makalah ski final!
TRANSCRIPT
KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN KERAJAAN SAFAWI
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu dalam Mata Pelajaran
SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Disusun oleh:
ALIEF AINURRAFIEQ AKHYAR
NIS: 1314. 10.004
PESANTREN PERSATUAN ISLAM 84
Jl. CIGANITRI NO.2
BANDUNG
2014M/ 1435H
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah Swt Tuhan semesta alam yang dengan qudrah dan
inayah-Nya kita dapat memahami segala syarat ilmu pengetahuan yang ditujukan oleh-Nya kepada
kita. Serta dengan qudrah dan inayah-Nya pula kita dikaruniai akal sebagai alat untuk memahami
segala ayat-ayat tentang kekuasaan-Nya yang semata-mata digunakan untuk ketaatan kita kepada-
Nya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabiyyina wa Habibina Muhammad
Saw. Sebagai khatamun nabiyyin dan usawah hasanah bagi kita.
Alhamdulillah, penulis telah menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Setelah
menempuh berbagai kesulitan khususnya dalam menemukan sumber dan referensi materi mengenai
Kerajaan Safawi. Makalah ini berisi penjelasan dan pembahasan mengenai Kerajaan Safawi yang
didasarkan atas berbagai sumber-sumber berupa buku-buku yang penulis temukan di perpustakaan
dan media internet.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Serta penulis
berharap pula mudah-mudahan makalah ini bermanfaat baik bagi penulis dan umumnya bagi pembaca
di lingkungan Pesantren Persatuan Islam 84 Ciganitri.
Bandung, 23 September 2014
Alief Ainurrafieq A.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
A. Sejarah Dan Sistem Pemerintahan Kerajaan Safawi .................................................... 2
B. Daftar Nama-nama Raja yang Menguasai Kerajaan Safawi ....................................... 4
C. Dinamika Sosial dan Politik Kerajaan Safawi .............................................................. 4
D. Kemajuan Dan Kemunduran Kerajaan Safawi ............................................................. 5
E. Analisis ............................................................................................................................... 7
BAB II PENUTUP ........................................................................................................................ 9
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 10
1
BAB I PENDAHULUAN
Membahas sejarah sebuah bangsa tidak akan dapat lepas dari bahasan tentang
perkembangan politiknya. Karena dengan pengakuan politik sebuah bangsa atau
peradapan dapat diakui keberadaanya. Perkembangan politik suatu bangsa juga menjadi
faktor penentu kemajuan peradaban bangsa itu sendiri.
Dalam kebudayaan Islam, masyhur kita dengar tentang Dinasti Umayah, Abasiyah serta
Fatimiyah. Selain kerajaan-kerajaan tersebut masih adalagi kerajaan Turki Usmani,
Mongol dan Safawi. Tiga kerajaan yang berkembang pada abad pertengahan dan sangat
mempunyai pengaruh pada peradaban Islam. Masing-masing dinasti pada masa tersebut
mempunyai sejarah yang panjang dalam mencapai kejayaan. Dan dalam makalah ini akan
dibahas tentang kerajaan Safawi yang berkuasa di Persia.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Dan Sistem Pemerintahan Kerajaan Safawi
Kerajaan Safawi berdiri ketika kerajaan Usmani mencapai puncak kejayaan. Secara
tegas kerajaan ini menyatakan syiah sebagai mazhab Negara. Oleh karena itu kerajaan ini
dianggap sebagai cikal bakal terbentuknya Negara Iran dewasa ini. Sistem pergantian
pemimpin pada kerajaan ini adalah turun temurun.
Kerajaan Safawi berasal dari gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di
Azerbaijan. Tarekat ini diberinama tarekat Safawiyah, didirikan pada waktu yang hampir
bersamaan dengan berdirinya kerajaan Turki Usmani. Nama safawiyah diambil dari nama
pendirinya Safiudin (1252-1334 M) dan nama Safawi terus dipertahankan sampai tarekat
ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama ini terus dilestarikan setelah gerakan ini
berhasil mendirikan kerajaan .
Safiuddin berasal dari keturunan orang yang mengambil sufi sebagai jalan hidup. Ia
keturunan dari imam Syiah yang keenam, Musa Al-Kazhim. Safiuddin mendirikan tarekat
Safawiyah setelah ia menggantikan guru yang sekaligus mertuanya yang wafat tahun
1301 M. ia diambil menantu oleh sang guru karena ketekunannya dalam kehidupan
tasawuf. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajarannya. Semula tarekat ini hanya
bertujuan memerangi orang-orang ingkar dan dan memerangi golongan ahli bid’ah.
Pengaruh tarekat ini sangat luas bahkan dapat menyebar sampai seluruh wilayah Persia,
Syiria dan Anatolia. Untuk mengatur pengikut tarekat safawi dilluar Ardabil, Safiuddin
mengangkat muridnya menjadi wakil yang disebut dengan khalifah.
Ajaran Syiah tarekat Safawi dipegang secara fanatic oleh murid-murid Safiuddin hingga
menimbulkan dorongan kuat bagi tarekat ini untuk berkuasa. Karena itu murid-murid
tarekat Safawiyah berubah menjadi tentara-tentara yang teratur, fanatik dan, menentang
setiap orang yang bermazhab selain Syi’ah.
Ketika tarekat ini berada dibawah pimpinan Junaid (1447-1460), ia mulai mengerahkan
kegiatannya tidak hanya pada keagamaan saja akan tetapi mengarah kepada gerakan
politik. Junaid mulai memperluas wilayahnya. Perluasan wilayah yang dilakukan Junaid
ini mendapat tantangan dari penguasa Kara Koyunlu (domba hitam), salah satu suku
bangsa Turki yang berkuasa di wilayah itu. Dalam konflik ini Junaid kalah dan berusaha
untuk mencari suaka politik pada dinasti Ak Koyunlu yang juga menguasai sebagian
wilayah Persia. Selama dalam pengasingan Junaid tinggal di istana Uzun Hasan raja Ak
Koyunlu. Hubungan kedua kedua penguasa ini semakin akrab sejak junaid berhasil
menikahi adik Uzun Hasan.
Pada tahun 1459 Junaid berusaha merebut kembali Ardabil akan tetapi gagal. Demikian
juga usahanya untuk merebut Sircassia pada tahun 1460 juga mengalami kegagalan.
Bahkan pada usahanya yang kedua ini Junaid berhasil di bunun oleh tentara Kara
Koyunlu melalui Sirwan. Pada saat itu anak Junaid Haidar masih kecil dan dalam
pengasuha Uzun Hasan. Baru pada tahun 1470 secara resmi Haidar memimpin gerakan
Safawiyah. Dalam perkembangan selanjutnya Haidar mengawini anak Uzun Hasan. Dari
perkawinan ini lahirlah Ismail yang dikemudian hari berhasil membawa dinasti Safawi
pada puncak kejayaan.
Selama dalam pemimpinan Haidar ia memeberikan identitas pada tentara-tentaranya
3
berupa surban berwarna merah dan berubai dua belas yang disebut qizilbash. Bersama
tentaranya ini Haidar berhasil mengalahkan Kara Koyunlu (1476). Kemenengan yang
berhasil diraih oleh Haidar ini justru menimbulkan situasi politik yang berbeda. Gerakan
militer yang berada dibawah pimpinan Haidar ini dianggap sebagai rival politik oleh Ak
Koyunlu. Pada saat Haidar dan tentaranya berusaha merebut Sircassia dan pasukan
Marwan, Ak Koyunlu justru memberikan bantuan kepada Marwan sehingga pasukan
Haidar kalah dan Haidar sendiri terbunuh.
Setelah Haidar terbunuh kepemimpinan geraka Safawi berada dibawah anaknya Ali.
Akan tetapi sebelum Ali dapat bergerak ia bersama dengan ibu dan saudaranya
dipenjarakan di fars hingga dibebaskan oleh Rustam. Tahun 1494 Ali dibunuh oleh
Rustam yang dulu pernah membebaskannya karena kekuatiran Rustam terhadap gerakan
Safawi.
Kepemimpinan gerakan Safawi selanjutnya berada dibawah Ismail. Bersama Ismail,
gerakan Safawi berhasil mengalahkan Ak Koyunlu di Sharur dan berhasil menduduki
kota Tabriz. Dikota ini Ismail memproklamirkan diri sebagai raja pertama dinasti Safawi.
Selama 23 tahun berkuasa (1501-1524) ia berhasil memperluas wilayahnya sampai
keseluruh wilayah Persia dan sebagian wilayah Bulan Sabit Subur. Bahkan ia juga
berusaha untuk mengembangkan sayapnya dengan berusaha menguasai Turki Usmani
akan tetapi usahanya gagal. Kekalahan ini meruntuhkan kebanggaan Ismail I. sehingga
diapun berubah menjadi orang yang suka hura-hura. Sepeninggalan Ismail I kerajaan
safawi dalam keadaan lemah hingga raja yang keempat. Pertempuran dengan Turki
Usmani sering terjadi pada decade tiga raja setelah ismail I yaitu tahmasp I, Ismail II dan,
Muhammad Khudabanda.
Kondisi memprihatinkan dinasti safawi baru berakhir setelah raja kelima, Abbas I (1628
M) naik tahta. Untuk memulihkan kerajaan safawi Abbas I menempuh langkah damai
yaitu pertama berusaha menghilangkan dominasi pasukan qizilbash dan menggantinya
dengan pasukan baru. Berdamai dengan Turki Usmani meskipun harus merelakan
sebagian wilayahnya. Dan berjanji tidak akan menghina tiga khalifah pertama dalam
Islam.
Usaha yang dilakukan Abbas ini membawa hasil. Perlahan pasukannya mulai kuat. Pada
tahun 1598 M ia bersama merebut wilayah kekuasaanya kembali dengan menduduki
Heart. Dari sini ia melanjutkan dengan menguasai Marw dan Balkh. Kemudian, pada
tahun 1602 M pasukan Abbas menyerang Turki Usmani yang pada saat itu dibawah
piminan sultan Muhammad III Fan berhasil menguasai Tabriz, Sirwan, dan, Baghdad.
Dan tahun 1605-1606 M kota Nakhchivan, Erivan, Ganja dan Tiflis dapat ia kuasai.
Selanjutnya tahun 1622 ia juga berhasil menduduki Hurmuz dan pelabuhan Gumrun serta
mengubah Gumrun menjadi Bandar Abbas .
4
B. Daftar Nama-nama Raja yang Menguasai Kerajaan Safawi
No. Nama Raja Masa Berkuasa
01. Safiuddin 1252-1334
02. Sadar Addin Musa 1334-1399
03. Khawaja Ali 1399-1427
04. Ibrahim 1427-1447
05. Junaed 1447-1460
06. Ismail I 1501-1524
07. Tahmasp I 1524-1576
08. Muhammad Khudabanda 1577-1787
09. Abbas I 1588-1628
10. Safi Mirza 1628-1242
11. Abbas II 1642-1667
12. Sulaiman 1667-1694
13. Husein 1694-1722
14. Tahmasp II 1722-1732
15. Abbas III 1732-1736
C. Dinamika Sosial dan Politik Kerajaan Safawi
1. Kondisi Sosial dan Politik
Sistem pergantian pemimpin yang turun temurun. Sistem ini semakin menguatkan
keberadaan kerajaan safawi apalagi didukung oleh figure pemimpin yang kuat. Abbas I
adalah seorang pemimpin yang cakap dan dapat disejajarkan dengan dua raja besar yang
semasa dengannya yaitu raja sulaiman dari turki usmani dan sultan akbar dari mughal
india. Ia juga seorang pecinta pengetahuan, politikus ulung, dan mamiliki toleransi
beragama yang tinggi.
Letak kerajaan Persia sangat stategis karena perada di jalur pertemuan timur dan barat.
Setelah pelabuhan gumrun diubah menjadi Bandar Abbas, kemajuan kerajaan Persia
semakin pesat karena kerajaan ini menguasai jalur perdagangan internasional. Dengan
posisinya ini Persia menjadi Negara yang kaya raya. Dan dengan kekayaannya ini tentu
saja memberikan sumbangsih besar pada kemajuan kerajaan Safawi.
Pada masanya, sering terjadi konflik pada luar kerajaan seperti konflik dengan kerajaan
Turky Utsmani untuk memperebutkan wilayah kekuasaan. Konflik dalam rakyat-
rakyatnya mengenai mazdhab yang dianut. Bahkan konflik dalam kerajaan untuk
memperebutkan kekuasaan.
2. Perundangan, Hukum, Administrasi Negara dan Peradilan
Dalam prakteknya, kerajaan Syafawi menggunakan pandangan Syi’ah sebagai acuan
Negaranya. Selain hal tersebut di atas,pada abad 17 beberapa kalangan Ulama Syiah tidak
5
lagi mau mengakui bahwa Safawiyah telah mewakili pemerintahan sang imam
tersembunyi. pertama, Ulama mulai meragukan otoritas Syah yang berlangsung secara
turun temurun tersebut sebagai penanggung jawab pertama atas ajaran islam Syi’ah.
Kedua, selaras dengan keyakinan Syiah, bahkan semenjak masa keghaiban besar tahun
941 sang imam tersembunyi tidak lagi terwakili di muka bumi oleh Ulama.Selanjutnya
Ulama menegaskan bahwasannya Mujtahid menduduki otoritas keagamaan yang
tertinggi.
Kehancuran rezim ini juga di sebabkan sejumlah perubahan yang luar biasa dalam hal
hubungan negara dan agama. Safawiyah semula merupakan sebuah gerakan, tetapi setelah
berkuasa rezim ini justru menekan bentuk bentuk millenarian islam sufi seraya cenderung
kepada pembentukan lembaga ulama negara. Safawiyah menjadikan Syiisme sebagai
agama resmi Iran, dan mengeliminir pengikut sufi mereka sebagai mana yang
dilakukanya terhadap ulama sunni .
3. Hubungan Internasional
Hubungan internasional yang terjalin antara kerajaan safawi dengan Negara luar terutama
Negara-negara yang menggunakan Persia sebagai jalur perdagangannya. Hubungan ini
tentu saja memberikan dampak positif terhadap perkembangan kerajaan Safawi terutama
stabilitas dan keamanan Negara .
D. Kemajuan Dan Kemunduran Kerajaan Safawi
Dalam setiap kejadian pasti mempunyai suatu sebab, maka kemajuan dan kemunduran
yang dialami oleh kerajaan Safawi juga mempunyai sebab. Adakalanya sebab itu berasal
dari dalam diri kita sendiri, ada juga yang berasal dari luar.
1. Kemajuan
Masa kekuasaan Abbas merupakan puncak kejayaan kerajaan safawi. Berbagai kemajuan
telah dicapai pada masa raja ini. Dalam bidang pengetahuan, kerajaan safawi adalah
kerajaan yang telah berperadapan tinggi dan berjasa mengebangkan ilmu pengetahuan.
Beberapa ilmuwan yang lahir dari tanah Persia ini diantaranya Sadar Addin Al-Syarazi
seorang filosof serta Muhammad baqir ibnu Muhammad Damad seorang filosof, ahli
sejarah, teolog dan orang yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah.
Dari sektor perekonimian, pada masa Abbas I kerajaan safawi juga mengalami
perkembangan seiring dengan stabilitas politik yang telah dicapai. Apalagi setelah
menguasai kota Hurmuz dan pelabuhan gumrun dirubah menjadi Bandar Abbas, sektor
perdagangan kerajaan safawi semakin menguat. Selain sektor perdagangan pertanian
kerajaan safawi juga mengalami kemajuan terutama di daerah bulan sabit subur.
Dalam bidang pembangunan kerajaan ini berhasil menciptakan ibu kota yang indah. Di
kota tersebut dibangun bangunan-bangunan yang besar dan indah seperti masjid, rumah
sakit, dan jembatan raksasa di atas Zande Rud dan istana Chihil Sutun. Kota Isfahan juga
diperindah dengan taman-taman yang cantik. Ketika abbas meninggal di Isfahan terdapat
162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum. Dibidang seni
6
kemajuan nampak pada gaya arsitektur bangunannya seperti tampak pada masjid Shah
yang dibangun tahun 1611 M. Sedangkan seni lukis mulai dirintis sejak masa Tahmasp I .
2. Kemunduran
a. Faktor Internal
1) Adanya figur pemimpin yang kurang cakap. Sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya bahwa penyebab kerajaan safawi berkembang pesat adalah kecakapan figure
raja Abbas I. dan setelah peninggalannya tidak ada lagi pemimpin yang menyamai
kecakapannya sehingga ketika terjadi pergolakan politik di kerajaan Safawi para
pemimpin tersebut tidak dapat mengatasinya dengan baik.
2) Melemahnya kekuatan militer. Pasukan ghulam yang pernah dibentuk abbas I
sepeninggalannya tidak lagi sekuat ghulam generasi pertama. Hal ini menyebabkan
kelemahan kerajaa Safawi pada sector pertahanan keamanan.
3) Krisis moral penguasa. Sudah menjadi rahasia umum bahwa raja-raja pada kerajaan
Islam banyak menmpunyai wanita piaraan atau harem. Agaknya hal ini juga terjadi pada
kerajaan safawi. Raja-raja pengganti Abbas I juga banyak mempunyai wanita piaraan.
Hal ini kentara sekali pada masa pemerinyahan Sulaiman. Bahkan dalam literature sejarah
disebutka bahwa selama tujuh tahun raja Sulaiman tidak pernah melibatkan dirinya dalam
mengurusi pemerintahan.
b. Faktor Eksternal
1) Konflik politik dengan kerajaan Turki Usmani. Permusuhan antara safawi dengan
turki usmani yang pernah teredam sejak masa pemerintahan Ismail I ternyata tidak benar-
benar redam. Perselisihan antara syiah dan sunni ini terus mencuat apalagi dengan
melemahnya pemimpin pengganti Abbbas I .
2) konflik agama. Pada masa pemerintahan Husain dia memerintah dengan lemah
lembut. Akan tetapi kelembutannya ini digunakan oleh kaum syiah untuk memaksakan
fahamnya kepada rakyat yang belum bermazhab syiah. Hal ini memotivasi rakyat
Kandahar yang mayoritas bermazhab suni untuk mengkonsolidasikan kekuatannya
dibawah komando Mir Mahmud Khan. Dan pada tahun 1722 M raja Husain berhasil
digulingkan.
Untuk menanggulangi Mir Mahmud Khan raja Tahsamp, pengganti raja Husain beraliansi
dengan Nadir Khan dari suku Afshar. Dan kemenangan ada di pihak Tahsamp II. Karena
lemahnya raja ini Nadir Khan akhirnya memaksa Tahsamp II untuk turun tahta dan
digantikan Abbas III yang masih sangat kecil. Empat tahun berikutnya Nadir Khan naik
tahta menggantikan Abbas III. Denagn naiknya Nadir Khan menjadi raja maka
berakhirlah masa kejayaan kerajaan Safawi .
Kerajaan Safawi mengalami kemajuan pesat pada masa kepemimpinan Abbas I. tetapi
setelah raja ini wafat, kegemilangan kerajaan safawi juga ikut terkubur. Raja-raja yang
menggantikannya tidak memiliki kecakapan yang sama dengan dia sehingga perlahan
lahan kerajaan ini mengalami kemunduran hingga akhirnya benar-benar musnah.
7
E. Analisis
1. Daftar Nama-nama Raja dan Kemajuan Yang Dicapai
No. Nama Raja Masa Berkuasa Kemajuan Yang Telah Dicapai 01. Safiuddin 1252-1334 pendiri tarekat safawiyah
02. Sadar Addin Musa 1334-1399
03. Khawaja Ali 1399-1427
04. Ibrahim 1427-1447
05. Junaed 1447-1460 membentuk pemerintahan sendiri membawa tarekat safawi ke politik
06. Ismail I 1501-1524 memproklamirkan kerajaan safawi
menaklukkan ak koyunlu menduduki Tabriz memajukan bidang seni
07. Tahmasp I 1524-1576 mematahkan serangan turki usmani pelukis berbakat
08. Muhammad Khudabanda 1577-1787
09. Abbas I 1588-1628 membentuk tentara ghulam
menaklukan heart, marw, balkh,
kepulauan hurmuz,
menjalin hubungan dengan turki
membuka jalur pedagangan melalui
Bandar abbas
menjadikan Persia berperadaban
tinggi
10. Safi Mirza 1628-1242
11. Abbas II 1642-1667
12. Sulaiman 1667-1694
13. Husein 1694-1722
14. Tahmasp II 1722-1732
15. Abbas III 1732-1736
Keterangan:
Raja-raja penguasa yang memimpin kerajaan Safawi setelah Abbas I adalah penguasa-
penguasa yang lemah dalam kepemimpinannya. Mereka cenderung suka berfoya-foya dan
hanya memikirkan diri sendiri, tidak memperdulikan umatnya. Maka, pemimpin-
pemimpin inilah yang nantinya menjadikan runtuhnya kerajaan Safawi.
2. Kritik akan Kemejuan dan Kemunduran Kerajaan Safawi
Kerajaan Persia dapat mencapai kejayaan karena memiliki figure pemimpin yang cakap.
Abbas I dengan langkah-langkah diplomatis yang dia tempuh justru mengantarkan
kerajaan ini menuju masa kejayaan. Pengorbanan yang dilakukan abbas I ketika
mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani justru menjadi langkah bagi abbas I
untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang telah dikuasai Turki Usmani.
8
Namun demikian, Negara yang berkembang besar karena pengaruh pemimpinnya ini
menjadi mundur bahkan akhirnya runtuh karena tidk ada lagi pemimpin pengganti yang
secakap dirinya. Keterpurukan kerajaan Safawi juga diperparah karena perilaku
pemimpinnya yang lebih mementingkan kesenangan pribadi dari pada kepentingan
rakyatnya.
Lihatlah betapa pentingnya posisi pemimpin itu dalam suatu sistem pemerintahan. Jika
pemimpin yang ada dalam pemerintahan itu menjalankan tugasnya sebagai pemimpin
dengan baik, maka keadaan sistem pemerintahannya akan berjalan dengan baik pula.
Layaknya seperti tubuh manusia yang mempunyai kepala sebagai pusat pengendali
gerakan semua anggota tubuhnya. Jika satu saraf saja yang ada dalam kepala itu rusak,
maka sistem pergerakan anggota yang lain juga tidak akan normal. Maka, jika kita
mendapat kesempatan menjadi pemimpin jadilah pemimpin ya g benar dan amanah.
9
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajaan safawi adalah kerajaan yang menjadikan syiah sebagai mazhab Negara.
Kerajaan Safawi ini berasal dari gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di
Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat Safawiyah, didirikan pada waktu yang hampir
bersamaan dengan berdirinya kerajaan Turki Usmani. Nama safawiyah diambil dari nama
pendirinya Safiudin (1252-1334 M).
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Abbas I. figure pemimpin yang handal
dan kecerdasan yang mumpuni membuat kerajaan Safawi mengalami kemajuan di bawah
pemerintahannya. Salah satu prestasi besar kerajaan ini adalan dengan dikuasainya
kepulauan Hurmuz dan dibukanya pelabuhan Bandar Abbas.
Kerajaan Persia runtuh ketika kerajaan ini diperintah oleh abbas III yang masih sangat
belia. Kekuasaanya direbut secara sepihak oleh Nadir Khan dari suku Ashraf yang dulu
pernah membantunya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fuadi Imam, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II (Yogyakarta;Teras, 2012)
Sunanto Musyrifah, Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan
(Jakarta;Prrenada Media Group, 2011)
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2003)
file:///C:/Users/User/Pictures/KERAJAANSAFAWIYAH.htm. diambil 21/05/13.