makalah-pengelolaan-lab fiks.doc

23

Click here to load reader

Upload: acha

Post on 05-Dec-2015

95 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran ilmu kimia sebagai bagian dari ilmu IPA tidak terlepas dari kegiatan

praktikum untuk mengenal gejala alam yang sebenarnya. Laboratorium merupakan tempat untuk

melihat, mencoba, menguji, menilai konsep-konsep sains yang dipelajari hingga siswa

memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sains, bukan hanya penguasaan pengetahuan

yang berupa fakta, konsep atau prinsip-prinsip saja melainkan juga merupakan suatu proses

penemuan.

Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektifitasnya, laboratorium harus dikelola

dengan baik. Sebaik dan selengkap apapun suatu laboratorium tidak akan berarti jika tidak

ditunjang oleh manajemen/pengelolaan yang baik. Pengelolaan laboratorium yang dimaksud

adalah pengelolaan laboratorium kimia sekolah yang meliputi organisasi laboratorium,

administrasi laboratorium yang meliputi administrasi pengadaan alat dan fasilitas laboratorium,

inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium, administrasi penggunaan alat-alat laboratorium,

administrasi peminjaman alat-alat laboratorium, administrasi pemeliharaan dan perawatan alat-

alat laboratorium, keselamatan kerja di laboratorium (Riandi, 2007).

Henri Fayol (1996:86) dalam Sulisyto, menyatakan bahwa pengelolaan hendaknya

dijalankan berkaitan dengan unsur atau fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan,

pengorganisasian dan kontrol. Dalam pengelolaan laboratorium, pengelolaannya meliputi

beberapa aspek yaitu:

1) Perencanaan kegiatan laboratorium;

2) Penataan laboratorium;

3) Pengadministrasian/inventarisasi;

4) Pengamanan,perawatan dan pengawasan; serta

5) Pengevaluasian sistem kerja laboratorium terhadap penggunaan laboratorium dapat

dilakukan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuannya, sehingga mendapatkan

hasil yang optimal dan dapat dikembangkan.

Pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang penting dalam suatu manajemen

pengelolaan. Conor (1974) dalam Burhanuddin, menjelaskan bahwa keberhasilan dalam

mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya

1

Page 2: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

adalah bagian dari fungsi pengawasan dan penilaian. Hal ini didasari oleh adanya pemikiran

bahwa dengan menggunakan pemantauan dan penilaian dapat diukur tingkat kemajuan

pelaksanaan suatu manajemen pengelolaan yang dapat digunakan untuk menghasilkan informasi

guna mendukung pengambilan keputusan. Dengan adanya informasi tersebut diharapkan dalam

strategi pengelolaannya dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya

laboratorium secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara

optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium

berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan

laboratorium, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium.

Namun, persoalan yang sering dihadapi dalam pembelajaran di laboratorium adalah

masalah kualitas pengelolaan laboratorium. Secara umum, persoalan pengelolaan laboratorium

kimia dapat muncul pada proses pengadaan, proses penggunaan, dan proses pemeliharaan alat

dan bahan. Pada proses pengadaan masalah dapat muncul karena ketidaktepatan pengadaan alat

dan bahan. Pada proses penggunaan masalah dapat muncul karena kesalahan pengoperasian alat

atau bahan. Pada proses pemeliharaan masalah dapat muncul akibat kesalahan pembersihan dan

penempatan alat dan bahan. Di samping itu, berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukkan

bahwa alat dan bahan yang tersedia di laboratorium sering tidak sesuai dengan kebutuhan dan

terkadang banyak tersimpan alat dan bahan yang sudah tidak digunakan. Alat atau bahan yang

sudah tidak digunakan, mestinya, dibuang melalui proses pemusnahan yang sesuai dengan aturan

agar keseimbangan dan keharmonisan lingkungan laboratorium tetap terjaga. Namun, proses

pemusnahan alat atau bahan yang sudah tidak terpakai tampaknya belum diatur atau belum

dilaksanakan dengan baik. Pada dasarnya pengelolaan merupakan tanggung jawab bersama baik

pengelola maupaun pengguna agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Agar siswa dapat menggunakan laboratorium secara optimal, maka kondisi laboratorium juga

diupayakan tetap bersih, aman, dan nyaman.

Untuk itulah pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki

oleh pihak-pihak yang terkait dengan laboratorium. Agar laboratorium di sekolah dapat berperan

dan berfungsi sesuai dengan manfaatnya, maka pengelolaan laboratorium harus terus dipantau

dan dievaluasi oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan laboratorium di sekolah

2

Page 3: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

yang bersangkutan. Pemantauan dan evaluasi merupakan salah satu cara untuk mengetahui

kekurangan, kelemahan, dan kekuatan dalam segi perencanaan

Oleh karena itu, penulis mencoba mengulas pembahasan mengenai pengelolaan

laboratorium khususnya mengenai pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium serta

pemusnahan alat dan bahan yang telah rusak yang ada di laboratorium dengan tujuan untuk

mengetahui lebih dalam tentang penanganan alat dan bahan kimia yang sudah rusak agar tidak

menimbulkan masalah di kemudian hari.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah, sebagai berikut.

1. Seperti apakah pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium?

2. Apa tujuan pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium?

3. Bagaimanakah bentuk kegiatan pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium?

4. Apa contoh pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium?

5. Bagaimana pemusnahan alat dan bahan kimia telah yang rusak?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :

1. Mengetahui definisi dari pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium.

2 Mengetahui tujuan dari pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium.

3 Mengetahui bentuk kegiatan pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium.

4 Mengetahui contoh pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium.

5 Mengetahui pemusnahan alat dan bahan kimia yang rusak.

3

Page 4: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Laboratorium

2.1.1 Pengertian Pemantauan dalam Pengelolaan Laboratorium

Pemantauan sering juga disebut dengan Monitoring atau pengawasan. Menurut para

ahli pengertian dari Monitoring atau pengawasan adalah sebagai berikut :

George R Terry berpendapat bahwa istilah “control” sebagaimana dikutip Muchsan,

artinya : “control is to determine what is accomplished, evaluate it, and apply corrective

measures,if needed to ensure result in keeping withthe plan “ (Pengawasan adalah

menentukan apa yang telah dicapai, mengevaluasi dan menerapkan tindakan korektif, jika

perlu memastikan sesuai dengan rencana) (Muchsan dalam Siswanto Sunarno, 2005 : 97).

Siagian ( 1970 : 107 ) : mengemukakan bahwa pengawasan sebagai proses pengamatan

dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjalin agar semua pekerjaan

yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tentukan

sebelumnya.

Handoko (1995:359) : mendefinisikan pengawasan sebagai proses untuk menjamin

bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Hal ini berkaitan dengan cara-

cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai dengan yang direncanakan.

Wollman ( 2003:6): Pemantauan (monitoring) adalah prosedur penilaian yang secara

deskriptif dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan/atau mengukur pengaruh dari

kegiatan yang sedang berjalan (on-going) tanpa mempertanyakan hubungan kausalitas.

Calyton dan Petry 1983 : Monitoring sebagai suatu proses mengukur, mencatat,

mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu

pengambilan keputusan manajemen program/proyek.

Jadi dapat disimpulkan pengawasan/ Monitoring/ pemantauan adalah suatu proses

pengamatan untuk mengukur keseluruhan dari pelaksanaan kegiatan agar mencapai hasil

yang diharapkan sesuai dengan perencanaan yang dibuat.

Pengawasan/pemantauan yang dimaksud dalam pengelolaan laboratorium ini adalah

proses pengamatan untuk mengukur keseluruhan dari pelaksanaan kegiatan pengelolaan

laboratorium yang meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan kegiatan

di laboratorium kimia agar tujuan yang diharapkan tercapai. Melalui pengawasan akan dapat

4

Page 5: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

diketahui segala permasalahan dalam laboratorium serta dapat mengontrol segala kegiatan

yang terjadi di laboratorium. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana penyimpangan

yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium dari perencanaan yang telah ditetapkan

sebelumnya. Apabila terjadi penyimpangan, letak penyimpangan itu dianalisis kemudian

ditentukan cara untuk mengatasinya. Pengawasan ini sangat erat kaitannya dengan evaluasi.

2.1.2 Pengertian Evaluasi dalam Pengelolaan Laboratorium

Evaluasi merupakan tindaklanjut dari proses pengawasan, dengan melakukan

pengawasan kita dapat mengevaluasi hasil dari kegiatan yang telah terlaksana. Adapun

definisi evaluasi menurut dari beberapa ahli adalah sebagai berikut :

Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini

adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau

penaksiran (Echols dan Shadily, 2000 : 220)

Yunanda, 2009 : evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui

keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan

dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.

Menurut Stufflebeam dalam Lababa (2008), evaluasi adalah “the process of delineating,

obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives," Artinya

evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi

yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.

Tague-Sutclife (1996 : 1-3), mengartikan evaluasi sebagai "a systematic process of

determining the extent to which instructional objective are achieved by pupils". Evaluasi

bukan sekadar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental, melainkan

merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan terarah

berdasarkan tujuan yang jelas.

Jadi dapat disimpulkan evaluasi adalah kegiatan penilaian sistematis dan terencana dari

keseluruhan pelaksanaan kegiatan untuk menentukkan keberhasilan suatu program/ kegiatan.

Evaluasi bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil

keputusan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program.

Evaluasi yang dimaksud dalam pengelolaan laboratorium adalah proses penilaian

secara sistematis dan terencana terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan dalam

5

Page 6: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

pengelolaan laboratorium untuk mengambil keputusan dari suatu program kegiatan yang

telah dibuat. Tanpa adanya evaluasi, pengelolaan laboratorium yang berjalan tidak akan

terlihat efektifitasnya.

2.2 Tujuan Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Laboratorium

Setiap kegiatan yang dilaksanakan memiliki tujuannya masing-masing, begitu juga dengan

kegiatan pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium, kegiatan ini sangat diperlukan

dalam rangka penyempurnaan dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan

dalam mengelola laboratorium. Pemantauan merupakan proses pengamatan laboratorium baik

secara langsung/tidak dan evaluasi merupakan proses penilaian dari awal hingga akhir kegiatan

dalam mengelola laboratorium, secara umum tujuan dari pemantauan dan evaluasi terhadap

pengelolaan laboratorium ini adalah :

1. Untuk mengenali masalah pelaksanaan program kegiatan di laboratorium, melakukan

koreksi/perbaikan pelaksanaan program kegiatan di laboratorium, dan mengukur

pencapaian sasaran program kegiatan di laboratorium.

2. Untuk menilai sejauh mana rencana program/kegiatan telah dilaksanakan dan sejauh

mana dampak kegiatan tersebut terhadap perubahan kelompok sasaran dalam pengelolaan

laboratorium.

3. Untuk menilai keefisienan, produktivitas, dan efektivitas dari program yang dijalankan

dalam mengelola laboratorium.

4. Untuk melihat atau membandingkan antara perencanaan dengan pelaksanaan, kemudian

melakukan kajian agar diperoleh penjelasan yang tepat atas segala sesuatu yang terjadi

selama kurun waktu tertentu.

Secara lebih terperinci lagi pemantauan/monitoring dalam kegiatan pengelolaan laboratorium

bertujuan untuk:

1. Mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan;

2. Memberikan masukan tentang kebutuhan dalam melaksanakan program/kegiatan

laboratorium;

3. Mendapatkan gambaran ketercapaian tujuan;

4. Memberikan informasi tentang metode yang tepat untuk melaksanakan program

pengelolaan laboratorium;

6

Page 7: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

5. Mendapatkan informasi tentang adanya kesulitan-kesulitan dan hambatan-hambatan;

Sedangkan tujuan evaluasi secara khusunya, dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1) Memberikan masukan untuk perencanaan program pengelolaan laboratorium lebih lanjut.

2) Memberi masukan untuk keputusan tentang kelanjutan, perluasan atau penghentian suatu

program dalam mengelola laboratorium.

3) Memperoleh informasi tentang faktor apa saja yang dapat menghambat dan mendukung

kegiatan pelaksanaan di laboratorium.

4) Menilai pencapaian program pengelolaan laboratorium ;

5) Menilai pelaksanaan kegiatan pengelolaan laboratorium;

2.3 Bentuk kegiatan pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium

Dalam pengelolaan laboratorium di bentuk suatu struktur organisasi yang memiliki tupoksi

(tugas pokok dan fungsi) masing-masing. Dalam mengelolaan laboratorium kegiatan pemantauan

dan evaluasi disekolah biasanya dilaksanakan oleh Kepala sekolah, Waka Kurikulum, Guru IPA,

dan Laboran. Waktu pelaksanaa pemantauan dapat ditentukan berdasarkan jenis yang digunakan,

sedangkan untuk waktu pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan setiap semester pada akhir

semesteran berlangsung.

Dalam melaksanakan kegiatan pemantauan terhadap pengelolaan laboratorium dapat

dilakukan dengan dua cara yaitu pemantauan dekat (aktif) dan pemantauan jauh (pasif).

Pemantauan dekat (aktif) adalah suatu bentuk pemantauan secara langsung di tempat

kegiatan yang bersangkutan (laboratorium) kemudian pemantau mencatat permasalahan,

kekurangan serta hal-hal yang harus ditingkatkan terhadap perancangan dan pelaksanaan

kegiatan di laboratorium sesuai dengan kejadian yang terjadi saat itu. Sehingga waktu

pelaksanaan dalam pemantauan ini dapat dilakukan setiap hari atau seminggu sekali

ataupun sebulan sekali.

Pemantauan jauh (pasif) adalah suatu bentuk pemantauan secara tidak langsung melalui

penelitian dan pengujian surat-surat pertanggungjawaban yang disertai dengan bukti-

bukti penerimaan dan pengeluaran. Pemantauan jenis ini didapatkan berdasarkan data/

laporan yang diterima oleh pemantau dari pengelola laboratorium, biasanya data-data ini

di terima setiap akhir semester sehingga waktu pelaksanaan dalam pemantauan ini hanya

7

Page 8: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

dapat dilakukan setiap akhir semester kecuali pemantau membuat kesepakan dengan

pengelola laboratorium untuk dibuatkan surat-surat pertanggungjawaban setiap

minggu/bulan.

Setelah memperoleh data dari hasil pemantauan, untuk menilai dan menindaklanjuti

hasil perolehan data, diperlukannya suatu evaluasi. Program laboratorium dapat dievaluasi

berdasarkan pemantauan kepala laboratorium dalam mengkoordinasikan unsur-unsur

pendukung laboratorium, penilaian kinerja guru mata pelajaran dalam menyiapkan petunjuk

praktikum dan pengawasan saat pelaksanaan praktikum, penilaian kinerja teknisi dan laboran

berkaitan dengan administrasi dan persiapan praktikum, dan perawatan alat dan bahan, dan

penilaian kegiatan laboratorium. Evaluasi terhadap program pengelolaan laboratorium dapat

berupa;

1. Menilai kinerja teknisi dan laboran

2. Kinerja teknisi dan laboran dinilai berdasarkan keteraturan administrasi dan pelayanan

untuk pelaksanaan praktikum

3. Menilai kegiatan laboratorium

4. Kegiatan laboratorium dinilai berdasarkan target pencapaian pelaksanaan praktikum

dan keberhasilan pelayanan berbagai unit kerja terhadap peserta didik

5. Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya

Selaian itu dalam kegiatan evaluasi dapat dilihat keberhasilan program, permasalahan yang

muncul, solusi yang dilakukan, dan waktu pelaksanaannya sehingga dapat dibuat suatu instrument

evaluasi dengan model format sebagai berikut.

NO Program Pokok Keberhasilan Permasalahan solusiWaktu

Pelaksanaan

Kegiatan Awal

1Pembersihan awal

semester

Laboratorium

bersihJanuari

2 labelisasi Pengelompokkan

alat dan bahan

sesuai dengan

spesifikasinya

Terbatas tempat

untuk

menyimpan alat

yang sensitif

Alat yang

sensitif

dipisahkan,

dan bahan

kimia yang

Januari

8

Page 9: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

bersifat

oksidator

disimpan

secara

tersendiri

Kegiatan rutin

1Pengecekan bahan

habis

2Kegiatan

praktikum

Kegiatan akhir

semester

1 Ujian praktik

Selain itu evaluasi dalam bentuk perbaikan terhadap SOP pengoperasian peralatan dan

penggunaan bahan; perawatan peralatan dan bahan; pedoman penilaian peralatan dan bahan;

hasil kalibrasi; serta kinerja alat diperlukan apabila dalam pelaksanaan sebelumnya masih dirasa

belum optimal dan perlu adanya peningkatan.

2.4 Contoh pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium

Pemantauan dan evaluasi pengelolaan laboratorium di sekolah-sekolah menengah dapat

dicontohkan, sebagai berikut.

No Kegiatan Contoh

1 Memantau kondisi dan keamanan alat dan bahan laboratorium

a. Menyusun petunjuk penyimpanan alat praktikum pada setiap laboratorium

b. Menyusun petunjuk penggunaan dan penyimpanan alat dan bahan pada setiap laboratorium

2 Memantau kondisi dan keamanan bangunan laboratorium

a. Menyusun instrumen pemantauan keamanan bangunan

b. Melakukan pemantauan kondisi dan keamanan

c. Melakukan tindak lanjut dari hasil pemantauan bangunan laboratorium

9

Page 10: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

3 Memantau pelaksanan kegiatan laboratorium

a. Menyiapkan instrumen pemantauan kegiatan laboratorium

b. Melaksanakan pemantauan sesuai dengan jadwal

c. Menyusun laporan pemantauan kegiatan praktikum

4 Menyusun lapora bulanan dan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan laboratorium

a. Menyusun laporan bulanan tentang pemanfaatan laboratorium

b. Menyusun laporan tahunan tentang kondisi dan pemanfaatan laboratorium

5 Menyusun laporan secara periodik tentang kegiatan teknisi dan laboran

a. Menyusun laporan periodik tentang kegiatan teknisi

b. Menyusun laporan periodik tentang kegiatan laboran

6 Mengevaluasi program laboratorium untuk perbaikan selanjutnya

a. Menyusun instrumen evaluasi program laboratorium

b. Menyusun jadwal pelaksanaan evaluasi program

c. Melaksanakan evaluasi program laboratorium

d. Menyusun laporan evaluasi program laboratorium

7 Menilai kegiatan laboratorium a. Mengolah hasil evaluasi yang telah dikumpulkan

b. Menyusun rekomendasi berbasis hasil evaluasi

2.5 Pemusnahan alat dan bahan rusak

Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman dan nyaman bagi para

penggunanya untuk menciptakan suasana laboratorium sebagai sarana belajar sains yang

menyenangkan. Penanganan terhadap alat-alat maupun bahan-bahan kimia yang telah rusak,

sangat penting dilakukan karena alat maupun bahan yang rusak sudah pasti tidak berfungsi lagi

dalam kegiatan di laboratorium sehingga perlu dimusnahkan, selain untuk menghindari

kehabisan tempat penyimpanan, juga untuk menjaga agar laboratotium tetap bersih, rapi, aman,

dan nyaman. Pemusnahan alat dan bahan kimia yang rusak khususnya bahan kimia yang

berbahaya harus ditangani dengan tepat agar tidak mencemari lingkungan. Setelah alat-alat dan

10

Page 11: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

bahan kimia yang sudah rusak terkumpul banyak, baru direncanakan untuk memusnahkannya.

Mekanisme yang ditempuh untuk pemusnahan alat dan bahan kimia yang rusak adalah sebagai

berikut:

1. Pencatatan dan dokumentasi alat dan bahan kimia yang rusak oleh laboran

2. Menginformasikan data alat dan bahan kimia yang rusak kepada kepala laboran

3. Kepala laboratorium membuat usulan pemusnahan alat dan bahan kimia yang rusak dan

melaporkan kepada kepala sekolah

Pemusnahan alat dan bahan kimia yang rusak harus dilengkapi dengan surat berita acara

pemusnahan alat dan bahan yang diketahui oleh kepala sekolah, kepala laboratorium, dan

laboran. Surat berita acara ini disimpan sebagai arsip dengan baik sebagai dokumen, adapun

format pembuatan berita acara pemusnahan alat dan bahan adalah sebagai berikut.

11

Page 12: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

Format pembuatan berita acara pemusnahan alat

BERITA ACARA PEMUSNAHAN ALAT

Pada hari ini ................... tanggal ................ bulan ............... tahun.................. bertempat

di .............................. telah melaksanakan pemusnahan alat berupa :

No Nama Alat No. Inventaris Jumlah Keterangan

Barang tersebut telah diperiksa dan terdapat rusak/ cacat produksi dan tidak

memungkinkan untuk digunakan kembali.

Demikian Berita Acara ini kami buat berdasarkan keadaan yang sebenarnya. Atas

perhatian dan kerja samanya kami mengucapkan terima kasih.

Menyetujui,Kepala Sekolah

…………………….NIP : ……………………

Kepala LaboratoriumSMA Lab Undiksha

…………………….NIP : ……………………

Laboran

…………………….NIP : ……………………

12

Page 13: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

Format pembuatan berita acara pemusnahan alat bahan

BERITA ACARA PEMUSNAHAN BAHAN

Pada hari ini ................... tanggal ................ bulan ............... tahun.................. bertempat

di .............................. telah melaksanakan pemusnahan bahan berupa :

No Nama Bahan No. Inventaris Jumlah Keterangan

Bahan tersebut telah diperiksa dan terdapat rusak/ cacat produksi dan tidak

memungkinkan untuk digunakan kembali.

Demikian Berita Acara ini kami buat berdasarkan keadaan yang sebenarnya. Atas

perhatian dan kerja samanya kami mengucapkan terima kasih.

Menyetujui,Kepala Sekolah

…………………….NIP : ……………………

Kepala LaboratoriumSMA Lab Undiksha

…………………….NIP : ……………………

Laboran

…………………….NIP : ……………………

13

Page 14: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk pembuangan limbah bahan kimia,

sebagai berikut. 1) Insenerasi yaitu metode pembuangan limbah dengan oven berputar pada suhu

tinggi. 2) pembuangan pada pipa drainase menuju tempat yang aman biasanya ke septic tank

dengan dialiri air seratus kali jumlah limbah yang dibuang. 3) Pelepasan uap ke atmosfer dengan

cerobong yang relatif tinggi. 4) Pembuangan sampah biasa misalnya dikubur dalam tanah,

khusus untuk bahan yang tidak berbahaya.

Selain teknik tersebut, terdapat pula cara pemusnahan alat-alat kimia disesuaikan dengan

bahan dasar alat tersebut untuk dibuang pada tempat pembuangan akhir, misalkan alat-alat yang

mudah terbakar dibakar pada tempat yang tepat sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya.

Sedangkan untuk cara pemusnahan bahan-bahan kimia perlu mendapatkan penangan yang

khusus untuk keamanan kerja dan menghindari terjadinya pencemaran lingkungan.

1. Bahan kimia yang rusak dalam wujud cair

Bahan kimia yang rusak dalam wujud cair dimusnahkan dengan mengalirkan melalui bak

pembuangan menuju septic tank sebagai tempat penampungan limbah.

2. Bahan kimia yang rusak dalam wujud padat

Bahan kimia dalam wujud padat yang sifatnya dapat larut dalam air, mesti dilarutkan

dulu kemudian dialirkan melalui bak pembuangan. Pada saat melakukan pemusahan

bahan-bahan kimia melalui bak pembuangan, menuju septic tank mesti dialiri air

sebanyak-banyaknya sampai diketahui bersih dan aman bagi orang yang bekerja di

laboratorium kimia.

14

Page 15: Makalah-Pengelolaan-LAB Fiks.doc

BAB III PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektifitasnya, laboratorium harus dikelola

dengan baik. Aspek pengelolaan laboratorium, meliputi : Perencanaan, Pengorganisasian,

Pelaksanaa, dan Pengawasan/Pemantauan. Pengawasan sangat erat kaitannya dengan evaluasi.

Pengawasan/pemantauan dalam pengelolaan laboratorium adalah proses pengamatan untuk

mengukur keseluruhan dari pelaksanaan kegiatan pengelolaan laboratorium yang meliputi aspek

perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan kegiatan di laboratorium kimia agar tujuan

yang diharapkan tercapai. Sedangkan Evaluasi dalam pengelolaan laboratorium adalah proses

penilaian secara sistematis dan terencana terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan dalam

pengelolaan laboratorium untuk mengambil keputusan dari suatu program kegiatan yang telah

dibuat. Oleh karena, pemantauan dan evaluasi merupakan bagian dalam pengelolaan

laboratorium yang harus diperhatikan agar tujuan yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik

dan optimal.

Kenyamanan dan keefektifan dalam menggunakan laboratorium juga harus diperhatikan

salah satu contohnya dalam pemusnahan alat dan bahan kimia yang rusak agar tidak

menggunggu kinerja praktikum dan menghabiskan tempat penyimpanan alat dan bahan kimia

yang sudah rusak.

1.2. Saran

Pembaca hendaknya mengetahui tentang bagaimana proses pengelolaan pengelolaan

laboratorium agar dapat memanfatkan laboratorium seefektif dan seefisien mungkin sesuai

dengan fungsinya dalam menunjang proses pembelajaran. Salah satu faktor dari keefektifan

laboratorium adalah dengan adanya monitor dan evaluasi yang dilakukan oleh pengawas dan

kepala sekolah. Maka, bagi calon pendidik tentu harus memahami tentang komponen atau

standar yang harus dipenuhi agar dapat pengelola laboratorium dengan baik sesuai dengan yang

diharapkan.

Disamping itu, tugas seorang pendidik tidak hanya melakukan tugasnya untuk

menyampaikan pendidikan yang baik terhadap siswa, namun juga perlu mematuhi peraturan

yang mengatur tentang standar pengelolaan satuan pendidikan.

15