makalah strategi
TRANSCRIPT
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari.
Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang dan
ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan yang akan memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha
dituntut untuk selalu mengerti dan memahaini apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi
keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga
mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meininimalisasi
kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang diiniliki. Dengan deinikian para
wirausaha dituntut untuk meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk
menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara
langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal
teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti itulah sangat
diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu
untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-
cara yang akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya
suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran.
Modal bisa di dapat dari berbagai cara inisalnya dengan modal yang kita punya sendiri
ataupun dengan pinjaman. Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu keinitraan atau hubungan
sosial yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak dapat
memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
“Apa Pengaruh Strategi Terhadap Keunggulan Bersaing Dalam Berwirausaha”?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dapat diambil sebagai tujuan dalam pembuatan
makalah ini yaitu untuk menganalisis pengaruh strategi terhadap keunggulan bersaing dalam
berwirausaha.
14
1.4 Manfaat
Bagi Akadeinik
Diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk menambah
pengetahuan dan wawasan tentang pengambilan strategi yang tepat dalam
menjalankan suatu usaha sehingga usaha tersebut dapat berkembang dan bersaing
dengan usaha-usaha lainnya.
Bagi Wirausaha
Diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi persaingan pada suatu
organisasi/perusahaan untuk meinilih strategi secara tepat sehingga dapat
menciptakan keunggulan bersaing yang kompetitif.
1.5 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam membuat makalah ini berasal dari buku-buku
yang ada di Perpustakaan Kota Gorontalo dan internat dalam bentuk artikel/blog.
1.6 Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan pendekatan secara kualitatif yaitu
mendeskripsikan tentang bagaimana strategi untuk menciptakan keunggulan bersaing dalam
berwirausaha.
14
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Strategi
Oxpord Pocked Dictionary
“merupakan seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya”.
Alfred Chandler (1962) Strategy and structure
“merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
Robert D Buzzell & Bradley T Gale (1987)
“strategi adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang mempunyai dampak yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya melibatkan koinitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan mudah”.
Kenneth Andrew (1971) Konsep Strategi Kooperatif
“strategy adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini”.
2.2 Keunggulan Bersaing
Dengan kemajuan teknologi yang tidak dapat dibendung maka suatu produk
perusahaan akan tambah berkembang sampai pada suatu titik, dimana produk tersebut
nantinya akan sulit dibedakan antara satu dengan lainnya. Agar menang dalam suatu
persaingan, maka dalam memasarkan produk saat ini produsen tidak hanya berdasarkan pada
kualitas produk saja, tetapi juga tergantung pada strategi yang umumnya digunakan
perusahaan yaitu orientasi pasar ( Never and Slater,1990 ) dan inovasi ( Wahyono,2002 )
serta orientasi kewirausahaan ( Weerawerdena, 2003 ).
Menurut Kohli dan Jaworski ( 1990 ), orientasi pasar merupakan budaya perusahaan
yang bisa membawa pada meningkatnya kinerja pemasaran.
14
Never dan Settler 1990,
“mendefinisikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan perilaku-perilaku yang dibutuhkan untuk menciptakan superior value bagi pembeli dan menghasilkan superior performance bagi perusahaan”.
Perusahaan yang telah menjadikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi akan
berdasar pada kebutuhan dasar eksternal, keinginan dan perinintaan pasar sebagai dasar
dalam penyusunan strategi bagi masing – masing unit bisnis dalam organisasi, dan
menentukan keberhasilan perusahaan. Selain orientasi pasar, inovasi juga dapat dijadikan
sebagai salah satu strategi dalam mencapai keunggulan bersaing.
Wahyono, 2002
“tujuan utama dari inovasi adalah untuk memenuhi perinintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi perusahaan”.
Wirausaha sendiri berarti suatu kegiatan manusia dengan mengerahkan tenaga pikiran
atau badan untuk menciptakan atau mencapai suatu pekerjaan yang dapat mewujudkan insan
mulia ( Weerawerdena,2003 ). Menemukan bahwa inovasi merupakan faktor penting untuk
mencapai keunggulan bersaing. Sedangkan Burden dan Proctor ( 2000) justru menemukan
bahwa fokus pada pelanggan ( merupakan salah satu elemen dari orientasi pasar ) ternyata
juga menjadi faktor penting untuk menciptakan keunggulan bersaing. Bagi perusahaan,
keberhasilan dalam menciptakan keunggulan bersaing sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kinerjanya. Hamel dan Prahalad ( 1994 ) menyatakan bahwa kompetensi
pengetahuan pemasaran menjadi kunci keberhasilan kinerja pemasaran secara signifikan.
Bharadwaj et al.,( 1993 ) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing merupakan hasil
dari implementasi strategi yang memanfaatkan berbagai sumberdaya yang diiniliki
perusahaan.
Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Porter ( 1990 ) menjelaskan bahwa
“keunggulan bersaing adalah jantung kinerja pemasaran untuk menghadapi persaingan. Keunggulan bersaing diartikan sebagai strategi benefit dari perusahaan yang melakukan kerjasama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang lebih efektif dalam pasarnya. Strategi ini harus didesain untuk mewujudkan keunggulan bersaing yang terus menerus sehingga perusahaan dapat mendoininasi baik dipasar maupun pasar baru”.
14
Hal ini didukung oleh pendapat Styagraha ( 1994) menyatakan bahwa :
“keunggulan bersaing adalah kemampuan suatu badan usaha untuk memberikan nilai lebih terhadap produknya dibandingkan para pesaingnya dan nilai tersebut memang mendatangkan manfaat bagi pelanggan”.
2.3 Kewirausahaan
Wirausaha adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan
bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang,
merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola,
menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Menurut para ahli wirausaha adalah sebagai berikut :
Peter F Drucker : “kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda” .
Thomas W Zimmerer
“Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari”.
Andrew J Dubrin : “seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif”.
Robbin & Coulter
“kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan”.
Frank Knight (1921)
“wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinainika pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan”.
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Strategi Kewirausahaan
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-
sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh
kreativitas. Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru
untuk mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengetahuan secara
sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi bahkan dipandang sebagai
penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dalam alam.
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjainin bahwa
usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki
empat kompetensi, di antaranya:
1) Fokus pada pasar, bukan pada teknologi.
2) Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
3) Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a “one-person”
show).
4) Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.
Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan strategi
sebagai berikut:
1. Menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang
diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering terjadi
adalah banyak peniru (iinitator) memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa
untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila deinikian, wirausaha
perlu meinindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan mendoininasi
segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki peluang.
2. perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi.
Strategi ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada,
inisalnya mengubah manfaat, nilai, dan karakteristik ekonoini lainnya. Strategi ini
menciptakan inovasi dengan salah satu cara berikut:
14
a. Menciptakan manfaat.
b. Meningkatkan nilai inovasi.
c. Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonoini pelanggan.
d. Menyajikan apa yang dianggap beinilai oleh pelanggan.
Pada umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat
bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan
memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa keputusan strategis
yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
1. Perubahan produk barang dan jasa.
2. Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk
dan jasa, integrasi regional, atau ekspansi usaha.
3. Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka
penambahan sumber daya manusia.
4. Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki keterampilan yang unik untuk
mengimplementasikan strategi.
5. Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan
stategi bersaing. Keputusannya harus berdasarkan perilaku, sumber daya, dan
koinitmen yang diiniliki pesaing di masa lalu.
6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk
memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan perinintaan pelanggan dan
perilaku strategi persaingan baru.
7. Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang.
8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas.
9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas.
3.1.1 Strategi bagi Peinimpin Pasar
14
Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa
pertumbuhan, maka strateginya:
1. Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha
harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan
reputasi terbaik di mata pelanggan.
2. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi ini, setiap departemen
secara efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat
membangun hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
3. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki
tantangan. Perusahaan yang pasif mempertahankan pasarnya akan selalu
mengundang pesaing untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan
strategi akan memperlemah perusahaan dalam menanggapi serangan dan pesaing.
Bila deinikian maka, pesaing akan menjadi peinimpin pasar (market leader) yang
baru.
3.1.2 Strategi bagi Bukan Peinimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat di pasar,
memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi ini bukan untuk bersaing dengan market
leader. Strategi ini dilakukan dengan cara:
1. Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar
sehingga tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan dirinya
dalam segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling doininan. Wirausaha
membangun dan mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para
pelanggannya. Dalam hal wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu
memperkuat hubungan melalui pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan
pelanggan.
2. Mengembangkan strategi sebagai follower leader. Dalam kondisi ekonoini yang
baik, perusahaan yang mengikuti strategi ini bisa berhasil. Ancaman untuk
strategi ini adalah jika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok
sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk dan jasa sejenis
(undifferentiated), bukanlah pasar yang menarik untuk persaingan.
14
3.1.2 Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di antaranya:
1. Pertahanan bersaing. Agar tetap dapat bersaing, maka pengembangan produk dan
perluasan pelayanan perusahaan harus selalu dinaimis dan memposisikan
perusahaan dalam keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan
memperbaiki keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki produk yang
pertama kali dihasilkannya, sebab jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
2. Mencoba untuk produk yang menjadi “pemukul besar ”, dan tidak berkonsentrasi
pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan perusahaan
seperti 3M (Man, Material, Market) tetap mendoininasi posisi pasar melalui
pengenalan produk baru secara berkesinambungan.
3. Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli
teknik profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan
perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan in-
dividual yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan
dianggap kunci dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.
Bentuk strategi lain berdasarkan aspek kemampuan perusahaan dalam menghadapi
persaingan atau posisi kompetitif dan kemampuan bisnis, industri dalam menghasilkan laba
adalah strategi pertumbuhan, stabilitas dan pengurangan. (Whellen & Hunger, 2000):
1. Strategi Integrasi
Integrasi kedepan
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula
dilakukan oleh pemasok barang dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini
banyak dijalankan karena dengan mengambil alih pemasok bahan akan
terjadi efisiensi biaya. Contoh kebijakan integrasi ke depan, seperti: Grosir
mengurangi jumlah pedagang perantara yang akan memasukkan barang
dengan langsung dari produsen barang.
14
Integrasi kebelakang
Strategi yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula
dilakukan oleh distributor dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini
banyak dijalankan karena dengan mengambil alih fungsi distributor akan
terjadi efisiensi biaya. Contoh kebijakan integrasi ke belakang, seperti:
Hotel membeli armada transportasi untuk mengurangi pelanggan memakai
alat transportasi diluar hotel.
Integrasi horisontal
Strategi yang dijalankan dengan memperluas kegiatan perusahaan ke
dalam lokasi geografis yang berbeda atau menambah rentang produk atau
jasa. Contoh kebijakan integrasi horisontal, seperti: Gramedia, Inie Pasar
baru yang membuka usaha di berbagai wilayah.
Melalui formulasi dan penerapan strategi yang efektif kinerja bisnis dapat
ditingkatkan. Namun karena banyaknya berbagai macam bisnis yang berkembang, sehingga
penentuan strategi sulit secara rinci untuk diuraikan, mengingat rencana tindakan yang
senantiasa berubah. Namun, pada umumnya ada empat unsur utama strategi yang dapat
diidentifikasi, antara lain:
Sasaran
Pemahaman lingkungan
Penelitian sumber daya dan kemampuan
Penerapan yang efektif
Hal terpenting adalah apabila sebuah bisnis yang sedang berjalan itu memiliki sumber
daya dan kemampuan yang unggul dibanding pesaing-pesaingnya, maka sepanjang bisnis itu
menggunakan strategi yang mampu memanfaatkan sumber daya dan kemampuan secara
efektif, maka bisnis itu akan mempunyai keunggulan bersaing. Kemungkinan
memepertahankan keunggulan bersaing itu tergantung pada : tahan lama, dapat ditiru dan
kelayakan. Keinginan dari pihak konsumen menentukan kebijakan strategi yang akan
diambil, dimana pokok-pokok utama dari strategi ini adalah:
14
1. Koinitmen akan harga yang rendah dan dengan kualitas yang tinggi
Bertujuan untuk menawarkan suatu kombinasi antara harga dan mutu yang
mencerininkan bahwa nilai uang merupakan kriteria yang doininan bagi keputusan
konsumen.
2. Peningkatan efisiensi biaya
Harga yang rendah dan nilai uang menyebabkan peningkatan efisiensi biaya
pada semua bidang operasi bisnis. Pada saat seperti ini wirausahawan dituntut mampu
melakukan perputaran penjualan yang tinggi dengan biaya operasional yang
seininimal mungkin. Cara terbaik yang perlu dilakukan adalah : penyederhanaan
operasi, memiliki falsafah manajemen organisasai yang mampu membentuk
networking, menyususn rencana tindakan untuk penghematan biaya dan
mengintegrasikan produksi dan distribusi dengan penjualan.
3.2 Strategi Pengembangan Usaha
Untuk menangkap peluang-peluang ada strategi yang tepat meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1. Peningkatan akses kepada aset produktif, terutama modal, disamping juga teknologi,
manajemen, dan segi-segi lainya yang penting.
2. Peningkatan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas,
mulai dari pencadangan usaha, sampai pada informasi pasar, bantuan produksi, dan
prasarana serta sarana pemasaran. Khususnya, bagi usaha kecil di perdesaan,
prasarana ekonomi yang dasar dan akan sangat membantu adalah prasarana
perhubungan.
3. Kewirausahaan, seperti yang telah dikemukakan di atas. Dalam hal ini pelatihan-
pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berusaha
teramat penting. Namun, bersamaan dengan atau dalam pelatihan itu penting pula
ditanamkan semangat wirausaha.
4. Kelembagaan. Kelembagaan ekonoini dalam arti luas adalah pasar. Maka
memperkuat pasar adalah penting, tetapi hal itu harus disertai dengan pengendalian
14
agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya kesenjangan.
Untuk itu diperlukan intervensi-intervensi yang tepat, yang tidak bertentangan dengan
kaidah-kaidah yang mendasar dalam suatu ekonoini bebas, tetapi tetap menjamin
tercapainya pemerataan sosial.
5. Kemitraan usaha. Kemitraan usaha merupakan jalur yang penting dan strategis bagi
pengembangan usaha ekonomi rakyat. Kemitraan telah terbukti berhasil diterapkan di
negara-negara lain dan menguntungkan pada perkembangan ekonomi dan
industrialisasi mereka yang teramat cepat itu.
Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit melalui
kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan yang ada. Pemikiran dasar
dari penciptaan strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum mengenai
bagaimana bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan
kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian keunggulan
bersaing sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling berhubungan. Pengertian
pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan keahlian
yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam bidang pemasaran,
manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya sebagai sumber-sumber untuk mencapai
keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang kompetensi tersebut, perusahaan dapat
mengembangkan strategi sehingga dapat menghasilkan produk laku di pasaran. Sedangkan
pengertian kedua menekankan pada keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini.
Pengertian ini terkait dengan posisi perusahaan dibandingkan dengan apa pesaingnya.
Perusahaan yang terus memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk
meningkatkan kinerja tersebut memiliki peluang mencapai posisi persaingan yang baik maka
sebenarnya perusahaan telah memiliki modal yang kuat untuk terus bersaing dengan
perusahan lain (Meike Supranoto,10 September 2010).
Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah
keunikan, jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan harga bersaing.
Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan yang memadukan nilai seni dengan
selera pelanggan. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan harga
produknya dengan harga umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti keberadaannya
langka dalam persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak mudah ditiru berarti dapat ditiru
dengan tidak sempurna. Sulit digantikan berarti tidak memiliki pengganti yang sama.
14
BAB IV
PENUTUP
I.4 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa menerapkan strategi secara
tepat akan berdampak pada kemampuan mereka (wirausaha) untuk bersaing dengan usaha
lain serta dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan dengan cara
mengembangkan inovasi produknya. Dengan terus menjaga dan mengembangkan sumber
keunggulan bersaingnya maka kelangsungan usaha tersebut akan tetap terjaga.
2.4 Saran
Tingginya tingkat persaingan yang ada harus dapat menjadi peluang bagi usaha kecil
dan kewirausahaan oleh karena itu para wirausaha tidak hanya berfokus pada strategi inovasi
dan menjalin kemitraan seperti yang telah dibahas sebelumnya, tetapi strategi yang sangat
penting juga yaitu memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk
meningkatkan kinerja.
14
DAFTAR PUSTAKA
Oxpord Pocked Dictionary. Strategi Bisnis.Auckland: McGraw Hill Book Company.
Whellen & Hunger, Manajemen Strategi. Andi, 2000.
Styagraha, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Erlangga, 1994.
Porter, Manajemen Pemasaran, Indeks, 2008.
Artikel Meike Supranoto, 10 September 2010