kasus 4 trend n issue

27
LAPORAN TREND & ISSUE JARINGAN PARUT BEKAS JERAWAT SISTEM INTEGUMEN OLEH : SGD 8 Putu Hena Pramonia Cita (0902105009) Ni Koming Kusuma Antari (0902105021) I Wayan Dedy Surya Adi Tanaya (0902105026) Ida Ayu Trisna Dewi Kirana (0902105052) Pt Wanda Sumawidanta (0902105054) Putu Tania Cicilia Wanti (0902105057) Putu Wiwik Ernawati (0902105060) I Pt Agus Prawita Styawan (0902105068) Ni Komang Yuliani (0902105076) Ni Made Euis Dwi Swaraswati (0902105088) I Wayan Agus Eka Swastika (0902105089) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: deby-narthasiani

Post on 03-Aug-2015

580 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: KASUS 4 Trend n Issue

LAPORAN TREND & ISSUE

JARINGAN PARUT BEKAS JERAWAT

SISTEM INTEGUMEN

OLEH : SGD 8

Putu Hena Pramonia Cita (0902105009)

Ni Koming Kusuma Antari (0902105021)

I Wayan Dedy Surya Adi Tanaya (0902105026)

Ida Ayu Trisna Dewi Kirana (0902105052)

Pt Wanda Sumawidanta (0902105054)

Putu Tania Cicilia Wanti (0902105057)

Putu Wiwik Ernawati (0902105060)

I Pt Agus Prawita Styawan (0902105068)

Ni Komang Yuliani (0902105076)

Ni Made Euis Dwi Swaraswati (0902105088)

I Wayan Agus Eka Swastika (0902105089)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2011

Page 2: KASUS 4 Trend n Issue

KASUS 4

Ny. Rani 47 tahun datang ke poliklinik kulit dengan keluhan terdapat banyak jaringan parut

bekas jerawat pada bagian wajah. Ny. Rani ingin wajahnya halus dan tidak ada jaringan parut

lagi.

Pertanyaan:

1. Apa penyebab terbentuknya jaringan parut pada wajah Ny. Rani?

2. Tindakan apa saja yang mungkin dilakukan untuk mengatasi keluhan Ny. Rani?

3. Jelaskan bukti-bukti ilmiah( dari jurnal, referensi,dll) tentang tindakan tersebut!

4. Bagaimana mekanisme kerja tindakan tersebut?

5. Apa keuntungan dan kerugian tindakan tersebut?

6. Apa peran perawat sesuai dengan kasus di atas?

Page 3: KASUS 4 Trend n Issue

1. Penyebab terbentuknya jaringan parut pada wajah Ny. Rani

Akne vulgaris (jerawat) merupakan kelainan folikuler umum yang mengenai folikel

pilosebasea (folikel rambut) yang rentan dan paling sering ditemukan di daerah muka, leher

serta badan bagian atas. Akne ditandai dengan komedo tertutup (whitehead), komedo terbuka

(blackhead), papula, pustula, nodul, dan kista. Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat

sehingga timbul beruntus-beruntus dan abses (kantong nanah) yang meradang dan terinfeksi.

(Brunner & Suddart, 2001)

Penyebab jerawat kemungkinan karena perubahan hormonal yang merangsang kelenjar

sebasea (kelenjar penghasil minyak) di kulit. Perubahan hormonal lainnya yang juga bisa

memicu timbulnya jerawat terjadi pada masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB atau

stres. Sebagian komedo tertutup dapat mengalami rupture dan reaksi inflamasi. Inflamasi

yang ditimbulkan terlihat secara klinis sebagai papula eritematosa, pustula, dan kista

inflamatorik. Papula serta kista yang ringan akan kempis dan sembuh sendiri tanpa terapi.

Papula dan kista yang lebih dalam dapat menimbulkan jaringan parut pada kulit (Stawiski,

1992).

TERJADINYA JARINGAN PARUT

Jaringan parut bekas jerawat umumnya timbul pada jerawat yang berat dan terinfeksi. Bentuk

jaringan parut yang muncul sangat tergantung dari dalam dan luasnya jerawat.

Parut jerawat terjadi karena adanya kehilangan jaringan sel, sebagaimana parut yang terjadi

akibat cacar air. Parut adalah hasil proses penyembuhan di mana kolagen (protein yang

menjaga agar kulit halus) baru terbentuk untuk memperbaiki luka. Parut jerawat dialami oleh

30% penderita jerawat inflamasi derajat sedang dan parah.

Jenis-Jenis Parut Jerawat

Jenis parut yang terjadi dapat berupa:

1. Ice-pick scars: lubang parut kecil berujung sedikit kasar berdiameter 1-2 mm yang

biasanya terjadi di pipi. Jenis parut ini paling sering terjadi dan bervariasi kedalaman dan

kekasarannya bila disentuh.

Page 4: KASUS 4 Trend n Issue

2. Boxcar Scars: parut dalam atau dangkal dengan tepi yang tegas dan berdiameter lebih

dari 3 mm, mirip parut bekas cacar air. Parut berbentuk ini banyak ditemukan di daerah

pelipis dan pipi.

3. Rolling scars: parut bergelombang yang dangkal tetapi lebar, dengan lebar 4-5 mm atau

lebih. Dasar dari parut ini keras bila disentuh.

4. Athrophic scars: jaringan parut berupa cekungan dengan warna kemerahan, biasanya

cukup kecil bila di wajah tetapi bisa lebih besar dari 1 cm diameternya bisa terjadi di

punggung atau dada. Parut jenis ini lembut bila disentuh dengan dasar sedikit berkerut.

Warna kemerahan disebabkan oleh pembuluh darah yang berada persis di bawah parut.

5. Hyperthrophic scars: jaringan parut yang menebal tetapi tidak melebar melebihi luka

jerawat aslinya dasarnya dan menghilang dengan berlalunya waktu.

6. Keloid scars: adalah pertumbuhan jaringan melebihi luka jerawat aslinya.

2. Tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi keluhan Ny. Rani

Parut jerawat biasanya memiliki dasar di dalam kulit, bukan di permukaan kulit. Hal ini

membuat parut jerawat sulit dihilangkan. Dengan perawatan medis paling canggih sekalipun,

parut jerawat seringkali tidak mungkin dihilangkan secara total sehingga kulit tampak seperti

sedia kala. Penanganan dini dan tepat sangat berperan mengurangi risiko parut jerawat yang

permanen.

Penanganan parut jerawat secara medis dapat dilakukan dengan:

Injeksi kolagen

Dermabrasi

Mikrodermabrasi

Penanganan dengan Laser

Bedah Kulit

Pengupasan Kimiawi

Page 5: KASUS 4 Trend n Issue

Autologous Fat Transfer

Cangkok Punch

3. Bukti-bukti ilmiah( dari jurnal, referensi,dll) tentang tindakan tersebut

- Pada study yang dilakukan Melissa A, dkk yang berjudul Evaluation of Plasma Skin

Regeneration Technology in Low-Energy Full-Facial Rejuvenation menjelaskan metode

peremajaan wajah dengan memberikan energi ke kulit melalui plasma diinduksi dengan

melewati frekuensi radio sehingga menjadi gas nitrogen. Didapatkan hasil bahwa prosedur

ini bisa ditoleransi dengan baik dengan ketidaknyamanan yang minimal. rata-rata

ketidaknyamanan setelah pengobatan adalah 2,3 dari skala 1(tidak menimbulkan

ketidaknyamanan) sampai 10 (sangat tidak nyaman), setiap sesi pengobatan mengambil

waktu 15-20 menit (Melissa A. Dkk, 2007).

Tingkat kerusakan epidermal dan reepitelisasi bervariasi dalam seri pengobatan, dengan

yang pertama pengobatan memiliki kerusakan epidermal yang lebih besar dan waktu

penyembuhan lebih lama dari perawatan berikutnya. Reepitelisasi dinilai oleh penyidik

antara 25% dan 50% dari normal 4 hari setelah pengobatan pertama, sekitar 80% dari

normal 4 hari setelah perawatan kedua, dan benar-benar reepitelisasi 4 hari setelah

pengobatan ketiga dan akhir pengobatan. Dalam hal waktu penyembuhan, penilaian diri

pasien rata-rata 9 hari (mengelupas dan pengobatan setelah eritema) setelah pengobatan

pertama, 4 hari setelah perawatan kedua, dan 5 hari setelah pengobatan ketiga. Epidermis

yang tidak layak tetap utuh pada semua pasien sampai reepitelisasi yang di bawah lengkap,

dan secara bertahap mengeluarkan deskuamasi (pengelupasan kulit) ringan. Semua subjek

mengalami reepitelisasi lengkap ketika mereka kembali untuk pengobatan selanjutnya,

dilakukan pada interval 3 minggu (Melissa A. Dkk, 2007). Nilai penelitian eritema 4 hari

setelah pengobatan adalah 1,6 pada skala 5-titik (0 menunjukkan tidak ada; 1, minimal, 2,

ringan, 3, moderat, dan 4, yang parah). setelah 3 minggu, eritema menurun menjadi 0,8

(Melissa A. Dkk, 2007).

Satu pasien mengalami hiperpigmentasi lokal setelah pengobatan pertama. Perawatan

selanjutnya dilakukan sesuai jadwal, dan hiperpigmentasi menurun sedikit setelah perawatan

masing-masing dan diselesaikan 1 bulan setelah akhir dari seri pengobatan tanpa

Page 6: KASUS 4 Trend n Issue

penggunaan agen pemutihan. Tidak ada kasus hipopigmentasi atau jaringan parut yang

dicatat (Melissa A. Dkk, 2007).

Satu bulan setelah perawatan, 1 subjek ada eritema yang minimal dan 7 subjek tidak

terdapat eritema. Tidak ada contoh dari hiperpigmentasi, hipopigmentasi, atau bekas luka

pada 1 atau 3 bulan kunjungan (Melissa A. Dkk, 2007).

Penyidik menilai pasien untuk memiliki peningkatan 23% pada 1-bulan follow-up dan 37%

perbaikan pada 3-bulan follow-up (Gambar 3, 4, dan 5). Dua pasien (25%) telah cukup

mengalami pengetatan wajah ketika membandingkan foto setelah penelitian dengan wajah

mereka pada awal penelitian. Peserta menilai sendiri rata-rata peningkatan 35% keseluruhan

dari peremajaan wajah setelah 1 pengobatan, peningkatan 40% setelah 2 perawatan, 58%

peningkatan 1 bulan setelah perawatan 3, dan 68% peningkatan 3 bulan setelah perawatan 3

(Melissa A. Dkk, 2007).

Dari hasil study diatas memberian kita satu lagi pilihan untuk meremajakan atau

mengembalikan kulit wajah kita yang rusak akibat jerawat atau yang lainnya.

- Laser resurface jelas manjur sebagai kosmetik perbaikan kulit. Penyembuhan pasien dengan

CO2 laser resurfacing muncul untuk mematuhi fase pembentukan kulit atau penyembuhan

luka. Literatur menunjukkan kombinasi denaturasi kolagen dan kontraksi, fisik ablasi

jaringan photodamaged, dan neocollagenesis sebagai mekanisme yang paling mungkin.

Sementara perbandingan tidak bisa ditarik dari studi ini tentang tingkat reorganisasi kolagen

dalam pecahan dengan ablatif resurfacing laser CO2, data dari percobaan kami

menunjukkan bahwa jalur molekuler sangat mirip. Mengingat temuan ini, laser CO2

fraksional resurfacing tampaknya menjadi teknik yang menjanjikan untuk membatasi

pemulihan dan potensi efek samping, sementara masih menyediakan peremajaan efektif

penuaan wajah kulit.

Sebagai kesimpulan, berdasarkan hasil awal ini studi, mekanisme molekuler aksi serupa

untuk laser resurfacing fraksional dan ablatif CO2. Efek biocellular ini konsisten dengan

klinis perubahan yang terlihat dengan terapi laser fraksional CO2. Matriks metalloproteinase

1, 3, 9, dan 13 tampaknya memainkan peran kunci dalam denaturasi, degradasi, dan

reorganisasi kolagen dalam dermis dilihat setelah terapi laser CO2. Terapi yang ditargetkan

Page 7: KASUS 4 Trend n Issue

untuk meningkatkan ekspresi protein ini dalam hubungannya dengan CO2 fraksional laser

dapat berfungsi untuk lebih meningkatkan kemungkinan pengobatan untuk penuaan kulit.

4. Mekanisme kerja tindakan tersebut

b. Injeksi kolagen

Kolagen disuntikkan ke bawah kulit untuk meregangkan atau mengisi parut tertentu yang

halus tetapi dalam. Kolagen biasanya tidak cocok untuk parut jenis ice-pick dan keloid .

Manfaat kosmetik dari kolagen biasanya berlangsung tiga hingga enam bulan. Setelah itu,

kolagen menghilang dan harus disuntikkan kembali bila ingin mendapatkan manfaatnya

lagi.

c. Dermabrasi.

Teknik ini dianggap paling efektif mengatasi parut jerawat. Dermabrasi dapat dilakukan

di tempat dokter bedah kulit operasi yang tergolong operasi kecil ini berlangsung

beberapa menit hingga beberapa jam. Obat-obatan yang dapat menenangkan pasien dapat

diberikan sebelum operasi dilakukan.

Sebelum dilakukan Dermabrasi, bagian yang akan di dermabrasi terlebih dahulu diirigasi

dengan larutan salin dalam jumlah banyak untuk melihat medan yang akan di dermabrasi.

Selanjutnya, bagian epidermis dan sebagian lapisan superficial dermis dilepaskan dengan

Dermabrator (sikat kawat yang digerakkan dengan motor, cakram atau piringan yang

dibubuhi berlian steril, roda bergerigi) sementara bagian dermis yang tersisa dalam

jumlah cukup dibiarkan untuk memungkinkan reepitelisasi bagian yang diterapi. Sesudah

penyerutan daerah tersebut diirigasi dengan larutan saline dalam jumlah banyak untuk

menghilangkan debris dan memungkinkan tenaga kesehatan untuk melihat medan pasca

operasi, setelah itu ditutupi kasa pembalut yang sudah diberikan salep dan dibalutkan

pada daerah yang setelah di Dermabrasi.

Setelah dilakukan prosedur, kulit akan seperti bekas serutan beberapa hari. Dokter akan

merekomendasikan obat untuk mengurangi rasa yang tidak nyaman. Kesembuhan

biasanya muncul dalam 7-10 hari.

Page 8: KASUS 4 Trend n Issue

Kulit baru yang warnanya pink akan muncul pertama kali, lalu berkembang dengan

normal. Pada banyak kasus, warna pink pada kulit akan memudar dari 6-8 minggu.

Makeup dapat dipakai segera setelah kulit sembuh.

Pada umumnya, banyak orang dapat melakukan aktivitas normal dari 7-14 hari setelah

dermabrasi. Pasien dianjurkan untuk menghindari matahari baik langsung maupun tidak

langsung selama 3-6 bulan dan dianjurkan memberikan tabir surya ketika beraktivitas

diluar.

d. Mikrodermabrasi

Metoda ini menggunakan alat khusus dengan bahan utama kristal halus atau bubuk

organik. Cara kerjanya adalah dengan mengandalkan semprotan mikro kristal dan vakum

yang bersatu pada satu hand piece yang dapat mengangkat sel-sel mati dan memperbaiki

countour kulit sehingga kulit akan tampak lebih bersih dan bercahaya.

Perawatannya dilakukan setiap 5-7 hari bervariasi antara 10 sampai dengan 24 kali

tegantung kedalaman bekas jerawat. Waktu pengerjaannya 10 sampai dengan 20 menit

untuk sekali terapi. Setelah itu, pasien dianjurkan untuk tidak terkena paparan matahari

secara langsung.

Berbeda dengan dermabrasi, teknik ini tidak menimbulkan luka karena betul-betul hanya

permukaan kulit saja yang terkelupas. Namun demikian, teknik ini seringkali harus

dilakukan berulang-ulang dan parut jerawat seringkali tidak menghilang secara

signifikan.

e. Penangnan dengan Laser

- Laser menggunakan mekanisme pertahanan tubuh sendiri untuk menghilangkan

pigmen. Pigmen pada kulit, terbungkus oleh jaringan kolagen, sehingga kulit

dihilangkan. Laser meggunakan tenaga laser untuk menghancurkan kapsul kolagen,

sehingga pigmen hancur menjadi butiran-butiran kecil. Selanjutnya mekanisme

pertahanan tubuh akan menyingkirkan butiran-butiran pigmen tersebut, secara

Page 9: KASUS 4 Trend n Issue

bertahap. Oleh karena itu perlu tenggang waktu 4 minggu untuk melanjutkan

pengobatan perioda berikutnya.

Sinar laser yang ditembakkan pada kulit atau area yang bermasalah akan diserap

oleh sel kulit tertentu dan kemudian diubah menjadi panas pada area tersebut.

Fungsinya adalah untuk menstimulasi pembentukan sel kolagen baru yang menjaga

kekenyalan kulit. Panjang gelombang dari sinar laser adalah yang terpenting pada

perawatan ini. Alat dan jenis laser yang digunakan terkadang sama hanya panjang

gelombangnya yang berbeda.

Cara kerja sinar laser adalah dengan membuat luka atau peradangan di dalam kulit

akibat panas dari sinar laser. Peradangan ini diperlukan untuk merangsang keluarnya

asam aminopeptide yang akan memberi sinyal pada sel untuk melakukan regenerasi

sehingga kulit lebih banyak memproduksi kolagen agar kulit terlihat kencang.

- Laser Q-swichted mampu memproduksi denyutan nanosecond dan menggunakan

suhu lysosom setempat. Dengan laser Q-swichted, iradiasi partikel pigmen kaya saat

temperature in excess 3000C dengan nanosecond, menghasilkan perubahan internal

seperti rupture mekanik dan alterasi kimia.

Struktur intrinsic dan perubahan kimiawi sendiri memungkinkan u/ beberapa

penerangan tattoo yang mengikuti iradiasu laser Q-swichted. Masing – masing

partikel pigment juga memvaporasi air diseklilingnya seperti menciptakan sebuah

ombak dan cavitasi yang berkontribusi ke rupture mekanik dan disperse dari

pelampauan pigmen sel host. Rupture sel dan lepasnya fragment pigment ke dalam

celah ekstraseluler terjadi, dan sebagian mengeliminasi lewat peredaran limpatic,

repagositisit atau eliminasi transepidermis.

f. Bedah Kulit.

Parut jenis ice-pick scar dapat dihilangkan dengan pembedahan masing-masing parut

agar tampak rata dan alami. Dengan teknik bedah kulit baru yang dikenal dengan nama

subsisi (subcision), ahli kulit mengatasi parut dengan alat bedah yang kecil dan tajam

Page 10: KASUS 4 Trend n Issue

untuk memisahkan ikatan fibros pada parut sehingga menaikkan ketegangan antara

epidermis dan struktur di bawahnya dan merangsang produksi kolagen.

g. Autologous Fat Transfer

Jenis pengobatan jaringan parut bekas jerawat ini cocok untuk orang yang memiliki bekas

jerawat yang besar, dalam dan parah terutama pada wajah mereka. Prosedurnya adalah

dengan mengambil lemak dari satu bagian tubuh pasien, biasanya lemak yang diambil

berasal dari pantat, paha atau perut.dan menyuntikkannya pada bagian bawah luka untuk

membantu kenaikan (elevasi) kulit ke tingkat normal. Terapi autologous fat transfer ini

biasanya diulang setiap 6-18 bulan sekali.

h. Cangkok Punch

Ini adalah proses di mana kulit grafts kecil diambil dan digunakan untuk mengganti kulit

bekas luka. Biasanya yang diambil adalah kulit bagian belakang telinga. Teknik bekas

jerawat penghapusan biasanya digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat yang

dalam.

Punch Excision digunakan pada bekas luka parut jenis Boxcar yang dalam dan memiliki

tepi tajam serta pangkal terlihat normal. Disini dasar bekas luka dipotong dan diangkat ke

permukaan kulit. Jahitan dan lem digunakan untuk menggabungkan tepi menjadi satu.

Insisi subkutan digunakan untuk mengobati luka parut bergulir dan berpusat pada

penggunaan jarum miring khusus yang dimasukkan di bawah kulit dan digunakan untuk

memotong jaringan ikat dalam bekas jerawat. Memar-memar yang dihasilkan memudar

setelah sekitar 1 minggu. 

Page 11: KASUS 4 Trend n Issue

5. Apa keuntungan dan kerugian tindakan tersebut

Injeksi kolagen

KEUNTUNGAN

Kolagen menjaga kekenyalan dan kelenturan kulit dengan bantuan vitamin C. Juga untuk

mendukung berlangsungnya proses yang memungkinkan molekul mencapai bentuk terbaiknya

(hydroxylation). Manfaat kolagen pada kecantikan kulit tidak jauh-jauh dari upaya peremajaan

kulit. Jaringan kolagen dengan kadar tinggi dalam kulit bias membuat kulit tambah kencang

karena lem-lem perekatnya semakin banyak.

KERUGIAN

Sejauh ini vit c aman untuk dikonsumsi. Tapi konon vitamin C sebaiknya jangan

diberikan pada penderita gagal ginjal dan batu ginjal, sebab akan memacu pembentukan

batu ginjal. Vitamin C juga bias mengganggu penyerapan mineral yang diperlukan tubuh

seperti tembaga. Vitamin C merupakan senyawa yang mempermudah penyerapan zat

besi. Sebaiknya jangan diberikan padapen derita yang mempunyai kelebihan zat besi.

Misalnya pasien hematokromatosis (pewarnaan jaringan dengan pigmen darah).harga

yang mahal, risikobesar, tidak praktis, dan dapat menimbulkan alergi merupakan

kekurangan dari injeksi ini.

Dermabrasi

KEUNTUNGAN

Merangsang produksi kolagen dan elastin

Meningkatkan sirkulasi darah yang kaya nutrisi bergegas kelapisan atas kulit

Membantu dengan drainase limfatik

Mengecilkan pori-pori yang membesar sehingga kulit akan menjadi halus

Mengurangi kadar minyak pada kulit yang berlebihan

Menghilangkan selulit

Menghilangkan luka bekas jerawat, dan mencegah pembentukan jerawat kembali

Page 12: KASUS 4 Trend n Issue

Mengurangi bahkan menghilangkan keriput, kerutan halus, keputihan pada kulit,

mencegah penuaan dini dengan merangsang regenerasi jaringan kolagen kulit

Mengangkat sel-sel kulit mati, membersihkan dan menghaluskan tekstur kulit

Meningkatkan penampilan dan kualitas kulit.

KERUGIAN

Metode ini pasti memerlukan biaya yang sangat mahal, karena termasuk kedalam

tindakan operasi kecil.

Setelah operasi dermabrasi, kulit wajah akan berwarna merah, bengkak, terasa gatal,

panas dan nyeri. 

Pori-pori kulit wajah akan membesar, disertai kemunculan rambut-rambut putih yang

halus.

Munculnya keloid pada bekas operasi dermabrasi akan menimbulkan rasa yang

sangat gatal.

Proses penyembuhan membutuhkan waktu yang lama, disarankan selama 2-3 minggu

tidak boleh melakukan aktifitas di luar ruangan. Pertumbuhan kulit baru yang normal

akan berlangsungs etelah 12 minggu. Setelah itu kulit wajah harus dijaga agar tidak

terkena sinar matahari langsung. 

Pada warna kulit hitam yang melakukan dermabrasi membuat perbedaan warna

dengan warna sekitar kulit lainnya

Mikrodermabrasi

KEUNTUNGAN

Tindakan yang relative aman dan tidak menyakitkan

Mengatasi kelainan kulit seperti pori-pori besar, mengurangi kerutan, mengangkat sel

kulit mati, serta mengurangi lubang-lubang bekas jerawat dan flek.

Bermanfaat merangsang pertumbuhan epidermis dan dermis kulit, merangsang

sirkulasi darah dan oksigen

Page 13: KASUS 4 Trend n Issue

Merangsang pertumbuhan kolagen dalam kulit. Kulit jadi tampak segar dan awet

muda, sehingga teknik ini dikenal juga sebagai peremaja kulit.

KERUGIAN

Metode ini pasti memerlukan biaya yang sangat mahal, karena termasuk kedalam

tindakan operasi kecil.

Sebaiknya dilakukan oleh dokter yang telah ahli, walaupun bias dilakukan sendiri,

agar aman, tidak terjadi kesalahan yang berakibat rusaknya wajah kita.

Setelah operasi dermabrasi, kulit wajah anda akan berwarna merah, bengkak, terasa

gatal, panas dan nyeri. 

Pori-pori kulit wajah akan membesar, disertai kemunculan rambut-rambut putih yang

halus.

Munculnya keloid pada bekas operasi dermabrasi akan menimbulkan rasa yang

sangat gatal.

Proses penyembuhan membutuhkan waktu yang lama, disarankan selama 2-3 minggu

tidak boleh melakukan aktifitas di luar ruangan. Pertumbuhan kulit baru yang normal

akan berlangsung setelah 12 minggu. Setelah itu, anda harus menjaga kulit wajah

anda agar jangan langsung terkena sinar matahari. 

Penanganan dengan Laser

KEUNTUNGAN

Laser merangsang perubahan di kulit tanpa merusak jaringan, memanasi kelenjar sebasea,

mengurangi sebAm dan formasi jerawat. Pemanasan kolagen mengencangkan kulit

sehingga parut tidak begitu terlihat.

KERUGIAN

Bekas perawatan laser dapat tampak kemerahan hingga beberapa bulan. 

Page 14: KASUS 4 Trend n Issue

Bedah Kulit

KEUNTUNGAN

Teknik bedah ini berguna untuk memisahkan ikatan fibros pada parut sehingga

menaikkan ketegangan antara epidermis dan struktur di bawahnya dan merangsang

produksi kolagen.

KERUGIAN

Teknik bedah kulit yang dikenal dengan nama subsisi (subcision), yakni mengatasi parut

dengan alat bedah yang kecil dan tajam sehingga dapat menimbulkan sedikit bekas luka.

Pengupasan Kimiawi

KEUNTUNGAN

Pengupasan kimia adalah teknik yang dapat digunakan untuk memperbaiki perubahan

warna kulit dan parut jerawat ringan

KERUGIAN

Teknik ini kurang berhasil untuk memperbaiki luka parut berat

Autologous Fat Transfer

KEUNTUNGAN

Bisa dilakukan pengobatan pada orang yang memiliki bekas jerawat yang besar, dalam

dan parah terutama pada wajah mereka.

KERUGIAN

Pengobatan ini di ulangi beberapa kali yaitu diulang setiap 6-18 bulan sekali.

Cangkok Punch

KEUNTUNGAN

Page 15: KASUS 4 Trend n Issue

Teknik bekas jerawat penghapusan biasanya digunakan untuk menghilangkan

bekas jerawat yang dalam,

KERUGIAN

Akibat cangkok, kulit yang di ambil akan mengalami memar-memar,namun memar ini

akan hilang setelah 1 minggu

6. Peran perawat sesuai dengan kasus di atas

a. Care giver

Sebagai pemberi perawatan, perawat membantu klien mengembalikan kesehatannya

melalui proses penyembuhan yang lebih dari sekedar sembuh dari penyakit tertentu

namun berfokus pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik, meliputi upaya

mengembalikan kesehatan emosi, fisik, spiritual, dan social.

Peran perawat : pada klien yang menjalani injeksi kolagen, dermabrasi,

mikrodermabrasi, penanganan dengan laser, bedah kulit, pengupasan kimiawi, dimana

perawat membantu merawat pasien dalam proses penyembuhan yang berfokus pada

kebutuhan klien secara holistic (meliputi fisik, spiritual, dan sosial)

b. Educator

Terkait dengan peran promotif perawat, perawat berperan sebagai pendidik atau pemberi

informasi. Perawat dapat memberikan penjelasan pada klien dan keluarga mengenai

konsep dan data-data kesehatan,mendemonstrasikan prosedur tindakan keperawatan serta

menilai apakah klien mengerti dan memahami hal-hal yang dijelaskan serta mengevaluasi

kemampuan klien dalam pembelajaran. Perawat dapat menggunakan metode pengajaran

yang sesuai dengan kemampuan, kesiapan serta kebutuhan klien. Perawat juga dapat

melibatkan sumber-sumber lain misalnya keluarga klien.( Potter & Perry, 2005:287)

Peran perawat : Memberikan informasi mengenai jaringan parut akibat jerawat, baik itu

pengertian, penyebab, penatalaksanaanya obat maupun penanganannya, mekanisme

dilakukannya pelaksanaanya, lama pengobatannya, dan keuntungan maupun kerugian

pengobatan.

Page 16: KASUS 4 Trend n Issue

c. Inovator

Perawat dapat berperan sebagai innovator terhadap individu, keluarga dan masyarakat

dalam merubah perilaku dan pola hidup yang berkaitan dengan peningkatan dan

pemeliharaan kesehatan.

Peran perawat : pada klien dengan jaringan parut peran perawat disini yaitu

menganjurkan pasien agar melakukan pengobatan secara rutin untuk mempercepat proses

penyembuhan.

d. Role Model

Perawat seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan. Perawat dituntut berperilaku sehat

jasmani dan rohani. Panutan ini digunakan pada semua tingkat pencegahan. Menampilkan

profesionalisme dalam bekerja. Perawat, sebagai model untuk masalah kesehatan dan

kesejahteraan harus merawat kesehatan sendiri untuk dapat memberikan asuhan

keperawatan yang efektif kepada orang lain. Kepribadian yang baik bukan hanya

memungkinkan perawat untuk dapat melaksanakan praktek dengan lebih efisien, tapi juga

memungkinkan perawat untuk memberikan pelayanan sebagai model yang sehat bagi

klien dan keluarga (Taylor et at, 1997).

Peran perawat : karena tidak seorangpun selalu dalam keadaan sempurna dalam

kesehatannya pada setiap saat, sangat penting bagi perawat untuk menyiapkan praktek

profesional dengan meluangkan waktu untuk memahami diri mereka sendiri. Dari hasil

pengetahuan terhadap diri ini akan muncul komitmen terhadap usaha secara aktif untuk

memelihara kesehatannya secara optimal.

e. Fasilitator

Perawat merupakan tempat bertanya bagi masyarakat untuk memecahkan masalah

kesehatan,diharapkan perawat dapat memberikan solusi atau pilihan jalan untuk

mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi pasien.

Page 17: KASUS 4 Trend n Issue

Peran perawat : Dalam memberikan promosi dan perlindungan kesehatan pada klien

dengan jaringan parut, peran perawat disini dapat memberikan solusi kepada klien apabila

tidak mengetahui mengenai tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengobati jaringan

parut, klien dapat datang ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pemecahan terhadap

masalah yang dialaminya.

f. Manager

Perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan

ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien.

Berkembangnya model praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan

jalur karier yang ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat

memilih antara peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat

yang melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990).

Peran perawat : Sebagai seorang manager dan pemberi perawatan klien, perawat

mengkoordinasikan berbagai professional perawatan kesehatan dan layanan untuk

membantu klien mencapai hasil akhir yang diinginkan.Sedangkan organisasi birokratik

menggunakan kontrol melalui kebijakan, pekerjaan terstruktur,dan tindakan pembagian

kategori. Organisasi lain mendesentralisasikan kontrol dan menekankan pengarahan diri

dan disiplin diri anggotanya.

g. Case Finder

Sebagai sebuah profesi dan cabang ilmu pengetahuan, keperawatan harus terus

melakukan upaya untuk mengembangkan dirinya. Salah satunya adalah melalui upaya

riset atau penelitian. Sebagai penemu kasus dan peneliti, perawat dapat menggambarkan

dan melaporkan suatu kejadian di suatu daerah, sehingga datanya bermanfaat untuk dinas

terkait dalam rangka penanganan terhadap kejadian tersebut.

Peran perawat : untuk penanganan jaringan parut juga bisa dilakukan penelitian atau riset

oleh perawat sehingga nantinya penanganan-penanganan klien dengan jaringan parut

akibat jerawat lebih bisa dikembangkan sehingga menghasilkan hasil yang maksimal.

Page 18: KASUS 4 Trend n Issue

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Mengatasi-Parut-Bekas-Jerawat. (http://majalahkesehatan.com/). Akses: 10

Desember 2011

Anonim. 2011. Penyakit Jerawat.html. (http://medicastore.com). Akses: 10 Desember 2011.

Anonim. 2011. Luka Bakar. (http:/www.blogdokter.net/tag/). Akses: 10 Desember 2011

Anonim. 2011. Jerawat Penyebab Pengobatan dan Pencegahannya.html (http://blog-

artikel.com/index.php)

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol.3.E/8. Jakarta : EGC

Melissa A. Dkk. 2007. Evaluation of Plasma Skin Regeneration Technology in Low-Energy Full-

Facial Rejuvenation. http://archderm.ama-assn.org/cgi/reprint/143/2/168 (Akses 10

desember 2011)