promosi kesehatan

29
PENDAHULUAN I. Latar Belakang Berdasarkan Millenium Development Goals (MDGs) dalam bahasa Indonesia diterjermahkan sebagai Tujuan Pembangunan Millenium (TPM) merupakan paradigma pembangunan global yang disepakati secara internasional oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Secara ringkas, arah pembangunan yang disepakati secara global meliputi : 1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan 2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang 3. Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 4. Menurunkan angka kematian ibu 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Melawan penyebaran HIV/AIDS, dan penyakit lainnya (malaria dan tuberkulosa) 7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup 8. Membangunan kemitraan global untuk pembangunan 1

Upload: muhammad-nashrullah

Post on 22-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

promosi kesehatan tentang program puskesmas yang berisi analisis swot serta pemecahan masalah. ini merupakan contoh swot untuk upaya pokok puskesmas

TRANSCRIPT

Page 1: Promosi Kesehatan

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Berdasarkan Millenium Development Goals (MDGs) dalam bahasa Indonesia

diterjermahkan sebagai Tujuan Pembangunan Millenium (TPM) merupakan

paradigma pembangunan global yang disepakati secara internasional oleh 189 negara

anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Secara ringkas, arah pembangunan yang

disepakati secara global meliputi :

1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang

3. Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

4. Menurunkan angka kematian ibu

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Melawan penyebaran HIV/AIDS, dan penyakit lainnya (malaria dan

tuberkulosa)

7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup

8. Membangunan kemitraan global untuk pembangunan

Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan

kesadaran masyarakat dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia

Indonesia.

1

Page 2: Promosi Kesehatan

Dalam melaksanakan misi pembangunan kesehatan diperlukan promosi

kesehatan yang berorientasi pada proses pemberdayaan masyarakat untuk

berperilaku hidup bersih dan sehat, melalui peningkatan, pemeliharaan dan

perlindungan kesehatannya. Seiring dengan cepatnya perkembangan di era

globalisasi, serta adanya transisi demografi dan epidemiologi penyakit, maka

masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan gaya hidup yang berkaitan

dengan perilaku dan sosial budaya cenderung akan semakin kompleks.

Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan

terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat

pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga pusat komunikasi masyarakat.

Puskesmas dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi) baik di

bidang kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya bagi

kehidupan masyarakat sekitar sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat

setempat. Oleh karena itu promosi kesehatan diperlukan dalam meningkatkan

perilaku masyarakat agar terbebas dari masalah-masalah kesehatan.

II. TUJUAN

Tujuan Promosi Kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal yaitu :

1. Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat

2. Peningkatan perilaku masyarakat

3. Peningkatan status kesehatan masyarakat

2

Page 3: Promosi Kesehatan

UPAYA POKOK PUSKESMAS ALALAK TENGAH

PROMOSI KESEHATAN

A. Definisi Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat

menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal

didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan

intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkaitan

dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam

membuat keputusan yang sehat.

Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan:

1. Menciptakan lingkungan yang mendukung,

2. Mengubah perilaku, dan

3. Meningkatkan kesadaran.

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di

daerah adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui

pembelajaran dari oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat

menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya

masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung

kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

Berdasarkan definisi tersebut serta sejalan dengan visi, misi departemen

kesehatan dan fungsi puskesmas khususnya dalam penggerakan dan

3

Page 4: Promosi Kesehatan

pemberdayaan keluarga dan masyarakat dapat dirumuskan bahwa promosi

kesehatan puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan

kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap

individu, keluarga serta lingkungan secara mandiri dan mengembangkan

bersumber masyarakat.

Dalam Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I yang diadakan

di Ottawa, Kanada, menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal

sebagai Piagam Ottawa. Dalam piagam ini tertera strategi dalam meningkatkan

kontrol masyarakat terhadap kesehatan diri mereka sendiri.

Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses

yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan

mereka (Health promotion is the process of enabling people to increase control

over, and to improve theirhealth, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi

kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang tentang pentingnya

kesehatan bagi mereka sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-

usaha untuk menyehatkan diri mereka.

B. Kegiatan Promosi Kesehatan

WHO lewat Konferensi Internasional Pertama tentang Promosi Kesehatan

di Ottawa pada tahun 1986 telah merumuskan sejumlah kegiatan yang dapat

dilakukan oleh setiap Negara untuk menyelenggarakan promosi kesehatan.

Berikut akan disediakan terjemahan dari Piagam Ottawa pada bagian yang diberi

4

Page 5: Promosi Kesehatan

subjudul Health Promotion Action Means. Menurut Piagam Ottawa, kegiatan-

kegiatan promosi kesehatan berarti:

1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public

policy)

Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan yaitu berupa

wawasan kesehatan yang mendapat intervensi langsung dari pemerintah berupa

kebijakan-kebijakan dan aturan misalnya seperti membuang sampah pada tempat

dan waktu tertentu, pada pelanggar aturan ini dapat dikenakan denda.

2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments)

Menciptakan lingkungan yang mendukung yaitu dengan menciptakan

faktor dari luar yang dapat mendukung lingkungan itu sendiri misalnya penjelasan

pengguanaan KB tidak hanya ditujukan pada istri tetapi juga ditujukan pada suami

agar tercipta lingkungan yang saling mendukung.

3. Memperkuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen community actions)

Memperkuat kegiatan-kegiatan komunitas, Puskesmas tidak hanya

menjalankan programnya terpusat dipuskesmas saja tetapi dapat melalui ibu-ibu

PKK dan acara-acara keagamaan.

4. Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skills)

Mengembangkan keterampilan individu melaui pelatihan dan bimbingan

kepada masyarakat misalnya tentang menggunakan program KB alami, pasangan

suami istri diajarkan cara menghitung masa subur senidri sehingga pasangan

suami istri dapat menentukan kapan waktu yang boleh untuk melakukan

hubungan suami istri. Pelatihan dan bimbingan juga ditujukan kepada suami

5

Page 6: Promosi Kesehatan

tenatang bagaimana cara menggunakan kondom yang benar sehingga program KB

dapat berjalan dengan baik.

5. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)

Reorientasi pelayanan kesehatan dengan cara mengevaluasi semua materi

penyuluhan yang diiberikan apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak, apabila

tidak berjalan dengan baik maka dilakukan evaluasi ulang dan mencari penyebab

kegagalan program tersebut.

6. Bergerak kemasa depan (moving into the future)

Bergerak kemasa depan adalah dengan mengikuti perkembangan,

informasi, dan standar terapi terbaru. Misalnya pada penggunaan tablet zinc pada

penderita diare, dll.

Kegiatan promosi kesehatan di puskemas Alalak Tengah terdiri dari 2

jenis kegiatan, yaitu:

1. Promosi didalam gedung puskesmas

Yang dimaksud dengan promosi kesehatan di dalam gedung

puskesmas adalah promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan

gedung puskesmas seperti di tempat pendaftaran, poliklinik, ruang

perawatan, laboratorium,tempat pembayaran dan halaman puskesmas.

Kegiatan promosi di dalam gedung puskesmas Alalak Tengah dilaksanakan

sejalan dengan pelayanan yang diselenggarakan puskesmas.

a. Tempat Pendaftaran

Kegiatan promosi kesehatan di tempat pendaftaran dapat dilakukan

dengan penyebaran informasi melalui media seperti poster, leaflet, selebaran

6

Page 7: Promosi Kesehatan

yang dapat dipasang atau diletakkan di depan loket pendaftaran. Adapun

jenis informasi yang disediakan, yaitu :

1. Alur pelayanan puskesmas Alalak Tengah

2. Jenis pelayanan puskesmas Alalak Tengah

3. Denah poliklinik yang ada di Puskesmas Alalak Tengah

4. Informasi kesehatan masalah kesehatan yang menjadi isu pada saat ini

5. Peraturan kesehatan misalnya dilarang merokok, dilarang meludah

sembarangan, menutup mulut saat batuk ataupun bersin.

Memberikan salam kepada pengunjung puskesmas juga termasuk

dari kegiatan promosi karena telah menjadi komunikasi awal yang

menimbulkan kesan yang baik sehingga mengurangi derita orang yang sakit.

b. Poliklinik

Petugas kesehatan puskesmas yang melayani pasien meluangkan

waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien berkenaan dengan

penyakitnya atau obat yang harus diminumnya. Guna memudahkan

pemberdayaan dalam pelayanan medis, harus disediakan berbagai media

seperti lembar balik, pemasangan poster dan media lainnya mendorong

pasien untuk berperilaku yang sesuai agar penyakit atau masalah kesehatan

yang dideritanya dapat di atasi.

c. Ruang- ruang pelayanan

Ruang pelayanan seperti ruangaan KIA, KB, GIZI. Petugas kesehatan

yang bertugas di ruangan tersebut perlu meluangkan waktunya untuk

menjawab pertanyaan pasien atau individu berkenaan dengan pelayan yang

7

Page 8: Promosi Kesehatan

didapatnya. Misalnya saja perilaku menimbang balita secara berkala untuk

mengetahui perkembangan dan pertumbuhan balita. Kepada setiap ibu,

setelah diberi pelayanan pengobatan untuk balitanya, dapat disampaikan

informasi tentang manfaat menimbang balita secara berkala, bagaimana

menggunakan KMS dan dimana si ibu dapat melakukan penimbangan (yang

dimaksud adalah posyandu). Dengan mendapat informasi yang benar

tentang berbagai hal tersebut diharapkan dapat membantu tercipta perilaku

yang mendorongnya untuk berperilaku sesuai yang dikehendaki untuk

kesehatan.

d. Ruang tunggu

Pada dinding ruang tunggu dipasang berbagai poster, disediakan

selembaran yang dapat diambil secara gratis dengan berbagai informasi

yang disampaikan dalam bahasa menarik dan mudah dimengerti yang

nantinya dapat berguna.

e. Laboratorium

Di laboratorium merupakan kawasan dimana pasien ataupun

pengantarnya tidak terlalu lama berada disana. Oleh karena itu, di kawasan

ini dilakukan promosi kesehatan dengan media bersifat self service seperti

poster yang dapat dibaca, ataupun selebaran yang dapat di ambil secara

gratis.

f. Apotek

Di Apotek dapat dilakukan promosi kesehatan sambil melakukan

pelayanan terhadap pasien yang ingin mengambil obat seperti kedisiplinan

8

Page 9: Promosi Kesehatan

dalam menggunakan obat sesuai petunjuk dokter, pentingnya memelihara

taman obat keluarga ( TOGA) dalam rangka memenuhi kebutuhan akan obat-

obat sederhana dan lain sebagainya.

h. Halaman Puskesmas

Halaman puskemas yaitu tempat parkir biasanya berupa lapangan parkir,

dilakukan promosi kesehatan bersifat umum. Misalnya pentingnya hidup

bersih dan sehat (PHBS), bahaya TBC, mengenali pentingnya imunisasi.

Pesan – pesan tersebut berupa baliho di sudut lapangan parkir.

2. Promosi di luar gedung puskesmas

Promosi kesehatan diluar gedung adalah promosi kesehatan yang

dilakukan petugas puskesmas di luar gedung puskesmas Alalak Tengah. Sasaran

Promosi kesehatan yang dilakukan adalah untuk masyarakat yang berada di

wilayah kerja puskesmas Alalak Tengah. Pelaksanaan promosi kesehatan di luar

gedung puskesmas yang dilakukan oleh puskesmas ini sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui pemberdayaan

individu, keluarga dan masyarakat masyarakat agar masyarakat memiliki

kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat. Pemberdayaan

masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi,

khususnya sosial dan budaya masyarakat itu. Pemberdayaan individu dilakukan

untuk memperkenalkan perilaku baru kepada individu. Puskesmas Alalak Tengah

dalam hal pemberdayaan individu ini melakukan berbagai kegiatan antara lain

melakukan kunjungan rumah kepada ibu-ibu yang berhenti memeriksakan

kandungannya ke Puskesmas, padahal masih harus melakukan hal itu atau kepada

9

Page 10: Promosi Kesehatan

penderita TBC yang tidak datang lagi mengambil OAT ke Puskesmas, dan murid

pesantren yang menderita karies gigi atau masalah kesehatan lainnya. Metode

yang digunakan dalam hal ini adalah dialog, konseling serta bimbingan yang

dikombinasikan dengan lembar balik.

Pemberdayaan keluarga dilakukan oleh petugas puskesmas Alalak Tengah

dengan melaksanakan kunjungan rumah terhadap keluarga yang berada di wilayah

kerja Puskesmas atau keluarga dari individu pengunjung puskesmas.

Pemberdayaan keluarga ditujukan untuk memperkenalkan perilaku baru seprti

menanam tanaman obat keluarga, menguras bak mandi, mengubur benda-benda

buangan yang dapat menampung air, mengonsumsi garam beryodium, memakan

makanan berserat. Secara teori, pemberian informasi ini harusnya dilakukan

dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga sehingga informasi yang didapat

sama, namun kenyataan yang terjadi dilapangan adalah kesulitannya

mengumpulkan seluruh anggota keluarga dikarenakan ada yang pergi bekerja, ada

yang sekolah dan lainnya. Sehingga pemberian informasi hanya pada beberapa

keluarga saja. Manfaat yang didapat adalah agar anggota keluarga bergerak dari

tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau.

Pemberdayaan masyarakat dilakukan sekelompok individu anggota

masyarakat. Sasarannya adalah orang dewasa, dapat juga murid-murid sekolah

ataupun santri-santri pesantren. Salah satu hasil dari upaya ini adalah Posyandu,

Pos Kesehatan Pesantren, Posyandu Lansia, Dokter Kecil.

10

Page 11: Promosi Kesehatan

Gambar 2.1 Jumlah Penyuluhan Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2014

11

Page 12: Promosi Kesehatan

Gambar 2.2 Jumlah Penyuluhan Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2014 berdasarkan jenis materi penyuluhan

12

Page 13: Promosi Kesehatan

Gambar 2.3 Jumlah Konseling Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2014

Gambar 2.4 Jumlah Penyuluhan Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2014

Pada puskesmas Alalak Tengah di dapatkan Hasil Pencapaian Kegiatan

Promosi Kesehatan, yaitu :

13

Page 14: Promosi Kesehatan

Tabel 7. Tingkat Pencapaian (Realisasi Pelaksanaan) Program dan Kegiatan tahun 2009

Program/kegiatan Indikator Kinerja

Satuan Target Realisasi Persentase Pencapaian (%)

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

1. Pembinaan:- Dana Sehat- Toga- Battra

2.Survey PHBS

3.Penyuluhan

4.Siaran Keliling

dana SehatTogaBattra

Survey PHBS

Tatanan Rumah Tanggan di Tiga KelurahanPenyuluhan tentang kesehatan/sosialisasi P2M, PSN, PSM

Siaran keliling pada tiga kelurahan tentang P2M/3M

KaliKaliKali

KK

Kali

Kali

603625

200

360

36

261513

178

170

36

43,30%41,7%52,0%

89%

47,2%

100%

C. Sasaran Promosi Kesehatan

14

Page 15: Promosi Kesehatan

Sasaran utama promosi kesehatan adalah masyarakat khususnya bagi

perilaku masyarakat. Berdasarkan pentahapannya maka sasaran dibagi ke dalam 3

kelompok sasaran, meliputi :

1. Sasaran Primer (primary target)

Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi,

kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui

anak untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah

untuk kesehatan remaja dan lain sebagainya. Sasaran promosi ini sejalan

dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).

2. Sasaran Sekunder (secondary target)

Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh

masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki

kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan,

dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat

tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan

promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya. Tokoh

masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula

agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat

sekitarnya.

3. Sasaran Tersier (tertiary target)

Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah

pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy

maker). Hal ini dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan

15

Page 16: Promosi Kesehatan

atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki

efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer

dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).

Adapun sasaran promosi Kesehatan di Puskesmas ini meliputi seluruh

masyarakat segala usia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah.

No. Kelurahan Kelompok Umur (Tahun)0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39

1. Loktabat Selatan

673 790 758 730 839 817 833 738

2. Kemuning 719 773 756 761 882 910 845 7713. Guntung

Paikat686 847 813 802 988 973 919 878

Jumlah 2078 2410 2327 2293 2709 2700 2597 2387Persentase 7,2% 8,3% 8,0% 7,9% 9,3% 9,3% 9% 8,2%

No. Kelurahan

Kelompok Umur (Tahun)Jumlah Total

Semua Kelompok

Umur40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 >75

1. Loktabat Selatan

672 623 461 351 304 278 114 149 9.270

2. Kemuning 683 632 477 388 395 268 137 141 9.638

3. Guntung Paikat

722 654 474 370 351 215 173 180 10.045

Jumlah 2077 1909 1412 1109 1050 761 424 470 28953Persentase 7,2% 6,6% 4,9% 3,8% 3,6% 2,6% 1,5% 1,6% 100%

16

Page 17: Promosi Kesehatan

D. Strategi Promosi Kesehatan

Dalam pelaksanaan strategi promosi kesehatan di Puskesmas Alalak

Tengah, terdapat tiga hal penting yaitu (a)integrasi dengan program kesehatan, (b)

pendekatan tatanan dan (c) landasan fakta. Promosi Kesehatan harus mendukung

program-program kesehatan dalam rangka mencegah dan mengatasi masalah-

masalah kesehatan. Oleh karenanya, dilakukan rapat atau pembahasan antara

pengelolaan program promosi kesehatan dengan pengelolaan program kesehatan.

Rapat diawali dengan merumuskan tujuan dari prokes sendiri lalu selanjutnya

merumuskan promosi kesehatannya.

Pendekatan tatanan dimaksudkan untuk menetapkan sasaran, perilaku atau

peran yang akan ditawarkan, isi pesan komunikasi, media komunikasi yang tepat

dan pelaksanaan yang tepat. Sedangkan Landasan fakta ditujukan memberikan

gambaran yang sistematis tentang promosi kesehatan serta sebagai perbandingan

keberhasilan promosi kesehatan antar wilayah.

E. Metode dan Sarana Promosi Kesehatan

Pemilihan metode komunikasi harus dipertimbangkan secara cermat

dengan memperhatikan kemasan atau paket informasinya, keadaan penerima

informasi serta lingkungan komunikasi seperti ruang dan waktu. Metode yang

digunakan oleh Bagian Promosi Kesehatan Alalak Tengah adalah dengan dialog,

konseling serta bimbingan. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan

kelemahan sehingga penggunaan gabungan beberapa metode sering dilakukan

mereka untuk memaksimalkan hasil.

17

Page 18: Promosi Kesehatan

Sebagaimana halnya metode komunikasi, banyak juga sarana yang dapat

digunakan sebagai media atau alat penyampaian informasi seperti flashcards,

skema berupa lembaran, lembar balik besar, poster, leaflet, flyer.

Tabel 8. Sarana/peralatan Puskesmas Alalak Tengah dalam program promosi kesehatan

Jenis sarana/Peralatan JumlahFlipcharts & stands 1Over Head Projector 1Wireless Microphone 1Kamera Foto 1Megaphone 1Tape cassette recorder 1Screen 1Televisi 1VCD-DVD Player 1Komputer +Printer 1LCD 1Laptop 1Kendaran Roda 2 untuk penyuluhan 2Kendaraan Roda 4 1Sumber : Profil Tahunan Puskesmas Alalak Tengah 2013

F. Sumber Daya Manusia

Standar SDM untuk promosi Kesehatan mencakup dimensi jumlah,

kualifikasi pendidikan dan kompetensinya. Berdasarkan standar optimal jumlah

SDM untuk promosi kesehatan, Puskesmas Alalak Tengah sudah sesuai dengan

memiliki 1 orang tenaga kesehatan SKM yang ditempatkan di bagian promosi

kesehatan dibantu 3 orang sanitarian.

Tabel 9. Tenaga kesehatan promosi kesehatan Puskesmas Alalak Tengah

Kualifikasi Jumlah Kompetensi

D3 Gizi 1 orang` Koordinator Promosi Kesehatan

Puskesmas Alalak Tengah

D3 Kebidanan 1 orang Membantu petugas Promosi

18

Page 19: Promosi Kesehatan

D3 Gizi

D3 Kesehatan Gigi

1 orang

1 orang

Kesehatan dalam menjalankan

programnya dan bertugas di

bagian kesehatan lingkungan

Tabel 10. Standar optimal SDM untuk promosi kesehatan tingkat PuskesmasKualifikasi Jumlah Kompetensi

D3 Kesehatan + Minat

& Bakat dibidang

promosi Kesehatan

1 orang` Membantu petugas kesehatan

lain dalam merancang

Pemberdayaan

Sumber :Buku Pedoman program kesehatan 2007

G. Materi Promosi Kesehatan

Materi promosi kesehatan Puskesmas Alalak Tengah belum terintegrasi

dengan program-program bagian lain, baik itu pada bagian pelayanan maupun

pada bagian pengobatan. Sehingga program promosi kesehatan di puskesmas

Alalak Tengah kurang terkoordinasi pada sistem pencatatan, pelaporan dan

pelaksanaan. Maka dari itu permasalahan yang diangkat oleh bidang promosi

kesehatan masih bersifat situasional dan tidak terprogram secara khusus.

19

Page 20: Promosi Kesehatan

ANALISA DATA

1. Analisis SWOT

1.1 Kekuatan (Strength)

a. Tersedianya sarana dan media promosi kesehatan yang memadai di

Puskesmas Alalak Tengah

b. Tersedianya SDM dengan kualifikasi yg sesuai standar optimum di bidang

promosi kesehatan

1.2 Kelemahan (Weakness)

a. Kurangnya koordinasi SDM promosi kesehatan dengan lintas sektoral

program kesehatan lainnya seperti pada sektor gizi, KB, KIA, imunisasi.

b. Kurangnya integrasi bidang promosi kesehatan dengan dengan program

kesehatan lain di Puskesmas Alalak Tengah, sehingga ada beberapa

program yang tidak terpromosikan secara optimal

c. Kurangnya pencatatan dan pelaporan promosi kesehatan di Puskesmas

Alalak Tengah.

1.3 Kesempatan (Opportunity)

a. Globalisasi dan IPTEK, khususnya bidang informatika dan telekomunikasi

memudahkan akses mencari informasi tentang kesehatan.

b. Berdasarkan distribusi kependudukan di wilayah kerja Puskesmas Alalak

Tengah, Tingkat pendidikan penduduknya adalah SMA sehingga

memudahkan penerimaan informasi.

20

Page 21: Promosi Kesehatan

1.4 Hambatan (Threat)

a. Promosi kesehatan yang dilakukan tidak merata, sehingga banyak

penduduk yang tidak mendapat informasi.

2. Pemecahan Masalah

1. Kerjasama dengan Program lain perlu ditingkatkan.

2. Pencatatan dan pelaporan dilakukan dengan baik dan rekapitulasi data dari

Program kesehatan yang lain.

21