makalah praktikum akuntansi ratih ayu ratnasari_43112120283_ (1) - copy

14
1 MINI SKRIPSI SISTEM KEUANGAN DENGAN METODE RASIO SEBAGAI ALAT ANALISA PERHITUNGAN PADA PT.ABC Disusun Oleh : Ratih Ayu Ratnasari ( 43112120283 ) Program Studi Manajemen Program kelas Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Jakarta 2014

Upload: rezhamaulana

Post on 14-Sep-2015

388 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

Makalah Pengantar akuntansi

TRANSCRIPT

  • 1

    MINI SKRIPSI

    SISTEM KEUANGAN DENGAN METODE RASIO

    SEBAGAI ALAT ANALISA PERHITUNGAN

    PADA PT.ABC

    Disusun Oleh :

    Ratih Ayu Ratnasari ( 43112120283 )

    Program Studi Manajemen

    Program kelas Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Mercu Buana

    Jakarta

    2014

  • 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari

    Perusahaan ABC. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi

    normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-

    entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan,

    oleh karena itu untuk mengetahui kinerja laporan keuangan tersebut kita memerlukan

    suatu analisis, analisis-analisis inilah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai

    manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai

    investor jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap perusahaan ABC.

    Laba atau keuntungan merupakan ukuran bagi keberhasilan dari suatu operasi

    perusahaan ABC. Perusahaan ABC dikatakan sehat apabila mempunyai kemampuan

    yang cukup besar dalam menghasilkan laba sepanjang hidupnya, serta hal yang tidak

    boleh diabaikan yakni kemampuan yang cukup besar pula dalam memenuhi semua

    kewajiban kuangannya. Jika faktor tersebut mampu dilaksanakan dengan baik oleh

    manajemen Perusahaan ABC selama berlangsungnya kegiatan operasi, maka perjalanan

    hidup perusahaan itu dapat dipertahankan dan dikembangkan secara optimal sesuai

    dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

    Laporan keuangan adalah sumber informasi yang dijadikan landasan pengambilan

    keputusan oleh para pemegang saham, kreditur, pengamat ekonomi dan pemerintah

    ditinjau dari kepentingan masing-masing, serta merupakan landasan bagi Analisa Rasio

    Keuangan untuk merinci prestasi operasional perusahaan. Dengan adanya laporan

    keuangan diperoleh gambaran tentang perkembangan perusahaan, sehingga mereka

    yang berkepentingan terhadap

    perkembangan perusahaan mengadakan analisis atau interprestasi terhadap data-data

    keuangan yang tercermin pada laporan keuangan.

  • 3

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka rumusan masalah yang ada

    pada makalah ini adalah:

    1. Apakah yang disebut dengan rasio profitabilitas pada Perusahaan ABC?

    2. Apa yang dimaksud dengan rasio aktivitas (rasio perputaran) pada Perusahaan ABC

    dan hal-hal apa saja yang terkait dengan rasio tersebut?

    3. Apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari perhitungan rasio keuangan Perusahaan

    ABC?

    1.3. Tujuan Pembahasan Masalah

    Dari uraian rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari pembuatan makalah ini

    adalah:

    1. Untuk mengetahui secara jelas apa iti rasio profitabilitas dan perhitungan-

    perhitungan yang ada didalamnya.

    2. Untuk mengetahui apa itu rasio aktivitas (rasio perputaran) dan perhitungan-

    perhitungan apa saja yang menyusun didalamnya.

    3. Untuk mengetahui manfaat dari rasio keuangan dari Perusahaan ABC

  • 4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian Laporan Keuangan

    Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu

    keputusan antara lain mengenai rencana-rencanan Perusahaan ABC, penanaman

    modal/investasi, pencarian sumber-sumber dana oprasi perusahaan lainnya (Amin

    Wijaya Tunggal, 1995). Melalui analisis laporan keuangan ini maka para pemakai

    informasi akuntansi dapat mengambil keputusan. Pengelola/manajer dalam suatu

    perusahaan dapat menilai apakah kinerjanya dalam suatu periode yang lalu

    mendatangkan keuntungan atau tidak.

    2.2. Tinjauan Tentang Rasio Keuangan

    Rasio keuangan adalah suatu hal yang menggambarkan suatu hubungan atau

    perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, atau perbandingan antara

    berbagai gejala yang dinyatakan dengan angka/persentase. (Amin Wijaya Tunggal,

    1995). Beberapa jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja

    financial antara lain :

    2.3. Rasio Profitabilitas

    Rasio ini disebut juga sebagai rasio rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk

    mengukur kemampuan Perusahaan ABC dalam memperoleh laba atau keuntungan,

    profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva

    atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

    2.3.1. Jenis-Jenis Rasio Profitabilitas

    Berikut merupakan rasio-rasio yang tergolong dalam rasio profitabilitas adalah sebagai

    berikut:

  • 5

    1. Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor)

    Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok

    penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat

    dicapai dari jumlah penjualan.

    Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

    Gross Profit Margin = Laba kotor

    Penjualan Bersih

    2. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

    Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu

    dibandingkan dengan volume penjualan.

    Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu :

    Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak

    Penjualan Bersih

    3. Earning Power of Total Investment

    Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang

    diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. .

    Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

    Earning Power of Total Investment = Laba Sebelum Pajak

    Total aktiva

    4. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)

    Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri

    untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa

    maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

  • 6

    Return on Equity = Laba Setelah Pajak

    Ekuitas Pemegang Saham

    2.4. Rasio Aktivitas (Rasio Perputaran)

    Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

    memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini

    melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis

    aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan

    yang layak antara penjualan dan beragai unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap

    dan aktiva lainya.

    Aktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin

    besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva tersebut. Dana kelebihan tersebut

    akan lebih baik bila ditanamkan pada aktiva lain yang lebih produktif.

    2.4.1. Jenis-jenis Rasio Aktivitas

    Yang termasuk ke dalam rasio aktivitas adalah sebagai berikut:

    1. Total Assets Turn Over (Perputaran Aktiva)

    Total assets turn over merupakan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva

    suatu perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total

    aktiva dalam satu periode tertentu.

    Total assets turn over merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan

    keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu

    (Syamsuddin, 2009).

    Total assets turn over merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur

    dari volume penjualan. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa

  • 7

    aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien

    penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain

    jumlah asset yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn

    overnya ditingkatkan atau diperbesar.

    Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan, tapi akan

    lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukkan

    efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam perusahaan.

    Total assets turn over dihitung sebagai berikut:

    Total assets turn over = Penjualan

    Total Aktiva

    2. Working Capital Turn Over (Rasio Perputaran Modal Kerja)

    Perputaran modal kerja merupakan perbandingan antara penjualan dengan modal kerja

    bersih. Dimana modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi utang lancar.

    Perputaran modal kerja merupakan rasio mengukur aktivitas bisnis terhadap kelebihan

    aktiva lancar atas kewajiban lancar serta menunjukkan banyaknya penjualan (dalam

    rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja (Sawir, 2009).

    Working capital turn over merupakan kemampuan modal kerja (neto) berputar dalam

    suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan (Riyanto, 2008).

    Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan selama

    perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha.periode perputaran modal kerja

    (working capital turn over period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam

    komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat kembali menjadi kas. Makin

    pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi

    perputarannya (turn over rate-nya). Berapa lama periode perputaran modal kerja adalah

    tergantung berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal

    kerja tersebut.

  • 8

    Perputaran modal kerja dihitung dengan rumus:

    Perputaran modal kerja = Penjualan = Penjualan

    Modal Kerja Bersih (Aktiva Lancar Utang Lancar)

    3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (fixed assets turnover)

    Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap. Fixed assets

    turn over mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti

    pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah

    penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva

    tetap (Sawir, 2003).

    Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan

    aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat

    (rendah), kemungkinan terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap

    namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan halhal lain seperti investasi pada

    aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh.

    Jadi semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut.

    Perputaran aktiva tetap dihitung dengan rumus:

    Perputaran aktiva tetap = Penjualan

    Aktiva Tetap

    4. Rasio perputaran persediaan (inventory turnover)

    Inventory turnover menunjukkan kemampuan dana yang tertanam dalam inventory

    berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk

    adanya overstock (Riyanto, 2008).

    Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang.

  • 9

    Rasio ini merupakan indikasi yang cukup popular untuk menilai efisiensi operasional,

    yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada

    persediaan.

    Ada dua masalah yang timbul dalam perhitungan dan analisis rasio perputaran

    persediaan. Pertama, penjualan dinilai menurut harga pasar (market price), persediaan

    dinilai menurut harga pokok penjualan (at Cost), maka sebenarnya rasio perputaran

    persediaan (at cost) digunakan untuk mengukur perputaran fisik persediaan. Sedangkan

    rasio yang dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan mengukur

    perputaran persediaan dalam kas (Sawir, 2003).

    Namun banyak lembaga penelitian rasio keuangan yang menggunakan rasio perputaran

    persediaan (at market) sehingga bila ingin dibandingkan dengan rasio industri rasio

    perputaran persediaan (at market) sebaiknya di gunakan. Kedua, penjualan terjadi

    sepanjang tahun sedangkan angka persediaan adalah gambaran keadaan sesaat. Oleh

    karena itu, lebih baik menggunakan rata-rata persediaan yaitu persediaan awal

    ditambah persediaan akhir dibagi dua.

    Rasio perputaran persediaan dihitung dengan rumus:

    Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan

    Rata-rata persediaan

    5. Rata-rata umur piutang

    Rasio ini mengukur efisiensi pengolahan piutang perusahaan, serta menunjukkan

    berapa lama waktu yang diperlukan untuk melunasi piutang atau merubah piutang

    menjadi kas. Rata-rata umur piutang ini dihitung dengan membandingkan jumlah

    piutang dengan penjualan perhari. Dimana penjualan perhari yaitu penjualan dibagi 360

    atau 365 hari.

  • 10

    Rata-rata piutang ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

    Days Sales Outstanding = Piutang

    Penjualan / 360 hari

    6. Perputaran Piutang

    Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungn yang erat dengan

    volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulannya dapat

    dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut yaitu dengan membagi

    total penjualan kredit (neto) dengan piutang rata-rata.

    Perputaran piutang dapat diukur dengan rumus :

    Makin tinggi rasio (turnover) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam

    piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment

    dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit

    dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijak sanaan

    pemberian kredit.

    2.5. Manfaat Laporan Keuangan

    2.5.1. Manfaat Analisis Laporan Keuangan

    kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

    1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat

    dari laporan keuangan biasa.

    2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu

    laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).

    3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

  • 11

    4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya

    dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern maupun

    kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

    5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan

    teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan.

    6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

    Dengan perkataan lain yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan

    tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:

    a. Dapat menilai prestasi perusahaan.

    b. Dapat memproyeksi laporan perusahaan.

    c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu

    tertentu:

    1) Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Ekuitas).

    2) Hasil Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban).

    3) Likuiditas.

    4) Solvabilitas.

    5) Aktivitas.

    6) Rentabilitas atau Profitabilitas.

    7) Indikator Pasar Modal.

    d. Menilai perkembangan dari waktu ke waktu.

    e. Menilai komposisi struktur keuangan, arus dana.

    7. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang

    sudah dikenal dalam dunia bisnis.

    2.5.2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

    tujuan dari analisis laporan keuangan adalah:

    1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik

    aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa

    periode.

    2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

    perusahaan.

    3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

    4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke

    depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

  • 12

    5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran

    atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

    6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil

    yang mereka capai.

    tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk

    memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah

    dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi

    pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua

    periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang

    akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil.

  • 13

    BAB III

    KESIMPULAN

    Laporan keuangan adalah suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk membuat suatu

    keputusan antara lain mengenai rencana Perusahaan ABC, penanaman modal/investasi,

    pencarian sumber-sumber dana oprasi Perusahaan ABC lainnya melalui analisis

    laporan keuangan ini maka para pemakai informasi akuntansi dapat mengambil

    keputusan. Pengelola/manajer dalam suatu perusahaan dapat menilai apakah kinerjanya

    dalam suatu periode yang lalu mendatangkan keuntungan atau tidak.

    Rasio profitabilitas disebut juga sebagai rasio rentabilitas yaitu rasio yang digunakan

    untuk mengukur kemampuan Perusahaan ABC dalam memperoleh laba atau

    keuntungan, profitabilitas Perusahaan ABC mewujudkan perbandingan antara laba

    dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

    Rasio aktivitas adalah rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

    memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya. Semua rasio aktivitas ini

    melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis

    aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan

    yang layak antara penjualan dan beragai unsur aktiva misalnya persediaan, aktiva tetap

    dan aktiva lainya.

    Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh

    informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai

    perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-

    pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode

    atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan

    dapat mendukung keputusan yang akan diambil.

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

    Munawir. 1993. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke Empat. Yogyakarta:

    Liberty.

    Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan.

    Yogyakarta: BPFE.

    Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan

    Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

    Syamsuddin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT.

    Raja Grafindo Persada.