makalah seminar revisi

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki makna sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik secara jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan (Ihsan, 2010: 1). Trianto (2010: 3) menyatakan bahwa pendidikan nasional di Indonesia berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Beberapa definisi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah yang di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pembelajaran (Sumiati, 2008: 3). Komponen-komponen pembelajaran 1

Upload: lvniee-fcisco

Post on 26-Oct-2015

95 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Seminar Revisi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan memiliki makna sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan

dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik secara jasmani maupun

rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan

(Ihsan, 2010: 1). Trianto (2010: 3) menyatakan bahwa pendidikan nasional di

Indonesia berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa. Beberapa definisi tersebut menunjukkan bahwa pendidikan adalah suatu

usaha untuk mengembangkan potensi dan kemampuan peserta didik melalui

proses pembelajaran.

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan formal di

sekolah yang di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen

pembelajaran (Sumiati, 2008: 3). Komponen-komponen pembelajaran terdiri dari

guru, materi pembelajaran, dan siswa. Interaksi antar ketiga komponen

pembelajaran melibatkan sarana dan prasarana, seperti metode pembelajaran,

media pembelajaran, dan lingkungan belajar.

Perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan

perangkat pembelajaran (Trianto, 2010: 96). Perangkat pembelajaran yang

diperlukan dalam mengelola proses pembelajaran dapat berupa silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran, lembar kegiatan siswa instrumen evaluasi atau tes

1

Page 2: Makalah Seminar Revisi

hasil belajar, media pembelajaran, serta buku siswa (Trianto, 2008: 121).

Perangkat pembelajaran yang paling umum digunakan guru adalah rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP adalah rencana yang menggambarkan

prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar

yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus (Trianto, 2010:

108).

Pelaksanaan pengembangan perangkat pembelajaran memerlukan model

pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan (Trianto, 2008: 83). Model

adalah seperangkat prosedur yang berurutan untuk mewujudkan suatu proses

melaksanakan pengembangan sistem pembelajaran seperti penentuan kebutuhan,

pemilihan media, dan penilaian (Farcis, 2011: 3). Salah satu model

pengembangan perangkat yang digunakan untuk mengembangkan RPP adalah

model Kemp. Model Kemp dikembangkan oleh Jerrold E. Kemp dan kawan-

kawan dari San Jose State University pada tahun 1994.

Pengembangan perangkat model Kemp dapat dimulai dari titik mana pun di

dalam siklus tersebut (Trianto, 2008: 86). Ada 10 langkah dalam pengembangan

model Kemp, yaitu menganalisis kebutuhan belajar dan tujuan pengajaran,

menentukan pokok bahasan, tugas, dan tujuan umum, menganalisis ciri siswa,

menentukan sasaran pengajaran, merancang kegiatan belajar mengajar,

menentukan sumber pengajaran, mempertimbangkan pelayanan penunjang,

menilai hasil belajar, dan mengadakan uji awal (Kemp, 1994: 14).

Tiap-tiap langkah pengembangan model Kemp berhubungan langsung

dengan aktivitas revisi, sehingga revisi dapat dilakukan dalam setiap langkah

2

Page 3: Makalah Seminar Revisi

model Kemp. Pengembangan perangkat model Kemp memberi kesempatan

kepada pengembang untuk dapat memulai dari komponen mana pun, hal inilah

yang menyebabkan model Kemp bersifat fleksibel.

Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik membuat makalah yang

berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Model Kemp.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah

“bagaimanakah bentuk pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

model Kemp dalam perancangan pengajaran fisika?”

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

tujuan penulisan makalah ini adalah “untuk mengetahui bentuk pengembangan

rencana pelaksanaan pembelajaran dengan model Kemp dalam perancangan

pengajaran fisika.”

1.4 Batasan Masalah

Penulis membatasi perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam

makalah ini, yaitu hanya mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran.

1.5 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah seminar fisika.

b. Sebagai sumber dalam mempelajari pengembangan perangkat pembelajaran

fisika, khususnya dengan model rancangan Kemp.

3

Page 4: Makalah Seminar Revisi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengembangan

Kamus bahasa Indonesia lengkap menyatakan bahwa pengembangan adalah

proses, cara, perbuatan mengembangkan (Daryanto, 1997: 350). Pengembangan,

dalam pengertian secara umum, berarti pertumbuhan, perubahan secara perlahan

(evolusi), dan perubahan secara bertahap (Setyosari, 2010: 197). Apabila ditinjau

dari bidang teknologi pembelajaran, pengembangan adalah proses

menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fisik.

Pengembangan dapat berupa proses, produk, atau rancangan. Tujuan

pengembangan adalah menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji

lapangan yang direvisi secara berkelanjutan.

2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu panduan langkah-langkah yang

akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam

skenario kegiatan (Trianto, 2008: 138). Sesuai dengan Permendiknas Nomor 42

Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus

untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD

(Devi dkk, 2009: 21). Pengembangan RPP harus memenuhi prinsip sebagai

berikut:

a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.

b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik.

4

Page 5: Makalah Seminar Revisi

c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.

d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

e. Keterkaitan dan keterpaduan.

f. Menerapkan teknologi, informasi, dan komunikasi.

Menurut Trianto (2010: 109), langkah-langkah pengembangan RPP adalah:

a. Mengisi kolom identitas.

b. Menentukan alokasi waktu pembelajaran.

c. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, serta indikator.

d. Merumuskan tujuan sesuai standar kompetensi, kompetensi dasar, serta

indikator.

e. Mengidentifikasi materi standar.

f. Menentukan pendekatan, model, dan metode pembelajaran.

g. Menentukan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,

inti, dan akhir.

h. Menentukan sumber belajar.

i. Menyusun kriteria penilaian.

2.3 Model Kemp

Model desain yang dikembangkan oleh Jerold E. Kemp dkk berbentuk

lingkaran atau cycle. Model berbentuk lingkaran menunjukkan adanya proses

kontinyu dalam sistem pembelajaran. Tiap-tiap tahap dalam model Kemp

berhubungan langsung dengan aktivitas revisi, sehingga bersifat fleksibel.

5

Page 6: Makalah Seminar Revisi

Ada 10 tahap pengembangan dalam model Kemp, yang dapat digambarkan:

Gambar 2.1 Siklus Model Kemp

a. Kebutuhan belajar dan tujuan pengajaran

Menurut Kaufman kebutuhan belajar siswa dapat diketahui melalui

pengumpulan informasi dengan tata cara penilaian internal dan tata cara penilaian

eksternal (Kemp, 1994: 37). Tata cara penilaian internal dilakukan dengan

menganalisis hasil ujian siswa, prestasi siswa, dan mewawancarai guru tentang

kemampuan dan sikap siswa. Tata cara penilaian eksternal dilakukan dengan

melakukan wawancara dengan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia

pendidikan, menganalisis program pengajaran di tempat lain dan membandingkan

hasilnya, serta melalui angket atau kuesioner.

Tujuan adalah pernyataan umum tentang kegiatan belajar yang akan

berlangsung (Kemp, 1994: 39). Tujuan pengajaran mengarahkan guru dalam

menentukan ukuran keberhasilan mata pelajaran.

6

revisi

revisi

eval

uas

i

evaluasi

Pokok bahasan, tugas, dan tujuan umum

Ciri siswa

Isi mata ajar dan analisis tugas

Sasaran pengajaran

Kegiatan belajar mengajar

Sumber pengajaran

Pelayanan penunjang

Menilai hasil belajar

Uji awal

Kebutuhan belajar dan tujuan pengajaran

Page 7: Makalah Seminar Revisi

b. Uji awal

Uji awal menentukan apakah siswa telah memiliki cukup kesiapan untuk

memulai suatu mata ajar atau mempelajari suatu pokok bahasan (Kemp, 1994:

264). Menurut Kemp, uji awal harus dilaksanakan karena:

1. Uji awal menentukan kesiapan siswa.

2. Uji awal menunjukkan dari mana pelajaran akan dimulai atau pelajaran

perbaikan yang harus diselesaikan sebelum memulai pelajaran.

3. Uji awal mendorong siswa mempelajari pokok bahasan karena meningkatkan

minat dan keingintahuan.

4. Uji awal memberitahukan kepada siswa tentang apa yang akan diajarkan

selama mempelajari pokok bahasan.

5. Uji awal menunjukkan gaya dan cara yang akan digunakan oleh pengajar

dalam ujian akhir.

6. Uji awal memungkinkan pengajar menyusun jadwal, sehingga tidak banyak

waktu yang terbuang.

7. Uji awal memberikan data dasar untuk menentukan kemajuan belajar.

8. Uji awal memberikan informasi untuk perbaikan program.

c. Pokok bahasan, tugas, dan tujuan umum

Pokok bahasan adalah nama satuan atau komponen mata pelajaran yang

membahas isi bidang pengetahuan yang akan dipelajari, sedangkan tugas adalah

nama yang berhubungan dengan keterampilan jasmani yang akan dilaksanakan

(Kemp, 1994: 49). Pokok bahasan berkaitan dengan pengetahuan tentang isi

pelajaran. Istilah lain untuk pokok bahasan dan tugas dalam KTSP adalah materi

7

Page 8: Makalah Seminar Revisi

pembelajaran, perbedaannya adalah istilah pokok bahasan digunakan untuk aspek

kognitif dan istilah tugas digunakan untuk aspek psikomotorik.

Tujuan umum terdiri atas sebuah kata kerja yang tidak pasti, dan isi pokok

bahasan atau tugas yang bersifat luas (Kemp, 1994: 55). Istilah lain untuk tujuan

umum dalam KTSP adalah standar kompetensi.

d. Ciri siswa

Ciri siswa dapat dilihat dari aspek berikut:

1. Informasi akademik

Kategori informasi mengenai siswa yang paling mudah diperoleh dan

paling sering digunakan adalah catatan akademik (Kemp, 1994: 63). Catatan

akademik mencakup nilai siswa pada mata pelajaran tertentu. Informasi

akademik diperoleh dari guru yang mengajar atau melalui uji awal (pre tes).

2. Ciri pribadi dan ciri sosial

Ciri pribadi dan ciri sosial siswa sangat penting untuk diketahui. Ciri

tersebut berupa umur dan tingkat kedewasaan, motivasi dan sikap terhadap

mata pelajaran, harapan, bakat khusus, dan kemampuan bekerja dalam berbagai

kondisi lingkungan (Kemp, 1994: 64).

3. Ciri siswa non-konvensional

Siswa konvensional adalah siswa siswa yang persiapannya, tingkah

lakunya, dan harapannya tidak konvensional (Kemp, 1994: 64). Siswa

konvensional terdiri dari kelompok siswa minoritas menurut suku, siswa cacat,

dan siswa dewasa. Menurut Kemp siswa cacat adalah orang cacat jasmani dan

cacat indera, seperti tuli dan buta, kesulitan berbicara dan lemah ingatan

8

Page 9: Makalah Seminar Revisi

(Kemp, 1994: 66). Siswa dewasa disini adalah orang dewasa yang menjadi

siswa, baik di perguruan tinggi maupun dalam pelatihan (Kemp, 1994: 67).

4. Gaya belajar

Ada tiga aspek gaya belajar yang dari kenyataannya serta penelitian

dapat merupakan informasi yang bermanfaat untuk menetapkan kondisi belajar

(Kemp, 1994: 68). Ketiga aspek tersebut adalah fungsi belahan otak, kondisi

belajar, dan gaya belajar kognitif. Fungsi belahan otak berhubungan dengan

perbedaan fungsi otak belahan kanan dan belahan kiri, belahan otak disebut

hemisfer. Hemisfer kiri menangani informasi secara nalar, runtut, dan analitis,

sedangkan hemisfer kanan menafsirkan informasi secara menyeluruh (Kemp,

1994: 69). Setiap orang memiliki kapasitas hemisfer yang berbeda, sehingga

perlu adanya kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kapasitas hemisfer.

e. Isi mata ajar dan analisis tugas

Isi mata ajar memberikan informasi yang diperlukan dalam pokok bahasan

(Kemp, 1994: 83). Isi mata ajar disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan,

pada saat ini kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Prinsip utama dalam KTSP adalah pemberian atribusi secara

penuh kepada instansi sekolah untuk merancang sendiri pembelajaran sesuai

dengan kondisi dan tingkat kemampuan sekolah (Pribadi, 2009: 5). Analisis tugas

adalah catatan yang rinci mengenai komponen mengetahui dan melakukan dari

suatu keterampilan (Kemp, 1994: 91).

9

Page 10: Makalah Seminar Revisi

f. Sasaran pengajaran

Sasaran pengajaran adalah sesuatu yang akan diraih siswa sesuai belajar

(Kemp, 1994: 107). Sasaran pengajaran terdiri dari tiga kategori utama (ranah),

yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Tujuan pembelajaran khusus memiliki

makna yang sama dengan sasaran pengajaran.

Bloom mengembangkan sebuah taksonomi untuk ranah kognitif. Taksonomi

adalah metode klasifikasi urutan berdasarkan jenjang meningkat. Taksonomi

Bloom untuk ranah kognitif adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis, dan evaluasi (Kemp, 1994: 109).

Ranah psikomotorik membahas tentang ketrampilan yang membutuhkan

penggunaan dan koordinasi otot tubuh (Kemp, 1994: 11). Menurut klasifikasi

Harrow ada enam golongan utama mengenai tingkah laku ranah psikomotorik,

yaitu gerakan refleks, gerakan pokok mendasar, kemampuan menghayati,

keseimbangan badan, kemampuan jasmani, gerakan yang menunjukkan

ketrampilan, dan komunikasi berkesinambungan (Kemp, 1994: 112).

Pengelompokan lain ranah psikomotorik adalah menurut Kibler, yaitu menirukan,

memanipulasi, pengalamiahan, dan artikulasi (Devi dkk, 2009: 20).

Ranah afektif mencakup sasaran yang menyangkut sikap, penghargaan,

nilai, dan emosi (Kemp, 1994: 113). Menurut Krathowl ada lima jenjang dalam

ranah afektif, yaitu menerima, menanggapi, menilai, mengelola, dan menghayati

(Devi dkk, 2009: 19).

10

Page 11: Makalah Seminar Revisi

g. Kegiatan belajar mengajar

Tahap ini dilakukan pemilihan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan

tujuan (Trianto, 2010: 86). Kegiatan ini meliputi pemilihan model, pendekatan,

dan metode yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Secara umum kegiatan belajar mengajar meliputi

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Menurut Kemp,

kondisi dan asas belajar penting dan bermanfaat kegiatan belajar mengajar (Kemp,

1994: 142). Kondisi dan asas belajar tersebut meliputi: persiapan sebelum

mengajar, sasaran belajar, susunan bahan ajar, perbedaan individu, motivasi,

sumber pengajaran, keikutsertaan, balikan, penguatan, latihan dan pengulangan,

urutan kegiatan belajar, penerapan, dan sikap pengajar.

h. Sumber pengajaran

Sumber belajar adalah rujukan atau bahan yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran (Trianto, 2010: 102). Pemilihan media dan sumber pembelajaran

berdasarkan hasil analisis tujuan, analisis karakteristik siswa, dan analisis tugas

(Trianto, 2010: 88). Media dan sumber belajar merupakan alat dan cara untuk

memfasilitasi, mempermudah proses belajar siswa, serta membuat proses belajar

menjadi lebih menyenangkan dan menarik bagi siswa (Belawati, 2003: 2.20).

Menurut Kemp, tata cara memilih sumber pembelajaran adalah berdasarkan yang

tersedia, berdasarkan yang dikenali pengajar, serta berdasarkan sasaran pemilihan

yang objektif (Kemp, 1994: 191).

11

Page 12: Makalah Seminar Revisi

i. Pelayanan penunjang

Pelayanan penunjang sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan

pengembangan perangkat, namun sangat menentukan keberhasilan perangkat.

Menurut Kemp, pengajar harus mempertimbangkan semua kebutuhan yang

berkaitan dengan pelayanan penunjang, yaitu anggaran, fasilitas, bahan,

perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, dan jadwal (Kemp, 1994: 205). Selama

proses pengembangan diperlukan layanan pendukung berupa kebijakan kepala

sekolah, guru mitra usaha, tata usaha, dan tenaga-tenaga terkait serta layanan

laboratorium dan perpustakaan (Trianto, 2010: 88).

j. Menilai hasil belajar

Menilai hasil belajar lebih dikenal dengan istilah evaluasi. Ada dua jenis

evaluasi, yaitu evaluasi sumatif dan evaluasi formatif. Evaluasi sumatif berfungsi

sebagai pemberi informasi kepada pengembang, sedangkan evaluasi formatif

berfungsi mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran

(Trianto, 2010: 89).

Penilaian hasil belajar untuk ranah kognitif terdiri dari ujian tertulis dan

ujian objektif (Kemp, 1994: 225). Bentuk ujian objektif antara lain soal pilihan

ganda, soal benar-salah, dan soal menjodohkan. Ranah afektif dinilai dengan

melakukan pengumpulan data melalui kuesioner terbuka (contohnya skala

penilaian dan wawancara), serta melalui kuesioner tertutup (contohnya

pengamatan).

12

Page 13: Makalah Seminar Revisi

Menurut Toeti Soekamto (dalam Faizah, 2009: 15), kelebihan model Kemp

adalah terletak pada adanya konsep bahwa proses perancangan dan

pengembangan dapat dimulai dari mana saja, adanya penekanan kepada materi,

tujuan dan kegunaan, serta pemilihan sumber belajar yang menyebabkan model

Kemp sangat menarik bagi guru. Kekurangan model Kemp adalah tidak adanya

kejelasan tentang apa yang perlu dilakukan pada langkah-langkah yang

berhubungan dengan penentuan, serta pemilihan dan pemakaian sumber-sumber

belajar (Faizah, 2009: 16).

2.4 Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model

Kemp

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan mengacu

pada model Kemp. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan RPP

adalah:

1. Menentukan kebutuhan belajar dengan menganalisis hasil ujian siswa serta

melakukan wawancara dengan guru yang mengajar mata pelajaran fisika.

2. Melakukan uji awal dengan memberikan tes tertulis kepada siswa.

3. Menentukan pokok bahasan yang akan dipelajari, dalam pengembangan ini

pokok bahasan yang dipilih adalah termodinamika.

4. Melihat ciri siswa berdasarkan jenis kelamin dan hasil ujian siswa yang

diperoleh dari wawancara dengan guru.

5. Menentukan isi mata ajar yang akan dipelajari, dalam pengembangan ini

dipilih mata ajar tentang usaha dan proses termodinamika.

13

Page 14: Makalah Seminar Revisi

6. Menentukan sasaran pengajaran berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi dasar.

7. Menyusun kegiatan belajar mengajar dan memilih model dan metode yang

sesuai dengan isi mata ajar.

8. Memilih sumber belajar yang sesuai dengan kegiatan belajar mengajar.

9. Memperhatikan ketersediaan perangkat pembelajaran lain, seperti silabus,

LKPD, dan bahan ajar guna menunjang kegiatan belajar mengajar.

10. Menilai hasil belajar siswa, di awal maupun akhir pembelajaran.

Berikut ini contoh rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

dikembangkan dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan model Kemp:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : XI/2Materi Pokok : TermodinamikaSub Materi Pokok : Usaha dan Proses TermodinamikaAlokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar KompetensiMenerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

B. Kompetensi DasarMenganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamika

C. Indikator1. Menganalisis keadaan gas karena perubahan suhu, tekanan, dan volume2. Menggambarkan perubahan keadaan gas dalam diagram P-V

D. Tujuan Pembelajaran Khusus1. Mendeskripsikan pengertian termodinamika2. Mendeskripsikan pengertian sistem3. Mendeskripsikan pengertian lingkungan4. Menghitung usaha yang dilakukan gas5. Mendeskripsikan pengertian proses isothermal6. Mendeskripsikan pengertian proses isokhorik

14

Page 15: Makalah Seminar Revisi

7. Mendeskripsikan pengertian proses isobarik8. Mendeskripsikan pengertian proses adiabatik 9. Menghitung usaha pada proses termodinamika gas10. Menghitung suhu pada proses termodinamika gas11. Menghitung tekanan pada proses termodinamika gas12. Menghitung volume pada proses termodinamika gas

E. Strategi PembelajaranModel : KooperatifMetode : Diskusi, Presentasi

F. Sumber Belajar1. Kanginan, Marthen. 2007. Fisika 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga.2. Purwoko dan Fendi. 2009. Physics for senior High School Year XI.

Bogor: Yudhistira.3. Supiyanto, 2007. Fisika 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Phiβeta.

G. Kegiatan Belajar MengajarFase Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Fase I Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Kegiatan Pendahuluan (± 10 menit)1. Mengucapkan salam

pembuka dan menanyakan apakah ada siswa yang tidak hadir.

2. MotivasiMenanyakan kepada siswa “apakah siswa tau cara pembuatan popcorn?”Memperlihatkan kepada siswa video pembuatan popcorn.

3. Menanyakan kepada siswa “Mengapa tutup panci bisa terangkat ke atas?”

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

1. Menjawab salam guru dan memberitahukan apabila ada temannya yang tidak hadir.

2. Memperhatikan video pembuatan popcorn.

3. Menjawab pertanyaan guru.

4. Memperhatikan guru.

Fase IIMenyajikan informasi

Kegiatan Inti(± 70 menit)1. Menjelaskan penyebab

terangkatnya tutup panci ke atas:

1. Memperhatikan penjelasan guru.

15

Page 16: Makalah Seminar Revisi

Fase IIIMengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Fase IVMembimbing kelompok bekerja dan belajar

“Saat panci diletakkan di atas kompor, energi ditambahkan ke dalam biji jagung melalui konduksi panas. Ketika biji jagung pecah dan berekspansi akan dihasilkan kerja yang mengangkat tutup panci dan terbentuklah popcorn.”

2. Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok heterogen berdasarkan tipe kecerdasan siswa yang telah dianalisis sebelumnya

3. Membagikan LKPD dan bahan ajar kepada setiap kelompok.

4. Mengamati dan memfasilitasi siswa mengerjakan LKPD.

5. Meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil pengerjaan LKPDnya.

6. Memeriksa pemahaman siswa dan memberikan umpan balik dengan memastikan bahwa setiap kelompok mengetahui jawaban yang benar tentang apa yang telah mereka kerjakan.

7. Membimbing siswa merangkum hasil pembelajaran sesuai TPK.

2. Membentuk kelompok.

3. Mengambil LKPD dan bahan ajar.

4. Mengerjakan LKPD.

5. Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

6. Memperhatikan penjelasan guru.

7. Memperhatikan dan mencatat rangkuman pelajaran.

16

Page 17: Makalah Seminar Revisi

Fase VEvaluasi

Fase VIMemberikan penghargaan

Kegiatan Penutup(± 10 menit)1. Mengevaluasi siswa

per individu sesuai dengan TPK yang ingin dicapai.

2. Memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya bagus.

3. Memberitahukan siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya akan membahas tentang hukum I Termodinamika.

4. Mengucapkan salam penutup.

1. Mengerjakan sola evaluasi secara individu.

2. Memberikan aplaus kepada kelompok yang diberi penghargaan.

3. Mencatat materi pembelajaran selanjutnya.

4. Menjawab salam guru.

H. Penilaian Hasil Belajara. Teknik Penilaian : Tes tertulisb. Bentuk Instrumen : Essayc. Soal Evaluasi

1. Carilah pasangan istilah untuk kata-kata di bawah ini!1. Cabang dari ilmu fisika yang

mempelajari tentang proses perpindahan energi sebagai kalor dan usaha .

2. Benda atau sekumpulan benda yang akan diteliti.

3. Semua yang ada di sekitar benda.4. Proses perubahan keadaan sistem pada

suhu tetap.5. Proses perubahan keadaan sistem pada

volume tetap.6. Proses perubahan keadaan sistem pada

tekanan tetap.7. Proses perubahan keadaan sistem tanpa

adanya pertukaran kalor dengan lingkungannya.

8. Nama ilmuwan yang teorinya sesuai dengan proses isothermal.

9. Nama ilmuwan yang teorinya sesuai dengan proses isokhorik.

10. Nama ilmuwan yang teorinya sesuai dengan proses isobarik.

a. Adiabatikb. Boylec. Charlesd. Gay Lussace. Isobarikf. Isokhorikg. Isothermalh. Lingkungani. Sistemj. Termodinamika

17

Page 18: Makalah Seminar Revisi

2. Suatu gas mengalami ekspansi pada tekanan konstan 5 atm (1 atm = 105 N/m2). Volume awal gas adalah 300 liter dan setelah mengalami ekspansi, volumenya menjadi dua kalinya. Tentukan usaha yang dilakukan oleh gas!

3. Suatu gas bervolume 0,5 m3 perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan tetap sehingga volumenya menjadi 2m3. Jika usaha pada sistem adalah 3 x 105 J, tentukan tekanan gas!

18

Page 19: Makalah Seminar Revisi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dikembangkan dengan model

Kemp memiliki bagian berupa standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,

tujuan pembelajaran khusus, strategi pembelajaran, sumber pelajaran, kegiatan

belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar.

3.2 Saran

Meningkatkan kreativitas pengajar dalam mengembangkan rencana

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan model Kemp, supaya kegiatan belajar

mengajar lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Hal ini pada akhirnya akan

meningkatkan hasil belajar siswa.

19

Page 20: Makalah Seminar Revisi

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo.

Devi, Poppy Kamalia dkk. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran untuk Guru SMP. Diambil pada tanggal 14 September 2011 dari www.p4tkipa.org.

Faizah, Umi. 2009. Pengembangan Program Pembelajaran Menggunakan Model Kemp pada Materi Gerak pada Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 8 Palangka Raya tahun Pelajaran 2008/2009. Proposal, tidak diterbitkan. Palangka Raya: Universitas Palangka Raya.

Farcis, Fenno. 2011. Pengembangan Program Pengajaran Fisika. Bahan ajar, tidak diterbitkan. Palangkaraya: Universitas Palangkaraya.

Ihsan, Fuad. 2010. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kemp, Jerrold E. 1994. Proses Perancangan Pengajaran (terjemahan Asril Marjohan). Bandung: penerbit ITB.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sumiati dan Asara. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.

______. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

20