makalah konsep promosi kesehatan

38
KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN Makalah Disusungunamemenuhitugas Health Promotion yang diampuolehIbu Sri Wulandari Semester 3 Oleh: 1. Alma Festi (13.1214) 2. LilikSanjaya (13.1234) 3. Maya Pradipta (13.1238) 4. NurUtami (13.1247) 5. PungkiWulandari (13.1249) 6. SatrioLinggar (13.1258) 7. SilviMaliaShinta (13.1260)

Upload: rizkaviviana

Post on 14-Jul-2016

1.208 views

Category:

Documents


152 download

DESCRIPTION

promosi kesehatam

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

KONSEP DASAR PROMOSI KESEHATAN

MakalahDisusungunamemenuhitugas Health Promotion yang diampuolehIbu Sri

Wulandari Semester 3

Oleh:

1. Alma Festi (13.1214)

2. LilikSanjaya (13.1234)

3. Maya Pradipta (13.1238)

4. NurUtami (13.1247)

5. PungkiWulandari (13.1249)

6. SatrioLinggar (13.1258)

7. SilviMaliaShinta (13.1260)

PRODI DIIIAKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH2014

Page 2: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

BAB IPENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan

adalah suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness)

dan kemampuan (ability) masyarakat untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar

menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar

masyarakat mengetahui dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga

bagaimana mampu memelihara dan meningakatkan kesehatannya.

Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan

kepada faktor perilaku dan faktor non perilaku (lingkungan dan

pelayanan). Pendekatan terhadap faktor perilaku adalah promosi atau

pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap faktor non

perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan

lingkungan SosBud, serta peningkatan pelayanan kesehatan.

Makalah ini dapat membantu pembaca untuk dapat mengetahui

konsep-konsep promosi kesehatan baik ditingakat penentu kebijakan

maupun pelaksana lapangan. Selain itu, makalah ini dapat

menembah kepustakaan kesehatan masyarakat dan promosi atau

pendidikan kesehatan yang masih kurang.

Kami telah berusaha mempelajari konsep promosi kesehatan dari

sumber-sumber seperti, dari buku maupun internet. Namun, tidak

menutup kemungkinan masih adanya kekurangan maupun kesalahan,

maka kami sangat memerlukan saran dan kritik pembaca ataupun

dosen pengampu.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan

pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan,

pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Page 3: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan

bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu

pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja

dan ketenteraman hidup.

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan

untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk

terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh

masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.

Salah satu usaha pemerintah dalam menyadarkan masyarakat

tentang hidup sehat dan pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat

adalah dengan cara melakukan pendidikan kesehatan yang tidak

hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa dilakukan dengan cara

penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi

kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.

Mengingat tugas kita sebgai tim medis adalah salah satunya

memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat

maka didalam makalah ini kami akan  membahas tentang “Promosi

Kesehatan”

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional. Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan

Dunia tahun 1948 disepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental bagi

setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang dianut dan

tingkat sosial ekonominya. Program pembangunan kesehatan yang

dilaksanakan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai

berbagai masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi

pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan

adanya reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan

hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan,

derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan dengan

negara-negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam

pembangunan kesehatan. Reformasi di bidang kesehatan perlu

dilakukan mengingat lima fenomena yang berpengaruh terhadap

Page 4: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

pembangunan kesehatan. Pertama, perubahan pada dinamika

kependudukan. Kedua, Temuan-temuan ilmu dan teknologi

kedokteran. Ketiga, Tantangan global sebagai akibat dari kebijakan

perdagangan bebas, revolusi informasi, telekomunikasi dan

transportasi. Keempat, Perubahan lingkungan .Kelima,Demokratisasi.

Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin

maju IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit

telah menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama

yang mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan

rehabilitatif.

Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu

Paradigma Sehat merupakan upaya untuk lebih meningkatkan

kesehatan masyarakat yang bersifat proaktif. Paradigma sehat

sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam jangka panjang

diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam

menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada

pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan

preventif.Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan

adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu

lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi

lingkungan yang memadai, pemukiman yang sehat, perencanaan

kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan

masyarakat yang saling tolong menolong. Perilaku masyarakat

Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko

terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta

berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Dalam

Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses

yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan

meningkatkan kesehatan mereka (Health promotion is the process of

enabling people to increase control over, and to improve, their health,

WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran

di dalam diri orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi mereka

sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk

Page 5: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

menyehatkan diri mereka.Untuk mencapai derajat kesehatan yang

sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, individu atau kelompok

harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasi-aspirasinya untuk

memenuhi kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau

mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, dan

sebagainya).

Kesehatan adalah sebuah konsep positif yang

menitikberatkan sumber daya pada pribadi dan masyarakat

sebagaimana halnya pada kapasitas fisik. Untuk itu, promosi

kesehatan tidak hanya merupakan tanggung jawab dari sektor

kesehatan, akan tetapi jauh melampaui gaya hidup secara sehat

untuk kesejahteraan (WHO,1986). Penyelenggaraan promosi

kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan berbagai strategi

yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan

lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat.

Hal ini didasari pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu

filosofi umum yang menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan

yang baik merupakan usaha individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).

B. RumusanMasalah

1. Apadefinisidaripromosikesehatan?

2. Bagaimanasejarahpromosikesehatan?

3. Apavisidanmisipromosikesehatan?

4. Apatujuandaripromosikesehatan?

5. Siapasaja target promosikesehatan?

6. Bagaimanalingkuphubunganpromosikesehatan?

7. Bagaimanapengaruhdanperubahanfaktorperilaku?

8. Bagaimana proses perubahanperilaku?

C. Tujuan

1. Mahasisiwamampumemahamidefinisidaripromosikesehatan.

2. Mahasiswamampumenjelaskanbagaimanasejarahdaripromosi

kesehatan.

3. Mahasiswamampumengertivisidanmisipromosikesehatan.

Page 6: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

4. Mahasiswamampumemahamitujuandaripromosikesehatan.

5. Mahasiswamampumengertisiapasaja target

promosikesehatan.

6. Mahasiswamampumengetahuilingkuphubunganpromosikeseh

atan.

7. Mahasiswamampumengetahuipengaruhdanperubahanfaktorpe

rilaku.

8. Mahasiswamampumenjelaskan proses perubahanperilaku.

Page 7: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi Pendidikan KesehatanPromosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari

ilmu kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni.

Dilihat dari sisi seni, yakni aplikasi pendidikan kesehatan adalah

merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya

bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya

pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi,

perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program

pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta

didukung oleh adanya promosi kesehatan

Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk

meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan

meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat

kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka

masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,

kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya

(lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).

Menurut Australian Health Foundansion Promosi kesehatan

adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa

perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam

organisasi dan lingkungannya.

Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan

menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan

perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang

menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998).

Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang,

dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk

membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang

memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.

Page 8: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat

menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal

didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial,

spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,

namun berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat

lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.

Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green

dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah

kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah

adaptasisukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan.

B. SEJARAH PROMISI KESEHATANSebelum menjadi promosi kesehatan pengertiannya di samakan

dengan pendididkan kesehatan, pada pendidikan kesehatan di tekankan

pada perubahan perilaku masyarakat dengan cara memberikan informasi

kesehatan melalui berbagai cara dan teknologi. Dari hasil studi yang di

lakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli

pendidikan kesehatan didapati bahwa pengetahuan masyarakat tentang

kesehatan meningkat tetapi tidak di imbangi oleh perubahan perilakunya.

Disadari bahwa pendidikan kesehatan belum “memampukan” masyarakat

tetapi baru dapat “memaukan” Mengenai istilah Promosi Kesehatan

sendiri juga mengalami perkembangan. Mula-mula dicetuskan di Ottawa,

Canada pada tahun 1986 merupakan konferensi Internasional promosi

kesehatan yang pertama kali dilaksanakan yang berlangsung tanggal 17

sampai dengan 21 November 1986 dikenal dengan Ottawa Charter.

Pada konferensi Internasional promosi kesehatan ini mengambil tema

Menuju Kesehatan Masyarakat Baru, namun pada konferensi ini tidak

terlepas dari Deklarasi Alma Ata tahun 1978 tentang Pelayanan

Kesehatan Dasar atau Primary Health Care oleh WHO promosi

kesehatan didefinisikan sebagai: the process of enabling people to control

over and improve their health.Tetapi definisi tersebut diaplikasikan ke dalam bahasa Indonesia

menjadiProses pemberdayaan masyarakat untuk

memelihara,Meningkatkan dan melindungi kesehatannya. Definisi ini

Page 9: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

tetap dipergunakan, sampai kemudian mengalami revisi pada konferensi

dunia di Bangkok pada bulan Agustus 2005, menjadi (Health promotion is

the process of enabling people to increase control over their health and its

determinants, and thereby improve their health) dan dimuat dalam The

Bangkok Charter. Dan definisi baru ini belum dibakukan bahasa

Indonesia. Selain istilah Promosi Kesehatan, sebenarnya juga beredar

banyak istilah lain yang mempunyai kemiripan makna, atau setidaknya

satu nuansa dengan istilah promosi kesehatan, seperti.

         Komunikasi, Informasi dan Edukasi

         Pemasaran social

          Mobilisasi social

          Pemberdayaan masyarakat, dll

C. KONSEP DALAM PROMOSI KESEHATAN

  LAWRENCE GREEN (1984)

Lawrence Green mendefinisi promosi kesehatan sebagai berikut:

Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan

kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan

organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan

lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.

Dari batasan ini jelas, bahwa promosi kesehatan adalah

pendidikan kesehatan plus, atau promosi kesehatan adalah lebih dari

pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan bertujuan untuk menciptakan

suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi

kesehatan.

  PIAGAM OTTAWA (OTTAWA CHARTER: 1986)

Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa, Canada,

menyatakan bahwa:

Healt promotion is the process of enabling people to increase

control over, and inprove   their health. To reach a state of complete

physical, mental, ang social well-being, an individual or group must be

able to identify and realize aspiration, to satisfy needs, and to change or

cope with the environment.

Page 10: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

Dari kutipan di atas jelas dinyatakan, bahwa Promosi Kesehatan adalah

suatu proses memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali atas

kesehatannya, dan meningkatkan status kesehatan mereka. Dengan kata

lain promosi kesehatan adalah upaya  yang dilakukan terhadap

masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk meningkatkan dan

memelihara kesehatan mereka sendiri. Batasan promosi kesehatan ini

mencakup dua dimensi yakni “ kemauan” dan “ kemampuan”, atau tidak

sekedar meningkatnya kemauan masyarakat seperti dikonotasikan oleh

pendidikan kesehatan. Untuk mencapai status kesehatan yang paripurna

baik fisik, mental dan kesejahteraan social, masyarakat harus mampu

mengenal/mengidentifikasi dan mewujudkam aspirasinya, untuk

memenuhi kebutuhannya, dan mengubah atau  mengatasi keadaan

lingkungannya.

Kesehatan, , sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar

tujuan hidup. Kesehatan merupakan konsep yang positif yang

menekankan pada sumber-sumber social dan personal, sebagaimana

halnya kapasitas fisik. Karena itu, promosi kesehatan bukan saja

tanggung jawab sector kesehatan, tapi juga meliputi sector-sektor lain

yang mempengaruhi gaya hidup sehat dan kesejahteraan social.

Teori klasik oleh Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4 determinan

utama yang mempengaruhi derajat kesehatn individu,

kelompok/masyarakat. Empat determinan tersebut secara berturut-turut

besarnya pengaruh terhadap kesehatan adalah:

         Lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan non fisik

         Perilaku

         Pelayanan kesehatan

         Keturunan atau herediter

Determinan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yakni lingkungan fisik (cuaca, iklim, sarana, dan prasarana,

dsb), dan lingkungan non fisik, seperti lingkungan social, budaya,

ekonomi, politik, dsb. Bila dianalisis lebih lanjut determinan kesehatan itu

sebenarnya adalah semua factor diluar kehidupan manusia , baik secara

individu, kelompok, maupun komunitas yang secara langsung atau tidak

langssung mempengaruhi kehidupan manusia itu. Hal ini berarti, di

Page 11: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

samping determinan-determinan tersebut yang telah dirumuskan oleh

Blum masih terdapat factor lain yang dapat mempengaruhi atau

menentukkan terwujudnya kesehatan seseorang, kelompok atau

masyarakat.

Faktor-faktor atau determinan yang menentukan atau mempengaruhi

kesehatan  baik individu, kelompok atau masyarakat ini, dalam piagam

Ottawa (Ottawa Charter) disebut persyaratan untuk kesehatan

(prerequisites for health) terdapat 9 faktor, yakni:

         Perdamaian atau kemakmuran (peace)

         Tempat tinggal (shelter)

         Pendidikan (education)

         Makanan (food)

         Pendapatan (income)

         Ekosisten yang stabil dan seimbang (a stable eco-sistem)

         Sumber daya yang berkesinambungan (sustainable resources)

         Keadilan social (social justice)

         Pemerataan (equity)

Faktor-faktor tersebut dalam mempenggaruhi kesehatan tidaklah

berdiri masing-masing melainkan bersama-sama atau secara akumulatif,

karena masing-masing factor tersebut saling mempengaruhi.

  KONSEP KESEHATAN MASYARAKAT

Secara definisi istilah promosi dalam ilmu kesehatan masyarakat (healt

promotion) mempunyai dua pengertian. Pengertian promosi kesehatan

yang pertama adalah sebagai bagian dari tingkat pencegahan penyakit.

Level and clark mengatakan ada 5 tingkat pencegahan penyakit dalam

perspektif masyarakat, yaitu:

         Healt promotion (peningkatan/promosi kesehatan)

         Specifik Protection (perlindungan khusus melalui imunisasi)

         Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan

pengobatan segera)

         Disability limitation (membatasi atau mengurangi kecatatan)

         Rehabilitation (pemulihan)

Sedangkan pengertian yang kedua promosi kesehatan diartikan

sebagai upaya memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan atau

Page 12: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

menjual kesehatan. Dengan kataan lain promosi kesehatan adalah

memasarkan atau menjual atau memperkenalkan pesan-pesan

kesehatan atau upaya-upaya kesehatan, sehingga masyarakat menerima

atau membeli (dalam arti menerima perilaku kesehatan) atau mengenal

pesan-pesan kesehatan tersebut yang akhirnya masyarakat mau

berperilaku hidup sehat. dari pengertian promosi kesehatan yang kedua

ini, maka sebenarnya sama dengan pendidikan kesehatan (health

education). Karena pendidikan kesehatan pada prinsipnya bertujuan agar

masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.

Memang promosi kesehatan dalam konteks kesehatan masyarakat pada

saat ini dimaksudkan sebagai revitalisasi atau pembaruan dari pendidikan

kesehatan pada waktu yang lalu. Berubahnya pendidikan kesehatan

menjadi promosi kesehatan, tidak terlepas dari sejarah praktik pendidikan

kesehatan di dalam masyarakat di Indonesia, maupun secara praktik

kesehatan secara global.

  YAYASAN KESEHATAN VICTORIA

Komfrensi kesehatan victoria menyatakan sebagai berikut:

Health promotion is a  programs are design to bring about “change” within

people, organization, communities, and their environment.

Batasan ini menekankan, bahwa promosi kesehatan adalah suatu

program perubahan perilaku masyarakat yang menyeluruh, dalam

konteks masyarakatnya. Bukan hanya perubahan perilaku (within people),

tetapi juga perubahan lingkungannya. Perubahan perilaku tanpa diikuti

perubahan lingkungan tidak akan efektif, perilaku tersebut tidak akan

bertahan lama. Contoh: Orang yang pernah tinggal di luar negeri atau di

Negara maju misalnya Amerika. Sewaktu tinggal di Amerika  telah

berperilaku teratur, mengikuti budaya antri dalam memperoleh pelayanan

apa saja, naik bus, kereta, dsb. Tetapi setelah kembali ke Indonesia,

dimana budaya antri (lingkungan) belum ada, maka ia akan ikut berebut

waktu naik bus, kereta, dsb.  Penerapan dalam promosi kesehatan

sebagai contoh, misalnya ada suatu daerah yang merupakan endemic

penyakit DBD, untuk mengatasi penyebarluasan penyakit DBD maka

harus ada perubahan perilaku dari masyarakat di daerah tersebut

misalnya dengan cara tidak menampung air disembarangan tempat,

Page 13: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

menggunakan lotion anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk,

mengatur pola makan yang baik dan bergizi agar tubuh kuat sehingga

tidak mudah sakit. Tetapi selain perubahan perilaku harus diikuti pula oleh

perubahan lingkungan misalnya lingkungan fisik yag semula kurang sehat

karena dapat menjadi sarang nyamuk kemudian di bersihkan agar tidak

terdapat sarang nyamuk yang terbentuk, perubahan lingkungan ini sangat

penting untuk menunjang kesehatan selain perubahan perilaku karena

apabila tidak di imbangi maka perilaku kesehatan tidak akan bertahan

lama. Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan sekedar mengubah

perilaku saja tetapi juga mengupayakan perubahan lingkungan, system,

dsb.

D. VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATANVisi adalah impian, cita –cita, atau harapan yang ingin dicapai oleh suatu

kegiatan atau program. Oleh sebab itu, visi promosi kesehatan (khususnya

Indonesia) tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan di indonesia, seperti

yang tercantum dalam UU kesehatan RI no. 23 tahun 1992, yakni “Meningkatkan

kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatannya baik fisik,mental, dan sosialnya sehingga produktifitas secara

ekonomi maupun sosial”. Dari visi tersebut terdapat kata kunci yaitu:

         Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatanya.

         Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatan.

         Memelihara kesehata, berarti mau dan mau mencegah penyakit,

melindungi diri dari gangguan –gangguan kesehatan, dan mencari pertolongan

pengobatan yang professional bila sakit.

         Meninakatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan

kesehatannya. Kesehatan perlu ditingkatkan, karena derajat kesehatan baik

individu,kelompok, atau masyarakat itu bersifat dinamis, tidak statis.

Upaya –upaya untuk mewujudkan visi inidisebut “misi promosi kesehatan”

yzitu apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi. Secara umum misi promosi

kesehatan ini sekurang –kurangnya ada tiga hal yaitu:

  Advokat (advocate) :

 kegiatan advokat ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan dari

berbagai tingkatan, dan sector terkait dengan kesehatan, Tujuan kegiatan ini

adalah menyakinkan para pelabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan,

Page 14: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

bahwa program kesehatan yang akan dijalankan tersebut penting (urgen). Oleh

sebab itu, perlu dukundn kebijakan atau keputusan dari para pejabat tersebut,

  Menjebatani (medicate) :

Promosi kesehatan juga mempunyai misi “mediator” atau “menjebatani”

antara sector kesehatan dengan sector lain sebagai mitra. Dengan peralatan lain

promosi kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan

kesehatan.

  Memampukan (enable) :

Sesuai dengan visi promosi kesehatan, yaitu masyarakat mau dan

mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya, promosi kesehatan

mempunyain misi utama untuk memapukan masyarakat.

D.    BATASAN PROMOSI KESEHATANPendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk

mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga

mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidik. Unsur-unsur

pendidik yakni:

1) Input adalah sasaran pendidikan (individu, kelompok, masyarakat) dan

pendidiknya.

2)      Proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain)

3)      Output (melakukan apa yang diharapkan atau prilaku )

E. Strategi Promosi KesehatanPembangunan sarana air bersih, sarana sanitasi dan program promosi

kesehatan dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan apabila :

• Program tersebut direncanakan sendiri oleh masyarakat berdasarkan atas

identifikasi dan analisis situasi yang dihadapi oleh masyarakat, dilaksanakan,

dikelola dan dimonitor sendiri oleh masyarakat.

• Ada pembinaan teknis terhadap pelaksanaan program tersebut oleh tim teknis

pada tingkat Kecamatan.

• Ada dukungan dan kemudahan pelaksanaan oleh tim lintas sektoral dan tim

lintas program di tingkat Kabupaten dan Propinsi.

Strategi untuk meningkatkan program promosi kesehatan, perlu dilakukan

dengan langkah kegiatan sebagai berikut :

Page 15: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

1)      Advokasi di Tingkat Propinsi dan Kabupaten

Pada tingkat Propinsi dan tingkat Kabupaten dalam pelaksanaan Proyek

PAMSIMAS telah dibentuk Tim Teknis Propinsi dan Tim Teknis Kabupten.

Anggota Tim Teknis Propinsi dan Tim Teknis Kabupaten, adalah para petugas

fungsional atau structural yang menguasai teknis operasional pada bidang

tugasnya dan tidak mempunyai kendala untuk melakukan tugas lapangan.

Advokasi dilakukan agar lintas sektor, lintas program atau LSM mengetahui

tentang Proyek PAMSIMAS termasuk Program

Promosi Kesehatan dengan harapan mereka mau untuk melakukan hal-hal

sebagai berikut :

a. Mendukung rencana kegiatan promosi kesehatan. Dukungan yang dimaksud

bisa berupa dana,kebijakan politis, maupun dukungan kemitraan;

b. Sepakat untuk bersama-sama melaksanakan program promosi kesehatan;

serta

c. Mengetahui peran dan fungsi masing-masing sektor/unsur terkait.

2) Menjalin Kemitraan di Tingkat Kecamatan.

Melalui wadah organisasi tersebut Tim Fasilitator harus lebih aktif

menjalin kemitraan dengan TKC untuk :

• mendukung program kesehatan.

• melakukan pembinaan teknis.

• mengintegrasikan program promosi kesehatan dengan program lain yang

dilaksanakan oleh Sektor dan Program lain, terutama program usaha kesehatan

sekolah, dan program lain di PUSKESMAS.

3)      Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Masyarakat

Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat mengelola program

promosi kesehatan, mulai dari perencanaan, implementasi kegiatan, monitoring

dan evaluasi harus dilaksanakan sendiri oleh masyarakat, dengan menggunakan

metoda MPA-PHAST. Untuk meningkatkan keterpaduan dan kesinambungan

program promosi kesehatan dengan pembangunan sarana air bersih dan

sanitasi, di tingkat desa harus dibentuk lembaga pengelola, dan pembinaan

teknis oleh lintas program dan lintas sector terkait.

Pesan perubahan perilaku yang terlalu banyak sering membuat bingung

masyarakat, oleh karena itu perlu masyarakat memilih dua atau tiga perubahan

perilaku terlebih dahulu. Perubahan perilaku beresiko diprioritaskan dalam

Page 16: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

program higiene sanitasi pada Proyek PAMSIMAS di sekolah dan di

masyarakat :

• Pembuangan tinja yang aman.

• Cuci tangan pakai sabun

• Pengamanan air minum dan makanan.

• Pengelolaan sampah

• Pengelolaan limbah cair rumah tangga

Setelah masyarakat timbul kesadaran, kemauan / minat untuk merubah perilaku

buang kotoran ditempat terbuka menjadi perilaku buang kotoran di tempat

terpusat (jamban), masyarakat dapat mulaimembangun sarana sanitasi (jamban

keluarga) yang harus dibangun oleh masing-masing anggotarumah tangga

dengan dana swadaya. Masyarakat harus menentukan kapan dapat mencapai

agarsemua rumah tangga mempunyai jamban.Pembangunan sarana jamban

sekolah, tempat cuci tangan dan sarana air bersih di sekolah, menggunakan

dana hibah desa atau sumber dana lain. Fasilitator harus mampu memberikan

informasipilihan agar masyarakat dapat memilih jenis sarana sanitasi sesuai

dengan kemampuan dan kondisilingkungannya (melalui pendekatan

partisipatori).

4)      Peran Berbagai Pihak dalam Promosi Kesehatan

Peran Tingkat PusatAda 2 unit utama di tingkat Pusat yang terkait dalam Promosi Kesehatan, yaitu:

1. Pusat Promosi Kesehatan dan

2. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

Pengelolaan promosi kesehatan khususnya terkait program Pamsimas di tingkat

Pusat perlu mengembangkan tugas dan juga tanggung jawab antara lain:

a. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang

terkait dengan kegiatan promosi kesehatan secara nasional

b. Mengkaji metode dan teknik-teknik promosi kesehatan yang effektif untuk

pengembangan model promosi kesehatan di daerah

c. Mengkoordinasikan dan mengsinkronisasikan pengelolaan promosi kesehatan

di tingkat pusat

d. Menggalang kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan lain yang

terkait

e. Melaksanakan kampanye kesehatan terkait Pamsimas secara nasional

Page 17: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

f. Bimbingan teknis, fasilitasi, monitoring dan evaluasi

Peran Tingkat PropinsiSebagai unit yang berada dibawah secara sub-ordinasi Pusat, maka peran

tingkat Provinsi, khususnya kegiatan yang diselenggrakan oleh Dinas Kesehatan

Provinsi antara lain sebagai berikut:

a. Menjabarkan kebijakan promosi kesehatan nasional menjadi kebijakan

promosi kesehatan local (provinsi) untuk mendukung penyelenggaraan

promosi kesehatan dalam wilayah kerja Pamsimas

b. Meningkatkan kemampuan Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan promosi

kesehatan, terutama dibidang penggerakan dan pemberdayaan masyarakat

agar mampu ber-PHBS.

c. Membangun suasana yang kondusif dalam upaya melakukan pemberdayaan

masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pada level provinsi

d. Menggalang dukungan dan meningkatkan kemitraan dari berbagai pihak

serta mengintegrasikan penyelenggaraan promosi kesehatan dengan lintas

program dan lintas sektor terkait dalam pencapaian PHBS dalam level

Provinsi

Peran Tingkat KabupatenPromosi Kesehatan yang diselenggarakan di tingkat Kabupaten, khususnya yang

dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dapat mencakup hal-hal

sebagai berikut:

a.       Meningkatkan kemampuan Puskesmas, dan sarana kesehatan lainnya dalam

penyelenggaraan promosi kesehatan, terutama dibidang penggerakan dan

pemberdayaan masyarakat agar mampu ber-PHBS.

b.      Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan yang

bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat

c.       Membangun suasana yang kondusif dalam upaya melakukan pemberdayaan

masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

d.      Menggalang dukungan dan meningkatkan kemitraan dari berbagai pihak serta

mengintegrasikan penyelenggaraan promosi kesehatan dengan lintas program

dan lintas sektor terkait dalam pencapaian PHBS.

Sasaran Promosi Kesehatan

Page 18: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

      Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi

dalam tiga kelompok sasaran, yaitu :

1. Sasaran Primer (primary target)

Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi,

kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui

anak untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah untuk

kesehatan remaja dan lain sebagianya. Sasaran promosi ini sejalan dengan

strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).

2. Sasaran Sekunder (secondary target)

Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat,

tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta

berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan

setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat

kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada

lingkungan masyarakat sekitarnya.

Tokoh masyarakat yang telah mendapatkan promosi kesehatan diharapkan pula

agar dapat menjadi model dalam perilaku hidup sehat untuk masyarakat

sekitarnya.

3. Sasaran Tersier (tertiary target)

Adapun yang menjadi sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat

keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Hal ini

dilakukan dengan suatu harapan agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang

dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki efek/dampak serta pengaruh

bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan

strategi advokasi (advocacy).

TEORI-TEORI PERUBAHAN PERILAKU

1. Teori S-O-R:

• Perubahan perilaku didasari oleh: Stimulus--àOrganisme--àRespons.

Page 19: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

• Perubahan perilaku terjadi dgn cara meningkatkan atau memperbanyak

rangsangan (stimulus).

• Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran

(learning process).

• Materi pembelajaran adalah stimulus.

Proses perubahan perilaku menurut teori S-O-R.:

a. Adanya stimulus (rangsangan): Diterima atau ditolak

b. Apabila diterima (adanya perhatian) à mengerti (memahami) stimulus.

c. Subyek (organisme) mengolah stimulus, dan hasilnya:

○ Kesediaan untuk bertindak terhadap stimulus (attitude)

○ Bertindak (berperilaku) apabila ada dukungan fasilitas (practice)

2. Teori “Dissonance” : Festinger

Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan

antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil

(conssonance).

Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang

tersebut akan terjadi ketidak seimbangan (dissonance).

Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons positif (menerimanya dan

melakukannya) maka berarti terjadi perilaku baru (hasil perubahan), dan

akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi (conssonance).

Rumus perubahan perilaku menurut Festinger:

Page 20: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

Pentingnya Stim xJml kog dis

Dissonance:---------------------------------------------------

Pentingnya Stim x Jml kog con

Terjadinya perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang

seimbang dengan elemen tidak seimbang.

Contoh: Seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya terjadi karena ketidak

seimbangan antara keuntungan dan kerugian stimulus (anjuran perikasa hamil).

3. Teori fungsi: Katz

• Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh sebab itu stimulus

atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek).

• Prinsip teori fungsi:

a) Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek)

b) Perilaku merupakan pertahanan diri dalam mengahadapi lingkungan (bila

hujan, panas)

c) Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons terhadap

gejala sosial)

d) Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi.(marah,

senang)

4. Teori “Driving forces”: Kurt Lewin

• Perilaku adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan pendorong

(driving forces) dan kekuatan penahan (restraining forces).

Page 21: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

• Perubahan perilaku terjadi apabila ada ketidak seimbangan antara kedua

kekuatan tersebut.

• Kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan perilaku:

a. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatanpenahan tetap.

b. Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun.

c. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.

F. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN PERILAKU

1. Perubahan alamiah (natural change): Perubahan perilaku karena terjadi

perubahan alam (lingkungan) secara alamiah

2. Perubahan terencana (planned change): Perubahan perilaku karena memang

direncanakan oleh yang bersangkutan

3. Kesiapan berubah (Readiness to change): Perubahan perilaku karena

terjadinya proses internal (readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana

proses internal ini berbeda pada setiap individu.

Proses PerubahanPerilaku

Tujuanpromosikesehatanadalah

mempengaruhiperilaku,

sehinggapemahamantentangprosesperubahanperilakumenjadisangatpenting agar

strategipromosikesehatanberhasil.Padaintinyapromosikesehatanadalah

prosesmengomunikasikan

kesehatanyangdidefinisikansebagaimodifikasiperilakumanusiasertafaktor-faktorsosial yang

berkaitandenganperilaku, yang

secaralangsungmaupuntidaklangsungmempromosikankesehatan,mencegahpenyakitataume

lindungiindividu-individuterhadapbahaya. Kegiatanpromosikesehatansangatdipengaruhioleh

komunikasi

,

psikologi

Page 22: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

,

danberbagaiilmuyangberhubungandenganperilaku.Tugasutamapraktisipromosikesehatanada

lahmemotivasi orang agar memilkiperilakuyangmendukung status kesehatan. Ada

empatfaktor yang mempengaruhikualitashidupsehatyaitumotivasi,

kemampuan ,persepsidankepribadian. Motivasiadalahsuatukekuatanyangmendorong orang

berperilakutertentu.Kemampuanmenunjukkankapasitasseseorang.Persepsiadalahbagaiman

aseseorangmenafsirkaninformasisecaraseksama, sehinggaperilakunyasesuaidengan yang

diinginkan, sedangkankepribadianadalahkarakteristik seseorang yang meliputipengetahuan,

sikap, keterampilandankemauan.

Page 23: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

BAB IIIPENUTUP

A.        Simpulan        Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat melalui proses pembelajaran dari-oleh-untuk dan bersama

masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan

kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi social budaya

setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.

         Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan

manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar

dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari

kata Yunani ethos yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan

ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik.

  HUBUNGAN DENGAN KLIEN Tenaga kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan klien/masyarakat.

Hal ini ditunjukkan dengan pentingnya peran tenaga kesehatan masyarakat

dalam merubah perilaku masyarakat menuju hidup bersih dan sehat.

Program promosi perilaku hidup bersih dan sehat yang biasa dikenal

PHBS/Promosi Higiene merupakan pendekatan terencana untuk mencegah

penyakit menular yang lain melaui pengadopsian perubahan perilaku oleh

masyarakat luas. Program ini dimulai dengan apa yang diketahui, diinginkan dan

dilakukan masyarakat setempat dan mengembangkan program berdasarkan

informasi tersebut (Curtis V dkk, 1997; UNICEF, WHO. Bersih, Sehat dan

Sejahtera).

Program promosi PHBS harus dilakukan secara profesional oleh individu dan

kelompok yang mempunyai kemampuan dan komitmen terhadap kesehatan

masyarakat serta memahami tentang lingkungan dan mampu melaksanakan

komunikasi, edukasi dan menyampaikan informasi secara tepat dan benar yang

sekarang disebut dengan promosi kesehatan. Tenaga kesehatan masyarakat

diharapkan mampu mengambil bagian dalam promosi PHBS sehingga dapat

Page 24: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

melakukan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup berdasarkan PHBS.

Tenaga kesehatan masyarakat telah mempunyai bekal yang cukup untuk

dikembangkan dan pada waktunya disumbangkan kepada masyarakat dimana

mereka bekerja.

       KEPEDULIAN DENGAN DETERMINAN SOSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN Perilaku adalah resultan antar stimulus (faktor eksternal) dengan respons

(faktor internal) dalam subjek atau orang yang berperilaku tersebut. Perilaku

seseorang atau subjek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor – faktor baik dari

dalam maupun dari luar subjek. Faktor yang menentukan atau membentuk

perilaku ini disebut determinan. Dalam bidang perilaku kesehatan ada 3 teori

yang sering menjadi acuan dalam penelitian – penelitian kesehatan yaitu :

Teori Lawrence Green

Ada 2 determinan masalah kesehatan tersebut yaitu Behavioral factor (faktor

perilaku) dan Non Behavioral factor (faktor non perilaku). Dan faktor tersebut

ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu :

Faktor – faktor predisposisi, yaitu faktor – faktor yang mempermudah atau

mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan, sikap,

keyakinan, kepercayaan, nilai – nilai, tradisi dan sebagainya.

Faktor – faktor pemungkin, yaitu faktor – faktor yang memungkinkan atau yang

memfasilitasi perilaku atau tindakan.

Faktor – faktor penguat, yaitu faktor- faktor yang mendorong atau memperkuat

terjadinya perilaku.

2.     Teori Snehandu B.Karr

Mengidentifikasi adanya 5 determinan perilaku, yaitu :

a. Adanya niat (intention) seseorang untuk bertindak sehubungan dengan

objek atau stimulus diluar dirinya.

b.     Adany dukungan dari masyarakat sekitar (social support)

c.     Terjangkaunya informasi, yaitu tersedianya informasi – informasi terkait

dengan tindakan yang akan di ambil oleh seseorang

d.     Adanya otonomi atau kebebasan pribadi untuk mengambil keputusan

e.      Adanya kondisi dan situasi yang memuingkinkan

Page 25: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

Teori WHO

Ada 4 determinan yaitu :

a. Pemikiran dan perasaan yaitu merupakan modal awal untuk bertindak

atauberperilaku

b.     Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai

c.     Sumber daya yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya

perilaku seseorang atau masyarakat

d.     Sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk terbentuknya perilaku

seseorang.

B.      SARAN1.       Perawat

Dalam melakukan promosi kesehatan perawat harus menjaga hubungan

dengan klien, agar isi dari promosi kesehatan yang disampaikan dapat diterima

dan diterapkan oleh klien.

2.       Klien

Dalam menerima promosi kesehatan klien harus berperan dalam menentukan

keputusan untuk dirinya sendiri

Page 26: Makalah Konsep Promosi Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

D.J., M. H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Fertman, Cl., & Allensworth, DD.2010. Health Promotion Program. San Francisco, US : A Wiley Imprint.