakteristik

Ekonomi Kesehatan ” dengan baik. Shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan

ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis telah banyak memperoleh petunjuk, arahan, dan

motivasi dari berbagai pihak terutama dari pembimbing. Untuk itu penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada Bpk. Ibrahim HS Laweung, SKM, MNSc selaku dosen pembimbing

yang telah bersedia membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga

kepada teman-teman yang telah banyak memberikan kritikan, saran-saran, motivasi, dan doa.

Penulis menyadari bahwa hasil penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.

Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan ataupun

kekeliruan dalam makalah ini. Penulis sangat mengharapkan saran-saran dari berbagai pihak

untuk kemajuan di masa yang akan datang, InsyaAllah.

Dan akhirnya, semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas jasa dan budi

baik dari semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini. Semoga dapat bermanfaat

bagi penulis sendiri, pembaca, serta mahasiswa/i lainnya.

Wassalamu’alaikum wr. Wb

Banda Aceh, 15 Maret 2010

Penulis

Page 3: makalah ekonomi kesehatan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1

1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karakteristik ............................................................................................... 2

2.2 Ekonomi Kesehatan ...................................................................................................... 2

2.3 Karakteristik Ekonomi Kesehatan ................................................................................ 3

2.3.1 Karakteristik Komoditi Kesehatan ...................................................................... 5

2.4 Pelayanan Kesehatan .................................................................................................... 7

2.5 Karakteristik Ekonomi Kesehatan di Indonesia ........................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 11

3.2 Saran ............................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 13

JOB DESCRIPTION .......................................................................................................... 14

Page 4: makalah ekonomi kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari sudut pandang ilmu ekonomi, pembahasan ilmu ekonomi akan selalu mengarah

kepada demand, supply, dan distribusi komoditi, dimana komoditinya adalh pelayanan

kesehatan bukan kesehatannya sendiri. Kesehatan sendiri tidak dapat diperjualbelikan, dalam

pengertian bahwa kesehatan itu tidak dapat secara langsung dibeli atau dijual di pasar. Oleh

karena itu kesehatan hanya merupakan salah satu ciri komoditi. Kegiatan kesehatan

merupakan salah satu karakteristik dari pelayanan kesehatan, sabuk pengaman, pemadam

kebakaran, makanan yang bergizi dan sebagainya; namun kesehatan tidak dapat

dipertukarkan.

Uraian tersebut juga mengandung penjelasan penting, karena apa yang diuraikan di

atas mempunyai kaitan yang sangat erat dengan persoalan pokok ilmu ekonomi seperti yang

dipertanyakan oleh Mill, yaitu masalah value. Pada umumnya keadaan value tersebut oleh

konsumennya yang dalam hal ini adalah pasien, hanya dapat ditunjukkan oleh suatu tingkat

utility tertentu, misalnya perubahan dari status kesehatannya. Kesehatan sendiri tidak dapat

diperjualbelikan (not tradeable).

Dalam analisis ekonomi mungkin perlu untuk selalu bekerja dengan definisis yang

banyak, dan yang paling penting dari semua itu ialah yang lebih berhubungan dengan fungsi

sosial dan sikap budaya terhadap sakit, daripada pertimbangan biomedis seprti tinggi

rendahnya tekanan darah. Sehingga demikian jelaslah bahwa pengukuran kesehatan juga

merupakan salah satu aspek penting dari ilmu ekonomi kesehatan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini :

1. Untuk memahami karakteristik ekonomi kesehatan.

2. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan dan karakteristik ekonomi kesehatan di

Indonesia.

3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kesehatan.

Page 5: makalah ekonomi kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karakteristik

Jika dilihat dari kamus besar bahasa Indonesia tahun 1971, karakteristik berarti ciri-ciri

khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Karakteristik sering

disebutkan atau dikaitkan dengan karakter atau sifat pada manusia, namun sebenarnya memiliki

makna yang lebih luas dan menyeluruh. Dapat diartikan sebagai suatu ciri atau sifat kusus yang

dimiliki seseorang atau sesuatu sehingga akan membedakannya dari yang lain.

2.2 Ekonomi Kesehatan

Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam memilih dan

menciptakan kemakmuran. Teori ekonomi dapat digunakan dalam berbagai bidang selain bidang

moneter, seperti penelitian ilmiah, politik,kematian perilaku criminal, pendidikan, kesehatan,

keluarga, dan lainnya. Hal itu mungkin karena ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pilihan

manusia.

Sedangkan kesehatan menurut UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan masyarakat,

memiliki pengertian “ keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan untuk

hidup produktif secara social dan ekonomi”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa kesehatan merupakan kesatuan utuh yang terdiri dari unsure fisik, mental dan social.

Ilmu ekonomi kesehatan merupakan suatu ilmu dengan segala konsep, teori serta tekhnik

nya yang berhubungan atau diterapkan dalam bidang kesehatan. Ilmu ekonomi kesehatan tidak

hanya diterapkan pada semua kegiatan yang mempengaruhi derajat kesehatan namun lebih luas

dari pada itu.

Penerapan ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan terkadang menemui hambatan, hal ini

dikarenakan kesehatan bukanlah suatu barang yang dapat diperjual belikan atau memiliki nilai

harga. Kesehatan lebih diartikan kepada jasa, dalam hal ini meliputi pelayanan kesehatan,.

Adapun hambatan yang sering ditemui itu adalah dalam mengukur hasil operasionalisasi

pelayanan kesehatan, output kesehatan.

Page 6: makalah ekonomi kesehatan

Ciri-ciri ekonomi kesehatan :

Ciri pertama : adanya system dimana sebagian besar warga mempunyai pekerjaan, hingga

mampu menerima nafkah. System ini harus memungkinkan semua warga untuk

mendapatkan perlindungan social terutama dalam bidang kesehatan.

Cirri kedua : pembagian pendapatan nasional yang merata, melalui system fiscal yang

handal dan efektif, sehingga proyek-proyek public terutama pendidikan, kesehatan

umum, sarana-sarana public dapat dibiayai.

Cirri ketiga : sebuah system yang memungkinkan partisipasi luas seluruh warga dalam

kehidupan politik dan kemasyarakatan yang menamakan dirinya “pribumi” atau

“nonpribumi”.

2.3 Karakteristik Ekonomi Kesehatan

Karakteristik ekonomi kesehatan dapat dijelaskan dengan cara membatasi ilmu ekonomi,

yaitu ilmu bagaimana individu atau masyarakat melakukan pilihan, dengan atau tanpa uang,

mengerjakan sumber daya produktif yang langka dengan berbagai allternatif penggunaan, untuk

menghasilkan berbagai macam barang dan membagikannya untuk konsumsi, untuk menganalisis

semua biaya dan mamfaat dari perbaikan pola-pola alokasi sumberdaya yang ada.

Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik ekonomi kesehatan antara lain :

a) Pelayanan kesehatan sebagai komoditi ekonomi. Dari sudut pandang ekonomi yang

menjadi komoditi dalam dunia kesehatan bukanlah kesehatan itu sendiri, melainkan

pelayanan kesehatannya. Hal ini dikarenakan kesehatan tidak dapat diperjual belikan

secra langsung. kegiatan Kesehatan hanya salah satu cirri/ karakteristik dari pelayanan

kesehatan.

b) Analisis ekonomi kesehatan lebih berhubungan dengan fungsi social dan sikap budaya

terhadap sakit.

Analisis yang digunakan dalam ekonomi kesehatan dibagi menjadi tiga yaitu :

1) Analisis animasi biaya : analisis yang lebih menekankan pada upay pencapaian

pada target program dengan cara biaya yang terkecil.

Page 7: makalah ekonomi kesehatan

2) Analisis efektif biaya : mencari-cari pencapaian output yang maksimal dengan

jumlah biaya yang telah ditentukan., memilih untuk menilai program yang

terbaik diantara program yang tersedia.

3) Analisis biaya mamfaat : analisis lebih memperhatikan seberapa jauh program

yang dilaksanakan akan bermamfaat.

c) Pokok pembahasan ilmu ekonomi selalu mengarah pada supply, demand dan distribusi.

Dalam sudut pandang supply,produksi yang terpenting dari pelayanan kesehatan. Dari

sudut pandang demand, pelayanan kesehatan dibutuhkan oleh masyarakat untuk

memperbaiki dan mencapai status kesehatan yang lebih tinggi. Para medis berkewajiban

mendistribusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Karakteristik khusus ekonomi kesehatan :

1. Uncertainty

Tidak bisa direncanakan seperti komoditas umum lainnya

2. Externality

Transaksi tidak bisa memperhitungkan seluruh akibat aktivitas produksi atau konsumsi

(luberan/ spill over)

Konsumsi pelkes memiliki eksternalitas

Eksternalitas positif (tidak selalu)

3. Informasi Asimetris

Dalam transaksi ada perbedaan pengusaan informasi yang relevan antara para pihak

Salah satu pihak memiliki informasi lebih baik daripada yang lain

Di bidang kesehatan : konsumen tidak/ kurang memiliki informasi tentang pelkes

Sebaliknya, hanya produsen/supplier yang mengetahui pelkes yang harus dikonsumsi

pasien

Dampak : muncul adverse selection dan moral / morale hazard

Adverse selection : orang ingin menjadi peserta askes karena menyadari resiko tinggi

sedangkan asuradur tidak mengetahui hal itu

Moral hazard : PPK merekomendasikan pelkes tanpa indikasi medis (melainkan

indikasi uang)

Page 8: makalah ekonomi kesehatan

Morale Hazard : karena terjamin asuransi perilaku peserta asuransi berubah menjadi

kurang hati-hati. Asuransi tidak memiliki alat yang efektif dalam mengontrol

perubahan itu.

4. Consumer Ignorance

Konsekuensi dari ciri ketiga, konsumen pelkes bersifat ignorance

Menyerahkan pada agen yaitu professional kesehatan tentang semua keputusan

konsumsi pelkes

5. Restriksi Kompetisi

Oleh karena sifat khusus diatas maka pelkes harus diatur, berupa :

Lisensi : ijin praktek

Ujian berkala (kognitif, motorik)

Asesmen kebutuhan alat canggih : certificate of need

6. Kesehatan Adalah Hak asasi

Hak untuk hidup menyaratkan hak atas kesehatan

Kekurangan atas konsumsi barang/jasa umum lainnya tidak mengancam

jiwa/kehidupan

7. Motif Non Profit

Oleh karena pelkes menyangkut jiwa manusia maka seyogyanya perhitungan untung

rugi (profit) tidak mendominasi pengambilan keputusan atas konsumsi pelkes

8. Padat : modal – karya – teknologi

Dalam produksi komoditas umum, penambahan modal dan penggunaan teknologi

akan menurunkan kebutuhan tenaga kerja

Dalam pelkes, pemakaian teknologi padat modal membutuhkan jenis tenaga dengan

keahlian khusus untuk mengoperasikan alat kesehatan tersebut

9. Mix Outputs

Pelkes mengahsilkan puluhan, bahkan ratusan jenis output. Misalnya : labkes

menghasilkan kebutuhan jenis pelayanan pemeriksaan labkes.

10. Kesehatan : konsumsi dan investasi

Pemakaian jasa pelkes adalah konsumsi

Page 9: makalah ekonomi kesehatan

Namun, dengan konsumsi itu dihasilkan nilai kesehatan yang bisa dijadikan sebagai

modal untuk berproduksi. Jadi konsumsi pelkes tadi pada gilirannya merupakan

investasi.

2.3.1 Karakteristik Komoditi Kesehatan

Karakteristik ekonomi kesehatan adalah ketidaksempurnaan informasi, ketidakpastian

permintaan, monopoli penawaran, komoditi tidak pernah homogen, efek eksternalitas, dan non-

excludability, bahaya moral dan “merit goods”. Pemerintah bertindak mengatur pasar

terutamauntuk menghindarkan konsumen menanggung kerugian yang besar akibat salah dalam

melakukan pemilihan mengkonsumsi komoditi pelayanan kesehatan.

Ketidaksempurnaan informasi mengenai pelayanan kesehatan tidak hanya berkaitan

dengan jenis pelayanan kesehatannya saja. Akan tetapi secara luas berkaitan dengan pertanyaan-

pertanyaan mengenai kapan kita memerlukan pelkes, dimana saja pelkes yang sesuai dengan

kebutuhan kita itu tersedia, bagaimana efektivitas pelayanan tersebut, apa pengaruh dari

kegagalan pelayanan yang kita pilih, alternative pelayanan apa yang tersedia sebagai gantinya

serta banyak lagi persoalan yang ada dibalik kekurangan informasi tadi. Lee (1979) mencatat

bahwa akibat kekgagalan pasar ini mendorong keterlibatan Negara untuk melakukan intervensi

pasar. Dan itu yang mendukung argumentasi bahwa komoditi kesehatan merupakan ‘merit

good’.

Utilisasi pelayanan kesehatan paling erat berkaitan dengan kapan kita memerlukan

pelkes dan seberapa jauh efektivitas pelayanan tersebut. Dari kedua kondisi inilah kemudian

lahir masalah yang berkaitan dengan kesulitan informasi, dan hal inilah yang mrndorong

terbentuknya “agency-relationship”. Hubungan tersebut terbentuk sebagai suatu institusi yang

merupakan jawaban atas kegagalan pasar menyediakan informasi. Tetapi tingkat ketergantungan

pasien terhadap agennya akan ditentukan oleh tingkat ketidakpastian (uncertainty) dan kerumitan

yang terjadi dalam proses pengambilan keputusan tadi.

Ketidakpastian yang dikaitkan dengan waktu dan jenis utilisasi pelayanan kesehatan

itu akan mempengaruhi penawarannya ; yaitu bahwa produksi sektor ini akan lebih diarahkan

kedalam orientasi jangka pendek. Sebagai komoditi jasa, pelayanan kesehatan tidak dapat

disimpan sehingga sulit untuk membuat stok. Sementara itu komoditi ini juga sulit

didistribusikan di antara berbagai konsumen karena komoditi ini merupakan komoditi

Page 10: makalah ekonomi kesehatan

intermediate yang berkaitan erat dengan produksi status kesehatan. Karenanya, produksi

komoditi pelayanan kesehatan akan bervariasi menurut katagori diagnose. Dan bahkan dalam

katagori diagnose yang sama pun pelayanan kesehatan ini masih juga bervariasi menurut orang

pasien diperiksa.

2.4 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang utama dilakukan adalah pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan. Usaha pemeliharaan kesehatan meliputi kuratif ( pengobatan penyakit ) dan

rehabilitasi ( pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit atau cacat ). Sedangkan usaha

peningkatan kesehatan meliputi preventif ( pencegahan penyakit ) dan promotif ( peningkatan

kesehatan ).

Pelayanan kesehatan promotif adalah salah satu upaya kesehatan untuk meningkatkan

kesehatan masyarakat kearah yang lebih baik, tentunya hal ini akan dibarengi dengan

peningkatan biaya pelayanan kesehatan yang semakin tak terkendali. Peningkatan biaya ini juga

akan diikuti oleh perkembangan industri rumah sakit yang cenderung mengikuti mekanisme

pasar. Untuk mengantisipasi hal ini, asuransi kesehatan menjadi salah satu pilihan tepat dengan

pendekatan yang lebih efisien, efektif dan berkualitas.

Pelayanan kesehatan dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu :

Pelayanan kesehatan primer (primary health care) atau pelayanan kesehatan masyarakat

adalah pelayanan kesehatan yang paling depan dan paling pertama menyentuh masalah

kesehatan di masyarakat (masalah-masalah penyakit ringan). Contoh sarananya adalah

puskesmas, poliklinik, dokter praktik swasta, dan sebagainya.

Pelayanan kesehatan sekunder (secondary health care) adalh tempat masyarakat yang

memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan) dari penyakit-penyakit pada pelayanan

kesehatan primer. Contohnya : puskesmas rawat-inap, rumah sakit kabupaten, rumah

sakit tipe C dan D, rumah bersalin.

Pelayanan kesehatan tersier (tertiary health care) adalah tempat pelayanan kesehatan

rujukan bagi penyakit-penyakit yang tidak tertangani di pelayanan kesehatan primer dan

sekunder. Contohnya : rumah sakit propinsi, rumah sakit tipe A dan B.

Page 11: makalah ekonomi kesehatan

Kebutuhan pelayanan kesehatan memiliki tiga ciri utama yang terjadi sekaligus dan unik,

yaitu :

1. Uncertainty atau ketidakpastian

Uncertainty menunjukkan bahwa kebutuhan akan pelayanan kesehatan tidak bisa pasti,

baik waktu, tempat, maupun besarnya biaya yang dibutuhkan. Ketidakpastian ini membuat

seseorang sulit untuk menggambarkan biaya untuk kebutuhan pelayanan kesehatannya. Tidak

hanya penduduk berpenghasilan rendah yang tidak mampu menyisihkan biaya untuk kebutuhan

pelayanan kesehatan, bahkan penduduk yang relatif berpengahasilan memadai pun sering tak

sanggup memenuhi kebutuhan medis itu.

2. Asymetry of information

Asymetry of information menunjukkan bahwa konsumen pada pelayanan kesehatan

berada pada posisi yang lemah, sedangkan provider (petugas kesehatan) mengetahui lebih

banyak tentang manfaat dan kualitas pelayanan kesehatan yang dijualnya. Konsumen tahu berapa

harga pasar, apa manfaat yang dinikmatinya, bagaimana kualitas berbagai layanan dan seberpa

besar kebutuhannya. Dalam pelayanan kesehatan, pasien hampir tidak mengetahui apakah ia

membutuhkan pelayanan tersebut atau tidak.

Jika keadaan Asymetry ini terjadi dengan provider atau penjual memaksimalkan laba dan

tidak mempunyai integritas yang kuat terhadap norma agama dan sosial maka akan mudah

terjadi penyalahgunaan atau moral hazard oleh provider. Sifat Asymetry memudahkan terjadinya

supply induce demand creation sehingga keseimbangan pasar tidak tercapai dalam pelayanan

kesehatan.

3. Externality

Externality menunjukkan bahwa konsumen pelayanan kesehatan tidak saja

mempengaruhi pembeli tetapi juga mempengaruhi selain pembeli. Contohnya konsumsi rokok

juga berakibat pada yang bukan perokok. Ciri ini mengakibatkan pelayanan kesehatan

membutuhkan subsidi dari berbagai bentuk.

Page 12: makalah ekonomi kesehatan

2.5 Karateristik Ekonomi Kesehatan di Indonesia

Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, memiliki karateristik ekonomi

kesehatan sebagai berikut :

1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi

Pertumbuhan penduduk di negara berkembang umumnya lebih tinggi dua sampai empat

kali lipat dibandingkan dari negara maju. Penyebab hal ini adalah adanya perbedaan tingkat

pendidikan dan budaya di negara berkembang dengan negara maju. Perbedaan ini pulalah yang

menyebabkan timbulnya masalah-masalah di masa depan, yang berkaitan dengan makanan,

rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lainnya.

2. Tingkat Pengangguran Tinggi

Tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan

pekerjaan juga tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada lapangan kerja yang tersedia

dan tingkat pertumbuhan keduanya juga tidak seimbang dari waktu ke waktu. Banyaknya

pengangguran dari keluarga miskin mengakibatkan kurangnya asupan kebutuhan gizi pada bayi

dan balita dari keluarga miskin.

3. Tingkat Produktifitas Rendah

Jumlah faktor produksi yang terbatas dan tidak seimbang dengan jumlah angkatan kerja

mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha mengalami kesulitan dalam

meningkatkan produksinya.

4. Kualitas Hidup Rendah

Tingkat penghasilan yang rendah membuat masyarakat kesulitan untuk memenuhi

kebutuhannya, baik kebutuhan pokoknya, pendidikan, kesehatan atau yang lainnya. Hal ini

mengakibatkan banyaknya kita temukan kasus kekurangan gizi, tidak bisa baca tulis, rentan

terkena penyakit, dan lain sebagainya.

5. ketergantungan pada Sektor Pertanian atau Primer

Page 13: makalah ekonomi kesehatan

Penduduk Indonesia umumnya bermata pencaharian sebagai petani dengan tingkat

ketergantungan tinggi pada hasil pertaniannya. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia yang luas

dan dapat dimanfaatkan menjadi lahan pertanian.

6. Pasar dan Informasi Tidak Sempurna

Kondisi perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi, sehingga masih

dikuasai oleh usaha monopoli, oligopoli, monopsoni, dan oligopsoni. Informasi di pasar hanya

dikuasai oleh sekelompok orang saja.

7. Tingkat Ketergantungan pada Angkatan Kerja Tinggi

Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan kerja dengan nonn

angkatan kerja di negara berkembang nilainya berbeda dengan di negara maju. Sehingga

penduduk non angkatan kerja di negara maju lebih banyak bergantung pada yang masuk

angkatan kerja.

8. Ketergantungan Tinggi pada Perekonomian Eksternal yang Rentan

Negara berkembang sangat rentan mengalami ketergantungan tinggi pada perekonomian

luar negeri, dikarenakan hanya mengandalkan ekspor komoditas primer yang tidak menentu.

Page 14: makalah ekonomi kesehatan

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Ilmu ekonomi kesehatan merupakan suatu ilmu dengan segala konsep, teori serta tekniknya yang berhubungan atau diterapkan dalam bidang kesehatan. Ilmu ekonomi kesehatan tidak hanya diterapkan pada semua kegiatan yang mempengaruhi derajat kesehatan namun lebih luas daripada itu.

Ada beberapa hal yang menjadi karakteristik ekonomi kesehatan antara lain:

a. Pelayanan kesehatan sebagai komoditi ekonomi.b. Analisis ekonomi kesehatan lebih berhubungan dengan fungsi social dan sikap

budaya terhadap sakit.

c. Pokok pembahasan ilmu ekonomi selalu mengarah pada supply, demand, dan distribusi.

Karakteristik ekonomi kesehatan:1. Uncertain2. Externality3. Informasi Asimetris4. Consumer Ignorance5. Restriksi Kompetisi6. Kesehatan Adalah Hak Asasi 7. Motif Non Profit8. Padat : modal-karya-tekhnologi9. Mix Outputs10. Kesehatan : konsumsi dan investasi

Pelayanan kesehatan dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:a. Pelayanan kesehatan primerb. Pelayanan kesehatan sekunderc. Pelayanan kesehatan tersier

Kebutuhan pelayanan kesehatan memiliki tiga ciri utama yang terjadi sekaligus dan unik, yaitu:

Page 15: makalah ekonomi kesehatan

a. Uncertainty atau ketidakpastianb. Asymetry of informationc. Externality

Karakteristik ekonomi kesehatan di Indonesia:1. Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi2. Tingkat pengangguran tinggi3. Tingkat produktifitas rendah4. Kualitas hidup rendah5. Ketergantungan pada sector pertanian atau primer6. Pasar dan informasi tidak sempurna7. Tingkat ketergantungan pada angkatan kerja tinggi8. Ketergantungan tinggi pada perekonomian eksternal yang rentan

3.2. Saran

Mahasiswa bisa menerapkan ilmu ekonomi kesehatan Mengetahui karakteristik ekonomi kesehatan lebih mendalam

Page 16: makalah ekonomi kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Priyono Tjiptoherijanto, Budhi Soesetyo. 1994. Ekonomi Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

www.pdfthebestlinks.com/tag

astaqauliyah.com/2008/02/13/karakteristik ekonomi kesehatan/html.

digilib.litbang.depkes.go.id/go.phh

www.pdfqueen.com/2007/06/16/tag

Page 17: makalah ekonomi kesehatan

JOB DESCRIPTION

Nama Job

Riska Amalia Mengetik

Cut Rahma Yunita Mengetik

Dara Mutia Mencari bahan dari buku

Lia Maisara Membuat power point

Erni Purnama Riska Merangkum

Sri rezeki Amelia Mencari bahan dari internet

Azimah Mencari bahan dari internet

Tuti Wahyuni J. Mencari bahan dari buku