makalah pengelolaan kelas

17
MAKALAH KELOMPOK “PENGELOLAAN KELAS” Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan Dosen . Gema Rullyana, S,Pd., M.IKom PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI TAHUN 2013 Jl. Raya Syamsyudin, SH. No. 50 Kota Sukabumi 43113 Telepon (0266) 218342, 218345 Faximili (0266) 218342 Disusun Oleh : Fikriawan Hasli 06 317 1111 027 Faris Indrajaya 06 317 1111 019 Dara Triana 06 317 1111 030

Upload: fikriawan-hasli

Post on 28-Oct-2015

708 views

Category:

Documents


98 download

DESCRIPTION

Makalah ini merupakan implementasi hasil penelitian terhadap pengelolaan kelas yang bai, benar dan bermanfaat.

TRANSCRIPT

MAKALAH KELOMPOK

“PENGELOLAAN KELAS” Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah

Pengelolaan Pendidikan Dosen .

Gema Rullyana, S,Pd., M.IKom

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI TAHUN 2013

Jl. Raya Syamsyudin, SH. No. 50 Kota Sukabumi 43113 Telepon (0266) 218342, 218345 Faximili (0266) 218342

Disusun Oleh :

Fikriawan Hasli 06 317 1111 027

Faris Indrajaya 06 317 1111 019

Dara Triana 06 317 1111 030

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat serta Inayah-Nya sehingga makalah yang

berjudul “Pengelolaan Kelas” ini dapat diselesaikan. Tak lupa salawat

serta salam semoga terus tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW,

keluarganya, saudaranya, serta umat nya hinnga akhir zaman, amiin.

Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Kelompok mata

kuliah Pengelolaan Pendidikan yang di dalamnya akan dibahas mengenai

konsep serta tata cara untuk menumbuhkan pengelolaan kelas yang baik

agar proses belajar mengajar dapat tercipta dengan keharmonisan.

Jhon Lock mengemukakan Teori “Tabula Rasa” yang berarti

manusia itu bagai meja lilin putih, dibentuk dan diukir bukan oleh

sendirinya, melainkan oleh orang – orang di sekitarnya serta oleh

lingkungannya, Oleh sebab itulah Konsep “Pengelolaan Kelas” sangat

penting untuk difahami, karena pengelolaan kelas bertujuan untuk

menciptakan lingkungan belajar yang baik agar anak dapat dibentuk

sesuai potensi yang ia miliki.

Penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat

bagi penyusun pada khususnya serta bagi para pembaca pada umumnya

dan dapat dipertimbangkan untuk diaplikasikan manfaatnya pada

kehidupan sehari-hari.

Penyusun

11 Mei 2013

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...……………………....………………………... i

DAFTAR ISI ..……......…………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..……………….……………………….... 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………........ 1

C. Tujuan Penyusunan Makalah ….……………………………….... 2

D. Metode Pengumpulan Data...............................………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Pengelolaan Kelas..................................................……. 3

B. Alasan Perlunya Strategi Pengelolaan Kelas......................……. 4

C. Upaya – Upaya dalam Pengelolaan Kelas ..................................5

D. Komponen – Komponen Pengelolaan Kelas............................... 8

E. Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas........................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………..………..………….……………..…………. 13

B. Saran …………………………………………………………....….. 13

DAFTAR PUSTAKA....................……………………………….…….

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelas adalah salah satu tempat pembelajaran yang di dalamnya terdapat

kepala-kepala dengan pemikiran dan logika yang berbeda satu sama lain

namun harus disatukan pada satu sisi yaitu kenyamanan dalam pembelajaran

dengan tujuan mendasar tidak lain adalah keberhasilan pembelajaran itu

sendiri.

Akan tetapi, pola pembelajaran dalam ruangan tidak selalu efektif dalam

waktu yang lama, karena selalu timbul kejenuhan bila seorang guru tidak

berusaha sedemikian rupa untuk menimbulkan rasa nyaman bagi siswa –

siswanya dalam bel;ajar. Kejenuhan tersebut dapat terbentuk dalam berbagai

macam penunjukkan perilaku, baik kenakalan, over aktif, lower aktif atau

bahkan down spirit. Oleh karena itu, pengelolaan kelas agar kondisi kelas

menjadi kondusif untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran sangatlah

diprioritaskan dalam dunia pendidikan, dan di dalam Pengelolaan tersebut

termaktub berbagai poin yang harus dipertahankan maupun dirombak

mengikuti siswa agar keharmonisan pembelajaran dapat dicapai.

Pada makalah ini, akan dibahas hal – hal yang berkaitan dengan Pengelolaan

Kelas dengan tujuan agar dapat diaplikasikan kelak pada kelas yang

sesungguhnya guna kesuksesan proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apalah Definisi dari Pengelolaan kelas ?

2. Mengapa Pengelolaan Kelas sangat diperlukan dalam kegiatan belajar

mengajar ?

3. Apa sajakah upaya yang pantas dilakukan dalam pengelolaan kelas ?

4. Konsep – konsep seperti apakah yang seharusnya diterapkan dalam

pengelolaan kelas ?

5. Bagaimana peran seorang guru dalam membentuk pengelolaan kelas

yang baik dan benar ?

2

C. Tujuan

Makalah ini disusun dengan beberapa tujuan yaitu sebagai berikut :

1. Memberikan pengutan pemahaman kepada para calon guru mengenai

pengelolaan kelas sebagai pendukung keberhasilan proses belajar

mengajar;

2. Menjabarkan tata cara penerapan pengelolaan kelas yang baik dan

dianjurkan;

3. Menjawab seluruh permasalahan yang dicantumkan di dalam Sub-bab

Rumusan Masalah.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada makalah ini secara bertahap dan kontinyu, lebih

dititikberatkan kepada sumber materi berupa buku dan artikel-artikel majalah

pendidikan maupun situs yang bertemakan pendidikan.

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Pengelolaan Kelas

Berikut beberapa definisi Pengelolaan Kelas yang diungkapkan orang para

ahli :

1. Definisi Menurut Made Pidarta

Pengelolaan kelas ditinjau dari pengertian lama dan pengertian baru

sebagai berikut:

a. Pengertian lama, Pengelolaan kelas adalah mempertahankan ketertiban

kelas.

b. Pengertian baru, Pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan

menggunakan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi

pengelolaan kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki,

danmemelihara organisasi kelas sehingga individu dapat

memanfaaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-

tugas individual (Pidarta, tth : 47).

2. Definisi Menurut Suharsimi Arikunto

Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung

jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar tercapai kondisi yang

optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang

diharapkan (Arikunto, 1986: 143).

3. Definisi Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan

Pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk menata

kehidupan kelas dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur

dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk memaksimalkan

efisiensi, memantau kemajuan siswa, dan mengantisipasi masalah-masalah

yang mungkin timbul (Wijaya dan

Rusyan, 1994: 113).

4

4. Definisi Menurut Muljani A. Nurhadi

Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang

dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas

yang menunjang program pengajaran dengan jalan menciptakan dan

mempertahankan motivasi siswa untuk selalu terlibat dan berperan serta dalam

proses pendidikan di sekolah (Nurhadi, 1983: 162).

Jadi, bila kita ambil garis tengah antara pengertian – pengertian diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah upaya yang

dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas dengan menciptakan

atau mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang mendukung program

pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

B. Alasan Perlunya Strategi Pengelolaan Kelas

Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar

mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk

mencapai kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan.

Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor

yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam

kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan

kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan

lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya

sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan

Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam proses

belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b)

guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d)

guru sebagai evaluator. Sebagai tenaga profesional, seorang guru dituntut

mampu mengelola kelas yaitu menciptakan dan mempertahankan kondisi

belajar yang optimal bagi tercapainya tujuan pengajaran. Menurut Amatembun

(dalam Supriyanto, 1991:22) “Pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan

oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembang

5

tumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan”.

Sedangkan menurut Usman (2003:97) “Pengelolaan kelas yang efektif

merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang

efektif”. Pengelolaan dipandang sebagai salah satu aspek penyelenggaraan

sistem pembelajaran yang mendasar, di antara sekian macam tugas guru di

dalamkelas. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi pengelolaan kelas sangat

mendasar sekali karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi kegiatan

mengelola tingkah laku siswa dalam kelas, menciptakan iklim sosio emosional

dan mengelola proses kelompok, sehingga keberhasilan guru dalam

menciptakan kondisi yang memungkinkan, indikatornya proses belajar

mengajar berlangsung secara efektif.

C. Upaya – Upaya dalam Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas jelas sekali membutuhkan pola – pola keterampilan

tertentu agar maksud dan tujuan pengelolaan dapat dicapai dengan baik,

berikut dua macam upaya pengelolaan kelas :

1. Preventif

Preventif Merupakan upaya yang dilakukan oleh guru untuk mencegah

terjadinya gangguan dalam pembelajaran. Keterampilan ini berhubungan

dengan kompetensi guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan

pelajaran dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal

serta aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan keterampilan , yaitu sebagai

berikut :

a. Sikap Tanggap

Guru memandang secara seksama ke seluruh sudut ruangan dan

kepada seluruh siswa secara bergantian.

Bergerak mendekati, yaitu guru mendekati siswa yang menimbulkan

gangguan atau kepada siswa yang menunjukkan aktivitas belajar

dengan baik dan tekun di kelas.

Memberi pernyataan positif terhadap perilaku siswa yang baik dan

nasehat atau teguran untuk siswa yang berperilaku negatif.

6

Memberi reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan yang dilakukan

siswa.

b. Membagi Perhatian

Pengelolaan kelas yang efektif akan terjadi bila guru mampu

membagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yang berlangsung

dalam waktu yang sama, seperti :

Visual, yaitu dengan pandangan mata atau gerakan tubuh lainnya,

Verbal, yaitu dengan kata-kata.

c. Pemutusan Perhatian Kelompok

Adalah salah satu upaya guru sebagai tenaga pendidik membangun

rasa percaya diri dan tanggung jawab bagi siswa dalam bentuk

kelompok agar dapat bertanggungjawab terhadap diri maupun

terhadap kelompoknya, yaitu dengan tahapan sebagai berikut :

Memberi tanda pada kelompok

Meminta pertanggung jawaban anak didik

Memberikan pengarahan dan petunjuk yang jelas

Melakukan penghentian

Memberikan penguatan

Evaluasi Tingkat kemajuan anak didik

2. Kuratif

Merupaka keterampilan pengelolaan kelas yang berhubungan dengan

pengembangan kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini sangat berkaitan

dengan tanggapan guru terhadap gangguan anak didik yang berkelanjutan agar

guru dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang

walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan tanggapan yang sesuai,

akan tetapi belum juga berhasil sebaiknya guru meminta bantuan kepala

sekolah, guru konselor, atau orangtua siswa untuk membantu mengatasi

gangguan tersebut.

7

Dua jenis keterampilan diatas adalah strategi yang baik digunakan untuk

mengatur kondisi belajar mengajar di dalam kelas, namun lebih terarah pada

penerapan tindakan pasif menghindarkan siswa dari gangguan yang dapat

membuyarkan konsenterasi serta kesungguhan niat dalam belajar.

Sedangkan bila kita merujuk pada strategi pengelolaan kelas, didapat

dua macam strategi yang biasa dihadapkan kepada siswa sebagai subjek

pengelolaan tersebut.

Stategi itu adalah :

a. Modifikasi tingkah laku :

Analisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah kemudian modifikasi.

b. Pendekatan pemecahan masalah kelompok

Dengan cara:

Memperlancar tugas-tugas melalui kerjasama yang baik

Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok, memulihkan semangat anak

didik, dan menangani konflik yang timbul

Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

8

D. Komponen – Komponen Pengelolaan Kelas

1. Pengelolaan Kelas/tempat belajar

Merupakan upaya mendayagunakan potensi kelas dengan cara melakukan

seleksi terhadap penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema

dannsituasi kelas. Hal yang dilakukan dalam pengelolaan kelas atau tempat

elajar :

a. Pengaturan tempat duduk (meja dan kursi)

Pengaturan ini berdasarkan prinsip-prinsip :

Aksebilitas, yaitu kemudahan siswa untuk menjangkau alat dan sumber belajar

yang tersedia.

Mobilitas, yaitu memudahkan siswa dan guru untuk bergerak dari satu bagian

ke bagian lain dalam kelas.

Interaksi, memudahkan terjadi interaksi dalam proses pembelajaran antara guru

dan siswa dan antar siswa.

Variasi kerja siswa, memungkinkan siswa untuk dapat bekerja secara

perorangan atau kelompok.

2. Pengaturan alat-alat pengajaran.

Diantara alat-alat pengajaran dikelas yang harus diatur adalah sebagai berikut:

a. Perpustakaan kelas

Sekolah yang maju memiliki perpustakaan disetiap kelas

Pengaturannya dilakukan bersama-sama anak didik

b. Alat peraga / media pengajaran

Alat peraga atau media pengajaran semestiunya diletakan di kelas

agar mudah penggunaannya

Pengaturannya dilakukan bersama anak didik

c. Papan tulis, kapur tulis, dan lain-lain

Ukurannya disesuaikan

Warnanya harus kontras

Penempatannya memperhatikan estetika dan terjangkau oleh anak

didik

9

d. Papan presensi anak didik

Di tempatkan dibagian depan sehingga dapat dilihat oleh semua anak

didik

Difungsikan sebagaimana mestinya

3. Penataan keindahan dan kebersihan kelas.

a. Hiasan dinding

Burung garuda - gambar pahlawan

Teks proklamasi - Peta/Globe

Slogan pendidikan - Gambar presiden dan wakil presiden

b. Penempatan lemari

Lemari buku diletakkan di depan

Lemari alat-alat peraga diletakkan di belakang

c. Pemelihara kebersihan

Anak didik bergiliran membersihkan kelas

Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas

d. Ventilasi dan tata cahaya.

Ventilasi sesuai dengan ruangan kelas

Sebaiknya tidak merokok

Pengaturan cahaya perlu diperhatikan sehingga cahaya yang

masuk cukup

Cahaya masuk dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian

depan

4. Pengaturan anak didik

Pengelolaan siswa dalam satu kelas dapat dilakukan secara perorangan,

berpasangan, kelompok, sesuai keterlibatan siswa siswa, interaksi belajar, dan

ketersedian sarana dan prasarana pendidikan serta karakteristik siswa.

Kegiatan interkasi edukatif dengan pendekatan kelompok mengehendaki

peninjauan pada aspek perbedaan individual anak didik. Postur tubuh anak

didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang, anak didik yang

mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknaya ditempatkan

10

didepan kelas. Dengan begitu mata anaka didik yang minus dapat melihat

tulisan dipapan tulis dengan cukup baik. Anak didik cerdas berdampingan

dengan ynga kurang cerdas. Anak pandai bicara dengan anak pendiam.

Sekolompok anak didik yang suka berulah harus dipisahkan dan harus dalam

pengawasan guru.

5. Pengelolaan Isi/ Materi Pembelajaran

Pengelolaan isi atau materi pelajaran yng dilakukan guru harus disiapkan

dan direncanakan dalam silabus dan sistem penilaian yang dibuat guru. Dari

silabus yang dibuat oleh guru akan tergambar jenis dan satuan pendidikan dan

tingkatan kelas serta semester, standar kompetensi kelulusan per mata

pelajaran yang harus dicapai siswa, kompetensi pembelajaran setiap materi

pokok pembelajaran, indikator dan hasil belajar siswa, perencanaan

pengalaman belajar, dan pengembangan kecakapan hidup, skenario

pembelajaran, penilaian serta sumebr, alat dan media pembelajaran yang

digunakan.

6. Pengelolaan Sumber Belajar

Contoh sumber belajar antara lain :

SDM : guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan

Secara fisik yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar di sekolah adalah

perpustakaan, laboratorium, serta media cetak dan elektronik. Sumber belajar

lainnya adalah iklim fisik dan iklim psikologis yang ada di sekolah.

11

E. Peran Guru Dalam Pengelolaan Kelas

Pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses

pendidikan secara keseluruhan, di antaranya guru merupakan salah satu faktor

yang penting dalam menentukan berhasilnya proses belajar mengajar di dalam

kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk meningkatkan peran dan

kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan

lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya

sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Adam dan

Decey (dalam Usman, 2003) mengemukakan peranan guru dalam proses

belajar mengajar adalah sebagai berikut: (a) guru sebagai demonstrator, (b)

guru sebagai pengelola kelas, (c) guru sebagai mediator dan fasilitator dan (d)

guru sebagai valuator.

1. Guru Sebagai Demonstrator

Guru menjadi sosok yang ideal bagi siswanya hal ini dibuktikan apabila ada

orang tua yang memberikan argumen yang berbeda dengan gurunya maka

siswa tersebut akan menyalahkan argumen si orangtua dan membenarkan

seorang guru. Guru adalah acuan bagi peserta didiknya oleh karena itu segala

tingkah laku yang dilakukannya sebagian besar akan ditiru oleh siswanya. Guru

sebagai demonstrator dapat diasumsikan guru sebagai tauladan bagi siswanya

dan contoh bagi peserta didik.

2. Guru Sebagai Evaluator

Evaluator atau menilai sangat penting adalah rangkaian pembelajaran

karena setiap pembelajaran pada akhirnya adalah nilai yang dilihat baik

kuantitatif maupun kualitatif. Rangkaian evaluasi meliputi persiapan,

pelaksanaan, evaluasi. Tingkat pemikiran ada beberapa tingkatan antara lain :

Mengetahui - Mengerti - Mengaplikasikan - Analisis - Sintesis (analisis

dalam berbagai sudut) – Evaluasi

Manfaat evaluasi bisa digunakan sebagai umpan balik untuk siswa sehingga

hasil nilai ini bukan hanya suatu point saja melainkan menjadi solusi untuk

mencari kelemahan di pembelajaran yang sudah diajarkan. Hal -hal yang paling

penting dalam melaksanakan evaluasi. Harus dilakukan oleh semua aspek baik

12

efektif, kognitif dan psikomotorik. Evaluasi dilakukan secara terus menerus

dengan pola hasil evaluasi dan proses evaluasi. Evalusi dilakuakan dengan

berbagai proses instrument harus terbuka

3. Guru Sebagai Pengelola Kelas

Manager memenage kelas, tanpa kemampuan ini maka performence dan

karisma guru akan menurun, bahkan kegiatan pembeajaran bisa kacau tanpa

tujuan. Guru Sebagai Pengelola Kelas, agar anak didik betah tinggal di kelas

dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya. Beberapa

fungsi guru sebagai pengelola kelas : Merancang tujuan pembelajaran

mengorganisasi beberapa sumber pembelajaran Memotivasi, mendorong, dan

menstimulasi siswa. Ada 2 macam dalam memotivasi belajar bisa dilakukan

dengan hukuman atau dengan reaward Mengawasi segala sesuatu apakah

berjalan dengan lancar apa belum dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran

4. Guru Sebagai Fasilitator

Seorang guru harus dapat menguasai benar materi yag akan diajarkan juga

media yang akan digunakan bahkan lingkungan sendiri juga termasuk sebagai

sember belajar yang harus dipelajari oleh seorang guru. Seorang siswa

mempunyai beberapa kemampuan menyerap materi berbeda-beda oleh karena

itu pendidik harus pandai dalam merancang media untuk membantu siswa agar

mudah memahami pelajaran. Keterampilan untuk merancang media

pembelajaran adalah hal yang pokok yang harus dikuasai, sehingga pelajaran

yang akan diajarkan bisa dapat diserap dengan mudah oleh peserta didik.

Media pembelajaran didalam kelas sangat banyak sekali macamnya misalkan

torsu, chart maket, LCD, OHP/OHT, dll.

13

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Pengelolaan kelas jelas sangat penting keberadaannya, karena struktur

di dalamnya lah yang akan memberikan kepastian apakah siswa dapat dengan

baik mengikuti pembelajaran atau sebaliknya. Oleh sebab itu, guru dan juga

staff tenaga kependidikan sangat dibutuhkan untuk saling bekerja sama dalam

merumuskan serta menerapkan pengelolaan kelas yang sesuai dengan

kebutuhan dan kriteria individi-individu yang mendiami kelas tersebut agar

tercipta pola belajar mengajar yang harmonis dan selaras.

B. Saran

Pengaplikasian pola Pengelolaan kelas harus sangat di prioritaskan oleh

seorang pengajar, maka dari itu, semoga penjabaran dalam makalah ini dapat

dijadikan sumber acuan dasar guna memulai pencitraan pada Pengelolaan

kelas walaupun belum harus diaplikasikan secara langsung pada waktu dekat.

Daftar Pustaka

- http://generasiberpendidikan.blogspot.com

Sumber Buku dalam Situs :

Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Drs. Syaiful Bahri J)

Strategi Belajar Mengajar (Drs. Darwyan Syah, M.Pd. M.Si dkk)

- http://sdn-medangasem03.blogspot.com

- http://psikologi.ugm.ac.id/riset-psikologi-pendidikan.9.1015