pertumbuhan ekonomi makalah
TRANSCRIPT
TUGAS INDIVIDU
EKONOMI PEMBANGUNAN
“PERTUMBUHAN EKONOMI (INDONESIA)”
OLEH:
RAHMI DEWI1102113222
JURUSAN ILMU EKONOMIFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAUPEKANBARU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama ini banyak negara sedang berkembang telah berhasil menunjukkan
laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, tetapi masih banyak permasalahan
pembangunan yang belum terpecahkan, seperti : tingkat pengganguran tetap
tinggi, pembagian pendapatan tambah tidak merata, masih banyak terdapat
kemiskinan absolut, tingkat pendidikan rata-rata masih rendah, pelayanan
kesehatan masih kurang, dan sekelompok kecil penduduk yang sangat kaya
cenderung semakin kaya sedangkan sebagian besar penduduk tetap saja bergelut
dengan kemiskinan, yang terjadi bukan trickle down tapi trickle up. Keadaan ini
memprihatinkan, banyak ahli ekonomi pembangunan yang mulai
mempertanyakan arti dari pembangunan.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian
pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara
luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha
mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu
pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus
dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu
indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya
pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat,
meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan
pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan
jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui
penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
1.2 Perumusan Masalah
Hal yang akan dibahas mengenai hal yang mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi suatu negara (Indonesia) dan upaya yang harus dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang danjasa yang diproduksikan
dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam
jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa
sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu
diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.
Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional.
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas
jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih
besar daripada tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus
mengarah standar hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)
Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)
Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil
per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai
pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi
dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor
produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran
yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga
kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika
tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik
produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang
bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain
dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan
tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan
pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi.
Perbedaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan
produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur
perekonomian.
2. Pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya
kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang
dihasilkan
Persamaan Pembangunan Ekonomi dengan Pertumbuhan Ekonomi
1. Kedua-duanya merupakan kecenderungan di bidang ekonomi.
2. Pokok permasalahan akhir adalah besarnya pendapatan per kapita.
3. Kedua-duanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan memerlukan
dukungan rakyat.
4. Kedua-duanya berdampak kepada kesejahteraan rakyat
2.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi
Secara umum sebagai berikut :
1. Teori Pertumbuhan Historis
Werner Sombart (1863-1947)
Masa perekonomian tertutup
Seluruh kegiatan manusia hanya semata memenuhi kebutuhan sendiri,
masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak
terjadi transaksi pertukaran barang-jasa.
Ciri-cirinya :
a. Kegiatan manusia memenuhi kebutahan dirinya sendiri
b. Individu bertindak sebagai konsumen dan produsen
c. Belum terjadi kegiatan pertukaran barang-jasa
Masa kerajinan dan pertukangan
Masa ini kebutuhan manusia meningkat, namun tidak dapat dipenuhi
sehingga diperlukan pembagian kerja sesuai keahlian masing-masing.
Sehingga menimbulkan kegiatan pertukaran barang-jasa, yang didasari untuk
mencari keuntungan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ciri-cirinya :
a. Mulai meningkat kebutuhan manusia
b. Adanya pembagian tugas menurut keahlian
c. Timbulnya kegiatan transaksi jual beli barang-jasa
d. Pertukaran tidak didasari motive keuntungan yang didapat
Masa kapitalis
Muncul kaum pemilik modal (kapitalis), kaum kapitalis dalam
menjalankan tugasnya memerlukan kaum buruh. Tujuannya tidak lagi untuk
memenuhi kebutuhan melainkan untuk mencari keuntungan.
WernerSombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa, yaitu :
Tingkat pra-kapitalis
a. Kehidupan masyarakat sedikit mengalami perubahan sehingga berjalan
lambat
b. Bersifat kekeluargaan
c. Bertumpu pada sektor pertanian
d. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
2. Tingkat kapitalis
- Kehidupan masyarakat dinamis (mengalami perubahan yang cepat)
- Bersifat individual
- Terjadi pembagian kerja sesuai dengan keahlian
- Melakukan pertukaran untuk mencari laba
3. Tingkat kapitalisme raya
- Usahanya hanya untuk mendapat keuntungan
- Produksi dilakukan dengan alat modern secara masal
- Perdagangan mengarah ke pasar monopoli
- Terdapat atasan dan bawahan
4. Tingkat kapitalisme akhir
- Muncul aliran sosialisme
- Adanya campur tangan pemerintah
- Mengutamakan kepentingan bersama
Karl Butcher (1847-1930
Karl Butcher membedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut
a. Masa rumah tangga tertutup
b. Rumah tangga kota
c. Rumah tangga bangsa
d. Rumah tangga dunia
Whalt Whiteman Rostow (1916-1979)
Masyakarat Tradisional (the traditional society)
Menurut Rostow, masyarakat tradisional adalah masyarakat yang fungsi
produksinya terbatas yang ditandai oleh cara produksi yang relatif masih primitif
dan cara hidup masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang
kurang rasional, tetapi kebiasaan tersebut telah turun-temurun.
Tahap masyarakat tradisional, dengan karakteristiknya :
a. Pertanian padat tenaga kerja.
b. Belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi (era newton).
c. Ekonomi mata pencaharian.
d. Hasil-hasil tidak disimpan atau diperdagangkan.
e. Adanya sistem barter.
Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions fot
take-off)
Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan Rostow sebagai suatu
masa transisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai
pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self-sustained growth).
Tahap pembentukan prasyarat tinggal landas ditandai dengan :
Pendirian industri-industri pertambangan;
Peningkatan penggunaan modal dalam pertanian;
Perlunya pendanaan asing;
Tabungan dan investasi meningkat;
Terdapat lembaga dan organisasi tingkat nasional;
Adanya elit-elit baru;
Perubahan seringkali dipicu oleh gangguan dari luar.
Tahap tinggal landas (the take off)
Terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik,
terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar-
pasar baru. Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur akan
tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi.
Rostow mengemukakan 3 ciri utama dari negara-negara yang sudah
mencapai masa tinggal landas yaitu:
Terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5 persen atau kurang menjadi
10% dari Produk Nasional Bersih (Net National Product NNP).
Terjadinya perkembangan satu atau beberapa Sektor industri dengan
tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi (leading sectors).
Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang
bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi
yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus terjadi.
Empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam menciptakan sektor
pemimpin yaitu:
Harus ada kemungkinan untuk perluasan pasar bagi barang-barang yang
diproduksi yang mempunyai kemungkinan untuk berkembang dengan
cepat.
Dalam sektor tersebut harus dikembangkan teknik produksi yang modern
dan kapasitas produksi harus bisa diperluas.
Harus tercipta tabungan dalam masyarakat dan para pengusaha harus
menanamkan kembali keuntungannya untuk membiayai pembangunan
sektor pemimpin.
Pembangunan dan transformasi teknologi sektor pemimpin haruslah bisa
menciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan modernisasi
sektor-sektor lain.
Tahap tinggal landas yaitu ditandai dengan :
1) Industrialisasi meningkat;
2) Tabungan dan investasi semakin meningkat
3) Peningkatan pertumbuhan regional
4) Tenaga kerja di sektor pertanian menurun
5) Stimulus ekonomi berupa revolusi politik
6) Inovasi teknologi
7) Perubahan ekonomi internasional
8) Laju investasi dan tabungan meningkat 5 – 10% dari pendapatan nasional
9) Sektor usaha pengolahan (manufaktur)
10) Pengaturan kelembagaan (misalnya sistem perbankan)
Tahap Menuju Kekedewasaan (the drive to maturity)
Tahap menuju kedewasaan diartikan Rostow sebagai masa dimana
masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir
semua kegiatan produksi. Pada tahap ini sektor-sektor pemimpin baru akan
muncul menggantikan sektor-sektor pemimpin lama yang akan mengalami
kemunduran. Sektor-sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh
perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap lepas landas yang
terjadi, dan juga oleh kebijaksanaan pemerintah.
Tahap pergerakan menuju kematangan ekonomi ciri-cirinya:
1) Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
2) Diversifikasi industri
3) Penggunaan teknologi secara meluas
4) Pembangunan di sektor-sektor baru
5) Investasi dan tabungan meningkat 10 – 20 % dari pendapatan nasional.
Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi (the age of high mass-consumption)
Dalam hal prekondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara,
penekanannya terdapat pada keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang
dari suatu tahap ke tahap yang lain.
Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi dengan:
Proporsi ketenagakerjaan yang tinggi di bidang jasa;
Meluasnya konsumsi atas barang-barang yang tahan lama dan jasa;
Peningkatan atas belanja jasa-jasa kemakmuran
Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi
Faktor sumber daya manusia
Faktor sumber daya alam
Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi
Faktor budaya
Sumber daya modal
A. Hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Akumulasi Modal
Capital accumulation terjadi sebagian dari pendapatan ditabung dan
diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output. Pengadaan
peralatan kerja, mesin-mesin, bahan baku dapat meningkatkan stock modal
suatu negara dan memungkinkan terjadinya peningkatan output di masa
mendatang.
Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja
Secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu
pertumbuhan ekonomi. Dimana jumlah tenaga kerja lebih besar akan
menambah tenaga yang produktif. Di negara berkembang kelebihan tenaga
kerja bukan menjadi hal positif atau negatif tetapi sepenuhnya tergantung
kepada kemampuan sistem perekonomian yang bersangkutan untuk
menyerap dan memanfaatkan tenaga kerja tersebut.
Kemajuan teknologi
Bagi kebanyakan ekonom merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang
sangat penting. Kemajuan teknologi terjadi karena ditemukan cara baru
yang efektif untuk menangani setiap pekerjaan.
Kemajuan teknologi diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
1. Kemajuan teknologi yang netral (neutral technological progress)
Teknologi ini memungkinkan mencapai tingkat produksi yang lebih tinggi
karena menggunakan jumlah faktor input yang sama, serta inovasi-inovasi
yang dapat mendorong peningkatan output dan kenaikkan konsumsi
masyarakat.
2. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labour saving technological
progress)
Kemajuan teknologi dapat berlangsung sedemikian rupa untuk menghemat
pemakaian modal atau tenaga kerja. Penggunaan komputer, mesin otomatis,
dll.
3. Kemajuan teknologi hemat modal (capital saving technological progress)
Penerapan teknologi mampu meningkatkan mutu atau keterampilan angkatan
kerja secara umum. Kemajuan ini terjadi jika penggunaan teknologi
memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang lebih produktif.
2.3 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil
pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur
tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita
dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga
produktivitasnya.
Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara
untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai
dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau
lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan
penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan
perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer,
S, 1994:649-651)
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output per kapita
dalam jangka panjang. Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam definisi
tersebut, yaitu :
a. proses,
b. output per kapita, dan
c. jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu
gambaran ekonomi pada suatu saat.
Simon Kuznet mendefenisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara
sebagai “kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang
terus meningkat bagi penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan
pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang
dibutuhkannya”.
Dalam analisanya yang mendalam, Kuznet memisahkan enam
karakteristik yang terjadi dalam proses pertumbuhan pada hampir semua negara
dan dari pendapatnya tersebut di bawah ini terlihat bahwa salah satu faktor yang
sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu perdagangan
(ekspor).
Dua variabel ekonomi agregatif : tingginya tingkat pertumbuhan output
per kapita dan populasi dan tingginya tingkat kenaikan produktivitas
faktor produksi secara keseluruhan atau terutama produktivitas tenaga
kerja.
Dua transformasi struktural : tingginya tingkat transformasi struktur
ekonomi dan tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi.
Dua faktor yang mempengaruhi meluasnya pertumbuhan ekonomi
internasional : kecenderungan negara-negara maju secara ekonomi untuk
menjangkau seluruh dunia untuk mendapatkan pasar (ekspor) dan bahan
baku dan pertumbuhan ekonomi ini hanya dinikmati oleh sepertiga
populasi dunia.
Kondisi Ekonomi Indonesia 2012
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 juga didorong karena
diakuinya perekonomian Indonesia oleh negara-negara berkembang. Beberapa
negara berkembang menganggap bahwa Indonesia sudah dapat mengelola
ekonominya dengan baik. Optimisme prospek perekonomian tahun 2012 juga
didorong adanya peningkatan rating Indonesia yang masuk ke level investment
grade. Dengan demikian, beberapa negara berkembang sudah menunjukkan rasa
percaya yang tinggi untuk menginvestasikan dananya di Indonesia. “Hal ini akan
berdampak positif. Misalnya perusahaan multinasional akan melakukan investasi
jangka panjang. Selain supply uang akan meningkat, job opportunity juga akan
meningkat. Seiring dengan hal tersebut, kondisi perbankan nasional juga sangat
baik. Hal ini dapat dilihat dari sisi aset, penyaluran kredit, rasio permodalan, dan
kualitas kredit perbankan di Indonesia. Kedepannya, kinerja perbankan nasional
akan tetap solid karena didukung oleh beberapa hal, yakni kebutuhan pembiayaan
yang terus meningkat dan kualitas fundamental sektor perbankan nasional yang
berada dalam kondisi yang baik.”Tidak Ada Masa Depan Buat Orang-Orang
Pesimis yang Terlalu Mengkhawatirkan Kemajuan Ekonomi Negaranya.
Masa Depan Ada Pada Orang-Orang Yang Berpikir Optimis”.
Kondisi perekonomian global pada tahun 2011 menunjukkan kondisi yang
penuh ketidakpastian. Hal tersebut dapat berakibat negatif pada kondisi perbankan
di berbagai negara, selain juga memiliki dampak terhadap meningkatnya resiko
kondisi perekonomian di masa yang akan datang. Walaupun demikian, kondisi
buruk tidak terjadi di Indonesia. Kondisi perekonomian Indonesia pada tahun
2011 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu mencapai 6,5 persen. Hal
ini juga seiring dengan kondisi perbankan di Indonesia yang cukup baik.
“Berbagai kondisi kondusif tersebut tidak terlepas dari kebijakan Bank Indonesia
dan koordinasi yang dilakukan dengan pemerintah. Sementara Direktur
Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman mengatakan bahwa
ketidakpastian global yang terjadi saat ini lebih kompleks dibandingkan dengan
krisis global yang terjadi pada tahun 2008. Hingga saat ini, kondisi perekonomian
masih tidak menentu dan masih akan berlangsung dalam beberapa waktu
mendatang. Krisis perekonomian yang mulanya terjadi di Yunani ini sudah kian
menyebar ke beberapa negara di Eropa, seperti Spanyol, Italia, Portugal, dan
Perancis, yang terlihat dari meningkatnya biaya pinjaman dari negara-negara
tersebut. Namun demikian, senada dengan Irwan, Abdul Rachman juga
mengatakan bahwa di tengah ancaman krisis global, perekonomian Indonesia
memiliki kondisi yang baik. Kondisi Perekonomian Indonesia pada tahun 2012
bahkan diproyeksikan solid, dan memiliki peningkatan hingga 6,7 persen.
Menurutnya, hal ini besar dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi domestik.
“Ekonomi domestik tumbuh karena porsi ekonomi kita yang bergantung pada
ekspor relatif kecil,” ungkapnya.
Memasuki tahun 2012 sebagian orang merasa khawatir oleh krisis
ekonomi yang sedang berlangsung di Eropa dan Amerika Serikat. Selama ini,
dominasi dari kekuatan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat sangat luar biasa
pengaruhnya terhadap perekonomian global. Oleh karena itu, wajar saja bila
banyak orang selalu melihat perilaku ekonomi Eropa dan Amerika Serikat sebagai
alat ukur untuk menyelamatkan nilai dari kekayaan yang mereka miliki. Setelah
melakukan pembelajaran dan mengutak-atik angka-angka untuk memprediksi
perekonomian Indonesia di tahun 2012, hasilnya lebih kurang sama saja seperti
yang sudah dibicarakan oleh banyak ahli dan pengamat ekonomi. Ekonomi
Indonesia masih dijalan yang baik dan tetap akan memberikan pertumbuhan
positif yang kemungkinan besar bertumbuh diantara 5,5% – 6,5% dengan inflasi
di level 5% – 7%, dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat akan
berada di level 8900 – 9300. Secara intuitif saya merasakan bahwa perekonomian
Indonesia akan bertumbuh secara stabil dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Oleh karenanya, tahun 2012 adalah tahun yang sangat optimistis buat
mengarahkan ekonomi Indonesia kepada jalur yang diinginkan, agar dapat
memberikan kesejahteraan buat masyarakat banyak. Oleh karena itu,
mengarahkan dan memotivasi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui sektor
industri dan perdagangan berbasis sumber daya alam, sumber daya manusia
kreatif, dan pariwisata akan membuat ekonomi Indonesia semakin tangguh di
tahun 2012. Risiko dari perasaan khawatir terhadap keadaan di kawasan Eropa
dan Amerika Serikat akan berdampak kepada sektor keuangan dan sektor pasar
modal. Akibatnya, kemungkinan besar para investor lebih suka menyimpan uang
mereka di logam mulia emas atau pun di properti.
Properti yang kemungkinan akan diincer adalah tanah, dan biasanya
investasinya bersifat jangka panjang dan tidak likuid. Kekuatan pasar domestik
Indonesia sangatlah luar biasa. Kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia
yang lebih suka berbelanja daripada menabung telah menjadi sebuah kekuatan
untuk pertumbuhan ekonomi. Sebab, uang akan terus berputar dan dalam setiap
putaran uang tersebut akan menciptakan nilai tambah ekonomi. Kecerdasan untuk
mengelola potensi, dan memotivasi pertumbuhan pasar domestik oleh pihak yang
berwenang. Khususnya, untuk memudahkan produk dan jasa buatan dalam negeri
agar dapat menjadi lebih efektif, kreatif, produktif, efisien, dan berdaya saing
unggul dibandingkan produk import, akan menjadikan ekonomi Indonesia lebih
kuat dan tidak perlu takut terhadap keadaan di kawasan Eropa dan Amerika
Serikat.
Tak bisa dipungkiri bahwa masuknya kembali Indonesia ke dalam
investment grade versifitch rating menimbulkan dampak besar. Setelah terseok-
seok selama lebih dari 10 tahun menghuni ‘papan bawah’ pandangan dari
investor, diharapkan akan menjadi perangsang perekonomian untuk kedepannya.
Mungkin tak lama lagi, lembaga pemeringkat lainnya seperti Moody’s atau
Standard & Poors akan mengikuti jejak Fitch dalam menaikkan rating Indonesia
agar lebih terpercaya. Itu baik, karena terdapat isu bahwa para Manager Investasi
Internasional wajib menanamkan investasi di negara yang ‘berlevel’ investment
grade. Aliran dana masuk akan memberikan angin segar kepada Indonesia,
peningkatan Investasi diharapkan akan memberi modal luas bagi lingkungan
usaha sehingga menyerap para pekerja Indonesia. Selain itu, sisi makro Indonesia
di tahun 2011 juga dirasa cukup baik. Ditandai dengan ketahanan ekonomi
nasional ditengah gejolak ekonomi eropa dan politik di timur tengah. Selain itu,
penurunan BI rate dan rendahnya inflasi diharapkan akan mendorong kredit usaha
di tahun 2012.
Tahun 2012 adalah tahun yang sangat tepat untuk Indonesia buat
menyiapkan sistem perdagangan dan investasi yang kuat. Termasuk, menyiapkan
kapasitas dan keunggulan daya saing industri Indonesia dalam menghadapi
liberalisasi perdagangan dan jasa di waktu yang akan datang; agar Indonesia tetap
unggul saat berhadapan dengan ekonomi China, India, dan negara-negara
penghasil produk murah lainnya. Awal tahun, waktu yang tepat untuk para analis
menunjukkan kemampuan nya untuk meramalkan posisi perekonomian satu tahun
kedepan. Dengan banyaknya faktor yang bisa mempengaruhi perekonomian
secara langsung maupun tidak, analisa perekonomian menjadi tidak mudah dan
kita akan mendapati berbagai versi analisa dari para ekonom. Patut dicermati
terkait analisa perekonomian di awal tahun, karena akan menyangkut ekspektasi
dari para stakeholder dalam perekonomian itu sendiri. Masing-masing stakeholder
dengan kepentingan berbeda akan melakukan tindakan yang efektif di awal tahun,
tentunya untuk mendapatkan keuntungan dan manfaat dari perekonomian.
Analis lain juga banyak memiliki pendapat yang kontra, mereka kurang
optimis dalam menilai dan mengekspektasikan ekonomi Indonesia kedepan. Lagi-
lagi berkaitan denganInvestment grade, kenaikan level Indonesia tidak akan
berpengaruh besar pada perekonomian. Krisis utang eropa, menyebabkan para
investor menilai bahwa ekonomi dunia yang sangat elastis terhadap permasalahan
ini. Berlarut-larutnya penyelesaian akan membuat investor beralih pada investasi
yang lebih aman. Untuk Indonesia, krisis tersebut sangat berhubungan dengan
ekspor. Uni eropa merupakan mitra yang sangat besar untuk pasaran produk
ekspor dari indoensia. Pelambatan ekspor akan terjadi lebih dalam di tahun 2012
karena terjadi berbagai pengetatan anggaran dari negara-negara Uni Erpoa.
Usaha yang cukup bagus di tahun 2011 adalah mereka yang bergerak
dibeberapa bidang yang berelemen api dan kayu. Bisnis yang berelemen api
misalnya kimia, biro jasa, listrik, minyak pembakar, restoran, minyak kelapa
sawit, pertambangan gas dan batu bara.
Sementara itu bisnis yang berelemen kayu yang akan cerah misalnya
furnitur, hasil perkebunan, fashion, kertas, percetakan. Bisnis yang berelemen air
walaupun mengalami sedikit penurunan tapi masih bisa dikatakan cukup
menguntungkan yakni biro wisata/perjalanan, perhotelan, ekspor impor dan
perikanan. Disisi lain, bisnis yang berelemen tanah seperti properti, pertambangan
yang elemennya batu/tanah diprediksi tidak baik/ciong. Untuk bisnis yang
berkaitan dengan elemen logam seperti otomotif, keuangan/ perbankan akan
mengalami kondisi yang sulit sehingga para pebisnis tersebut harus fight dan
mengeluarkan biaya ekstra untuk berpromosi. Saham yang terdiri atas berbagai
macam produk juga termasuk bisnis yang berlemen logam. Bagus tidaknya saham
tergantung dari produknya. Jika ingin bermain saham, sebaiknya tetap mengacu
pada 5 unsur (air,api,tanah,kayu,logam) di dalam satu tahun itu seperti apa. Jika
mau main di saham batubara, perlu anda lihat dulu saham perusahaan tersebut
milik siapa dan sehat atau tidak. Khusus untuk saham properti sebaiknya berhati-
hati karena saham tersebut diprediksi tidak akan mengalami kenaikan
yang signifikan.
Di tahun 2011, bisnis telekomunikasi akan cukup bagus meski
persaingannya yang sangat ketat. Setelah ada perjanjian perdagangan bebas
dengan china, kita bisa merasakan dan melihat bahwa produk dari china,
khususnya telpon genggam yang beragam merk jumlahnya mengalir masuk
dengan derasnya ke Indonesia. Dampak positifnya konsumen mempunyai banyak
pilihan yang disesuaikan dengan kondisi keuangannya dan dampak negatifnya,
produk serupa dalam negeri akan kalah bersaing yang secara mutu dan harga
masih lebih baik.
Jadi di tahun 2011, dunia perdagangan Indonesia masih kurang
menggembirakan. Agar bisa bertahan dan memenangkan persaingan di pasar
bebas maka mau tidak mau kita harus menggali potensi yang ada pada diri kita
sendiri agar kemampuan kita tidak kalah dengan asing.
Kondisi Global
Secara fengshui, negara-negara bagian utara dan selatan di tahun 2011
akan mengalami peruntungan yang cukup bagus termasuk korut dan korsel
hubungannya akan lebih baik dan tidak setegang 2010. Kondisi yang tidak baik
adalah negara bagian barat dan timur seperti masalah israel, asia timur, asia barat
atau tepi barat yang konfliknya masih panjang.
Yang menarik adalah hubungan Indonesia-Malaysia masih tidak
menguntungkan karena mendapat tekanan dimana kita selalu berusaha baik
namun kurang mendapat respon yang baik pula. Untuk itulah negara ini harus
lebih fokus membangun diri sendiri dan kekuatan diri sendiri karena jika kita kuat
maka otomatis akan disegani negara sekitar. Nilai rupiah di tahun 2012 akan
diperkirakan mengalami penguatan, seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya,
sebenarnya dari awal tahun hingga kuartal 3, rupiah masih sangat kuat bahkan
pernah menyentuh level 8500/ dollar. Namun, di akhir tahun ini, rupiah melemah.
Masih percayanya para investor terhadap dollar diyakini memberikan dampak
besar dari pelemahan rupiah. Beberapa analis berpendapat, di 2012 nilai rupiah
akan menguat kembali. Keberanian BI menurunkan suku bunga nya hingga 75
basis poin di tahun 2011, diharapkan akan meningkatkan kredit untuk usaha dan
merangsang perekonomian. Tahun 2012, diperkirakan BI akan tetap menurunkan
hingga 5,75%. Sebuah angka yang tidak pernah terjadi sepanjang sejarah
Indonesia. Namun, keengganan perbankan untuk menurunkan SBDK masih
menjadi masalah. Diawal tahun ini, perbankan besar nasional memang
berbondong-bondong menurunkan SBDK, tapi hal tersebut masih dipandang sinis
sebagian pengamat. Spreadmasih saja tinggi, perbankan diharapkan lebih efisien
dalam operasionalnya.
Inflasi di 2012 akan melebihi inflasi di 2011. Prediksi bahwa akan terjadi
kenaikan tarif dasar listrik dan kenaikan harga beras akibat banir Thailand akan
menjadi pemicu kenaikan inflasi. Ini menjadi kontra terhadap prediksi penurunan
BI rate menjadi 5,75 di 2012. Hal yang menarik lainnya adalah program besar
pemerintah dengan adanya MP3EI. Memang banyak sekali yang kontra terhadap
program ini karena dianggap sebagai alat pencitraan pemerintah dan pemborosan.
Bayangkan saja, 4000 triliun akan dikeluarkan. Pandangan positif pun tak kalah
banyaknya, pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan terbangunnya
infrastruktur untuk pembangunan akan meningkat. Yah, semua akan tergantung
pada pelaksanaan di lapangan. Apakah ini bisa menjadi giant leap pembangunan
Indonesia. Namun, apakah akan menjadi sarang terciptanya korupsi? Tugas kita
lah untuk mengawalnya.
Perekonomian global yang tengah meredup akibat krisis utang Eropa dan
Amerika Serikat, hendaknya segera diantisipasi oleh Indonesia dengan
menciptakan iklim investasi yang ramah bagi investor, mempercepat
pembangunan infrastruktur dan menyiapkan kebijakan yang member kepastian
bagi pelaku bisnis. Pasalnya, imbas krisi ekonomi global dikhawatirkan masih
terus berlanjut hingga 2012. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM,
Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D., mengungkapkan krisis Eropa-AS diperkirakan
akan mengganggu kinerja ekspor nasional, karena pasar Eropa dan AS masing-
masing menyerap 13,3% dan 10% dari total ekspor non-migasselamaJanuari-
Juli2011.
Ada lima tantangan dan risiko global yang dicatat KEN (Komite Ekonomi
Nasional), yaitu pemulihan ekonomi negara maju yang masih akan lama karena
persoalan struktural serta persoalan geopolitik dan geoekonomi G-20, seperti
penyelesaian persoalan ketidakseimbangan ekonomi dunia, perang kurs dan
potensi perang Korea. Tantangan dan risiko global lainnya adalah kebijakan banjir
likuiditas Amerika Serikat Quantitative Easing yang diambil dalam rangka
menyelamatkan diri sendiri, dilema perang kurs dan risiko gagal bayar hutang
negara-negaraEropa.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 juga didorong karena
diakuinya perekonomian Indonesia oleh negara-negara berkembang. Beberapa
negara berkembang menganggap bahwa Indonesia sudah dapat mengelola
ekonominya dengan baik. Optimisme prospek perekonomian tahun 2012 juga
didorong adanya peningkatan rating Indonesia yang masuk ke level investment
grade. Dengan demikian, beberapa negara berkembang sudah menunjukkan rasa
percaya yang tinggi untuk menginvestasikan dananya di Indonesia.
Pro kontra mengenai proyeksi dan kebijakan yang akan diambil
pemerintah kedepannya menarik untuk dicermati. Kita harus bisa mengawal isu-
isu seputar ekonomi dan menjadi ‘anjing’ yang menyalak ketika terjadi
penyelewengan. Untuk itu lah dibutuhkan pengetahuan dan bekal cukup mengenai
perekonomian. Masyarakat harus lebih peka dan rajin membaca sehingga tidak
dibodohi dan di ombang-ambing isu oleh para pengambil kebijakan dan pelaksana
kebijakan. Pandangan optimis mengenai perekonomian jangan lah membuat kita
menjadi terlena. Kewaspadaan harus tetap terjadi ditengah ketidakstabilan
perekonomian global. Pandangan pesimis dari para ahli pun harus kita jadikan
rujukan, namun tetap harus membaca situasi dan kondisi, sehingga tidak
kehilangan peluang untuk berkembang dan berekspansi.
DAFTAR PUSTAKA
http://dwikartikasari-18211665.blogspot.com/2012/10/b-pertumbuhan-ekonomi.html
http://dianratnafuedsi.blogspot.com/2011/10/makalah-pertumbuhan-ekonomi.html
http://www.dillahsalasa.blogspot.com/2012/11/makalah-pertumbuhan-ekonomi.html