makalah pengelolaan kelas
DESCRIPTION
Makalah ini merupakan implementasi hasil penelitian terhadap pengelolaan kelas yang bai, benar dan bermanfaat.TRANSCRIPT
MAKALAH KELOMPOK
“PENGELOLAAN KELAS” Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah
Pengelolaan Pendidikan Dosen .
Gema Rullyana, S,Pd., M.IKom
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI TAHUN 2013
Jl. Raya Syamsyudin, SH. No. 50 Kota Sukabumi 43113 Telepon (0266) 218342, 218345 Faximili (0266) 218342
Disusun Oleh :
Fikriawan Hasli 06 317 1111 027
Faris Indrajaya 06 317 1111 019
Dara Triana 06 317 1111 030
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta Inayah-Nya sehingga makalah yang
berjudul “Pengelolaan Kelas” ini dapat diselesaikan. Tak lupa salawat
serta salam semoga terus tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, saudaranya, serta umat nya hinnga akhir zaman, amiin.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Kelompok mata
kuliah Pengelolaan Pendidikan yang di dalamnya akan dibahas mengenai
konsep serta tata cara untuk menumbuhkan pengelolaan kelas yang baik
agar proses belajar mengajar dapat tercipta dengan keharmonisan.
Jhon Lock mengemukakan Teori “Tabula Rasa” yang berarti
manusia itu bagai meja lilin putih, dibentuk dan diukir bukan oleh
sendirinya, melainkan oleh orang – orang di sekitarnya serta oleh
lingkungannya, Oleh sebab itulah Konsep “Pengelolaan Kelas” sangat
penting untuk difahami, karena pengelolaan kelas bertujuan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang baik agar anak dapat dibentuk
sesuai potensi yang ia miliki.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi penyusun pada khususnya serta bagi para pembaca pada umumnya
dan dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan manfaatnya pada
kehidupan sehari-hari.
Penyusun
11 Mei 2013
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...……………………....………………………... i
DAFTAR ISI ..……......…………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..……………….……………………….... 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………........ 1
C. Tujuan Penyusunan Makalah ….……………………………….... 2
D. Metode Pengumpulan Data...............................………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pengelolaan Kelas..................................................……. 3
B. Alasan Perlunya Strategi Pengelolaan Kelas......................……. 4
C. Upaya – Upaya dalam Pengelolaan Kelas ..................................5
D. Komponen – Komponen Pengelolaan Kelas............................... 8
E. Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas........................................ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………..………..………….……………..…………. 13
B. Saran …………………………………………………………....….. 13
DAFTAR PUSTAKA....................……………………………….…….
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelas adalah salah satu tempat pembelajaran yang di dalamnya terdapat
kepala-kepala dengan pemikiran dan logika yang berbeda satu sama lain
namun harus disatukan pada satu sisi yaitu kenyamanan dalam pembelajaran
dengan tujuan mendasar tidak lain adalah keberhasilan pembelajaran itu
sendiri.
Akan tetapi, pola pembelajaran dalam ruangan tidak selalu efektif dalam
waktu yang lama, karena selalu timbul kejenuhan bila seorang guru tidak
berusaha sedemikian rupa untuk menimbulkan rasa nyaman bagi siswa –
siswanya dalam bel;ajar. Kejenuhan tersebut dapat terbentuk dalam berbagai
macam penunjukkan perilaku, baik kenakalan, over aktif, lower aktif atau
bahkan down spirit. Oleh karena itu, pengelolaan kelas agar kondisi kelas
menjadi kondusif untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran sangatlah
diprioritaskan dalam dunia pendidikan, dan di dalam Pengelolaan tersebut
termaktub berbagai poin yang harus dipertahankan maupun dirombak
mengikuti siswa agar keharmonisan pembelajaran dapat dicapai.
Pada makalah ini, akan dibahas hal – hal yang berkaitan dengan Pengelolaan
Kelas dengan tujuan agar dapat diaplikasikan kelak pada kelas yang
sesungguhnya guna kesuksesan proses belajar mengajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apalah Definisi dari Pengelolaan kelas ?
2. Mengapa Pengelolaan Kelas sangat diperlukan dalam kegiatan belajar
mengajar ?
3. Apa sajakah upaya yang pantas dilakukan dalam pengelolaan kelas ?
4. Konsep – konsep seperti apakah yang seharusnya diterapkan dalam
pengelolaan kelas ?
5. Bagaimana peran seorang guru dalam membentuk pengelolaan kelas
yang baik dan benar ?
2
C. Tujuan
Makalah ini disusun dengan beberapa tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Memberikan pengutan pemahaman kepada para calon guru mengenai
pengelolaan kelas sebagai pendukung keberhasilan proses belajar
mengajar;
2. Menjabarkan tata cara penerapan pengelolaan kelas yang baik dan
dianjurkan;
3. Menjawab seluruh permasalahan yang dicantumkan di dalam Sub-bab
Rumusan Masalah.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada makalah ini secara bertahap dan kontinyu, lebih
dititikberatkan kepada sumber materi berupa buku dan artikel-artikel majalah
pendidikan maupun situs yang bertemakan pendidikan.
3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pengelolaan Kelas
Berikut beberapa definisi Pengelolaan Kelas yang diungkapkan orang para
ahli :
1. Definisi Menurut Made Pidarta
Pengelolaan kelas ditinjau dari pengertian lama dan pengertian baru
sebagai berikut:
a. Pengertian lama, Pengelolaan kelas adalah mempertahankan ketertiban
kelas.
b. Pengertian baru, Pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan
menggunakan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi
pengelolaan kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki,
danmemelihara organisasi kelas sehingga individu dapat
memanfaaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-
tugas individual (Pidarta, tth : 47).
2. Definisi Menurut Suharsimi Arikunto
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung
jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar tercapai kondisi yang
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang
diharapkan (Arikunto, 1986: 143).
3. Definisi Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan
Pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk menata
kehidupan kelas dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur
dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk memaksimalkan
efisiensi, memantau kemajuan siswa, dan mengantisipasi masalah-masalah
yang mungkin timbul (Wijaya dan
Rusyan, 1994: 113).
4
4. Definisi Menurut Muljani A. Nurhadi
Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang
dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas
yang menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan
mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta dalam
proses pendidikan di sekolah (Nurhadi, 1983: 162).
Jadi, bila kita ambil garis tengah antara pengertian – pengertian diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah upaya yang
dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas dengan menciptakan
atau mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang mendukung program
pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Alasan Perlunya Strategi Pengelolaan Kelas
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar
mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk
mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan.
Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor
yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam
kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan
kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya
sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan
Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b)
guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d)
guru sebagai evaluator. Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut
mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi
belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran. Menurut Amatembun
(dalam Supriyanto, 1991:22) “Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan
oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang
5
tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan”.
Sedangkan menurut Usman (2003:97) “Pengelolaan kelas yang efektif
merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang
efektif”. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek penyelenggaraan
sistem pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas guru di
dalamkelas. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi pengelolaan kelas sangat
mendasar sekali karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan
mengelola tingkah laku siswa dalam kelas, menciptakan iklim sosio emosional
dan mengelola proses kelompok, sehingga keberhasilan guru dalam
menciptakan kondisi yang memungkinkan, indikatornya proses belajar
mengajar berlangsung secara efektif.
C. Upaya – Upaya dalam Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas jelas sekali membutuhkan pola – pola keterampilan
tertentu agar maksud dan tujuan pengelolaan dapat dicapai dengan baik,
berikut dua macam upaya pengelolaan kelas :
1. Preventif
Preventif Merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk mencegah
terjadinya gangguan dalam pembelajaran. Keterampilan ini berhubungan
dengan kompetensi guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan
pelajaran dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal
serta aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan , yaitu sebagai
berikut :
a. Sikap Tanggap
Guru memandang secara seksama ke seluruh sudut ruangan dan
kepada seluruh siswa secara bergantian.
Bergerak mendekati, yaitu guru mendekati siswa yang menimbulkan
gangguan atau kepada siswa yang menunjukkan aktivitas belajar
dengan baik dan tekun di kelas.
Memberi pernyataan positif terhadap perilaku siswa yang baik dan
nasehat atau teguran untuk siswa yang berperilaku negatif.
6
Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan yang dilakukan
siswa.
b. Membagi Perhatian
Pengelolaan kelas yang efektif akan terjadi bila guru mampu
membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung
dalam waktu yang sama, seperti :
Visual, yaitu dengan pandangan mata atau gerakan tubuh lainnya,
Verbal, yaitu dengan kata-kata.
c. Pemutusan Perhatian Kelompok
Adalah salah satu upaya guru sebagai tenaga pendidik membangun
rasa percaya diri dan tanggung jawab bagi siswa dalam bentuk
kelompok agar dapat bertanggungjawab terhadap diri maupun
terhadap kelompoknya, yaitu dengan tahapan sebagai berikut :
Memberi tanda pada kelompok
Meminta pertanggung jawaban anak didik
Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas
Melakukan penghentian
Memberikan penguatan
Evaluasi Tingkat kemajuan anak didik
2. Kuratif
Merupaka keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan
pengembangan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini sangat berkaitan
dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan agar
guru dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang
walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan tanggapan yang sesuai,
akan tetapi belum juga berhasil sebaiknya guru meminta bantuan kepala
sekolah, guru konselor, atau orangtua siswa untuk membantu mengatasi
gangguan tersebut.
7
Dua jenis keterampilan diatas adalah strategi yang baik digunakan untuk
mengatur kondisi belajar mengajar di dalam kelas, namun lebih terarah pada
penerapan tindakan pasif menghindarkan siswa dari gangguan yang dapat
membuyarkan konsenterasi serta kesungguhan niat dalam belajar.
Sedangkan bila kita merujuk pada strategi pengelolaan kelas, didapat
dua macam strategi yang biasa dihadapkan kepada siswa sebagai subjek
pengelolaan tersebut.
Stategi itu adalah :
a. Modifikasi tingkah laku :
Analisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah kemudian modifikasi.
b. Pendekatan pemecahan masalah kelompok
Dengan cara:
Memperlancar tugas-tugas melalui kerjasama yang baik
Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, memulihkan semangat anak
didik, dan menangani konflik yang timbul
Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.
8
D. Komponen – Komponen Pengelolaan Kelas
1. Pengelolaan Kelas/tempat belajar
Merupakan upaya mendayagunakan potensi kelas dengan cara melakukan
seleksi terhadap penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema
dannsituasi kelas. Hal yang dilakukan dalam pengelolaan kelas atau tempat
elajar :
a. Pengaturan tempat duduk (meja dan kursi)
Pengaturan ini berdasarkan prinsip-prinsip :
Aksebilitas, yaitu kemudahan siswa untuk menjangkau alat dan sumber belajar
yang tersedia.
Mobilitas, yaitu memudahkan siswa dan guru untuk bergerak dari satu bagian
ke bagian lain dalam kelas.
Interaksi, memudahkan terjadi interaksi dalam proses pembelajaran antara guru
dan siswa dan antar siswa.
Variasi kerja siswa, memungkinkan siswa untuk dapat bekerja secara
perorangan atau kelompok.
2. Pengaturan alat-alat pengajaran.
Diantara alat-alat pengajaran dikelas yang harus diatur adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan kelas
Sekolah yang maju memiliki perpustakaan disetiap kelas
Pengaturannya dilakukan bersama-sama anak didik
b. Alat peraga / media pengajaran
Alat peraga atau media pengajaran semestiunya diletakan di kelas
agar mudah penggunaannya
Pengaturannya dilakukan bersama anak didik
c. Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain
Ukurannya disesuaikan
Warnanya harus kontras
Penempatannya memperhatikan estetika dan terjangkau oleh anak
didik
9
d. Papan presensi anak didik
Di tempatkan dibagian depan sehingga dapat dilihat oleh semua anak
didik
Difungsikan sebagaimana mestinya
3. Penataan keindahan dan kebersihan kelas.
a. Hiasan dinding
Burung garuda - gambar pahlawan
Teks proklamasi - Peta/Globe
Slogan pendidikan - Gambar presiden dan wakil presiden
b. Penempatan lemari
Lemari buku diletakkan di depan
Lemari alat-alat peraga diletakkan di belakang
c. Pemelihara kebersihan
Anak didik bergiliran membersihkan kelas
Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas
d. Ventilasi dan tata cahaya.
Ventilasi sesuai dengan ruangan kelas
Sebaiknya tidak merokok
Pengaturan cahaya perlu diperhatikan sehingga cahaya yang
masuk cukup
Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian
depan
4. Pengaturan anak didik
Pengelolaan siswa dalam satu kelas dapat dilakukan secara perorangan,
berpasangan, kelompok, sesuai keterlibatan siswa siswa, interaksi belajar, dan
ketersedian sarana dan prasarana pendidikan serta karakteristik siswa.
Kegiatan interkasi edukatif dengan pendekatan kelompok mengehendaki
peninjauan pada aspek perbedaan individual anak didik. Postur tubuh anak
didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang, anak didik yang
mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknaya ditempatkan
10
didepan kelas. Dengan begitu mata anaka didik yang minus dapat melihat
tulisan dipapan tulis dengan cukup baik. Anak didik cerdas berdampingan
dengan ynga kurang cerdas. Anak pandai bicara dengan anak pendiam.
Sekolompok anak didik yang suka berulah harus dipisahkan dan harus dalam
pengawasan guru.
5. Pengelolaan Isi/ Materi Pembelajaran
Pengelolaan isi atau materi pelajaran yng dilakukan guru harus disiapkan
dan direncanakan dalam silabus dan sistem penilaian yang dibuat guru. Dari
silabus yang dibuat oleh guru akan tergambar jenis dan satuan pendidikan dan
tingkatan kelas serta semester, standar kompetensi kelulusan per mata
pelajaran yang harus dicapai siswa, kompetensi pembelajaran setiap materi
pokok pembelajaran, indikator dan hasil belajar siswa, perencanaan
pengalaman belajar, dan pengembangan kecakapan hidup, skenario
pembelajaran, penilaian serta sumebr, alat dan media pembelajaran yang
digunakan.
6. Pengelolaan Sumber Belajar
Contoh sumber belajar antara lain :
SDM : guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan
Secara fisik yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar di sekolah adalah
perpustakaan, laboratorium, serta media cetak dan elektronik. Sumber belajar
lainnya adalah iklim fisik dan iklim psikologis yang ada di sekolah.
11
E. Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas
Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses
pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor
yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam
kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan
kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya
sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan
Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b)
guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d)
guru sebagai valuator.
1. Guru Sebagai Demonstrator
Guru menjadi sosok yang ideal bagi siswanya hal ini dibuktikan apabila ada
orang tua yang memberikan argumen yang berbeda dengan gurunya maka
siswa tersebut akan menyalahkan argumen si orangtua dan membenarkan
seorang guru. Guru adalah acuan bagi peserta didiknya oleh karena itu segala
tingkah laku yang dilakukannya sebagian besar akan ditiru oleh siswanya. Guru
sebagai demonstrator dapat diasumsikan guru sebagai tauladan bagi siswanya
dan contoh bagi peserta didik.
2. Guru Sebagai Evaluator
Evaluator atau menilai sangat penting adalah rangkaian pembelajaran
karena setiap pembelajaran pada akhirnya adalah nilai yang dilihat baik
kuantitatif maupun kualitatif. Rangkaian evaluasi meliputi persiapan,
pelaksanaan, evaluasi. Tingkat pemikiran ada beberapa tingkatan antara lain :
Mengetahui - Mengerti - Mengaplikasikan - Analisis - Sintesis (analisis
dalam berbagai sudut) – Evaluasi
Manfaat evaluasi bisa digunakan sebagai umpan balik untuk siswa sehingga
hasil nilai ini bukan hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi untuk
mencari kelemahan di pembelajaran yang sudah diajarkan. Hal -hal yang paling
penting dalam melaksanakan evaluasi. Harus dilakukan oleh semua aspek baik
12
efektif, kognitif dan psikomotorik. Evaluasi dilakukan secara terus menerus
dengan pola hasil evaluasi dan proses evaluasi. Evalusi dilakuakan dengan
berbagai proses instrument harus terbuka
3. Guru Sebagai Pengelola Kelas
Manager memenage kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan
karisma guru akan menurun, bahkan kegiatan pembeajaran bisa kacau tanpa
tujuan. Guru Sebagai Pengelola Kelas, agar anak didik betah tinggal di kelas
dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya. Beberapa
fungsi guru sebagai pengelola kelas : Merancang tujuan pembelajaran
mengorganisasi beberapa sumber pembelajaran Memotivasi, mendorong, dan
menstimulasi siswa. Ada 2 macam dalam memotivasi belajar bisa dilakukan
dengan hukuman atau dengan reaward Mengawasi segala sesuatu apakah
berjalan dengan lancar apa belum dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran
4. Guru Sebagai Fasilitator
Seorang guru harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga
media yang akan digunakan bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai
sember belajar yang harus dipelajari oleh seorang guru. Seorang siswa
mempunyai beberapa kemampuan menyerap materi berbeda-beda oleh karena
itu pendidik harus pandai dalam merancang media untuk membantu siswa agar
mudah memahami pelajaran. Keterampilan untuk merancang media
pembelajaran adalah hal yang pokok yang harus dikuasai, sehingga pelajaran
yang akan diajarkan bisa dapat diserap dengan mudah oleh peserta didik.
Media pembelajaran didalam kelas sangat banyak sekali macamnya misalkan
torsu, chart maket, LCD, OHP/OHT, dll.
13
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Pengelolaan kelas jelas sangat penting keberadaannya, karena struktur
di dalamnya lah yang akan memberikan kepastian apakah siswa dapat dengan
baik mengikuti pembelajaran atau sebaliknya. Oleh sebab itu, guru dan juga
staff tenaga kependidikan sangat dibutuhkan untuk saling bekerja sama dalam
merumuskan serta menerapkan pengelolaan kelas yang sesuai dengan
kebutuhan dan kriteria individi-individu yang mendiami kelas tersebut agar
tercipta pola belajar mengajar yang harmonis dan selaras.
B. Saran
Pengaplikasian pola Pengelolaan kelas harus sangat di prioritaskan oleh
seorang pengajar, maka dari itu, semoga penjabaran dalam makalah ini dapat
dijadikan sumber acuan dasar guna memulai pencitraan pada Pengelolaan
kelas walaupun belum harus diaplikasikan secara langsung pada waktu dekat.
Daftar Pustaka
- http://generasiberpendidikan.blogspot.com
Sumber Buku dalam Situs :
Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Drs. Syaiful Bahri J)
Strategi Belajar Mengajar (Drs. Darwyan Syah, M.Pd. M.Si dkk)
- http://sdn-medangasem03.blogspot.com
- http://psikologi.ugm.ac.id/riset-psikologi-pendidikan.9.1015