makalah trend issue

Upload: handz-superners

Post on 14-Apr-2018

448 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    1/19

    BAB I

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 DEFINISI

    Gambar pengambilan arteri organ lain untuk CABG

    Operasi Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) merupakan salah satupenanganan intervensi dari Penyakit Jantung Koroner (PJK), dengan cara membuat

    saluran yang baru melewati bagian arteri koronia yang mengalami penyempitan atau

    penyumbatan. Dimana arteri atau vena diambil dari bagian tubuh lain kemudian

    disambungkan untuk membentuk jalan pintas melewati arteri koroner yang tersumbat.

    Sehingga menyediakan jalan baru untuk aliran darah yang menuju sel-sel otot jantung.

    Selama dilakukan pembedahan, pasien diberikan anestesi umum agar tidak sadar dan

    tidak merasa sakit.

    1 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    2/19

    Gambar sumbatan arteri dan letak CABG

    Pernapasan dibantu dengan ventilator. Setelah itu, dinding toraks (dada)

    dibuka, jantung yang sedang berdenyut dihentikan dengan suhu dingin, kemudian

    aliran darah yang secara normal dipompakan keluar dari jantung dialihkan pada mesin

    jantung (heart lung machine). Dengan demikian, dokter ahli bedah dapat dengan

    tenang menggunakan sepotong vena atau arteri untuk membuat bypass (jalanpintas)

    pada bagian arteri koroner yang tersumbat atau sakit. Jadi jalan pintas yang mulus ini

    memungkinkan darah dan oksigen dapat mengalir kembali ke otot jantung. Pembuluh

    darah yang dipakai untuk bypass ini disebut graft; ujung yang satu dihubungkan

    dengan aorta ascenden sedangkan ujung yang lain akan disambungkan ke arteri

    koroner dibawah dari pada daerah penyempitan. Operasi bypass membutuhkan waktu

    4 hingga 6 jam.

    2.2 TUJUAN PEMASANGAN CABG

    Pengobatan penyakit jantung adalah untuk memaksimalkan curah jantung.

    Melalui pembedahan, ini dapat dilakukan dengan memperbaiki fungsi otot miokordia

    dan aliran darah melalui tandur bypass arteri koroner (CABG) dan atau penggantian

    katup yang rusak. Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) bertujuan untuk

    mengatasi terhambatnya aliran Artety Coronaria akibat adanya penyempitan bahkan

    penyumbatan ke otot jantung.

    2 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    3/19

    Pemastian daerah yang mengalami penyempitan telah dilakukan sebelumnya

    dengan melakukan kateterisasi Artery Coronary. Sasaran operasi bypass adalah

    mengurangi gejala penyakit arterikoroner (termasuk angina), sehingga pasien bisa

    menjalani kehidupan yang normal dan mengurangi risiko serangan jantung atau

    masalah jantung lain.

    Gambar CABG

    2.3 INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI CABG

    2.3.1 Indikasi CABG

    Pasien penyakit jantung koroner (PJK) yang dianjurkan operasi bypass adalah

    mereka yang hasil katererisasi jantung ditemukan adanya:

    a. Penyempitan >50% dari arteri koroner kiri utama (left main disease), atau left

    mainequivalent yaitu penyempitan menyerupai left main artery misalnya ada

    penyempitan di bagian proximal dari arteri anterior desenden dan arteri

    circumflex.

    b. Penderita dengan 3 vessel disease yaitu tiga arteri koroner semuanya

    mengalami penyempitan bermakna yang fungsi jantung mulai menurun

    (ejection fraction

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    4/19

    e. Anatomi pembuluh darah suitable (sesuai) untuk operasi bypass.

    2.3.2 Kontra Indikasi CABG

    Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang tidak dianjurkan untuk operasi

    bypass adalah:

    a. Usia lanjut.

    b. Tidak aga gejala Angina.

    c. Fungsi ventrikel kiri jelek (kurang dari 30%).

    d. Struktur arteri koroner yang tidak memungkinkan untuk disambung.

    2.4 KOMPLIKASI

    Komplikasi operasi bypass yang sering terjadi adalah :

    a. Perdarahan

    b. Infeksi Sternum

    c. Serangan jantung atau gangguan irama sampai pasien meninggal

    d. Gangguan Pernafasan

    2.5 TEKNIK PEMASANGAN CABG

    CABG dilakukan dengan membuka dinding dada melalui pemotongan tulang

    Sternum, selanjutnya dilakukan pemasangan pembuluh darah baruyang dapat diambil

    dari Arteri Radialis tergantung pada kebutuhan, teknik yang dipakai ataupun keadaan

    anatomic pembuluh darah pasien tersebut.

    Awalnya CABG dilakukan dengan memakai mesin jantung paru (Heart Lung

    Machine) dengan cara ini jantung tidak berdenyut setelah diberikan obat cardioplegic

    sebagai gantinya mesin jantung paru akan bekerja mempertahankan sirkulasi napasdan sirkulasi darah selama operasi berlangsung. Sejak awal tahun 2000 telah

    diperkenalkan teknik operasi tanpa mesin jantung paru atau (off pump

    cardiopulmonary), sehingga jantung dan paru tetap berfungsi seperti biasa saat

    operasi berlangsung. Metode ini banyak memberikan keuntungan, selain masa

    pemulihan lebih cepat juga biaya operasi pun bisa ditekan. Tetapi tidak semua pasien

    yang memerlukan CABG dapat dilakukan dengan metode ini, tentunya tergantung

    indikasi pada masing-masing pasien.

    4 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    5/19

    BAB II

    TREND ISSUE DALAM JURNAL PENELITIAN

    1.1 JURNAL I : Efek Dari Terapi Sentuhan Pada Tanda-Tanda Vital Pasien Sebelum

    Arteri Koroner Operasi Bypass Graft

    Mengingat efek terapi sentuhan terapi sebagai intervensi aman dan efektif

    pada pasien yang terungkap dalam penelitian ini, teknik ini dapat digunakan

    sebagai teknik sederhana, murah dan dapat diterapkan di semua pusat kesehatan

    untuk membantu pasien.

    Saat ini kata jantung sehat dianggap menjadi tujuan dari aplikasi

    kesehatan masyarakat di banyak negara di dunia karena penyakit jantung adalah

    faktor yang paling penting dalam kematian manusia, di seluruh dunia.

    Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu yang penyakit paling

    berbahaya dan merupakan alasan utama kematian di antara orang Amerika dan

    dari tahun 1990 adalah alasan pertama kematian di kalangan orang Amerika.

    Sehingga lebih dari 70 juta orang Amerika memiliki satu atau lebih penyakit

    kardiovaskular. Hal ini juga mengatakan bahwa dari setiap 4 orang di Amerika

    satu memiliki semacam penyakit kardiovaskular dan kematian akibat penyakit ini

    adalah 60% dari seluruh kematian yang terjadi. Sayangnya di negara kita tingkat

    terjadinya penyakit ini meningkat dan usia pasien mengalami penurunan. Saat ini

    kita menghadapi pasien kardiovaskular begitu banyak.

    Di sisi lain, teknologi canggih dan perawatan medis modern yang rumit

    dan juga sifat sibuk bekerja perawat dan keterbatasan waktu untuk membangun

    hubungan antara perawat dan pasien, pasien penyebab dan penyedia layanan

    untuk menjadi menjauhkan sehingga kesehatan lingkungan perawatan telahmenjadi menegangkan bagi pasien. Juga dalam studi sebelumnya pada pasien ini,

    maka menunjukkan bahwa rasa sakit, kecemasan, dan ragu-ragu adalah

    percobaan utama mereka, dan kecemasan adalah inti dari semua masalah.

    Penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa stres dan kecemasan dapat

    menyebabkan efek merusak pada proses penyembuhan setelah operasi jantung.

    Hal ini disaksikan bahwa tingkat kecemasan tinggi dapat meningkatkan nyeri

    dada, bernapas gangguan, iskemia miokard dan kemungkinan serangan jantung.

    5 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    6/19

    Hal ini juga dapat meningkatkan tekanan darah yang mengarah ke risiko tinggi

    pendarahan setelah operasi jantung.

    Halpin dan Barnett juga menyebutkan bahwa depresi dan pesimisme

    sebelum operasi bypass arteri koroner elektif graft dapat menyebabkan komplikasi

    pasca operasi seperti serangan jantung dan juga dapat meningkatkan durasi rawat

    inap dan penggunaan ventilator mekanik setelah operasi. Bahkan perubahan

    tanda-tanda biologis dapat menjadi tanda fisiologis kecemasan.

    Juga studi sebelumnya lain menunjukkan bahwa ada hubungan antara

    kecemasan sebelum operasi bypass arteri koroner korupsi dan depresi, pemulihan

    lambat dan nyeri setelah operasi dan rendahnya tingkat kecemasan sebelum

    operasi dapat menyebabkan pemulihan setelah operasi dalam waktu 6 bulan. Jadi

    salah satu tugas perawat harus mengurangi pasien kecemasan dan stres.

    Harus disebutkan bahwa pengurangan kecemasan akan diidentifikasi oleh

    gejala-gejala: pasien sendiri mengakui bahwa kecemasan menurun dan

    menunjukkan tidak ada bukti fisik kecemasan seperti memindahkan tangan,

    mengerutkan kening, memiliki pupil melebar, peningkatan berkeringat, dan juga

    peningkatan tekanan darah dan denyut nadi dan jumlah bernafas, karena tubuh

    merespon terhadap relaksasi dapat dimodifikasi oleh tanda-tanda fisiologis seperti

    tekanan darah, denyut nadi dan jumlah bernafas. Dalam darah posisi tekanan

    santai dan denyut nadi akan menurun dan pernapasan akan lebih dan lambat.

    Oleh karena itu perawat memiliki peran penting untuk mempersiapkan

    pasien, emosional dan psikologis, sebelum operasi. Ada banyak metode,

    termasuk sentuhan terapeutik yang merupakan pengobatan komplementer, untuk

    mencapai tujuan ini dan perawat dapat menggunakannya untuk membantu pasien

    mereka mengendalikan situasi mereka .Terapi sentuhan diperkenalkan kepada masyarakat keperawatan pada

    tahun 1970 oleh Dolores Krieger, seorang profesor keperawatan di Amerika.

    Secara umum, therapeutic touch didasarkan pada ide bahwa

    keseimbangan aliran energi yang menghasilkan kesehatan optimal. Para terapis,

    dengan deskripsi mereka sendiri, bisa merasakan aliran energi dalam tubuh Anda

    melalui tangan mereka dan kemudian mengirimkan energi sehat kembali pada

    6 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    7/19

    Anda. Saat menerima therapeutic touch, pasien biasanya akan merasa hangat,

    relaks, serta hilangnya rasa sakit.

    Para terapis menggambarkan energi pasien ke dalam berbagai kategori

    misalnya panas atau dingin, aktif atau pasif, terhambat atau bebas. Para terapis

    merasakan energi melalui 8 titik dalam area tubuh seperti kepala, tenggorokan,

    jantung, perut, rongga perut bagian bawah, sacral region, lutut, dan kaki.

    Menariknya, terapis hanya berperan sebagai pengantara, tapi tetaplah Anda yang

    menyembuhkan diri Anda sendiri. Terapis membantu tubuh Anda untuk

    melakukan mekanisme penyembuhan.

    Gambar Therapic touch

    Therapeutic touch juga bisa membuat Anda relaks.bagi penyakit jantung,

    yang melaporkan bahwa therapeutic touch mengurangi kecemasan secara

    signifikan. Secara umum, relaksasi yang ditimbulkan terapi ini bisa mengurangi

    stress menurunkan hormone kortisol (hormone stres), menurunkan tekanan darah,

    serta memperbaiki pernapasan. Dengan relaks, kadar kolesterol Anda juga bisa

    menurun, sistem kekebalan tubuh meningkat.

    Bahkan metode ini, yang merupakan ilmu keperawatan intervensi

    berbasis, telah digunakan oleh perawat profesional untuk melindungi pasien

    mereka dan membuat mereka merasa nyaman untuk lebih dari 25 tahun dan telah

    meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan.

    Juga studi di Iran telah dilakukan untuk menilai efek terapi sentuhan pada

    stres anak-anak sebelum injeksi intravena, kolik nyeri pada bayi, wanita sudah

    kembali pian, dysrhythmic jantung pada pasien di bawah kateterisasi jantung dan

    tingkat stres pada balita.

    7 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    8/19

    Dalam Asosiasi Keperawatan Diagnosa Amerika Utara, "medan energi

    gangguan" telah tercatat sebagai diagnosis keperawatan standar dan asosiasi

    profesional seperti American Nurses Association, Liga Nasional untuk Perawat

    dan American Nurses Association Holistik, dukungan terapi sentuhan sebagai

    "intervensi keperawatan" dan harus dicatat bahwa terapi sentuh memiliki biaya

    rendah dan tidak perlu peralatan khusus kecuali untuk tangan perawat.

    Penelitian ini dapat menyebabkan perawat untuk melihat-lihat lebih dalam

    dan lebih ilmiah di kecemasan pasien, terutama pasien jantung. Oleh karena itu,

    mengingat daftar meningkatnya pasien yang menunggu operasi bypass arteri

    koroner korupsi, dan mempertimbangkan tingkat tinggi pasien 'kecemasan

    sebelum operasi jantung yang dapat menyebabkan perubahan dalam tanda-tanda

    vital mereka sementara memiliki tanda vital stabil dalam kisaran normal mereka

    sangat penting sebelum operasi jantung, dan juga mempertimbangkan bahwa

    penerapan intervensi nonmedis adalah tanggung jawab perawat dan perlakuan

    semacam ini menunjukkan seni keperawatan yang bersama dengan ilmu

    pengetahuan harus mendukung pasien dengan perawatan kesehatan yang lebih

    efektif dan kuantitatif dan lebih penting dapat ikatan hubungan yang lebih

    mendalam antara pasien dan perawat, sehingga peneliti memutuskan untuk

    menilai efek dari terapi sentuhan pada tanda-tanda vital pasien sebelum arteri

    koroner operasi bypass graft.

    Hasil dari uji klinis saat ini menunjukkan efek positif dari terapi sentuhan

    pada pengurangan signifikan jumlah pulsa dan bernafas dan juga tekanan darah

    sistolik dan diastolik pada pasien yang calon operasi bypass arteri koroner

    korupsi. Padahal, tekanan darah dan suhu tubuh mereka tidak berubah secara

    signifikan.1. Hasil dari Post-Putih studi al et dan Ravani miskin studi tentang

    pengurangan jumlah pulsa dalam kelompok intervensi setelah terapi

    sentuhan mengkonfirmasi hasil penelitian ini.

    2. Dalam studi Salimi, yang pada efek terapi sentuhan pada tingkat stres

    pada balita yang dirawat di bangsal pediatri, hasil menunjukkan bahwa

    intervensi ini telah efektif dalam mengurangi jumlah pulsa, yang sama

    dengan penelitian ini.

    8 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    9/19

    3. Hanya dalam studi Cox, yang tentang pengaruh terapi sentuhan terhadap

    respon fisiologis dan psikodinamik pasien yang dirawat di ICU, terapi

    sentuhan itu tidak berpengaruh pada jumlah pulsa sampel. Mengingat

    perubahan dalam tekanan darah sistolik dan diastolik, meskipun

    perubahan ini tidak signifikan tapi tekanan darah sistolik berkurang sekitar

    10-20 mmHg dan tekanan darah diastolik berkurang sekitar 10-15 mmHg.

    Salah satu alasan bahwa perbedaan tidak signifikan dapat bahwa dalam

    data penelitian tercatat setelah 20 menit, mungkin saat ini sudah cukup

    untuk melihat respon parasimpatis, tetapi tidak cukup untuk melihat

    respon dari endocrines seperti penurunan sekresi kortisol yang

    menyebabkan untuk menunda penurunan tekanan darah.

    4. Serupa dengan hasil ini, hasil dari Angel et alstudi dan penelitian Cox,

    yang tentang pengaruh terapi sentuhan terhadap respon fisiologis dan

    psikodinamik pasien di ICU, menunjukkan bahwa terapi sentuhan tidak

    berpengaruh signifikan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik

    pasien setelah intervensi.

    5. Tapi di Post-Putih studi al et, Ravanipoor studi, dan Salimi studi

    pengurangan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan pada

    kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

    6. Juga hasil dari Post-Putih studi et al, studi Jonasen, Ravani-miskin studi

    dan Salimi studi disepakati dengan hasil yang telah ditetapkan tentang

    pengurangan jumlah bernafas setelah intervensi dan hanya Cox studi,

    yang tentang fisiologis dan tanggapan psikodinamik pasien di ICU,

    menunjukkan bahwa terapi sentuhan tidak berpengaruh signifikan

    terhadap jumlah bernafas setelah intervensi.7. Juga hasil studi Malaikat al et mengenai tanggapan terhadap terapi

    sentuhan yang setuju dengan hasil ini dan menunjukkan bahwa suhu

    tubuh (pengukuran oral) tidak berubah tepat setelah intervensi tetapi

    meningkat secara bertahap setelah intervensi.

    8. Juga di Ravanimiskin studi tidak ada perbedaan yang signifikan antara

    suhu tubuh diukur secara lisan pada kelompok intervensi dan kelompok

    control. Hasil Salimi penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan

    9 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    10/19

    yang signifikan antara suhu tubuh, yang diukur dengan meletakkan

    termometer di bawah ketiak anak-anak, pada kelompok intervensi dan

    kelompok kontrol.

    Karena, selain sakit, dirawat di rumah sakit terutama untuk operasi

    jantung, perawatan rumit modern dan berada di lingkungan perawatan intensif

    dapat meningkatkan stres dan mengubah tanda-tanda vital pasien dan perubahan

    ini dapat menyebabkan banyak masalah dalam kehidupan pasien ', itu benar-

    benar penting untuk menjaga penting tanda-tanda di kisaran normal mereka

    sebelum operasi jantung. Juga mempertimbangkan bahwa intervensi non medis

    adalah tanggung jawab perawat dan mendeteksi intervensi terapi sentuhan

    sebagai aman dan efektif, teknik ini mudah, murah dan eksekusi dapat diajarkan

    kepada perawat di semua pusat medis. Mengenai hasil yang dicapai dan efek

    samping dari obat-obatan dan biaya mereka, sentuhan terapeutik, yang tidak

    memiliki efek samping dan biaya, dapat diajarkan kepada perawat untuk

    digunakan dalam situasi yang berbeda.

    Dalam kesimpulan itu harus dicatat bahwa mempertimbangkan struktur

    profesional sentuhan terapeutik, itu adalah tepat untuk digunakan dalam berbagai

    situasi, karena kita sebagai perawat harus meningkatkan kemampuan kita untuk

    membantu pasien dan mampu memecahkan masalah mereka dalam situasi yang

    berbeda.

    Penulis menyatakan bahwa tidak memiliki konflik kepentingan dalam

    penelitian ini dan komite etik penelitian disetujui.

    BAB III

    JURNAL ASLI

    4.1 JURNAL I

    10 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    11/19

    http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/Iran J Res Kebidanan Nurs Musim Dingin 2010, 15 (1):. 37-42.

    PMCID: PMC3093033

    Efek dari terapi sentuhan pada tanda-tanda vital pasien sebelum arteri

    koroner operasi bypass graft

    Zahra Zare , MSc, *Hooman Shahsavari , mahasiswa PhD, dan **Mahin Moeini ,

    MSc ***

    Abstrak

    LATAR BELAKANG:

    Saat ini kata jantung sehat dianggap menjadi tujuan dari aplikasi kesehatan

    masyarakat di banyak negara di dunia karena penyakit jantung adalah faktor yang

    paling penting dalam kematian manusia, di seluruh dunia. Bypass arteri koroner

    operasi cangkok adalah salah satu prosedur bedah yang paling umum untuk

    pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak sentuhan

    terapeutik pada tanda-tanda vital medis pasien sebelum arteri koroner operasi

    bypass graft.

    METODE:

    Penelitian ini merupakan uji klinis dengan 44 sampel yang dipilih dengan

    metode pengambilan sampel mudah dan didasarkan pada dua daftar terpisah dari

    nomor acak untuk pria dan wanita, mereka dibagi menjadi dua kelompok. Pada

    kelompok terapi sentuhan, terapi intervensi diterapkan pada paten selama 20

    menit. Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan inferensial.

    HASIL:

    Hasil pengujian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikanantara rata-rata denyut nadi sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok

    (p

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    12/19

    sebagai teknik sederhana, murah dan dapat diterapkan di semua pusat kesehatan

    untuk membantu pasien.

    Kata kunci: Tekanan darah, bypass arteri koroner, pulsa, sentuhan terapeutik

    Saat ini kata jantung sehat dianggap menjadi tujuan dari aplikasi kesehatan

    masyarakat di banyak negara di dunia karena penyakit jantung adalah faktor yang

    paling penting dalam kematian manusia, di seluruh dunia. 1

    Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu yang paling berbahaya dan

    merupakan alasan utama kematian di antara orang Amerika 2 dan dari tahun 1990

    adalah alasan pertama kematian di kalangan orang Amerika. 3 Sehingga lebih dari

    70 juta orang Amerika memiliki satu atau lebih penyakit kardiovaskular. Hal ini

    juga mengatakan bahwa dari setiap orang 4 di Amerika satu memiliki semacam

    penyakit kardiovaskular dan kematian akibat penyakit ini adalah 60% dari seluruh

    kematian yang terjadi. 3Sayangnya di negara kita tingkat terjadinya penyakit inimeningkat dan usia pasien mengalami penurunan. Saat ini kita menghadapi pasien

    kardiovaskular begitu banyak. 1

    Di sisi lain, teknologi canggih dan modern perawatan medis yang rumit

    dan juga sifat sibuk bekerja perawat dan keterbatasan waktu untuk membangun

    hubungan antara perawat dan pasien, pasien penyebab dan penyedia layanan

    untuk menjadi menjauhkan sehingga kesehatan lingkungan perawatan telah

    menjadi menegangkan bagi pasien . 4 Juga dalam studi sebelumnya pada pasien

    ini, maka menunjukkan bahwa rasa sakit, kecemasan, dan ragu-ragu adalah

    percobaan utama mereka, dan kecemasan adalah inti dari semua masalah. Juga

    penelitian lain telah menunjukkan bahwa stres dan kecemasan dapat menyebabkan

    efek merusak pada proses penyembuhan setelah operasi jantung. 5 , 6 Hal ini

    disaksikan bahwa tingkat kecemasan tinggi dapat meningkatkan nyeri dada,

    bernapas gangguan, iskemia miokard dan kemungkinan serangan jantung. Hal ini

    juga dapat meningkatkan tekanan darah yang mengarah ke risiko tinggi

    pendarahan setelah operasi jantung. 7,8

    Halpin dan Barnett juga menyebutkan bahwa depresi dan pesimisme

    sebelum operasi bypass arteri koroner elektif graft dapat menyebabkan komplikasi

    pasca operasi seperti serangan jantung dan juga dapat meningkatkan durasi rawat

    inap dan penggunaan ventilator mekanik setelah operasi.9

    Bahkan perubahantanda-tanda biologis dapat menjadi tanda fisiologis kecemasan. 10

    Juga studi sebelumnya lain menunjukkan bahwa ada hubungan antara

    kecemasan sebelum operasi bypass arteri koroner korupsi dan depresi, pemulihan

    lambat dan nyeri setelah operasi dan rendahnya tingkat kecemasan sebelum

    operasi dapat menyebabkan pemulihan setelah operasi dalam waktu 6 bulan. 11

    Jadi salah satu perawat 'tugas harus mengurangi pasien kecemasan dan stres. 7

    Harus disebutkan bahwa pengurangan kecemasan akan diidentifikasi oleh

    gejala-gejala: pasien sendiri mengakui bahwa kecemasan menurun dan

    menunjukkan tidak ada bukti fisik kecemasan seperti memindahkan tangan,

    12 Trend Issue

    CABG

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref1http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref2http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref3http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref3http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref3http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref1http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref4http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16983853&usg=ALkJrhio5gPz4VQFJDNiadwAasyan59cEwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16983853&usg=ALkJrhio5gPz4VQFJDNiadwAasyan59cEwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15771778&usg=ALkJrhjh8Tj4UezD44GMQGt7r9VDtRI0iwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15771778&usg=ALkJrhjh8Tj4UezD44GMQGt7r9VDtRI0iwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref7http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref7http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11115010&usg=ALkJrhihJ8oo8ltbxTk6gNhDI0fXTl8DPghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11115010&usg=ALkJrhihJ8oo8ltbxTk6gNhDI0fXTl8DPghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15686079&usg=ALkJrhiD71kFORrWvRn1L7jPAh7u-mgCdAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref10http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12379299&usg=ALkJrhjpIbY4rN2O5Ev2NvDX0xIiMDoJgwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref7http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref1http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref2http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref3http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref3http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref1http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref4http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16983853&usg=ALkJrhio5gPz4VQFJDNiadwAasyan59cEwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15771778&usg=ALkJrhjh8Tj4UezD44GMQGt7r9VDtRI0iwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref7http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11115010&usg=ALkJrhihJ8oo8ltbxTk6gNhDI0fXTl8DPghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15686079&usg=ALkJrhiD71kFORrWvRn1L7jPAh7u-mgCdAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref10http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12379299&usg=ALkJrhjpIbY4rN2O5Ev2NvDX0xIiMDoJgwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref7
  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    13/19

    mengerutkan kening, memiliki pupil melebar, peningkatan berkeringat, dan juga

    peningkatan tekanan darah dan denyut nadi dan jumlah bernafas, 12 karena tubuh

    merespon terhadap relaksasi dapat dimodifikasi oleh tanda-tanda fisiologis seperti

    tekanan darah, denyut nadi dan jumlah bernafas. 13 Dalam darah posisi tekanan

    santai dan denyut nadi akan menurun dan pernapasan akan lebih dan lambat.14

    Oleh karena itu perawat memiliki peran penting untuk mempersiapkan

    pasien, emosional dan psikologis, sebelum operasi. 7 Ada banyak metode,

    termasuk sentuhan terapeutik yang merupakan pengobatan komplementer, untuk

    mencapai tujuan ini dan perawat dapat menggunakannya untuk membantu pasien

    mereka mengendalikan situasi mereka.

    Sentuh Terapi diperkenalkan kepada masyarakat keperawatan pada tahun

    1970 oleh Dolores Krieger, seorang profesor keperawatan di Amerika. 15 Bahkan

    metode ini, yang merupakan ilmu keperawatan intervensi berbasis, 16 telah

    digunakan oleh perawat profesional untuk melindungi pasien mereka danmembuat mereka merasa nyaman untuk lebih dari 25 tahun 13 dan telah

    meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan.

    Juga studi di Iran telah dilakukan untuk menilai efek terapi sentuhan pada

    stres anak-anak sebelum injeksi intravena, 17 kolik nyeri pada bayi, 18 wanita sudah

    kembali pian, 19 dysrhythmic jantung pada pasien di bawah kateterisasi jantung 20

    dan tingkat stres pada balita. 21

    Dalam Asosiasi Keperawatan Diagnosa Amerika Utara, "medan energi

    gangguan" telah tercatat sebagai diagnosis keperawatan standar dan asosiasi

    profesional seperti American Nurses Association, Liga Nasional untuk Perawat

    dan American Nurses Association Holistik, dukungan sentuhan terapi sebagai

    "intervensi keperawatan" 22 dan harus dicatat bahwa terapi sentuh memiliki biaya

    rendah dan tidak perlu peralatan khusus kecuali untuk tangan perawat. 23

    Penelitian ini dapat menyebabkan perawat untuk melihat-lihat lebih dalam

    dan lebih ilmiah di kecemasan pasien, terutama pasien jantung. Oleh karena itu,

    mengingat daftar meningkatnya pasien yang menunggu operasi bypass arteri

    koroner korupsi, dan mempertimbangkan tingkat tinggi pasien 'kecemasan

    sebelum operasi jantung yang dapat menyebabkan perubahan dalam tanda-tanda

    vital mereka sementara memiliki tanda vital stabil dalam kisaran normal merekasangat penting sebelum operasi jantung, dan juga mempertimbangkan bahwa

    penerapan intervensi nonmedis adalah tanggung jawab perawat dan perlakuan

    semacam ini menunjukkan seni keperawatan yang bersama dengan ilmu

    pengetahuan harus mendukung pasien dengan perawatan kesehatan yang lebih

    efektif dan kuantitatif dan lebih penting dapat ikatan hubungan yang lebih

    mendalam antara pasien dan perawat, sehingga peneliti memutuskan untuk

    menilai efek dari terapi sentuhan pada tanda-tanda vital pasien sebelum arteri

    koroner operasi bypass graft.

    Metode

    13 Trend Issue

    CABG

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref12http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref13http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref14http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref14http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref7http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12943138&usg=ALkJrhh5jIwlLJ0rV5Db1c2i-L2qWbYxVQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref16http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref13http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref18http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref19http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref20http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref22http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768547&usg=ALkJrhib1T0d5I5VaFeiZAhwcQZdVqNkhghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768547&usg=ALkJrhib1T0d5I5VaFeiZAhwcQZdVqNkhghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref12http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref13http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref14http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref7http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12943138&usg=ALkJrhh5jIwlLJ0rV5Db1c2i-L2qWbYxVQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref16http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref13http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref18http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref19http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref20http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref22http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768547&usg=ALkJrhib1T0d5I5VaFeiZAhwcQZdVqNkhg
  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    14/19

    Ini adalah uji klinis yang mempelajari pengaruh terapi sentuhan, variabel

    independen, pada tanda-tanda vital, variabel terikat. Sampel dipilih dengan

    menggunakan pengambilan sampel sederhana dan dari pasien yang calon operasi

    bypass arteri koroner korupsi di Namazi rumah sakit Shiraz pada tahun 1386 dan

    juga memiliki kriteria inklusi (termasuk menyadari penyakit mereka, kesediaanuntuk berpartisipasi dalam penelitian ini, tidak menjadi cacat mental, tidak

    menjadi buta atau tuli, menjadi sadar dan didasarkan pada diagnosis dokter tidak

    memiliki apapun gangguan mental aktif). Kemudian didasarkan pada dua daftar

    nomor terpisah acak untuk pasien laki-laki dan perempuan, mereka dibagi menjadi

    dua kelompok intervensi dan kontrol. Berdasarkan semua informasi dan saran

    statistik profesional ', masing-masing kelompok berisi 2 pasien.

    Data demografis seperti jenis kelamin Pertama, usia, status pendidikan,

    status perkawinan, dan riwayat penyakit kecemasan dan gugup yang diambil

    menggunakan kuesioner dan tanda-tanda vital mereka dicatat. Semua tekanan

    darah pasien diukur dengan menggunakan manometer analog portable yangdikalibrasi menggunakan manometer merkuri. Juga jumlah bernafas dan denyut

    jantung dihitung dalam satu menit dan direkam, dan suhu semua pasien 'diukur

    melalui mulut mereka menggunakan termometer merkuri.

    Harus dicatat bahwa untuk memiliki tanda-tanda studi buta penting dicatat

    oleh asisten peneliti dan peneliti menerapkan semua 4 langkah konsentrasi yaitu

    terapi sentuhan, mempelajari bidang energi pasien, menyeimbangkan bidang

    energi pasien dan akhirnya mempelajari bidang energi lagi pada pasien dari

    kelompok intervensi . Harus dicatat bahwa untuk belajar teknik terapi sentuhan

    peneliti menghabiskan beberapa sesi pelatihan dengan profesor pembimbing

    kedua, yang memiliki keterampilan yang cukup dalam bidang ini dan telah

    melakukan beberapa penelitian dan tesis di daerah ini, dan setelah bersiap, secara

    fisik dan mental, mulai istimewa latihan berkonsentrasi dan kemudian melakukan

    latihan tunggal dan ganda untuk satu setengah tahun di bawah pengawasan

    profesor. Kemudian peneliti mulai bekerja pada orang sehat dan kemudian pada

    pasien yang berbeda dari bangsal yang berbeda dan setelah mempelajari intervensi

    ini sepenuhnya dan lulus ujian praktis berhasil, peneliti mulai bekerja pada sampel

    studi ini (intervensi ini dikonfirmasi oleh komite etika Isfahan University of

    Medical Sciences).

    Pada langkah konsentrasi yang merupakan langkah pertama dan palingpenting dari konsentrasi prosedur sadar diperlukan. Selama langkah ini

    penyembuh harus rileks tambang dan membuat dirinya siap, emosional, mental

    dan fisik, untuk berkomunikasi dengan pasiennya. Pertama perhatiannya adalah

    menuju sinkronisasi daerah sendiri energi dan kemudian menuju daerah energi

    balancing pasien dan ini perdamaian dan perhatian harus terus sampai akhir

    prosedur. Pada langkah belajar, sekaligus menjaga kedamaian dan konsentrasi,

    peneliti memindahkan tangannya di atas kulit pasien dari jarak 2-6 inci untuk

    mendapatkan beberapa informasi tentang bidang energi pasien. Ini belajar dimulai

    dari kepala pasien dan dilanjutkan ke kaki dan diulang di bagian depan dan

    belakang. Pada langkah intervensi untuk meninjau bidang energi, peneliti

    menggunakan informasi yang diperoleh dan dengan bergerak simetris lambat

    14 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    15/19

    tangan pada bidang energi pasien, ia membuka energi yang tidak diinginkan dan

    membuat medan energi pasien halus, jelas dan lembut dan rebalanced mereka lagi.

    Pada akhirnya peneliti mempelajari bidang energi pasien lagi dan

    membandingkan hasilnya dengan hasil utama. Dan jika intervensi lebih lanjutmasih dibutuhkan, peneliti melanjutkan prosedur, jika peneliti mencapai titik

    bahwa ia merasa tidak ada lagi ketidakseimbangan dan intervensi harus berakhir.

    Harus dicatat bahwa intervensi diterapkan hanya sekali dan selama 20 menit dan

    kemudian asisten peneliti mengukur tanda-tanda vital lagi. Pada kelompok kontrol

    tidak ada intervensi diterapkan dan tanda-tanda vital diukur dua kali dalam

    interval 20 menit oleh asisten peneliti. Pengecualian kriteria untuk penelitian ini

    adalah keengganan untuk berpartisipasi dalam penelitian atau memiliki masalah

    apapun yang membuat pasien tidak mampu untuk terus berpartisipasi. Tidak ada

    pasien dikeluarkan dari penelitian ini. Pada akhirnya, data dianalisis dengan

    menggunakan software SPSS.

    Hasil

    Hasil dari analisis ukuran berulang ragam menunjukkan bahwa pada

    kelompok intervensi rata-rata (SD) dari denyut nadi sebelum intervensi adalah

    79,00 (9,95) dan setelah intervensi adalah 72.36 (9.33), tingkat ini untuk

    kelompok kontrol adalah 81.18 (8.30) pada awal penelitian dan 81.36 (8.10)

    setelah 20 menit. Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna

    antara denyut nadi sebelum dan setelah intervensi dari kedua kelompok (p = 0,04).

    Hasil dari analisis ukuran berulang ragam menunjukkan bahwa pada

    kelompok intervensi rata-rata (SD) dari tekanan darah sistolik adalah 131.82

    (15,93) sebelum intervensi dan 119.09 (16.38) setelah intervensi, tingkat ini untuk

    kelompok kontrol adalah 130,91 (17,43 ) pada awal studi dan 131.14 (17.72)

    setelah 20 menit. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang

    signifikan antara rata-rata tekanan darah sistolik dari kedua kelompok (p = 0,276).

    Hasil dari analisis ukuran berulang ragam menunjukkan bahwa pada

    kelompok intervensi rata-rata (SD) dari tekanan darah diastolik adalah 82,05

    (14,85) sebelum intervensi dan 74.77 (13.58) setelah intervensi, tingkat ini untuk

    kelompok kontrol adalah 84.09 (10.98 ) pada awal studi dan 84.09 (10.98) setelah

    20 menit. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermaknaantara rata-rata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah intervensi pada

    kedua kelompok (p = 0.141).

    Hasil dari analisis ukuran berulang ragam menunjukkan bahwa pada

    kelompok intervensi rata-rata (SD) tingkat pernapasan adalah 21.64 (2.11)

    sebelum intervensi dan 18,45 (1,95) setelah intervensi, tingkat ini untuk kelompok

    kontrol adalah 21.36 (1.79) pada awal studi dan 21.36 (1,79) setelah 20 menit.

    Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata

    tingkat pernapasan sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok (p =

    0,02).

    15 Trend Issue

    CABG

  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    16/19

    Hasil dari analisis ukuran berulang ragam menunjukkan bahwa pada

    kelompok intervensi rata-rata (SD) dari suhu tubuh adalah 36,85 (0,38) sebelum

    intervensi dan 36,85 (0,38) setelah intervensi, tingkat ini untuk kelompok kontrol

    adalah 36,95 (0,32) pada awal studi dan 36,95 (0,325) setelah 20 menit. Hasil ini

    menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata suhutubuh sebelum dan sesudah intervensi pada kedua kelompok (p = 0,359).

    Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa varians dari variabel

    stres didistribusikan secara normal sehingga uji parametrik yang dapat diterima.

    Diskusi

    Hasil dari uji klinis saat ini menunjukkan efek positif dari terapi sentuhan

    pada pengurangan signifikan jumlah pulsa dan bernafas dan juga tekanan darah

    sistolik dan diastolik pada pasien yang calon operasi bypass arteri koroner

    korupsi. Padahal, tekanan darah dan suhu tubuh mereka tidak berubah secarasignifikan.

    Hasil dari Post-Putih studi al et 24 dan Ravani miskin studi 17 tentang

    pengurangan jumlah pulsa dalam kelompok intervensi setelah terapi sentuhan

    mengkonfirmasi hasil penelitian ini.

    Dalam studi Salimi, 21 yang pada efek terapi sentuhan pada tingkat stres

    pada balita yang dirawat di bangsal pediatri, hasil menunjukkan bahwa intervensi

    ini telah efektif dalam mengurangi jumlah pulsa, yang sama dengan penelitian ini.

    Hanya dalam studi Cox,25 yang tentang pengaruh terapi sentuhan terhadap respon

    fisiologis dan psikodinamik pasien yang dirawat di ICU, terapi sentuhan itu tidak

    berpengaruh pada jumlah pulsa sampel. Mengingat perubahan dalam tekanan

    darah sistolik dan diastolik, meskipun perubahan ini tidak signifikan tapi tekanan

    darah sistolik berkurang sekitar 10-20 mmHg dan tekanan darah diastolik

    berkurang sekitar 10-15 mmHg. Salah satu alasan bahwa perbedaan tidak

    signifikan dapat bahwa dalam data penelitian tercatat setelah 20 menit, mungkin

    saat ini sudah cukup untuk melihat respon parasimpatis, tetapi tidak cukup untuk

    melihat respon dari endocrines seperti penurunan sekresi kortisol yang

    menyebabkan untuk menunda penurunan tekanan darah.

    Serupa dengan hasil ini, hasil dari Angel et al studi dan penelitian Cox,25

    yang tentang pengaruh terapi sentuhan terhadap respon fisiologis dan

    psikodinamik pasien di ICU, menunjukkan bahwa terapi sentuhan tidak

    berpengaruh signifikan terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pasien

    setelah intervensi.

    Tapi di Post-Putih studi al et, 24 Ravanipoor studi, 17 dan Salimi studi 21

    pengurangan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan pada kelompok

    intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

    Juga hasil dari Post-Putih studi et al, 24 studi Jonasen, 26 Ravani-miskin

    studi 17 dan Salimi studi 21disepakati dengan hasil yang telah ditetapkan tentang

    16 Trend Issue

    CABG

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14713325&usg=ALkJrhitPbMLN9QlADfT8Y_8sChq0Ni5qwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref25http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref25http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref25http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14713325&usg=ALkJrhitPbMLN9QlADfT8Y_8sChq0Ni5qwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14713325&usg=ALkJrhitPbMLN9QlADfT8Y_8sChq0Ni5qwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref26http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14713325&usg=ALkJrhitPbMLN9QlADfT8Y_8sChq0Ni5qwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref25http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref25http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14713325&usg=ALkJrhitPbMLN9QlADfT8Y_8sChq0Ni5qwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14713325&usg=ALkJrhitPbMLN9QlADfT8Y_8sChq0Ni5qwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref26http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21
  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    17/19

    pengurangan jumlah bernafas setelah intervensi dan hanya Cox studi, 25 yang

    tentang fisiologis dan tanggapan psikodinamik pasien di ICU, menunjukkan

    bahwa terapi sentuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah bernafas

    setelah intervensi.

    Juga hasil studi Malaikat al et mengenai tanggapan terhadap terapi

    sentuhan yang setuju dengan hasil ini dan menunjukkan bahwa suhu tubuh

    (pengukuran oral) tidak berubah tepat setelah intervensi tetapi meningkat secara

    bertahap setelah intervensi.

    Juga di Ravani miskin studi tidak ada perbedaan yang signifikan antara

    suhu tubuh diukur secara lisan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. 17

    Hasil Salimi 21 penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang

    signifikan antara suhu tubuh, yang diukur dengan meletakkan termometer di

    bawah ketiak anak-anak, pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

    Karena, selain sakit, dirawat di rumah sakit terutama untuk operasi

    jantung, perawatan rumit modern dan berada di lingkungan perawatan intensif

    dapat meningkatkan stres dan mengubah tanda-tanda vital pasien dan perubahan

    ini dapat menyebabkan banyak masalah dalam kehidupan pasien ', itu benar-benar

    penting untuk menjaga penting tanda-tanda di kisaran normal mereka sebelum

    operasi jantung. Juga mempertimbangkan bahwa intervensi non medis adalah

    tanggung jawab perawat dan mendeteksi intervensi terapi sentuhan sebagai aman

    dan efektif, teknik ini mudah, murah dan eksekusi dapat diajarkan kepada perawat

    di semua pusat medis. Mengenai hasil yang dicapai dan efek samping dari obat-

    obatan dan biaya mereka, sentuhan terapeutik, yang tidak memiliki efek samping

    dan biaya, dapat diajarkan kepada perawat untuk digunakan dalam situasi yang

    berbeda.

    Dalam kesimpulan itu harus dicatat bahwa mempertimbangkan struktur

    profesional sentuhan terapeutik, itu adalah tepat untuk digunakan dalam berbagai

    situasi, karena kita sebagai perawat harus meningkatkan kemampuan kita untuk

    membantu pasien dan mampu memecahkan masalah mereka dalam situasi yang

    berbeda.

    Penulis menyatakan bahwa tidak memiliki konflik kepentingan dalam

    penelitian ini dan komite etik penelitian disetujui.

    Ucapan Terima Kasih

    Kami ingin berterima kasih kepada fakultas keperawatan & Kebidanan

    Universitas Isfahan of Medical Sciences dan juga berterima kasih pada staf

    perawat di bangsal bedah jantung terbuka di Namazi rumah sakit, Shiraz, Iran dan

    pasien yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

    Referensi

    17 Trend Issue

    CABG

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref25http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref25http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref17http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3093033/&usg=ALkJrhhpWYQSjZO7a-sIw7jdNCkAS_6y2g#ref21
  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    18/19

    1. Hashemi SM, Saeidi Kelishadi M. Isfahan:. Isfahan Universitas

    Kedokteran Publikasi Ilmu; 2004. Sehat jantung; p. 3. (Persia)

    2. Lewis SM, Heitkemper MM, Dirksen SR. 6th ed. Philadelphia: Mosby;

    2003. Medical-bedah keperawatan: penilaian dan pengelolaan masalah

    klinis; p. 799.3. American Heart Association, American Stroke Association. Penyakit

    jantung dan stroke statistik-2005 pembaruan. Tersedia dari URL:

    http://www.americanheart.org/downloadable/heart/1105390918119HDSSt

    ats2005Update.pdf.

    4. Mitchell M. 1st ed. New Jersey: Wiley Publikasi; 2005. Kecemasan

    manajemen dalam operasi sehari dewasa: perspektif keperawatan, p. 71.

    5. Twiss E, Seaver J, McCaffrey R. Pengaruh mendengarkan musik pada

    orang dewasa yang lebih tua menjalani operasi jantung Perawatan Nurs

    Crit 2006,.... 11 (5) :224-31 [ PubMed ]

    6. Barth J, Martin CR. Faktor struktur Rumah Sakit Kecemasan dan Depresi

    Skala (HADS) dalam bahasa Jerman pasien penyakit jantung koronerKesehatan Hasil Hidup Qual 2005, 3:... 15 [ PMC bebas Artikel ] [

    PubMed ]

    7. Pudner R. 2nd ed. London: Bailliere Tindall; 2005. Keperawatan pasien

    bedah, p. 254.

    8. Fitzsimons D, Parahoo K, Stringer M. Menunggu operasi bypass arteri

    koroner:... Analisis kualitatif J Adv Nurs 2000; 32 (5) :1243-52 [PubMed]

    9. Halpin LS, Barnett SD. . Negara preoperative pikiran antara pasien yang

    menjalani CABG:.. Berpengaruh pada lama tinggal dan komplikasi pasca

    operasi J Nurs Qual Perawatan 2005; 20 (1) :73-80 [ PubMed ]

    10. Boyd MA. 3rd ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2004.

    Psychiatric keperawatan: praktek kontemporer, hlm 375-6.

    11. Koivula 11 M, Tarkka MT, Tarkka M, Laippala P, Paunonen-Ilmonen M.

    Ketakutan dan kecemasan pada pasien pada titik waktu yang berbeda-

    dalam proses bypass arteri koroner Int J Nurs Stud 2002, 39 (8):.. 811 - 22.

    [ PubMed ]

    12. Workman ML. Ed 5th. New York: WB Saunders; 2005. Medical-bedah

    keperawatan: berpikir kritis untuk perawatan kolaboratif, p. 312.

    13. Gill S, GS Kolt, Keating J. Meneliti teori proses multi-: suatu penelitian

    dari efek dari dua teknik relaksasi pada kecemasan negara J Bodywork

    Ther Gerakan 2004, 8 (4) :288-96...

    14. Anthikad 2nd ed.. New Delhi: Jaypee Brothers, Kedokteran Publikasi;2001. Psikologi untuk perawat lulusan; p. 78.

    15. Keegan L. Terapi untuk mengurangi stres dan kecemasan Crit Perawatan

    Nurs Clin Utara Am 2003,... 15 (3) :321-7 [ PubMed ]

    16. Begley SS. Bahasa energik sentuhan terapi holistik Sebuah alat untuk

    praktisi perawat Adv Nurs Pract 2002;... 10 (5) :69-71.

    17. Ravani miskin M. Teheran: School of Medicine, Tarbiat Modarres

    University, 1999.. Studi tentang pengaruh terapi sentuhan pada tingkat

    stres anak-anak sekolah sebelum injeksi intravena di pusat-pusat kesehatan

    di Boushehr 77-78. [MSc Tesis] (Persia)

    18. Alvandi S. Teheran: Sekolah Keperawatan dan Kebidanan, Shahid

    Beheshti University of Medical Sciences, 1994.. Studi tentang pengaruh

    18 Trend Issue

    CABG

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.americanheart.org/downloadable/heart/1105390918119HDSStats2005Update.pdf&usg=ALkJrhjKRZV5wLtHLopZ8-CoDU7EOx_E6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.americanheart.org/downloadable/heart/1105390918119HDSStats2005Update.pdf&usg=ALkJrhjKRZV5wLtHLopZ8-CoDU7EOx_E6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16983853&usg=ALkJrhio5gPz4VQFJDNiadwAasyan59cEwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC555847/&usg=ALkJrhik25svL09bSEo3aZ24EjgYkoxOrAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15771778&usg=ALkJrhjh8Tj4UezD44GMQGt7r9VDtRI0iwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11115010&usg=ALkJrhihJ8oo8ltbxTk6gNhDI0fXTl8DPghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15686079&usg=ALkJrhiD71kFORrWvRn1L7jPAh7u-mgCdAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12379299&usg=ALkJrhjpIbY4rN2O5Ev2NvDX0xIiMDoJgwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12943138&usg=ALkJrhh5jIwlLJ0rV5Db1c2i-L2qWbYxVQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.americanheart.org/downloadable/heart/1105390918119HDSStats2005Update.pdf&usg=ALkJrhjKRZV5wLtHLopZ8-CoDU7EOx_E6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.americanheart.org/downloadable/heart/1105390918119HDSStats2005Update.pdf&usg=ALkJrhjKRZV5wLtHLopZ8-CoDU7EOx_E6Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16983853&usg=ALkJrhio5gPz4VQFJDNiadwAasyan59cEwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC555847/&usg=ALkJrhik25svL09bSEo3aZ24EjgYkoxOrAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15771778&usg=ALkJrhjh8Tj4UezD44GMQGt7r9VDtRI0iwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11115010&usg=ALkJrhihJ8oo8ltbxTk6gNhDI0fXTl8DPghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15686079&usg=ALkJrhiD71kFORrWvRn1L7jPAh7u-mgCdAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12379299&usg=ALkJrhjpIbY4rN2O5Ev2NvDX0xIiMDoJgwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12943138&usg=ALkJrhh5jIwlLJ0rV5Db1c2i-L2qWbYxVQ
  • 7/30/2019 Makalah Trend Issue

    19/19

    terapi sentuhan pada nyeri kolik pada bayi yang disebut kantor swasta

    dokter 'di Teheran pada tahun 1995. [Tesis] (Persia)

    19. Hazrati 19 M. Shiraz: Hazrat-e-Fatemeh Sekolah Keperawatan dan

    Kebidanan, Shiraz University of Medical Sciences; 1992. Perbandingan

    studi tentang pengaruh terapi sentuhan dan fisioterapi untuk menguranginyeri punggung pada wanita yang disebut bangsal fisioterapi dari Hafez

    rumah sakit di Shiraz selama tahun 1992. [Tesis] (Persia)

    20. Zolfaghari M. Teheran: Baghiatallah University of Medical Sciences,

    1997.. Studi tentang efek terapi sentuhan pada tingkat stres dan terjadinya

    dysrhythmic jantung pada wanita di bawah kateterisasi jantung di rumah

    sakit Jamaran jantung selama 1996-97. [Tesis] (Persia)

    21. Salimi T. Teheran: Shahid Beheshti University of Medical Sciences,

    1992.. Studi tentang pengaruh terapi sentuhan pada tingkat stres pada

    balita yang dirawat di bangsal anak berhubungan dengan Shahid Sadooghi

    Universitas Ilmu Kedokteran, Yazd, selama tahun 1993. [Tesis] (Persia)

    22. Standar Nasional, Fakultas Harvard Medical School. Terapi sentuhanAetna Inc InteliHealth [dikutip 2008May 07].. Tersedia dari URL:

    http://intellihealth.com/IH/ihtIH/WSIHW000/8513/34968/358873.html?

    d=dmtContent .

    23. Leskowitz ED. Nyeri tungkai hantu diobati dengan terapi sentuhan:...

    Laporan kasus Arch Phys Med Rehabil 2000, 81 (4) :522-4 [ PubMed ]

    24. Post-Putih J, Kinney ME, Savik K, Gau JB, Wilcox C, Lerner I. Terapi

    pijat dan sentuhan penyembuhan memperbaiki gejala pada kanker integr

    Kanker Ther 2003;. 2 (4) :332-44 [. PubMed ]

    25. Cox 25 C, J. Hayes Pengalaman administrasi dan menerima sentuhan

    terapeutik dalam perawatan intensif intens Nurs Crit Perawatan 1999;. 15

    (5) :283-7.

    26. Jonasen AM. Terapi holistik touch.A pendekatan keperawatan perioperatif

    (kredit pendidikan berkelanjutan) Todays ATAU Perawat 1994;.. 16 (1) :

    7-12 kuis 50-1.

    27. http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/spaw/uploads/images/ar

    ticle/image/2009_05_26_04_12_19_therapy-d.jpg

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://intellihealth.com/IH/ihtIH/WSIHW000/8513/34968/358873.html%3Fd%3DdmtContent&usg=ALkJrhjmDXLnaYmyYSeZyKNiMoDdGS-Fqwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://intellihealth.com/IH/ihtIH/WSIHW000/8513/34968/358873.html%3Fd%3DdmtContent&usg=ALkJrhjmDXLnaYmyYSeZyKNiMoDdGS-Fqwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768547&usg=ALkJrhib1T0d5I5VaFeiZAhwcQZdVqNkhghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14713325&usg=ALkJrhitPbMLN9QlADfT8Y_8sChq0Ni5qwhttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/spaw/uploads/images/article/image/2009_05_26_04_12_19_therapy-d.jpghttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/spaw/uploads/images/article/image/2009_05_26_04_12_19_therapy-d.jpghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://intellihealth.com/IH/ihtIH/WSIHW000/8513/34968/358873.html%3Fd%3DdmtContent&usg=ALkJrhjmDXLnaYmyYSeZyKNiMoDdGS-Fqwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://intellihealth.com/IH/ihtIH/WSIHW000/8513/34968/358873.html%3Fd%3DdmtContent&usg=ALkJrhjmDXLnaYmyYSeZyKNiMoDdGS-Fqwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768547&usg=ALkJrhib1T0d5I5VaFeiZAhwcQZdVqNkhghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&ei=hzG4UJ6COYWqrAe-w4HIDw&hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14713325&usg=ALkJrhitPbMLN9QlADfT8Y_8sChq0Ni5qwhttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/spaw/uploads/images/article/image/2009_05_26_04_12_19_therapy-d.jpghttp://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/spaw/uploads/images/article/image/2009_05_26_04_12_19_therapy-d.jpg