makalah promosi kesehatan

32
MAKALAH PROMOSI KESEHATAN ISPA PADA BALITA Oleh : kelompok 7 NAMA : DESI NOVITASARI (13.02.005) NOVIANA (13.02.023) SITI SUNDARI (13.02.033) DOSEN PEMBIMBING: Ibu NELLY MARYAM, SST AKBID SAPTA KARYA PALEMBANG

Upload: ilin

Post on 16-Jan-2016

109 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

makalah promosi kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

ISPA PADA BALITA

Oleh : kelompok 7

NAMA : DESI NOVITASARI (13.02.005)

NOVIANA (13.02.023)

SITI SUNDARI (13.02.033)

DOSEN PEMBIMBING: Ibu NELLY MARYAM, SST

AKBID SAPTA KARYA PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Page 2: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Puji syukur ke hadirat Allah atas rida-Nya sehingga tugas ini dapat di

selasaikan makalah promosi kesehatan dengan tepat dan baik. Tak lupa shalawat

dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada

kerabat dan keluarga serta pengikutnya hingga akhir zaman.

Sementara itu, kami juga mengucapkan terimah kasih kepada Ibu Nelly

Maryam yang telah membimbng dan membantu kami dalam proses pembuatan

makalah Promosi Kesehatan ini yang berjudul ISPA(InfeksiSaluran pernapasan).

Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan

kritik dan saran guna perbaikan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga

makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, 28 April 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Page 3: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

SAP (Satuan Acara Pembelajaran)

BAB I PENDAHULUAN

BAB II MATERI

1.1 Pengertian ISPA

1.2 Faktor-faktor penyebab penyakit ISPA

1.3 Tujuan penyuluhan ISPA pada anak balita

1.4 Pencegahan penyakit ISPA

1.5 Penanganan ISPA

1.6 Tanda-tanda gejal ISPA pada anak balita

BAB III PENUTUP

2.1 Kesimpulan

2.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : ISPA PADA BALITA

Hari/tanggal : 28 April 2014

Waktu : 10:00 WIB s/d selesai

Penyajian : kelompok 7

Desi novitasari

Noviana

Siti Sundari

Tempat : Desa Kebun Cina Kec. Babat Toman Kab. MUBA

I. ANALISIS SITUASI

Seluruh masyarakat di Desa Kebun Cina Kec.Babat Toman Kab. Muba.

II. TUJUAN INSERUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat diharapkan mengetahui tentang

penyakit ISPA dan cara menanggulanginya.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setalah proses pembelajaran ini masyarakat mampu:

Mengetahui pengertian dari ISPA tersebut.

Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit ISPA pada

balita.

Tujuan penyuluhan ISPA pada masyarakat.

Page 5: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Mengetahui cara pencegahan ISPA pada balita.

Mengetaui bagaimana cara penanggulangan penyakit ISPA pada

balita.

Mengetahui tanda-tanda gejala penyakit ISPA pada balita.

IV. SASARAN

Seluruh ibu-ibu yang mempunyai anak balita di Desa Kebun Cina Kec.babat

toman Kab. MUBA

V. GARIS-GARIS MATERI

a. Pengertian penyakit ISPA pada anak balita.

b. Faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit ISPA pada anak balita.

c. Tujuan penyuluhan ISPA pada anak balita.

d. Cara pencegahan penyakit ISPA pada anak balita.

e. Cara penanggulangan penyakit ISPA pada anak balita.

f. Tanda-tanda gejala penyakit ISPA pada anak balita.

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN

NO Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu

1. Pembukaan Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Menyampaikan maksud

dan tujuan

Menjawab salam

Memperhatikan

Mendengarkan

5 menit

2. Isi Pengertian ISPA

Faktor-faktor ISPA

Cara penanggulangan

penyakit ISPA

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

45menit

Page 6: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

3. Penutup Evaluasi: Memberikan

pertanyaan pada

peserta.

Memberi reward

(applaus dan pujian)

Salam penutup

Menjawab

pertanyaan

Tersenyum dan

bertepuk tangan

Menjawab slam

10menit

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta 1 2 menit Pembukaan :

1.    Memberi salam 2.    Menjelaskan tujuan pembelajaran

1.  Menjawab salam 2.  Mendengarkan

dan memperhatikan

2 7 menit Pelaksanaan : 1.      Menjelaskan materi penyuluhan secara

berurutan dan teratur Materi :

1.      Pengertian ISPA

2.      Etiologi ISPA

3.      Gejala ISPA

4.      Penanganan ISPA

Menyimak dan mendengarkan

3 4 menit Evaluasi : Meminta kepada ibu – ibu untuk menjelaskan kembali atau menyebutkan :

1.      Pengertian ISPA

2.      Tanda bahaya ISPA

Bertanya dan menjawab pertanyaan

4 2 menit Penutup : Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam

Menjawab salam

VII. PENGORGANISASIAN

Penyaji : DESI NOVITASARI

Page 7: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

NOVIANA

SITI SUNDARI

Observer :

Moderator :

VIII. METODE

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab

IX. MEDIA

Materi SAP

Leptop

LCD

MS. POWERPOINT

X. EVALUASI

Setelah mengikuti penyuluhan masyarakat mampu:

1. Menyebutkan pengertian ISPA pada anak balita.

2. Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya penyakit ISPA pada

anak balita.

3. Mengetahui manfaat tujuan penyuluhan ISPA pada anak balita.

4. Mengetahui cara penanganan ISPA pada anak balita.

5. Menyebutkan cara penanggulangan dan pemberantasan penyakit ISPA

pada anak balita.

Page 8: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

6. Mengetahui tanda-tanda gejala penyakit ISPA pada anak balita.

BAB I

PENDAHULUAN

Promosi kesehatan pada anak balita ini diharapkan agar timbulnya tingkat

kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi anak-anak INDONESIA khususnya

pada anak balita agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Semoga

dengan diadakannya penyuluhan dan informasi dari bidan, setiap ibu yang

mempunyai anak balita bisa menjalani hidup sehat dan tentram.

Page 9: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Selain itu, setiap anak balita harus wajib mengikuti program penyuluhan

yang dilaksanakan oleh bidan-bidan agar setiap anak balita mendapatkan

pengawasan optimal.

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN ISPA (Infeksi Pada Anak Balita)

Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas

14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa

Page 10: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih

dari 14 hari. Penyebab ISPA ada dua yaitu: Virus dan bakteri : virus influeuza

sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influerzae. Alergen spesifik : alergi

yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas.

ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang

disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau

disertai radang parenkim paru.(Vietha,2009)

ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada

setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh

jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari

parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).

Infeksi saluran pernapasan adalah penurunan kemampuan pertahanan alami

jalan nafas dalam mengahadapi organisme asing.

Page 11: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

1.2 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT ISPA

1. Usia

2. Berat badan

3. Imunisasi

4. Asupan vitamin A

5. Lingkungan sekitar yang kotor

6. Kurangnya ketersediaan ventilasi pada rumah

7. Polusi udara

1.3 TUJUAN PENYULUHAN ISPA PADA ANAK BALITA

2. Untuk mengetahui hubungan asap dapur dengan kejadian ISPA pada

anak balita.

3. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dalam rumah dengan

kejadian ISPA pada anak balita.

Page 12: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

4. Untuk mengetahui hubungan ASI Eksklusif dengan kejadian ISPA

pada balita.

1.4 PENCEGAHAN PENYAKIT ISPA

Penceegahan ISPA, berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan

pemberantasa ISPA oleh masyarakat diantaranya adalah:

1. Perbaikan peningkatan gizi pada balita.

2. Penyusunan atau pengaturan menu.

3. Cara pengolahan makanan .

5. Perbaikan dan santasi lingkungan.

6. Pemeliharaan Kesehatran perorangan.

7. Memberikan imunisasi pada gorongan yang rentan terhadap penyakit

tertentu.

8. Perawatan dan pengobatan ISPA di rumah.

1.5 PENANGANAN ISPA

Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:

1. Istirahat yang cukup

2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam,

berikan obat penurun panas bila demam

Page 13: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

3. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan:

menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun

setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari

kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.

4. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak

diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan

antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap

antibiotik tersebut.

5. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter

anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan

pada anak anda

6. Kenali tanda-tanda gawat darurat .

1.6 TANDA-TANDA GEJALA ISPA ANAK BALITA

Berikut adalah gejala ISPA pada anak balita:

Demam

Batuk

Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin

Nyeri tenggorokan/nyeri menelan

Suara serak

Page 14: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi

Lesu, lemas

Sesak napas

Frekuensi napas cepat

BAB III

Page 15: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

PENUTUP

2.1 KESIMPULAN

ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak

dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara

bersamaan. penyebab ISPA yaitu virus, bakteri, alergen spesifik, perubahan cuaca

dan lingkungan, aktifitas, dan asupan gizi yang kurang. Komplikasi ISPA adalah

asma, demam kejang, tuli, syok. Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan

penbaikan gizi dan peningkatan gizi pada balita penyusunan atau pengaturan

menu, cara pengolahan makanan, variasi menu, perbaikan dan.sanitasi

lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan.

Kita mempelajari ISPA untuk mengetahui hubungan asap dapur dengan

kejadian ISPA pada balita. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok

dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Untuk mengetahui hubungan ASI

Eksklusip dengan kejadian ISPA pada balita.

2.2 SARAN

Komplikasi ISPA adalah asma, demam kejang, tuli, syok. Pencegahan

ISPA dapat dilakukan dengan penbaikan gizi dan peningkatan gizi pada balita

penyusunan atau pengaturan menu, cara pengolahan makanan, variasi menu,

perbaikan dan.sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Meadow,Sir Roy dan Simen.2002. Lectus Notes: Pediatrika. Jakarta:PT.Gelora

Aksara Pratama

Ngastiyah,1997. Perawatan Anak sakit. Jakarta:EGC

Notoadmodjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Dr.Karel A,L,Staa,SpA Mila Meila Sari.2005. Menjadi Dokter Anak di rumah.

Jakarta:Puspa Swara.

Page 17: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

21.1 Pengertian ISPA

ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak

dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara

bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2ffi2:153).

ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan AL-ut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris

Acute Respiratory hfection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:

l. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan

berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ

adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis

mencakup saluran pemafasan bagian atas.

3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil

untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang

digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).

Page 18: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

21.2 Penyebab ISPA

2.1.2.1 Virus dan bakteri : virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus

influerzae.

2.1.2.2 Alergen spesifik : alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau

panas

'€J-

2.l.2.3 Perubahan cuaca dan lingkungan : kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan

suhu panas ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.

2.l.2.4 Aktifitas : kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa

memperhatikan kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan

anak-anak menderita ISPA.

2.1.2.5 Asupan gizi Yang kurang.

2.1.3 Tanda dan Geial.a ISPA

2. 1.3. 1 Suhu badan balita <37°C

2.1.3.2 Terdapat Batuk

2.1.3.3 Terjadi Pilek

2.1.3.4 Hidung tersumbat, karena adanya discharge atau cairan di rongga hidung anak,

discharge hidung sering dimulai sebagai discharge yang jernih kemudian kental

berwarna kuning Purulen.

2.1.3.5 Nafas anak cepat, pada anak usia l2 bulan sampai 5 tahun pernafasannya <40x/i

2.1.3.6 Nafas berbunyi wheezing

2.1.3.7 Nyeri pada tenggorokan

2. 1.3.8 Terkadang anak tidak mau minum

2.1.4 Komplikasi ISPA

Page 19: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

2. 1.4.1 Asma

Asma adalah mengi berulang atau batuk persisten yang disebabkan oleh suatu

kondisi alergi non infeksi dengan gejala : sesak nafas, nafas berbunyi wheezing,

dada terasa tertekan, batuk biasanya pada malam hari atau dini hari.

2.1,4.2 Kejang demam

Kejang demam adalah bangkilan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu

tubuh (suhu rentan lebih dari 38Oc) dengan geiala berupa serangan kejang klonik

atau tonikklonik bilateral. Tanda lainnya seperti mata terbalik keatas dengan

disertai kejang kekakuan atau kelemahan, gerakan sentakan berulang tanpa

didahului kekakuan atau hanya sentakan kekauan fokal.

2.1 ,4.3 Tuli

Tuli adalah gangguan system pendengaran yang terjadi karena adanya infeksi

yang disebabkan oleh bakteri atau virus dengan gejala awal nyeri pada telinga

yang mendadak, persisten dan adanya cairan pada rongga telinga.

2.1.4.4 Syok

Syok merupakan kondisi dimana seseorang mengalami penurunan f'ungsi

dari system tubuh yang disebabkan oleh babagai faktor antara lain : faktor

obstruksi contohnya hambatan pada system pernafasan yang mengakibatkan

seseorang kekurangan oksigen sehingga seseorang tersebut kekurang suplay

oksigen ke otak dan mengakibatkan syok.

2.1.5 Pencegahan ISPA pada Balita

Page 20: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya

penyakit ISPA pada anak antara lain :

2. 1 .5. 1 Perbaikan peningkatan gizi pada bal ita

2.1 .5.1 .1 Penyusunan atau pengaturan menu

2.l.5.1.2 Cara pengolahan makanan

2.1.5.1,3 Variasi menu

2.1.5.2 perbaikan dan santasi lingkungan

2. 1.5.3 pemeliharaan Kesehatran perorangan

2. 1.5.4 Tindakan preventif

2.1.5.4.1 Memberikan imunisasi pada gorongan yang rentan terhadap penyakit tertentu

2.1.5.4.2 Isolasi terhadap penderita ISPA

2.1.6 Perawatan dan pengobatan ISPA di rumah

2.I.6.1 perawatan ISPA di rumah

2.1.6.1.1 Memberi makan

Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan

berat badan yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit

tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. pemberian ASi pada bayi

yang menyusu juga tetap diberikan.

2.1.6. 1.2 Pemberian cairan atau minuman

Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak

dari biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan

untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat

Page 21: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan

dahak,

2.1 .6.1 .3 Menjaga kelancaran pernafasan

Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia

batuk lendirnya dikeluarkan.

2.1.6.1.4 Bersihkan hidung

Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk

membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah

mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.

2.1 .6.1 .5 Mengatasi panas

Untuk anak usia 2bln - 5tahun demam diatasi dengan paracetamol dan atau

dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk).

Pemberian kompres dengan cara : gunakan kain bersih celupkan pada air (air

hangat kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha,

lipat ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.

2.1 .6.1 .6 Istirahat

Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.

2.1.6.1.7 Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas

cepat, anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak

ke pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Page 22: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak

dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara

bersamaan. penyebab ISPA yaitu virus, bakteri, alergen spesifik, perubahan cuaca

dan lingkungan, aktifitas, dan asupan gizi yang kurang. Komplikasi ISPA adalah

asma, demam kejang, tuli, syok. Pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan

penbaikan gizi dan peningkatan gizi pada balita penyusunan atau pengaturan

menu, cara pengolahan makanan, variasi menu, perbaikan dan.sanitasi

lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan.

3.2 Saran

untuk mengurangi angka kejadian ISPA pada balita, dalam hal ini penulis

menyarankan agar semua pihak baik keluarga maupun instansi kesehatan lebih

memperhatikan pola hidup sehat dan tidak membuang batuk sembarangan dan

mengolah makanan sebaik mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Meadow,Sir Roy dan Simen.2002.Lectus Notes:Pediatrika.Jakarta:PT.Gelora

Aksara Pratama

Ngastiyah,1997.Perawatan Anak sakit.Jakarta:EGC

Notoadmodjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat.jakarta ;EGC

Page 23: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

Dr.Karel A,L,Staa,SpA Mila Meila Sari.2005.Menjadi Dokter Anak di rumah.

Jakarta:Puspa Swara.

Pencegahan dapat dilakukan dengan :

1.      Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.

2.      Imunisasi.

3.      Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.

4.      Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.

Prinsip perawatan ISPA antara lain :

1.      Menigkatkan istirahat minimal 8 jam perhari

2.      Meningkatkan makanan bergizi

3.      Bila demam beri kompres dan banyak minum

4.      Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan 

yang bersih.

5.      Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu

ketat.

6.      Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih

menetek

Pengobatan antara lain :

1. Suportif : meningkatkan daya tahan tubuh berupa Nutrisi yang  adekuat,

pemberian multivitamin dll.

Page 24: MAKALAH PROMOSI KESEHATAN

2. Antibiotik :

      Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab

       Utama ditujukan pada S.pneumonia,H.Influensa dan S.Aureus

      Menurut WHO : Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, Amoksisillin,

Ampisillin, Penisillin Prokain,

Pnemonia berat : Benzil penicillin, klorampenikol, kloksasilin, gentamisin.

Bukan pneumonia : tanpa memberikan antibiotik, diberikan perawatan dirumah.

Untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lainnya yang

tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,dekstrometorfan

antihistamin, bila disertai demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.

      Antibiotik lain : Sefalosforin, quinolon dll.

      Pemeriksaan Diagnostik

Diagnosis ISPA oleh karena virus dapat ditegakkan dengan pemeriksaan

laboratorium terhadap jasad renik itu sendiri. Pemeriksaan yang dilakukan adalah

biakan virus, serologis, diagnostik virus secara langsung.

         Sedangkan diagnosis ISPA oleh karena bakteri dilakukan dengan

pemeriksaan sputum, biakan darah, biakan cairan pleura.