makalah laporan praktikum pengambilan sampel pada mukosa pipi

14
PRAKTIKUM 1 PENGAMBILAN SAMPEL PADA MUKOSA PIPI A. Latar Belakang Rongga mulut mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai mastikasi, fonetik, dan juga estetik. Hal tersebut mengakibatkan rongga mulut merupakan tempat paling rawan dari tubuh karena merupakan pintu masuk berbagai agen berbahaya, seperti produk mikroorganisme, agen karsinogek, selain rentan terhadap trauma fisik, kimiawi, dan mekanis. 1 Rongga mulut merupakan tempat berkumpulnya bakteri. Rongga mulut dapat memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam menimbulkan bakteremia. Pada keadaan penurunan imunitas, bakteri rongga mulut yang semula komensal dapat berubah menjadi pathogen sehingga dapat menyebabkan bakteremia dan infeksi sistemik. Bakteri yang biasanya terdapat dalam mulut diantaranya adalah Streptococcus mutans, Streptococcus viridians, Staphylococcus aureus epidermidis, Staphylococcus pneumonia, dan Staphylococcus aureus. 2 Jaringan lunak mulut terdiri dari mukosa pipi, bibir, ginggiva, lidah, palatum, dan dasar mulut. Mukosa pipi merupakan lapisan epitel dengan bentuk sel skuamosa (sisik), di sepanjang pipi sebelah dalam Kelompok 3 | Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 1

Upload: ikramullah-mahmuddin

Post on 02-Dec-2015

1.411 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Pengambilan Sampel Mukosa Pipi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

PRAKTIKUM 1

PENGAMBILAN SAMPEL PADA MUKOSA PIPI

A. Latar Belakang

Rongga mulut mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai mastikasi, fonetik,

dan juga estetik. Hal tersebut mengakibatkan rongga mulut merupakan tempat

paling rawan dari tubuh karena merupakan pintu masuk berbagai agen berbahaya,

seperti produk mikroorganisme, agen karsinogek, selain rentan terhadap trauma

fisik, kimiawi, dan mekanis.1

Rongga mulut merupakan tempat berkumpulnya bakteri. Rongga mulut dapat

memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam menimbulkan bakteremia. Pada

keadaan penurunan imunitas, bakteri rongga mulut yang semula komensal dapat

berubah menjadi pathogen sehingga dapat menyebabkan bakteremia dan infeksi

sistemik. Bakteri yang biasanya terdapat dalam mulut diantaranya adalah

Streptococcus mutans, Streptococcus viridians, Staphylococcus aureus

epidermidis, Staphylococcus pneumonia, dan Staphylococcus aureus.2

Jaringan lunak mulut terdiri dari mukosa pipi, bibir, ginggiva, lidah, palatum,

dan dasar mulut. Mukosa pipi merupakan lapisan epitel dengan bentuk sel

skuamosa (sisik), di sepanjang pipi sebelah dalam melebar ke depan hingga bibir

dalam atas dan bawah. Fungsi mukosa adalah merupakan barier (pelindung),

sebagai bagian dari sistim imun non spesifik agar mikroba atau faktor penjejas

tidak masuk ke dalam tubuh. Mukosa sangat berperan pada kesehatan di dalam

rongga mulut karena pada keadaan normal, integritasnya berfungsi untuk menahan

penetrasi mikroorganisme. Daerah yang agak rawan di dalam rongga mulut adalah

pertemuan antara gusi dan gigi.3

Secara histologis mukosa mulut terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan

epitelium yang melapisi di bagian permukaan luar, membran basalis yang

merupakan lapisan pemisah antara lapisan ephitelium dengan lamina propria dan

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 1

Page 2: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

lapisan ketiga adalah lamina propria yang terdapat ujung-ujung saraf rasa sakit,

raba, suhu dan cita rasa.

Pada lapisan luar inilah yang berkontak langsung dengan makanan ketika

proses mastikasi dan pencernaan kimiawi di dalam mulut sebelum makanan masuk

ke dalam tubuh. Bagian ini pula yang berkontak langsung dengan bakteri-bakteri

flora normal di dalam mulut yang apabila melebihi jumlah normal dan kebersihan

mulut tidak dijaga akan menjadi bakteri patogen yang dapat menyebabkan karies

pada gigi.

B. Tujuan

Praktikum pengambilan sampel pada mukosa pipi ini bertujuan untuk

memperoleh sampel mikroorganisme yang terdapat dalam rongga mulut tepatnya

pada bagian mukosa pipi dan dipersiapkan untuk pengenceran serta pengamatan

koloni pada praktikum selanjutnya.

C. Alat dan Bahan

Alat :

1. Autoclaf

2. Oven

3. Hands prayer

4. Bunsen

5. Botol vial

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 2

Page 3: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

6. Cotton Buds / Swab

7. Spoit 3cc

8. Mirror

9. Inkubator

Bahan :

1. Alkohol 70 %

2. Tissue Roll

3. Spirtus

4. Sampel

5. Kapas

6. Aluminium foil

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 3

Page 4: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

7. Kertas Label

8. Medium transport

D. Prosedur Kerja

1. Sterilkan semua alat yang akan digunakan yaitu alat diagnostik dan botol vial.

2. Bersihkan lingkungan yang akan ditempati untuk praktikum dengan tissue roll

dan sterilkan dengan menggunakan hands prayer berisi Alkohol 70 %.

3. Siapkan medium transport dalam botol vial

4. Nyalakan api pada bunsen dan letakkan di dekat pasien dan botol vial berisi

medium transport

5. Kenakan masker dan sarung tangan steril bagi operator pengambil sampel

6. Ambil sampel pada rongga mulut dengan cotton bud/swab

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 4

Page 5: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

7. Masukkan sampel dalam botol vial berisi medium transport

8. Sumbat dengan kapas dan aluminium foil

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 5

Page 6: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

9. Beri label pada botol vial

10. Inkubasi dalam inkubator suhu 37℃ selama 1 x 24 jam

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 6

Page 7: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

E. Pembahasan

Struktur jaringan lunak mulut terdiri dari lapisan tipis jaringan mukosa yang

licin, halus, fleksibel, dan berkeratin atau tidak berkeratin. Jaringan lunak mulut

berfungsi melindungi jaringan keras di bawahnya; tempat organ, pembuluh darah,

saraf, alat pengecap, dan alat pengunyah. Jaringan lunak mulut terdiri dari mukosa

pipi, bibir, ginggiva, lidah, palatum, dan dasar mulut.

Secara histologis mukosa mulut terdiri dari 3 lapisan, yaitu: 1) Lapisan

epitelium, yang melapisi di bagian permukaan luar, terdiri dari berlapis-lapis sel

mati yang berbentuk pipih (datar) dimana lapisan sel-sel yang mati ini selalu

diganti terus-menerus dari bawah, dan sel-sel ini disebut dengan stratified

squamous epithelium. 2) Membran basalis, yang merupakan lapisan pemisah

antara lapisan ephitelium dengan lamina propria, berupa serabut kolagen dan

elastis. 3) Lamina propria, Pada lamina propria ini terdapat ujung-ujung saraf rasa

sakit, raba, suhu dan cita rasa. Selain ujung-ujung saraf tersebut terdapat juga

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 7

Page 8: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

pleksus kapiler, jaringan limf dan elemen-elemen penghasil sekret dari kelenjar-

kelenjar ludah yang kecil-kecil. Kelenjar ludah yang halus terdapat di seluruh

jaringan mukosa mulut, tetapi tidak terdapat di jaringan mukosa gusi kecuali di

mukosa gusi daerah retromolar. Disamping itu lamina propria ini sebagian besar

terdiri dari serabut kolagen, serabut elastin dan sel-sel fibroblast serta sel-sel

daerah yang penting untuk pertahanan melawan infeksi. Jadi mukosa ini

menghasilkan sekret, bersifat protektif dan sensitif.

Pada praktikum ini, mukosa pipi digunakan sebagai media dalam

pengambilan sampel mikroorganisme dalam rongga mulut. Dalam pengambilan

sampel dibutuhkan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur lab. Sebelum

memulai pengambilan sampel, seluruh alat yang akan digunakan dan lingkungan

harus steril dari mikroorganisme lain yang mungkin dapat mengganggu dalam

pengambilan sampel. Jika kondisi lingkungan kurang mendukung karena

terbatasnya waktu dan alat seperti LAF (Laminary Air Flow), diusahakan

seminimal mungkin terpapar dengan mikroorgnisme yang mungkin ada dalam

udara sekitar.

Untuk sterilisasi alat diagnostik dapat dilakukan dengan berbagai metode.

Dapat dilakukan dengan metode panas kering menggunakan oven, metode uap

panas bertekanan tinggi menggunakan autoclaf, atau dengan cara mengukus atau

merebus alat diagnostik yang kemudian dibungkus menggunakan handuk putih

untuk menghindari terjadinya pemaparan dengan udara bebas. Selain itu untuk

botol vial maupun medium transport digunakan sterilisasi dengan autoclaf yang

sudah disiapkan sebelum praktikum dimulai.

Sedangkan untuk sterilisasi lingkungan, digunakan tissue roll dan hands

prayer yang berisi alkohol. Tissue roll digunakan untuk membersihkan debu yang

menempel pada tempat yang dijadikan pengambilan sampel dan alkohol di

semprotkan setelahnya ke lingkungan sekitar untuk meminimalisir adanya

mikroorganisme lain yang dapat mengganggu pengambilan sampel.

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 8

Page 9: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

Bunsen dan spirtus juga dimanfaatkan untuk meminimalisir kontak

mikroorganisme yang ada di udara. Setelah dilakukan penyemprotan

menggunakan hands prayer, bunsen dinyalakan dan diletakkan di dekat botol vial

dan pasien yang akan diambil sebagai sampel. Ini dimaksudkan karena

mikroorganisme pada udara akan mati bila terkena panas sehingga akan

meminimalkan kontak mikroorganisme dari udara. Bunsen ini digunakan sebagai

pengganti dari LAF walaupun tidak seefektif LAF.

Setelah alat dan lingkungan siap, maka operator yang bertugas mengambil

sampel bersiap dengan mengenakan masker terlebih dahulu diikuti dengan

mengenakan sarung tangan steril sesuai dengan prosedur penggunaan yang baik

dan benar.

Apabila alat dan operator telah siap, kemudian dilakukan pengambilan sampel

pada mukosa mulut pasien dengan bantuan mirror. Cotton bud/swab dioleskan

secara sirkuler dengan gerakan memutar pada mukosa mulut. Hal ini dimaksudkan

agar semua permukaan cotton bud/swab yang berbentuk sirkuler terkena dengan

sampel mukosa pipi.

Setelah diperoleh sampel dari mukosa pipi, cotton bud/ swab dikeluarkan dan

segera mungkin dimasukkan ke dalam botol vial yang berada di dekat api bunsen

untuk menghindari adanya pemaparan mikroorganisme lain yang ada di udara

sehingga diperoleh murni mikroorganisme yang ada pada mukosa pipi.

Jika menggunkan swab, maka sebaiknya swab dipotong sesuai ukuran botol

vial dan ptongan yang berisi sampel dibiarkan di dalam botol vial. Setelah itu,

tutup botol vial menggunakan kapas diikuti dengan aluminium voil. Beri label

pada botol vial sesuai dengan nama kelompok dan masukkan ke dalam inkubator

bersuhu 37℃ selama 1x24 jam. Suhu 37℃ dipilih karena disesuaikan dengan

suhu normal dalam rongga mulut.

Adapun kesulitan yang kelompok kami alami yaitu kurang sterilnya alat

diagnostik yang digunakan. Begitu pula dengan lingkungan yang kurang

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 9

Page 10: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

mendukung serta faktor human error yaitu kurang cekatannya operator dalam

pengambilan sampel.

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 10

Page 11: Makalah Laporan Praktikum Pengambilan Sampel Pada Mukosa Pipi

DAFTAR PUSTAKA

1. Chrismawaty E. Peran struktur mukosa rongga mulut dalam mekanisme blockade

fisik terhadap iritan. MIKGI; 2006:V:244

2. Ionic silver GT : Informasi tentang ionic silver GT. Available Juli 2011

3. Boedi Oetomo Roeslan. Imunologi oral : kelainan di dalam rongga mulut. Jakarta :

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2002.p.111

| Pengambilan Sampel Mukosa Pipi 11