makalah akhlak tasawuf - anton timur kimia uin 2008 bandung
DESCRIPTION
Makalah Akhlak Tasawufhanya untuk dijadikan referensi tugasTRANSCRIPT
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai
dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya
akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang
keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka,
muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja,
semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.
Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah
pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila
adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan
tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak,
sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah
menentang kesadaran itu.
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri,
dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan
baik dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan
tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus
manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak
patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah
yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu,
sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek
yang mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas
perbuatannya itu.
1
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Akhlak dan Tasawuf
AKHLAK
Kata Akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun yang menurut
bahasa berarti budi pekerti, tingkah laku atau tabiat. Secara istilah terdapat
banyak pengertian akhlak dari para ulama, diantaranya :
1. Ibnu Maskawih
Akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih
dahulu).
2. Imam Al-Ghazali
Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan
pertimbangan pikiran (terlebih dahulu).
3. Prof. Dr. Ahmad Amin
Akhlak adalah Adatul-Iradah atau kehendak yang dibiasakan.
Dari ketiga definisi akhlak diatas, meskipun kata-katanya berbeda tetapi
sebenarnya tidak berjauhan maksudnya, bahkan berdekatan artinya satu
samal lain. Sehingga dapat disimpulkan secara sederhana bahwa Akhlak
adalah kehendak jiwa manusia yang meimbulkan perbuatan dengan mudah
karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih
dahulu.
TASAWUF
Untuk mengetahui pengertian (ta’rif) dari tasawuf, para ahli memulainya
dari pengertian menurut bahasa berdasarkan analisis tentang asal usul kata
tasawuf. Karena terdapat perbedaan para ahli dalam memandang asal usul
2
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
kata tasawuf, maka arti tasawuf secara lughawi terdapat banyak versi atau
pandangan, diantaranya :
1. Tasawuf berasal dari kata shuf, yang berarti wol kasar karena orang-
orang sufi selalu memakai pakaian tersebut sebagai lambang
kesederhanaan.
2. Tasawuf berasal dari akar kata shafa, yang berarti bersih. Disebut sufi
karena hatinya tulus dan bersih di hadapan Allah swt.
3. Tasawuf berasal dari kata sophos. Kata tersebut berasal dari bahasa
Yunani, yang berarti hikmah.
4. Tasawuf berasal dari kata shaf. Makna shaf dinisbatkan orang-orang
yang ketika shalat selalu berada pada shaf yang paling depan.
Alasannya adalah orang yang shalat di shaf pertama mendapatkan
kemuliaan dan pahala dari Allah swt.
5. Tasawuf berasal dari kata shaufanah, yaitu sebangsa buah-buahan
kecil yang berbulu, dan banyak tumbuh di padang pasir tanah Arab.
Secara istilah para Ulama Tasawuf berbeda cara pandang kegiatan
tasawufnya, sehingga mereka juga merumuskan definisi yang berbeda
pula. Ada beberapa definisi yang diungkapkan oleh para ahlinya antara
lain :
1. Syekh Muhammad Amin Al-Kurdy
Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui hal ihwal
kebiakan dan keburukan jiwa,cara membersihkan diri dari yang buruk
dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji, cara melakukan suluk,
melangkah menuju Allah dan meninggalkan larangan-Nya menuju
kepada perintah Allah swt.
2. Imam Al-Ghazali
Tasawuf adalah budi pekerti; barang siapa yang memberikan bekal
budi pekerti kepadamu, berarti ia memberikan bekal atas dirimu dalam
tasawuf.
3
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
3. Mahmud Amin An-Nawawy
Tasawuf adalah memelihara waktu. Lalu ia berkata : seorang hamba
tidak akan menekuni (amalan tasawuf) tanpa aturan, menganggap tidak
tepat ibadahnya tanpa tertuju kepada tuhan-Nya dan merasa tidak
berhubungan dengan tuhan-Nya tanpa menggunakan waktu.
4. As-Suhrawardy
Tasawuf adalah mencari hakikat dan meninggalkan sesuatu yang ada
di tangan makhluk (kesenangan duniawi).
B. Nama Lain dari Ilmu Akhlak
Ilmu akhlak sering juga disebut sebagai ilmu etika atau moral. Karena
keduanya membahas tentang sikap yang harus dilakukan kepada sesama
manusia maupun kepada sang pencipta (Allah swt). Ataupun sinonim dalam
bahasa Arab sendiri yaitu Suluk.
C. Dalil Naqli tentang Akhlak
1. Al-quran
Kata akhlak walaupun terambil dari bahasa arab (yang diartikan tabiat atau
perangai), namun kata seperti itu tidak ditemukan dalam Alquran. Yang
ditemukan hanyalah bentuk tunggal kata tersebut yaitu Khuluq yang
tercantum dalam Alquran Surat Al-Qalam ayat 4.
Artinya : “Sesungguhnya engkau (Muhammad saw) berada
diatas budi pekerti yang agung” (Q.S. Al-Qalam :
4).
2. Al-Hadits
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis Nabi Saw. Dan salah
satunya yang paling populer adalah,
)خ$ال ق$ (رواه ار+م) اال )م1م) م)ك--) 4 ت $ت4 ال+ 4ع+ث ا ب 9م--) +ن ااحمد)
4
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
Artinya : “Sesungguhnya aku (Muhammad saw) diutus untuk
menyempurnakan akhlak”
Artinya : mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling
baik akhlaknya. (HR. At-Tirmidzi)
D. Ruang Lingkup Akhlak
Sebenarnya akhlak dalam Islam cukup luas merangkumi segenap
perkara yang berkaitan dengan kehidupan manusia dengan sesamanya serta
hubungan manusia dengan Allah,serta hubungan manusia dengan makhluk
lainnya.
Akhlak manusia terhadap Allah
Ciri-ciri penting akhlak manusia terhadap Allah swt ialah:
1. Beriman kepada Allah : yaitu mengakui, mempercayai dan meyakini
bahwa Allah itu wujud serta beriman dengan rukun-rukunnya dan
melaksanakan tuntutan-tuntutan di samping meninggalkan larangan –
larangannya serta sifat dan bentuk syirik terhadapnya.
2. Beribadah atau mengabdikan diri, tunduk, taat dan patuh kepada Allah :
yaitu melaksanakan segala perintah dan meninggalkan segala
larangannya dengan ikhlas semata-mata kerana Allah swt.
3. Senantiasa bertaubat dengan tuhannya : yaitu apabila seseorang mukmin
itu terlupa atau jatuh kepada lubang kemusrikan dan kesilapan yang tidak
seharusnya dilakukan lalu ia segera sadar dan insaf lalu meminta taubat
atas kesalahan dan kelalaiannya.
4. Mencari keridhoan Tuhannya : yaitu senantiasa mengharapkan ridho
Allah dalam segala usaha dan amalannya. Segala gerak geri hidupnya
hanyalah untuk mencapai keridhoan Allah bukan mengharapkan
keridhoan manusia.
5. Melaksanakan perkara-perkara yang wajib, fardhu dan nawafil.
5
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
6. Ridho menerima Qadha’ dan Qadar Allah : Sabda Rasulullah saw yang
bermaksud : “Apabila mendapat kesenangan dia bersyukur dan apabila
dia ditimpa kesusahan dia bersabar maka menjadilahbaikbaginya.”
Akhlak antar manusia :
1. Akhlak dengan Rasulullah : yaitu beriman dengan penuh keyakinan
bahawa nabi Muhammad saw adalah benar-benar nabi dan Rasul Allah
yang menyampaikan risalah kepada seluruh manusia dan mengamalkan
sunnah yang baik yang berbentuk suruhan ataupun larangan.
2. Akhlak pada ibu bapak : yaitu berbuat baik (berbakti) ke pada ibu bapak.
Berbuat baik di sini mengandungi arti meliputi dari segi perbuatan,
perkataan dan tingkah laku. Contohnya berkata dengan sopan dan
hormat, merendahkan diri, berd’oa untuk keduanya dan menjaga
keperluan hidupnya apabila mereka telah uzur dan sebagainya.
3. Akhlak pada guru : Maksud dari sebuah hadits Nabi saw: “Muliakanlah
orang yang kamu belajar daripadanya.” Setiap murid dikehendaki
memuliakan dan menghormati gurunya karena peranan guru
mengajarkan sesuatu ilmu yang merupakan perkara penting di mana
dengan ilmu tersebut manusia dapat menduduki tempat yang mulia dan
terhormat dan dapat mengatasi berbagai kesulitan hidup baik kehidupan
di dunia ataupun di akhirat kelak
4. Akhlak terhadap tetangga : Umat Islam dituntut supaya berbuat baik
terhadap tetangga.
5. Akhlak terhadap istri : Firman Allah swt yang bermaksud : “Dan gaulilah
olehmu istri-istri itu dengan baik.”
6. Akhlak terhadap anak-anak : Islam menetapkan peraturan terhadap anak-
anak. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : “anak-anak lelaki
disembelih aqiqahnya pada hari ketujuh dari kelahirannya dan diberi
nama dengan nama yang baik dan dihindarkan ia daripada perkara-
perkara yang memudharatkan. Apabila berusia enam tahun hendaklah
diberi pengajaran dan pendidikan akhlak yang baik.”
6
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
7. Akhlak terhadap kaum kerabat : Firman Allah yang bermaksud :
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat
kebajikan dan memberi kepada kaum kerabat.”
Akhlak terhadap makhluk selain manusia :
1. Malaikat : Akhlak Islam menuntut seseorang muslim supaya
menghormati para malaikat dengan menutup kemaluan walaupun
bersendirian dan tidak ada orang lain yang melihat.
2. Jin : Adab terhadap golongan jin antaranya Rasulullah melarang
membuang hadast kecil di dalam lubang-lubang di bumi karena ia adalah
kediaman jin. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud : “Jangan kamu
beristinja dengan tahi kering dan jangan pula dengan tulang-tulang
kerana sesungguhnya tulang-tulang itu adalah makanan saudara kamu
dari kalangan jin.”
3. Hewan ternak : Hewan yang digunakan untuk bekerja, maka tidak boleh
dibebani di luar kesanggupannya apalagi dianiaya atau disakiti. Malah
ketika hendak menyembelih untuk dimakan sekalipun,hendaklah
penyembelihan dilakukan dengan cara yang paling baik yaitu dengan
menggunakan pisau yang tajam, tidak mengasah pisau di hadapan hewan
tersebut atau menyembelih hewan di samping hewan yang lain.
4. Hewan bukan ternak : tidak menganiayai yang bukan ternak.
5. Alam : Manusia diperintahkan untuk melestarikan sumber-sumber alam
demi kebaikan bersama. Islam menetapkan bahwa alam ini tidak boleh
dicemari dengan kekotoran yang dapat merusak kehidupan manusia dan
kehidupan lainnya.
E. Macam-macam Akhlak
Akhlak dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Akhlak baik atau terpuji (Akhlakul Mahmudah)
Yakni perbuatan baik terhadap Tuhan (khalik), terhadap sesame manusia
dan makhluk lainnya. Diantaranya :
7
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
a. Al-Hubb
Yaitu mencintai Allah melebihi mencintai apa dan siapapun juga
dengan mempergunakan firman-Nya dalam Alquran sebagai pedoman
hidup dan kehidupan.
b. Qonaah
Qona'ah berarti rela menerima atau merasa cukup dengan yang
dimiliki., serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan selalu merasa
kekurangan. Dianjurkan berusaha dengan giat, namun apabila hasilnya
tidak sesuai denagn yang diharapkan maka tetap rela hati menerima
hasil tersebut dengan syukur dan lapang dada. Sikap demikian dapat
mendatangkan ketentraman hidup tanpa melupakan kesejateraan hidup.
Nabi bersabda :
قال صعلم الله رسول ان عنهما الله رضى عمر بن الله عبد عن
افلح قد
اتاه بما الله وقنعه كفافا ورزق اسلم )Riwayat Muslim(من
Artinya :" Abdullah ibn Amru ra berkata: Bersabda Rasulullah s.a.w :
"Sungguh beruntung orang yang masuk Islam dan rizkinya cukup dan
merasa cukup dengan segala pemberian Allah kepadanya".
Qona'ah mengandung lima unsur :
1. Menerima dengan rela apa adanya.
2. Memohon kepada Allah tambahan yang pantas disertai dengan
usaha dan ikhtiar.
3. Menerima dengan sabar ketentuan Allah
4. Bertawakal kepada Allah Swt
5. Tidak tertarik dengan tipu daya dunia.
c. Al-Raja
Yaitu mengharapkan karunia dan memperoleh keridhaan Allah swt.
d. Sabar
8
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
Sabar (tabah) adalah tahan menderita mengahadapi yang tidak
disenangi dengan ridho dan menyerahkan diri kepada Allah. Sabar
adalah kemampuan menahan diri dikala ada godaan utnuk tidak marah
atau tidak pasrah.
Orang sabar (Tabah) dalam berbagai keadaan akan tetap tenang, selalu
mengingat Alla dan berserah diri kepada Nya. Orang yang tabah ,
tahan menderita apabila terkena musibah, tidak lekas putus asa dalam
menunaikan kewajiban serta meraih apa yang dicitakan.
Sabar adalah suatu bagian dari akhlak utama yang dibtuhkan seorang
muslim dan masalah dunia dan agama. Salah seorang ulama pernah
berkata bahwa pada intinya sabar dan ikhlas adalah inti dalam
menjalankan agama.
Rasullullah bersabda : " Sabar adalah cahaya (kemenangan yang
gemilang)" (HR mUslim)
" Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan
pahal merea tanpa batas" ( Q.S Az Zumar : 10)
" dan diantara mereka iu kami jadikan pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah kami, ketika mereka saba dan
meyakini ayat-ayat kami". ( Q.S As-Sajdah : 24)
Sikap sabar bisa dikelompokan dalam tiga hal :
1. Sabar dalam menunaikan ibadah
Dalam menunaikan ibadah syetan selalu menggoda dan nafsu
selalu mengganggu agar perintah ibadah ditinggalkan atau
dilalaikan. Tetapi orang yang sabar dapat menangkis dan
mengatasinya sehingga bisa tetap mampu mengerjakan perintah
Allah Dengan Baik.
2. Sabar dalam meninggalkan maksiat
9
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
Menahan diri untuk menghindarkan dari segala perbuatan jahat dan
adari menuruti hawa nafsu angakara murka dan menghindarkan diri
dari segala perbuatan yang mungkin dapat menjerumuskan diri ke
juranh kehinaan dan merugikan seseorang. sabar tehadap maksiat
ialah semacam unsur pertahanan yang melawan dorongan-
dorongan yang menggoda manusia dalam perjalanan hidupnya,
serta menyingkirkan perbuatan-perbuatan dosa yang terlarang dan
tercela.
Sabar adalah pengaruh dari keyakinan yang mendalam dan tujuan
yang bulat mencari keridhoan Allah untuk memperoleh derjat nilah
kita selalu berdoa sebagaiman yang tersebut dalm Al Quran:
مسامين وتوفنا صبرا علينا افرغ ربنا
" Ya Allah Tuhan kami, limpahknlah kesabaran kepada kami dan
wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (Q.S
Al A'raf : 126)
3. Sabar dalam Musibah
Musibah yang menimpa diterima dengan sabar dan bertawakal
kepada Allah yaitu berihtiar untuk terlepas dari musibah itu. Hidup
ini adalah perjuangan. Perjuangan tidak luput dari ujian dan cobaan
yang pasti diberikan Allah.
e. As-Syukr
Yaitu mensyukuri nikmat dan karunia dari Allah swt.
f. Taubat
Bertaubat hanya kepada Allah. Taubat yang paling tinggi adalah taubat
nasuha yaitu taubat benar-benar taubat, tidak lagi melakukan perbuatan
sama yang dilarang Allah swt. Dan dengan tertib melaksanakan segala
perintah dan menjauhi segala larangannya.
g. Tawakkal
Yaitu berserah diri kepada Allah swt setelah kita berusaha semaksimal
mungkin terhadap suatu urusan.
10
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
2. Akhlak tercela atau buruk (Akhlakul Madzmumah)
Yakni perbuatan buruk terhadap Tuhan (khaliq), perbuatan buruk dengan
sesama manusia dan makhluk lainnya.
a. Akhlak buruk terhadap Allah
Diantara akhlak yang tercela kepada Allah adalah sebagai berikut :
Takabur
Yaitu sikap yang menyombongkan diri, sehingga tidak mau
mengakui kekuasaan Allah dia ala mini, termasuk mengingkari
nikamt Allah yang ada padanya.
Murtad
Yaitu sikap yang meninggalkan atau keluar dari islam, untuk
menjadi kafir
Musyrik
Yaitu sikap yang mempersekutukan Allah dengan makhluk-Nya,
dengan cara menganggapnya bahwa ada suatu makhluk yang
menyamai kekuasaan-Nya.
Munafiq
Yaitu suatu sikap yang menampilkan dirinya bertentangan dengan
kamauan hatinya dalam kehidupan beragama.
Riya
Yaitu suatu sikap yang selalu menunjuk-nunjukkan perbuatan baik
yang dilakukannya. Maka ia berbuat bukan karena Allah
melainkan hanya ingin dipuji oleh sesame manusia.
Tamak
Yaitu suatu sikap yang tidak pernah merasa cukup, sehingga selalu
ingin menambah apa yang seharusnya ia miliki, tanpa
memperhatikan hak-hak orang lain. Hal ini merupakan kebalikan
dari sikap Qonaah.
11
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
b. Akhlak buruk terhadap Manusia
Diantara akhlak tercela atau buruk terhadap manusia adalah sebagai
berikut,
Mudah MarahYaitu kondisi emosi seseorang yang tidak dapat ditahan oleh
kesadarannya, sehingga menonjolkan sikap sikap dan perilaku
yang tidak menyenangkan orang lain.
Dengki
Yaitu sikap kejiwaan seseorang yang selalu menginginkan agar
kenikmatan dan kebahagiaan hidup orang lain bias hilang.
An-Namimah
Yaitu perilaku yang suka memindahkan perkataan seseorang
kepada orang lain, dengan maksud agar hubungan social kedua
pihak rusak.
Ghibah
Yaitu perilaku yang suka membicarakan keburukan seseorang
kepada orang lain.
Kikir
Yaitu Suatu sikap yang tidak mau memberikan nilai materi dan
jasa kepada orang lain.
Aniaya
Yaitu perbuatan yang mengambil hak-hak orang lain baik meteril
ataupun non-materil.
F. Aliran dalam Akhlak
Ada beberapa pendapat tentang ukuran baik dan buruk. Ada yang
menilainya dengan agama, tradisi, rasio, pengalaman, dan sebagainya. Al-
Ghazali mengemukakan bahwa orang yang bertaklid saja dengan
mengesampingkan akal adalah bodoh, sementara orang yang hanya merasa
cukup dengan akhlaknya saja, lepas dari cahaya Al-Quraan dan As-Sunnah,
12
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
maka dia tertipu. Ada yang mengatakan bahwa di dalam filsafat akhlak ada
berbagai macam aliran.
Berikut saya mencoba menguraikan berbagai aliran-aliran dalam
akhlak:
1. Aliran Hedonisme
Aliran hedonisme berpendapat bahwa aliran baik dan buruk adalah
kebahagiaan karenanya suatu perbuatan dapat mendatangkan kebahagiaan
maka perbuatan itu baik dan sebaliknya perbuatan itu buruk apabila
mendatangkan penderitaan.
Menurut aliran ini, setiap manusia selalu menginginkan kebahagiaan
yang merupakan dorongan daripada tabiatnya dan ternyata kebahagiaan
merupakan tujuan akhir dari hidup manusia,oleh karenanya jalan yang
mengantarkan ke arahnya dipandamng sebagai keutamaan (perbuatan
mulia / baik).
Maksud dari kebahagiaan dari aliran ini adalah hedone, yakni kelezatan,
kenikmatan, dan kepuasan rasa serta terhindar dari penderitaan. Ada
juga yang mengartikan kelezatan adalah ketentraman jiwa yang berarti
keimbangan badan.
Karenanya kelezatan bagi aliran ini merupakan ukuran dari perbuatan,
jadi perbuatan dipandang baik menurut kadar kelezatan yang terdapat
padanya dan sebaliknya perbuatan itu buruk menurut kadar penderitaan
yang ada padanya.
Aliran hedonisme, bahkan tidak hanya mengajarkan agar manusia
mencari kelezatan, karena pada dasarnya tiap-tiap perbuatan ini tidak sunyi
dari kelezatan tetapi aliran ini justru menyatakan hendaklah manusia itu
mencari sebesar-besar kelezatan, dan seandainya dia disuruh memilih
diantara beberapa perbuatan wajib ia memilih yang paling besar
kelezatannya.
13
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
Maksud paham ini adalah manusia hendaknya mencari kelezatan
sebesar-besarnya.dan setiap perbuatannya diarahkan pada kelezatan.Jika
terjadi keraguan dalam memilih suatu perbuatan harus diperhitungkan
banyak sedikitnya kelezatan dan kepedihannya. Sesuatu yang baik apabila
diri seorang yang melakukan eprbuatan mengarah kepada tujuan.
Aliran hedonisme terbagi menjadi dua:
a. Egoistic Hedonisme
Dalam aliran ini dinyatakan bahawa ukuran keabaikan adalah
kelezatan diri pribadi orang yang berbuat . karenanya dalam aliran ini
mengharuskan kepada para pengikutnya agar mengerahkan segala
perbuatannya untuk mengahasilkan kelezatan tersebut yang sebesar-
besarnya.
b. Universalistic Hedonisme
Aliran ini mendasarkan ukuran dan buruk pada “kebahagiaan
umum”. Aliran ini mengharusakan agar manusia dalam hidupnya mencari
kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk sesama manusia dan bahkan
pada sekalian mahkluk yang berperasaan. Jadi baik buruknya sesuatu
didsarkan atas ada keseangan atau tidaknya sesuatu itu bagi umat manusia.
Kalau memang sesuatu itu lebih banyak kelezatannya dan
membawa kemanfaatan maka hal itu baik tapi sebaliknya kalau membawa
akibat penderitaan maka hal itu berarti buruk.
2. Aliran Utilitarianisme
Paham ini berpendapat bahwa yang baik adalah yang bermanfaat
hasilnya dan yang buruk hasilnya tidak bermanfaat. Manfaat disini adalah
kebahagiaan untuk sebanyak-banyak manusia dari segi jumlah atau nilai.
Maksud dari paham ini adalah agar manusia dapat mencari
kebahagiaan sebesar-besarnya untuk sesama manusia atau semua mahkluk
yang memiliki perasaan.
Kelezatan menurut paham ini bukan kelezatan yang melakukan
perbuatan itu saja tetapi kelezatan semua orang yang ada hubungannya
14
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
dengan perbuatan itu. Wajib bagi si pembuat dikala menghitung buah
perbuatannya, jangan sampai berat sebelah darinya tetapi harus menjadikan
sama antara kebaikan dirinya dan kebaikan orang lain.
3. Aliran Intuitionisme
Aliran Intuitionisme berpendirian bahwa setiap manusia
mempunyai kekuatan naluri batiniah yang dapat membedakan sesuatu itu baik
atau buruk dengan hanya selintas pandang.
Para pengikut aliran ini berpendapat bahwa manusia mengerti hal-
hal yang baik dan buruk secara langsung dengan melihatnya secara sekilas
pandang perbuatan baik dan buruk diukur dengan daya tabiat batiniah
karenannya dikatakan bernar adalah wajib karena benar termasuk sifat utama
buka karena darurat dank arena pendirian orang banyak atau jaminan
kemewahan serta bukan berarti sebab diluar dari tabiatnya.
4. Aliran Evolutionisme
Paham ini mengatakan bahwa moralitas tumbuh dan berkembang
secara berangsur-angsur dan meningkat sedikit demi sedikit. Dia berprose terus
menuju idealisme luhur yang menjadi tujuan hidup.
Pengikut paham ini berpendapat bahwa segala perbuatan akhlak itu
tumbuh dengan sederhana, dan mulai naik dan meningkat sedikit demi sedikit,
lalu berjalan menuju kepada cita-cita itu, dan buruk bila kita jauh darinya.
Tujuan manusia di dalam hidup ini mencacapai cita-cita itu atau mendekatinya
sedapat mungkin.
5. Aliran Idealisme
Aliran Idealisme dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804)
seorang berkebangsaan Jerman. Pokok-pokok pandangan etika idealisme dapat
disimpulkan sebagai berikut:
15
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
Wujud yang paling dalam arikenyataan (hakikat) ialah kerohanian.
Seorang berbuat baik pada prinsipnya bukan karena dianjurkan oleh orang
lain melainkan timbul dari dirinya sendiri dan rasa kewajiban.
Faktor yang paling penting mempengaruhi manusia adalah “kemauan”
yang melahirkan tindakan konkret dan menjadi pokok di sini adalah
“kemauan baik”.
Dari kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan sesuatu hal yang
menyempurnakannya yaitu “rasa kewajiban”.
Menurut aliran ini “kemauan” merupakan factor terpenting
dari wujudnya tindakan-tindakan yang nyata. Kemauan perlu disempurnaka
dengan perasaan kewajiban agar terwujud tindakan yang baik.
6. Aliran Tradisionalisme
Aliran Tradisionalisme yaitu aliran yang berpendapat bahwa yang
menjadi norma baik dan buruk adalah tradisi atau adat kebiasaan Artinya
sesuatu itu baik jika sesuai dengan adat kebiasaan dan sesuatu itu buruk jika
tidak sesuai dengan adat kebiasaan. Aliran ini banyak mengandung banyak
kebenaran hanya secara ilmiah kurang memuaskan karena tidak umum.
7. Aliran Naturalisme
Aliran ini berpendirian bahwa sesuatu dalam dunia ini meuju
kepada suatu tujuan dengan memenuhi panggilan nature setiap sesuatu akan
dapat sampai kepada kesempurnaan. Yang menjadi ukuran baik dan burukn ya
perbuatan manusia adalah perbuatan yang sesuai dengan fitrah / naluri manusia
itu sendiri.
8. Aliran Theologis
Yang menjadi ukuran baik-buruknya perbuatan manusia adalah
didasarkan kepada ajaran Tuhan. Segala perbuatan yang diperintah Tuhan itu
perbuatan yang baik dan segala perbuatan yang dilarang oleh Tuhan itu
perbuatan buruk.
9. Aliran Vitalisme
16
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
Perbuatan baik menurut aliran ini adalah orang yang kuat, dapat
memaksakan dan menekankan kehendaknya.agar berlaku dan ditaati oleh
orang-orang yang lemah. Manusia hendaknya mempunyai daya hidup atau
vitalita untuk menguasai dunia dan keselamatan manusia tergantung daya
hidupnya
10. Aliran Rasionalisme
Paham ini berpendapat bahwa rasiolah yang menjadi sumber moral.
Rasio berada diatas segala-galanya sehingga mampu menentukan mana yang
baik dan mana yang buruk. Baik dan buruk tergantung kepada penilaian rasio
meskipun kadang berbeda dengan agama.
11. Aliran Empirisme
Paham ini berpendapat bahwa pengalaman manusia merupakan
satu-satunya alat yang terpercaya untuk mengetahui mana yang baik dan mana
yang buruk.
12. Aliran Ajaran Islam
Menurut paham ini bahwa penentuan baik dan buruk dalam ajaran
Islam harus didasarkan pada petunjuk Al-Quraan dan As-Sunnah. Ada
nbeberapa istilah yang mengacu kepada yang baik, diantaranya Al-Khair
lawannya As-Syarr. Adanya berbagai istilah yang demikian variatif yang
diberikan Al-Quran dan Al Hadis itu menunjukan bahwa penjelasan sesuatu
yang baik menurut ajaran agama islam jauh lebih lengkap dan komprehensif
karena meliputi kebaikan yang bermanfaat bagi akal, ruhani, jiwa,
kesejahteraan di dunia dan akhirat, serta akhlak yang mulia.
Dalam persoalan akidah (tauhid, kalam, teologi) ada aliran
mu’tazilah yang hampirsama dengan paham rasionalisme. Meskipun aliran
mu’tazilah berpendapat bahwa persoalan baik dan buruk bias diketahui oleh
akal, tetapi aliran ini juga setuju bahwa mengenal dan bersyukur atas nikmat
yang diberi Alloh adalah wajib. Mu’tazilah juga tetap berpegang pada firman
Alloh dan sabda Rasulnya.
17
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
Kebenaran itu sangat subjektif dan bermacam-macam. Benar
menurut ilmu hitung berlainan dengan benar menurut ilmu politik Demikian
pula benar menurut seseorang berlainan dengan benar menurut yang lainnya
berdasarkan kepentingannya. Sehingga kebenaran bersifat relative.
Meskipun begitu secara objektif kebenaran itu hanya ada satu, tak
ada dua kebenaran yang bertentangan. Bila ada dua kebenaran yang
bertentangan, mungkin salagh satunya saja yang benar atau kedua-duanya
salah.Secara objektif peraturan juga hanya satu dan tak mungkin mengandung
hal-hal yang bertentangan didalamnya. Pada hakikatnya yang benar itu pasti
dan hanya satu. Kebenaran yang pasti adalah kebenaran yang didasarkan pada
peraturan yang dibuat Alloh Swt,Dzat Yang Maha Esa.
18
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
BAB IIIKESIMPULAN
Dari uraian makalah diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut,
1. Akhlak adalah kehendak jiwa manusia yang meimbulkan perbuatan
dengan mudah karena kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan
pikiran terlebih dahulu.
2. Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui hal ihwal
kebiakan dan keburukan jiwa,cara membersihkan diri dari yang buruk
dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji.
3. Akhlak terbagi 2 bagian, yaitu Akhlak Madzmumah dan Aklak
Mahmudah
4. Diantara Contoh Akhlak Mahmudah : Sabar, Tobat, Tawakkal, Raja
Diantara Contoh Akhlak Madzmumah : Dengki, Musyrik, Munafiq,
Kikir, Sombong. Masih banyak contoh yang lain yang tidak bias
disebutkan.
5. Aliran-aliran dalam ilmu akhlak diantaranya : Hedonisme, Utilitariesme,
Idealisme, Evolutionisme, Naturalisme, dan Rasionalisme.
19
ANTON TIMUR – PEND.KIMIA UIN BANDUNG 2008
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Roshihon Dr. Akhlak Tawasuf. 2010. Bandung : PT. Pustaka Setia
Mustofa Drs. Akhlak Tasawuf. 2010. Bandung : PT. Pustaka Setia
Shihab, Quraish Dr. Wawasan Alquran. Bandung : Mizan
Http :\\ www.Majlisrasulullah.com. Diunduh tanggal 04 Agustus 211.
20