makalah radiologi

8
BAB I PENDAHULUAN Peran radiografi dalam ilmu kedokteran gigi semakin meningkat sejalan dengan berkembangnya pengetahuan saat ini. Pada saat ini radiografi dalam kedokteran gigi merupakan perangkat yang sering digunakan. Menurut Goaz, White, Frommer, Langlais dkk yang dikutip oleh Hanna Bachtiar, gambaran yang dihasilkan dari radiografi merupakan hal yang sangat penting bagi seorang dokter gigi terutama untuk melihat adanya kelainan-kelainan yang tidak tampak atau kurang jelas pada pemeriksaan klinis dan dapat diketahui secara jelas sehingga akan sangat membantu seorang dokter gigi dalam hal menentukan diagnosis, rencana perawatan dan menilai keberhasilan perawatan yang telah dilakukan terhadap pasien. Dalam melakukan suatu perawatan penyakit gigi dan mulut, agar tercapai hasil yang optimal perlu ditunjang oleh pemeriksa tambahan, diantaranya pemeriksaan radiografi. Salah satu dari pemeriksaan radiografi tersebut adalah periapikal foto, dan juga dapat dibantu dengan pemeriksaan panoramik foto. Gambaran yang dihasilkan dapat berupa: radiolusen, radiopak dan radio intermediate. Pemeriksaan radiografi adalah salah satu pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit gigi dan mulut. Pemeriksaan radiografi adalah salah satu pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit gigi dan mulut. Pemeriksaan radiografi yang dapat dilakukan adalah teknik intra oral dan extra oral. Pada teknik intra oral yang

Upload: hayyu-rizky

Post on 04-Aug-2015

877 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH RADIOLOGI

BAB I

PENDAHULUAN

Peran radiografi dalam ilmu kedokteran gigi semakin meningkat sejalan dengan

berkembangnya pengetahuan saat ini. Pada saat ini radiografi dalam kedokteran gigi

merupakan perangkat yang sering digunakan. Menurut Goaz, White, Frommer, Langlais dkk

yang dikutip oleh Hanna Bachtiar, gambaran yang dihasilkan dari radiografi merupakan hal

yang sangat penting bagi seorang dokter gigi terutama untuk melihat adanya kelainan-

kelainan yang tidak tampak atau kurang jelas pada pemeriksaan klinis dan dapat diketahui

secara jelas sehingga akan sangat membantu seorang dokter gigi dalam hal menentukan

diagnosis, rencana perawatan dan menilai keberhasilan perawatan yang telah dilakukan

terhadap pasien.

Dalam melakukan suatu perawatan penyakit gigi dan mulut, agar tercapai hasil yang

optimal perlu ditunjang oleh pemeriksa tambahan, diantaranya pemeriksaan radiografi. Salah

satu dari pemeriksaan radiografi tersebut adalah periapikal foto, dan juga dapat dibantu

dengan pemeriksaan panoramik foto. Gambaran yang dihasilkan dapat berupa: radiolusen,

radiopak dan radio intermediate.

Pemeriksaan radiografi adalah salah satu pemeriksaan yang dapat membantu

menegakkan diagnosa suatu penyakit gigi dan mulut. Pemeriksaan radiografi adalah salah

satu pemeriksaan yang dapat membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit gigi dan mulut.

Pemeriksaan radiografi yang dapat dilakukan adalah teknik intra oral dan extra oral. Pada

teknik intra oral yang dapat digunakan adalah teknik periapikal, bite wing dan oklusal,

sedang pada teknik Extra Oral, adalah: Eissler, PA-Ap, Lateral, Lateral Oblique,

Cephalometrik dan Panoramik, serta teknik pemotretan dengan pesawat CBCT-3D (Cone

Bean Computerize Tomography-Tiga Dimensi).

Di dalam bidang kedokteran gigi pemeriksaan radiografi memiliki klasifikasi fungsi

penunjang yang sangat penting diantaranya menghasilkan diagnosa dengan tingkat ketepatan

diagnosis yang tinggi. Dokter gigi menggunakan hasil radiograf sebagai pedoman untuk

menyusun perencanaan perawatan dan tindakan yang harus diberikan selama proses

perawatan kepada pasien menyangkut kesehatan gigi dan mulut sebelum akhirnya dievaluasi.

Pada dasarnya radiografi dibagi ke dalam tiga klasifikasi pembasan yakni radiografi

struktur normal rahang atas, radiografi struktur normal rahang bawah, serta radiografi

Page 2: MAKALAH RADIOLOGI

kelainan kongenital rongga mulut. Namun, secara spesifik penulisan makalah ini bertujuan

untuk memberikan uraian bagaimana teknik menginterpretasi radiografi struktur normal

rahang atas (maksila) dengan diagnosa yang tepat.

Page 3: MAKALAH RADIOLOGI

BAB II

LATAR BELAKANG

Anatomi radiografi (radiologi) adalah ilmu mengenal struktur tubuh dengan

menggunakan sinar X atau tehnik penyinaran lain.

Menginterpretasi radiografi termasuk pekerjaan yang memerlukan keterampilan,

pengalaman dan teori yang menunjang karena pada suatu radiograf dapat terjadi beberapa

kesamaan dan ketidakjelasan, sehingga dapat mempengaruhi hasil diagnosa dan perawatan

pasien. Beberapa contoh radiograf dapat memberikan gambaran radiopak yang sama, yaitu

adanya superimpose dan substansi tulang memberikan gambaran radiopak sama dengan

bagian gigi yang berada dalam tulang.

Beberapa kasus sering tidak dapat atau sukar didiagnosa, karena radiografinya tidak

jelas, buram ataupun kontras dan detail yang kurang sehingga dapat membuat kekeliruan

dalam mendiagnosa suatu penyakit gigi dan mulut. Hal tersebut memerlukan teknik

interpretasi radiografi sehingga seorang dokter gigi dapat melakukan diagnosa dengan tepat,

dan perawatan gigi dan mulut dapat lebih akurat.

Kualitas hasil radiograf gigi dan rongga mulut seseorang tidak terlepas dari beberapa

faktor kondisional pada praktik radiografi pasien. Sebagai contoh beberapa kendala yang

ditemukan dalam proses pembacaan anatomis normal adalah diantaranya disebabkan oleh

anatomi wajah tengah yang kompleks, superimpos variasi struktur anatomis, dan orientasi

proyeksi yang berubah-ubah. Selain hal tersebut, gerakan pasien dan mesin radiografi, posisi

pasien, dan anatomi pasien yang memang tidak biasa turut mempengaruhi kualitas radiograf.

Untuk menentukan diagnosa yang tepat, seorang dokter gigi tentu harus lebih dulu

mengetahui radiograf untuk struktur gigi normal baik itu rahang atas (maksila) maupun

rahang bawah (mandibula). Dari hasil radiograf tersebut dapat menjadi suatu pembanding

dengan radiograf hasil radiografi masalah kesehatan gigi dan mulut abnormal. Oleh karena

itu, seorang dokter gigi seharusnya dapat mengetahui mekanisme interpretasi radiografi

permasalahan gigi dan mulut yang normal dan abnormal dengan membandingkan keduanya.

Dengan adanya beberapa karakteristik tertentu pada kasus-kasus tersebut maka pada

makalah ini penulis menguraikan cara menginterpretasi dengan cara melihat radiograf dalam

hal ini pada struktur normal rahang atas (maksila). Dari hasil interpretasi radiograf tersebut

Page 4: MAKALAH RADIOLOGI

dapat diketahui dan dipahami anatomi gigi dan jaringan pendukungnya. Selanjutnya

interpreter dalam hal ini seorang dokter gigi dapat membedakan gambaran anatomi dan

jaringan pendukung gigi yang normal dan abnormal pada rahang atas (maksila).

Di dalam Normal Anatomy of Intraoral Projections, John B. Ludlow DDS,MS dan

Donald A. Tyndall DDS, PhD dari University of North Carolina School of Dentistry

memberikan gambaran radiografi pada gigi dan maksila dalam keadaan normal adalah

sebagai berikut:

1. Gambaran Radiografi Gigi Normal:

a. Email, dentin, sementum dan tulang: bagian-bagian keras gigi yang bersifat

radioopaque. Email bersifat lebih radioopaque daripada dentin dan tulang. Sementum

di sekitar permukaan akar tidak dapat terlihat pada radiograf (radiolusen)

b. Pulpa dan periodontal ligamen terlihat sebagai area yang radiolusen

c. Lamina dura terlihat sebagai daerah yang radiolusen

d. Benih gigi (dental germ)

2. Gambaran Radiografi Maxilla Normal:

a. Sutura mediana berupa garis yang radiolusen diantara gigi incisivus sentralis

b. Foramen palatina incisivus atau anterior berada diantara atau di atas gigi incisivus

sentralis. Foramen ini bisa berbentuk bulat, hati atau berlian.

c. Spina nasalis anterior terlihat seperti bentuk huruf V yang terletak di atas foramen

incisivum

d. Septum nasal terlihat sebagai bayangan berwarna abu-abu atau putih di atas incisivus

sentralis

e. Sinus maxillaris, secara radiografi sinus ini tidak terlihat hingga berumur 5 tahun ke

atas. Tetapi setelah umur ini, sinus maxillaris akan terlihat sebagai gambaran

radiolusen yang sangat dominan pada daerah rahang atas dan area molar

Page 5: MAKALAH RADIOLOGI

f. Fossa lateralis akan terlihat sebagai bagian yang radiolusen pada daerah gigi incisivus

lateralis rahang atas

g. Processus zygomaticus, terlihat seperti bentuk huruf U (U-shaped) yang bersifat

radiolusen. Bagian ini terlihat pada tulang zygomaticus sampai maxilla.

h. Processus coronoideus terlihat sebagai bagian yang berbentuk suatu segitiga

(triangular) pada bagian posterior gigi rahang atas dan sangat mudah diidentifikasi

i. Hamulus pterygoideus terlihat pada daerah tuberositas rahang atas dan bersifat

radiopaque

j. Gigi-gigi molar RA terlihat mempunyai 3 akar

k. Gigi-gigi premolar terlihat punya 1 akar

l. Gigi incisivus RA