makalah ruang lingkup mpo

24
MAKALAH MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP Kelompok 2: Natalia Ekasari 125040100111069 Amalia Lenita Maharani 125040100111072 Dewi Laili Ekayani 125040100111073 Aziz Septian Nur H. 125040100111093 Ahmad Noval Z. I. 125040100111114 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

Upload: aanseptian

Post on 24-Dec-2015

294 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

ruang lingkup mpo

TRANSCRIPT

MAKALAH MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

Kelompok 2:

Natalia Ekasari 125040100111069

Amalia Lenita Maharani 125040100111072

Dewi Laili Ekayani 125040100111073

Aziz Septian Nur H. 125040100111093

Ahmad Noval Z. I. 125040100111114

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena atas

segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

Manajemen Produksi dan Operasi : Pengertian dan Ruang Lingkup tepat pada

waktunya. Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1. Ibu Silvana Maulida selaku dosen Manajemen Produksi dan Operasi.

2. Orang tua yang senantiasa mendoakan untuk kebaikan kami.

3. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, datangnya kritik dan saran masih kami harapkan

guna makalah ini untuk menjadi lebih baik. Akhirnya, kami berharap semoga

makalah ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi

semua pembaca atau yang membutuhkannya.

Malang, Februari 2015

Kelompok 2

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen....................................................................................3

2.2 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi................................................4

2.3 Pengertian Proses Produksi.............................................................................5

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Tantangan Masa Depan Bidang Manajemen Produksi dan Operasi...............6

3.2 Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Operasi........................................7

3.3 Peranan Manajer Produksi dan Operasi..........................................................9

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan...................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan

keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian

pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan

organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi atau operasi

merupakan proses pengambilan keputusan didalam usaha untuk

menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat

waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu

manajemen produksi atau operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam

fungsi produksi, atau operasi. Melalui kegiatan produksi atau operasi

segala sumber daya masukkan perusahaan diintegrasikan untuk

menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang

dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Oleh

karena itu, kegiatan produksi atau operasi menjadi salah satu fungsi utama

perusahaan.

Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab

seorang manajer diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih

besar dari pada apa yang dia dapat lakukan sendiri. Sehingga

membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi,

sedangkan manajer produksi dan operasilah yang akan menentukan

keberhasilan organisasi perusahaan sebagai produsen yang baik,

selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai tujuan

dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi dan operasi,

serta kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping

kemampuan majemen puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi

dari seluruh kegiatan bersama perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana tantangan masa depan bagi bidang manajemen produksi dan

operasi suatu perusahaan?

1

1.2.2 Bagaimana ruang lingkup manajemen produksi dan operasi?

1.2.3 Bagaimana peranan manajer produksi dan operasi?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana tantangan masa depan bagi bidang

manajemen produksi dan operasi suatu perusahaan.

1.3.2 Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen produksi dan operasi.

1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana peranan manajer produksi dan operasi.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen menurut beberapa ahli, antara lain:

Terry (2000), menyatakan bahwa manajemen adalah suatu proses yang

membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan

pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demi mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Bangun (2008),  menuliskan bahwa manajemen ialah rangkaian aktivitas-

aktivitas yang dikerjakan oleh anggota-anggota organisasi untuk mencapai

tujuannya. Proses merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara

sistematis.

Griffin (2002) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk

mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa

tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti

bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai

dengan jadwal.

Menurut Stoner (1992), manajemen adalah proses dalam membuat

perencanaan, pengorganisasian, mengendalikan dan memimpin berbagai usaha

dari anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi

untuk mencapai sasaran.

Handoko (2000), mengemukakan bahwa manajemen adalah bekerja dengan

orang-orang untuk menentukan, mengintepretasikan, dan mencapai tujuan

organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan personalia, pengarahan, kepemimpinan, dan pengawasan.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah suatu proses perencanaan, organisir, pelaksanaan,

sampai kontrol perusahaaan oleh seseorang guna mencapai tujuan tertentu.

3

2.2 Pengertian Manajemen Produksi dan Operasi

Pengertian manajemen produksi dan operasi menurut beberapa ahli

adalah sebagai berikut:

Eddy Herjanto (2008:2) : “Manajemen Operasi sebagai suatu proses yang

secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen

untuk mengintergrasikan berbagai sumberdaya secara efisien dalam rangka

mencapai tujuan”.

T. Hanni Handoko (2000;3) : “Manajemen operasi merupakan usaha-usaha

pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau

faktor produksi), tenaga kerja, mesin-mesin peralatan, bahan mentah dan

sebagainya dalam proses transformasi bahan mentah dan temnaga kerja

menjadi berbagai produksi atau jasa”

Sofjan Assauri (2008:19) : “Manajemen operasi merupakan kegiatan untuk

mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang

berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta

bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan

(utility) suatu barang dan jasa”.

Wikipedia (2014) : “Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari

bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai

kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat

keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai

tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang

direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut

pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk

mencapai tujuan organisasi atau perusahaan”.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen

produksi dan operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk

mengkoordinasikan dan memanfaatkan sumber daya atau faktor-faktor

produksi seperti bahan mentah, tenaga kerja, energi, modal dan informasi

yang ada dan dimiliki oleh perusahaan yang kemudian melalui proses

transformasi, masukan-masukan atau input-input diubah menjadi output

4

yaitu berupa produk barang dan jasa, serta suatu pengambilan keputusan

mengenai pengelolaan yang optimal dengan penggunaan faktor-faktor

produksi dalam proses transformasi input menjadi output yang ditentukan

oleh organisasi.

2.3 Pengertian Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana

sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang

ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).

Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode

ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan

menggunakan faktor produksi yang ada.

5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tantangan Masa Depan Bidang Manajemen Produksi dan Operasi

Persaingan global telah meningkatkan standar kinerja dalam

berbagai dimensi, meliputi kualitas, biaya, saat pengolahan produk, serta

operasi yang lancar. Penting juga disadari bahwa standar tersebut tidaklah

statis dan tetap, sehingga membutuhkan pengembangan lebih lanjut dari

perusahaan dan pekerjanya. Dengan menerima tantangan yang

ditimbulkan dari standar yang makin meningkat ini, perusahaan yang

efektif bersedia melakukan apa yang penting untuk memiliki daya saing

strategis. Hanya dengan bersedia menerima tantangan ini, perusahaan

dapat meningkatkan kemampuannya dan para pekerja dapat

mempertahankan keahlian mereka.

Maka proses manajemen operasional harus konsisten dengan

fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan

kegiatan operasional. Berkaitan dengan hal tersebut, maka akan

diperkenalkan beberapa tantangan dinamis yang ditunjukkan dalam tabel

berikut.

6

Tabel 1. Daftar Tantangan Dinamis Dalam Manajemen Operasional

3.2 Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Operasi

Dahulu, pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit

usaha fabrikasi yaitu yang menghasilkan barang-barang nyata seperti

kendaraan, alat pertanian, semen, alat rumah tangga dan perabot

lainnya. Namun, pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin

meluas. Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan

untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran

(output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti

dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos,

telekomunikasi juga bisa disebut sebagai kegiatan produksi. Secara

skematis sistem produksi dapat digambarkan sebagai berikut:

7

Gambar 1. Skema Sistem Produksi

Dalam manajemen operasi suatu perusahaan, ada tiga aspek utama

yang keberadaannya saling berkaitan, antara lain:

Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen

yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain.

Aspek fungsional yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen dan

organisasi komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan,

penerapan, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.

Aspek lingkungan memberikan dimensi lain pada sistem manajemen operasi

yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan

yang terjadi di luar sistem.

Selain itu, berlangsungnya kegiatan manajemen operasi akan

berjalan dengan baik jika melalui proses manajemen sebagai berikut:

o Perencanaan Sistem Produksi, yang meliputi perencanaan produk,

perencanaan lokasi pabrik, perencanaan layout pabrik, perencanaan

lingkungan kerja, dan perencanaan standar produksi

o Sistem Pengendalian Produksi, termasuk didalamnya pengendalian proses

produksi, pengendalian bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, kualitas

dan pemeliharaan.

o Sistem Informasi Produksi, yang terkait struktur organisasi, produksi atas

dasar pesanan, dan produksi untuk persediaan pasar.

8

Gambar 2. Mekanisme Ruang Lingkup Manajemen Produksi dan Operasi

Ketiga aspek dan komponen-komponennya tersebut agar dapat berjalan

dengan baik perlu adanya fungsi manajemen yang berjalan dengan baik, seperti

planning, organizing, action, coordinating, controlling..

Dalam perencanaan manajemen produksi/operasi, perencanaan

hingga pengambilan keputusan dilakukan dengan menggunakan

pendekatan kalsifikasi hirarkhis (Hierarchical Classifications), yang

artinya, perencanaan dan keputusan ditempatkan pada tiga kategori yakni:

o Keputusan dan Rencana Strategik

Dalam hal ini, perencanaan dan keputusan memiliki jangkauan yang

luas dan meliputi, distribusi, jaringan pemasaran, dan perencanaan kedepan.

o Keputusan dan Rencana Taktis

Merupakan keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang

terkait penyusunan skedul operasi, alokasi dana, penggunaan mesin,

perencanaan tingkat produksi, penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan,

9

penentuan perlu tidaknya lembur, penentuan perlu tidaknya persediaan dan

berapa banyak.

o Keputusan dan Rencana Operasional

Merupakan keputusan jangka pendek yang terkait, misalnya

menetukan pekerjaan yang harus dilakukan hari ini atau minggu ini,

menentukan siapa melakukan tugas apa, menentukan tugas-tugas apa yang

harus diprioritaskan. Perencanaan dan keputusan operasional ini merupakan

tingkatan yang terakhir yang mencakup perencanan dan keputusan tugas-tugas

rutin sehari-hari, nisalnya penjadualan karyawan dan peralatan, penyesuaian

tingkat produksi, keputusan melakukan tindakan-tindakan penyesuaian bila

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian mesin, pengawasan

terhadap kualitas produksi.

3.3 Peranan Manajer Produksi dan Operasi

Manajemen produksi dan operasi menawarkan kesempatan profesi

sebagai seperti direktur operasi, direktur pabrik, manajer produksi,

manajer operasi, manajer pengawasan produk, manajer lapang, asisten

manajer, dan lain sebagainya. Profesi tersebut membutuhkan adanya jiwa

kepemimpinan.

Sebagai seorang Manajer Produksi, ada tanggungjawab besar yang

harus dilaksanakan dengan baik. Adapun peran seorang manajer produksi

antara lain:

1. Desain produk dan jasa, yakni bertanggung jawab terhadap masalah barang

atau jasa apakah yang seharusnya ditawarkan dan bagaimana mendesain

produk atau jasa tersebut.

2. Manajemen mutu, yakni bertanggung jawab terhadap kualitas dan bagaimana

mendefinisikan kualitas.

3. Desain proses dan kapasitas, yakni bertanggung jawab terhadap proses apakah

yang dibutuhkan oleh produk ini dan berapa kapasitas yang tersedia dan

peralatan atau teknologi apakah yang diperlukan dalam proses ini.

4. Lokasi, yakni bertanggung jawab terhadap lokasi menempatkan fasilitas dan

berdasarkan kriteria apakah seharusnya mengambil keputusan lokasi.

10

5. Desain tata  letak, yakni bertanggung jawab terhadap bagaimana menyusun

fasilitas dan seberapa besar fasilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi

rencana produksi.

6. Sumber daya manusia dan sistem kerja, yakni bertanggung jawab terhadap

bagaimana menyediakan lingkungan kerja yang layak dan sejauh mana dapat

berharap terhadap produktivitas karyawannya.

7. Manajemen rantai pasokan (supply-chain management), yakni bertanggung

jawah terhadap keputusan membuat atau membeli, siapakah pemasoknya dan

seterusnya.

8. Persediaan, perencanaan kebutuhan bahan dan JIT (just-in time), yakni

bertanggung jawab terhadap seberapa banyak persediaan setiap barang yang

harus dimiliki dan kapan seharusnya memesan kembali.

9. Penjadwalan jangka pendek dan menengah, yakni bertanggung jawab terhadap

keputusan apakah lebih baik tetap mempertahankan karyawan di saat bisnis

menurun? dan pekerjaan apakah yang dapat dilakukan setelah suatu proses

berjalan, dan seterusnya.

10. Perawatan, yakni bertanggung jawab terhadap siapakah penanggung jawab

perawatan dan kapankah melaksanakan perawatan.

Adapun peranan manajer operasi menurut Yamit (2003) adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang efisien agar

tidak menyita waktu dalam pergerakan.

2. Melakukan pemeliharaan agar menjamin keandalan dan kontinuitas operasi.

3. Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk

menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah.

4. Menentukan komponen yang akan dibuat atau dibeli dari suplier.

5. Menentukan atau memperbaiki skedul kerja.

6. Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan jam kerja.

7. Memperbaiki sistem informasi produk dengan para suplier.

8. Memperbaiki manajemen persediaan.

9. Memperbaiki produktivitas.

10. Mengurangi jika memungkinkan menghapuskan pemborosan.

11. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses, dan

sebagainya.

11

Selain itu, beberapa tugas yang harus dilakukan oleh Manajer

Operasi antara lain:

1. Menentukan dan mengatur letak lahan pertanian dengan letak pabrik

penanganan pasca panen

2. Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang

efisien agar tidak menyita waktu dalam gerakan

3. Melakukan pemeliharaan peralatan di lahan pertanian dan pabrik agar

menjamin keandalan dan kontinuitas operasi

4. Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses

produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya

yang rendah

5. Menentukan input yang akan dibuat atau dibeli

6. Menentukan atau memperbaiki jadwal kegiatan usahatani atau kegiatan

proses produksi pasca panen

7. Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik

di lapang maupun di kantor

8. Mengurangi jika memungkinkan menghapuskan pemborosan

9. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses.

12

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Manajemen produksi dan operasi adalah penerapan ilmu

manajemen untuk mengkoordinasikan dan memanfaatkan sumber daya

atau faktor-faktor produksi seperti bahan mentah, tenaga kerja, energi,

modal dan informasi yang ada dan dimiliki oleh perusahaan yang

kemudian melalui proses transformasi, masukan-masukan atau input-input

diubah menjadi output yaitu berupa produk barang dan jasa, serta suatu

pengambilan keputusan mengenai pengelolaan yang optimal dengan

penggunaan faktor-faktor produksi dalam proses transformasi input

menjadi output yang ditentukan oleh organisasi.

Manajemen operasi dan produksi memiliki tantangan masa depan

untuk lebih bertahan dalam menghadapi globalisasi, termasuk didalamnya

terdapat ruang lingkup manajemen operasi dan produksi yaitu;

perencanaan sistem produksi, sistem pengendalian produksi dan sistem

informasi produksi. Ketiga ruang lingkup tersebut memiliki bagian-bagian

yang lebih luas sehingga manajer operasi dan produksi memiliki peran

masing-masing dalam pekerjaannya.

13

DAFTAR PUSTAKAAhyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi; Pengendalian Produksi. Edisi

Keempat. Yogyakarta: BPFE.Assauri, Sofyan. 2008. Manajemen Produksi & Operasi. Edisi Cetakan Kedua.

Jakarta: LPFE.Bangun, Wilson. 2008. Intisari Manajemen. Bandung: PT Refika Aditama.Griffin, Ricky W. 2002. Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.Handoko, Hani. 2000. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Kedua. Jakarta:

Grasindo.Shinta, Agustina. 2015. “Modul 1 Manajemen dan Operasi: Pengertian dan Ruang

Lingkup”. Malang: Universitas Brawijaya.Stoner, James. 1992. Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.Terry, George R. 2000. Prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.Wikipedia. 2012. “Manajemen Produksi”. [online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi.Yamit, Zulian. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Kedua.

Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.

14