makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

23
AKHLAK DAN RUANG LINGKUPNYA KELOMPOK : 2 (B.2) 1.MUKHSINUDIN 2. MUTIARA CHAIRUNNISA 3. JEYNISCAPERMATA SARI 4. DEWINTA SUSANTI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG Jln. Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol – Tangerang 1

Upload: dewinta-susanti

Post on 15-Apr-2017

808 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

AKHLAK DAN RUANG LINGKUPNYA

KELOMPOK : 2 (B.2)

1. MUKHSINUDIN

2. MUTIARA CHAIRUNNISA

3. JEYNISCAPERMATA SARI

4. DEWINTA SUSANTI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

TANGERANG

Jln. Perintis Kemerdekaan 1/33 Cikokol – Tangerang

Telp./Fax : (021) 5573 6926

1

Page 2: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

Kata Pengantar……………………………………………………………......……....…..........i

Daftar Isi…………………………………………………………………………......................ii

BAB I Pendahuluan

a. Latar Belakang .….…………….…...............................………........................…...............1

b. Tujuan Penulisan ......................................................................................2c. Sistematika ........................…………………………………………….....2

BAB II Pembahasan

a. Pengertian Akhlak......................................................................................................3

b. Sumber-Sumber Ajaran Akhlak ...........................................................4c. Ruang Lingkup Pembahasan Akhlak …..……………...............……..4d. Tujuan Pembinaan Akhlak ....................................................................8e. Pokok-Pokok Akhlak ..............................................................................9f. Pembagian Akhlak .................................................................................10

BAB III Penutup

a. Kesimpulan..............................................................................................13b. Saran……....……............…………………….....……....……....…….....13

Daftar Pustaka

2

Page 3: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

BAB I

PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluargana, shahabatnya, dan semua pengikutnya hingga akhir zaman.

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting,sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa,sebab jatuh bangunya suatu masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya.Apabila akhlaknya baik,maka sejahteralah lahir dan batinnya,apabila alkhlaknya rusak, maka rusaklah lahir dan batinnya.

Kejayaan seseorang terletak pada akhlaknya yang baik,akhlaknya yangbaikselalu membuat seseorang menjadi aman,tenang,dan tidak adanya perbuatan yang tercela.Seseorang yang berakhlak mulia selalu melaksanakan kewajiban-kewajibannya.Dia melakukan kewajiban terhadap dirinya sendiri yang menjadi hak dirinya,terhadap tuhan yang menjadi hak tuhannya,terhadap makhluk lain,dan terhadap sesama manusia.

Manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan rohaniah,di dalam kehidupannya ada masalah material(lahiriah),spiritual(batiniah),dan akhlak.Apabila seseorang tidak mempunyai rohani maka orang itu mati,sebaliknya apabilatidak mempunyai jasmani maka tidak di sebut manusia.Sejalan denagan kehidupantersebut ,problema yang bersifat material tidak tetap.Contohnya keinginan manusia terhadap sesuatu yang bersifat material,tidak pernah puas-puasnya..jika sudah mendapaykam sesuatu,ia ingin mendapatkan yang lainnya,sesudah mendapatkannya,ia ingin berikutnya.Hal ini wajar, namun dapat di netralisir jika dasar kehidupannya kembali kepada spiritual,sebab jiwalah yang mempunyai kebahagiaan hakiki.

A. LATAR BELAKANG

Seperti kita ketahui bersama bahwa akhlak merupakan salah satu unsur yang tanpa kita sadari harus melekat pada setiap pribadi manusia yang hidup di dunia ini. Akhlak mempunyai peranan penting dalam menuntut kita bagaimana cara bersikap. Sejalan dengan penulisan makalah ini kita akan bersama-sama membahas pengertian akhlak secara menyeluruh dan segala sesuatu yang memilki korelasi akhlak dan kehidupan dalam makalah ini kita akan menjabarkan kata demi kata yang akan menuju kepada penjabaran akhlak secara mendetail.

Oleh karena itu, dengan adanya makalah ini kami akan berusaha menjelaskan pengertian tentang akhlak dan ruang lingkupnya.

3

Page 4: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

B. TUJUAN PENULISAN

Penulisan ini bertujuan agar kita dapat lebih dekat dan mengenal dengan seksama ayat atau surah yang terdapat pada Al-Qur’an. Karena dengan pendekatan atau yang sering disebut dengan Munasabah itulah kita dapat mengetahui apa arti dan isi kandungan ayat atau surah tersebut.

C. SISTEMATIKA

Dalam sistem penulisan ini, kami menggunakan metode pengumpulan data yang berbentuk dalam makalah. Hal ini bertujuan untuk memperinci dan mempermudah kita dalam membaca.

4

Page 5: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKHLAk

Secara bahasa akhlak berasal dari kata – – اخالقا يخلق ,artinya perangai اخلقkebiasaan, watak, peradaban yang baik, agama. Kata akhlak sama dengan kata khuluq. Dasarnya adalah:

1. QS. Al- Qalam: 4: عظيم خلق لعلى وانك2. QS. Asy-Syu’ara: 137: االولين خلق اال هذا ان3. Hadis : االخالق مكارم التمم بعثت انما

Atau secara ( etimologi ) perkataan akhlaq ialah bentuk jamak dari khuluq ( khuluqun ) yang berarti budi pekerti , perangai , tingkah laku , atau tabi’at . Akhlak disamakan dengan kesusilaan , sopan santun. Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia , gambaran bentuk lahiriah manusia , seperti raut wajah , gerak angggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasa Yunani pengertian khuluq ini disamakan dengan kata ethicos atau etchos , artinya adab kebiasaan , perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan. Ethicos kemudian berubah menjadi etika.

Dalam kamus Al-Munjid , khuluq berarti budi pekerti , perangai, tingkah laku atau tabiat. Akhlak diartikan sebagai ilmu tata karma , ilmu yang berusaha mengenai tingkah laku manusia, kemudian memberi nilai kepada perbuatan baik atau buruk sesuai dengan norma-norma dan tata susila.

Dilihat dari sudut istilah ( terminologi ), para ahli berbeda pendapat , namun intinya sama yaitu tentang perilaku manusia. Pendapat-pendapat ahli tersebut dihimpun sebagai berikut :

1. Abdul Hamid mengatakan akhlak ialah ilmu tentang keutamaan yang harus dilakukan dengan cara mengikutinya sehingga jiwanya terisi dengan kebaikan, dan tentang keburukan yang harus dihindarinya sehingga jiwanya kosong (bersih) dari segala bentuk keburukan.

2. Ibrahim Anis mengatakan akhlak ialah ilmu yang objeknya membahas nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia, dapat disifatkan dengan baik buruknya.

3. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan baik dan buruk. Contohnya apabila kebiasaan memberi sesuatu yang baik, maka disebut Akhlaqul Karimah dan bila perbuatan itu tidak baik disebut Akhlaqul Madzmumah.

4. Soegarda Poerbakawatja mengatakan akhlak ialah budi pekerti, watak, kesusilaan, dan kelakuan baik yang merupakan akibat dari sikap jiwa yang benar terhadap khaliknya dan terhadap sesama manusia.

5. Hamzah Ya’qub mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut.a. Akhlak ialah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk , antara terpuji

dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.b. Akhlak ialah ilmu pengetahuan yang memberikan tentang baik dan buruk, ilmu

yang mengajarkan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka.

5

Page 6: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

B. SUMBER – SUMBER AJARAN AKHLAK

Sumber ajaran akhlak ialah Al-quran dan hadis. Tingkah laku Nabi Muhammad merupakan contoh suri teladan bagi umat manusia semua. Ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-quran :

(Q.S Al-Ahzab 33:21)

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Tentang akhlak pribadi Rasullah dijelaskan pula oleh ‘Aisyah ra.Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dari ‘Aisyah ra. Berkata : Sesungguhnya akhlak RAsullah itu adalah Alquran. (HR.Muslim). Hadis Rasullah meliputi perkataan dan tingkah laku beliau, merupakan sumber akhlak yang kedua setelah Alquran. Segala ucapan dan perilaku beliau senantiasa mendapatkan bimbingan dari Allah. Allah berfirman :

Dan tiadalah ucapan itu (Al-qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (Q.S An-Najm (53): 3-4).

Jika telah jelas bahwa Alquran dan hadis Rasul adalah pedoman hidup yang menjadi asas bagi setiap muslim, maka teranglah keduanya merupakan sumber Akhlaqul Karimah dalam ajaran Islam. Alquran dan Sunnah Rasul adalah ajaran yang paling mulia dari segala ajaran manapun hasil renungan dan ciptaan manusia. Sehingga telah menjadi keyakinan (akidah) Islam bahwa akal dan naluri manusia harus tunduk mengikuti petunjuk dan pengarahan Alquran Dan As-Sunah. Dari pedoman itulah diketahui criteria mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk. Nabi bersabda : Aku tinggalkan untukmu dua perkara, kamu tidak akan sesat selamanya jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Alquran dan sunnahku. (HR.Al-Bukhari)

C. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN AKHLAK

a) Akhlak Terhadap Diri Sendiri

Yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau ruhani. Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.

Sesuatu yang membahayakan jiwa bisa bersifat fisik atau psikis. Misalnya kita melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh kita menderita. Seperti; terlalu banyak bergadang, sehingga daya tahan tubuh berkurang, merokok, yang dapat menyebabkan paru-paru kita rusak, mengkonsumsi obat terlarang dan minuman keras yang dapat membahyakan jantung dan otak kita. Untuk itu kita harus bisa bersikap atau beraklak baik terhadap tubuh kita.

Selain itu sesuatu yang dapat membahayakan diri kita itu bisa bersifat psikis. Misalkan iri, dengki , munafik dan lain sebagainya. Hal itu semua dapat membahayakan jiwa kita (red- bukan nyawa) semua itu merupaan penyakit hati yang harus kita hindari. Hati yang berpenyakit seperti iri dengki munafiq dan lain sebagainya akan sulit sekali menerima

6

Page 7: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

kebenaran, karena hati tidak hanya menjadi tempat kebenaran, dan iman, tetapi hati juga bisa berubah menjadi tempat kejahatan dan kekufuran.

Untuk menghindari hal tersebut di atas maka kita dituntut untuk mengenali berbagai macam penyakit hati yang dapat merubah hati kita, yang tadinya merupakan tempat kebaikan dan keimanan menjadi tempat keburukan dan kekufuran.

Seperti yang telah dikatakan bahwa diantara penyakit hati adalah iri dengki dan munafik. Maka kita harus mengenali penyakit hati tersebut.

Dengki. Orang pendeki adalah orang yang paling rugi. Ia tidak mendapatkan apapun dari sifat buruknya itu. Bahkan pahala kebaikan yang dimilikinya akan terhapus. Islam tidak membenarkan kedengkian. Rasulullah bersabda: "Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. Bersabda, "hati-hatilah pada kedengkian kaerena kedengkian menghapuskan kebajikan, seperti api yang melahap minyak." (H.R. Abu Dawud)

Munafiq. Orang munafiq adalah orang yang berpura-pura atau ingkar. Apa yang mereka ucapkan tidak sama dengan apa yang ada di hati dan tindakannya. Adapun tanda-tanda orang munafiq ada tiga. Hal ini dijelaskan dalam hadits, yaitu:

, " . : حدث إذا ثالث المنافقين أيات صلعم االله رسول قال قال عنه الله رضي هريرة أبى عن , خان اؤتمن وإذا أخلف وعد وإذا كذب

Dari Abu hurairoh r.a. Rasulullah berkata: " tanda-tanda orang munafiq ada tiga, jika ia berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanat ia berkhianat." (H.R. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan an-Nisa'i)

b) Akhlak terhadap Allah SWT. antara lain :

a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firman-Nya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan kehidupan; Kecintaan kita kepada Allah SWT. diwujudkan dengan cara melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

b. Al-Raja, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha memperoleh keridhaan Allah SWT.

c. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT. d. Qana’ah, yaitu menerima dengna ikhlas semua qadha dan qadhar Allah SWT. setelah

berikhtiar maksimal (sebanyak-banyaknya, hingga batas tertinggi). e. Memohon ampun hanya kepada Allah SWT. f. At-Taubat, yaitu bertaubat hanya kepada Allah SWT. Taubat yang paling tinggi adalah

taubat nasuha yaitu taubat benar-benar taubat, tidak lagi melakukan perbuatan sama yang dilarang Allah SWT. dan dengan tertib melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.

g. Tawakal berserah diri kepada Allah SWT.

Akhlak terhadap Makhluk, dibagi dua yakni :

a. Akhlak terhadap Rasulullah SWT, diantaranya:

Mencintai Rasulullah SAW secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya. Menjadikan Rasulullah SAW sebagai idola,suri tauladandalam hidup dan

kehidupan

7

Page 8: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

Menjalankan apa yang disuruh-Nya,tidakmelakukan apa yang dilarang-Nya.

b. Akhlak Terhadap Orang Tua (Birrul Walidain).

Mengapa kita harus menghormati orangtua kita? Karena kedua orang tua kita adalah orang yang paling berjasa terhadap kita tanpa adanya mereka tidak mungkin lahirlah kita. Karena kelahiran kita sangat merepotkan bagi mereka apalagi seorang ibu dijelaskan dalam Al-Quran surat Luqman ayat 14 :

Artinya :

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Seorang ayah pun tidak kalah susah dan payahnya dengan ibu karena ayah banting tulang mencari nafkah, memeras keringat mencari nafkah untuk membiayai hidup dan kehidupan keluarga. Dengan demikian kita tidak bolehmerendahkan terhadap mereka jangankan kita memukulnya berkata kasarpun kita tidak boleh terhadap mereka dijelaskan didalam surat Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 23 :

Artinya :

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Sehingga ada sepuluh kewajiban bagi seorang anak terhadap kedua orang tuanya :

1. Memberi makan apabila keduanya membutuhkan2. Menghadapi (melayani) kebutuhan mereka bila mereka membutuhkan3. Memenuhi panggilan bila ia memanggil atau menjawab bila disapa mereka4. Menaati perintahnya selain dari perintah bermaksiat kepada Allah SWT5. Berbicaralah dengan lembut jangan menyentaknya6. Memberi pakaian apabila mereka membutuhkan jika seorang anak itu mampu untuk

membelikannya7. Dan berjalanlah di belakangnya8. Senangi mereka sebagaimana kamu menyenangi dirimu9. Jangan membenci mereka, seperti kamu tidak membenci dirimu dan10. Berdoalah memintakan ampunan bagimereka sebagai mana kamu berdoa meminta

ampun untuk dirimu

Itulah kewajiban seorang anak terhadap kedua orang tua berbaktilah kepada orang tuamu baik keadaan orang tua masih muda maupun keadaan orang tua sudah renta baik masih kuat maupun sudah lemah, baik masih kaya maupun sudah miskin, baik keadaan sehat maupun sakit, baik masih hidup maupun sudah meninggal, berdoalah untuk kedua orang tuamu setiap selesai solat lima waktu.

8

Page 9: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

Semoga kamu menjadi anak yang soleh dan solehah yang diridhoi Allah SWT. Karena Allah SWT tidak akan ridho kepadamu kalau kedua orang tuamu tidak meridhoi kamu, Nabi Muhammad SAW menerangkan dalam hadistnya “ Ridho Allah SWT tergantung ridhonya kedua orang tua “

Nah kalau kamu sudah di ridhoi Allah SWT dan di ridhi kedua orang tuamu akan masuk surga. Nabi Muhammad menjelaskan dalam hadistnya “ Surga itu ada ditelapak kaki ibu “

Hormatilah kedua orang tuamu dan senangkan hati mereka dengan cara :

1. Bersalaman dan cium tangan bila kamu akan bepergian atau pulang bepergian2. Minta ijin atau berpamitan bila kamu aka pergi keluar rumah3. Mintalah do’a restu bil kamu bepergian4. Mintalah pendapat atau nasehat bila kamu akan berbuat atau melakukan sesuatu

perbuatan yang kiranya sulit menurut kamu5. Sering seringlah bersilahturahmi dengan mereka bila keadaan kamu di tempat yang

terpisah

Janganlah merasa puas berjasa kepada orang tua karena jasa orangtua tak akan terbalas atau terbayar walaupun dunia dan isinya dipersembahkan kepada mereka.Semoga hidupmu bahagia dan selamat didunia dan aakhirat amin ya Allah ya robal alamin

c. Akhlak Terhadap keluarga,diantaranya :

Saling membina rasa cinta dan kasih saynag dalam kehidupan keluarga Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak. Berbakti kepada bapak-ibu Mendidik anak-anak dengan kasih sayang. Memelihara hubungan silahturahmi dan melanjutkan silahturahmiyang dibina orang

tua yang telah meninggal dunia.

d. Akhlak Terhadap Saudara

1. Peranan berbuat baik kepada saudara

Saudara yang dimaksud adalah orang-orang yang mempunyai hubungan darah atau kerabat dengan kita, seprti : adik, kakak, paman, bibi, saudara sepupu dan seterusnya.

Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada saudara. Karena merekalah orangorang yang terdekat dengan kita setelah kedua orang tua kita.

2. Cara berbuat baik kepada saudara

Berbuat baik dengan saudara itu dilakukan dengan cara memelihara hubungan silahturahmi dengan mereka. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memelihara hubungan silahturahni, antara lain : salig mengunjungi, saling membantu, saling menolong, bermusyawarah jika terjadi masalah, dan saling memahami keadaan masing-masing.

Mengenai tata cara bergaul yang baik di antara keluarga atau saudara, agama islam telah mengajarkan yaitu pihak yang lebih tua hendaknya lebih menyayangi pihak yang

9

Page 10: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

lebih muda. Sebaliknya pihak yang lebih muda hendaknya menghormati pihak yang lebih tua. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda :

Mengenai hak bagi saudara yang lebih tua, Rasulullah bersabda :

Artinya :

“ hak saudara yang lebih tua terhadap saudaranya yang lebih muda adalah `sama dengan hak seorang bapak atas anaknya “. ( HR. Baihaqi )

e. Akhlak Terhadap Tetangga, diantaranya :

Saling mengunjungi Saling bantu diwaktu senang,lebih-lebih tatkala susah. Saling beri-memberi,saling hormat-menghormati Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan

f. Akhlak terhadap Masyarakat, diantaranya : o Memuliakan tamu.o Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan.o Saling menolong dalam melakukn kebajikan dan taqwa.o Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri berbuat baik dan mencegah

diri sendiri dan orang lain melakukan perbuatan jahat (mungkar).o Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan kehidupannya.o Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama.o Mentaati putusan yang telah diambil.o Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang diberikan

seseorang atau masyarakat kepada kita.o Menepati janji.

Akhlak terhadap Bukan Manusia (Lingkungan Hidup), diantaranya :

a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. b. Menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, flora dan fauna yang sengaja diciptakan Allah SWT. untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya.

c. Sayang pada sesama makhluk.

D. TUJUAN PEMBINAAN AKHLAK.

Tujuan ialah sesuatu yang dikehendaki, baik individu maupun kelompok. Tujuan akhlak yan dimaksud ialah melakukan sesuatu atau tidak dapat melakukannya yang dikenal dengan istilah AL-Ghayah, dalam bahasa Inggris disebut The high goal, dalam bahasa indonesia lazim disebut dengan ketinggian akhlak.

Ketinggian akhlak diartikan sebagai meletakkan kebahagiaan pada pemuasan nafsu nafsu makan, minum, dan syahwat ( seks ) dengan cara yang halal. Ada pula yang meletakkan ketinggian akhlak itu pada kedudukan ( prestise)dan tindakan ke araah pemikiran atau kebijaksaan ( wisdom ) atau hikmah. Aristoteles menyebutkan bahwa kebahagiaan yang sempurna apabila ia telah melakukan kebaikan, seperti kebijaksanaan yang bersifat penalaran

10

Page 11: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

dan kebijaksanaan yang bersifat kerja. Dengan kebijaksanaan nalar dapat diperoleh pandangan pandangan yang sehat dan dengan kerja dapat memperoleh keadaan utama yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang baik.

L.Klinovitch ( sosiolog komunis ) mengatakan the happiness of man is not in god, patriotic, justice, family, but happiness of man in to satisfy passion,because man and sex are identical ( kebahagiaan seseorang tidak karena percaya kepada tuhan, tidak karena sifat patriot, tidak karena kecantikan,keluarga,persaudaraan,pekerjaan,tetapi kemuliaan itu terletak pada pemuasan nafsu sebab antara orang dan nafsu sangat identik ).

Al-Ghazali menyebutkan bahwa ketinggian akhlak merupakan kebaikan tertinggi. Kebaikan-kebaikan dalam kehidupan semunya bersumber pada empat macam :

1. Kebaikan jiwa, yaitu pkok-pokok keutamaan yang sudah berulang kali disebutkan, yaitu ilmu, bijaksana, suci diri, berani dan adil

2. Kebaikan dan keutamaan badan. Ada empat macam yakni sehat, kuat, tampan, dan usia panjang.

3. Kebaikan eksternal, seluruhnya ada empat macam juga, yaitu harta, keluarga, pangkat dan nama baik ( kehormatan )

4. Kebaikan bimbingan ( taufik- hidayah ) juga ada empat macam, yaitu petunjuk Allah, bimbingan Allah, pelurusan dan penguatannya.

Jadi, tujuan akhlak ialah diharapkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan khirat bagi pelakunya sesuai ajaran agama Alquran dan hadis. Ketinggian akhlak terletak pada hati yang sejahtera ( qalbun salim ) dan pada ketentraman hati ( rahatul qalbi )

E. POKOK – POKOK PEMBAHASAN AKHLAK

pokok pembahasan akhlak ialah tingkah laku manusia untuk menetapkan nilainya, yaitu baik atau buruk. J.H. Muirhead menyebutkan bahwa pokok pembahasan (subjeject matter)ilmi akhlak adalah ilmu yang menyelidiki tentang tingkah laku dan sifat manusia. Al-Ghazali mengatakan bahwa pokok-pokok pembahasan ilmu akhlak meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik secara individu (perseorangan) maupun kelompok (masyarakat). Dilihat dari seluruh aspek kehidupan manusia, maka, perbuatan manusia dapat dikategorikn menjadi dua yaitu :

1. Perbuatan yang lahir dengan kehendak dan disengaja2. Perbuatan yang lahir tanpa kehendak dan tidak disengaja

11

Page 12: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

F. PEMBAGIAN AKHLAK

Ada dua jenis akhlak dalam islam, yaitu akhlaqul karimah (akhlak terpuji) ialah akhlak yang baik dan benar menurut syariat islam, dan akhlaqul madzmumah (akhlak tercela) ialah akhlak yang tidak baik dan tidak benar menurut islam.

1. akhlaqul karimah (akhlak terpuji) Adapun jenis-jenis akhlaqul karimah (akhlak terpuji) ialah sebagai berikut :a) Al-Amanah (sifat jujur dan dapat dipercaya)b) Al-Alifah (sifat yang disenangi)c) Al-afwu (sifat pemaaf)d) Anie Satun ( sifat manis muka )e) Al-Khairu (kebaikan atau berbuat baik)f) Al-Khusyu’ (tekun bekerja sambil menundukan diri (berdzikir kepada-Nya))

2. akhlaqul madzmumah (akhlak tercela)Adapunjenis-jenis akhlaqul madzmumah (akhlak tercela) yaitu sebagai berikut :a. Ananiyah ( sifat egoistis )b. Al-baghyu ( suka obral diri dari lawan jenis yang tidak hak(melacur)c. Al-bukhlu(sifat bakhil,kikir,kedekut(terlalu cinta harta)d. Al-Kadzab(sifat pendusta atau pembohong)e. Al-Khamru(Gemar minum minuman yang mengandung alkohol(Al-Khamar)f. Al-kyiyanah(sifat penghianat)g. Azh-Zhulmum(sifat Aniaya)h. Al-Jubnu(sifat pengecut)

12

Page 13: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

LITTLE NOTE :

Akhlak Kepada Kedua Orang Tua

- Al Israa’ : 23-24

=ف - أ له=ما تق=ل فال كاله=ما أو أحد=ه=ما الكبر عندك =غن يبل إما إحسانا وبالوالدين اه= إي إال =د=وا تعب أال ك رب وقضىكريما ( قوال له=ما وق=ل تنهره=ما )23وال

صغيرا ياني رب كما ارحمه=ما رب وق=ل حمة الر من الذل جناح له=ما واخفض

Artinya: “Dan Tuhanmu menetapkan bahwa janganlah kamu menyembah melainkan kepadaNya, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak. Jika sampai salah seorang mereka itu atau keduanya telah tua dalam pemeliharaanmu (berusia lanjut), maka janganlah engkau katakan kepada keduanya “ah”, dan janganlah engkau bentak keduanya, dan berkatalah kepada keduanya perkataan yang mulia.” (23) “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, dan ucapkanlah, “Hai Tuhanku, kasihanilah keduanya, sebagaimana mereka telah memeliharaku waktu kecil”. (24) Uraian: Sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, kita diharuskan untuk menyembah hanya kepadaNya. Kita dilarang berbuat yang tidak baik kepada orang tua, bahkan untuk berkata “ah” saja kita dilarang. Saat orang tua kita sudah berusia lanjut, mereka membutuhkan kita (sebagai anak) untuk merawat mereka dengan penuh kasih sayang seperti mereka saat merawat kita dari kecil hingga sekarang. Diwajibkan bagi kita untuk berdoa kepada Allah SWT dan meminta kepadaNya untuk kebahagian mereka di dunia maupun di akhirat. - Al Ahqaaf : 15 بلغ - إذا ى حت شهرا =ون ثالث =ه= وفصال =ه= وحمل =رها ك ووضعته= =رها ك =مه= أ حملته= إحسانا بوالديه اإلنسان ووصينا

صالحا أعمل وأن والدي وعلى علي أنعمت تي ال نعمتك =ر أشك أن أوزعني رب قال سنة أربعين وبلغ ده= أش=الم=سلمين من ي وإن إليك =بت= ت ي إن تي ي ذ=ر في لي وأصلح ترضاه=

Artinya: “Dan Kami telah perintahkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan kepayahan dan melahirkannya dengan kepayahan (pula). Dia mengandungnya sampai masa menyapihnya tiga puluh bulan, sehingga apabila anak itu mencapai dewasa dan mencapai usia empat puluh tahun, dia berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk supaya aku mensyukuri nikmatMu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat mengerjakan amal saleh yang Engkau meridhainya, dan berilah kebaikan kepadaku (juga) pada keturunanku. Sesungguhnya aku taubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)”.Uraian: Ayat ini menyuruh kita untuk berbuat baik kepada orang tua, karena suatu hari nanti kita pun akan menjadi orang tua yang mana akan memiliki keturunan, maka hendaknya kita bertaubat dan mensyukuri atas apa yang dianugerahkan Allah SWT pada kita dan selalu mengerjakan amal sholeh seperti yang telah di perintahkan Allah SWT. Serta tak lupa juga kita berdoa kepada-Nya, agar kita dan keturunan-keturunan kita selalu diberi kebaikan oleh Allah.Akhlak Kepada Sesama Manusia - Adh Dhuhaa : 9-11تقهر (9) - فال اليتيم فأماتنهر ( - فال ائل الس )10وأما فحدث ( - ك رب بنعمة )11وأماArtinya: “Maka ada pun terhadap anak yatim, maka janganlah engkau hinakan.” (9) “Dan terhadap orang yang minta (bertanya) maka janganlah engkau hardik.” (10) “Dan dapun nikmat Tuhanmu, maka beritakanlah.” (11) Uraian: Kita sebagai sesama manusia janganlah saling menghina dan mengolok-olok karena kita semua adalah ciptaan Allah SWT dan bila kita mendapat suatu nikmat dari Allah, hendaknya kita berbagi kepada yang lain.

- Al Balad : 12-16العقبة= ( - ما أدراك )12وما

13

Page 14: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

رقبة ( - )13فكمسغبة ( - ذي يوم في إطعام )14أومقربة ( - ذا )15يتيما متربة ( - ذا مسكينا )16أو

Artinya: “Dan tahukah engkau apa jalan yang mendaki itu?” (12) “Melepaskan perbudakan.” (13) “atau memberi makan pada hari kelaparan” (14) “terhadap anak yatim yang sekerabat” (15) “atau orang miskin yang kepayahan.” (16)

Uraikan: Maksud dari ayat tersebut menjelaskan bahwa jalan mendaki adalah jalan yang merajuk pada perbuatan yang baik atau terpuji, atau dijalan yang baik dijalan Allah. Perbuatan konsep “mendaki” dalam ayat ini membebaskan perbudakan (hamba sahaya), memberi makan pada hari kelaparan (dimana seseorang atau suatu kaum tengah kekurangan dalam segi pangan dalam waktu yang singkat atau panjang), terhadap anak yatim yang sekerabat (mengasuh/memelihara anak yatim dan tidak menghardiknya, serta merawat mereka dengan penuh keikhlasan didasari pada ridha illahi), atau orang miskin yang kepayahan (memberi bantuan pada orang yang tidak mampu dalam segi finansial). Bisa ditarik kesimpulan mendaki disini adalah sesuatu yang membantu dalam jalur kebaikan yang merangkul orang-orang yang dalam belenggu kesusahan. - Al Insaan : 8-11وأسيرا - ويتيما مسكينا ه ب ح= على الطعام =طعم=ون وي=ورا - ك ش= وال جزاء =م منك =ريد= ن ال ه الل لوجه =م =طعم=ك ن ما إنقمطريرا - =وسا عب يوما نا رب من نخاف= ا إن

ورا ر= وس= نضرة ولقاه=م اليوم ذلك شر ه= الل فوقاه=م=Artinya: “Mereka (di dunia) memberi makan yang dikasihinya kepada orang miskin, anak

yatim, dan orang-orang tawanan.” (8) “(Mereka berkata), “Hanyasanya kami memberi makan kepada kamu karena mengharap keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dan tidak (pula) terima kasih dari kamu.” (9) “Sesungguhnya kami takut kepada Tuhan kami pada hari yang sangat bermasam muka.”” (10) “Maka Allah melindungi mereka (orang-orang mukmin) dari kesusahan di hari itu dan memberikan kepada mereka kesegaran dan kegembiraan.” (11)

Uraian: Dalam ayat ini telah dijelaskan bahwa dalam memberikan pertolongan terhadap orang dalam kesulitan harus didasari ridha Allah SWT dan tidak menharapkan balasan orang lain atau ria terhadap apa yang telah kita perbuat hanya untuk menarik simpati khalayak. Kita harus takut akan Allah memberikan balasannya dihari akhir bagi orang-orang yang ria terhadap perbuatannya. Sesungguhnya Allah akan memberikan suatu kemudahan bagi orang-orang mukmin dijalan kebaikan.

Akhlak Bertetangga

- An Nisaa’ : 36-37

الق=ربى - ذي والجار والمساكين واليتامى الق=ربى وبذي إحسانا وبالوالدين شيئا به =وا =شرك ت وال ه الل =د=وا واعبفخ=ورا ( م=ختاال كان من =حب ي ال ه الل إن =م =ك أيمان ملكت وما بيل الس وابن بالجنب والصاحب =ب ن الج= والجار36(

م=هينا ( - عذابا للكافرين وأعتدنا فضله من ه= الل آتاه=م= ما =م=ون ويكت =خل بالب اس الن ون ويأم=ر= =ون يبخل ذين )37ال

Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah untuk ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, orang-orang yang sedang dalam perjalanan dan budak-budak kamu. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong lagi membangga-banggakan diri.” (36) “(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berlaku kikir, dan menyembunyikan apa yang diberikan Allah kepadanya dari karunia-Nya. Dan kami menyediakan bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan.” (37)

Uraikan: Kita dilarang mempersekutukan Allah terhadap apapun, Tuhan hanya satu yaitu Allah. Sebagai makhluk sosial yang diciptakan Allah, hendaknya kita menjalin tali silahturahmi dengan baik kepada keluarga, teman, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga, musafir dan budak-budak.

14

Page 15: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

Saat bersosialisasi itu kita tidak boleh ria terhadap mereka karena apa yang kita dapat semua itu dari datangnya dari Allah SWT.

BAB III

PENUTUP

Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya.Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sehingga atas rahmat, hidayah dan izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Tak lupa pula yaitu ungkapan rasa terimakasih kepada para pihak yang telah membantu menyusun makalah ini hingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Kami berharap makalah yang telah kami sajikan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga saja dengan adanya makalah ini dapat membantu kami khususnya para pembaca tidak hanya sebatas mengetahui saja melainkan memahami dan memperdalam tentang Akhlak dab Ruang Lingkupnya yang telah kami bahas dalam makalah ini.

KESIMPULAN

Dari berbagai penyajian materi yang telah kita bahas kini tiba pada pembahasan garis besar dari materi tesebut. Dari materi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa akhlak merupakan salah satu bagian dari unsur jiwa manusia yang berfungsi untuk mengarahkan manusia tersebut kedalam bertindak dan bersikap terhadap sesama.akhlak mempunyai cakupan yang luas yang terdiri dari akhlak terhadap diri sendiri, akhlak terhadap sesama, akhlak kepada sang pencipta.

SARAN

Tiada yang sempurna di dunia ini begitu pun dengan makalah yang telah kami buat. Maka dari itu kritik dan saran (masukan) yang membangun sangatlah kami harapkan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wass. .

15

Page 16: Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya

DAFTAR PUSTAKA

Damhuri, S.Pd.I Tafaqur Fi Ramadhan kementeran agama,Tangerang,2012Abdullah M.Yatimin, Drs.M.A Studi Akhlak dalam perspektif Alquran,Jakarta 2006

16