anatomi mukosa oral beta
TRANSCRIPT
ANATOMI MUKOSA ORAL
Rongga mulut dilapisi epitel gepeng berlapis (Stratified Squamous Epithelium). Epitel ini ada
yang berkeratin dan ada yang tidak berkeratin. Lapisan keratin melindungi rongga mulut
terhadap kerusakan selama proses makan dan hanya ada di gingival dan palatum durum. Lamina
Propia pada daerah ini memiliki sejumlah papilla yang langsung melekat pada jaringan tulang.
Sedangkan epitel gepeng berlapis terdapat pada palatum molle, bibir, pipi, dan dasar mulut.
Lamina propia pada daerah ini memiliki papilla mirip dermis kulit dan menyatu dengan
submukosa.
Fungsi mukosa mulut adalah sebagai: proteksi, sensasi dan aktivitas sekret kelenjar .
1. Fungsi proteksi dilakukan oleh :
Epitel mukosa mulut à proteksi à trauma pengunyahan, tekanan, abrasi
mikroorganisme + produk toksik
Kelenjar liur à saliva :
Melembabkan
Memfasilitasi proses pengunyahan: amilase (oleh kelenjar liur serosa) à
hidrolisis zat tepung à maltose
Memfasilitasi rasa, penelanan
Antibodi à respon imunitas humoral
2. Fungsi sensasi dilakukan oleh:
- Saraf sensoris yang menerima rangsang dari luar melalui bibir dan lidah
- Sel epitel mukosa mulut mengandung reseptor yang merespon rangsang suhu,
sentuhan, sakit, rasa (di lidah)
- Reseptor piala pengecap pada papil lidah (reseptor rasa manis, asam, pahit,
asin),
rasa terhadap air (haus) à tak ada di bagian lain dari tubuh
- Refleks seperti menelan, muntah, mual, salivasi diawali oleh reseptor pada
mukosa mulut.
3. Fungsi sekresi dilakukan oleh kelenjar liur:
- Kelenjar liur mayor terletak jauh dari permukaan mukosa dengan duktus yang
panjang
- Kelenjar liur minor berhubungan dengan mukosa mulut
4. Fungsi regulasi termal:
- Pada hewan mukosa mulut berperan dalam regulasi suhu tubuh
- Pada manusia tak berperan
Epitel rongga mulut terdiri dari lapisan- lapisan, antara lain:
1. Epitel Mukosa Mulut
a. Stratum Basal
Sel dari stratum basal berbentuk kuboid dan
silindris pendek dan membentuk lapisan
tunggal yang berdiam di lamina basalis di
permukaan antar epitel dan lamina propria.
Sel basal menunjukkan aktivitas paling aktif
dalam siklus epitel mukosa mulut.
b. Stratum Spinosum
Terletak di atas lapisan basal. Terdiri dari sel
berbentuk polyhedral. Lapisan basal dan
lapisan pertama dari lapisan spinosum sering
disebut stratum germinativum. Dinamakan
germinativum, karena banyak mitosis,
bertanggung jawab terhadap kehidupan sel-sel lebih ke permukaan.
c. Stratum Granulosum
Terletak di atas lapisan spinosum pada ortokeratin epithelium. Terdiri dari sel-sel agak
gepeng, berisi granula keratohialin serta banyak bundle tonofibril pada epitel berkeratin.
Pada lapisan tak berkeratin, lapisan germinativum tidak mencolok. Granula yang terdapat
dalam sitoplasma sel sengat padat, basofilik, dan berkaitan dengan pembentukkan
ortokeratin. Inti sel tampak degenerasi dan pyknotic. Sel lapisan granulosum pada lapisan
ortokeratin atau korneum menjadi gepeng, kehilangan inti, granula keratohoa;om. Prganel
sitoplasma (ribosom, mitokondria). Sehingga sel berisi penuh keratin dan menjadi
eusinofilik.
d. Stratum Korneum
Pertemuan antara inti-inti sel di stratum granulosum dan stratum korneum (lapisan
superficial dari sel keratin) tiba-tiba. Sel-sel dari stratum korneum gepeng tanpa inti dan
penuh dengan filament keratin yang dikelilingi oleh matriks.
Sel epitel paling permukaan mati (keratin), lalu terkelupas dan diganti oleh sel baru dari
lapisan di bawahnya. Keratin merupakan protein keras dan tak larut yang mengisi
sebagian atau seluruh bagian dalam sel yang telah berkerut dan mengandung ikatan
sulfide yang berasal dari cystine dan bersatu dengan rantai polipeptida, desmosom
menjadi kabir. Proses keratinisasi tampak ppre natal pada bagian lingual dan bukal. Di
alveolar ridge pun terdapat proses keratin dan bersifat genetic. Variasi keratin dapat
dijumpai pada masticatory mucosa. Pada parakeratin epitelium lapisan korneum
mengandung keratin tetapi masih mempunyai inti piknotik gepeng. Granula keratohialin
sering tak ditemukan sehingga lapisan granulosum sulit dikenali. Pada lining mucosa
sering ditemukan campuran keratinisasi sebagian dan non-keratin.
Berbeda dengan keratonosit, nonkeratinosit saat dilihat dengan mikroskop cahaya, terdapat
daerah jernih (halo) mengelilingi nucleus dank arena itu disebut sel-sel yang jelas (clear cells)
Sel-sel ini teridiri dari 4 tipe sel : Sel Langerhans, Sel Merkel, Melanosit, dan Limfosit.
a. Sel Langerhans
Sel ini mempunyai perpanjangan halus dari sitoplasma membrane yang disebut dendritik.
Mereka dapat dibedakan dengan keratonosit dengan desmosom dan tonofilamen yang
kurang pada sel sekitar sehingga membentuk halo. Sel Langerhans ditemukan di lapisan
atas basal mukosa mulut dan kulit. Berfungsi pada respon imun, yaitu mengenali antigen
yang memasuki epitelium dari luar lalu memprosesnya, menyajikan ke sel limfosit T,
dinamakan sel penyaji antigen ke sel sistem limfoid. Ensim lisosom dalam sel langerhans
mengubah antigen menjadi komponen peptida lalu mentransfer ke sel limfosit T Sel
langerhans dapat bermigrasi dari epitelium ke kelenjar limfe regional.
b. Sel Merkel
Ditemukan pada lapisan basal sepanjang rete pegs mukosa mulut dan kulit. Tidak seperti
sel langerhans dan melanosit, sel merkel tidak mempunyai dendritik dan membentuk
tonofilamen keratin, kadang desmosom dengan sel epitel di dekatnya. Sel mengandung
granula dalam sitoplasma, kadang terletak dekat fiber saraf. Granula dalam sel berfungsi
sebagai neurotransmitter antara sel merkel dengan serabut saraf, dapat
menerima/menyalurkan rangsang sensoris dan merespon sentuhan (Merupakan reseptor
sensoris yang merespon tekanan dan sentuhan) Berhubungan erat dengan ujung saraf
bebas dalam epitel. Saraf sensoris pada mukosa mulut berakhir sebagai ujung saraf bebas
yang menerima rangsang panas, dingin, sentuhan, sakit, rasa.
c. Sel Melanosit
Terletak di antara sel-sel basal. Dibedakan dari sel keratinosit, berdasarkan tidak adanya
hemi-desmosom, desmosom, tonofibril .
Bila pigmen melanin ada pada jaringan ikat maka melanin berada dalam sel makrofag
yang mengambil melanosom yang dihasilkan melanosit di lapisan epitel
Lokasi dan distribusi melanin dalam rongga mulut bervariasi, umum pada gingiva, bukal,
palatum keras, lidah
2. Lamina Basalis
Sel basal melekat pada lamina basalis dengan perlekatan mekanis yang dinamakan hemi-
desmosom. Hemi-desmosom terdiri dari tonofilamen yang menembus sitoplasma sel dan
berakhir di lamina basalis
Kelainan genetik dan penyakit autoimun menyebabkan kerusakan pada lamina basal. Lepuh
mukosa (pada penyakit pemfigus)memacu pembentukan antibodi yang merusak komponen
tertentu (bullous pemphigoid antegen collagen XVII) pada lamina basal sehingga terjadi
pemisahan epitel dari jaringan ikat pada area lamina lucida.
3. Lamina Propria
Lamina Propria merupakan jaringan ikat yang teletak
di bawah epitel (pendukung epitel).Dibedakan dalam
2 lapisan yaitu lapisan papilar dan reticular. Pada
lapisan papilar, terdapat jaringan ikat yang menjorok
ke arah epitel, fiber kolagen sedikit dan susunan
renggang, banyak kapiler. Pada lapisan retikular,
fiber kolagen tersusun padat paralel dengan
permukaan. Pada masticatory mucosa jumlah dan
panjang papil bertambah. Pada lining mucosa
terdapat lapisan retikular tampak menonjol. Pada
lamina propria ditemukan pembuluh darah yang berasal dari lapisan sub mukosa. Suplai nutrisi
epitel diperoleh dari pembuluh darah lamina propria (epitel bersifat avaskular)
Klasifikasi Mukosa Mulut
Morfologi mukosa mulut bervariasi tergantung lokasi, dibagi menjadi tiga tipe yang
fungsional, yaitu lining mukosa, mastikatory, dan specialized mucosa.
Oral development and histology 3rd edition, 2002.
1. Lining Mucosa (60%)
Lining mukosa
melapisi semua
jaringan lunak di
rongga mulut kecuali
gingival, palatum
keras, dan dasar mulut.
Epitelnya gepeng
bertingkat non keratin,
dan lamina propria nya
terdiri serat kolagen,
elastic, dan retikuler
ditemukan di jaringan ikat pendukung lainnya.
Serat kolagen ini tidak setebal dan serapat dengan yang ditemukan pada tipe lain dari
mukosa mulut. Lining mucosa lembut dan licin. Epitel mulut kurang berpigmen dari
epitel kulit. Variasi warnanya dari merah muda terang hingga merah muda gelap atau
merah. Warna tersebut dipengaruhi jaringan kapiler dan jumlah sel melanin dari sel
epitel. Submukosa berkaitan dengan sebagian besar lining mucosa yang terorganisasi
secara longgar dan memungkinkan untuk pergerakan bebas dari mukosa ke jaringan
dasar.
2. Masticatory Mucosa (25%)
Masticatory
mucosa melapisi
gingival dan
palatum keras. Di
dalam mulut yang
tidak memiliki
Oral development and histology 3rd edition
Oral development and histology 3rd edition
gigi atau sedikit gigi (edentulous mouth), masticatory mucosa meliputi semua
permukaan kunyah dari lengkung gigi. Epitelnya berkeratin dan parakeratin. Jaringan
ikat dari lamina propria terdiri dari serat kolagen yang mengikat erat epitel ke tulang
dasar dan lebih tebal juga lebih terorganisasi dari serat yang ada di lining mucosa.
3. Specialized Mucosa (15%) of the Tongue
Specialized mucosa menutupi bagian dorsal lidah. Epitel dari bagian anterior lidah
berkeratin, bertingkat.
Epitel ditutupi oleh papilla.
Sebagian besar papilla
ditunjukan di filiform
papilla dengan epitel yang
berkeratin. Sesekali papilla
fungiform terlihat di antara
banyaknya papilla filiform,
normalnya dilapisi oleh
epitel nonkeratin. Jaringan
ikat di bawah epitel mengikat mukosa ke otot dari lidah. Di bagian posterior lidah di
depan sulkus terminalis terdapat papilla sirkumvalata. Di bawah lapisan epitel khusus
lidah ada lamina propria. Serat jaringan ikat dari lamina propria menyebar dari
mukosa hingga jauh di antara bundel-bundel otot dari lidah.
Warna Mukosa Mulut
Faktor yang mempengaruhi:
- Pelebaran pembuluh darah kecil di jaringan ikat
- Ketebalan lapisan epitel
- Derajat keratinisasi
- Jumlah pigmen melanin pada epitel
- Mengindikasikan keadaan mukosa mulut:
Sehat : Merah muda
Radang : Merah (karena dilatasi pembuluh darah)
Pada daerah merah bibir lebih merah karena epidermis lebih tipis dan pad bagian dermis
banyak plexus pembuluh darah. Pigmentasi endogen mukosa mulut paling sering terjadi pada
attached gingiva, palatum keras, mukosa bukal, lidah. Warnanya bias dari coklat muda sampai
hitam. Pigmentasi endogen disebabkan melanin yang diproduksi oleh melanoblast.